Anda di halaman 1dari 10

Usman : Pemanfaatan Budaya Posoropu dalam Perawatan Masa Nifas oleh Perempuan Buton Utara

Pemanfaatan Budaya Posoropu dalam Perawatan Masa Nifas oleh


Perempuan Buton Utara

Utilization of Posoropu Tradition During the Postpartum Period in


North Buton Regency
Usman*, Sapril
Program Studi D-III Kebidanan Politeknik Baubau
(jovialusman@gmail.com)

ABSTRAK
Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil. Perempuan Buton memanfaatkan tradisi posoropu sebagai perawatan masa nifas yang
dapat mempengaruhi status kesehatan. Penelitian bertujuan mengeksplorasi pemanfaatan tradisi posoropu saat
masa nifas perempuan di Kecamatan Kulisusu, Kecamatan Bonegunu, dan Kecamatan Kulisusu Utara di Kabu-
paten Buton Utara. Sebuah studi kualitatif dengan pendekatan Etnografi, dilakukan dengan wawancara mendalam
pada 14 informan yang didapatkan dengan purposive sampling. Dari hasil analisis tradisi posoropu saat masa
nifas perempuan Buton, terdiri dari aspek sosial dan aspek budaya. Adapun aspek sosial, yaitu perempuan Buton
memiliki self concept bahwa perawatan yang dilakukan oleh Bisa (dukun beranak) menimbulkan sentuhan ma-
gis, dipercaya, dan kepuasan pelayanan dalam mengembalikan fungsi organ reproduksi sediakala. Indentifikasi
individu terhadap kelompok sosial yaitu adanya ketertarikan dan kebiasaan turun temurun memilih pengobatan
dilakukan Odhe (hatra) dan “Bisa”. Aspek budaya dari tradisi perawatan masa nifas yang harus dilakukan, yaitu
pidaho wee musodo (mandi air panas), pirarai (panggang), kabongkoi (ikat pinggul/perut), dan meminum ramuan
tradisional. Ditinjau dari aspek sosial masyarakat Buton Utara masih mempertahankan tradisi masa nifas sedang-
kan aspek budaya masyarakat masih berpegang teguh terhadap budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang
secara turun temurun.
Kata kunci : Tradisi posoropu, masa nifas

ABSTRACT
The postpartum period is the period after the placenta is born and ends when the uterine devices return
like pre-pregnancy conditions. Buton women make use of posoropu tradition as postpartum care that affects their
health status. This study aims to explore the utilization of posoropu tradition during the postpartum period in
Kulisusu District, Bonegunu District, & North Kulisusu District in North Buton Regency. A qualitative study with
Ethnographic approach, conducted with indepth interviews on 14 informants obtained with purposive sampling.
rom the analysis of posoropu tradition during the postpartum period, consist of social aspect and cultural aspect.
The social aspect of the female Buton has a self concept that the treatment performed by the Bisa (Shaman) cause
a magical touch, trusted, & service satisfaction in restoring the function of the reproductive organs in the past.
Indentification of individuals to social groups that is the interest and habits of hereditary choose treatment done
Odhe (hatra) and “Bisa”. While the cultural aspects of postpartum care tradition that must be done, namely pida-
ho wee musodo (hot bath), pirarai (roasted), kabongkoi (belt/belly), and drinking traditional ingredients. Viewed
from the social aspect of the people of North Buton still maintains the traditions of the puerperium while the cul-
tural aspects of society still cling to the culture that has been inherited by ancestors from generation to generation.
Keywords : Posoropu tradition, peurperium

Copyright © 2018 Universitas Hasanuddin. This is an open access article under the CC BY-NC-SA license
(https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/).
DOI : http://dx.doi.org/10.30597/mkmi.v14i3.4453

268
JURNAL MKMI, Vol. 14 No. 3, September 2018

PENDAHULUAN disentuh.5
Indonesia terdiri dari ribuan pulau besar dan Suatu penelitian kesehatan dalam perspektif
kecil yang dihuni ratusan suku bangsa dengan ber- kebudayaan, yaitu riset Etnografi kesehatan bertu-
bagai ragam budaya telah memberikan suatu kekhasan juan menyikap kembali dan menggali nilai-nilai yang
tersendiri. Perilaku masyarakat khususnya masyarakat sudah bertimbun agar dapat diuji dan dimanfaatkan
tradisional tercermin dari perilaku mereka meman- bagi peningkatan upaya pelayanan kesehatan dengan
faatkan kekayaan intelektual masyarakat lokal berupa memperhatikan kearifan lokal. Informasi ini menjadi
pengetahuan tradisional mereka dengan keanekara- penting agar tidak menjadi “Tuna Budaya” kesehatan
gaman hayati dilingkungannya.1 Keragaman budaya bangsa kita sendiri. Dengan mengetahui budaya se-
adalah keniscayaan yang dimiliki bangsa indonesia. tiap etnis diharapkan dapat membantu kelancaran dan
Di Indonesia keragaman budaya sesuatu yang tidak keberlangsungan setiap program karena sentuhan bu-
dapat pungkiri lagi keberadaanya. Dalam konteks pe- daya sebagai katalisator atau pelumas intervensi atau
mahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan, perubahan.6
masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai adat Semakin disadari bahwa budaya tidak bisa di-
dan kebudayaan daerah, bersifat kewilayahan yang abaikan dalam mempengaruhi status kesehatan ma-
merupakan pertemuan dari berbagai adat, kebudayaan syarakat. Oleh karena itu, riset tentang budaya ke-
kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut.2 sehatan masyarakat dalam upaya peningkatan status
Berdasarkan hasil studi pendahuluan salah satu kesehatan sangatlah penting untuk dilakukan. Kon-
ragam budaya Indonesia terdapat di Sulawesi Teng- sekuensi logis harus disadari bahwa beranekaragaman
gara Kabupaten Buton Utara. Setiap anak suku Buton budaya yang ada diwilayah Indonesia memerlukan
mempunyai tradisi dalam perawatan masa nifas beru- pemahaman yang cermat untuk setiap daerah dengan
pa mandi air panas (pibaho weemunsodo), ikat perut etnis yang ada di wilayah tersebut. Pemahaman bu-
(kabongkoi), tanaman obat (ramuan obat), panggang daya secara spesifik, dengan menggali kearifan lokal
(pirarai). Tradisi adalah segala sesuatu yang disalur- akan dapat digunakan sebagai strategi upaya keseha-
kan atau diwariskan dari masa lalu ke masa kini atau tan dengan tepat secara lokal spesifik.7
sekarang. Dalam arti sempit adalah warisan-warisan Secara obyektif setiap kelompok masyarakat
sosial khusus yang memenuhi syarat saja yaitu yang tertentu mempunyai persepsi kesehatan (konsep sehat
tetap bertahan hidup dimasa kini, yang masih kuat sakit) yang berbeda. Hal ini sangat ditentukan oleh
ikatannya dengan kehidupan masa kini. Tradisi juga kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Setiap
menjadi alasan dikalangan masyarakat hingga seka- orang yang terganggu kesehatannya akan mencari
rang terkhusus pada perawatan ibu nifas.3 Fenomena jalan untuk menyembuhkan diri dari gangguan ke-
tradisi perawatan masa nifas di belahan Asia, bahkan sehatan atau penyakit yang dideritanya. Pencarian
di beberapa tempat di Indonesia sendiri masih dilaku- pengobatan dengan self treatment maupun upaya
kan, tetapi praktik posoropu diantara perempuan mencari tenaga kesehatan merupakan upaya manu-
Buton belum pernah diungkap dan ditelisik lebih sia mengatasi permasalahannya. Budaya masyarakat
dalam, yang mana masih memiliki eksistensi dan yang menjadi ciri khas pola kehidupan, dan yang telah
diadopsi secara turun temurun dikalah ketatnya menjadi tradisi turun temurun, memiliki potensi yang
perkembangan teknologi kedokteran dimasa kini. besar untuk mempengaruhi kesehatan baik dari nega-
Dimensi budaya merupakan aspek penting tif maupun positif. Memahami status kesehatan ma-
dalam menentukan status kesehatan seseorang, ma- syarakat berdasarkan budaya merupakan salah satu
syarakat, dan bahkan suku bangsa. Segala unsur dalam upaya meningkatkan status kesehatan itu sendiri.8
masyarakat termasuk perilaku kesehatan dipe-ngaruhi Masalah kesehatan tidak terlepas dari faktor
oleh kebudayaan.4 Kegagalan intervensi masa- sosial budaya dan lingkungan di dalam masyarakat
lah kesehatan antara lain karena tidak memahami di mana mereka berada. Faktor-faktor kepercayaan
sepenuhnya keberadaan manusia secara humanis, dan pengetahuan budaya antara lain kepercayaan, pe-
termasuk sisa budaya yang dianut. Berbagai upaya ngetahuan, praktek atau perilaku mengenai berbagai
dilakukan, tetapi masalah belum dapat diselesaikan pantangan, hubungan, sebab akibat antara perawatan
dengan optimal karena masih ada faktor budaya yang masa nifas dan kondisi sehat sakit, kebiasaan dan pe-
mempengaruhi kesehatan masyarakat yang belum ngetahuan tentang kesehatan, dapat membawa

269
Usman : Pemanfaatan Budaya Posoropu dalam Perawatan Masa Nifas oleh Perempuan Buton Utara

dampak positif maupun negatif terhadap kesehatan.9 pai melahirkan berjalan dengan mulus, yaituseo-
Hal tersebut merupakan potensi dan kendala yang rang ibu maupun bayinya selalu sehat dengan saji-
perlu digali, data dari Dinas Kesehatan Kabupa- an beberapa jenis makanan tradisional. Selain itu,
ten Buton Utara jumlah ibu hamil 1.755 orang de- juga upacara tersebut dilakukan merupakan suatu
ngan Angka Kematian Ibu (AKI) 4 orang dengan syukuran bahwa mereka akan dikaruniai seorang
penyebab kematian adalah pengetahuan ibu hamil anak. Setelah beberapa bulan kemudian terjadilah
yang kurang sehingga pada saat kehamilan dan proses melahirkan. Selanjutnya etnis setempat
masa persalinan hingga nifas telah terjadi penda- melakoni tradisi Posoropu, yaitu tradisi perawatan
rahan yang berakhir kematian.10 Sehingga penulis masa nifas dilakukan setelah ±2-3 jam setelah
bermaksud untuk memaparkan pemanfaatan budaya melahirkan sampai masa nifas berakhir. Tra-
posoropu dalam perawatan masa nifas oleh perem- disi Posoropu dalam perawatan masa nifas dian-
puan Buton Utara. taranya mandi air panas (pibaho weemusodo), sau-
na (pirarai), ikat perut (kabongkoi), dan minum
BAHAN DAN METODE ramuan. Tradisi ini dilakukan selama kurun waktu
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis 40 hari dengengan di bantu bisa (dukun beranak).
penelitian kualitatif dengan menggunakan ranca- Berdasarkan data dari hasil penelitian sela-
ngan Etnografi. Populasi dalam penelitian ini adalah ma kurun waktu tujuh bulan didapatkan melalui
seluruh masyarakat yang ada dalam lokasi pene- wawancara, observasi dan pendokumentasian.
litian yaitu wilayah Kecamatan Kulisusu, Keca- Self concept masyarakat lokal Buton ditentukan
matan Bonegunu, dan Kecamatan Kulisusu Utara di oleh tingkat pengetahuan tentang masa nifas, serta
Kabupaten Buton Utara dengan Informan penelitian keterbukaan terhadap orang lain saat merasakan
sebanyak 14 orang partisipan yang didapatkan kepuasan terhadap layanan dukun atau tenaga ke-
dengan  purposive sampling. Partisipan merupa- sehatan yang diakses.
kan masyarakat yang terlibat secara budaya dan
pengaruh terhadap kesehatan baik dari segi tena- “Masa nifas merupakan keluarnya darah
ga kesehatan, tokoh-tokoh yang berpengaruh dan setelah melahirkan sampai berhenti”
semua orang yang dapat memberikan informasi (WR, 25 tahun)
terkait dengan topik penelitian ini. Adapun teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggu- Penuturan masa nifas oleh ibu WNA seta-
nakan triangulasi teknik dan sumber. Analisa data di- lah kedua kalinya melahirkan, mengungkapkan
peroleh dari hasil wawancara mendalam dilakukan pemahaman tentang masa nifas yang diukur den-
secara manual sesuai dengan petunjuk pengolahan gan estetika postur tubuhnya yang kembali seperti
data kualitatif. Pengolahan data menuliskan hasil pe- semula.
ngamatan, hasil wawancara kemudian diklasifi-
“Sepengetahuan saya masa nifas dimulai
kasikan, diinterprestasikan dan akhirnya disajikan dari setelah melahirkan sampai tubuh kem-
dalam bentuk narasi. bali sehat seperti sebelum hamil”
(WNA, 38 tahun).
HASIL
Dalam kebudayaan ada tata cara yang Informan dengan usia 21 tahun menganggap
dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Buton masa nifas adalah masa menyakitkan karena selalu
Utara. Dalam proses terjadinya kehamilan pada mengalami robekan disetiap kali melahirkan hing-
saat laki-laki dan perempuan sudah resmi menikah ga anak ketiganya masih dialami hal serupa juga.
maka dengan jalannya pernikahan tersebut maka Namun, memilih tetap hamil sampai mendapat
kelak akan dikaruniai seorang anak. Perempuan anak lelaki dambaan keluarga mereka.
hamil, setelah usia kandungan 7 (tujuh) bulan maka
mereka melakukan upacara tujuh bulanan (Posi- “Masa nifas ketika kita dalam keadaan
merasa sakit dikarenakan robekan, proses
po). Pada hakekatnya tujuan dari upacara tersebut melahirkan sampai sehat serta bisa berke-
merupakan suatu doa atau amalan kepada yang bun lagi”
maha kuasa semoga dalam proses kehamilan sam- (WN, 21 tahun)

270
JURNAL MKMI, Vol. 14 No. 3, September 2018

Masa nifas dimulai dari setelah melahirkan Selain itu, senada dengan penuturan ibu
sampai dengan berhentinya darah serta kondi- WN yang selalu memanggil “Odeh” (Hatra) saat
si tubuh kembali keadaan seperti sebelum hamil. bayi atau dirinya mengalami kondisi sakit.
Setelah melahirkan ±2 sampai 3 jam keluarga mu-
lai merundingkan tentang perawatan masa nifas “Biasanya keluarga langsung panggil
yang akan diberikan oleh bisa (dukun). Jika sudah “odeh” untuk dibuatkan air herbal, serta
selesai berunding maka perawatan tersebut akan dibacakan doa agar cepat sembuh dari rasa
sakit yang dirasakan”
dilaksanakan sampai masa nifas berakhir. Hasil
(WN, 21 tahun)
wawancara menunjukkan bahwa ibu merasa puas
terhadap perawatan masa nifas yang diterima. Pelayanan kesehatan bagi mereka memang
sangat penting. Namun, kepercayaan terhadap
“Merasa sangat memuaskan dengan alasan
karena setelah melakukan perawatan terse- pelayanan yang diberikan oleh odeh/hatra sangat
but saya merasa nyaman” berpengaruh terhadap kesembuhan. Oleh karena
(WNA, 38 tahun) faktor tradisi atau kepercayaan yang dilakukan se-
cara turun temurun oleh keluarga. Namun, istilah
Hal serupa yang disampaikan oleh ibu WN, dari masyarakat berobat ke “Odeh”, setelah itu
yang rajin melakukan kunjungan Posyandu, tetapi ke puskesmas atau meminta tenaga kesehatan ter-
tetap memilih melahirkan dibantu oleh bisa. dekat untuk melakukan pengobatan sesuai dengan
keluhan yang dirasakan.
“Puas dan senang. Alasannya karena Tradisi dan nilai kebudayaan Buton Utara
dengan melakukan perawatan tersebut yang disalurkan atau diwariskan dari masa lalu
saya merasa sehat, cepat pulih dan cepat ke masa kini masih berlaku di dalam masyarakat
menyenangkan miaraha (suami) saya” yang membentuk perilaku anak cucu mereka, se-
(WN, 21 tahun) perti ibu-ibu yang menjalani tradisi masa nifas
tetap dilakukan sesuai dengan yang diturunkan
Sesuai dengan tingkat kepuasan yang dira-
dari generasi ke generasi sekarang. Aspek budaya
sakan oleh ibu setelah melakukan perawatan masa
tradisi perawatan masa nifas yang harus dilakukan,
nifas, dilihat dari segi kepuasan atas perawatan
yaitu pidaho wee musodo (mandi air panas), pira-
masa nifas yang diberikan oleh bisa (dukun) tentu
rai (panggang), kabongkoi (ikat pinggul/perut), dan
ada rasa kepuasan tersendiri yang dirasakan oleh
meminum ramuan tradisional.
ibu tersebut karena perawatan yang dilakukan
Kebersahajaan bisa yang lemah lembut
cukup baik serta saling mempercayai satu sama
dengan menuturkan proses mandi air panas (piba-
lain dalam menjalankan perawatan tersebut.
ho wee musodo) yang diberikan terhadap ibu nifas.
Identifikasi individu kepada kelompok
sosial dikalangan perempuan Buton sangat pen- “Air yang dimasak dalam wajan beruku-
ting untuk memberikan keamanan psikologis dan ran 5 liter serta dicampurkan dengan daun
kepuasan dalam kehidupan mereka. Penjelasan pisang kering (mus acuminata balbisiana)
terkait dengan penolong pada saat ibu atau bayi dan tumbuhan katang-katang (ipomoea pes-
merasakan sakit. caprae) setelah mendidih air panas tersebut
dimasukkan ke dalam baskom besar dan
“Saya langsung memanggil bidan, oleh masak kembali air untuk mencegah air yang
karena bidan bertetangga rumah. Na- di dalam baskom tidak cukup untuk mandi,
mun, yang paling utama saya panggil yai- siapkan kain/baju serta air dingin secu-
tu “odeh” karena dengan minum air yang kupnya. Sebelum mandi air panas air diba-
ditiup (dibacakan doa-doa/mantra) saya cakan mantra atau doa-doa oleh Odhe agar
merasa cepat sembuh dari sakit yang diala- mengurangi panasnya air dan juga pada
mi. Begitu juga jika anak atau suami yang saat mandi kulit tidak melepuh. Kemudian
sakit” air tersebut dimandikan ke seluruh tubuh.
(WP, 22 tahun) Dan manfaat dari mandi air panas yaitu
agar badan bersih, kuat, sehat, badan tidak

271
Usman : Pemanfaatan Budaya Posoropu dalam Perawatan Masa Nifas oleh Perempuan Buton Utara

sakit, keluar keringat dan darah kotor”. untuk melemaskan urat-urat (otot-otot) yang kaku
(BM, 57 tahun) (tegang). Lengan tangan, payudara sampai be-
lakang badan dan ketiak ditekan dan diurut un-
Setelah proses mandi air panas dan pemi- tuk melemaskan urat-urat (otot-otot) yang kaku
jatan, dilanjutkan dengan menambahkan beban (tegang) dan cici (payudara) untuk memperlancar
di atas perut ibu, yang diyakini dapat mengemba- ASI.
likan lingkar perut ibu sedia kala. Langkah terakhir, ibu duduk kemudian bisa
melakukan pemijatan pada bagian mata agar pua-
“Disamping dalam proses mandi air panas, naka (darah putih) tidak naik ke kepala dan peng-
ibu juga melakukan tindis perut dengan ke-
lihatan terang. Pundak ditekan dan di urut (pijat)
lapa merah. Selain kelapa merah yang digu-
nakan biasanya juga batu yang berukuran untuk melemaskan urat-urat (otot-otot) yang kaku
sedang alasannya agar perut mengecil atau (tegang). Jika seluruh badan (kiri dan kanan) telah
kembali keadaan seperti sebelum hamil”. diinjak, ditekan dan diurut (pijat) maka sisa air da-
(BS, 46 tahun) lam baskom disiram ke seluruh badan.
Mengikat perut atau dikenal kabongkoi ada-
Masa nifas sangat erat kaitannya dengan hi- lah hukumnya wajib bagi seorang ibu nifas perem-
langnya darah dari dalam tubuh seorang ibu, jadi puan Buton. Pengikatan ini bertujuan agar merasa
saat proses tindis perut kelapa yang digunakan ha- kuat pada saat berdiri, berjalan dan kandungan ti-
rus kelapa merah (Cocus Nucifera Ebunera) kare- dak turun pada saat beraktivitas sebagaimana bia-
na dipercaya memiliki khasiat dibandingkan jenis sanya.
kelapa lainnya.
Selanjutnya hasil observasi peneliti terha- “Pengikatan ini tidak bisa dilepas selama
dap bisa (dukun beranak). Dalam wawancara ini 40 hari terkecuali pada saat mandi. Oleh
menjelaskan tentang langka-langkah perawatan karena sebelum dilakukan pengikatan in-
dau (saya) membacakan doa pada pengikat
oleh bisa terhadap ibu yang menjalani perawatan
tersebut kemudian diikat dengan 2 lilitan
mandi air panas (pidaho wee mosodo). Sebelum yaitu di atas pusat dan di bawah pusat. Ada-
ibu mandi air panas bagian seluruh tubuh, kecuali pun bahan yang digunakan yaitu kain. De-
kepala, terlebih dahulu dibacakan doa atau mantra ngan ukuran panjang sesuai dengan kebu-
oleh bisa atau orang tua (ibu) agar tidak menye- tuhan dan lebar ±10 cm, kemudian disemat-
babkan kulit melepuh dan dipercaya dapat me- kan jahe merah yang telah dimemarkan”.
ngurangi panasnya air. Tata cara yang dilakukan (BS, 46 tahun)
oleh bisa yaitu memandikan bagian seluruh badan
dengan cara kain yang dicelupkan ke dalam bas- Adapun langka-langkah kabongkoi oleh
kom yang berisikan air panas seketika kain terse- bisa adalah tali pengikat disisikan jahe yang ber-
but diletakkan pada bagian tubuh yang akan diin- fungsi agar perut tetap hangat dan tali tersebut di-
jak, ditekankan dan dipijat (diurut) yang dipercaya bacakan doa/mantra kemudian dilakukan dengan
dapat mempercepat proses penyembuhan paska mengikat perut bagian bawah (3 jari atas simpi-
melahirkan. sis) dan perut bagian atas berfungsi untuk berjalan
Adapun tahapan proses pemijatan mandi menjadi kuat dan menjaga kandungan tidak turun.
herbal ini yakni ibu dalam posisi terlentang, cile Setiap harinya seorang ibu nifas melakoni
(vagina) diinjak atau ditekan dengan satu kaki dan tradisi pirarai. Terlebih dahulu anggota keluarga
kedua tangan bisa berpegang pada paha ibu untuk menyalakan api ditungku yang sudah didesain di
mempercepat penyembuhan. Perut ditekan dan dalam kamar ibu. Tradisi ini dilakukan sampai
diurut (pijat) untuk mempercepat proses pengeci- masa nifas berakhir. Suhu atau panas tergantung
lan. Kaki sampai paha ditekan dan diurut (dipijat) dari keinginan atau kebutuhan dari informan itu
untuk melemaskan urat-urat (otot-otot) yang kaku sendiri yang diyakini bermanfaat bagi bayi yang
(tegang). Selanjutnya ibu posisi menyamping dilahirkan memiliki fisik yang kuat, tidak masuk
kemudian bokong sampai cile (vagina) ditekan un- angin, dan tidak mudah terjangkit hepatitis. Bagi
tuk mempercepat penyembuhan. Pinggul ditekan ibu, manfaat yang bisa dirasakan, yaitu mencegah

272
JURNAL MKMI, Vol. 14 No. 3, September 2018

darah putih naik ke kepala karena jika darah pu- hatan (bidan koordinator). Dalam wawancara ini
tih naik ke kepala maka dapat menyebabkan sakit menjelaskan tentang dampak positif dan nega-
kepala yang menetap, serta manfaat lainnya mere- tif terhadap ibu yang menjalani tradisi perawatan
dam hingga menghilangkan nyeri pada bagian masa nifas yaitu sebagai berikut:
pinggul.
“Secara keseluruhan tradisi yang dilaku-
“Pirarai (panggang) dilakukan dengan tu- kan itu berdampak positif dan belum pernah
juan, yaitu agar cepat sehat, kuat, tidak ma- kami dengar/lihat dampak negatifnya bagi
suk angin, tidak terkena penyakit kuning- masyarakat. Namun, bisa saja berdampak
kuning, pinggul tidak sakit, mencegah da- negatif contohnya jika pada saat proses
rah putih naik ke kepala karena jika darah persalinan terjadi robekan jalan lahir dan
putih naik ke kepala maka dapat menyebab- dilakukan penghektingan itu tidak boleh
kan sakit kepala yang menetap. Adapun ba- terkena air panas pada tempat hekting
han dan alat yang digunakan yaitu tungku tersebut disebabkan benang jahitan akan
(tempat api) dan jenis kayu gamal.” meleleh atau putus, membelakangi api bisa
(BM, 57 tahun) saja berdampak negatif karena asap dari
api tersebut dapat mengganggu sistem per-
Hasil observasi peneliti setiap paginya ibu nafasan pada bayi jika berada dalam satu
nifas perempuan Buton secara konsistensi api di- ruangan atau didekat ibunya.”
nyalakan dan ibu membelakangi api tersebut, sam- (Bikor, 32 tahun)
bil memangku bayinya yang rutin dilakukan se-
PEMBAHASAN
tiap pagi dan sore hari. Paket perawatan posoropu
Budaya sangat berperan penting dalam
yang tidak kalah penting adalah seorang ibu nifas
kehidupan masyarakat lokal Buton Utara dalam
diharuskan meminum ramuan karena obat dari
menekuni perawatan masa nifas. Kearifan lokal
Bidan tidak sepenuhnya dapat mempercepat pro-
budaya masih dipertahankan, mulai dari sistem
ses penyembuhan.
perkawinan sampai memiliki keturunan, masih
“Indau (saya) percaya dengan mengonsum- ter- bingkai rapi di dalam kehidupan mereka. Masa
si ramuan tersebut dapat menyehatkan tu- nifas diantara perempuan buton tidak berlalu be-
buh, mengobati luka dalam dan mengeluar- gitu saja karena menurut mereka ini adalah masa
kan darah kotor”. yang sangat rentang dan menentukan urat nadi
(WNA, 38 tahun) kehidupan seorang ibu, untuk kelak melahirkan
generasi mereka selanjutnya. Adapun self concept
Meminum ramuan herbal yang diresepkan dalam penelitian ini adalah tingkat pemahaman
oleh bisa, pihak keluarga atau suami ibu nifas informan tentang kebiasaan masa nifas. Menurut
menghubungi odhe (hatra) sebagai peracik tana- Elisabeth, masa nifas adalah masa setelah plasenta
man obat herbal, sesuai keluhan yang dirasakan lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kem-
ibu. bali seperti keadaan sebelum hamil.11 Masa nifas
berlangsung ±6-8 minggu (42 hari). Penelitian ini
“Bahan yang digunakan untuk membuat ra- dilakukan di Kecamatan Kulisusu dengan jumlah
muan tersebut yaitu kunyit, jahe dan gula informan sebanyak 6 orang termasuk kategori ibu
merah. Kunyit dan jahe diparut kemudian
yang menjalani proses tradisi masa nifas dengan
dimasukkan ke dalam wajan berukuran ke-
cil, ditambahkan air dan gula merah secuk- usia yang berbeda-beda. Dari 6 orang informan
upnya lalu dimasak. Setelah mendidih air mereka mengetahui semua pengertian masa nifas
dari bahan tersebut dimasukkan ke dalam akan tetapi penjelasan yang diutarakan tentang
gelas (½ gelas) tunggu hingga hangat lalu masa nifas tersebut berbeda-beda hal ini dibukti-
diminum dua kali sehari.” kan dengan hasil wawancara.
(Od, 69 tahun) Dari perbedaan ini peneliti menarik ke-
simpulan bahwa perbedaan pengertian masa ni-
Wawancara peneliti terhadap tenaga kese- fas dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan yang

273
Usman : Pemanfaatan Budaya Posoropu dalam Perawatan Masa Nifas oleh Perempuan Buton Utara

dimilikinya. Menurut Notoatmojo, pengetahuan dan kepercayaan tentang tradisi dalam kehidupan
adalah hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang sehari-hari. Faktor budaya Buton Utara terkadang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek membatasi perempuan untuk mengambil kepu-
tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan tusan bagi kesehatannya, dari hasil penelitian
domain yang sangat penting untuk terbentuknya menunjukkan bahwa informan memiliki pendapat
tindakan seseorang (overt behavior).12 Adapun yang berbeda-beda. Dari perbedaan tersebut,
tingkat kebiasaan masyarakat hal ini dibuktikan pendapat yang paling dominan dalam pengambi-
dengan masyarakat masih menggunakan dukun lan keputusan adalah kepala keluarga atau suami
dikalangan Suku Buton. Dari semua tradisi masa dari ibu yang sedang menjalani proses perawatan
nifas yang dijalani, semua informan mengatakan masa nifas. Beberapa informan menjawab yang
puas terhadap proses perawatan masa nifas yang mengambil keputusan adalah orang tua dari ibu
dilakukan. sedangkan suami, dan orang tua dari suami hanya
Tradisi adalah segala sesuatu yang disalur- pendukung pengambilan keputusan. Adapun tiap
kan atau diwariskan dari masa lalu ke masa kini harinya suami memenuhi perlengkapan ritual tra-
atau sekarang.13 Tradisi juga menjadi alasan di ka- disi masa posoropu yang harus dipenuhi atas saran
langan masyarakat hingga sekarang. Dari uraian Hatra dan Bisa.
teori tersebut bisa disimpulkan tradisi yang mere- Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Bray
ka pegang atau anut masih kuat dan tidak bisa di- JH dan Stanton M, yaitu kelompok individu memi-
ubah ataupun dihilangkan.14 Sehingga perempuan liki keterkaitan satu sama lain. Keluarga merupa-
di Buton percaya bahwa ketika tidak melakukan kan unit yang tumbuh dan berkembang dan dipe-
tradisi perawatan masa nifas mereka akan cepat ngaruhi oleh lingkungan sosial.15
kelelahan pada saat beraktivitas, proses penyem- Berdasarkan hasil wawancara dari infor-
buhan akan berlangsung lama, bahkan ibu berpo- man tentang tradisi perawatan yang dijalani dalam
tensi mengalami komplikasi yang memperberat proses masa nifas semua mengatakan melakukan
status kesehatannya. tradisi masa nifas yang sama yaitu mandi air panas
Identifikasi individu kepada kelompok so- (pibaho wee musodo), panggang (pirarai), ikat
sial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ket- pinggul/perut (kabongkoi), dan minum ramuan
ertarikan informan terhadap kebiasaan masyarakat tradiosional. Walaupun jawaban dari masing-
Buton Utara khususnya pada perawatan masa nifas masing informan sama, tetapi masing-masing
dan kondisi lainnya. Ketertarikan dan kebiasaan desa memiliki penciri waktu pemanfaatan posoro-
informan dalam memilih pengobatan yang dilaku- pu yang menjadi pembeda tergantung dari pakem
kan jika bayi dan ibu merasa sakit. Dari beberapa yang diayakini.
informan berbeda-beda dalam memilih pertolo- Menurut teori Taylor, seorang ahli antro-
ngan pertama. Terdapat informan melakukan per- pologi yang merumuskan definisi tentang kebu-
tolongan pertama langsung ke bidan terdekat atau dayaan secara sistematis dan ilmiah, yang menya-
membeli obat ke apotik berdasarkan pengalaman takan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang
yang dimiliki, informan lainnya masih melakukan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pe-
pertolongan pertama dengan memanggil Hatra ngetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
(Odeh). Jika tidak kunjung sembuh atau penyakit adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan
tersebut belum juga sembuh maka ibu atau bayi yang didapat oleh manusia sebagai anggota ma-
tersebut akan membawanya ke puskesmas atau syarakat.5
meminta pertolongan ke bidan oleh keluarganya. Berdasarkan wawancara peneliti terhadap
Manusia adalah makhluk pembuat keputusan (de- Bisa tentang tahap pelayanan tradisi posoropu ter-
cision–making man), pengambil keputusan, pe- hadap informan yang menjalani perawatan masa
nentu atas sebuah pilihan dari sejumlah pilihan. nifas telah terungkap. Ibu menjalani pidaho wee
Tradisi yang dimaksud dalam penelitian ini musodo diguyuri dengan air panas dengan balutan
adalah kondisi masyarakat telah mempercayai tra- kain yang ditambahkan tanaman obat, kemudian
disi masa nifas dan nilai kebudayaan yang dimak- ibu mengambil posisi telentang lalu Bisa melaku-
sud dalam penelitian ini adalah suatu kebiasaan kan pemijatan dengan menggunakan telapak kaki

274
JURNAL MKMI, Vol. 14 No. 3, September 2018

di area vagina dengan menggunakan satu kaki ba- menyatukan daging yang terpisah. Selain itu, air
gian kanan dan kedua tangan Bisa bertumpuh pada herbal yang panas mampu menghilangkan selulit
lutut ibu, proses pemijatan ini diayakini memper- dan stretch mark yang terjadi saat hamil sebelum-
cepat penyembuhan robekan pada vagina dan ba- nya.
gian dalam genetalia lainnya, sehingga organ vital Namun, praktik ini tidak hanya dilakoni
ibu dapat kembali ke keadaan semula atau lebih anak perempuan Buton, demikian hal-nya seba-
rapat lagi. gian orang Cina, India, & Malaysia selama mandi
Proses pemijatan pada bagian perut ditekan herbal, suhu air harus hangat sampai panas (se-
dan dipijat untuk mempercepat proses involusi baiknya panas) dan dengan berbagai jenis herbal
uterus kembali normal. Kaki sampai paha ditekan seperti Desmodium gangeticum (daun Meringan)
dan dipijat untuk melemaskan otot-otot yang kaku ditambahkan. Pada saat yang sama, pijat seder-
(tegang). Posisi ibu menyamping, bokong sampai hana di air dilakukan pada tubuh wanita sehingga
vagina ditekan untuk mempercepat penyembuhan. melunakkan semua otot yang kencang dan tegang
Pinggul ditekan untuk melemaskan otot-otot yang selama proses melahirkan.16
kaku (tegang). Lengan tangan, payudara sampai Sebelum dukun melakukan pengikatan, tali
belakang badan serta ketiak ditekan dan diurut pengikat dari kain disisikan jahe yang telah di-
menggunakan tangan untuk melemaskan otot-otot memarkan, yang dipercaya dapat menghangatkan
yang kaku (tegang) dan payudara untuk memper- perut dan tali pengikat tersebut dibacakan mantra
lancar sikulasi aliran darah sehingga tidak terjadi agar dapat mempercepat penyembuhan. Kemu-
bendungan ASI. dian, dilakukan dengan mengikat perut bagian
Berikutnya posisi duduk dan dilanjutkan bawah (antara simpisis dan pusat) dan perut ba-
pemijatan dengan tangan seputar area mata agar gian atas (prosesus xifoideus) dipercaya ibu dapat
darah putih tidak naik ke kepala dan penglihatan melakukan mobilitas lebih cepat, kuat dan menja-
terang. Pundak ditekan dan di urut untuk melemas- ga kandungan tidak turun (prolaps uteri).
kan otot-otot yang kaku (tegang). Setelah seluruh Ritual selanjutnya yaitu ibu nifas melakoni
badan (kiri dan kanan) telah diinjak, ditekan dan tradisi pirarai (panggang) yang dijaga perapian-
diurut (pijat) maka sisa air dalam baskom disiram nya agar ibu dan bayi tetap dalam kondisi keseim-
keseluruh badan, dengan harapan semua hal buruk bangan antara panas/dingin, oleh suami sampai
ikut mengalir. masa nifas ibu berakhir. Ibu membelakangi pera-
Pada praktik ini peneliti menyaksikan air pian tersebut dengan posisi duduk atau berbaring.
yang dimasak dengan berbagai bahan tanaman Sementara di bagian dinding yang berlawanan
obat dimasak menggunakan wajan yang sampai posisi ibu tepatnya disamping perapian telah di-
mendidih kemudian diangkat dari tungku, tanpa gantung kakak (plasenta) yang dibungkus dengan
menunggu sampai hangat atau ditambahkan air sabuk kelapa dengan takhayul pelasenta tersebut
dingin, dengan secarik kain yang digenggam oleh kering sebelum ditanam, sehingga tidak dima-
Bisa langsung dicelup ke wajan dan dibalutkan kan suanggi (hantu) karena diyakini plasenta yang
kebagian tubuh ibu, termasuk organ vital ibu se- masih berbau darah sangat rentang mengundang
belum dipijat. Namun, peneliti tidak menemukan suanggi untuk mencelakai ibu dan bayi. Manfaat
terjadinya pelepuhan, tetapi jahitan di area vagina tradisi pirarai bagi bayi yang dilahirkan tidak mu-
ibu terlepas, khususnya yang melahirkan menggu- dah masuk angin, dan tehindar dari penyakit ku-
nakan jasa tenaga kesehatan sangat rentang akan ning (hepatitis), sedangkan bagi ibu manfaat yang
terjadinya pendarahan maka akan dirujuk jika bisa dirasakan, yaitu mencegah darah putih naik
dirasa perlu oleh keluarga atas persetujuan Bisa. ke kepala, serta meredam hingga menghilangkan
Alasan menggunakan air tanaman obat nyeri pada bagian pinggul, sehingga jika masa
yang masih panas para Bisa menganalogikan va- nifas ibu selesai sudah dapat melayani suaminya
gina seorang ibu seperti ikan yang telah dibersih- sedia kala.
kan dan diiris, saat setelah dimasak bagian ikan Ulasan systematic review dari Withers M,
tersebut seakan menyatuh kembali, meski masih et al., di belahan Asia menunjukkan bahwa keper-
menyisahkan tanda, tetapi bekas irisan tersebut cayaan tradisional dan praktik masih memegang

275
Usman : Pemanfaatan Budaya Posoropu dalam Perawatan Masa Nifas oleh Perempuan Buton Utara

makna dan signifikansi berbagai budaya di Asia. KESIMPULAN DAN SARAN


Selain itu, sebagian besar kepercayaan tradisio- Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
nal dan praktik tidak berbahaya bagi wanita atau masyarakat Buton Utara masih mengunakan jasa
bayi mereka. Faktanya, memiliki banyak manfaat dukun beranak dan hatra, jika dibandingan dengan
psikologis dan fisik bagi wanita.17 Bahkan Parsons jasa kesehatan, seperti bidan desa ataupun tenaga
T, et al., menuturkan sepanjang tindakan dari in- kesehatan lainnya. Hal ini disebabkan oleh tradisi
dividu yang dilakukan mempunyai makna atau kepercayaan yang dianut masyarakat setempat masih
arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepada kental, di lain sisi masyarakat setempat masih kurang
tindakan orang lain, sebagai prasyarat pilihan, dan adanya pengetahuan tentang pentingnya bidan desa
lingkungan sekitar merasakan manfaatnya secara atau tenaga kesehatan lainnya. Selanjutnya saran bagi
logis dan konsisten.18 Sehingga pirarai sebagai masyarakat hendaknya untuk berhati-hati dalam men-
bagian dari praktik posoropu diantara perempuan jalani tradisi masa nifas dan bagi petugas kesehatan
Buton dizaman modern ini, masih memiliki eksis- disarankan hendaknya memahami, menghormati,
tensi dan diadopsi secara turun temurun. dan mengintegrasikan interpretasi budaya persali-
Hasil wawancara peneliti terhadap tena- nan dan kebutuhan perempuan buton dan keluarga
ga kesehatan (bidan koordinator), menjelaskan dalam melakukan intervensi kesehatan.
tentang dampak positif dan negatif terhadap ibu
yang menjalani tradisi perawatan masa nifas. Dari DAFTAR PUSTAKA
tanggapan tenaga kesehatan (bidan koordinator) 1. Robinson D. 3 Traditional Knowledge and Bio-
menyatakan bahwa secara keseluruhan tradisi cultural Diversity. Biodiversity Conservation in
yang dilakukan oleh masyarakat setempat ber- Southeast Asia: Challenges in a Changing Envi-
dampak positif disebabkan belum ada fakta atau ronment. 2017.
isu-isu dalam melakukan tradisi masa nifas terse- 2. Dwiningsih S, Sri Mulyani, Semi Kawarakonda,
but berdampak negatif bagi masyarakat. Berbi- Betty Roosihermiatie. Belenggu Apung Etnik
cara berdampak negatif bisa terjadi, jika pada saat Sumba Kabupaten Sumba Timur. Roosihermi-
proses persalinan terjadi robekan jalan lahir dan atie B, editor. Jakarta: Lembaga Penerbitan Bal-
dilakukan penghektingan itu tidak boleh terkena itbangkes; 2014.
air panas pada tempat hekting tersebut benang ja- 3. Wawan A, Dewi M. Teori dan Pengukuran Penge-
hitan akan meleleh/putus, membelakangi api bisa tahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta:
saja berdampak negatif karena asap dari api terse- Nuha Medika. 2010:15-20.
but dapat menganggu sistem pernafasan pada bayi 4. Manners RA. Professional Dominance: The so-
jika berada dalam satu ruangan atau di dekat ibu. cial Structure of Medical Care: Routledge; 2017.
Kepercayaan tradisional dalam praktek se- 5. Ratna NK. Metodologi Penelitian Kajian Budaya
lama kehamilan, persalinan, dan periode postpar- dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya:
tum dikalangan perempuan Buton Utara. Perlu Pustaka Pelajar; 2010.
intervensi khusus oleh provider setempat untuk 6. Yunita Fitrianti., Fahmi Ichwansyah., Ari Wa-
meemaksimalkan layanan kesehatan ibu. Program hyudi., Saifullah., Pratiwi NL. Etnik Gayo Desa
pendidikan tidak hanya ditujukan untuk perem- Tetingi, Kecamatan Blang Pegayon Kabupaten
puan, tetapi juga suami, orang tua, dan mertua. Gayo Lues, Provinsi Nanggroe Aceh Darus-
Dengan mengenali dan menghargai kepercayaan salam. Jakarta: Percetakan Kanisius; 2012.
lokal setempat, provider bisa memanfaatkan dan 7. Angkasawati TJ. Studi Kasus Kesehatan Mater-
atau memodifikasi posoropu untuk memberikan nal Suku Muyu di Distrik Mindiptana, Kabupa-
perawatan yang kompeten secara budaya. Alih- ten Boven Digoel. Jurnal Kesehatan Reproduksi.
alih mengurangi pilihan yang tersedia untuk pe- 2017;7(3):145-55.
rempuan Buton, penyedia layanan kesehatan harus 8. Ahimsa-Putra HS. Kesehatan dalam Perspektif
memahami, menghormati, dan mengintegrasikan llmu Sosial Budaya. dalam Masalah Kesehatan
interpretasi budaya persalinan dan kebutuhan pe- dalam Kajian Ilmu Sosial-Budaya, Heddy Shri
rempuan Buton dan keluarga mereka. AP (ed) Yogyakarta: Kepel Press; 2005:13-38.
9. Rahayu IS, Mudatsir M, Hasballah K. Faktor

276
JURNAL MKMI, Vol. 14 No. 3, September 2018

Budaya Dalam Perawatan Ibu Nifas. Jurnal Ilmu 15. Bray JH, Stanton M. The Wiley-Blackwell Hand-
Keperawatan. 2017;5(1):38-51. Book of Family Psychology: John Wiley & Sons;
10. Dinkes Kab. Buton Utara. Profil Kesehatan Ka- 2012.
bupaten Buton Utara Provinsi Sulawesi tenggara 16. Yusoff ZM, Amat A, Naim D, Othman S, editors.
Tahun 2017. Ereke: Dinas Kesehatan Kabupaten Postnatal Care Practices among the Malays, Chi-
Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara; 2017. nese and Indians: A Comparison. SHS Web of
11. Walyani ES, Purwoastuti E. Asuhan kebidanan Conferences : EDP Sciences; 2018.
masa nifas dan menyusui. Yogyakarta : PT Pus- 17. Withers M, Kharazmi N, Lim E. Traditional Be-
taka Baru; 2015. liefs and Practices in Pregnancy, Childbirth and
12. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Revisi Postpartum: A Review of the Evidence from
ed. Jakarta: Rineka Cipta; 2014. Asian Countries. Midwifery. 2018;56:158-70.
13. Turner SP. The Social Theory of Practices: Tra- 18. Parsons T, Staubmann H, Lidz V. An Approach
dition, Tacit Knowledge and Prepositions: John to the Analysis of the Role of Rationality in So-
Wiley & Sons; 2018. cial Action. Rationality in the Social Sciences:
14. Heinz CB, Murray JA. Asian cultural traditions: Springer; 2018:53-7.
Waveland Press; 2018.

277

Anda mungkin juga menyukai