Anda di halaman 1dari 9

Paradigma Logo

Promosi Kesehatan
Virginia Matrutty (191100416)
Taufik Dwi Andrianto (191100414)
Pendidikan kesehatan, saat ini lebih
dikenal dengan Promosi Kesehatan adalah
suatu pendekatan untuk meningkatkan
kemauan dan mkemampuan masyarakat
untuk memelihara meningkatkan
kesehatan. Promosi kesehatan sekedar
menyampaikan pesan-pesan atau
informasi-informasi kesehatan agar
masyarakat mengetahui dan berperilaku
hidup sehat, tetapi juga bagaimana
masyarakat mampu memelihara dan
Latar belakang meningkatkan kesehatannya.

Your Logo or Name Here 2


Strategi Promosi Kesehatan

Kebijakan berwawasan Lingkungan yang Reorientasi pelayanan Ketrampilan individu Gerakan Masyarakat
kesehatan mendukung kesehatan

Ditujukan kepada policy Ditujukan kepada para Untuk mengubah Kesehatan masyarakat Adanya gerakan atau
maker agar mengeluarkan pengelola tempat umum pemahaman, bahwasanya akan terwujud apabila kegiatan di masyarakat yg
kebijakan-kebijakan termasuk pemerintah kota, masyarakat tertentu kesehatan individu, mendukung kesehatan
public yang mendukung agar menyediakan melalui upaya keluarga dan kelompok agar terwujud perilaku yg
kesehatan. prasarana sarana yang pemberdayaan. tersebut terwujud kondusif dlm memelihara
mendukung terciptanya dan meningktakan
perilaku sehat bagi kesehatan masyarakat.
masyarakat. Your Logo or Name Here 3
Sasaran Promosi Kesehatan

Sasaran primer Sasaran sekunder Sasaran tersier

sasaran yang memiliki individu/kelompok yang para pengambil kebijakan,


masalah yang diharapkan memiliki pengaruh atau penyandang dana, dan
mau berperilaku sesuai disegani oleh sasaran pihak-pihak yang
harapan dan memperoleh primer. Contoh sasaran berpengaruh di berbagai
manfaat paling besar dari sekunder tokoh agama lingkungan (pusat,
perubahan perilaku dan tokoh-tokoh penting provinsi, kabupaten,
tersebut. Dalam hal ini dalam masyarakat. kecamatan dan
desa/kelurahan) Your Logo or Name Here 4
Perkembangan Paradigma Dalam Promosi Kesehatan

Click icon to Click icon to Click icon to Click icon to Click icon to
add picture add picture add picture add picture add picture

Sebelum tahun Sebelum tahun Periode tahun Periode tahun Periode tahun
1965 1965-1975 1975-1985 1985-1995 1995-Sekarang

Your Logo or Name Here 5


Faktor pendorong adanya paradigma sehat

Factor yang mendorong perlu adanya paradigm sehat antara lain:


• Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata tidak efektif
• Konsep sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehat dimasukkan unsur sehat produktif
sosial ekonomi
• Adanya transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke penyakit kronik degenerative
• Adanya transisi demografi, meningkatkan Lansia yang memerlukan penanganan khusus
• Makin jelasnya pemahaman tentang factor yang mempengaruhi kesehatan penduduk.

Your Logo or Name Here 6


• Kesehatan bukanlah “statis”, bukan sesuatu yang dikotomi
sehat dan sakit, tetapi dinamis, progresif dan kontinum. Hal
ini telah disadari oleh WHO, yang akhirnya pada tahun
1988 merumskan kembali defenisi kesehatan. Kemudian
rumusan WHO tersebut diangkat dalam UU No 23/1992
yakni: “Kesehatan atau sehat adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif baik secara ekonomi maupun sosial”.

• Dengan perkataan lain paradigma pelayanan kesehatan


harus diubah. Orientasi pelayanan kesehatan harus digeser
dari pelayanan kesehatan yang konvensial (paradigma sakit)
ke pelayanan kesehatan yang sesuai dengan paradigma baru
(paradgima sehat).
Paradigma Baru
Kesehatan
Your Logo or Name Here 7
Pelayanan kesehatan konvesional yang mempunyai Paradigma Baru atau Paradigma Sehat, yang mempunyai
karakteristik : (Konsursium Ilmu Kesehatan Indonesia, karakteristik :
2003) • Sehat dan sakit bukan sesuatu yang hitam dan putih,
• Sehat dan sakit dipandang sebagai dua hal seperti sehat bukan berarti tidak sakit, sakit tidak berarti tidak
“hitam” dan “putih” sehat
• Pelayanan kesehatan diasosiasikan dengan pengobatan • Pelayanan kesehatan tidak hanya penyembuhan dan
dan penyembuhan pemulihan, tetapi mencakup preventif dan promotif
• Pelayanan kesehatan diidentikan dengan rumah sakit • Pelayanan kesehatan bukan hanya rumah sakit, dan
dan poliklinik poliklinik
• Tujuan pelayanan kesehatan untuk meringankan • Tujuan pelayanan kesehatan utamnya peningkatan
penderitaan dan menghindarkan dari kesakitan dan kesehatan (promotif), dan pencegahan penyakit
kamatian (preventif).
• Tenaga pelayanan kesehatan utamanya dokter • Tenaga pelayanan kesehatan utamanya untuk kesehatan
masyarakat.
• Sasaran utama pelayanan kesehatan adalah individu
yang sakit oleh sebab itu program-program pelayanan • Sasaran utama pelayanan adalah kelompok atau
kesehatan untuk kelangsungan hidup saja (Health masyarakat yang sehat.
Programs for Survival), dan harus digeser ke pelayanan
kesehatan
Your Logo or Name Here 8
Thank You

Anda mungkin juga menyukai