Anda di halaman 1dari 12

REVIEW JURNAL

BUDAYA “MEBOREH” MASYARAKAT BALI MENURUNKAN


TINGKAT NYERI TUNGKAI PADA IBU PASCA BERSALIN
Ni Komang Galih Ayu Astiyaningsih AK0120001
M. Dhimas Putu Mahdi AK0120002
Ambarwati Wardoyo Sejati AK0221006

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI


KESEHATAN
Outline
• Pengertian Budaya

• Budaya sebagai Peningkatan Derajat Kesehatan

• Budaya Bali dari sisi Kesehatan

• Review Jurnal
Apa itu Budaya?
Istilah budaya sudah melekat dan bahkan kerap kali
hadir dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai warga
Indonesia, kamu tentunya tahu bahwa Indonesia
mempunyai beraneka ragam budaya yang tersebar di
berbagai wilayah.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh
sekelompok orang. Kemudian diwariskan kepada generasi
selanjutnya. Budaya itu terbentuk dari beberapa unsur yang rumit.
Diantaranya yaitu adat istiadat, bahasa, karya seni, sistem agama
dan politik. Bahasa sama halnya dengan budaya, yakni suatu bagian
yang tak terpisahkan dari manusia.
Budaya sebagai Peningkatan Derajat Kesehatan
Pengaruh sosial budaya dalam masyarakat
memberikan peranan penting dalam mencapai
derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Perkembangan sosial budaya dalam
masyarakat merupakan suatu tanda
bahwa masyarakat dalam suatu daerah
tersebut telah mengalami suatu perubahan Kebudayaan atau kultur dapat membentuk
dalam proses berfikir. kebiasaan dan respons terhadap kesehatan dan
Perubahan sosial dan budaya bisa penyakit dalam segala masyarakat tanpa
memberikan dampak positif maupun negatif. memandang tingkatannya. Karena itulah
penting bagi tenaga
Hubungan antara budaya dan kesehatan kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan
sangatlah erat hubungannya, sebagai salah kesehatan, tapi juga membuat mereka
satu contoh suatu mengerti tentang
masyarakat desa yang sederhana dapat proses terjadinya suatu penyakit dan
bertahan dengan cara pengobatan tertentu bagaimana meluruskan keyakinan atau budaya
sesuai dengan tradisi mereka. yang dianut
hubungannya dengan kesehatan.
Budaya Bali dari sisi Kesehatan
Pengobatan tradisional oleh masyarakat sebagai budaya yang ada dibeberapa
daerah di Indonesia sangat beragam. Masyarakat disuatu daerah tertentu
memiliki cara dan teknis yang berbeda-beda dalam pengobatan
tradisionalnya, hal ini dikarenakan kebudayaan serta pemahaman dan juga
keanekaragaman hayati yang terdapat dilingkungan tempat mereka hidup
serta kearifan lokal yang mereka miliki menjadi penyebab munculnya
bermacam-macam produk budaya
Mengingat Bali memiliki kebudayaan
terkait pemahaman pengobatan tradisional sejak jaman dahulu yang
diwariskan secara turun temurun, sangat berpotensi untuk melaksanakan
pengobatan tradisional komplementer yang berkearifan lokal setempat.
Usadha secara populis di Bali dilakukan oleh seorang balian.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018


Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
sebagai landasan dalam pelaksanaan pengobatan tradisional komplementer.
Terdapat ketentuan yang sekiranya perlu dikaji dan dikritisi agar tidak
berpotensi menghambat bilamana Bali melaksanakan pelayanan pengobatan
tradisional komplementer secara menyeluruh kelak
REVIEW
Metode Penelitian :
JURNAL Jenis Penelitian ini adalah Kualitatif dan Kuantitatif dengan rancangan
penelitian Praeksperimen, dengan rancangan One Group
Pretest-Postest Design.

Tujuan
Untuk mengetahui apakah Meboreh budaya dalam masyarakat Bali dapat
Penelitian : tungkai pada Ibu pasca
menurunkan tingkat nyeri

Sasaran Penelitian :
Populasi penelitian ini adalah ibu pasca bersalin. Besar sampel yang digunakan
didasarkan rumus besar sampel penelitian analitis kategorik-numerik
berpasangan sebanyak 32 orang. Diambil dengan Purposive sampel. Uji statistik
yang digunakan adalah : uji t berpasangan.

Penulis :
Suratiah
Nyoman Hartati
DA Ketut Surinat
ISI
Cara alternatif yang ditawarkan dan sering dilakukan di masyarakat khususnya
masyarakat Bali adalah dengan menggunakan boreh. Meboreh atau
menggunakan boreh adalah menggunakan suatu racikan dari umbi-umbian yang
diracik sedemikian rupa sehingga memberikan rasa hangat pada tubuh yang
dilumuri boreh tersebut. Rasa hangat dari boreh tersebut dapat menurunkan
kemungkinan pembentukan pembekuan darah, sehingga terbebas dari pembentukan
trombus sekaligus terbebas dari rasa nyeri pada tungkai.

Boreh sudah dikenal oleh masyarakat Bali sejak dahulu yaitu sejak abad
ke-13 dan secara turun temurun dibawa oleh keluarga bangsawan
keturunan Majapahit. Bagi sebagian orang masyarakat di Bali masih
banyak yang menggunakan boreh (meboreh) untuk memberikan
kehangatan pada tubuh dan banyak dikembangkan untuk bahan herbal
tradisional Bali. Namun tidak banyak ibu pasca bersalin yang sekarang
menggunakannya. Bahkan boreh yang sudah dimodifikasi dengan
bahan-bahan aromaterapi
ISI
Boreh merupakan bagian dari Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) dari

jenis ramuan. Hasil survei Riset Kesehatan (2013), ramuan merupakan jenis

Yankestrad terbanyak kedua yang digunakan oleh masyarakat setelah

keterampilan tanpa alat

Manfaat yang diharapkan adalah meningkatkan pemanfaatan budaya Meboreh dalam

meningkatkan kesehatan ibu pasca bersalin tanpa mengkhawatirkan efek samping,

meningkatkan penggunaan pelayanan kesehatan tradisional jenis ramuan dalam

meningkatkan kesehatan ibu pasca bersalin, mempertahankan budaya Meboreh sebagai

bagian dari kekayaan budaya Indonesia dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.


HASIL
Hasil dengan responden didapatkan semua memberikan respon yang cukup
baik dan sangat merasakan manfaat dari boreh yang digunakan. Adapun reaksi
yang dirasakan adalah merasakan hangat pada tungkai, memberikan rasa
nyaman, mengurangi nyeri pada tungkai. Hal yang ditakutkan karena kotor tidak
ada yang menyatakan hal demikian, dikarenakan boreh yang diberikan kering
tetapi tidak menyebabkan pengelupasan pada boreh yang menyebabkan kotor.
Sehingga ibu dengan nyaman dan tidak perlu merasakan takut akan kotor
dimana-mana

Selain itu juga ibu merasa nyaman memberikan ASI kepada bayinya karena tidak harus

mengkonsumsi obat yang akan memberikan pengaruh pada bayinya. Dengan rasa

nyaman yang dirasakan oleh ibu dapat semakin melancarkan aliran ASI sehingga bayi

dengan mudah untuk mendapatkan ASI saat mengisap puting ibu.


HASIL
Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa ada pengaruh pemberian boreh terhadap
penurunan tingkat nyeri tungkai pada ibu pasca bersalin. Secara nyata boreh terbuat
dari bahan-bahan umbi-umbian herbal yang memberikan efek hangat pada tubuh.
Efek hangat diketahui sangat efektif dalam melebarkan pembuluh darah.

Hasil Uji t- berpasangan yang didapatkan adalah 0,000 yang artinya ada pengaruh
penggunaan boreh untuk menurunkan tingkat nyeri tungkai pada ibu pasca bersalin.

Hasil analisis pengaruh pemberian boreh pada tungkai ibu pasca bersalin yang
mengalami nyeri didapatkan P = 0,000 dimana lebih kecil dari α 0,05 yang berarti ada
pengaruh pemberian boreh terhadap penurunan tingkat nyeri tungkai pada ibu pasca
bersalin.
DAPAT DILIHAT BAHWA KETERKAITAN BUDAYA TERHADAP
MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT CUKUP SANGAT
BERPENGARUH, DILIHAT DARI JURNAL TERSEBUT BAHWA BUDAYA
BOREH TURUN TEMURUN YANG ADA DI BALI MAMPU
MERINGANKAN EFEK NYERI PADA IBU PASCA BERSALIN. JADI BUDAYA
TIDAK SELALU SEPERTI KETINGGALAN JAMAN TETAPI BISA JUGA
SEBAGAI ACUAN KHUSUSNYA KESEHATAN YANG SAAT INI TERUS
BERKEMBANG SEIRING BERJALANNYA TEKNOLOGI YANG PESAT.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai