Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN MENGENAI

PENGARUH PENGOBATAN TRADISIONAL DALAM KESEHATAN DI


MASYARAKAT
(Studi di Desa Banjarsari Kecamatan Gabus Kabupaten Pati)

Izaura Navra Tilova


Jurusan Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
E-mail: izauranavratilova@gmail.com

Abstrak : Kesehatan merupakan suatu keadaan kondisi fisik, keadaan mental, dan
kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit.
Sehat menjadi hal utama bagi setiap umat manusia. Sehat juga menjadi pertanyaan besar baik
tentang konsep atau pun definisinya sendiri. Hal itu disebabkan karena definisi sehat
ditentukan oleh masing-masing kelompok sosial/budaya. Kearifan lokal yang dimiliki
masyarakat melalui obat dan keterampilan tradisional yang mereka lakukan merupakan
keuntungan yang harus tetap dipertahankan sebagai kekayaan budaya Indonesia, tetapi di sisi
lain penggunaan obat tradisional dan keterampilan tradisional menyebabkan permasalahan
kesehatan.
Penelitian ini menganalisis beberapa permasalahan yaitu sumber pengetahuan dan praktik
atau cara pengobatan tradisional melalui metode kualitatif dengan pengumpulan data lisan
dan tulisan.
Desa Banjarsari sendiri memiliki sarana kesehatan yaitu sebuah posyandu. Tetapi, fasilitas
kesehatan ini tidak berjalan optimal, selain itu jarak antara desa dengan fasilitas kesehatan
yang jauh, dan pertimbangan biaya yang membuat masyarakat mengedepankan pengobatan
tradisional. Adapun pengobatan tradisional berupa terapi pijat, terapi spiritual serta obat
tradisional yang diugunakan yaitu jamu.
Salah satu kebutuhan dasar manusia yaitu kesehatan. Apabila terjadi suatu keadaan sakit,
maka obat akan menjadi suatu bagian penting yang berperan aktif dalam pemulihan kondisi
sakit tersebut.
Kata kunci : kesehatan, pengobatan tradisional, sosial budaya, kearifan local.

Abstract: Health is a state of physical condition, mental condition, and social welfare which
is one unit and not only free from disease. Health is the main thing for every human being.
Healthy is also a big question whether it's about the concept or definition itself. This is
because the definition of health is determined by each social / cultural group. The local
wisdom possessed by the community through their traditional medicine and skills is an
advantage that must be maintained as Indonesia's cultural wealth, but on the other hand the
use of traditional medicine and traditional skills causes health problems.
This study analyzed several problems, namely the source of knowledge and practice or
traditional medicine through qualitative methods by collecting oral and written data.
Banjarsari Village itself has a health facility, namely a posyandu. However, this health
facility is not running optimally, apart from the distance between the village and the far
health facility, and cost considerations that make the community prioritize traditional
medicine. As for traditional medicine in the form of massage therapy, spiritual healing and
traditional medicine that is used, namely herbal medicine.
One of the basic human needs is health. If there is a sick condition, then the medicine will be
an important part that plays an active role in the recovery of the sick condition.
Keywords: health, traditional medicine, socio-culture, local wisdom.

PENDAHULUAN sakitnya seseorang, baik secara fisik atau


psikis. Pemerintah RI melalui Undang-
Kesehatan adalah keadaan
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
Kesehatan menyebutkan bahwa:
memungkinkan setiap orang hidup
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
produktif secara sosial dan ekonomis.1
badan, jiwa dan sosial yang
Sehat menurut World Health Organization
memungkinkan hidup produktif secara
(WHO) adalah suatu keadaan kondisi fisik,
sosial dan ekonomi. Sementara itu, definisi
keadaan mental, dan kesejahteraan sosial
sakit merupakan seseorang dikatakan sakit
yang merupakan satu kesatuan dan bukan
apabila ia menderita penyakit menahun
hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
(kronis), atau gangguan kesehatan lain
Sehat menjadi hal utama bagi setiap umat
yang menyebabkan aktivitas kerja menjadi
manusia. Sehat juga menjadi pertanyaan
terganggu (Biro Pusat Statistik, 1994).
besar baik tentang konsep atau pun
definisinya sendiri. Hal tersebut Masyarakat yang berada di wilayah
disebabkan karena definisi sehat terbelakang lebih memilih pengobatan
ditentukan oleh masing-masing kelompok tradisional baik dari obat-obatan yang
sosial/budaya. dikonsumsi maupun cara pengobatannya
dibandingkan dengan pengobatan
Dalam hal ini sosial budaya
kesehatan modern, karena dipengaruhi
memegang peranan penting. Bangsa
beberapa hal seperti faktor biaya,
Indonesia merupakan bangsa yang kaya
keterjangkauan jarak, sarana prasarana,
akan keanekaragaman budaya dan kearifan
dan masih banyak lagi. Sedangkan
lokal yang tercermin dalam pikiran, sikap,
Pengembangan Kesehatan Tradisional
tindakan dan hasil budaya itu sendiri
Indonesia (Kestrindo) dibagi menjadi tiga
(Liliweri, 2003).2 Dimana masyarakat
pilar, yakni produk (jamu), praktik
Indonesia khususnya yang berada di
(metoda/keilmuan) dan praktisi
wilayah terbelakang lebih mengedepankan
(penyembuh/provider) yang disebut “3P”,
pendekatan budaya dalam menentukan
yakni product, practice dan practioners
seseorang sehat atau sakit. Berbeda halnya
(WHOc 2014).3 Di satu sisi, kearifan lokal
dengan pendekatan dunia kedokteran
yang dimiliki masyarakat melalui obat dan
modern yang menggunakan analisa
keterampilan tradisional yang mereka
laboratorium dan perangkat kesehatan
lakukan merupakan keuntungan yang
modern untuk menentukan sehat atau
harus tetap dipertahankan sebagai
kekayaan budaya Indonesia, tetapi di sisi menggunakan pengobatan dengan cara
yang lain penggunaan obat tradisional dan tradisional, yaitu di Desa Banjarsari
keterampilan tradisional dapat Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Jawa
menyebabkan permasalahan kesehatan. Tengah.
METODE PENELITIAN PEMBAHASAN
Dalam sebuah penelitian sangat Desa Banjarsari merupakan salah
diperlukan sebuah metode penelitian yang satu dari 24 desa yang berada di
dapat dipertanggungjawabkan secara Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Jawa
ilmiah. Penelitian mengenai pengaruh Tengah. Cuaca dan curah hujan di Desa
pengobatan tradisional dalam kesehatan di Banjarsari sama dengan desa lainnya di
masyarakat dan mengacu pada pendalaman Kecamatan Gabus. Kondisi daerahnya
informasi, baik melalui sumber tertulis yang tergolong rendah membuat desa ini
maupun lisan. sering terkena bencana banjir saat musim
penghujan tiba.
1.Metode dan analisis
Desa ini memiliki sekitar 2000
Penelitian ini berupaya untuk
penduduk dan memiliki sarana pendidikan
mendeskripsikan dan menganalisis
yaitu dua Sekolah Dasar, SD N Banjarsari
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1 dan SD N Banjarsari 2, serta memiliki 1
a. Sumber pengetahuan pengobatan TK dan PAUD. Selain sarana pendidikan,
tradisional di Desa Banjarsari memiliki sarana
b. Praktik atau cara pengobatan kesehatan yaitu sebuah posyandu. Tetapi,
tradisional fasilitas kesehatan ini tidak berjalan
optimal, dikarenakan berbagai faktor, baik
Metode kualitatif yang menjadi
dari alat kesehatan yang belum memadai,
pilihan dalam penelitian ini berkutat pada
maupun kekurangan tenaga kesehatan,
data dalam bentuk kata-kata dan gambar,
bahkan hanya terdapat satu bidan. Selain
kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya
itu, jarak dari desa ke fasilitas kesehatan
kalimat hasil wawancara antara peneliti
seperti puskesmas atau rumah sakit yang
dengan informan.
lumayan jauh. Adanya kondisi tersebut,
2. Pengumpulan data menyebabkan masyarakat desa lebih
memilih untuk menggunakan cara
Sumber data yang diambil yaitu
pengobatan tradisional dan obat tradisional
berupa data tertulis dan tidak tertulis. Data
dalam mengatasi sakit.
tidak tertulis diperoleh dengan mencari
data primer melalui proses wawancara Adapun cara pengobatan
dengan informan. Sementara data tertulis tradisional yang biasa dilakukan
dicari dengan merujuk pada sumber data masyarakat di Desa Banjarsari terapi pijat,
sekunder baik dalam bentuk hasil dan terapi spiritual. Sakit apapun yang
penelitian, maupun gambar yang ada. diderita, selalu diatasi dengan terapi pijat,
serta obat tradisional yang biasa
3. Lokasi penelitian
dikonsumsi yaitu jamu. Dimana jamu ini
Secara spesifik, fokus penelitian sendiri memang diproduksi dari beberapa
diarahkan pada wilayah yang masih masyarakat desa, maka perbandingan
biaya antara pengobatan dan obat Pengobatan Tradisional Pada Penderita
tradisional di desa ini lebih murah Hipertensi Di Kota Bengkulu Bengkulu
dibandingkan masyarakat harus berobat di City. Perilaku dan Promosi Kesehatan.
puskesmas atau rumah sakit yang 2018.
memerlukan biaya lebih besar, baik dari
biaya transportasi, biaya pemeriksaan,
hingga biaya pembelian obat. Selain itu,
sumber pengetahuan dalam keterampilan
pengobatan tradisional dan pembuatan
obat tradisional ini berasal dari leluhur,
masih dilakukan untuk melestarikan
warisan budaya yang diberikan oleh
leluhur mereka.
SIMPULAN
Salah satu kebutuhan dasar
manusia yaitu kesehatan. Apabila terjadi
suatu keadaan sakit, maka obat akan
menjadi suatu bagian penting yang
berperan aktif dalam upaya pemulihan
kondisi sakit tersebut. Pengobatan
tradisional dilakukan oleh para informan di
lokasi penelitian menjadi alternatif
penyembuhan sakit yang diderita pasien.
Sangat disayangkan apabila tidak ada
tindak lanjut dari instansi terkait untuk
memberdayakan dan mengembangkan
pengobatan yang berasal dari leluhur
mereka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Lesmana H, Alfianur A, Utami PA,
Retnowati Y, Darni D. Pengobatan
tradisional pada masyarakat tidung kota
Tarakan: study kualitatif kearifan lokal
bidang kesehatan. Medisains. 2018.
2. Siswanto S. Pengembangan
Kesehatan Tradisional Indonesia: Konsep,
Strategi dan Tantangan. Penelitian dan
Pengembangan Pelayanan Kesehatan.
2018.
3. Ervina L, Ayubi D. Peran
Kepercayaan Terhadap Penggunaan

Anda mungkin juga menyukai