Oleh :
M. Dhimas Putu Mahdi
AK0120002
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya,
sehingga laporan dengan judul “Pengelolaan Logistik di Pelayanan Kesehatan” ini
dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Logistik.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dosen selaku
dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah
ini.
Badung, 2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Gambaran Pengelolaan Logistik......................................................................................3
2.2 Siklus Manajemen Logistik............................................................................................3
2.3 Pengelolaan Persediaan...................................................................................................5
2.4 Proses Administrasi Pengelolaan Logistik.......................................................................6
BAB III......................................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................8
3.2 Saran................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen berasal dari Bahasa Perancis kuno yaitu management, yang artinya
seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumber daya manusia dan sumber
lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen juga diartikan
sebagai proses yang menggerakkan tindakan-tindakan dalam usaha Kerjasama
manusia sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.
Logistik adalah suatu rangkaian upaya yang mencakup efektivitas
perencanaan, implementasi, sampai pengawasan atas suatu proses perpindahan produk
barang atau jasa, energi, atau sumber daya lain, dari mulai titik awal hingga titik
pengguna.Seluruh aktivitas logistik dilakukan untuk mencapai tujuan utama, yaitu
memastikan ketersediaan barang dan pengiriman tepat waktu ke lokasi yang dituju.
Terdapat rangkaian kegiatan logistik yang harus dilakukan perusahaan, yaitu
pengadaan barang, kegiatan produksi, dan distribusi.
Dalam prosesnya, aktivitas logistik mempunyai standar performa tertentu yang
harus diraih. Adapun tingkatan kinerja yang harus diraih dalam kegiatan logistik
adalah lahirnya keseimbangan antara kualitas pelayanan yang diinginkan oleh
pelanggan dengan seluruh biaya yang dikeluarkan demi menyentuh tujuan akhir
perusahaan.
Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain management
“SCM” yang memiliki fungsi penting dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian efektifitas dan efisiensi penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan
informasi, hingga ke titik konsumsi untuk memenuhi keperluan konsumen. Secara
umum pengertian manajemen logistik adalah suatu penerapan prinsip-prinsip
manajemen dalam kegiatan logistik dengan tujuan agar pergerakan personil dan
barang dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
1
pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian material atau alat-alat yang ada.
Manajemen logistik alat kesehatan tujuannya yaitu agar alat-alat kesehatan yang
diperlukan untuk kegiatan pelayanan kesehatan dapat tersedia dengan kuantitas,
kualitas, waktu dan tempat yang dibutuhkan dengan biaya efesien dengan melalui
penerapan konsep standar teknik, standar penyimpanan, pemusnahan, pengadaan,
operasional yang sesuai dengan kebutuhan dan akurasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Penganggaran
Seorang Manajemen logistik juga harus bisa menghitung atau menyesuaikan
kebutuhan perusahaan dengan pengadaan barang sesuai dengan anggaran yang
dimiliki perusahaan. Hal ini cukup penting agar barang yang diminta dari supply dapat
berfungsi efektif. Penganggaran juga penting bagi manajemen logistik agar kuantiti
yang diminta dapat disesuaikan dengan anggaran perusahaan.
3. Pengadaan
Dalam proses penyusunan anggaran kadang kala terdapat beberapa barang
yang tidak dapat tercukupi, hal ini bisa datang dari beberapa faktor tentunya. Jika hal
ini terjadi tentu untuk mengubah perencanaan akan sulit karena akan merombak semua
perencanaan, oleh karena itu improvisasi untuk mengelola aktivitas logistik sangat
penting. Tentu saja improvisasi harus didasari dengan analisa hingga perhitungan yang
matang.
5. Pemeliharaan
Tentu fungsi lainnya dari manajemen logistik juga pemeliharaan seluruh
barang. Biasanya hal ini ditemukan pada pabrik-pabrik ataupun warehouse besar yang
memiliki kapasitas barang yang besar. Fungsi pemeliharaan barang biasanya
dilakukan rutin di setiap bagian gudang, dan tentu melalui proses pendataan.
6. Penghapusan
Dalam proses ini penghapusan berfungsi untuk menghilangkan produk yang
gagal atau sudah kadaluarsa. Hal ini dilakukan dengan mendata tanggal yang
dilakukan pemeliharaan, memisahkan barang, perbaikan hingga mengganti barang
tersebut dengan substitusi yang sesuai.
7. Pengendalian
Pengendalian dilakukan oleh seorang manajer logistik atau staff yang
bertanggung jawab terhadap proses guna memantau kinerja tiap-tiap proses logistik,
mulai dari perencanaan hingga proses penghapusan.
4
2.3 Pengelolaan Persediaan
Persediaan adalah stok atau item-item yang disimpan oleh perusahaan yang
digunakan untuk mendukung produksi (bahan baku dan barang setengah jadi), sebagai
hasil akhir produksi (barang jadi) sebelum dikirimkan ke pelanggan, untuk kegiatan-
kegiatan (perawatan, perbaikan, dan operasional), dan untuk pelayanan pelanggan
(barang jadi dan suku cadang).
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit-unit
pelayanan. Pengendalian persediaan bertujuan untuk menciptakan keseimbangan
antara persediaan bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara persediaan dan
permintaan. Oleh karena itu, hasil stock opname harus seimbang dengan permintaan
yang didasarkan atau satu kesatuan waktu tertentu, misalnya satu bulan atau dua bulan
atau kurang dari satu tahun (Aditama, 2007).Tujuan lain dari pengendalian persediaan
adalah:
a. Menjaga jangan sampai kehabisan persediaan
b. Agar pembentukan persediaan stabil
c. Menghindari pembelia kecil-kecilan
d. Pemesanan yang ekonomis
Kegiatan pengendalia persediaan mencakup (Depkes, 2008):
1) Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata periode tertentu
2) Menentukan : a) Stok optimum adalah stok obat yang diserahkan kepada
unit pelayanan agar tidak mengalami kekurangan/kekosongan.
b) Stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk
mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga, misalnya karena keterlambatan
pengirim.
3) Menentukan waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan dari muali
pemesanan sampai obat diterima. Selain itu, beberapa pengendalian yang perlu
diperhatikan dalam pelayanan kefarmasian adalah sebagai berikut (Kemenkes, 2010) :
a. Rekaman pemberian obat Rekaman/catatan pemberian
obat adalah formulir yang digunakan perawat untuk menyiapkan obat sebelum
pemberian. Pada formulir ini perawat memeriksa obat yang diberikan sewaktu perawat
berpindah dari pasien satu ke pasien lain dengan kereta obat. Dengan formulir ini
5
perawat dapat langsung merekam/ mencatat waktu pemberian dan aturan yang
sebenarnya sesuai petunjuk.
b. Pengembalian obat yang tidak digunakan , Semua
perbekalan farmasi yang belum diberikan kepada pasien rawat tinggal harus tetap
berada dalam kereta dorong atau alat bantu angkut apapun. Hanya perbekalan farmasi
dalam kemasan tersegel yang dapat dikembalikan ke IFRS. Perbekalan farmasi yang
dikembalikan pasien rawat jalan tidak boleh digunakan kembali. Prosedur tentang
pengembalian perbekalan farmasi ini perlu dibuat oleh KFT bersama IFRS, perawat
dan administrasi rumah sakit.
Pengendalian persediaan sangat penting bagi semua perusahaan terutama bagi
rumah sakit atau apotek. Persediaan obat merupakan harta paling besar bagi sebuah
rumah sakit atau apotek. Karena begitu besar jumlah yang diinvestasikan dalam
persediaan, pengendalian persediaan obat yang tepat memiliki pengaruh yang kuat dan
langsung terhadap perolehan kembali atas investasi rumah sakit atu apotek (Seto,
2004).
2.4 Proses Administrasi Pengelolaan Logistik
Pencatatan atau inventarisasi merupakan kegiatan untuk memperoleh data atas
seluruh logistik yang dimiliki/ dikuasai/ diurus oleh organisasi, baik yang diperoleh
dari usaha pembuatan sendiri, pembelian, pertukaran, maupun hadiah, baik berkaitan
dengan jenis spesifikasinya, jumlah sumber, waktu pengadaan, harga, tempat dan
kondisi serta perubahan perubahan yang terjadi guna mendukung proses pengendalian
dan pengawasan logistik serta mendukung efektifitas dan efesiensi dalam upaya
pencapaian tujuan organisasi (Antara dan Sumarto, 2004). Pencatatan ini sangat
dibutuhkan untuk mempertanggungjawabkan pada bagian keuangan atas apa saja yang
telah diharapkan dalam melakukan pengeluaran anggaran biaya dan pemasukan
anggaran biaya. Pencatatan logistik penting agar menjamin hal di bawah ini:
1. Kejelasan kondisi gudang (stock)
2. Kejelasan kapan barang diberikan
3. Kepada siapa barang diberikan
4. Berapa banyak yang diperlukan
Pencatatan yang disesuaikan meliputi:
1. Buku stock gudang
2. Buku pemberian barang (pengeluaran barang)
6
Ada beberapa tahap dalam pencatatan logistik medis yang dimaksudkan untuk
mengendalikan tiap jenis logistik medis agar tidak terjadi kesalahan baik jumlah, jenis
logistik medis saat masuk maupun keluar dari gudang yaitu:
a. Buku dan Formulir Bukti Pencatatan Penerimaan Barang Merupakan buku
dan formulir yang digunakan untuk mencatat logistik non medis yang masuk dengan
melihat faktur penjualan dari masing-masing perubahan dengan mencatat tanggal
transaksi, nomor regristrasi, nomor faktur, nama barang, dan jumlah nominal dari
logistik medis.
b. Buku dan Kartu Stock Barang Merupakan Buku dan kartu yang digunakan
untuk mencatat jumlah logistik yang masuk dan keluar serta stock akhir dari masing-
masing logistik yang digunakan sebagai pedoman untuk melakukan perencanaan
kebutuhan logistik medis. Pada buku dan kartu stock dicatat nama bagian/unit yang
meminta, tanggal keluar,tanggal masuk dan jumlah.
c. Formulir Permintaan Barang Merupakan formulir yang digunakan setiap
bagian/unit kerja untuk melakukan pemesanan permintaan kebutuhan logistik medis
kepada petugas logistik medis yang ditandatangani oleh kepala dan penerima dari
unit/bagian yang membutuhkan logistik medis serta petugas logistik medis sendiri
untuk dilakukan penyediaan/penyaluran logistik medis yang dibutukan.
d. Formulir Permintaan Pembelian Merupakan lembar yang digunakan oleh
petugas logistik untuk mengajukan perencanaan pengadaan logistik kepada direktur
melalui bagian rumah tangga.
e. Surat Order Pembelian/Pemesanan Barang Merupakan surat yang digunakan
untuk melakukan pemesanan pembelian logistik medis kepada perusahaan penyuplai.
Semua pencatatan logistic medis termasuk jumlah, harga, potongan dan pengeluaran
dimasukan/dicatat ke dalam komputer yang di gunakan sebagai bahan laporan kepada
direktur dan bagian keuangan sebagai bahan pertanggungjawaban.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain
management “SCM” yang memiliki fungsi penting dalam perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian efektifitas dan efisiensi penyimpanan dan aliran barang, pelayanan
dan informasi, hingga ke titik konsumsi untuk memenuhi keperluan konsumen.
Aktivitas logistik mempunyai standar performa tertentu yang harus diraih. Adapun
tingkatan kinerja yang harus diraih dalam kegiatan logistik adalah lahirnya
keseimbangan antara kualitas pelayanan yang diinginkan oleh pelanggan dengan
seluruh biaya yang dikeluarkan demi menyentuh tujuan akhir perusahaan.
3.2 Saran
Sebaiknya seluruh aspek sangat memperhatikan bagaimana cara manajemen
logistik dengan seksama karena itu salah satu hal terpenting dalam memberikan
pelayanan khususnya kesehatan bagi masyarakat dan agar tidak terjadi kesalahan
dalam memberikan pelayanan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Area, P. U. (2020, November 30). Mengenal Manajemen Logistik. Retrieved Desember 16,
2022, from https://manajemen.uma.ac.id/2020/11/mengenal-manajemen-logistik/
detikEdu, N. R. (2022, June 10). apa itu manajemen ini pengertian prinsip unsur dan
fungsinya. Retrieved Desember 15, 2022, from https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
6119402/apa-itu-manajemen-ini-pengertian-prinsip-unsur-dan-fungsinya
FATHURRAHMI. (2019, November). MANAJEMEN PENGELOLAAN LOGISTIK OBAT DI
INSTALASI FARMASI RSUP Dr. WAHIDIN. Retrieved December 18, 2022, from
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/16308/1/Fathurrahmi_70100115039.pdf
Group, I. N. (2021, November 2). Apa Itu Logistik? Pengertian, Tujuan, dan Manfaat.
Retrieved Desember 16, 2022, from https://www.icdx.co.id/news-detail/publication/apa-itu-
logistik-pengertian-tujuan-dan-manfaat
Noorhidayah, ,. H., & Rahayu, A. S. (2022). Jurnal Kesehatan Masyarakat. ANALISIS
MANAJEMEN LOGISTIK OBAT DI PUSKESMAS LANDASAN , 58-65.
Setijadi. (2015). MANAJEMEN PERSEDIAAN. Retrieved December 18, 2022, from
https://ftp.idu.ac.id/wp-content/uploads/ebook/ip/LOGISTIK/MANAJEMEN
%20LOGISTIK/3._Manajemen_Persediaan_2015.pdf
Tech, K. (2021, May 27). Fungsi Manajemen Logistik (Pengertian, Manfaat, dan Komponen
Lain di Dalamnya). Retrieved Desember 17, 2022, from https://kargo.tech/blog/fungsi-
manajemen-logistik-dan-pengertiannya/
Yonas Kalasuat, W. H. (n.d.). SISTEM PENGELOLAAN LOGITIK BARANG NON MEDIS
DI RUMAH SAKIT PANTI NUGROHO. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Ahmad Dahlan , 5-13.