Disusun untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah Manajemen Logistik Medis
dan Non Medis
Disusun oleh:
Septina Andansari
(10822031)
2024/2025
Daftar Isi
BAB I...................................................................................................................... 2
Pendahuluan.......................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................ 4
BAB II..................................................................................................................... 5
Pembahasan.......................................................................................................... 5
2.1 Konsep dan Prinsip Distribusi Sistem Logistik?......................................... 5
2.2 Strategi dan Implementasi Distribusi Manajemen Logistik yang Efektif..... 8
2.3 Tantangan dan Solusi dalam Menerapkan Distribusi Manajemen Logistik
di Sektor Medis dan Non Medis......................................................................10
2.4 Cara Mencegah dan Meminimalkan Risiko Kegagalan Dalam
Implementasi Distribusi Manajemen Logistik................................................. 12
2.6 Penerapan Teknologi Dalam Distribusi Sistem Logistik Rumah Sakit?....14
BAB III.................................................................................................................. 16
Penutup................................................................................................................ 16
A. Kesimpulan................................................................................................ 16
B. Saran..........................................................................................................17
1
BAB I
Pendahuluan
Manajemen logistik yang efektif dan efisien dalam kedua bidang ini
memiliki dampak signifikan terhadap berbagai aspek, seperti:
2
- Ketersediaan barang: Logistik yang baik memastikan ketersediaan
barang yang dibutuhkan pada waktu yang tepat, baik di sektor medis
maupun non medis. Hal ini penting untuk menghindari kelangkaan
supplies medis yang dapat membahayakan pasien, serta mencegah
kehabisan stok produk yang dapat mengganggu operasional bisnis.
- Efisiensi biaya: Logistik yang efisien dapat membantu menekan biaya
penyimpanan, transportasi, dan distribusi barang. Hal ini tentunya akan
berdampak positif pada profitabilitas perusahaan di sektor medis maupun
non medis.
- Kepuasan pelanggan: Distribusi barang yang lancar dan tepat waktu
dapat meningkatkan kepuasan pelanggan di sektor non medis. Di bidang
medis, logistik yang efektif juga berkontribusi pada kelancaran pelayanan
pasien dan peningkatan rasa percaya diri pasien terhadap layanan
kesehatan yang diberikan.
3
3. Mengidentifikasi tantangan dan solusi dalam menerapkan manajemen
logistik di sektor medis dan non medis.
4. Memahami cara mencegah dan meminimalkan risiko kegagalan dalam
implementasi manajemen logistik
5. Mengetahui penerapan teknologi dalam distribusi manajemen sistem
logistik.
BAB II
Pembahasan
4
dan informasi dari titik asal hingga ke konsumen. Tujuan utama manajemen
logistik adalah untuk memastikan ketersediaan barang yang tepat, dalam jumlah
yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan biaya yang optimal. Tujuan utama
manajemen logistik adalah untuk mendeliver barang dan jasa yang tepat, kepada
pelanggan yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan biaya yang minimal.
1. Perencanaan:
2. Pengorganisasian:
3. Pelaksanaan:
4. Pengendalian:
5
- Mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses
logistik.
- Melakukan koreksi dan perbaikan terhadap proses logistik agar menjadi
lebih efektif dan efisien.
6
- Sektor manufaktur: Manajemen logistik di sektor manufaktur mencakup
kegiatan seperti pengadaan bahan baku, manajemen persediaan barang
jadi, dan pengiriman produk ke pelanggan.
- Sektor retail: Manajemen logistik di sektor retail mencakup kegiatan
seperti penerimaan barang dari pemasok, penyimpanan barang di
gudang, dan pengiriman barang ke toko.
- Sektor logistik dan transportasi: Manajemen logistik di sektor logistik dan
transportasi mencakup kegiatan seperti pengiriman barang melalui
berbagai moda transportasi, seperti darat, laut, dan udara.
- Sektor kesehatan: Manajemen logistik di sektor kesehatan mencakup
kegiatan seperti pengadaan obat-obatan dan peralatan medis,
penyimpanan barang di rumah sakit, dan pengiriman obat-obatan ke
pasien.
1. Jenis produk:
2. Rantai pasokan:
7
- Contohnya, jika rantai pasokan terlalu panjang dan kompleks, hal ini
dapat menyebabkan keterlambatan dan peningkatan biaya.
- Dengan menganalisa rantai pasokan, perusahaan dapat mengidentifikasi
cara untuk menyederhanakannya dan meningkatkan efisiensi.
3. Teknologi:
4. Manusia:
Sektor medis:
8
departemen dan lokasi. Sistem transportasi ini harus dirancang untuk
memastikan keamanan dan integritas produk.
- Rumah sakit melatih karyawan logistik mereka tentang cara menangani
produk medis dengan benar dan mematuhi prosedur keselamatan yang
tepat.
- Rantai pasokan di sektor medis dan non medis seringkali kompleks dan
melibatkan banyak pihak yang berbeda, seperti produsen, distributor,
pengecer, dan pelanggan.
- Hal ini dapat membuat logistik menjadi sulit untuk dikelola dan dikontrol.
- Kompleksitas rantai pasokan dapat menyebabkan keterlambatan,
inefisiensi, dan peningkatan biaya.
2. Perubahan permintaan:
- Permintaan produk di sektor medis dan non medis dapat berubah secara
cepat dan tidak terduga.
9
- Hal ini dapat membuat logistik menjadi sulit untuk direncanakan dan
diprediksi.
- Perubahan permintaan dapat menyebabkan kelebihan atau kekurangan
persediaan, yang dapat berdampak negatif pada profitabilitas
perusahaan.
3. Persaingan:
10
3. Pengembangan sumber daya manusia:
Sektor medis:
11
Perencanaan yang Matang:
12
- Mengidentifikasi potensi risiko: Penting untuk mengidentifikasi semua
potensi risiko yang dapat menghambat implementasi manajemen logistik.
Potensi risiko ini dapat berupa faktor internal, seperti kurangnya sumber
daya atau resistensi dari karyawan, atau faktor eksternal, seperti
perubahan ekonomi atau peraturan baru.
- Mengembangkan rencana mitigasi risiko: Untuk setiap potensi risiko,
rencana mitigasi risiko harus dikembangkan. Rencana ini harus
menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencegah atau
meminimalkan dampak risiko tersebut.
- Memantau dan mengevaluasi risiko: Risiko harus dipantau dan dievaluasi
secara berkala untuk memastikan bahwa rencana mitigasi risiko masih
efektif.
- Membuat indikator kinerja utama (KPI): KPI harus dibuat untuk mengukur
efektivitas implementasi manajemen logistik. KPI ini dapat mencakup
metrik seperti tingkat layanan pelanggan, biaya logistik, dan waktu
tunggu.
- Memantau kinerja: Kinerja implementasi manajemen logistik harus
dipantau secara berkala terhadap KPI yang telah ditetapkan.
- Melakukan evaluasi: Evaluasi harus dilakukan secara berkala untuk
menilai efektivitas implementasi manajemen logistik dan mengidentifikasi
area yang dapat ditingkatkan.
- Memilih vendor yang tepat: Penting untuk memilih vendor yang memiliki
pengalaman dan reputasi yang baik dalam implementasi manajemen
logistik.
13
- Menggunakan teknologi yang tepat: Teknologi dapat membantu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen logistik. Penting untuk
memilih teknologi yang tepat untuk kebutuhan bisnis.
- Membuat budaya yang mendukung: Budaya perusahaan yang
mendukung implementasi manajemen logistik akan membantu
meningkatkan peluang keberhasilan.
1. Sistem Identifikasi:
3. Manajemen Persediaan:
14
- Perangkat Lunak Manajemen Persediaan: Melacak tingkat persediaan
barang, mengoptimalkan pemesanan barang, dan mencegah kehabisan
stok. Membantu rumah sakit menghemat biaya dan memastikan
persediaan barang yang cukup untuk kebutuhan pasien.
- Sensor Tingkat Persediaan: Memantau tingkat persediaan barang secara
real-time dan memberikan peringatan ketika tingkat persediaan mulai
rendah. Membantu rumah sakit segera memesan barang dan mencegah
kehabisan stok.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
15
dari titik asal hingga ke konsumen. Dengan menerapkan prinsip-prinsip
dasar manajemen logistik secara efektif, perusahaan dapat meningkatkan
kinerja dan profitabilitasnya. Manajemen logistik merupakan proses
kompleks yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengendalian aliran barang dan informasi dari titik asal
hingga ke konsumen. Tujuan utama manajemen logistik adalah untuk
memastikan ketersediaan barang yang tepat, dalam jumlah yang tepat,
pada waktu yang tepat, dengan biaya yang optimal.
B. Saran
Daftar Pustaka
16
vol.17, no.1, pp. 69–85, 2002.
Marriott, L., Renault, V., Fillaire, F., Kauffmann, A. and Trttin, F. ‘L’externalisation
dans les établissements de santé : Enquête ISLI / EXEL LOGISTICS’,
Logistique & Management, vol.6, no.1, pp. 107–114, 1998.
Michelon, P, Cruz, M. D and Gascon, V, Using the tabu search method for the
distribution of supplies in a hospital, Annals of Operations Research,
vol.50, no.1, pp. 427–435, 1994.
17