Makalah Manajemen Logistik Medis Dan Non Medis (Printing)
Makalah Manajemen Logistik Medis Dan Non Medis (Printing)
Disusun oleh :
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
ISI
1) Perencanaan Logistik
• Merupakan tahap awal dalam manajemen logistik. Pada tahap ini,
rumah sakit perlu merencanakan kebutuhan bahan dan barang,
termasuk pencetakan dokumen seperti formulir, label, dan kartu
pasien.
• Perencanaan melibatkan estimasi jumlah dan jenis dokumen yang
akan dicetak, serta penentuan waktu dan frekuensi cetak.
2) Penganggaran
• Menyusun anggaran khusus untuk aktivitas pencetakan. Ini
mencakup biaya kertas, tinta, peralatan cetak, dan tenaga kerja.
• Penganggaran yang efisien memastikan keberlanjutan
operasional pencetakan tanpa mengganggu keuangan rumah
sakit.
3) Pengadaan Bahan Cetak
• Melibatkan proses pembelian kertas, tinta, dan peralatan cetak.
• Pengadaan harus memperhatikan kualitas, harga, dan
keberlanjutan pasokan.
4) Penyimpanan dan Penyaluran Dokumen
• Setelah dicetak, dokumen perlu disimpan dengan baik agar
mudah diakses.
• Penyimpanan yang efisien mengurangi risiko kerusakan atau
kehilangan dokumen.
• Penyaluran dokumen ke unit-unit rumah sakit (seperti poliklinik,
apotek, dan administrasi) juga harus terorganisir.
5) Pemeliharaan Peralatan Cetak
• Memastikan peralatan cetak selalu berfungsi dengan baik.
• Rutin melakukan perawatan, pembersihan, dan kalibrasi agar
hasil cetakan optimal.
6) Penghapusan Dokumen
• Dokumen yang sudah tidak diperlukan perlu dihapus dengan
aman dan sesuai peraturan.
• Penghapusan melibatkan pemusnahan dokumen cetak yang
mengandung informasi sensitif.
7) Pengendalian
• Memantau dan mengendalikan seluruh proses pencetakan.
• Mengukur efisiensi, kualitas, dan kepatuhan terhadap prosedur.
3. Distribusi
Distribusi materi cetak melibatkan pengiriman dokumen ke
departemen yang relevan di dalam rumah sakit atau ke pihak eksternal
seperti pasien dan penyedia layanan kesehatan lainnya. Proses ini harus
efisien untuk memastikan bahwa semua pihak menerima informasi yang
mereka butuhkan tepat waktu. Distribusi yang efektif dapat melibatkan
penggunaan teknologi, seperti sistem manajemen dokumen elektronik,
untuk mengurangi ketergantungan pada cetak fisik dan mempercepat
proses.
4. Peningkatan Layanan :
Proses logistik yang efisien memastikan pasokan bahan cetakan yang
cukup dan tepat waktu.
Ini berdampak pada pelayanan yang lebih baik kepada pasien dan
staf rumah sakit.
5. Manajemen Limbah :
Pengelolaan limbah rumah sakit adalah bagian penting dari rantai
pasokan di layanan kesehatan.
Dengan mengoptimalkan proses logistik terkait pencetakan, rumah
sakit dapat mengurangi biaya yang terkait dengan pengelolaan
limbah.
2. Pengelolaan Dokumen
Dokumen seperti catatan medis, instruksi pasca-perawatan, dan
laporan harus dicetak dan dikelola dengan baik untuk
mendukung kegiatan medis dan administratif.
6. Pengurangan Pemborosan
Mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan dalam proses
pencetakan, seperti penggunaan kertas berlebih atau cetak
ulang karena kesalahan, adalah bagian penting dari manajemen
logistik yang efisien.
Kegiatan logistik pencetakan di rumah sakit bukan sekadar roda
penggerak administrasi, melainkan juga pilar penting yang mendukung
integritas dan keberlanjutan layanan kesehatan. Melalui analisis yang telah
disajikan, kita dapat memahami bahwa efisiensi logistik pencetakan
berdampak langsung pada peningkatan kinerja rumah sakit dan kepuasan
pasien. Dengan demikian, implementasi strategi logistik yang inovatif dan
adaptif menjadi kunci utama dalam mengoptimalkan proses pencetakan,
yang pada akhirnya akan membawa revolusi dalam pelayanan kesehatan
yang kita kenal saat ini.
Pada era modern ini, kegiatan logistics activities printing di rumah sakit
tidak hanya berperan sebagai pendukung administratif, tetapi juga sebagai
salah satu faktor kunci dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan.
Makalah ini akan membahas secara komprehensif pengaruh dari kegiatan
logistics activities printing, termasuk pengadaan, distribusi, dan pengelolaan
materi cetak, terhadap efisiensi operasional dan kepuasan pasien di rumah
sakit. Berikut adalah analisis mendetail mengenai pengaruh aktivitas
pencetakan dalam logistik di rumah sakit :
2) Pengelolaan Persediaan
• Proses pencetakan memerlukan persediaan bahan seperti kertas, tinta,
dan toner. Manajemen yang baik dalam hal ini membantu menghindari
kekurangan atau kelebihan stok, yang dapat mempengaruhi kelancaran
operasional rumah sakit
4) Kualitas Dokumen
• Pencetakan yang buruk dapat menghasilkan kesalahan pada label obat,
resep, atau instruksi pasien. Ini dapat berdampak negatif pada
perawatan pasien dan mengganggu efisiensi pelayanan.
5) Pengurangan Pemborosan
• Proses pencetakan yang efisien mengurangi pemborosan seperti
cetakan ulang karena kesalahan atau penggunaan kertas berlebih. Ini
membantu menghemat sumber daya dan meningkatkan efisiensi.
6) Dokumentasi Medis
• Pencetakan juga berhubungan dengan dokumentasi medis. Rekam
medis, catatan pasien, dan laporan harus dicetak dengan akurat dan
mudah diakses oleh staf medis.
Logistics activities printing ini memiliki dampak signifikan terhadap
operasional rumah sakit. Dari peningkatan manajemen waktu hingga
optimasi sumber daya, kegiatan ini berkontribusi pada peningkatan kualitas
layanan pasien. Diharapkan, makalah ini dapat menjadi acuan bagi
pembaca dalam mengimplementasikan sistem logistik pencetakan yang
efektif dan efisien, demi mencapai standar pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Božić, D., Šego, D., Stanković, R., & Šafran, M. (2022). Logistics in healthcare: a
selected review of
literature from 2010 to 2022. Transportation Research Procedia, 64, 288-
298.
Suriani, S., & Sari, P. I. (2020). Analisis Penerapan Supply Management Chain di
Rumah Sakit Cempaka Az-Zahra Kota Banda Aceh. Journal Of Health
Care, 1(2).
Eva, E., Hariyati, R. T. S., & Fitri, D. (2022). Efektivitas e-logistik dan tele-logistik
dalam optimalisasi pengelolaan logistik keperawatan di ruang rawat inap:
suatu program inovasi. Journal of Telenursing (JOTING), 4(1), 47-58.