Makalah Manajemen Logistik Medik Dan Non Medik Rumah Sakit - Uts - Muthia Fadillah Sudarsono - S1ars - 10822035
Makalah Manajemen Logistik Medik Dan Non Medik Rumah Sakit - Uts - Muthia Fadillah Sudarsono - S1ars - 10822035
Disusun oleh :
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
barang, sehingga meminimalkan risiko kehilangan atau kekurangan stok.
Dengan mengoptimalkan manajemen logistik, baik untuk transportasi medis
maupun non-medis, diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas layanan
kesehatan, mengurangi waktu tunggu pasien, serta mengurangi biaya
operasional bagi penyedia layanan kesehatan. Hal ini tidak hanya akan
memberikan manfaat bagi individu yang membutuhkan perawatan medis, tetapi
juga akan mendukung pembangunan infrastruktur kesehatan yang berkelanjutan
dan inklusif di seluruh dunia.
3
1.3 TUJUAN PENULISAN
4. Merancang integrasi teknologi informasi geografis (SIG), RFID, dan IoT untuk
meningkatkan pemantauan, manajemen inventaris, dan pelacakan barang
secara efektif.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
penggunaan historis dapat memberikan pandangan yang jelas tentang
kebutuhan masa depan, memungkinkan pengoptimalan inventaris yang lebih
efektif. Kerjasama yang erat dengan pemasok dan produsen juga merupakan
faktor penting. Melalui kolaborasi ini, penyedia layanan kesehatan dapat
memperoleh harga yang lebih kompetitif dan jaminan ketersediaan barang yang
lebih baik. Dengan memperbaiki sistem pengadaan, penyedia layanan kesehatan
dapat menjamin pasokan obat-obatan dan peralatan medis yang tepat waktu dan
sesuai dengan kebutuhan, sehingga meningkatkan efisiensi operasional dan
kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
6
dengan adanya perbedaan geografis dan infrastruktur yang beragam di setiap
wilayah, penyedia layanan kesehatan dihadapkan pada berbagai hambatan
dalam mengirimkan barang-barang medis dan non-medis ke tempat yang
membutuhkan Salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk menangani
tantangan ini adalah dengan mengembangkan sistem pengiriman yang adaptif.
Hal ini mencakup identifikasi rute pengiriman alternatif yang efisien, terutama
untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau atau memiliki infrastruktur transportasi
yang terbatas. Penggunaan berbagai moda transportasi, seperti penggunaan
kendaraan darat, udara, atau bahkan transportasi air, dapat membantu dalam
menjangkau daerah-daerah terpencil atau yang sulit diakses.
7
terintegrasi. Kombinasi dari strategi pengiriman yang adaptif, kerjasama yang
kuat dengan pihak terkait, dan pemanfaatan teknologi informasi dapat membantu
penyedia layanan kesehatan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada,
sehingga memastikan pengiriman barang-barang kesehatan yang tepat waktu
dan sesuai dengan kebutuhan di seluruh wilayah. Dengan demikian, upaya ini
akan meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan dan membantu dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Selain itu, pemilihan metode pengemasan yang sesuai juga sangat penting.
Barang-barang medis yang sensitif harus dikemas dengan material yang sesuai,
seperti kemasan isolasi termal untuk barang-barang yang memerlukan suhu
kontrol, atau kemasan khusus untuk barang-barang yang mudah pecah atau
berpotensi bocor. Pemilihan kemasan yang tepat akan membantu melindungi
barang dari kerusakan atau kontaminasi selama transportasi. Integrasi teknologi
juga dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan dalam transportasi
8
barang-barang medis. Penggunaan teknologi RFID (Radio Frequency
Identification) dapat membantu dalam pelacakan real-time terhadap pergerakan
barang, sehingga memungkinkan pengawasan yang lebih ketat terhadap lokasi
dan kondisi barang selama transit. Sensor suhu dan kelembaban juga dapat
dipasang pada kemasan untuk memantau kondisi lingkungan selama
transportasi, sehingga memungkinkan deteksi dini terhadap perubahan suhu
atau kelembaban yang dapat membahayakan barang.
9
2.4 Integrasi Teknologi Informasi Geografis (SIG), RFID, dan IoT untuk
Pemantauan dan Manajemen Inventaris
Selain itu, SIG juga dapat digunakan untuk merencanakan rute pengiriman
yang optimal berdasarkan kondisi geografis dan infrastruktur transportasi yang
ada. Dengan menganalisis data geografis seperti jalan, jalur kereta api, atau jalur
penerbangan, penyedia layanan kesehatan dapat memilih rute yang paling
efisien dan efektif dalam mengirimkan barang-barang medis ke lokasi tujuan.
Penggunaan rute yang optimal akan membantu mengurangi waktu dan biaya
pengiriman, serta meminimalkan risiko terjadinya keterlambatan atau kerusakan
barang.
10
setiap wilayah. Dengan memahami kondisi geografis dan kebutuhan lokal,
penyedia layanan kesehatan dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih
efisien, serta merencanakan strategi distribusi yang lebih adaptif dan responsif
terhadap perubahan permintaan.
2.4.2 Pemanfaatan RFID dan IoT untuk Pemantauan dan Manajemen Inventaris
11
medis dapat dilengkapi dengan tag RFID yang menyimpan informasi penting
seperti nomor seri, tanggal kedaluwarsa, atau informasi penggunaan. Dengan
demikian, setiap barang dapat dilacak secara individu selama perjalanan melalui
rantai pasok, mulai dari gudang pusat distribusi hingga ke lokasi penggunaan
akhir.
12
barang yang tersedia di setiap lokasi penyimpanan, serta memprediksi
kebutuhan inventaris di masa mendatang. Dengan memantau inventaris secara
real-time dan menggunakan analisis data yang tepat, penyedia layanan
kesehatan dapat mengoptimalkan pengelolaan stok, menghindari kekurangan
atau kelebihan persediaan, dan meningkatkan efisiensi dalam pengadaan dan
distribusi barang-barang medis.
13
menentukan apakah langkah-langkah yang diambil telah berhasil mengurangi
waktu tunggu atau meningkatkan ketepatan pengiriman. Selain itu, pengukuran
dan evaluasi dampak juga penting untuk mengidentifikasi area-area yang perlu
diperbaiki atau dioptimalkan lebih lanjut. Dengan menganalisis data yang
terkumpul, penyedia layanan kesehatan dapat mengidentifikasi titik-titik lemah
dalam sistem logistik mereka, seperti area dengan tingkat keterlambatan yang
tinggi atau masalah dalam manajemen inventaris. Hal ini memungkinkan mereka
untuk membuat perubahan yang diperlukan dalam proses atau kebijakan
mereka, serta mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif untuk
meningkatkan kinerja keseluruhan sistem.
Selain itu, pengukuran dan evaluasi dampak juga memberikan dasar yang
kuat untuk pengambilan keputusan strategis yang lebih baik. Dengan memiliki
data yang terukur tentang kinerja sistem logistik mereka, penyedia layanan
kesehatan dapat membuat keputusan tentang alokasi sumber daya, investasi
dalam teknologi baru, atau pengembangan strategi baru untuk meningkatkan
kinerja sistem. Misalnya, jika pengukuran menunjukkan bahwa penggunaan
teknologi RFID telah berhasil meningkatkan akurasi inventaris dan mengurangi
waktu tunggu pasien, penyedia layanan kesehatan dapat memutuskan untuk
meluaskan penggunaan teknologi ini ke area lain atau menginvestasikan lebih
banyak sumber daya dalam pengembangan solusi berbasis teknologi. Selain itu,
pengukuran dan evaluasi dampak juga merupakan alat yang penting dalam
memvalidasi investasi dan upaya yang dilakukan dalam optimisasi manajemen
logistik kepada pemangku kepentingan eksternal, seperti pemerintah, donatur,
atau masyarakat umum. Dengan memiliki data yang terukur tentang keberhasilan
perubahan yang dilakukan, penyedia layanan kesehatan dapat menunjukkan
bukti konkret tentang dampak positif yang telah dicapai dan mengkomunikasikan
kesuksesan mereka dengan lebih efektif kepada pihak yang berkepentingan.
14
jelas dan terukur, penyedia layanan kesehatan dapat mengukur keberhasilan
mereka, mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki, dan membuat
keputusan yang didukung oleh bukti-bukti yang kuat.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Untuk lebih meningkatkan manajemen logistik dalam transportasi medis dan non-
medis, beberapa saran dapat dipertimbangkan:
16
5. Melakukan evaluasi terus-menerus terhadap kinerja sistem logistik untuk
mengidentifikasi peluang perbaikan dan memastikan pencapaian tujuan yang
ditetapkan dalam pengiriman barang-barang medis dan non-medis.
17
DAFTAR PUSTAKA
Afiya, Naela, Yulian Wahyu Permadi, dan Wulan Agustin Ningrum. "Analisis
Pengelolaan Manajemen Logistik Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Qim
Batang Tahun 2021." Jurnal Ilmiah Jophus: Journal of Pharmacy UMUS 3.02
(2022): 138-145.
Lestari, Elisa Sri Puji, Indira Chotimah, dan Siti Khodijah Parinduri. "ANALISIS
MANAJEMEN LOGISTIK BAGIAN PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH
SAKIT ISLAM BOGOR TAHUN 2019." PROMOTOR 4.2 (2021): 106-103.
Rizaldy, Moch Fahmy Rizki, Imron Zainuddin Lapi, Muhammad Adam Akbar, dan
Parama Diptya Widayaka. "Inventarisasi Peminjaman Buku Secara Otomatis
Pada Perpustakaan Menggunakan RFID Berbasis IOT Via Telegram." JIPI
(Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi) 8.1 (2023): 1-16.
18