Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN SISTEM INFORMASI LOGISTIK SEBAGAI PILAR UTAMA


PENGELOLAAN RANTAI PASOKAN DI INSTITUSI KESEHATAN

Disusun untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah


Manajemen Logistik Medis dan Non – Medis

Dosen Pengampu :
Safari Hasan, S.IP., MMR.S

Disusun Oleh :
Winda Nur Malasari
10822034

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala Rahmat,
karunia, serta petunjuk – Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancer. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan bagi umat manusia.

Makalah ini saya susun sebagai salah satu tugas Ujian Tengah Semester dalam
rangka pemenuhan mata kuliah Manajemen Logistik Medis dan Non-Medis. Dalam
penyusunan makalah ini, saya tentang topik yang menarik dan penting yaitu “
Manajemen Sistem Informasi Logistik sebagai Pilar Utama Pengelolaan Rantai
Pasokan di Institusi Kesehatan”

Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


wawasan bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kegiatan rumah sakit.

Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengelaman
penulis. Untuk itu penulis sangat mengharakan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kediri, April 2024

Penulis,

Winda Nur Malasari

10822034

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI .......................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB I................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2

1.3 Tujuan.................................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

2.1 Manajemen Logistik ................................................................................. 3

2.2 Supply Chain Management ...................................................................... 5

2.3 Sistem Informasi Manajemen .................................................................. 8

2.4 Hubungan dari fungsi – fungsi sistem informasi dalam logistik ........ 13

BAB III ............................................................................................................... 15

PENUTUP ......................................................................................................... 15

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 15

3.2 Saran ....................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (Komprehensif),
penyembuhan penyakit ( Kuratif) dan pencegahan penyakit (Preventif) kepada
masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga
kesehatan dan pusat penelitian medis .(WHO). Sedangkan menurut
KepMenKes RI, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

Adapun tugas rumah sakit menurut KepMenKes RI yakni melaksanakan


pelayanan kesehatan dengan mengutamakan kegiatan penyembuhan
penderita dan pemulihan keadaan cacat badan dan jiwa yang dilaksanakan
secara terpadu dengan upaya peningkatan (Promotif), dan pencegahan
(Preventif) serta melaksanakan upaya rujukan. Sedangkan menurut salah satu
ahli mengatakan, tugas dari rumah sakit sebagai institusi pelayanan adalah
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan bertanggungjawab
terhadap masyarakat terutama di wilayah cakupannya.

Rumah sakit juga memiliki fungsi dalam pelaksanaanya. Fungsi rumah


sakit menurut UU No. 44/2009 salah satunya yakni penyelenggaraan
pelayanan pengobatan dan pemulihankesehatan sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit. Di dalam sebuah rumah sakit terdapat kegiatan logistik
rumah sakit. Logistik adalah kegiatan mengontrol arus barang , energi,
informasi serta sumber daya lainnya yakni jasa, produk dan manusia dari
sumber produksi kepasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal.
Logistik sangat penting di dalam rumah sakit, karena jika tidak ada kegiatan
logistik, manufaktur dan marketing dapat sulit dilakukan. Dalam sebuah logistik
juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori, pergudangan,
reverse logistic dan pemaketan. Dalam kegiatan logistik terdapat sebuah
manajemen sistem yang dapat membantu jalannya logistik di sebuah rumah
sakit yakni sistem informasi manajemen.

1
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan manajemen logistik?
2) Apa yang dimaksud dengan Supply Chain Management?
3) Apa yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen?
4) Bagaimana hubungan dari fungsi – fungsi sistem informasi dalam
logistik?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui tentang bagaimana manajemen logistik.
2) Untuk mengetahui tentang bagaimana Supply Chain Management.
3) Untuk mengetahui tentang bagaimana sistem informasi manajemen.
4) Untuk mengetahui tentang bagaiamana hubungan dari fungsi – fungsi
sistem informasi dalam logistik.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Logistik
Asal – usul logistik berasal dari bahasa yunani (logos). Kata logistik
memiliki asal kata dari bahasa Perancisloger yang berarti menginapkan atau
menyediakan. Logistik memiliki kegunaan untuk menjelaskan ilmu dari
pergerakan, suplai dan perawatan dari pasukan militer di lapangan. Logistik
juga digunakan untuk mendiskripsikan manajemen arus barang di sebuah
organisasi, dari barang mentah menjadi barang jadi.

Logistik adalah konsep yang dianggap berevolusi dari kebutuhan pihak


militer untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam ilmu militer, ILS (Integrated
Logistic Support) adalah disiplin yang digunakan oleh tentara atau militer untuk
memastikan sistem pendukung yang kuat dengan perbekalan (logistik), konsep
pemikiran dari militer yakni biaya terendah dan sesuai dengan kebutuhan,
handal, persediaan yang mencukupi, maintainability sebagai persyaratan.
Dalam logistik militer, yang mengatur bagaimana dan kapan waktu untuk
memindahkan sumber daya ke tempat dimana mereka butuhkan yakni perwira
logistik.

Logistik menurut beberapa ahli yakni menurut Ronald H. Ballou (1992),


adalah proses merencanakan, menerapkan dan mengendalikan yang efektif
dan efisien dari aliran dan penyimpanan bahan baku persediaan dalam proses,
dan barang jadi yang terhubung dengan informasi dari titik asal ke titik konsumsi
agar memenuhi kebutuhan pelanggan. Sedangkan menurut pendapat ahli
Donald J. Bowersox (1995), logistik adalah proses pengelolaan yang strategis
terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi
dari suplier, diantara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada pelanggan.
Manajemen logistik merupakan bagian dari supply chain management.

Manajemen logistik merupakan bagian dari supply chain management


yang memiliki beberapa fungsi yakni untuk merencanakan, melaksanakan serta
mengendalikan keefisienan dan kefektifan penyimpanan dan aliran barang,
pelayanan serta informasi terkait dari titik permulaan hingga titik konsumsi
dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan. Menurut Jebarus

3
(2001) Supply chain management adalah pengembangan lebih lanjut dari
manajemen distribusi produk untuk memenuhi permintaan konsumen. Secara
umum supply chain management memiliki manfaat yakni kepuasan pelanggan,
meningkatkan pendapatan, menurunkan biaya, pemanfaatn aset yang semakin
tinggi, peningkatan laba dan perusahaan semakin besar.

Konsep supply chain management lebih menekankan pada bagaimana


perusahaan memenuhi permintaan konsumen dan tidak hanya sekedar
menyediakan barang. Penerapan dari strategi supply chain mengarah pada
perencanaan jangka panjang untuk menciptakan produk yang murah,
berkualitas, tepat waktu, bervariasi serta mendukug suppy chain untuk mencapi
tujuan-tujuan strategis yang telah ditetapkan. Kegiatan logistik juga terlibat
dalam menemukan keseimbangan yakni menekan biaya serendah-rendahnya
tetapi tetap menjaga tingkat kualitas jasa dan kepuasan konsumen. Dalam
dunia bisnis yang selalu berubah-ubah, manajemen logistik yang baik
merupakan sebuah keharusan. Dalam manajemen logistik juga terdapat sistem
informasi logistik.

Manajemen logistik bisa terwujud jika adanya suatu sistem. Sistem


manajemen ini diharapkan mampu mengkoordinir kegiatan logistik secara
terpadu di dalam sebuah perusahaan. Manajemen kegiatan logistik diarahkan
dan diawasi dari berbagai kegiatan dalam bagian yang ada dalam perusahaan.
Jika terjadi kerucunan hak, wewenang dan tanggung jawab dapat
mengakibatkan terjadinya pemborosan hingga menghambat tercapainya tujuan
logistik itu sendiri ( Gitosudarmo, 2000).

Konsep logistik terpadu akan memberikan logika yang utuh guna


penentuan rencana logistik dalam suatu struktur industri dalam kerangka
saluran. Tujuan logistik dari sistem logistik berbeda – beda tujuannya,
contohnya seperti tujuan biaya serendah mungkin atau tujuan penyimpanan
barang maka perlu desain suatu sistem logistik dan disesuaikan dengan tujuan
yang telah ditentukan sehingga sistem tersebut akan mampu memberikan hasil
yang dikehendaki.

4
Ada 5 unsur yang digabungkan untuk membentuk sistem logistik dalam
organisasi perusahaan yaitu struktur fasilitas, transportasi, persediaan,
komunikasi, pengelolaan, dan penyimpanan (Bowersox, 1995).

2.2 Supply Chain Management


Menurut Manthou et al, 2004, Supply Chain Management (SCM)
merupakan suatu konsep menyangkut pola pendistribusian produk yang
mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secara optimal. Pola
baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadwal produksi, dan logistik.
Tujuan utama dari SCM adalah untuk memenuhi keinginan konsumen,sehingga
produk dengan spesifikasi tertentu dapat didistribusikan ke konsumen dengan
kualitas tinggi dan biaya yang rendah serta waktu yang tepat.

Secara umum,aktivitas yang termasuk dalam SCM adalah perencanaan


permintaan dan penawaran (supply and demand planning), perencanaan
bahan baku (rawmaterial planning), perencanaan produk (product planning),
pengendalian persediaan (inventory control), penyimpanan (store keeping),
distribusi (product distribution) dan sistem informasi manajemen (Management
Information System). Supply Chain Managementmenuntut beberapa
persyaratan yangt idak hanya terkait dengan material, tetapi juga informasi.
Syarat utama dari penerapan SCM tentunya dukungan manajemen.
Manajemen semua level dari strategis sampai operasional harus memberikan
dukungan mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, koordinasi,
pelaksanaan, sampai pengendalian.

Konsep supply chain yang tradisional tentunya tidak dapat memenuhi


keinginan konsumen yang selalu berkembang tersebut. Pada akhirnya, semua
organisasi membutuhkan revolusi dalam teknologi informasi dalam seluruh
aspek supply chain mulai dari hubungan dengan pemasok (supplier) dan
produsen sampai dengan hubungannya dengan konsumen. Supply chain
management adalah istilah yang digunakan untuk mengendalikan dan
mengatur rantai pasokan. Di dalam Supply Chain Management terdapat 4
model rantai pasokan sederhana yakni :

1) Supplier: persediaan bahan baku


2) Produsen: menghasilkan produk

5
3) Gudang atau Pusat Distribusi: toko-toko dan kapal-kapal produk
4) Pengguna Akhir: menerima produk

Pendekatan yang ditekankan dalam Supply Chain Management adalah


terintegrasi dengan semangat kolaborasi. Supply Chain Management
menekankan pada pola terpadu menyangkut proses aliran produk dari supplier,
manufaktur, retailer hingga pada konsumen akhir. Dalam konsep Supply Chain
Management ingin diperlihatkan bahwa rangkaian aktivitas antara supplier
hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan.

Ada yang mengatakan bahwa Supply Chain Management adalah suatu


metode penciptaan produk untuk disampaikan pada pengguna terakhir, di mana
didalamnya tercakup berbagai komponen, yaitu the supplier of raw materials,
the manufacturing units, warehauses, transporters, retailers, and finally selling.
Supply Chain Management tidak hanya berorientasi pada urusan internal
melainkan juga eksternal perusahaan yang menyangkut hubungan dengan
perusahaan-perusahaan partner. Supply Chain Management memiliki
beberapa manfaat yakni :

1) Kepuasan pelanggan. Konsumen atau pengguna produk


merupakan target utama dari aktivitas proses produksi setiap

6
produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna
yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia
dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen
setia, maka terlebih dahulu konsumen harus puas dengan
pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan.
2) Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak konsumen yang
setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula
meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk
yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma,
karena diminati konsumen.
3) Menurunnya biaya. Pengintegrasian aliran produk dari perusahan
kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada
jalur distribusi.
4) Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia
akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan
maupun keterampilan. Tenaga manusia akan mampu
memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang
dituntut dalam pelaksanaan Supply Chain Management.
5) Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah
konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, pada
gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.
6) Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat
keuntungan dari segi proses distribusi produknya lambat laun
akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.

Prinsip terpenting yang harus diperhatikan dalam sinkronisasi


aktivitasaktivitas sebuah supply chain adalah menciptakan hasil yang lebih
besar, tidak hanya bagi tiap anggota rantai tetapi bagi keseluruhan sistem.
Kesuksesan implementasi dari prinsip ini membutuhkan perubahan-perubahan
pada tingkatan strategis maupun taktis. Sebaliknya kegagalan biasanya
ditandai oleh ketidakmampuan manajemen mendefinisikan langkah-langkah
yang harus ditempuh dalam menggiring komponen-komponen supply chain
yang kompleks ke arah yang sama.

7
2.3 Sistem Informasi Manajemen
Menurut Davis (1984), Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah
sistem yang terintegrasi antara manusia dan mesin yang mampu memberikan
informasi sedemikian rupa untuk menunjang jalannya operasi, jalannya
manajemen dan fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah
organisasi.Sistem tersebut menggunakan perangkat keras dan lunak (software
dan hardware), prosedur manual, model-model untuk analisa, perencanaan
dan pengambilan keputusan juga database.

Dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen Logistik adalah


sistem informasi yang terpadu antara manusia dan komputer dan berfungsi
dalam pengelolaan persediaan dalam tujuan menyediakan informasi untuk
analisa, perencanaan, operasional, dan pengendalian, dalam mendukung
pengambilan keputusan manajemen dalam sebuah organisasi. Sistem
informasi sendiri dapat diartikan kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas
orang yang menggunakan teknologi untuk mendukung operasi dan

manajemen. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi

formal yang mendukung orang dalam pengambilan keputusan dan tindakan.

1) Sistem informasi adalah fokus utama dari studi untuk disiplin


sistem informasi dan organisasi informatika.
2) Sistem ini diselenggarakan informasu dari manusia, perangkat
lunak , perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data
untuk mengumpulkan, mengubah dan mendistribusikan
informasi dalam sebuah organisasi.
3) Sistem informasi meruapakan suatu sistem dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, kegiatan manajerial dan
strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan – laporanyang diperlukan.
Beberapa pengertian sistem informasi menurut para ahli :
1) Menurut Mac Leod, Sistem informasi adalah suatu sistem yang
memiliki kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari

8
semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk
menampilkan informasi.
2) Menurut Tata Sutabri, Kom., MM, sistem informasi adalah suatu
sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungi
manajerial oraganisasi dalam kegiatan strategis dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi juga memiliki beberapa fungsi diantarannya :


1) Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat
waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan
adanya prantara sistem inormasi.
2) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam
memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3) Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4) Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan
pendukung sistem informasi.
5) Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem
informasi.
6) Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi
ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7) Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan sistem.

Dalam sistem informasi terdapat data. Data adalah fakta-fakta yang


terkumpul dari suatu pengamatan atau pengukuran, sedangkan informasi
adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang penuh arti bagi pemakai
dan memiliki arti riil dalam tindakan-tindakan saat ini dan yang akan datang
dalam pengambilan keputusan. Hubungan antara data dan informasi adalah
seperti bahan mentah dan barang jadi. Informasi hanya akan memiliki nilai
sepanjang dia mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan hasilnya
lebih baik dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa informasi

9
tersebut. Agar dapat berguna bagi proses pengambilan keputusan, maka
informasi tersebut harus aktual, tersedia tepat waktu dan tepat guna.

Jadi sistem informasi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk


memproses data menajdi informasi.Lebih tepatnya adalah bahwa sistem
informasi memproses data yang belum siap dugunakan menjadi bentuk yang
siap digunakan berupa informasi untuk pemakai yang bersangkutan.Semua
sistem informasi memiliki 3 kegunaan utama yaitu: menghimpun data sebagai
masukan, kemudian memproses dengan melakukan perhitungan,
penggabungan unsur data, up-dating dan lain-lain, serta memperoleh informasi
sebagai outputnya. Berikut beberapa unsur – unsur sistem informasi antara lain

a) Sistem informasi pemroses transaksi


Merupakan sistem pengolah data yang tugas utamanya adalah sistem
pemroses transaksi pada tingkat operasional, dapat mempunyai input
yang berasal dari luar (eksternal) maupun dari dalam.
b) Sistem informasi untuk manajer
Sistem ini diciptakan untuk membangkitkan informasi yang dapat
digunakan bagi manajer untuk mengendalikan operasi, startegi,
perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka pendek,
pengendalian manajemen dan pemecahan masalah khusus.Dalam
sistemyang komputeris, program secara terus-menerus memantau
transaksi yang diproses atau yang baru digunakan untuk
pengidentifikasian dan secara otomatis melaporkan lingkungan
manajemen yang perlu mendapat perhatian manajer.Dengan bantuan
sistem ini, manajer dapat dengan mudah mengendalikan operasional
perusahaan/organisasi dan manajer dapat mengambil keputusan bisnis
dengan cepat dan tepat karena manajer tersebut memperoleh
informasiyang aktual.
c) Sistem informasi intelejen
Merupakan sistem pendukung manajerial untuk penyusunan
perencanaan jangka panjang dan penganggaran operasi.Sistem ini
bertugas mencari dan menganalisa informasi tentang lingkungan sosial,
politik, hukum, peraturan perundang-undangan dan ekonomi.Dari suatu
negara/lebih, di samping juga untuk mengetahui tentang kesehatan dan

10
prospek industri dari perusahaan dimana perusahaan yang
bersangkutan berada.Di dalamnya juga berisi informasi tentang para
pesaingnya. Sistem ini akan memberikan informasi perencanaan dan
akan mengurangi jumlah waktu yang harus dihabiskan manajer untuk
mengumpulkan informasi perencanaan sehingga manajer akan
mempunyai waktu yang lebih banyak untuk melakukan tugas-tugas
lainnya.
d) Sistem pendukung keputusan
Suatu sistem informasi yang dirancang untuk mendukung manajer
dalam mengambil keputusan manajemen/organisasi. Oleh sebab itu
sistem ini cenderung dirancang untuk melayani manajer dalam tingkat
menengah (madya) maupunyang senior.Secar a khusus, sistem ini
menggunakan model. Model adalah serangkaian program, biasanya
berisi persamaan matematik, yang menggambarkan masalah.tugas
manajemen khusus. Dengan sedikit mengubah model atau data yang
dimasukkan, maka manajer akan dapat menyelesaikan masalahnya.

Sistem informasi logistik ( LIS ) adalah beberapa program digital bagian


dari Sistem Informasi Manajemen (MIS), yang membantu mengelola,
mengendalikan, dan mengukur proses logistik, termasuk penyimpanan,
pengepakan, dan pengiriman. Ini berupaya untuk menurunkan biaya logistik
dan meningkatkan kualitas layanan logistik. Berikut ini adalah beberapa sistem
informasi logistik yang paling umum yakni :

1) Sistem Manajemen Transportasi (TMS)


Sistem manajemen transportasi adalah sistem logistik yang
menggunakan teknologi untuk membantu perusahaan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan optimalisasi transportasi fisik
barang. Hal ini dapat secara signifikan mengurangi kompleksitas
dan meningkatkan produktivitas.
2) Manajemen Pesanan Terdistribusi (DOM)
Manajemen pesanan terdistribusi adalah perangkat lunak
manajemen yang dirancang untuk meningkatkan proses
pemenuhan pesanan yang bertujuan untuk mengurangi waktu
tunggu pemenuhan dengan biaya serendah mungkin. Ini

11
membantu anda memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan
biaya sekaligus memenuhi sasaran tingkat layanan.
3) Sistem Manajemen Gudang (WMS)
Sistem manajemen gudang merupakan salah satu software
logistik yang umum digunakan pada sektor manufaktur dan retail.
Ini mengurangi kemungkinan kesalahan yang disebabkan oleh
manajemen manual dengan mengoperasikan tugas secara
otomatis seperti pengisisan stok, pengambilan pesanan dan
perencanaan pengirimian barang. Dan melacak semua barang
saat masuk dan keluar gudang. Dengan tindakan otomatis, sistem
manajemen gudang memungkinkan bisnis memangkas biaya
tenaga kerja, meningkatkan efisiensi ruang dan menurunkan
biaya penyimpanan inventaris. WMS membantu tata leak dan
pengorganisasian barang di gudang, menyediakan akses mudah
ke produk, pemanfaatan ruang yang optimal, meningkatkan alur
kerja dan mengurangi lalu lintas lantai.

Berikut ini adalah beberapa aplikasi teknologi sistem informasi logistik :

1) Kode batang
Kode terdiri dari garis hitam yang digunakan untuk
mengidentifikasi produk tertentu dan data terkait. Pemindai yang
terhubung ke komputer dapat membaca dengan satu gesekan
sederhan, pemindai tersebut digunakan untuk melacak stok
gudang dan meningkatkan manajemen inventaris.
2) Tag identifikasi Frekuensi Radio
Mereka adalah tag yang menggunakan gelombang radio untuk
mengidentifikasi barang menggunakan perangkat yang dapat
membaca data dari perangkat nirkabel atau tag tanpa melakukan
kontak fisik atau memerlukan saling berhadapan dari jarak jauh .
3) Label logistik
Label digital utuk barang yangdikirim sehingga dapat dikenal di
rantai pasokan dan dapat diacak. Mereka adalah penghubung
penting dalam keseluruhan rantai pasokan dan data yang
dikandungnya sangatlah penting.

12
4) Kode QR
Kotak hitam putih yang dapat dibaca mesin adalah kode QR. Itu
dikemas dengan detail tentang berbagai barang. Mirip dengan
barcode, hanya saja ia dapat memuat lebih banyak informasi. Dan
dapat dibaca oleh berbagai perangkat digital seperti smartphone.

2.4 Hubungan dari fungsi – fungsi sistem informasi dalam logistik


Sistem informasi manajemen merupakan sistem operasional yang
melaksanakan berbagai ragam fungsi untuk menghasilkan output yang berguna
bagi pelaksana operasi dan manajemen organisasi yang bersangkutan. Output
dari sistem informasi yakni :

1) Dokumen transaksi, seperti faktur penjualan, bukti pembayaran


gaji, rekening langganan dan pesanan pembelian.
2) Laporan yang direncanakan sebelumnya, isi dan bentuknya telah
direncanakan terlebih dahulu, seeperti laporan penjualan,
persediaan, dan arus dana.
3) Laporan dan jawaban atas pertanyaan yang sifatnya sementara,
terjadi pada waktu yang tidak teratur dan memerlukan data atau
analisis yang tidak direncanakan lebih dahulu.
4) Dialog manusia/mesin, merupakan suatu cara dimana seorang
pemakai dapat berinteraksi dengan suatu model untuk
memperoleh suatu pemecahanyang memuaskan. Model yang
dimaksud seperti model perencanaan pabrik, model analisis
penanaman modal, dsb.

Tujuan daripada sistem informasi adalah di desain untuk menyediakan


informasi bagi tiap unit fungsional. Struktur sistem informasi berdasarkan
kegiatan manajemen adalah ;

1) Pengendalian operasional, suatu proses pemantapan agar


kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien.
2) Pengendalian manajemen, diperlukan oleh berbagai manajer
bagian, pusat laba, dan untuk mengukur prestasi, memutuskan
tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru

13
untuk diterapkan personalia operasional dan mengalokasikan
sumber daya.
3) Perencanaan strategik, mengembangkan strategi sebagai sarana
organisasi untuk mencapai tujuan.

Teknologi komputer yang merupakan pendukung daripada sistem informasi


sangatlah cepat mengalami perubahan dan sebaliknya tidak didukung oleh
perkembangan dari konsep sistem informasi itu sendiri yang cenderung berkembang
lamban.Hal ini disebabkan perubahan kapasitas dan biaya perangkat keras dan lunak
yang dipakai oleh sistem.

Dalam hal manufaktir, gudang adalah sebagai sarana untuk tempat


penyimpanan barang guna menunjang operasional.Apakah itu oprasional produksi
ataupun distribusi.Oleh karena itu, keberadaan gudang dianggap hanya sebagai
suporting bagi manajemen.Lain halnya dengan bagian produksi yang selalu dipandang
lebih penting dibanding dengan bagian gudang.Dalam hal investasi pun, manajemen
lebih mengutamakan produksi dibanding bagian gudang.Karena manajemen
menganggap bahwa produksi adalah bisnis utama dalam hal manufaktur.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kegiatan yang menjadi bagian penting dalam rumah sakit yakni adalah
sistem informasi manajemen atau sistem informasi logistik. Dapat disimpulkan
bahwa Sistem Informasi Manajemen Logistik adalah sistem informasi yang
terpadu antara manusia dan komputer dan berfungsi dalam pengelolaan
persediaan dalam tujuan menyediakan informasi untuk analisa, perencanaan,
operasional, dan pengendalian, dalam mendukung pengambilan keputusan
manajemen dalam sebuah organisasi. Sistem informasi sendiri dapat diartikan
kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan
teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen.

Sistem informasi manajemen merupakan sistem operasional yang


melaksanakan berbagai ragam fungsi untuk menghasilkan output yang berguna
bagi pelaksana operasi dan manajemen organisasi yang bersangkutan.
Manfaat yang diperoleh dari implementasi sistem informasi logistik adalah
peningkatan efisiensi operasional, pengurangan biaya, peningkatan kepuasan
pelanggan, dan peningkatan daya saing perusahaan. Namun, implementasi
Sistem informasi logistik juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti
biaya implementasi yang tinggi, kesulitan dalam integrasi dengan sistem yang
sudah ada, dan masalah keamanan data.

3.2 Saran
Rumah sakit memiliki kebutuhan logistik yang unik, termasuk manajemen
stok obat-obatan, peralatan medis, dan bahan habis pakai. Rumah sakit
sebaiknya melakukan identifikasi kebutuhan khusus guna memastikan bahwa
sistem informasi yang diimplementasikan dapat mengatasi tantangan tersebut.
Rumah sakit juga harus memastikan sistem informasi manajemen logistik yang
ada di rumah sakit terintegrasi. Hal ini dapat memungkinkan aliran informasi
yang lancar.

15
DAFTAR PUSTAKA
Indrajit, Eko dan Richardus Djokopranoto. (2002). Konsep Manajemen Supply
Chain. PT Grasindo. Jakarta.

Turban, Rainer, Porter. (2004). SupplyChain Management. Diakses 24 April 2024.


http:// id.wikipedia.org/wiki/ Manajemen_rantai_suplai

Anonim. (2024). Logistics Information Systems (LIS) - The Best Guide. ACS
Logistics Co.

Suarna, I. F., Sesario, R., Khasanah, Zaena, R. R., Saefullah, A., Setiadi, B., et
al. (2022). Manajemen Logistik. Batam: Yayasan Cendikia Mulia Mandiri.

16

Anda mungkin juga menyukai