OLEH
MARISCHA AULIA
NIM : 10822033
TAHUN 2024
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Maintenance yang efektif dan efisien merupakan kunci utama dalam menjaga
kelancaran operasi rumah sakit dan memastikan keselamatan pasien. Melalui
maintenance yang terencana dan terprogram, berbagai masalah dan kerusakan
dapat diantisipasi dan dicegah sebelum terjadi, sehingga meminimalkan risiko
gangguan operasional dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Penulis
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Peralatan kesehatan terdiri dari peralatan medis dan peralatan non medis.
Peralatan medis merupakan peralatan yang digunakan untuk keperluan terapi,
rehabilitasi, dan penelitian medik baik secara langsung maupun tidak
langsung. Adanya pemeliharaan peralatan medis sebagai salah satu investasi
besar bagi rumah sakit diharapkan juga akan memperpanjang usia pakai.
Kebutuhan biaya kegiatan pemeliharaan peralatan medis akan meningkat
setiap tahun sesuai dengan peningkatan usia pakainya. Perkiraan biaya
1
pemeliharaan selama satu tahun yaitu sekitar 5% sampai 6% dari nilai
investasi peralatan medis. Pemeliharaan peralatan harus dievaluasi dan
didokumentasikan secara berkala dan berkesinambungan serta dioperasikan
oleh petugas yang mempunyai kompetensi dibidangnya.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ruang lingkup pemeliharaan dirumah sakit.
2. Untuk mengetahui cara-cara pelaksanaan pemeliharaan yang baik dan
benar.
3. Untuk mengetahui pendokumentasian pemeliharaan dirumah sakit
1.4 Manfaat
a. Bagi penulis : meningkatkan pengetahuan dan pemahaman,
mengembangkan kemampuan menulis ilmiah, melatih kemampuan
berpikir kritis, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan
meningkatkan kepercayaan diri.
b. Bagi pembaca : mendapatkan informasi dan pengetahuan baru,
memahami suatu topik secara mendalam, meningkatkan
kemampuan berpikir kritis, mendapatkan referensi untuk penelitian,
dan meningkatkan kemampuan menulis.
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Konsep Pemeliharaan
A. Pengertian Pemeliharaan
3
dilakukan oleh teknisi yang mempunyai pengetahuan khusus tentang peralatan
kesehatan, adalah tindakan pemeliharaan yang sesuai protap pemeliharaan alat,
yang dimulai dari persiapan alat sampai dengan pelaporan kecuali pelaksanaan
pengujian dan kalibrasi.
C. Manfaat pemeliharaan
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sarana, prasarana, dan
peralatan rumah sakit.
3. Memperpanjang usia pakai sarana, prasarana, dan peralatan rumah sakit.
4. Menurunkan biaya pemeliharaan.
5. Meningkatkan keselamatan pasien dan staf rumah sakit.
6. Menciptakan lingkungan rumah sakit yang nyaman dan aman.
D. Strategi Pemeliharaan
4
Prinsip pemeliharaan adalah menjaga tingkat konsistensi dalam mengoptimalkan
produksi dan kesiapan fasilitas tanpa mengesampingkan keselamatan. Untuk
mencapainya diperlukan strategi pemeliharaan. Proses pemeliharaan umumnya
dibagi dua: pemeliharaan perencana dan tidak terencana. Gambar 2 menunjukkan
beberapa strategi yang dapat digunakan menurut Duffuaa et al, 1999.
5
2.2 Lingkup pemeliharaan di Rumah sakit
6
4. Mencegah dilakukan perubahan dan atau penambahan fungsi kegiatan
yang Menyebabkan meningkatnya beban yang berkerja pada gedung di
luar batas beban yang direncanakan.
5. Melakukan cara pemeliharaan dan perbaikan struktur gedung dengan
benar serta mengfungsikan nya agar sesuai dengan penggunaan yang
direncanakan.
6. Memelihara dan melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap sistem
tata udara, agar mutu udara dalam ruangan tetap memenuhi persyaratan
teknis dan kesehatan yang disyaratkan meliputi pemeliharaan peralatan
utama dan saluran udara.
1. Memelihara secara baik dan teratur kondisi dan permukaan tanah dan/atau
halaman luar bangunan gedung.
2. Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur pertamanan di luar dan di
dalam bangunan gedung, seperti vegetasi (landscape), bidang perkerasan
(hardscape ), perlengkapan ruang luar (landscape furniture), saluran
pembuangan, pagar dan pintu gerbang, lampu penerangan luar, serta
pos/gardu jaga.
3. Menjaga kebersihan di luar bangunan gedung, pekarangan dan
lingkungannya.
4. Melakukan cara pemeliharaan taman dengan benar oleh petugas yang
mempunyai keahlian dan/atau kompetensi di bidangnya.
7
6. Komunikasi (telepon) serta data. 5. Melakukan pemeriksaan periodik dan
memelihara jaringan sistem tanda bahaya dan alarm.
7. Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala system transportasi
elektrikal dalam gedung, baik berupa lif, eskalator, travelator, tangga, dan
peralatan transportasi elektrikal lainnya.
8
(fogging) atau fumigasi, haik indoor maupun outdoor untuk memberikan
kenyamanan kepada pengguna gedung.
4. Program General Cleaning adalah Program pemeliharaan kebersihan yang
dilakukan secara umum untuk sebuah gedung dilakukan untuk tetap
menjaga keindahan, kenyamanan maupun performance gedung yang
dikerjakan pada hari hari tertentu atau pada hari libur yang bertujuan untuk
mengangkat atau mengupas kotoran pada suatu objek tertentu, misalnya
lantai, kaca bagian dalam, dinding, toilet dan perlengkapan kantor.
A. Pengoperasian Peralatan
Beberapa tahapan kegiatan yang perlu diperhatikan dan dilakukan
dalam operasionalisasi peralatan yaitu tahapan persiapan
pelaksanaan pengoperasian dalam pelayanan dan penyimpanan
peralatan apabila telah selesai digunakan..
1. Persiapan Pengoperasian
Berbagai aspek yang harus dipenuhi dan disiapkan agar peralatan
siap dioperasikan adalah:
• Peralatan harus dikondisikan dalam keadaan baik pakai
lengkap dengan aksesoris yang diperlakukan.
• Terpelihara dengan baik, sertifikat kalibrasi yang masih
berlaku, ijin operasional yang masih berlaku bagi peralatan
yang memerlukan ijin.
• Prasarana yang diperlukan oleh masing-masing alat (misal
listrik, air, gas, uap) tersedia dengan kapasitas dan kualitas
yang memenuhi kebutuhan
• Bahan operasional tersedia dan cukup sesuai dengan
kebutuhan pelayanan. Kemudian SDM siap, baik dokter,
operator maupun paramedik, dll, sesuai dengan tindakan
pelayanan yang dilaksanakan
9
(ON) harus lebih awal dimatikan (OFF) dan seterusnya secara
berurutan, sehingga tombol yang pertama dihidupkan.
B. Kriteria Pemeliharaan.
Dalam pelaksanaan pemeliharaan peralatan kesehatan terdapat
dua kriteria pemeliharaan, yaitu:
1. Pemeliharaan Terencana
Pemeliharaan terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang
dilaksanakan. Terdapat alat sesuai dengan jadwal yang telah
disusun, jadwal pemeliharaan disusun dengan memperhatikan
jenis peralatan, jumlah, kualifikasi petugas sesuai dengan
bidangnya dan pembiayaan yang tersedia. Pemeliharaan.
Terencana meliputi pemeliharaan preventif pencegahan dan
pemeliharaan korektif/perbaikan.
2. Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan preventif atau pencegahan adalah kegiatan
pemeliharaan berupa perawatan dengan membersihkan alat yang
dilaksanakan setiap hari oleh operator dan kegiatan penyetelan,
pelumasan serta pergantian bahan pemeliharaan yang
dilaksanakan oleh teknisi secara berkala. Pemeliharaan Preventif
bertujuan guna memperkecil kemungkinan terjadi kerusakan.
Untuk jenis alat tertentu pemeliharaan preventif dapat dilakukan
pada alat sedang jalan/ operasional running maintenence, melalui
pemeriksaan dengan melihat, merasakan, mendengarkan
bekerjanya alat, baik tanpa maupun menggunakan alat ukur. Pada
waktu running maintenence. Dilakukan juga pelumasan dan
penyetelan bagian-bagian alat tertentu yang memerlukan.
Pemeliharaan preventif dengan running maintenence biasanya
tidak. Dilakukan untuk peralatan kesehatan. Pemeliharaan
preventif untuk peralatan kesehatan umumnya dilakukan pada
waktu alat tidak operasional/shut down maintenence, yaitu alat
dalam keadaan dimatikan lalu dipelihar. Dalam hal ini kegiatan
pemeliharaan dapat berupa pembersihan, pelumasan,
pengecekan fungsi komponen, penyetelan, penggantian bahan
pemeliharaan, pengukuran pengeluaran dan keselamatan.
3. Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah kegiatan pemeliharaan yang bersifat
perbaikan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan dengan
atau tanpa penggantian suku cadang. Pemeliharaan korektif
dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi peralatan yang rusak
kekondisi siap operasional dan baik pakai dapat difungsikan
10
dengan baik. Tahap akhir dari pemeliharaan korektif adalah
kalibrasi teknis yaitu pengukuran kuantitatif keluaran dan
pengukuran aspek keselamatan. Sedangkan kalibrasi yang bersifat
teknis dan legalitas penggunaan alat harus dilakukan oleh institusi
penguji yang berwenang. Perbaikan korektif dilakukan terhadap
peralatan yang mengalami kerusakan dan dilakukan secara
terencana. Overhaul adalah bagian dari pemeliharaan korektif,
yaitu kegiatan perbaikan terhadap peralatan dengan mengganti
bagian-bagian utama alat, bertujuan untuk mengembalikan fungsi
dan kemampuan alat yang sudah menurun karena usia dan
penggunaan.
11
cadang dan bahan pemeliharaan. Aspek- aspek pemeliharaan ini
pada umumnya memerlukan pembiayaan. Pembiayaan tahunan
untuk pemeliharaan peralatan diajukan oleh bagian umum yang
disampaikan dalam rencana anggaran pembiayaan pemeliharaan
peralatan yang ditujukan ke Direktur Rumah Sakit. Biaya ini
berhubungan dengan komponen yang dibutuhkan dan laporan
kemajuan tentang apa yang telah direncanakan, waktu
pelaksanaan inspeksi dan perbaikan, serta lamanya perbaikan
tersebut dan komponen yang tersedia di bagian gudang. Kegiatan
pencatatan dimaksudkan untuk penyusunan perencanaan dan
penjadwalan.
D. Pendokumentasian Pemeliharaan
Dokumen pemeliharaan sangat penting dalam mencapai
keberhasilan pelaksanaan pemeliharaan. Dokumen pemeliharaan
terdiri dari dokumen teknis dan data atau laporan hasil pemeliharaa.
Data atau hasil pemeliharaan yaitu dokumen yang berisi data yang
berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan peralatan; pada
umumnya merupakan kumpulan atau kronologis hasil
pemeliharaan setiap alat,
Meliputi:
3. Inventaris Peralatan
12
setahun sekali dan setiap ada perubahan atau penambahan
peralatan baru.
13
• Daftar pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan jenis
peralatan
• Keluhan yang berapa gejala dan kondisi yang terjadi
sebelum dilakukan pemeliharaan
• Uraian kegiatan dan hasilnya, untuk setiap kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan pada alat yang bersangkutan
• Pemberi tugas
• Pelaksana, nama teknisi yang melakukan pemeliharaan
• Pengguna alat
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Diharapkan agar pembaca mampu memahami isi dari makalah. Penulis menyadari
bahwa masih terdapat kekurangan baik dari penyajian data atau penulisan.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan menambah wawasan
kita pentingnya memahami maintenance/ pemeliharaan sarana prasarana
dirumah sakit.
15
Daftar Pustaka
16