Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI REHABILITASI MEDIS

METRO HOSPITALS CIKUPA


TAHUN 2021
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT....................................................................2
BAB III VISI, MISI, NILAI dan MOTTO..............................................................................3
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT......................................................4
BAB V STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI REHABILITASI MEDIK.....................6
BAB VI URAIAN JABATAN................................................................................................7
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA...................................................................................9
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL..............................11
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI.......................................................................................15
BAB X PERTEMUAN / RAPAT........................................................................................17
BAB XI PELAPORAN.........................................................................................................18
Laporan Harian......................................................................................................................18
Laporan Bulanan...................................................................................................................18
Laporan Tahunan...................................................................................................................18

i
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

KATA PENGANTAR

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik ini memuat acuan dan


ketentuan untuk operasional Instalasi Rehabilitasi Medik dalam menjalankan tugasnya.
Pedoman ini diharapkan dapat membantu anggota Instalasi Rehabilitasi Medik dalam
menyiapkan dan melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dibidang Rehabilitasi Medik dan
standarisasi peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang senantiasa mengalami perubahan
yang begitu cepat, tentunya buku pedoman ini akan memerlukan penyesuaian dan perbaikan
terus-menerus.
Kami sebagai penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
pedoman ini. Untuk itu kami sangat mengharapkan masukan atau kritikan serta saran untuk
penyempurnaan pedoman ini.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih bagi semua pihak terkait yang telah
memberikan banyak masukan dalam penyusunan pedoman ini.

Penyusun

ii
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

BAB I
PENDAHULUAN

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah


Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna yang dimaksud adalah pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Rumah sakit dapat
dipandang sebagai suatu struktur terorganisasi yang menggabungkan bersama-sama semua
profesi kesehatan, fasilitas diagnostik dan terapi, alat dan perbekalan serta fasilitas fisik ke
dalam suatu system terkoordinasi untuk penghantaran pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Dalam rangka memberikan pelayanan rumah sakit yang berkualitas, sesuai dengan
ketentuan perundangan-undangan yang berlaku, dan memenuhi standard internasional,
tentunya diperlukan organisasi yang kuat, mapan dan teratur. Menurut J. William Schulze,
organisasi adalah suatu penggabungan dari orang, benda-benda, alat-alat perlengkapan, ruang
lingkup kerja dan segala hal yang berhubungan dengannya yang disatukan dalam sebuah
hubungan yang teratur dan sangat efektif untuk mencapai segala tujuan yang diinginkan.
Mengacu pada definisi tersebut, tentunya organisasi akan kuat dan teratur jika organisasi di
setiap instalasi kerja, baik dari sisi manusia, peralatan, dan ruang kerja dikelola dengan baik
dan teratur pula.
Untuk mencapai organisasi yang baik dan teratur, diperlukan sebuah pedoman
pengorganisasian, yang dapat menjadi acuan untuk menjelaskan sistematika dan tata
hubungan kerja dalam unit/instalasi kerja, termasuk Instalasi Rehablitasi Medis. Dengan
pengelolaan organisasi Instalasi Rehablitasi Medis yang baik diharapkan dapat menghasilkan
kinerja Instalasi Rehablitasi Medis yang prima, yang selanjutnya dapat menunjang
pelaksanaan pelayanan di RumahSakit yang dapat memenuhi harapan pasien, memberi
kepuasan bagi pasien, dan meningkatkan citra pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.
Instalasi Rehablitasi Medis Metro Hospitals Cikupa didukung oleh staf yang
kompeten, serta sarana, prasarana, dan peralatan untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan
menggunakan kompetensi staf medik dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan
keadaan - keadaan tersebut.

1
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Metro Hospitals Cikupa adalah Rumah Sakit type C , berlokasi di Jalan Raya Serang Km
16,8 Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Kode
Pos 15710 berada dikawasan Industri Cikupa, Tangerang yang didirikan diatas lahan seluas
9000 meter persegi, siap melayani penduduk wilayah Tangerang dan sekitarnya. Yang
memiliki Visi adalah berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, untuk
mewujudkan visi Metro Hospitals Cikupa harus memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu, efektif,efisien responsif dengan biaya terjangkau kepada para pelanggan. Dengan
Nilai nilai Integritas, Kualitas dan Pasient Safety. Dan menjalankan Motto yaitu Peduli,
Empati, Cepat dan Tanggap.
Metro Hospitals Cikupa sebelumnya adalah Metro Hospitals Cikupa yang telah di akuisisi
oleh PT Metro Medika Utama pada tanggal 25 September 2017. Metro Hospitals Cikupa
berubah Ijin Operasional menjadi Metro Hospitals Cikupa pada tanggal 29 Mei 2019, dan
melakukan grand opening pada bulan September 2019 menjadi Metro Hospitals Cikupa.
Metro Hospitals Cikupa merupakan bagian dari Metro Hospital group, yang
menyelenggarakan pelayanaan : Instalasi Gawat Darurat 24 jam, Laboratorium 24 jam,
Radiologi 24 jam, Poliklinik, Rawat inap, Intensive care instalasi ( ICU), High care instalasi (
HCU), Perinatologi, Kamar Bersalin, Kamar Operasi. Farmasi 24 jam, Fisioterapi, MCU.
Metro Hospitals Cikupa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang saat ini
didukung oleh dokter spesialis, dokter umum, perawat, staf penunjang medis, dan tenaga non
medis lainnya yang berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Dalam Memberikan pelayanan yang bermutu kepada pelanggan, Metro Hospitals Cikupa
dalam menjalankan kegiatan operasioanal dan pelayanan kepada pasien mengacu kepada
Undang Undang dan Peraturan Menteri Kesehatan yang berlaku di Indonesia dan mengikuti
Akreditasi nasional sesuai dari Standar Akreditasi Nasional Rumah Sakit tahun 2017 yang
dikeluarkan oleh KARS dengan berkomitmen menjalankan standar standar yang telah di buat.

2
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

BAB III
VISI, MISI, NILAI dan MOTTO

3.1 VISI
Berkomitmen memberi pelayanan kesehatan yang bermutu

3.2 MISI
Memberi Pelayanan Kesehatan yang bermutu, efektif, efisien dan responsif dengan
biaya terjangkau kepada para pelanggan.

3.3 NILAI
Integritas
Kualitas
Patient Safety

3.4 MOTTO
Peduli
Empati
Cepat & Tanggap

3
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Dari strukturorganisasi tersebut dapat dijelaskan bahwa direktur rumahsakit dalam


menjalankan tugasnya dibantu oleh Satuan Pemeriksaan Internal dan beberapa komite yaitu;
Komite Mutu, Komite Etik dan Hukum, Komite Medik, Komite Keperawatan, Komite
Tenaga Kesehatan Lainnya, Komite Farmasi dan Terapi, Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi, Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba, Tim Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Panitia Rekam Medis, Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit, Tim Ponek,
Tim Pelayanan HIV/AIDS, Tim Pelayanan TB DOTS, Tim Terpadu Geriatri, dan Tim
Casemix.
Direktur rumah sakit juga membawahi langsung Bidang Pelayanan dan Penunjang
Medis, Bidang Keperawatan, Bagian Keuangan dan Administrasi, Bagian SDM dan Umum.
Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis membawahi Instalasi Gawat Darurat,
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Bedah Sentral CSSD, ICU, HCU,
4
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

NICU, Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi, Instalasi
Rehabilitasi Medik, Instalasi Rekam Medik.
Bidang Keperawatan membawahi SDM Keperawatan, dan Asuhan Keperawatan.
Bagian Keuangan dan Administrasi membawahi Keuangan, Marketing, Pengadaan, dan
Instalasi SIM RS.
Bagian SDM dan Umum membawahi SDM, dan Umum. Bagian Umum membawahi
Logistik Umum, Maintenance dan Kesehatan Lingkungan

5
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI REHABILITASI MEDIK

DIREKTUR RUMAH SAKIT


METRO HOSPITALS
CIKUPA

BIDANG PELAYANAN DAN


PENUNJANG MEDIS

Kepala Seksi Dokter Sp.KFR


Rehabilitasi Medik

Penanggungjawab
Peralatan & Perbekalan

Penanggungjawab Mutu

Fisioterapis

6
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

BAB VI
URAIAN JABATAN

6.1.Kepala Seksi Rehabilitasi Medik


1. Penanggungjawabpengelolaan sarana dan prasarana untuk pelayanan
Rehabilitasi Medik.
2. Mengawasi pelaksanaan pelayanan setiap hari.
3. Mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan.
4. Melakukan koordinasi internal dengan penanggungjawab peralatan/
perbekalan, penanggungjawab mutu dan staf dalam pelaksanaan pelayanan
di Instalasi Rehabilitasi Medik.
5. Melakukan koordinasi dengan instalasi/unit terkait.
6. Melakukan evaluasi dan pengembangan pelayanan.
6.2. Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
1. Melakukan pemeriksaan/analisa, penegakan diagnosa medis dan fungsional,
prognostik, arahan dan evaluasi program Rehabilitasi Medik.
2. Melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif di bidang
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
3. Bersama Kepala Seksi Rehabilitasi Medik melakukan evaluasi dan
pengembangan pelayanan.
4. Bertanggungjwab terhadap hasil pekerjaannya.
6.4. Fisioterapis
1. Melakukan tindakan terapi sesuai dengan program dokter Sp.KFR.
2. Melakukan evaluasi terhadap tindakan terapi yang sudah dilakukan kepada
pasien.
3. Merujuk kembali pasien yang telah menyelesaikan program terapi kepada
dokter Sp.KFR.
4. Melakukan upaya promotif dan preventif melalui pemberian edukasi kepada
pasien dan atau keluarga pasien
5. Membuat laporan harian kunjungan pasien.
6. Bertanggungjawab terhadap hasil pekerjaannya.
6.5. Penanggungjawab peralatan dan perbekalan
1. Melakukan pengawasan pemeliharaan alat medis harian
7
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

2. Melakukan pengawasan jadwal kalibrasi alat medis.


3. Melakukan pengawasan perbekalan harian di ruangan.
4. Melaporkan hasil pengawasan tersebut diatas kepada kepala seksi
Rehabilitasi Medik
6.6. Penanggungjawab Mutu
1. Merencanakan dan menyusun sasaran mutu Instalasi Rehabilitasi Medik.
2. Menegakkan sasaran mutu yang telah disusun dan memastikan sudah
dijalankan dengan baik dalam pelayanan.
3. Membuat laporan dan evaluasi sasaran mutu yang sudah ditetapkan secara
berkala.
4. Mempresentasikan hasil evaluasi sasaran mutu Instalasi Rehabilitasi Medik
kepada Komite Mutu secara berkala.

8
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Tata hubungan kerja adalah alur hubungan kerja lintas sektoral dengan instalasi lain
yang saling terkait dalam pekerjaan di lingkungan Metro Hospitals Cikupa. Tujuannya adalah
untuk mendukung kelancaran pelayanan terhadap pasien dan memudahkan koordinasi
hubungan kerja dengan instalasi lain. Adapun tata hubungan kerja Instalasi Rehabilitasi
Medik dengan instalasi lain adalah sebagai berikut :
1. Instalasi Rawat Jalan
Kerjasama dengan Instalasi Rawat Jalan diperlukan untuk memberikan layanan bagi pasien
rawat jalan dari poliklinik umum dan spesialis maupun pasien rawat inap yang dirujuk ke
Instalasi Rehabilitasi Medik
2. Instalasi Rawat Jalan
Kerjasama dengan Instalasi rawat inap diperlukan untuk memberikan layanan bagi pasien
rawat inap yang dirujuk ke Instalasi Rehabilitasi Medik
3. Instalasi Farmasi
Dalam hal penyediaan alat kesehatan dan obat-obatan yang diperlukan untuk inhalasi
dilakukan dengan kerjasama InstalasiFarmasi melalui prosedur yang telah ditetapkan.
4. Instalasi Rekam Medis
Rekapitulasi jumlah pasien harian maupun bulanan baik pasien rawat jalan maupun rawat
inap dilaporkan secara tertulis ke InstalasiRekam Medis.
5. Logistik Umum
Kerjasama dengan logistik umum dilakukan dalam hal penyediaan barang-barang non
medis dan linen yang diperlukan untuk menunjang pelayanan melalui prosedur yang telah
ditetapkan.
6. Maintenance
Pemeliharaan alat medis dan non medis rumah sakit meliputi pelaporan kerusakan alat,
perbaikan alat dan kalibrasi alat dilakukan secara berkala oleh bagian
maintenancedibawah koordinasi bagian umum melalui prosedur yang telah ditetapkan.
7. Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)
Koordianasi dengan BagianSDM diperlukan dalam hal pelaporan jadwal dinas dan
rekapitulasi absensi, pelatihan staf, kebutuhan penambahan tenaga kerja, dan penilaian
karyawan secara berkala sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

9
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

8. Bagian Pengadaan
Pembelian alat-alat medis dan spare part, pembelian sarana terapi lainnya dilakukan oleh
bagian pengadaan setelah mendapatkan persetujuan direksi.
9. Marketing
Koordinasi dengan marketing dilakukan dalam hal promosi program pelayanan dan
pengembangan pelayanan.
10. Keuangan
Berkoordinasi dalam hal penentuan tarif sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

Inst. Rawat Jalan Inst. Rawat Inap

Inst. Rekam Inst. Farmasi


Medis

Inst.
RehabilitasiMedi
Keuangan
Logistik Umum k

Pengadaan
Maintenance

Marketing
SDM

10
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

8.1. Ketenagaan
Instalasi Rehabilitasi Medik merupakan sarana untuk memberikan pelayanan
Rehabiltasi Medis, yang dilaksanakan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi dan tenaga kesehatan terkait yaitu Fisioterapis :
1. Instalasi Rehabilitasi Medik dipimpin oleh Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik.
2. Kepala Instalasi Rehabiltasi Medis dibantu oleh Koordinator Rehabilitasi Medik
3. Koordinator Rehabilitasi Medik dibantu oleh penanggungjawab peralatan dan
perbekalan dan penanggungjawab mutu dan pengembangan.
Standar ketenagaan minimal sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
378/Menkes/SK/IV/2008 tentang Pedoman Pelayanan Rehabilitasi Medik di
Rumah Sakit tipe C non pendidikan adalah :
TENAGA JUMLAH
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi 1
Psikolog -
Fisioterapis 2
Terapi Wicara -
Okupasi Terapi 1
Ortotis Prostetis -
Pekerja Sosial Medis -
Perawat Rehabilitasi 1

Ketenagaan yang ada di Instalasi Rehabilitasi MedikMetro Hospitals Cikupa saat


ini sudah sesuai dengan kebutuhan dan jenis pelayanan, yaitu sebagai berikut:
TENAGA JUMLAH
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi 1
Psikolog -
Fisioterapis 5
Terapi Wicara -
Okupasi Terapi -
Ortotis Prostetis -
Pekerja Sosial Medis -
Perawat Rehabilitasi -

8.2. Kualifikasi SDM


1. Kepala Rehabilitasi Medik

11
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

Sesuai Standar Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia, Bagian / Unit / Instalasi


Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit Umum kelas A, B Pendidikan dan Non
Pendidikan dan kelas C harus dipimpin oleh seorang Dokter Spesialis
Rehabilitasi Medik.
2. Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
1) Lulusan S2 Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.KFR).
2) Mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku.
3) Mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP)
3. Koordinator Rehabilitasi Medik.
1) Lulusan D4 Fisioterapi
2) Pengalamam kerja di rumah sakit minimal 3 tahun
3) Mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku.
4) Mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP)
5) Mempunyai kemampuan leadership yang baik
6) Bersikap kooperatif terhadap kebijakan rumah sakit
4. Fisioterapis
1) Lulusan D3 atau D4 Fisioterapi
2) Mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku.
3) Mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP)
4) Mampu melakukan tindakan proses fisioterapi
5) Dapat bekerjasama dengan staf lain
6) Bersikap kooperatif terhadap kebijakan rumah sakit
5. Penanggungjawab peralatan dan perbekalan.
Adalah staf fisioterapis yang diberi tugas tambahan sebagai penanggung jawab
peralatan dan perbekalan ruangan yaitu : bertanggungjawab kepada
pemeliharaan alat sehari-hari, mengidentifikasi dan membuat laporan kerusakan
alat, merencanakan dan membuat permintaan perbekalan ruangan.

6. Penanggungjawab mutu.
Adalah staf fisioterapis yang diberi tugas tambahan sebagai penanggungjawab
mutu pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik yaitu merencanakan dan membuat
sasaran mutu pelayanan, menegakkan sasaran mutu yang telah disusun agar
terlaksana dengan baik, membuat laporan dan evaluasi sasaran mutu secara
berkala.
12
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

8.3. Analisa Kebutuhan Tenaga


1. Jenis Ketenagaan
Tenaga yang tersedia untuk pelayanan pasien di Instalasi Rehabilitasi Medik saat
ini adalah Fisioterapis.
2. Pendidikan
Pendidikan minimal D3 atau D4 Fisioterapi
3. Waktu Pelayanan
Pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat
inap yang terbagi dalam 2 shift, yaitu :
− Shift Pagi : 07.00 – 14.30 WIB
− Shift Siang : 13.30 – 21.00 WIB
4. Kebutuhan Tenaga
Tabel Kebutuhan Tenaga Kerja Instalasi Rehabilitasi Medik Th. 2021
Waktu Kerja Waktu Terapi Output (O) Kebutuhan Tenaga Kerja
(WK) (T) (T x O) / WK
I (420 menit) 35 menit 25 2,08 ( 2 orang )
II (420 35 menit 25 2,08 ( 2 orang )
menit)

Jumlah SDM 5 orang (4 staf + 1 koordinator)


Kesimpulan Jumlah SDM sudah mencukupi

Keterangan :
Waktu kerja (WK) adalah jumlah waktu kerja dalam sehari yaitu 7 jam (420
menit) per shift.
Waktu terapi (T) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan terapi 1
pasien.
Output (O) adalah target jumlah pasien yang dilayani dalam 1 shift
Kebutuhan tenaga kerja (KTK) adalah jumlah SDM yang dibutuhkan, yang
dihitung dengan rumus :

KTK = ( T x O ) / WK

Kebutuhan tenaga fisioterapis saat ini 4 orang ditambah 1 orang


koordinator.Pelayanan dibagi dalam 2 shift yaitu shift pagi dan shift siang.

13
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

Masing-masing shift terdiri atas 2 fisioterapis. Dengan melihat table diatas maka
ketersediaan tenaga suduh mencukupi untuk melayani pasien saat ini.

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Rehabilitasi Medik berusaha untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai harapan


rumah sakit dengan sebaik-baiknya. Untuk itu diperlukan satu pemahaman/pengertian akan
visi dan misi rumah sakit, peraturan-peraturan yang berlaku, standar pelayanan yang telah
ditetapkan oleh rumah sakit dan lain sebagainya dengan membuat program orientasi bagi

14
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

karyawan baru di Instalasi Rehabilitasi Medik. Kegiatan orientasi instalasi dilakukan dengan
bekerjasama bagian SDM rumah sakit

9.1. Tujuan
1. Memberikan pemahaman visi dan misi rumah sakit, peraturan-peraturan, kebijakan
rumah sakit.
2. Agar memahami prosedur pelayanan yang berlaku di rumah sakit.
3. Membimbing karyawan baru agar cepat beradaptasi dengan lingkungan kerja
rumah sakit.
9.2. Metodologi
1. Wawancara
2. Bimbingan
3. Pengenalan alat dan cara penggunaannya
4. Pengenalan lingkungan kerja
5. Evaluasi
9.3. Pengorganisasian
1. Karyawan baru melakukan orientasi selama 3 bulan
2. Materi orientasi meliputi orientasi umum dan khusus, yaitu:
2.1. Orientasi umum meliputi:
a. Pengenalan visi dan misi, struktur organisasi, kebijakan, peraturan rumah
sakit.
b. Pemaparan nilai-nilai rumah sakit.
c. Pemaparan hak dan kewajiban karyawan
d. Evaluasi
2.2. Orientasi khusus meliputi:
a. Pengenalan struktur organisasi Instalasi Rehabilitasi Medik
b. Pengenalan kebijakan dan alur pelayanan di Instalasi Rehabilitasi Medik
c. Pengenalan standar operasional pemakaian alat.
d. Pengenalan lingkungan kerja meliputi; proses pelayanan, tata cara
pengarsipan, hubungan kerja dengan instalasi lain.
e. Evaluasi
3. Orientasi umum dikoordinir oleh HRD dan orientasi khusus dikoordinir oleh kepala
Instalasi Rehabilitasi Medik.
9.4. Evaluasi

15
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

Evaluasi pelaksanaan orientasi dan hasil penilaian karyawan baru dilaporkan kepada
kepala bagian SDM.

BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

Meningkatkan pelayanan dilakukan secara terus-menerus. Salah satu usaha untuk


mencapai itu adalah dengan dilakukannya evaluasi berupa pertemuan atau rapat. Dengan
mengakomodasi masukan pasien, timbulnya kendala di lapangan dibahas dan dianalisa
16
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

hasilnya dijadikan titik tolak perencanaan dan perbaikan pelayanan Instalasi Rehabilitasi
Medik.

10.1. Tujuan
1. Untuk memonitoring dan mengidentifikasi kendala-kendala pelayanan di lapangan
2. Menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi.
3. Memperbaiki dan sebagai titik tolak perencanaan strategis pelayanan Instalasi
Rehabilitasi Medik.
10.2. Sasaran
1. Meningkatkan pelayanan kepada pasien
2. Meningkatkan jumlah kunjungan Instalasi Rehabilitasi Medik
10.3. Penanggungjawab
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik
10.4. Waktu
1. Rapat Rutin.
Rapat rutin dilaksanakan sebulan sekali pada :
Hari : Rabu (Minggu pertama)
Jam : 14.00 WIB
Tempat : Instalasi Rehabilitasi Medik
2. Rapat Insidentil.
Rapat insidentil dilaksanakan apabila ada insiden/permasalahan yang perlu
diselesaikan secepatnya untuk menjaga mutu pelayanan pasien.
3. Pertemuan Lain.
Yaitu rapat yang diselenggarakan rumah sakit sesuai jadwal yang telah ditentukan.

BAB XI
PELAPORAN

11.1 Laporan Harian


Meliputi laporan jumlah kunjungan pasien dan tindakan yang dilaporkan ke instalasi
rekam medis tiap hari.

17
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medik

11.2 Laporan Bulanan


Meliputi laporan jumlah kunjungan pasien, jumlah kasus, tindakan selama sebulan
yang dilaporkan kepada kepala pelayanan medis dan penunjang medis.

11.3 Laporan Tahunan


Laporan terkait perkembangan dan kemajuan pelayanan selama setahun yang
dilaporkan kepada kepala pelayanan medis dan penunjang medis.

Direktur Rumah Sakit,

dr. Daniel Prayoga Harwinanto, MM

18

Anda mungkin juga menyukai