Anda di halaman 1dari 11

PROFIL INDIKATOR MUTU

UNIT REHABILITASI MEDIK DAN FISIOTERAPI


METRO HOSPITALS CIKUPA TAHUN 2019

1. Kejadian Pasien Jatuh


1. NAMA INDIKATOR Kejadian Pasien Jatuh

2. PROGRAM Peningkatan Mutu Rehabilitasi Medik dan Fisioterapi

3. DIMENSI MUTU Kesinambungan TIPE INDIKATOR Proses dan


outcome

4. TUJUAN Memonitor angka kejadian pasien jatuh dalam memberikan


pelayanan di Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi untuk
meningkatkan keselamatan pasien.

5. DEFINISI Pasien jatuh adalah kejadian dimana pasien mengalami jatuh


OPERASIONAL selama menjalani proses terapi di Unit Rehabilitasi Medik dan
Fisioterapi.

6. ALASAN/ Dasar Kejadian pasien jatuh seringkali membuat keadaan/kondisi pasien


Pemikiran/ Literatur bertambah memburuk bahkan dapat menimbulkan trauma baru
sampai pada kematian sehingga perlu dilakukan tindakan
pencegahan atau antisipasi.

7. KRITERIA INKLUSI Semua pasien yang dirujuk ke rehabilitasi medik dan fisioterapi.

8. KRITERIA -
EKSKLUSI

9. NUMERATOR Jumlah kejadian pasien jatuh

10. DENOMINATOR -

11. Cara Pengukuran/ Jumlah kejadian pasien jatuh


FORMULA

12. TARGET 0

13. SAMPLE (Target & Semua pasien yang dirujuk ke rehabilitasi medik dan fisioterapi.
ukuran)

14. SUMBER DATA Catatan data di Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi

15. PENGUMPUL Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh staf yang
DATA bertugas untuk semua pasien rawat jalan di unit rehabilitasi medik
dan fisioterapi.

16. ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Koordinator
PELAPORAN unit rehabilitasi medik dan fisioterapi sebagai informasi awal,
kemudian data akan dilaporkan setiap bulannya kepada
Manajemen Mutu dan Direksi. Secara umum data akan dievaluasi
serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit yang
dikoordinasikan oleh Manajer Mutu.

17. AREA Unit Rehabilitasi Medik dan Fisioterapi

18. PENANGGUNG Koordinator Unit Rehabilitasi Medik dan Fisioterapi


JAWAB
2. Kejadian Luka Bakar
1. NAMA INDIKATOR Kejadian Luka bakar

2. PROGRAM Peningkatan Mutu Rehabilitasi Medik dan Fisioterapi

3. DIMENSI MUTU Keselamatan TIPE INDIKATOR Proses dan


outcome

4. TUJUAN Memonitor angka kejadian luka bakar dalam memberikan


pelayanan di Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi untuk
meningkatkan keselamatan pasien

5. DEFINISI Kejadian luka bakar adalah insiden yang sudah terjadi pada pasien
OPERASIONAL berupa luka bakar/melepuh pada area tubuh yang diterapi akibat
persepsi yang salah dari pasien/keluarga atau karena kesalahan
prosedur penggunaan alat.

6. ALASAN/ Dasar Persepsi pasien atau keluarga yang salah terhadap pemberian
Pemikiran/ Literatur terapi panas dapat menimbulkan kejadian luka bakar sehingga
perlu tindakan pencegahan dengan cara memonitor selama
pemberian terapi panas.

7. KRITERIA INKLUSI Semua pasien yang dirujuk ke rehabilitasi medik dan fisioterapi
yang mendapatkan terapi diatermi atau sinar infra red.

8. KRITERIA -
EKSKLUSI

9. NUMERATOR Jumlah kejadian luka bakar akibat pemberian diatermi dan atau
sinar Infra red.

10. DENOMINATOR -

11. Cara Pengukuran/ Jumlah kejadian luka bakar


FORMULA

12. TARGET 0

13. SAMPLE (Target & Seluruh pasien yang mendapat terapi diatermi dan atau sinar infra
ukuran) merah.

14. SUMBER DATA Catatan data di Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi.

15. PENGUMPUL Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh staf yang
DATA bertugas untuk semua pasien di Unit Rehabllitasi Medik dan
Fisioterapi.

16. ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Koordinator
PELAPORAN instalasi rehabilitasi medik sebagai informasi awal, kemudian data
akan dilaporkan setiap bulannya kepada Manajemen Mutu dan
Direksi. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan
kepada seluruh komponen rumah sakit yang dikoordinasikan oleh
Manajer Mutu.

17. AREA Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi

18. PENANGGUNG Koordinator Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi


JAWAB
3. Kejadian Kesalahan Tindakan
1. NAMA INDIKATOR Kejadian Kesalahan Tindakan

2. PROGRAM Peningkatan Mutu Rehabilitasi Medik dan Fisioterapi

3. DIMENSI MUTU Keselamatan TIPE INDIKATOR Proses dan


outcome

4. TUJUAN Memonitor tingkat kesalahan tindakan dalam memberikan


pelayanan di Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi untuk
meningkatkan keselamatan pasien.

5. DEFINISI Kejadian kesalahan tindakan adalah insiden yang sudah terjadi


OPERASIONAL pada pasien akibat kesalahan prosedur atau melakukan tindakan
tidak sesuai dengan program dokter.

6. ALASAN/ Dasar Mencegah terjadinya kejadian salah tindakan yang tidak dinginkan
Pemikiran/ Literatur selama pemberian terapi akibat kesalahan prosedur pelayanan atau
melakukan tindakan tidak sesuai program dokter spesialis
keterapian fisik dan rehabilitasi medik.

7. KRITERIA INKLUSI Semua pasien yang dirujuk ke rehabilitasi medik dan Fisioterapi.

8. KRITERIA -
EKSKLUSI

9. NUMERATOR Jumlah kejadian kesalahan tindakan

10. DENOMINATOR

11. Cara Pengukuran/ Jumlah kejadian kesalahan


FORMULA

12. TARGET 0

13. SAMPLE (Target & Seluruh pasien rehabilitasi medik dan fisioterapi.
ukuran)

14. SUMBER DATA Catatan data di Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi

15. PENGUMPUL Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh staf yang
DATA bertugas untuk semua pasien di unit rehabilitasi medik dan
fisioterapi.

16. ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Koordinator
PELAPORAN unit rehabilitasi medik sebagai informasi awal, kemudian data akan
dilaporkan setiap bulannya kepada Manajemen Mutu dan Direksi.
Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada
seluruh komponen rumah sakit yang dikoordinasikan oleh Manajer
Mutu.

17. AREA Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi.

18. PENANGGUNG Koordinator Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi.


JAWAB
5. Kejadian staf tidak mengisi SOAP di e-MR
1. NAMA INDIKATOR Kejadian staf tidak mengisi SOAP di e-MR

2. PROGRAM Peningkatan Mutu Unit Rehabilitasi Medik dan Fisioterapi

3. DIMENSI MUTU Kepatuhan TIPE INDIKATOR Proses dan


outcome

4. TUJUAN Memonitor angka kejadian staf fisioterapis tidak mengisi SOAP di


e-MR (elektronik medical record).

5. DEFINISI Kejadian staf tidak mengisi SOAP di e-MR adalah monitoring


OPERASIONAL kepatuhan staf fisioterapis dalam mengisi SOAP pada e-MR
(elektronik medical record) secara lengkap.

6. ALASAN/ Dasar Penting untuk dilakukan pendokumentasian dalam e-MR agar


Pemikiran/ Literatur riwayat pengobatan dan perkembangan pasien dapat diketahui
dengan jelas.

7. KRITERIA INKLUSI Semua pasien yang dikonsulkan ke unit rehabilitasi medis dan
Fisioterapi.

8. KRITERIA -
EKSKLUSI

9. NUMERATOR Jumlah pasien yang dikonsulkan ke unit rehabilitasi medis dan


Fisioterapi.

10. DENOMINATOR Jumlah SOAP yang ditulis lengkap di e-MR.

11. Cara Pengukuran/ Jumlah SOAP yang ditulis lengkap di e-MR


FORMULA

12. TARGET 0

13. SAMPLE (Target & Seluruh pasien rehabilitasi medik dan fisioterapi.
ukuran)

14. SUMBER DATA Catatan data di Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi

15. PENGUMPUL Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh staf yang
DATA bertugas untuk semua pasien di instalasi rehabilitasi medik.

16. ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Koordinator
PELAPORAN instalasi rehabilitasi medik sebagai informasi awal, kemudian data
akan dilaporkan setiap bulannya kepada Manajemen Mutu dan
Direksi. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan
kepada seluruh komponen rumah sakit yang dikoordinasikan oleh
Manajer Mutu.

17. AREA Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi.

18. PENANGGUNG Koordinator Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi.


JAWAB
5. Kepatuhan Pasien Perjanjian Konsul Dokter
1. NAMA INDIKATOR Kepatuhan Pasien Perjanjian Konsul Dokter

2. PROGRAM Peningkatan Mutu Rehabilitasi Medik dan Fisioterapi

3. DIMENSI MUTU Kepatuhan TIPE INDIKATOR Proses dan


outcome

4. TUJUAN Memonitor tingkat kepatuhan pasien yang melakukan perjanjian


konsul dengan dokter spesialis keterapian fisik dan rehabilitasi
medik (Sp.KFR) .

5. DEFINISI Kepatuhan pasien perjanjian dokter adalah monitoring kehadiran


OPERASIONAL pasien yang dikonsulkan kepada dokter Sp.KFR sesuai dengan
jadwal perjanjian yang sudah dibuat dan diberitahukan kepada
pasien.

6. ALASAN/ Dasar Untuk memonitor tingkat kepatuhan pasien dalam malakukan


Pemikiran/ Literatur konsultasi kepada dokter spesialis keterapian fisik dan rehabilitasi
medik sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

7. KRITERIA INKLUSI Semua pasien yang konsultasi dengan dokter Sp.KFR

8. KRITERIA -
EKSKLUSI

9. NUMERATOR Jumlah pasien yang seharusnya konsultasi dengan dokter Sp.KFR

10. DENOMINATOR Jumlah pasien yang datang konsultasi dengan dokter Sp.KFR.

11. Cara Pengukuran/ Jumlah pasien yang seharusnya konsultasi dengan dokter Sp.KFR
FORMULA ÷ jumlah pasien yang datang konsultasi dengan dokter Sp.KFR ×
100%

12. TARGET 100%

13. SAMPLE (Target & Target Sample : seluruh pasien yang konsultasi dengan dokter
ukuran) Sp.KFR.

14. SUMBER DATA Catatan data di Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi

15. PENGUMPUL Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh staf yang
DATA bertugas untuk semua pasien di unit rehabilitasi medik.

16. ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Koordinator
PELAPORAN unit rehabilitasi medik sebagai informasi awal, kemudian data akan
dilaporkan setiap bulannya kepada Manajemen Mutu dan Direksi.
Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada
seluruh komponen rumah sakit yang dikoordinasikan oleh Manajer
Mutu.

17. AREA Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi.

18. PENANGGUNG Koordinator Unit Rehabllitasi Medik dan Fisioterapi.


JAWAB

Anda mungkin juga menyukai