Anda di halaman 1dari 47

KREDENSIAL

FISIOTERAPI

Parmono Dwi Putro, SFt,MM


Jogja, 5-6 Juli 2019
LATAR BELAKANG

 UUno. 44 / 2009 pasal 13 yang menyatakan


bahwa setiap tenaga kesehatan yang bekerja di
rumah sakit harus bekerja sesuai dengan standar
profesi, standar pelayanan rumah sakit, standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi,
menghormati hak pasien dan mengutamakan
keselamatan pasien
• Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan
bahwa Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaaan,
pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan.
• Undang – undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
menyatakan bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang bertanggung jawab, memiliki etika dan moral
yang tinggi, keahlian dan kewenangan yang secara terus menerus
ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan,
sertifikasi, registrasi, perizinan serta pembinaan, pengawasan dan
pemantauan agar penyelenggaraan upaya kesehatan Memenuhi rasa
keadilan dan perikemanusiaan serta sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan.
LATAR BELAKANG

 Melindungi Keselamatan Pasien dari kesalahan tindakan


petugas yang tidak kompeten.
LATAR BELAKANG

 Salah satu faktor penting dalam keselamatan pasien


adalah kewenangan klinis tenaga kesehatan
 Namun Pada hakikatnya “Seseorang tidak mungkin
menguasai semua bidang “
MENGAPA PERLU KREDENSIAL?

Banyak faktor yang mempengaruhi kompetensi seseorang.


Perkembangan ilmu dan tehnologi berkembang pesat sehingga

kompetensi yang diperoleh sudah kadaluwarsa, bahkan bisa dianggap


sebagai tindakan yang tidak aman bagi pasien.
MENGAPA PERLU KREDENSIAL ?

 Alasan kedua, keadaan kesehatan


seseorang dapat menurun akibat
penyakit tertentu atau bertambahnya
usia sehingga mengurangi keselamatan
tindakan fisioterapi terhadap pasien.
Standar KKS 16 :
 Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk
mengumpulkan, verifikasi dan mengevaluasi kredensial profesional
pemberi asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis lainnya (pendidikan,
registrasi, izin, kewenangan, pelatihan dan pengalaman.

8
ELEMEN YANG DIUKUR KKS 16

 RS mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan ,


verifikasi dan mengevaluasi kredensial professional pemberi
asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis lainnya ( Pendidikan,
registrasi ijin, kewenangan, pelatihan dan pengalaman)

 Regulasi,bukti pelaksanaan (D)


 wawancara

9
KKS 17 & 18
RS MELAKSANAKAN IDENTIFIKASI TANGGUNG JAWAB
PEKERJAAN DAN PENUGASAN KLINIS BERDASARKAN
KREDENSIAL PROFESSIONAL (PPA) LAINNYA DAN STAF
KLINIS LAINNYA SESUAI PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN

 RKK
 SPK
 File pribadi
 Terlibat peningkatan mutu RS
ISI PERSONAL FILE

Dokumen Uraian
Kredensia jabatan/
Ijazah l, lisensi SPK Riwayat
pekerjaan

Dokumen
Evaluasi
lamaran kinerja
Personal
File
Sertifikat
CV pelatihan
KREDENSIAL
PROSES EVALUASI TERHADAP TENAGA KESEHATAN
DALAM MENENTUKAN KELAYAKAN KEWENANGAN
KLINIS UNTUK MELAKUKAN PELAYANAN KESEHATAN
DI RS.

Re-kredensial
 Proses
evaluasi ulang terhadap tenaga
kesehatan yang sudah dilakukan kredensial awal
untuk memberikan kewenangan klinis tambahan
/ penentuan ulang dalam penugasan klinisnya.
KREDENSIAL FISIOTERAPI

Kredensial fisioterapi adalah proses evaluasi


terhadap Fisioterapis untuk menentukan
kelayakan pemberian kewenangan klinis.
KREDENSIAL

 Kredensial Fisioterapi berbicara tentang lingkup


kewenangan yang dimiliki oleh seorang
Fisioterapis.

 Hasil akhir dari proses kredensial fisioterapi


adalah seorang Fisioterapis dinyatakan kompeten
atau tidak kompeten terhadap kewenangan klinis
sesuai dengan jenjangnya.
KREDENSIAL

Hasil Kredensial Yang Diperoleh


Menjadikan Fisioterapis memiliki Hak
Istimewa Klinis “Clinical Privilege”
sehingga Secara Fungsional Memiliki
Kekhususan Di Bandingkan Dengan
Fisioterapis Lainnya Di Fasilitas
Yankes Tersebut
KREDENSIAL

• Hospital bylaws: aturan dasar yg mengatur tatacara


penyelenggaraan RS, meliputi corporate bylaws dan medical
staff bylaws
• Corp bylaws: Pemilik, Pengelola, Komite.
• Medical Staff bylaws (peraturan internal staf
medis): aturan yg mengatur tatakelola klinis
(clinical governance) untuk menjaga
profesionalisme nakes di RS
KOMITE NAKES

• Perbandingan dukungan peraturan


• PMK No. 755/MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan
Komite Medik di Rumah Sakit
• PMK No. 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit
KOMITE FISIOTERAPI / NAKES LAINNYA

Perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata


kelola klinis (clinical governance) agar
Fisioterapis di rumah sakit terjaga
profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu, dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
KOMITE FISIOTERAPI / NAKES LAINNYA

Salah satu tugas Komite Fisioterapis/ nakes lainnya


melalui Subkomite Kredensial adalah melakukan
kredensial terhadap seluruh Fisioterapis/nakes
lainnya di rumah sakit.
Direktur
Utama

Ketua Komite
Tenaga
Kesehatan

sekretaris

sub. mutu sub. etika &


sub.kredensial
profesi Disiplin Profesi
PERAN TIM KREDENSIALING
 Rekomendasi pemberian ijin untuk melakukan
tindakan fisioterapi (Entering to the profession )
 Memelihara kompetensi dan perilaku profesi
fisioterapi (Maintaining professionalism ) sub
komite mutu profesi  melalui audit fisioterapi
dan pengembangan profesi berkelanjutan (
Countinuing professional development )
 Merekomendasikan penangguhan
kewenangan klinis tertentu hingga pencabutan
ijin melakukan tindakan fisioterapi (Expelling
from the profession )  sub komite etik dan
disiplin profesi.
TAHAP – TAHAP KREDENSIALING

1. Fisioterapi mengajukan permohonan untuk


memperoleh kewenangan klinis dengan metode self
assessment.
2. Rumah sakit menugaskan komite nakes lainnya /Tim
kredensial untuk menyiapkan Mitra Bestari.
3. Direktur rumah sakit menerbitkan surat penugasan.
LANGKAH-LANGKAH

• Komite Fisioterapi / Nakes Lainnya melalui sub


komite kredensial membentuk tim disebut
sebagai panitia ad hoc yang bertugas
melakukan kredensial.
• Panitia adhoc ini terdiri dari tenaga Fisioterapis
di rumah sakit dan mitra bestari.
• Mitra bestari bisa berasal dari institusi pendidikan
jejaring rumah sakit, organisasi profesi, kolegium
atau Fisioterapis di rumah sakit lain.
LANGKAH-LANGKAH

• Ada buku putih (white book) yang dijadikan dasar panduan


dalam melakukan kredensial dan rekredensial.

• Buku putih ini berisi tentangketentuan dokumen


persyaratan terkait kompetensi seperti ijazah, STR, sertifikat
kompetensi, logbook, surat orientasi di rumah sakit, surat
keterangan sehat dll yang diperlukan.

• Ada daftar kewenangan klinis yang telah disusun oleh panitia


adhoc dan disahkan oleh direktur rumah sakit.
KREDENSIAL MELAHIRKAN SEBUAH SISTEM

“Sistem Manajemen yg
terdokumentasi”
Bukan

“Sistem dokumentasi”.
PROSES KREDENSIAL

• Proses kredensial menjamin PPA


kompeten dalam memberikan
pelayanan kepada pasien sesuai
dengan standar profesi masing masing.
• Proses kredensial mencakup tahapan
sbb:
• Review, verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan kinerja PPA.
Mitra = Teman
Bestari: orang yang
mempunyai pengetahuan
luas dan dalam,
berpendidikan dan budi
pekerti yang baik.
• Mitra Bestari (peer group)
adalah Sekelompok orang yang memiliki perilaku bijak bestari,
senior dalam kesamaan profesi dari tenaga kesehatan (fisioterapis),
dapat menjadi role model bagi fisioterapis lainnya dan dianggap
dapat menilai / mengevaluasi kompetensi fisioterapis tertentu untuk
melakukan pelayanan kesehatan.

• Mitra bestari dapat berperan sebagai atasan atau


seseorang yang mempunyai jabatan sebagai atasan
langsung, supervisor, atau teman seprofesi dengan
keahlian / kemampuan minimal sama.
Kategori Syarat minimal

Pendidikan D III ( Fisioterapi )

Pengalaman Lebih dari 5 tahun dalam bidang profesi


Fisioterapi

Jabatan Pelaksana lanjutan

Kepribadian
- Bijaksana
- Cermat
- Bestari dengan etika dan prilaku yang
baik
Kesehatan Sehat pikiran dan sehat fisik

Kejiwaan Berakal dan beriman

Syarat Tambahan: Berkepribadian bijak, menjadi contoh/role mode,


beretika dan berkelakuan baik
MITRA BESTARI

PANITIA Adhoc

Membuat Standar Minimal Kompetensi Fisioterapis dengan


Kekhususan Bekerjasama dengan Tim Kredensial melakulan
Review, Evaluasi dan Verifikasi
Mempersiapkan Tim kredensial di setiap wilayah
Memberikan pelatihan tentang cara Review, Evaluasi dan Verifikasi
METODE
• Metode yang digunakan dalam kredensial
ditentukan oleh masing-masing institusi, dan
dituangkan dalam Peraturan Internal.
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam
proses kredensial diantaranya adalah:

• Metode portofolio
• Assesment kompetensi.
KOMPETENSI

• Kemampuan yang dimiliki seseorang


tenaga kesehatan berdasarkan ilmu
pegetahuan, ketrampilan, dan sikap
professional dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan.
3 ASPEK
KOMPETENSI

KOMPETENSI
7/5/2019
PENGELOLAAN INFORMASI

LANDASAN ILMU FISIOTERAPI

KETERAMPILAN KLINIS
KOMPETENSI

KOMUNIKASI EFEKTIF

PROFESIONALITAS YANG LUHUR PENGELOLAAN MASALAH KESEHATAN


MAWAS DIRI DAN PENGEMBANGAN DIRI
PROSEDUR KREDENSIAL

Ketua Komite Sub komite kredensial


Pengajuan ke Ketua menugaskan membentuk panitia
Komite Profesional subkomite kredensial adhoc
Nakes Lainnya

Melakukan Review,
Laporan Tertulis kemudian Sub komite memberikan Verifikasi dan
diteruskan ke direktur RS laporan kepada ketua evaluasi
komite

Direktur
Laporan Sebagai mengeluarkan surat Surat penugasan klinis
Rekomendasi penugasan klinis
• Bagi tenaga kesehatan yang sudah lama
bekerja, maka tugas subkomite kredensial
adalah melakukan re-kredensial.
• Re-kredensial dilakukan secara periodik
sesuai kebijakan masing-masing institusi
apakah 3 tahun sekali atau 5 tahun sekali.
• Re-Kredensial juga bisa diajukan karena adanya kompetensi
baru sebagai tambahan Kewenangan klinis
• Setiap Nakes hendaknya memiliki surat
penugaan klinis dari Direktur RS.
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS

 Adalah hak khusus seorang tenaga kesehatan


untuk melakukan pelayanan kesehatan tertentu
dalam lingkungan rumah sakit.
SURAT PENUGASAN KLINIS

 Penugasan klinis ( Clinical appointment)


adalah penugasan direktur utama rumah sakit
kepada seorang tenaga kesehatan untuk
melakukan pelayanan kesehatan tertentu
dirumah sakit berdasarkan rincian
kewenangan klinis yang telah ditetapkan
untuk suatu periode tertentu.
PENCABUTAN KEWENANGAN
KLINIS

 adalah suatu proses evaluasi ulang terhadap


kewenangan klinis tenaga kesehatan yang telah
diberikan melalui proses kredensial/re-kredensial
untuk dicabut kewenangan yang bersangkutan
dalam penugasan klinisnya pada periode
tertentu.
KRITERIA PENCABUTAN ADALAH
SEBAGAI BERIKUT:

• Tenaga kesehatan yang bersangkutan telah pindah /


keluar.
• Tenaga kesehatan yang bersangkutan telah terbukti
melakukan pelanggaran etika dan disiplin tingkat berat
• Tenaga kesehatan yang bersangkutan mengalami
gangguan jiwa / fisik
• Tenaga kesehatan yang bersangkutan tidak memberikan
pelayanan sesuai profesinya lebih dari 2 (dua) tahun.
• Tenaga kesehatan yang bersangkutan memberikan
pernyataan secara tertulis bahwa tidak melakukan tugas
fungsional keprofesiannya.
CONTOH
PERMOHONAN
LAMPIRAN
PERNYATAAN
RKK
CONTOH FORM ASESMENT
SPK (SURAT PENUGASAN KLINIS)

CONTOH
CONTOH
SELAMAT BERJUANG

Anda mungkin juga menyukai