Dosen Pengampu :
Safari Hasan, S.IP., MMRS.
Disusun oleh :
Jewell Renanda Ardita Setiawan (NIM 10822020)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Optimalisasi Manajemen Logistik Rumah Sakit Melalui Upaya Forecasting” ini
tepat waktu.
Tujuan penulisan dari makalah untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah
Semester mata kuliah Manajemen Logistik Medik dan Non-Medik Rumah Sakit.
Selain itu, juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana cara
mengoptimalkan logistik rumah sakit dengan menggunakan metode forecasting
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Safari Hasan, S.IP.,
MMRS selaku Dosen Manajemen Logistik Medik dan Non-Medik Rumah Sakit
yang memberikan tugas sehingga dapat menambah pengetahuan penulis. Tidak
lupa bagi rekan-rekan mahasiswa lain yang telah mendukung penyusunan
makalah ini, saya juga mengucapkan terima kasih.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karenanya, saran dan kritik
yang bersifat membangun akan saya terima dengan senang hati. Saya berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membantu bagi semua pihak yang
membaca dan memerlukan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 3
BAB II ................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................... 4
2.1 Manajemen Logistik ................................................................................... 4
2.1.1 Pengertian Manajemen Logistik ................................................................... 4
2.1.2 Tujuan Manajemen Logistik .......................................................................... 5
2.1.3 Fungsi Manajemen Logistik .......................................................................... 6
2.2 Forecasting ................................................................................................ 7
2.2.1 Pengertian Forecasting ................................................................................. 7
2.2.2 Tujuan Forecasting ........................................................................................ 9
2.2.3 Fungsi Forecasting....................................................................................... 10
2.2.4 Jenis-Jenis Forecasting............................................................................... 10
2.2.5 5 Pola Forecasting Dalam Manajemen Logistik RS ............................... 11
2.2.6 Karakteristik Peramalan yang Baik............................................................ 13
2.3 Manajemen Logistik Rumah Sakit yang Optimal dengan Forecasting ...... 14
BAB III............................................................................................................... 16
PENUTUP ......................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 16
3.2 Saran ....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan akan perawatan kesehatan masyarakat yang semakin
meningkat menegaskan pentingnya rumah sakit untuk terus meningkatkan
kemampuan sumber dayanya agar dapat memberikan pelayanan yang baik,
bermutu dan professional baik dari sisi sumber daya, sarana dan prasarana,
dan kesiapan dana untuk memberikan pelayanan (Kemenkes RI, 2015).
Sebagai entitas pelayanan publik, rumah sakit harus memberikan prioritas
utama pada pelayanan kepada masyarakat dengan memastikan ketersediaan
sumber daya, fasilitas, infrastruktur, dan pendanaan yang memadai. Meskipun
rumah sakit beroperasi sebagai Badan Layanan Umum (BLU) atau Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) yang diharapkan mencapai keseimbangan
antara pelayanan dan keuntungan, namun profit bukanlah tujuan utama yang
dikejar. Maka dari itu, sebagai suatu intansi pemerintahan, rumah sakit dalam
menjalankan operasionalnya lebih berfokus pada efisiensi dan efektivitas
(Ashanti, 2014).
Rumah sakit kini menghadapi tantangan manajemen yang lebih ketat dan
tekanan dari lembaga asuransi kesehatan yaitu audit biaya yang disebabkan
oleh peningkatan biaya medis dan layanan medis. Dalam menghadapi
ketidakpastian lingkungan yang seringkali dipengaruhi oleh kebijakan
pemerintah dan kebutuhan pengguna layanan kesehatan, rumah sakit telah
terdorong untuk meningkatkan kinerja mereka dalam berbagai aspek, terutama
dalam bidang operasional yang efisien dan struktur keuangan yang solid
(Aidemark & Funck, 2009). Sebuah penelitian oleh Olurankinse (2012)
mengatakan bahwa pentingnya kinerja anggaran sebagai indikator dari
ketersediaan dana yang memadai, dimana kesenjangan antara harapan dan
kinerja yang di bawah standar seringkali disebabkan oleh proses anggaran
yang tidak efektif dan pengelolaan dana yang kurang optimal. Dalam konteks
ini, perencanaan anggaran yang terperinci dan akurat sangatlah penting, begitu
pula dengan kemampuan untuk melakukan forecasting yang tepat.
1
sektor satu dengan yang lain, tetapi umumnya tinggi. Hill juga menekankan
bahwa untuk menciptakan peramalan yang akurat, penting untuk memiliki
metode statistik yang baik, memperhatikan perubahan pola permintaan yang
terdeteksi, dan menyediakan informasi untuk merevisi model peramalan yang
ada. Dua kategori faktor yang mempengaruhi permintaan juga diidentifikasi oleh
Hill. Pertama adalah faktor eksternal, yang meliputi faktor-faktor yang
memengaruhi permintaan namun di luar kendali manajer atau perusahaan.
Kedua adalah faktor internal, yang mencakup faktor-faktor yang memengaruhi
permintaan dan dapat diatur oleh manajer atau perusahaan.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen logistik?
2. Apa yang dimaksud dengan forecasting (peramalan)?
3. Apakah penerapan forecasting (peramalan) dapat berpengaruh dalam
mengoptimalkan manajemen logistik di rumah sakit?
1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui yang dimaksud tentang manajemen logistik
2. Agar mengetahui yang dimaksud tentang forecasting (peramalan)
3. Agar mengetahui pengaruh penerapan forecasting (peramalan) dalam
pengoptimalan manajemen logistik di rumah sakit
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Manajemen logistik adalah manajemen pengendalian barang-barang
layanan, dan perlengkapan mulai dari akuisisi sampai pada disposisi dan
ada elemen penting yaitu: strategi terpadu untuk menjamin bahwa
barang, jasa dan perlengkapan dibeli dengan biaya total yang terendah;
statregi terkait untuk menjamin bahwa persediaan dan biaya disimpan
dipantau dan dikendalikan secara agresif.
1) Tujuan Operasional
Tujuan operasional adalah memastikan ketersediaan barang dalam
jumlah yang sesuai dan kualitas yang baik pada saat dibutuhkan.
5
2) Tujuan Keuangan
Tujuan keuangan adalah mencapai tujuan operasional dengan biaya
yang seefisien mungkin.
3) Tujuan Keamanan
Tujuan keamanan adalah memastikan keberlangsungan persediaan
tanpa gangguan, seperti kerusakan, pemborosan, penggunaan yang
tidak sah, pencurian, atau penyusutan yang tidak wajar, sambil
mencerminkan nilai persediaan yang sebenarnya dalam sistem
akuntansi.
6
4) Menangani pengemasan untuk melindungi barang selama transportasi,
meningkatkan efisiensi penanganan, dan memberikan informasi tentang
produk kepada pelanggan.
5) Mengurus pemilihan moda transportasi yang sesuai, perencanaan rute
yang efisien, dan pengelolaan logistik distribusi. Transportasi yang baik
merupakan faktor kunci dalam menjamin pengiriman tepat waktu dan
biaya yang efisien.
6) Mengelola fasilitas logistik (pergudangan), pengendalian inventaris, dan
penataan stok untuk memfasilitasi pengambilan dan pengiriman barang
dengan lancar.
7) Melacak dan memantau menggunakan teknologi informasi dan sistem
pelacakan untuk mengetahui pergerakan barang secara real-time,
sehingga memungkinkan transparansi dan respons cepat terhadap
perubahan situasi.
8) Mengendalikan risiko melalui upaya identifikasi, misalnya terkait risiko
keterlambatan pengiriman atau gangguan pasokan, dan melakukan
pengembangan rencana mitigasi untuk mengatasi kemungkinan
masalah.
9) Menganalisis sekaligus mengevaluasi kinerja logistik untuk
mengidentifikasi potensi perbaikan, pengurangan biaya, dan
peningkatan efisiensi dalam seluruh proses logistik.
10) Memastikan kepuasan pelanggan dengan memberikan layanan yang
tepat waktu dan memenuhi standar kualitas yang diharapkan.
2.2 Forecasting
2.2.1 Pengertian Forecasting
Berikut merupakan pengertian forecasting (peramalan) menurut
beberapa ahli:
7
ataupun menghentikan suatu kebijakan, program dan kegiatan
organisasi.
2) Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008:29), peramalan adalah proses
untuk memperkirakan beberapa kebutuhan di masa datang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.
3) Menurut Sumayang (2003:24), peramalan adalah perhitungan yang
objektif dan dengan menggunakan data-data masa lalu, untuk
menentukan sesuatu di masa yang akan datang.
4) Menurut Supranto (2000), ramalan merupakan dugaan atau perkiraan
mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan
datang. Ramalan bisa bersifat kualitatif, artinya tidak berbentuk angka
dan bisa bersifat kuantitatif, artinya berbentuk angka, dinyatakan dalam
bilangan.
5) Menurut Heizer dan Render (2009:162), peramalan (forecasting) adalah
seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat
dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis dan
memproyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu bentuk model
matematis. Selain itu, bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat
subjektif. Atau dapat juga dilakukan dengan menggunakan kombinasi
model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari
seorang manajer.
6) Menurut Murahartawaty (2009:41), peramalan adalah penggunaan data
masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk
mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Jika kita dapat
memprediksi apa yang terjadi di masa depan maka kita dapat mengubah
kebiasaan kita saat ini menjadi lebih baik dan akan jauh lebih berbeda di
masa yang akan datang. Hal ini disebabkan kinerja di masa lalu akan
terus berulang setidaknya dalam masa mendatang yang relatif dekat.
8
tentang kebutuhan persediaan di masa depan. Dalam konteks rumah
sakit, forecasting bertujuan untuk merencanakan dan mengelola
persediaan obat-obatan, peralatan medis, bahan habis pakai, dan barang
lainnya agar ketersediaannya tetap memadai untuk memenuhi
kebutuhan pasien. Proses forecasting juga membantu rumah sakit dalam
pengambilan keputusan terkait dengan pengadaan, distribusi,
penjadwalan, dan pengelolaan persediaan dengan lebih efektif.
9
Manajemen persediaan yang efektif dapat membantu dalam mengurangi
biaya persediaan secara keseluruhan. Dengan merencanakan
persediaan secara tepat melalui peramalan, rumah sakit dapat
mengurangi biaya penyimpanan yang berlebihan, biaya kekurangan stok
karena kehabisan barang, serta pemborosan sumber daya yang tidak
perlu. Ini menghasilkan efisiensi operasional dan peningkatan
profitabilitas dalam jangka panjang bagi rumah sakit.
10
3) Peramalan permintaan (demand forecast) adalah prediksi dari proyeksi
permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan.
2) Pola Musiman
Pola musiman melibatkan fluktuasi reguler dalam kebutuhan barang atau
layanan sepanjang tahun, yang seringkali dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti musim, liburan, atau tren tahunan tertentu. Untuk menggunakan
11
metode ini, penting untuk mengidentifikasi dan memahami pola musiman
yang ada untuk menyesuaikan ramalan secara tepat.
3) Tren Eksponensial
Tren eksponensial mengindikasikan bahwa kebutuhan akan barang atau
layanan meningkat atau menurun secara eksponensial seiring
berjalannya waktu. Metode ini lebih cocok digunakan dalam situasi di
mana ada pertumbuhan atau penurunan permintaan yang berlangsung
secara eksponensial.
4) Pola Siklus
Pola siklus mencerminkan fluktuasi jangka panjang dalam permintaan
barang atau layanan yang berkaitan dengan siklus bisnis atau faktor
ekonomi lainnya. Metode ini mengidentifikasi tren jangka panjang yang
naik turun dalam permintaan, membantu dalam memprediksi pola siklus
yang mungkin terjadi.
5) Random Acak
Terkadang, kebutuhan untuk barang atau layanan dapat mengikuti pola
acak atau tidak beraturan yang sulit diprediksi. Dalam situasi seperti ini,
teknik statistik seperti pemulusan eksponensial dapat digunakan untuk
membuat ramalan yang lebih akurat, membantu dalam menghadapi
ketidakpastian dalam permintaan.
12
6. Memperoleh data yang dibutuhkan untuk melakukan peramalan
7. Validasi model peramalan
8. Membuat peramalan
9. Implementasi hasil-hasil peramalan
10. Memantau keandalan hasil peramalan
13
persediaan dan kehilangan pelanggan, sementara peramalan yang
terlalu tinggi menyebabkan penumpukan persediaan dan penggunaan
modal yang tidak efisien. Akurasi peramalan sangat penting dalam
menjaga keseimbangan persediaan.
2) Biaya
Biaya peramalan tergantung pada jumlah item, periode peramalan, dan
metode yang digunakan. Faktor-faktor ini mempengaruhi kebutuhan
data, pengolahan data, penyimpanan data, dan kebutuhan tenaga ahli.
Pemilihan metode harus disesuaikan dengan anggaran yang tersedia
dan tingkat akurasi yang diinginkan. Prinsip ini sejalan dengan hukum
Pareto (Analisa ABC).
3) Kemudahan
Metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah
diaplikasikan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Penggunaan
metode yang rumit, namun sulit diaplikasikan dalam sistem perusahaan
karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, atau teknologi, tidak
memberikan manfaat yang optimal.
Selain itu penelitian yang dilakukan pada Rumah Sakit At-Turots Al-Islamy
Yogyakarta, membuktikan bahwa forecasting akan memberikan perkiraan
masa depan agar keuangan Rumah Sakit At-Turots Al-Islamy Yogyakarta
berjalan dengan efektif dan efisien. Sejalan dengan pernyataan Artini (2015)
bahwa hasil forecasting bermanfaat sebagai sumber informasi dalam
pengambilan keputusan untuk melanjutkan, melakukan perbaikan, ataupun
14
menghentikan suatu kebijakan, program dan kegiatan organisasi. Untuk
menyiapkan ramalan yang dapat diandalkan, orang yang menyiapkannya
haruslah orang yang mengenal lingkungan secara kompetitif (Aalto, 2012),
seperti Direktur.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menciptakan peramalan yang sempurna seringkali tidak mungkin.
Banyak faktor lingkungan yang tidak dapat diprediksi dengan pasti. Namun hal
tersebut masih dapat teratasi dengan memperhatikan langkah-langkah
membuat peramalan yang baik. Oleh karena itu, fleksibilitas, keterbukaan
terhadap perubahan, serta keterusahan dalam mengevaluasi dan merevisi
peramalan yang telah dibuat sangatlah penting dalam menghadapi dinamika
pasar dan kebutuhan pasien yang selalu berubah. Dengan adanya data yang
lengkap dan akurat, serta identifikasi yang benar, memungkinkan untuk
forecasting dapat berpengaruh dengan baik untuk manajemen logistik tumah
sakit. Dengan demikian, risiko kekurangan atau kelebihan persediaan dapat
diminimalkan, serta dapat mengurangi biaya penyimpanan barang dan
meningkatkan efisiensi operasional. Penerapan forecasting dapat membantu
rumah sakit dalam mengoptimalkan manajemen logistik dengan meningkatkan
efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada
pasien, asalkan dilakukan secara terus-menerus dengan evaluasi dan
penyesuaian yang tepat.
3.2 Saran
Untuk mengoptimalkan manajemen logistik di rumah sakit melalui
penerapan forecasting, penting untuk meningkatkan kualitas data yang
digunakan, memilih metode peramalan yang tepat sesuai dengan karakteristik
data, mengintegrasikan teknologi informasi, mendorong kolaborasi antar
departemen, dan melakukan evaluasi serta penyesuaian terus-menerus
terhadap model peramalan dan strategi manajemen logistik yang ada. Dengan
demikian, rumah sakit dapat meningkatkan efisiensi operasional dan
pelayanan pasien.
16
DAFTAR PUSTAKA
Buku Referensi
Jurnal
Internet
Michelle. 2023. arahin.id. November. Diakses pada 23 April 2024.
https://arahin.id/hub/post/manajemen-logistik.
17