Anda di halaman 1dari 59

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Strategis Bisnis (RSB) adalah suatu dokumen perencanaan yang harus dibuat oleh
setiap organisasi yang mencari laba maupun yang nirlaba. Puskesmas..............................sebagai
puskesmas milik Pemerintah Kota ............................. juga harus memiliki RSB sebagai syarat agar bisa
ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Lingkungan bisnis yang terus berubah
memerlukan pengelolaan perubahan yang dapat memetakan pengaruh kekuatan-kekuatan terhadap
arah organisasi. Pemetaan kekuatan-kekuatan tersebut, akan dijadikan bahan penyusunan dokumen
perencanaan yang diharapkan benar-benar mampu menampung berbagai kepentingan dan
pengetahuan antisipatif sebagai dasar penetapan keputusan strategis dalam rangka pencapaian visi
organisasi.
Dalam upaya mewirausahakan puskesmas maka perubahan
Puskesmas..............................menjadi BLUD adalah sangat tepat. Fleksibilitas yang diberikan akan
menjadikan puskesmas secara leluasa merencanakan alokasi sumber daya, sesuai dengan perubahan
kondisi puskesmas itu sendiri. Diharapkan Puskesmas..............................akan dapat tumbuh, efisien
dalam pengelolaan keuangan dan bahkan bersaing menjadi mandiri sesuai dengan arah bisnis yang
ditetapkan dalam dokumen RSB. Tentu saja dengan catatan semua pihak berhak dan wajib
berkomitmen agar dokumen perencanaan ini tidak hanya sekadar dokumen kelengkapan administrasi
saja.

B. Tujuan
Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan RSB di antaranya adalah:
1.   Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas
2.   Tersedianya sistem adminstrasi dan pelaporan puskesmas yang baik.
3.   Tersedianya sarana dan prasarana yang layak dan cukup
4.  Tersedianya pedoman alat pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran.
5.   Untuk menyatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh insan puskesmas dalam
meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah ditargetkan
dalam dokumen perencanaan.

C. Pengertian dan Ruang Lingkup


Renstra Strategis Bisnis (RSB) adalah dokumen yang mencerminkan adanya proses
berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di bidang penyediaan jasa layanan
kesehatan dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif,
mengorganisasikannya untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya
Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 1
melalui umpan balik dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder (pihak terkait)
Puskesmas.
RSB memiliki kerangka waktu 5 tahun mulai tahun 2018 sampai dengan tahun 2022, yang
akan dijabarkan ke dalam masing-masing pusat pertanggungjawaban pada unit-unit pelayanan yang
ada.

D. Konsep Dasar
Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis merupakan sebuah siklus yang
terus berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut diawali dengan aktivitas perencanaan, pengukuran,
evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan umpan balik untuk perencanaan berikutnya. Pengelolaan
pelayanan kesehatan pada puskesmas menuntut kecermatan, keakuratan dan kecepatan pengambilan
keputusan karena menyangkut kepentingan hidup matinya pasien. Oleh karena itu perencanaan
puskesmas memiliki fleksibilitas dan elastisitas relatif tinggi yang mensyaratkan pemenuhan
implementasi siklus tersebut dalam pelaksanaan pengelolaan kinerjanya.

E. Metodologi
RSB disusun oleh suatu kelompok kerja dengan memanfaatkan dokumen-dokumen yang
tersedia, pengamatan, dan wawancara. Kelompok Kerja tersebut terdiri dari seluruh komponen yang
memiliki kompetensi perencanaan. Seluruh isi materi RSB telah ditelaah dan dibahas secara transparan
dengan menggunakan kaidah-kaidah profesi yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari kelompok
kerja.
Penyusunan RSB memperhatikan sejarah puskesmas, aspek legal, lokasi dan isu strategis
yang sedang berkembang. Potensi yang dimiliki digali dari lingkungan baik internal maupun eksternal,
posisi puskesmas dan diidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilannya. Keinginan para pemangku
kepentingan diapresiasi menjadi arah bisnis atau mau dibawa ke mana organisasi puskesmas. Arah itu
tercermin dalam visi, misi dan strategi. RSB disusun dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard
(BSC). BSC adalah alat yang menyediakan bagi para pimpinan pengukuran secara komprehensif
bagaimana organisasi mencapai kemajuan lewat sasaran-sasaran strategisnya. Metode ini secara
komprehensif memandang pada empat perspektif meliputi :
1. Perspektif Pelanggan/stakeholder
2. Perspektif Proses Bisnis Internal
3. Perspektif Keuangan
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Setiap perspektif yang ada harus menunjukkan cause-effect relationship sehingga masing-
masing dapat dihubungkan dengan misi yang akan dicapai. Adapun kaitan masing-masing perspektif
dapat dijelaskan sebagai berikut
1)    Perspektif Pelanggan. Perspektif ini menunjukkan seperti apa puskesmas di mata pelanggan.
Pelanggan mempunyai kemampuan teknis melihat puskesmas dari berbagai sisi: waktu, kualitas,
Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 2
kinerja dan jasa, dan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk memperoleh pelayanan.
Dimensi kebutuhan pelanggan yang demikian pada akhirnya akan menentukan bagaimana
perusahaan dilihat oleh pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan, semakin baik pula nilai
puskesmas di mata pelanggan.
2)  Perspektif Proses Bisnis Internal. Ukuran ini menunjukkan dalam proses pelayanan seperti apa
puskesmas akan lebih baik. Orientasi kepada pelanggan memang mutlak, akan tetapi permasalahan
bagi manajemen adalah bagaimana caranya menyiapkan kompetensi yang dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan.
3)     Perspektif Keuangan. Perspektif ini menunjukkan bagaimana puskesmas dilihat oleh pemerintah
daerah baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang dalam mengelola keuangan.
Puskesmas bisa defisit pada waktu tertentu, akan tetapi pemerintah daerah menyadari bahwa
setelah itu puskesmas akan surplus. Semakin baik puskesmas di mata pemerintah daerah, semakin
aman puskesmas memperoleh sumber pembiayaan.
4)     Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Perspektif ini menunjukkan bagaimana puskesmas
dapat bertahan dan mampu berubah sesuai dengan tuntutan eksternal.
Pendekatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pertanggungjawaban
dengan menggunakan Strategic Based Responsibility, yang berarti seluruh unit layanan yang ada di
Puskesmas..............................diukur kinerja berdasarkan perspektif tersebut.

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 3


BAB II
PROFIL PUSKESMAS..............................

A. Sejarah Puskesmas..............................
Puskesmas..............................adalah Puskesmas yang terletak di Jl. ............................. 2 No
28 A Kelurahan ............................. Kecamatan
............................. .Puskesmas..............................didirikan pada Tahun 1973 dan pada waktu
berdirinya merupakan Puskesmas Pembantu dari Puskesmas Batua dengan wilayah kerja di kelurahan
..............................
Namun dengan seiringnya perkembangan kota ............................., pada tahun 1992 Pustu
berubah menjadi Puskesmas..............................dengan wilayah kerja :

1. Kelurahan .............................
2. Kelurahan .............................
3. Kelurahan .............................

Puskesmas..............................merupakan Gedung dengan mempunyai luas tanah 322 m2 dan


luas gedung 186 m2. Kegiatan yang direncanakan adalah kegiatan upaya kesehatan wajib yaitu upaya
yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya
tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Upaya kesehatan esensial yang selenggarakan oleh Puskesmas..............................yaitu
1. Upaya Promosi Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan (Poli Umum dan Poli Gigi)
Selain itu, ada upaya kesehatan pengembang yaitu :
1. Kesehatan Jiwa
2. Kesehatan indera
3. Kesehatan Usia Lanjut
4. Kesehatan Kerja
5. Kesehatan Olah Raga
6. Kesehatan Batra
7. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit GIgi
8. Perawatan Kesehatan Masyarakat
Adapun kegiatannya dilaksanakan di dalam maupun di luar gedung Puskesmas.

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 4


B. Aspek Legal
Izin Penyelenggaraan Operasional Puskesmas..............................berdasarkan Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan Nomor : 503/0023/BPTPM/KES/XII/2016
Sebagai Puskesmas besarnya tarif pelayanan mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 12
tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum.

C. Lokasi Bisnis
Puskesmas..............................terletak di Jalan ............................. 2 No 28 A, yang termasuk
dalam wilayah Kelurahan ............................. Kota .............................. Lalu lintas utama di daerah ini
adalah bentor, mobil, dan motor dengan jarak 400 meter dari jalan poros Urip Sumoharjo.

LUAS WILAYAH PUSKESMAS..............................


Luas wilayah Puskesmas..............................659 ha yang tersebar di 3 kelurahan. Jumlah penduduk di
wilayah kerja Puskesmas..............................sebanyak 44.241 jiwa dengan distribusi penduduk
tersebar di tiga kelurahan, yaitu kelurahan ............................. sebanyak 17.748 jiwa,
kelurahan ............................. sebanyak 15.900 jiwa, dan kelurahan ............................. sebanyak
10.593 jiwa.

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 5


LUAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS..............................
Tabel I
Distribusi Jumlah Penduduk Wilayah Kerja
Puskesmas..............................Tahun 2016
No. Nama Kelurahan / RW Jumlah Penduduk
1 ............................. 17.748
RW I
RW II
RW III
RW IV
RW V
RW VI
RW VII
RW VIII
2 ............................. 15.900
RW I
RW II
RW III
RW IV
RW V
RW VI
RW VII
3 ............................. 10.593
RW I
RW II
RW III
RW IV
RW V
RW VI
RW VII
RW VIII
RW IX
Total 44.241

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 6


Adapun jejaring dan jaringan Puskesmas..............................Kecamatan ............................. :
a. Puskesmas..............................adalah Puskesmas induk dan mempunyai 30 posyandu yaitu :
Kelurahan ............................. : 8 posyandu
Kelurahan ............................. : 7 posyandu
Kelurahan ............................. : 6 posyandu
b. Posbindu : 4 posbindu
c. Puskesmas Keliling : mengikut jadwal dan jumlah Posyandu Pos
d. Bidan Praktik Swasta
e. Dokter Praktik Swasta
f. Dokter Gigi Praktik Swasta
g. Apotek di wilayah kerja Puskesmas

D. Isu-isu Strategis Pelayanan Puskesmas


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kota ............................. berdasarkan data BPS
kota ............................. tahun 2015 sebesar 79,94% . Untuk menaikkan IPM sebagai indikator
keberhasilan pembangunan kesejahteraan rakyat, Pemerintah Kota ............................. bertekat
membenahi kebijakan maupun program-program di bidang kesehatan. Salah satunya dengan
meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan menerapkan
Puskesmas..............................menjadi PPK BLUD (Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah) pada tahun 2017. Namun usaha itu juga tidak lepas dari peran serta masyarakat dan
pemerintah daerah sebagai pemilik puskesmas.
Peran pihak swasta dalam pelayanan kesehatan sangat penting. Klinik swasta di samping
sebagai mitra bagi pemerintah daerah sekaligus juga sebagai pesaing bagi pemerintah daerah. Apabila
prestasi puskesmas pemerintah sampai di bawah klinik swasta, maka hal itu menunjukkan puskesmas
kurang berhasil dalam menjalankan misinya.
Usaha puskesmas akan semakin ketat dalam persaingan, bukan hanya pelaku usaha nasional
tapi juga asing akan berebut pasar di Indonesia. Persaingan ini tentu saja bukan sekedar mengenai
jumlah pelaku usaha yang akan masuk, namun juga tentang kemajuan teknologi, kualitas SDM hingga
strategi pemasaran yang akan dipertarungkan untuk memperebutkan pasar potensial masyarakat kelas
ekonomi menengah ke atas.
Pendapatan fungsional yang terus meningkat belum diimbangi dengan pengelolaan keuangan
yang profesional. Selain itu, pola tarif pelayanan yang belum memperhitungkan biaya satuan ( unit cost)
menyebabkan pelayanan kurang optimal.

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 7


BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

A. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Tiga Tahun Terakhir


Puskesmas..............................adalah salah satu unit pelayanan kesehatan di wilayah
Kecamatan ............................. kota .............................. Namun demikian derajat kesehatan masyarakat
masih di bawah harapan, yang ditunjukkan dengan masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia.
Untuk mengangkat IPM tersebut, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah meningkatkan peran
puskesmas Hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi lingkungan baik yang mendukung maupun yang
menghambat. Setidaknya rumah puskesmas lebih diuntungkan, karena sebagian anggaran belanja
puskesmas masih ditopang dari subsidi pemerintah, hampir seratus prosen infrastruktur dan belanja
pegawai yang sebagian besar PNS daerah dibayar dari APBN dan APBD.
Untuk mengukur kinerja puskesmas digunakan beberapa indikator yang dapat mewakili
penilaian pada masing-masing perspektif BSC. Kerangka indikator kinerja yang digunakan dibatasi
pada ketersediaan data. Dimungkinkan adanya indikator-indikator lainnya yang lebih tepat digunakan
dalam menilai kinerja puskesmas, namun hal itu belum dapat disajikan dalam masing -masing unit kerja
yang bermanfaat dalam proses penyusunan program dan kegiatan pada setiap penyusunan anggaran
tahunan.
Suatu perancangan yang baik selalu didasarkan pada kondisi obyektif lingkungan sebagai
bahan evaluasi untuk proyeksi rencana. Sampai sejauh mana pengaruh lingkungan bisnis terhadap
kinerja, agresivitas, pertumbuhan, daya saing dan budaya kerja pada
Puskesmas..............................maka akan diuraikan analisis lingkungan internal dan eksternal sebagai
berikut.

B. Analisis Lingkungan Internal


1.1 Perspektif Pelanggan
Salah satu kinerja pelayanan adalah bagaimana memperoleh gambaran dari perilaku pelanggan.
Terdapat tiga indikator yang dapat menunjukkan perilaku pelanggan, yaitu:
a. Customer Acquisition. Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana "pasien
baru" menggunakan jasa layanan yang disediakan. Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir
menunjukkan kecenderungan peningkatan kinerja. Rata-rata kunjungan pasien baru mencapai
26,21% per tahun dengan jumlah kunjungan tertinggi pada tahun 2013 mencapai 10.128
kunjungan. Perkembangan jumlah kunjungan pasien baru dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tahun Pasien Baru Total Pasien %
2011 8.945 32.787 27,37
2012 9.576 39.290 24,37
Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 8
2013 10.128 37.654 26,90
Rata-Rata 9.549 36.577 26,21

b. Customer Loyality. Indikator ini bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana
puskesmas mampu mempertahankan pasien lama (kunjungan ulang) untuk menggunakan
jasa layanan yang disediakan. Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir rata-rata 73,82%
dengan kunjungan pasien lama terendah terjadi pada tahun 2011 sebesar 72,72% dan
tertinggi pada tahun 2012 sebesar 75,63%.
Perkembangan kunjungan pasien lama dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tahun Pasien Lama Total Pasien %


2011 23.842 32.787 72,72
2012 29.714 39.290 75,63
2013 27.526 37.654 73,10
Rata-rata 27.027 36.577 73,82

c.    Keluhan Pasien. Indikator ini untuk mengukur sampai sejauh mana kepuasan pasien
terhadap layanan yang diberikan. Data survei kepuasan pelanggan yang tersedia hanya
pada tahun 2013.
Survei tentang kepuasan pelanggan terakhir dilakukan pada Desember 2013
dengan metode sampling terhadap masyarakat dan berdasarkan survei tersebut didapatkan
hasil bahwa 80,17 % responden menyatakan bahwa pelayanan
Puskesmas..............................sudah baik. Selain itu,
Puskesmas..............................menyediakan layanan keluhan pelanggan baik melalui kotak
saran, telepon, maupun layanan pesan singkat (SMS). Sampai dengan bulan September
2014, terdapat 16 keluhan dari pasien dan hampir seluruhnya (83%) telah direspon dan
dapat diselesaikan dengan baik.
Dari kedua indikator berkenaan dengan perspektif pelanggan menunjukkan
indikasi yang pada umumnya menguntungkan posisi puskesmas.

h. Tingkat Keluhan Pasien Yang Ditangani


Dari jumlah keluhan yang masuk kesemua jenis aduan masyarakat mulai tahun
2014 semua telah ditangani dan berusaha untuk ditindaklanjuti sehingga memberi
pelayanan yang terbaik. Adapun aspek yang sering diadukan adalah termasuk kinerja
pelayanan di loket, dokter, Lingkungan yang kurang nyaman dan keluhan tentang
keramahan petugas.
Tahun Jumlah Keluhan Tertangani Persentase (%)
2012 19 17 89,47
2013 22 21 95,45
2014 16 14 87,50

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 9


Rata-rata 19 17 90,81

1.2 Perspektif Proses Bisnis Internal


Kinerja pelayanan juga dapat diukur dari aspek teknis yang diharapkan dari tujuan (goal)
pelayanan medis, yang meliputi kualitas mutu pelayanan (quality of services).
a.      Quality Of Services
Kualitas mutu layanan Puskesmas mengacu pada SPM
Rincian lengkap bisa diliat di table lampiran.
Tahun Evaluasi Kinerja
2011 79,03%
2012 80,89%
2013 87,64%
Rata-rata 82,52%

Perspektif proses bisnis internal yang diukur dari quality of Services menunjukkan kinerja
yang sangat baik, yaitu sesuai dengan standar nasional. Dengan demikian
Puskesmas ............................. dapat memberikan mutu pelayanan seperti harapan
masyarakat.
b.      Quality Of Places
Kualitas mutu tempat layanan Puskesmas mengacu pada kondisi ruangan
Puskesmas .............................. Puskesmas..............................mempunyai luas tanah 322 m 2
dan luas gedung 186 m2
Perspektif proses bisnis internal yang diukur dari quality of Places menunjukkan bahwa
Puskesmas..............................memenuhi standar. Dengan demikian
Puskesmas ............................. dapat memberikan mutu pelayanan seperti harapan
masyarakat.

1.3 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran


Dalam pencapaian mutu layanan pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, dibutuhkan
upaya manajemen dalam penyediaan sumber daya pelayanan utamanya dari aspek sumber
daya manusia dan infrastruktur. Dalam perspektif ini terdapat empat aspek yang dinilai, yaitu:
a.      Penyediaan Sumber Daya Manusia
Puskesmas..............................senantiasa menempatkan sumber daya manusia pada
posisi sentral dalam pengelolaannya. Sebab keberhasilan pengelolaan SDM merupakan
salah satu kunci sukses dalam upaya memberikan pelayanan yang berkualitas bagi
masyarakat. Oleh karenanya, seluruh aspek terkait dengan sumber daya manusia, baik
kuantitas maupun kualitas mendapat perhatian yang sungguh-sungguh.
b. Kegiatan Pengelolaan SDM

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 10


Saat ini tengah dilakukan berbagai upaya penyempurnaan fungsi manajemen;
Penyempurnaan Sistem pengelolaan aset; pengembangan kompetensi dan
pembinaan karir; Penyempurnaan Sistem Reward and punishment; Pengembangan
SDM diprioritaskan pada pendidikan SDM yang mempunyai daya ungkit yang signifikan
terhadap kemajuan Puskesmas berdasarkan prestasi, kompetensi & kontribusi terhadap
puskesmas serta pengembangan/pendidikan yang mengutamakan pelayanan, maka
berbagai kegiatan manajemen umum, diantaranya meningkatkan kinerja manajemen
operasional dengan mewujudkan indikator kinerja serta menyempurnakan sistem informasi
manajemen; sistem pengelolaan keuangan dan akuntansi serta mengembangkan sistem
monitoring dan evaluasi.
Komposisi ketenagaan berdasarkan latar belakang pendidikan di
Puskesmas..............................tahun 2014 adalah sebagai berikut

DATA KEPEGAWAIAN (PNS) PUSKESMAS..............................TAHUN 2014

NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN


1 dr.Hj.Sugiarti Buhani,DPDK Kepala Puskesmas S1 Kedokteran Umum
2 Nurlaela Ridha Ka.Subag T.U SMU Sekolah Menengah Umum
3 dr.H.A.Amirawan Tantu Dokter Madya S.1 Kedokteran Umum
4 dr. Aulia Recitra Kasim Dokter Muda S.1 Kedokteran Umum
5 drg. Marji Rumpak,MARS Dokter Madya S.1 Kedokteran Gigi
6 Supriatin Supriadi,SKM Sanitarian Muda S.1 Kesehatan Masyarakat
7 Erna Bte Gapar, S.ST Perawat Gigi Muda D.IV Keperawatan Gigi
8 Suriani,SKM Nutrisionis Madya S.1 Kesehatan Masyarakat
Sanitarian pelaksana
9 Sunarti Sakki,A.Md.KL D.III Kesehatan Lingkungan
Lanjutan
10 Marlinawati Bidan penyelia D.I Kebidanan
Penyuluh kesehatan
11 Murniaty,SKM S.1 Kesehatan Masyarakat
masyarakat muda
Epidemiologi Kesehatan
12 Hawaedah,SKM S.1 Kesehatan Masyarakat
muda
13 Hj.Irmayana,S.Kep,Ns Perawat Pelaksana Lanjutan S.1 Keperawatan
14 Musfirat Hamid,S.Kep,Ns Perawat Muda S.1 Keperawatan
15 Yuliana HR,S.Kep,Ns Perawat pertama S.1 Keperawatan
16 Agnes Ratih,S.Kep,Ns Perawat pertama S.1 Keperawatan
17 Aswidah Achmad,S.Kep,Ns Perawat pertama S.1 Keperawatan
18 Andi Rezky Idrus,S.Kep Perawat Pelaksana Lanjutan S.1 Keperawatan
Ass.Apoteker pelaksana
19 Sri Wahyuni,S.Farm S.1 Farmasi
lanjutan
20 Hajrah,Amd.AK Penata Lab Kes Lanjutan D.III Analis Kesehatan
21 Emma Ruspanah,S.ST Bidan Madya D.IV Kebidanan
22 Sukriah Safitri,Amd.Keb Bidan Pelaksana D.III Kebidanan
23 Marlin,Amk Perawat Pelaksana Lanjutan D.III Keperawatan
24 Agustina,SKM Bidan penyelia S.1 Kebidanan
25 Idha Bidan penyelia D.I Kebidanan
26 Nurmala Perawat penyelia SPK Keperawatan

DATA KEPEGAWAIAN (NON PNS) PUSKESMAS..............................TAHUN 2014


NO NAMA UNIT PENDIDIKAN
1 Trisnawati Achmad,S.Kep Kamar obat S.1 Keperawatan
2 Seni, S.Kep Poli Umum S.1 Keperawatan

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 11


3 Nurwahyuni, SKM Loket Pendaftaran S.1 Kesehatan masyarakat
4 Dwi Wahyuni, S.Farm Loket Pendaftaran S.1 Kebidanan
5 Wiwik Syahputri,Amd.Keb Loket Pendaftaran D.III Kebidanan
6 Fanny, S.Kom Keuangan S.1 Sarjana Komunikasi
7 A.Muh Syarif, Amd.AK Laboratorium D.III Analis Kesehatan
8 Wardiman Supir SMU -
9 Sania Petugas Kebersihan SD -
10 Muliati Petugas Kebersihan SMP -
11 Syuaib Keamanan SMU -

Dari data di atas proporsi terbesar adalah lulusan S1 sebesar 58,33% dan terkecil
sebesar 0,02% adalah SD.
Sedangkan Komposisi ketenagaan berdasarkan jenis ketenagaan saat ini 72,22%
tenaga di Puskesmas adalah PNS. Kebijakan kegiatan pengembangan SDM didasarkan
pada peningkatan kualitas SDM sesuai standar kompetensi, kebutuhan Puskesmas
sehingga memiliki daya ungkit yang besar dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Dari alokasi biaya pengembangan SDM, sampai akhir tahun 2014 Puskesmas
telah memberikan kesempatan peningkatan pendidikan berbagai jenis ketenagaan
diantaranya tenaga perawat, tenaga medis, tenaga non medis dan tenaga kesehatan
lainnya.

c.      Pengembangan Infrastruktur


Unsur pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran lainnya
adalah kondisi infrastruktur puskesmas Dalam menilai kondisi infrastruktur digunakan dua
indikator yaitu ketersediaan peralatan dan ruangan. Ketersediaan peralatan diukur dengan
3 proxy yaitu (1) kelengkapan peralatan, (2) kalibrasi, dan (3) kondisi peralatan pada
layanan rawat jalan, penunjang medis, dan non medis. Sedangkan ketersediaan ruangan
diukur dengan pemenuhan standar minimum luas ruangan pada layanan rawat jalan,
penunjang medis, dan non medis.
Kondisi ketersediaan peralatan tahun 2014 dibandingkan dengan standar minimum
digambarkan dalam tabel berikut:
Layanan Kelengkapan Alat Alat di Kalibrasi Kondisi Alat
Rawat Jalan 64 % 15 % 85 %
Penunjang Medis 84 % 20 % 85 %
Non Medis 82% 0% 85 %
Rata-Rata 77 % 11.67 % 85 %

Dari tabel di atas, rata-rata kelengkapan alat baru mencapai 77 % dari standar
minimum yang harus ada. Kalibrasi alat tahun 2014 sudah dilakukan.. Sedangkan kondisi
peralatan 85% masih baik.
Kondisi ketersediaan ruangan tahun 2014 dibandingkan dengan standar
minimum digambarkan dalam tabel berikut:
Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 12
Layanan Pemenuhan Standar
Minimum Luas Ruangan
Ruang Administrasi Kant  16 m2
Ruang Kepala PKM  12 m2
Ruang Rapat  28 m2
Ruang Pendaftaran dan rekam medic  10 M2
Ruang Tunggu  16 M2
Ruang Pemeriksaan Umum  16 M2
Ruang Kesehatan Ibu dan KB  9 M2
Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut  9 M2
Ruang ASI  4 M2
Ruang Promosi Kesehatan  9 M2
Ruang Farmasi  4 M2
Ruang Persalinan  6 M2
Ruang Rawat pasca persalinan  -
Ruang Tindakan  9 M2
Kamar Mandi/WC Pasien (laki-laki,anak, ibu  6 M2
bersalin dan perempuan terpisah)
Laboratorium  9 M2
Ruang Sterilisasi  4 M2
Ruang Penyelenggaraan Makanan  6 M2
Kamar WC untuk rawat inap  6 M2
KM/WC petugas  6 M2
Kamar jaga petugas  6 M2
Gudang umum  4 M2
Rumah Dinas tenaga kesehatan -
Parkir kendaraan roda 2 dan 4 serta garasi untuk  9 M2
ambulance dan puskesmas keliling

Dari kinerja indikator perspektif pelanggan di atas dapat disimpulkan bahwa


penyediaan sumber daya pelayanan berupa SDM dan infrastruktur masih belum memadai
dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang prima.

1.4 Perspektif Keuangan


Kinerja keuangan adalah gambaran posisi keuangan puskesmas baik dari sumber
pendanaan maupun pembiayaan. Dalam mengukur perspektif keuangan digunakan 3 indikator
yaitu :
a.       Sales Growth Rate (SGR) : Indikator ini digunakan untuk mengukur kemampuan
puskesmas menggali pendapatan fungsional dari jasa layanan kesehatan. Rata-rata
pertumbuhan pendapatan fungsional Puskesmas..............................dapat dilihat dari tabel
berikut :

Tahun Realisasi Pendapatan Fungsional Tingkat Pertumbuhan (%)


(Rp)
2012 2.914.490.536
2013 2.854.726.683 - 2,05
2014 3.186.795.152 10,42

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 13


Rata-Rata 2.985.337.457 8,4

Berdasarkan data 3 tahun tersebut di atas, tingkat pertumbuhan pendapatan


puskesmas (dengan dasar pengukuran pendapatan tahun 2014 s.d tahun 2016 rata-rata
sebesar 8,4 % dan menunjukkan kecenderungan peningkatan
b. Cost Recovery Rate (CRR) : Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana
kontribusi pendapatan fungsional puskesmas mampu menutup belanja operasional
pelayanan.
Perkembangan kemampuan pembiayaan operasional puskesmas dari 2011-2013
dapat dilihat dari tabel berikut:
Tahun Realisasi Pendapatan Realisasi Biaya CRR (%)
Fungsional Operasional
2012 2.914.490.536 5.447.591.080 53,5
2013 2.854.726.683 5.163.146.494 55,2
2014 3.186.795.152 5.469.217.866 58,3
Rata-Rata 2.985.337.457 5.359.985.280 55,7

Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir menunjukkan biaya langsung


puskesmas belum dapat menutupi pendapatan fungsional sehingga kekurangan belanja
langsung dibantu oleh pemerintah daerah.
c.     Tingkat Kemandirian Puskesmas: Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh
mana kontribusi pendapatan fungsional terhadap total belanja. Berdasarkan data historis 3
tahun terakhir tingkat kemandirian keuangan puskesmas rata-rata 53 % dari total belanja
puskesmas. Tingkat kemandirian keuangan Puskesmas..............................dapat dilihat
dari tabel berikut:
Tahun Realisasi Pendapatan Realisasi Anggaran %
Fungsional (Rp) Belanja (RP)
2012 2.914.490.536 5.566.631.080 52,3%
2013 2.854.726.683 5.333.591.894 53,52%
2014 3.186.795.152 5.758.932.866 55,33%
Rata-Rata 2.985.337.457 5.553.051.946 53,7%

Dari gambaran tabel di atas, tampak bahwa sejak tahun 2012 sampai tahun 2014
tingkat kemandirian keuangan puskesmas cenderung menurun. Biaya investasi untuk
kegiatan relokasi puskesmas diproyeksikan masih cukup dominan untuk lima tahun ke
depan. Pemerintah masih berkomitmen untuk terus mengucurkan dana dalam rangka
mendukung program penguatan kapasitas infrastruktur sesuai dengan pesatnya
perkembangan teknologi kedokteran dan perkembangan jenis penyakit.
Dari gambaran tiga indikator kinerja perspektif keuangan dapat disimpulkan
bahwa satu sisi pendapatan fungsional terdapat kecenderungan meningkat, namun sisi

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 14


lain puskesmas masih memiliki ketergantungan kepada pemerintah dalam segi
pembiayaan untuk pengadaan sarana dan prasarana.
Atas dasar pengukuran kinerja internal yang diuraikan di atas, selanjutnya data
pengukuran dijadikan obyek analisis pada masing-masing perspektif sebagai kekuatan
atau kelemahan yang dimiliki puskesmas dengan kesimpulan sebagai berikut:
KEKUATAN KELEMAHAN
FAKTOR
1 2 3 -1 -2 -3
Strategi Internal
Kekuatan (Strength )
A. PELANGGAN
1. Customer Acquisition 3
2. Customer Loyality 2
3. Number Of Complain 3
B. PROSES BISNIS INTERNAL QUALITY
OF SERVICE
1. Mutu Pelayanan Puskesmas 2

Kelemahan ( Weakness )
C. PERTUMBUHAN DAN
PEMBELAJARAN
1. Penyediaan SDM.
-2
2. Pengembangan SDM.
-2
3 Pengembangan Infrastruktur 1
D. KEUANGAN
1. Sales Growth Rate 2
2. . Cost Recovery Rate
3. Tingkat Kemandirian PKM
-2

1 6 6 -6

JUMLAH 13 -6

C. Analisis Lingkungan Eksternal


Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk melihat situasi eksternal Puskesmas yang dapat
memberikan peluang atau ancaman bagi keberadaan puskesmas. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan adalah berikut :
1. Kebutuhan pelanggan terhadap provider kesehatan, yang dapat diindikasikan dari variabel-variabel
berikut :
a) Derajat Kesehatan
1. Angka Kematian (Mortalitas)
a. Angka Kematian Ibu
Kasus Kematian Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas..............................adalah :
-    Tahun 2011 : Tidak ada
-       Tahun 2012 : Tidak ada
- Tahun 2013 : Tidak ada
b. Angka Kematian Bayi

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 15


Dari data profil Puskesmas tercatat angka kematian bayi pada tahun 2012 sebanyak 1

bayi dan tidak ditemukan kematian bayi hingga tahun 2014. Berdasarakan data diatas

bahwa angka kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas..............................semakin

menurun.

c. Kematian Balita
Angka kematian anak balita di wilayah Puskesmas..............................tidak ada dalam

tiga tahun terakhir hingga tahun 2014, hal ini menandakan bahwa status kesehatan

balita di wilayah kerja Puskesmas..............................cukup baik

2. Angka Kesakitan (Morbiditas)


a. Pola 10 Penyakit Terbanyak
Dari sumber SP2TP Puskesmas..............................ditemukan bahwa penyakit yang

banyak menyerang penduduk di wilayah Puskesmas..............................pada tahun

2012 dan 2013 hampir sama, yaitu data penyakit ISPA sebagai penyakit terbanyak

setiap tahunnya dan data penyakit tidak menular seperti Hipertensi dan myalgia juga

sudah masuk pada 10 penyakit terbanyak di tahun 2015.

b. Penyakit Menular
Penyakit menular yang menjadi sorotan selama periode 2013 adalah DBD, ISPA,

Malaria, TBC paru.

1. Demam Berdarah Dengue

Penyakit menular yang juga perlu mendapat perhatian khusus di wilayah kerja

Puskesmas..............................adalah penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD).

Berdasarkan data Profil Puskesmas penyakit DBD mengalami peningkatan

selama 2 tahun terakhir. Pada tahun 2012 sebanyak 8 kasus DBD dan pada tahun

2013 sebanyak 12 kasus.

2. Malaria

Jumlah penderita malaria di wilayah kerja Puskesmas..............................selama 3

tahun terakhir tidak ada.

3. ISPA

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 16


Penderita ISPA yang ada di Puskesmas..............................pada tahun 2013

sebanyak 1852 kasus dan jika dirata-ratakan setiap bulan 154 kasus, dari data

yang ada kasus tertinggi berada pada bulan Januari sampai bulan Juli ini

menandakan bahwa kasus ISPA di tahun 2014 mengalami penurunan dibanding

tahun 2013.

4. KUSTA

Penyakit Kusta adalah penyakit menular kronis dan disebabkan oleh kuman kusta

Mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya.

Jumlah kasus penyakit Kusta di wilayah kerja

Puskesmas..............................selama tahun 2014 sebanyak 1 kasus yang berada

di kelurahan ..............................

c. Penyakit Menular Langsung


1. Diare

Penyakit diare adalah penyakit yang disebabkan antara lain vibrio, “E.Coli”,

klostridia dan intoksikasi / keracunan makanan. Merupakan penyakit yang mudah

menular dan sering menimbulkan wabah penyakit terutama pada awal musim

penghujan. Lingkungan yang terkendali, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sangat

berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Untuk tahun 2014, kasus diare pada

BALITA yang ditangani sebanyak 494 kasus, namun semuanya dapat diatasi

dengan baik tanpa menimbulkan korban jiwa.

2. TBC Paru

Penyakit Tuberkulosis disebabkan oleh kuman tuberculosis dengan gejala khas.

Pada umumnya diderita oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah dan

menyerang kelompok usia produktif 15 tahun keatas.

Penyakit memiliki daya tular yang tinggi dan untuk mengetahuinya, dideteksi

melalui pemeriksaan dahak di laboratorium terhadap kuman BTA positif.

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 17


Fenomena yang terjadi pada penyakit TBC ini dikenal dengan istilah Ice Berg

Phenomena, dimana jumlah penderita yang tidak terlaporkan (muncul) lebih

banyak dari pada yang terlaporkan , sehingga memerlukan perhatian khusus dalam

upaya penemuan kasus.

Di Puskesmas ............................., pada tahun 2013 Angka temuan suspek

sebanyak 284 orang dan 38 orang diantaranya BTA Positif.

d. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi


Ada tujuh penyakit infeksi pada anak-anak yang dapat menyebabkan kematian atau

cacat, walaupun sebagian anak dapat bertahan dan menjadi kebal. Ketujuh penyakit

tersebut adalah Poliomyelitis (kelumpuhan), Measles ( Campak ), Difteri (indrak),

Pertusis (batuk rejan ; batuk seratus hari), Tetanus, Tuberculosis (TBC), Hepatitis –B.

a) Poliomyelitis

Penyakit ini adalah merupakan suatu infeksi menular yang terutama mengenai

dan merusak sel-sel motorik dikurno anterior medulla spinalis dan inti motorik

batang otak sehingga menimbulkan kelumpuhan dan atrofi otot.

Pada tanggal 21 April 2005 Indonesia mengalami importasi virus dari Afrika Barat.

Menteri Kesehatan melakukan upaya penanggulangan KLB Poliomyelitis di

Indonesia dengan :

 Memutuskan mata rantai penularan polio (1) dengan

a. Outbreak Response Immunizattion (ORI) :

b. Mopping Up

 Memutuskan mata Rantai Penularan (2) yaitu dengan PIN (Pekan Imunisasi

Nasional)

b) Campak

Campak Ialah infeksi akut menular yang disebabkan oleh virus. Terutama

mengenai anak umur 6 bulan – 5 tahun.

c) Diftheri

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 18


Ialah suatu penyakit infeksi mendadak yang disebabkan oleh kuman

Corynebacterium Diftheriae. Sangat mudah menular terutama mengenai anak-

anak umur 2 bulan – 5 tahun.

d) Pertusis

Adalah penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh Bordetella Pertusis. Nama

lain penyakit ini adalah tussis quinta, whooping cough, batuk rejan, batuk seratus

hari.

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 19


e) Tetanus

Adalah penyakit toksemia akut yang disebabkan oleh Clostridium Tetani yang

mengeluarkan eksotoksin. Seperti halnya penyakit Rabies, Penyakit tetanus juga

memiliki kasus yang jarang namun mempunyai CFR yang tinggi.

f) TBC

Tuberkulosis anak masih merupakan problema yang kompleks terutama di Negara

yang sedang berkembang. Morbiditas tuberculosis anak merupakan parameter

daripada berhasil atau tidaknya pemberantasan tuberculosis di suatu daerah atau

suatu Negara.

e. Penyakit Tidak menular


Penyakit tidak menular yang banyak ditemukan di wilayah kerja

Puskesmas..............................adalah hipertensi, penyakit gigi dan mulut, dan penyakit

sistem otot dan jaringan ikat.

1. Hipertensi

Jumlah penderita hipertensi pada tahun 2015 sebanyak 2.299 dan menjadi urutan

ke 4 dalam 10 penyakit terbanyak ini artinya mengalami peningkatan dari urutan

ke 7 dalam 10 penyakit terbanyak pada tahun 2014 yaitu sebanyak 1947 kasus

ditahun tersebut.

2. Myalgia

Myalgia merupakan nyeri otot yang umumnya terjadi pada orang dewasa. Leher, lengan,

pinggang, dan betis merupakan daerah yang sering terjadi nyeri otot.

3. Status Gizi Masyarakat


a. Status Gizi Balita

Masalah gizi masih cukup rawan di beberapa wilayah Indonesia, tidak terkecuali

wilayah kerja Puskesmas .............................. Penyebab langsung adalah komsumsi

zat gizi kurang dan infeksi penyakit. Sedangkan penyebab tidak langsung yaitu

ketersediaan pangan ditingkat rumah tangga, asuhan Ibu dan anak . Disisi lain yang

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 20


menjadi penyebab utama yakni, kemiskinan , pendidikan, ketersediaan pangan.

Puskesmas harus mengatasi masalah gizi, khususnya pada kelompok ibu hamil dan

balita. Tujuan Upaya Peningkatan Gizi di Puskesmas yaitu meningkatkan status gizi

masyarakat melalui usaha pemantauan status gizi kelompok-kelompok masyarakat

yang mempunyai risiko tinggi (ibu hamil dan balita), pemberian makanan tambahan

(PMT) baik yang bersifat penyuluhan maupun pemulihan.

4. Kemampuan daya beli masyarakat

Berdasarkan hasil Susenas tahun 2014 indeks daya beli masyarakat

kota ............................. sebesar 610,02% jauh di atas rata-rata indeks daya provinsi

Sulawesi Selatan sebesar 617,42%.

5. Jumlah peserta jaminan kesehatan

Jumlah penduduk di Wilayah Kerja

Puskesmas..............................Kecamatan ............................. adalah 44.142 jiwa., yang

memiliki jaminan kesehatannya melalui ansuransi kesehatan (JKN) adalah 22.152 jiwa,

berarti masih cukup banyak masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan.

Secara khusus pelayanan bagi masyarakat miskin di Puskesmas dikembangkan

dengan adanya program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), pecakupan

pelayanan bagi masyarakat miskin di Puskesmas terus meningkat terutama sejak tahun

2010 dengan berkembanganya asuransi jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin oleh

Pemerintah hal ini dilihat dari jumlah kunjungan pasien miskin yang dilayani serta

pembiayaan pelayanan sejak tahun 2013. Setiap bulannya sejak tahun 2012 sampai

dengan 2013 terjadi peningkatan rata-rata layanan pasien miskin sebesar 11,2%

Jejaring puskesmas sebagai sumber rujukan.

I. Balai Pengobatan

II. Dokter Praktek

III. Bidan Praktek

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 21


IV. Rumah Sakit Swasta

Lahirnya Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

beserta peraturan pelaksanaannya membuka koridor baru dalam pengelolaan keuangan

pada puskesmas yang ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum. Hal ini merupakan

peluang bagi puskesmas khususnya dalam rangka meningkatkan pelayanan

kesehatannya melalui fleksibilitas pengelolaan keuangan yang diberikan melalui peraturan-

peraturan tersebut.

Atas dasar pengukuran data eksternal yang diuraikan di atas, selanjutnya data

pengukuran dijadikan obyek analisis pada masing-masing perspektif sebagai peluang atau

ancaman bagi puskesmas dengan kesimpulan sebagai berikut:

PELUANG ANCAMAN
FAKTOR

1 2 3 -1 -2 -3

Strategi Eksternal
Peluang ( Opportunity )
A. KEBUTUHAN PELANGGAN
TERHADAP PROVIDER KES
1. Angka Kesakitan 2
2. Kemanpuan daya beli masyarakat. 2
2
3. Jumlah peserta janiman kes
4. Jejaring PKM sebagai sumber 2
rujukan

Ancaman (Threats)
2. KEKUATAN PESAING -2
3. PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN 2
4. Munculnya praktek dokter keluarga -2

10 -4

JUMLAH 10 -4

D. Posisi Puskesmas..............................
Atas dasar hasil analisis lingkungan internal dan eksternal menunjukkan posisi
Puskesmas..............................berada tepat di garis yang memisahkan kuadran I dan kuadran II d ari

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 22


lingkungan internal dan eksternal kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan tabel Analisis SWOT,
seperti di bawah ini :

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 23


ANALISIS SWOT UNTUK ANALISIS STRATEGI PILIHAN ( ASP )

STRENGTHS ( S ) / WEAKNESS ( W ) /
INTERNAL
KEKUATAN : KELEMAHAN :

1. Kuantitas Sumber Daya Manusia. 1. Rendahnya kualitas SDM.


2. Sarana Pelayanan yang cukup. 2. Belum adanya SIM / SIK yang
3. Dukungan Dana. memadai
EKSTERNAL
3. Belum lengkapnya Peraturan
Daerah.

OPPORTUNITY (O) / Strategi SO : Strategi WO :


PELUANG :
1. Adanya komitmen Pemerintah 1. Memanfaatkan Sumber Daya 1. Tingkatkan kualitas SDM untuk dapat
Daerah Manusia untuk mendukung mendukung komitmen Pemerintah
2. Kemajuan IPTEK Komitmen Pemerintah Daerah Daerah melalui kerjasama dan
3. Adanya Kerjasama dan melalui kerjasama dan kemitraan kemitraan dengan memanfaatkan
Kemitraan dengan memanfaatkan kemajuan kemajuan IPTEK.
IPTEK. 2. Mewujudkan Peraturan Daerah
2. Memaksimalkan sarana pelayanan untuk merealisasikan komitmen
melalui pengembangan kerjasama Pemerintah Daerah dengan
dan kemitraan dengan melakukan kerjasama dan kemitraan
memanfaatkan kemajuan IPTEK . dengan memanfaatkan kemajuan
3. Manfaatkan dukungan dana untuk IPTEK.
merealisasikan komitmen Peme- 3. Mengembangkan SIM / SIK untuk
rintah Daerah melalui kerja sama melaksanakan komitmen Pemerintah
dan kemitraan dengan memanfaat- Daerah melalui kerjasama dan
kan kemajuan IPTEK. kemitraan dengan memanfaatkan
kemajuan IPTEK.

THREATS ( T ) / Strategi ST : Strategi WT :


ANCAMAN :
1. Mengoptimalkan dukungan kuantitas 1. Tingkatkan kualitas SDM untuk
1. Kondisi Ekonomi Masyarakat SDM untuk meningkatkan perilaku meningkatkan perilaku kesehatan,
2. Masih rendahnya Perilaku kesehatan, moral dan etika dengan moral dan etika dengan
Kesehatan, Moral dan etika. meminimalkan pengaruh kondisi meminimalkan pengaruh kondisi
3. Makin tingginya mobilitas ekonomi masyarakat dan tingginya ekonomi masyarakat dan tingginya
penduduk. mobilitas penduduk. mobilitas penduduk.
2. Mengoptimalkan sarana pelayanan 2. Mewujudkan Peraturan Daerah untuk
kesehatan untuk meningkatkan menangani meningkatkan perilaku
perilaku kesehatan, moral dan etika kesehatan, moral dan etika dengan
dengan meminimalkan pengaruh meminimalkan pengaruh kondisi
kondisi ekonomi masyarakat dan ekonomi masyarakat dan tingginya
tingginya mobilitas penduduk. mobilitas penduduk.
3. Mengoptimalkan dukungan dana 3. Mengembangkan pembuatan SIM /
untuk meningkatkan perilaku SIK meningkatkan perilaku kese-
kesehatan, moral dan etika dengan hatan, moral dan etika dengan
meminimalkan pengaruh kondisi meminimalkan pengaruh kondisi
ekonomi masyarakat dan tingginya ekonomi masyarakat dan tingginya
mobilitas penduduk. mobilitas penduduk.

S
Gambar kuadran
7

T O
6

W
Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 24
Posisi puskesmas tersebut menggambarkan bahwa puskesmas memiliki peluang cukup besar
untuk meraih pangsa pasar yang sangat potensial di Kota .............................. Peluang tersebut akan
dapat dicapai apabila puskesmas mengoptimalkan kekuatan yang telah dimiliki dan mengatasi
beberapa kelemahan utama seperti pada ketersediaan SDM, sarana dan prasarana, kualitas
pelayanan dan promosi/ pemasaran.
Diharapkan dengan adanya perencanaan strategis bisnis dan pelaksanaannya secara
konsisten, Puskesmas..............................mampu untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam rangka memuaskan harapan masyarakat dan stakeholders.

E. Faktor-faktor Kunci Keberhasilan


Dari hasil analisis SWOT di atas, dapat dikemukakan lima faktor kunci keberhasilan, sebagai
berikut:
1. Adanya fleksibilitas pengelolaan keuangan dengan tetap memperhatikan aspek pengendalian
internal yang berpihak pada kepentingan pasien.
2. Menerapkan standar pelayanan minimum, meliputi standar input, standar output dan standar mutu
secara konsisten sesuai kaidah ilmu kedokteran klinik dan standar yang ditetapkan oleh
departemen teknis terkait serta melakukan evaluasi kinerja mutu pelayanan secara periodik
dengan mengembangkan sistem pengukuran data kinerja secara bertahap.
3. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan puskesmas yang ada dalam memecahkan
persoalan-persoalan elementer puskesmas melalui pendidikan dan pelatihan.
4. Penataan kelembagaan dengan memperjelas peran dan komitmen semua komponen puskesmas
yang berfokus pada peningkatan mutu layanan serta mengembangkan budaya kerja organisasi
yang dilandasi etika kerja sesuai pedoman perilaku yang telah ditetapkan.
5. Pemanfaatan pendanaan subsidi pemerintah secara efisien untuk memicu peningkatan mutu
layanan.

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 25


BAB IV
ARAH BISNIS PUSKESMAS..............................

A. VISI
“Terwujudnya Masyarakat yang Sehat dan Mandiri di Wilayah Kerja ............................. melalui
Penyelenggaraan Kesehatan yang Optimal.”

B. MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara profesional yang bermutu, merata dan
terjangkau.
2. Menjalin kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam pelayanan dan pengembangan
kesehatan masyarakat
3. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan sehingga masyarakat
bisa mandiri.
C. Strategi

Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia untuk mencapai kemandirian puskesmas.

Pernyataan misi tersebut menunjukkan perhatian yang seimbang terhadap seluruh aspek

puskesmas, yaitu :

a. Perspektif keuangan, yang dicerminkan dengan kemandirian Puskesmas

b. Perspektif pelanggan, yang dicerminkan dengan menjadi puskesmas yang terpercaya dan dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat.

c. Perspektif proses bisnis internal , yang dicerminkan dengan menjadi puskesmas yang unggul

dalam pelayanan masyarakat khususnya ibu dan anak..

d. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, yang dicerminkan dengan SDM yang profesional,

sehingga senantiasa berupaya meningkatkan keahlian dan profesionalitas pegawai.

D. Kebijakan dan Sasaran Strategis

Strategi puskesmas sejalan dengan visi Pemerintah pusat mendukung pencapaian MDGs .

1.1. Perspektif Pelanggan

Berdasarkan data historis 5 tahun kondisi pelanggan

Puskesmas..............................menunjukkan kecenderungan customer loyality meningkat setiap

tahunnya. Untuk meningkatkan customer acquisition dan mempertahankan customer loyality

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 26


dan mempertimbangkan peluang yang ada, Puskesmas menetapkan beberapa sasaran

strategis dan target sebagai berikut:

a. Meningkatnya kepuasan pasien, dengan indikator beserta target kinerjanya sebagai

berikut:

Target Kinerja
Target Kinerja Satuan Prognosis
2015 2016 2017 2018 2019
2014
Cakupan kunjungan
Pasien
- Customer
Acquisition % 35% 37% 39% 42% 44% 46%
- Customer Loyality
% 69,89% 73% 73% 75% 78% 80%
Indeks Kepuasan
% 78% 79% 81% 82 % 83% 84%
Pasien
Tingkat Keluhan
Pasien Yang % 87.5% 92% 94% 96% 98% 99%
Ditangani

b. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat miskin, dengan indikator beserta target

kinerjanya sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Kinerja


Jamkesda 100%
Jamkesmas 100%
JKN Mandiri 100%
ASKES 100%
Umum 100%

1.2. Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif proses bisnis internal menjadi tumpuan utama bagi Puskesmas agar pelayanan
prima dapat diberikan kepada pelanggan. Sasaran strategis dan target yang telah ditetapkan
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya mutu layanan puskesmas
TABEL CAPAIAN KINERJA SPM 2010-2014

NO Indikator SPM 2010 2011 2012 2013 2014

1. % cakupan kunjungan bumil (K4) 92,18 93,25 95,54 95,21 94.06

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 27


2. % cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga 89,75 89,48 90,06 95,16 93,62
kesehatan memiliki kompetensi kebidanan
3. % cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 86,25 87,25 88,23 88,41 90.67

4. % cakupan pelayanan nifas 88,52 88,42 89,18 90,34 93,15

5. % cakupan neonatus dengan komplikasi 94,26 94,32 95,45 94,74 89.95


ditangani
6. % cakupan kunjungan bayi 95,28 96,71 99,87 98,74 99.75

7. % cakupan balita gizi buruk mendapat 100 100 100 100 100
perawatan
8. % cakupan pelayanan anak balita 88,17 89,85 90,18 87,71 89.77

9. % cakupan desa UCI 100 100 100 100 100

10. % cakupan pemberian makanan pendamping 91,26 92,27 93,94 100 100
ASI pada anak 6-24 bulan dari keluarga miskin
11. % cakupan penjaringan kesehatan siswa SD 100 100 100 100 100
dan setingkat
12. % Cakupan peserta KB aktif 64,78 65,35 68,36 68,77 69.59

13. % Cakupan penemuan dan penanganan


penyakit :

Cakupan penemuan dan penanganan penderita


penyakit AFP per 100.000 pendkk < 15 th2
% Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit pneumonia balita
% Cakupan penemuan dan penanganan 63,89 64,78 65,59 68,08 73.91
penyakit pasien baru TB BTA +
% Cakupan penemuan dan penanganan DBD 74,18 75,19 77,33 81,33 88.57
yang ditangani
% Cakupan penemuan dan penanganan 94,27 95,89 95,99 99,25 102.2
penderita penyakit Diare yang ditangani
14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar 95,83 97,12 96,08 98,49 97,58
masyarakat miskin
15. % Cakupan pelayanan kesehatan rujukan 20,22 21,98 100 11,44 11.21
pasien masyarakat miskin
16. % Cakupan pelayanan Gawat Darurat level 1
yang harus diberikan sarana kesehatan (RS)
dikabupaten
17. Cakupan desa /kel mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
18. % Cakupan Desa Siaga 100 100 100 100 100

TABEL RENCANA TARGET CAPAIAN SPM TAHUN 2015-2019

NO Indikator SPM 2015 2016 2017 2018 2019

1. % cakupan kunjungan bumil (K4) 95% 96% 97% 98% 99%

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 28


2. % cakupan pertolongan persalinan oleh
95% 96% 97% 98% 99%
tenaga kesehatan memiliki kompetensi
kebidanan
3. % cakupan komplikasi kebidanan yang 95% 96% 97% 98% 99%
ditangani
4. % cakupan pelayanan nifas 95% 96% 97% 98% 99%

5. % cakupan neonatus dengan komplikasi 95% 96% 97% 98% 99%


ditangani
6. % cakupan kunjungan bayi 95% 96% 97% 98% 99%

7. % cakupan balita gizi buruk mendapat 100% 100% 100% 100% 100%
perawatan
8. % cakupan pelayanan anak balita 100% 100% 100% 100% 100%

9. % cakupan desa UCI 100% 100% 100% 100% 100%

10. % cakupan pemberian makanan


100% 100% 100% 100% 100%
pendamping ASI pada anak 6-24 bulan
dari keluarga miskin
11. % cakupan penjaringan kesehatan siswa 100% 100% 100% 100% 100%
SD dan setingkat
12. % Cakupan peserta KB aktif 85% 86% 87% 88% 89%

13. % Cakupan penemuan dan penanganan


penyakit :
92% 93% 94% 95% 96%
Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit AFP per 100.000
pendkk < 15 th2
% Cakupan penemuan dan penanganan 92% 93% 94% 95% 96%
penderita penyakit pneumonia balita
% Cakupan penemuan dan penanganan 92% 93% 94% 95% 96%
penyakit pasien baru TB BTA +
% Cakupan penemuan dan penanganan 92% 93% 94% 95% 96%
DBD yang ditangani
% Cakupan penemuan dan penanganan 92% 93% 94% 95% 96%
penderita penyakit Diare yang ditangani
14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar 85% 87% 90% 92% 95%
masyarakat miskin
15. % Cakupan pelayanan kesehatan rujukan 85% 87% 90% 92% 95%
pasien masyarakat miskin
16. % Cakupan pelayanan Gawat Darurat 92% 93% 94% 95% 96%

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 29


level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) dikabupaten
17. Cakupan desa /kel mengalami KLB yang
92% 93% 94% 95% 96%
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24
jam
18. % Cakupan Desa Siaga 92% 93% 94% 95% 96%

b. Meningkatkan Mutu Pelayanan Program Promotif


Indikator Kinerja Target Kinerja
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) 95%
Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani 80%
Cakupan Persalinan yang di tolong tenaga kesehatan yang 95%
memiliki kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan Nipas 90%
Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80%
Cakupan kunjungan bayi 95%
Cakupan desa / Kelurahan UCI 100%
Cakupan Pelayanan Anak Balita (2x/tahun) 90%
Cakupan pemberian MP-ASI pada usia 6-24 bulan dari keluarga 100%
miskin (90 Hari)
Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100%
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan sederajat 100%
Cakupan peserta KB Aktif 100%
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit:
a. Pnemonia
b. TB Paru 100%
c. DBD 100%
d. Diare 100%
e. Kusta 100%
f. Malaria 95%
100%
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100%
(kunjungan baru + Lama)
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan miskin 100%
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan 100%
di sarana RS
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN
KLB
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan 100%
penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Cakupan desa siaga Aktif 80%
Cakupan Posyandu Purnama + Mandiri 60%
Cakupan Rumah Tangga Sehat (PHBS) 80%
Cakupan Rawat Jalan 15%
Cakupan Rawat Inap 1,5%
Pelayanan Kesehatan Lingkungan (Institusi yang dibina) 70%

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 30


Tempat- tempat umum yang memenuhi syarat 80%

c. Meningkatnya status puskesmas


Melalui indikator beserta target kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
Penetapan Puskesmas sebagai BLUD Tahun 2018
Peningkatan jumlah kunjungan puskesmas Tahun 2015

1.3. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berkaitan dengan penyediaan dan pengembangan


SDM, komitmen SDM, serta penyediaan infrastruktur puskesmas. Sasaran strategis dan target
yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya kecukupan tenaga kesehatan, dengan indikator beserta target kinerjanya
sebagai berikut:
Indikator Kinerja Satuan Jumlah
Waktu pelayanan di luar jam
% 0
kerja
Tingkat kehadiran pegawai % 100

Indikator Kinerja Target Kinerja


Rasio Tenaga Kesehatan
- Pasien rawat jalan dgn dokter 25 s/d 30 orang
- Pasien rawat jalan dgn Perawat 15 s/d 24 orang
- Pasien UGD dgn dokter < 5 orang
- Pasien UGD dgn Perawat < 2 orang

b. Meningkatnya kemampuan dan keahlian SDM, dengan indikator beserta target kinerjanya
sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat teknis
dan tugas belajar
- Tenaga Medis 100%
- Tenaga Keperawatan 100%
- Tenaga Penunjang Medis 100%
- Tenaga Non Medis 100%
- Manajemen 100%

c. Meningkatnya ketersediaan infrastruktur pelayanan kesehatan puskesmas, dengan


indikator beserta target kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
Ketersediaan peralatan :

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 31


- Kelengkapan peralatan 90%
- Prosentase peralatan dikalibrasi 100%
- Kondisi peralatan baik 100%
- Kondisi ruangan 100%

1.4. Perspektif Keuangan

Untuk perspektif keuangan, sasaran strategis dan target yang telah ditetapkan adalah sebagai
berikut:
a. Meningkatnya tingkat kemandirian puskesmas, dengan indikator beserta target kinerjanya
sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
Sales Growth Rate (SGR) 15% pertahun
Cost Recovery Rate (CRR) 20%
Tingkat kemandirian puskesmas 10%

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 32


BAB V

STRATEGI BISNIS

Strategi bisnis merupakan upaya-upaya yang dilakukan Puskesmas untuk mencapai sasaran

strategis yang ditetapkan. Upaya-upaya tersebut dilakukan dengan menyusun program-program kerja

yang direncanakan dengan memperhatikan kekuatan sumber dana yang dimiliki. Program kerja yang

diarahkan pada pencapaian sasaran strategis dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Program Kerja

Penetapan Program Kerja merupakan bagian dari tahap formulasi strategi dalam upaya pencapaian

arah bisnis puskesmas yang telah ditetapkan pada Bab V. Adapun secara sistematis program-

program kerja diarahkan pada pencapaian keberhasilan yang mendukung sasaran strategis dalam

empat perspektif BSC sebagai berikut:

1. Perspektif Pelanggan

Program dalam perspektif pelanggan diarahkan untuk meningkatkan kepuasan kepada

pelanggan.

2. Perspektif Proses Bisnis Internal

Program dalam perspektif proses bisnis internal diarahkan untuk meningkatkan pelayanan

kepada pelanggan. Program-program dimaksud dalam perspektif ini merupakan merupakan

program lokalitas kewenangan UPTD, sebagai berikut:

a. Program Upaya kesehatan ibu dan anak serta KB


 Cakupan kunjungan ibu hamil K-1
 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4
 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
 Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
 Cakupan neonatus yang ditangani
 Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan
 Cakupan kunjungan neonatus lengkap
 Cakupan kunjungan bayi
 Cakupan Komplikasi obstetri yang ditangani
 Cakupan KB Aktif

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 33


 Cakupan KB pasca bersalin
b. Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
 Cakupan pemberian MP-ASI pada anak 6-24 bulan dari gakin
 Cakupan balita ditimbang berat badannya (D/S)
 Cakupan balita yang naik berat badannya (N/D)
 Cakupan pemantauan pertumbuhan balita BGM
 Cakupan pemberian asi ekslusif 0-6 bulan
 Cakupan bayi balita (6-59 bulan) mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi
 Cakupan pemantauan garam beryodium
 Cakupan pemberian Fe 90 tablet pada ibu hamil
c. Program Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
 Cakupan desa/kelurahan UCI
 Cakupan Bias Campak kelas 1SD
 Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang dilaksanakan PE <24jam
 Cakupan penemuan dan penanganan AFP rate per 100.000 penduduk <15th.
 Angka penemuan pasien baru TB BTA (+) (CDR)
 Cakupan diare ditemukan dan ditangani
 Cakupan pneumonia balita ditemukan dan ditangani
 Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
 Angka KIPI yang ditangani
d. Program Upaya penyehatan lingkungan
 Cakupan rumah/bangunan bebas jentik nyamuk
 Cakupan TPM yang memenuhi syarat kesehatan
 Cakupan rumah tangga pengguna air bersih
 Cakupan rumah tangga yang menggunakan jamban sehat
 Cakupan rumah yang mempunyai SPAL
 Cakupan penyakit berbasis lingkungan yang dilayani di klinik sanitasi
 Cakupan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
 Prosentase air minum yang memenuhi syarat
 Prosentase penduduk yang memiliki akses air minum
 Cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan.
e. Program Upaya Promosi kesehatan
 Cakupan rumah tangga PHBS
 Cakupan pemantauan institusi ber PHBS

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 34


 Cakupan penyuluhan kesehatan di masyarakat
 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
 Cakupan desa siaga aktif
f. Program upaya pengobatan rawat jalan
 Cakupan kunjungan rawat jalan
 Survey kepuasan pelanggan
 Tanggapan terhadap keluhan
 Pelayanan konseling
g. Program Upaya kesehatan sekolah
 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SMP dan setingkat
 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SMA dan setingkat
 Cakupan sekolah sehat
 UKS/UKGS
h. Program perawatan kesehatan Masyarakat
 Persentase kelompok keluarga rawan yang di perkesmas.
 Persentase layanan kesehatan lansia yang di perkesmas.
i. Program kesehatan gigi dan mulut
 Cakupan penduduk dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
 Cakupan ibu hamil dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
 Ratio penambalan dan pencabutan.
j. Program Upaya Kesehatan pengembangan
 Upaya kesehatan lansia
 Upaya kesehatan Jiwa
 Upaya kesehatan Olah raga
 Upaya Kesehatan Mata
 Upaya Kesehatan Telinga
 Perkesmas / Home Care
 Kesehatan tradisional/ Batra
 Perawatan Kesehatan kerja
 Rawat inap persalinan dan rawat inap umum
Program di Puskesmas..............................terdiri atas program upaya wajib dan upaya
pengembangan dimana masing-masing program memiliki penanggung jawab yang akan
bertanggung jawab atas program.

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 35


Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat di
Puskesmas..............................menggunakan SOP yang telah ditetapkan uraiannya adalah sebagai
berikut :

1. ADMEN
1 SOP PENYELENGGARAAN PROGRAM DAN PELAYANAN (SOP-PMP-ADM-01)
2 SOP KAJIAN DAN TINDAK LANJUT TERHADAP MASALAH SPESIFIK (SOP-PMP-ADM-02)
3 SOP KAJIAN DAN TINDAK LANJUT TERHADAP MASALAH POTENSIAL (SOP-PMP-ADM-03)
4 SOP SURVEI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT (SOP-PMP-ADM-04)
5 SOP PENILAIAN KINERJA (SOP-PMP-ADM-05)
6 SOP SMS/CALL CENTRE (SOP-PMP-ADM-06)
7 SOP KOTAK SURVEI KEPUASAN (SOP-PMP-ADM-07)
8 SOP SURVEI MAWAS DIRI (SOP-PMP-ADM-08)
9 SOP MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHAN (SOP-PMP-ADM-09)
10 SOP LOKAKARYA LINTAS SEKTOR (SOP-PMP-ADM-10)
11 SOP SURVEI KEPUASAN (SOP-PMP-ADM-11)
12 SOP ADUAN LANGSUNG (SOP-PMP-ADM-12)
13 SOP KOTAK SARAN (SOP-PMP-ADM-13)
14 SOP TERTIB ADMINISTRASI (SOP-PMP-ADM-14)
15 SOP KOORDINASI DAN INTEGRASI ANTARA UKM DAN UKP (SOP-PMP-ADM-15)
16 SOP REVISI RENCANA OPERASIONAL (SOP-PMP-ADM-16)
17 SOP LOKAKARYA MINI BULANAN (SOP-PMP-ADM-17)
18 SOP PERTEMUAN POKJA BULANAN (SOP-PMP-ADM-18)
19 SOP KELUHAN DAN UMPAN BALIK MASYARAKAT (SOP-PMP-ADM-19)
20 SOP IDENTIFIKASI TANGGAPAN TENTANG MUTU PELAYANAN (SOP-PMP-ADM-20)
21 SOP DOKUMENTASI PROSEDUR DAN PENCATATAN KEGIATAN (SOP-PMP-ADM-21)
22 SOP MONITORING KINERJA PIHAK KETIGA (SOP-PMP-ADM-22)
23 SOP PELAPORAN DAN DISTRIBUSI INFORMASI (SOP-PMP-ADM-23)
24 SOP ANALISIS DATA DAN INFORMASI (SOP-PMP-ADM-24)
25 SOP PENGUMPULAN, PENYIMPANAN, DAN RETRIEVING DATA (SOP-PMP-ADM-25)
26 SOP AUDIT KINERJA PENGELOLA KEUANGAN (SOP-PMP-ADM-26)
27 SOP MENYUSUN PEDOMAN INTERNAL (SOP-PMP-ADM-27)
28 SOP MENYUSUN KERANGKA ACUAN KERJA (SOP-PMP-ADM-28)
29 SOP MENYUSUN SOP (SOP-PMP-ADM-29)
30 SOP MEKANISME PENGARAHAN (SOP-PMP-ADM-30)
31 SOP EVALUASI PERAN PIHAK TERKAIT (SOP-PMP-ADM-31)
SOP PENYAMPAIAN UMPAN BALIK DARI PELAKSANA KEGIATAN KEPADA PENANGGUNG
32 (SOP-PMP-ADM-32)
JAWAB PROGRAM
33 SOP PENDELEGASIAN WEWENANG (SOP-PMP-ADM-33)
34 SOP PENCATATAN DAN PELAPORAN (SOP-PMP-ADM-34)
35 SOP PENINJAUAN KEMBALI TATA NILAI (SOP-PMP-ADM-35)
36 SOP ORIENTASI KARYAWAN / PEMEGANG PROGRAM BARU (SOP-PMP-ADM-36)
37 SOP MENGIKUTI SEMINAR INTERNAL (SOP-PMP-ADM-37)
38 SOP MENGIKUTI SEMINAR EKSTERNAL (SOP-PMP-ADM-38)
39 SOP KOORDINASI DAN KOMUNIKASI (SOP-PMP-ADM-39)
40 SOP KOMUNIKASI INTERNAL (SOP-PMP-ADM-40)
41 SOP ALUR PERTANGGUNGJAWABAN (SOP-PMP-ADM-41)
42 SOP PENGENDALIAN REKAMAN (SOP-PMP-ADM-42)
43 SOP PENILAIAN AKUNTABILITAS PENANGGUNG JAWAB PROGRAM (SOP-PMP-ADM-43)
44 SOP SOSIALISASI VISI DAN MISI (SOP-PMP-ADM-44)
45 SOP MONITORING KINERJA PIHAK KETIGA (SOP-PMP-ADM-45)
46 SOP LAPORAN BULANAN (SOP-PMP-ADM-46)
47 SOP TELEPON (SOP-PMP-ADM-47)
48 SOP SMS/WHATSAPP (SOP-PMP-ADM-48)
49 SOP PERTEMUAN INSIDENTAL (SOP-PMP-ADM-49)
50 SOP AUDIT INTERNAL (SOP-PMP-ADM-50)
51 SOP PERTEMUAN TINJAUAN MANAJEMEN (SOP-PMP-ADM-51)
52 SOP TINDAKAN KOREKTIF (SOP-PMP-ADM-52)
53 SOP TINDAKAN PREVENTIF (SOP-PMP-ADM-53)
54 SOP RUJUKAN AUDIT INTERNAL (SOP-PMP-ADM-54)

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 36


55 SOP KAJI BANDING (SOP-PMP-ADM-55)
56 SOP MENGHADIRI PERTEMUAN LINTAS SEKTOR (SOP-PMP-ADM-56)

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 37


2. TATA USAHA

1 SOP PENGATURAN BERKAS KEPEGAWAIAN (SOP-PMP-TU-01)


2 SOP PENGELOLAAN SURAT MASUK (SOP-PMP-TU-02)
3 SOP PENGELOLAAN SURAT KELUAR (SOP-PMP-TU-03)
4 SOP PENOMORAN DOKUMEN AKREDITASI (SOP-PMP-TU-04)
5 SOP PENGUSULAN GAJI BERKALA (SOP-PMP-TU-05)
6 SOP PEMUTAKHIRAN DATA PADA PAPAN DATA PEGAWAI (SOP-PMP-TU-06)
7 SOP ABSENSI SIDIK JARI (SOP-PMP-TU-07)
8 SOP UPDATE DATA PEGAWAI KE DALAM APLIKASI SIMPEG (SOP-PMP-TU-08)
9 SOP PENGUSULAN PENSIUN PNS (SOP-PMP-TU-09)
10 SOP KENAIKAN PANGKAT (SOP-PMP-TU-10)
11 SOP PELAPORAN DAN DISTRIBUSI INFORMASI (SOP-PMP-TU-11)
12 SOP PEMBUATAN DUK (SOP-PMP-TU-12)
13 SOP PEMBUATAN DP3 (SOP-PMP-TU-13)
14 SOP PEMBUATAN SKP (SOP-PMP-TU-14)
15 SOP PERMOHONAN CUTI (SOP-PMP-TU-15)
16 SOP PENGUSULAN CPNS MENJADI PNS (SOP-PMP-TU-16)
17 SOP KELENGKAPAN FILE PEGAWAI (SOP-PMP-TU-17)

3. UKM
1 SOP IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT ( SOP-PMP-UKM-01 )
SOP PENGATURAN JIKA TERJADI PERUBAHAN WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
2 ( SOP-PMP-UKM-02 )
KEGIATAN,
SOP TENTANG PENYUSUNAN JADUAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN YANG
3 MENCERMINKAN KESEPAKATAN BERSAMA DENGAN SASARAN KEGIATAN UKM ( SOP-PMP-UKM-03 )
DAN/ATAU MASYARAKAT
SOP PELAKSANAAN ORIENTASI
4 SOP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. ( SOP-PMP-UKM-04 )
5 SOP PELAKSANAAN SURVEI MAWAS DIRI ( SOP-PMP-UKM-05 )
6 SOP KOMUNIKASI DENGAN MASYARAKAT DAN SASARAN UKM PUSKESMAS. ( SOP-PMP-UKM-06 )
7 SOP MONITORING HASIL KEGIATAN ( SOP-PMP-UKM-07 )
8 SOP PEMBAHASAN HASIL MONITORING ( SOP-PMP-UKM-08 )
9 SOP PERUBAHAN RENCANA KEGIATAN ( SOP-PMP-UKM-09 )
10 SOP KAJIAN ULANG URAIAN TUGAS ( SOP-PMP-UKM-10 )
11 SOP TENTANG MEKANISME KOMUNIKASI DAN KOORDINASI PROGRAM. ( SOP-PMP-UKM-11 )
12 SOP PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN UKM PUSKESMAS. ( SOP-PMP-UKM-12 )
13 SOP PENGENDALIAN DOKUMEN EKSTERNAL ( SOP-PMP-UKM-13 )
SOP PENYIMPANAN DAN PENGENDALIAN ARSIP PERENCANAAN DAN
14 ( SOP-PMP-UKM-14 )
PENYELENGGARAAN UKM PUSKESMAS.
15 SOP MONITORING, JADWAL DAN PELAKSANAAN MONITORING. ( SOP-PMP-UKM-15 )
16 SOP PENILAIAN KINERJA. (SOP-PMP-UKM-16 )
17 SOP MONITORING KESESUAIAN PROSES PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN UKM. ( SOP-PMP-UKM-17 )
18 SOP MONITORING KESESUAIAN PROSES PELAKSANAAN UKM ( SOP-PMP-UKM-18 )
19 SOP SOSIALISASI HAK DAN KEWAJIBAN SASARAN. ( SOP-PMP-UKM-19 )
20 SOP PENDOKUMENTASIAN KEGIATAN PERBAIKAN KINERJA. ( SOP-PMP-UKM-20 )
21 SOP KELUHAN DAN UMPAN BALIK

4. PROMKES
1 SOP PEMBINAAN POSYANDU ( SOP-PMP-PRO-01 )
2 SOP PENYAKIT LUAR GEDUNG ( SOP-PMP-PRO-02 )
3 SOP PHBS RUMAH TANGGA ( SOP-PMP-PRO-03 )
4 SOP PELAKSANAAN POSYANDU LANGKAH I ( SOP-PMP-PRO-04 )
5 SOP PELAKSANAAN POSYANDU LANGKAH II ( SOP-PMP-PRO-05 )
6 SOP PELAKSANAAN POSYANDU LANGKAH III ( SOP-PMP-PRO-06 )
7 SOP PELAKSANAAN POSYANDU LANGKAH IV ( SOP-PMP-PRO-07 )
8 SOP PELAKSANAAN POSYANDU LANGKAH V ( SOP-PMP-PRO-08 )
9 SOP PEMBINAAN KADER POSYANDU ( SOP-PMP-PRO-09 )
10 SOP PHBS INSTITUSI KESEHATAN ( SOP-PMP-PRO-10 )
11 SOP PHBS RUMAH TANGGA ( SOP-PMP-PRO-11 )
12 SOP PHBS SEKOLAH ( SOP-PMP-PRO-12 )

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 38


13 SOP PHBS TEMPAT KERJA ( SOP-PMP-PRO-13 )
14 SOP PHBS TEMPAT UMUM ( SOP-PMP-PRO-14 )

5. KESEHATAN LINGKUNGAN
1 SOP INSPEKSI SANITASI TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN ( SOP-PMP-KL-01 )
2 SOP INSPEKSI TEMPAT-TEMPAT UMUM ( SOP-PMP-KL-02 )
3 SOP INVENTARISASI ( SOP-PMP-KL-03 )
4 SOP KLINIK SANITASI ( SOP-PMP-KL-04 )
5 SOP PEMELIHARAAN DAN PEMANTAUAN INSTALASI LISTRIK ( SOP-PMP-KL-05 )
6 SOP PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH BERBAHAYA ( SOP-PMP-KL-06 )
SOP INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN UNTUK
7 ( SOP-PMP-KL-07 )
TEMPAT PENYIMPANAN DAN PENJUALAN PESTISIDA (TP3)
8 SOP CUCI TANGAN PAKAI SABUN ( SOP-PMP-KL-08 )
9 SOP INSPEKSI SANITASI RUMAH TANGGA ( SOP-PMP-KL-09 )

6. KESEHATAN IBU DAN ANAK


1 SOP ALUR PELAYANAN KIA ( SOP-PMP-KIA-01 )
2 SOP ANC ( SOP-PMP-KIA-02 )
3 SOP PEMBERIAN TABLET ZAT BESI ( SOP-PMP-KIA-03 )
4 SOP KELAS IBU HAMIL ( SOP-PMP-KIA-04 )
5 SOP PEMERIKSAAN DJJ ( SOP-PMP-KIA-05 )
6 SOP PENGUKURAN LILA ( SOP-PMP-KIA-06 )
7 SOP PENGUKURAN TEKANAN DARAH ( SOP-PMP-KIA-07 )
8 SOP MENGISI BUKU KIA ( SOP-PMP-KIA-08 )
9 SOP LEOPOLD ( SOP-PMP-KIA-09 )
10 SOP PENIMBANGAN BERAT BADAN ( SOP-PMP-KIA-10 )

7. KELUARGA BERENCANA
1 SOP ALUR PELAYANAN KB ( SOP-PMP-KB-01 )
2 SOP KONSELING AKSEPTOR KB ( SOP-PMP-KB-02 )
3 SOP PEMASANGAN IMPLAN ( SOP-PMP-KB-03 )
4 SOP PEMASANGAN IUD ( SOP-PMP-KB-04 )
5 SOP PEMBERIAN PIL ( SOP-PMP-KB-05 )
6 SOP PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK ( SOP-PMP-KB-06 )
7 SOP PENCABUTAN IMPLAN ( SOP-PMP-KB-07 )
8 SOP PENERIMAAN KLIEN KB ( SOP-PMP-KB-08 )
9 SOP PENCUCIAN DAN STERILISASI ( SOP-PMP-KB-09 )
10 SOP PENGUKURAN TEKANAN DARAH ( SOP-PMP-KB-10 )
11 SOP PENIMBANGAN BERAT BADAN ( SOP-PMP-KB-11 )
12 SOP PENYUNTIKAN KB ( SOP-PMP-KB-12 )
13 SOP REGISTRASI KARTU PASIEN ( SOP-PMP-KB-13 )
14 SOP RUJUKAN KB ( SOP-PMP-KB-14 )
15 SOP PEMELIHARAAN PERALATAN ( SOP-PMP-KB-15 )
16 SOP STERILISASI ( SOP-PMP-KB-16 )
17 SOP INFORMED CONSENT ( SOP-PMP-KB-17 )
18 SOP EVALUASI INFORMED CONSENT ( SOP-PMP-KB-18 )
19 SOP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ( SOP-PMP-KB-19 )
20 SOP KEWASPADAAN UNIVERSAL ( SOP-PMP-KB-20 )
21 SOP KONTROL PERALATAN ( SOP-PMP-KB-21 )
22 SOP MEMISAHKAN ALAT ( SOP-PMP-KB-22 )
23 SOP PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK ( SOP-PMP-KB-23 )
24 SOP PENCUCIAN DAN STERLISASI ( SOP-PMP-KB-24 )
25 SOP PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK ( SOP-PMP-KB-25 )

8. GIZI
1 SOP PENIMBANGAN DAN PEMANTAUAN STATUS GIZI BAYI DAN BALITA ( SOP-PMP-KGZ-01 )

9. SURVEILANS
1 SOP KUNJUNGAN KASUS CAMPAK ( SOP-PMP-SUR-01 )
2 SOP KUNJUNGAN KASUS DIARE ( SOP-PMP-SUR-02 )
3 SOP KUNJUNGAN KASUS TIFOID ( SOP-PMP-SUR-03 )

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 39


4 SOP PE AFP ( SOP-PMP-SUR-04 )
5 SOP PE CAMPAK ( SOP-PMP-SUR-05 )
6 SOP PE DIARE DISENTRI ( SOP-PMP-SUR-06 )
7 SOP PE KOLERA ( SOP-PMP-SUR-07 )
8 SOP PE RABIES ( SOP-PMP-SUR-08 )
9 SOP PE TIFOID ( SOP-PMP-SUR-09 )
10 SOP DIARE AKUT ( SOP-PMP-SUR-10 )
11 SOP DIARE BERDARAH ( SOP-PMP-SUR-11 )
12 SOP JAUNDICE AKUT ( SOP-PMP-SUR-12 )
13 SOP KLB MALARIA ( SOP-PMP-SUR-13 )
14 SOP PNEUMONIA ( SOP-PMP-SUR-14 )
15 SOP SURVEILANS TERSANGKA DBD ( SOP-PMP-SUR-15 )
16 SOP TERSANGKA DEMAM TIFOID ( SOP-PMP-SUR-16 )
17 SOP TETANUS NEONATORUM ( SOP-PMP-SUR-17 )
18 SOP POSBINDU ( SOP-PMP-SUR-18 )

10. TUBERKULOSIS
1 SOP PENEMUAN SUSSPEK TB ( SOP-PMP-TB -01 )
2 SOP PENGOBATAN PASIEN TB ( SOP-PMP-TB-02 )
3 SOP PENEGAKAN DIAGNOSIS TB ( SOP-PMP-TB-03 )
4 SOP PENCATATAN DAN PELAPORAN ( SOP-PMP-TB-04 )
5 SOP PEMERIKSAAN RAPID HIV PADA TB ( SOP-PMP-TB-05 )
6 SOP PENGIRIMAN SLIDE ( SOP-PMP-TB-06 )

11. PENYAKIT KUSTA


1 SOP PENCEGAHAN DAN TATA LAKSANA CACAT AKIBAT KUSTA ( SOP-PMP-KUS-01 )
2 SOP PENEMUAN PENDERITA KUSTA ( SOP-PMP-KUS-02 )
3 SOP PENGELOLAAN LOGISTIK MDT KUSTA ( SOP-PMP-KUS-03 )
4 SOP PENGOBATAN PENDERITA KUSTA ( SOP-PMP-KUS-04 )
5 SOP KONTAK SERUMAH KUSTA ( SOP-PMP-KUS-05 )
6 SOP PENGAWASAN MINUM OBAT KUSTA ( SOP-PMP-KUS-06 )

12. LANSIA
1 SOP KONSELING LANSIA ( SOP-PMP-LAN-01 )
2 SOP MENGUKUR TEKANAN DARAH ( SOP-PMP-LAN-02 )
3 SOP PENEMUAN PENDERITA HIPERTENSI ( SOP-PMP-LAN-03 )
4 SOP PENGISAN KMS LANSIA ( SOP-PMP-LAN-04 )
5 SOP PENIMBANGAN BERAT BADAN ( SOP-PMP-LAN-05 )

13. IMUNISASI
1 SOP PRAKTIK MENYUNTIK YANG AMAN ( SOP-PMP-IM-01 )
2 SOP PEMELIHARAAN KULKAS ( SOP-PMP-IM-02 )
3 SOP VAKSIN BCG ( SOP-PMP-IM-03 )
4 SOP VAKSIN DPT ( SOP-PMP-IM-04 )
5 SOP VAKSIN CAMPAK ( SOP-PMP-IM-05 )
6 SOP VAKSIN POLIO ( SOP-PMP-IM-06 )
7 SOP VAKSIN HB0 ( SOP-PMP-IM-07 )
8 SOP VAKSIN TD PADA IBU HAMIL ( SOP-PMP-IM-08 )
9 SOP VAKSIN IPV ( SOP-PMP-IM-09 )
10 SOP VAKSIN DPT LANJUTAN ( SOP-PMP-IM-10 )
11 SOP VAKSIN CAMPAK LANJUTAN ( SOP-PMP-IM-11 )
12 SOP SWEEPING IMUNISASI ( SOP-PMP-IM-12 )
13 SOP IMUNISASI DALAM GEDUNG ( SOP-PMP-IM-13 )
14 SOP IMUNISASI LUAR GEDUNG ( SOP-PMP-IM-14 )

14. UNIT KESEHATAN INDERA


1 SOP PENJARINGAN KESEHATAN MATA DI SEKOLAH (SOP-PMP-KI-01)
2 SOP PENJARINGAN KESEHATAN TELINGA DI SEKOLAH (SOP-PMP-KI-02)

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 40


15. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
1 SOP PENDAFTARAN ( SOP-PMP-UKP-01 )
2 SOP PELAYANAN MEDIS ( SOP-PMP-UKP-02 )
3 SOP PENGKAJIAN AWAL ( SOP-PMP-UKP-03 )
4 SOP PENYUSUNAN RENCANA PELAYANAN MEDIS ( SOP-PMP-UKP-04 )
5 SOP EVALUASI KESESUAIAN LAYANAN KLINIS ( SOP-PMP-UKP-05 )
6 SOP PERSIAPAN PASIEN RUJUKAN ( SOP-PMP-UKP-06 )
7 SOP PEMELIHARAAN SARANA ( SOP-PMP-UKP-07 )
8 SOP TRANSFER PASIEN ( SOP-PMP-UKP-08 )
9 SOP AUDIO VISUAL ( SOP-PMP-UKP-09 )
10 SOP POSTER ( SOP-PMP-UKP-10 )
11 SOP LEAFLET ( SOP-PMP-UKP-11 )
12 SOP PENYAMPAIAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN ( SOP-PMP-UKP-12 )
13 SOP MEMBUAT KETERANGAN BERBADAN SEHAT ( SOP-PMP-UKP-13 )
14 SOP MEMBUAT KETERANGAN BEROBAT ( SOP-PMP-UKP-14 )
15 SOP PEMBERIAN CAIRAN / OBAT INTRAVENA ( SOP-PMP-UKP-15 )
16 SOP LAYANAN TERPADU ( SOP-PMP-UKP-16 )
17 SOP ASUHAN KEPERAWATAN ( SOP-PMP-UKP-17 )
18 SOP PENYAMPAIAN INFORMASI LANGSUNG ( SOP-PMP-UKP-18 )
19 SOP PENYAMPAIAN INFORMASI TIDAK LANGSUNG ( SOP-PMP-UKP-19 )
20 SOP STERILISASI ( SOP-PMP-UKP-20 )
21 SOP PENDIDIKAN DAN PENYULUHAN ( SOP-PMP-UKP-21 )
22 SOP AUDIT KLINIS ( SOP-PMP-UKP-22 )
23 SOP PENDELEGASIAN WEWENANG ( SOP-PMP-UKP-23 )
24 SOP PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK ( SOP-PMP-UKP-24 )
25 SOP PEMBERIAN ANESTESI LOKAL ( SOP-PMP-UKP-25 )
26 SOP TINDAKAN PEMBEDAHAN ( SOP-PMP-UKP-26 )
27 SOP INFORMED CONSENT ( SOP-PMP-UKP-27 )
28 SOP PENOLAKAN PASIEN YANG MENOLAK MELANJUTKAN PENGOBATAN ( SOP-PMP-UKP-28 )
29 SOP PENANGANAN DAN TINDAK LANJUT KELUHAN ( SOP-PMP-UKP-29 )
30 SOP RUJUKAN GAWAT DARURAT ( SOP-PMP-UKP-30 )
31 SOP ALUR PELAYANAN ( SOP-PMP-UKP-31 )
32 SOP IDENTIFIKASI PASIEN ( SOP-PMP-UKP-32 )
33 SOP PENATALAKSANAAN PENYAKIT PNEUMONIA ( SOP-PMP-UKP-33 )
34 SOP PENATALAKSANAAN PENYAKIT KULIT INFEKSI ( SOP-PMP-UKP-34 )
35 SOP PENATALAKSANAAN PENYAKIT KULIT ALERGI ( SOP-PMP-UKP-35 )
36 SOP PENATALAKSANAAN OSTEOARTRITIS ( SOP-PMP-UKP-36 )
37 SOP PENATALAKSANAAN ISPA ( SOP-PMP-UKP-37 )
38 SOP PENATALAKSANAAN HIPERTENSI ( SOP-PMP-UKP-38 )
39 SOP PENATALAKSANAAN FARINGITIS AKUT ( SOP-PMP-UKP-39 )
40 SOP PENATALAKSANAAN DISPEPSIA ( SOP-PMP-UKP-40 )
41 SOP PENATALAKSANAAN DIARE ( SOP-PMP-UKP-41 )
42 SOP PENATALAKSANAAN DM TIPE 2 ( SOP-PMP-UKP-42 )
43 SOP PENATALAKSANAAN ASMA BRONCHIALE ( SOP-PMP-UKP-43 )
44 SOP PELAYANAN PENGOBATAN POLI UMUM ( SOP-PMP-UKP-44 )
45 SOP MONITORING STATUS FISIOLOGIS ( SOP-PMP-UKP-45 )
46 SOP PENCATATAN REKAM MEDIS ( SOP-PMP-UKP-46 )
47 SOP ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS ( SOP-PMP-UKP-47 )
48 SOP ASUHAN KEPERAWATAN ISPA ( SOP-PMP-UKP-48 )
49 SOP ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SALURAN PERKEMIHAN ( SOP-PMP-UKP-49 )
50 SOP ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN MUSKULUSKELETAL ( SOP-PMP-UKP-50 )
51 SOP ASUHAN KEPERAWATAN DIARE ( SOP-PMP-UKP-51 )
52 SOP ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS ( SOP-PMP-UKP-52 )
53 SOP PELAKSANAAN FIFE FEFO ( SOP-PMP-UKP-53 )
54 SOP MTBS ( SOP-PMP-UKP-54 )
55 SOP PELAPORAN DAN DISTRIBUS INFORMASI ( SOP-PMP-UKP-55 )
56 SOP CUCI TANGAN ( SOP-PMP-UKP-56 )
57 SOP PELAYANAN PASIEN GAWAT DARURAT ( SOP-PMP-UKP-57 )
58 SOP KEWASPADAAN UNIVERSAL ( SOP-PMP-UKP-58 )
59 SOP PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI ( SOP-PMP-UKP-59 )
60 SOP EVALUASI INFORMED CONSENT ( SOP-PMP-UKP-60 )
61 SOP PEMELIHARAAN PERALATAN ( SOP-PMP-UKP-61 )
62 SOP KOORDINASI DAN KOMUNIKASI ANTARA PENDAFTARAN DENGAN UNIT PENUNJANG ( SOP-PMP-UKP-62 )
63 SOP IDENTIFIKASI KEPUASAN PELANGGAN ( SOP-PMP-UKP-63 )

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 41


64 SOP IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN KELUHAN ( SOP-PMP-UKP-64 )
65 SOP KOTAK SURVEI KEPUASAN ( SOP-PMP-UKP-65 )
66 SOP ALUR PELAYANAN ( SOP-PMP-UKP-66 )
67 SOP KERAHASIAAN REKAM MEDIS ( SOP-PMP-UKP-67 )
68 SOP PENILAIAN KELENGKAPAN DAN KETEPATAN ISI REKAM MEDIS ( SOP-PMP-UKP-68 )
69 SOP PEMBERIAN INFORMASI EFEK SAMPING OBAT ( SOP-PMP-UKP-69 )
70 SOP AKSES TERHADAP REKAM MEDIS ( SOP-PMP-UKP-70 )
71 SOP PENYIMPANAN REKAM MEDIS ( SOP-PMP-UKP-71 )
72 SOP PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK ( SOP-PMP-UKP-72 )
73 SOP PENGGANTIAN DAN PERBAIKAN ALAT YANG RUSAK ( SOP-PMP-UKP-73 )
SOP KONTROL PERALATAN, TESTING PERAWATAN SECARA RUTIN UNTUK PERALATAN
74 ( SOP-PMP-UKP-74 )
YANG DIGUNAKAN
75 SOP BANTUAN PERALATAN ( SOP-PMP-UKP-75 )
SOP PEMANTAUAN BERKALA PELAKSANAAN PROSEDUR PEMELIHARAAN DAN
76 ( SOP-PMP-UKP-76 )
STERILISASI INSTRUMEN
77 SOP DEKONTAMINASI DAN STERILISASI ( SOP-PMP-UKP-77 )
78 SOP MEMISAHKAN ALAT ( SOP-PMP-UKP-78 )
79 SOP PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN LIMBAH BERBAHAYA ( SOP-PMP-UKP-79 )
80 SOP PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH BERBAHAYA ( SOP-PMP-UKP-80 )
SOP INVENTARISASI, PENGELOLAAN, PENYIMPANAN, DAN PEMBUANGAN LIMBAH
81 ( SOP-PMP-UKP-81 )
BERBAHAYA
82 SOP JIKA TERJADI KEBAKARAN (KETERSEDIAAN APAR) ( SOP-PMP-UKP-82 )
83 SOP PEMELIHARAAN DAN PEMANTAUAN INSTALASI LISTRIK ( SOP-PMP-UKP-83 )
84 SOP MENJAGA TIDAK TERJADINYA PEMBERIAN OBAT KADALUARSA ( SOP-PMP-UKP-84 )
85 SOP PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA ( SOP-PMP-UKP-85 )
86 SOP PEMBERIAN INFORMASI PENGGUNAAN OBAT ( SOP-PMP-UKP-86 )
87 SOP PENYIMPANAN OBAT ( SOP-PMP-UKP-87 )
88 SOP PELABELAN OBAT ( SOP-PMP-UKP-88 )
89 SOP PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN ( SOP-PMP-UKP-89 )
90 SOP PERESEPAN, PEMESANAAN, DAN PENGELOLAAN OBAT ( SOP-PMP-UKP-90 )
91 SOP PENANGANAN OBAT KADALUARSA ( SOP-PMP-UKP-91 )
92 SOP EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT ( SOP-PMP-UKP-92 )
93 SOP PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT ( SOP-PMP-UKP-93 )
94 SOP PENILAIAN KREDENSIAL ( SOP-PMP-UKP-94 )
95 SOP PENILAIAN KUALIFIKASI TENAGA DAN PENETAPAN KEWENANGAN ( SOP-PMP-UKP-95 )
SOP EVALUASI URAIAN TUGAS DAN PEMBERI KEWENANGAN KEPADA PETUGAS
96 ( SOP-PMP-UKP-96 )
LAYANAN KLINIS
97 SOP PENINGKATAN KOMPETENSI ( SOP-PMP-UKP-97 )
98 SOP EVALUASI RENTANG NILAI HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM ( SOP-PMP-UKP-98 )
99 SOP PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM ( SOP-PMP-UKP-99 )
100 SOP RUJUKAN LABORATORIUM ( SOP-PMP-UKP-100 )
101 SOP PENYIMPANAN REAGEN ( SOP-PMP-UKP-101 )
102 SOP MONITORING PELAKSANAAN PROSEDUR ( SOP-PMP-UKP-102 )
103 SOP PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG KRITIS ( SOP-PMP-UKP-103 )
104 SOP PENGELOLAAN REAGEN ( SOP-PMP-UKP-104 )
105 SOP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM ( SOP-PMP-UKP-105 )
106 SOP PEMANTAUAN WAKTU PENYAMPAIAN HASIL ( SOP-PMP-UKP-106 )
107 SOP PENGAMBILAN SPESIMEN ( SOP-PMP-UKP-107 )
108 SOP MONITORING PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN ( SOP-PMP-UKP-108 )
109 SOP PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI DI UNIT KERJA ( SOP-PMP-UKP-109 )
110 SOP PENYIMPANAN OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN ( SOP-PMP-UKP-110 )
111 SOP PENCATATAN, PELAPORAN, DAN PEMANTAUAN EFEK SAMPING OBAT ( SOP-PMP-UKP-111 )
112 SOP PENYIMPANAN OBAT ( SOP-PMP-UKP-112 )
113 SOP IDENTIFIKASI KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DAN KNC ( SOP-PMP-UKP-113 )
114 SOP MENJAGA TIDAK TERJADINYA PEMBERIAN OBAT KADALUARSA ( SOP-PMP-UKP-114 )
115 SOP EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT ( SOP-PMP-UKP-115 )
116 SOP EVALUASI PERESEPAN OBAT DENGAN FORMULARIUM ( SOP-PMP-UKP-116 )
117 SOP PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT ( SOP-PMP-UKP-117 )
118 SOP PELAPORAN PROGRAM KESELAMATAN DAN PELAPORAN INSIDEN ( SOP-PMP-UKP-118 )
119 SOP KALIBRASI DAN VALIDASI INSTRUMEN ( SOP-PMP-UKP-119 )
120 SOP PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ( SOP-PMP-UKP-120 )
121 SOP PEMANTAUAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI ( SOP-PMP-UKP-121 )
122 SOP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI ( SOP-PMP-UKP-122 )
123 SOP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BAGI PETUGAS LABORATORIUM ( SOP-PMP-UKP-123 )
124 SOP PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG BERISIKO TINGGI ( SOP-PMP-UKP-124 )

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 42


125 SOP PEMANTAUAN PROSEDUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM ( SOP-PMP-UKP-125 )
126 SOP PENILAIAN KETEPATAN WAKTU PENYERAHAN HASIL ( SOP-PMP-UKP-126 )
127 SOP PEMERIKSAAN LABORATORIUM ( SOP-PMP-UKP-127 )
128 SOP PERMINTAAN PEMERIKSAAN ( SOP-PMP-UKP-128 )
129 SOP PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN ( SOP-PMP-UKP-129 )
130 SOP PENERIMAAN SPESIMEN ( SOP-PMP-UKP-130 )
131 SOP EVALUASI HASIL MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ( SOP-PMP-UKP-131 )
132 SOP PENYAMPAIAN INFORMASI HASIL EVALUASI MUTU ( SOP-PMP-UKP-132 )
133 SOP PENANGANAN KTD, KNC, KPC ( SOP-PMP-UKP-133 )

16. LOKET PENDAFTARAN


1 SOP PENDAFTARAN ( SOP-PMP-LKT-01 )
2 SOP IDENTIFIKASI PASIEN ( SOP-PMP-LKT-02 )
3 SOP PENYAMPAIAN INFORMASI LANGSUNG ( SOP-PMP-LKT-03 )
4 SOP PENYAMPAIAN INFORMASI TIDAK LANGSUNG ( SOP-PMP-LKT-04 )
SOP KOORDINASI DAN KOMUNIKASI ANTARA PENDAFTARAN DAN UNIT
5 ( SOP-PMP-LKT-05 )
PENUNJANG
6 SOP ALUR PELAYANAN ( SOP-PMP-LKT-06 )
7 SOP PENANGANAN PASIEN BERISIKO TINGGI ( SOP-PMP-LKT-07 )
8 SOP PENCATATAN REKAM MEDIS ( SOP-PMP-LKT-08 )
9 SOP TRANSFER PASIEN ( SOP-PMP-LKT-09)

17. POLI UMUM


1 SOP PELAYANAN SURAT KETERANGAN BERBADAN SEHAT ( SKBS) (SOP-PMP-PU-O1)
2 SOP PELAYANAN SURAT KETERANGAN SAKIT (SOP-PMP-PU-O2)
3 SOP ALUR PELAYANAN (SOP-PMP-PU-03)
4 SOP IDENTIFIKASI PASIEN (SOP-PMP-PU-04)
5 SOP PEMBERIAN OBAT PRB (SOP-PMP-PU-05)
6 SOP EDUKASI PROLANIS (SOP-PMP-PU-06)
7 SOP PENDAFTARAN ANGGOTA CLUB PROLANIS (SOP-PMP-PU-07)
8 SOP PENATALAKSANAAN OSTEOARTRITIS (SOP-PMP-PU-08)
9 SOP PENATALAKSANAAN ISPA (SOP-PMP-PU-09)
10 SOP PENATALAKSANAAN HIPERTENSI (SOP-PMP-PU-10)
11 SOP PENATALAKSANAAN FARINGITIS AKUT (SOP-PMP-PU-11)
12 SOP PENATALAKSANAAN DISPEPSIA (SOP-PMP-PU-12)
13 SOP PENATALAKSANAAN DIARE (SOP-PMP-PU-13)
14 SOP PENATALAKSANAAN DM TIPE 2 (SOP-PMP-PU-14)
15 SOP PENATALAKSANAAN ASMA BRONCHIALE (SOP-PMP-PU-15)
16 SOP SENAM PROLANIS (SOP-PMP-PU-16)
17 SOP PENGKAJIAN AWAL KLINIS (SOP-PMP-PU-17)
18 SOP ASUHAN KEPERAWATAN (SOP-PMP-PU-18)
19 SOP PENDELEGASIAN WEWENANG KLINIS (SOP-PMP-PU-19)
20 SOP PENYUSUNAN RENCANA LAYANAN MEDIS (SOP-PMP-PU-20)
21 SOP AUDIT KLINIS (SOP-PMP-PU-21)
22 SOP LAYANAN TERPADU (SOP-PMP-PU-22)
23 SOP PENDIDIKAN / PENYULUHAN PASIEN (SOP-PMP-PU-23)
24 SOP ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS (SOP-PMP-PU-24)
25 SOP ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS (SOP-PMP-PU-25)
26 SOP ASUHAN KEPERAWATAN DIARE (SOP-PMP-PU-26)
27 SOP ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN MUSKULOSKELETAL (SOP-PMP-PU-27)
28 SOP ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SALURAN KEMIH (SOP-PMP-PU-28)
29 SOP ASUHAN KEPERAWATAN ISPA / PNEUMONIA (SOP-PMP-PU-29)
30 SOP CUCI TANGAN (SOP-PMP-PU-30)

18. POLI GIGI


1 SOP ANASTESI INFILTRASI ( SOP-PMP-PGG-01 )

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 43


2 SOP INSISI ABSES ( SOP-PMP-PGG-02 )
3 SOP PENAMBALAN GIGI ( SOP-PMP-PGG-03 )
4 SOP PENATALAKSANAAN SINCOPE ( SOP-PMP-PGG-04 )
5 SOP PENCABUTAN GIGI SULUNG ( SOP-PMP-PGG-05 )
6 SOP PENCABUTAN GIGI TETAP ( SOP-PMP-PGG-06 )
7 SOP PERAWATAN DRY SOCKET ( SOP-PMP-PGG-07 )
8 SOP SCALING ( SOP-PMP-PGG-08 )
9 SOP MONITORING PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN ( SOP-PMP-PGG-09 )
10 SOP PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI DI UNIT KERJA ( SOP-PMP-PGG-10 )
11 SOP PENYIMPANAN OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN ( SOP-PMP-PGG-11 )
12 SOP PEMELIHARAAN PERALATAN ( SOP-PMP-PGG-12 )
13 SOP STERILISASI ( SOP-PMP-PGG-13)
14 SOP PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK ( SOP-PMP-PGG-14)
15 SOP MONITORING PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN ( SOP-PMP-PGG-15)
16 SOP PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI DI UNIT KERJA ( SOP-PMP-PGG-16)
17 SOP PENYIMPANAN OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN ( SOP-PMP-PGG-17)

19. KAMAR OBAT


1 SOP PENYIMPANAN OBAT (SOP-PMP-KMO-01)
2 SOP PELABELAN OBAT (SOP-PMP-KMO-02)
3 SOP PEMBERIAN INFORMASI PENGGUNAAN OBAT (SOP-PMP-KMO-03)
4 SOP PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN (SOP-PMP-KMO-04)
5 SOP PELAKSANAAN FIFO FEFO SERTA KARTU STOK (SOP-PMP-KMO-05)
6 SOP PERESEPAN, PEMESANAAN, DAN PENGELOLAAN OBAT (SOP-PMP-KMO-06)
7 SOP PENANGANAN OBAT KADALUARSA (SOP-PMP-KMO-07)
8 SOP MENJAGA TIDAK TERJADINYA PEMBERIAN OBAT KADALUARSA (SOP-PMP-KMO-08)
9 SOP EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT (SOP-PMP-KMO-09)
10 SOP PENCATATAN, PELAPORAN, DAN PEMANTAUAN EFEK SAMPING OBAT (SOP-PMP-KMO-10)
11 SOP IDENTIFIKASI KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DAN KNC (SOP-PMP-KMO-11)
12 SOP EVALUASI PERESEPAN OBAT DENGAN FORMULARIUM (SOP-PMP-KMO-12)
13 SOP EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT (SOP-PMP-KMO-13)
14 SOP PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT (SOP-PMP-KMO-14)
SOP PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN NARKOTIKA DAN
15 (SOP-PMP-KMO-15)
PSIKOTROPIKA

20. UGD / RUANG TINDAKAN


1 SOP TRIASE (SOP-PMP-UGD-01)
2 SOP RUJUKAN GAWAT DARURAT (SOP-PMP-UGD-02)
3 SOP MONITORING STATUS FISIOLOGIS (SOP-PMP-UGD-03)
4 SOP OBSERVASI PASIEN GAWAT (SOP-PMP-UGD-04)
5 SOP INFORMED CONSENT (SOP-PMP-UGD-05)
6 SOP EVALUASI INFORMED CONSENT (SOP-PMP-UGD-06)
7 SOP PERSIAPAN PASIEN RUJUKAN (SOP-PMP-UGD-07)
8 SOP PELAYANAN PASIEN GAWAT DARURAT (SOP-PMP-UGD-08)
9 SOP PEMBERIAN OBAT ATAU CAIRAN INTRAVENA (SOP-PMP-UGD-09)
10 SOP PENANGANAN CORPUS ALIENUM (SOP-PMP-UGD-10)
11 SOP PEMBERIAN ANESTESI LOKAL (SOP-PMP-UGD-11)
12 SOP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (SOP-PMP-UGD-12)
13 SOP KEWASPADAAN UNIVERSAL (SOP-PMP-UGD-13)
14 SOP KONTROL PERALATAN (SOP-PMP-UGD-14)
15 SOP MEMISAHKAN ALAT (SOP-PMP-UGD-15)
16 SOP PEMELIHARAAN PERALATAN (SOP-PMP-UGD-16)
17 SOP STERLISASI (SOP-PMP-UGD-17)
18 SOP PENANGANAN LUKA BAKAR (SOP-PMP-UGD-18)
19 SOP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (SOP-PMP-UGD-19)
20 SOP PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK (SOP-PMP-UGD-20)
21 SOP CROSS INSISI (SOP-PMP-UGD-21)
22 SOP EKSTRAKSI KUKU (SOP-PMP-UGD-22)
23 SOP GANTI VERBAN (SOP-PMP-UGD-23)

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 44


24 SOP HECTING (SOP-PMP-UGD-24)
25 SOP INSISI ABSES (SOP-PMP-UGD-25)
26 SOP OBSERVASI PASIEN GAWAT (SOP-PMP-UGD-26)
27 SOP TINDIK TELINGA (SOP-PMP-UGD-27)
28 SOP MONITORING PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN (SOP-PMP-UGD-28)
29 SOP PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI DI UNIT KERJA (SOP-PMP-UGD-29)
30 SOP PENYIMPANAN OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN (SOP-PMP-UGD-30)

21. LABORATORIUM
1 SOP EVALUASI RENTANG NILAI HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM ( SOP-PMP-LAB-01 )
2 SOP PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM ( SOP-PMP-LAB-02 )
3 SOP RUJUKAN LABORATORIUM ( SOP-PMP-LAB-03 )
4 SOP PENYIMPANAN REAGEN ( SOP-PMP-LAB-04 )
5 SOP MONITORING PELAKSANAAN PROSEDUR ( SOP-PMP-LAB-05 )
6 SOP PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG KRITIS ( SOP-PMP-LAB-06 )
7 SOP PENGELOLAAN REAGEN ( SOP-PMP-LAB-07 )
8 SOP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM ( SOP-PMP-LAB-08 )
9 SOP PEMANTAUAN WAKTU PENYAMPAIAN HASIL ( SOP-PMP-LAB-09 )
10 SOP PENGAMBILAN SPESIMEN ( SOP-PMP-LAB-10 )
11 SOP KALIBRASI DAN VALIDASI INSTRUMEN ( SOP-PMP-LAB-11 )
12 SOP PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ( SOP-PMP-LAB-12 )
13 SOP PEMANTAUAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI ( SOP-PMP-LAB-13 )
14 SOP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI ( SOP-PMP-LAB-14 )
15 SOP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BAGI PETUGAS LABORATORIUM ( SOP-PMP-LAB-15 )
16 SOP PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG BERISIKO TINGGI ( SOP-PMP-LAB-16 )
17 SOP PEMANTAUAN PROSEDUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM ( SOP-PMP-LAB-17 )
18 SOP PENILAIAN KETEPATAN WAKTU PENYERAHAN HASIL ( SOP-PMP-LAB-18 )
19 SOP PEMERIKSAAN LABORATORIUM ( SOP-PMP-LAB-19 )
20 SOP PERMINTAAN PEMERIKSAAN ( SOP-PMP-LAB-20 )
21 SOP PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN ( SOP-PMP-LAB-21 )
22 SOP PENERIMAAN SPESIMEN ( SOP-PMP-LAB-22 )
23 SOP HITUNG JUMLAH LEUKOSIT ( SOP-PMP-LAB-23 )
24 SOP HITUNG JUMLAH TROMBOSIT ( SOP-PMP-LAB-24 )
25 SOP PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH ( SOP-PMP-LAB-25 )
26 SOP PEMBUATAN SEDIAAN BTA ( SOP-PMP-LAB-26 )
27 SOP PEMERIKSAAN REDUKSI URINE ( SOP-PMP-LAB-27 )
28 SOP PEMERIKSAAN ASAM URAT ( SOP-PMP-LAB-28 )
29 SOP PEMERIKSAAN KOLESTEROL ( SOP-PMP-LAB-29 )
30 SOP PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ( SOP-PMP-LAB-30 )
31 SOP PEMERIKSAAN HIV ( SOP-PMP-LAB-31 )
32 SOP PEMERIKSAAN HB SAHLI ( SOP-PMP-LAB-32 )
33 SOP PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH ( SOP-PMP-LAB-33 )
34 SOP PEMERIKSAAN MALARIA ( SOP-PMP-LAB-34 )
35 SOP PEMERIKSAAN SIFILIS ( SOP-PMP-LAB-35 )
36 SOP PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN ( SOP-PMP-LAB-36 )
37 SOP PEMELIHARAAN PERALATAN ( SOP-PMP-LAB-37 )
38 SOP STERILISASI ( SOP-PMP-LAB-38 )
39 SOP INFORMED CONSENT ( SOP-PMP-LAB-39 )
40 SOP EVALUASI INFORMED CONSENT ( SOP-PMP-LAB-40 )
41 SOP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ( SOP-PMP-LAB-41 )
42 SOP KEWASPADAAN UNIVERSAL ( SOP-PMP-LAB-42 )
43 SOP KONTROL PERALATAN ( SOP-PMP-LAB-43 )
44 SOP MEMISAHKAN ALAT ( SOP-PMP-LAB-44 )
45 SOP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI ( SOP-PMP-LAB-45 )
46 SOP PELABELAN / PEMERIKSAAN LABEL REAGENSIA ( SOP-PMP-LAB-46 )
47 SOP PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA ( SOP-PMP-LAB-47 )
48 SOP PERBAIKAN ALAT ( SOP-PMP-LAB-48 )
49 SOP PEMERIKSAAN PROTEIN URINE ( SOP-PMP-LAB-49 )

22. PROGRAM INOVASI


1 SOP HOME CARE ( SOP-PMP-PI-01 )
2 SOP PEMASANGAN EKG ( SOP-PMP-PI-02 )

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 45


3 SOP USG ( SOP-PMP-PI-03 )

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 46


RENCANA ANGGARAN KEGIATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PUSKESMAS .............................
TAHUN 2017-2021

PROGRAM NO INDIKATOR PROGRAM PROGNOSIS 2014 2015 2016 2017 2018 2019
% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp

cakupan kunjungan ibu hamil K- 95% 96% 97% 98% 99%


1 94.06 12.000.000 13.200.000 14.520.000 15.972.000 17.569.200 19.326.120
4
Cakupan komplikasi kebidanan 95% 96% 97% 98% 99%
2 93.62 3.900.000 4.290.000 4.719.000 5.190.900 5.709.990 6.280.989
yang ditangani
cakupan pertolongan persalinan 95% 96% 97% 98% 99%
3 90.67 2.550.000 2.805.000 3.085.500 3.394.050 3.733.455 4.106.801
oleh nakes berkompeten
95% 96% 97% 98% 99%
4 cakupan pelayanan nifas 93.15 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612
UPAYA
 KESEHATAN cakupan neonatus dengan 95% 96% 97% 98% 99%
5 89.95 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612
MASYARAKAT komplikasi yang ditangani
95% 96% 97% 98% 99%
6 cakupan kunjungan bayi 99.75 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612

7 cakupan desa/keluranah UCI 100 18.400.000 100 20.240.000 100 22.264.000 100 24.490.400 100 26.939.440 100 29.633.384
8 cakupan pelayanan anak balita 100 12.000.000 100 13.200.000 100 14.520.000 100 15.972.000 100 17.569.200 98 19.326.120
Cakupan pemberian makanan
9 pendamping asi pada anak usia 100 24.000.000 100 26.400.000 100 29.040.000 100 31.944.000 100 35.138.400 100 38.652.240
6-24 bulan keluarga miskin
cakupan balita gizi buruk 1.320.00 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612
10 100 1.200.000 100 100 100 100 100
  mendapat perawatan
Cakupan penjaringan kesehatan
11 100 3.000.000 100 3.300.000 100 3.630.000 100 3.993.000 100 4.392.300 100 4.831.530
  siswa SD dan setingkat
  12 cakupan peserta KB aktif 69.59 1.200.000 85 1.320.000 86 1.452.000 87 1.597.200 88 1.756.920 89 1.932.612
93% 94% 95% 96%
13 Penemuan Pasien baru BTA (+) 73.91 2.100.000 92 2.310.000 2.541.000 2.795.100 3.074.610 3.382.071
 
93% 94% 95% 96%
14 Penderita DBD yang ditangani 88.57 800.000 92 880.000 968.000 1.064.800 1.171.280 1.288.408
 
93% 94% 95% 96%
15 penemuan penderita Diare 102.2 1.200.000 92 1.320.00 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612
 

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 47


3. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Program-program dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran diarahkan pada usaha

untuk memenuhi kebutuhan pelayanan akan ketersediaan tenaga kesehatan dan ketersediaan

infrastruktur pendukung pelayanan. Program-program tersebut adalah sebagai berikut:

Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan UPTD

1)     Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Puskesmas

2)     Program Peningkatan Sarana dan Prasarana puskesmas

3)     Program Pengembangan Sumber daya manusia- Kesehatan

4. Perspektif Keuangan

Program dalam perspektif keuangan selain diarahkan untuk mendukung penyediaan

pelayanan, juga diarahkan kepada upaya-upaya untuk mencapai kemandirian puskesmas

khususnya dalam hal pembiayaan belanja operasional terkait pelayanan dan peningkatan

akuntabilitas keuangan dan kinerja kepada pemerintah dan masyarakat.

5. Kerangka Pembiayaan Lima Tahun

Program-program kerja yang diarahkan pada pencapaian sasaran strategis didukung dengan

kerangka pembiayaan meliputi proyeksi pembiayaan belanja langsung dan belanja tidak

langsung. Kerangka pembiayaan lima tahun secara lengkap dapat dilihat sebagai berikut :

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 48


MATRIK INDIKASI RENCANA PROGRAM LIMA TAHUNAN PUSKESMAS BATUA
TAHUN 2017 - 2021

PAGU INDIKATIF
2016 2017 2018 2019 2020 2021 PENANGGUNG
No Sasaran Indikator Program Kegiatan
JAWAB
Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1 Perspektif Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) KESEHATAN IBU & ANAK a. Pelayanan ANC di Posyandu 12.000.000 13.200.000 14.520.000 15.972.000 17.569.200 19.326.120
KIA
proses bisnis sebanyak 95% SERTA KB
internal Cakupan Komplikasi Kebidanan b. Pelaksanaan P4K dan pemasangan 1.500.000 1.650.000 1.815.000 1.996.500 2.196.150 2.415.765
KIA
Yang Ditangani sebanyak 80% stiker
c. Deteksi Dini Ibu Resiko Tinggi 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612

d. Pelacakan bumil dengan penyakit 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612
kronis serta tindak lanjut
Cakupan Persalinan yang di tolong e. Kelas Ibu Hamil 2.550.000 2.805.000 3.085.500 3.394.050 3.733.455 4.106.801
tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan sebanyak 95% KIA

Cakupan pelayanan Nifas sebanyak f. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612
90%

Cakupan Neonatus dengan g. Pemantauan kesehatan neonatus 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612
komplikasi yang ditangani sebanyak termasuk neonatus resti
80%
Cakupan kunjungan bayi sebanyak Pemantauan kesehatan bayi resti 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612
h. KIA
95%
Cakupan peserta KB Aktif sebanyak i. Penyuluhan dan Konseling KB dan 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612
KIA
100% Kesehatan Reproduksi

Cakupan pemberian MP-ASI pada GIZI MASYARAKAT a. Pemberian Makanan Tambahan 24.000.000 26.400.000 29.040.000 31.944.000 35.138.400 38.652.240
usia 6-24 bulan dari keluarga miskin (PMT) penyuluhan di Posyandu
(90 Hari) sebanyak 100%
Cakupan balita gizi buruk yang b. Sweeping Gizi Buruk 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612
mendapat perawatan Cakupan balita
gizi buruk yang mendapat perawatan GIZI
sebanyak 100%
Cakupan Pelayanan Anak Balita c. Pemantauan kesehatan / 12.000.000 13.200.000 14.520.000 15.972.000 17.569.200 19.326.120
(2x/tahun) sebanyak 90% pertumbuhan bayi/ balita di Posyandu

d. Pembinaan Kelompok Gizi 900.000 990.000 1.089.000 1.197.900 1.317.690 1.449.459


Masyarakat (KGM)

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 49


Cakupan penemuan dan penanganan KESEHATAN LINGKUNGAN a. Jumantik 3.000.000 3.300.000 3.630.000 3.993.000 4.392.300 4.831.530
penderita penyakit DBD sebanyak
100% b. Penemuan dini dan PE kasus DBD 800.000 880.000 968.000 1.064.800 1.171.280 1.288.408

Pelayanan Kesehatan Lingkungan Pemeriksaan Tempat Pengelolaan 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612
(Institusi yang dibina) sebanyak 70% c. Makanan (TPM) dan Tempat Umum KESLING
(TTU)

d. Pemantauan Kualitas Air Minum 2.000.000 2.200.000 2.420.000 2.662.000 2.928.200 3.221.020

Pemicuan Stop Buang Air Besar 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612
e. Sembarangan
f. Pemeriksaan sanitasi dasar 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612

Cakupan penjaringan kesehatan 3.000.000 3.300.000 3.630.000 3.993.000 4.392.300 4.831.530 KESEHATAN
KESEHATAN SEKOLAH a. Penjaringan peserta didik SEKOLAH
siswa sebanyak 100%
4.400.000 4.840.000 5.324.000 5.856.400 6.442.040
b. Pelaksanaan BIAS 4.000.000 IMUNISASI
Pemberian Tablet Fe Bagi remaja putri 800.000 880.000 968.000 1.064.800 1.171.280 1.288.408
c. GIZI

Pembinaan/ pelatihan dokter kecil / 2.000.000 2.200.000 2.420.000 2.662.000 2.928.200 3.221.020 KESEHATAN
d. UKS SEKOLAH
Pemeriksaan kesehatan umum dan 4.400.000 4.840.000 5.324.000 5.856.400 6.442.040 7.086.244
KESEHATAN
e. gimul secara berkala pada peserta SEKOLAH
didik
f. Pemantauan kesehatan anak pra 1.500.000 1.650.000 1.815.000 1.996.500 2.196.150 2.415.765 KESEHATAN
sekolah/ TK SEKOLAH

Cakupan desa / Kelurahan UCI a. Sweeping Imunisasi 6.000.000 6.600.000 7.260.000 7.986.000 8.784.600 9.663.060
sebanyak 100% P2M

b. Pelayanan Imunisasi di Posyandu 12.000.000 13.200.000 14.520.000 15.972.000 17.569.200 19.326.120


IMUNISASI
c. Penyuluhan imunisasi/ surveilans KIPI 400.000 440.000 484.000 532.400 585.640 644.204
atau pelacakan kasus PD3I

Cakupan penemuan dan penanganan Promosi/Penyuluhan pengetahuan 2.100.000 2.310.000 2.541.000 2.795.100 3.074.610 3.382.071
penderita penyakit HIV sebanyak d. komprehensif penyakit HIV/AIDS
100%
P2M
Konseling dan Kepatuhan dan 600.000 660.000 726.000 798.600 878.460 966.306
e. Pengawasan Minum Obat (PMO)
Pasien TB Paru

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 50


Pemeriksaan kontak penderita TB 2.100.000 2.310.000 2.541.000 2.795.100 3.074.610 3.382.071
f. atau Kusta dan pengambilan
spesimen
Deteksi dini penemuan kasus 2.400.000 2.640.000 2.904.000 3.194.400 3.513.840 3.865.224
P2M
g. Pneumonia atau penyakit infeksi
lainnya
Deteksi Kusta anak SD dan sederajat 600.000 660.000 726.000 798.600 878.460 966.306
h.
KESEHATAN LAINNYA : a. Sosialisasi dan penyuluhan PTM 2.900.000 3.190.000 3.509.000 3.859.900 4.245.890 4.670.479
4.400.000 4.840.000 5.324.000 5.856.400 6.442.040
PTM b. Deteksi dini PTM dan tindak lanjut 4.000.000
PTM
Pemantauan / penerapan KTR di 2.000.000 2.200.000 2.420.000 2.662.000 2.928.200 3.221.020
c. Sekolah
d. Deteksi dan pembinaan keluarga 1.500.000 1.650.000 1.815.000 1.996.500 2.196.150 2.415.765
KESEHATAN JIWA
dengan gangguan mental/ jiwa
PERKESMAS
e. Penyuluhan kesehatan Jiwa 1.000.000 1.100.000 1.210.000 1.331.000 1.464.100 1.610.510
f. Sosialisasi kesehatan Jiwa 3.750.000 4.125.000 4.537.500 4.991.250 5.490.375 6.039.413
g. Pembinaan kesehatan dan penemuan 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612
PTM
dini penyakit di panti
h. Verifikasi SKDR rumor dugaan KLB/ 300.000 330.000 363.000 399.300 439.230 483.153
deteksi dini penyakit berpotensi KLB KESLING

Pembinaan/ pemantauan apotik dan 800.000 880.000 968.000 1.064.800 1.171.280 1.288.408
i. toko obat atau pengobatan tradisional APOTEKER

j. Pengawasan tempat kerja 800.000 880.000 968.000 1.064.800 1.171.280 1.288.408 PROMKES
Cakupan kunjungan Lanjut Usia 19.000.000 20.900.000 22.990.000 25.289.000 27.817.900 30.599.690
k. Kesehatan Lanjut Usia PERKESMAS
sebanyak 95%

Cakupan Rumah Tangga Sehat KEGIATAN BERDAYA UNGKIT TINGGI Pemantauan PHBS 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920 1.932.612
TERHADAP PENCAPAIAN MDGs a.
(PHBS) sebanyak 80%
(PROMOSI KESEHATAN)
Pendataan Keluarga sehat dengan 12 10.200.000 11.220.000 12.342.000 13.576.200 14.933.820 16.427.202
b.
indikator
Pelaksanaan Survei Mawas Diri 4.500.000 4.950.000 5.445.000 5.989.500 6.588.450 7.247.295
c.
(SMD) PROMKES
d. Sosialisasi keluarga sehat 8.525.000 9.377.500 10.315.250 11.346.775 12.481.453 13.729.598
e. Pelaksanaan MMD 6.150.000 6.765.000 7.441.500 8.185.650 9.004.215 9.904.637
f. Penyuluhan Promkes 4.200.000 4.620.000 5.082.000 5.590.200 6.149.220 6.764.142
Penyegaran/ refreshing kader 13.275.000 14.602.500 16.062.750 17.669.025 19.435.928 21.379.520
g.
kesehatan
h. Sosialisasi introduksi vaksin baru 3.140.000 3.454.000 3.799.400 4.179.340 4.597.274 5.057.001

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 51


PELAYANAN KES MASY a. Pasien JKN
b. Pasien Jamkesda

3 Perspektif Pemeliharaan Sarana dan a. Rehab Puksesmas


pertumbuhan Prasarana Puskesmas
dan
pembelajaran Pengembangan Sumber a. Peningkatan Kapasitas SDM
daya manusia- Kesehatan b. Kemitraan Peningkatan Pel Kes

4 Perspektif MANAJEMEN PUSKESMAS a. Lokakarya Mini Puskesmas 14.000.000 15.400.000 16.940.000 18.634.000 20.497.400 22.547.140
Keuangan Pertemuan Lintas Sektor Puskesmas 7.850.000 8.635.000 9.498.500 10.448.350 11.493.185 12.642.504
b.
c. ATK 24.735.000 27.208.500 29.929.350 32.922.285 36.214.514 39.835.965
d. Pengadaan/Fotocopy 5.600.000 6.160.000 6.776.000 7.453.600 8.198.960 9.018.856
PUSKESMAS
e. Jilid LPJ BOK 3.070.000 3.377.000 3.714.700 4.086.170 4.494.787 4.944.266
Konsultasi Manajemen Petugas BOK 1.600.000 1.760.000 1.936.000 2.129.600 2.342.560 2.576.816
f.
g. Supervisi bimbingan UKBM 8.000.000 8.800.000 9.680.000 10.648.000 11.712.800 12.884.080
h. Cetak media informasi 23.770.000 26.147.000 28.761.700 31.637.870 34.801.657 38.281.823
i. Honorarium pelaksana kegiatan 96.660.000 106.326.000 116.958.600 128.654.460 141.519.906 155.671.897
j. Belanja barang dan jasa 963.173.869 1.059.491.256 1.165.440.381 1.281.984.420 1.410.182.862 1.551.201.148
k. Belanja jasa medik (JKN) 1.689.732.800 1.858.706.080 2.044.576.688 2.249.034.357 2.473.937.792 2.721.331.572
l. Belanja makan minum (JKN) 229.050.000 251.955.000 277.150.500 304.865.550 335.352.105 368.887.316

Standarisasi / Pel Kes /


Penyusunan Standar Analisis
Belanja Pel Kes
TOTAL 3.268.331.669 3.595.164.836 3.954.681.319 4.350.149.451 4.785.164.397 5.263.680.836

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 52


BAB VI

PROGNOSIS LAPORAN KEUANGAN

Prognosis laporan keuangan merupakan gambaran masa depan atas kebijakan dalam bentuk

angka-angka yang dicapai tiap akhir tahun dalam kurun waktu 5 tahun dari strategi yang akan diterapkan

dalam mencapai visi dan misi Puskesmas .............................. Prognosis laporan keuangan menunjukkan

gambaran kekayaan yang dimiliki institusi atas aktivitas yang akan dilakukan dan tidak terpisahkan dari

perencanaan anggaran yang telah akan dilakukan dan tidak terpisahkan dari perencanaan anggaran yang

telah disebutkan dalam Bab IV dan sebagaimana yang diuraikan dalam lampiran.

B. Prognosis Neraca

Uraian 2017 2018 2019 2020 2021


ASET 5.595.668.068 6.155.234.875 6.770.758.362 7.447.834.199 8.192.617.618
ASET LANCAR 23.639.189 26.003.108 28.603.419 31.463.761 34.610.137
Kas   - - - -
Kas Di Bendahara
Penerima   - - - -
Kas Di Bendahara
Pengeluaran 10.000.000 8.000.000 6.000.000 4.000.000 2.000.000
Piutang - - - - -
Piutang Retribusi   - - - -
Persediaan 13.639.189 15.003.108 16.503.419 18.153.761 19.969.137
Jumlah 23.639.189 23.003.108 22.503.419 22.153.761 21.969.137
ASET TETAP   - - - -
Tanah 3.600.000.000 3.960.000.000 4.356.000.000 4.791.600.000 5.270.760.000
Peralatan dan Mesin 877.313.879 965.045.267 1.061.549.794 1.167.704.773 1.284.475.250
Gedung dan Bangunan 1.093.015.000 1.202.316.500 1.322.548.150 1.454.802.965 1.600.283.262
Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.700.000 1.870.000 2.057.000 2.262.700 2.488.970
Aset Tetap Lainnya - - - - -
Konstruksi Dalam
Pengerjaan - - - - -
Jumlah 5.572.028.879 6.129.231.767 6.742.154.944 7.416.370.438 8.158.007.482
ASET LAINNYA   - - - -
Jumlah - - - - -
JUMLAH ASET 5.595.668.068 6.152.234.875 6.764.658.362 7.438.524.199 8.179.976.618
KEWAJIBAN   - - - -
KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK   - - - -
Utang Perhitungan Pihak
Ketiga - - - - -

Uang Muka dari Kas Daerah


- - - - -

Utang Kepada Kas Daerah


- - - - -
Pendapatan Diterima
Dimuka/Pendapatan yang
Ditangguhkan - - - - -

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 53


Kewajiban jangka pendek
lainnya 10.000.000 8.000.000 6.000.000 4.000.000 2.000.000
Jumlah 10.000.000 8.000.000 6.000.000 4.000.000 2.000.000
KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG   - - - -
Jumlah Kewajiban Jangka
Panjang - - - - -
JUMLAH KEWAJIBAN 10.000.000        
    - - - -
EKUITAS DANA   - - - -

EKUITAS DANA LANCAR


  - - - -
Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran   - - - -
Pendapatan Yang
Ditangguhkan   - - - -
Cadangan Piutang   - - - -
Cadangan Persediaan 13.639.189 15.003.108 16.503.419 18.153.761 19.969.137
Jumlah Ekuitas Dana
Lancar 13.639.189 15.003.108 16.503.419 18.153.761 19.969.137
    - - - -
EKUITAS DANA
INVESTASI   - - - -
Diinvestasikan dalam
investasi Jangka Panjang   - - - -
Diinvestasikan dalam Aset
Tetap 5.572.028.879 6.129.231.767 6.742.154.944 7.416.370.438 8.158.007.482
Jumlah Ekuitas Dana
Investasi 5.572.028.879 6.129.231.767 6.742.154.944 7.416.370.438 8.158.007.482
    - - - -
EKUITAS DANA
CADANGAN   - - - -
Jumlah Ekuitas Dana
Cadangan - - - - -

JUMLAH EKUITAS DANA


5.585.668.068 6.144.234.875 6.758.658.362 7.434.524.199 8.177.976.618

JUMLAH KEWAJIBAN DAN


EKUITAS DANA
5.595.668.068 6.144.234.875 6.758.658.362 7.434.524.199 8.177.976.618

C. Prognosis Laporan Realisasi Anggaran

Uraian 2017 2018 2019 2020 2021


PENDAPATAN ASLI 3.536.171.295 2.854.726.683 3.140.199.351 3.454.219.286 3.799.641.215
DAERAH

    - - -
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Retribusi 3.536.171.295 2.854.726.683 3.140.199.351 3.454.219.286 3.799.641.215
Daerah
Jumlah pendapatan asli 3.536.171.295 2.854.726.683 3.140.199.351 3.454.219.286 3.799.641.215
daerah

3.536.171.295 2.854.726.683 3.140.199.351 3.454.219.286 3.799.641.215


Jumlah
BELANJA TIDAK     - - -
LANGSUNG

2.308.420.211 2.308.420.211 2.539.262.232 2.793.188.455 3.072.507.301


Belanja Pegawai

    - - -
BELANJA LANGSUNG

3.536.171.295 2.854.726.683 3.140.199.351 3.454.219.286 3.799.641.215


BELANJA OPERASI

2.271.256.295 1.886.014.564 2.074.616.020 2.282.077.622 2.510.285.385


Belanja Pegawai

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 54


1.264.915.000 968.712.119 1.065.583.331 1.172.141.664 1.289.355.830
Belanja Barang

5.844.591.506 5.163.146.894 5.679.461.583 6.247.407.742 6.872.148.516


Jumlah

Surplus/ (Defisit) (2.308.420.211) (2.308.420.211) (2.539.262.232) (2.793.188.455) (3.072.507.301)

D. Prognosis Rasio Keuangan

Berdasarkan kedua prognosis neraca dan LRA tersebut diatas diproyeksikan rasio

keuangan dari tahun 2015-2019 sebagai berikut :

RATA-
Uraian 2015 2019 2020 2021 2022 RATA (%)

1 Lukuiditas 89,9 90,1 90,5 90,8 91 90,46

2 Solvabilitas 42.30 34,78 26.66 18,06 9,10 26,18

Prognosis Lukuiditas dengan rata-rata dalam 5 tahun sebesar 90,46% menunjukkan bahwa

Puskesmas..............................mampu melunasi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan

asset lancarnya. Sedangkan prognosis rasio solvabilitas dengan rata-rata 26,18% menunjukkan

bahwa Puskesmas..............................belum mampu memenuhi seluruh hutangnya dengan

menggunakan asset yang dimiliki

E. Prognosis Arus Kas

2015 2016 2017 2018 2019


URAIAN
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Arus Kas dari Aktivitas Operasional 


 
Arus Kas masuk

Pendapatan Fugsional
Puskesmas 2.609.063.869 2.869.970.256 3.156.967.281 3.472.664.010 3.819.930.411
 

Pendapatan Lain-lain
(APBD) 289.715.000 318.686.500 350.555.150 385.610.665 424.171.732
 

Subsidi Pemerintah
(Pusat) 2.113.964.826 2.325.361.309 2.557.897.439 2.813.687.183 3.095.055.902
   

Jumlah Arus Kas Masuk 


5.012.743.695 5.514.018.065 6.065.419.871 6.671.961.858 7.339.158.044

  Arus Kas Keluar

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 55


Belanja Tidak Langsung 2.113.964.826 2.325.361.309 2.557.897.439 2.813.687.183 3.095.055.902
 

Belanja Pegawai 96.660.000 106.326.000 116.958.600 128.654.460 141.519.906


 
1.203.661.2
Belanja Langsung 69 1.324.027.396 1.456.430.135 1.602.073.149 1.762.280.464
 

Belanja Barang dan Jasa 768.506.269 845.356.896 929.892.585 1.022.881.844 1.125.170.028


 

Biaya Bunga
 

Belanja Bagi Hasil Bantuan 0 0 0 0 0


Keuangan
 

Belanja Tak Tersangka


0 0 0 0 0

Jumlah Arus Kas Keluar  4.182.792.364 4.601.071.600 5.061.178.760 5.567.296.636 6.124.026.300


 

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas


Operasional 829.951.331 912.946.464 1.004.241.111 1.104.665.222 1.215.131.744

Arus Kas Dari Aktivitas Pembiayaan

Arus Kas Masuk

Penjualan investasi jangka 0 0 0 0 0


panjang
 

Penjualan Aktiva Tetap 0 0 0 0 0


   

Jumlah Arus Kas Masuk 0 0 0 0 0

Arus Kas Keluar

Belanja Modal/ 0 0 0 0 0
Pembangunan
 

Pembelian Investasi 0 0 0 0 0
Jangka Panjang
   

Jumlah Arus Keluar 0 0 0 0 0

         

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 56


Arus Kas Bersih dari Aktivitas
Investasi

Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Arus Kas Masuk

Penerimaan Pinjaman dan 0 0 0 0 0


  Obligasi

Transfer dari dana 0 0 0 0 0


cadangan
 

Penjualan Aset Daerah 0 0 0 0 0


yang dipisahkan
 

Penerimaan Piutang 0 0 0 0 0
Tahun Lalu
   

Jumlah Arus Kas Masuk 0 0 0 0 0

Arus Kas keluar


 

Pembayaran Pokok dan 0 0 0 0 0


Obligasi
 

Transfer dari dana 0 0 0 0 0


cadangan
 
 
Penyertaan Modal 0 0 0 0 0
 

Pembayara Hutang Tahun 0 0 0 0 0


Lalu
 

Jumlah Arus Kas Keluar 0 0 0 0 0


 

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas          


Pembiayaan

Arus Kas Non Aktivitas Operasional

  Penerimaan Non Operasional 0 0 0 0 0

  Pengeluaran Non Operasional 0 0 0 0 0

Kas Bersih Non Operasional          

  0 0 0 0 0
Kenaikan Kas Bersih Selama
Periode

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 57


 

  Saldo Kas Awal 1 Januari 0 0 0 0 0


 

Saldo Kas Akhir per 31


 
Desember 829.951.331 912.946.464 1.004.241.111 1.104.665.222 1.215.131.744
 

Prognosis tersebut dibuat berdasarkan basis kas adapun keseluruhan data menggunakan data

yang ada dalam lampiran ter lampir yaitu belanja berdasarkan rincian pertahun. Pada awal 2017

diproyeksikan saldo kas Rp. 829.951.331 dan saldo kas dari aktivitas operasional dari tahun 2017 – 20121

Sehingga saldo kas diprediksi hingga akhir tahun 2019 sebesar Rp. 1.215.131.744,-

Prognosis tersebut dibuat berdasarkan basis kas adapun keseluruhan data menggunakan data

yang ada dalam lampiran ter lampir yaitu belanja berdasarkan rincian pertahun. Pada awal 2017

diproyeksikan saldo kas Rp. 829.951.331 dan saldo kas dari aktivitas operasional dari tahun 2017 – 20121

Sehingga saldo kas diprediksi hingga akhir tahun 2019 sebesar Rp. 1.215.131.744,-

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 58


BAB VII

PENUTUP

Perencanaan Strategis disusun dimaksudkan untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Puskesmas..............................yang akan digunakan bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan

Perencanaan Strategis ini disusun sebagai pedoman bagi aparat Puskesmas..............................

dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang bersifat strategis sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan,

Sasaran, Kebijakan, Program yang telah ditetapkan dan Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam

kurun waktu 5 tahun dari tahun 2014 - 2019. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan Renstra

ini adalah sebagai pedoman dalam upaya meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup

sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan terwujudnya tata

kehidupan dan penghidupan yang memungkinkan bagi setiap warga masyarakat mengadakan usaha dan

memenuhi kebutuhan hidupnya, baik perorangan, keluarga, kelompok dan komunitas masyarakat dengan

menjunjung tinggi hak azasi manusia serta nilai sosial budaya. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai

adalah meningkatnya pelayanan di bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial dengan meningkatnya

derajat kesehatan masyarakat, meningkatnya kualitas pelayanan, rehabilitasi, bantuan sosial dan jaminan

kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial dan terjaminnya bantuan sosial bagi

korban bencana alam dan sosial.

Meskipun Renstra ini disusun dengan memperhatikan kebutuhan yang bersifat strategis, namun

disadari bahwa masih banyak terdapat hambatan dan kekurangan, salah satu hambatan yang dihadapi

adalah sulitnya memprediksi keadaan mendatang sebagai akibat dari cepatnya perubahan lingkungan

eksternal organisasi. Untuk hal itu masukan, saran, pendapat serta kritik yang membangun sangat

diharapkan, sebagai bahan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan Renstra ini.

Dengan demikian kesungguhan dalam menyusun Renstra ini dan pelaksanaannya menunjukkan

komitmen yang kuat bagi seluruh jajaran Puskesmas..............................Kota ............................., dalam

rangka mewujudkan akuntabilitas kinerja kepada masyarakat.

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Page 59

Anda mungkin juga menyukai