Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas Limpahan
Rahmat dan karuniaNya Dokumen Rencana Strategis Bisnis (RSB) PPK BLUD Puskesmas
Rawat Jalan Semudun ini dapat tersusun.
Dokumen SPM ini dibuat sebagai persyaratan Administratif diterapkannya PPK-BLUD.
Dokumen ini memuat tentang Pernyataan Visi, Misi, Program strategis, pengukuran pencapaian
kinerja, rencana pencapaian lima tahunan dan proyeksi keuangan lima tahunan.
Ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
dokumen ini. Semoga dengan dokumen ini merupakan langkah awal bagi Puskesmas Rawat
Jalan Semudun untuk menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK-BLUD) sehingga dalam menjalankan fungsi Puskesmas Rawat Jalan Semudun sebagai
pemberi pelayanan seperti yang dinyatakan dalam Visi dan Misinya dapat diwujudkan dan
menjadi kenyataan sehingga pada akhirnya dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Sebagai akhir kata kami selalu berharap agar Dokumen Rencana Strategis Bisnis (RSB)
PPK BLUD Puskesmas Rawat Jalan Semudun ini dapat bermanfaat bila mana diperlukan.
Mas Rubeni
NIP. 19620406 198307 1 002
i
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk
mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara
berkelanjutan, terencana dan terarah termasuk pembangunan dibidang kesehatan.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral terpenting dari pembangunan nasional.
Tujuan dieselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam
meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara
menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas yang selanjutnya disebut dengan Unit
Pelaksana Teknis Kesehatan Masyarakat (PPK BLUD Puskesmas) merupakan
penanggungjawab upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Ada tiga fungsi dasar PPK
BLUD Puskesmas yaitu pertama, sebagai Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan
Kesehatan, kedua sebagai Pusat Pemberdayaan Keluarga dan Masyarakat, dan ketiga
sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama.
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan diwilayahnya, maka perlu ditunjang
oleh manajemenn PPK BLUD Puskesmas yang baik, yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Dalam fungsi
perencanaan tersebut, PPK BLUD Puskesmas harus membuat Rencana Tahunan dan
Rencana Lima Tahunan (Rencana Strategis atau Renstra) meliputi rencana kegiatan, tujuan
sasaran serta kebutuhan biaya dan penganggarannya.
Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah menyebabkan pergeseran
dari penganggaran tradisional ke penganggaran berbasis kinerja. Anggaran berbasis kinerja
lebih menekannkan pada proses apa yang dihasilkan (output), bukan hanya sekedar
membiayai masukan (input). Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang
lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat
kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana ang tersedia tetap terbatas.
1
2
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang tugas
dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, instansi
tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan
produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam pembaharuan manajemen
keuangan sektor publik maupun dalam peningkatan standar pelaanan pemerintah kepada
masyarakat yang disebut dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK BLUD).
PPK BLUD Puskesmas merupakan instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sehingga PPK BLUD Puskesmas juga
dapat menerapkan PPK BLUD. Untuk dapat menerapkan PPK BLUD, ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi yaitu persyaratan teknis, substantive dan administratif. Salah
satu persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh PPK BLUD Puskesmas adalah
Rencana Strategis Bisnis (RSB).
B. Sejarah Puskesmas
Konsep Puskesmas secara nasional telah diperkenalkan pada tahun 1968 dan mulai
dikembangkan sejak dicanangkannya Pembangunan Jangka Panjang (PJP) yang pertama
tahun 1971. Didahului dengan beberapa proyek rintisan Puskesmas di beberapa Provinsi dan
dari tahun ketahun menyebar diseluruh wilayah Republik Indonesia yang diperkuat dengan
puskesmas pembantu dan puskesmas keliling.
Puskesmas Rawat Jalan Semudun berdiri pada tahun 1971 dengan jumlah wilayah
binaan 4 desa (desa Semudun, desa Mendalok, Sungai Dungun dan desa Semparong Parit
Raden) dan sekarang Puskesmas Rawat Jalan Semudun direhab total akhir tahun 2013.
Sesuai dengan Permendagri Nomor 5 tahun 1974, puskesmas secara administratif
berada dibawah administrasi pemerintah kab/kota, tetapi secara medis teknis mendapat
pembinaan dari Dinas Kesehatan Kab/kota dan provinsi.
D. Dasar Hukum
1. UU No. 17 tahun 203 tentang Keuangan Negara.
2. UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
4. UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemmerintah Pusat Dan
Daerah.
5. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
6. Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuanagn Badan Layanan
Umum Daerah.
7. Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah.
8. Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
9. Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal
10. Peraturan Pemerintah No. 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggarakan Pemerintah Daerah.
11. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 tahun 2007 tentang Badan Layanan Umum
Daerah.
13. Dll.
F. Sistematika Penulisan
Penyusunan Dokumen Rencana Strategis Bisnis (RSB) pada PPK BLUD Puskesmas
Rawat Jalan Semudun terdiri dari 6 bab yaitu:
Bab I : Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang, Sejarah PPK BLUD Puskesmas,
Maksud dan Tujuan, Dasar Hukum, Hubungan Rencana Strategi Bisnis (RSB)
dengan Dokumen lainnya, dan Sistematika Penulisan.
Bab II : Gambaran Umum PPK BLUD Puskesmas yang meliputi Kedudukan dan Fungsi
PPK BLUD Puskesmas, Organisasi PPK BLUD Puskesmas, Kondisi Geografis,
Kondisi Demografi, Keadaan Sumber Daya, Derajat Kesehatan, Upaya
Pelayanan Kesehatan PPK BLUD Puskesmas dan Pencapaian Kinerja 2 tahun
terakhir.
Bab III : Isu Strategis dan Analisa Lingkungan, yang meliputi Isu Strategis , serta Analisa
Lingkungan baik Internal maupun Eksternal.
4
Bab IV : Visi, Misi, Moto, dan Kebijakan yang meliputi Visi PPK BLUD Puskesmas,
Misi UPT, Moto UPT, Strategi dan Kebijakan dalam mencapai visi dan misi
PPK BLUD Puskesmas.
Bab V : Gambaran Rencana Lima Tahunan, yang meliputi Rencana Program, Kegiatan
Indikator Kinerja dan Rencana Pencapaian Program Lima Tahunan PPK BLUD
Puskesmas.
Bab VI : Penutup.
BAB II
GAMBARAN UMUM PPK BLUD PUSKESMAS
5
6
a. Bendahara Penerimaan
b. Bendahara Pengeluaran
c. Bendahara Barang
3. Pemegang Program Kesehatan Dasar
a. Promkes
b. Kesehatan Lingkungan
c. Kesehatan Keluarga (Kesehatan Ibu, Anak, dan KB)
d. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM)
e. Gizi
f. Pengobatan
4. Upaya Kesehatan Pengembangan
a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
b. Upaya Kesehatan Khusus
c. Kesehatan Gigi dan Mulut
d. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
5. Upaya Kesehatan Penunjang
a. Farmasi
b. SP2TP
c. Laboratorium Sederhana
d. Gawat Darurat
6. Jejaring Pelayanan
a. Polindes Semudun
b. Polindes Mendalok
c. Polindes Sungai Dungun
d. Polindes Semparong Parit Raden
- Sebelah Utara : Desa Sui Limau, Desa Sui Kunyit Dalam, Desa Sui Kunyit
Hulu
- Topografi : Dataran
Sedangkan lokasi berdirinya Puskesmas adalah tepat berada di tepi jalan Raya Semudun
No. 23 Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak. Hal ini mendukung kemudahan
penduduk dalam mengakses pelayanan kesehatan yang di butuhkan melalui pelayanan
dari Puskesmas. Hal ini dapat dilihat pada tabel Orbitasi Wilayah dan Waktu Tempuh
dibawah ini :
Tabel II.1
Orbitasi Wilayah dan Waktu Tempuh
Puskesmas Rawat Jalan Semudun Kabupaten Pontianak
Sui
3 Dungun 3 Km/5 mnt 4 Km/5 mnt 15 Km/35 mnt 73 Km/100 mnt
Adapun desa yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Rawat Jalan Semudun
Kecamatan Sungai Kunyit adalah:
A. Isu Strategis
1. Kesehatan merupakan hak asasi manusia belum sepenuhnya dijadikan investasi dalam
pengembangan bangsa
2. Belum optimalnya arah pembangunan menuju Indonesia Sehat dengan beberapa indikator
yaitu:
a. Lingkungan yang sehat belum sepenuhnya mendukung kehidupan setiap orang.
b. Masih banyak masyarakat belum berprilaku hidup bersih dan sehat.
c. Akses terhadap kesehatan yang bermutu masih kurang.
3. Derajat kesehatan masih jauh dari harapan yang mana masih tingginya angka kematian
ibu, kematian bayi dan rendahnya usia harapan hidup.
4. Adanya beban ganda dalam penanggulangan penyakit yaitu belum tuntasnya masalah
penyakit menular dan tidak menular, munculnya penyakit menular baru seperti flu
burung dan lain-lain.
5. Banyaknya faktor yang berpengaruh yang berdampak terhadap pembangunan kesehatan
seperti krisis ekonomi, sosial, budaya, perilaku tidak sehat, kurang peduli terhadap
kesehatan.
6. Kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan manusia perlu ditingkatkan baik
kompetensi maupun ratio penempatannya di masing-masing PPK BLUD Puskesmas.
7. Minimnya anggaran untuk menunjang operasional kegiatan PPK BLUD Puskesmas yang
tersedia dari pemerintah daerah sehingga dapat berpengaruh terhadap mutu pelayanan.
8. Sistem pengelolaan keuangan dengan mekanisme APBD berpengaruh terhadap azas
kemanfaatan, baik terhadap pemberi pelayanan maupun yang menerima pelayanan.
B. Analisa Lingkungan
Untuk mencapai visi dan misi PPK BLUD Puskesmas diperlukan kajian strategis
dengan analisa-analisa baik lingkungan internal maupun eksternal dan sejauh mana
pengaruhnya terhadap pencapaian kinerja PPK BLUD Puskesmas.
1. Faktor Internal : Kekuatan (Strenghts)
a. Kedudukan PPK BLUD Puskesmas yang jelas, baik dalam sistem kesehatan nasional
maupun dalam sistem kesehatan kabupaten.
b. Jumlah tenaga yang cukup
c. Geografi wilayah kerja terjangkau
d. Adanya dasar hukum sebagai landasan kerja (peraturan daerah, peraturan menteri,
atau prosedur tetap).
e. Adanya uraian tegas dan tupoksi yang jelas
f. Komitmen petugas ang tinggi untuk peningkatan kinerja
13
14
BAB IV
VISI, MISI, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
D. Strategi
PPK BLUD Puskesmas Rawat Jalan Semudun sebagai pengembangan pelayanan
kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Rawat Jalan Semudun, berdasarkan visi
dan misinya mempunyai strategi sebagai berikut:
17
2. Misi
a. Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan,
b. Mendorong Kemandirian Hidup Sehat Bagi Keluarga dan Masyarakat,
c. Memelihara dan Meningkatkan Mutu Pemerataan dan Keterjangkauan Pelayanan
Kesehatan yang Diselenggarakan,
d. Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan Perorangan, Keluarga dan Masyarakat
Beserta lingkungannya,
e. Membuat Masyarakat Trampil dan Berdidikasi dalam Bidang Kesehatan,
Perorangan. Keluarga dan Kelompok.
Dalam melaksanakan strategi tersebut ada beberapa faktor sebagai kunci penentu
keberhasilan dalam melaksanakan isi dan misi PPK BLUD Puskesmas yaitu:
1. Komitmen untuk menumbuhkan dan membudayakan prinsip-prinsip dalam pemberian
pelayanan yang fokus pada pelanggan.
2. Peningkatan profesional SDM.
3. Pengembangan sarana dan prasarana.
4. Pengembangan jenis dan cakupan pelayanan.
5. Peningkatan pemasaran pelayanan PPK BLUD Puskesmas.
6. Pelayanan kesehatan bermutu dan unggul.
7. Komitmen tinggi, itikad moral, disiplin tinggi dalam mewujudkan kepuasan pasien.
8. Tarif sesuai dengan unit cost.
9. Pengembangan standar operasional pelayanan.
10. Pengelolaan sumber daya yang efektif dan efiasien.
11. Standar pembagian jasa pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai.
12. Pengembangan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan pihak ketiga.
E. Kebijakan
Untuk tercapai visi dan misi PPK BLUD Puskesmas, tidak lepas dari kebijakan Dinas
Kesehatan Kabupaten Pontianak yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pontianak tahun 2008-2013, sebagai berikut:
1. Menciptakan pelayanan kesehatan tingkat dasar yang prima dengan biaya terjangkau.
2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang memadai dengan mengoptimalkan
jejaring PPK BLUD Puskesmas.
3. Melaksanakan jaminan pelayanan kesehatan kepada sekelompok masyarakat yang
rentan(Jamkesmas, Jamkesda, Jampersal).
4. Memberdayakan masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
18
BAB V
GAMBARAN RENCANA LIMA TAHUNAN
c. Indikator Kerja
1) Persentase cakupan peserta KB baru
2) Persentase cakupan peserta KB aktif .
23
c. Indikator Kerja
1) Persentase utilisasi pengobatan rawat jalan
2) Persentase pelayanan UGD
3) Terlaksananya upaya rujukan sesuai standar.
7. Program Promosi Kesehatan (Promkes)
a. Tujuan
1) Meningkatakan kesadaran masyarakat akan nilai kesehatan melalui penyuluhan
kesehatan
2) Meningkatakan kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) untuk tatanan rumah tangga.
b. Kegiatan Pokok
1) Melakukan penyuluhan terintegrasi, secara berkala kepada perorangan, kelompok
potensial dengan metode ceramah, dan demontrasi dengan memakai media.
2) Melakukan survey PHBS pada tatanan rumah tangga, sekolah, dan institusi.
c. Indikator Kerja
1) Persentase bayi dengan ASI eksklusif
2) Persentase keluarga sadar gizi
3) Persentase desa baik pemanfaatan garam beryodium
4) Persentase rumah tangga ber PHBS
5) Persentase masyarakat yang mempunyai jaminan kesehatan
8. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
a. Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah.
b. Kegiatan Pokok
1) Melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak secara berkala
2) Mengupayakan lingkungan sekolah yang sehat (air bersih, jamban, dan bak
sampah).
3) Melaksanakan pemantauan status gizi anak sekolah.
c. Indikator Kerja
1) Persentase penjaringan anak kelas 1 SD dan SMP
2) Persentase sekolah yang mampu melaksanankan pelayanan kesehatan primer
(P3K) dengan sarana ruang UKS
3) Persentase anak sekolah dengan gigi sehat
4) Persentase anak sekolah dengan pemantauan status gizi.
9. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas/PHN)
a. Tujuan
1) Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien dan
keluarganya di rumah pasien.
2) Memberikan konseling kepada anggota keluarga untuk mengenali kebutuhan
kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangannya.
23
E. Prosedur Pelaksanaan
Untuk mencapai visi, misi dan motto pelayanan, dan juga sesuai dengan tujuan
pelayanan yaitu dengan memberikan pelayanan prima, akan tercapai pelayanan yang
bermutu, maka setiap program berpedoman pada prosedur pelaksanaan dan standar
23
pelayanan. Alur prosedur pelaksanaan pelayanan dalam gedung dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
KLINIK GIZI
KLINIK SANITASI
UGD
KLINIK IMS
POLI UMUM
POLI GIGI
KIA/KB
LABORATORIUM IMMUNISASI
APOTEK
RUJUK/PULANG
1. Tujuan
Sebagai acuan pelayanan dalam gedung sejak pasien datang sampai dengan selesai
pelayanan sehingga memperlancar proses pelayanan baik secara administrasi maupun
teknis medis.
2. Ruang Lingkup
Prosedur pelayanan ini pelaksanaanna meliputi mulai dari registrasi pasien datang,
penemuan/pembuatan rekam medik, pelayanan di masing-masing poliklinik dan
pelayanan penunjang lainnya sesuai indikasi.
3. Prosedur
a. Persiapan
Semua petugas sesuai jadwal aktif mengadakan proses persiapan pra pelayanan
(tempat, alat, sarana dan prasarana lainnya) sesuai bidang tugas masing-masing.
b. Pendaftaran Pasien
Pramu Usada
1) Mempersilahkan masuk dengan menyampaikan salam, memperkenalkan diri dan
menawarkan apa yang bisa dibantu.
2) Mempersilahkan mengambil nomor antrian kemudian mendaftarkan diri
di petugas pendaftaran dan dipersilakan duduk pada tempatyang tersedia kalau
harus menunggu antrian.
3) Mendahulukan pasien lanjut usia atau yang menunjukan gejala sakit yang lebih
berat.
4) Untuk pasien dalam keadaan gawat darurat langsung dipersilahkan ke ruang
pelayanan gawat darurat (UGD).
Petugas Registrasi :
1) Menyampaikan salam kemudian menanyakan dan memasukan data selengkap
mungkin yang berkaitan dengan keadaan pasien.
2) Membuatkan kartu kunjungan bagi pasien yang belum pernah terdaftar.
3) Mempersilahkan pasien untuk menunggu di masing-masing ruang tunggu sesuai
poliklinik.
4) Menyerahkan data ke ruang rekam medik untuk dilakukan penemuan/pembuatan
buku catatan medik (berlaku bagi pasien lama).
5) Membuat catatan medik bagi pasien yang baru pertama berkunjung dan dianggap
tidak punya catatan medik (berlaku bagi pasien lama).
Petugas Catatan Medik :
1) Menemukan catatan medik sesuai dengan catatan identitas petugas registrasi
(berlaku bagi pasien lama)
2) Mendistribusikan catatan medik ke polyklinik pelayanan sesuai dengan jenis
pelayanan yang diminta dan atau diberikan.
23
c. Pelayanan Poliklinik
Pramu Usada
1) Membantu memperlancar proses pelayanan ke masing-masing poliklinik
pelayanan.
Perawat / Bidan
1) Mencocokan data diri pasien dan nama kepala keluarga dengan data yang tertulis
di buku/catatan medik pasien.
2) Mengembalikan status pasien ke ruang rekam medik untuk dikonfirmasi kembali
apabila ada perbedaan prinsip dengan data diri pasien.
3) Menimbang berat badan pada semua anak di bawah 1 tahun atau pada umur
tertentu atas indikasi medis.
4) Mempersilakan duduk pada tempat yang telah tersedia.
5) Melengkapi status dengan kertas resep yang telah mencantumkan identitas pasien
dan dokter.
6) Melakukan anamnesa awal dan pemeriksaan tanda vital atau tanda lainnya atas
indikasi tertentu dan sesuai instruksi dokter.
7) Menulis semua hasil pemeriksaan awal pada status pasien.
8) Perawat/bidan menyerahkan status pasien yang berisi data awal ke meja dokter.
Dokter Umum / Dokter Gigi
1) Menanyakan keluhan utama pasien.
2) Melakukan anamnesa terarah sesuai dengan dengan keluhan pasien.
3) Melakukan pemeriksaan fisik diagnostik yang mengarah pada keluhan utama
pasien dan sesuai indikasi.
4) Merujuk untuk pemeriksaan penunjang (Laboratorium, EKG, USG dan Lainnya)
kalau diperlukan atau karena sebagai penegak diagnose.
5) Menegakkan diagnose pasti penyakit atau diagnosa kerja.
6) Memberikan terapi (resep) atau tindakan sesuai diagnose kerja penyakit
7) Melakukan rujukan apabila karena kompetensi diagnosa belum bisa ditegakkan
atau karena indikasi memerlukan perawatan di pelayanan kesehatan tingkat lanjut.
8) Meminta tanda persetujuan pasien dan atau keluarganya apabila memerlukan
tinadakan medis atau memerlukan rujukan.
9) Mencatat semua tahapan pemeriksaan, tindakan yang dilakukan pada status
pasien.
Perawat / Bidan
1) Menginput rekam medik dari buku status ke dalam sistem computer (SIMPUS-
SIK) dan register poliklinik serta buku-buku catatan bantu yang berkaitan dengan
setoran atau klaim administrasi keuangan.
2) Mencatat identitas dan status pasien (Askes, Jamkesmas, JKBM, Umum),
diagnose tujuan rujukan kedalam buku/register rujukan.
23
d. Pelayanan Penunjang
Petugas Laboratorium / elektronik
1) Menyampaikan salam dana mempersilakan pasien untuk duduk di tempat yang
telah disediakan.
2) Mencocokan data diri pasien dengan format permintaan pemeriksaan penunjang.
3) Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada pasien mengenai maksud dan
teknik pengambilan specimen.
4) Melakukan tatalaksana pemeriksaan sesuai standar yang sudah ditetapkan.
5) Menjelaskan kepada pasien mengenai informassi hasil pemeiksaan (waktu
selesainya) dan meminta nomor kontak person kalau diperlukan.
6) Menginformasikan secara tertulis hasil pemeriksaan kepada dokter, perawat,
bidan dan atau pasien tepat waktu.
7) Melakukan pencatatan terhadap jenis pemeriksaan, hasil pemeriksaan serta
catatan bantu lainnya yang berkaitan dengan administrasi keuangan.
Petugas Konseling
1) Menyampaikan salam dan mempersilakan duduk.
2) Memperkenalkan diri serta mencocokan data diri pasien dengan catatan medik.
3) Melakukan anamnesa yang mengarah kepada keluhan utama atau penyakit yang
berkaitan dengan prilaku hidup bersiah dan sehat.
4) Melakukan pengukuran terhadap berat badan dan tinggi badan atas dasar indikasi.
5) Mencatat semua hasil anamnesa dan pemeriksaan di catatan medik pasien.
6) Menganalisa hasil pemeriksaan maupun hasil anamnesa untuk menentukan
intervensi terhadap perilaku yang berkaitan dengan penyakit.
7) Memberikan cara tatalaksana yang berkaitan dengan perilaku untuk menjaga agar
penyakit yang dideritanya biar sembuh terkendali dan mencegah komplikasi.
8) Memberikan anjuran/saran secara tertulis kepada pasien/keluarganya mengenai
hal-hal yang harus dilakukan dirumah untuk membantu proses penyembuhan
kondisi penyakit.
9) Mencatat semua hasil kegiatan ke dalam buku catatan kerja dan melaporkan
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Petugas Apotik / Farmasi
1) Menyampaikan salam dan memberitahukan agar pasien menunjukan dan
menyerahkan bukti/resep pengambilan obat.
2) Mencocokan identitas pasien dengan identitas resep yang diserahkan maupun
yang ada pada sistem komputer (SIK).
23
Rencana Strategis Bisnis PPK BLUD Puskesmas Rawat Jalan Semudun tahun 2012-
2016 adalah dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang merupakan salah satu persyaratan
administratif unit kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang akan menerapkan PPK
BLUD disamping persyaratan administratif lainnya.
Renstra bisnis BLUD ini merupakan penjabaran dari visi, misi dan program PPK
BLUD Puskesmas Rawat Jalan Semudun yang berpedoman pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pontianak 2012-2016, Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Kabupaten Pontianak 2012-2016.
Rencana Strategis Bisnis PPK BLUD Puskesmas Rawat Jalan Semudun tahun 2012-
2016 diharapkan dapat dijdikan sebagai:
1. Salah satu persyaratan administratif yang harus dibuat sebagai bahan usulan dalam
menuju PPK-BLUD
2. Sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Bisnis Anggaran BLUD (RBA-BLUD)
tahunan dan evaluasi kerja.
3. Pedoman perencanaan pembangunan kesehatan yang mempunyai sinergisitas,
keterpaduan dan sinkronisasi dengan rencana pembangunan di Kabupaten Pontianak.
4. Bahan evaluasi olah Tim Penilai dan Tim Pengawas BLUD Kabupaten Pontianak dalam
menentukan arah kebijakan kepada Unit Kerja yang menerapkan PPK-BLUD.
Seperti diketahui bahwa kesehatan adalah hak setiap warga Negara dengan demikian
masyarakat mulai lebih mengetahui akan hak dan kewajibanna selaku warga Negara.
Aparatur pemerintah dalam menjalan kan peran dan fungsinya sebagai penyelenggara
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat dituntut untuk memainkan peran
yang lebih optimal khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Masyarakat telah memandang bahwa pelayanan yang baik adalah haknya, oleh karena
itu palayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah bukan sekedar dalam rangka
pelaksanaan kewajibannya saja seperti yang terjadi di masa lampau.
PPK BLUD Puskesmas di era reformasi ini harus bisa tumbuh dan berkembang. Untuk
dapat tumbuh dan berkembang maka perlu diupayakan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan PPK BLUD Puskesmas yang berkesinambungan sesuai kebutuhan masyarakat
sebagai pelanggan (costumers).
Langkah strategis perlu ditempuh dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pelayanan, dengan cara memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada unit
pelayanan seperti PPK BLUD Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam memberikan
pelayanan kesehatan tingkat pertama untuk melaksanakan manjemen pelayanan dan
engelolaan keuangan secara mandiri diantaranya dengan menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
LAPORAN KEUANGAN POKOK
PPK BLUD PUSKESMAS RAWAT JALAN SEMUDUN
Sebagaimana tercantum pada peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 tahun 2007
tentang pedoman teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
pasal 11 bahwa persyaratan administrasi yang harus dipenuhi untuk terbentuknya BLUD
Puskesmas sebagai BLUD salah satunya adalah menyusun dokumen laporan keuangan
pokok, laporan pokok tersebut seperti dimaksud dalam pasal 11 terdiri dari laporan realisasi
anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan.
Menteri Dalam Negeri no. 59 tahun 007. Informasi yang disajikan didalamnya telah
disusun sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Terkait dengan laporan
keuangan tahun ini, kami mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Laporan realisasi anggaran memberikan informasi tentang pendapatan belanja dan
pembiayaan.
2. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban dan ekuitas PPK BLUD
Puskesmas Rawat Jalan Semudun per juni 2015.
3. Catatan atas laporan keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat
memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat didalam laporan
keuangan. Catatan atas laporan keuangan meliputi uraian tentang kebijakan akuntansi,
daftar rinci atau uraian atas nilai pas yang disjikan dalam laporan realisasi anggaran
neraca.
Apabila dalam pembuatan laporan keuangan per juni 2015 ini masih terdapat
kekeliruan kami mengharapkan tanggapan dan saran maupun kritik yang membangun dari
pengguna laporan ini.
Kami akan selalu berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan keuangan
yang tepat waktu dan akurat sehingga terwujud tata kelola pemerintah yang lebih baik .
dengan harapan penyusunan laporan keuangan ini dapat meningkatkan akuntabilitas publik.
Mas Rubeni
Penata Tk.I/ III D
NIP. 19620406 198307 1 002
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan keuangan pokok PPK BLUD Puskesmas Rawat Jalan Semudun terdiri dari: (a)
Laporan RealisasiAnggaran, (b) Neraca, dan (c) Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Tahun Anggaran 2014 sebagaimana terlampir adalah tanggung jawab kami.
Laporan keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran, posisi keuangan dan
catatan atas laporan keuangan secara layak sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.
Mas Rubeni
Penata Tk.I/ III D
NIP. 19620406 198307 1 002
LAPORAN OPERASIONAL
PROYEKSI TAHUN ANGGARAN 2014
B BIAYA OPERASIONAL
1 Biaya Pelayanan
2 Biaya Umum dan Administrasi
Jumlah Biaya Operasional (1+2)
Surplus (Defisit) setelah biaya
Operasional (A-B)
B BIAYA OPERASIONAL
1 Biaya Pelayanan
2 Biaya Umum dan Administrasi
Jumlah Biaya Operasional (1+2)
Surplus (Defisit) setelah biaya
Operasional (A-B)
PROGNOSA PER 30
NO URAIAN PROYEKSI TA 2013
JUNI 2014
I Aset
A Aset Lancar
1. Kas dan setara kas
2. Investasi jangka pendek
3. Piutang usaha
4. Piutang lain-lain
5. Persediaan
6. Uang muka
7. Pendapatan yang masih harus diterima
JUMLAH ASET LANCAR
B Inventaris Jangka Panjang
C Aset Tetap
1. Tanah
Tanah
2. Peralatan mesin
Alat-alat berat
Alat-alat angkutan
Alat-alat bengkel
Alat ukur
Alat pertanian dan peternakan
Alat-alat kantor dan rumah tangga
Alat studio dan komunikasi
Alat-alat kedokteran
Alat laboratorium
Alat keamanan
JUMLAH ASET TETAP
3. Gedung dan Bangunan
Bangunan gedung
Bangunan monumen
4. Jalan, Instalasi dan Jaringan
Jalan dan jembatan
Bangunan air (irigasi)
Instalasi
Jaringan
5. Aset tetap lainnya
Buku dan perpustakaan
Barang bercorak
Kesenian / Kebudayaan
Hewan, ternak dan tumbuhan
6. Konstruksi dalam pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjan
JUMLAH ASET TETAP
PROGNOSA PER 30
NO URAIAN PROYEKSI TA 2013
JUNI 2014
Akumulasi penyusunan aset tetap
Nilai buku aset tetap
D Aset Lain-lain
1. Kemitraan dengan pihak ketiga
Jumlah aset lainnya
JUMLAH ASET (A+B+C+D)
II KEWAJIBAN
A Kewajiban jangka pendek
1. Uang muka dari BUD/R/K (K) BUD
2. Pendapatan yang ditangguhkan
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
B Kewajiban jangka panjang
1. Utang jangka panjang
2. dst.
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
TOTAL KEWAJIBAN (A+B)
III EKUITAS DANA
1. Ekuitas tidak terikat
a. Ekuitas awal
Surplus (Defisit) sd periode lalu
Surplus (Defisit) tahun berjalan
2. Terikat permanen
3. Terikat temporer
4. Hibah
5. Donasi
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (II+III)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(CALK)
Proyeksi Per 30 Juni 2014 dan Periode Tahun
Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
A. Umum
Catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang berisi penjelasan naratif atau rincian
dari angka yang tertera dalam laporan keuangan.
B. Kebijakan Akutansi
1. Asumsi Dasar
Asumsi dasar akutansi yang diterapkan pada sistem akutansi Puskesmas Rawat Jalan
Semudun adalah sebagai berikut :
a. Kelangsungan usaha
Laporan keuangan disusun atas dasar asumsi Puskesmas Rawat Jalan Semudun
dan akan terus melakukan usahanya secara berkesinambungan tanpa maksud
untuk menghentikan usahanya.
b. Dasar akutansi akrual
Laporan keuangan pada prinsipnya disusun atas dasar akrual yaitu mengakui
transaksi pada saat kejadian bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar dan dicatat dalam periode bersangkutan. Hal ini memberikan informasi
kepada pembaca laporan keuangan tidak hanya transaksi masa lalu yang
melibatkan penerimaan kas dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban
pembayaran kas dimasa mendatang serta sumber data yang mempresentasikan
kas yang akan diterima dimasa yang akan datang.
Namun demikian untuk penyusunan laporan realisasi anggaran, Puskesmas Rawat
Jalan Semudun mengacu kepada dasar akuntansi yang digunakan oleh
pemerintah Kabupaten Pontianak.
c. Entitas akutansi
Puskesmas Rawat Jalan Semudun adalah instansi dilingkungan pemerintah
Kabupaten Pontianak yang dibentuk dengan peraturan daerah Kabupaten
Pontianak.
d. Ciri dasar akutansi
Akuntansi keuangan Puskesmas Rawat Jalan Semudun dari akuntansi keuangan
Pemerintah Kabupaten Pontianak karena kekayaan Puskesmas Rawat Jalan
Semudun bukan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Pengelolaan keuangan Puskesmas Rawat Jalan Semudun menggunakan pola
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum dengan ciri yang berbeda dengan
akuntansi satuan kerja lainnya dilingkungan pemerintah Kabupaten Pontianak,
yaitu:
1) Puskesmas Rawat Jalan Semudun diperbolehkan memberikan piutang
sehubungan dengan penerahan barang, jasa dan/atau transaksi lainnya yang
berhubungan langsung atau tidak langsung dengan kegitan Puskesmas.
2) Akuntansi dan laporan keuangan Puskesmas Rawat Jalan Semudun
diselenggarakan sesuai standar akuntansi yang diterbitkan oleh IAI.
3) Pada saat konsolidasi kedalam laporan keuangan pemerintah Kabupaten
Pontianak, laporan keuangan Puskesmas Rawat Jalan Semudun disusun
menggunakan standar akuntansi pemerintah (SAP).
2. Kebijakan Akutansi Aset
Aset diklasifikasi menjadi aset lancar, investsi jangka panjang, aset tetap, dana
cadangan dan aset lainnya.
Aset lancar terdiri dari: kas dan bank, deposito, piutang, persediaan, belanja dibayar
dimuka.
Aset tetap adalah aset berwujud ang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan
dibangun lebih dahulu, yang digunakan untuk penelenggaraan dan pelyanan publik
dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akutansi.
Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang
memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat dibebankan dalam satu periode
akuntansi.
Aset lain-lain adalah aset yang tidak dapat dikelompokan kedalam aset lancar,
investasi jangka panjang, aset tetap dan aset cadangan.
3. Kewajiban Akutansi Kewajiban
Kewajiban atau utang adalah kewajiban pada pihak ketiga sebagai akibat transaksi
keuangan masa lalu yang harus dilunasi. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman
diterima dan atau pada saat kewajiban timbul.
a. Kebijakan Akutansi Ekuitas
Ekuitas adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih antara jumlah
aset dengan jumlah kewajiban. Ekuitas terdiri dari ekuitas dana lancar, ekuitas
dana investasi, ekuitas dana cadangan.
b. Kebijakan Akutansi Hibah Terikat
Hibah terikat yang diperolah dari masarakat/badan lain dengan tujuan untuk
pembiayaan operasional tertentu khusus menaggulangi penyakit HIV/AIDS.
Hibah tipe ini dicatat pada neraca dana hibah terikat sampai dengan pembiayaan
operasional tertentu tersebut dilaksanakan. Hibah terikat yang diperoleh perolehan
aset tetap misalnya pendonor menyumbangkan dana tetapi khusus untuk membeli
aset tertentu maka dicatat pada neraca dana hibah terikat.
c. Kebijakan Akutansi Pendapatan
Pendapatan adalah peningkatan aset dan atau penurunan kewajiban yang berasal
dari berbagai periode berjalan akuntansi tertentu. Pendapatan diakui pada saat
kejadian (transaksi) bukan pada saat kas atau setara kas yang diterima dan dicatat
dalam periode bersangkutan sebesar jumlah pendapatan yang telah menjadi hak.
Pendapatan pencatatan harus dilaksanakan berdasarkan asas bruto yaitu mencatat
penerimaan bruto dan tidak diperbolehkan mencatat jumlah netto (pendapatan
setelah dikompensasi dengan pengeluaran).
Penerimaan berasal dari APBN dan APBD yang digunakan untuk memberi
pelayanan kepada masyarakat di akui sebagai pendapatan jasa layanan.
4. Kebijakan Akutansi Biaya
Berdasarkan sumber dananya biaya diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya yang
sumbernya dari pendapatan operasional Puskesmas dan biaya yang sumber dananya
berasal dari alokasi dana pemerintah kabupaten.
Biaya yang terdiri dari : Biaya operasional sedangkan biaya operasional terdiri dari
biaya pelayanan dan biaya administrasi dan umum.
Aset yang belum masuk dineraca hal ini karena belum dilakukan proses hibah atau
penyerahan. Aset-aset ini asal usulnya dari swadaya, hibah sta dan dari sumber
lainnya. Adapun aset tersebut adalah sebagai berikut:
Tahun Harga
No Nama Aktiva / Uraian Lokasi Kuantitas
Perolehan Perolehan
1 Alat studio dan komunikasi
Televisi Puskesmas 1 Bh
Digital parabola set Puskesmas 1 Set
Jumlah
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONTIANAK
PUSKESMAS RAWAT JALAN SEMUDUN
DAFTAR ASET
TAHUN PEROLEHAN S/D 2014
Jumlah
Jumlah Gedung dan Bangunan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONTIANAK
PUSKESMAS RAWAT JALAN SEMUDUN
DAFTAR ASET
TAHUN PEROLEHAN S/D 2014
Jumlah
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONTIANAK
PUSKESMAS RAWAT JALAN SEMUDUN
DAFTAR ASET
TAHUN PEROLEHAN S/D 2014
Jumlah
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONTIANAK
PUSKESMAS RAWAT JALAN SEMUDUN
DAFTAR ASET
TAHUN PEROLEHAN S/D 2014
Jumlah Jalan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONTIANAK
PUSKESMAS RAWAT JALAN SEMUDUN
DAFTAR ASET
TAHUN PEROLEHAN S/D 2014
Jumlah
Jumlah Jaringan
PEMERINTAH KABUPATEN MEMPAWAH
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAWAT JALAN SEMUDUN
Jalan Raya Semudun No. 23
Kecamatan Sungai Kunyit
Kode Pos 78371
PERNYATAAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa PPK BLUD Puskesmas Rawat Jalan Semudun sanggup
untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. menerapkan Standar Pelayanan Minimal
2. Meningkatkan Manfaat Layanan Bagi Masyarakat
3. Meningkatkan Kinerja Keuangan dan Non Keuangan
4. Menerapkan Praktek Bisnis yang Sehat
Demikian Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung
jawab serta tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun.
PERNYATAAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi salah satu persyaratan administrasi dalm
rangka menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
sebagaimana diatur dalam pasal 18 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, bersedia untuk di audit secara
independen.
Demikian Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung
jawab serta tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun.
Nomor : Kepada,
Lampiran : 1 (Satu) berkas Yth. Bupati Kab. Pontianak
Perihal : Permohonan Untuk di-
menerapkan PPK BLUD Mempawah
Dengan hormat,
Berdasarkan ketentuan pasal 19 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dengan ini kami mengajukan
permohonan untuk dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD).
Persyaratan administratif sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri dimaksud,
yaitu:
1. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan manfaat bagi
masyarakat
2. Pola tata kelola
3. Rencan Strategis Bisnis
4. Standar Pelayanan Minimum
5. Laporn keuangan pokok dan prognosa/proyeksi laporan dan;
6. Pernyataan bersediadi audit secara independen.
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perkenan dan persetujuan diucapkan terima kasih.