Anda di halaman 1dari 66

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS

TAHUN 2016 – 2021

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK


SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PERAWAWANG

Alamat  FAX. ..................... Kode Pos ................


Email : ..........................................................

Lampiran IV
1
Rencana Strategis Perangkat Daerah
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, nikmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan dan perumusan Rencana Strategis
RSUD Perawang Kabupaten Siak dapat diselesaikan dengan baik. Semuanya ini berkat
dukungan dan kerja sama seluruh komponen rumah sakit.
Paradigma bahwa rumah sakit semata-mata merupakan sebuah badan sosial telah
mulai ditinggalkan dan digantikan dengan paradigma baru yang timbul akibat terjadinya
banyak perubahan, baik dalam skala nasional, regional maupun internasional. Untuk
mengantisipasi hal ini, RSUD Perawang harus menetapkan arah perkembangan khususnya
yang menyangkut persaingan yang sehat dan konstruktif sehingga pelayanan yang diberikan
dapat lebih efektif, efisien merata dan menguntungkan semua pihak sehingga RSUD
Perawang tetap eksis dan semakin berkembang.
Perencanaan strategis sangat diperlukan bagi pengelolaan rumah sakit. Perencanaan
strategis merupakan suatu analisis rasional tentang kesempatan yang ditawarkan oleh
lingkungan dan kekuatan atau kelemahan organisasi, dilanjutkan dengan penulisan strategi
yang sesuai dengan kesempatan dan kekuatan atau kelemahan tersebut. Rencana Strategis ini
merupakan hasil rapat yang membahas dan menyimpulkan berbagai pemikiran dan
permasalahan yang timbul dan berkembang dari bawah (bottom up) maupun dari atas (top
down).
Rencana strategis ini masih harus dijabarkan dalam bentuk Rencana Kerja Tahunan.
Kecermatan dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang menghasilkan program-
program yang dirancang untuk mencapai sasaran sangat membantu keberhasilan rumah sakit.
Harapan kami rencana strategis ini dapat dijadikan salah satu acuan dalam membuat
rencana kerja tahunan rumah sakit dan rencana strategis dari masing-masing unit yang ada di
RSUD Perawang.
Tualang,.....................2022
Direktur,

dr. ..................................... M.Kes


NIP............................................

Lampiran IV
1
Rencana Strategis Perangkat Daerah
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ......... ii
BAB I PROFIL ORGANISASI
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.Sejarah Singkat ………………………………………………………….. 2
2. Landasan Hukum ……………………………………………………….. 2
3. Tujuan Menjadi Badan Layanan Umum Daerah ………………………... 4
B. VISI ………………………………………………………………………… 5
C. MISI ............................................................................................................. 6
D. Nilai – nilai …..……………………………………………………………. 6
E. Sistematika Penulisan ……………………………………...……………… 6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSUD PERAWANG


2.1.1 Kedudukan ....................................................................................................... 8
2.1.2 Tugas dan Fungsi ............................................................................................. 8
2.1.3 Struktur Organisasi .......................................................................................... 8
2.1.4 Hubungan Strategis ......................................................................................... 9
2.1.5 Resiko .............................................................................................................. 9
2.1.6 Produk Jasa ...................................................................................................... 10
2.1.7 Fasilitas Yang Tersedia .................................................................................. .. 10
2.1.8 Cara Menjual Produk ....................................................................................... 11
2.1.9 Kekayaan Intelektual ........................................................................................ 11
2.1.10 Lokasi ............................................................................................................. 12
2.1.11 Lingkungan .................................................................................................... 12
2.2. Sumber Daya RSUD Perawang ........................................................................ 13
2.3. Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD Perawang .............. 18

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RSUD
Perawang.......................................................................................................... 23
3.2. Telaahan Visi, Misi, Program dan Kegiatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih……………………………………………………………...……….. 25
3.3. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Kajian Hidup
......................................................................................................................... 34
3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis.............................................................................. 43

Lampiran IV
1
Rencana Strategis Perangkat Daerah
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi........................................................................................................ 47
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah................................................................48
4.3 Strategi Dan Kebijakan........................................................................................49
BAB V RENCANA PROGARAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDAPATAN
INDIKATIF............................................................................................................. 60
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD ................................................................................ 64
BAB VII PENUTUP ………………………………………………………... 66

Lampiran IV
1
Rencana Strategis Perangkat Daerah
1. Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Perawang Tahun
2022-2027

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Era globalisasi saat ini menyebabkan arus informasi berjalan begitu cepat sehingga
menumbuhkan suatu paradigma baru bagi masyarakat, hal ini ditandai dengan semakin
kritis dan tingginya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang semakin baik, berkualitas
dan memuaskan, khususnya dalam bidang kesehatan.
Dalam upaya merespon paradigma baru tersebut RSUD Perawang berusaha untuk
selalu memberikan pelayanan terbaik, terjangkau serta profesional sehingga memuaskan
para pemangku kepentingan (stakeholders) dan rumah sakit sendiri.
Agar dapat memberikan pelayanan terbaik, terjangkau serta profesional, maka
pengelolaan RSUD Perawang harus dilakukan dengan cara bisnis yang sehat dan
profesional. Prinsip-prinsip bisnis yang sehat seperti efektif, efisien, optimalisasi, benefit
dan cost harus menjadi indikator dalam pelaksanaannya.
Upaya untuk menempatkan RSUD Perawang sebagai rumah sakit wisata perlu juga
untuk terus diupayakan dan diperjuangkan sehingga RSUD Perawang dapat turut serta
dalam pencetakan sumber daya manusia kesehatan yang unggul dan dapat diandalkan
dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
Menghadapi perubahan dan tantangan tersebut di atas, diperlukan manajemen
pengelolaan yang fleksibel dan responsif yang ditopang dengan perencanaan yang matang
agresif yaitu suatu perencanaan yang proaktif dan berkesinambungan, bukan hanya
perencanaan yang reaktif.
Agar dalam pengelolaan rumah sakit dapat fleksibel dan responsif diperlukan suatu
tata kelola keuangan yang fleksibel dan responsif. Ruang pengelolaan tata keuangan yang
fleksibel ini tersedia dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Penyelenggaraan Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah.
Penerapan peraturan ini di rumah sakit akan mengakibatkan pola pengelolaan
keuangan yang statis menjadi fleksibel yaitu adanya keleluasaan untuk menerapkan
praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
RSUD Perawang merupakan salah satu rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten
Siak yang terletak di Kecamatan Tualang, merupakan rumah sakit tipe D dengan jumlah
karyawan sebanyak 246 orang yang terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga
farmasi, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keteknisan medis,

Lampiran IV
1
Rencana Strategis Perangkat Daerah
tenaga kesehatan lingkungan, tenaga radiografer, tenaga fungsional
kesehatan lainnya dan tenaga non kesehatan lainnya.

Sejarah Singkat
RSUD Perawang Kecamatan Perawang Kabupaten Siak awalnya merupakan
Puskesmas Perawang yang berdiri pada tahun 2013, di Jl. Raya KM-9 Perawang-Minas,
Desa Perawang Barat dengan luas bangunan .... m2, dan personil yang bertugas hanya ..
orang, sedangkan dokternya ...orang.
Pada tahun 2018, Puskesmas Perawang dikembangkan menjadi RSUD Perawang
dengan ijin mendirikan No. ............................... dan ijin operasional No.
.............................. tentang penetapan klasifikasi dan ijin operasional RSUD Perawang
Kabupaten Siak dengan wilayah kerja ..... desa. RSUD Perawang dengan pelayanan
unggulan yaitu Rumah Sakit Tanpa Kelas diresmikan oleh Bupati Siak
............................... pada tanggal ...........................

1.2. LANDASAN HUKUM


Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis (Renstra) RSUD Perawang Tahun
2022-2027 didasarkan pada ketentuan peraturan perundangan-undangan sebagai berikut:
1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
5 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah;
6 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
7 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
8 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU;
10 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;

Lampiran IV
1
Rencana Strategis Perangkat Daerah
11 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
12 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
13 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
14 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7 Tahun 2006 tentang Persyaratan Administratif
dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah untuk
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
15 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Kewenangan Pengadaan
Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum;
16 Peraturan Menteri Keuangan Nomr 9 Tahun 2006 tentang Pembentukan Dewan
Pengawas pada Badan Layanan Umum;
17 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10 Tahun 2006 tentang Pedoman Penetapan
Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan Pegawai Badan Layanan
Umum;
18 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Petunjuk
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
19 Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 56 Tahun 2014 tentang klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit;
20 Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 56 Tahun 2015 tentang Penetapan
Kelas;
21 Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor ................... tentang Retribusi Pelayanan
Kesehatan di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Siak;
22 Peraturan Daerah Nomor ..........................tentang RPJMD 20xx-20xx Kabupaten
Siak
23 Peraturan Daerah Nomor ....................... tentang RPJP 20xx – 20xx;
24 Peraturan Daerah Nomor ............................... tentang Tupoksi;
25 Peraturan Daerah Kabupaten Siak ................................. tentang Struktur dan
Kedudukan RSUD Perawang.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN


Rencana Strategis RSUD Perawang Tahun 2022-2027 disusun dengan maksud
untuk menyediakan sebuah rencana pembangunan RSUD Perawang dengan jangka waktu
perencanaan 5 (lima) tahun sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memuat gambaran
pelayanan RSUD Perawang, permasalahan strategis yang ada dalam konteks tugas dan
fungsi RSUD Perawang, serta program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran,
dan pendanaan yang bersifat indikatif.
Adapun tujuan disusunnya Rencana Strategis RSUD Perawang adalah sebagai
landasan operasional untuk menggerakkan seluruh sumber daya yang ada di RSUD
Perawang, sehingga seluruh unsur dapat dimanfaatkan secara optimal melalui keterpaduan
dalam program guna mewujudkan visi dan misi RSUD Perawang dengan periode 5 (lima)
tahun

Lampiran IV
1
Rencana Strategis Perangkat Daerah
dalam kerangka pembangunan jangka panjang daerah secara
berkesinambungan.
1.3.1. Maksud
Maksud disusunnya Rencana Strategis RSUD Perawang Tahun 2022-2027 adalah :
1. Sebagai Dokumen Perencanaan yang dijadikan pedoman atau acuan dalam menyusun
Rencana Kinerja Tahunan Rumah Sakit Umum Daerah Perawang.
2. Sebagai landasan bagi aparat pengawas fungsional dalam melaksanakan fungsi
pengawasan terhadap kinerja Rumah Sakit.
3. Tersusunnya program dan kegiatan prioritas yang dijadikan pedoman bagi
penyelenggara pembangunan (stakeholder) sehingga kegiatan berjalan secara
optimal.
1.3.2. Tujuan
1. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama lima tahun yang akan datang.
2. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif, efisien dan
berkelanjutan.
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku pembangunan di
Kabupaten Siak.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN


Rencana Strategis RSUD Perawang Tahun 2022-2027 disusun berdasarkan
sistematika berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Penyusunan Renstra, Dasar Hukum, Maksud dan Tujuan, serta
Sistematika Penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSUD PERAWANG
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) RSUD Perawang dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja
sumber daya yang dimiliki RSUD Perawang dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang dihadapi dan dinilai
perlu diatasi melalui Renstra RSUD Perawang ini.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Menjelaskan butir-butir penting Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan RSUD Perawang, Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Terpilih yang terkait dengan tugas dan fungsi RSUD
Perawang, Faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan RSUD
Perawang yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan
wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah
satu bahan perumusan isu strategis pelayanan RSUD Perawang.
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Pada bagian ini dikemukakan rumusan tujuan dan sasaran jangka menengah
RSUD Perawang, serta rumusan pernyataan

Lampiran IV
1
Rencana Strategis Perangkat Daerah
strategi dan kebijakan RSUD Perawang dalam lima tahun mendatang.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif
BAB VI INDIKATOR KINERJA RSUD PERAWANG YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja RSUD Perawang
yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai RSUD Perawang
dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran RPJMD.

Lampiran IV
1
Rencana Strategis Perangkat Daerah
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PERAWANG

Sesuai dengan Peraturan Bupati Siak Nomor ..................... Tentang Struktur Organisasi
dan Tata Kerja Rumah RSUD Perawang mempunyai Tugas dan Fungsi sebagai berikut :
(1) Kedudukan RSUD Perawang dalam Pemerintah Kabupaten Siak yaitu
merupakan RSUD Kelas D sebagai unsur pendukung tugas Bupati di bidang
pelayanan rumah sakit.
(2) RSUD Perawang dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan
bertanggungiawab kepada Bupati melalui Sekda.

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI RSUD


PERAWANG
(1) RSUD Perawang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna sesuai dengan kemampuan pelayanan dan kapasitas
sumberdaya organisasi sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), RSUD
Perawang menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis RSUD Perawang dalam penyusunan rencana,
pelaksanaan, pembinaan, evaluasi dan laporan serta penyiapan bahan
penyusunan perumusan kebijakan pemerintahan daerah di bidang pelayanan
RSUD Perawang sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
pelayanan RSUD Perawang sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas pelayanan RSUD Perawang sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang- undangan yang berlaku; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Adapun susunan organisasi serta uraian tugas adalah :

1. Direktur
Direktur menjalankan tugas pokok membantu Bupati dalam menyelenggarakan
sebagian tugas pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan yang meliputi
upaya penyembuhan, pemulihan, pencegahan dan peningkatan kesehatan, pelayanan
rujukan serta memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan RSUD Perawang.
Direktur menyelenggarakan fungsi :
a. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi;

Lampiran IV
1
Rencana Strategis Perangkat Daerah
b. Penetapan kebijakan penyelenggaraan rumah sakit sesuai dengan
kewenangannya;
c. Penyelenggaraan tugas dan fungsi rumah sakit;
d. Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan tugas dan fungsi unsur
organisasi;
e. Pelaksanaan evaluasi, pencatatan, dan pelaporan rumah sakit; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas
aparatur sipil negara.
2. Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kasubbag.
Kasubag Tata Usaha mempunyai tugas pokok merencanakan operasional,
melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan ketatausahaan, pengelolaan
data dan administrasi kepegawaian serta keuangan berdasarkan prosedur dan
ketentuan yang berlaku untuk meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas dan
kualitas pelayanan. Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Kasubbag Tata Usaha
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha;
b. Pengkoordinasian kegiatan tugas jabatan Kasubbag Tata Usaha;
c. Pelaksanaan kegiatan tugas jabatan Kasubbag Tata Usaha;
d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha; dan
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur yang berkaitan
dengan tugas dan fungsinya.
3. Seksi Pelayanan Penunjang Medis
Seksi Pelayanan Penunjang Medis dipimpin oleh seorang Kasi.
Kasi Pelayanan Penunjang Medis mempunyai tugas pokok merencanakan,
mengendalikan, mengevaluasi, dan menunjang kegiatan pelayanan medis sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk meningkatkan pelayanan medis
kepada pasien.
Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Kasi Pelayanan Penunjang Medis
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Pelayanan Penunjang Medis;
b. Pengkoordinasian kegiatan tugas jabatan Kasi Pelayanan
Penunjang Medis;
c. Pelaksanaan kegiatan tugas jabatan Kasi Pelayanan Penunjang Medis;
d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Pelayanan Penunjang
Medis; dan
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur yang berkaitan
dengan tugas dan fungsinya.
4. Seksi Keperawatan
Seksi Keperawatan dipimpin oleh seorang Kasi.
Kasi Keperawatan mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan kegiatan
bimbingan, pengawasan, pelaporan kegiatan dan pengendalian pelaksanaan penerapan
standar asuhan keperawatan pada seluruh pelayanan keperawatan berdasarkan

Lampiran IV
1
Rencana Strategis Perangkat Daerah
kebijakan rumah sakit untuk menghindari kesalahan dalam
pelaksanaan tugas.
Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Kasi Keperawatan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Keperawatan;
b. Pengkoordinasian kegiatan tugas jabatan Kasi Keperawatan;
c. Pelaksanaan kegiatan tugas jabatan Kasi Keperawatan;
d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi
Keperawatan; dan
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur yang berkaitan
dengan tugas dan fungsinya.
5. Komite
a. Komite merupakan satuan organisasi non struktural yang dibentuk dengan
Keputusan Direktur sesuai peraturan perundang- undangan untuk tujuan dan tugas
tertentu.
b. Komite berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur.
c. Komite dipimpin oleh seorang Ketua yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Direktur
dengan memperhatikan masukan dari staf medis yang bekerja di rumah sakit
sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
d. Komite mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun dan memantau
Standar Pelayanan Profesi, Standar Pelayanan Minimal, Standar Operasional
Prosedur dan melaksanakan pembinaan etika profesi serta memberikan saran
pertimbangan dalam pengembangan pelayanan profesi.
e. Jumlah komite ditetapkan sesuai dengan kebutuhan.
f. Dalam melaksanakan tugas, komite dapat membentuk Sub Komite dan/atau
Panitia yang merupakan kelompok kerja tertentu yang ditetapkan dengan
Keputusan Direktur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. SPI
a. SPI merupakan unsur organisasi yang bertugas membantu Direktur dalam
melaksanakan pemeriksaan audit kinerja internal RSUD Perawang.
b. SPI berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur.
c. SPI dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur.
d. Dalam melaksanakan tugas, SPI dapat menyelenggarakan fungsi :
e. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan manajemen risiko di RSUD Perawang;
f. Penilaian terhadap sistem pengendalian, pengelolaan, dan pemantauan efektifitas
dan efisiensi sistem dan prosedur dalam bidang administrasi pelayanan, serta
administrasi umum dan keuangan;
g. Pelaksanaan tugas khusus dalam lingkup pengawasan intern yang ditugaskan oleh
Direktur;
h. Pemantauan pelaksanaan dan ketepatan pelaksanaan tindak lanjut atas laporan
hasil audit; dan

Lampiran IV
1
Rencana Strategis Perangkat Daerah
i. Pemberian konsultasi, advokasi, pembimbingan, dan pendampingan dalam
pelaksanaan kegiatan operasional rumah sakit.
7. Instalasi
a. Instalasi adalah unit pelayanan yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan
kegiatan pelayanan medis, penunjang medis, penunjang non medis, keperawatan,
dan pemeliharaan sarana prasarana RSUD Perawang sesuai dengan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
b. Instalasi dipimpin oleh Kepala Instalasi yang berada dan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur.
c. Jumlah dan jenis instalasi disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan RSUD
Perawang dan perubahannya ditetapkan oleh Peraturan Direktur sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Perubahan dan/atau penambahan jumlah dan jenis instalasi dapat dilaksanakan
dengan memperhatikan beban tugas, kebutuhan dan kemampuan Pemerintah
Daerah serta ditetapkan dengan Keputusan Direktur setelah mendapat persetujuan
Bupati.
8. Kelompok Jabatan Fungsional
a. Pada RSUD Perawang dapat dibentuk jabatan fungsional sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan jenis jabatan fungsional yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang
terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang keahliannya.
d. Setiap kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Direktur.
e. Jumlah dan tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
f. Jenis dan jenjang jabatan tenaga fungsional ditetapkan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagan susunan RSUD Perawang dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:

Lampiran IV
1
Rencana Strategis Perangkat Daerah
KOMITE
PENUNJANG MEDIS
SEKSI PELAYANAN

DIREKTUR
SEKSI KEPERAWATAN

USAHA
SUB BAGIAN TATA

SPI
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RSUD PERAWANG

Rencana Strategis Perangkat Daerah


KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
INSTALASI

Lampiran IV 1

Rencana Strategis Perangkat Daerah


2.2. SUMBER DAYA RSUD PERAWANG
2.2.1. Kepegawaian
Secara keseluruhan jumlah personil RSUD Perawang sampai dengan bulan Maret 2017
adalah sebanyak 256 orang, dengan komposisi pegawai menurut jenis kelamin berdasarkan
kedudukan dalam organisasi adalah sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Daftar
Tenaga PNS
Berdasarkan Pangkat dan Golongan di RSUD Perawang Per 1
......20xx

No Pangkat Golongan Tenaga Jumlah


PNS CPNS
1 Pembina Utama IV/e
2 Pembina Utama Madya IV/d
3 Pembina Utama Muda IV/c
4 Pembina Utama Tingkat I IV/b
5 Pembina IV/a
6 Penata Tingkat I III/d
7 Penata III/c
8 Penata Muda Tingkat I III/b
9 Penata Muda III/a
10 Pengatur Tingkat I II/d
11 Pengatur II/c
12 Pengatur Muda Tingkat I II/b
13 Pengatur Muda II/a
14 Juru Tingkat I I/d
15 Juru I/c
16 Juru Muda TK.I I/b
17 Juru Muda I/a
JUMLAH

Tabel 2.2.
Daftar Tenaga Non PNS
Berdasarkan Status Kepegawaian di RSUD Perawang Per
1......20xx
No Status Kepegawaian Jumlah
1 PTT ( Pegawai Tidak Tetap)
2 Tenaga Honorer
3 PHL ( Pegawai Harian Lepas )
JUMLAH

PERSON 15
PTT (Pegawai Tidak Tetap) adalah tenaga dengan perjanjian kontrak di RSUD Perawang yang
penggajiannya berasal dari APBD.
Tenaga Honorer adalah tenaga kerja kontrak RSUD Perawang yang pengajiannya berasal dari
Dana Operasional Rumah Sakit dan jika tidak mencukupi, pengajuan biaya penggajian ke
APBD.
PHL (Pegawai Harian Lepas) adalah tenaga kerja kontrak RSUD Perawang yang pengajiannya
berasal dari Dana Operasional Rumah Sakit.
Tabel 2.3
Daftar Tenaga Berdasarkan Pendidikan di RSUD Perawang PER 01 ........
20xx
No Pendidikan Jumlah
1 Dr. Sp.A 1
2 Dr.Sp.OG 2
3 Dr.Sp.PD 1
4 Dr.Sp.B 1
5 Dr.Sp.An 1
6 Dr.Sp.PK 1
7 Dr.Sp.R 0
8 Dr.Sp. Jiwa 2
9 Dr.Sp. Syaraf 1
10 Dr.Sp. 0
11 Dr.Gigi.
12 Dr.Umum.
13 S.1 Apoteker
14 S.1 Keperawatan
15 S. Kep, Ners
16 S.1 Kesmas
17 S.1 Farmasi
18 S.1 Pendidikan
19 S.1 Teknik Informatika
20 S.1 Komputer
21 S.1 Ilmu Administrasi Negara
22 S.1 Hukum
23 S.1 Hubungan Internasional
24 S.1 Manajemen Akuntasi
25 S.1 Ekonomi
26 S.1Psikologi
27 S.1Sains
28 D.4 Teknik Informatika
29 D.3 Keperawatan
30 D.3 Farmasi
31 D.3 Kebidanan
32 D.3 Aknes
33 D.3 Analisis Kesehatan
34 D.3 Fisioterapi

PERSON 16
35 D.3 Rekam Medik
36 D.3 Optisien
37 D.3 Gizi
38 D.3 Radiologi
39 D.3 Teknik Elektromedik
40 D.3 Kesehatan Lingkungan
41 D.3 Perawat gigi
42 D.3 Analisis Kimia
43 D. 3 Perpustakaan
44 D.3 Manajemen Informatika
45 D. 4 Teknik Informatika
46 SMA
47 SLTP
48 SD
Jumlah
Keberhasilan seluruh layanan di RSUD Perawang sangat ditunjang oleh ketenagaan yang
cukup dan memiliki kompetensi serta profesional dibidangnya sesuai kebutuhan yang ada. Di
suatu rumah sakit pada umumnya terbagi menjadi dua jenis ketenagaan yaitu tenaga kesehatan
dan tenaga non kesehatan. Yang dimaksud tenaga kesehatan adalah sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. Sedangkan di luar itu adalah
tenaga non kesehatan atau pegawai yang bekerja di bidang kesehatan (rumah sakit).

2.2.2. Sarana Prasarana


RSUD Perawang berdiri diatas lahan seluas 4 Ha dengan luas bangunan 20.000 M2.
Dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan pada RSUD Perawang dibutuhkan sarana dan
prasarana yang memadai. Keberadaan sarana dan prasarana RSUD Perawang dapat dilihat dari
tabel berikut Sarana yang dimiliki adalah :
 Ruang Rawat Inap Kelas VIP tersedia 0 tempat tidur
 Ruang Rawat Inap Kelas I, tersedia 6 tempat tidur
 Ruang Rawat Inap Kelas II tersedia 20 tempat tidur
 Ruang Rawat Inap Kelas III tersedia 30 tempat tidur
 Ruang Rawat Inap HCU sebanyak 2 tempat tidur
 Ruang Rawat Inap Isolasi sebanyak 1 tempat tidur

2.2.2.2. Rawat Jalan


 Klinik Kesehatan Anak
 Klinik Kebidanan dan Kandungan
 Klinik Penyakit Dalam
 Klinik Bedah
 Klinik Kesehatan Jiwa
 Klinik Fisioterapi
 Klinik Umum

PERSON 17
 Klinik Kesehatan Gigi dan Mulut
 Klinik Gizi
 Klinik DOTS

2.2.2.3. Unit Gawat Darurat

2.2.2.4. Penujang Medik dan Non Medik


 Instalasi Patologi Klinik
 Instalasi Farmasi
 Instalasi Radiologi
 Instalasi Kamar Jenazah
 Instalasi Gizi
 Instalasi Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
 Gudang Barang
 Loundry

2.2.2.5. Sarana Ibadah


 Mushola di Ruang Obgyn dan di Ruang IGD umum

2.2.2.6. Sarana Parkir


2.2.2.7. Saran Transportasi
 Mobil Ambulance 4 Unit
 Kereta Jenazah 1 Unit
 Mobil Operasional 2 Unit

2.2.2.8. Sarana Medis Dan Penunjang Diagnostik


 Pesawat Rontgen
 Mesin Anastesi
 Surgery Set
 Obgin set
 USG set
 EKG set
 EEG set
 ICU set
 THT set

PERSON 18
 Laboratorium set
 Radiologi

2.2.2.9. Prasarana
 Listrik
 Sumber Air Bersih
 Telepon
 Genset
 Saluran Gas Medik

2.3. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN RUMAH


SAKIT UMUM DAERAH PERAWANG
Dalam menetapkan strategi untuk pengembangan RSUD Perawang diperlukan adanya
suatu parameter yang dapat melihat kekuatan internal dan pengaruh eksternal sehingga strategi
pengembangan yang akan dilakukan lebih tepat pada sasaran. Pola yang digunakan adalah
dengan menggunakan diagram analisis SWOT. Untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara
sistematis yang berguna bagi pengembangan RSUD Perawang, diperlukan adanya analisis yang
dapat memetakan posisi RSUD Perawang saat ini yang akan mengembangkan pelayanan dan
menggali potensi sumber pendapatan rumah sakit secara optimal. Analisis yang umum
digunakan adalah analisa SWOT dimana analisis ini akan membandingkan antara faktor
eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal kekuatan
(Strengths) dan kelemahan (Weaknesses). Analisis SWOT ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman.
Tabel.2.6
Analisa lingkungan Internal

Faktor Internal Bobot Rating Skor


Kekuatan
Lokasi 0,1 5 0,5
SDM Spesialis Cukup Lengkap sesuai kelas 0,15 10 1,5
RS 0,1 5 0,5
Tarif Lebih Murah 0,01 6 0,06
Rumah Sakit Rujukan 0,09 9 0,81
Peralatan cukup lengkap 0,01 5 0,05
Trend Revenue meningkat 0,05 8 0,4
Kuantitas SDM 0,01 8 0,08
Fleksibilitas Penggunaan Anggaran 0,03 5 0,15
Master Plan Bangunan 0,05 8 0,14
Kompetensi SDM Cukup

4,45

PERSON 19
Kratikal Faktor Sukses Bobot Rating Skor
Bobot
Kelemahan
Sistem jenjang karier tidak jelas 0,1 7 0,7
Remunerasi belum memadai Kurangnya 0,02 7 0,14
Komitmen 0,01 10 0,1
Sop belum lengkap 0,02 8 0,06
Perfomance SDM masih kurang Kapasitas 0,05 3 0,15
tempat tidur kurang Tarif dibawah unit 0,01 6 0,06
cost 0,07 5 0,35
Budaya Organisasi belum mendukung Brand name 0,01 9 0,09
belum familiar 0,01 4 0,04
Prasarana pendukung yang kurang 0,1 7 0,7

2,49

b. Peluang dan Tantangan


Tabel.2.7.
Analisa Lingkungan Eksternal

Kritkal Faktor Sukses Bobot Rating Skor


Bobot
Peluang
Status PPK BLUD 0,2 9 1,8
Paket peraturan omnibus regulasi 0,15 9 1,35
Banyaknya manajer swasta 0,1 8 0,8
Dukungan Pemda cukup tinggi 0,07 6 0,42
UU no.40 Sistem Jaminan Nasional 0,05 5 0,25
Proporsi luas lahan yang belum 0,02 4 0,08
dimanfaatkan
KSO 0,1 6 0,6
Kerjasama dengan institusi pendidikan 0,01 7 0,07
5,37

PERSON 20
Kritikal Faktor Sukses Bobot Rating Skor
Bobot
Ancaman
Disharmonis dengan masyarakat 0,01 10 0,1
UU Pengaduan Konsumen no.8 tahun 1999 UU 0,1 5 0,5
Praktek Kedokteran no.29 tahun 2004 Tumbuhnya 0,05 6 0,3
rumah sakit pesaing 0,02 5 0,1
Tuntutan masyarakat Intervensi politis 0,02 9 0,18
0,1 3 0,3

1,48

Dari hasil matriks internal dan eksternal diatas, maka diketahui skor yang diperoleh
RSUD Perawang. Skor kekuatan : 4,45 dan skor kelemahan 2,49 (Skor kekuatan-kelemahan :
4,45-2,49= 1,97) dan untuk 19 faktor eksternal, skor peluang 5,37 dan skor ancaman 1,48 (Skor
peluang-skor ancaman : 5,39-1,48=3,91)>. Ini berarti RSUD Perawang berada dikuadran I, yaitu
berada diposisi mendukung strategi yang agresif.
Dari kedua analisis tersebut diatas yakni ALE analisis SWOT, maka apabila ingin Menjadi
Rumah Sakit terbaik, pilihan dan kebanggaan masyarakat. Dapat melalui asumsi-asumsi sebagai
berikut :
1. Harus ada kestabilan politik dan ekonomi di masyarakat serta political will pemerintah
Daerah sebagai pemilik rumah sakit.
2. Meraih peluang pasar menengah keatas, perlu ada fasilitas yang memadai dan kualitas
layanan perlu ditingkatkan untuk melayani kebutuhan pasar tersebut.

Tantangan berdasarkan analisis SWOT Pengembangan RSUD Perawang sebagai berikut :


1. Adanya Undang-Undang No.8 tahun 1999 tentang Pengaduan Konsumen yang
mempunyai bobot 0,5 dimana RSUD Perawang harus responsive terhadap masukan dari
pelanggan dan memberikan pelayanan sesuai harapan pasien.
2. Undang-undang No.29 tentang Praktek Kedokteran dimana dokter dapat melaksanakan
praktek di 3 (tiga) tempat oleh karena itu Rumah Sakit harus mempunyai SOP yang jelas
yang dipakai oleh semua unsur pelayanan dan harus memberikan penghasilan tambahan
bagi dokter- dokter spesialis dengan membuka praktek sore
3. Adanya intervensi politik, diharapkan penetapan status BLUD RSUD Perawang melalui
peraturan daerah agar tidak terjadi intervensi politis dan legislatif.
4. RSUD Perawang diharapkan dapat menambah jumlah dan jenis pelayanan sesuai yang
diharapkan atau tuntutan masyarakat.

PERSON 21
5. Untuk masalah disharmonis dengan masyarakat, diharapkan rumah sakit dapat menjalin
kerjasama dengan masyarakat sekitar.
6. Tumbuhnya rumah sakit pesaing, diharapkan rumah sakit Perawang jangan menganggap
sebagai pesaing akan tetapi jadikanlah mereka sebagai mitra kerja pelayanan.

Peluang berdasarkan analisas SWOT pengembangan RSUD Perawang


sebagai berikut :
1. Status PPK BLUD
Dengan ditetapkan RSUD Perawang menjadi Badan Layanan Umum Daerah, diharapkan
RSUD Perawang dapat lebih fleksibel dalam pengelolaan keuangan khususnya untuk
meningkatkan pelayanan kepada pasien.
2. Adanya Peraturan OMBUDSMEN
Regulasi ini menjelaskan tentang transparansi pengelolaan keuangan dan akuntabilitas
kinerja pelayanan public
3. Banyaknya Manajemen Swasta
Dalam hal ini manajer swasta dapat dijadikan sebagai salah satu pendapatan pelayanan
kesehatan berupa kerjasama pelayanan kesehatan antara rumah sakit sebagai penyedia jasa
dengan perusahaan swasta sebagai pengguna jasa layanan.
4. KSO (Kerja Sama Operasional)
Diharapkan peningkatan pelayanan kepada pasien biasa meningkat dalam hal waktu dan
biaya
5. Dukungan PEMDA cukup tinggi
Sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Siak masih memberikan dana untuk peningkatan
kualitas sarana dan prasana rumah sakit khusus untuk pelayanan keluarga miskin dan
penggadaan bangunan.

PERSON 22
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERAWANG

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERAWANG
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan
program/kegiatan di atas antara lain adalah :
1. Perlu adanya Status kemandirian RS yakni terlaksananya PPK-BLUD
2. Perlu adanya sistem organisasi yang berkapibilitas.
3. Tuntutan pelayanan yang lebih berkualitas pada aspek sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan rujukan
4. Pemenuhan jumlah, jenis dan kualitas SDM masih belum sesuai standard pelayanan
kesehatan fasilitas rujukan
5. Perlu adanya peningkatan kualitas proses layanan kepada pelanggan

3.2. TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH
3.2.1. Visi
Visi Kepala Daerah Terpilih adalah “Siak Lebih Maju dan Agamis”. Secara
fisolosofis visi tersebut dapat dimaknai sebagai berikut :
Lebih maju: pembangunan akan terus ditingkatkan dengan semangat kemandirian, penuh
inovasi dan profesionalitas birokrasi dalam penyelengaraan pembangunan di semua bidang baik
dalam bidang pemerintahan, maupun bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan ekonomi
sebagai upaya mensejahterakan masyarakat secara berkelanjutan.
Agamis: pembangunan manusia yang diselenggarakan berlandaskan nilai- nilai akhlakul
karimah sebagai penunjang utama bagi keberhasilan pembangunan di berbagai bidang.
3.2.2. Misi
Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih dituangkan ke dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Siak 2016- 2021 selama lima tahun ke depan
sebagai komitmen untuk mencapai visi, sebagai berikut:
1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berwawasan lingkungan.
2. Meningkatkan pembangunan keagamaan.
3. Meningkatkan pembangunan manusia melalui akselerasi pembangunan bidang pendidikan,
kesehatan dan ekonomi.
Isu-isu yang selaras dengan cita-cita dan harapan masyarakat terhadap Bupati dan Wakil
Bupati terpilih serta kebijakan pemerintah dalam jangka menengah, antara lain meliputi :
1. Peningkatan Infrastruktur;
2. Peningkatan Ekonomi;
3. Peningkatan Kondisi Sosial;
4. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan;
5. Peningkatan Kualitas Pendidikan;
6. Peningkatan Kualitas Kesehatan;
7. Pengembangan Agribisnis dan Pariwisata.

PERSON 23
Program prioritas Bupati dan Wakil Bupati yang dtuangkan dalam Sapta Cipta sebagai berikut:
1. Program Infrastruktur, Tata Ruang dan Lingkungan hidup
2. Program Peningkatan Ekonomi
3. Program Peningkatan Sosial Keagamaan
4. Program Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan
5. Program Peningkatan Pendidikn dan Kebudayaan
6. Program Peningkatan Kesehatan
7. Program Pengembangan Agribisnis dan Pariwisata

Tabel.3.2
Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Terpilih
periode 2016-2020

Visi ‘’ Siak Lebih Maju dan Agamis “


No Misi dan Permasalahan Faktor
Program Bupati
dan Pelayanan Penghambat Pendorong
Wakil Bupati RSUDPerawang
terpilih

(1) (2) (3) (4) (5)


1 Misi 1
Peningkatan Berhubung RSUD - Pengembang -
Perawang terletak an
pembangunan
pada lahan/ tanah pembanguna
Infrastruktur
milik kecamatan n RSUD
pembangunan belum bisa
insfrastruktur secara dioptimalkan
mandiri menjadi , terkait
hambatan. pemilikan
lahan

PERSON 24
2 Misi 2 Jenis pelayanan Pemahaman Banyak
Peningkatan kesehatan tertentu agama kurang pondok pesantren
pembangunan dikaitkan dengan Penyalahgunaa n Adanya pengajian
norma teknologi dan tausiah rutin
religius
agama dan Adanya perawat
keagamaan
budaya rohani (warois)

3 Misi 3 Jumlah dokter Masih kurang Bidan dan


Peningkatan umum dan dokter umum perawat sudah
Akselerasi spesialis kurang dan dokter cukup tempat
pembangunan (tidak ada minat) spesialis strategis
manusia Kompetensi Fasilitas untuk rujukan

melalui bidang pendukung pelayanan


peningkatan perumahsakitan untuk dokter kegawat
pembangunan dan daruratan di

bidang kegawatdaruratan wilayah


ekonomi, masih kurang Siak
kesehatan Selatan

dan Percepatan
pendidikan. pembangunan
kesehatan bg
masyarakat

3.4. TELAAHAN RENSTRA Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis


(KLHS) RPJMD Kabupaten Siak 2016-2021
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan pelaksanaan
Undang-Undang No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

PERSON 25
Lingkungan Hidup. Pasal 15 memberikan amanah kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah
untuk melaksanakan KLHS untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana,
dan atau program. Pasal tersebut juga mengatur kewajiban penyusunan KLHS untuk
penyusunan atau evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) beserta rencana rincinya,
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Kabupaten. Prosedur penyusunan KLHS untuk mengkaji RPJMD selanjutnya diatur
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.67 tahun 2012 dan juga Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No 9 tahun 2011 tentan Pedoman Umum Penyusunan KLHS.
Telaahan KLHS mengidentifikasi intensitas keterkaitan Kebijakan, Rencana
dan Program-program (K/R/P) pembangunan yang termuat dalam RPJMD Kabupaten Siak
Tahun 2022-2027 dengan isu strategis yang telah teridentifikasi, yakni Pemanfaatan
Ruang, Kedekatan dengan Wilayah Bopuncur, Konversi Lahan
Pertanian Produktif, Penurunan Kuantitas dan Kualitas Sumber Air, Penurunan Kualitas Udara
dan Peningkatan Kebisingan, Peningkatan Volume Limbah Domestik, Pertambahan
Jumlah Penduduk, Kerentanan Bencana serta Pesisir dan Pantai. Isu-isu pembangunan di
Kabupaten Siak dipengaruhi oleh kebijakan dan rencana pembangunan sebagai berikut :
1. Keterkaitan Kebijakan Rencana dengan Pemanfaatan Ruang
a. Pengembangan prasarana transportasi serta jaringan jalan strategis
b. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung pemerintahan.
c. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan sarana dan prasaran airigasi.
d. Peningkatan ketersediaan jaringan air bersih
e. Peningkatan sarana – prasarana sanitasi lingkungan
f. Peningkatan kualitas perumahan dan pemukiman
g. Peningkatan kualitas air dan udara serta pengurangan pencemaran
h. Pemanfaatan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup
i. Penataan ruang dan infrastruktur wilayah
j. Pemantapan kerukunan hidup beragama, rasa saling percaya,
toleransi dan tenggang rasa
k. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan
l. Peningkatan pemenuhan sarana dan prasarana serta kurikulum
pendidikan
m. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
n. Pengembangan potensi pertanian, kelautan dan pesisir
o. Pengembangan ekonomi syariah dan pengembangan ekonomi
perdesaan

PERSON 26
p. Pembangunan kelembagaan usaha dan pasar berbasis potensi dan keunggulan local
q. Pengembangan Koperasi usaha mikro,kecil dan menengah (KUMKM) serta
Pengembangan kebijakan keuangan daerah yang mendukung perekonomian daerah
dan KUMKM
r. Pengembangan infrastruktur penunjang agribisnis dan pariwisata
s. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang transparan, akuntabel dan terjangkau,
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah
dan desa, Peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan,
Peningkatan demokratisasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
2. Keterkaitan Kebijakan Rencana danKedekatan dengan Wilayah
Bopuncur
a. Pengembangan prasarana transportasi serta jaringan jalan strategis
b. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung pemerintahan.
c. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan sarana dan prasarana irigasi.
d. Peningkatan ketersediaan jaringan air bersih
e. Peningkatan sarana – prasarana sanitasi lingkungan
f. Peningkatan kualitas perumahan dan pemukiman
g. Peningkatan kualitas air dan udara serta pengurangan pencemaran
h. Pemanfaatan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup
i. Penataan ruang dan infrastruktur wilayah
j. Pemantapan kerukunan hidup beragama, rasa saling percaya,
toleransi dan tenggang rasa
k. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan
l. Peningkatan pemenuhan sarana dan prasarana, Peningkatan manajemen pendidikan
melalui standarisasi dan penjaminan mutu
m. Pengembangan potensi pertanian, kelautan dan pesisir (khususnya pertanian)
n. Pengembangan ekonomi syariah dan pengembangan ekonomi pedesaan serta
Pembangunan kelembagaan usaha dan pasar berbasis potensi dan keunggulan lokal
dan juga Penciptaan iklim usaha yang kondusif
o. Pengembangan koperasi usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) serta
Pengembangan kebijakan keuangan daerah yang mendukung perekonomian daerah
dan KUMKM
p. Peningkatan keterampilan dan keahlian serta perlindungan tenaga kerja dan juga
Peningkatan kesempatan kerja
q. Pengembangan infrastruktur penunjang agribisnis dan pariwisata
r. Penguatan kapasitas pelaku agribisnis, kemitraan usaha dan jaringan pemasaran

PERSON 27
s. Pengembangan industri dan perdagangan kecil dan menengah
t. Percepatan pembangunan industri pariwisata daerah serta peningkatan pemasaran
pariwisata.
u. Peningkatan produksi, keanekaragaman dan keamanan pangan daerah
v. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang transparan, akuntabel dan terjangkau,
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah
dan desa, Peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan,
Peningkatan demokratisasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
3. Keterkaitan Kebijakan Rencana dengan Konversi Lahan Pertanian
Produktif
a. Pengembangan prasarana transportasi serta jaringan jalan strategis
b. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung pemerintahan.
c. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan sarana dan prasarana irigasi.
d. Peningkatan ketersediaan jaringan air bersih
e. Peningkatan sarana – prasarana sanitasi lingkungan
f. Peningkatan kualitas perumahan dan pemukiman
g. Peningkatan kualitas air dan udara serta pengurangan pencemaran
h. Pemanfaatan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup
i. Penataan ruang dan infrastruktur wilayah.
j. Pemantapan kerukunan hidup beragama, rasa salingpercaya,
toleransi dan tenggang rasa
k. Peningkatan pemenuhan sarana dan prasarana, Peningkatan
manajemen pendidikan melalui standarisasi dan penjaminan mutu.
l. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
m. Pengembangan potensi pertanian, kelautan dan pesisir
n. Pengembangan ekonomi syariah dan pengembangan ekonomi
perdesaan
o. Pengembangan koperasi usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM)
p. Peningkatan keterampilan dan keahlian serta perlindungan tenaga kerja
q. Pengembangan infrastruktur penunjang agribisnis dan pariwisata
r. Penguatan kapasitas pelaku agribisnis, kemitraan usaha dan jaringan pemasaran
s. Pengembangan industri dan perdagangan kecil dan menengah serta percepatan
pembangunan industri pariwisata daerah serta peningkatan pemasaran pariwisata
t. Meningkatkanketahanan pangan daerah yang berkelanjutan
u. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang transparan, akuntabel dan terjangkau,
Peningkatankapasitas kelembagaan dan

PERSON 28
profesionalisme aparatur pemerintah daerah dan desa, Peningkatan efektivitas dan
efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, Peningkatan demokratisasi dan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan.
4. Keterkaitan Kebijakan Rencana dengan Penurunan Kuantitas dan
Kualitas Sumber Air
a. Pengembangan prasarana transportasi serta jaringan jalan strategis
b. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung pemerintahan.
c. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan sarana dan prasarana irigasi.
d. Peningkatan ketersediaan jaringan air bersih
e. Peningkatan sarana – prasarana sanitasi lingkungan
f. Peningkatan kualitas perumahan dan pemukiman
g. Peningkatan kualitas air dan udara serta pengurangan pencemaran
h. Pemanfaatan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup
i. Penataan ruang dan infrastruktur wilayah.
j. Pemantapan kerukunan hidup beragama, rasa saling percaya, toleransi dan tenggang
rasa
k. Peningkatan pemenuhan sarana dan prasarana, Peningkatan manajemen pendidikan
melalui standarisasi dan penjaminan mutu
l. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, Pemenuhan penyediaan
tenaga kesehatan yang handal dan memadai, Peningkatan sikap, perilaku dan
kesadaran masyarakatdalam pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat, Peningkatan
cakupan dan mutu program penjaminan kesehatan masyarakat, Pembangunan
kependudukan dan keluarga berencana
m. Pengembangan potensi pertanian, kelautan dan pesisir
n. Peningkatan keterampilan dan keahlian serta perlindungan tenaga kerja
o. Pengembangan infrastruktur penunjang agribisnis dan pariwisata
p. Pengembangan industri dan perdagangan kecil dan menengah
q. Peningkatan produksi, keanekaragaman dan keamanan pangan daerah
r. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang transparan, akuntabel dan terjangkau,
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah
dan desa, Peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan,
Peningkatan demokratisasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
5. Keterkaitan Kebijakan Rencana dengan Penurunan Kualitas Udara
dan Peningkatan Kebisingan
a. Pengembangan prasarana transportasi serta jaringan jalan strategis.
(Tahap Kontruksi)

PERSON 29
b. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung pemerintahan.
(Tahap Kontruksi)
c. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan sarana dan prasarana irigasi. (Tahap
Kontruksi)
d. Peningkatan ketersediaan jaringan air bersih. (Tahap Kontruksi)
e. Peningkatan sarana – prasarana sanitasi lingkungan. (Tahap
Kontruksi)
f. Peningkatan kualitas perumahan dan pemukiman.
g. Peningkatan kualitas air dan udara serta pengurangan pencemaran.
h. Pemanfaatan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup.
i. Penataan ruang dan infrastruktur wilayah.
j. Pemantapan kerukunan hidup beragama, rasa saling percaya,
toleransi dan tenggang rasa.
k. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan. (Tahap Konstruksi)
l. Peningkatan pemenuhan sarana dan prasarana, Peningkatan manajemen pendidikan
melalui standarisasi dan penjaminan mutu.
m. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dalam. (Tahap Konstruksi)
n. Pemenuhan penyediaan tenaga kesehatan yang handal dan memadai, Peningkatan
sikap, perilaku dan kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan pola hidup bersih dan
sehat, Peningkatan cakupan dan mutu program penjaminan kesehatan masyarakat,
Pembangunan kependudukan dan keluarga berencana.
o. Pengembangan potensi pertanian, kelautan dan pesisir.
p. Pengembangan ekonomi syariah dan pengembangan ekonomi pedesaan serta
Pembangunan kelembagaan usaha dan pasar berbasis potensi dan keunggulan lokal
dan juga Penciptaan iklim usaha yang kondusif.
q. Pengembangan infrastruktur penunjang agribisnis dan pariwisata.
r. Pengembangan industri dan perdagangan kecil dan menengah.
s. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang transparan, akuntabel dan terjangkau,
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah
dan desa, Peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan,
Peningkatan demokratisasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
6. Keterkaitan Kebijakan Rencana dengan Peningkatan Volume Limbah
Domestik
a. Peningkatan ketersediaan jaringan air bersih.
b. Peningkatan sarana – prasarana sanitasi lingkungan.
c. Peningkatan kualitas perumahan dan pemukiman.
d. Peningkatan kualitas air dan udara serta pengurangan pencemaran.
e. Pemanfaatan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup.

PERSON 30
f. Penataan ruang dan infrastruktur wilayah.
g. Pemantapan kerukunan hidup beragama, rasa saling percaya,
toleransi dan tenggang rasa.
h. Peningkatan pemberdayaan dan pembinaan PMKS.
i. Peningkatan pemenuhan sarana dan prasarana, Peningkatan manajemen pendidikan
melalui standarisasi dan penjaminan mutu,
j. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, Pemenuhan penyediaan
tenaga kesehatan yang handal dan memadai, Peningkatan sikap, perilaku dan
kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat, Peningkatan
cakupan dan mutu program penjaminan kesehatan masyarakat, Pembangunan
kependudukan dan keluarga berencana
k. Peningkatan keterampilan dan keahlian serta perlindungan tenaga kerja
l. Pengentasan kemiskinan melalui “insentif rakyat miskin”, Peningkatan kapasitas dan
keterampilanmasyarakat kurang mampu serta Peningkatan keberdayaan dan kualitas
hidup masyarakat perdesaan Tidak mempengaruhi secara langsung terhadap
pemanfaatan ruang.
m. Pengembangan infrastruktur penunjang agribisnis dan pariwisata.
n. Peningkatan produksi, keanekaragaman dan keamanan pangan daerah.
7. Keterkaitan Kebijakan Rencana dengan Pertambahan Jumlah
Penduduk
a. Pengembangan prasarana transportasi serta jaringan jalan strategis.
b. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung pemerintahan.
c. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan sarana dan prasarana irigasi.
d. Peningkatan ketersediaan jaringan air bersih.
e. Peningkatan sarana – prasarana sanitasi lingkungan.
f. Peningkatan kualitas perumahan dan pemukiman.
g. Peningkatan kualitas air dan udara serta pengurangan pencemaran.
h. Penataan ruang dan infrastruktur wilayah.
i. Pemantapan kerukunan hidup beragama, rasa saling percaya, toleransi dan tenggang
rasa.
j. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan.
k. Peningkatan pemenuhan sarana dan prasarana, Peningkatan manajemen pendidikan
melalui standarisasi dan penjaminan mutu, Peningkatan mutu tenaga pendidik dan
kependidikan serta akselerasi peningkatan kualifikasi guru, Penyediaan bantuan
pendidikan, khusus bagi anak dari keluarga tidak mampu yang melanjutkan
keperguruan tinggi lokal yang berada di Kabupaten Siak,

PERSON 31
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan seni dan budaya, serta
Pembinaan kepemudaan, olahraga, dan kebudayaan.
l. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, Pemenuhan penyediaan
tenaga kesehatan yang handal dan memadai, Peningkatan sikap, perilaku dan
kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat, Peningkatan
cakupan dan mutu program penjaminan kesehatan masyarakat, Pembangunan
kependudukan dan keluarga berencana.
m. Pengembangan potensi pertanian, kelautan dan pesisir.
n. Pengembangan ekonomi syariah dan pengembangan ekonomi perdesaan, serta
Pembangunan kelembagaan usaha dan pasar berbasis potensi dan keunggulan lokal
dan juga Penciptaan iklim usaha yang kondusif.
o. Pengembangan koperasiusaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) serta
Pengembangan kebijakan keuangan daerah yang mendukung perekonomian daerah
dan KUMKM.
p. Peningkatan keterampilan dan keahlian serta perlindungan tenaga kerja dan juga
Peningkatan kesempatan kerja.
q. Pengentasan kemiskinan melalui “insentif rakyat miskin”, Peningkatan kapasitas dan
keterampilan masyarakat kurang mampu serta Peningkatan keberdayaan dan kualitas
hidup masyarakat perdesaan akan mempengaruhi peningkatan pertambahan jumlah
penduduk.
r. Pengembangan infrastruktur penunjang agribisnis dan pariwisata.
s. Pengembangan industri dan perdagangan kecil dan menengah serta percepatan
pembangunan industri pariwisata daerah serta peningkatan pemasaran pariwisata.
t. Mantapnya ketahanan pangan masyarakat.
u. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang transparan, akuntabel dan terjangkau,
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah
dan desa, Peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan,
Peningkatan demokratisasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
8. Keterkaitan Kebijakan Rencana dengan Kerentanan Bencana
a. Pengembangan prasarana transportasi serta jaringan jalan strategis.
b. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung pemerintahan.
c. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan sarana dan prasarana irigasi
d. Peningkatan ketersediaan jaringan air bersih.
e. Peningkatan sarana – prasarana sanitasi lingkungan.
f. Peningkatan kualitas perumahan dan pemukiman.
g. Peningkatan kualitas air dan udara serta pengurangan pencemaran.

PERSON 32
h. Penataan ruang dan infrastruktur wilayah.
i. Mitigasi dan pengendalian bencana secara terpadu.
j. Pemantapan kerukunan hidup beragama, rasa saling percaya, toleransi dan tenggang
rasa.
k. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan.
l. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, Pemenuhan penyediaan
tenaga kesehatan yang handal dan memadai, Peningkatan sikap, perilaku dan
kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat, Peningkatan
cakupan dan mutu program penjaminan kesehatan masyarakat, Pembangunan
kependudukan dan keluarga berencana.
m. Pengembangan potensi pertanian, kelautan dan pesisir.
n. Peningkatan keterampilan dan keahlian serta perlindungan tenaga kerja.
o. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang transparan, akuntabel dan terjangkau,
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah
dan desa, Peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan,
Peningkatan demokratisasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
9. Keterkaitan Kebijakan Rencana dengan Pesisir dan Pantai
a. Pengembangan prasarana transportasi serta jaringan jalan strategis.
b. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung pemerintahan.
c. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan sarana dan prasarana irigasi.
d. Peningkatan ketersediaan jaringan air bersih
e. Peningkatan sarana – prasarana sanitasi lingkungan.
f. Peningkatan sarana – prasarana sanitasi lingkungan.
g. Peningkatan kualitas air dan udara serta pengurangan pencemaran.
h. Pemanfaatan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup.
i. Penataan ruang dan infrastruktur wilayah.
j. Mitigasi dan pengendalian bencana secara terpadu
k. Pemantapan kerukunan hidup beragama, rasa saling percaya, toleransi dan tenggang
rasa
l. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan.
m. Peningkatan pemenuhan sarana dan prasarana, Peningkatan manajemen pendidikan
melalui standarisasi dan penjaminan mutu, Peningkatan mutu tenaga pendidik dan
kependidikan serta akselerasi peningkatan kualifikasi guru, Penyediaan bantuan
pendidikan, khusus bagi anak dari keluarga tidak mampu yang melanjutkan
keperguruan tinggi lokal yang berada di kabupaten Siak, Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan seni dan budaya,

PERSON 33
serta Pembinaan kepemudaan, olahraga, dan kebudayaan.
n. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, Pemenuhan penyediaan
tenaga kesehatan yang handal dan memadai, Peningkatan sikap, perilaku dan
kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat, Peningkatan
cakupan dan mutu program penjaminan kesehatan masyarakat, Pembangunan
kependudukan dan keluarga berencana
o. Pengembangan potensi pertanian, kelautan dan pesisir.
p. Pengembangan ekonomi syariah dan pengembangan ekonomi pedesaan serta
Pembangunan kelembagaan usaha dan pasar berbasis potensi dan keunggulan lokal
dan juga Penciptaan iklim usaha yang kondusif.
q. Pengembangan koperasi usaha mikro,kecildan menengah (KUMKM) serta
Pengembangan
kebijakan keuangan daerah yang mendukung perekonomian daerah dan KUMKM.
r. Peningkatan keterampilan dan keahlian serta perlindungan tenaga kerja dan juga
Peningkatan kesempatan kerja peningkatan keterampilan dan keahlian tenaga kerja
(SDM).
s. Pengentasan kemiskinan melalui “insentif rakyat miskin”, Peningkatan kapasitas dan
keterampilan masyarakat kurang mampu serta peningkatan keberdayaan dan kualitas
hidup
masyarakat perdesaan.
t. Pengembangan infrastruktur penunjang agribisnis dan pariwisata.
u. Penguatan kapasitas pelaku agribisnis, kemitraan usaha dan jaringan usaha,
Peningkatan daya saing produk dan pengembangan diversifikasi produk olahan dan
peningkatan standarisasi dan sertifikasi produk daerah, serta perlindungan konsumen.
v. Pengembangan industri dan perdagangan kecil dan menengah serta percepatan
pembangunan industri pariwisata daerah serta peningkatan pemasaran pariwisata.
w. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang transparan, akuntabel dan terjangkau,
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah
dan desa, Peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan,
Peningkatan demokratisasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

3.3. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS


Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum dapat
diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi
keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Dari semua
di atas

PERSON 34
maka, disimpulkan beberapa isu strategis pembangunan jangka menengah RSUD Perawang
sebagai berikut:

Tabel 3.4
Kriteria Penentuan Isu-Isu Strategis
No Kriteria*) Bobot**)
1 Perlu adanya SDM yang berdaya saing tinggi 30
(profesional, produktif dan berkomitmen)
2 Tersedianya sarana dan prasarana yang 30
memadai.
3 Perlu adanya Status kemandirian RS yakni 10
terlaksananya PPK-BLUD
4 Sistem organisasi yang berkapibilitas. 10
5 Perlu peningkatan kualitas proses layanana 20
kepada pelanggan
Total 100

Tabel 3.5 Nilai


Skala Kriteria
No Isu Strategis Nilai Skala Kriteria ke– Total
Skor

1 2 3 4 5 6 Dst
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Terbatasnya
aksebelitas terhadap
pelayanan kesehatan yang 4
berkualitas,
terutama pada
kelompok rentan
seperti : penduduk miskin,
daerah
tertinggal, terpencil,
perbatasan, dan
kepulauan terdepan

2 Pelayanan kesehatan 4
ibu dan anak yang sesuai
standar masih terbatas

3 Belum teratasinya 3
pemasalahan gizi
secara menyeluruh

PERSON 35
4 Masih tingginya
kesakitan dan 3
kematian akibat
penyakit menular dan tidak
menular

5 Belum terlindunginya
masyarakat secara 5
maksimal terhadap beban
pembiayaan kesehatan

6 Belum terpenuhinya
jumlah, jenis kualitas, serta
penyebaran 5
sumberdaya manusia
kesehatan, dan belum
optimalnya dukungan
kerangka regulasi
ketenagaan kesehatan.

7 Belum optimalnya
ketersediaan, pemerataan, 5
dan
keterjangkauan obat
esensial, penggunaan
obat yang tidak
rasional, dan
penyelenggaraan pelayanan
kefarmasian yang
berkualitas.

8 Masih terbatasnya
kemampuan manajemen 5
dan
informasi kesehatan,
meliputi pengelolaan
administrasi dan hokum
kesehatan.

9 Permasalahan
manajerial dalam 6
singkronisasi perencanaan
kebijakan, program,
dan anggaran serta
masih terbatasnya

PERSON 36
koordinasi dan
integrasi lintas sector
10 Disparitas antar
wilayah, golongan
pendapatan, dan 3
urban-ruralmasih terjadi
dan belum
terjadi perbaikan
secara signifikan. Perlu
pendekatan pembangunan
sesuai
kondisi wilayah

11 Pemberdayaan
masyarakat dalam 4
pembangunan kesehatan
belum
dilakukan secara
optimal.

12 Belum tersedia biaya


operasional yang 6
memadai di Rumah Sakit

Isu strategis RSUD Perawang, berdasarkan analisis internal dan eksternal adalah
sebagai berikut :
a. Related Diversifikasi (keanekaragaman) merupakan strategi untuk
memaksimalkan keuntungan karena RSUD Perawang yang berada di wilayah
Kecamatan Perawang Kabupaten Siak mempunyai 10 jenis tenaga kesehatan dari
berbagai profesi diantaranya dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat,
perawat gigi, bidan, asisten apoteker, analis kesehatan, tenaga gizi, tenaga sanitarian.
Kondisi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan produk pelayanan
kesehatan dengan cara menambah menu pelayanan yang menjadi isu yang banyak
dibutuhkan oleh konsumen atau pasien sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan
yang disediakan oleh RSUD Perawang, diantaranya : Ruang Perawatan VIP,
Pelayanan Pemasangan Gigi Palsu, Kawat Gigi, Pemeriksaan USG, Pelayanan
Fototherapi, Pelayanan Ambulance 24 Jam dll.

b. Market Developement (pengembangan pasar) merupakan isu strategi pilihan yang


harus dilakukan oleh RSUD Perawang melalui penjualan produk lama di pasar baru.
Strategi ini ditempuh dengan cara :

PERSON 37
1) Membuka pasar geografis baru terutama untuk wilayah Kecamatan Sukanagara,
Kecamatan Pasirkuda, Kecamatan Kadupandak, Kecamatan Tanggeung dan
kecamatan – kecamatan wilayah Siak selatan bisa memanfaatkannya.
2) Memikat segmen pasar lain diantaranya adalah kepesertaan BPJS. Dimana RSUD
Perawang Kepesertaan BPJS yang banyak, sehingga bisa dijadikan segmen pasar
yang sangat Potensial.
3) Memetakan kekuatan dan kelemahan produk pelayanan RSUD Perawang, yang
menjadi Kekuatan RSUD Perawang adalah mempunyai kamar operasi dan dokter
spesialis, Fasilitas Pelayanan Kesehatan Gigi dan kebidanan yang lengkap. Akan
tetapi Kelemahan RSUD Perawang adalah SDM. Jadi antara Produk Pelayanan
yang dimiliki tidak diimbangi dengan SDM yang memadai. Sehingga Produk
Pelayanan yang dihasilkan Kurang Optimal.

c. Product Developement (pengembangan produk Pelayanan) merupakan isu


strategi pilihan yang harus dilakukan oleh RSUD Perawang melalui pengembangan
produk pelayanan baru untuk pasar lama. Strategi ini ditempuh dengan cara sebagai
berikut :
1) Mengembangkan Produk Pelayanan yang baru yang akan dilakukan oleh
RSUD Perawang, diantaranya adalah Pelayanan Perawatan VIP untuk Rawat
Inap, Pemasangan Gigi Palsu dan Pemasangan Kawat Gigi.
2) Mengembangkan beragam tingkat mutu, yang akan dilaksanakan di RSUD
Perawang adalah dengan penerapan Pola Tarif Perbub BLUD.
3) Mengembangkan modeling dan special services yang akan diterapkan
di RSUD Perawang adalah pengembangan dalam hal service Ambulance 24
Jam, Pelayanan Laboratorium 24 Jam.

d. Vertical Integration (integrasi vertical) merupakan strategi yang dilakukan


dengan cara meningkatkan harmonisasi hubungan antara RSUD Perawang dengan
Dinas Kesehatan Kabupaten Siak dalam perolehan bantuan dari pemerintah daerah,
propinsi dan pusat serta pihak lain yang akan mengembangkan Rumah Sakit.

PERSON 38
BAB IV
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH PERAWANG
4.1.1. Tujuan Jangka Menengah
Tujuan adalah hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi,
memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.
Tujuan yang dikristalkan dari visi dan misi jangka menengah RSUD Perawang adalah :
1. Terwujudnya PPK-BLUD sebagai bentuk kemandirian RS
2. Terwujudnya system organisasi yang berkapabilitas
3. Terpenuhinya tuntutan pelayanan yang lebih berkualitas pada aspek sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan rujukan
4. Terpenuhinya jumlah, jenis dan kualitas Sumber Daya Manusia yang sesuai standar
pelayanan kesehatan dan fasilitas rujukan
5. Meningkatnya wahana pendidikan dan pelatihan serta penelitian untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan yang bersinergi dengan mutu layanan.
4.1.2. Sasaran Jangka Menengah
1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit

Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
TARGET KINERJA PADA
No TUJUAN SASARAN INDIKATOR TAHUN KE -
KINERJA 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Meningkatkan Meningkat Persentase
kualitas pelayanan nya kualitas indikator Standar
kesehatan dan pelayanan Pelayanan
rujukan Rumah kesehatan Minimal (SPM)
dan rujukan yang mencapai 60% 75% 78% 80% 83%
Sakit
Rumah target tahun
Sakit berjalan

Persentase
elemen akreditasi
pelayanan yang
memenuhi standar
akreditasi RS 60% 65% 70% 75% 80%
tahun berjalan

PERSON 39
Rata-rata
Indeks Kepuasan
Masyarakat
(IKM) terhadap
75% 80% 81% 82% 83%
pelayanan Rumah
Sakit

Persentase
pelayanan terhadap
pasien keluarga
miskin yang
60% 65% 70% 75% 80%
datang ke rumah
sakit

4.2. STRATEGI DAN KEBIJAKAN RSUD PERAWANG


Perencanaan stategik instansi Pemerintah harus mampu menjawab tuntutan
perkembangan lingkungan eksternal dan internal. Analisis terhadap lingkungan organisasi baik
internal maupun eksternal merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) yang ada.
Tabel 4.2
Strategi dan Kebijakan RSUD Perawang 2017-2021
I. Visi : Menjadi Pusat Rujukan dan Memberikan Pelayanan Prima Untuk
Pelanggan/ Masyarakat
KEBIJAKAN TAHUNAN
NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
MISI 1 : 1. Memberikan tempat rujukan yang aman,
2. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan Sumber Daya Manusia
yang Profesional,
3. Menciptakan manajemen Rumah Sakit yang Optimal.

Ketersediaan
Meningkatnya Meningkatkan
Tenaga dokter
1 mutu pelayanan kualitas dan √ √ √ √ √
PTT dan Bidan
kuantitas
PTT

PERSON 40
kesehatan dan sumber daya Ketersediaan obat
rujukan penunjang dan perbekalan
kesehatan sesuai
pelayanan √ √ √ √ √
kebutuhan
kesehatan rumah
sakit
Rumah sakit yang
terakreditasi versi
√ √ √ √ √
2012

Meningkatkan Penyelenggara an
standarisasi rumah pendidikan dan
pelatihan √ √ √ √ √
sakit pegawai RS

Meningkatkan
profesionalisme
dan disiplin
Ketersediaan
sumber daya perlengkapan √ √ √ √
manusia rumah gedung kantor
sakit

Meningkatkan Ketersediaan
pemeliharaan, fasilitas
pengembangan, dan perawatan
pembangunan kesehatan bagi
penderita akibat
sarana dan dampak asap
√ √ √ √ √
prasarana rumah rokok
sakit yang
memadai

Pembangunan
gedung rumah √ √ √ √
sakit

PERSON 41
Pembangunan
ruang laundry dan
CSSD rumah sakit √

Pembangunan

gudang obat

Pembangunan
ruang OK rumah √
sakit

Ketersediaan
peralatan
kesehatan sesuai √ √ √ √ √
kebutuhan

Sebagai implementasi dari kebijakan RSUD Perawang tahun 2017 – 2021 maka
disusunlah rencana operasional dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai
sampai akhir tahun 2021 dengan cara mengoptimalkan semua sumber daya (Tenaga, sarana,
prasarana, peralatan, peraturan-peraturan yang mendukung/terkait serta majemen rumah sakit
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat/pelanggan terhadap pelayanan
kesehatan yang diberikan rumah sakit, yaitu dengan salah satunya melaksanakan program
peningkatan pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dengan kegiatan pokok
sebagai berikut :

PERSON 42
Tabel 4.3 Program peningkatan pelayanan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) RSUD Perawang 2017-2021

TAHUN KE PENANGGUNG JAWAB


KEGIATAN
1 2 3 4 5
1. Peningkatan Bidang Pelayanan
pelayanan kamar √ Medis dan Keperawatan
operasi
2. Penambahan 20 Bidang Pelayanan Medis dan
tempat tidur √ Keperawatan
lantai 2

3. Penambahan Bidang Pelayanan Medis dan


poliklinik spesialis Keperawatan
prostodonti,
konservasi, √
periodonti

4. Pengembangan Bidang Pelayanan Medis dan


gedung rawat Keperawatan
inap anak, ICU, √
dan OK

5. Penambahan Bidang Penunjang Medis


IPAL kapasitas
10m3/jam,
WTP/sumur
dalam kapasitas
10 m3/jam dan √ √
generator set
kapasitas 350
kva

6. Pengembangan Bidang Penunjang Medis


gedung √ √ √
laboratorium
7. Penambahan Bidang Penunjang Medis
peralatan
kesehatan dan √ √ √ √ √
non kesehatan

8. Pengembangan Bidang Penunjang Medis


gedung CSSD, √ √
laundry,

PERSON 43
gudang obat
dan gudang
umum

9. Penambahan Bagian Umum dan Keuangan


tenaga medis √ √ √ √
subspesialis
10. Penambahan tenaga Bagian Umum dan Keuangan
medis √ √ √ √ √
dan non medis
11. Diklat pegawai √ √ √ √ √ Bagian Umum dan Keuangan
12. Penambahan Bagian Umum dan Keuangan
dokter spesialis
jaga onsite √ √ √ √

13. Terintegrasiny a Bidang Program dan Pemasaran


sistem informasi
untuk seluruh
pelayanan √ √ √ √
rumah sakit

14. Pendaftaran sistem Bidang Program dan Pemasaran


online √ √ √ √

15. Website atau Bidang Program dan Pemasaran


blog rumah sakit √ √ √ √ √

16. Kajian Bagian Umum dan Keuangan


organisasi RS √
menjadi type C
17. Realisasi Bagian Umum dan Keuangan
rumah sakit √
menjadi type C
18. Menyusun, Bagian Umum dan Keuangan
menjalankan,
monitoring dan
evaluasi tata
kelola organisasi
rumah sakit yang √ √ √ √
sehat, efektif dan
efisien

PERSON 44
19. Evaluasi hasil survey Bidang Program dan Pemasaran
kepuasan
pelanggan √ √ √ √ √

Standar Pelayanan Minimal bidang rumah sakit pada RSUD Perawang meliputi jenis
pelayanan, indikator dan standar pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit, jenis pelayanan
rumah sakit yang wajib disediakan oleh rumah sakit, yang meliputi :
1. Pelayanan gawat darurat;
2. Pelayanan intensif care unit;
3. Pelayanan laundry;
4. Pelayanan rawat inap;
5. Pelayanan rawat jalan;
6. Pelayanan pengelolaan limbah;
7. Pelayanan laboratorium;
8. Pelayanan bedah central;
9. Pelayanan farmasi;
10. Pelayanan gizi;
11. Pelayanan pemulasaraan jenazah;
12. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit;
13. Pelayanan radiologi;
14. Pelayanan pencegahandan pengendalian infeksi (PPI);
15. Pelayanan persalinan dan perinatologi;
16. Pelayanan administrasi manajemen;
17. Pelayanan rekam medis;
18. Pelayanan ambulance;
19. Pelayanan transfusi darah;
20. Pelayanan keluarga miskin;

PERSON 45
Tabel 4.4
Penjelasan Kegiatan Pelayanan Yang Dilakukan Di RSUD Perawang

Visi : Menjadi Pusat Rujukan dan Memberikan Pelayanan Prima Untuk Pelanggan/ Masyarakat

Target Capaian
Setiap tahun
No Kegiatan Pelayanan
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6 7
1. Pelayanan Gawat
Darurat
1. Kemampuan 92 94 96 99 100
menangani Life
saving anak dan
81 93
dewasa. 75 87 100

2. Pemberi pelayanan <5meni t <5meni t


kegawat daruratan <5meni t <5meni t <5men it
yang bersertifikat
BLS/PPGD/GELS/A
CLS/ATLS

3. Waktu tanggap
pelayanan petugas
instalasi gawat
darurat maksimal 5 menit

4. Jam buka pelayanan


gawat darurat 24 jam terus 100 100 100 100 100
menerus
5. Ketersediaan tim 100 100 100 100 100
penanggulangan bencana 76 77 78 79 80
1(satu) tim
6. Kepuasan pelanggan
<2/100 0 <2/100 0 <2/100 0 <2/100 0 <2/100 0
7. Kematian pasien kurang
daru sama dengan 24
jam
kurang dari 2 per 100 100 100 100 100

PERSON 46
seribu
8. Tidak adanya pasien yang
diharuskan membayar
uang muka

2. Pelayanan Intensive
Care Unit
1. Rata-rata pasien <3% <3% <3% <3% <3%
yang kembali ke
perawatan intensif
dengan kasus yang sama
<72 jam 100 100 100 100 100

2. Pemberi pelayanan unit


intensif dokter spesialis 100 100 100 100 100
Pemberi pelayanan unit
intensif perawat D3
3. Pemberi pelayanan unit 52 64 76 88 100
intensif perawat D3
dengan sertifikat
mahir ICU/setara

3. Laundry
1. Kesesuaian 100 100 100 100 100
pengambilan linen ke
ruangan
berdasarkan jumlah dan
jenisnya

2. Ketepatan waktu 100 100 100 100


penyediaan linen untuk 100
ruangan maksimal 48
jam
4. Pelayanan Rawat Inap

PERSON 47
1. Pemberi pelayanan 100 100 100 100 100
di rawat inap adalah
dokter spesialis
2. Pemberi pelayanan di
100 100 100 100 100
rawat inap adalah
perawat dengan minimal
pendidikan D3
3. Angka kejadian
infeksi nosokomial
kurang dari 1,5% <1,5 <1,5 <1,5 <1,5 <1,5

4. Dokter penanggung 100 100 100 100 100


jawab pasien rawat
inap
5. Ketersediaan
100 100 100 100 100
pelayanan rawat
inap
6. Jam visite dokter spesialis
100 100 100 100 100
pkl. 08.00
s.d 14.00 setiap hari kerja
7. Kejadian infeksi pasca
operasi kurang dari 1.5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
%
8. Tidak adanya kejadian

pasien jatuh yang


100 100 100 100 100
berakibat
kecacatan/kematian
9. Kematian pasien > 48
jam <0,24 <0,24 <0,24 <0,24 <0,24
10. Kejadian pulang
paksa <5 <5 <5 <5 <5
11. Kepuasan pelanggan
12. Rawat inap TB : 90 90 90 90 90

PERSON 48
a. Penegakan
diagnose TB 25 43 61 79 97
melalui
pemeriksanaan
mikroskopis TB
b. Terlaksananya kegiatan
100 100 100 100 100
pencatatan dan
pelaporan TB di
rumah sakit

5. Pelayanan Rawat
Jalan
1. Dokter pemberi 100 100 100 100 100
pelayanan di
Poliklinik Spesialis
adalah dokter
spesialis
2. Jam buka
pelayanan Pkl 08.00
100 100 100 100 100
s.d 13.00 WIB setiap
hari kerja, kecuali hari
Jum’at pkl 08.00 s.d
11.00 WIB
3. Waktu tunggu di rawat
jalan 60 menit
4. Kepuasan
pelanggan 60 60 60 60 60
5. Pasien rawat jalan menit menit menit menit menit
tubercolosis yang
ditangani dengan
strategis DOTs 87 88 89 90 90

89 91 93 96 100

6. Pengolahan Limbah
1. Baku mutu limbah 100 100 100 100 100
cair CCD BOD
2. Pengolahan limbah 100 100 100 100 100

PERSON 49
medis padat sesuai
dengan aturan

7. Laboratorium Patologi
Klinik
1. Pelayanan 100 100 100 100 100
laboratorium patologi
klinik buka 24 jam
2. Tidak adanya
kesalahan penyerahan
hasil 100 100 100 100 100
pemeriksaan
laboratorium
3. Kepuasan pelanggan

80 80 80 80 80

4. Pelaksana ekspertise 100 100 100 100 100


oleh dokter Sp.PK
5. Waktu tunggu hasil
pelayanan laboratorium <140mn t <140m <140mn t <140m <140m
<140 menit nt nt nt
(kimia darah
dan darah rutin)

8. Bedah Central
1. Waktu tunggu ≤14 ≤14 ≤14 ≤14 ≤14
operasi efektif maksimal hari hari hari hari hari
14 hari
2. Tidak adanya kejadian
100 100 100 100 100
operasi salah sisi/sayatan
operasi
3. Tidak adanya kejadian
salah tindakan pada
operasi
100 100 100 100 100
4. Tidak adanya kejadian
tertinggalnya benda

100 100 100 100 100

PERSON 50
asing pada tubuh
pasien setelah operasi
5. Monitoring pasien pre,
durante, dan post
anasthesi 100 100 100 100 100
6. Tidak adanya kejadian
operasi salah orang
7. Kejadian kematian di meja
100 100 100 100 100
operasi

<1% <1% <1% <1% <1%

9. Farmasi
1. Waktu tunggu

pelayanan obat :
a. Waktu tunggu
≤30 ≤30 ≤30 ≤30 ≤30
pelayanan obat jadi menit menit menit menit menit
maksimal 30 menit
b. Waktu tunggu
pelayanan obat racikan ≤60 ≤60 ≤60 ≤60 ≤60
menit menit menit menit menit
60 menit
2. Tidak adanya kejadian
kesalahan pemberian obat
100 100 100 100 100
3. Kepuasan pelanggan
4. Penulis resep sesuai
formularium
77 78 79 80 80
100 100 100 100 100

10. Gizi
1. Ketepatan waktu 80 82 84 86 90
pemberian makanan
kepada pasien
2. Tidak adanya
kesalahan dalam 100 100 100 100 100

PERSON 51
pemberian diet
3. Sisa makanan yang tidak <20
<20 <20 <20 <20
termakan oleh pasien

11. Pemulasaraan
Jenazah
1. Waktu tanggap 98 98 98 99 100
pelayanan pemulasaraan
jenazah maksimal 15
menit

12. Pemeliharaan sarana


rumah sakit / IPSRS
1. Kecepatan waktu
menanggapi
kerusakan alat 100 100 100 100 100

2. Ketepatan waktu
pemeliharaan alat 99 100 100 100 100

3. Peralatan laboratorium
dan 61 71 81 91 100
alat ukur yang
digunakan dalam
pelayanan terkalibrasi
tepat
waktu sesuai
dengan ketentuan

13. Radiologi
1. Waktu tunggu hasil 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam
pelayanan foto rontgen
maksimal 24 jam
2. Pelaksana expertise hasil
pemeriksaan rontgen
100 100 100 100 100
3. Kejadian kegagalan

<2 <2 <2 <2 <2

PERSON 52
pelayanan rontgen
80 80 80 80 80
4. Kepuasan pelanggan

14. Pencegahan Dan


Pengendalian
Infeksi (PPI)
1. Tersedia tim PPI RS 30 41 52 63 75
yang terlatih
2. Tersedia APD di setiap
≥60 ≥60 ≥60 ≥60 ≥60
instalasi
3. Kegiatan pencatatan dan

pelaporan infeksi
nosokomial /HAI 100 100 100 100 100
(Healthcare
Associated Infection)
di RS (min 1 parameter)

Persalinan Dan
Perinatologi (Kecuali
15. Rumah Sakit Khusus

Di Luar Rumah Sakit


Ibu DanAnak)
1. Pemberi pelayanan 100 100 100 100 100
persalinan normal oleh
dokter terlatih atau
bidan
2. Kemampuan menangani
BBLR 1500 gr 2500
gr tanpa penyulit 80 85 90 95 100

3. Kejadian kematian ibu


karena persalinan :
a. Pendarahan

<1 <1 <1 <1 <1

PERSON 53
b. Preeklampsi <30 <30 <30 <30 <30
c. Sepsis <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2
4. Pemberi pelayanan 100 100 100 100 100
persalinan dengan
penyulit oleh Tim
PONEK yang terlatih
5. Pemberi pelayanan
persalinan dengan 100 100 100 100 100
tindakan operasi oleh
dokter spesialis Obgyn,
anak dan anestesi
6. Pertolongan persalinan
memalui seksio cesaria
7. Keluarga berencana :
<20 <20 <20 <20 <20
a. Presentase KB
(vasektomi &
tubektomi) yang 100 100 100 100 100
dilakukan oleh
tenaga kompeten dr.
SpOG, dr. SpB,
dr. SpU, 100 100 100 100 100
dokter umum terlatih
b. Presentase
peserta KB mantap
yang mendapat
konseling KB mantap
oleh 80 80 80 80 80

PERSON 54
bidan terlatih
8. Kepuasan pelanggan

16. Administrasi Dan


Manajemen
1. Tindak lanjut 100 100 100 100 100
penyelesaian hasil
pertemuan/rapat direksi
2. Kelengkapan laporan
akuntabilitas kinerja RS
3. Ketepatan waktu 100 100 100 100 100
penyelesaian
kenaikan pangkat
pilihan
4. Ketepatan waktu
80 85 90 95 100
penyelesaian kenaikan
pangkat
reguler 100 100 100 100 100
5. Ketepatan waktu
penerbitan SK
kenaikan gaji berkala
6. Karyawan yang
94 96 98 100
mendapat
100
/terpapar pelatihan
minimal 1 kali
setahun
7. Ketepatan waktu 59 61 64 66 70
penyusunan laporan
keuangan
8. Ketepatan waktu
penyetoran penerima

94 95 96 97 98

70 70 70 70 70

PERSON 55
tunai
9. Kecepatan waktu <2 jam <2 jam <2 jam <2 jam <2 jam
pemberian informasi
tentang tagihan
pasien rawat inap <2 jam
10. Ketepatan waktu
pemberian imbalan 68 76 80 92 100
(insentif) sesuai
kesepakatan waktu

17. Rekam Medis


1. Kelengkapan informed
concent setelah 100 100 100 100 100
mendapatkan informasi
yang jelas
2. Waktu penyediaan
dokumen rekam medis 10 menit 10 10 menit 10 10 menit
pelayanan menit menit
rawat jalan
maksimal 10 menit
3. Waktu penyediaan
dokumen rekam 10 menit 10 menit 10 menit 10 10 menit
medis pelayanan menit
rawat inap maksimal
10 menit.
4.Kelengkapanpengisian
rekam medis 24 jam 95 96 97 98 99
setelah selesai
pelayanan.

18. Pelayanan Ambulance


1. Waktu buka
pelayanan 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam

ambulance/kereta jenazah
24 jam
2. Kecepatan / 100 100 100 100 100
ketanggapan

PERSON 56
memberikan
pelayanan ambulance /
kereta jenazah di
rumah sakit
<30 menit

19. Pelayanan Transfusi


Darah
1. Kebutuhan darah 100 100 100 100 100
bagi setiap pelayanan
transfusi
2. Kejadian reaksi transfusi <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01

20. Pelayanan Keluarga


Miskin
1. Pelayanan terhadap pasien 100 100 100 100 100
GAKIN yang datang ke
RS pada setiap unit
pelayanan

PERSON 57
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
RSUD PERAWANG

Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan kebijakan serta memperhatikan
posisi organisasi hasil analisis lingkungan, maka strategi dikembangkan dengan 6 program
dan kegiatannya. Program-program tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut menjadi
kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk mengukur tingkat keberhasilan
program, maka diperlukan parameter/indikator kinerja setiap program, kelompok sasaran
dan pendanaan indikatif. Rincian program dan kegiatan dapat diuraikan di bawah ini :
1. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran. Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
b. Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi
perkantoran/teknis perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan pengadaan perlengkapan gedung kantor
3. Program Obat dan Perbekalan
Kesehatan. Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
b. Kegiatan pengadaan reagencia
4. Program Upaya Kesehatan Perorangan dan Kesehatan Masyarakat
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan jaminan kesehatan bagi keluarga miskin yang tidak
termasuk peserta PBI BPJS
5. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Dasar dan Rujukan.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
6. Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan akreditasi RS
b. Kegiatan pengadaan dan pembinaan kepegawaian, sumber daya kesehatan serta
peningkatan mutu pelayanan kesehatan

Tabel 5.1 memuat seluruh rencana program prioritas Kabupaten Siak baik yang
mendukung langsung pencapaian visi dan misi maupun mendukung secara tidak langsung.
Program ini dilengkapi dengan indikator kinerja sehingga pencapaian kinerja setiap
program dapat terukur dan dikendalikan serta dievaluasi secara periodik.
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan
Indikatif di RSUD Perawang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Lampiran IV 58
Rencana Strategis Perangkat Daerah
Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif di RSUD Perawang Tahun 2017-2021
Indikator Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit
Kinerja Capaian Kondisi Kinerja
Kerja
Indikator Program Program pada Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 pada akhir
Tujuan Sasaran Kode SKPD
Sasaran dan Kegiatan (outcome) Tahun periode
Penangg
dan Awal Renstra
ung
Kegiatan Perencan SKPD
Jawab
(output) a-an Target Rp Targe Rp Targ Rp Targe Rp Target Rp Target Rp
t et t
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Meningkatka Meningkatnya Persentase Program Obat Persentase 100% 100% 5M 100% 15 M 100% 15 M 100% 15 M 100% 15 M 100% 65 M RSUD
n kualitas kualitas indikator dan pemenuhan Pagelara
pelayanan pelayanan Standar Perbekalan obat di n
kesehatan kesehatan dan Pelayanan Kesehatan RSUD,
dan rujukan rujukan Minimal puskesmas
Rumah Sakit Rumah Sakit (SPM) yang dan
mencapai jaringannya
target (%)
tahun Pengadaan Jumlah obat 4 jenis 4 jenis 4,5 M 4 jenis 6,5 M 4 jenis 8,5 M 4 jenis 10,5 M 4 jenis 12,5 M 4 jenis 42,5 M RSUD
berjalan Obat dan dan Perawang
Perbekalan perbekalan
Kesehatan kesehatan
Pengadaan Jumlah 7 jenis 7 jenis 1,5 M 7 jenis 3M 7 jenis 4,5 M 7 jenis 6M 7 jenis 7,5 M 7 jenis 22,5 M RSUD
Reagencia reagen Perawang
pemeriksaan
laboratorium
Program Cakupan 136 pkt 136 pkt 15 M 79 jns 15 M 70 jns 15 M 65 jns 15 M 60 jns 15 M 60 jns 75 M RSUD
Pengadaan sarana dan Pagelara
Peningkatan prasarana n
dan Perbaikan Rumah
Sarana dan Sakit
Prasarana
Kesehatan
Dasar dan
Rujukan
Program Jumlah 136 pkt 136 pkt 15 M 79 jns 15 M 70 jns 15 M 65 jns 15 M 60 jns 15 M 60 jns 75 M RSUD
Pengadaan sarana dan Perawang
Peningkatan dan prasarana
Perbaikan kesehatan
Sarana dan dasar dan
Prasarana rujukan
Kesehatan Dasa
dan Rujukan

Lampiran IV
55
Rencana Strategis Perangkat Daerah
Indikator Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit
Kinerja Capaian Kondisi Kinerja
Kerja
Indikator Program Program pada Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 pada akhir
Tujuan Sasaran Kode SKPD
Sasaran dan Kegiatan (outcome) Tahun periode
Penangg
dan Awal Renstra
ung
Kegiatan Perencan SKPD
Jawab
(output) a-an Target Rp Targe Rp Targ Rp Targe Rp Target Rp Target Rp
t et t
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Meningkatka Meningkatnya Persentase Kebijakan dan Persentase 60% 60% 700 jt 65% 750 jt 70% 800 jt 75% 850 jt 80% 900 jt 80% 4M RSUD
n kualitas kualitas elemen Manajemen sarana dan Pagelara
pelayanan pelayanan akreditasi Pembangunan Sumber n
kesehatan kesehatan dan pelayanan Kesehatan Daya
dan rujukan rujukan yang Kesehatan
Rumah Sakit Rumah Sakit memenuhi yang
standar terstandar
akreditasi Akreditasi Jumlah - - 60% 240jt 65% 280 jt 70% 330 jt 75% 400 jt 80% 1,25 M RSUD
RS tahun Rumah Sakit elemen Perawang
berjalan akreditasi
pelayanan
yang
memenuhi
standar
akreditasi RS
Pengadaan Jumlah 180 org 500 jt 200 org 525 jt 220 550 jt 240 575 jt 260 600 jt 260 2,75 M RSUD
pembinaan & pegawai org org org org Perawang
kepegawaian, kesehatan
serta yang terlatih
peningkatan
mutu
pelayanan
kesehatan
Rata-rata Upaya Kepuasan 1000 org 1000 2M 2000 3,5 M 3000 4,5 M 4000 5,5 M 5000 6,5 M 5000 22 M RSUD
Indeks Kesehatan pasien yang org org org org org org Pagelara
Kepuasan Perorangan dilayani di n
Masyaraka dan RS
t (IKM) Kesehatan
terhadap Masyarakat
pelayanan
Rumah
Sakit
Persentase Jaminan Jumlah - - 2000 3,5 M 3.000 4,5 M 4.000 5,5 M 5.000 6,5 M 5.000 20 M RSUD
pelayanan Kesehatan bagi masyarakat org org org org org Perawang
terhadap Keluarga miskin yang
pasien Miskin yang mendapat

Lampiran IV
56
Rencana Strategis Perangkat Daerah
Indikator Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit
Kinerja Capaian Kondisi Kinerja
Kerja
Indikator Program Program pada Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 pada akhir
Tujuan Sasaran Kode SKPD
Sasaran dan Kegiatan (outcome) Tahun periode
Penangg
dan Awal Renstra
ung
Kegiatan Perencan SKPD
Jawab
(output) a-an Target Rp Targe Rp Targ Rp Targe Rp Target Rp Target Rp
t et t
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
keluarga Tidak pelayanan
miskin Termasuk dan tidak
yang Peserta PBI termasuk
datang ke BPJS peserta PBI
rumah BPJS
sakit

Lampiran IV
57
Rencana Strategis Perangkat Daerah
BAB VI
INDIKATOR KINERJA RUMAH SAKIT DAERAH UMUM PERAWANG
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD TAHUN
2016- 2021

Berikut dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah (PD) yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai RSUD Perawang dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Penetapan
indikator kinerja tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran
keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran RSUD Perawang yang secara langsung
menunjukkan pula kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun ke depan terkait dengan
pencapaian Misi Ketiga Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih yang
dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Siak 2022-2027
yaitu “Meningkatkan pembangunan manusia melalui akselerasi pembangunan bidang
pendidikan, kesehatan dan ekonomi”.
Adapun indikator kinerja utama (IKU) RSUD Perawang yang mengacu pada tujuan
dan sasaran RPJMD diuraikan dalam tabel 6.1.

Lampiran IV 58

Rencana Strategis Perangkat Daerah


Tabel 6.1
Indikator Kinerja Utama SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

INDIKATOR PENANG
KINERJA SUMBER
KINERJA PENJELASAN / FORMULASI PERHITUNGAN GUNG
UTAMA DATA
UTAMA JAWAB
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Meningkatnya Persentase Laporan Bidang
efisiensi, Elemen Tahunan Rekam
mutu Akreditasi Jumlah elemen akreditasi pelayanan yg memenuhi standar akreditasi RS tahun berjalan Medik
𝑥100%
pelayanan Pelayanan Jumlah seluruh elemen akreditasi pelayanan yang ada dan
dan kepuasan yang Evapor
masyarakat. memenuhi

standar Elemen akreditasi pelayanan yang memenuhi standar akreditasi RS tahun berjalan berdasarkan peraturan
Akreditasi RS yang berlaku merupakan elemen penilaian terhadap pelayanan rumah sakit yang telah memenuhi
tahun persyaratan sesuai dengan standar akreditasi RS versi 2012.
berjalan
Dikatakan memenuhi standar Akreditasi RS tahun berjalan (mencapai 100%) apabila
persentase elemen yang memenuhi syarat minimal sebesar ≥ 80 % dari seluruh elemen
yang ada.
Indikator ini menggambarkan tingkat kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit
yang telah memenuhi standar pelayanan kesehatan RS tingkat nasional.
Persentase Laporan Bidang
indikator Tahunan Rekam
Jumlah indikator SPM RS yang mencapai target tahun berjalan Medik dan
StandarPelaya 𝑥 100%
nan Minimal Jumlah seluruh indikator SPM RS Evapor
(SPM) yang
mencapai Standar pelayanan minimal rumah sakit merupakan indikator pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan
target tahun oleh rumah sakit. Target pencapaiannya disesuaikan dengan

Lampiran IV
59
Rencana Strategis Perangkat Daerah
INDIKATOR PENANG
KINERJA SUMBER
KINERJA PENJELASAN / FORMULASI PERHITUNGAN GUNG
UTAMA DATA
UTAMA JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5)


berjalan kemampuan sumber daya rumah sakit yang tersedia dan harus dicapai secara bertahap sehingga pada periode
tertentu harus tercapai sesuai target yang ditetapkan oleh menteri Kesehatan RI.
Indikator ini menggambarkan kemampuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan
berkualitas.

Indeks Laporan Bagian


Kepuasan Tribulan Umum
Masyarakat Jumlah responden yang menyatakan puas an
(IKM) Nilai Rata − rata IKM =
terhadap Jumlah seluruh responden
pelayanan
Rumah Sakit

IKM merupakan nilai rata-rata hasil penilaian pelanggan RS terhadap pelayanan yang diterimanya baik
kualitas pelayanan dan performance petugas dari berbagai jenis pelayanan kesehatan yang dilakukan di
rumah sakit.
Indikator ini menggambarkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan rumah sakit yang
diterimanya. Semakin tinggi nilai IKM menggambarkan semakin tinggi kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan rumah sakit.

Persentase Laporan Bagian


pelayanan Tribulan Umum
terhadap Pelayanan terhadap pasien keluarga miskin dapat dihitung dengan : an
pasien Yankes Maskin = Jumlah kunjungan pasien keluarga miskin ke RS X 100%
keluarga
Jumlah seluruh kunjungan pasien ke RS
miskin yang
datang ke RS

Lampiran IV
60
Rencana Strategis Perangkat Daerah
Lampiran IV 1
Rencana Strategis Perangkat Daerah

Anda mungkin juga menyukai