ASUHAN KEGAWATDARURATAN
NEONATUS PADA KASUS PREMATUR,
HIPOTERMIA, HIPOGLIKEMIA,
HIPERBILIRUBINEMIA, DAN KEJANG
INFEKSIONEONATUS
Dosen Pengampu :
Bdn.LISVIAROSE,SST,M.KES
1. PREMATUR
Pengertian :
1. Hiportermia sedang
Aktivitas berkurang, tangisan melemah, kulit berwarna tidak rata (cutismarmorata),kemampuan
menghisap lemah dan kaki teraba dingin.
2. Hiportermia berat
sama dengan hipotermia sedang, bibir dan kuku kebiruan, pernafasan tidak teratur, bunyi jantung
lambat, selanjutnya timbul hipoglikemi dan asidosis metabolik
HIPOTERMIA
KLASIFIKASI
Hipotermi dibagi menjadi tiga, diantaranya
1. Hipotermia ringan(stress dingin) : suhu tubuh 34⁰C –
36⁰C
2. Hipotermia sedang : suhu tubuh 32⁰C - < 34⁰C
3. Hipotermia berat: suhu tubuh < 32⁰C
HIPOTERMIA
ETIOLOGI HOPITERMIA
Bidan harus mampu mengetahui risiko hipoglikemia pada bayi, saat pada masa
kehamilan dengan memperhatikan adanya kejadian diabetes mellitus pada ibu. Jika
ada, segera lakukan rujukan.
Pada bayi yang mengalami hipoglikemi, bidan dapat membantu dukungan kepada ibu
diyakinkan bahwa tak ada masalah dengan air susunya, dan bahwa pemberian
suplementasi hanya sementara saja. Perah ASI dengan tangan ataupun pompa
tertentu yang dianjurkan. Memberikan minum paling tidak 8 kali dalam 24 jam
sampai bayi bisa menyusu dan menghisap dengan baik, akan membantu
mempertahankan produksi ASI. Sangat penting untuk sesegera mungkin
menstimulasi produksi ASI dengan melekatkan bayi ke dada ibu.
Kontak kulit ke kulit yang dikerjakan meskipun bayi masih menggunakan akses vena,
akan sangat berguna dan akan menurunkan trauma karena intervensi. Kontak kulit-
ke -kulit akan memberikan termoregulasi fisiologis, yang akan berkontribusi
dalam homeostasismetabolic.Sangat penting untuk melakukan edukasi kepada ibu
tentang pemberian ASI sedini mungkin dan pemberian minum secara bertahap
dengan tidak mengharapkan ASI keluar banyak pada saat awal menyusui
4. HIPERBILIRUBINEMIA
Pengertian :
Ikterus fisiologis
Ikterus fisiologis adalah akibat kesenjangan antara
pemecahan sel darah merah dan kemampuan bayi
untuk mentranspor, mengonjugasi, dan mengeksresi
bilirubin tak terkonjugasi.
Ikterus patologis
Etiologi ikterus patologis adalah beberapa gangguan pada
produksi, transpor, konjugasi, atau ekskresi bilirubin
Peran Bidan
a. Jika bayi dapat menghisap, anjurkan ibu untuk menyusui secara dini dan
ekslusif lebih sering minimal setiap 2 jam.
b. Jika bayi tidak dapat menyusui, ASI dapat diberikan melalui pipa nasogastrik
atau dengan gelas dan sendok.
c. Letakkan bayi ditempat yang cukup mendapat sinar matahari pagi selama 30
menit selama 3-4 hari. Jaga agar bayi tetap hangat.
d. Ikterus fisiologis tidak memerlukan penanganan khusus dan dapat rawat jalan
dengan nasehat untuk kembali jika ikterus berlangsung lebih dari 2 mg.
Kejang Infeksioneonatus
Pengertian
Kejang adalah depolarisasi berlebihan sel-sel neuron otak, yang mengakibatkan perubahan yang
bersifat paroksismal fungsi neuron (perilaku, fungsi motorik dan otonom) dengan atau tanpa perubahan
kesadaran. Kejang pada neonatus sering ditemukan dan merupakan satu-satunya gejala disfungsi
susunan saraf pusat pada neonatus, sulit dideteksi, sukar diberantas serta berkaitan erat dengan
mortalitas dan morbiditas seperti epilepsi, palsi serebral dan keterlambatan perkembangan di kemudian
hari.
Kejang pada neonatus dibatasi waktu yaitu kejang yang terjadi pada 28 hari pertama kehidupan (bayi
cukup bulan) atau 44 minggu masa konsepsi (usia kronologis + usia gestasi pada saat lahir) pada bayi
prematur. Deteksi dini, mencari etiologi dan memberikan tata laksana yang adekuat sangat penting pada
kejang neonatus
ETIOLOGI
Etiologi kejang di
hubungkan dengan
awitan kejang dan
frekwensi
Klasifikasi
Penata Laksanaan
• Ikterus fisiologis tidak memerlukan penanganan khusus dan dapat rawat
jalan dengan nasehat untuk kembali jika ikterus berlangsung lebih dari 2
mg.
• Jika bayi dapat menghisap, anjurkan ibu untuk menyusui secara dini dan
ekslusif lebih sering minimal setiap 2 jam.
• Jika bayi tidak dapat menyusui, ASI dapat diberikan melalui pipa
nasogastrik atau dengan gelas dan sendok.
• Letakkan bayi ditempat yang cukup mendapat sinar matahari pagi selama
30 menit selama 3-4 hari. Jaga agar bayi tetap hangat
Peran Bidan
Bidan harus mampu mengetahui etiologi dari kejang neonatus pada saat bayi baru
lahir sebagai berikut :