Anda di halaman 1dari 157

DAFTAR ISI

HAL

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................………………. i


KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ .... iii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum............................................................................ 4
1.3 Maksud dan Tujuan......................................................................... 6
1.4 Sistematika Penulisan .................................................................... 6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN ...................................................................... 9
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ......................................... 9
2.2 Sumber Daya Kesehatan ............................................................... 23
2.2.1. Tenaga ................................................................................. 23
2.2.2. Sarana dan Prasarana Kesehatan …………………………… 33
2.2.3. Unit Usaha ……………………………………………………… 40
2.3 Kinerja Pelayanan .......................................................................... 42
2.3.1. Indikator Kinerja Utama (IKU) ………………………………… 43
2.3.2. Standar Pelayanan Minimal (SPM) …………………………... 49
2.4 Anggaran ........................................................................................ 66
2.5 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ..................... 69
BAB III ISU - ISU STRATEGIS ............................................................................ 80
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan RS ................................................................................. 80
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur
Jawa Timur ..................................................................................... 86
3.3 Telaahan Terhadap Renstra Kementerian Kesehatan ................... 90
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis ............................................................................... 91
3.5 Penentuan Isu - isu Strategis .......................................................... 91

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 iii


HAL

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN………... 97


4.1 Visi Dan Misi ................................................................................. 97
4.1.1. Visi .............................................……………………………… 97
4.1.2. Misi ………………………………………………………………. 98
4.2 Tujuan Dan Sasaran ...................................................................... 100
4.2.1. Tujuan …………………………………………………………… 100
4.2.2. Sasaran …………………………………………………………. 101
4.3 Strategi Dan Kebijakan ................................................................. 106
4.3.1. Strategi ………………………………………………………….. 106
4.3.2. Kebijakan ……………………………………………………….. 114
4.4 Nilai Dasar .................................................................................... 115
4.5 Budaya Kerja ................................................................................. 116
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ......................... 118

BAB VI INDIKATOR KINERJA RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG YANG


MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD……………………. 145

BAB VII PENUTUP ……………………………………………………………………... 148

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 iv


DAFTAR SINGKATAN

5R : Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin

AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome

ALL : Acute Lymphocytic Leukimia

ALOS : Average Length of Stay

AMDAL : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

AML : Acute Myelogenous Leukimia

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APBN – TP : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara – Tugas Pembantuan

APD : Alat Pelindung Diri

ASEAN : Association of South East Asia Nations

ASN : Aparatur Sipil Negara

ATLS : Advanced Trauma Life Support

Bakordik : Badan Koordinasi Pendidikan

BBLR : Bayi Berat Badan Lahir Rendah

BDRS : Bank Darah Rumah Sakit

BKD : Badan Kepegawaian Daerah

BLS : Basic Life Suport

BLUD : Badan Layanan Umum Daerah

BOD : Biochemical Oxygen Demand

BOR : Bed Occupancy Rate

BTO : Bed Turn Over

Cathlab : Catheterization Laboratory

COD : Chemical Oxygen Demand

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 v


CPAP : Continuous Positive Airway Pressure

CRR : Cost Recovery Ratio

CRRT : Continous Renal Replacement Therapy

CT-Scan : Computerized Tomography Scanner

CVCU : Cardio Vascular Care Unit

DAK : Dana Alokasi Khusus

DBHCHT : Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau

DNA : Deoxyribose-Nucleic Acid

DPA : Dokumen Pelaksanaan Anggaran

ESWL : Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy

ESWT : Extracorporeal Shock Wave Therapy

FGD : Focussed Group Discussion

FKUB : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

GDR : Gross Death Rate

GELS : General Emergency Life Support

GKM : Gugus Kendali Mutu

HIV : Human Immuno Deficiency Virus

IGD : Instalasi Gawat Darurat

IKU : Indikator Kinerja Utama

ILSS : Instalasi Laundry dan Sterilisasi Sentral

Jamkesda : Jaminan kesehatan daerah

Jamkesmas : Jaminan kesehatan masyarakat

JCI : Joint Commite International

JKN : Jaminan Kesehatan Nasional

KARS : Komisi Akreditasi Rumah Sakit

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 vi


KLHS : Kajian Lingkungan Hidup Strategis

KSO : Kerjasama Operasional

LAKIP : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

MDGs : Millennium Development Goals

MEA : Masyarakat Ekonomi ASEAN

NAPZA : Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya

NDR : Net Death Rate

NICU : Neonatal Intensive Care Unit

PERDA : Peraturan Daerah

PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan

PH : Pangkat Hydrogen

PKRS : Promosi Kesehatan Rumah Sakit

PLN : Perusahaan Listrik Negara

PMI : Palang Merah Indonesia

PNSD : Pegawai Negeri Sipil Daerah

PONEK : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif

PPDS : Program Pendidikan Dokter Spesialis

PPGD : Penanganan Penderita Gawat Darurat

PPK : Pemberi Pelayanan Kesehatan

QCC : Quality Circle Control

RENSTRA : Rencana Strategis

SAKIP : Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

SDM : Sumber Daya Manusia

SIMRS : Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

SK : Surat keputusan

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 vii


SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah

SOTK : Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Sp. A : Spesialis Anak

Sp.An : Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi

Sp.OG : Spesialist Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan)

SPM : Standar Pelayanan Minimal

SWOT : Strenghts, weaknesses, opportunities, threats

TB : Tubercolusis

THT : Telinga Hidung Tenggorokan

TOI : Turn Over Interval

TPA : Tempat Pembuangan Akhir

TPS : Tempat Pembuangan Sampah

TPS : Tempat Pengumpulan Sementara

TSS : Total Suspended Solid

URS Fleksible : Ureterorenoscopy Fleksible

USG 4 D : Ultrasonography 4 Dimensi

UV Visible : Ultra Violet Visible

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 viii


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya semata,
penyusunan Review I Rencana Strategis (Renstra) RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2014 -
2019 telah terselesaikan. Review I Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2014 - 2019 ini
disusun atas dasar adanya perubahan- perubahan yang terjadi sehingga berimplikasi terhadap
perubahan beberapa indikator sasaran, indikator program dan indikator target beserta target
tahunannya. Disamping itu Review I Renstra ini disusun berdasarkan sekaligus sebagai penjabaran
dari review RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019.

Review I Renstra ini merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat
berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dalam
kurun waktu tiga tahun mendatang. Dengan adanya review I ini diharapkan dapat menjadi acuan
dalam pengelolaan organisasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dalam mewujudkan tujuan dan
sasaran yang ditetapkan, serta mampu mengantisipasi segala perubahan dalam upaya menuju
Rumah Sakit berstandar Kelas Dunia yang transparan dan akuntabel sesuai dengan peraturan dan
perundangan yang berlaku.

Penyusunan Review I Renstra ini melibatkan seluruh Satuan Kerja struktural di lingkungan
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Program dan kegiatan yang tertuang dalam Review I Renstra
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ini tidak banyak mengalami perubahan. Hal ini sesuai dengan hasil
kesepakatan pada rapat koordinasi penyusunan Renstra tahun 2014 – 2019, dengan tetap
memperhatikan Permendagri nomor 54 tahun 2010 yang akan digunakan sebagai bahan pedoman
atau acuan pelaksanaan untuk 5 (lima) tahun ke depan.

Melalui kesempatan ini kami mengajak semua unsur yang terkait untuk saling bersinergi dan
berkoordinasi dalam rangka mencapai tujuan bersama sesuai Visi yang telah kita sepakati bersama
yaitu “MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT”.

Akhirnya, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian Review I Renstra ini, semoga upaya
kita senantiasa mendapat rahmat, hidayah dan ridho-Nya dalam mengemban tugas yang mulia ini,
Aamiin.

Malang, Desember 2016

DIREKTUR RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

dr. RESTU KURNIA TJAHJANI, M.Kes


Pembina Utama Madya
NIP. 19590829 198703 2 002

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 ii


LEMBAR PENGESAHAN

Review I Rencana Strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 - 2019
telah disusun dengan melibatkan Dewan Pengawas RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
secara aktif.

Ketua Dewan Pengawas RSUD Dr. Saiful Anwar Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar

Prof.Dr.dr. DJANGGAN SARGOWO,SpPD,SpJK(K) dr. RESTU KURNIA TJAHJANI, M.Kes


Pembina Utama Pembina Utama Madya
NIP. 19470921 197603 1 001 NIP. 19590829 198703 2 002

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 i


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi−tingginya dapat terwujud. Hal ini
dilaksanakan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil
dan merata dengan perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi,
anak, lanjut usia (lansia) dan keluarga miskin. Untuk mewujudkannya perlu
disusun suatu Rencana Strategis (Renstra).

Rencana strategis merupakan satu dokumen resmi perencanaan suatu


organisasi dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Rencana strategis
menetapkan arah dan tujuan kemana pelayanan organisasi akan dikembangkan,
apa yang hendak dicapai pada masa lima tahun mendatang, bagaimana
mencapainya dan langkah-langkah strategi apa yang perlu dilakukan agar tujuan
tercapai.

Rencana Strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 − 2019
merupakan dokumen perencanaan lima tahun ke depan yang telah dibahas
dengan seluruh unit kerja di lingkungan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan
pemangku kepentingan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan sesuai dengan
visi, misi dan arah kebijakan pembangunan kesehatan. Rencana Strategis RSUD
Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 − 2019 mensinergikan perencanaan
pembangunan kesehatan nasional, provinsi dan daerah melalui program-program
kesehatan dan merupakan satu kesatuan dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 − 2019.

Rencana strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ini berfungsi untuk
mengklarifikasikan secara eksplisit visi dan misi Gubernur Jawa Timur serta
berbagai kebijakan pembangunan dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur khususnya
dalam bidang kesehatan. Rencana strategis ini juga sekaligus menerjemahkan
secara strategis, sistematis, dan terpadu ke dalam visi, misi, tujuan, sasaran,

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 1


strategi, kebijakan, program dan kegiatan prioritas RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
serta tolok ukur pencapaiannya. Lebih spesifik, Rencana strategis RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang memiliki fungsi diantaranya;

1. Menerjemahkan arah dan kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur


dan Kementerian Kesehatan terkait perkembangan pelayanan bidang
kesehatan khususnya di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang agar lebih dipahami
dan bermanfaat bagi masyarakat;

2. Merumuskan tujuan dan sasaran pembangunan yang realistis, konsisten


dengan visi, misi serta tugas pokok dan fungsi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang;

3. Membangun rasa kepemilikan dari pemangku kepentingan terhadap rencana


yang disusun oleh RSUD Dr. Saiful Anwar Malang;

4. Membangun kesepakatan untuk memadukan semua sumber daya dalam


mencapai tujuan;

5. Memastikan bahwa sumber daya dan dana yang ada diarahkan untuk
menangani isu strategis yang menjadi prioritas pelayanan di RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang;

6. Menetapkan indikator kinerja sebagai alat ukur sejauh mana kemajuan dalam
mencapai tujuan dan mengembangkan mekanisme guna menginformasikan
perubahan apabila diperlukan;

7. Merumuskan prioritas, strategi dan langkah-langkah yang jelas untuk mencapai


tujuan;

8. Membantu dalam melakukan monitoring dan evaluasi kinerja RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang.

Proses penyusunan dokumen rencana strategis RSUD Dr. Saiful Anwar


Malang diawali dengan membangun komitmen dan kesepakatan dari semua
pemangku kepentingan melalui proses yang transparan, demokratis, dan
akuntabel. Pendekatan penyusunan yang digunakan dengan memadukan
pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, dan politis namun lebih dominan
pada pendekatan proses teknokratis dan partisipatif karena pada dasarnya
perencanaan ini merupakan penjabaran secara teknis dari RPJMD Provinsi Jawa

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 2


Timur tanpa mengesampingkan masukan dari pemangku kepentingan lainnya. Hal
ini dilakukan untuk memastikan bahwa program yang dirumuskan benar-benar
aspiratif dan berpihak kepada kepentingan masyarakat.

Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 − 2019 disusun
mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 − 2019 dan Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan dengan mengikuti kaidah-kaidah penyusunan Renstra seperti yang
tertuang dalam Permendagri Nomor 54 tahun 2010. Perwujudan pelaksanaan
Renstra akan dilakukan melalui Rencana Kerja (Renja) tahunan tanpa
mengesampingkan perubahan situasi dan kondisi kebutuhan dalam upaya
optimalisasi pelayanan kesehatan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

Renstra ini juga memberikan penekanan pada upaya pencapaian sasaran


strategis dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 − 2019 yaitu
meningkatnya pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan. Sejalan
dengan sasaran strategis dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur tersebut dan
Renstra Kementerian Kesehatan maka RSUD Dr. Saiful Anwar Malang akan
berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dengan standar pelayanan yang
semakin baik. Hal ini juga sesuai dengan jati diri RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
yang merupakan institusi penyedia pelayanan di bidang kesehatan dengan fokus
pada upaya kuratif dan rehabilitatif yang mengutamakan keselamatan pasien
dengan tetap melaksanakan fungsi promotif dan preventif serta fungsi sebagai
tempat pendidikan dan penelitian.

Dalam pelaksanaan tahun kedua Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Tahun 2014 – 2019 telah mengalami beberapa perubahan situasi dan kondisi,
sehingga berimplikasi terhadap perubahan beberapa indikator baik indikator
tujuan, indikator sasaran, indikator program maupun indkator kegiatan. Berkaitan
dengan hal tersebut serta atas dasar adanya Review RPJMD Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014-2019 maka dipandang perlu dilakukan penyusunan Review Renstra
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 – 2019.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 3


Penyusunan Review Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang juga
memberikan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional Standar
Pelayanan Minimal (SPM) dan Sustainable Development Goals (SDGs) utamanya
pada tujuan nomor 2, 3, dan 5 yaitu mengakhiri kelaparan ( kekurangan gizi ),
menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua
orang di segala usia, kesetaraan gender. Sebagai dasar upaya pencapaian SPM
adalah Keputusan Menteri Kesehatan nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, yang ditindaklanjuti dengan Keputusan
Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Nomor 445 / 0892 / 302/ 2011 tentang
Standar Pelayanan Minimal.

Berkaitan dengan hal tersebut maka Review Renstra Tahun 2014 − 2019
ini menjadi dokumen yang sangat penting dan relevan untuk dilaksanakan dan
digunakan sebagai acuan perencanaan, monitoring dan evaluasi program dan
kegiatan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tiga tahun ke depan.

1.2. Landasan Hukum

Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Tahun
2014−2019 disusun berdasarkan :

1. Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;

2. Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan


Jangka Panjang Nasional 2005 − 2025;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

5. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

6. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Sistem Jaminan Sosial


Nasional;

7. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit:

8. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran;

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 4


9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Nomor Tahun 2007 tentang Pembagian


Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat


Daerah;

12. Peraturan Pemerintah nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas


Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum;

13. Peraturan Presiden Nomor : 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan


Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 − 2014;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan


Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;

16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang


Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem


Kesehatan Nasional;

18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana


Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2014;

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 2 Tahun 2006 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur;

20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 1 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa
Timur tahun 2006 − 2025;

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 5


21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 3 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa
Timur Tahun 2014 − 2019.

22. Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/439/KPTS/013/2008 tentang


Penetapan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang sebagai BLUD.

1.3. Maksud dan Tujuan

Review Rencana strategis ini disusun dengan maksud untuk :

1. Memberikan gambaran rencana jangka menengah pengembangan RSUD Dr.


Saiful Anwar Malang guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan bidang kesehatan.

2. Menyelaraskan antara perencanaan, pelaksanaan serta pencapaian indikator


secara berkesinambungan selama tiga tahun ke depan.

Adapun tujuan penyusunan review rencana strategis tersebut adalah


sebagai pedoman bagi manajemen maupun seluruh satuan kerja di RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang dalam penyusunan anggaran maupun rencana program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan kurun waktu tiga tahun ke depan.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika Review Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Dr.


Saiful Anwar Tahun 2014 – 2019 sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada Latar Belakang mengemukakan secara ringkas pengertian Rencana


Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar, fungsi Rencana Strategis
dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan rencana
strategis, keterkaitan rencana strategis dengan RPJMD, dan Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan serta dengan rencana kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. Saiful Anwar, Juga termuat landasan hukum serta maksud dan tujuan serta
sistematika penulisan rencana strategis.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 6


BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN RUMAH SAKIT

Memuat informasi tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Saiful Anwar dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya, mengemukakan capaian-capaian indikator penting yang telah
dihasilkan melalui pelaksanaan rencana strategis periode sebelumnya,
mengemukakan capaian program prioritas Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful
Anwar yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya,
dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu
diatasi melalui Rencana Strategis ini.

BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS

Memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan


Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar, Telaahan Visi, Misi dan program
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih, Telaahan Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan dan telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup serta penentuan isu-isu strategis RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang Malang.

BAB 4 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Memuat Visi, Misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan jangka menengah
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Tahun 2014 - 2019.

BAB 5 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,


KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang akan dilaksanakan dalam lima
tahun kedepan beserta pencapaian indikator kinerjanya.

BAB 6 INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN


SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Saiful Anwar yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 7


Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
Provinsi Jawa Timur.

BAB 7 PENUTUP

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 8


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 tahun 2008


tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur,
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang merupakan unsur pendukung Pemerintah Provinsi
Jawa Timur yang menyelenggarakan segala urusan Pemerintah dibidang
Pelayanan Kesehatan dan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Gubernur Jawa Timur. Status kelembagaan
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ditetapkan sebagai Lembaga Teknis Daerah
setingkat Badan dengan Struktur Organisasi Struktural terdiri dari Direktur, 4 Wakil
Direktur, 7 Bidang dengan 14 Seksi dan 3 Bagian dengan 9 Sub Bagian. Adapun
Organisasi Non Struktural terdiri dari 25 Instalasi, 26 Staf Medik Fungsional dan 1
Staf Fungsional Terkait. Disamping itu terdapat juga beberapa Komite yaitu Komite
Medik, Komite Keperawatan, Komite Farmasi dan Terapi serta Satuan Pengawas
Intern yang membantu tugas-tugas Direktur.

RSUD Dr. Saiful Anwar Malang mempunyai tugas melaksanakan upaya


kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu
dengan upaya promotif, pencegahan, pelatihan tenaga kesehatan, penelitian dan
pengembangan dibidang kesehatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, rumah sakit mempunyai fungsi:

1. Penyelenggaraan Pelayanan Medik;

2. Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik;

3. Penyelenggaraan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan;

4. Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan;

5. Penyelenggaraan usaha Pendidikan dan Pelatihan;

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 9


6. Penyediaan fasilitas penyelenggaraan pendidikan bagi calon dokter, dokter
spesialis, sub spesialis dan tenaga kesehatan lainnya;

7. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan;

8. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;

9. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

Mengacu pada Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


maka guna menyelaraskan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di
Bidang kesehatan serta untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat
akan pelayanan di bidang kesehatan perlu dikembangkan fungsi dalam
pelaksanaan penapisan teknologi Kesehatan (Health Technology Assessment ) di
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

Adapun struktur organisasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang berdasarkan


Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur adalah seperti dalam
bagan 2.1. di bawah ini.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 10


Bagan 2.1 : Struktur Organisasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 11


Adapun Uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur sampai
dengan satu eselon dibawah Direktur adalah sebagai berikut :

Direktur mempunyai tugas memimpin, menetapkan kebijakan, membina,


mengkoordinasikan dan mengawasi serta melakukan pengendalian terhadap
pelaksanaan tugas rumah sakit. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu
oleh 4 (empat) orang Wakil Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur, yaitu :

1. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, mempunyai tugas


merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi,
membina dan mengendalikan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan
instalasi di bawah koordinasinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan mempunyai
fungsi:

1) Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan pelayanan medik,


keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya;

2) Perencanaan dan pengembangan pelayanan medik, keperawatan dan


instalasi di bawah koordinasinya;

3) Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan medik, keperawatan dan


instalasi di bawah koordinasinya;

4) Pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan medik, keperawatan dan


instalasi di bawah koordinasinya;

5) Evaluasi terhadap pelayanan medik, keperawatan dan instalasi di bawah


koordinasinya;

6) Pengawasan, pengendalian dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan


medik, keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya;

7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 12


Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan membawahi Bidang
Pelayanan Medik dan Bidang Keperawatan, dimana masing-masing bidang
dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan.

a. Bidang Pelayanan Medik, mempunyai tugas merencanakan dan


mengembangkan pelayanan rawat inap, rawat intensif, pembedahan, rawat
jalan, rawat darurat dan perumusan kebijakan serta koordinasi dengan
instalasi :

 Instalasi Rawat Inap

 Instalasi Rawat Jalan

 Instalasi Anesthesi & Rawat Intensif

 Instalasi Bedah Sentral

 Instalasi Kedokteran Forensik

 Instalasi Gawat Darurat

 Instalasi Rehabilitasi Medis

 Instalasi Pelayanan Utama

 Instalasi Gigi & Mulut

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pelayanan


Medik, mempunyai fungsi :

 Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pengembangan


kegiatan pelayanan rawat inap, rawat intensif, pembedahan, rawat jalan
dan rawat darurat;

 Pengkoordinasian pengembangan kegiatan pelayanan rawat inap, rawat


intensif, pembedahan, rawat jalan, rawat darurat;

 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan rawat inap,


rawat intensif, pembedahan, rawat jalan, rawat darurat;

 Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi – instalasi;

 Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 13


b. Bidang Keperawatan, mempunyai tugas merencanakan, mengembangkan
dan memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan, sarana dan tenaga
keperawatan, dan perumusan kebijakan. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Bidang Keperawatan mempunyai fungsi :

 Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan


kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pelayanan keperawatan;

 Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan


kebutuhan dalam pengembangan sarana dan tenaga keperawatan;

 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan, sarana


dan tenaga keperawatan;

 Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

 Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Medik


dan Keperawatan.

2. Wakil Direktur Penunjang Pelayanan, mempunyai tugas merumuskan


kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan
mengendalikan kegiatan penunjang medik, penunjang non medik, rekam
medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait dibawah koordinasinya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil Direktur Penunjang
Pelayanan, mempunyai fungsi :

1) Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan penunjang medik,


penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi
terkait dibawah koordinasinya;

2) Perencanaan dan pengembangan pelayanan penunjang medik, penunjang


non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait
dibawah koordinasinya;

3) Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan penunjang medik, penunjang


non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait
dibawah koordinasinya;

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 14


4) Pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan penunjang medik,
penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi
terkait dibawah koordinasinya;

5) Evaluasi terhadap pelayanan penunjang medik, penunjang non medik,


rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait dibawah
koordinasinya;

6) Pengawasan, pengendalian dan pengkoordinasian pelayanan penunjang


medik, penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta
instalasi terkait dibawah koordinasinya;

7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

Wakil Direktur Penunjang Pelayanan membawahi Bidang Penunjang


Medik, Bidang Penunjang Non Medik, Bidang Rekam Medik dan Evaluasi
Pelaporan. Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Penunjang Pelayanan.

a. Bidang Penunjang Medik, mempunyai tugas merencanakan,


mengembangkan dan memenuhi kebutuhan pelayanan penunjang
diagnostik, penunjang terapi dan perumusan kebijakan serta koordinasi
dengan instalasi :

 Instalasi Patologi Anatomi

 Instalasi Farmasi

 Instalasi Radiologi

 Instalasi Laboratorium Sentral

 Instalasi Laboratorium Pathologi Anatomi

 Instalasi Gizi

 Instalasi Laboratorium Mikrobiologi Klinik

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Penunjang


Medik, mempunyai fungsi :

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 15


 Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pelayanan penunjang
diagnostik dan penunjang terapi;

 Pengkoordinasian pengembangan kegiatan pelayanan penunjang


diagnostik dan penunjang terapi;

 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan penunjang


diagnostik dan penunjang terapi;

 Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

 Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.

b. Bidang Penunjang Non Medik, mempunyai tugas merencanakan,


mengembangkan dan memenuhi kebutuhan penunjang pelayanan
langsung dan penunjang pelayanan umum dan perumusan kebijakan serta
koordinasi dengan instalasi :

 Instalasi Pemeliharaan Sarana Alat Medik

 Instalasi Pemeliharaan Sarana Non Medik

 Instalasi Teknologi Informasi dan Komunikasi

 Instalasi Laundry dan Sterilisasi Sentral

 Instalasi Penyehatan Lingkungan

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Penunjang


Non Medik, mempunyai fungsi :

 Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan


kebutuhan dalam pengembangan kegiatan penunjang pelayanan
langsung dan penunjang pelayanan umum;

 Pengkoordinasian pengembangan kegiatan penunjang pelayanan


langsung dan penunjang pelayanan umum;

 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan penunjang pelayanan


langsung dan penunjang pelayanan umum;

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 16


 Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

 Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.

c. Bidang Rekam Medik dan Evaluasi Pelaporan, mempunyai tugas


merencanakan, mengembangkan dan memenuhi kebutuhan kegiatan
rekam medik, evaluasi pelaporan dan perumusan kebijakan serta
koordinasi dengan instalasi :

 Instalasi Pengendalian Mutu.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Rekam Medik,


Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai fungsi :

 Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan


kebutuhan dalam pengembangan kegiatan rekam medik, evaluasi dan
pelaporan;

 Pengkoordinasian pengembangan kegiatan dan sistem


penyelenggaraan rekam medik, evaluasi dan pelaporan;

 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan rekam medik, evaluasi


dan pelaporan;

 Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

 Pengawasan dan pengendalian kegiatan rekam medik dan evaluasi


pelaporan;

 Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur


Penunjang Pelayanan.

3. Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi, mempunyai tugas


merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi,
membina dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah
koordinasinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil
Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi, mempunyai fungsi :

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 17


1) Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan penyelenggaraan
kegiatan pendidikan, penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan
instalasi dibawah koordinasinya;

2) Perencanaan dan pengembangan penyelenggaraan kegiatan pendidikan,


penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah
koordinasinya;

3) Pengkoordinasian pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan pendidikan,


penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah
koordinasinya;

4) Pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian,


pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah koordinasinya;

5) Evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian,


pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah koordinasinya;

6) Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan pendidikan,


penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah
koordinasinya;

7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi membawahi


Bidang Pendidikan dan Penelitian dan Bidang Pengembangan Profesi. Masing-
masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan
Profesi.

a. Bidang Pendidikan dan Penelitian, mempunyai tugas merencanakan dan


mengembangkan kegiatan pendidikan, penelitian dan perumusan
kebijakan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
Pendidikan dan Penelitian, mempunyai fungsi:

 Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan


dan penelitian;

 Pengkoordinasian pengembangan kegiatan pendidikan dan penelitian;

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 18


 Pengkoordinasian kerjasama pendidikan dan penelitian;

 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pendidikan dan


penelitian;

 Perumusan kebijakan dan pelaksanaan koordinasi dengan instalasi-


instalasi;

 Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur


Pendidikan dan Pengembangan Profesi.

b. Bidang Pengembangan Profesi, mempunyai tugas merencanakan dan


mengembangkan kegiatan pengembangan profesi tenaga medik dan
keperawatan, pengembangan profesi tenaga non medik dan perumusan
kebijakan koordinasi dengan Instalasi Pelatihan. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Bidang Pengembangan Profesi, mempunyai
fungsi:

 Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan kegiatan


pengembangan profesi tenaga medik dan keperawatan serta
pengembangan profesi tenaga non medik;

 Pengkoordinasian pengembangan kegiatan pengembangan profesi


tenaga medik dan keperawatan serta pengembangan profesi tenaga
non medik;

 Pengkoordinasian kerjasama untuk pengembangan profesi tenaga


medik dan keperawatan serta pengembangan profesi tenaga non medik;

 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan profesi


tenaga medik dan keperawatan serta pengembangan profesi tenaga
non medik;

 Perumusan kebijakan dan pelaksanaan koordinasi dengan instalasi-


instalasi;

 Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur


Pendidikan dan Pengembangan Profesi.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 19


4. Wakil Direktur Umum dan Keuangan, mempunyai tugas merumuskan
kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan
mengendalikan kegiatan ketatausahaan, penyusunan perencanaan program
dan anggaran, keuangan dan akuntansi dan instalasi di bawah koordinasinya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil Direktur Umum dan
Keuangan, mempunyai fungsi :

1) Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan umum dan keuangan;

2) Perencanaan dan pengembangan ketatausahaan, penyusunan


perencanaan program dan anggaran, keuangan dan akuntansi;

3) Pengkoordinasian pelaksanaan ketatausahaan, penyusunan perencanaan


program dan anggaran, keuangan dan akuntansi;

4) Pembinaan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan ketatausahaan,


penyusunan perencanaan program dan anggaran, keuangan dan
akuntansi;

5) Pengawasan, pengendalian dan pengkoordinasian kegiatan ketatausahaan,


penyusunan perencanaan program dan anggaran, keuangan dan
akuntansi;

6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi Bagian Umum,


Bagian Perencanaan dan Anggaran serta Bagian Keuangan dan Akuntansi.
Masing - masing bagian dipimpin oleh Kepala Bagian yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Umum dan Keuangan.

a. Bagian Umum, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perencanaan,


pengembangan dan pemenuhan kebutuhan kegiatan ketatausahaan yang
meliputi tata usaha kepegawaian, keprotokolan, surat menyurat, kearsipan,
rumah tangga, perjalanan dinas, tata naskah, hukmas, pemasaran dan
perumusan kebijakan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,
Bagian Umum mempunyai fungsi :

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 20


 Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pelaksanaan tata usaha,
kepegawaian, hukmas dan pemasaran;

 Pengkoordinasian pengembangan kegiatan tata usaha, kepegawaian,


hukmas dan pemasaran;

 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelaksanaan tata usaha,


kepegawaian, hukmas dan pemasaran;

 Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait tata usaha,


kepegawaian, hukmas dan pemasaran;

 Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.

b. Bagian Perencanaan dan Anggaran, mempunyai tugas perencanaan,


pengembangan dan pemenuhan kebutuhan kegiatan penyusunan
perencanaan, anggaran, perlengkapan dan aset. Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Perencanaan dan Anggaran
mempunyai fungsi :

 Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan dan


kebutuhan dalam pengembangan penyusunan perencanaan, anggaran,
perlengkapan dan aset;

 Pengkoordinasian pengembangan kegiatan penyusunan perencanaan,


anggaran, perlengkapan dan aset;

 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan penyusunan


perencanaan, anggaran, perlengkapan dan aset;

 Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

 Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.

c. Bagian Keuangan dan Akuntansi, mempunyai tugas melaksanakan


kegiatan perencanaan, pengembangan dan pemenuhan kebutuhan
kegiatan penerimaan pendapatan, perbendaharaan, verifikasi, akuntansi

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 21


dan perumusan kebijakan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Bagian Keuangan dan Akuntansi, mempunyai fungsi :

 Pengkoordinasian, pelaksanaan, perencanaan dan pemenuhan


kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pengelolaan penerimaan
pendapatan, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi;

 Pengkoordinasian, pengembangan kegiatan pengelolaan penerimaan


pendapatan, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi;

 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan penerimaan


pendapatan, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi;

 Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

 Pelaksanaaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur


Umum dan Keuangan.

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi struktur organisasi RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang yang berdasarkan peraturan daerah Provinsi Jatim No.11
Tahun 2008 dan uraian tugas pejabat struktural dituangkan dalam peraturan
gubernur Jatim No.48 Tahun 2009, sampai saat ini telah berjalan 5 (lima) tahun
dan sudah berjalan dengan baik, namun guna memaksimalkan peran dan fungsi
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ke depan maka masih ada beberapa hal yang
perlu dilakukan penataan kembali antara lain dengan melakukan restrukturisasi
struktur organisasi dan tata kerja RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

Adapun alasan pertimbangan perlunya dilakukan restrukturisasi organisasi


tersebut adalah sbb :

1. Terdapat ketidakseimbangan beban tugas antar satuan organisasi yaitu disatu


pihak ada beban tugas yang besar dan dilain pihak ada satuan organisasi yang
beban tugasnya relatif tidak optimal (kecil);

2. Terdapat satuan organisasi dijajaran struktural yang tugasnya lebih tepat ke


arah fungsional karena memberikan pelayanan yang langsung bersentuhan
dengan pasien, sehingga agar dapat berkembang lebih baik sebaiknya
diarahkan ke organisasi fungsional;

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 22


3. Agar prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan
masing-masing maupun antar satuan organisasi dapat berjalan dengan lebih
baik.

Berdasarkan beberapa pertimbangan diatas, re-organisasi dilaksanakan


melalui :

1. Penataan kembali tupoksi, tanggung jawab, wewenang serta tata hubungan


kerja baik secara vertical maupun horizontal di jajaran struktural dan
fungsional;

2. Penambahan Instalasi baru disesuaikan dengan perkembangan pelayanan


rumah sakit.

2.2. Sumber Daya Kesehatan

2.2.1. Tenaga

Potensi Sumber Daya Manusia yang dimiliki RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang cukup memadai, terutama dari kualitas, meskipun dari segi
kuantitas khususnya tenaga medis dan tenaga keperawatan masih belum
mencukupi. Untuk meningkatkan produktifitas karyawan, senantiasa
diupayakan peningkatan kesejahteraan pegawai, pengembangan karier
melalui pendidikan, kursus dan pelatihan yang dilaksanakan baik di dalam
maupun di luar Rumah Sakit. Permasalahan tenaga khususnya tenaga
keperawatan yang telah memasuki masa pensiun, menyebabkan kuantitas
tenaga makin tidak terpenuhi. Gambaran tenaga pemberi pelayanan
kesehatan bagi pengguna jasa di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang seperti
tertera dalam tabel berikut ini.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 23


Tabel 2.1. Gambaran Jumlah Tenaga di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Tahun 2013.

STANDAR
KEBUTUHAN JML JML KEKU KET.
MINIMAL RANG
JENIS PNS NON (%
NO PENDIDIKAN (berdasarkan AN
TENAGA / PNS / kekurangan
Permenpan PNS /
No.26 Tahun ASN ASN ASN PNS / ASN)
2011)

(8)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
(7:4)x100

1 Tenaga Medis Dokter Sub 339 152 32 155 45,7%


Spesialis
/Spesialis/
Umum

2 Tenaga Perawat & 1283 523 428 332 25,9 %


Keperawatan Bidan

3 Tenaga Gizi Gizi 93 38 8 47 50,5%

4 Tenaga Farmasi 188 29 124 35 18,6%


Kefarmasian

5 Tenaga Penilik 28 16 3 9 32,1%


Kesehatan Kesehatan,
Masyarakat Kesehatan
Masyarakat,
Teknik
Lingkungan,
Ilmu
Lingkungan,
SPPH

6 Tenaga Analis 216 71 64 81 37,5%


Keteknisan Kesehatan,
Medis Analis Kimia,
Radiologi,
Rekam Medik,
Teknik
Elektromedik

7 Tenaga Fisioterapi, 37 14 1 22 59,5%


Keterapian Phisikologi
Fisik Klinis, Okopasi
Terapi

8 Tenaga Non S1 949 565 334 35 3,7%


Kesehatan Umum,SLTA,
SLTP, SD
JUMLAH 3133 1408 994 710 22,7%

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 24


Dari seluruh tenaga yang ada baik PNSD maupun tenaga dengan
status sebagai tenaga kontrak telah cukup memadai. Namun bila ditinjau
dari standar kebutuhan berdasarkan standar Permenpan No. 26 Tahun
2011, Forecasting dengan BKD Provinsi Jawa Timur dan Permenkes 81
Tahun 2004, maka masih banyak kekurangan tenaga kesehatan dalam
melakukan pelayanan kesehatan. Dari banyaknya kebutuhan tenaga
tersebut, yang paling banyak dibutuhkan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
adalah tenaga medis, tenaga perawat, tenaga gizi, tenaga farmasi, tenaga
teknisi dan tenaga keterapian fisik.

Apabila dikaitkan dengan gambaran 10 (sepuluh) besar penyakit


yang ditangani di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2013 maka
kebutuhan tenaga kesehatan tersebut memang sangat dibutuhkan guna
efektifitas pelayanan kesehatan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Begitu
juga apabila dikaitkan dengan banyaknya kunjungan pasien yang
membutuhkan pelayanan di RSUD Dr. Saiful Anwar, dimana pada tahun
2013 kunjungan rawat jalan sebanyak 296.690 orang, kunjungan rawat
inap sebanyak 36.825 orang dan kunjungan rawat darurat sebanyak
31.416 orang.

Penyakit terbanyak yang ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD)


adalah cedera dan perdarahan sehingga untuk pelayanan ini dibutuhkan
kecukupan tenaga medis dan perawat. Di Instalasi Rawat Jalan penyakit
terbanyak yang ditangani adalah penyakit degeneratife, penyakit nyeri
punggung dan osteoarthritis, sehingga dibutuhkan kecukupan tenaga medis
dan tenaga gizi serta tenaga keterapian fisik. Di Instalasi Rawat Inap
penyakit yang paling banyak ditangani adalah penyakit degeneratife
sehingga dibutuhkan kecukupan tenaga medis, tenaga keperawatan dan
tenaga gizi.

Sebagai rumah sakit pendidikan, RSUD Dr. Saiful Anwar juga


ditunjang oleh 110 tenaga dokter spesialis dari Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya (FKUB) dan dalam melaksanakan kegiatan
pendidikan bagi dokter spesialis melibatkan 638 orang Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) dalam memberikan pelayanan kesehatan

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 25


disamping sebagai materi pendidikan bagi PPDS juga untuk menunjang
kekurangan tenaga medis yang ada. Kewenangan ini diberikan kepada
PPDS dalam memberikan pelayanan di rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat maupun pelayanan di penunjang medik sesuai kewenangannya
dengan tetap dalam pengawasan dokter spesialis.

Di masing-masing SMF tersebut diatas hanya terdapat 1 sampai


dengan 3 tenaga dokter spesialis, kekurangan tenaga medis tersebut
semakin terasa karena para dokter itu harus meninggalkan pelayanan untuk
memberi perkuliahan/pendidikan di kampus yang juga merangkap sebagai
dosen di FKUB.

Dokter umum bertugas di kamar terima, poliklinik pegawai, triage,


dan general check up. Di masa yang akan datang dibutuhkan tambahan
beberapa tenaga dokter spesialis untuk mengisi kekurangan tersebut.
Tenaga keperawatan dan kebidanan sebanyak 951 orang yang bertugas di
instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan dan instalasi gawat darurat. Rasio
tenaga perawat terhadap pasien rawat inap dibandingkan dengan jumlah
tempat tidur adalah 1:1,57 atau 1 perawat untuk 2 tempat tidur. Karena
tugas perawat mencakup 3 giliran jaga (shift), maka jumlah perawat yang
bertugas di rawat inap sangat tidak memadai, dengan standar 1 perawat
untuk 3 tempat tidur pada 1 shift (Kepmenkes 81 Tahun 2004). Begitu juga
tenaga kesehatan lain (tenaga keperawatan non perawatan) dan tenaga
administrasi.

Dari Tenaga sebanyak 2.402 orang, sebanyak 1408 orang


merupakan tenaga PNSD dan sebanyak 994 orang berstatus tenaga
kontrak yang digaji dari anggaran fungsional RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 26


Tabel 2.2. Gambaran Ketenagaan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Berdasarkan Tingkat Kepangkatan Tahun 2013.

TINGKAT
PNS /
NO. KEPANGKATAN/ FK Kontrak BSB Titipan JUMLAH
ASND
GOLONGAN
1 IV/e 1 2 0 0 0 3
2 IV/d 21 3 0 0 0 24
3 IV/c 24 6 0 0 0 30
4 IV/b 26 4 0 0 0 30
5 IV/a 30 14 0 0 0 44
6 III/d 134 8 0 0 0 142
7 III/c 155 10 0 0 0 165
8 III/b 293 25 0 0 1 311
9 III/a 128 0 0 0 0 128
10 II/d 169 0 0 0 1 170
11 II/c 88 2 0 0 0 90
12 II/b 219 0 0 0 0 219
13 II/a 75 0 0 0 0 75
14 I/d 26 0 0 0 0 26
15 I/c 5 1 0 0 0 6
16 I/b 14 0 0 0 0 14
17 Tidak ada 0 37 994 8 0 1045
kepangkatan /
gol.
*** Total *** 1408 110 994 8 2 2524

Sebagian besar sumber daya manusia di RSUD Dr. Saiful Anwar


Malang dengan golongan ruang / kepangkatan yang sudah tinggi. Hal ini
menggambarkan bahwa kinerja kepegawaian / profesionalisme pegawai
sudah baik yang ditunjang dengan masa kerja pegawai yang memadai.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 27


Tabel 2.3. Gambaran Ketenagaan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013.

TINGKAT PNS /
NO FK Kontrak BSB Titipan JUMLAH
PENDIDIKAN ASND
1 Sarjana S3 8 14 1 0 0 23
2 Sarjana S2 149 87 25 0 0 263
3 Sarjana S1 240 3 194 8 1 446
4 D3 398 1 543 0 1 949
5 D1 0 0 2 0 0 2
6 SLTA 377 3 203 0 0 575
7 SLTP 126 2 13 0 0 141
8 SD 110 0 13 0 0 123
*** Total *** 1408 110 994 8 2 2524

Sebagian besar tenaga adalah lulusan strata satu ke atas. Hal ini
juga menggambarkan bahwa ketenagaan di RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang tingkat kompetensi dan profesionalisme sudah baik.

Tabel 2.4. Gambaran Ketenagaan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang


Berdasarkan Profesionalisme / Kompetensi Tahun 2013.

STANDAR
KEBUTUHAN KEKURANGAN
JUMLAH
MINIMAL JUMLAH PNS / ASN
NON
JENIS TENAGA PENDIDIKAN (berdasarkan PNS /
PNS /
Permenpan ASN
ASN
No.26 Tahun
2011) Juml. %

Tenaga Medis Dokter Ahl.Anak 18 9 6 3 16,7


Dokter Ahl.Anastesi 8 3 1 4 50,0
Dokter Ahl.Bed.Anak 7 2 0 5 71,4
Dokter Ahl.Bed.Digestif 5 2 0 3 60,0
Dokter Ahl.Bed.Onkologi 7 3 0 4 57,1
Dokter
10 4 2 4 40,0
Ahl.Bed.Orthopaedi
Dokter Ahl.Bed.Plastik 8 1 0 7 87,5
Dokter Ahl.Bed.Saraf 7 3 0 4 57,1
Dokter Ahl.Bed.Toraks 5 2 0 3 60,0

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 28


STANDAR
KEBUTUHAN KEKURANGAN
JUMLAH
MINIMAL JUMLAH PNS / ASN
NON
JENIS TENAGA PENDIDIKAN (berdasarkan PNS /
PNS /
Permenpan ASN
ASN
No.26 Tahun
2011) Juml. %

Dokter Ahl.Bed.Umum 6 1 0 5 83,3


Dokter Ahl.Emergency
7 5 1 1 14,3
Med.
Dokter Ahl.Forensik 11 0 0 11 100,0
Dokter Ahl.Jiwa 6 3 0 3 50,0
Dokter Ahl.Kul.& Kel. 11 3 1 7 63,6
Dokter Ahl.Mata 13 10 2 1 7,7
Dokter Ahl.Mikrobiologi 10 0 0 10 100,0
Dokter
15 11 3 1 6,7
Ahl.Obstetri&Ginekologi
Dokter Ahl.Onkologi
4 0 1 3 75,0
Radiasi
Dokter Ahl.Parasitologi
8 0 0 8 100,0
Klinik
Dokter Ahl.Pat.Anatomi 11 0 1 10 90,9
Dokter Ahl.Pat.Klinik 12 3 1 8 66,7
Dokter Ahl.Penyakit
18 11 0 7 38,9
Dalam
Dokter Ahl.Penyakit
12 7 0 5 41,7
Jantung
Dokter Ahl.Penyakit Paru 10 6 1 3 30,0
Dokter Ahl.Radiologi 8 6 0 2 25,0
Dokter Ahl.Rehab.Medis 7 4 0 3 42,9
Dokter Ahl.Saraf 10 6 0 4 40,0
Dokter Ahl.THT 12 7 1 4 33,3
Dokter Ahl.Urologi 6 3 1 2 33,3
Dokter Gigi 14 11 0 3 21,4
Dokter Gigi Ahl.Bed.Mulut 5 3 0 2 40,0
Dokter Gigi Ahl.Gigi Anak 4 1 1 2 50,0
Dokter Gigi
4 2 1 1 25,0
Ahl.Konserv.Gigi
Dokter Gigi
5 3 0 2 40,0
Ahl.Ortodentik

Dokter Gigi
5 1 0 4 80,0
Ahl.Prostodonsia

Dokter Umum 30 16 8 6 20,0


Tenaga Medis Total 339 152 32 149 44,0

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 29


STANDAR
KEBUTUHAN KEKURANGAN
JUMLAH
MINIMAL JUMLAH PNS / ASN
NON
JENIS TENAGA PENDIDIKAN (berdasarkan PNS /
PNS /
Permenpan ASN
ASN
No.26 Tahun
2011) Juml. %

Tenaga Keperawatan Bidan 1 1 0 0 0,0


D.3 Kebidanan 95 21 55 19 20,0
D.4 Kebidanan 11 3 2 6 54,5
S.P.K. 97 97 0 0 0,0
D.3 Keperawatan 758 283 339 136 17,9
D.4 Keperawatan 42 33 7 2 4,8
S.1 Keperawatan 225 72 21 132 58,7
S.2 Keperawatan 8 1 0 7 87,5
D.3 Anastesi 8 4 0 4 50,0
D.4 Anastesi 10 0 0 10 100,0
S.P.R.G. 1 1 0 0 0,0
D.3 Kesehatan Gigi 27 7 4 16 59,3

Tenaga Keperawatan Total 1283 523 428 332 25,9

Tenaga Gizi S.2 Gizi Medik 2 0 0 2 100,0


S.1 Gizi 15 3 4 8 53,3
D.4 Gizi 26 19 1 6 23,1
D.3 Gizi 26 12 2 12 46,2
D.3 Tata Boga 6 0 1 5 83,3
S.P.A.G./Tata Boga 18 4 0 14 77,8

Tenaga Gizi Total 93 38 8 47 50,5

Tenaga Kefarmasian S.2 Farmasi Klinik 3 1 0 2 66,7


S.1 Farmasi,Apt 65 7 41 17 26,2
D.3 Farmasi/A.A.F. 84 9 59 16 19,0
S.A.A./S.M.F. 36 12 24 0 0,0
Tenaga Kefarmasian Total 188 29 124 35 18,6
Tenaga Kesehatan S.2 Kesehatan 3 3 0 0 0,0
Masyarakat
S.2 Ilmu Lingkungan 1 1 0 0 0,0

S.1 Kesehatan
10 5 3 2 20,0
Masyarakat

S.1 Teknik Lingkungan 10 4 0 6 60,0


D.3 Penilik Kesehatan 2 1 0 1 50,0
S.P.P.H. 2 2 0 0 0,0

Tenaga Kesehatan Masyarakat Total 28 16 3 9 32,1

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 30


STANDAR
KEBUTUHAN KEKURANGAN
JUMLAH
MINIMAL JUMLAH PNS / ASN
NON
JENIS TENAGA PENDIDIKAN (berdasarkan PNS /
PNS /
Permenpan ASN
ASN
No.26 Tahun
2011) Juml. %

Tenaga Keteknisian S.1 Biologi 1 1 0 0 0,0


Medis
S.1 Fisika 2 2 0 0 0,0
S.1 Teknik Elektro Medik 3 1 0 2 66,7
S.1 Teknik Kimia 1 0 1 0 0,0
S.1 Teknik Nuklir 3 2 0 1 33,3
S.1 Administrasi Publik 1 1 0 0 0,0
D.4 Radiologi 9 4 0 5 55,6
D.4 Teknik Elektro Medik 6 2 0 4 66,7
D.3 Analis Kesehatan 57 16 22 19 33,3
D.3 Analis Kimia 6 0 2 4 66,7
D.3 Radiologi 41 14 16 11 26,8
D.3 Refraksi Optisi 8 3 1 4 50,0
D.3 Rekam Medik 32 2 13 17 53,1
D.3 Teknik Elektro Medik 10 2 2 6 60,0
D.3 Teknik Gigi 6 3 0 3 50,0
D.1 Tekn.Transfusi Darah 10 0 5 5 50,0
S.M.A.K. 7 7 0 0 0,0
S.M.E.A. 5 5 0 0 0,0
S.M.K.K. 2 2 0 0 0,0
Tenaga Keteknisian Medis Total 216 71 64 81 37,5
Tenaga Keterapian S.2 Psikologi Klinis 3 1 0 2 66,7
Fisik
D.4 Fisioterapi 5 2 0 3 60,0
D.3 Fisioterapi 17 9 1 7 41,2
D.3 Okupasi Terapi 6 1 0 5 83,3
D.3 Terapi Wicara 6 1 0 5 83,3
Tenaga Keterapian Fisik Total 37 14 1 22 59,5
Tenaga Non S.2 Administrasi Publik 5 3 0 2 40,0
Kesehatan
S.2 Administrasi Rumah
1 1 0 0 0,0
Sakit
S.2 Hukum Kesehatan 2 1 0 1 50,0
S.2 Manajemen 11 10 1 0 0,0
S.2 Psikologi 1 1 0 0 0,0
S.2 Sosiologi 2 2 0 0 0,0
S.2 Manajemen Kes. 1 1 0 0 0,0
S.1 Administrasi 20 5 14 1 5,0

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 31


STANDAR
KEBUTUHAN KEKURANGAN
JUMLAH
MINIMAL JUMLAH PNS / ASN
NON
JENIS TENAGA PENDIDIKAN (berdasarkan PNS /
PNS /
Permenpan ASN
ASN
No.26 Tahun
2011) Juml. %

S.1 Akuntansi 39 12 27 0 0,0


S.1 Bahasa Inggris 3 0 3 0 0,0
S.1 Ekonomi 8 4 4 0 0,0
S.1 Hukum 10 5 3 2 20,0
S.1 Kesejahteraan Sosial 1 1 0 0 0,0
S.1 Komputer 16 5 9 2 12,5
S.1 Komunikasi 3 0 3 0 0,0
S.1 Manajemen 33 9 24 0 0,0
S.1 Pendidikan 7 3 2 2 28,6
S.1 Psikologi 8 7 1 0 0,0
S.1 Sains 1 1 0 0 0,0
S.1 Statistik 2 0 2 0 0,0
S.1 Teknik 17 4 11 2 11,8
D.3 Administrasi 7 0 5 2 28,6
D.3 Akuntansi 6 1 3 2 33,3
D.3 Akupuntur 1 1 0 0 0,0
D.3 Bahasa Inggris 3 1 1 1 33,3
D.3 Ekonomi 1 1 0 0 0,0
D.3 Kesekretariatan 9 5 4 0 0,0
D.3 Keuangan 2 1 1 0 0,0
D.3 Komputer 17 3 14 0 0,0
D.3 Koperasi 1 0 1 0 0,0
D.3 Perhotelan 1 0 1 0 0,0
D.3 Perpustakaan 1 1 0 0 0,0
D.3 Teknik 4 1 3 0 0,0
D.1 Komputer 4 0 4 0 0,0
S.M.A. 227 115 94 18 7,9
S.M.E.A. 64 56 8 0 0,0
S.M.K. 77 1 61 0 0,0
S.M.K.K. 30 30 0 0 0,0
S.M.P. 81 70 11 0 0,0
S.M.P.S. 52 52 0 0 0,0
S.P.K.P. 52 52 0 0 0,0
S.P.P. 1 1 0 0 0,0

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 32


STANDAR
KEBUTUHAN KEKURANGAN
JUMLAH
MINIMAL JUMLAH PNS / ASN
NON
JENIS TENAGA PENDIDIKAN (berdasarkan PNS /
PNS /
Permenpan ASN
ASN
No.26 Tahun
2011) Juml. %

S.T.M. 46 40 6 0 0,0
S.D. 71 58 13 0 0,0
Total Tenaga Kesehatan 2.184 843 660 675 30,9
Total Tenaga Non Kesehatan 949 565 334 35 3,7
Total Tenaga Kesehatan + Tenaga Non
3.133 1.408 994 710 22,7
Kesehatan

Secara umum jumlah tenaga berdasarkan kompetensi dan


keprofesionalismenya masih banyak yang kurang. Hal ini karena tenaga
khususnya tenaga keperawatan banyak yang telah memasuki masa
pensiun, sehingga kuantitas tenaga semakin tidak terpenuhi. Disamping itu
dengan dikembangkannya jenis pelayanan di RSSA, jumlah tenaga
keperawatan yang ada saat ini belum dapat memenuhi standar minimal
kebutuhan tenaga keperawatan.

2.2.2. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Luas lahan RSUD Dr. Saiful Anwar 84.106,5 m² dengan luas


bangunan 101.253,84 m² yang terdiri dari bangunan berlantai satu sampai
dengan bangunan berlantai enam. Secara fisik bangunan di RSUD Dr.
Saiful Anwar di dominasi bangunan lama dengan usia lebih dari 30 tahun
seperti Instalasi Rawat Inap I, Instalasi Gizi dan lainnya, serta gedung baru
dengan usia kurang dari 10 tahun seperti gedung IGD, CVCU, Paviliun,
Ruang 26, IRNA III, Perinatologi dan lainnya. Dengan kondisi seperti
tersebut maka diperlukan pemeliharaan yang intens guna mendukung
pelayanan yang lebih optimal.

Sarana penunjang lain yang tidak kalah penting adalah ketersediaan


listrik dan air. Kondisi ketersediaan listrik RSUD Dr. Saiful Anwar pada
tahun 2009 – 2013 sangat memprihatinkan. Dari segi sumber listrik utama

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 33


atau PLN, suplai yang diterima cukup baik namun masih terjadi
ketidakstabilan tegangan yang kadang menyebabkan peralatan kesehatan
mengalami kerusakan. Terlebih lagi dengan seringnya terjadi pemadaman
yang dilakukan PLN dimana dalam satu tahun mencapai 46,53 jam pada
tahun 2011 serta 59,80 jam pada tahun 2012. Hal ini menjadi masalah
serius ketika energi listrik alternative atau back up generator set yang ada
hanya mampu mencakup 30 % kebutuhan energi listrik rumah sakit ketika
listrik padam. Namun pada tahun 2013 dengan telah diadakan generator
set baru melalui anggaran subsidi APBD Provinsi Jawa Timur Tahun 2013,
dengan kapasitas 2 x 1880 KVA telah mampu mem back up seluruh
kebutuhan listrik rumah sakit ketika listrik mati oleh PLN.

Kondisi air bersih yang ada di RSUD Dr. Saiful Anwar tidak jauh
berbeda dengan kondisi listrik. Suplai air bersih dari sumber air bawah
tanah yang ada sudah mengalami penurunan debit, disamping kondisi
jaringan air bersih yang banyak mengalami kerusakan atau korosi. Hal ini
mengakibatkan menurunnya kualitas air yang dibutuhkan untuk pelayanan.
Untuk itu diperlukan pemeliharaan sumber air bawah tanah serta penataan
jaringan air bersih yang ada.

Sebagai gambaran kondisi aset dan sarana prasarana di RSUD Dr.


Saiful Anwar Malang dalam melaksanakan fungsinya seperti tertera dalam
tabel di bawah ini.

Tabel 2.5. Gambaran Aset RSUD Dr. Saiful Anwar Tahun 2013

TAHUN 2013
No. Jenis Aset
Satuan Jumlah Kondisi Nilai Akhir (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I Golongan tanah
1 Tanah Bidang 5 Baik 170,669,750,000
II Gol. Peralatan dan mesin
1 Alat - alat besar Buah 39 Baik 7,721,657,500
2 Alat - alat angkut Buah 392 Baik 6,664,175,175
3 Alat bengkel dan alat ukur Buah 351 Baik 1,449,264,490

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 34


TAHUN 2013
No. Jenis Aset
Satuan Jumlah Kondisi Nilai Akhir (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
4 Alat pertanian Buah 0 - -
5 Alat kantor dan rumah Buah 19726 Baik 41,593,805,496
tangga
6 Alat studio dan alat Buah 1.363 Baik 2,624,372,650
komunikasi
7 Alat - alat kedokteran Buah 13610 Baik 227,997,928,167
8 Alat laboratorium Buah 587 Baik 6,806,150,200
III Gol.gedung dan bangunan
1 Bangunan gedung Buah 182 Baik 148,952,700,330
2 Monumen Buah 2 Baik 20,000,000
IV Gol. Jalan, irigasi dan jaringan
1 Jalan dan jembatan Buah 2 Baik 267,626,400
2 Instalasi Buah 13 Baik 3,936,601,812
3 Jaringan Buah 14 Baik 4,086,127,742
V Golongan aset tetap lainnya
1 Buku dan perpustakaan Buah 1.384 Baik 336,657,150
2 Barang bercorak Buah 16 Baik 2,813,375
kebudayaan
Total 623,154,950,862

Semua aset dalam keadaan baik dan berfungsi karena aset yang
rusak dalam laporan mutasi aset sudah dilakukan atau sedang diusulkan
penghapusan. Disamping itu juga selalu dilakukan pemeliharaan secara
berkala dimana pemeliharaan tersebut membutuhkan kemampuan teknis
yang lebih spesifik terutama untuk alat - alat kesehatan yang canggih
sehingga saat ini masih diperlukan kontrak servis pada distributor. Untuk
kedepan akan dilakukan pelatihan peningkatan kemampuan SDM dalam
hal perawatan khusus alat-alat kesehatan yang canggih.

Aset terbesar yang dimiliki RSUD Dr. Saiful Anwar Malang adalah
berupa Alat Kesehatan. Adapun jenis alat dan kondisi alat kesehatan
seperti tertuang dalam tabel berikut ini.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 35


Tabel 2.6. Gambaran Beberapa Alat Kesehatan dan Penunjangnya di
RSUD Dr. Saiful Anwar Tahun 2013.

Jumlah Kondisi Saat ini


Standar
No Nama Alat Kekurangan
Kebutuhan
Baik Rusak Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Ventilator transport 4 1 - 1 3
2 Incubator (Incubator 2 1 - 1 1
transport)
3 Infant Ventilator 16 4 - 4 12
4 Vital sign monitor 4 - 2 2 2
5 Warmer (Infant warmer) 3 - 1 1 2
6 Inkubator 2 1 - 1 1
7 Ventilator 24 8 2 10 14
8 CPAP 12 3 - 3 9
9 Meja Operasi 22 12 - 12 10
10 Lampu operasi 22 11 - 11 11
11 Electro surgeri unit 22 15 - 15 7
12 Anaesthesi Machine 22 12 - 12 10
13 Defibrilator 7 1 - 1 5
14 Bed Side Monitor 66 23 - 23 43
15 URS Fleksible 1 - 1 1 1
16 Mesin Hemodialis 100 36 - 36 64
17 Endoscopy 3 1 1 2 2
18 C - Arm 2 1 - 1 1
19 Echocardiography 5 3 - 3 2
20 Generator Temporary 7 2 - 2 5
Pace Maker
21 Scope Broncoscopy 2 1 - 1 1
22 USG 4 D 1 - 1 1 1
23 Mikroskope Mata 1 - 1 1 1
24 USG MATA 2 - 1 1 1
25 MRI (Magnetic 1 - - 1 1
Resonance Imaging) 3
TESLA
26 USG dengan 3 probe 5 - 1 - 4
(musculosceletal,
neonatal, abdomen)
27 ESWL 1 1 - - -

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 36


Jumlah Kondisi Saat ini
Standar
No Nama Alat Kekurangan
Kebutuhan
Baik Rusak Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
28 Blood bank 2 0 1 1 2
29 Mammografi 1 0 1 1 1
30 Brachyterapi 1 1 0 1 0
31 Biologycal Safety Cabinet 3 2 0 2 1
32 Pharmaceutical 14 4 0 4 10
Refrigerator
33 Aquadest Machine 2 1 0 1 1
34 Radioterapi Cobalt 1 1 1 2 -
35 Bone densitometri 1 1 - 1 -
36 Cathlab 1 1 - 1 -
37 Heart Lung Machine 1 1 - 1 -
38 CT-Scan multislice 2 2 - 2 -
39 Liposuction 1 1 - 1 -

Secara umum pada tahun 2013 masih banyak terdapat kekurangan


alat yang sangat dibutuhkan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dalam
melaksanakan pelayanan. Hal ini mengingat masih sangat terbatasnya
anggaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan peralatan kesehatan
tersebut. Untuk memenuhi kekurangan tersebut dari dana fungsional
secara keseluruhan belum dapat mencukupi, sehingga masih
membutuhkan dana subsidi yang cukup besar dari Pemerintah Provinsi
Jawa Timur, disamping APBN-TP, DAK, dan DBHCHT.

Untuk pelayanan kedepan agar dapat memperlancar pelayanan


diperlukan perencanaan secara bertahap untuk pemenuhannya.
Sebagaimana kebutuhan alat bagi Instalasi Gawat Darurat, dimana yang
merupakan tempat pertama bagi penanganan pasien gawat darurat dengan
kondisi pasien yang gelisah, maka sarana untuk penerimaan pasien
haruslah yang aman (terhindar dari jatuh) berupa emergency stretcher dan
ventilator transport dan incubator transport.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 37


Demikian untuk pelayanan intensif yang merupakan pelayanan
dimana ketergantungan pasien pada peralatan dan petugas sangat tinggi.
Kebutuhan sarana atau peralatan Intensif termasuk NICU dalam rangka
pencapaian program MDGs, yang salah satunya adalah penurunan angka
kematian bayi dan meningkatkan kualitas hidupnya, maka diperlukan
peningkatan kualitas pelayanan NICU dengan pemenuhan peralatan medik
antara lain, ventilator, CPAP, CRRT, bedsite monitor, incubator, dan lain-
lain, mengingat tujuan pelayanan yang diberikan adalah untuk membuat
harapan hidup pasien lebih besar.

Tidak kalah pentingnya kebutuhan alat di Instalasi Bedah Sentral,


dengan kondisi ruang operasi saat ini belum sesuai dengan standar
Akreditasi yang ada, sehingga diperlukan adanya perubahan dari gedung
instalasi bedah sentral termasuk penambahan jumlah kamar operasi dan
alat-alat pendukungnya yaitu meja operasi, lampu operasi, mesin
anesthesi, instrumen bedah dan lain-lain. Selain itu, saat ini daftar antrian
pasien pre operasi di RSUD Dr. Saiful Anwar masih cukup panjang
sehingga diperlukan percepatan pelaksanaaan operasi dengan pemenuhan
kebutuhan tersebut.

Dalam proses rehabilitasi medik pasien, dengan semakin


meningkatnya kasus degeneratif dan cacat sisa yang dialami oleh pasien
maka kebutuhan alat rehabilitasi akan semakin banyak antara lain Rolator,
ESWT, multi exercise dan lain-lain.

Dengan adanya gaya dan pola hidup masyarakat yang berubah


berdampak pada peningkatan kasus penyakit degeneratife dan katastropic,
cardio cerebrovaskuler, auto imun dan metabolik. Salah satu penyakit
degeneratife adalah kasus penyakit gagal ginjal dimana penatalaksanaan
yang diberikan antara lain adalah hemodialisa. Ratio antara mesin
hemodialisa dan pasien sangatlah kurang sehingga pasien yang
seharusnya mendapatkan hemodialisa 2 (dua) kali dalam seminggu
akhirnya hanya mendapatkan 1 (satu) kali saja, hal inilah yang mendasari
akan kebutuhan perluasan ruang hemodialisa dan juga mesin hemodialisa.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 38


Sedangkan kasus penyakit katastropic yaitu penyakit kanker
merupakan penyebab kematian nomor 2 (dua) setelah penyakit
kardiovaskular dengan jumlah pasien dari tahun ke tahun yang semakin
meningkat. Hal ini memerlukan penanganan yang tepat yaitu dengan
melakukan relokasi untuk semua pasien menjadi satu tempat khusus untuk
merawat pasien kanker.

Kasus penyakit hepatitis dengan komplikasi juga semakin meningkat


karena mudahnya penularan kasus penyakit hepatitis ini. Diperlukan
penegakan diagnosa yang tepat untuk dapat memberikan terapi sesuai
penyebabnya, sehingga keberadaan alat endoscopy sangatlah penting
untuk dipenuhi.

Penyakit jantung adalah merupakan penyebab kematian nomor satu,


penegakan diagnosa dan penanganan awal yang cepat dan tepat
merupakan kunci dalam penanganan kasus penyakit jantung ini. Untuk itu
diperlukan peralatan medik yang mendukung untuk terlaksananya
penanganan yang tepat. Selain itu saat ini keberadaan ruang tindakan
jantung telah tersedia dan untuk operasional ruangan tersebut diperlukan
peralatan medik echocardiography, C Arm dll.

Keselamatan pasien merupakan salah satu program utama yang


harus dilaksanakan di rumah sakit. Program keselamatan pasien ini juga
merupakan cerminan kualitas pelayanan yang diberikan pada masyarakat,
apabila Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) tidak ada berarti pasien yang
dirawat di RSSA dalam keadaan aman.

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah


pencegahan pasien jatuh yang dapat dilaksanakan apabila semua tempat
tidur pasien ada pengamannya, untuk itu pemenuhan tempat tidur dengan
pengaman harus segera direalisasikan.

Dalam hal alat-alat penunjang masih sangat dibutuhkan beberapa


alat untuk pemeriksaan cross match pada transplantasi ginjal dan
immunopheno typing (membedakan Leukimia AML dan ALL serta
memisahkan stemcell, alat untuk menghitung konsentrasi DNA pada

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 39


pemeriksaan biomolekuler seperti alat flowcytometer, spectrofotometer +
UV visible dan microskop flouresence + camera computer (euro staraar III
plus).

Sebagai alat untuk pemeriksaan dengan teknik radiologi yang


menggunakan magnet, gelombang radio, dan computer untuk
menghasilkan gambar struktur tubuh dengan menghasilkan citra dan
resolusi cukup detail dan dapat mendeteksi perubahan kecil struktur dalam
tubuh menggunakan MRI yang saat ini masih kurang jumlahnya.

Alat penunjang untuk terapi kanker dengan menggunakan teknik


radiasi dengan memberikan dosis radiasi ke tumor semaksimal mungkin,
dan membatasi atau meminimalkan radiasi pada jaringan sehat dengan
multileaf collimator yaitu linear accelerator, mammografi full digital
stereotaktik belum dimiliki RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

Peralatan di laboratorium seperti plasma thawer juga masih belum


dimiliki RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, dimana alat tersebut berfungsi
sebagai peralatan yang digunakan untuk mencairkan plasma dengan
perendaman secara tepat tanpa merusak komponen plasma darah.

Untuk pelayanan di bidang farmasi masih sangat dibutuhkan alat


untuk mengemas obat sekali minum baik puyer maupun tablet secara
otomatis yaitu automatic tablet dispensing and packing system dan
pharmaceutical refrigerator dimana sebagai alat untuk menyimpan obat
dengan stabilitas suhu 2-8 celcius.

2.2.3. Unit Usaha

RSUD Dr. Saiful Anwar dalam mengembangkan pelayanan juga


melakukan kerjasama operasional (KSO) dengan pihak ketiga antara lain
seperti tertera dalam tabel dibawah ini.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 40


Tabel 2.7. Jumlah Kerjasama yang dilaksanakan dengan Pihak Ketiga
Tahun 2013.

BIDANG YANG JUMLAH HASIL YANG TELAH


NO TUJUAN KERJASAMA
DIKERJASAMAKAN KERJASAMA DICAPAI

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pelayanan 33 lembaga Melayani kebutuhan darah Kebutuhan darah


Kesehatan untuk pasien, pemeriksaan terpenuhi, pemeriksaan
kesehatan, rujukan pasien kesehatan terjamin,
intensif, pengembangan RS kesehatan pasien menjadi
(RSUD Lewoleba Kabupaten lebih baik, RSUD
Lembata dan RSUD Atambua Lewoleba Kabupaten
Kabupaten Belu Prov NTT). Lembata dan RSUD
Atambua Kabupaten Belu
Prov NTT bisa lebih baik
pelayanannya

2 Pinjam Pakai Alat 9 lembaga Pemeriksaan spesimen di Pemeriksaan spesimen


laboratorium sentral, menjadi lebih efisien,
pengecatan pemeriksaan CT Scan
imunohistokimia,pemeriksaan lebih efisien, kebutuhan
spesimen di laboratorium oksigen terpenuhi
mikrobiologi,penyediaan alat
CT Scan, penyediaan oksigen

3 Konsultasi Hukum 2 lembaga Konsultasi hukum Konsultasi hukum

4 Penanganan Limbah 43 lembaga Pembakaran sampah medis Pembakaran limbah


medis terpenuhi

5 Sewa Lahan 8 lembaga Pemasangan sarana ATM, Lahan untuk ATM, parkir;
penyediaan lahan parkir; Dharma Wanita; kantin;
Dharma Wanita; kantin; koperasi; Bank Jatim
koperasi; Bank Jatim terpenuhi

6 Pelaksanaan 54 lembaga Praktek kerja lapangan dan Pelanggan didik bisa


Pendidikan penelitian, pengembangan RS praktek, magang dan
(RSUD Lewoleba Kabupaten penelitian di RSSA
Lembata dan RSUD Atambua
Kabupaten Belu Prov NTT)

7 Hibah Ambulance 1 lembaga Hibah Ambulance Pasien terjamin


kesehatannya

8 Siaran Mozaik 1 lembaga Siaran untuk kesehatan Siaran promosi kesehatan

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 41


Selama tahun 2013 telah dilaksanakan 145 buah kerjasama di
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dengan berbagai Rumah Sakit, PMI, Klinik
Swasta, Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, Perusahaan, Institusi
Pendidikan dan Bank serta Radio untuk Pelayanan Kesehatan, Pendidikan,
Penanganan Limbah, dan lain-lain. Kerjasama terbanyak dilakukan dalam
hal Pendidikan. Hal ini karena RSUD Dr. Saiful Anwar Malang merupakan
Rumah Sakit pendidikan, disamping itu dalam pelayanan kesehatan dan
penanganan limbah medis juga melayani untuk Rumah Sakit di sekitar
Malang Raya yang belum memiliki alat kesehatan canggih dan penanganan
incenerator.

Dengan adanya kemitraan dengan berbagai instansi maka dampak


yang diperoleh adalah dapat terlayaninya pasien rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat dengan baik serta peserta didik dapat melaksanakan
tugas sesuai standart, selain itu penanganan limbah dapat terlaksana
dengan baik sesuai standar.

Selama pelaksanaan kerjasama dengan berbagai instansi masih


terdapat beberapa kendala antara lain, ketika masa berlaku kerjasama
berakhir beberapa pihak instansi pelaksana kurang memenuhi tatacara dan
peraturan kerjasama yang telah disepakati, seperti pengurusan
perbaharuan kerjasama sering terjadi keterlambatan sehingga
mempengaruhi kelancaran pelayanan.

2.3. Kinerja Pelayanan

Untuk mengukur kinerja pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful
Anwar dapat diketahui melalui pencapaian indikator sasaran melaui Indikator
Kinerja Utama (IKU) dan indikator standar pelayanan minimal (SPM) seperti yang
tertera dalam tabel berikut ini :

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 42


2.3.1. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan salah satu indikator untuk


mengukur capaian kinerja sasaran SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi
Jawa Timur termasuk RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor:
188/472/KPTS/013/2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama SKPD
Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Guna efektifitas evaluasi indikator kinerja utama (IKU) di RSUD Dr.


Saiful Anwar dikelompokkan dalam 3 jenis kelompok indikator yaitu :

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 43


Tabel 2.8. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2013

Lingkup pelayanan Administrasi dan Keuangan

NO Indikator Kinerja Target Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
sesuai Tugas dan Indikator
Fungsi SKPD IKU 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1 Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 56,85% 78,29% 65,52% 73,01% 94,92% 56,85 78,29 65,52 73,01 94,92
dokumen
penatalaksanaan
BLUD yang disusun
tepat waktu dan
tepat isi

2 Cost Recovery 75% 60% 60% 65% 70% 75% 48.95% 79.87% 76.54% 77.71% 80% 81 133 118 111 147.52
Ratio (CRR)

3 Persentase pokja 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 100 100 100 100
akreditasi
pelayanan yang
memenuhi standar

Secara keseluruhan Realisasi pencapaian IKU dalam lingkup pelayanan Umum dan Keuangan sudah memenuhi target kecuali
capaian Cost Recovery Ratio (CRR) pada tahun 2009 belum mencapai target. Hal ini dikarenakan pada tahun 2009 sistem pengelolaan
pendapatan rumah sakit masih belum terintegrasi. Sedangkan sejak tahun 2010 sistem pendapatan sudah terintegrasi yang berpengaruh
terhadap kenaikan CRR dari tahun ke tahun, disamping karena sejak tahun 2011 adanya kenaikan tarif pelayanan kesehatan di RSSA
sesuai dengan Pergub Jatim No. 9 tahun 2010 serta kenaikan kunjungan pasien dari tahun ke tahun.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 44


Tabel 2.9. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2013

Lingkup Pelayanan Medis & Penunjang

Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
Target /
Kinerja sesuai
NO Toleransi
Tugas dan
IKU 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
Fungsi SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1 Bed Occupancy 80% 75% 75% 75% 75% 80% 82.67% 73.41% 74.93% 70.43% 69.26% 110 97.88 99.91 93.91 86.58
Rate (BOR)

2 Average Length 6 hari 7 7 7 7 6 7.51 7.06 7.01 6.35 6.39 Belum mencapai target
of Stay (ALOS) hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari

3 Bed Turn Over 40 kali 40 40 40 40 40 40.62 39.26 39.94 42.04 40.83 Belum mencapai target
(BTO) kali kali kali kali kali kali kali kali kali kali

4 Turn Over 2 hari 2 2 2 2 2 1.56 2.47 2.29 2.57 2.75 Belum mencapai target
Interval (TOI) hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari

5 Net Death Rate 6% 6% 6% 6% 6% 6% 7.46% 7.50% 7.03% 5.82% 6.16% 124 125 117.17 85.00 103
(NDR)

6 Gross Death 10% 10% 10% 10% 10% 10% 9,50% 9.89% 9.61% 8,77% 9.27% 95 98.90 96.10 87,3 72.7
Rate (GDR)

7 Jumlah 5 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 100 100 100 100 100
pengembangan
pelayanan
terpadu per
tahun

8 IKM 85 80 80 80 80 85 76,18 75,83 77.19 77.74 80.53 89,62 89,21 96.49 97.18 94.74

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 45


Secara umum realisasi pencapaian IKU di lingkup pelayanan Medis dan Penunjang sudah baik. Meskipun beberapa indikator belum
mencapai target yang telah ditetapkan namun melalui beberapa indikator pelayanan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang termasuk efisien
karena masih dalam batas kategori efisiensi yaitu BOR sebesar 60% - 85%, ALOS sebesar 6 – 9 hari, BTO sebesar 40- 50 kali, TOI sebesar
1-3 hari. Demikian juga dengan pencapaian indikator kepuasan masyarakat meskipun belum mencapai target namun masih dalam kategori
baik. Sedangkan indikator pengembangan pelayanan terpadu telah mencapai target yang ditetapkan.

Pencapaian indikator NDR dan GDR juga masih melebihi batas toleransi angka maksimal yang telah ditetapkan. Hal ini karena
banyaknya kasus-kasus penyakit yang sulit diatasi dan penanganan di rumah sakit yang belum maksimal karena peralatan canggih yang
belum lengkap. Disamping itu juga masih banyaknya kasus-kasus rujukan baik langsung dari masyarakat maupun dari pelayanan tingkat
dasar dan pelayanan tingkat rujukan sekunder yang datang ke RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dalam kondisi sudah parah atau terlambat
datang yang disebabkan karena belum optimalnya system networking. Untuk itu diperlukan optimalisasi sistem networking dengan RS yang
merujuk maupun masyarakat.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 46


Tabel 2.10. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2013

Lingkup Pelayanan Pendidikan & Pengembangan Profesi

Indikator Kinerja Target Target Renstra SKPD Tahun (%) Realisasi Capaian Tahun (%) Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO sesuai Tugas dan Indikator
Fungsi SKPD IKU 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1 Adanya pengakuan 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 100% 100% 100% 100% 100%
sertifikasi rumah
sakit pendidikan
dari lembaga
sertifikasi nasional

2 Persentase seleksi 90% 60% 60% 70% 80% 90% 73,95% 81,66% 74.29% 78.95% 97,63% 123,25% 136,11% 106.13% 98.69% 108,47%
prodi profesi
kesehatan (Health
Care) untuk layak
praktik

3 Adanya produk 10 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 100% 100% 100% 100% 100%
hasil penelitian
diterbitkan /
dipresentasikan
tingkat nasional per
tahun

4 Adanya produk 5 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 100% 100% 100% 100% 100%
hasil penelitian
diterbitkan /
dipresentasikan
tingkat
internasional per
tahun

5 Jumlah tenaga 355 0rg 69 org 70 org 71 org 72 org 73 org 79 org 68 org 83 org 80 org 90 org 114,5 % 97,14 % 116.90% 116.91% 123,29%
rumah sakit yang
mendapatkan
pendidikan formal

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 47


Indikator Kinerja Target Target Renstra SKPD Tahun (%) Realisasi Capaian Tahun (%) Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO sesuai Tugas dan Indikator
Fungsi SKPD IKU 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

6 Jumlah tenaga 3800 500 600 800 900 1000 489 501 1250 1455 1526 97,8 % 83,5 % 156,25% 161,67% 152,6 %
rumah sakit yang org org org org org org org org org org org
mendapatkan
pelatihan

Secara umum pencapaian IKU di lingkungan pelayanan Pendidikan dan Pengembangan Profesi sudah mencapai target yang
ditetapkan. Namun jumlah tenaga rumah sakit yang mendapatkan pelatihan pada tahun 2009 dan tahun 2010 belum memenuhi target
karena kegiatan pelatihan hanya mengandalkan pelatihan keluar rumah sakit. Sejak tahun 2011 dengan diberlakukannya standar
pelayanan minimal rumah sakit, pegawai rumah sakit lebih dari 60 % mengikuti pelatihan minimal ≥ 20 jam per jam setiap tahun, maka
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang mulai tahun 2011 meningkatkan kegiatan melalui In House Training.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 48


2.3.2. Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang digunakan di RSUD Dr.


Saiful Anwar sesuai dengan SK Menteri Kesehatan RI Nomor
128/Menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Pebruari 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit, yang ditindaklanjuti dengan Keputusan
Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Nomor 445 / 0892 / 302/ 2011
tentang Standar Pelayanan Minimal dengan indikator sebanyak 135 dan
mulai berlaku sejak tahun 2011.

SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar


yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga
secara minimal. Juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolok ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada
masyarakat. SPM berisikan indikator-indikator mulai dari penyediaan
sumber daya, cakupan layanan dan mutu layanan, yang digunakan
sebagai alat ukur keberhasilan. Dengan melakukan pengukuran dan
evaluasi secara periodik diharapkan terjadi peningkatan kinerja pelayanan
secara terus menerus. Selain itu juga dapat memberikan informasi secara
transparan terhadap pencapaian kinerja pelayanan.

Jumlah indikator seluruh pelayanan 135 indikator. RSUD Dr. Saiful


Anwar mampu mencapai 112 indikator atau 83%. Hasil pencapaian
masing-masing jenis pelayanan selanjutnya akan diuraikan dalam bentuk
tabel beserta analisa

Guna efektivitas analisa hasil pencapaian SPM di RSUD Dr. Saiful


Anwar dikelompokkan dalam 4 (empat) jenis pelayanan yaitu:

1. Pelayanan Medis dan Keperawatan

2. Pelayanan Penunjang Medis

3. Pelayanan Penunjang Non Medis

4. Pelayanan Administrasi dan Manajemen

Adapun hasil pencapaian SPM dimaksud seperti tertera dalam tabel


berikut ini.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 49


1. Pelayanan Medis dan Keperawatan

Tabel 2.11. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Standar Pelayanan
Minimal Tahun 2011 – 2013.

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

I Instalasi Gawat Darurat

1 Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 100% 100% 100%

2 Kemampuan menangani lifesaving pelayanan gawat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
darurat

3 Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang bersertifikat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
BLS / PPGD / GELS / ATLS

4 Ketersediaan tim penanggulangan bencana 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim 3 tim 3 tim 3 tim 300% 300% 300%

5 Waktu tanggap pelayanan dokter di pelayanan gawat


darurat :

a. ≤ 5 menit terlayani, setelah pasien datang ≤ 5 menit ≤ 5 menit ≤ 5 menit ≤ 5 menit 1 menit 1 menit 1 menit 100% 100% 100%

6 Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan gawat darurat ≥ 70% ≥ 70% ≥ 70% ≥ 70% 79% 80,15% 70,30% 100% 100% 100%

7 Kematian pasien < 24 jam di pelayanan gawat darurat :

a. ≤ 2/1000 (pindah irna setelah 8 jam) ≤ 2/1000 ≤ 2/1000 ≤ 2/1000 ≤ 2/1000 8.24/1000 5.71/1000 8,3/1000 Tidak memenuhi target

8 Pasien jiwa yang dapat ditenangkan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

9 Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

II Instalasi Rawat Jalan

1 Pemberi pelayanan klinik spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Ketersediaan pelayanan rawat jalan :

a. Klinik Anak 100% 100% 100% 100% Ada Ada Ada 100% 100% 100%

b. Klinik Penyakit dalam 100% 100% 100% 100%

c. Klinik Kebidanan 100% 100% 100% 100%

d. Klinik Bedah 100% 100% 100% 100%

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 50


Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

3 Buka pelayanan rawat jalan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4 Waktu tunggu pelayanan rawat jalan ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit 51,87 menit 47,54 menit 50,6 menit 100% 100% 100%

5 Kepuasan pelanggan pelayanan rawat jalan ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% 72,33% 82,77% 77,42% 80,36% 91,96% 86,02%

6 Rawat Jalan TB :

a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% 78% 80% 78% 100% 100% 100%
mikroskopis TB

b. Pelaksanaan kegiatan pencatatan dan pelaporan TB ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
di RS

III Instalasi Rawat Inap I

1 Pemberi pelayanan di rawat inap :

a. Dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

b. Perawat min D3 100% 100% 100% 100% 84,92% 96,45% 96,60% 84,92% 96,45% 96,60%

2 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3 Ketersediaan pelayanan rawat inap :

a. Anak - - - - - - - - - -

b. Penyakit dalam 100% 100% 100% 100% ada ada ada 100% 100% 100%

c. Kebidanan - - - - - - - - - -

d. Bedah - - - - - - - - - -

4 Jam visite dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Kejadian Infeksi Nosokomial ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 1,02% 1,63% 1,29% 100% 91% 100%

6 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yg berakibat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kecacatan/kematian

7 Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% 8,54% 6,84% 6,49% Tidak memenuhi target

8 Kejadian pulang paksa ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% 10,42% 10,07% 9,91% Tidak memenuhi target

9 Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% 78,79% 86,13% 81,70% 87,54% 95,70% 90,77%

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 51


Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
10 Rawat Inap TB :

a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
mikroskopis TB
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
di RS
11 Ketersediaan pelayanan rawat inap di RS yg 100% 100% 100% 100% ada ada ada 100% 100% 100%
memberikan pelayanan jiwa
12 Tidak adanya kejadian kematian pasien gangguan jiwa 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
karena bunuh diri
13 Kejadian (re-admission) pasien gangguan jiwa tdk 100% 100% 100% 100% 95,95% 99,24% 100% 95,95% 99% 100%
kembali dlm perawatan dlm waktu ≤ 1 bulan

14 Lama hari perawatan pasien gangguan jiwa ≤ 6 minggu ≤ 6 minggu ≤ 6 minggu ≤ 6 minggu 3.38 minggu 3.13 minggu 3 minggu 100% 100% 100%

IV Instalasi Rawat Inap II

1 Pemberi pelayanan di rawat inap :

a. Dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

b. Perawat min D3 100% 100% 100% 100% 92,27% 90,30% 95,24% 92,27% 90% 95%

2 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3 Ketersediaan pelayanan rawat inap :

a. Anak - - - - - - - - - -

b. Penyakit dalam - - - - - - - - - -

c. Kebidanan - - - - - - - - - -

d. Bedah 100% 100% 100% 100% ada ada ada 100% 100% 100%

4 Jam visite dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0,30% 0,21% 0% 100% 100% 100%
6 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yg berakibat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kecacatan/kematian
7 Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% 3,04% 3,45% 3,07% Tidak memenuhi target

8 Kejadian pulang paksa ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% 6,15% 7,36% 8,50% Tidak memenuhi target

9 Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% 76,42% 86,03% 89,93% 84,91% 95,58% 99,92%

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 52


Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

V Instalasi Rawat Inap III

1 Pemberi pelayanan di rawat inap :

a. Dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

b. Perawat min D3 100% 100% 100% 100% 82,44% 93,57% 94,15% 82,44% 93,57% 94,15%

2 Dokter penanggung jawab pasien rawat Inap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3 Ketersediaan pelayanan rawat inap :

a. Anak - - - - - - - - - -

b. Penyakit dalam - - - - - - - - - -

c. Kebidanan 100% 100% 100% 100% ada ada ada 100% 100% 100%

d. Bedah - - - - - - - - - -

4 Jam visite dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0,48% 0,30% 0,44% 100% 100% 100%

6 Kejadian Infeksi Nosokomial ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0,59% 0,42% 0,41% 100% 100% 100%

7 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yg berakibat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kecacatan/kematian

8 Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% 0,04% 0,03% 0,04% 100% 100% 100%

9 Kejadian pulang paksa ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% 5,6% 7,8% 6,6% 89,35% 98,26% 87,51%

10 Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% 78,79% 86,13% 81,70% 97,54% 100% 100%

11 Kejadian kematian ibu karena persalinan :

a. Pendarahan ≤ 1 % ≤1% ≤1% ≤1% ≤1% - 1,06% 1,41% - 94% 96%

b. Preeklamsia ≤ 30 % ≤ 30 % ≤ 30 % ≤ 30 % ≤ 30 % - 6,89% 1,71% - 100% 100%

c. Sepsis ≤ 20 % ≤ 20 % ≤ 20 % ≤ 20 % ≤ 20 % - 12,50% 3,84% - 100% 100%

12 Pemberi pelayanan persalinan normal :

a. Dokter Sp.OG 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

b. Dokter umum terlatih (asuhan persalinan normal) 100% 100% 100% 100%

c. Bidan 100% 100% 100% 100%

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 53


Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

13 Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit :

a. Tim PONEK yang terlatih 100% 100% 100% 100% ada ada ada 100% 100% 100%

14 Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi:

a. Dokter Sp.OG 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

b. Dokter Sp. A 100% 100% 100% 100%

c. Dokter Sp. An 100% 100% 100% 100%

15 Pertolongan persalinan melalui sectio caesaria ≤ 20 % ≤ 20 % ≤ 20 % ≤ 20 % 37,54% 43% 46,80% Tidak memenuhi target

VI Instalasi Rawat Inap IV

1 Pemberi pelayanan di rawat inap :

a. Dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100,00% 100% 100% 100% 100% 100%

b. Perawat min D3 100% 100% 100% 100% 95,04% 93,67% 95,04 95,04% 93,67% 95,04%

2 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3 Ketersediaan pelayanan rawat inap :

a. Anak 100% 100% 100% 100% ada ada ada 100% 100% 100%

b. Penyakit dalam - - - -

c. Kebidanan - - - -

d. Bedah - - - -

4 Jam visite dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0% 0% 0% 100% 100% 100%

6 Kejadian Infeksi Nosokomial ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% Tidak terlaporkan

7 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yg berakibat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kecacatan/kematian

8 Kemampuan menangani BBLR 1500-2500 gram 100% 100% 100% 100% 60,46% 54,46% 70,44% 60,46% 54,46% 70,44%

9 Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% 9,14% 7,60% 7,26% Tidak memenuhi target

10 Kejadian pulang paksa ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% 17,98% 16,01% 16,33% Tidak memenuhi target

11 Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% 74,93% 88,77% 84,11% 83,25% 98,63% 93,45%

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 54


Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

12 Rawat Inap TB :

a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
mikroskopis TB

b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
TB di RS

VII Instalasi Pelayanan Utama

1 Pemberi pelayanan di rawat inap :

a. Dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

b. Perawat min D3 100% 100% 100% 100% 97,28% 97,16% 95,59% 97,28% 97,16% 95,59%

2 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3 Ketersediaan pelayanan rawat inap :

a. Anak 100% 100% 100% 100% ada ada ada 100% 100% 100%

b. Penyakit dalam

c. Kebidanan

d. Bedah

4 Jam visite dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0% 0% 0% 100% 100% 100%

6 Kejadian Infeksi Nosokomial ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0,10% 0% 0% 100% 100% 100%

7 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yg berakibat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kecacatan/kematian

8 Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% 3,15% 2,70% 2,13% Tidak memenuhi target

9 Kejadian pulang paksa ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% 0,70% 0,84% 0,53% 100% 100% 100%

10 Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% 77,47% 86,27% 83% 86,07% 95,85% 92,22%

VIII Instalasi Bedah Sentral

1 Kejadian kematian di meja operasi ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0% 0% 0% 100% 100% 100%

2 Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 55


Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

3 Tidak adanya kejadian operasi salah orang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4 Tidak adanya kejadian salah tindakan operasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pd 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
tubuh pasien stlh operasi

6 Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi < 5% < 5% < 5% < 5% 0% 0% 0% 100% 100% 100%
dan salah penempatan endotracheal tube

IX Persentase kualitas pelayanan Keluarga Berencana

1 Ketersediaan pelayanan kontrasepsi mantap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Konseling KB mantap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

X Persentase kualitas pelayanan Intensif

1 Rata-rata pasien yg kembali ke perawatan intensif ≤ 3% ≤ 3% ≤ 3% ≤ 3% 0,21% 0,74% 0,51% 100% 100% 100%
dengan kasus yang sama < 72 jam

2 Pemberi layanan unit intensif :

a. Dokter Sp. Anestesi dan dokter spesialis sesuai 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dengan kasus yang ditangani

b. 100 % perawat min D3 dg sertifikat perawat mahir 100% 100% 100% 100% 74,19% 85,50% 91,12% 74,19% 85,50% 91,12%
ICU/setara D4

XI Instalasi Rehabilitasi Medik

1 Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi ≤ 50 % ≤ 50 % ≤ 50 % ≤ 50 % 36,39% 26,82% 28,18% 100% 100% 100%
yang direncanakan

2 Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
medik

3 Kepuasan pelanggan ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% 78,90% 86,00% 84% 98% 100% 100%

XII Pelayanan Gakin

1 Pelayanan terhadap pasien gakin yang datang ke RS 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pada setiap unit pelayanan

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 56


Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

XIII Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

1 Tersedianya anggota Tim PPI yang terlatih 75% 75% 75% 75% 66,66% 76% 79% 86% 100% 100%

2 Tersedianya Alat Pelindung Diri (APD) di setiap instalasi 60% 60% 60% 60% 81,81% 81,81% 82% 100% 100% 100%

3 Terlaksananya Keg. Pencatatan & Pelaporan Infeksi 75% 75% 75% 75% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Nosokomial di RS

XIV Pemulasaraan Jenazah

1 Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah ≤ 2 ≤ 2jam ≤ 2jam ≤ 2jam ≤ 2jam 1.54 jam 1.75 jam 1,64 100% 100% 100%
jam

Secara umum pencapaian kinerja indikator SPM di lingkungan Pelayanan Medis dan Keperawatan sudah baik. Pelayanan di
Instalasi Gawat Darurat secara umum juga sudah baik, namun satu hal yang belum tercapai yaitu masih tingginya kematian pasien < 24
jam. Hal ini terjadi karena RSUD Dr. Saiful Anwar Malang merupakan rumah sakit rujukan tertinggi (tersier) yang berakibat banyaknya
pasien yang datang ke IGD sudah dalam kondisi kritis (probability of survival rendah).

Demikian juga pelayanan di Instalasi Rawat Jalan juga sudah baik. Hanya ada satu indikator yang tidak memenuhi target yaitu
kepuasan pelanggan, namun demikian masih masuk dalam kategori baik.

Sebagian besar target indikator SPM di Instalasi Rawat Inap I dan Instalasi Rawat Inap IV sudah tercapai, namun ada tiga
indikator yang belum tercapai yaitu angka kematian pasien > 24 jam yang masih tinggi yang disebabkan karena masih banyak pasien
yang masuk RS sudah dalam kondisi fase terminal, angka kejadian pulang paksa juga masih tinggi karena pertimbangan biaya dari
pihak pasien, serta kepuasan pelanggan yang kurang namun masih dalam kategori baik.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 57


Hampir seluruh indikator SPM di Instalasi Rawat Inap II tercapai target, namun ada dua indikator yang belum mencapai target
yaitu angka kematian pasien > 24 jam masih tinggi dan angka kejadian pulang yang masih tinggi juga, dengan penyebab seperti yang
terjadi pada Instalasi Rawat Inap I. Sebagian besar indikator SPM di Instalasi Rawat Inap III sudah mencapai target, hanya tiga indikator
yang belum tercapai yaitu angka kejadian pulang yang masih tinggi karena pertimbangan biaya dari pihak pasien, angka kematian
pasien pada saat persalinan karena banyaknya pasien yang masuk RS sudah dalam kondisi perdarahan berat serta masih tingginya
pertolongan persalinan melalui sectio caesaria karena banyaknya pasien dengan kondisi perlu dilakukan tindakan persalinan melalui
sectio caesaria.

Secara umum pelayanan di Instalasi Pelayanan Utama sudah baik. Namun ada dua indikator SPM yang tidak mencapai target
yaitu masih tingginya angka kematian pasien > 24 jam karena banyak pasien yang masuk RS sudah dalam kondisi fase terminal.
Disamping itu belum tercapainya target kepuasan pelanggan namun masih termasuk dalam kategori sangat baik. Sedangkan pelayanan
Instalasi Bedah Sentral, Keluarga Berencana, pelayanan Intensif, Instalasi Rehabilitasi Medik, Pelayanan Gakin, Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi dan Pemulasaraan Jenazah, sudah baik karena telah mencapai target seluruh indikator SPM.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 58


2. Pelayanan Penunjang Medis

Tabel 2.12. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Standar Pelayanan
Minimal Tahun 2011 – 2013.

Indikator Kinerja sesuai Target Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO
Tugas dan Fungsi SKPD SPM 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
I Instalasi Radiologi

1 Waktu tunggu hasil ≤ 3 jam ≤ 3 jam ≤ 3 jam ≤ 3 jam 1.59 jam 1.97 jam 1.97 jam 100% 100% 100%
pelayanan thorax foto
2 Pelayanan ekspertisi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
hasil pemeriksaan
rontgen
3 Kejadian kegagalan ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% 1.69% 0.80% 0.69% 100% 100% 100%
pelayanan rontgen
4 Kepuasan pelanggan ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% 89.47% 86.72% 86% 100% 100% 100%
II Instalasi Laboratorium Sentral

1 Waktu tunggu hasil ≤ 140 ≤ 140 ≤ 140 ≤ 140 287.68 154.05 79,2 Tidak Tidak memenuhi
pelayanan laboratorium menit menit menit menit menit menit menit memenuhi memenuhi

2 Pelaksana ekspertisi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
hasil pemeriksaan
laboratorium
3 Tidak adanya kesalahan 100% 100% 100% 100% 99.97% 100% 100% 99.97% 100% 100%
penyerahan hasil
pemeriksaan
laboratoium

4 Kepuasan pelanggan ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% 69.07% 81.74% 81% 86.00% 100% 100%

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 59


Indikator Kinerja sesuai Target Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO
Tugas dan Fungsi SKPD SPM 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
III Instalasi Farmasi
1 Waktu tunggu pelayanan ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit 9 menit 7.47 menit 11.78 menit 100% 100% 100%
obat jadi
2 Waktu tunggu pelayanan ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit 18.98 menit 16.81 menit 23.86 menit 100% 100% 100%
obat racikan
3 Tidak adanya kejadian 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kesalahan pemberian
obat
4 Kepuasan pelanggan ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% 78.90% 78.02% 98.06% 97.52% 97.52% 100%
5 Penulisan resep sesuai 100% 100% 100% 100% 90.59% 94.79% 93.88% 90.59% 94.79% 93.88%
formularium
IV Instalasi Gizi
1 Ketepatan waktu ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% 100% 99.91% 100% 100% 100% 100%
pemberian makanan
kepada pasien
2 Sisa makanan yang ≤ 20 % ≤ 20 % ≤ 20 % ≤ 20 % 24.81% 21.49% 11.48% 75.95% 92.55% 100%
tidak termakan pasien
3 Tidak adanya kesalahan 100% 100% 100% 100% 99.31% 99.27% 100% 99.31% 99.27% 100%
dalam pemberian diet
V Transfusi darah
1 Pemenuhan kebutuhan 100% 100% 100% 100% 82.24% 81.43% 86.33% 82.24% 81.43% 86.33%
darah bagi setiap
pelayanan tranfusi
2 Kejadian reaksi tranfusi ≤ 0,01 % ≤ 0,01 % ≤ 0,01 % ≤ 0,01 % 1.67% 2.35% 0% - - 100%

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 60


Secara umum Pelayanan di lingkup Bidang Pelayanan Penunjang Medis sudah baik. Hal ini terlihat sebagian besar indikator SPM
telah mencapai target. Namun ada dua indikator SPM yang belum tercapai yaitu belum seluruh penulisan resep sesuai karena beberapa
dokter belum mengetahui standar formularium yang sudah ditetapkan dan kemungkinan juga karena adanya perkembangan ilmu
kedokteran yang cepat, sehingga standar formularium menjadi kurang sesuai. Indikator kedua yang belum tercapai adalah belum seluruh
kebutuhan darah bagi setiap pelayanan tranfusi terpenuhi karena stok darah ada yang tidak jadi diambil/dipakai.

3. Pelayanan Penunjang Non Medis

Tabel 2.13. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Standar Pelayanan
Minimal Tahun 2011 - 2013.

Target Renstra SKPD Realisasi Capaian Rasio Capaian pada


Target Tahun Tahun Tahun (%)
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
SPM
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
I Instalasi Pengelolaan Limbah
1 Baku mutu limbah cair
a. BOD < 30 mg/l
b. COD < 80 mg/l 100% 100% 100% 100% 97.22% 100% 89% 97.22% 100% 89%
c. TSS < 30 mg/l
d. PH 6-9
2 Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai 100% 100% 100% 100% 99.96% 100% 100% 99.96% 100% 100%
dengan aturan

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 61


Target Renstra SKPD Realisasi Capaian Rasio Capaian pada
Target Tahun Tahun Tahun (%)
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
SPM
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013

II Instalasi Pemeliharaan Sarana Non Medis


1 Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100% 100% 100% 100% 99.69% 100% 100% 99.69% 100% 100%
III Instalasi Pemeliharaan Sarana Alat Medis
1 Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% 82.61% 95.74% 100% 100% 100% 100%
2 Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Peralatan Lab. yg terkalibrasi tepat waktu dan 100% 100% 100% 100% 99.96% 81% 63% 99.96% 81% 63%
sesuai degan ketentuan
IV Instalasi Laundry & Sterilisasi Sentral
1 Tidak ada kejadian linen yg hilang 100% 100% 100% 100% 89,66% 96,34% 100% 89,66% 96,34% 100%
2 Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
rawat inap

Hampir seluruh indikator SPM di lingkup Pelayanan Penunjang Non Medis mencapai target. Hanya ada satu indikator yang tidak
tercapai yaitu kurangnya ketepatan waktu pemeliharaan sarana alat medis, yang disebabkan karena faktor keterbatasan kompetensi
dan jumlah ketenagaan yang menangani sarana alat non medis di rumah sakit.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 62


4. Administrasi dan Manajemen

Tabel 2.14. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Standar Pelayanan
Minimal Tahun 2011 - 2013.

Indikator Kinerja sesuai Target Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO
Tugas dan Fungsi SKPD SPM 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
I Kepegawaian
1 Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pengusulan kenaikan
pangkat

2 Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pengurusan kenaikan
gaji berkala

II Akuntansi
1 Cost Recovery Rate ≥ 40% ≥ 40% ≥ 40% ≥ 40% 76. 54% 77,71% 80 % 100% 100% 100%
2 Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penyusunan laporan
keuangan

3 Ketepatan waktu ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam 0.17 menit 10 menit 10 menit 100% 100% 100%
pemberian informasi
tentang tagihan pasien
rawat inap

4 Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pemberian imbalan
(insentif) sesuai
kesepakatan waktu

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 63


Indikator Kinerja sesuai Target Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO
Tugas dan Fungsi SKPD SPM 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
III Pelayanan Ambulans dan Administrasi
1 Tindaklanjut 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penyelesaian hasil
pertemuan tingkat
direksi
2 Waktu pelayanan 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 100% 100% 100%
ambulans/kereta
jenazah
3 Kecepatan memberikan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pelayanan
ambulans/kereta
jenazah
IV Evaluasi dan Pelaporan
1 Kelengkapan laporan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
akuntabilitas kinerja
V Pengembangan Profesi
1 Karyawan yang ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% - 52,34% 56,17% - 87,23% 94%
mendapat pelatihan
min. 20 jam per tahun
VI Rekam Medik
1 Kelengkapan pengisian 100% 100% 100% 100% 79,35% 79,58% 65,69% 79,35% 79,58% 65,69%
rekam medik 24 jam
setelah selesai
pelayanan.
2 Kelengkapan informed 100% 100% 100% 100% 26,42% 42,84% 46,62% 26,42% 42,84% 46,62%
consent setelah
mendapatkan informasi
yang jelas.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 64


Indikator Kinerja sesuai Target Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO
Tugas dan Fungsi SKPD SPM 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Waktu penyediaan ≤ 10 menit ≤ 10 menit ≤ 10 menit ≤ 10 menit 10,69 menit 10,27 menit 10,19 menit Tidak memenuhi target
dokumen rekam medik
pelayanan rawat jalan.
4 Waktu penyediaan ≤ 10 menit ≤ 10 menit ≤ 10 menit ≤ 10 menit 2,94 menit 5,06 menit 7,9 menit 100% 100% 100%
dokumen rekam medik
pelayanan rawat inap.

Sebagian besar indikator SPM di lingkup bagian Administrasi dan Manajemen sudah tercapai. Namun ada empat indikator yang
tidak tercapai yaitu masih kurangnya karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun. Hal ini disebabkan karena sebagian
besar pelatihan masih pada pelatihan keluar RS dan kurangnya aspek pemerataan bagi peserta yang akan dikirim untuk mengikuti
pelatihan.

Sedangkan tiga indikator lainnya yang tidak tercapai adalah masih kurangnya kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam
setelah selesai pelayanan karena sebagai rumah sakit pendidikan harus ada penetapan diagnosis sebab kematian melalui tahapan
Morning Report. Selain itu untuk pelaksanaan Rawat Bersama diperlukan pengisian dokumen Rekam Medik yang dilakukan secara
bersama. Indikator yang juga belum tercapai targetnya adalah belum lengkapnya informed consent setelah mendapatkan informasi
dikarenakan sulitnya mendapatkan tanda tangan saksi dari pihak Rumah Sakit (perawat anastesi). Dan indikator terakhir yang belum
tercapai targetnya adalah masih lamanya waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan karena masih terbatasnya
jumlah tenaga yang menyediakan sekaligus mengantar dokumen rekam medis sesuai standar.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 65


2.4. Anggaran

Sebagai BLUD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur RSUD Dr.


Saiful Anwar Malang merupakan salah satu SKPD penghasil pendapatan bagi
Pemerintah Daerah. Demikian juga dalam melaksanakan upaya pelayanan
kesehatan diperlukan pembiayaan yang memadai, baik berupa belanja langsung
maupun belanja tidak langsung. Pendapatan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Tahun 2013 sebesar Rp. 320.030.200.000,- (1.95%) dari total anggaran
pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 sebesar
Rp 16.399.184.060.845,-. Sedangkan Anggaran belanja Kesehatan untuk RSUD
Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2013 termasuk Gaji PNS adalah sebesar
Rp. 516.617.606.585,- (2.93%) dari total APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2013
sebesar Rp 17.611.859.870.893,- (2.93%). Adapun perkembangan anggaran
Pendapatan dan belanja RSUD Dr. Saiful Anwar Malang lima tahun terakhir
berturut-turut seperti pada tabel berikut ini.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 66


Tabel 2.15. Anggaran Pendapatan dan Belanja RSUD Dr. Saiful Anwar Tahun 2009-2013
RASIO ANTARA REALISASI DAN PAGU
PAGU ANGGARAN TAHUN : REALISASI ANGGARAN TAHUN : rata-rata pertumbuhan
ANGGARAN TAHUN :
No URAIAN
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 anggaran realisasi

PENDAPATAN
RSUD Dr. SAIFUL
ANWAR

1 INSTALASI RAWAT 2,865,000,000 4,460,000,000 10,000,000,000 34,005,000,000 36,500,000,000 2,895,167,100 3,810,211,700 31,040,574,600 38,653,972,657 33,437,089,650 101.05 85.43 310.41 113.67 91.61 17,566,000,000 21,388,369,742
JALAN

2 INSTALASI RAWAT 48,392,500,000 67,070,000,000 48,605,000,000 50,175,000,000 68,300,000,000 47,532,981,040 95,711,500,204 54,445,540,666 71,777,070,108 54,584,531,664 98.22 142.70 112.02 143.05 79.92 56,508,500,000 55,303,728,548
INAP

3 INSTALASI RAWAT 9,000,000,000 23,000,000,000 28,275,000,000 32,000,000,000 52,000,000,000 7,227,203,400 24,499,951,100 29,954,964,167 61,334,851,574 66,207,442,575 80.30 106.52 105.94 191.67 127.32 28,855,000,000 36,399,441,900
INAP UTAMA

4 INSTALASI BEDAH 1,600,000,000 2,500,000,000 3,000,000,000 3,500,000,000 4,000,000,000 1,551,947,200 2,545,078,850 3,250,000,000 3,450,000,000 4,110,000,000 97.00 101.80 108.33 98.57 102.75 2,920,000,000 2,671,015,789
SENTRAL

6 INSTALASI GAWAT 2,000,000,000 3,500,000,000 3,775,000,000 5,125,000,000 4,527,000,000 2,856,320,850 4,814,827,100 1,744,686,000 2,505,907,300 2,389,257,350 142.82 137.57 46.22 48.90 52.78 3,785,400,000 2,290,935,579
DARURAT

7 INSTALASI REHAB 160,000,000 350,000,000 450,000,000 450,000,000 655,000,000 156,389,300 173,011,300 465,022,850 664,858,600 998,886,400 97.74 49.43 103.34 147.75 152.50 413,000,000 460,355,850
MEDIK

8 INSTALASI 4,000,000,000 6,200,000,000 8,000,000,000 14,700,000,000 20,000,000,000 4,664,084,550 6,490,991,750 15,108,369,050 17,018,723,650 27,499,009,500 116.60 104.69 188.85 115.77 137.50 10,580,000,000 13,223,418,813
LAB.PATHOLOGI
KLINIK

9 INSTALASI 180,000,000 350,000,000 400,000,000 700,000,000 850,000,000 172,924,050 247,410,450 743,002,700 853,220,100 1,118,503,500 96.07 70.69 185.75 121.89 131.59 496,000,000 592,427,369
LAB.PATHOLOGI
ANATOMI

10 INSTALASI 2,000,000,000 3,500,000,000 6,510,000,000 8,800,000,000 11,200,000,000 2,354,638,400 3,901,418,000 10,840,252,750 12,298,565,750 13,808,132,350 117.73 111.47 166.52 139.76 123.29 6,402,000,000 8,169,673,794
RADIOLOGI

11 INSTALASI GIZI 17,500,000 45,000,000 1,200,000,000 1,500,000,000 1,750,000,000 18,863,900 235,345,000 1,756,532,800 1,842,507,900 1,967,419,500 107.79 522.99 146.38 122.83 112.42 902,500,000 1,160,361,062

12 INSTALASI 35,000,000 45,000,000 50,000,000 50,000,000 100,200,000 44,146,450 37,093,000 33,485,000 134,390,000 443,729,000 126.13 82.43 66.97 268.78 442.84 56,040,000 129,739,425
FORENSIK

13 INSTALASI 1,500,000,000 89,000,000,000 89,250,000,000 100,500,000,000 112,250,000,000 1,256,091,625 91,714,006,239 100,759,470,051 89,961,295,493 141,410,148,544 83.74 103.05 112.90 89.51 125.98 78,500,000,000 84,768,984,082
FARMASI

14 BAGIAN 0 250,000,000 350,000,000 2,350,000,000 800,000,000 1,697,538,210 361,811,362 1,394,340,440 722,833,577 2,328,176,800 - 144.72 398.38 30.76 291.02 750,000,000 961,432,436
KEUANGAN (JaGiro
Bend.Penerimaan/se
lisih klaim)

15 BIDANG 0 510,000,000 760,000,000 3,075,000,000 3,075,000,000 - 1,304,758,500 3,845,384,850 4,613,857,500 3,002,019,700 - 255.84 505.97 150.04 97.63 1,484,000,000 2,553,204,110
PENDIDIKAN DAN
PENELITIAN

16 INSTALASI 0 50,000,000 1,000,000,000 3,000,000,000 - 667,501,500 2,845,510,000 - - - 66.75 94.85 810,000,000 702,602,300
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN

18 BAGIAN.UMUM 250,000,000 670,000,000 775,000,000 780,000,000 673,000,000 424,105,000 949,356,800 1,094,781,100 467,687,750 1,094,259,761 169.64 141.70 141.26 59.96 162.59 629,600,000 721,217,116
(Pendapatan Sewa
lainnya
(air,listrik,parkir dan
ambulance)

19 INSTALASI 0 250,000,000 250,000,000 310,000,000 350,000,000 - 298,058,500 299,027,000 499,393,250 610,777,000 - 119.22 119.61 161.09 174.51 232,000,000 341,451,150
PENGOLAH
LIMBAH (Pengolah
Limbah(buang
limbah Cair)

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 67


RASIO ANTARA REALISASI DAN PAGU
PAGU ANGGARAN TAHUN : REALISASI ANGGARAN TAHUN : rata-rata pertumbuhan
ANGGARAN TAHUN :
No URAIAN
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 anggaran realisasi

20 BIDANG 0 0.00 0 3,000,000,000 0 - - 5,569,809,703 7,901,237,249 - - - 263.37 - 600,000,000 2,694,209,390


PENUNJANG
MEDIK (Kerjasama
pihak ke III )

TOTAL 72,000,000,000 201,700,000,000 201,700,000,000 262,020,000,000 320,030,200,000 72,852,401,075 237,094,829,855 262,345,243,728 315,367,873,958 357,854,893,295 101.18 2,280 130.07 120.36 111.82 211,490,040,000 234,532,568,187

Pinjaman Bank 5,000,000,000 25,000,000,000 6,000,000,000 -

II BELANJA :

A TIDAK LANGSUNG : 64,924,767,000 57,129,843,080 67,360,694,517 78,450,006,400 79,890,476,000 55,319,186,220 56,161,529,953 65,666,270,679 75,503,907,974 77,850,900,174 85.21 98.31 97.48 96.24 97.45 69,551,157,399 55,036,521,773

1 Gaji Pegawai 61,317,067,000 56,924,918,080 65,292,812,317 70,376,178,000 72,370,571,000 51,712,186,220 56,103,479,953 63,598,388,734 67,430,079,849 70,330,995,660 84.34 98.56 97.40 95.81 97.18 65,256,309,279 51,492,588,856

2 Hutang dan Bunga 3,607,700,000 204,925,000 2,067,882,200 8,073,828,400 7,519,905,000 3,607,000,000 58,050,000 2,067,881,945 8,073,828,125 7,519,904,514 99.98 28.33 100.00 100.00 100.00 4,294,848,120 3,543,932,937

B LANGSUNG :

1 Fungsional 82,789,856,965 207,465,746,904 286,080,231,100 278,437,988,700 350,415,450,300 78,801,586,135 204,659,338,398 303,641,372,888 293,892,566,314 376,380,272,927 95.18 8.65 106.14 105.55 107.41 241,037,854,794 235,714,710,124

- Belanja Pegawai 28,321,766,150 58,834,334,869 82,048,338,555 88,297,420,280 120,656,306,800 27,203,815,687 62,812,076,471 99,440,645,925 101,380,118,371 133,918,857,329 96.05 106.76 121.20 114.82 110.99 75,631,633,331 79,510,339,638

- Belanja Barang 39,836,205,815 134,460,734,085 146,360,218,015 165,719,211,586 215,486,312,448 37,841,019,098 131,993,930,972 148,868,652,213 169,664,885,781 228,881,669,253 94.99 98.17 101.71 102.38 106.22 140,372,536,390 135,881,827,663
dan Jasa

- Belanja Modal 14,631,885,000 14,170,677,950 57,671,674,530 24,421,356,834 14,272,831,052 13,756,751,350 9,853,330,955 55,332,074,750 22,847,562,162 13,579,746,345 94.02 69.53 95.94 93.56 95.14 25,033,685,073 20,322,542,861

2 APBD : 57,796,961,400 65,847,891,656 49,463,947,877 39,380,963,769 91,311,680,285 54,405,201,452 62,696,765,161 47,427,678,062 37,501,239,050 89,371,783,864 94.13 95.21 95.88 95.23 97.88 60,760,288,997 47,399,493,246

- Belanja Pegawai 7,231,016,800 9,412,080,000 9,954,297,877 10,810,829,590 12,324,084,750 6,127,686,580 7,941,053,490 9,625,085,120 10,182,947,640 11,915,438,960 84.74 84.37 96.69 94.19 96.68 9,946,461,803 7,932,905,059

- Belanja Barang 25,690,363,600 38,756,219,423 18,906,712,680 5,973,216,584 6,118,310,000 25,032,367,872 37,958,591,371 18,186,024,442 5,790,876,160 5,694,247,904 97.44 97.94 96.19 96.95 93.07 19,088,964,457 13,525,947,995
dan Jasa

- Belanja Modal 24,875,581,000 17,679,592,233 20,602,937,320 22,596,917,595 72,869,285,535 23,245,147,000 16,797,120,300 19,616,568,500 21,527,415,250 71,762,097,000 93.45 95.01 95.21 95.27 98.48 31,724,862,737 25,940,640,229

3 APBN : 9,893,280,000 18,000,000,000 - 10,000,000,000 35,000,000,000 9,540,683,900 17,695,224,400 - 9,911,449,000 34,196,475,000 96.44 98.31 - 99.11 97.70 14,578,656,000 12,360,629,699

- Belanja Pegawai - - - - - - - - - - - - - - - - -

- Belanja Barang 40,830,000 47,150,000 37,000,000 76,400,000 20,240,000 47,150,000 33,449,000 75,278,000 49.57 100.00 - 90.40 98.53 40,276,000 31,175,410
dan Jasa

- Belanja Modal 9,852,450,000 17,952,850,000 9,963,000,000 34,923,600,000 9,520,443,900 17,648,074,400 9,878,000,000 34,121,197,000 96.63 98.30 - 99.15 97.70 14,538,380,000 12,329,454,299

TOTAL 215,404,865,365 348,443,481,640 402,904,873,494 406,268,958,869 556,617,606,585 198,066,657,707 341,212,857,912 416,735,321,629 416,809,162,338 577,799,431,965 91.95 97.92 103.43 102.59 103.81 385,927,957,191 350,511,354,787

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 68


Realisasi penerimaan pendapatan yang bersumber dari dana fungsional
dari tahun ketahun terus ada peningkatan dan melebihi target yang telah
ditetapkan. Hal ini disebabkan karena sejak tahun 2010 dilakukan sistem
pendapatan yang terintegrasi, adanya upaya penagihan klaim, upaya Intensifikasi
maupun ekstensifikasi kerjasama dengan pihak III penjamin, serta adanya
kenaikan tarif pelayanan rumah sakit sesuai Peraturan Gubernur nomor 9 tahun
2010 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan di BLUD, RS Daerah Provinsi Jawa
Timur. Sedangkan penerimaan dana dari APBD dan APBN bersifat fluktuatif.

Secara umum anggaran belanja baik belanja langsung maupun tidak


langsung selalu meningkat. Belanja langsung yang bersumber dari fungsional dari
tahun ke tahun terus meningkat, bahkan melampaui pagu anggaran yang
ditetapkan. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan permintaan
pemeriksaan kesehatan pasien diluar perkiraan sebelumnya, yang akan
berdampak pada peningkatan kebutuhan biaya operasional dan biaya jasa
pelayanan. Sesuai peraturan yang berlaku, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
sebagai BLUD diperbolehkan melakukan belanja melebihi pagu anggaran sesuai
ambang batas yang ditetapkan.

Realisasi rata-rata pertumbuhan belanja selama lima tahun terakhir sudah


baik dan bahkan realisasi rata-rata pertumbuhan pendapatan melampaui pagu
anggaran yang telah ditetapkan.

Dengan kondisi belanja rumah sakit yang senantiasa meningkat seperti


tersebut maka kedepan diperlukan anggaran tambahan baik yang bersumber dari
APBD, APBN maupun dari dana pinjaman pihak ketiga.

2.5. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Berdasarkan hasil pencapaian sasaran RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan
pengamatan terhadap lingkungan strategis, dapat diidentifikasi tantangan dan
peluang pengembangan pelayanan dengan dilakukan analisa terhadap
pencapaian sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Kementerian
Kesehatan, Rencana Tata Ruang dan wilayah (RTRW) serta Kajian Lingkungan
Hasil Strategis (KLHS).

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 69


1. Tantangan dan peluang berdasarkan pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang.

Masih tingginya permintaan pemeriksaan penunjang yang berulang


pada satu pasien dalam satu hari. Meskipun hal tersebut memungkinkan,
namun kondisi dimaksud bisa membuka peluang untuk terjadinya inefisiensi
dari pemakaian bahan dan alat kesehatan pakai habis. Untuk itu perlu
dilakukan pembuktian terhadap kondisi tersebut.

2. Renstra Kemenkes dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa timur

Tabel 2.16. Komparasi Capaian Sasaran Renstra RSSA terhadap Sasaran


Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Renstra Kemenkes.

Capaian Sasaran
Renstra Dinas Target pada Renstra
No Indikator Kinerja
Kesehatan Prov. Kemenkes
Jatim
(1) (2) (3) (4)
1. Cost Recovery Ratio (CRR) - -
2. Bed Occupancy Rate (BOR) - -
3. Average Length of Stay
- -
(ALOS)
4. Bed Turn Over (BTO) - -
5. Turn Over Interval (TOI) - -
6. Net Death Rate (NDR) - -
7. Gross Death Rate (GDR) - -
8. IKM - -

Berdasarkan hasil telahaan indikator kinerja RSUD Dr. Saiful Anwar


Malang diketahui bahwa indikator kinerja tersebut tidak ada yang berkaitan
secara langsung terhadap indikator kinerja yang dipakai untuk mengukur
kinerja baik di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur maupun Kementerian
Kesehatan. Hal ini karena indikator kinerja RSUD Dr. Saiful Anwar hanya
merupakan indikator pendukung terhadap keberhasilan pencapaian indikator
kinerja sasaran Dinas Kesehatan maupun kementerian Kesehatan.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 70


Namun dari sisi pencapaian indikator program Kemenkes sebagian
besar indikator luaran utamanya dalam kegiatan pembinaan upaya kesehatan
rujukan telah dilaksanakan oleh RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Hal ini terlihat
dari hasil pencapaian hasil pelayanan yang berkaitan langsung dalam upaya
mendukung pencapaian indikator luaran kegiatan tersebut antara lain :

- Saat ini sedang berproses untuk memenuhi standar kelas dunia melalui
penerapan akreditasi versi 2012 yang telah mengacu pada standar
akreditasi KARS internasional.

- Menyelenggarakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif


(PONEK) serta pelayanan bagi penderita TB, HIV/AIDS, Kesehatan Jiwa
dan NAPZA serta pelayanan bagi Geriatri.

- Menyelenggarakan pelayanan bagi pasien penderita penyakit Jantung dan


Pembuluh Darah

- Sebagai RS Pendidikan telah menyelenggarakan pelayanan pendidikan


sesuai dengan standar RS Pendidikan

- Menyelenggarakan pengendalian resistensi anti mikroba

- Menyelenggarakan pelayanan BDRS.

3. Hasil Telaahan Terhadap RTRW

Secara langsung dokumen RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 -


2031 tidak terkait dengan keberadaan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
sehingga telahaan RTRW tidak dapat dilakukan. Namun dilihat dari lokasi
RSUD Dr. Saiful Anwar sangat strategis untuk akses bagi masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 71


4. Hasil analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Tabel 2.17. Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Provinsi Jawa Timur
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2013.

Catatan bagi Perumusan


Implikasi terhadap
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Program dan Kegiatan
Pelayanan RSSA
RSSA

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Kapasitas daya Kapasitas daya Peningkatan Pengelolaan lingkungan


dukung dan daya dukung dan daya pelayanan kesehatan untuk menambah daya
tampung tampung lingkungan terhadap masyarakat dukung lingkungan berupa
lingkungan hidup hidup makin turun dan penurunan program green hospital dan
untuk disebabkan oleh terhadap daya dukung pengelolaan, pemantauan
pembangunan pembangunan gedung dan daya tampung lingkungan sesuai dengan
yang berkelanjutan lingkungan amdal akibat dampak yang
dihasilkan.

2. Perkiraan Kemungkinan Mengganggu estetika Pengelolaan dan


mengenai dampak terjadinya lingkungan, pemantauan yang tepat
dan risiko pencemaran terhadap pencemaran terhadap limbah padat, cair
lingkungan hidup air, tanah dan udara lingkungan dan infeksi dan gas yang dihasilkan dari
khususnya di nosokomial kegiatan pelayanan
lingkungan RS kesehatan

3. Kinerja Pengelolaan limbah Meningkatnya daya Perlu upaya untuk menjaga


layanan/jasa padat, cair dan gas dukung lingkungan kualitas lingkungan &
ekosistem dilaksanakan dengan terhadap ekosistem mempertahankan guna
sistem 3 R (Reuse, yang ada di RS menunjang pelayanan
Recycle, Reduce) dan rumahsakit.
sesuai peraturan yang
berlaku

4. Efisiensi Peningkatan Meningkatnya biaya Pengelolaan dan


pemanfaatan pelayanan kesehatan untuk penggunaan pemantauan terhadap
sumber daya alam berdampak terhadap sumber daya alam dan dampak yang dihasilkan dan
peningkatan meningkatnya dampak efisensi penggunaan
penggunaan sumber yang ditimbulkan oleh sumber daya alam berupa
daya alam pelayanan kesehatan bahan bakar, energi listrik,
air dll.

5. Tingkat kerentanan Lingkungan rumah Penurunan terhadap Melaksanakan pengelolaan


dan kapasitas sakit rentan sumber daya alam dan lingkungan dan pemantauan
adaptasi terhadap mengalami penurunan daya dukung lingkungan secara terpadu
perubahan iklim kualitas akibat dari lingkungan khususnya serta perlu upaya untuk
peningkatan dilingkungan RS dan meningkatkan program
pelayanan kesehatan umumnya lingkungan green hospital
sekitar RS

6. Tingkat ketahanan Lingkungan rumah Dilain pihak terjadi Melaksanakan pemantauan


dan potensi sakit rentan peningkatan terhadap dan pengelolaan lingkungan
keanekaragaman mengalami penurunan pelayanan kesehatan secara berkesinambungan
hayati ketahanan kualitas dan dilain pihak terjadi untuk menjaga kualitas
lingkungan dan penurunan kualitas lingkungan sehingga
keaneka ragaman lingkungan dan berpotensi meningkatkan
hayati akibat keanegaragaman keaneka ragaman hayati
peningkatan hayati.
pelayanan kesehatan

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 72


Seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,
maka RSUD Dr. Saiful Anwar mengembangkan sarana dan prasarana rumah
sakit secara berkesinambungan agar dapat memberikan pelayanan yang
optimal bagi masyarakat sesuai dengan visi dan misi rumah sakit.
Perkembangan jumlah penduduk dan juga meningkatnya pembangunan
secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Setiap
bangunan yang ada akan berpengaruh terhadap lingkungan artinya selain
dapat dimanfaatkan keberadaannya oleh manusia juga menimbulkan dampak
berupa limbah atau pencemaran lingkungan baik dalam jumlah yang sedikit
maupun banyak.

RSUD Dr. Saiful Anwar Malang berlokasi di jalan Jaksa Agung


Suprapto kecamatan Klojen Kota Malang, berdekatan dengan lingkungan
pemukiman, perkantoran, dan pertokoan serta berdekatan dengan sungai
yang mengalir di sepanjang pemukiman, sehingga sangat potensial bagi
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang untuk menjadi sumber penyebaran penyakit
bagi masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan monitoring
pelaksanaan pengelolaan lingkungan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang sesuai
prosedur tetap dan membandingkan hasil pelaksanaannya dengan standart
baku mutu yang berlaku, serta memberikan penilaian terhadap faktor yang
berkaitan dengan sistem pengelolaan lingkungan rumah sakit.

Pengelolaan lingkungan rumah sakit yang sudah lama diupayakan


dengan menyiapkan perangkat lunaknya yang berupa peraturan-peraturan,
pedoman-pedoman dan kebijakan-kebijakan yang mengatur pengelolaan dan
peningkatan kesehatan dilingkungan rumah sakit seperti berikut :

1. Undang-Undang Nomor 32/ 2009 Tentang Perlindungan & Pengelolaan


Lingkungan Hidup;
2. Peraturan Pemerintah, Nomor 85/ 1999 Tentang Pengamanan Limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun);
3. Keputusan Kementerian LH. Nomor 85/ 2002 Tentang Upaya Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan Hidup;
4. PerMenKes Nomor 416/ IX/ 1990 Tentang Baku Mutu Air Bersih;

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 73


5. Keputusan Menkes Nomor 1204/SK/X/2004 Tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit;
6. Peraturan Gubernur JATIM Nomor 72 tahun 2013 Tentang Baku Mutu Air
Limbah bagi Industri dan atau Kegiatan usaha lainnya.

Menindaklanjuti peraturan tersebut diatas RSUD Dr. Saiful Anwar


Malang melalui Instalasi Penyehatan Lingkungan melaksanakan pengelolaan
lingkungan berdasarkan ijin Lingkungan yang ada dengan melaksanakan
upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan program pengelolaan lingkungan


di RSUD Dr. Saiful Anwar adalah sebagai berikut :

1. Penyehatan ruang bangunan dan halaman


Pemantauan kualitas ruangan yang meliputi kebersihan ruangan,
pemantauan mutu udara ruang, udara ambien, mikrobiologi lantai dan
dinding, pencahayaan, kebisingan, suhu, kelembaban, kadar debu serta
sarana sanitasi yang ada di seluruh ruangan di rumah sakit. Rata-rata
kegiatan pemantauan 208 sampel ruangan. Upaya tersebut dilakukan
untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit. Disamping
itu kegiatan pengelolaan taman sangatlah penting sebagai upaya
mewujudkan program Green hospital dan sebagai daerah resapan air bagi
rumah sakit.

2. Pengendalian serangga, tikus dan kucing.

Pengendalian serangga dan binatang pengganggu di beberapa lokasi yang


sangat berpotensi terhadap gangguan penyakit yang ditularkan melalui
serangga dan binatang pengganggu yang meliputi ;

1). Serangga :

a. Lalat, di TPS belakang Incinerator dan belakang Dapur Gizi ;

b. Kecoak, di bak kontrol air limbah dan lokasi kumuh tertentu ;

c. Nyamuk, di ruangan perawatan/ halaman yang kumuh ;

d. Kutu busuk, di tempat tidur beberapa ruangan perawatan ;

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 74


e. Rayap/ semut, di ruangan/ gudang tertentu.

2). Binatang pengganggu :

a. Tikus, di ruangan/ gudang tertentu ;

b. Kucing, di sekitar dapur Gizi dan ruangan perawatan.

3. Pengawasan dekontaminasi (desinfeksi dan sterilisasi).


Pemantauan mutu terhadap alat/instrument untuk menjaga sterilnya alat-
alat/instrument kedokteran agar dapat mencegah terjadinya infeksi
nosokomial yang diakibatkan oleh pelayanan kesehatan dengan prioritas
tinggi khususnya diruangan yang sangat berisiko seperti ruang ILSS, Bedah
Sentral, Bedah IGD, Bedah THT, Bedah Mata, Bedah Combustio, dan lain-
lain dengan rata-rata kegiatan pemantauan sebanyak 130 sampel alat per
tahun.
4. Pengawasan pengelolaan linen (laundry).

Pemantauan kualitas linen agar terjaga sterilnya linen khususnya bagi


pasien bedah bertujuan untuk mencegah kejadian infeksi nosokomial
dengan rata-rata kegiatan pemantaun sebanyak 63 sampel linen per tahun.

5. Pengawasan hygiene dan sanitasi makanan/ minuman


Pemantauan kualitas makanan dan minuman dari sebelum disajikan
sampai dengan dikonsumsi oleh pasien diruang rawat inap sehingga
kualitas makanan dan minuman tersebut terjaga dari kontaminasi oleh
bakteri pathogen dengan rata-rata kegiatan pemantauan sebanyak 52
sampel makanan per tahun.

6. Pengelolaan limbah (padat, cair dan gas)

1). Pengelolaan limbah padat


a. Sumber dan Komposisi Sampah Padat di RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang meliputi sampah padat medis dan non medis yang berasal
dari pelayanan di ruang Bedah Sentral, Poliklinik, Instalasi Gawat
Darurat (IGD), Radiology, Rehabilitasi Medik, Unit Perawatan
Intensif atau Intensive Care Unit (ICU), Patologi, Ruang Jenazah,
Laboratorium, Rawat Inap, Paviliun, Poliklinik, dan Instalasi

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 75


Farmasi. Sedangkan sumber sampah non-medis saja berasal dari
Ruang Tunggu, Instalasi Dapur/Gizi, Kantin, Kantor Administrasi,
dan halaman/taman Rumah Sakit.

b. Apabila limbah padat tersebut tidak dikelola dengan baik maka


dapat mengganggu kesehatan lingkungan dan estetika khususnya
dilingkungan rumah sakit.

 Pengelolaan limbah padat medis.

 Sistem pengelolaan limbah medis di rumah sakit dilakukan


dengan cara pembakaran di incenerator seperti tertera pada
skema dibawah ini.

Skema Pengelolaan Limbah Padat Medis


Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Petugas
Limbah padat Tong Sampah Cleaning
medis di Ruangan di Ruangan
Service

Petugas Pengelola Tong Sampah di


Incenerator Luar Ruangan
Sampah

Tempat
Abu (residu) PPLI Pembuangan
Akhir

 Rumah sakit dalam melaksanakan pengelolaan limbah


medis berusaha mereduksi sampah tersebut hingga 10%
mengingat limbah medis tersebut merupakan limbah B3
yang harus di kelola dengan baik sehingga tidak mencemari
lingkungan rumah sakit khususnya dan lingkungan diluar
rumah sakit pada umumnya dengan rata-rata timbulan
sampah medis 785 kg/hari.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 76


 Pengelolaan limbah padat non medis.

 Sistem pengelolaan sampah padat dimulai dari


penyimpanan sampah sementara, pengumpulan sampah di
tempat pengumpulan sementara (TPS) sampah dan
pengangkutan ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah
untuk dimusnahkan. Pemanfaatan kembali (daur ulang) dan
pengolahan kembali hingga pembuangan akhir dan
pemusnahan sampah memberi kontribusi dalam
pengurangan sumber penyebaran penyakit infeksi di rumah
sakit dan rata-rata rumah sakit menghasilkan limbah padat
non medis 2565 kg/hari.

Adapun skema pengelolaan limbah padat non medis adalah


sebagai berikut :

Skema Pengelolaan Limbah Padat Non Medis


Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Sampah Umum Tong Sampah Petugas


di Ruangan di Ruangan Cleaning
Service

Petugas Petugas Tong Sampah


Pemelihara Pengelola di luar
Taman Sampah Ruangan

Tempat Dinas Tempat


Penampungan Kebersihan Pembuangan
Sementara Kota Malang Akhir

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 77


2). Pengelolaan limbah cair.

a. Pengelolaan limbah cair dirumah sakit sangatlah penting mengingat


limbah yang dihasilkan cukup besar + 950 M3 per hari sehingga
perlu pengawasan yang ketat agar tidak terjadi pencemaran badan
air.

b. Pengelolaan limbah cair di rumah sakit dilaksanakan dengan unit


pengolahan air limbah dengan metode lumpur aktif (activated
sludge). Melalui metode ini, semua limbah cair dari ruangan
dialirkan melalui jaringan air limbah sampai ke unit pengolah air
limbah induk. Beberapa ruangan seperti Ruang Radiologi, Bedah
Sentral, Laboratorium Sentral, dan ruangan lainnya yang
menghasilkan limbah dengan mutu diatas baku mutu rata-rata air
limbah, harus melalui pengolahan pre treatment basin (PTB)
sebelum dialirkan kejaringan air limbah induk.

c. Pemantauan mutu air limbah dilaksanakan setiap bulan oleh


laboratorium yang terakreditasi yang ada di luar RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang. Selain itu juga dilaksanakan pemantauan mutu
setiap saat oleh Instalasi Penyehatan Lingkungan, untuk
memastikan bahwa air limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit
sebelum dibuang kebadan air, harus benar-benar dibawah baku
mutu air limbah sehingga tidak mencemari badan air.

3). Pengelolaan Limbah Gas.

Untuk mencegah terjadinya polusi udara yang disebabkan oleh emisi


gas buang incenerator, ketel uap dan genset, maka upaya yang
dilaksanakan adalah dengan pemantauan mutu emisi gas buang untuk
mendapatkan gambaran kualitas emisi gas. Apabila di atas baku mutu
emisi gas maka cara meminimalisir terjadinya polusi udara adalah
dengan melakukan pemeliharaan lebih lanjut terhadap alat tersebut
atau mengganti dengan alat baru sampai kualitas emisi gas yang
dikeluarkan dalam batas normal.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 78


7. Penyehatan air bersih.

Pemantauan mutu air bersih sangatlah penting karena penggunaan air


bersih oleh rumah sakit yang sangat tinggi + 1100 M3 dan harus memenuhi
standar kualitas air bersih. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial
yang disebabkan oleh air bersih maka pemantauan mutu air bersih
sebelum digunakan, dilaksanakan setiap bulan di semua reservoir (tandon)
maupun di titik kran air bersih. Hal ini dilakukan karena air sangat berperan
penting dalam penyebaran penyakit oleh sebab itu kualitas dan mutu air
harus benar-benar terjaga kualitasnya.

8. Peningkatan upaya promosi kesehatan lingkungan.

Upaya lain yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya pencemaran


lingkungan yaitu dengan cara penyuluhan kepada masyarakat di rumah
sakit yaitu petugas rumah sakit, pengunjung maupun pasien di rumah sakit
yang dilaksanakan setiap saat melalui PKRS rumah sakit. Upaya kegiatan
penyuluhan dilaksanakan secara langsung diharapkan agar kebersihan
lingkungan rumah sakit tetap terjaga dan untuk meminimalisir pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh limbah padat.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 79


BAB III
ISU - ISU STRATEGIS

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RS.

Dinamika perubahan lingkungan strategis berpengaruh terhadap program


dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful
Anwar Malang. Dari kondisi yang ada, maka identifikasi permasalahan
berdasarkan tugas dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar
Malang seperti tersebut di bawah ini.

Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Rumah


Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang.

CAPAIAN / STANDAR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


ASPEK PERMASALAHAN
KONDISI YANG
KAJIAN INTERNAL EKSTERNAL PELAYANAN RS
SAAT INI DIGUNAKAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Hasil Belum Peraturan Adanya 1. Perkembangan Kurang efiensinya


analisis optimalnya Daerah Provinsi ketidaksesuaian dinamika pelaksanaan
gambaran fungsi struktur Jawa Timur beban tugas masyarakat tupoksi yang
pelayanan organisasi Nomor 11 tahun berdampak pada
yang ada 2008 2. Kebijakan SOTK kurang efektifnya
ditentukan dengan pelayanan
PERDA kesehatan.

Masih Standar 1. Anggaran 1. Keterbatasan Masih terbatasnya


banyaknya kebutuhan operasional untuk rekruitmen tenaga kuantitas dan
kekurangan tenaga rekruitmen kesehatan PNS oleh kualitas tenaga
tenaga kesehatan di RS tenaga kontrak Pemprov. Jatim kesehatan sesuai
kesehatan Tipe A terbatas standar
dalam Berdasarkan 2. Meningkatnya
pelaksanaan PERMENPAN 2. Adanya kunjungan kasus-
pelayanan No. 26 Tahun pengembangan kasus rujukan
kesehatan 2011 jumlah dan jenis penyakit berat
pelayanan

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 80


CAPAIAN / STANDAR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ASPEK PERMASALAHAN
KONDISI YANG
KAJIAN INTERNAL EKSTERNAL PELAYANAN RS
SAAT INI DIGUNAKAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Masih Standar 1. Keterbatasan Adanya ketidakpastian Belum


banyaknya kebutuhan alat dana untuk Alokasi dana Subsidi terpenuhinya
kekurangan kedokteran dan pengadaan alat APBD dan APBN sarana prasarana
alat kesehatan penunjangnya di kesehatan dan sesuai standar.
dan RS Tipe A penunjangnya
penunjangnya
2. Belum
optimalnya kerja
sama operasional
alat dengan pihak
ketiga

3. Keterbatasan
lahan untuk
pengembangan
pelayanan

4. Pengelolaan
sarana dan
prasarana yang
kurang optimal

Beberapa Indikator Kinerja 1. Keterbatasan 1. Sistem rujukan dari Kurang optimalnya


indikator SPM Utama (IKU) sumber daya PPK I dan PPK II mutu pelayanan.
belum tercapai dan Standar kesehatan yang yang belum berjalan
Pelayanan ada. optimal
Minimum (SPM)
2. Pelaksanaan 2. Tuntutan akreditasi
program patient standar KARS 2012
safety belum
optimal 3. Pola hidup, budaya
dan kesadaran
3. Lemahnya masyarakat dalam
kendali mutu memperoleh
pelayanan RS pelayanan
kesehatan di RS
masih terbatas.

Perencanaan Renstra dan 1. Penentuan 1. Belum optimalnya Belum sepenuhnya


pendapatan RSB rumah proyeksi pelaksanaan pola perencanaan,
belanja yang sakit pendapatan pengelolaan penganggaran,
kurang optimal masih belum keuangan BLUD. pengendalian,
berbasis potensi evaluasi dan
riil. 2. Pembayaran dengan pelaporan
sistem penjaminan terintegrasi.
2. Masih adanya kesehatan
usulan (jamkesmas dan
kebutuhan yang jamkesda) kurang
belum didukung lancar.
dengan evaluasi
secara
komprehensif.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 81


CAPAIAN / STANDAR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ASPEK PERMASALAHAN
KONDISI YANG
KAJIAN INTERNAL EKSTERNAL PELAYANAN RS
SAAT INI DIGUNAKAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Hasil Rumah Sakit Renstra Masih terbatasnya Kebijakan dari provinsi Belum optimalnya
analisis berstandar Kemenkes RI sumber daya RS belum sepenuhnya pencapaian standar
Renstra kelas dunia sesuai standar mendukung pencapaian kelas dunia.
Kemenkes belum tercapai RSUD provinsi
RI berstandar kelas dunia.

Belum KEPMENKES Belum Kurang optimalnya Kurang efisiennya


sepenuhnya No.1069/MENKE terintegrasinya dukungan dana dari pelayanan sebagai
tercapai S/SK/XI/2008 pelayanan dan fakultas kedokteran kompensasi proses
standar RS tentang pendidikan dalam terhadap pendidikan.
pendidikan. Pedoman hal pelaksanaan penyelenggaraan
Klasifikasi dan pelayanan di rumah pendidikan di RS.
Standar RS sakit.
Pendidikan.

Hasil - - - - -
telaahan
RTRW
(Lokasi)

Hasil Lingkungan Kepmenkes No. 1. Lahan terbatas Terjadinya perubahan Pengelolaan


analisis RS rentan 875/VII/2001 regulasi (KLH dan lingkungan RS
KLHS mengalami tentang 2. Ketidaksesuaian PERMENKES) belum sepenuhnya
penurunan Pengelolaan pembangunan sesuai standar.
kualitas. dan Penataan gedung dengan
Lingkungan. master plan

Dari hasil identifikasi permasalahan seperti tersebut di atas maka terdapat


beberapa permasalahan yang berpengaruh terhadap kinerja Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Saiful Anwar Malang, meliputi :

1. Kurang efisiennya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang berdampak pada
kurang efektifnya pelayanan kesehatan.

Pelaksanaan tugas dan fungsi rumah sakit dapat dilaksanakan meskipun


pelaksanaan tupoksi masih kurang efisien. Ke depan kebijakan yang akan
dilakukan adalah perlu penataan kembali tugas pokok dan fungsi, tanggung
jawab, wewenang serta tata hubungan kerja baik secara vertikal maupun
horizontal di jajaran struktural dan fungsional serta penambahan instalasi baru
disesuaikan dengan perkembangan pelayanan rumah sakit.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 82


2. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan sesuai standar.

Arah kebijakan yang dikembangkan dalam mengatasi permasalahan ini adalah


pengembangan dan pemberdayaan SDM yang diprioritaskan untuk
mendukung pengembangan mutu pelayanan khususnya pelayanan unggulan
serta untuk meningkatkan pendapatan RS. Pengembangan dan
pemberdayaan SDM diutamakan melalui pelatihan dan kursus keterampilan
serta pemenuhan tenaga melalui pengangkatan tenaga non PNS dengan
mempertimbangkan proporsi ketenagaan dan kecukupan anggaran rumah
sakit.

3. Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar.

Sarana dan prasarana rumah sakit yang kurang memenuhi standar utamanya
untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan akan diarahkan pada pemenuhan
kebutuhan pelayanan yang mempunyai kontribusi meningkatkan pendapatan
dan dalam rangka pemenuhan standar serta pengganti peralatan yang rusak
serta dikembangkan sistem Kerjasama Operasional (KSO). Sedangkan untuk
pemenuhan kebutuhan gedung rumah sakit akan dilakukan pembangunan
gedung yang mendukung pelayanan unggulan dan pelayanan terpadu yang
telah ditetapkan dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran.

4. Kurang optimalnya mutu pelayanan.

Dalam upaya optimalisasi mutu pelayanan maka arah kebijakan yang akan
dikembangkan adalah peningkatan pelayanan diselenggarakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan sesuai standar akreditasi rumah
sakit dan untuk memenuhi standar IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat).
Disamping itu tetap dan terus akan dilakukan kegiatan pengendalian mutu
melalui Gugus Kendali Mutu (GKM) / Quality Circle Control (QCC) dan
kegiatan manajemen tata graha melalui 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin).

5. Belum sepenuhnya perencanaan, penganggaran, pengendalian, evaluasi dan


pelaporan terintegrasi.

Antisipasi kebijakan dan langkah yang akan dilakukan adalah pengembangan


Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) untuk dapat menyediakan

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 83


data dan informasi yang diperlukan oleh seluruh tingkat manajemen serta
dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan, dan diutamakan
untuk memberikan kecepatan dan peningkatan mutu pelayanan kepada
pengguna jasa rumah sakit. Disamping itu juga akan dilakukan perbaikan dan
pengembangan Teknologi Informasi (IT) yang efektif, efisien, dan memenuhi
standar dalam rangka kelancaran dan percepatan pelayanan informasi
termasuk pengembangan Sistem Informasi Keuangan yang mampu
menyediakan laporan keuangan, cepat serta transparan melalui penerapan E-
Akuntansi.

6. Belum optimalnya pencapaian standar kelas dunia.

Arah kebijakan dan langkah yang akan dilakukan adalah melaksanakan


pelayanan di bidang kesehatan dengan berpedoman pada standar akreditasi
KARS Internasional pada seluruh lini administrasi dan pelayanan yang ada.

7. Kurang efisiennya pelayanan sebagai kompensasi proses pendidikan.

Hal ini akan ditindaklanjuti dengan mengoptimalkan peran Bakordik dalam


mengkoordinasikan penyelenggaraan Pendidikan Profesi Kedokteran (dokter,
dokter gigi, dokter spesialis I, dokter spesialis II / konsultan, dokter gigi
spesialis I, dokter gigi spesialis II / konsultan) di RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang. Disamping itu akan memperluas Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) I dan II / konsultan berdasarkan kemampuan dan kesiapan Rumah
Sakit.

8. Pengelolaan lingkungan RS belum sepenuhnya sesuai standar.

Arah kebijakan yang akan dilakukan dalam pengelolaan lingkungan RS agar


lebih optimal adalah melalui peningkatan upaya pemeliharaan sarana
pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan dengan memperhatikan skala
prioritas.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 84


Tabel 3.2. Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang.

Isu Strategis
Dinamika Regional /
Dinamika Internasional Dinamika Nasional Lain-lain
Lokal
(1) (2) (3) (4)
1. Globalisasi 1. Reformasi Birokrasi Bidang 1. Adanya program 1. Pesatnya
perdagangan barang Kesehatan melalui tuntutan Puskesmas PLUS perkembangan
dan jasa khususnya terbentuknya Rumah Sakit (Pemberi Layanan informasi dan
Masyarakat Ekonomi Indonesia Kelas Dunia Unggulan Spesialis) teknologi di
ASEAN (MEA) (World Class Hospital) yang merupakan icon bidang kesehatan
sehingga makin Pemerintah Provinsi
banyaknya tenaga 2. Berlakunya sistem JKN dan Jawa Timur.
kesehatan asing yang target pencapaian jaminan
bekerja di Indonesia kesehatan semesta pada 2. Angka Kemiskinan di
khususnya di RS tahun 2019. Jawa Timur yang
Swasta milik masih tinggi dan
kooperasi. 3. Angka Kemiskinan Indeks Pembangunan
Nasional yang masih tinggi. Manusia di Jawa
2. MDGs terutama pada Timur yang masih
goals ke 4, 5 dan 6 4. Munculnya penyakit rendah.
(menurunkan angka menular dengan jenis strain
kematian anak, baru. 3. Semakin banyaknya
meningkatkan RS swasta baru yang
kesehatan ibu serta 5. Berkembangnya peredaran berstandar
memerangi HIV/AIDS, narkoba dan alkohol serta internasional yang
malaria dan penyakit jumlah perokok berdiri di Malang.
menular lainnya).
6. Perekrutan tenaga PNS 4. Semakin
3. Pola penyakit terbatas dan adanya meningkatnya
metabolic, cardio kebijakan ASN pertumbuhan jumlah
cerebrovasculair, penduduk di Jawa
degeneratif, 7. Standar kompetensi tenaga Timur
katastropik dan auto kesehatan
imun yang semakin 5. Regionalisasi sistem
meningkat. Yang 8. Undang-Undang rujukan di Provinsi
berdampak semakin keterbukaan informasi Jawa Timur
meningkatkan jumlah public dan perlindungan
kasus dan kematian konsumen 6. Terbukanya jalan
yang diakibatkannya. malalui transportasi
darat, udara dan air
4. Berkembangnya yang berdampak
health tourism meningkatnya
penularan penyakit

7. Umur Harapan Hidup


yang semakin
meningkat yang
berdampak pada
semakin
meningkatnya beban
akibat penyakit kronis

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 85


3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur JawaTimur

Menelaah visi, misi, dan program Gubernur Jawa Timur ditujukan untuk
memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan
Gubernur Jawa Timur periode tahun 2014 - 2019. Disamping itu juga untuk
mengidentifikasi keterkaitan tugas dan fungsi RSUD Dr. Saiful Anwar terhadap
pencapaian visi dan misi Gubernur Jawa Timur dan akan menjadi input bagi
perumusan isu-isu strategis pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

Dengan landasan visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa


Timur Tahun 2014-2019 “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri,
Berdaya Saing Dan Berakhlak” serta berpedoman pada perwujudan misi
pertama yaitu “Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Yang Berkeadilan” dan misi
ke empat “ Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik”, maka tugas
dan fungsi RSUD Dr. Saiful Anwar sangat berkaitan. Adapun tugas dan fungsi
RSUD Dr. Saiful Anwar adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya
guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif,
pencegahan, pelatihan tenaga kesehatan, penelitian dan pengembangan di
bidang kesehatan.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi rumah sakit, terdapat beberapa


permasalahan yang dihadapi. Guna mendukung perwujudan visi, misi dan
program Gubernur Jawa Timur utamanya dalam bidang kesehatan, RSUD Dr.
Saiful Anwar telah mengidentifikasi faktor penghambat sekaligus faktor
pendukung seperti tertera pada tabel di bawah ini.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 86


Tabel 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan
Program Gubernur Jawa Timur.

Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak.

Misi dan Program Faktor


Permasalahan
No Gubernur Jawa Penghambat Pendorong
Pelayanan RSSA
Timur (Penyebab Masalah) Keberhasilan
(1) (2) (3) (4) (5)

1 Misi 1: Kurang efiensinya 1. Adanya 1. Re-organisasi RS


Meningkatkan pelaksanaan tupoksi ketidaksesuaian
yang berdampak pada beban tugas. 2. Spesifikasi kompetensi
kesejahteraan SDM yang memadai.
rakyat yang kurang efektifnya
pelayanan kesehatan. 2. Kebijakan SOTK
berkeadilan. ditentukan dengan
PERDA.
Program:
1. Peningkatan
Sarana dan Masih terbatasnya 1. Anggaran operasional 1. Adanya jenjang karir
Prasarana kuantitas dan kualitas untuk rekruitmen yang baik.
Pelayanan tenaga kesehatan sesuai tenaga kontrak
standar terbatas. 2. Adanya sistem
Badan remunerasi.
Layanan 2. Adanya
Umum pengembangan 3. Adanya upaya
Daerah jumlah dan jenis pengembangan
(BLUD) pelayanan. profesi.

2. Peningkatan 3. Keterbatasan 4. Terbukanya


Pelayanan rekruitmen tenaga kesempatan
Badan kesehatan PNS oleh mengangkat tenaga
Layanan Pemprov. Jatim. kontrak.
Umum
Daerah
(BLUD)
Belum terpenuhinya 1. Keterbatasan dana 1. Adanya kerjasama
sarana prasarana sesuai untuk pengadaan alat dengan pihak ketiga
standar. kesehatan dan tentang operasional
penunjangnya. alat.
2. Belum optimalnya 2. Jenis peralatan
kerjasama kedokteran yang
operasional alat cukup lengkap.
dengan pihak ketiga.
3. Keterbatasan lahan
untuk pengembangan
pelayanan
4. Pengelolaan sarana
dan prasarana yang
kurang optimal.
5. Adanya
ketidakpastian
Alokasi dana Subsidi
APBD dan APBN.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 87


Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak.

Misi dan Program Faktor


Permasalahan
No Gubernur Jawa Penghambat Pendorong
Pelayanan RSSA
Timur (Penyebab Masalah) Keberhasilan
(1) (2) (3) (4) (5)

Kurang optimalnya mutu 1. Keterbatasan sumber 1. Kompetensi SDM


pelayanan sesuai SPM. daya kesehatan yang sudah memadai.
ada. 2. Tersedianya
2. Pelaksanaan program pelayanan sub
patient safety belum spesialistik.
optimal. 3. Adanya Standar
3. Lemahnya kendali Prosedur Operasional
mutu pelayanan RS. (SPO) Pelayanan.

4. Sistem rujukan dari 4. Sudah memperoleh


PPK I dan PPK II sertifikat ISO 2008 dan
yang belum berjalan sudah terakreditasi 16
optimal. pelayanan.
5. Adanya kegiatan
pengendalian mutu
melalui kegiatan QCC/
KBK.
6. Pelaksanaan
pelayanan prima dan
citizen charter.
7. Tuntutan akreditasi
standart KARS 2012.

Belum optimalnya 1. Masih terbatasnya 1. Adanya komitmen


pencapaian standar kelas sumber daya RS seluruh unsur RS
dunia. sesuai standar. untuk mewujudkan
standar kelas dunia.
2. Kebijakan dari
provinsi belum 2. Proses pemenuhan
sepenuhnya standar akreditasi RS
mendukung versi 2012 (KARS)
pencapaian RSUD yang mengacu standar
provinsi berstandar akreditasi KARS
kelas dunia. Internasional.

Kurang efisiennya 1. Belum terintegrasinya 1. Terakreditasinya RS


pelayanan sebagai pelayanan dan pendidikan dan seluruh
kompensasi proses pendidikan dalam hal program studi.
pendidikan. pelaksanaan
pelayanan di rumah 2. Adanya Badan
sakit. Koordinasi Pendidikan
(Bakordik)
2. Kurang optimalnya
dukungan dana dari
fakultas kedokteran
terhadap
penyelenggaraan
pendidikan di RS.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 88


Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak.

Misi dan Program Faktor


Permasalahan
No Gubernur Jawa Penghambat Pendorong
Pelayanan RSSA
Timur (Penyebab Masalah) Keberhasilan
(1) (2) (3) (4) (5)

Pengelolaan lingkungan 1. Lahan terbatas. 1. Sudah ada AMDAL


RS belum sepenuhnya yang masih berlaku.
sesuai standar. 2. Ketidaksesuaian
pembangunan 2. Adanya izin
gedung dengan operasional
master plan. pengolahan limbah
3. Terjadinya perubahan 3. Adanya laboratorium
regulasi (KLH dan kesehatan lingkungan
PERMENKES). RS.

2 Misi 4: Belum sepenuhnya 1. Penentuan proyeksi 1. Adanya Dokumen


perencanaan, pendapatan masih perencanaan,
Meningkatkan penganggaran, belum berbasis penganggaran,
reformasi
pengendalian, evaluasi potensi riil. pengendalian dan
birokrasi dan
dan pelaporan evaluasi (RENSTRA,
pelayanan publik. 2. Masih adanya usulan
terintegrasi. DPA, LAKIP,
kebutuhan yang EVALUASI KINERJA,
belum didukung dll).
Program : dengan evaluasi
secara komprehensif. 2. Adanya kerjasama
1. Program dengan pihak ketiga
Peningkatan 3. Keterbatasan dana tentang operasional
Sarana dan Belum terpenuhinya untuk pengadaan alat alat.
Prasarana sarana prasarana sesuai kesehatan dan
Aparatur standar penunjangnya. 3. Jenis peralatan
kedokteran yang cukup
2. Program 4. Belum optimalnya lengkap.
Peningkatan kerjasama
Kapasitas operasional alat
Kelembagaan dengan pihak ketiga.
Pemerintah 5. Keterbatasan lahan
Daerah untuk pengembangan
3. Program pelayanan
Penyusunan 6. Pengelolaan sarana
Pengendalian dan prasarana yang
dan Evaluasi kurang optimal.
Dokumen
Penyelenggar 7. Adanya
aan ketidakpastian
Pemerintahan Alokasi dana Subsidi
APBD dan APBN.
4. Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 89


3.3. Telaahan Terhadap Renstra Kementerian Kesehatan

Tabel 3.4. Permasalahan Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang


Berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Kesehatan Beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya.

Sasaran/ Program Faktor


Strategis Renstra Permasalahan
No
Kementerian Pelayanan RSSA Penghambat Pendorong
Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pembinaan Upaya Belum optimalnya 1. Masih 1. Adanya komitmen


Kesehatan Rujukan pencapaian standar terbatasnya seluruh unsur RS
dengan indikator kelas dunia. sumber daya RS untuk mewujudkan
Rumah Sakit sesuai standar. standar kelas
berstandar kelas dunia.
dunia. 2. Kebijakan dari
provinsi belum 2. Proses
sepenuhnya pemenuhan
mendukung standar akreditasi
pencapaian RS versi 2012
RSUD provinsi (KARS) yang
berstandar kelas mengacu standar
dunia. Akreditasi KARS
Internasional.

2. Pembinaan Upaya Kurang efisiennya 1. Belum 1. Terakreditasinya


Kesehatan Rujukan pelayanan sebagai terintegrasinya RS pendidikan
dengan indikator kompensasi proses pelayanan dan dan seluruh
Rumah Sakit pendidikan. pendidikan dalam program studi.
Pendidikan hal pelaksanaan
menyelenggarakan pelayanan di 2. Adanya Badan
pelayanan sesuai rumah sakit. Koordinasi
dengan standar RS Pendidikan
Pendidikan. 2. Kurang (Bakordik)
optimalnya
dukungan dana
dari fakultas
kedokteran
terhadap
penyelenggaraan
pendidikan di RS.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 90


3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis.

Tabel 3.5. Permasalahan Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar berdasarkan


Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya.

Hasil KLHS terkait Permasalahan Faktor


No Tugas dan Fungsi
SKPD Pelayanan RSSA Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Lingkungan RS Pengelolaan 1. Lahan terbatas 1. Sudah ada AMDAL


rentan mengalami lingkungan RS belum yang masih
penurunan kualitas sepenuhnya sesuai 2. Ketidaksesuaian berlaku.
standar. pembangunan
gedung dengan 2. Adanya izin
master plan. operasional
pengolahan limbah
3. Terjadinya
perubahan regulasi 3. Adanya
(KLH dan laboratorium
PERMENKES) kesehatan
lingkungan RS

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

Penentuan isu strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ditetapkan dengan
memperhatikan gambaran pelayanan rumah sakit, sasaran jangka menengah
pada Renstra Kementerian Kesehatan, serta implikasi RTRW dan implikasi KLHS
bagi pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Adapun tahapan yang dilakukan
dalam menentukan isu strategis adalah dengan melakukan Focussed Group
Discussion (FGD) dengan melibatkan seluruh jajaran manajemen RSUD Dr. Saiful
Anwar dengan menggunakan skala kriteria sebagai berikut :

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 91


Tabel 3.6 Kriteria Penentuan Isu-isu Strategis

No Kriteria Bobot

1 Memiliki pengaruh yang besar / signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra 20


RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

2 Keterkaitan dengan tupoksi RSUD Dr. Saiful Anwar malang 25

3 Dampak pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar terhadap kepuasan pelanggan 25

4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan kesehatan di Jawa Timur 15

5 Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani 15


Total 100

Dari berbagai isu strategis yang ada maka setelah dilakukan Focussed
Group Discussion (FGD) didapatkan hasil skor seperti tertera di dalam tabel
berikut ini.

Tabel 3.7 Daftar nilai skala kriteria dalam penentuan isu strategis RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang.

Nilai Skala Kriteria ke- Total


No Isu Strategis Ranking
1 2 3 4 5 Skor

1 Kurang efiensinya 15 22.5 18.75 12 7.5 75.75 11


pelaksanaan tupoksi
yang berdampak pada
kurang efektifnya
pelayanan kesehatan.

2 Masih terbatasnya 20 22.5 25 11.25 7.5 86.25 5


kuantitas dan kualitas
tenaga kesehatan sesuai
standar.

3 Belum terpenuhinya 18 22.5 25 10.5 9 85 6


sarana prasarana sesuai
standar.

4 Kurang optimalnya mutu 19 23.75 25 13.5 9 90.25 3


pelayanan.

5 Belum optimalnya 20 22.5 21.25 13.5 9.75 87 4


pencapaian standar
kelas dunia.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 92


Nilai Skala Kriteria ke- Total
No Isu Strategis Ranking
1 2 3 4 5 Skor

6 Kurang efisiennya 14 18.75 21.25 9 11.25 74.25 13


pelayanan sebagai
kompensasi proses
pendidikan.

7 Pengelolaan lingkungan 16 20 20 9 9.75 74.75 12


RS belum sepenuhnya
sesuai standar.

8 Belum sepenuhnya 12 17.5 17.5 9 12 68 17


perencanaan,
penganggaran,
pengendalian, evaluasi
dan pelaporan
terintegrasi.

9 Globalisasi perdagangan 14 17.5 21.25 9.75 4.5 67 19


barang dan jasa
khususnya Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA)
sehingga makin
banyaknya tenaga
kesehatan asing yang
bekerja di Indonesia
khususnya di RS Swasta
milik kooperasi.

10 MDGs terutama pada 18 22.5 18.75 14.25 7.5 81 8


goals ke 4, 5 dan 6
(menurunkan angka
kematian anak,
meningkatkan kesehatan
ibu serta memerangi
HIV/AIDS, malaria dan
penyakit menular
lainnya).

11 Pola penyakit metabolic, 18 23.75 20 12 4.5 78.25 9


cardio cerebrovasculair,
degeneratif, katastropik
dan auto imun yang
semakin meningkat.
Yang berdampak
semakin meningkatkan
jumlah kasus dan
kematian yang
diakibatkannya.

12 Berkembangnya health 15 15 21.25 7.5 7.5 66.25 20


tourism.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 93


Nilai Skala Kriteria ke- Total
No Isu Strategis Ranking
1 2 3 4 5 Skor

13 Reformasi Birokrasi 16 25 25 13.5 12 91.5 1


Bidang Kesehatan
melalui tuntutan
terbentuknya Rumah
Sakit Indonesia Kelas
Dunia (World Class
Hospital).

14 Berlakunya sistem JKN 19 25 25 14.25 7.5 90.75 2


dan target pencapaian
jaminan kesehatan
semesta pada tahun
2019.

15 Angka Kemiskinan 2 2.5 1.25 1.5 1.5 8.75 25


Nasional yang masih
tinggi.

16 Munculnya penyakit 16 22.5 17.5 13.5 7.5 77 10


menular dengan jenis
strain baru.

17 Berkembangnya 11 11.25 10 9.75 1.5 43.5 22


peredaran narkoba dan
alkohol serta jumlah
perokok.

18 Perekrutan tenaga PNS 13 20 17.5 11.25 6 67.75 18


terbatas dan adanya
kebijakan ASN.

19 Undang-Undang 14 18.75 17.5 10.5 10.5 71.25 14


keterbukaan informasi
publik dan perlindungan
konsumen.

20 Adanya program 6 7.5 7.5 4.5 4.5 30 23


Puskesmas PLUS
(Pemberi Layanan
Unggulan Spesialis)
yang merupakan icon
Pemerintah Provinsi
Jawa Timur.

21 Angka Kemiskinan di 12 7.5 10 13.5 4.5 47.5 21


Jawa Timur yang masih
tinggi dan Indeks
Pembangunan Manusia
di Jawa Timur yang
masih rendah.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 94


Nilai Skala Kriteria ke- Total
No Isu Strategis Ranking
1 2 3 4 5 Skor

22 Semakin banyaknya RS 14 21.25 17.5 9 9 70.75 15


swasta baru yang
berstandar internasional
yang berdiri di Malang.

23 Pertumbuhan jumlah 1 1.25 1.25 12 1.5 17 24


penduduk di Jawa Timur.

24 Regionalisasi sistem 18 22.5 22.5 12.75 6 81.75 7


rujukan di Provinsi Jawa
Timur.

25 Terbukanya jalan melalui 2 1.25 1.25 1.5 1.5 7.5 27


transportasi darat, udara
dan air yang berdampak
meningkatnya penularan
penyakit.

26 Umur Harapan Hidup 2 1.875 1.25 1.5 1.5 8.125 26


yang semakin meningkat
yang berdampak pada
semakin meningkatnya
beban akibat penyakit
kronis.

27 Pesatnya perkembangan 14 18.75 20 9 8.25 70 16


informasi dan teknologi
di bidang kesehatan.

Berdasarkan hasil skor terhadap beberapa isu-isu strategis tersebut maka


yang diambil sebagai isu strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang adalah :

1. Reformasi Birokrasi Bidang Kesehatan melalui tuntutan terbentuknya Rumah


Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital).

2. Berlakunya sistem JKN dan target pencapaian jaminan kesehatan semesta


pada tahun 2019.

3. Kurang optimalnya mutu pelayanan.

4. Belum optimalnya pencapaian standar kelas dunia.

5. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan sesuai standar.

6. Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 95


7. Regionalisasi sistem rujukan di Provinsi Jawa Timur.

8. MDGs terutama pada goals ke 4, 5 dan 6 (menurunkan angka kematian anak,


meningkatkan kesehatan ibu serta memerangi HIV/AIDS, malaria dan
penyakit menular lainnya).

9. Pola penyakit metabolic, cardio cerebrovasculair, degeneratif, katastropik dan


auto imun yang semakin meningkat. Yang berdampak semakin meningkatkan
jumlah kasus dan kematian yang diakibatkannya.

10. Munculnya penyakit menular dengan jenis strain baru.

11. Kurang efiensinya pelaksanaan tupoksi yang berdampak pada kurang


efektifnya pelayanan kesehatan.

12. Pengelolaan lingkungan RS belum sepenuhnya sesuai standar.

13. Kurang efisiennya pelayanan sebagai kompensasi proses pendidikan.

14. Undang-Undang keterbukaan informasi publik dan perlindungan konsumen.

15. Semakin banyaknya RS swasta baru yang berstandart internasional yang


berdiri di Malang.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 96


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi

4.1.1. Visi

Visi merupakan suatu komitmen untuk mencapai keadaan ideal


dimasa depan dalam suatu organisasi. Perumusan visi RSUD Dr. Saiful
Anwar (RSSA) Malang tahun 2014 - 2019 dilakukan melalui telaah hasil
analisa pada bab sebelumnya khususnya terkait permasalahan pelayanan
SKPD dan isu strategis yang relevan. Selain itu, rumusan visi RSSA juga
mempertimbangkan hasil telaahan terhadap visi Gubernur Jawa Timur
dalam RPJMD tahun 2014 - 2019 dan Visi Menteri Kesehatan yang
tertuang dalam Renstra Kementerian Kesehatan. Rumusan visi RSSA
tahun 2014 - 2019 adalah sebagai berikut:

“MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN


MASYARAKAT”

Dalam Visi diatas terdapat beberapa pokok – pokok visi yang dapat
dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 4.1. Pokok – pokok dan Penjelasan Visi RSSA 2014– 2019

Visi Pokok-Pokok Visi Penjelasan Visi

RSSA berupaya mencapai


standar kelas dunia
berdasarkan standar
Berstandar Kelas Dunia
akreditasi rumah sakit versi
Menjadi Rumah
2012 dan Akreditasi KARS
Sakit Berstandar
Internasional.
Kelas Dunia Pilihan
Masyarakat
Menjadi RS kepercayaan
Pilihan masyarakat seluruh lapisan
masyarakat.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 97


Berdasarkan tabel diatas, penjelasan lebih rinci dapat diuraikan
sebagai berikut. Menjadi rumah sakit berstandar kelas dunia merupakan
suatu upaya untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas dan inovasi
pelayanan kesehatan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang mengacu
pada standar akreditasi rumah sakit versi 2012 dan Akreditasi KARS
Internasional. Hal ini berarti bahwa standar pelayanan di RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang harus terakreditasi tingkat paripurna sekaligus lulus
akreditasi KARS Internasional.

Sedangkan sebagai rumah sakit pilihan masyarakat bermakna


bahwa nilai / value yang dihasilkan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dapat
menjadi kepercayaan masyarakat sehingga masyarakat akan selalu
memilih RSUD Dr. Saiful Anwar Malang untuk memperoleh pelayanan
kesehatan di tengah banyaknya rumah sakit pesaing yang ada di Malang,
Dengan demikian pada akhirnya loyalitas masyarakat terhadap RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang akan terwujud, melalui kesadaran dan kemauan
sendiri, masyarakat akan selalu mempromosikan RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang kepada masyarakat di lingkungannya.

4.1.2. Misi

Sesuai dengan visi diatas, dirumuskan penjabaran visi dalam bentuk


misi. Misi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang merupakan rumusan umum
mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, yang akan membantu penggambaran visi
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang ingin dicapai, serta menguraikan
upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi
penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai, dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 98


Tabel 4.2. Perumusan Misi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

Visi Pokok-pokok visi Misi

Mewujudkan kualitas
pelayanan paripurna yang
prima dengan
mengutamakan keselamatan
pasien dan berfokus pada
kepuasan pelanggan.
Menjadi RS
Berstandar Kelas Berstandar kelas dunia Mewujudkan
Dunia Pilihan pilihan masyarakat penyelenggaraan pendidikan
Masyarakat dan penelitian kesehatan
berkelas dunia.

Mewujudkan tata kelola


rumah sakit yang
profesional, akuntabel dan
transparan.

Sesuai dengan tabel diatas, rumusan misi dalam upaya mencapai


visi “Rumah Sakit Berstandar Kelas Dunia Pilihan Masyarakat” yaitu :

1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan


mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan
pelanggan;

2. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan


berkelas dunia;

3. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, akuntabel dan


transparan.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 99


4.2. Tujuan dan Sasaran

4.2.1. Tujuan

Dalam rangka mencapai visi dan misi tersebut diatas, maka harus
dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa
perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi.

Tujuan merupakan hasil yang akan dicapai atau dihasilkan dalam


jangka waktu satu sampai lima tahun mendatang yang menggambarkan
arah strategis organisasi dan digunakan untuk meletakkan kerangka
prioritas dengan menfokuskan arah semua program dan aktivitas
organisasi pada pencapaian misi.

Adapun tujuan yang akan dicapai Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Saiful Anwar Malang dalam mewujudkan misinya adalah sebagai berikut :
1. Dalam mewujudkan misi kesatu yaitu “Mewujudkan kualitas pelayanan
paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan
berfokus pada kepuasan pelanggan” maka tujuan yang ingin dicapai
adalah “Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dalam rangka
keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan”, dengan indikator :

- Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar


Akreditasi KARS Internasional.
2. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu “Mewujudkan penyelenggaraan
pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia” maka tujuan yang
ingin dicapai adalah “Meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia”, dengan
indikator :
- Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan pendidikan yang
memenuhi standar akreditasi KARS.
3. Dalam mewujudkan misi ketiga yaitu “Mewujudkan tata kelola rumah
sakit yang profesional, akuntabel dan transparan” maka tujuan yang
ingin dicapai adalah “Meningkatkan kualitas manajemen RS yang
professional, akuntabel dan transparan”, dengan indikator :

- Cost Recovery Ratio (CRR)

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 100


4.2.2. Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan


menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang
akan dilakukan secara operasional. Rumusan sasaran yang ditetapkan
diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan program
operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci,
dapat diukur dan dapat dicapai.

Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka Rumah Sakit


Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang menetapkan sasaran sebagai
berikut :

1. Untuk mewujudkan tujuan “Meningkatkan kualitas pelayanan


kesehatan dalam rangka keselamatan pasien dan kepuasan
pelanggan” maka ditetapkan sasaran “Meningkatnya efisiensi, mutu
pelayanan dan kepuasan masyarakat”, dengan indikator :

- Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar


Akreditasi RS versi 2012.

- Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar


Akreditasi KARS Internasional.

- Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang


mencapai target.

- Bed Occupancy Rate (BOR).

- Average Length Of Stay (ALOS).

- Turn Over Interval (TOI).

- Bed Turn Over (BTO).

- Net Death Rate (NDR).

- Gross Death Rate (GDR).

- Indek Kepuasan Masyarakat (IKM).

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 101


2. Untuk mewujudkan tujuan “Meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia” maka ditetapkan
sasaran “Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan dan
publikasi ilmiah internasional”, dengan indikator:

- Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan pendidikan yang


memenuhi standar Akreditasi KARS.

- Persentase peserta didik yang menyelesaikan periode pendidikan


tepat waktu di RS.

- Persentase karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal


Internasional.

3. Untuk mewujudkan tujuan “Meningkatkan kualitas manajemen RS yang


profesional, akuntabel dan transparan” maka ditetapkan sasaran
“Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang
profesional”, dengan indikator :

- Persentase Kelengkapan Dokumen SAKIP yang tepat waktu.

- Cost Recovery Ratio (CRR).

- Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

- Persentase hasil Penilaian Kinerja Pegawai yang baik.

Adapun indikator sasaran dan target yang didasarkan pada masing-


masing tujuan yang akan dicapai RSUD Dr. Saiful Anwar selama lima
tahun ke depan seperti tertera pada tabel 4.3. di bawah ini.

Di dalam Renstra ini, target kinerja dalam periode lima tahun ke


depan dimulai tahun 2015 sampai tahun 2019 dengan menggunakan data
hasil pencapaian kegiatan tahun 2013 sebagai data awal perencanaan. Hal
ini karena Renstra disusun pada tahun 2014 dan target kinerja tahun 2014
merupakan bagian dari target kinerja Renstra periode 2009 -2014.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 102


Tabel 4.3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 – 2019.

TARGET TARGET TAHUN


KONDISI KONDISI
INDIKATOR AKHIR INDIKATOR
NO MISI TUJUAN AWAL SASARAN SATUAN AWAL
KINERJA TAHUN KINERJA
(2013) (2013) 2015 2016 2017 2018 2019
RENSTRA

1. Mewujudkan Meningkatkan Persentase 60 % 100 % Meningkatnya  Persentase % 75 100 100 100 100 100
kualitas kualitas Elemen efisiensi, mutu Elemen
pelayanan pelayanan Akreditasi pelayanan dan Akreditasi
paripurna yang kesehatan Pelayanan kepuasan Pelayanan
prima dengan dalam rangka yang masyarakat. yang
mengutamakan keselamatan memenuhi memenuhi
keselamatan pasien dan standar standar
pasien dan kepuasan Akreditasi Akreditasi
berfokus pada pelanggan. KARS RS versi
kepuasan Internasional 2012
pelanggan.
 Persentase % 60 70 80 90 100 100
Elemen
Akreditasi
Pelayanan
yang
memenuhi
standar
Akreditasi
KARS
Internasional

 Persentase % 83 85 87.5 90 95 100


Indikator
Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM) yang
mencapai
target

 BOR % 69.26 70 72 73 74 75

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 103


TARGET TARGET TAHUN
KONDISI KONDISI
INDIKATOR AKHIR INDIKATOR
NO MISI TUJUAN AWAL SASARAN SATUAN AWAL
KINERJA TAHUN KINERJA
(2013) (2013) 2015 2016 2017 2018 2019
RENSTRA

 ALOS Hari 6.39 7 7 7 7 7

 TOI Hari 2.75 3 2 2 2 2

 BTO Kali 40.83 41 42 44 45 46

 NDR % 6.16 6.5 5.5 4.5 3.5 2.5

 GDR % 9.27 8.5 7.5 6.5 5.5 4.5

 IKM - 80.32 80,5 81 81,5 82 82,5

2. Mewujudkan Meningkatkan  Persentase 60 % 100 % Meningkatnya  Persentase % 60 70 80 85 95 100


penyelenggaraan kualitas Elemen kualitas Elemen
pendidikan dan penyelenggaraan Akreditasi penyelenggaraan Akreditasi
penelitian pendidikan dan Pelayanan pendidikan dan Pelayanan
kesehatan penelitian pendidikan publikasi ilmiah pendidikan
berkelas dunia. kesehatan yang internasional yang
berkelas dunia. memenuhi memenuhi
standar standar
akreditasi akreditasi
KARS KARS

 Persentase % 99,96 100 100 100 100 100


peserta didik
yang
menyelesaik
an periode
pendidikan
tepat waktu
di RS

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 104


TARGET TARGET TAHUN
KONDISI KONDISI
INDIKATOR AKHIR INDIKATOR
NO MISI TUJUAN AWAL SASARAN SATUAN AWAL
KINERJA TAHUN KINERJA
(2013) (2013) 2015 2016 2017 2018 2019
RENSTRA

 Persentase % 12,5 37,5 62,5 87,5 100 100


karya ilmiah
yang
dipublikasikan
pada jurnal
Internasional.

3. Mewujudkan Meningkatkan  Cost 80 % 90 % Meningkatnya  Persentase % 100 100 100 100 100 100
tata kelola kualitas Recovery kualitas tata kelola Kelengkapan
rumah sakit manajemen RS Ratio (CRR) rumah sakit dan Dokumen
yang yang SDM yang SAKIP yang
profesional, professional, profesional tepat waktu
akuntabel dan akuntabel dan
transparan. transparan.  Cost % 80 82 84 86 88 90
Recovery
Ratio (CRR)

 IKM - 80,32 80,5 81 81,5 82 82,5

 Persentase % - 90 92,5 95 97,5 100


hasil
Penilaian
Kinerja
Pegawai
yang baik

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 105


4.3. Strategi dan Kebijakan

4.3.1. Strategi

Strategi dan kebijakan jangka menengah RSUD Dr. Saiful Anwar


menunjukkan bagaimana cara RSUD Dr. Saiful Anwar mencapai tujuan,
sasaran jangka menengah, dan target kinerja hasil (outcome) program
prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi RSUD Dr. Saiful Anwar,
sekaligus menjadi dasar perumusan kegiatan RSUD Dr. Saiful Anwar bagi
setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi RSUD Dr.
Saiful Anwar.

Guna merumuskan strategi dan kebijakan tersebut maka dilakukan


perumusan strategi setiap sasaran sebagai berikut.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 106


Tabel 4.4. Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran
“Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan
masyarakat”.

Stengths-S Weaknesses-W

1. Spesifikasi kompetensi SDM yang 1. Kurang optimalnya mutu


memadai. pelayanan
Faktor Internal
2. Adanya kerjasama dengan pihak 2. Belum optimalnya pencapaian
ketiga tentang operasional alat. standar kelas dunia
3. Jenis peralatan kedokteran yang 3. Masih terbatasnya kuantitas dan
cukup lengkap. kualitas tenaga kesehatan sesuai
standar
Faktor Eksternal 4. Tersedianya pelayanan sub
spesialistik. 4. Belum terpenuhinya sarana
prasarana sesuai standar
5. Adanya Standar Prosedur
Operasional (SPO) Pelayanan

Opportunities-O Strategi SO Strategi WO

1. Reformasi Birokrasi Bidang 1. Meningkatkan standar kualitas 1. Meningkatkan sumber daya


Kesehatan melalui tuntutan pelayanan RS sesuai dengan (Sarana prasarana, SDM, dll)
terbentuknya Rumah Sakit standar kelas dunia akreditasi yang mendukung pencapaian
Indonesia Kelas Dunia (World KARS Internasional SPM
Class Hospital)
2. Mengevaluasi Standar Prosedur 2. Pemenuhan standar keselamatan
2. Berlakunya sistem JKN dan target Operasional (SPO) pasien
pencapaian jaminan kesehatan
semesta pada tahun 2019. 3. Meningkatkan sistem jejaring 3. Realokasi tempat tidur di ruangan
rumah sakit rawat inap
3. Pola penyakit degeneratif dan
Katastropic yang semakin 4. Meningkatkan audit medis
meningkat
4. Munculnya penyakit menular
dengan jenis strain baru

Treaths-T Strategi ST Strategi WT

1. Regionalisasi sistem rujukan di 1. Meningkatkan sumber daya RS 1. Meningkatkan standar kualitas


Provinsi Jawa Timur pelayanan RS sesuai dengan
2. Meningkatkan sistem jejaring standar akreditasi RS versi 2012
2. Semakin banyaknya RS swasta rumah sakit
baru yang berstandar
internasional yang berdiri di
Malang
3. Undang-Undang keterbukaan
informasi public dan
perlindungan konsumen.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 107


Dari alternatif strategi seperti tersebut diatas maka strategi yang
dipilih untuk mencapai sasaran “Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan
dan kepuasan masyarakat” beserta indikatornya adalah sebagai berikut.

Tabel 4.5. Strategi Pencapaian Indikator Sasaran “Meningkatnya efisiensi,


mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat”.

SASARAN INDIKATOR KINERJA STRATEGI STRATEGI TERPILIH

Meningkatnya  Persentase Elemen  Meningkatkan 1. Meningkatkan


efisiensi, mutu Akreditasi Pelayanan standar kualitas standar kualitas
pelayanan dan yang memenuhi pelayanan RS pelayanan RS
kepuasan standar Akreditasi sesuai dengan sesuai dengan
masyarakat. RS versi 2012 standar akreditasi standar akreditasi
RS versi 2012. RS versi 2012.

 Persentase Elemen  Meningkatkan


Akreditasi Pelayanan standar kualitas 2. Meningkatkan
yang memenuhi pelayanan RS sistem jejaring RS
standar Akreditasi sesuai dengan melalui intensifikasi
KARS Internasional standar akreditasi dan ekstensifikasi
KARS Internasional. kerjasama
operasional
 Persentase Indikator  Meningkatkan
Standar Pelayanan sumber daya
Minimal (SPM) yang (Sarana prasarana,
mencapai target SDM, dll) yang
mendukung
pencapaian SPM.

 BOR  Realokasi tempat


tidur di ruangan
rawat inap

 ALOS  Mengevaluasi
Standar Prosedur
Operasional (SPO )

 TOI  Realokasi tempat


tidur di ruangan
rawat inap

 BTO  Realokasi tempat


tidur di ruangan
rawat inap

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 108


SASARAN INDIKATOR KINERJA STRATEGI STRATEGI TERPILIH

 NDR  Meningkatkan audit


medis

 GDR  Meningkatkan sistem


jejaring RS melalui
intensifikasi dan
ekstensifikasi
kerjasama
operasional

 IKM  Meningkatkan
sumber daya
(Sarana prasarana,
SDM, dll)

Selanjutnya analisa SWOT untuk menentukan strategi pada sasaran


”Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan dan publikasi ilmiah
internasional” dapat dilihat dalam tabel berikut.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 109


Tabel 4.6. Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran
“Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan dan
publikasi ilmiah internasional”.

Stengths-S Weaknesses-W

1. Terakreditasinya RS pendidikan 1. Kurang efisiennya pelayanan


dan seluruh program studi sebagai kompensasi proses
Faktor Internal
pendidikan
2. Spesifikasi kompetensi SDM yang
memadai. 2. Belum optimalnya pencapaian
standar kelas dunia khususnya
3. Jenis peralatan kedokteran yang
RS pendidikan
cukup lengkap.
3. Masih terbatasnya jumlah
Faktor Eksternal 4. Adanya Badan Koordinasi
penelitian dipublikasikan di jurnal
Pendidikan (Bakordik)
internasional

Opportunities-O Strategi SO Strategi WO

1. Reformasi Birokrasi Bidang 1. Meningkatkan standar kualitas 1. Fasilitasi publikasi ilmiah pada
Kesehatan melalui tuntutan penyelenggara pendidikan sesuai jurnal internasional
terbentuknya Rumah Sakit dengan standar akreditasi KARS
Indonesia Kelas Dunia (World 2. Mengoptimalkan sistem
Class Hospital) pendataan jurnal penelitian

2. Berlakunya sistem JKN dan


target pencapaian jaminan
kesehatan semesta pada
tahun 2019
3. Globalisasi perdagangan
barang dan jasa khususnya
Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)

Treaths-T Strategi ST Strategi WT

1. Perekrutan tenaga PNS 1. Meningkatkan standar kualitas 1. Meningkatkan standar kualitas


terbatas dan adanya penyelenggara pendidikan sesuai penyelenggara pendidikan sesuai
kebijakan ASN dengan standar akreditasi KARS dengan standar akreditasi KARS
2. Semakin banyaknya RS
swasta baru yang berstandar
internasional yang berdiri di
Malang
3. Undang-Undang keterbukaan
informasi public dan
perlindungan konsumen

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 110


Sesuai dengan hasil analisa diatas, selanjutnya dipilih maupun
digabungkan beberapa strategi dalam upaya mencapai mencapai sasaran
“Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan dan publikasi ilmiah
internasional” adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7. Strategi Pencapaian Indikator Sasaran “Meningkatnya kualitas


penyelenggaraan pendidikan dan publikasi ilmiah
internasional”.

INDIKATOR STRATEGI
SASARAN STRATEGI
KINERJA TERPILIH

Persentase Elemen Meningkatkan


Akreditasi Pelayanan standar kualitas
pendidikan yang penyelenggara
memenuhi standar pendidikan sesuai
Akreditasi KARS dengan standar
akreditasi KARS

Persentase peserta Meningkatkan Meningkatkan


Meningkatnya
didik yang standar kualitas standar kualitas
kualitas
menyelesaikan penyelenggara penyelenggara
penyelenggaraan
periode pendidikan pendidikan sesuai pendidikan dan
pendidikan dan
tepat waktu di RS dengan standar penelitian sesuai
publikasi ilmiah
akreditasi KARS dengan standar
internasional
akreditasi KARS.

Jumlah karya ilmiah 1. Fasilitasi publikasi


yang diterbitkan pada ilmiah pada jurnal
jurnal / forum internasional.
internasional.
2. Mengoptimalkan
sistem pendataan
jurnal penelitian.

Sasaran terakhir yaitu meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit


dan SDM yang professional dapat diformulasikan beberapa alternatif
strategi sebagai berikut.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 111


Tabel 4.8. Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran
“Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang
profesional”.

Stengths-S Weaknesses-W

1. Adanya jenjang karir yang baik 1. Kurang efiensinya pelaksanaan


tupoksi yang berdampak pada
Faktor Internal 2. RSSA sebagai BLUD
kurang efektifnya pelayanan
3. Adanya sistem remunerasi kesehatan
4. Adanya Dokumen perencanaan, 2. Belum sepenuhnya perencanaan,
Faktor Eksternal penganggaran, pengendalian penganggaran, pengendalian,
dan evaluasi evaluasi dan pelaporan
terintegrasi

Opportunities-O Strategi SO Strategi WO

1. Reformasi Birokrasi Bidang 1. Meningkatkan sistem informasi 1. Meningkatkan koordinasi antar


Kesehatan melalui tuntutan manajemen RS unit kerja dalam rangka
terbentuknya Rumah Sakit penyusunan dokumen SAKIP
2. Meningkatkan pendapatan
Indonesia Kelas Dunia (World
fungsional melalui intensifikasi 2. Meningkatkan sumber Daya RS
Class Hospital)
dan ekstensifikasi
2. Berlakunya sistem JKN dan
3. Meningkatkan efisiensi biaya
target pencapaian jaminan
kesehatan semesta pada tahun
2019
3. Perkembangan dinamika
masyarakat

Treaths-T Strategi ST Strategi WT

1. Kebijakan SOTK ditentukan 1. Meningkatkan pemahaman 1. Meningkatkan sistem informasi


dengan PERDA tentang peraturan kepegawaian manajemen RS
2. Perekrutan tenaga PNS terbatas 2. Optimalisasi tenaga kerja dan
dan adanya kebijakan ASN tenaga kontrak

Sesuai dengan hasil analisa SWOT terdapat beberapa strategi yang


dapat dipilih maupun dikombinasikan sesuai dengan sasaran yang ingin
dicapai. Dari beberapa strategi tersebut, strategi yang digunakan untuk
mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM
yang profesional” adalah sebagai berikut.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 112


Tabel 4.9. Strategi Pencapaian Indikator Sasaran “Meningkatnya kualitas
tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional”.

INDIKATOR
SASARAN STRATEGI STRATEGI TERPILIH
KINERJA

Meningkatnya 3. Persentase  Meningkatkan Mengembangkan


kualitas tata kelola Kelengkapan koordinasi antar unit Sistem Informasi
rumah sakit dan Dokumen SAKIP yang kerja dalam rangka Manajemen Rumah
SDM yang tepat waktu penyusunan dokumen Sakit (SIMRS) secara
profesional SAKIP. bertahap dan
berkesinambungan
 Meningkatkan sistem
informasi manajemen
RS.

4. Cost Recovery Ratio  Meningkatkan


(CRR) pendapatan
fungsional melalui
intensifikasi dan
ekstensifikasi.
 Meningkatkan
efisiensi biaya.

5. IKM  Meningkatkan sumber


daya (Sarana
prasarana, SDM, dll)

6. Persentase hasil  Meningkatkan


Penilaian Kinerja pemahaman tentang
Pegawai yang baik peraturan
kepegawaian
 Optimalisasi tenaga
kerja dan tenaga
kontrak

7. Persentase kenaikan  Meningkatkan sumber


jumlah tenaga RS daya (Sarana
yang mendapatkan prasarana, SDM, dll)
pelatihan yang mendukung
pencapaian SPM.
 Optimalisasi tenaga
kerja dan tenaga
kontrak

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 113


4.3.2. Kebijakan

Kebijakan merupakan cara pelaksanaan strategi dalam mencapai


tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dengan lebih mudah. Dari
perumusan strategi seperti tersebut di atas maka kebijakan yang akan
dilaksanakan adalah seperti tertera dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.10. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dr. Saiful Anwar
Tahun 2014 – 2019.

VISI : MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT

MISI I : Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan


keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan kualitas Meningkatnya efisiensi,  Meningkatkan  Pemenuhan


pelayanan kesehatan mutu pelayanan dan standar kualitas sumber daya RS
dalam rangka kepuasan masyarakat. pelayanan RS sesuai standar
keselamatan pasien sesuai dengan akreditasi RS
dan kepuasan standar akreditasi versi 2012
pelanggan. RS versi 2012.
 Peningkatan
 Meningkatkan kerjasama
sistem jejaring RS operasional (KSO)
melalui dengan RS sekitar
intensifikasi dan
ekstensifikasi
kerjasama
operasional

MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan kualitas Meningkatnya kualitas8. Meningkatkan standar9. Pemenuhan standar


penyelenggaraan penyelenggaraan kualitas akreditasi KARS.
pendidikan dan pendidikan dan penyelenggara
penelitian kesehatan publikasi ilmiah pendidikan dan
berkelas dunia internasional penelitian sesuai
dengan standar
akreditasi KARS.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 114


MISI III : Meningkatkan tata kelola rumah sakit yang profesional, akuntabel dan transparan
berkelas dunia.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan kualitas Meningkatnya Mengembangkan Pengembangan


manajemen RS yang kualitas tata kelola Sistem Informasi Sistem Informasi
professional, akuntabel rumah sakit dan Manajemen Rumah Manajemen Rumah
dan transparan SDM yang Sakit (SIMRS) secara Sakit (SIMRS) secara
profesional bertahap dan bertahap dan
berkesinambungan berkesinambungan
yang dapat
menyediakan data
dan informasi bagi
seluruh tingkat
manajemen secara
cepat dan tepat
dalam rangka
meningkatkan
kecepatan dan mutu
pelayanan.

4.4. Nilai Dasar

Nilai Dasar (Core Values) merupakan tuntutan masyarakat terhadap


pelayanan rumah sakit. Guna mewujudkan visi dan misinya, RSSA selalu
memfokuskan kegiatannya untuk menghasilkan nilai-nilai bagi penerima
pelayanan, dan senantiasa melakukan improvement terhadap sistem dan proses
dalam memberikan pelayanan. Dengan demikian, untuk memenuhi dua tuntutan
tersebut, rumah sakit perlu menanamkan dan menjujung tinggi nilai-nilai dasar
yang disingkat sebagai RSSA, yaitu

R = Respect

Pelayanan kepada masyarakat diberikan dengan ikhlas tanpa membedakan


status sosial, yang merupakan tindakan terpuji, sehingga masyarakat merasa
dipedulikan dan akan menumbuhkan rasa cinta dan senang kepada rumah sakit.

S = Safety

Pelayanan harus menjamin keselamatan bagi pasien dan keluarganya serta


petugas rumah sakit, agar terhindar dari bahaya dan ancaman yang bisa
menyebabkan cidera, tertular penyakit, maupun kejadian yang tidak diinginkan.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 115


S = Sinergy

Pada dasarnya sifat manusia saling membantu, karena setiap manusia tidak bisa
bekerja sendiri. Sistem kerja lintas fungsi dan secara tim menjadi pijakan utama
dalam bekerja. Sistem kerja lintas fungsi menjadikan organisasi belajar (learning
organization) untuk membuat perubahan yang berkelanjutan yang merupakan
awal menuju sukses kelas dunia.

A = Accountable

Sebagai institusi publik, pelayanan yang diberikan harus transparan dan dapat di
pertanggungjawabkan kepada pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan.

4.5. Budaya Kerja

Dalam rangka untuk meningkatkan produktifitas setiap tenaga medis,


paramedis, dan non medis perlu dibangun budaya kerja. Budaya kerja akan
membentuk sikap dan perilaku dalam melaksanakan pekerjaan maupun
berhubungan dengan sesama sehari hari selalu berdasarkan nilai-nilai yang
dianut, sehingga dapat menjadi motivasi dan memberi inspirasi untuk senantiasa
bekerja lebih baik. Dengan motto “Kepuasan dan Keselamatan Pasien adalah
tujuan kami” serta slogan “Kami melayani dengan kasih sayang (With love we
serve )” perlu dibudayakan rasa:

1. Peduli : Semua insan rumah sakit harus peduli baik terhadap sesama,
pasien dan keluarganya maupun lingkungan dengan tindakan
yang nyata dan segera.

2. Melayani : Semua insan rumah sakit harus mempunyai jiwa melayani dan
tidak harus dilayani baik terhadap sesama, pasien dan
keluarganya serta partner kerja rumah sakit.

3. Memiliki : Semua insan rumah sakit harus merasa memiliki rumah sakit
seperti milik sendiri, ikut memelihara dan menjaga sarana dan
prasarana rumah sakit serta menjaga kebersihan dan
kenyamanan lingkungan rumah sakit.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 116


4. Ramah : Semua insan rumah sakit harus memberikan pelayanan dengan
senyum, salam, sapa, sopan dan santun kepada seluruh
pelanggan RS.

5. Bersih : Semua insan rumah sakit harus bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 117


BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Dari penetapan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan dan memperhatikan analisis
lingkungan internal dan eksternal maka Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar
Malang menetapkan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu lima
tahun ke depan. Adapun rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif adalah sebagai berikut :

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 118


Tabel. V.1.

Sasaran dan Program Serta Indikator Kinerja

Untuk Mewujudkan Misi Pertama

Misi : Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada
kepuasan pelanggan.

Tujuan : Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dalam rangka keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan, dengan indikator :

KONDISI TARGET PADA


NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL AWAL TAHUN AKHIR RENSTRA
(2013) (TAHUN 2019)

1. Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan 60 % 100 %


yang memenuhi standar Akreditasi KARS
Internasional

SASARAN KONDISI RENCANA / TARGET PADA TAHUN :


NO DEFINISI OPERASIONAL AWAL STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
URAIAN INDIKATOR (2013) 2015 2016 2017 2018 2019

1. Meningkatnya  Persentase 75 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 1. Meningkatkan 1. Pemenuhan Program
efisiensi, mutu Elemen Akreditasi standar kualitas sumber daya Peningkatan
pelayanan dan Pelayanan yang pelayanan RS RS sesuai Pelayanan
kepuasan memenuhi sesuai dengan standar BLUD
masyarakat standar Akreditasi standar akreditasi RS
RS versi 2012 akreditasi RS versi 2012
versi 2012
2. Peningkatan
2. Meningkatkan kerjasama
 Persentase Elemen 60 % 70 % 80 % 90 % 100 % 100 %
sistem jejaring operasional
Akreditasi
Pelayanan yang RS melalui (KSO) dengan
memenuhi standar intensifikasi dan RS sekitar
Akreditasi KARS ekstensifikasi
Internasional kerjasama
operasional

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 119


SASARAN KONDISI RENCANA / TARGET PADA TAHUN :
NO DEFINISI OPERASIONAL AWAL STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
URAIAN INDIKATOR (2013) 2015 2016 2017 2018 2019

 Persentase 83 % 85 % 87,5 % 90 % 95 % 100 %


indikator
Standar
Pelayanan
Minimal (SPM)
yang mencapai
target

 BOR 69,26% 70% 72% 73% 74% 75%

 Average Length 6,39 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari


of Stay (ALOS)

 Turn Over 2,75 hari 3 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari


Internal (TOI)

 Bed Turn Over 40,83 kali 41 kali 42 kali 44 kali 45 kali 46 kali
(BTO)

 Net Death Rate 6,16 % 6.5 % 5.5 % 4.5 % 3.5 % 2.5 %


(NDR)

 Gross Death 9.27% 8.5 % 7.5 % 6.5 % 5.5 % 4.5 %


Rate (GDR)

 Indek Kepuasan Nilai rata-rata IKM Rumah Sakit 80,32 80,5 81 81,5 82 82,5
Masyarakat
(IKM)

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 120


Tabel. V.2.

Sasaran dan Program Serta Indikator Kinerja

Untuk Mewujudkan Misi Dua

Misi : Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan yang berkelas dunia.

Tujuan : Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia, dengan indikator :

KONDISI TARGET
AWAL PADA AKHIR
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
TAHUN RENSTRA
(2013) (TAHUN 2019)

1. Persentase Elemen Akreditasi 60 % 100 %


Pelayanan pendidikan yang
memenuhi standar akreditasi KARS

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 121


SASARAN KONDISI RENCANA / TARGET PADA TAHUN :
No DEFINISI OPERASIONAL AWAL STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
URAIAN INDIKATOR (2013) 2015 2016 2017 2018 2019

1. Meningkatnya  Persentase 60 % 70 % 80 % 85 % 95 % 100 % Meningkatkan Pemenuhan Program


kualitas Elemen standar standar Peningkatan
penyelengga- Akreditasi kualitas akreditasi Pelayanan
raan Pelayanan penyelengga- KARS BLUD
pendidikan pendidikan raan
dan publikasi yang pendidikan
ilmiah memenuhi dan penelitian
internasional standar sesuai
akreditasi dengan
KARS. standar
akreditasi
KARS
 Persentase 99,96 % 100 % 100 % 100% 100 % 100 %
peserta didik
yang
menyelesaik
an periode
pendidikan
tepat waktu
di RS

 Persentase 12,5 % 37,5 % 62,5 % 87,5 % 100 % 100 %


karya ilmiah
yang
dipublikasikan
pada jurnal
Internasional

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 122


Tabel. V.3.

Sasaran dan Program Serta Indikator Kinerja

Untuk Mewujudkan Misi Ketiga

Misi : Mewujudkan tatakelola rumah sakit yang profesional, akuntabel dan transparan

Tujuan : Meningkatkan kualitas manajemen RS yang professional, akuntabel dan transparan, dengan indikator :

TARGET PADA
KONDISI AWAL
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL AKHIR RENSTRA
TAHUN (2013)
(TAHUN 2019)

1. Cost Recovery Ratio (CRR) 80 % 90 %

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 123


SASARAN KONDISI RENCANA / TARGET PADA TAHUN :
NO DEF INISI OPERASIONAL AWAL STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
URAIAN INDIKATOR (2013) 2015 2016 2017 2018 2019

1. Meningkatnya  Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% Mengembangkan Pengembangan 1. Program
kualitas tata Kelengkapan Sistem Informasi Sistem Informasi Peningkatan
kelola rumah Dokumen Manajemen Manajemen Pelayanan
sakit dan SAKIP yang Rumah Sakit Rumah Sakit BLUD
SDM yang tepat waktu (SIMRS) termasuk (SIMRS)
profesional sub sistem termasuk sub 2. Program
informasi sistem informasi Pelayanan
 Cost 80 % 82% 84% 86% 88% 90% Administrasi
pengelolaan pengelolaan
Recovery Perkantoran
keuangan secara keuangan
Ratio (CRR)
bertahap dan secara bertahap 3. Program
berkesinambungan dan Peningkatan
 Indeks Nilai rata-rata IKM Rumah Sakit 80,32 80,5 81 81,5 82 82,5 berkesinambung Sarana dan
Kepuasan an yang dapat Prasarana
Masyarakat menyediakan Aparatur
(IKM) data dan
informasi bagi 4. Program
seluruh tingkat Peningkatan
 Persentase - 90 % 92,5 % 95 % 97,5 % 100 %
manajemen Kapasitas
hasil secara cepat kelembagaan
Penilaian dan tepat dalam Pemerintah
Kinerja rangka Daerah
Pegawai meningkatkan
yang baik. kecepatan dan 5. Program
mutu pelayanan. Penyusunan,
Pengendalian
dan Evaluasi
Dokumen
Penyelenggar
aan
Pemerintahan
6. Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Pelayanan
Badan
Layanan
Umum
Daerah
(BLUD)

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 124


Tabel V.4.

Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan Indikatif

Untuk Mewujudkan Misi Pertama

Misi : Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan
pelanggan.

Tujuan : Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dalam rangka keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan

Sasaran : Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat, dengan indikator :

1. Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi RS versi 2012

2. Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi KARS Internasional

3. Persentase indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target

4. Bed Occupancy Rate (BOR)

5. Average Length of Stay (ALOS)

6. Turn Over Interval (TOI)

7. Bed Turn Over (BTO)

8. Net Death Rate (NDR)

9. Gross Death Rate (GDR)

10. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 125


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian
Unit Kerja
Kinerja pada
Kondisi Kinerja pada SKPD
Program dan Program Tahun
NO Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Penang Lokasi
Kegiatan (outcome) Awal
SKPD gung
dan Kegiatan Perenca
jawab
(output) naan
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1. Program  Persentase 83 % 85% 369.036.300.000 87,5% 387.363.115.000 90% 558.500.000.000 92.5% 567.900.000.000 95% 577.650.000.000 95% 2.460.449.415.000 RSUD Dr. Kota
Peningkatan Indikator Saiful Malang
Pelayanan Standar Anwar
Badan Pelayanan
Layanan Minimal
Umum (SPM) yang
Daerah mencapai
(BLUD) target

 Bed 69,26% 70% 72% 73% 74% 75% 75%


Occupancy
Rate (BOR)

 Indek 80,32 80,5 81 81,5 82 82,5 82,5


Kepuasan
Masyarakat
(IKM)

Kegiatan Output : 369.036.300.000 387.363.115.000 - - - 756.399.415.000


Peningkatan
Pelayanan  Indeks 80,32 80,5 81 - - - 81
RS/RS Kepuasan
Khusus/BP-4 Masyarakat
(IKM)

Hasil :

 Persentase 83 % 85% 87,5 % - - - 87,5%


Indikator
Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM) yang
mencapai
target

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 126


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian
Unit Kerja
Kinerja pada
Kondisi Kinerja pada SKPD
Program dan Program Tahun
NO Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Penang Lokasi
Kegiatan (outcome) Awal
SKPD gung
dan Kegiatan Perenca
jawab
(output) naan
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

 Persentase 75 % 100 % 100 % - - - 100 %


Elemen
Akreditasi
Pelayanan
yang
memenuhi
standar
Akreditasi
RS versi
2012

 Bed 69,26 % 70% 72% - - - 72 %


Occupancy
Rate
(BOR)

Kegiatan Output : - - 558.500.000.000 567.900.000.000 577.650.000.000 1.704.050.000.000


Penguatan
 Indeks - - - 81,5 82 82,5 82,5
pelayanan RS
Kepuasan
/ RS Khusus
Masyarakat
(IKM)

Hasil :
 Persentase - - - 90 % 95 % 100 % 100 %
Indikator
Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM) yang
mencapai
target

 Persentase - - - 100 % 100 % 100 % 100 %


Elemen
Akreditasi
Pelayanan
yang
memenuhi
standar
Akreditasi
RS versi
2012

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 127


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian
Unit Kerja
Kinerja pada
Kondisi Kinerja pada SKPD
Program dan Program Tahun
NO Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Penang Lokasi
Kegiatan (outcome) Awal
SKPD gung
dan Kegiatan Perenca
jawab
(output) naan
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

 Bed 69,26 % 73% 74% 75% 75%


Occupancy
Rate
(BOR)

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 128


Tabel V.5.

Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan Indikatif

Untuk Mewujudkan Misi Kedua

Misi : Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan yang berkelas dunia

Tujuan : Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia

Sasaran : Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan dan publikasi ilmiah internasional, dengan indikator :

1. Persentase Elemen akreditasi pelayanan pendidikan yang memenuhi standar akreditasi KARS

2. Persentase peserta didik yang menyelesaikan periode pendidikan tepat waktu di RS

3. Persentase karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal Internasional

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 129


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian Unit
Kinerja pada Kerja
Program Kondisi Kinerja pada
Program Tahun SKPD
NO dan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Lokasi
(outcome) dan Awal Penang
Kegiatan SKPD
Kegiatan Perenca gung
(output) naan jawab
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1. Program  Persentase 99,96% 100% 1.500.000.000 100% 1.750.000.000 100% 3.000.000.000 100% 3.250.000.000 100% 3.350.000.000 100% 12.850.000.000 RSUD Kota
Peningkatan penyelesaian Dr. Saiful Malang
Pelayanan pendidikan di Anwar
Badan RS
Layanan
Umum
Daerah
(BLUD)

Kegiatan Output : 1.500.000.000 1.750.000.000 - - - 3.250.000.000


Peningkatan
Pelayanan  Indeks 80,32 80,5 81 - - - 81
RS/RS Kepuasan
Khusus/BP-4 Masyarakat
(IKM)

Hasil :

 Persentase 99,96% 100 % 100 % - - - 100 %


peserta didik
yang
menyelesaikan
periode
pendidikan
tepat waktu di
RS

 Persentase 12,5% 37,5% 62,5% - - - 62,5%


karya ilmiah
yang
dipublikasikan
pada jurnal
Internasional

Kegiatan Output : - - 3.000.000.000 3.250.000.000 3.350.000.000 9.600.000.000


Penguatan
pelayanan  Indeks - - - 81,5 82 82,5 82,5
RS / RS Kepuasan
Khusus Masyarakat
(IKM)

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 130


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian Unit
Kinerja pada Kerja
Program Kondisi Kinerja pada
Program Tahun SKPD
NO dan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Lokasi
(outcome) dan Awal Penang
Kegiatan SKPD
Kegiatan Perenca gung
(output) naan jawab
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Hasil :

 Persentase - - - 100 % 100 % 100 % 100 %


peserta didik
yang
menyelesaikan
periode
pendidikan
tepat waktu di
RS

 Persentase - - - 87,5% 100 % 100 % 100 %


karya ilmiah
yang
dipublikasikan
pada jurnal
Internasional

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 131


Tabel V.6.

Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan Indikatif

Untuk Mewujudkan Misi Ketiga

Misi : Mewujudkan tatakelola rumah sakit yang profesional, akuntabel dan transparan

Tujuan : Meningkatkan kualitas manajemen RS yang professional, akuntabel dan transparan

Sasaran : Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional, dengan indikator :

1. Persentase Kelengkapan Dokumen SAKIP yang tepat waktu

2. Cost Recovery Ratio (CRR)

3. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

4. Persentase hasil Penilaian Kinerja Pegawai yang baik

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 132


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian Unit
Kinerja pada Kerja
Kondisi Kinerja pada
Program dan Program Tahun SKPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Lokasi
NO Kegiatan (outcome) Awal Penang
SKPD
danKegiatan Perencan gung
(output) aan jawab
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1. Program  Indek 80,32 80,5 6.000.000.000 81 6.250.000.000 81,5 3.500.000.000 82 3.850.000.000 82,5 4.000.000.000 82,5 23.600.000.000 RSUD Kota
Peningkatan Kepuasan Dr. Malang
Pelayanan Masyarakat Saiful
Badan (IKM) Anwar
Layanan
Umum
(BLUD)  Persentase - 60% 70% 80% 90% 100% 100%
pegawai RS
yang telah
mengikuti
pelatihan

Kegiatan Output : 6.000.000.000 6.250.000.000 - - - 12.250.000.000


Peningkatan
Pelayanan  Indeks 80,32 80,5 81 - - - 81
RS/RS Kepuasan
Khusus/BP-4. Masyarakat
(IKM)

Hasil :

 Persentase 83 % 85 % 87,5 % - - - 87,5 %


Indikator
Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM) yang
mencapai
target

 Indeks 80,32 80,5 81 - - - 81


Kepuasan
Masyarakat
(IKM)

Kegiatan Output : - - 3.500.000.000 3.850.000.000 4.000.000.000 11.350.000.000


Penguatan
pelayanan RS  Indeks - - - 81,5 82 82,5 82,5
/ RS Khusus Kepuasan
Masyarakat
(IKM)

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 133


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian Unit
Kinerja pada Kerja
Kondisi Kinerja pada
Program dan Program Tahun SKPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Lokasi
NO Kegiatan (outcome) Awal Penang
SKPD
danKegiatan Perencan gung
(output) aan jawab
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Hasil :

 Persentase - - - 90 % 95 % 100 % 100 %


Indikator
Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM) yang
mencapai
target

 Indeks - - - 81,5 82 82,5 82,5


Kepuasan
Masyarakat
(IKM)

2. Program Indeks 100% 100% 1.422.000.000 100% 1.422.000.000 100% 1.629.000.000 100% 1.629.000.000 100% 1.629.000.000 100% 7.731.000.000
Pelayanan kepuasan
masyarakat/
Administrasi
aparatur thd
Perkantoran pelayanan adm
perkantoran
dan kenyaman
an kantor

Kegiatan Output : 1.422.000.000 1.422.000.000 1.629.000.000 1.629.000.000 1.629.000.000 7.731.000.000


Pelaksanaan
Administrasi  Persentase 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Perkantoran tenaga yang
puas
terhadap
pelayanan
perkantoran

 Persentase 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %


pegawai yang
mendapatkan
pelayanan
administrasi
perkantoran

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 134


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian Unit
Kinerja pada Kerja
Kondisi Kinerja pada
Program dan Program Tahun SKPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Lokasi
NO Kegiatan (outcome) Awal Penang
SKPD
danKegiatan Perencan gung
(output) aan jawab
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Hasil :

 Persentase - 90 % 92,5 % 95 % 97,5 % 100 % 100 %


hasil
Penilaian
Kinerja
Pegawai yang
baik

3. Program  Persentase 100 % 100 % 3.962.000.000 100 % 4.125.770.000 100 % 4.294.453.100 100 % 4.468.196.693 100 % 4.647.152.594 100 % 21.497.572.387
Peningkatan sarana dan
Sarana dan prasarana
Prasarana aparatur
Aparatur yang layak
fungsi

Kegiatan Output : 3.962.000.000 4.125.770.000 4.294.453.100 4.468.196.693 4.647.152.594 21.497.572.387


Penyediaan
Peralatan dan  Persentase 60 % 65 % 70 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Kelengkapan pemenuhan
Sarana Dan peralatan dan
Prasarana kelengkapan
sarana dan
prasarana
SKPD

Hasil :

 Indeks 80,32 80,5 81 81,5 82 82,5 82,5


Kepuasan
Masyarakat
(IKM)

4. Program  Persentase 100 % 100 % 75.000.000 100 % 75.000.000 100 % 152.000.000 100 % 152.000.000 100 % 152.000.000 100 % 606.000.000
Peningkatan kelembagaan
Kapasitas yang tepat
kelembagaan fungsi
Pemerintah
Daerah

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 135


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian Unit
Kinerja pada Kerja
Kondisi Kinerja pada
Program dan Program Tahun SKPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Lokasi
NO Kegiatan (outcome) Awal Penang
SKPD
danKegiatan Perencan gung
(output) aan jawab
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Kegiatan Output : 75.000.000 75.000.000 152.000.000 152.000.000 152.000.000 606.000.000


Koordinasi
dan  Persentase 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Konsultasi kesesuaian
Kelembagaan kelembagaan
Pemerintah pemerintah
Daerah. daerah
dengan
aturan yang
berlaku.

 Jumlah 348 348 348 348 348 348 1740


Koordinasi kali kali kali kali kali kali kali
dan
Konsultasi

Hasil :

 Persentase 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %


Kelengkapan
Dokumen
SAKIP yang
tepat waktu

 Cost 80 % 82 % 84 % 86 % 88 % 90 % 90 %
Recovery
Ratio (CRR)

5. Program  Persentase 100 % 100 % 1.750.000.000 100 % 2.500.000.000 100 % 925.000.000 100 % 925.000.000 100 % 1.525.000.000 100 % 7.625.000.000
Penyusunan, dokumen
Pengendalian penyelenggar
dan Evaluasi aan
Dokumen pemerintahan
Penyelenggar yang disusun
aan tepat waktu.
Pemerintahan

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 136


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian Unit
Kinerja pada Kerja
Kondisi Kinerja pada
Program dan Program Tahun SKPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Lokasi
NO Kegiatan (outcome) Awal Penang
SKPD
danKegiatan Perencan gung
(output) aan jawab
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Kegiatan Output : 400.000.000 900.000.000 550.000.000 550.000.000 1.150.000.000 3.550.000.000


Penyusunan
Dokumen  Jumlah 5 dok 5 dok 5 dok 5 dok 5 dok 7 dok 27 dok
Perencanaan dokumen
perencanaan
SKPD yang
tersusun

 Jumlah 0 dok 0 dok 1 dok 0 dok 0 dok 0 dok 1 dok


dokumen
review
masterplan
yang disusun

Hasil :

 Persentase 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %


Kelengkapan
Dokumen
SAKIP yang
tepat waktu

Kegiatan Output : 350.000.000 350.000.000 350.000.000 350.000.000 350.000.000 1.750.000.000


Penyusunan
Laporan Hasil  Jumlah 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 5 dok
Pelaksanaan dokumen
Rencana pelaporan
Program dan yang tersusun
Anggaran
 Jumlah 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 20 dok
dokumen
evaluasi
(Hasil
Evaluasi
pelaksanaan
program/kegi
atan ) yang
tersusun

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 137


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian Unit
Kinerja pada Kerja
Kondisi Kinerja pada
Program dan Program Tahun SKPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Lokasi
NO Kegiatan (outcome) Awal Penang
SKPD
danKegiatan Perencan gung
(output) aan jawab
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

 Jumlah 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 5 dok


dokumen
pelaporan
keuangan dan
Anggaran

Hasil :

 Persentase 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %


Kelengkapan
Dokumen
SAKIP yang
tepat waktu

 Cost 80 % 82 % 84 % 86 % 88 % 90 % 90 %
Recovery
Ratio (CRR)

Kegiatan Output : 1.000.000.000 1.250.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 2.325.000.000


Penyusunan,
Pengembang  Jumlah - 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 5 paket
an, Update
Pemeliharaan database
dan SKPD
Pelaksanaan
Sistem  Jumlah SOP - 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 5 dok
Informasi PDE yang
Data tersusun

Hasil :

 Indeks 80,32 80,5 81 81,5 82 82,5 82,5


Kepuasan
Masyarakat
(IKM)

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 138


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian Unit
Kinerja pada Kerja
Kondisi Kinerja pada
Program dan Program Tahun SKPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Lokasi
NO Kegiatan (outcome) Awal Penang
SKPD
danKegiatan Perencan gung
(output) aan jawab
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

6. Program Persentase 60% 65% 229.358.124.500 70% 196.818.936.950 100% 662.600.000.000 100% 675.600.000.000 100% 688. 600.000.000 100% 2.475.104.863.837
Peningkatan pemenuhan
Sarana Dan sarana
Prasarana prasarana
Pelayanan termasuk alat
Badan kedokteran
Layanan RS
Umum
Daerah
(BLUD)

Kegiatan Output : 600.000.000 600.000.000 600.000.000 600.000.000 600.000.000 3.000.000.000


Pengadaan
Kendaraan  Jumlah 0 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 10 unit
Dinas pengadaan
RS/RSK/Balai kendaraan
/Akper/ dinas RS
Latkesmas
Hasil :

 Indeks 80,32 80,5 81 81,5 82 82,5 82,5


Kepuasan
Masyarakat
(IKM)

 Persentase - 90 % 92,5 % 95 % 97.5 % 100 % 100 %


hasil
Penilaian
Kinerja
Pegawai yang
baik

Kegiatan Output : 3.000.000.000 4.000.000.000 211.000.000.000 212.000.000.000 213.000.000.000 643.000.000.000


Peningkatan
Pelayanan  Jumlah 45 Set 50 Set 60 Set 20 Set 0 0 130 Set
Kesehatan pengadaan
(DAK) TT Kelas III

 Jumlah 3 Jenis 3 Jenis 4 Jenis 21 25 37 Jenis 90 Jenis


pengadaan Jenis Jenis
alat
kesehatan.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 139


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian Unit
Kinerja pada Kerja
Kondisi Kinerja pada
Program dan Program Tahun SKPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Lokasi
NO Kegiatan (outcome) Awal Penang
SKPD
danKegiatan Perencan gung
(output) aan jawab
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

 Jumlah 11 Jenis 11 Jenis 10 Jenis 18 Jenis 25 Jenis 27 Jenis 91 Jenis


pengadaan
alat
kesehatan
penunjang

Hasil :

 IKM 80,32 80,5 81 81,5 82 82,5 82,5

 BOR 69,26% 70% 72% 73% 74% 75% 75%

 ALOS 6,39 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari

 TOI 2,75 hari 3 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari

 BTO 40,83 kali 41 kali 42 kali 44 kali 45 kali 46 kali 46 kali

Kegiatan Output : 300.000.000 - - - - 300.000.000


Pendampingan
Pelayanan  Jumlah 5 Set 5 Set - - - - 5 Set
Kesehatan pengadaan
Rujukan (DAK) TT Kelas III

 Jumlah 5 jenis 5 jenis - - - - 5 jenis


pengadaan
alat
kesehatan

 Jumlah 1 jenis 1.jenis - - - - 1 jenis


pengadaan
alat
kesehatan
penunjang

Hasil :

 IKM 80,32 80,5 - - - - 80,5

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 140


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian Unit
Kinerja pada Kerja
Kondisi Kinerja pada
Program dan Program Tahun SKPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Lokasi
NO Kegiatan (outcome) Awal Penang
SKPD
danKegiatan Perencan gung
(output) aan jawab
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

 BOR 69,26% 70% - - - - 70%

 ALOS 6,39 hari 7 hari - - - - 7 hari

 TOI 2,75 hari 3 hari - - - - 3 hari

 BTO 40,83 kali 41 kali - - - - 41 kali

Kegiatan Output : 10.000.000.000 65.000.000.000 125.000.000.000 130.000.000.000 135.000.000.000 465.000.000.000


Pembangunan
RS /RSK/Balai/  Jumlah 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 5 Unit
Akper/ gedung yang
Labkesmas dibangun

Hasil :

 IKM 80,32 80,5 81 81,5 82 82,5 82,5

 BOR 69,26% 70% 72% 73% 74% 75% 75%

 ALOS 6,39 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari

 TOI 2,75 hari 3 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari

 BTO 40,83 kali 41 kali 42 kali 44 kali 45 kali 46 kali 46 kali

Kegiatan Output : 50.458.124.500 27.218.936.950 100.000.000.000 105.000.000.000 110.000.000.000 392.677.061.450


Pengadaan
Alat  Jumlah 19 25 30 32 35 40 162
Kesehatan pengadaan Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis
/Lab alat
RS/RSK/Balai kesehatan
/Akper/ dan
Labkesmas penunjangnya

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 141


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian Unit
Kinerja pada Kerja
Kondisi Kinerja pada
Program dan Program Tahun SKPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Lokasi
NO Kegiatan (outcome) Awal Penang
SKPD
danKegiatan Perencan gung
(output) aan jawab
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Hasil :

 IKM 80,32 80,5 81 81,5 82 82,5 82,5

 BOR 69,26% 70% 72% 73% 74% 75% 75%

 ALOS 6,39 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari

 TOI 2,75 hari 3 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari

 BTO 40,83 kali 41 kali 42 kali 44 kali 45 kali 46 kali 46 kali

Kegiatan Output : 65.000.000.000 50.000.000.000 - - - 115.000.000.000


Peningkatan
derajad  Jumlah 1 unit 1 unit 0 unit - - - 1 unit
kesehatan gedung yang
masyarakat dibangun
dengan
penyediaan  Jumlah 9 35 35 - - - 70 jenis
fasilitas pengadaan Jenis Jenis Jenis
perawatan alat
kesehatan kesehatan
bagi penderita dan
akibat penunjang
dampak asap nya
rokok
(DBHCHT)
Hasil :

 IKM 80,32 80,5 81 - - - 81

 BOR 69,26% 70% 72% - - - 72%

 ALOS 6,39 hari 7 hari 7 hari - - - 7 hari

 TOI 2,75 hari 3 hari 2 hari - - - 2 hari

 BTO 40,83 kali 41 kali 42 kali - - - 42 kali

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 142


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian Unit
Kinerja pada Kerja
Kondisi Kinerja pada
Program dan Program Tahun SKPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Lokasi
NO Kegiatan (outcome) Awal Penang
SKPD
danKegiatan Perencan gung
(output) aan jawab
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Kegiatan Output : 50.000.000.000 50.000.000.000 91.000.000.000 92.000.000.000 93.000.000.000 376.000.000.000


Pembangunan
Sarana dan  Jumlah 0 Unit 0 Unit 1 Unit 4 Unit 2 Unit 3 Unit 10 Unit
Prasarana gedung
RS/RSK/Balai/ pelayanan
Akper/Labkes dibangun
mas (Pajak
Rokok)  Jumlah 0 40 40 20 10 15 125
pengadaan jenis jenis jenis jenis. jenis jenis jenis
alat kesehatan
untuk
pelayanan

Hasil :

 IKM 80,32 80,5 81 81,5 82 82,5 82,5

 BOR 69,26% 70% 72% 73% 74% 75% 75%

 ALOS 6,39 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari

 TOI 2,75 hari 3 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari

 BTO 40,83 kali 41 kali 42 kali 44 kali 45 kali 46 kali 46 kali

Kegiatan Output : - - 135.000.000.000 136.000.000.000 137.000.000.000 408.000.000.000


Penyediaan /
Pemeliharaan  Jumlah - - - 1 unit 1 unit 1 unit 3 unit
Sarana gedung yang
Pelayanan dibangun
Kesehatan
bagi
Masyarakat  Jumlah - - - 55 50 60 165
yang Terkena pengadaan Jenis Jenis Jenis Jenis
Penyakit alat
Akibat Dampak kesehatan
Konsumsi dan
Rokok dan penunjangnya
Penyakit
Lainnya

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 143


Data Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Indikator Capaian Unit
Kinerja pada Kerja
Kondisi Kinerja pada
Program dan Program Tahun SKPD
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 akhir periode Renstra Lokasi
NO Kegiatan (outcome) Awal Penang
SKPD
danKegiatan Perencan gung
(output) aan jawab
(2013) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Hasil :

 IKM - - - 81,5 82 82,5 82,5

 BOR - - - 73% 74% 75% 75%

 ALOS - - - 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari

 TOI - - - 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari

 BTO - - - 44 kali 45 kali 46 kali 46 kali

Kegiatan Output : 50.000.000.000 - - - - 50.000.000.000


Pembinaan
Upaya  Jumlah 11 jenis 20 jenis - - - - 20 jenis
Kesehatan pengadaan
Rujukan alat kesehat
(APBN-TP) an dan
laboratorium
RS

Hasil :

 IKM 80,32 80,5 - - - - 80,5

 BOR 69,26% 70% - - - - 70%

 ALOS 6,39 hari 7 hari - - - - 7 hari

 TOI 2,75 hari 3 hari - - - - 3 hari

 BTO 40,83 kali 41 kali - - - - 41 kali

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 144


BAB VI
INDIKATOR KINERJA RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja digunakan untuk mengukur kemajuan dan mengevaluasi


kebijakan dan program pembangunan bidang kesehatan guna mewujudkan Visi RSUD
Dr. Saiful Anwar Malang yaitu: “Menjadi Rumah Sakit Berstandar Kelas Dunia Pilihan
Masyarakat“, meliputi Indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja
yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019.

Indikator kinerja RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 ditampilkan dalam tabel
dibawah ini.

Tabel 6.1. Indikator kinerja RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019.

Kondisi
Kinerja Kondisi
pada Kinerja
Target Capaian
awal pada
NO Indikator periode akhir
Renstra periode
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun RPJMD
2013 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Persentase 75 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %


Elemen Akreditasi
Pelayanan yang
memenuhi standar
Akreditasi RS
versi 2012

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 145


Kondisi
Kinerja Kondisi
pada Kinerja
Target Capaian
awal pada
NO Indikator periode akhir
Renstra periode
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun RPJMD
2013 2015 2016 2017 2018 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

2. Persentase 60 % 70 % 80 % 90 % 100 % 100 % 100 %


Elemen Akreditasi
Pelayanan yang
memenuhi standar
Akreditasi KARS
Internasional

3. Persentase 83 % 85 % 87,5 % 90 % 95 % 100 % 100%


indikator Standar
Pelayanan Minimal
(SPM) yang
mencapai target

4. Bed Occupancy 69.26 % 70 % 72 % 73 % 74 % 75 % 75%


Rate (BOR)

5. Average Length of 6,39 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari
Stay (ALOS)

6. Turn Over Interval 2,75 hari 3 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari
(TOI)

7. Bed Turn Over 40,83 kali 41 kali 42 kali 44 kali 45 kali 46 kali 46 kali
(BTO)

8. Net Death Rate 6,16 % 6.5 % 5.5 % 4.5 % 3.5 % 2.5 % 2.5 %
(NDR)

9. Gross Death Rate 9.27% 8.5 % 7.5 % 6.5 % 5.5 % 4.5 % 4.5 %
(GDR)

10. Indeks Kepuasan 80,32 80,5 81 81,5 82 82,5 82,5


Masyarakat (IKM)

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 146


Kondisi
Kinerja Kondisi
pada Kinerja
Target Capaian
awal pada
NO Indikator periode akhir
Renstra periode
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun RPJMD
2013 2015 2016 2017 2018 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

11. Persentase 60 % 70 % 80 % 85 % 95 % 100 % 100 %


Elemen Akreditasi
Pelayanan
pendidikan yang
memenuhi standar
Akreditasi KARS

12. Persentase peserta 99,96 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
didik yang
menyelesaikan
periode pendidikan
tepat waktu di RS

13. Persentase karya 12,5% 37,5% 62,5% 87,5% 100% 100% 100%
ilmiah yang
dipublikasikan
pada jurnal
Internasional

14. Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%


Kelengkapan
Dokumen SAKIP
yang tepat waktu

15. Cost Recovery 80 % 82% 84% 86% 88% 90% 90%


Ratio (CRR)

16. Persentase hasil -* 90% 92,5 % 95 % 97,5 % 100 % 100%


Penilaian Kinerja
Pegawai yang baik.

Keterangan :
* : belum ada, karena penilaian kinerja pegawai akan dilakukan melalui sistem
penilaian prestasi kerja PNS mulai tahun 2015, berdasarkan Peraturan
Pemerintah nomor 46 Tahun 2011.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 147


BAB VII
PENUTUP

Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014-2019 ini dipakai sebagai
perencanaan lima tahunan sekaligus memuat langkah antisipatif terhadap datangnya
era perdagangan bebas dan segala perubahan yang akan terjadi, strategi
pengembangan pelayanan medis yang merupakan kegiatan inti dari seluruh pelayanan
di rumah sakit, juga strategi pengembangan diversifikasi usaha yang akan digunakan
menunjang pengembangan pelayanan inti. Penjabaran tahapan kerja setiap tahun
disusun dalam Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015 sampai dengan 2019.

Dengan tersusunnya Renstra ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman


dalam pelaksanaan program dan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan, dengan tetap memperhatikan peraturan dan perundangan yang
berlaku. Dengan demikian diharapkan Visi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang “Menjadi
Rumah Sakit Berstandar Kelas Dunia Pilihan Masyarakat” dapat terwujud.

Disadari bahwa dalam penyusunan rencana strategis ini masih memiliki


beberapa keterbatasan yang memungkinkan dilakukannya perbaikan. Apabila
dikemudian hari terdapat hal yang perlu untuk dilakukan perubahan terkait dengan
hasil evaluasi, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan Review Renstra.

Demikian pula, untuk dapat terlaksananya Renstra ini, perlu mendapat


dukungan dan partisipasi dengan dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari seluruh
karyawan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang serta perhatian dan dukungan Pemerintah
Provinsi Jawa Timur, baik bersifat administratif, teknis maupun politis. Kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan Renstra ini diucapkan terima kasih.

Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 148


REVIEW I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
TAHUN 2014 – 2019

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 2 Telp (0341 – 362101)
MALANG

Anda mungkin juga menyukai