PEDOMAN PENGORGANISASIAN
KOMITE MUTU DAN MANAJEMEN RISIKO
i
- ii -
- iii -
- ii -
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................................1
1. Tujuan Umum............................................................................................................1
2. Tujuan Khusus..........................................................................................................1
C. Dasar Hukum............................................................................................................................1
D. Ruang Lingkup.........................................................................................................................2
E. Pengertian.................................................................................................................................2
F. Sasaran.....................................................................................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH
DARAH HARAPAN KITA...............................................................................................................3
B. Organisasi RSJPDHK..............................................................................................................3
2. Fungsi RSJPDHK.....................................................................................................4
A. Visi RSJPDHK..........................................................................................................................5
B. Misi RSJPDHK.........................................................................................................................5
C. Motto..........................................................................................................................................5
E. Tujuan........................................................................................................................................6
C. Nama Jabatan : Ketua Sub Komite Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko.......13
A. Pola Ketenagaan....................................................................................................................32
A. Pengertian...............................................................................................................................44
B. Tujuan......................................................................................................................................44
C. Kegiatan Rapat.......................................................................................................................44
BAB XI PELAPORAN..................................................................................................................45
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 2357/MENKES/PER/XI/2011
Tentang Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) Sebagai
rumah sakit khusus tipe A milik pemerintah, sejak tahun 2005 rumah sakit ini berstatus
sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Menteri Kesehatan RI telah menetapkan
RSJPDHK sebagai Pusat Jantung Nasional (PJN), berdasarkan SK Menteri Kesehatan
nomor 1102/Menkes/SK/IX/2007. Dengan demikian maka RSJPDHK menjadi pusat
rujukan nasional (top referral) untuk penyakit jantung dan pembuluh darah. Sejak awal
berdirinya, RSJPDHK telah menjadi rumah sakit ekselensi Departemen Kardiologi dan
Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Kementerian
Kesehatan telah menetapkan RSJPDHK sebagai Rumah Sakit Pendidikan.
Semakin meningkatnya pendidikan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat, maka sistem
nilai dan orientasi masyarakat pun berubah. Masyarakat saat ini semakin kritis terhadap
pelayanan kesehatan, pengetahuan mereka tentang dunia kesehatan semakin
meningkat. Arus informasi media cetak, elektronik dan internet ikut berkontribusi terhadap
tingginya harapan pasien akan kepuasan pelayanan rumah sakit. Pesatnya pertumbuhan
rumah sakit dewasa ini, membuat pasien memiliki banyak pilihan dalam menentukan
rumah sakit. Oleh karena itu, RSJPDHK perlu terus meningkatkan mutu pelayanannya
dan menjaga keselamatan pasien yang dirawat, agar diperoleh kepuasan pelanggan dan
terwujudnya Rumah Sakit yang berorientasi kepada terjaminnya mutu pelayanan
kesehatan dan keselamatan pasien tersebut, maka perlu dilakukan peningkatan mutu
rumah sakit yang profesional.
Upaya untuk mempertahankan dan memperbaiki mutu rumah sakit harus merujuk pada
pengelolaan keseluruhan manajemen mutu rumah sakit, dengan pengarahan dan
koordinasi dari Komite Mutu dan Manajemen Risiko (KMMR), dengan demikian
pengorganisasian KMMR RSJPDHK seyoganya harus diorganisasikan dengan baik dan
ditetapkan oleh Direktur Utama sebagai dasar untuk pengelolaan tenaga dilingkunga
KMMR.
2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya sistem tata kerja pelayanan di Komite Mutu dan Manajemen
Resiko sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. adanya kejelasan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi staf Komite Mutu
dan Manajemen Resiko
c. pengorganisasian Komite Mutu dan Manajemen Risiko bertujuan
untuk mewujudkan keselarasan program dalam rangka mewujudkan ekselensi
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita;
d. sebagai Sumber Legitimasi segala pelaksanaan Kegiatan di Komite Mutu dan
Manajemen Risiko.
C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2017 Tentang
Akreditasi Rumah Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Keselamatan Pasien
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2357/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22
November 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jantung dan
Pembuluh Darah Harapan Kita
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP.03.03/Menkes/510/2017 tanggal 24
Oktober 2017 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di
Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
-2-
D. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Pedoman Pengorganisasian meliputi visi, misi, falsafah nilai nilai dan
tujuan rumah sakit, susunan organisasi komite mutu dan manajemen resiko, uraian
jabatan, tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi personil, kegiatan orientasi,
pertemuan rapat dan pelaporan.
E. Pengertian
1. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta yang selanjutnya
disebut RSJPDHK adalah unit pelaksana teknik di lingkungan kementerian kesehatan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepeda direktorat jenderal bina upaya
kesehatan kementerian kesehatan di pimpin oleh seorang kepala dengan sebutan
direktur utama
2. Komite Mutu dan Manajemen Resiko adalah unit kerja dipimpin oleh seorang ketua
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada direktur utama
3. Sub Komite adalah sub unit dari komite mutu dan manajemn risiko yang berada di
bawah ketua komite mutu dan manajemen resiko
4. Penanggung Jawab Keselamatan Pasien adalah seseorang yang berada dibawah
sub komite keselamatan pasien dan manajemen risiko
5. Staf Mutu adalah tenaga yang bertugas membantu menjalankan program kegiatan
komite mutu dan manajemen resiko pada batas lingkup topoksi yang ditetapkan
6. Staf Administrasi adalah yang bertugas menjalankan program kegiatan administrasi
tata naskah dan pengarsipan
F. Sasaran
1. Terlaksana program kerja komite mutu dan manajemen resiko di RSJPDHK
2. Program dilaksanakan oleh staf yang kompeten dan mengikuti standar mutu yang
berlaku
3. Peningkatan mutu bai di pelayanan, pendidikan/ pelatihan dan penelitian kardio-
vaskular serta fasilitas
4. Peningkatan keselamatan, keamanan pasien sehingga citra RSJPDHK meningkat
dan penurunan angka kejadian infeksi di rumah sakit.
5. Ketersediaan sarana dan prasarana terkait mutu dan keselamatan pasien sesuai
kemajuan ilmu dan teknologi berbasis bukti klinik.
-3-
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita didirikan oleh Yayasan
Harapan Kita dan diresmikan pada tanggal 9 Nopember 1985. Pada tanggal 27 Maret
1985 Yayasan Harapan Kita melalui Surat Keputusan nomor 02/1985 menyerahkan
kepemilikan rumah sakit ini kepada pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan,
tetapi pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Harapan Kita berdasarkan SK. No.
57/Menkes/ SK/II/1985.
Pada tanggal 31 Juli 1997 Yayasan Harapan Kita menyerahkan kembali pengelolaan
Rumah Sakit Jantung Harapan Kita kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia
dan selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah nomor 126 tahun 2000, status Rumah
Sakit Jantung Harapan Kita pun berubah menjadi Perusahaan Jawatan di bawah
naungan Kementerian BUMN.
Pada tanggal 13 Juni 2005, ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005
tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang menyebutkan
perubahan status rumah sakit yang semula berstatus Perusahaan Jawatan (Badan
Usaha Milik Negara) menjadi Badan Layanan Umum (pasal 37 ayat 2). Dengan demikian,
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita pun berubah statusnya menjadi
BLU-RSJPD Harapan Kita, dan berada di bawah Departemen Kesehatan RI sebagai Unit
Pelaksana Teknis. Akreditas KARS bulan mei thn 2016 teraktrreditas paripurna dan JCI
Akreditation tahun 2017
B. Organisasi RSJPDHK
Sistem organisasi RSJPDHK mengacu pada SOTK sesuai Peraturan Menteri Kesehatan
RI Nomor 2357/ Menkes/Per/X/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja RS Jantung dan
Pembuluh Darah Harapan Kita dimana rumah sakit dipimpin oleh DIREKTUR UTAMA
dalam pelaksanaannya dan dibantu oleh 4 direktur Direktorat seperti dalam organisasi
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita yaitu :
1. Direktorat Medik dan Keperawatan.
Direktorat Medik dan Keperawatan di pimpin oleh Direktur Medik dan Keperawatan
dan membawahi bidang medik dan bidang keperawatan serta 11 Instalasi dan
kelompok jabatan fungsional.
2. Direktorat Penunjang.
Direktorat Penunjang dipimpin oleh Direktur Penunjang dan membawahi Bidang
Sarana Medik dan Bidang Sarana Non Medik serta 7 Instalasi serta kelompok
jabatan fungsional.
3. Direktorat Keuangan
Direktorat Keuangan dipimpin oleh Direktur Keuangan dan membawahi Bagian
Perbendaharaan danMobilisasi dana dan Bagian Akuntansi serta 1 Instalasi dan
kelompok jabatan fungsional.
4. Direktorat Umum dan SDM.
-4-
Direktorat Umum dan SDM dipimpin oleh Direktur Umum danSDM membawahi
Bagian umum dan Bagian SDM dan Organisasi serta 2 Instalasi dan kelompok
jabatan fungsional.
5. Unit – unit Non Struktural (Komite, Divisi, Instalasi)
2. Fungsi RSJPDHK
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, RSJPDHK menyelenggarakan
fungsi:
1. Upaya pencegahan terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah.
2. Upaya pelayanan dan penyembuhan bagi pasien penyakit jantung dan pembuluh
darah.
3. Upaya rehabilitasi terhadap pasien penyakit jantung dan pembuluh darah.
4. Upaya menjalankan pelayanan berjenjang melalui rujukan yang efektif.
5. Pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusia.
6. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dalam bidang ilmu penyakit jantung dan
pembuluh darah.
7. Pelaksanan penelitian dan pengembangan dalam bidang penyakit jantung dan
pembuluh darah.
8. Pelaksana urusan administrasi umum dan keuangan.
-5-
BAB III
VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN RS
RUMAH SAKIT
Sesuai dengan tugas dan fungsinya RSJPDHK sebagai Rumah sakit yang mengemban
tugas dalam pencegahan, pelayanan dan penyembuhan, rehabilitasi pelayanan berjenjang
melalui rujukan yang efektif, pengelolan dan pembinaan sumber daya manusia, pendidikan
dan pelatihan dalam bidang ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah serta pelaksanaan
penelitian dan pengembangan dalam bidang penyakit jantung dan pembuluh darah maka
sudah selayaknya mempunyai gambaran kedepan tentang rencana RSJPDHK.
A. Visi RSJPDHK
“Leader in Cardiovascular Care, Education and Research”
B. Misi RSJPDHK
1. Melaksanakan pelayanan kardiovaskular yang berkualitas
2. Menciptakan wahana pendidikan / pelatihan yang berkualitas bagi peserta didik atau
peserta pelatihan
3. Meningkatkan riset dan mengembangkan teknologi kardiovaskular
4. Mengampu pertumbuhan rujukan wilayah (lintas propinsi)
5. Berkontribusi dalam pencapaian indikator kesehatan jantung nasional
C. Motto
Adapun Motto RSJPDHK adalah “Patient First”
Nilai-nilai tersebut harus dihayati dan dianut oleh semua karyawan RSJPDHK, serta
harus menjadi motivasi yang utama dan diterapkan dalam pekerjaan dilingkungan unit
kerja masing-masing. Sesuai dengan lingkup tugas sebagai rumah sakit badan layanan
umum, maka RSJPDHK memformulasikan nilai-nilai di atas secara tepat, singkat, dan
jelas yang dituangkan dalam motto RSJPDHK: ”utamakan pasien”. Makna dari motto ini
adalah: setiap karyawan selalu berorientasi kepada kepentingan pasien. Nilai ini harus
dianut dan dihayati oleh semua karyawan RSJPDHK, mulai dari para dokter, perawat,
staf administrasi, bahkan sampai satpam dan pekarya kebersihan. Nilai ini harus menjadi
inovasi yang kuat dalam bekerja sehari-hari di lingkungan BLU-RSJPDHK sehingga pada
akhirnya tercipta sumber daya manusia yang benar-benar merupakan aset negara yang
berkualitas tinggi dalam bidang kesehatan dan dapat disebut sebagai Human Capital.
E. Tujuan
1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan kardiovaskuler yang berhasil guna,
bermanfaat secara luas, memenuhi standar mutu internasional
2. Terselenggaranya pendidikan – pelatihan kardiovaskuler yang beretika bagi tenaga
kesehatan Indonesia dan kawasan regional Asia Pasifik
-6-
Tujuan tersebut akan dicapai melalui upaya pembinaan dan pengembangan, serta
penataan fungsi administrasi RSJPDHK yang didukung oleh sistem informasi rumah
sakit, ilmu dan teknologi serta perangkat hukum kesehatan yang baik.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA
7
-8-
-9-
BAB V
URAIAN JABATAN
Uraian Jabatan menggambarkan bagaimana tugas pokok dapat dikerjakan sesuai dengan ruang
lingkup tuntutan jabatan yang diberikan oleh organisasi kepada pemangku jabatan. Uraian jabatan
juga memuat informasi tentang tugas-tugas pokok pemegang pekerjaan secara spesifik dalam
bidang dan fungsi jabatannya. Tugas dan tanggung jawab yang lain sebagai anggota organisasi
dirumuskan dalam peraturan kerja dan kebijakan pegawai.
Uraian jabatan di Komite Mutu dan Manajemen Risiko adalah sebagai berikut :
C. Nama Jabatan : Ketua Sub Komite Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko
Ikhtisar Jabatan Melakukan analisis kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi program manajemn risiko dan keselamatan pasien dalam
mendukung misi RSJPDHK.
Uraian Tugas 1. Memimpin kegiatan program keselamatan pasien dan manajemen
risiko di RSJPDHK;
2. Memimpin dan menyusun regulasi terkait dengan program
keselamatan pasien dan manajemen risiko di RSJPDHK.
3. Memimpin dan menjalankan peran sebagai motivator, edukator,
memberikan konsultasi, melakukan monitoring dan evaluasi
implementasi program KPRS dan manajemen risiko;
4. Bersama-sama Pusdiklat RS menyusun program diklat
keselamatan pasien dan manajemen risiko di RSJPDHK;
5. Bersama-sama Pusdiklat rumah sakit melaksanakan pelatihan
internal terkait keselamatan pasien dan manajemen risiko di
RSJPDHK;
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan pencatatan dan pelaporan serta
analisis masalah terkait dengan Insiden Keselamatan Pasien :
Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ), Kejadian Nyaris Cidera
( KNC ), Kejadian Tidak Cidera ( KTC ), Kejadian Potensial Cidera (
KPC ), Kejadian Sentinel, dan manajemen risiko.
7. Melaporkan hasil kegiatan keselamatan pasien dan manajemen
risiko; kepada Komite KMMR RSJPDHK
8. Menyiapkan laporan IKP untuk Komite Nasional KPRS
9. Menerapkan sistem efisiensi dan efektif di KMMR
Tanggung 1. Terlaksananya kegiatan keselamatan pasien dan manajemen risiko
Jawab di seluruh unit kerja pelayanan klinik RS sesuai program yang
dibuat.
2. Terpenuhinya regulasi kegiatan dan pelayanan yang menjamin
terselenggaranya program keselamatan pasien dan manajemen
risiko di RSJPDHK.
3. Terkendalinya kondisi-kondisi yang berpotensi mengancam
keselamatan pasien dan karyawan RS
4. Terpantaunya dan terevaluasinya kasus-kasus KTD, KNC, KTC,
KPC, dan Kejadian Sentinel di seluruh unit kerja RS
5. Terpantaunya dan terevaluasinya program Keselamatan dan
manajemen risiko di RS
6. Terjaganya komitmen karyawan terhadap KPRS dan manajemen
risiko.
7. Kelancaran diklat KPRS dan manajemen risiko.
8. Kebenaran hasil dan laporan kegiatan KPRS dan manajemen
risiko.
Wewenang 1. Mengelola Sub Komite Keselamatan Pasien
2. Melakukan pengawasan dan penilaian program keselamatan
pasien dan manajemen risiko di RSJPDHK
3. Memberi masukan, saran, dan pertimbangan kepada Ketua KMMR
berkaitan dengan tugas kegiatan keselamatan pasien dan
manajemen risiko di RSJPDHK
4. Merencanakan metode dan jadwal diklat keselamatan pasien dan
manajemen risiko di RSJPDHK.
5. Mengusulkan karyawan yang akan dikirim mengikuti Diklat
keselamatan pasien dan manajemen risiko di RSJPDHK.
6. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan diklat keselamatan pasien dan
manajemen risiko dengan Pusdiklat rumah sakit
Hasil Kerja 1. Rencana / Program Kerja dan Jadwal Kegiatan Peningkatan
keselamatan pasien dan manajemen risiko di RSJPDHK
2. Regulasi terkait keselamatan pasien dan manajemen risiko di RS.
- 14 -
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan organisasi di lingkungan rumah sakit wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, pengawasan dan evaluasi dalam
lingkungannya masing-masing serta dengan unit-unit lainnya.
1. Direktur Utama
Komite Mutu dan Manajemen Risiko (KMMR) bertanggungjawab langsung kepada Direktur
Utama, memberikan hasil analisis dan rekomendasi dalam bentuk laporan. KMMR menerima
umpan balik dari Direktur Utama.
2. Direksi
Komite Mutu dan Manajemen Risiko (KMMR) berkoordinasi dengan Direksi dalam hal
pengumpulan dan analisis data bila diperlukan, bersama-sama memantau proses peningkatan
mutu di RSJPDHK.
3. Komite (Medik, Keperawatan, Etik dan Hukum)
Komite Mutu dan Manajemen Risiko (KMMR) berkoordinasi dengan komite – komite dalam hal
pengumpulan dan analisis data bila diperlukan, bersama-sama memantau proses peningkatan
mutu di RSJPDHK.
4. Subkomite
Komite Mutu dan Manajemen Risiko (KMMR) memberikan arahan kepada subkomite dalam
hal pengumpulan, analisis data, dan monitoring serta pelaksanaan program peningkatan mutu
di RSJPDHK.
5. Satuan Pengawas Internal
Komite Mutu dan Manajemen Risiko (KMMR) berkoordinasi dengan Satuan Pengawas Internal
dalam hal memantau proses peningkatan mutu di RSJPDHK baik secara internal maupun
pemantauan mutu dan kinerja kontrak kerjasama dengan pihak ketiga.
6. Bidang / Instalasi/Divisi
Komite Mutu dan Manajemen Risiko (KMMR) berkoordinasi dan mengevaluasi dengan Bidang/
Bag/ Divisi / Instalasi dalam hal pengumpulan, validasi data, dan analisis data bila diperlukan,
bersama-sama memantau dan melaksanakan program peningkatan mutu di RSJPDHK.
7. Unit / Ruang
Komite Mutu dan Manajemen Risiko (KMMR) berkoordinasi dengan Unit / Ruang dalam hal
pengumpulan, validasi data, dan melaksanakan program peningkatan mutu di RSJPDHK.
8. Kemenkes (Eksternal)
Koordinasi dalam pelaporan Insiden Keselamatan pasien
- 30 -
Direktur
Ka
Bag/KaBid
Instalasi
SPI Komite
Mutu dan Unit Kerja
Manajemen
Risiko
SMF
Divisi
Komite-
Komite Mutu dan Manajemen Risiko mempunyai
hubungan yang Erat dengan semua unit kerja,Hal
Komite
ini dikarenakan terkait mutu layanan di Rumah Sakit, sehingga Komite Mutu dan Manajemen
Risiko berhubungan dengan seluruh elemen yang ada di struktur Rumah sakit jantung Dan
Pembuluh Darah Harapan Kita.
Komite Mutu dan Manajemen Risiko membawahi 6 (enam) Sub Komite, dan TIM PPRA yaitu:
1. Sub Komite Pengendalian Mutu
2. Sub Komite Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko,
3. Sub Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi,
4. Sub Komite Farmasi dan Terapi,
5. Sub Komite Rekam Medis,
6. Sub Komite Facility Management System.
7. Penanggung Jawab PPI (IPCN)
8. TIM PPRA
9. Penanggung Jawab Keselamatan Pasien
10. Staf Komite Mutu dan Manajemen Risiko KMMR
11. Staf Administrasi RS
3. Sub Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi membawahi 2 (dua) tim, yaitu:
a. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (Tim PPI) yang terdiri dari beberapa Infection
Prevention and Control Nurse, dan
b. Tim Pencegahan dan Pengendalian Resistensi Antimikroba (Tim PPRA) yang terdiri dari
beberapa dokter yang ditunjuk sebagai Infection Prevention and Control Officer. Demi
kelancaran pelaksanaan program PPI, Direktur Utama menetapkan Infection Prevention
and Control Link Nurse. Sub Komite ini juga berkewajiban mencegah infeksi akibat proses
sterilisasi alat/ sarana yang digunakan untuk pelayanan, serta kesehatan lingkungan.
4. Sub Komite Farmasi dan Terapi berkoordinasi dan monitoring evaluasi dengan Instalasi
Farmasi, untuk menjamin mutu pelayanan kefarmasian pasien.
5. Sub Komite Rekam Medik berkoordinasi dan monitoring evaluasi dengan Instalasi Rekam
Medik dan unit-unit pelayanan untuk menjamin kelancaran proses admisi, identifikasi pasien
dan rekam medik di seluruh unit kerja.
6. Sub Komite Facility Management System berkoordinasi monitoring dan evaluasi dengan
Bagian Sarana Medis, Bagian Sarana Non Medis, Instalasi Kesehatan dan keselamatan Kerja
(K3L), Bagian Umum /Rumah Tangga, Satpam dan Cleaning Service unit kerja serta unit-unit
lain yang terkait dengan pengelolaan fasilitas Rumah Sakit. Menjamin mutu Manajemen mutu
fasilitas dan keselamatan
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
- 32 -
A. Pola Ketenagaan
Berdasarkan Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan
Kita Nomor: OT.02.01/II/0045.1/2016 tentang Struktur Organisasi Komite Mutu dan Manajemen
Risiko, komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur Utama dalam rangka
peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien
Penyusunan perencanaan kebutuhan sumber daya manusia RS Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita dapat mempergunakan metode-metode yang dimodifikasi antara lain:
1. Perencanaan kebutuhan tenaga disusun berdasarkan análisis beban kerja unit KMMR
dengan mengacu kepada pedoman/standar perhitungan beban kerja sesuai Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 53 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Analisis beban kerja dilingkungan Kementerian Kesehatan
2. Kebutuhan tenaga untuk suatu posisi jabatan kepala berdasarkan struktur organisasi rumah
sakit yang berlaku.
Pedoman Pelaksanaan Analisis beban kerja di KMMR mengacu kepada kebijakn RSJPDHK
sebagai berikut:
1. Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM:
a. Unit KMMR ditetapkan berdasarkan SOTK
b. Kategori SDM berisi Nama Jabatan di unit kerja (sesuai STOK)
c. Pendidikan berisi jumlah pegawai berdasarkan jenjang pendidikan pada unit KKMR
tersebut
d. Nama berisi Nama Pegawai sesuai jabatan
Jumlah hari per tahun = Jumlah hari dalam setahun/jumlah hari dalam 1
minggu X jumlah hari kerja
(365 hari/7 hari X 5 hari kerja = 260 hari/tahun)
Cuti tahunan = Jumlah cuti tahunan 12 hari / tahun
Hari libur nasional = 15 hari / tahun
Ketidakhadiran kerja = 10 hari / tahun
Waktu kerja efektif = 7 jam / hari
Hari kerja tersedia (hari = ∑ Hari kerja – ∑ cuti tahunan – ∑ hari libur
kerja/tahun) nasional – ∑ ketidakhadiran kerja
Jam kerja (jam/tahun) = hari kerja tersedia x waktu kerja (efektif)
Waktu kerja (menit/tahun) = jam kerja (jam/tahun) x 60 menit
c. Produk yang dihasilkan berisi produk/output yang dihasilkan dari uraian tugas
d. Jumlah produk per tahun berisi jumlah produk yang dihasilkan dari uraian tugas (selama
1 tahun).
Form dibawah digunakan untuk menetapkan uraian tugas dan produk yang dihasilkan :
Produk Jumlah Produk per Tahun
Kegiatan Uraian
No No No yang
Pokok Tugas
dihasilkan
Ketenagaan yang dibutuh di Komite Mutu dan Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:
NO JABATAN PENDIDIKAN JUMLAH
1 Ka. Komite Mutu Dan Mananjemen S2 Kedokteran diutamakan Dokter 1
Risiko Senior
Ka Sub Komite
1 Ka. Sub Komite Pengendalian Mutu S3 Perawat Klinis (Doktor) 1
1.a Penanggung jawab mutu dan S1 Kesehatan Masyarakat/S1 1
akreditasi Kesehatan /S1 Keperawatan
1.b Penanggung Jawab Penilaian S1 Manajemen Rumah Sakit (MRS), 1
kinerja RS S1 Komputer/Sarjana Kesehatan
2 Ka. Sub Komite Pencegahan S2 Patologi Klinis 1
Pengendalian Infeksi
2.a Penanggung jawab program S2 Kedokteran (SPPD) 1
pengendalian resistensi antibiotik
2.b Penanggung Jawab Infection S2 Keperawatan 1
Prevention and Control Nurse
(IPCN)
S1 Keperawatan 2
3 Ka Sub Komite Rekam Medik S1 Kesehatan Masyarakat + rekam 1
medis
4 Ka Sub Komite Farmasi dan Terapi Farmasi klinik (S2) 1
5 Ka Sub Komite Keselamatan S2 Keperawatan 1
Pasien dan Manajemen risiko
5.a Penanggung Jawab Keselamatan S2 Kesehatan Masyarakat Manajemen 1
Pasien Pelayanan Kesehatan
6 Ka Sub Komite Facility Manajemen S2 Manajemen 1
System
7 Staf Komite Mutu dan Manajemen S2 Kesehatan Masyarakat /S2 Mutu 1
- 34 -
Risiko
8 Staf Administrasi Komite Mutu dan S1 Komputer 1
Manajemen Risiko
- 35 -
1 Ketua Komite Mutu Dokter Spesialis Pelatihan PMKP, BHD, TOT, KARS, Diutamakan dokter senior 1 1
dan Manajemen senior yang Pelatihan Manajemen JCI, PPI, PPRA, yang di segani
Risiko memahami proses Mutu Pelayanan Rumah APAR, Hand Masa kerja minimal 20
pelayanan di seluruh Sakit, Pelatihan Hygiene. tahun
unit kerja pelayanan Keselamatan Pasien, Pengalaman jabatan
medis dan penunjang Pelatihan PITSELNAS, paling kurang 2x
medis RSJPDHK Pelatihan Standar perpindahan jabatan
mempunyai SIP/ STR Akreditasi Snars Edisi 1, Golongan minimal IV/b
Pelatihan Manajemen Mampu menterjemahkan
Risiko, Tanggap RSB kedalam program
Darurat, Kebakaran. kerja jangka panjang,
mempunyai kemampuan
engkordinasikan
pelaksanaan strategis
operasional dalam
mendukung kepastian
pencapaian target
tahunan
2 Ketua Sub Komite S2 Keperawatan Pelatihan PMKP, BHD, TOT, KARS, Usia Maksimal 2 tahun 1 1
Pengendalian Mutu Pelatihan Manajemen JCI, PPI, PPRA, sebelum BUP
Mutu Pelayanan Rumah APAR, Hand Masa Kerja minimal 15
Sakit, Keselamatan Hygiene. tahun di bidang /unit
Pasien, PITSELNAS, pelayanan
Standar Akreditasi pengalaman jabatan
SNARS Edisi 1, paling kurang 2 kali
Manajemen Risiko, perpindahan jabatan. Gol
- 36 -
Pencegahan dan penyakit Keselamatan Pasien baik dalam maupun sebelum BUP
pengendalian Infeksi/Dokter patologi RS, Mutu RS, MFK, luar negeri, Tata Masa Kerja minimal 15
Infeksi klinik Manajemen Risiko, Laksana Infeksi, tahun di pelayanan RS
Mempunyai Tanggap Darurat, KARS, JCI. pengalaman jabatan
Kebakaran. paling kurang 2 kali
perpindahan. Gol
terendah IV Mampu men
terjemahkan RSB
kedalam program kerja
tahunan, mampu
mengkoordinasikan
pelaksanaan strategis
operasional dalam
mendukung kepastian
pencapaian target
tahunan
5 Ketua Sub Komite Farmakologi Klinik / Pelatihan Manajemen BHD, APAR, Hand Usia Maksimal 2 tahun 1 1
Farmasi dan Farmasi Klinik Mutu, Manajemen Hygiene, PPI, sebelum BUP
therapi Pelayanan Obat, KARS, JCI. Masa Kerja minimal 15
Pitselnas, Pelatihan tahun di bidang Farmasi
PMKP, Pelatihan dan Therapi pengalaman
Manajemen Risiko, jabatan paling kurang 2
kali perpindahan jabatan.
Gol terendah IV/A Mampu
menterjemahkan RSB
kedalam program kerja
tahunan
Mempunyai , mampu
mengkoordinasikan
pelaksanaan strategis
- 38 -
operasional dalam
mendukung kepastian
pencapaian target
tahunan
6 Ketua Sub Komite Pasca Sarjana Pelatihan Manajemen BHD, APAR,PPI Usia Maksimal 2 tahun 1 1
Rekam Medis Kesehatan berlatar Mutu RS, PITSELNAS, Hand Hygiene sebelum BUP
belakang Rekam Pelatihan PMKP, KARS, JCI, Masa Kerja minimal 15 th
Medis . Pelatihan Manajemen Perekam Medik. di bidang rekam medis
Risiko, Pelatihan MIRM. pengalaman jabatan
paling kurang 2 kali
perpindahan jabatan , Gol
terendah IV/A
Mampu menterjemahkan
RSB kedalam program
kerja tahunan ,mempunyai
kemampuan
mengkoordinasikan
pelaksanaan strategis
operasional dalam
mendukung kepastian
pencapaian target
tahunan
7 Ketua Sub komite S2 Manajemen Pelatihan Mutu RS, BHD, APAR, Usia Maksimal 2 tahun 1 1
Facility Rumah Sakit, S2 PITSELNAS, PMKP, Tanggap Darurat, sebelum BUP
Management Mutu Rumah Sakit Standar Akreditasi RS, Manajemen Risiko, Masa Kerja minimal 15 th
System Keselamatan Pasien, PMKP, Pelatihan di bidang Manajemen
Manajemen Risiko, MFK. Rumah Sakit,
Manajemen Fasilitas pengalaman jabatan
dan Keselamatan paling kurang 2 kali
perpindahan jabatan , Gol
- 39 -
terendah IV/A
Mampu menterjemahkan
RSB kedalam program
kerja tahunan maupun
dalam perencanaan
jangka panjang dalam
pengelolaan fasilitas dan
sarana , mampu
mengkoordinasikan
pelaksanaan strategi
operasional dalam
mendukung kepastian
pencapaian target
tahunan
8 PJ PPRA Dokter Spesialis Paru, Memiliki pelatihan BHD, APAR, PPI, Pengalaman kerja minimal 5 1 1
Penyakit Dalam manajemen mutu dan PPRA, KARS, JCI. tahun, level competensi
mempunyai manajemen risiko baik minimal kompeten
SIP dan STR dalam maupun luar
negeri.
9 PJ IPCN (Infection S1 Keperawatan Memiliki Sertifikat BHD, TOT PPI, Memiliki pengalaman kerja
Prevention and (Ners) KARS, JCI, sertifikat Sertifikat IPCN, Di RSJPDHK minimal 5 3 3
Control Nurse) Mempunyai SIP, STR PPI dalam dan luar Memiliki Sertifikat Tahun
negeri IPCN level kompetensi minimal:
Diutamakan: kompeten
memiliki pengalaman Memiliki kemampuan
kerja di unit Intensif, agent of change
Intermediete, IGD,
Kamar Bedah
10 Penanggung Sarjana Kesehatan, Mempunyai sertifikat BHD, APAR, Hand Masa kerja Minimal 6 1 1
Jawab Ners (S1 pelatihan manajemen Hygiene, KARS tahun,gol terendah III/A,
- 40 -
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita,
maka diperlukan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Upaya pembangunan
SDM yang bermutu dan profesional harus dimulai sedini mungkin, yaitu melalui orientasi.
Orientasi staf Komite Mutu Dan manajemen Resiko adalah upaya penyegaran pengetahuan dan
keterampilan umum administratif dan keterampilan khusus bidang Mutu pelayanan dan
keselamatan pasien
Adapun tujuan orientasi adalah untuk memperkenalkan kegiatan pelayanan rumah sakit secara
menyeluruh kepada pegawai baru sebagai bekal dalam menerapkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang diperoleh dari lahan pendidikan formal kepada lahan pekerjaan nyata di Komite
Mutu dan Manajemen Risiko RSJPD Harapan Kita.
Kegiatan orientasi khusus dilaksanakan Komite Mutu dan Manajemen Risiko, dimana pegawai
ditempatkan. Dilaksanakan proses pembelajaran dan pemahaman pekerjaan. Implementasi
pekerjaan dengan kategori ringan sebagai bagian dari adaptasi.
Orientasi khusus diberikan setelah orientasi umum dan ditujukan khusus untuk memberikan
pembekalan sesuai jabatan di unit Komite Mutu dan Manajemen Risiko masing - masing
pelaksanaannya diatur tersendiri secara terpisah agar tercapai dalam memberikan pelayanan
secara komprehensif dan profesional sesuai Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang.
Setelah dilakukan 3 (tiga) bulan orientasi, maka pegawai tersebut akan di lakukan evaluasi. Bila
diperlukan, maka masa orientasi dapat diperpanjang sesuai dengan masukan dan penilaian dari
penanggung jawab.
- 44 -
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.
B. Tujuan
Tujuan rapat adalah membantu terselenggaranya program peningkatan mutu RSJPDHK dan
secara khusus dapat menggali segala permasalahan yang terjadi terkait dengan program kerja
Komite Mutu dan Manajemen Risiko danDapat mencari jalan keluar atau pemecahan
permasalahan yang terjadi terkait bisnis proses Komite Mutu dan Manajemen Risiko
C. Kegiatan Rapat
1. Rapat Terjadwal :
Rapat dilaksanakan dan dipimpin oleh Ketua Komite Mutu dan Manajemen Risiko dan
diikuti seluruh staf Komite Mutu dan Manajemen Risiko setiap bulan 1 kali dengan agenda
rapat yang telah ditentukan. Hasil rapat terdokumentasi di dalam notulensi rapat.
Proses rapat tersedia absensi dan notulen rapat serta hasil keputusan rapat dirumuskan
dalam bentuk : Keputusan intern untuk dilaksanakan oleh Ka KMMR, Usulan / Rekomendasi
kepada Direktur Utama untuk dimintakan persetujuan, Surat kepada unit kerja atau Instalasi
lain untuk kelancaran pelayanan peningkatan mutu layanan dalam rangka menunjang
pelayanan rumah sakit.
- 45 -
BAB XI
PELAPORAN
BAB XII
PENUTUP
Pedoman Organisasi Komite Mutu dan Manajemen Risiko ditetapkan sebagai acuan kerja bagi
KMMR dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di RSJPDHK dan menjamin mutu pelayanan
serta menghindari risiko yang dapat terjadi di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
Pedoman penggorganisasian ini dapat ditinjau ulang sewaktu waktu dan secara periodik dalam
waktu tiga tahun sekali.