Anda di halaman 1dari 18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Klasifikasi Kantor Kesehatan

Pelabuhan

2.1.1 Kedudukan Kantor Kesehatan Pelabuhan

Berdasarkan Permenkes No.2348/Menkes/Per/XI/2011 Kantor Kesehatan

Pelabuhan adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan

yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.5

Kantor Kesehatan Pelabuhan dipimpin oleh seorang kepala dan dalam

melaksanakan tugas secara administratif dibina oleh Sekretariat Direktorat Jendral

dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktorat di lingkungan Direktorat

Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 5

2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan


2.1.2.1 Tugas Pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan
Menurut pasal 2 Permenkes No.356/Menkes/Per/IV/2008 KKP

mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk keluarnya penyakit,

penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan,

pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan,

pengawasan OMKABA, serta pengamanan terhadap penyakit baru dan

penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan

5
pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas

darat negara.4
2.1.2.2 Fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan
Menurut pasal 3 Permenkes No.356/Menkes/Per/IV/2008 KKP

menyelenggarakan fungsi :4
1. Pelaksanaan kekarantinaan.
2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan.
3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan,

dan lintas batas negara.


4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, peny

akit baru, dan penyakit yang muncul kembali.


5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi,

dan kimia.
6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai p

enyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan int

ernasional.
7. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesiapsiagaan dan penaggulan

gan kejadian luar biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta

kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan

perpindahan penduduk.
8. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.


9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmeti

ka dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan m

engawasi persyaratan dokumen kesehatan (OMKABA) impor.


10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya.
11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja band

ara, pelabuhan dan lintas batas darat negara.


12. Pelaksanaan jejaring infomasi dan teknologi bidang kesehatan band

ara, pelabuhan dan lintas batas darat negara.

6
13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di band

ara, pelabuhan dan lintas batas darat negara.


14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan,

dan surveilans kesehatan pelabuhan.


15. Pelaksanaan pelatihan tehnis dibidang kesehatan bandara, pelabuha

n, dan lintas batas darat negara.


2.1.3. Klasifikasi Kantor Kesehatan Pelabuhan

Pada pasal 4 Permenkes No.2348/Menkes/Per/XI/2011 Kantor Kesehatan

Pelabuhan diklasifikasikan ke dalam 4 (empat) kelas, yaitu:5

1. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I


2. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
3. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
4. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV

Berdasarkan pasal 47 bab VII Permenkes No.2348/Menkes/Per/XI/2011

di lingkungan Kementerian Kesehatan terdapat Kantor Kesehatan Pelabuhan yang

terdiri dari:5

1. 7 (tujuh) KKP Kelas I


2. 21 (dua puluh satu) KKP Kelas II
3. 20 (dua puluh) KKP Kelas III
4. 1 (satu) KKP Kelas IV.

2.2 Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Berdasarkan pasal 23 Bagian Kedua Permenkes

No.356/Menkes/PER/IV/2008 KKP kelas II terdiri dari :4

a. Subbagian Tata Usaha


b. Seksi Pengendalian Karantina dan Survailans Epidemiologi
c. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan
d. Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
e. Instalasi
f. Wilayah Kerja
g. Kelompok Jabatan Fungsional

7
2.2.1 Bagan Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II P
anjang

KEPALA
R. Marjunet, SKM, M.Kes

Kasubag. Tata Usaha


H. Asrul Hudaira, S,Pd, MKM.

Kasie. Pengendalian Plh. Kasie. Kasie. Upaya Kesehatan


Karantina dan Pengendalian dan Lintas Wilayah
Surveilans Resiko
Epidemiologi Lingkungan dr. Johansyah

H. Hazairin, SKM Bambang S


KELOMPOK JABATAN WILAYAH KERJA
FUNGSIONAL
1. Bandara Radin Inten I
1. Dokter
I Branti
2. Perawat
2. Pelabuhan Laut Baka
3. Analis Lab
INSTALASI 4. Epidemiolog uheni
5. Entomolog 3. Pelabuhan Laut Teluk
Instalasi Laboratorium 6. Sanitarian semangka
Klinis dan Lingkungan 7. Bendahara 4. Pelabuhan Laut Rawa
8. Analis kepegawaian jitu
9. BMN ( Barang milik
Negara )
10. Penata Laporan
Keuangan
11. Perencana
12. Administrasi Umum
Sumber daya manusia di13.Kantor
Arsiparis
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Panjang
14. Agendaris
terdiri dari 63 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 27 orang pegawai honorer.

Sejumlah pegawai tersebut ditempatkan di berbagai wilayah kerja KKP Kelas II

Panjang.

8
2.3 Tata Kerja
Berdasarkan Permenkes No.356/Menkes/PER/IV/2008 Bab VI Tent

ang Tata Kerja4 :

1. Pasal 38

Dalam melaksanakan tugas Kepala KKP, Kepala Bagian, Kepala

Bidang, Kepala Sub bagian, dan Kepala Seksi wajib menerapkan

prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik dalam

lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain di luar

KKP sesuai dengan tugas masing-masing.

2. Pasal 39

Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan KKP wajib

mengawasi bawahan masing - masing dan bila terjadi

penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan

sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

3. Pasal 40

Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan KKP bertanggung

jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing

dan memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas

bawahan.

4. Pasal 41

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi

petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing

serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

5. Pasal 42

9
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari

bawahan wajib dianalisis dan dipergunakan sebagai bahan

penyusunan evaluasi, laporan, serta penyiapan bahan kebijakan

lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

6. Pasal 43

Para Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub bagian, dan

Kepala Seksi wajib menyampaikan laporan berkala kepada atasan

masing-masing.

7. Pasal 44

Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan,

tembusan laporan disampaikan kepada satuan organisasi lain yang

secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

8. Pasal 45

Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi

dibantu oleh Kepala satuan organisasi di bawahnya dan dalam

rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing

wajib mengadakan rapat berkala.

2.4 Tugas-Tugas Kantor Kesehatan Pelabuhan

Sesuai dengan Permenkes No.2348/Menkes/Per/IV/2011 tentang

Perubahan Atas Permenkes No.356/Menkes/Per/IV/2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, tugas dari

10
masing-masing seksi dan subbagian tata usaha di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Panjang, dapat diuraikan sebagai berikut:4,5

a. Berdasarkan pasal 25 Permenkes No.356/Menkes/Per/IV/2008,

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi dan

penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi, laporan,

urusan tata usaha, keuangan, penyelenggaraan pelatihan,

kepegawaian, serta perlengkapan dan rumah tangga.

b. Berdasarkan pasal 26 Permenkes No.356/Menkes/Per/IV/2008,

Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,

pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi

pelaksanaan kekarantinaan, surveilans epidemiologi penyakit dan

penyakit potensial wabah serta penyakit baru dan penyakit yang

muncul kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu

lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta

pengembangan teknologi, pendidikan dan pelatihan teknis bidang

kekarantinaan dan surveilans epidemiologi di wilayah kerja

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

c. Berdasarkan pasal 27 Permenkes No.356/Menkes/Per/IV/2008,

Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi,

penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan pengendalian

vektor dan dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi

11
lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan

teknologi, serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko

lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas

darat negara.

d. Berdasarkan pasal 28 Permenkes No.356/Menkes/Per/IV/2008,

Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi,

penyusunan laporan, dan koordinasi pelayanan kesehatan terbatas,

kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan

penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi internasional,

pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian dan teknologi,

serta pelatihan teknis bidang upaya kesehatan di wilayah kerja

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

2.4.1 Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kesehatan Pelabuhan

Berdasarkan pasal 25 Bagian Kedua Permenkes

No.356/Menkes/PER/IV/2008 Sub bagian Tata Usaha mempunyai tugas

melakukan koordinasi dan penyusunan program, pengelolaan informasi,

evaluasi, laporan, urusan tata usaha, keuangan, penyelenggaraan pelatihan,

kepegawaian, serta perlengkapan dan rumah tangga.4

2.4.2 Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE)

12
Berdasarkan pasal 26 Bagian Kedua Permenkes

No.356/Menkes/PER/IV/2008 Seksi Pengendalian Karantina dan

Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi

pelaksanaan kekarantinaan, survailance epidemiologi penyakit dan

penyakit potensial wabah serta penyakit baru dan penyakit yang

munculkembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas

OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta pengembangan

teknologi, pendidikan dan pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan

surveilans epidemiologi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas

batas darat negara.4

2.4.2.1 Tata Cara Tindakan Karantina Kapal


Menurut Pasal 20, 21, 22, 23 dan 27 Bab VI Undang-Undang Republ

ik Indonesia Nomor 1 Tahun 1962 Tentang Tata-Cara dan Tindakan

Karantina:2
1. Tiap kapal yang datang dari luar negeri berada dalam karantina.
2. Tiap kapal yang datang dari suatu pelabuhan dan/atau daerah wilayah In

donesia yang ditetapkan terjangkit suatu penyakit karantina berada dala

m karantina.
3. Tiap kapal yang mengambil penumpang dan/atau muatan dari kapal yan

g disebut dalam ayat (1) dan (2) berada dalam karantina.


4. Kapal yang disebut pada ayat (1), (2) dan (3) baru bebas dari karantina,

bila telah mendapat surat izin karantina.

13
Nakhoda kapal yang dalam karantina dilarang menurunkan atau

menaikkan orang barang, tanaman dan hewan, sebelum memperoleh surat

izin karantina. Nakhoda kapal menyampaikan permohonan untuk

memperoleh suatu izin atau memberitahukan suatu keadaan dikapal dengan

memakai isyarat sebagai berikut :2


1. Siang hari.
- Bendera Q : kapal saya sehat/saya minta izin karantina.
- Bendera Q diatas panji pengganti kesatu : kapal saya tersangk

a.
- Bendera Q diatas bendera L : kapal saya terjangkit.
2. Malam hari.
- Lampu merah diatas lampu putih dengan jarak maximum 1,8

0 meter: saya belum mendapat izin karantina.


Izin lepas karantina diberikan oleh dokter pelabuhan setelah dilaku

kan pemeriksaan-pemeriksaan dan terdapat bahwa kapal itu sehat atau ka

lau segala tindakan yang dianggap perlu oleh dokter pelabuhan telah sele

sai dilakukan. Pada waktu tiba dipelabuhan, nakhoda kapal menyediakan

dokumen-dokumen sebagai berikut:2


a) Keterangan kesehatan maritim;
b) Keterangan hapus-tikus, atau bebas hapus-tikus yang berlaku;
c) Sertifikat-sertifikat vaksinasi;
d) Buku kesehatan sekedar mengenai kapal-kapal yang

berbendera Indonesia dan kapal yang melakukan pelayaran

pantai di dalam wilayah Indonesia.

2.4.3 Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL)

Berdasarkan pasal 27 Permenkes No.356/Menkes/Per/IV/2008 Seksi

Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi

pelaksanaan pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan

14
sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi

serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.4

2.4.4 Seksi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW)

Berdasarkan pasal 28 Permenkes No.356/Menkes/Per/IV/2008 Seksi

Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi

pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji,

perpindahan penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi internasional,

pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta pelatihan

teknis bidang upaya kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas

batas darat negara. 4

2.4.4.1 Vaksinasi Meningitis

Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri Kesehatan No.

13/Menkes/Per/XI/2016 Tentang Pemberian Sertifikat Vaksinasi Internasional

bahwa setiap orang yang akan melakukan perjalanan internasional dari dan ke

negara terjangkit dan/atau endemis penyakit menular tertentu dan/atau atas

permintaan negara tujuan wajib diberikan vaksinasi tertentu sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dan berhak memperoleh Sertifikat

Vaksinasi Internasional yang dikeluarkan oleh KKP atau rumah sakit yang

ditunjuk oleh Menteri.6

15
Tak terkecuali Arab Saudi, berdasarkan Nota Diplomatik Kedutaan Besar

Kerajaan Saudi Arabia di Jakarta dengan Surat Dirjen Protokol dan Konsubr

No.5881PWIIO6161 tanggal 7 Juni 2006 yang memuat tentang persyaratan

pemberian Vaksinasi Meningitis (ACYW 135) sebagai prasyarat mendapatkan

visa haji dan umroh perlu dilengkapi dengan bukti vaksinasi yaitu International

Certificate of Vaccination (ICV).7

Adapun alur pemberian sertifikat vaksinasi internasional di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Panjang sebagaimana dalam bagan berikut ini:6


Mengisi formulir permohonan
Calon jamaah umroh
Pendaftaran vaksinasi dan menyerahkan ke
melakukan pendaftaran
petugas validasi

Validasi
Lengkapi Berkas Tidak Valid
(Petugas Melakukan Validasi)

Valid
T
u
Pemeriksaan
Pembayaran Billing Sakit n
Oleh Petugas
dan mendapatkan bukti d
Medis
transfer a

Sehat

Pembayaran ke Billing
Bank atau Jamah menerima billing dan
membayar ke bank/kantor post (Petugas Mencetak
Kantor Pos Billing)

Menyerahkan bukti Lengkapi


Tidak Valid
transfer ke petugas KKP

Vali
d
Petugas melakukan Pengambilan Buku ICV
vaksinasi meningitis Petugas Memberikan
Buku ICV

16
Gambar 2.1 Alur Pemberian Sertifikat Vaksinasi Internasional Pada Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Panjang

2.5 Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Panjang

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.2348/Menkes/Per/X/2011 tentang Perubahan Atas Permenkes

No.356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan. Wilayah Kerja (Wilker) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

II Panjang adalah sebagai berikut:4,5

1. Wilayah Kerja Bandara Radin Inten II Branti Kabupaten Lampung

Selatan dengan jarak ± 28,6 KM


2. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Bakauheni Kabupaten Lampung Sel

atan dengan jarak ± 85,8 KM


3. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Teluk Semangka Kota Agung Kabu

paten Tanggamus dengan jarak ± 99,5 KM


4. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Rawajitu Mesuji dengan jarak ± 197

KM.

2.6 Realisasi Kinerja Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Panj

ang Periode Januari - Juni 20188


2.6.1 Seksi Pengendalian Karantina Surveilans dan Epidemiologi (PKSE)

Tabel 2.1 Realisasi Kegiatan Seksi PKSE Periode Januari – Juni 2018

No. Kegiatan Target Pencapaian Persentase (%)

17
1. Pemeriksaan kesehatan 561 239 42,6%
kapal dinyatakan sehat
dan diterbitkan
Certificate of Pratique
(CoP)
2. Penerbitan PHQC di 47255 2703 5,7%
KKP kelas 2 Panjang
3. Penerbitan 387 147 37,9%
SSCC/SSCEC
4. Jumlah dokumen buku 395 256 64,8%
kesehatan yang di
terbitkan di KKP kelas 2
Panjang
5. Penerbitan dokumen 788 370 46,9%
health certificate untuk
komuniti OMKABA
6. Hasil pemeriksaan 400 200 50%
sampel dahak

 Realisasi kegiatan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan kapal dinyatakan

sehat dan diterbitkan Certificate of Pratique (CoP) selama bulan januari

sampai juni tahun 2018 di KKP kelas II Panjang berjumlah 239 dari target

561 dengan persentase pencapaian sebesar 42,6 %.


 Realisasi kegiatan pelaksanaan Penerbitan PHQC di KKP kelas 2 Panjang

pada bulan januari sampai juni tahun 2018 di KKP kelas II panjang

sebanyak 2703 dari target 47255 dengan pesentase pencapaian sebesar 5,7

%.
 Realisasi kegiatan Penerbitan SSCC/SSCEC dari bulan januari sampai juni

tahun 2018 KKP kelas II panjang berjumlah 147 dari target 387 dengan

persentase pencapaian sebesar 37,9%.


 Realisasi kegiatan jumlah dokumen buku kesehatan yang di terbitkan dari

bulan januari sampai bulan mei tahun 2018 di KKP kelas II panjang

berjumlah 256 dari target 395 dengan persentase pencapaian sebesar 64,8

%.

18
 Realisasi kegiatan penerbitan dokumen health certificate untuk komuniti

OMKABA dari bulan januari sampai juni tahun 2018 KKP kelas II

panjang berjumlah 370 dari target 788 dengan persentase pencapaian

sebesar 46,9%.
 Realisasi kegiatan hasil pemeriksaan sampel dahak TB paru dari bulan

januari sampai juni tahun 2018 KKP kelas II panjang berjumlah 200 dari

target 400 dengan persentase pencapaian sebesar 50 %.

2.6.2 Seksi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW)

Tabel 2.2 Realisasi Kegiatan Seksi UKLW Periode Januari - Juni 2018
Presentase Keterangan
No Kegiatan Target Pencapaian
(%)
Jumlah Penerbitan
1 294 sertifikat 119 sertifikat 40%
Sertifikat P3K Kapal
Jumlah Orang Yang s/d akhir
Dilakukan Vaksinasi Mei 2018
2 12.049 orang 6.645 orang 55%
Meningitis
Meningokokus

19
Jumlah Orang Yang
3 Dilakukan Vaksinasi 44 orang 5 orang 11%
Yellow Fever
12.320 s/d akhir
4 Jumlah ICV 6.661 sertifikat 54%
sertifikat Mei 2018
Jumlah Penerbitan
5 Sertifikat Pengawasan 10 sertifikat 20 sertifikat 200%
Izin Angkut Jenazah
Jumlah Penerbitan
6 Sertifikat Pengawasan 52 sertifikat 211 sertifikat 405%
Izin Orang Sakit
kegiatan penerbangan laik
7 400 orang 461 orang 115%
terbang

2.6.3 Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan

No. Kegiatan Jumlah Target Persentase (%)


1. Pelaksanaan pengawasan 211 300 70%
sarana air minum
2. Kegiatan pengamanan 261 384 68%
makanan dan minuman
3. Kegiatan pengawasan 641 1.260 51%
sanitasi alat angkut

20
(berasal dari luar negri,
perpanjangan sertifikat,
pemeriksaan rutin
sampling, pesawat)
4. Pemberantasan lalat dan 128 108 119%
kecoa (kepadatan lalat,
kepadatan kecoa dan
spraying)
5. Kegiatan pemberantasan 6.400 13.500 47%
tikus dan pinjal (tikus
tertangkap, jumlah pinjal
dan index pinjal)
Tabel 2.3 Realisasi Kegiatan Seksi PRL Periode Januari – Juni 2018

 Realisasi kegiatan pelaksanaan pengawasan sarana air minum yang

diawasi selama bulan Januari sampai Juni tahun 2018 di tiga wilayah kerja

(Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Panjang, dan Bandara Branti) KKP

kelas II Panjang berjumlah 211 dari target 300 dengan persentase

pencapaian sebesar 70%,


 Realisasi kegiatan pelaksanaan pencapaian kegiatan pengamanan makanan

dan minuman yang diambil dan diperiksa di laboratorium kesehatan pada

bulan Januari sampai Juni tahun 2018 di tiga wilayah kerja KKP Kelas II

Panjang sebanyak 262 dari target 384 dengan pesentase pencapaian

sebesar 68%.
 Realisasi kegiatan pengawasan sanitasi alat angkut (berasal dari luar negri,

perpanjangan sertifikat, pemeriksaan rutin sampling, pesawat) bulan

Januari sampai Juni tahun 2018 di tiga wilayah kerja KKP Kelas II

21
Panjang berjumlah 641 dari target 1.260 dengan persentase pencapaian

sebesar 119%.
 Realisasi kegiatan pemberantasan lalat dan kecoa (kepadatan lalat,

kepadatan kecoa dan spraying) dari bulan Januari sampai bulan Juni tahun

2018 di tiga wilayah kerja KKP Kelas II Panjang berjumlah 128 dari target

108 dengan persentase pencapaian sebesar 119%.


 Realisasi pelaksanaan Kegiatan pemberantasan tikus dan pinjal (tikus

tertangkap, jumlah pinjal dan index pinjal) pada bulan Januari sampai Juni

tahun 2018 di tiga wilayah kerja KKP Kelas II Panjang berjumlah 6.400

dari target 13.500 ekor dengan persentase pencapaian 47%.

22

Anda mungkin juga menyukai