6
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
DAFTAR SINGKATAN
7
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN
2
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ditetapkan sebagai salah satu indikator strategis pembangunan di
bidang kesehatan.
Dari hasil pemetaan status kelulusan akreditasi Puskesmas yang
dilakukan oleh Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan
per 31 Desember 2020, dari 10.203 Puskesmas di seluruh Indonesia,
sudah ada 9.135 (89.53%) Puskesmas yang telah terakreditasi.
Namun untuk distribusi tingkat kelulusan masih didominasi dasar dan
madya, dengan tingkat pencapaian berturut-turut 2.177 (23.78%)
dasar, 5.068
(55.37%) madya, 1.669 (18.23 %) utama, dan 239 (2.62%) paripurna.
Dari capaian akreditasi Puskesmas tersebut, dapat dilihat bahwa
tingkat kelulusan paripurna untuk Puskesmas masih sangat kecil
persentasenya.
Analisis yang dilakukan terhadap laporan hasil survei akreditasi
Puskesmas tahun 2015-2019 dengan mengambil sampel sebanyak
369 Puskesmas manggambarkan bahwa rata-rata capaian bab
akreditasi Puskesmas sebagai berikut: bab I (77.33%), bab II
(77.36%), bab III (48.65%), bab IV (74.46%), bab V (74.49%), bab VI
(48.06%), bab VII (71.77%), bab VIII (70.85%), dan bab IX (47.96%).
Dari rata- rata capaian bab I sampai dengan bab IX dapat dilihat
bahwa masih terdapat variasi gap dalam pencapaian status akreditasi
paripurna Puskesmas, dimana semua bab harus mencapai minimal ≥
80%. Gap yang terbesar ada di bab IX (32.04%) terkait tata kelola
manajemen dan risiko dan gap yang paling kecil ada di bab II (2.67%)
terkait tata kelola manajemen sebagai institusi. Untuk rincian gap
masing-masing bab dapat dilihat pada gambar 1.
3
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Gambar 1. Urutan rata-rata capaian dan gap Bab I-IX
4
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sebagai Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) berdasarkan UU nomor 23 tahun 2014
yang memiliki daerah otonom di tingkat daerah kabupaten/kota dan
sebagai pemilik Puskesmas, tentunya memiliki tanggung jawab dalam
upaya memperbaiki kinerja Puskesmas termasuk dalam memperbaiki
mutu pelayanan kesehatan dasar.
Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota mendelegasikan sebagian
wewenang kepada Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis untuk
mewujudkan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya sehingga
keberhasilan kinerja Puskesmas mempengaruhi kinerja dinas
kesehatan daerah kabupaten/Kota.
Pelaksanaan pelayanan Puskesmas perlu didukung oleh dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota karena dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota memiliki kewenangan dan tugas untuk melakukan
pembinaan dan pengawasan (Binwas).
Selama ini, tentunya sudah dilakukan pembinaan Puskesmas oleh
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota namun belum terencana dan
terpadu dengan baik serta belum memiliki indikator keberhasilan
kinerja pembinaan sehingga pada gilirannya mengalami kesulitan
untuk mengukur mutu pembinaan tersebut.
Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan pembinaan tersebut maka
perlu dibentuk tim pembina di dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
yang melakukan pembinaan secara terpadu ke Pusksmas. Tim
Pembina ini disebut sebagai Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB)
sebagaimana yang diamanatkan Permenkes yang mengatur tentang
Puskesmas. Selain itu, dinas kesehatan daerah kabupaten/kota dalam
melakukan pembinaan dan pengawasan memerlukan dukungan dari
dinas kesehatan daerah provinsi.
Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota dan provinsi dalam
melaksanakan fungsi pembinaan dan pengawasan secara terpadu
membutuhkan acuan. Pembinaan yang dilakukan oleh TPCB
membutuhkan sistem, komitmen dan kerja sama lintas program dan
5
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
dukungan lintas sektor yang perlu pengaturan khusus. Dengan adanya
Pedoman dan Instrumen Pembinaan ini maka pembinaan yang
dilakukan oleh TPCB diharapkan akan melahirkan pembinaan yang
bermutu.
2. TUJUAN
Pedoman pembinaan terpadu Puskesmas oleh dinas kesehatan
bertujuan untuk menstandarkan acuan pelaksanaan pembinaan
secara terpadu oleh dinas kesehatan kepada Puskesmas.
3. MANFAAT PEDOMAN
1. Adanya kesamaan pemahaman dalam penyelenggaraan
pembinaan di Puskesmas.
2. Terlaksananya keterpaduan dalam melakukan pembinaan.
3. Terlaksananya pembinaan yang bermutu.
4. RUANG LINGKUP
1. Konsep pembinaan Puskesmas oleh Tim Pembina Cluster Binaan
(TPCB) oleh dinas kesehatan daerah kabupaten/ kota, dan Tim
Pembina Wilayah di dinas kesehatan daerah provinsi.
2. Indikator keberhasilan pembinaan Puskesmas melalui pembinaan
secara berjenjang di kabupaten/kota, tingkat provinsi dan nasional.
3. Pembinaan terpadu Puskesmas oleh dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota.
6
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
4. Pencatatan dan pelaporan hasil pembinaan Puskesmas oleh dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota.
5. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016
tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi; Mandiri
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Manajemen Puskesmas;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang
Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi Dan
Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2018 Tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71
Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan
Kesehatan Nasional;
7
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan;
16. Peraturan Menteri Kesehatan No 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
17. Peraturan Menteri Kesehatan No.14 Tahun 2021 tentang Standar
Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan.
6. SASARAN
1. Puskesmas.
2. Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota.
3. Dinas kesehatan daerah provinsi.
4. Pemerintah daerah kabupaten/kota dan provinsi.
5. Penanggung jawab program di Kementerian Kesehatan.
6. Pemerhati pelayanan kesehatan dasar.
8
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
BAB II
PEMBINAAN TERPADU PUSKESMAS
9
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
3. MANFAAT PEMBINAAN
1. PUSKESMAS
a. Terlaksananya tata kelola institusi/ korporat dan tata kelola
pelayanan yang optimal di Puskesmas.
b. Peningkatan capaian kinerja Puskesmas.
c. Peningkatan capaian indikator mutu Puskesmas.
d. Meningkatkan capaian akreditasi Puskesmas minimal utama.
e. Peningkatan capaian Indikator Keluarga Sehat (IKS) di wilayah
kerja Puskesmas.
10
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
3. PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA
Mendukung percepatan pencapaian target Standar Pelayanan
Minimal (SPM) bidang kesehatan dan program prioritas daerah
serta Program Prioritas Nasional (PPN).
4. MASYARAKAT
Tercapainya target Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap
pelayanan Puskesmas.
13
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
kesehatan daerah kabupaten/kota dan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pembinaan dari dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota.
(2) Pembentukan cluster binaan dilakukan agar pembinaan
yang dilakukan lebih terarah, merata dan mencakup
semua Puskesmas di wilayah kabupaten/kota. Selain itu,
setiap cluster binaan memiliki penanggung jawab dari
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. Pembinaan
tersebut harus memiliki indikator keberhasilan kinerja, baik
dari sisi dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sebagai
pembina maupun dari sisi Puskemas sebagai objek yang
dibina.
15
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Kasubag/Kepala Seksi/Jabatan Fungsional (JF) dalam satu cluster
binaan tidak berasal dari unit yang sama.
Tabel 1 Contoh Daftar Keanggotaan Tim Pembina Cluster Binaan
Pelayanan Kesehatan
POSISI POSISI POSISI POSISI
NAMA POSISI
BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG
CLUSTER SEKRETARIAT
P2 SDK
YANKES KESMAS
CLUSTER Anggota Anggota Anggota Anggota
Ketua (Kabag)
ANGGREK (Seksi/ JF) (Seksi/ JF) (Seksi/ JF) (Seksi/ JF)
16
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Tabel 2. Pembagian Tugas Ketua dan Anggota TPCB
Ketua Tim Anggota
1. Memimpin anggota tim untuk 1. Membuat jadwal pembinaan
mempelajari kembali rencana sesuai arahan ketua tim dan
pembinaan yang telah disusun kesepakatan bersama
dan membuat penjadwalan
pembinaan bersama
17
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
c. Manajemen Puskesmas
d. Tata Kelola Mutu di Puskesmas
e. Konsep rujukan UKM dan UKP secara horisontal maupun vertikal
f. Standar Akreditasi Puskesmas
g. Analisis data dan informasi
h. Teknik komunikasi dan pembinaan
18
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
harus memahami peraturan ataupun pedoman/standar yang terkait dengan
pelayanan kesehatan tingkat pertama/primer.
19
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
e. Peningkatan kemampuan dalam mengolah dan menganalisis data
Data dan hasil analisis data tersebut merupakan dasar dalam pelaksanaan
pembinaan pada cluster binaan yang sudah ditentukan.
5. PRINSIP PEMBINAAN
Prinsip yang diterapkan dalam pembinaan Puskesmas mencakup:
1. Komitmen
Komitmen dapat diartikan perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.
Hal ini dapat diartikan bahwa setiap orang/ pihak/ institusi wajib
berkomitmen terhadap pembinaan Puskesmas. Adanya komitmen ini
sangat diperlukan mulai dari tingkat pimpinan/ pengambil keputusan di
pemerintahan kabupaten /kota, dinas kesehatan daerah kabupaten/ kota,
Puskesmas, dan lintas sektor yang terkait untuk melakukan pembinaan
Puskesmas.
20
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Komitmen ini merupakan salah satu komponen yang dapat menjamin
kesinambungan kegiatan.
a. Pembinaan langsung
Pembinaan langsung adalah pembinaan yang dilakukan dengan
mengunjungi langsung lokasi setiap Puskesmas sesuai cluster binaan
dengan jadwal yang
telah ditetapkan. Pembinaan langsung harus dilaksanakan minimal 1 (satu)
kali dalam setahun.
b. Pembinaan tidak langsung
Pembinaan tidak langsung adalah pembinaan yang dilaksanakan tanpa
mengunjungi lokasi Puskesmas. Pembinaan ini dilaksanakan secara berkala
minimal 1 (satu) kali setiap 3 bulan. Jika ada hal yang dianggap
urgent/mendesak untuk dilakukan pembinaan maka dapat dilaksanakan
sesuai kebutuhan dan pertimbangan dari masing-masing daerah.
22
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Tabel 3 Indikator Keberhasilan Pembinaan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
24
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
BAB III
PELAKSANAAN PEMBINAAN PUSKESMAS
25
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
1. Analisis Situasi Puskesmas Binaan
Analisis situasi Puskesmas binaan dilakukan berdasarkan data yang
dikumpulkan dari berbagai sumber antara lain laporan Puskesmas
(elektronik atau nonelektronik), penilaian kinerja Puskesmas, pengisian
penilaian mandiri/ self assessment (SA) Puskesmas, maupun sumber
data lain yang relevan.
Laporan Puskesmas dan penilaian kinerja Puskesmas yang diterima
dinas kesehatan dearah kabupaten/kota, dikonfirmasi kelengkapan dan
akurasi
datanya, selanjutnya dikompilasi, diolah, dan didistribusikan secara
teratur ke semua unit untuk dapat dimanfaatkan. Masing-masing unit
kemudian melakukan analisis terhadap data capaian program setelah
memastikan bahwa data yang akan dianalisis sudah tervalidasi.
Selanjutnya TPCB dapat memanfaatkan hasil analisis data yang telah
dilakukan oleh masing- masing program tersebut untuk menyimpulkan
beberapa masalah kesehatan masyarakat di cluster binaannya.
Analisis situasi Puskesmas binaan juga dilakukan menggunakan hasil
pengisian penilaian mandiri/ self assessment (SA) Puskesmas.
Pelaksanaan SA oleh Puskesmas dilakukan sebagai berikut:
1. TPCB mengirimkan instrumen pembinaan terpadu ke Puskesmas di
awal tahun.
2. Setelah Puskesmas menerima instrumen tersebut, selanjutnya di
bawah koordinasi kepala tata usaha Puskesmas, melakukan penilaian
mandiri/ self assessment (SA) dengan mengisi instrumen tersebut.
Dalam melakukan SA Puskesmas diminta untuk menilai secara jujur
berdasarkan dokumen atau proses yang sudah atau sedang dilakukan,
sehingga memudahkan menyusun peta masalah.
3. Puskesmas mengirim hasil SA tersebut ke TPCB paling lambat 2 (dua)
hari efektif setelah Puskesmas melakukan SA di awal tahun.
4. Berdasarkan hasil SA Puskesmas, TPCB melakukan verifikasi dan
pembahasan hasil SA Puskesmas di dalam forum TPCB.
5. Kegiatan verifikasi terdiri dari:
1) Analisis hasil self assessment sesuai dengan bidang/seksi di dinas
26
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
kesehatan daerah kabupaten/kota
2) Membuat skala prioritas berdasarkan hasil analisis sebagai bahan
dalam melakukan pembinaan di Puskesmas
3) Telaah dokumen yang diperlukan.
4) Telusur lapangan, dan mengumpulkan data dengan wawancara
dan observasi apabila dibutuhkan
Penilaian mandiri tersebut juga perlu dilakukan setiap kali akan
melakukan
pembinaan langsung/ tidak langsung untuk menilai apakah telah
dilakukan
perbaikan sesuai rekomendasi dari hasil pembinaan sebelumnya. Dalam
hal ini, penilaian mandiri Puskesmas diterima TPCB paling lambat 1
(satu) minggu sebelum dilakukan pembinaan langsung/ tidak langsung
oleh TPCB.
Dari kegiatan analisis terhadap laporan dan SA Puskesmas serta data
relevan lainnya, TPCB dapat memperoleh gambaran:
a. Pemenuhan standar pelayanan yang telah dilakukan.
b. Tingkat pencapaian target program masing-masing Puskesmas,
cluster
binaan, dan seluruh wilayah kabupaten/kota dibandingkan dengan
target yang telah ditetapkan, kemudian dilihat kaitannya dengan:
1) Ketersediaan dan kapasitas sumber daya (seperti: sarana,
prasarana, alat, dan tenaga, anggaran, buka panduan/pedoman,
SOP) untuk penyelenggaraan pelayanan, termasuk kapabiltas
SDM.
2) Kesulitan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan kaitannya
dengan kondisi geografi wilayah, luas wilayah serta musim
(kemarau, penghujan dan musim angin barat).
3) Tersedianya pelayanan.
c. Kecenderungan pencapaian target kinerja dari waktu ke waktu, bulanan,
triwulanan, semesteran, dan di akhir tahun (atas hasil trend analysis),
d. Keterlibatan lintas sektor terkait dalam program-program kesehatan.
e. Kepesertaan atau hambatan dari tokoh masyarakat, dan masyarakat
peduli terhadap program yang dilaksanakan (untuk lebih mendorong
peran-serta kelompok inovator,27
dan mengelola kelompok penghambat).
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
f. Kondisi keterpaduan lintas program sesuai siklus hidup dalam
pelayanan Puskesmas.
1) Identifikasi masalah dan kendala
implementasi keterpaduan
program dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada
target sasaran di Puskesmas.
2) Identifikasi peluang untuk perbaikan dan peningkatan kinerja
keterpaduan lintas program di Puskesmas.
28
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
dan pembinaan tidak langsung oleh TPCB, dan dapat ditindaklanjuti dengan
pembinaan teknis oleh program.
1. Pembinaan Langsung
Pembinaan langsung dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pembinaan langsung ke seluruh Puskesmas dilakukan sesuai rencana
pembinaan yang telah disusun. Frekuensi pembinaan disesuaikan
dengan kondisi dan besaran masalah Puskesmas yang akan diperbaiki
serta ketersediaan sumber daya di dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota, minimal 1 (satu) kali dalam setahun.
2. Urutan Puskesmas yang mendapatkan pembinaan langsung oleh
TPCB ditentukan berdasarkan skala prioritas yang telah disepakati
oleh tim pada saat pembahasan SA yang diberikan oleh Puskesmas.
Skala prioritas dapat mempertimbangkan hal-hal seperti Puskesmas
sebagai percontohan, besaran masalah Puskesmas, Puskesmas yang
akan dilakukan survei pada tahun berjalan, kondisi geografis, dan
pertimbangan lainnya.
3. Pembinaan langsung dilakukan bersama oleh seluruh anggota TPCB
pada cluster binaannya masing-masing, atau paling sedikit oleh
anggota tim yang terkait dengan permasalahan prioritas yang dihadapi
oleh Puskesmas dengan tetap mempertimbangkan keterpaduan lintas
program pada pelaksanaan pembinaan tersebut.
4. Pembinaan langsung bertujuan untuk:
a. Memfasilitasi Puskesmas dalam penerapan Manajemen Puskesmas
yang baik dan benar.
b. Memfasilitasi Puskesmas dalam membuat Perencanaan Perbaikan
Strategis (PPS).
c. Memfasilitasi Puskesmas dalam membuat Pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien.
d. Memfasilitasi Puskesmas dalam Penerapan Standar Akreditasi
1) Penyelenggaraan Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas
(KMP).
29
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
2) Penyelenggaraan Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM).
3) Penyelenggaraan Pelayanan Upaya
Kesehatan Perseorangan, Laboratorium dan
Farmasi (UKPP).
4) Penyelenggaraan Program Prioritas Nasional (PPN)
5) Penyelenggaraan Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
e. Memfasilitasi Puskesmas dalam pengembangan inovasi Puskesmas
f. Memfasilitasi Puskesmas dalam penerapan adaptasi kebiasaan
baru.
g. Memfasilitasi Puskesmas dalam percepatan pencapaian target IKS
dan SPM bidang kesehatan.
h. Mendukung Penyelenggaraan Program Prioritas Nasional (PPN).
i. Memfasilitasi Puskesmas dalam kegiatan lain sesuai
dengan kebutuhan Puskesmas.
31
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Selama proses pembinaan ini, TPCB harus mampu mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan apa yang perlu dilakukan perbaikan di
Puskesmas dan melakukan pemetaan prioritas masalah beserta
kesepakatan jangka waktu tindak lanjut masalah tersebut.
Setelah pelaksanaan pembinaan, TPCB segera menyusun laporan yang
mencakup paling sedikit kegiatan pembinaan, analisis, kesimpulan dan
rekomendasi. Temuan yang membutuhkan tindak lanjut baik oleh
Puskesmas maupun TPCB dan/ atau yang membutuhkan pembinaan
teknis harus dituangkan pada bagian rekomendasi.
Laporan pelaksanaan pembinaan disampaikan kepada kepala dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota sebagai penanggung jawab TPCB dan
ke Puskesmas tempat dilakukan pembinaan paling lambat 7 (tujuh) hari
kerja setelah dilaksanakannya pembinaan.
3. Pembinaan Teknis
Jika ada masalah spesifik yang tidak dapat diselesaikan oleh TPCB maka
dilakukan pembinaan teknis oleh program teknis terkait. Pembinaan
teknis tersebut dapat dilakukan pada aspek manajerial maupun
pelayanan sesuai kebutuhan. Pelaksanaan pembinaan teknis dapat
melibatkan unsur terkait seperti unit pelaksana teknis daerah bidang
kesehatan, organisasi profesi, surveyor FKTP dan Puskesmas sebagai
percontohan sesuai kebutuhan.
Contoh pelaksanaan pembinaan teknis sebagai berikut:
1. Ditemukan masalah spesifik terkait capaian imunisasi dasar lengkap
(IDL) di sebuah Puskesmas rendah dalam kurun waktu 1 tahun ini,
maka pengelola program imunisasi di dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota melakukan pembinaan teknis ke Puskesmas.
Pengelola program mendampingi Puskesmas dalam menganalisis
masalah, menentukan pemecahan masalah dan kegiatan pemecahan
masalah (corrective action) yang pelaksanaannya secara terpadu di
Puskesmas. Pengelola program melakukan monitoring dan evaluasi
32
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
terhadap pelaksanaan kegiatan. Hasil pembinaan teknis dilaporkan
kepada TPCB sesuai dengan cluster Puskesmas.
2. Ditemukan masalah spesifik yaitu capaian indikator nasional mutu
yaitu keberhasilan pengobatan pasien TB sensitif obat (SO) di
sebuah Puskesmas rendah dalam kurun waktu 1 tahun terakhir,
maka pengelola program TB dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota melakukan pembinaan teknis ke Puskesmas.
Pengelola program mendampingi Puskesmas dalam menganalisis
masalah, menentukan pemecahan masalah dan kegiatan
pemecahan masalah (corrective action) yang pelaksanaannya
secara terpadu di Puskesmas. Pendampingan ini juga dapat
melibatkan laboratorium kesehatan daerah apabila ditemukan
masalah spesifik terkait mutu pemeriksaan di laboratorium
Puskesmas. Pengelola program melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan. Hasil pembinaan teknis dilaporkan
kepada TPCB sesuai dengan cluster Puskesmas.
3. Ditemukan masalah spesifik yaitu capaian akreditasi sebuah
Puskesmas 2 (dua) kali berturut-turut yaitu madya, maka pengelola
program akreditasi dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
melakukan pembinaan teknis ke Puskesmas. Pengelola program
mendampingi Puskesmas dalam menganalisis masalah, menentukan
pemecahan masalah dan kegiatan pemecahan masalah (corrective
action) yang pelaksanaannya secara terpadu di Puskesmas.
Pendampingan ini juga dapat melibatkan tim pendamping dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota, surveior yang berdomisili di
kabupaten/kota tersebut. Pengelola program melakukan monitoring
dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan. Hasil pembinaan teknis
dilaporkan kepada TPCB sesuai dengan cluster Puskesmas.
33
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
BAB IV
EVALUASI PELAKSANAAN PEMBINAAN
34
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
b. Memperoleh pembinaan oleh TPCB yang lebih baik pada tahun
berikutnya.
35
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
BAB V
PERAN DINAS KESEHATAN DAERAH PROVINSI
DAN KEMENTERIAN KESEHATAN
38
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Gambar 4. Contoh Pembagian Wilayah Binaan (Binwil)
Kabupaten/Kota
Untuk level Kementerian Kesehatan pembagian wilayah binaan per
level eselon 1 (satu) dan eselon 2 (dua) ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Tim Binaan Wilayah Bidang
Kesehatan. Apabila Tim Pembina Wilayah Daerah Provinsi menemukan
permasalahan yang harus ditindaklanjuti oleh teknis program, maka
dapat melibatkan expert, organisasi profesi, lintas program dan lintas
sektor terkait.
Dengan konsep pembinaan terpadu, berjenjang dan periodik
diharapkan tujuan pembinaan terhadap puskesmas sebagai ujung
tombak dapat tercapai yakni mendorong Puskesmas dalam memenuhi
standar pelayanan, meningkatkan kepatuhan standar pelayanan dan
terwujudnya budaya mutu di Puskesmas sehingga output yang
diharapkan mulai dari puskesmas terakreditasi maupun capaian target
kinerja baik SPM bidang kesehatan maupun indikator nasional, provinsi
dan kabupaten/kota dapat tercapai.
1. Pembinaan Langsung
Tim Pembina Wilayah dinas kesehatan daerah provinsi
memberikan pembinaan langsung dengan cara melakukan visitasi
ke dinas kesehatan daerah kabupaten/kota dan sampling
puskesmas. Pembinaan Langsung dilakukan minimal 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun. Pembinaan langsung dimaksudkan untuk
mendapatkan gambaran langsung masalah pembinaan yang
dihadapi dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. Tim Pembina
wilayah dapat pula mengambil sampling ke Puskesmas atas
temuan masalah.
Tim Pembina Wilayah Kementerian Kesehatan memberikan
pembinaan langsung dengan cara turun langsung ke dinas
kesehatan daerah provinsi. Pembinaan Langsung dilakukan
minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. Pembinaan langsung
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran langsung masalah
pembinaan yang dihadapi dinas kesehatan daerah provinsi. Tim
Pembina wilayah dapat pula mengambil sampling ke dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota dan/atau Puskesmas atas
temuan masalah.
40
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
dapat memantau progress pembinaan TPCB. Pembinaan
dilakukan dengan memberikan umpan balik/feedback, disertai
saran-saran perbaikan, atas informasi dari instrumen Pembinaan
Terpadu Puskesmas yang dikirimkan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota.
Tim Pembina Wilayah Kementerian Kesehatan memberikan
pembinaan tidak langsung tanpa turun ke lapangan. Pembinaan
dapat dilakukan melalui media daring seperti video conference,
chatting, email dan mekanisme lainnya. Pembinaan tidak langsung
dilakukan secara periodik minimal 1 (satu) kali setahun
dimaksudkan agar Tim Pembina Wilayah Kementerian Kesehatan
dapat memantau progress pembinaan Tim Pembina Wilayah dinas
kesehatan daerah provinsi. Pembinaan dilakukan dengan
memberikan umpan balik/feedback, disertai saran-saran
perbaikan, atas informasi dari instrumen Pembinaan Terpadu
Puskesmas yang dikirimkan dinas kesehatan daerah provinsi.
41
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Tabel 5 Indikator Keberhasilan Dinas Kesehatan Daerah Provinsi
LEVEL
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME
PEMBINAAN
Tim Pembina 1. Tersedia SK Binwil 1. Terlaksananya 1. Jumlah kabupaten/ 1. Seluruh kabupaten/
Wilayah dinas 2. Tersedia SDM baik pembinaan kota yang mencapai kota memenuhi SPM
kesehatan daerah dari segi jenis, jumlah sesuai jadwal. target SPM bidang bidang kesehatan di
provinsi dan kompetensi. 2. Terlaksananya kesehatan kabupaten/ kota.
3. Tersedia Program Pembinaan 2. Seluruh kabupaten/
dan kegiatan Terpadu pembinaan di kabupaten/kota. kotamencapai
Pembinaan terpadu 2. Tercapainya indikator indikator RPJMD
oleh Dinas Kesehatan Program bidang kesehatan di
Provinsi. oleh Kementerian Prioritas Nasional. kabupaten/ kota.
4. Tersedianya Kesehatan 3. Peningkatan 3. Tercapainya target
anggaran di APBD I pencapaian indikator RPJMD
untuk pelaksanaan IKS di daerah bidang kesehatan di
pembinaan terpadu kabupaten/kota yang provinsi.
oleh Dinas Kesehatan dibina. 4. Tercapainya target
Provinsi. indikator program
5. Tersedia Sarana, prioritas di tingkat
Prasarana dan Alat provinsi.
42
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
LEVEL
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME
PEMBINAAN
untuk pelaksanaan a. Penurunan
pembinaan terpadu AKI
dan kualitas
Imunisasi
e. Penurunan
prevalensi PTM
43
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
4. EVALUASI
1. Level dinas kesehatan daerah provinsi
Evaluasi pelaksanaan pembinaan TPCB oleh Tim Binwil Dinas
Kesehatan Provinsi dilakukan di akhir tahun atau awal tahun
setelah seluruh proses pembinaan dilakukan dalam bentuk
pertemuan di Provinsi secara daring atau luring yang dihadiri oleh
Kepala dinas kesehatan daerah provinsi, Tim Pembina Wilayah
dinas kesehatan daerah provinsi dan Tim Pembina Cluster
Binaan (TPCB) dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. Pada
pertemuan tersebut dapat dihadirkan lintas sektor terkait, expert,
organisasi profesi atau Tim Pembina Wilayah Kementerian
Kesehatan.Tujuan pertemuan adalah untuk melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan pembinaan yang telah dilakukan selama 1
tahun berjalan. Pertemuan dapat dipergunakan sebagai ajang
kaji banding/benchmarking antar Kabupaten/Kota. Hasil evaluasi
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dan arah
kebijakan serta memperbaiki kegiatan pembinaan ke depan.
44
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
BAB VI
PENCATATAN DAN PELAPORAN
45
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
1.2. PARAMETER PENILAIAN SKOR
MAKSIMAL
I. Pemenuhan Sumber Daya Manusia 80
II. Perencanaan Puskesmas 290
III. Penggerakan dan Pelaksanaan 60
Puskesmas
IV. Pengendalian, Pengawasan dan 20
Penilaian Kinerja Puskesmas
V. Peningkatan Mutu Puskesmas 50
VI. Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit dan Kesehatan Lingkungan
A. Penerapan Kewaspadaan Standar 90
B. Penerapan Kewaspadaan 30
Berdasarkan Transmisi
VII. Pelaksanaan SKDR Terhadap Penyakit 30
Menular Potensial KLB/Wabah
VIII. Cakupan Indikator Program 160
A. Kesehatan Ibu dan Anak
B. Imunisasi
C. Gizi
D. Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
E. Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga
1.3. UPAYA INOVASI
1.4. REKAPITULASI SKOR
1.5. RENCANA TINDAK LANJUT
46
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Instrumen Pembinaan Terpadu Puskesmas yang telah diisi
dikirimkan kepada TPCB dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum dilaksanakannya
pembinaan.
47
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Puskesmas yang dilakukan pembinaan. Laporan dan umpan balik
paling sedikit mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Uraian permasalahan spesifik yang dilakukan pembinaan.
2. Analisis akar permasalahan spesifik.
3. Langkah-langkah pembinaan yang telah dilakukan oleh Tim.
4. Permasalahan spesifik yang telah dapat diselesaikan.
5. Kendala yang dihadapi oleh Tim saat melakukan pembinaan.
6. Rencana atau usulan langkah-langkah yang akan dilakukan
pada pembinaan selanjutnya.
Laporan dan umpan balik dari TPCB disampaikan selambat-
lambatnya tiga hari kerja setelah terlaksananya pembinaan. Masing-
masing Ketua TPCB melaporkan kepada kepala dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota seluruh kegiatan pembinaan Puskesmas
pada cluster binaannya, termasuk kegiatan pembinaan teknis.
Laporan disampaikan secara berkala setiap tiga bulan sekali
selambat-lambatnya pada tanggal 5 bulan pertama pada triwulan
berikutnya. Laporan tersebut menggunakan tabel pada Tabel 6.
Tabel 6. Contoh tabel Laporan Pembinaan Puskesmas oleh TPCB.
48
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Selambat-lambatnya tanggal 10 Juli dilaporkan pelaksanaan
pembinaan Puskesmas pada semester pertama (bulan Januari-
Juni) tahun berjalan dan selambat-lambatnya tanggal 10 Januari
tahun berikutnya dilaporkan pelaksanaan pembinaan Puskesmas
pada semester kedua (bulan Juli-Desember). Pelaporan tersebut
menggunakan tabel pada Tabel 7.
Tabel 7. Contoh tabel Laporan Pembinaan Puskesmas tingkat
Kabupaten/Kota
49
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Tabel 8. Contoh tabel Laporan Pembinaan Puskesmas tingkat Provinsi.
50
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
BAB VII
PEMBIAYAAN
51
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
BAB VIII
PENUTUP
52
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
INSTRUMEN PEMBINAAN TERPADU PUSKESMAS OLEH DINAS
KESEHATAN
I. IDENTITAS PENGISI
Tanda tangan
1. Nama Kepala ………………………………………
Puskesmas/ Yang ……….
Melakukan pengisian
Instrumen
………………………………………
2. Nomor telepon seluler ……….
………………………………………
3. Tanggal Pengisian ……….
2. Nomor Registrasi - -
3. Tanggal Pendirian - -
4. Alamat ……………………………………………………………………
…………
5. Kecamatan
6. Kabupaten/Kota
7. Provinsi
53
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
8. Nomor Telepon
Puskesmas dan
Nomor Telepon
Whatsapp
A
1. Nomor Sertifikat Standar - -
54
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
III. LOKASI PUSKESMAS
B
Puskesmas tidak dekat kaki
4. gunung yang rawan terhadap 1. Ya 2. Tidak
tanah longsor
Puskesmas tidak dekat anak
5. sungai, sungai atau badan air 1. Ya 2. Tidak
yang dapat mengikis
pondasi
6. Puskesmas tidak di atas atau 1. Ya 2. Tidak
dekat dengan jalur patahan aktif
7. Puskesmas tidak di daerah 1. Ya 2. Tidak
rawan tsunami
8. Puskesmas tidak di daerah 1. Ya 2. Tidak
rawan banjir
9. Puskesmas tidak dalam zona 1. Ya 2. Tidak
topan
10. Puskesmas tidak di daerah 1. Ya 2. Tidak
rawan badai
11. Puskesmas mudah dijangkau 1. Ya 2. Tidak
oleh masyarakat
12. Puskesmas memiliki akses 1. Ya 2. Tidak
transportasi
Tersedia jalur yang aksesibel
13. untuk penyandang 1. Ya 2. Tidak
disabilitas yang rapi dan
bersih
14. Fasilitas parkir Puskesmas 1. Ya 2. Tidak
memadai, rapi dan bersih
Tersedia pagar keliling untuk
15. pengamanan Puskesmas dalam 1. Ya 2. Tidak
kondisi baik, rapi dan bersih
Puskesmas tidak berdiri di area
16. sekitar Saluran Udara Tegangan 1. Ya 2. Tidak
Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
55
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
III.C BANGUNAN PUSKESMAS
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) Puskesmas 1. Ya 2. Tidak
maksimal 60%
2. Koefisien Lantai bangunan (KLB) Puskesmas 1. Ya 2. Tidak
maksimal 1,8
3. Koefisien Daerah Hijau (KDH) Puskesmas 1. Ya 2. Tidak
minimal 15%
4. Tata letak ruang pelayanan pada bangunan
Puskesmas diatur berdasarkan zona
privasi kegiatan dan zona infeksius atau 1. Ya 2. Tidak
zona non infeksius serta zona pelayanan
5. Pencahayaan dan penghawaan Puskesmas 1. Ya 2. Tidak
nyaman dan aman di semua bagian
6. Lebar koridor Puskesmas minimal 2,4 meter, 1. Ya 2. Tidak
rapi dan bersih
7. Tinggi langit-langit Puskesmas minimal 2,8 1. Ya 2. Tidak
meter, rapi dan bersih
8. Bila antar bangunan/ruangan di dalam
Puskesmas menggunakan RAM, kemiringan 1. Ya 2. Tidak
tidak melebihi 7o
9. Bangunan Puskesmas permanen, rapi, 1. Ya 2. Tidak
bersih, tidak pengap dan tidak berbau
10. Lambang Puskesmas sesuai dengan PMK 43
tahun 2019 dalam kondisi baik, rapi dan 1. Ya 2. Tidak
bersih
11. Lambang Puskesmas diletakkan di depan 1. Ya 2. Tidak
bangunan yang mudah terlihat dari jarak jauh
12. Papan nama Puskesmas dalam kondisi baik, 1. Ya 2. Tidak
rapi dan bersih
13. Posisi bangunan terpisah dari bangunan lain 1. Ya 2. Tidak
56
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Dinding laboratorium Puskesmas tahan
18. bahan kimia, tidak berpori, dan dalam kondisi 1. Ya 2. Tidak
baik, rapi dan bersih
Material lantai Puskesmas kuat, kedap air,
19. permukaan rata, tidak licin, bewarna terang, 1. Ya 2. Tidak
dan dalam kondisi baik, rapi dan bersih.
Lantai KM/WC Puskesmas dari bahan yang
20. tidak licin, air buangan tidak menggenang, 1. Ya 2. Tidak
dan dalam kondisi baik, rapi dan bersih
Lebar bukaan pintu utama Puskesmas
21. minimal 120 cm dan dalam kondisi baik, rapi 1. Ya 2. Tidak
dan bersih
Lebar bukaan pintu ruang gawat darurat
22. Puskesmas minimal 120 cm dan dalam 1. Ya 2. Tidak
kondisi baik, rapi dan bersih
Pintu KM/WC pasien terbuka keluar dan lebar
23. daun pintu minimal 90 cm serta mudah untuk 1. Ya 2. Tidak
di buka dan ditutup serta dalam kondisi baik,
rapi, bersih
24. Material pintu untuk KM/WC kedap air 1. Ya 2. Tidak
Mempunyai KM/WC untuk penyandang
disabilitas dilengkapi dengan handrail yang
memiliki posisi dan ketinggian disesuaikan
25. dengan pengguna kursi roda dan 1. Ya 2. Tidak
penyandang disabilitas lain dan simbol
penyandang disabilitas dalam kondisi baik,
rapi dan bersih.
Halaman Puskesmas tidak banjir/tergenang
26. air saat hujan, dalam kondisi baik, rapi dan 1. Ya 2. Tidak
bersih
27. Tersedia drainase yang baik sehingga tidak 1. Ya 2. Tidak
membuat banjir saat hujan turun.
Kursi ruang tunggu cukup/memadai untuk
jumlah pasien yang datang, tidak sempit dan
28. tidak menganggu alur pelayanan/koridor serta 1. Ya 2. Tidak
rapi dan bersih
57
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
32. Terdapat taman obat yang tertata rapi di area 1. Ya 2. Tidak
Puskesmas
33. Puskesmas bebas dari asap rokok 1. Ya 2. Tidak
58
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Ruang Farmasi meliputi fungsi sebagai
berikut:
1) Ruang penerimaan resep 1. Ada 2. Tidak Ada
2) Ruang pelayanan resep dan peracikan 1. Ada 2. Tidak Ada
3) Ruang penyerahan obat 1. Ada 2. Tidak Ada
4) Ruang konseling 1. Ada 2. Tidak Ada
5) Ruang penyimpanan obat dan BMHP 1. Ada 2. Tidak Ada
6) Ruang arsip 1. Ada 2. Tidak Ada
i. Ruang Persalinan 1. Ada 2. Tidak Ada
j. Ruang Rawat Pasca Persalinan 1. Ada 2. Tidak Ada
k. Ruang Laboratorium 1. Ada 2. Tidak Ada
l. Ruang Rawat Inap* 1. Ada 2. Tidak Ada
42 Ketersediaan Ruang Penunjang
a. Ruang Tunggu 1. Ada 2. Tidak Ada
b. Ruang ASI 1. Ada 2. Tidak Ada
c. Ruang Sterilisasi 1. Ada 2. Tidak Ada
d. Ruang Cuci Linen 1. Ada 2. Tidak Ada
e. Ruang Penyelenggaraan makanan 1. Ada 2. Tidak Ada
(dapur/pantry)
f. Ruang Jaga Petugas* 1. Ada 2. Tidak Ada
g. Gudang Umum 1. Ada 2. Tidak Ada
h.Kamar mandi/WC Pasien/pengunjung
(terpisah laki-laki dan perempuan, 1. Ada 2. Tidak Ada
dikondisikan untuk dapat digunakan oleh
penyandang disabilitas dan lansia)
i. Rumah dinas tenaga kesehatan 1. Ada 2. Tidak Ada
j. Parkir kendaraan roda 2 1. Ada 2. Tidak Ada
k. Parkir Kendaraan Roda 4 1. Ada 2. Tidak Ada
l. Garasi Ambulans/Pusling 1. Ada 2. Tidak Ada
m. khusus penyimpanan Tabung O2 1. Ada 2. Tidak Ada
n. Ruang Lainnya …………………………… 1. Ada 2. Tidak Ada
(selain yang tertulis diatas)
59
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
III.D PRASARANA PUSKESMAS
1. SISTEM PENGHAWAAN (VENTILASI)
Bila menggunakan ventilasi alami pada
ruangan, minimal 15 % dari luas lantai 1. Ya 2. Tidak
ruangan tersebut
Terdapat pendingin ruangan/AC pada 1. Ya 2. Tidak
ruang farmasi yang terawat dan bersih
Terdapat pendingin ruangan/AC pada 1. Ya 2. Tidak
ruang tindakan yang terawat dan bersih
Terdapat pendingin ruangan/AC pada 1. Ya 2. Tidak
ruang persalinan yang terawat dan bersih
Terdapat pendingin ruangan/AC pada
ruang laboratorium yang terawat dan 1. Ya 2. Tidak
bersih
Di Laboratorium dan ruang pemeriksaan,
penempatan kipas angin/AC membuat
arah aliran udara bergerak dari petugas 1. Ya 2. Tidak
kesehatan ke arah pasien
Ventilasi ruang tunggu dan pemeriksaan
membuat nyaman dan aman pasien 1. Ya 2. Tidak
dan petugas Puskesmas serta dalam
kondisi baik, rapi dan bersih
Udara di dalam Puskesmas tidak 1. Ya 2. Tidak
pengap/terasa nyaman
Udara di dalam Puskesmas tidak berbau 1. Ya 2. Tidak
60
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Ketersediaan air untuk keperluan hygiene
dan sanitasi untuk pasien rawat jalan 15- 1. Ya 2. Tidak
20 liter/orang/hari
Ketersediaan air untuk keperluan hygiene
dan sanitasi untuk pasien rawat inap 40- 1. Ya 2. Tidak
60 liter/orang/hari
Ketersediaan air untuk keperluan hygiene
dan sanitasi untuk ruang bersalin 100 1. Ya 2. Tidak
liter/orang/hari
Sumber Air Bersih 1. Perusahaan Air Minum
(dapat diisi lebih dari 1 pilihan) 2. Sumber Air Tanah
3. Lainnya………………………
Saluran air limbah kedap air, bersih dari
sampah dan dilengkapi penutup dengan 1. Ya 2. Tidak
bak kontrol untuk menjaga, kemiringan
saluran minimal 1%
Terdapat IPAL Puskesmas 1. Ya 2. Tidak
Tersedia tempat sampah minimal 2 buah 1. Ya 2. Tidak
per ruangan
Puskesmas melakukan pemilahan
sampah infeksius, benda tajam, dan 1. Ya 2. Tidak
sampah non infeksius
Terdapat tempat penampungan
sementara (TPS) limbah B3 Puskesmas 1. Ya 2. Tidak
dengan kapasitas yang cukup dalam
kondisi baik, rapi dan bersih, dan berizin
Tersedia wastafel pada ruang persalinan,
ruang pemeriksaan umum, ruang gigi dan
mulut ruang farmasi, ruang laboratorium, 1. Ya 2. Tidak
toilet pengunjung, sputum booth dalam
kondisi baik, rapi dan bersih.
Tidak ada serbet/lap handuk/lap kain
untuk mengeringkan tangan di 1. Ya 2. Tidak
dekat wastafel
Tersedia handrub di ruang rawat inap dan
pasca persalinan, koridor Puskesmas, 1. Ya 2. Tidak
dan pintu keluar Puskesmas
Tersedia septic tank yang tersambung ke
IPAL. Jika dengan resapan maka harus 1. Ya 2. Tidak
secara rutin dilakukan penyedotan
4. SISTEM KELISTRIKAN
Sumber daya listrik utama Puskesmas 1. PLN
2. Tenaga Surya/Solarsel
61
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
3. Generator listrik dengan
bahan bakar cair atau
elpiji gas
4. Tenaga Angin
5. Tenaga Air
6. Lainnya:…………
Kekuatan daya listrik PLN …………… VA
Sumber daya listrik cadangan/darurat 1. Generator listrik
2. Uninterruptibe Power
Supply (UPS)
Kekuatan daya listrik cadangan …………… VA
Listrik tersedia 24 jam dalam sehari 1. Ya 2. Tidak
Ketersediaan listrik mencukupi untuk 1. Ya 2. Tidak
kebutuhan pelayanan Puskesmas
Tersedia sumber daya listrik
cadangan/darurat minimal 75% dari daya 1. Ya 2. Tidak
listrik normal
Peletakan/penataan kabel listrik
Puskesmas dalam kondisi yang aman, 1. Ya 2. Tidak
baik dan rapi.
5. SISTEM KOMUNIKASI
a. Tersedia saluran telefon kabel
1. Ada 2. Tidak
Puskesmas
b. Tersedia telepon seluler khusus 1. Ada 2. Tidak
Puskesmas
c. Tersedia telepon khusus di Unit Gawat 1. Ada 2. Tidak
Darurat
d. Tersedia jaringan internet berfungsi 1. Ada 2. Tidak
e. Pemanggilan pasien terdengar dengan 1. Ya 2. Tidak
jelas di area ruang tunggu
f. Terdapat sistem antrian menggunakan 1. Ya 2. Tidak
nomor yang jelas
g. Terdapat mesin nomor antrian bagi 1. Ya 2. Tidak
pasien yang mendaftar
h. Terdapat monitor/TV yang
menginformasikan nomor urut antrian 1. Ya 2. Tidak
pasien yang sedang di panggil
i. Terdapat perkiraan waktu pelayanan 1. Ya 2. Tidak
untuk range nomor antrian tertentu
6. SISTEM GAS MEDIS
62
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Tabung gas medis (Oksigen) Puskesmas
di cat warna putih dan dalam kondisi 1. Ya 2. Tidak
baik dan bersih
Saat digunakan tabung gas medis harus
menggunakan pengaman seperti troli 1. Ya 2. Tidak
tabung atau dirantai dan dalam kondisi
rapi
Saat tabung tidak digunakan tabung
harus menggunakan tutup
pelindung/katup yang dipasang erat dan 1. Ya 2. Tidak
dirantai
7. SISTEM PROTEKSI PETIR
Puskesmas mempunyai sistem proteksi 1. Ada 2. Tidak
petir terstandar
8. SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
Puskesmas mempunyai Alat Pemadam
Api Ringan (APAR) dalam kondisi baik, 1. Ya 2. Tidak
rapi dan bersih
APAR berkapasitas 2 kg, terpasang
minimal satu buah, antara satu dan
lainnya tidak boleh melebihi 15 m, 1. Ya 2. Tidak
dalam kondisi baik, rapi dan bersih
APAR diletakan pada dinding dengan
ketinggian antara 15 - 120 cm dari 1. Ya 2. Tidak
permukaan lantai, dalam kondisi baik,
rapi dan bersih
Di Ruang Genset tersedia APAR CO2
1. Ya 2. Tidak
63
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
b. Bila Ram, Apakah itu:
Landaian Menerus, Berbelok, Berbalik
Arah, atau Kearah Pintu, maka: Sudut
Kemiringan Pijakan (≤70 dan panjang 1. Sesuai
mendatar Ram Maksimal (9 m), Lebar 2. Tidak Sesuai
Pijakan Minimal 120 cm, Lebar Bordes
minimal 180 cm (Bila di lantai atas
untuk pelayanan), sesuai ketentuan
11. PUSKESMAS KELILING DAN
AMBULANS
a. Kendaraan Puskesmas Keliling (Roda
4/ 4WD/ Perahu Bermotor / Lainnya); 1. Ada 2. Tidak Ada
Jumlah: ……. Unit
b. Kendaraan Ambulans (Roda 4 / 4WD /
Perahu Bermotor / 1. Ada 2. Tidak Ada
Lainnya:
…………………… Unit
c. Roda-2: Standar/Trail:……... Unit 1. Ada 2. Tidak Ada
d. Puskesmas keliling dalam kondisi baik,
bersih dan berfungsi serta mempunyai 1. Ya 2. Tidak
perlengkapan/alat yang lengkap
sebagai puskesmas keliling
e. Ambulan Puskesmas dalam kondisi
baik, bersih dan berfungsi serta 1. Ya 2. Tidak
mempunyai alat kesehatan yang
lengkap sebagai ambulan
f. Puskesmas mempunyai daftar rujukan
RS yang jelas dan sesuai dengan 1. Ya 2. Tidak
kebutuhan pasien
Keterangan: *) untuk Puskesmas rawat inap
64
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
III.E PERALATAN PUSKESMAS
1. Ada, Lengkap
1. Set Pemeriksaan Umum 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
2. Set Tindakan Medis/Gawat Darurat 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
3. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
4. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
5. Set Pelayanan KB 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
6. Set Imunisasi 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
7. Set Obstetri & Ginekologi 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
8. Set AKDR Pasca Plasenta 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
9. Set Bayi Baru Lahir 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
10. Set Kegawatan Maternal dan Neonatal 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
11. Set Perawatan Pasca Persalinan 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
12. Set Pemeriksaan Khusus 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
13. Set Kesehatan Gigi dan Mulut 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
14. Set Komunikasi, Informasi dan Edukasi
2. Ada, Tidak Lengkap
(KIE) berbagai kebutuhan 3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
15. Set ASI
2. Ada, Tidak Lengkap
65
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
16. Set Laboratorium 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
17. Set Farmasi 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
18. Set Rawat Inap* 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
19. Set Sterilisasi 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
Set Alat Tambahan untuk Dokter Layanan 1. Ada, Lengkap
20. Primer/Puskesmas sebagai Wahana 2. Ada, Tidak Lengkap
Pendidikan Dokter Layanan Primer 3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
21. Set Puskesmas Keliling 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
22. Kit Keperawatan Kesehatan Masyarakat 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
23. Kit Imunisasi 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
24. Kit UKS 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
25. Kit UKGS 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
26. Kit Bidan 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
27. Kit Posyandu 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
28. Kit Sanitarian 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
1. Ada, Lengkap
29 Kit Kesehatan Lansia/Kit Posbindu PTM 2. Ada, Tidak Lengkap
3. Tidak ada
Kit Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini 1. Ada, Lengkap
30.
Tumbuh Kembang (SDIDTK) 2. Ada, Tidak Lengkap
66
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
3. Tidak ada
Puskesmas sudah tidak menggunakan
31. alat kesehatan yang mengandung air 1. Ya 2. Tidak
raksa (Hg) untuk tensimeter, termometer,
amalgam gigi.
32. Alat kesehatan Puskesmas terkalibrasi 1. Ya 2. Tidak
sesuai peraturan satu tahun sekali
33. Puskesmas menggunakan alat kesehatan 1. Ya 2. Tidak
yang mempunyai izin edar.
Alat kesehatan Puskesmas yang telah
34. selesai digunakan diletakan pada 1. Ya 2. Tidak
tempatnya dalam kondisi rapi dan bersih.
35. Puskesmas telah menggunakan alat 1. Ya 2. Tidak
kesehatan produk dalam negeri
Keterangan: *) Untuk Puskesmas rawat inap
67
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
III.G SUMBER DAYA MANUSIA
1. Kepala Puskesmas 1. Dokter Umum
2. Dokter Gigi
3. Sarjana KesehatanMasyarakat
4. Lain-
lain…………………………………
……
Apakah kepala
1. Puskesmas telah 1. Ya 2.
mengikuti pelatihan Tidak
Manajemen Puskesmas
2. Melaksanakan
pengisian dan update 1. Ya 2.
berkala Aplikasi Tidak
SISDMK
4. Jumlah SDM berdasarkan jenis tenaga dan status kepegawaian
JENIS PNS PPPK NON PNS PENSIU TOTAL
TENAGA DAN NS PTT LAIN- N
STATUS DAERA TAHUN
KEPEGAWAIA H LAIN DEPAN
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9=
3+4+5
+6+7+
8
a. Dokter
b. Dokter Layanan
Primer (DLP)
c. Dokter Gigi
d. Perawat
e. Bidan
f. Tenaga
promosi
kesehatan dan
ilmu perilaku
g. Tenaga sanitasi
lingkungan
h. Nutrisionis
i. Apoteker
j. Tenaga teknis
kefarmasian
k. Ahli teknologi
laboratorium
medik
l. Tenaga sistem
informasi
kesehatan
m. Tenaga
administrasi
keuangan
68
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
n. Tenaga
ketatausahaan
o. Pekarya
p. Lain-lain,
sebutkan:
1) Tenaga
kesehatan
tradisional
2) …………
TOTAL
Keterangan: *) Untuk Puskesmas rawat inap
69
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
III.H PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
70
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
8. Bila jawaban nomor 7 (Ya), sebutkan 1. Upaya perbaikan/peningkatan
bentuk rumusan upaya inovasi Saudara? kinerja untuk mencapai
target kinerja & mutu layanan
Puskesmas pada waktunya
2. Upaya percepatan
pencapaian target kinerja &
mutu layanan Puskesmas
sebelum target waktu yg
ditetapkan sebelumnya.
3. Untuk kedua tujuan,
perbaikan/ peningkatan dan
percepatan
9. Status IKS Puskesmas terakhir, sebutkan 1. > 0,800
tahun …. 2. 0,500-0,800
3. < 0,500
72
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
6 Pemenuhan Jenis dan jumlah SDM
sumber daya kesehatan Puskesmas SDM
manusia (SDM) terpenuhi sesuai Kesehat
analisis beban kerja an 10
(Permenkes 33 tahun Puskes
2015 tentang Analisis mas
Beban Kerja SDM sesuai
Kesehatan) ABK
Standar minimal sesuai
dengan Permenkes 43
tahun 2019 tentang
Puskesmas
SDM
Kesehat
an
Puskes
mas
sesuai 5
standar
minimal
tetapi
tidak
sesuai
ABK
SDM
Kesehat
an
Puskes
mas
tidak 0
sesuai
ABK
dan
standar
minimal
7 Penerapan Sistem rujukan Aplikasi
Sistem Rujukan terintegrasi sudah Sisrute
Terintegrasi diterapkan ditandai tersedia
(Sisrute) dengan: pemanfaatan dan
Aplikasi Sisrute dalam dimanfa 10
proses rujukan atkan
pasien
ke FKRTL atau ke FKTP secara
lainnya rutin
(>50
kasus
73
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
pertahu
n)
Aplikasi
Sisrute
telah
tersedia
tetapi
frekuen
si
pemanf 5
aatanny
a
rendah
(< 50
kasus
per
tahun)
Aplikasi
Sisrute
belum 0
tersedia
8 Pelaksanaan Sistem Informasi Pencata
Sistem Informasi Puskesmas telah tan dan
Puskesmas diterapkan dengan baik pelapor
di Puskesmas ditandai an
dengan: adanya dilakuka
pencatatan dan 10
n
pelaporan Puskesmas
dalam bentuk elektronik sesuai
atau non elektronik ketentu
sesuai dengan an dan
ketentuan yang berlaku. tepat
(Permenkes 31 tahun waktu
2019 tentang Sistem Pencata
Informasi Puskesmas) tan dan
pelapor
an
dilakuka
n
sesuai 5
ketentu
an
tetapi
tidak
tepat
waktu
74
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Pencata
tan dan
pelapor
an tidak
0
dilakuka
n
sesuai
dengan
ketentu
an.
SKOR MAKSIMAL 80
75
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
terdapat dialokasikan
ketidaksesuaian untuk
antara usulan Puskesmas
anggaran dengan (APBN,
anggaran yang APBD,
diterima oleh Dana
Puskesmas Kapitasi,
dana lain)
Tidak
semua
kegiatan di
RUK tahun
N yang 5
disesuaikan
menjadi
RPK tahun
N
Tidak
dilakukan
penyesuaia
n RUK
tahun N
menjadi
RPK tahun
N
berdasarkan
ketersediaa
n sumber 0
daya yang
dialokasikan
untuk
Puskesmas/
tidak ada
kaitan
antara RUK
tahun N
dengan
RPK tahun
N
b.2 RPK disusun RPK
secara rinci disusun
(Januari s.d secara rinci
Desember) (Januari s.d 10
berdasarkan Desember),
usulan pengelola berdasarkan
program dengan usulan
76
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
memperhatikan program
kondisi dan situasi dengan
lokal (contoh: memperhati
bulan puasa, kan kondisi
musim, dll) dan situasi
lokal
(contoh:
bulan
puasa,
musim, dan
lain-lain)
RPK
disusun
secara rinci
(Januari s.d
Desember), 5
tidak
berdasarkan
usulan
pengelola
program
Tidak
disusun
RPK secara 0
rinci
(bulanan)
b.3 RPK dan draft RPK dan
RKA tahun (N) draft RKA
diserahkan tahun (N)
Puskesmas ke diserahkan
Dinkes Kab/Kota Puskesmas
untuk ke Dinkes
mendapatkan Kab/Kota
persetujuan rincian untuk 10
anggaran RKA mendapatka
n
persetujuan
rincian
anggaran
RKA secara
tepat waktu
Hanya RPK,
atau hanya
draft RKA 5
tahun N,
yang
77
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
diserahkan
ke Dinkes
Kab/Kota
RPK dan
draft RKA
tahun (N)
tidak
diserahkan 0
Puskesmas
ke Dinkes
Kab/Kota
c. Puskesmas Puskesmas
mempunyai RUK menyusun
tahun mendatang. dokumen 10
Tahun RUK tahun
mendatang akan mendatang
dilambangkan (N+1)
dengan N+1. Puskesmas
tidak
menyusun
dokumen 0
RUK tahun
mendatang
(N+1)
d. Dokumen RUK
d.1 Ada hasil Ada hasil
analisis masalah analisis
kesehatan masalah
masyarakat dari kesehatan
data Puskesmas masyarakat
(profil, Program dari data
Indonesia Sehat Puskesmas
dengan (profil,
Pendekatan Program
Keluarga, Indonesia
pencapaian Sehat 10
program, SMD,dll), dengan
dengan Pendekatan
memperhatikan Keluarga,
hasil Penilaian pencapaian
Kinerja program,
Puskesmas tahun SMD, dll),
sebelumnya. dengan
memperhati
kan hasil
Penilaian
78
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Kinerja
Puskesmas
tahun
sebelumnya
Ada hasil
analisis
masalah
kesehatan
masyarakat
dari data
Puskesmas
(profil,
Program
Indonesia
Sehat
dengan
Pendekatan
Keluarga, 5
pencapaian
program,
SMD, dll),
tetapi tidak
memperhati
kan hasil
Penilaian
Kinerja
Puskesmas
tahun
sebelumnya
.
Tidak ada
hasil
analisis
masalah 0
kesehatan
masyarakat
di
Puskesmas
79
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
d.2 Ada laporan
Puskesmas dalam
mendampingi dan
membimbing
masyarakat
melakukan Survei
Mawas Diri, yang
meliputi:
- Ada umpan balik Ada umpan
hasil analisis balik ke
masalah masyarakat
kesehatan kepada berupa hasil
masyarakat, untuk analisis
menyadarkan masalah;
masyarakat masyarakat
tentang adanya sadar pada
masalah di masalah
lingkungannya kesehatann
yang perlu diatasi, ya yang
termasuk oleh dibuktikan
masyarakat secara dengan
mandiri, dengan adanya
memperhatikan informasi
ketersediaan penggerakk 10
sumber daya dan an sumber
potensi sumber daya di
daya di masyarakat
masyarakat yang untuk
dapat digerakkan mengatasi
masalah
kesehatan
yang
dibuktikan
dengan
dokumen
fisik
(pemberitah
uan,
laporan,foto,
dll)
80
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Ada umpan
balik ke
masyarakat
berupa hasil
analisis
masalah,
tetapi
belum ada
informasi
penggerakk
an sumber
daya di
masyarakat
untuk 5
mengatasi
masalah
kesehatan
tetapi tidak
dapat
dibuktikan
dengan
dokumen
fisik
(pemberitah
uan,
laporan,foto,
dll)
Tidak ada
umpan balik 0
ke
masyarakat
- Ada tabulasi hasil Ada tabulasi
wawancara yang hasil
dilaksanakan oleh wawancara, 10
kader kesehatan sesuai
masyarakat dengan
pelaksana SMD kriteria
kepada Ada tabulasi
masyarakat hasil
lainnya, dengan wawancara,
menggunakan tetapi tidak
kuesioner yang sesuai 5
disusun dengan
masyarakat, untuk kriteria
mendapatkan menggunak
umpan balik an
81
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
masyarakat kuesioner
tentang pelayanan yang
Puskesmas dan disusun
hal yang perlu masyarakat
diperbaiki, dan atau
termasuk harapan tidak
dan permintaan mendapat
masyarakat dalam umpan balik
hidup sehat masyarakat
Tidak ada
tabulasi
hasil 0
wawancara
83
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Kepala han yang
Puskesmas dilaporkan
ke Kepala
Puskesmas
Ada Berita
Acara/Lapor
an hasil
Musrenbang
Desa/Kelura 5
han, tetapi
belum
dilaporkan
ke Kepala
Puskesmas
Tidak ada
Berita
Acara/Lapor
an hasil 0
Musrenbang
Desa/Kelura
han
d.5 Laporan Ada laporan
penanggung jawab penanggung
daerah binaan jawab
dilaporkan ke daerah
kepala Puskesmas binaan ke
dan diteruskan ke Kepala
penanggung jawab Puskesmas,
program untuk dan
diolah dan diteruskan
dilakukan analisis. ke
Hasil analisis penanggung
dibahas dalam jawab
lokakarya mini program 10
bulanan rutin untuk untuk diolah
keterpaduan lintas dan
program dalam dianalisis.
usulan kegiatan Hasil
Puskesmas analisis
dibahas
dalam
lokakarya
mini
bulanan
rutin untuk
keterpaduan
84
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
lintas
program
dalam
usulan
kegiatan
Puskesmas
Ada laporan
penanggung
jawab
daerah
binaan ke
Kepala
Puskesmas,
tetapi tidak
diteruskan
ke
penanggung
jawab 5
program
untuk diolah
dan
dianalisis
dan/atau
tidak
dibahas
dalam
lokakarya
mini
bulanan
Tidak ada
laporan/kom
0
pilasi
laporan
85
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
d.6 Ada laporan Ada laporan
lokakarya mini lokakarya
bulanan kedua, mini
yang menjadi bulanan
bahan masukan kedua, yang
dalam melengkapi menjadi
rancangan RUK bahan
Puskesmas tahun masukan
(N+1), dengan dalam
kegiatan yang melengkapi
terpadu lintas rancangan
program, dan RUK
dijadikan bahan Puskesmas 10
lokakarya mini tahun (N+1),
lintas sektor dengan
pertama kegiatan
yang
terpadu
Lintas
Program ,
dan
dijadikan
bahan
lokakarya
mini
lintas
sektor
Ada laporan
lokakarya
mini
bulanan
kedua, tidak
menjadi
bahan
masukan
dalam
melengkapi
RUK, tidak 5
menggamba
rkan
keterpaduan
lintas
program,
dan atau
tidak
dijadikan
bahan
86
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
lokakarya
mini
lintas
sektor
Tidak ada
laporan
lokakarya
mini 0
bulanan
kedua
d.7 Dalam Ada
lokakarya mini pembahasa
lintas sektor n dengan
pertama, ada lintas sektor
pembahasan dan 10
dengan lintas mendapatka
sektor untuk n dukungan
mendapatkan penyelesaia
dukungan n masalah
penyelesaian Ada
masalah yang pembahasa
berada diluar n dengan
kendali lintas
kesehatan/Puskes sektor, 5
mas, dibuktikan tetapi tidak
dengan dokumen mendapatka
hasil rapat dan n dukungan
notulen. penyelesaia
n masalah
Tidak ada
pembahasa 0
n dengan
lintas sektor
d.8 Hasil lokakarya Ada hasil
mini lintas sektor lokakarya
pertama dibahas mini lintas
dlm Musrenbang sektor 10
Kecamatan. pertama
yang
dibahas
dalam
87
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Musrenbang
Kecamatan
Tidak ada
hasil
lokakarya
mini lintas
sektor
pertama 0
yang
dibahas
dalam
Musrenbang
Kecamatan
d.9 Draft RUK Draft RUK
tahun (N+1) hasil tahun (N+1)
kesepakatan diserahkan
dalam ke dinas
Musrenbangmat kab/kota
diserahkan ke sebelum
Dinkes Kab/Kota musrenbang 10
sebelum kab,
Musrenbangkab selengkapn
selengkapnya ya dengan
dengan Kerangka kerangka
Acuan Kegiatan acuan
kegiatan
Draft RUK
diserahkan
ke Dinkes
Kab/kota,
tetapi
diserahkan
setelah
musrenbang 5
kab dan
atau
diserahkan
tanpa
adanya
Kerangka
Acuan
Kegiatan
Draft RUK
tidak 0
diserahkan
88
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ke dinkes
kab/kota
89
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
anggaran, sesuai
standar
a.2
Dimanfaatkannya Bila dalam 5
sumber daya rangkaian
secara efisien tidak
terpenuhi 0
untuk mencapai
target kinerja & lebih dari 1
mutu Puskesmas (satu)
90
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Bila lebih
dari 2 unsur
tidak
terpenuhi
dalam 0
setiap
pelaksanaa
n upaya
Puskesmas
b.1 Puskesmas
mengakses semua
sasaran dengan
pelayanan yang
berkualitas
b.2 Pencegahan
resiko dan potensi
resiko kesehatan
masyarakat
b.4 Adanya
keterpaduan
layanan
Puskesmas
b.5 Adanya
Pemberdayaan
masyarakat
menuju
kemandirian hidup
sehat, kemampuan
dalam mengatasi
sebagian masalah
kesehatan
masyarakat,
menolong diri
sendiri dalam
batas
kewenangan
b.6 Adanya
peningkatan
91
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
kepuasan
masyarakat
b.7 adanya
intervensi lanjut
terhadap masalah
kesehatan di
masyarakat
Bila lima
unsur (c.1
s.d c.5)
terpenuhi
dalam 10
setiap
pelaksanaa
n upaya
Puskesmas,
Bila 1 atau 2
c. Pelaksanaan unsur tidak
UKP memenuhi terpenuhi
semua unsur dalam
setiap 5
kegiatan
sebagai berikut: pelaksanaa
n upaya
Puskesmas
Bila lebih
dari 2 unsur
tidak
terpenuhi
dalam 0
setiap
pelaksanaa
n upaya
Puskesmas
c.1 peningkatan
kinerja & mutu
Yankes Individu
c.2 peningkatan
Keselamatan
Pasien/Patient
Safety, sekaligus
pencegahan risiko
c.3 pencegahan
dan
penanggulangan
infeksi (PPI)
92
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
c.4 Pemberdayaan
individu untuk
hidup sehat
mandiri
c.5 Peningkatan
kepuasan
pelanggan
(customized)
3 Perencanaan a. Dibuat formasi Dibuat
Puskesmas berdasarkan ABK formasi
terdokumentasika dan peta jabatan berdasarkan 10
n dalam RUK ABK dan
dan RPK juga peta jabatan
mencakup Dibuat
pengelolaan formasi,
sumber daya tetapi tidak
berdasarkan 5
ABK atau
peta jabatan
Tidak dibuat 0
formasi
b. Ada
Perencanaan Perencanaa
Kebutuhan SDM n
Kesehatan Kebutuhan
sesuai dengan SDM 10
ABK dibuktikan Kesehatan
dalam bentuk sesuai
dokumen dengan
ABK
Ada
Perencanaa
n
kebutuhan, 5
tidak sesuai
dengan
ABK
Tidak ada
rencana
penambaha 0
n tenaga
kesehatan
c. Ada upaya
penambahan
terkait sumber
daya, terdiri dari:
93
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
c.1 Ada tindak Ada tindak
lanjut yang lanjut
dilakukan yang
Puskesmas dilakukan 10
terhadap hasil sesuai
dokumen rencana
perencanaan yang
disusun
kebutuhan SDM Ada tindak
Kesehatan yang lanjut yang
telah disusun (baik dilakukan,
usulan tidak sesuai 5
penambahan atau rencana
yang
redistribusi tenaga)
disusun
Tidak ada 0
tindak lanjut
c.2 Perencanaan Ada
kebutuhan perencanaa
peralatan n kebutuhan
Puskesmas (alat peralatan 10
kesehatan dan non Puskesmas,
alat kesehatan) sesuai
sesuai persyaratan persyaratan
di PMK 43 tahun Ada
2019, PMK 31 perencanaa
tahun 2018, dan n kebutuhan
PMK 54 tahun peralatan 5
2015 (jenis Puskesmas,
lengkap, Jumlah tidak sesuai
cukup & kondisi persyaratan
alat, jenis lengkap
tetapi jumlah Tidak ada
masih kurang, perencanaa 0
jenis & jumlah n kebutuhan
masih kurang,dsb) peralatan
Puskesmas
c.3 Ada tindak Ada
lanjut yang dokumen 10
dilakukan tindak lanjut
Puskesmas
terhadap hasil
dokumen tidak ada
perencanaan dokumen 0
peralatan tindak lanjut
Puskesmas yang
disusun
94
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
c.4 Perencanaan Ada
kebutuhan sarana perencanaa
prasarana n kebutuhan
Puskesmas sesuai sarana 10
persyaratan di prasarana
PMK 43 tahun Puskesmas,
2019, PMK 31 sesuai
tahun 2018 persyaratan
(memuat penilaian Ada
kondisi sarana perencanaa
prasarana) n kebutuhan
sarana 5
prasarana
Puskesmas,
tidak sesuai
persyaratan
Tidak ada
perencanaa
n kebutuhan 0
sarana
prasarana
Puskesmas
c.5 Ada tindak ada
lanjut yang dokumen 10
dilakukan tindak lanjut
Puskesmas
terhadap hasil
dokumen
tidak ada
perencanaan 0
dokumen
sarana prasarana
tindak lanjut
Puskesmas sesuai
rencana yang
disusun
c.6 Alokasi ≥ 80 %
anggaran dapat kebutuhan
membiayai semua Puskesmas 10
kebutuhan terpenuhi
Puskesmas anggaranny
a
60% s.d. <
80%
kebutuhan
Puskesmas 5
terpenuhi
anggaranny
a
95
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
< 60 %
kebutuhan
Puskesmas 0
terpenuhi
anggaranny
a
c.7 usulan ada
pengadaan, dokumen
perbaikan atau usulan
pengembangan pengadaan,
sistem informasi perbaikan
kesehatan atau
dan/atau teknologi pengemban
tepat guna gan 10
perangkat
sistem
informasi
kesehatan
dan/atau
teknologi
tepat guna
tidak ada
dokumen
usulan
pengadaan,
perbaikan
atau
pengemban
gan 0
perangkat
sistem
informasi
kesehatan
dan/atau
teknologi
tepat guna
96
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
III. PENGGERAKAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS
NO ELEMEN KRITERIA SKORING NILAI SELF NILAI
PENILAIAN ASSESMENT HASIL
VALIDA
SI
1 Pelaksanaan Tersedia - Memenuhi
kegiatan di dokumen- semua kriteria
Puskesmas dokumen, untuk nilai 10
dipandu dengan kegiatan-kegiatan - Bila salah
kebijakan, yang satu kriteria
pedoman, dan diselenggarakan
prosedur yang Puskesmas: tidak
jelas terpenuhi nilai
Kebijakan,
5
Manual Mutu
-Tidak
RUK
memenuhi
atau rencana
semua
strategis
kriteria, nilai 0
5 Tahunan
PTP (RUK dan
RPK) tahunan
Pedoman/Pand
uan
KAK
SOP
Pengendalian
Dokumen
Rekaman hasil-
hasil kegiatan
Ambil sampel 2
kegiatan untuk
masing-masing:
Terkait
UKM dan UKP,
lihat dokumen-
dokumen di atas
apakah lengkap
dan
isinya relevan.
97
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
NO ELEMEN KRITERIA SKORING NILAI SELF NILAI
PENILAIAN ASSESMENT HASIL
VALIDA
SI
disosialisasikan Lintas terpenuhi nilai
ke sasaran program 5
dengan bukti - Tidak ada nilai
adanya 0
dokumen
kesepakatan
keterpaduan
lintas
program
Lintas sektor
terkait,
dengan bukti
adanya
dokumen
dukungan
pemecahan
masalah
yang
penyebab
dan latar
belakangnya
diluar
kendali
Puskesmas
Sasaran/ma
syarakat
dengan bukti
dokumen
peran serta
aktif
masyarakat
dalam
mengatasi
sebagian
masalahnya
secara
mandiri.
98
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
NO ELEMEN KRITERIA SKORING NILAI SELF NILAI
PENILAIAN ASSESMENT HASIL
VALIDA
SI
lintas sektor dan Lintas program - Memenuhi
masyarakat dengan sebagian
sasaran di bukti adanya kriteria nilai 5
Puskesmas kesepakatan - Tidak ada nilai
keterpaduan 0
lintas program
Lintas
sektor terkait,
dengan bukti
adanya
dukungan
pemecahan
masalah
yang
penyebab
dan latar
belakangnya
diluar
kendali
Puskesmas
Masyarakat
dengan
bukti adanya
peran serta
aktif
masyarakat
dalam
mengatasi
sebagian
masalahnya
secara mandiri.
4 Pelaksanaan 1. Tersedia - Memenuhi
kegiatan di bukti semua kriteria
Puskesmas pelaksanaan nilai 10
dimonitor oleh monitoring - Memenuhi
Kepala kegiatan sebagian
Puskesmas dan Puskesmas
kriteria nilai 5
penanggung oleh
jawab terkait. Kepala - Tidak ada nilai
Puskesmas dan 0
penanggung
jawab terkait.
2. Tersedia
analisis
hasil
monitoring
pelaksanaan 99
kegiatanTerpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
Pedoman Pembinaan
dan
rumusan
NO ELEMEN KRITERIA SKORING NILAI SELF NILAI
PENILAIAN ASSESMENT HASIL
VALIDA
SI
rencana
tindak
lanjutnya
yang dilakukan
oleh
penanggung
jawab
terkait, yang
dilihat dari
laporan
lokakarya mini
5 Terdapat upaya Ada upaya yang - Memenuhi
Puskesmas untuk dilakukan oleh semua kriteria
memperoleh Puskesmas untuk nilai 10
masukan dari mendapatkan - Memenuhi
pelanggan/sasara umpan balik dari sebagian
n mengenai masyarakat tentang kriteria nilai 5
kualitas dan layanan yang - Tidak ada nilai
kepuasan diterimanya, yaitu 0
terhadap 1. Secara
pelaksanaan pasif,
kegiatan melalui
kotak
saran, SMS
Center, Hotline,
Media Sosial,
FB, dll
2. Secara
aktif melalui
antara lain:
survei
kepuasan
pelanggan
sesuai
ketentuan yang
berlaku
(Permenpan RB
nomor 14/2017,
tentang
Pedoman
Penyusunan
Survei
Kepuasan
Masyarakat Unit
Penyelenggara
Pelayanan
Publik)
atau secara 100
Pedoman Pembinaan
periodik Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
NO ELEMEN KRITERIA SKORING NILAI SELF NILAI
PENILAIAN ASSESMENT HASIL
VALIDA
SI
untuk
menampung
keluhan,
masukan,
harapan
dan permintaan
pengguna
layanan,
pelanggan/
sasaran/peneri
ma
manfaat
terhadap
kualitas
dan kepuasan
pelayanan.
6 Terdapat upaya 1. Ada bukti nyata - Memenuhi
perbaikan yang upaya semua kriteria
dilaksanakan perbaikan/ nilai 10
oleh Puskesmas peningkatan/per - Memenuhi
terhadap cepatan yang sebagian
masalah dilakukan oleh
kriteria nilai 5
pelayanan yg Puskesmas
dianggap penting untuk - Tidak ada
atau prioritas memperbaiki/m memenuhi
untuk diperbaiki eningkatkan kriteria nilai 0
berdasarkan kinerja/kualitas
masukan dan
pengguna mengurangi
layanan/ risiko/potensi
pelanggan/dinas risiko akibat
kesehatan kesenjangan
kabupaten/kota kinerja dan
mutu pelayanan
misalnya
dengan
memperbaiki
sarana
prasarana,
perbaikan
metode,
perbaikan
dokumen-
101
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
NO ELEMEN KRITERIA SKORING NILAI SELF NILAI
PENILAIAN ASSESMENT HASIL
VALIDA
SI
dokumen
acuan,
perbaikan alur
pelayanan, dan
lain-lain
mengacu pada
instrumen
akreditasi.
2. Adaurutan
prioritas
perbaikan yang
dilaku-kan
relevan dengan
urutan prioritas
perma-salahan
yang ada.
3. Adaupaya
Puskesmas
untuk
melakukan
tindak lanjut dari
umpan
balik
yang
telah
disampaikan
oleh
dinas
kesehatan
kabupaten/ kota
4. Upaya perbaikan
yang
dilakukan me-
rupakan hasil
pembahasan
Tim manajemen
Puskesmas &
penanggung
jawab
program
sebagai
rumusan
rencana
tindak lanjut
yang
dilaporkan
102
kepada
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
kepala
NO ELEMEN KRITERIA SKORING NILAI SELF NILAI
PENILAIAN ASSESMENT HASIL
VALIDA
SI
Puskesmas
untuk
ditelaah dan
selanjutnya
ditetapkan.
5.
Pelaksanaan
perbaikan/
peningkatan
maupun
percepatan mutu
pelayanan yang
dilaksanakan
Puskesmas
dipantau
oleh
Tim
Audit Internal.
SKOR MAKSIMAL 60
IV. PENGENDALIAN, PENGAWASAN, DAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
NO ELEMEN KRITERIA SKORING NILAI SELF NILAI
PENILAIAN HASIL
ASSESMEN VALIDAS
T I
1 Dilakukan 1. Aspek penilaian - Bila aspek
penilaian kinerja kinerja pelayanan
Puskesmas Puskesmas kesehatan ≥
terdiri dari hasil 91% dan
pencapaian cakupan hasil
pelaksanaan
manajemen
Pelayanan
Kesehatan dan ≥ 8,5 nilai 10
Manajemen - Bila aspek
Puskesmas pelayanan
2. Penilaian kesehatan <
kinerja 91%, hasil
Puskesmas manajemen ≥
termasuk 8,5 atau
kategori aspek
baik bila pelayanan
tingkat kesehatan ≥
pencapaian 91% dan hasil
103
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
NO ELEMEN KRITERIA SKORING NILAI SELF NILAI
PENILAIAN HASIL
ASSESMEN VALIDAS
T I
hasil manajemen <
pelaksanaan 8,5 nilai 5
pelayanan - Bila aspek
kesehatan pelayanan
kesehatan <
91%, hasil
> 91%
manajemen <
dan cakupan 8,5 nilai 0
hasil
manajemen
≥ 8,5
SKOR MAKSIMAL 20
104
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
V. PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS
NO ELEMEN KRITERIA SKORING NILAI SELF NILAI
PENILAIAN ASSESMENT HASIL
VALIDASI
1 Terlaksananya Melakukan - Memenuhi
pengukuran pengukuran semua kriteria,
indikator mutu indikator mutu nilai 10
secara periodik - Memenuhi
sesuai dengan
sebagian
ketentuan
yang kriteria nilai 5
ditetapkan oleh - Tidak
kepala memenuhi
Puskesmas. kriteria, nilai 0
106
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
2 Menggunakan Memiliki SOP dan - Dilaksanakan
APD (sarung melaksanakan sesuai
tangan, sesuai dengan SOP, nilai 10
masker, SOP. - Dilaksanakan
sepatu boot, tidak
apron, kaca
Lihat pelaksanaan sesuai SOP,
mata/google,
dll) ketika terutama: nilai 5
melakukan di unit - Tidak
tindakan/kegiat Laboratorium, ada SOP, nilai
an tertentu Ruang 0
Persalinan,
Ruang
Tindakan,
Ruang
Sterilisasi,
Poli Gigi,
Insersi IUD, dan
lainnya
3 Penerapan Memiliki SOP dan - Dilaksanakan
dekontaminasi melaksanakan sesuai
alat sesuai dengan SOP, nilai 10
kesehatan SOP. - Dilaksanakan
Lihat proses tidak
sterilisasi alat sesuai
SOP, nilai 5
- Tidak
ada SOP, nilai
0
4 Pengendalian Lihat laporan - Ada
kesehatan Inspeksi Kesehatan laporan
lingkungan Lingkungan (IKL) IKL
Puskesmas dan
(dilakukan minimal rekomendasi
1 kali setahun) ditindaklanjuti,
nilai 10
- Ada
laporan
IKL, tidak
ditindaklanjuti,
nilai 5
- Tidak ada
laporan, nilai 0
5 Pengelolaan Lihat bagaimana - Memenuhi
Limbah Medis pengelolaan semua kriteria,
(termasuk limbah medis di nilai 10
dalam IKL) Puskesmas - Memenuhi
1. Ada pemilahan sebagian
limbah medis kriteria (1,3,5)
dan non nilai 5
107
medis - Tidak
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
memenuhi
2. Limbah semua kriteria,
dimasukkan nilai 0
ke
warna
kantong yang
sesuai
3. Limbah padat
tajam
dimasukkan
ke dalam
safety box
4. Limbah
ditempatkan
di TPS
B3
berijin
5. Diolah
dengan
pengolahan
limbah
B3
berizin
dan
atau
kerja sama
dengan pihak
ketiga
pengolah
limbah
B3 berizin
6 Perlindungan Lihat: - Dilaksanakan
kesehatan 1. Ada/tidak ada sesuai
petugas kebijakan SOP, nilai 10
a. Tata dan SOP - Dilaksanakan
laksana dan lainnya tidak
2. Dilaksanakan sesuai SOP,
pajanan atau tidak nilai 5
b. Tata - Tidak
laksana ada SOP, nilai
pajanan 0
bahan
infeksius
di tempat
kerja
c. Langkah
dasar 108
tata Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
laksana
klinis
kecelakaan
kerja
7 Pemisahan Lihat: - Dilaksanakan
pasien 1. Ada Kebijakan, sesuai
SOP, lainnya, SOP, nilai 10
untuk - Dilaksanakan
memisahkan tidak
pasien infeksius sesuai SOP,
dengan pasien
nilai 5
non infeksius,
misal ruang TB, - Tidak
ruang isolasi ada SOP, nilai
untuk rawat 0
inap
2. Dilaksanakan
atau tidak
NO NILAI
NILAI SELF
ELEMEN HASIL
KRITERIA SKORING ASSESMENT
PENILAIAN VALIDAS
I
1 Kelengkapan Lihat kelengkapan - Kelengkapan ≥
laporan SKDR laporan SKDR 80%, nilai 10
kumulatif dari - Kelengkapan
minggu ke-1 antara 60% s.d.
sampai dengan < 80%, nilai 5
minggu berjalan. - Kelengkapan <
Koordinasi dengan 60%, nilai 0
tenaga surveilans
kabupaten/kota
untuk melihat ke
sistem SKDR
2 Ketepatan Lihat ketepatan - Ketepatan ≥
laporan SKDR laporan SKDR 80%, nilai 10
kumulatif dari - Ketepatan
minggu ke-1 60%
sampai dengan s.d. < 80%, nilai
minggu berjalan. 5
Koordinasi dengan - Ketepatan <
tenaga surveilans 60%, nilai 0
kabupaten/kota
110
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
untuk melihat ke
sistem SKDR
3 Analisa trend Grafik trend - Ada, nilai 10
mingguan mingguan - Tidak ada, nilai
penyakit beberapa penyakit 0
potensial KLB potensial KLB di
Puskesmas
SKOR MAKSIMAL 30
111
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
sesuai standar dikali
dibagi dengan 50%
jumlah ibu
hamil yang ada
di wilayah
kerja
Puskesmas,
dikali 100%)
2 Bayi baru lahir a. Tersedia Ya=25% Penjumlaha
memperoleh regulasi internal Tidak=0 n kriteria a,
pelayanan program b dan c
neonatal pelayanan bayi
esensial. baru lahir (SK, - Tercapai ≥
SOP, 80%
DO: Pedoman, - Tercapai
Jumlah bayi Panduan) 60% s.d. <
baru baru lahir b. Pelaksanaan Ya=25% 80%
yang program sesuai Tidak=0 nilainya 5
mendapatkan manajemen - Tercapai <
pelayanan Puskesmas 60%
neonatal (dasar nilainya 0
esensial pengusulan-
sesuai standar penjadwalan-
meliputi pada pelaksanaan-
saat lahir (0 – monitoring-
6 jam) dan evaluasi-
setelah lahir (6 tindaklanjut)
jam – 28 hari)
terdiri dari: c. Persentase % bayi
●Saat lahir (0- bayi baru lahir baru
6 jam) yang lahir
1) Perawata mendapatkan mendap
pelayanan atkan
n
neonatal pelayan
neonatal esensial sesuai an
0-30 standar. neonata
detik (Jumlah bayi l
2) Perawata baru lahir yang esensial
n mendapatkan sesuai
neonatal pelayanan standar
30 detik – neonatal dikali
90 menit esensial sesuai 50%
standar dibagi
112
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
3) Perawata dengan jumlah
n bayi baru lahir
neonatal yang ada di
90 menit wilayah kerja
– 6 jam Puskesmas,
●Setelah lahir dikali 100%)
(6 jam – 28
hari)
1) Kunjunga
n
Neonatal
1 (6 – 48
jam)
2) Kunjunga
n
Neonatal
2 (3 hari
– 7 hari)
3) Kunjunga
n
Neonatal
3 (8 hari
– 28 hari)
3 Bayi baru lahir a. Tersedia Ya=25% Penjumlaha
memperoleh regulasi internal Tidak=0 n kriteria a,
pelayanan program b dan c
sesuai standar. pelayanan bayi
baru lahir (SK, - Tercapai ≥
DO: SOP, 80%
Bayi baru lahir Pedoman, nilainya 10
yang Panduan) - Tercapai
memperoleh b. Pelaksanaan Ya=25% 60% s.d. <
pelayanan program sesuai Tidak=0 80%
sesuai standar nilainya 5
manajemen
meliputi:
Puskesmas - Tercapai <
1) Menjaga
(dasar 60%
bayi tetap nilainya 0
pengusulan-
hangat
penjadwalan-
2) Mengisap
pelaksanaan-
lendir
monitoring-
dari
evaluasi-tindak
mulut dan
lanjut)
113
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
hidung (jika c. Persentase % bayi
perlu) bayi baru lahir baru
3) Keringkan yang lahir
4) Memantau mendapatkan mendap
tanda pelayanan atkan
sesuai standar. pelayan
bahaya
(Jumlah bayi an
5) Klem, baru lahir yang neonata
potong dan mendapatkan l
ikat tali pelayanan esensial
pusat tanpa sesuai standar sesuai
dibagi dengan standar
membubuhi jumlah bayi dikali
apapun, baru lahir yang 50%
kira-kira 2 ada di wilayah
menit* kerja
setelah lahir Puskesmas,
6) Melakukan dikali 100%)
Inisiasi
Menyusu
Dini
7) Memberika
n suntikan
vitamin K1
1 mg
intramuskul
ar, di paha
kiri
anterolatera
l setelah
Inisiasi
Menyusu
Dini
8) Memberika
n salep
mata
antibiotika
pada kedua
mata
9) Melakukan
pemeriksaa
n fisis
10) Memberi
imunisasi
114
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
Hepatitis B
0,5 mL
intramuskul
ar, di paha
B. Imunisasi
1 Bayi a. Tersedia Ya=25% Penjumlaha
mendapatkan regulasi internal Tidak=0 n kriteria a,
imunisasi program b dan c
dasar lengkap. imunisasi dasar
lengkap - Tercapai ≥
DO: (SK, SOP, 80%
Jumlah bayi Pedoman, nilainya 10
yang Panduan) - Tercapai
mendapatk b. Pelaksanaan Ya=25% 60% s.d. <
an program sesuai Tidak=0 80%
imunisasi manajemen
Puskesmas nilainya 5
dasar
lengkap (dasar - Tercapai <
adalah pengusulan- 60%
jumlah bayi penjadwalan- nilainya 0
yang pelaksanaan-
telah monitoring-
berusia evaluasi-tindak
9- lanjut)
11 bulan di
wilayah c. Persentase % bayi
kerja bayi yang mendap
Puskesmas mendapatkan at-kan
dalam imunisasi imunisa
waktu dasar lengkap. si
(Jumlah bayi
dasar
1 tahun yang telah
mendapatkan lengkap
telah
imunisasi dasar dikali
mendapatk
an lengkap dibagi 50%
imunisasi Jumlah bayi
dasar berusia 9-11
lengkap bulan dalam 1
meliputi: tahun dalam
1) Hb0 1 wilayah kerja
kali Puskesmas,
2) BCG 1 dikali 100%)
kali
3) Polio
tetes
4 kali
115
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
4) DPT-HB-
HIB 3 kali
5) Campak
1 kali
6) Rubella 1
kali
Perhitungan
pencatatan
pemberian
imunisasi
berdasarkan
jenis
antigen
pada kohort
bayi
dan
atau
buku KIA di
setiap
tempat
pelayanan
imunisasi
(Posyandu,
Poskesdes,
Pustu,
Puskesmas,
dll)
C. Gizi
1 Balita gizi a. Tersedia Ya=25% Penjumlaha
buruk yang regulasi internal Tidak=0 n kriteria a,
mendapatkan program b dan c
penanganan penanganan
sesuai standar balita gizi buruk - Tercapai ≥
(SK, SOP, 80%
di Puskesmas
Pedoman, nilainya 10
Panduan) - Tercapai
DO:
Tata laksana b. Pelaksanaan Ya=25% 60% s.d. <
anak balita program sesuai Tidak=0 80%
dengan manajemen nilainya 5
BB/TB< -3 SD Puskesmas - Tercapai <
dan atau (dasar 60%
dengan gejala pengusulan- nilainya 0
klinis yang penjadwalan-
dirawat inap pelaksanaan-
maupun rawat monitoring-
116
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
jalan di fasilitas evaluasi-tindak
pelayanan lanjut)
kesehatan c. Persentase % balita
atau balita gizi buruk gizi
masyarakat yang buruk
sesuai dengan mendapatkan yang
standar Tata penanganan mendap
Laksana Gizi sesuai standar. atkan
Buruk (TAGB) (Jumlah kasus penang
balita gizi buruk anan
yang sesuai
mendapatkan standar
penanganan dikali
sesuai standar 50%
di wilayah kerja
Puskesmas
dibagi jumlah
kasus balita gizi
buruk yang
ditemukan
dalam 1 tahun
di wilayah kerja
Puskesmas,
dikali 100%)
117
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
TBC evaluasi-tindak
dan lanjut)
atau c. Persentase % orang
yang orang terduga terduga
menunjukka TBC TBC
n mendapatkan mendap
gejala pelayanan atkan
batuk kesehatan
≥ 2 pelayan
sesuai standar.
minggu (Jumlah orang an
diserta terduga TBC sesuai
dengan yang dilakukan standar
gejala pemeriksaan dikali
lainnya. penunjang 50%
Pelayanan dibagi jumlah
orang orang terduga
terduga TBC dalam
TBC sesuai kurun waktu
standar satu tahun di
wilayah kerja
meliputi:
Puskesmas,
1) Pemeriks dikali 100%)
aan
klinis
meliputi
pemeriks
aan
gejala
dan
tanda
2) Pemeriks
aan
penunjan
g adalah
pemeriks
aan
dahak
dan/atau
bakteriol
ogis
dan/atau
radiologi
s
3) Edukasi
perilaku
berisiko 118
dan Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
pencega
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
han
penulara
n
2 Orang dengan a. Tersedia Ya=25% Penjumlaha
risiko terinfeksi regulasi internal Tidak=0 n kriteria a,
HIV program b dan c
mendapatkan HIV
pelayanan (SK, - Tercapai ≥
kesehatan SOP, 80%
sesuai standar. Pedoman, nilainya 10
Panduan) - Tercapai
DO: b. Pelaksanaan Ya=25% 60% s.d. <
Orang program sesuai Tidak=0 80%
dengan manajemen nilainya 5
risiko Puskesmas - Tercapai <
terinfeksi (dasar 60%
pengusulan- nilainya 0
HIV adalah
penjadwalan-
1) Ibu
pelaksanaan-
hamil monitoring-
2) Pasien evaluasi-tindak
TBC lanjut)
3) Pasien
Infeksi c. Persentase % orang
Menular orang dengan
dengan risiko risiko
Seksual terinfeksi terinfeks
(IMS) HIV i HIV
4) Penjaja mendapatkan
mendap
pelayanan
seks atkan
kesehatan
5) Lelaki sesuai standar pelayan
yang (Jumlah orang an
berhubun dengan risiko kesehat
gan terinfeksi HIV an
seks yang sesuai
dengan mendapatkan standar
lelaki pelayanan dikali
6) Transgen sesuai standar 50%
dibagi jumlah
der/waria orang dengan
7) Penggun risiko terinfeksi
HIV dalam 1
a napza
tahun di wilayah
suntik kerja
8) Warga
binaan
Pemasya
rakatan 119
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
Pelayanan Puskesmas,
kesehatan dikali 100%)
yang
diberikan
kepada
orang
dengan
risiko
terinfeksi
HIV sesuai
standar
meliputi:
1) Eduka
si
perilak
u
berisik
o
dan
pence
gahan
penula
ran
2) Skrinin
g
denga
n
pemeri
ksaan
Tes
Cepat
HIV
3 Ibu Hamil yang a. Tersedia Ya=25% Penjumlaha
dilakukan regulasi internal Tidak=0 n kriteria a,
pemeriksaan program b dan c
Hepatitis B. pemeriksaan
Hepatitis B - Tercapai ≥
DO: pada ibu hamil 80%
Pemeriksaan (SK, SOP, nilainya 10
Hepatitis B Pedoman, - Tercapai
dilakukan Panduan) 60% s.d. <
kepada Ibu b. Pelaksanaan Ya=25% 80%
Hamil sesuai program sesuai Tidak=0 nilainya 5
manajemen
120
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
standar Puskesmas - Tercapai <
meliputi: (dasar 60%
1) Edukasi pengusulan- nilainya 0
pencegaha penjadwalan-
n dan
pengendalia pelaksanaan-
monitoring-
n penularan evaluasi-
Hepatitis B tindaklanjut)
2) Deteksi dini c. Persentase ibu % ibu
dilakukan hamil yang hamil
dengan dilakukan yang
pemeriksaa pemeriksaan dilakuka
n Tes Cepat Hepatitis B. n
HbSAg (Jumlah Ibu
pemerik
3) Deteksi dini Hamil yang
mendapatkan saan
Hepatitis B Hepatiti
minimal 1 pemeriksaan
Hepatitis B sB
kali selama dikali
sesuai standar
kehamilan dibagi jumlah 50%
di Ibu Hamil
fasilitas dalam 1 tahun
pelayanan di wilayah kerja
kesehatan Puskesmas,
dikali 100%)
121
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
Skizofrenia c. Persentase %
meliputi: ODGJ berat ODGJ
1) Pemeriksaa yang berat
n mendapatkan yang
kesehatan pelayanan mendap
kesehatan
jiwa meliputi atkan
jiwa
pemeriksaa sesuai standar. pelayan
n status (Jumlah ODGJ an
mental dan berat di wilayah kesehat
wawancara kerja kab/kota an jiwa
2) Edukasi yang sesuai
kepatuhan mendapatkan standar
minum obat pelayanan dikali
3) Rujukan jika kesehatan jiwa 50%
diperlukan sesuai standar
dalam kurun
waktu satu
tahun dibagi
jumlah ODGJ
berat dalam 1
tahun di wilayah
kerja
Puskesmas,
dikali 100)
122
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
o pengukur c. Persentase %
an TB, orang usia ≥ 15 ODGJ
BB, tahun, yang berat
Lingkar mendapatkan yang
Perut pelayanan mendap
o penguk terpadu
atkan
(PANDU)
ur pelayan
di
an Puskesmas. an
(Jumlah orang kesehat
TD, usia ≥ 15 tahun an jiwa
Pemeriks yang sesuai
aan gula mendapatkan standar
darah, pelayanan dikali
anamnes terpadu 50%
a (PANDU) di
perilaku Puskesmas
beresiko dibagi jumlah
(merokok orang usia ≥ 15
tahun di wilayah
)
o penggun kerja
Puskesmas,
aan
dikali 100%).
CHARTA
PREDIK
SI PTM
Membina
Posbindu di
wilayah
kerjanya
Tindak
lanjut
hasil
skrining
kesehatan
meliputi:
o Penanga
nan
sesuai
standard
o Konselin
g Upaya
Berhenti
Merokok
(UBM)
o memberi
kan
penyuluh 123
an Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
Kesehata
n
o Melakuk
an
rujukan
ke
Fasyank es
jika
diperluka
n
6 Wanita usia 30 a. Tersedia Ya=25% Penjumlaha
– 50 tahun regulasi internal Tidak=0 n kriteria a,
yang sudah program b dan c
menikah atau deteksi dini
berhubungan kanker leher - Tercapai ≥
seksual yang rahim dengan
80%
melakukan IVA dan kanker
payudara nilainya 10
deteksi dini
dengan - Tercapai
kanker leher
rahim dengan SADANIS 60% s.d. <
IVA dan (SK, SOP, 80%
kanker Pedoman, nilainya 5
payudara Panduan) - Tercapai <
dengan b. Pelaksanaan Ya=25% 60%
SADANIS. program sesuai Tidak=0 nilainya 0
manajemen
DO: Puskesmas
Jumlah (dasar
wanita usia pengusulan-
30 – 50 penjadwalan-
tahun yang pelaksanaan-
sudah monitoring-
menikah evaluasi-tindak
atau lanjut)
berhubunga
n seksual c. Persentase %
yang wanita usia 30 – wanita
melakukan 50 tahun yang usia 30
deteksi dini sudah menikah – 50
kanker leher atau tahun
rahim berhubungan yang
dengan IVA seksual sudah
yang menikah
melakukan atau
deteksi berhubu
dini 124
Pedoman Pembinaan
kanker Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
leher
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
dan kanker rahim ngan
payudara dengan IVA seksual
dengan dan kanker yang
SADANIS payudara melakuk
Tersediany dengan an
deteksi
a SDM SADANIS.
dini
kesehatan (Jumlah wanita kanker
yang terlatih usia 30 – 50 leher
Tindaklanjut tahun yang rahim
IVA sudah menikah dengan
positif atau IVA dan
dengan berhubungan kanker
seksual yang payudar
krioterapi di
melakukan a
FKTP deteksi dini
atau dengan
kanker leher SADANI
merujuk rahim dengan
ke FKTP S dikali
IVA dan kanker
yang payudara 50%
mempunyai dengan
krioterapi SADANIS
Rujukan ke dibagi jumlah
FKRTL wanita usia 30
untuk kasus – 50 tahun di
yang wilayah
tidak dapat kerja
ditangani di Puskesmas,
FKTP dikali 100%.
7 Penderita DM a. Tersedia Ya=25% Penjumlaha
usia 15 tahun regulasi internal Tidak=0 n kriteria a,
ke atas yang program DM b dan c
mendapatkan (SK, SOP,
pelayanan Pedoman, - Tercapai ≥
sesuai standar. Panduan)
80%
b. Pelaksanaan Ya=25% nilainya 10
DO:
program sesuai Tidak=0 - Tercapai
Pelayanan
manajemen 60% s.d. <
kesehatan DM 80%
Puskesmas
sesuai nilainya 5
(dasar
standar - Tercapai <
pengusulan-
meliputi:
penjadwalan- 60%
1) Pengukuran nilainya 0
pelaksanaan-
gula darah
monitoring-
minimal 1
125
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
kali sebulan evaluasi-
di tindaklanjut)
fasilitas c. Persentase %
pelayanan penderita penderit
kesehatan DM usia a DM
2) Edukasi 15 tahun ke usia 15
perubahan atas yang tahun
mendapatkan ke atas
gaya hidup
pelayanan yang
dana tau sesuai standar mendap
mutrisi (Jumlah atkan
3) Terapi penderita DM pelayan
farmakologi usia ≥ 15 tahun an
4) Melakukan yang sesuai
rujukan jika mendapatkan standar
diperlukan pelayanan dikali
kesehatan 50%
sesuai standar
dibagi jumlah
penderita DM
usia ≥ 15 tahun
dalam 1 tahun
di wilayah kerja
Puskesmas
dikali 100%)
126
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
darah c. Persentase %
minimal 1 penderita penderit
kali sebulan Hipertensi ≥ 15 a
di tahun yang Hiperten
fasilitas mendapatkan si ≥ 15
pelayanan tahun
pelayanan
kesehatan yang
kesehatan sesuai standar mendap
2) Edukasi (Jumlah atkan
perubahan penderita pelayan
gaya hidup hipertensi usia an
dan/atau ≥ 15 tahun yang kesehat
kepatuhan mendapakan an
minum obat pelayanan sesuai
3) Terapi kesehatan standar
farmakologi sesuai standar dikali
dibagi jumlah 50%
penderita
hipertensi
dalam 1 tahun
di wilayah kerja
Puskesmas,
dikali 100%
128
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
berdasarkan (jumlah dilakuka
12 indikator keluarga yang n
keluarga dilakukan interven
sehat. intervensi lanjut si lanjut
dibagi jumlah dikali
seluruh
50%
keluarga yang
direncanakan
untuk dilakukan
intervensi
lanjut di
wilayah kerja
Puskesmas,
dikali 100%
Keluarga)
3 Peningkatan a. Tersedia Ya=25% Penjumlaha
IKS di regulasi internal Tidak=0 n kriteria a,
Puskesmas. PIS-PK b dan c
terkait
DO: peningkatan - Tercapai ≥
Peningkata IKS (SK, SOP, 80%
n IKS Pedoman, nilainya 10
di Panduan) - Tercapai
Puskesmas b. Pelaksanaan Ya=25% 60% s.d. <
merupakan program sesuai Tidak=0 80%
kondisi manajemen
Puskesmas nilainya 5
dimana nilai - Tercapai <
IKS wilayah (dasar
pengusulan- 60%
Puskesmas
penjadwalan- nilainya 0
pada
saat pelaksanaan-
dilakukan monitoring-
monitoring evaluasi-
dan tindaklanjut)
evaluasi
lebih Adanya • IKS
tinggi peningkatan menin
dibandingka IKS gkat =
n dibandingkan 50%
dengan dengan • IKS
nilai tahun tetap =
IKS sebelumnya 25%
sebelumnya atau periode • IKS
(dalam evaluasi turun =
rentang sebelumnya 0
waktu
minimal
6 bulan)
129
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
ELEMEN NILAI NILAI
NO PENILAIAN KRITERIA SKORING SELF HASIL
ASSESM VALIDAS
ENT I
Penilaian
peningkatan
IKS
dilakukan
jika
cakupan
kunjungan
keluarga
>50%
130
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
1.4. REKAPITULASI SKOR
NO PARAMETER NILAI AKHIR
1 Pemenuhan Sumber Daya Skor diperoleh dibagi 80 dikali 100%
2 Perencanaan Puskesmas Skor diperoleh dibagi 290 dikali 100%
Penggerakan dan Pelaksanaan Skor diperoleh dibagi 60 dikali 100%
3
Kegiatan Puskesmas
Pengawasan, Pengendalian, Skor diperoleh dibagi 20 dikali 100%
4 dan Penilaian Kinerja
Puskesmas
5 Peningkatan Mutu Puskesmas Skor diperoleh dibagi 50 dikali 100%
Pencegahan dan Pengendalian Skor diperoleh dibagi 120 dikali 100%
6 Infeksi dan Kesehatan
Lingkungan
Pelaksanaan SKDR terhadap Skor diperoleh dibagi 30 dikali 100%
7 Penyakit Menular Potensial
KLB/Wabah
8 Cakupan Indikator Program Skor diperoleh dibagi 160 dikali 100%
Interpretasi
4. Baik, bila setiap parameter bernilai ≥ 80%
5. Cukup, bila ada satu atau dua parameter bernilai 60% s.d. < 80%
dan parameter yang lain bernilai ≥ 80%
6. Kurang, bila tidak memenuhi kriteria 1 dan 2
131
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
1.5. RENCANA TINDAK LANJUT
NO RENCANA TINDAK LANJUT TANGGAL PELAKSANAAN
1.
2.
3.
4.
5. DST
Tim TPCB
1.
1
………………….…… Tandatangan
Nama tim TPCB / ………/…………..........
nomor telepon 2
seluler ………………………… 1.
……/…………............
3 2.
.................................../
........................
3.
…………………………
Tanggal …………………………
2.
Pembinaan
132
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
FORMULIR 2
CONTOH INSTRUMEN PEMANTAUAN PEMBINAAN PUSKESMAS
PUSKESMAS : TAHUN:
DINAS KESEHATAN :
KAB/KOTA
2. ....
3. ....
RENCANA TINDAK
JENIS LANJUT TARGET WAKTU
NO TANGGAL TEMUAN FAKTA KESIMPULAN REKOMENDASI
PEMBINAAN
DINKES
PKM PENYELESAIAN
KAB/KOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2
133
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
3
Tempat, tanggal/bulan/tahun
Ketua TPCB,
TTD
(Nama Jelas)
Keterangan:
134
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
PEDOMAN PEMBINAAN TERPADU PUSKESMAS
OLEH DINAS KESEHATAN
Diterbitkan oleh :
Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan
Pengarah :
Prof. dr. H. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL (K), MARS
Pembina:
Dr. IGM. Wirabrata, Apt
Koordinator:
dr. H.KM. Taufiq, MMR
Penyusun:
drg. Farichah Hanum, M.Kes; drg. Saraswati, MPH; dr.H.KM.Taufiq, MMR; dr.
Monika Saraswati, M.Sc; dr. Ganda Raja Partogi, MKM; dr.Dewi Irawati, MKM;
Dini Rahmadian SKP, MHSM; Emma Aprilia, SKM, MARS; Armawati, SKM,
M.Kes, Indi Susanti SKM, M.Epid; Tanti Oktriani, S.Kep, Ners; dr. Victor Eka
Nugrahaputra, M.Kes; dr. Mugi Lestari, MKPP; Ruri Purwandani, SIP; dr. Wing
Irawati, dr Era Renjana D.
Kontributor:
dr.Tjahjono Kuncoro, DrPH; Ira Irianti, SKM, MKM; Kanisius Maturbongs, SKM,
M.Kes; dr. Edih Suryono, MARS; dr. Tri Wahyu Kusumawati, MARS; Hani
Anggoro, S.Psi; Yulia Stevani; SKM, Nur Sity Desi, SKM; Maurizka Viera C,
SKM; Agus Budiarto; Manyora, SST, MKM; dr. Melirina Romauli Simanjuntak;
Mery Chrestina Rumbay, SKM, M.Kes; Lelyana Lolok SKM, M.Kes; dr. Anandini
N.L. Umar.
135
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
EMAIL:
subditmutuyankesprimer@kemkes.go.id
Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang
Dilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya dalam bentuk dan
dengan cara apapun juga, baik secara mekanis maupun elektronik termasuk
fotocopy rekaman dan lain-lain tanpa seijin tertulis dari Direktorat Mutu dan
Akreditasi Pelayanan Kesehatan, Ditjen Yankes, Kementerian Kesehatan RI.
136
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan