Anda di halaman 1dari 196

UPTD

PUSKESMAS
MAUNORI
Kecamatan
Keo Tengah

Profil Kesehatan
Tahun 2019

KABUPATEN
NAGEKEO

NTT
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta anugerahNya sehingga Laporan Profil Kesehatan UPTD Puskesmas
Maunori Tahun 2019 dapat diselesaikan.
Profil kesehatan UPTD Puskesmas Maunori ini ini disusun berdasarkan hasil kegiatan
pelayanan di dalam dan luar gedung yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk
perencanaan program di tahun mendatang.
Dalam penyusunan laporan Profil ini tentunya masih banyak kekurangan sehingga kami
mengharapkan bimbingan dan masukan dari Dinas kesehatan Kabupaten Nagekeo Propinsi NTT.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada seluruh staf UPTD Puskesmas atas kerja
samanya. Semoga Laporan Profil UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.

Maundai, 14 Februari 2020


Kepala UPTD Puskesmas Maunori

Stephanus Sule Sanga


NIP. 19680306 199103 1 012

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 i


DAFTAR ISI

Hal.

Kata Pengantar ............................................................................................................... I


Daftar Isi ................................................................................................................ Ii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang .........………………………………………………….....................…........... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................. 1
1.3 Isi Ringkasan Profil .......................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penyusunan Profi ………………………………...............………................ 2

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN KEO TENGAH 3


2.1 Keadaan Geografis ………………………............……………………................. 3
2.2 Kependudukan ………………………............……………………................. 3

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 5


3.1 Mortalitas (Angka Kematian) .....……....................…………………………….......... 5
3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB) .................................................................. 6
3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA) ......................................................... 6
3.1.3 Angka Kematian Ibu (AKI) ................................................................... 7
3.2 Morbiditas (Angka Kesakitan) ……….…....................…………………………............. 8
3.2.1 Penyakit Menular ................................................................................ 8
3.2.2 Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) ..................... 12
3.2.3 Penyakit Berpotensi Wabah/ Kejadian Luar Biasa (KLB) ..................... 14
3.3 Status Gizi Masyarakat ................................................................................... 15
3.3.1 Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) .................................. 16
3.3.2 Status Gizi Balita ................................................................................. 17

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 18


4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar ..………………................…………............ 18
4.1.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ............... 18
4.1.2 Upaya Kesehatan Ibu-Anak dan KB ..................................................... 19
4.1.3 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) .......................... 26
4.1.4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat ....................................................... 33
4.1.5 Upaya Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar ............ 37
4.2 Perilaku Hidup Masyarakat ............................................................................ 39
4.2.1 Pengembangan UKBM………………… ..................................................... 39
4.2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ........................................................ 39

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 40


5.1 Sarana dan Prasarana Kesehatan ..…......................…………………………………….. 40
5.2 Ketenagaan .........................……….................…………………………………………........ 42
5.3 Pembiayaan Kesehatan …………..................……………………………………………......... 42

BAB VI PENUTUP 43
6.1 Kesimpulan .................................................................................................... 43
6.2 Saran ............................................................................................................. 43

Lampiran

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 ii


Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan pada dasarnya diarahkan umtuk meningkatkan mutu sumber


daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan PARADIGMA SEHAT
yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan , penyembuhan ,
pemulihan dan rehabilitasi sejak dalam kandungan sampai usia lanjut. Oleh karena itu,
diselenggarakan pembangunan di bidang kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan,
dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pembangunan Nasional di bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan kepada semua
lapisan masyarakat. Namun pada operasionalnya ditujukan untuk golongan tertentu dan
dilakukan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas. Indikator penetuan derajat kesehatan di
suatu wilayah dapat diketahui dari Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), Status
Gizi Masyarakat dan Angka Kesakitan.
UPTD Puskesmas Maunori merupakan instansi yang bertanggung jawab atas
pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo. Pelaksanaan
kegiatan program dan Pelayanan Kesehatan tahun 2019 di UPTD Puskesmas Maunori sebagian
telah mencapai target Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan sebagiannya lagi belum mencapai
target. Profil Kesehatan Kecamatan Keo Tengah Tahun 2019 ini berisi data/informasi yang
menggambarkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan dan pencapaina indikator hasil
pembangunan kesehatan di Kecamatan Keo Tengah selama satu tahun.
Penyusunan profil ini bertujuan untuk memberikan data dan informasi dalam rangka
proses perencanaan, pemantauan, dan mengevaluasi pencapaian hasil pembangunan kesehatan di
Kecamatan Keo Tengah Tahun 2019.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Tersedianya data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan dalam
rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna dan berdayaguna.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Tersedianya acuan dan bahan rujukan dalam rangka pengumpulan data, pengolahan,
analisis serta pengemasan informasi;
b. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai sistim
pencatatan dan pelaporan di unit-unit kesehatan;

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 1


c. Memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan informasi dalam menyusun
alokasi dana/anggaran program kesehatan;
d. Tersedianya bahan untuk penyusunan profil kesehatan tingkat Kabupaten.

1.3 ISI RINGKASAN PROFIL


Profil kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 berisi narasi dan gambaran analisis
situasi umum dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan, situasi sumber daya, situasi upaya
kesehatan, situasi derajat kesehatan dan pembiayaan kesehatan. Disamping narasi juga berisi
tabel, grafik dan diagram untuk sajian distribusi frekuensi menggambarkan perkembangan atau
perbandingan pencapaian program.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 ini terdiri dari 6 (enam) bab, yaitu:
Bab I – Pendahuluan. Bab ini secara ringkas menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya Profil
Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019. Dalam bab ini juga diuraikan secara
ringkas pula isi dari Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 beserta
sistematika penyajiannya.
Bab II – Gambaran Umum. Dalam bab ini diuraikan gambaran secara umum keadaan Geografis,
Kependudukan dan Sosial Ekonomi masyarakat di Kecamatan Keo Tengah
Bab III – Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator keberhasilan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan Tahun 2019 yang mencakup tentang angka
kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini merupakan penggambaran dari upaya Kesehatan yang
berupa Pelayanan Kesehatan Dasar, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pembinaan Kesehatan
Lingkungan dan Sanitasi Dasar dan Prilaku Hidup Masyarakat.
Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menyajikan tentang situasi Sumber Daya
Kesehatan di Kecamatan Keo Tengah berupa Sarana Kesehatan, Tenaga Kesehatan dan
Pembiayaan Kesehatan.
Bab VI – Penutup

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 2


BAB II
GAMBARAN UMUM
KECAMATAN KEO TENGAH

2.1.1 KEADAAN GEOGRAFI


Puskesmas Maunori adalah Puskesmas Rawat Inap yang berada di Maundai desa
Udiworowatu Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo.
Batas wilayah kerja Puskesmas Maunori
 Utara : Desa Kota Keo, Kec. Nangaroro
 Selatan : Laut Sawu
 Timur : Desa Podenura, Kec. Nangaroro
 Barat : Desa Kotagana, Kec. Mauponggo

Gambar 2.1. Peta Wilayah Kecamatan Keo Tengah

Wilayah administrasi Kecamatan Keo Tengah terdiri dari 16 Desa dengan luas wilyah 65,62
km² dan jumlah penduduk sebanyak 14.737 jiwa ( Kecamatan Keo Tengah Dalam Angka, BPS Kab.
Nagekeo, 2018)
Secara umum keadaan topografi wikayah kerja Kecamatan Keo Tengah adalah berbukit
dengan sedikit dataran yang cukup menyulitkan dalam aksesibilitas.

2.1.2 KEPENDUDUKAN
Penduduk mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu wilayah.
Karena itu perhatian terhadap penduduk tidak hanya dari segi jumlah tetapi juga dari segi kualitas.
Penduduk yang berkualitas merupakan modal bagi pembangunan dan diharapkan dapat
mengatasi berbagai akibat dari dinamika penduduk.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 3


2.1.2.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Keo Tengah Tahun 2019 diperkirakan sebanyak 14.965
jiwa yang terdiri dari Laki-laki 6.980 jiwa dan Perempuan 7.985 jiwa

2.1.2.2 Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk Kecamatan Keo Tengah perdesa tidak merata, rentang kepadatan
terendah di desa Witurombaua sebesar 132 jiwa/km² dengan jumlah penduduk sebesar 1.089 jiwa
dan luas wilayahnya sebesar 8,25 km², sedangkan kepadatan tertinggi di desa Mbaenuamuri
sebesar 443 jiwa/km², dengan jumlah penduduk sebesar 1.381 jiwa dan luas wilayahnya sebesar
3,12 km². Jumlah penduduk Kecamatan Keo Tengah sebesar 14.9657 jiwa dan luas wilayahnya
65,62 km² didapatkan angka kepadatan penduduk (Density) Kecamatan Keo Tengah sebesar 228
jiwa/km².
Tabel berikut dibawah ini merupakan gambaran jumlah penduduk Kecamatan Keo Tengah
Tahun 2019.

Tabel 2.1. Kepadatan Penduduk Per Desa Kecamatan Keo Tengah Tahun 2019

Kepadatan
Jumlah Luas Daerah
No Nama Desa Penduduk Per
Penduduk (Km²)
Km²

1 Mbaenuamuri 1.381 3,12 443

2 Lewangera 1.056 4,12 256


3 Wajo 1259 3,25 387
4 Wajo Timur 528 3,00 176
5 Ladolima Utara 640 3,00 213
6 Ladolima 839 2,00 420
7 Ladolima Timur 988 2,50 395
8 Pautola 1.067 3,50 305
9 Paumali 409 2,75 149
10 Kotowuji Barat 845 2,75 307
11 Kotowuji Timur 1034 4,38 236

12 Keli 877 6,50 135


13 Ngera 786 4,00 197

14 Udiworowatu 842 3,75 225

15 Witurombaua 1089 8,25 132


16 Kotodirumali 1.325 8,75 151

Jumlah / Total 14.965 65,62 228

Sumber : Hasil Pendataan Terpadu UPTD Pkm Maunori, 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 4


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang dapat
digunakan, seperti kondisi morbiditas, mortalitas dan status Gizi. Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh multi faktor. Faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan
sarana dan prasarana kesehatan sangat menentukan derajat kesehatan masyarakat. Faktor lain
diluar kesehatan yang tak kalah penting berperan dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat adalah keadaan sosial ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor
lainnya (Depkes, 2010).

UPTD Puskesmas Maunori merupakan instansi yang bertanggung jawab atas


pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Keo Tengah dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya mempunyai Visi dan Misi Puskesmas. VISI UPTD Puskesmas Maunori adalah
“Mewujudkan Keo Tengah Sehat Tahun 2028” dan Misi yang ditetapkan UPTD Puskesmas
Maunori untuk mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Paripurna, Merata, Bermutu, dan Berkeadilan.
2) Menggerakan dan Meningkatkan Partisipasi Aktif Masyarakat Dalam Pembangunan
Berwawasan Kesehatan.
3) Meningkatkan Sumber Daya Manusia kesehatan melalui Pendidikan dan Pelatihan.

Tujuan UPTD Puskesmas Maunori adalah “ Mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional
yakni; meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah Keo Tengah”
Upaya-upaya kesehatan untuk mencapai Visi dan Misi diatas telah dilakukan, namun
hasilnya belum optimal. Pengelolaan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan dilakukan melalui sistem manajemen kesehatan yang didukung oleh sistem informasi
kesehatan agar lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Pada bagian ini derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Keo Tengah akan digambarkan
melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan
angka morbiditas beberapa penyakit yang ada di Kecamatan Keo Tengah.

3.1 MORTALITAS
Angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu dikenal dengan
mortalitas (Depkes, 2010). Mortalitas selain dapat menggambarkan keadaan dan derajat
kesehatan masyarakat suatu wilayah dapat juga digunakan sebagai dasar perencanaan di bidang
kesehatan. Tingkat kematian secara umum sangat berhubungan erat dengan tingkat kesakitan.
Sebab-sebab kematian ada yang dapat diketahui secara langsung dan tidak langsung. Beberapa

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 5


faktor yang mempengaruhi tingkat mortalitas dan morbiditas adalah sosial ekonomi, pendapatan
perkapita, pendidikan, perilaku hidup sehat, lingkungan, upaya kesehatan dan fertilitas.

3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB)


Jumlah kematian penduduk yang berusia di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup
pada tahun tertentu disuatu daerah disebut Angka Kematian Bayi (AKB). AKB merupakan indikator
yang sangat berguna untuk mengetahui status kesehatan anak khususnya bayi dan dapat
mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan secara umum, status
kesehatan penduduk secara keseluruhan serta tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi AKB secara umum adalah tingkat kesakitan dan
status gizi, kesehatan ibu waktu hamil dan proses penanganan persalinan. Gangguan perinatal
merupakan salah satu dari sekian faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan ibu selama hamil
yang mempengaruhi perkembangan fungsi dan organ janin.

Grafik 3.1 Angka Kematian Bayi di Kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

AKB

4
4
4
3
2
1
1
0
2017
2018
2019

Sumber : Program KIA UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Data pada grafik di atas menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) di Kecamatan Keo
Tengah dalam tiga tahun terakhir sejak tahun 2017 s/d 2019. Pada tahun 2019 kematian
perinatal/neonatal ada 1 disebabkan Hypoxic ischemic encelopati karena distosia bahu.
Rendahnya AKB tidak terlepas dari pemerataan pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya,
dekatnya masyarakat terhadap akses layanan kesehatan, meningkatnya pendapatan masyarakat
serta perbaikan gizi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.

3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA)


AKABA adalah jumlah kematian yang terjadi pada anak usia 12-59 bulan tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan, bencana, cedera atau bunuh diri dan dinyatakan sebagai angka per
1000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-
faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit
menular.
Angka Kematian Balita (AKABA) di Kecamatan Keo Tengah seperti pada grafik di bawah ini :

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 6


Grafik 3.2 Angka Kematian Balita (AKABA) Di Kecamatan Keo Tengah

AKABA
1

0.5
AKABA
0
0 0
0
2017
2018
2019
Sumber : Pengelola Program KIA UPTD Puskesmas Maunori, 2019

3.1.3 Angka Kematian Ibu ( AKI)

Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal pada tahun tertentu
dengan penyabab kematian yang terkait gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak
termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas (42 hari
setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup.Indikator ini secara langsung digunakan untuk memonitor kematian terkait kehamilan.
Penyebab langsung kematian ibu antara lain pendarahan, eklampsia, partus lama,
komplikasi aborsi dan infeksi (Kementerian Kesehatan RI, 2009). Sementara itu yang menjadi
penyebab tak langsung kematian ibu adalah “Empat Terlambat” dan “Empat Terlalu”. Maksud dari
”Empat terlambat” adalah Keterlambatan keluarga dalam mengetahui tanda-tanda bahaya bumil,
keterlambatan keluarga dalam mengambil keputusan untuk merujuk, keterlambatan mencapai
sarana pelayanan dan keterlambatan memperoleh pelayanan kesehatan. Sementara ”Empat
Terlalu” adalah terlalu muda (16 th), terlalu tua (> 35 TH) usia ibu untuk memutuskan hamil,
terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat jarak kehamilan/persalinan.
Angka Kematian Ibu Maternal berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku
hidup sehat, status gizi, kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan
terutama untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas.Keberhasilan pembangunan sektor
kesehatan senantiasa menggunakan indikator AKB dan AKI sebagai indikator utamanya.Angka
kematian ibu maternal di Kecamatan Keo Tengah dalam lima tahun terakhir sebagaimana terlihat
pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.3 Angka Kematian Ibu/ Maternal Di Kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

Angka Kematian Ibu


3.5
3 3
2.5
2
1.5
1
0.5
0 0 0
2017 2018 2019

Sumber : Pengelola Program KIA UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 7


Data pada grafik 3.3 menunjukkan bahwa tidak ada kasus kematian maternal di Kecamatan
Keo Tengah tahun 2019. Sedangkan di Tahun 2017 ada 3 kasus kematian ibu maternal. Bila
dibandingkan dengan target Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo (300 per 100.000 KH),
maka AKI per 100.000 Kelahiran Hidup di Kecamatan Keo Tengah berada di bawah target yang
telah ditetapkan. Ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil di
Kecamatan Keo Tengah cukup baik. Disamping itu pula akses terhadap sarana pelayanan sangat
mudah karena penyebarannya hampir merata di wilayah seluruh Kecamatan Keo Tengah.

3.2 MORBIDITAS
Angka kesakitan baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit disebut morbiditas.
Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu
dan berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Angka kesakitan pada penduduk berasal dari community based data yang diperoleh melalui
pengamatan (surveilans) terutama yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui
sistem pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil. Berdasarkan pengamatan penyakit
berpotensial KLB dan penyakit tidak menular yang diamati di Puskesmas yang merupakan gardu
pandang suatu pola dan trend penyakit didapatkan 10 besar kunjungan kasus sebagai berikut :

Tabel 3.1 Sepuluh (10) Penyakit Terbanyak Kecamatan Keo Tengah Tahun 2019
No Jenis Penyakit Jumlah Kasus

1 ISPA 3.417
2 Myalgia 1.346
3 Obsrvasi febris 925
4 Hipertensi 761
5 Vulnus Laceratum 608
6 Dermatitis Alergi 561
7 Gastritis 451
8 BPH 387
9 Gingivities 382
10 Influenza 299
Sumber : Pengelola SIKDA UPTD Puskesmas Maunori, 2019
3.2.1 Penyakit Menular

a. TB Paru

Penyakit TB Paru merupakan penyakit re -emerging masih terus ditemukan di Provinsi


NTT. Secara nasional TB Paru merupakan penyakit tropis yang sangat erat kaitannya dengan
kemiskinan. TB Paru merupakan penyakit yang masih tinggi angka kejadiannya bahkan merupakan
yang tertinggi ketiga di dunia. MDGs menetapkan penyakit TB Paru sebagai salah satu target
penyakit yang harus diturunkan selain HIV AIDS dan Malaria. Hasil pengobatan penderita TB Paru
dipakai indikator success rate, dimana indikator ini dapat dievaluasi setahun kemudian setelah

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 8


penderita ditemukan dan diobati.Success rate akan meningkat bila pasien TB Paru dapat
menyelesaikan pengobatan dengan baik tanpa atau dengan pemeriksaan dahak.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate
(CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah
pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Pada tahun 2019 angka
penemuan kasus TB di Kecamatan Keo Tengah sebanyak 13 kasus dimana 9 kasusnya
terkonfirmasi bakteriologis (BTA +) dan 4 kasus TB rontgent Positif. Namun angka kesembuhan
(cure rate) 46,2% dan angka complete rate 23,1% Sedangkan angka keberhasilan pengobatan
(success rate) masih 69,2%. Hal ini dikarenakan sampai akhir desember 2019 karena penderita
masih dalam tahap pengobatan (belum sampai 6 bulan minum obat). Gambaran penyakit TB Paru
di Kecamatan Keo Tengah seperti terlihat pada grafik dibawah ini :
Upaya untuk menurunkan Case Rate dan meningkatkan Success Rate terus harus dilakukan
dengan cara meningkatkan sosialisasi penanggulangan TB Paru melalui jejaring internal maupun
sektor terkait lainnya , penyuluhan kesehatan guna meningkatkan kesehatan lingkungan serta
perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat. Kasus TB Paru sangat dipengaruhi oleh kepadatan
penduduk dan kemiskinan, karena penularan TB Paru adalah melalui kontak langsung dengan
penderita. Status gizi juga mempengaruhi kasus TB Paru terutama angka kesembuhannya, dengan
status gizi yang baik penderita TB Paru akan lebih cepat pulih.

b. Pneumonia

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang
pernapasan mulai dari hidung hingga alveoli. Penyakit ISPA yang menjadi masalah dan masuk
dalam program penanggulangan penyakit adalah pneumonia karena merupakan salah satu
penyebab kematian anak. Pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang jaringan paru (alveoli).
Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau kecelakaan karena menghirup cairan
atau bahan kimia. Populasi rentan yang terserang pneumonia adalah anak umur < 2 tahun.
Penemuan dan tatalaksana kasus adalah salah satu kegiatan program penanggulangan.
Kasus pneumonia pada balita yang berobat di UPTD Puskesmas Maunori dalam tahun 2019
terakhir tidak tidak ditemukan . Jumlah Kasus dalam tiga tahun terakhir dapat terlihat pada grafik
di bawah ini :
Grafik 3.4 Prevalensi Kasus Pneumonia Pada Balita di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2017 s/d
2019

Pneumonia Balita
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0 0 0 0
2017 2018 2019

Pneumonia Balita

Sumber : Pengelola Program P2 UPTD Puskesmas Maunori , 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 9


c. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Aquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS)
HIV/AIDs merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human
Immunodeficiency Virus yang menyerang system kekebalan tubuh penderitanya sehingga
penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah terinfeksi berbagai
macam penyakit yang lain.Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan
sebagai HIV positif. HIV positif dapat diketahui dengan cara yaitu VCT, dan zero survey. Pada tahun
2018 beberapa tenaga kesehatan dari UPTD Puskesmas Maunori seperti Dokter, Pengelola
Program P2, Perawat dan petugas laboratorium mengikuti pelatihan VCT di Tingkat Kabupaten
yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo. Tindak lanjut hasil pelatihan dilakukan
skrining pada setiap ibu hamil dan pasien beresiko yang ditemukan di Poli Umum maupun di rawat
inap.Karena keterbatasan sarana dan prasarana di UPTD Puskesmas Maunori sehingga tidak ada
klinik VCT namun konseling VCT tetap dilakukan oleh perawat dengan memanfaatkan ruangan poli
gigi atau ruangan lain yang sepi/ tidak ada pasien.Skrining HIV/AIDS pada ibu hamil sebanyak 128
orang dan pada masyarakat resti di 2 desa sebanyak 59 orang. Hasil skrining HIV pada Ibu-ibu
hamil semuanya non –reaktif dan sedangkan pada masyarakat beresiko ditemukan 2 kasus HIV
positif ( desa ladolima dan wajo ).

Grafik 3.6 Jumlah Kasus Baru HIV-AIDS di Kecamatan keo Tengah Tahun 2019

187

200

150 HIV diskiring

100 HIV (+)

50 2

0
2018

Sumber : Pengelola Program P2 UPTD Puskesmas Maunori, 2019

d. Diare
Diare dapat didefinisikan sebagai kejadian buang air besar berair lebih dari tiga kali namun
tidak berdarah dalam 24 jam, bila disertai dengan darah disebut disentri.
Pada tahun 2019 jumlah penderita diare di kecamatan Keo Tengah sebanyak 485 kasus dan
212 kasus diare terjadi pada balita. Data jumlah kasus diare dan yang ditangani di Kecamatan keo
Tengah dapat dilihat pada lampiran tabel 56. Meskipun jumlah kasus diare cukup tinggi, namun
angka kematiannya relative rendah bahkan tidak ada. Serangan penyakit yang bersifat akut
mendorong penderitanya untuk segera mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan. Dalam
perjalanan alamiahnya sebagian besar penderita sembuh sempurna.
Upaya pencegahan dan penanggulangan kasus diare dilakukan melalui pemberian oralit,
penggunaan infus, penyuluhan ke masyarakat dengan maksud terjadinya peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari, karena secara umum penyakit diare
sangat berkaitan dengan hygiene sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga adanya
peningkatan kasus diare merupakan cerminan dari perbaikan kedua faktor tersebut. Kegiatan ini
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 10
melibatkan peran serta kader dalam tatalaksana diare karena dengan penanganan yang cepat dan
tepat di tingkat rumah tangga, diharapkan dapat mencegah terjadinya dehidrasi berat yang bisa
berakibat kematian.
Grafik 3.7 Jumlah Kasus Diare di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2017 s/d 2019

600
Kasus Diare
485
500

400

300 259

200 163

100

0
2017 2018 2019
Sumber Pengelola Program P2 UPTD Puskesmas Maunori, 2019

e. Malaria
Penyakit malaria merupakan penyakit endemis di daerah NTT. Angka kesakitan malaria
untuk diukur dengan Annual Parasite Rate Incidence (API). Pada tahun 2019 tidak ditemukan kasus
penyakit malaria positif Plasmodium Falciparum dari hasil pemeriksanmikroskopis terhadap 288
sampel darah dan RDT terhadap 588 sampel darah di 2 desa (MBS). .Jumlah kasus Malaria Postif
selama tiga tahun terakhir dapat terlihat pada Grafik di bawah ini.

Grafik 3.8 Jumlah Kasus Malaria di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2017 s/d 2019

Kasus Malaria
3

2 1

1 0
0
2017 2018 2019

Sumber Pengelola Program P2 UPTD Puskesmas Maunori, 2019

f. Kusta
Kusta adalah penyakit kulit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium leprae. Bila
penyakit kusta tidak ditangani maka dapat menjadi progresif menyebabkan kerusakan permanen
pada kulit, saraf, mata dan anggota gerak. Strategi global WHO menetapkan indicator eliminasi
kusta adalah angka penemuan penderita/ new case detection rate (NCDR). Mengacu pada
indicator pusat bahwa daerah dengan NCDR 0,50 per 10.000 penduduk sudah dapat dikatakan
sebagai daerah rendah kusta. Selama tiga tahun terakhir tidak ditemukan penderita kusta di
wilayah Kecamatan Keo tengah.Gambaran Penyakit kusta dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat
pada grafik di bawah ini

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 11


Grafik 3.9 Kasus Penyakit Kusta di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2017 s/d 2019

Kasus Kusta
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
2017 2018 2019

Kasus Kusta

Sumber: Pengelola Program P2 UPTD Puskesmas Maunori, 2019

3.2.2 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)

PD3I (Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) merupakan penyakit yang
diharapkan dapat diberantas atau ditekan dengan imunisasi. PD3I yang akan dibahas dalam bab ini
mencakup penyakit Tetanus Neonatorum, Difteri, Pertusis, Polio dan Campak.

a. Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk ke tubuh
melalui luka. Penyakit ini dapat menginfeksi bayi baru lahir apabila pemotongan tali pusat tidak
dilakukan dengan steril. Penanganan Tetanus neonatorum tidak mudah, sehingga yang terpenting
adalah upaya pencegahan melalui pertolongan persalinan yang higienis danimunisasi Tetanus
Toxoid (TT) ibu hamil serta perawatan tali pusat yang baik.Pada tahun 2019 di Kecamatan Keo
Tengah tidak ditemukan kejadian tetanus neonatorum.

b. Difteri
Difteri adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diptheriae dengan gejala awal adalah demam 38°C, pseudomembrane (selaput tipis) putih
keabuan pada tenggorok (laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan mudah berdarah. Dapat
disertai nyeri menelan, leher bengkak seperti leher sapi (bullneck) dan sesak nafas disertai bunyi
(stridor).
Upaya pencegahan kasus Diphteri dilakukan melalui imunisasi dasar pada bayi dengan
vaksin DPT+HB. Vaksin tersebut diberikan 3 kali yakni pada usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.
Penyakit Difteri belum pernah terjadi di wilayah Kecamatan Keo Tengah baik di tahun 2019
maupun di tahun-tahun sebelumnya.

c. Pertusis / Batuk Rejan


Pertusis adalah penyakit yang disebabkan bakteri Bardetella pertusis dengan gejala batuk
beruntun disertai tarikan nafas hup (whoop) yang khas dan muntah. Lama batuk bisa 1-3 bulan

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 12


sehingga disebut batuk 100 hari. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak berusia dibawah 1 tahun
dan penularannya melalui droplet atau batuk penderita .
Pada tahun 2019 tidak terdapat kasus pertusis. Upaya pencegahan kasus Pertusis dilakukan
melalui imunisasi DPT+HB sebanyak 3 kali yaitu saat usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.

d. Poliomyelitis dan Acute Flaccid Paralysis (AFP)/ Lumpuh Layuh Akut

Penyakit poliomyelitis merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Penyebab penyakit tersebut adalah virus polio yang menyerang system syaraf hingga penderita
mengalami kelumpuhan. Kelompok umur 0-3 tahun merupakan kelompok umur yang paling sering
diserang penyakit ini, dengan gejala demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di
tungkai dan lengan. AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan
kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas dan kemudian berakhir dengan kelumpuhan. Ditjen
PP&PL Kementrian Kesehatan RI menetapkan indicator surveilans AFP yaitu ditemukannya Non
Polio AFP Rate minimal sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun.
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio dilakukan melalui imunisasi polio dan
ditindaklanjuti dengan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus AFP pada kelompok
umur < 15 tahun. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang
berkembang di masyarakat melalui pemeriksaan spesimen tinja penderita AFP yang ditemukan.
Hasil surveilens aktif pada tahun 2017 s/d 2019 di Kecamatan Keo Tengah seperti pada grafik di
bawah ini :

Grafik 3.10 Kasus AFP Pada Umur < 15 Tahun di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2017 s/d
2019

kasus AFP
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0 0 0 0
2017 2018 2019

kasus AFP

Sumber: Pemegang Program Surveilans UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Data pada grafik 3.10 di atas menunjukkan selama tiga tahun terakhir kejadian AFP tetap
dapat dipertahankan yaitu nol anak < 15 tahun. Non Polio AFP Rate di Kecamatan Keo Tengah
tahun 2019 adalah sebesar nol anak < 15 tahun. Hal ini menunjukkan kinerja surveilans AFP di
UPTD Puskesmas Maunori sudah baik.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 13


e. Campak
Campak adalah penyakit yang disebabkan virus measles, disebarkan melalui droplet
bersin/batuk dari penderita. Gejala awal penyakit adalah demam, bercak kemerahan, batuk-pilek,
mata merah (conjunctivitis) selanjutnya timbul ruam di seluruh tubuh
Penyakit campak adalah penyakit akut yang mudah menular baik pada balita, anak-anak
maupun orang dewasa. Penularan campak dapat terjadi melalui udara yang terkontaminasi dan
secret orang yang terinfeksi. Prevalensi penyakit campak pada balita dalam tiga tahun terakhir
seperti pada grafik di bawah ini :

Grafik 3.11 Prevalensi penyakit Campak di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2017 s/d 2019

Kasus Campak
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0 0 0 0
2017 2018 2019

Kasus Campak

Sumber: Pemegang Program Surveilans UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 di Kecamatan Keo Tengah tidak ditemukan
kejadian campak. Keberhasilan menekan kasus campak tidak terlepas dari pelaksanaan imunisasi
campak secara rutin baik di tingkat Puskesmas dan Jaringan puskesmas, penyediaan logistik vaksin
yang sudah memadai, tenaga yang mencukupi serta kesadaran masyarakat untuk mendapatkan
imunisasi campak bagi bayi/balitanya.

3.2.3 Penyakit berpotensi KLB/Wabah


a. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) merupakan
salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi
menimbulkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang penularannya melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang hidup di genangan air bersih di sekitar
rumah. Nyamuk ini mempunyai kebiasaan menggigit pada saat pagi dan sore hari, umumnya kasus
mulai meningkat saat musim hujan.
Penyakit DBD dapat di cegah dengan memberantas sarang nyamuk (PSN) . DBD adalah
penyakit panas akut, seringkali disertai dengan sakit kepala, nyeri tulang atau sendi dan otot,
bintik merah pada kulit (petechie), dan leukopenia sebagai gejala (WHO, 1999).
Selama tiga tahun terakhir yakni sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 tidak
ditemukan kasus DBD di wilayah Kecamatan Keo Tengah.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 14


Grafik 3.12 Prevalensi Kasus DBD di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2017 s/d 2019

Kasus DBD
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
2017 2018 2019

Kasus DBD

Sumber: Pemegang Program Surveilans UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Tiga hal penting dalam upaya pemberantasan DBD adalah 1) Peningkatan surveilans penyakit
dan surveilans vektor, 2) diagnosis dini dan pengobatan dini, 3) peningkatan upaya pemberantasan
vektor penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor yang dilaksanakan di Kecamatan Keo
tengah melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M plus (Menguras,menutup dan
mengubur) plus menabur larvasida/abatesasi dan pemakaian Kelambu anti nyamuk.

b. Rabies
Rabies merupakan penyakit disebabkan oleh infeksi virus rabies yang ditularkan melalui
gigitan hewan seperti anjing, kucing, kera yang di dalam tubuhnya mengandung virus rabies. Pada
tahun 2019 di kecamatan Keo Tengah terdapat 27 kasus gigitan HPR. Penanganan kasus Gigitan
HPR berupa tindakan cuci luka/aseptik dan rujukan ke sarana kesehatan yang menjadi Rabies
Center ( Puskesmas Nangaroro dan Danga) guna mendapatkan VAR.

c. Filariasis
Penyakit Filariasis adalah penyakit menular kronis yang disebabkan cacing filaria yang
menyerang saluran dan kelenjar getah bening serta merusak sistem limfe. Penyakit filariasis
menimbulkan pembengkakan tangan, kaki, granula mammae dan scrotum. Menyebabkan
kecacatan seumur hidup serta stigma sosial bagi penderita dan keluarganya.
Sejak tahun 2010 telah dilakukan Pemberian Obat Pencegahan Filariasis secara massal dalam
rangka eliminasi Filaria di Kabupaten Nagekeo. Pemberian Obat Pencegahan ini diberikan secara
gratis bagi semua masyarakat berusia 2 tahun sampai dengan usia di bawah 70 tahun kecuali bagi
mereka yang hamil, menyusui dan mempunyai penyakit kronis maka pemberiannya
ditunda.Namun pada tahun 2019 tidak lagi dilakukan Pemberian Obat Massal Pencegahan Filaria
karena telah mencapai terget pengobatan selama 8 tahun berturut-turut. Pada tahun 2019 tidak
ditemukan kasus Filariasis di Kecamatan Keo Tengah.

3.3 STATUS GIZI MASYARAKAT


Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan dalam penilaian SDGs adalah status
gizi balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi badan. Keadaan gizi
yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat dan
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 15
berkualitas. Jika ditelusuri, masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam
kandungan (janin), bayi, anak, dewasa, dan usia lanjut.
Periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan masa kritis karena
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu terjadinya
gangguan gizi di masa tersebut dapat bersifat permanen dan tidak dapat pulih walaupun
kebutuhan gizi di masa selanjutnya terpenuhi. Derajat kesehatan masyarakat dilihat dari status gizi
masyarakat. Makin banyak ditemukan anggota masyarakat yang kurang gizi berarti keadaan
kesehatan masyarakat semakin kurang. Adapun indikator-indikator yang sangat berperan
menentukan status gizi masyarakat antara lain sebagai berikut:

3.3.1 Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram merupakan salah satu faktor utama yang
amat berpengaruh terhadap kematian bayi (baik kematian perinatal maupun neonatal). BBLR
dibedakan dalam 2 kategori yaitu: BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu)
atau BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi
berat badannya kurang. Di Kabupaten Nagekeo masih banyak BBLR dengan IUGR karena ibu
berstatus gizi buruk, anemia, dan menderita penyakit pada saat hamil.
Berdasarkan laporan SIKDA dari Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori tahun
2019 diketahui bahwa kasus BBLR mencapai 8,5% (17 bayi) dari seluruh bayi lahir hidup dengan
karakteristik bayi BBLR terbanyak yaitu perempuan sebanyak 10 orang.

Grafik 3.13 Prosentase Bayi BBLR di Kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

20 18
17
15 13
9%
10
6% 8.5 Jmlh Kasus
5 %

0
2017
2018
2019

Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

3.3.2 Status Gizi Balita


Status gizi Balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Body Mass Index (BMI) atau yang dikenal dengan index Berat Badan
adalah salah satu teknik yang digunakan dalam penilaian status gizi Balita . Untuk memperoleh
nilai BMI dilakukan dengan pengukuran tubuh(BB, TB) atau anthropometri untuk dibandingkan
dengan umur, misalnya : BB/U atau TB/U. Angka yang paling sering digunakan adalah indeks Berat
Badan menurut Umur (BB/U). Adapun hasil perhitungan yang diperoleh dikategorikan ke dalam 4
kelompok yaitu: gizi lebih (z-score > +2 SD); gizi baik (z-score –2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-
score < -2 SD sampai –3 SD); dan gizi buruk (z-score < -3SD).
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 16
Pada tahun 2019 di wilayah Kecamatan Keo Tengah sasaran bayi.balita sebanyak 1.056
orang, yang datang untuk melakukan penimbangan sebanyak 975 orang dengan prosentase
92,32%. Dari Hasil penimbangan dapat diketahui bahwa bayi/balita dengan pemantauan status gizi
( BB/TB) Gemuk 84 Orang (8,61%) , Normal 762 orang ( 78,15%) kurus 129 orang (13,25%) dan
tidak ada yang sangat kurus.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 17


BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Salah satu langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada


masyarakat adalah upaya pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan secara tepat diharapkan dapat mengatasi sebagian besar masalah kesehatan yang
terjadi di masyarakat.
Secara umum upaya kesehatan terdiri dari dua unsur utama yaitu upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
di masyarakat. Sedangkan upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan

4.1 PELAYANAN KESEHATAN DASAR


Dewasa ini masalah kesehatan di Indonesia masih merupakan tantangan besar dan bayak
diantaranya yang menjadi masalah kesehatan prioritas. Slah satu dari berbagai masalah kesehatan
tersebut adalah masalah kesehatan keluarga. Oleh karena itu pelaksanaan program kesehatan
keluarga yang meliputi program- program yang mengelola upaya kesehatan masyarakat sepanjang
siklus kehidupan manusia, yaitu sejak janin di dalam kandungan, masa balita, usia sekolah, usia
subur dan usia lanjut harus terus dilaksanakan.

4.1.1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kegiatan yang dilakukan :


1) Merencanakan penyuluhan dan membuat jadwal integrasi lintas program
2) Pelaksanaan Penyuluhan dalam gedung dan luar gedung di 33 Sekolah termasuk
Pemutaran Film Kesehatan di 16 desa.
3) Melaksanakan pendataan PHBS di wilayah Kecamatan Keo Tengah ( Sekolah, rumah
tangga, tempat umum)
4) Pelayanan terpadu SMD keluarga Sehat dan STBM
5) Melaksanakan MMD dan Bimtek Desa siaga
6) Melaksanakan pertemuan Evaluasi pokjanal posyandu dan forum desa siaga tingkat
Kecamatan Keo Tengah
7) Melaksanakan pendataan PIS-PK di 16 desa ( semua desa di wilayah Kecamatan Keo
Tengah)
Dalam rangka mewujudkan visi UPTD Puskesmas Maunori yakni “mewujudkan Keo Tengah
sehat” maka kegiatan promosi Kesehatan harus ditingkatkan dengan cara melengkapi materi
penyuluhan untuk pasien, masyarakat dan Kader. Materi penyuluhan dengan berbagai topik

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 18


kesehatan bisa berupa leaflet, lembar balik, film, Power Point dan poster.Penyuluhan dilakukan
didalam gedung dan diluar gedung. Penyuluhan dalam gedung dilaksanakan di poli umum, poli
kia, poli KB, pojok oralit dan diruang tunggu melalui leaflet, lembar balik. Petugas penyuluh adalah
para medis yang pada saat tersebut terjadwal. Penyuluhan di luar gedung dilaksanakan di
posyandu, sekolah, pertemuan di desa/kecamatan. Cakupan Penyuluhan Kesehatan yang
dilaksanakan selama tiga tahun terakhir dapat terlihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.1 Penyuluhan kesehatan di Kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

Penyuluhan Kesehatan
12,000
9,923
10,000
7,696
8,000 6,813
6,000
4,000
2,000
-
2017 2018 2019

Sumber : Pengelola Program PROMKES UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.2 UPAYA KESEHATAN IBU-ANAK DAN KB


Kegiatan yang dilakukan dalam Gedung:
a. Pemeriksaan Ibu hamil :
- Pelayanan ANC terpadu diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan : fisik (umum/kebidanan), psikologis (kejiwaan) ibu hamil dan
laboratorium (atas indikasi)
3. Penanganan dan tindak lanjut kasus (sesuai risiko yg ada) termasuk rujukan
interna maupun eksterna.
4. Pelayanan administrasi seperti rujukan dan surat keterangan hasil pemeriksaan
bidan.

- Standar pelayan minimal Ibu hamil :


1. Timbang BB dan ukur TB
2. Ukur LILA
3. Ukur Tekanan darah
4. Ukur Tinggi fundus uteri
5. Hitung denyut jantung janin (DJJ)
6. Tentukan presentasi janin
7. Pemberian imunisasi TT lengkap
8. Pemberian Tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
9. Pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus(PMS)
10. Tatalaksana/ penanganan kasus
11. KIE Efektif (Temu wicara/konseling) termasuk Program Perencanaan Persalinan
& Pencegahan Komplikasi (P4K) serta konseling KB pasca persalinan

- Pemeriksaan laboratorium rutin ibu hamil


1. Golongan Darah
2. Malaria
3. Hb
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 19
4. Protein Urine
5. Gula darah puasa
6. HIV
7. Sifilis
8. Hepatitis

b. Deteksi ibu hamil berisiko oleh tenaga kesehatan.


c. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn).
d. Pertolongan persalinan normal
e. Pelayanan Ibu Nifas meliputi :
1) Pemeriksaan TD, Nadi, Respirasi, suhu,
2) Pemeriksaan tinggi Fundus Uteri (involusi uterus)
3) Pemeriksaan lokhea dan pengeluaran pervaginam lainnya
4) Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bln
5) Pemberian kapsul vit A 200.000 IU 2x (sgr stlh melahirkan dan 24 jam
berikutnya)
6) Pelayanan KB pasca salin
f. Penanganan Neonatal meliputi: BBLR,Asfixia, Icterus, Sepsis, Preterm dan Post term, Cacat
bawaan dan lahir dengan tindakan.

Kegiatan yang dilakukan di luar Gedung


1) Penyuluhan di posyandu/ Kelurahan
2) Kunjungan rumah ibu hamil dan bayi/balita risiko tinggi
3) Pemasangan Stiker P4K 4. Konseling KB pra persalinan

Kegiatan Lintas Sektoral


1) Kegiatan Sosialisasi Pembentukan dan Pemdampingan Kelompok Peduli Kesehatan Ibu dan
Anak di 2 desa, kegiatan yang lebih banyak melibatkan peran masyarakat
2) Pertemuan Kemitraan Bidan – Dukun dan Kader PKK tingkat kecamatan Keo Tengah 1 kali
3) Kegiatan Sosialisasi dan Pembentukan Kelompok Sebaya di 1 SLTP.

Hasil dari kegiatan ini adalah :

4.1.2.1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)


Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional
(dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) seperti mengukur
berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman
pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil
pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan kesehatan ibu hamil merupakan gambaran
besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke sarana kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. Kunjungan pertama yang diharapkan adalah kunjungan saat
usia kehamilan pada usia kehamilan kurang dari atau minimal 12 minggu atau yang disebut K1
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 20
murni. Cakupan K1 Murni di Kecamatan Keo Tengah tahun 2019 sebanyak 185 ibu hamil atau
55,6% dari 333 sasaran ibu hamil. Sedangkan cakupan K1 Bumil tahun 2019 adalah sebanyak 214
(64%) dan belum mencapai target nasional 95%. Adapun gambaran trend cakupan K1 Kecamatan
Keo Tengah selama 3 tahun terakhir dapat diamati pada grafik di bawah ini.

Grafik 4.1 : Trend Cakupan Kunjungan K1 Kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

K1 bumil
100 95 95 95
80
68.6 64.7
60 64.3
57.7 58.8
40 55.6

20
0
2017 2018 2019

Target K1 murni K1

Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ibu hamil
sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada
trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga.Cakupan K4 Bumil
pada tahun 2019 adalah 178 bumil atau sebesar 53,5%. Tren cakupan K4 dalam tiga tahun terakhir
dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 4.2 Trend cakupan K4 bumil kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

60 K4 bumil
58.9
58

56
55.4
54
53.5
52

50
2017 2018 2019

Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.2.2 Cakupan Ibu Hamil Risiko Tinggi/Komplikasi dan Yang Ditangani

Ibu hamil risti/komplikasi adalah ibu hamil dengan keadaan penyimpangan dari normal yang
secara langsung dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bagi ibu maupun bayinya.
Terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya oleh tenaga bidan
di desa dan puskesmas kepada ibu hamil yang memiliki resiko tinggi (risti), sehingga perlu
dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang lebih memadai. Salah satu faktor yang
turut menyebabkan kematian ibu dan Bayi adalah keterlambatan mengambil keputusan di tingkat

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 21


keluarga untuk merujuk ibu hamil risti/ komplikasi dan terlambat mendapat pertolongan dengan
baik dan tepat waktu di fasilitas kesehatan .

Pada tahun 2019 di Kecamatan Keo Tengah ditemukan 51 ibu hamil komplikasi dari
perkiraan 71 bumil atau sebesar 76,6%. Kasus resiko tinggi terbanyak adalah kelainan letak janin
sebanyak 20 bumil, diikuti kasus penyakit kronis 6 kasus dan abortus 5 kasus sisanya adalah faktor
resiko tinggi/kompilkasi lainnya. Penanganan ibu hamil komplikasi sebanyak 12 kasus dilakukan di
UPTD Puskesmas Maunori sedangkan yang membutuhkan penanganan lanjut dirujuk ke Rumah
sakit sebanyak 26 kasus. Gambaran cakupan pelayanan ibu hamil komplikasi menurut Desa dapat
dilihat pada lampiran tabel 30.

4.1.2.3 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes)


Linakes adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang profesional dengan
kompetensi kebidanan dimulai dari lahirnya bayi, pemotongan tali pusat sampai keluarnya
placenta. Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi di
masa persalinan. Lebih dari 80% kematian ibu terjadi pada saat atau masa di sekitar persalinan, hal
ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi
kebidanan (profesional)

Grafik 4.2 Cakupan Persalinan Nakes di kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

250 2019
201 200
200

150

100

50
1
0
total salin salin nakes Salin dukun

Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Dari grafik di atas dapat terlihat bahwa di tahun 2019 sebanyak 201 ibu bersalin ditolong
oleh tenaga kesehatan 200 orang (99,5%) sedangkan ada 1 persalinan yan masih ditolong oleh
dukun (0,5%). Jika dilihat berdasarkan tempat persalinan maka 199 persalinan (99,0%) terjadi di
fasilitas pelayanan kesehatan, 1 persalinan terjadi di Ambulance (0,5%) dan 1 persalinan terjadi di
rumah (0,5%) yaitu di dusun Keliwatuwea. Hal ini dikarenakan perencanaan persalinan yang
kurang baik dari sasaran dan rendahnya kesadaran ibu hamil dan keluarga dalam mengambil
keputusan untuk melahirkan di sarana kesehatan yang memadai meski telah dilakukan konseling
dan pendekatan oleh bidan desa setempat.

4.1.2.4 Cakupan Pelayanan Nifas


Masa nifas adalah masa 6-8 minggu setelah persalinan dimana organ reproduksi mengalami
pemulihan untuk kembali normal. Akan tetapi, pada umumnya, organ-organ reproduksi akan

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 22


kembali normal dalam waktu tiga bulan pasca persalinan. Kunjungan nifas bertujuan untuk deteksi
dini komplikasi dengan melakukan kunjungan minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu:
1) kunjungan nifas pertama pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas kedua
dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan; 3) kunjungan nifas ketiga dilakukan pada minggu
ke-6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan bersamaan dengan kunjungan
neonatus di Posyandu (Kemkes RI, 2009).
Dalam masa nifas, ibu akan memperoleh pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan
kondisi umum (tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu), pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per
vaginam lainnya, pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan, pemberian kapsul
vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali (2x24 jam), dan pelayanan KB pasca persalinan.
Perawatan nifas yang tepat akan memperkecil risiko kelainan atau bahkan kematian pada ibu
nifas.
Pada tahun 2019 sebanyak 201 ibu nifas semuanya mendapatkan pelayanan kesehatan baik
pelayanan Nifas pertama (KF1) sedangkan yang mendapatkan pelayanan nifas KF3 sebanyak 190
orang (94,5%). Gambaran pelayanan Nifas menurut desa di wilayah Kecamatan Keo Tengah dapat
dilihat pada lampiran tabel 23. Sedangkan trend cakupan pelayanan nifas selama tiga tahun
terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 4.3 Cakupan Pelayanan Nifas KF1 -KF3 di kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d
2019

KF 1 - KF 3
105
100 100 100
100 100
95 94.5
90 92.3

85
2017 2018 2019

KF1 KF3

Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.2.5 Cakupan Kunjungan Neonatus


Bayi hingga usia kurang dari satu bulan (0-28 hari) merupakan golongan umur yang paling
rentan atau memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Dalam melaksanakan pelayanan
neonatus, petugas kesehatan di samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan
konseling perawatan bayi kepada ibu. Secara keseluruhan cakupan KN3 di Kecamatan Keo Tengah
pada tahun 2019 adalah 99,5% atau sebanyak 200 dari jumlah seluruh neonatus (201 orang). Hal
ini dikarenakan ada 1 kematian perinatal (umur 2 hari). Gambaran cakupan kunjungan neonatus
KN1 dan KN3 dapat dilihat pada lampiran tabel 34.Trend cakupan KN1 dan KN3 selama tiga tahun
terakhir dpat dilhat pada grafik di bawah ini.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 23


Grafik 4.4 Cakupan Pelayanan Neonatus KN1- KN3 Kec. Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

KN 1 - KN 3
99.5 100
2019
99.1 100
2018

2017 98.6 100

97.5 98 98.5 99 99.5 100 100.5

KN3 KN1

Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.2.6 Neonatal dengan Risti/Komplikasi yang Ditangani


Neonatal risti/komplikasi adalah keadaan neonatus dengan penyakit dan kelainan yang
dapat menyebabkan kesakitan dan kematian serta kecacatan seperti asfiksia, hipotermi, tetanus
neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan, kelainan
kongenital termasuk klasifikasi kuning pada MTBS. Dalam pelayanan neonatus, sekitar 15% di
antara neonatus yang dilayani bidan di Puskesmas tergolong dalam kasus risti/komplikasi yang
memerlukan penanganan lebih lanjut.
Pada tahun 2019 di Kecamatan Keo Tengah ditemukan 6 neonatus risti/komplikasi atau
sebesar 19,9% dari perkirakan sasaran bayi resti 30 orang. Semua neonatus resti mendapat
penanganan di Puskesmas (100%) namun 3 orang harus dirujuk untuk mendapatkan penanganan
lanjut di Rumah Sakit.

4.1.2.7 Cakupan Kunjungan Bayi


Kunjungan bayi adalah kunjungan anak usia kurang dari satu tahun (29 hari-11 bulan) yang
mendapatkan pelayanan kesehatan oleh dokter, bidan atau perawat di sarana kesehatan.
Pelayanan Kesehatan bayi tersebut minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-2 bulan, 1 kali
pada umur 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan
Kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB/HiB1-3, Polio 1-4, Campak),
pemantauan pertumbuhan, Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK),
pemberian vitamin A pada bayi umur 6-11 bulan, penyuluhan pemberian ASI eksklusif dan
Makanan Pendamping ASI (MP ASI)..
Grafik 4.5 : Trend Cakupan Kunjungan Bayi di Kec. Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

Kunjungan bayi (K4)

0
90.0
2019
89.2
2018
69.2
2017

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Kunjungan Bayi K4

Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 24


Cakupan kunjungan bayi di Kecamatan Keo tengah tahun 2019 kembali meningkat sebanyak
90,0% dibandingkan denngan tahun 2017 yang hanya mencapai 69,2% angka tersebut belum
mencapai target renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo yaitu 97%.

4.1.2.8 Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan sehingga
peluang wanita untuk melahirkan cukup tinggi. Menurut hasil penelitian, usia subur seorang
wanita antara 15–49 tahun. Oleh karena itu, untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan
kelahiran, wanita Usia Subur (PUS) dan pasangannya diprioritaskan untuk ikut program KB.
Proporsi metode kontrasepsi yang digunakan akseptor KB aktif terlihat pada gambar 16.
Grafik 4.6 Penggunaan Alat Kontrasepsi di Kecamatan Keo Tengah tahun 2019

KB Aktif IUD
MOW 8,0%
24,5% Kondom 1,0%
Pil
MOP 2,4%
0.2%
Suntik
22,9%
Implant
40,9%

Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Jumlah PUS di Kecamatan tahun 2019 yang tercatat 1.519 orang. Dari jumlah PUS tersebut
yang menjadi peserta KB baru sebanyak 87 orang (5,7%) dan peserta KB aktif sebanyak 572
(37,7%). Cakupan KB aktif ini tersebut masih jauh dari target renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Nagekeo yaitu 60%. Berdasarkan jenis kontrasepsi yang digunakan dari 572 peserta KB aktif,
sebanyak 421 s(73,6%) akseptor memilih metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD, implan
dan MOW/MOP, sedangkan 151 (26,4%) akseptor memilih metode kontrasepsi jangka pendek
seperti pil, suntik, maupun kondom.

4.1.2.9 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila (Usia Lanjut)

Jumlah penduduk usia lanjut menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini sejalan
dengan meningkatnya usia harapan hidup serta menjadi tanda membaiknya tingkat kesejahteraan
masyarakat. Di lain sisi, peningkatan penduduk usia lanjut mengakibatkan meningkatnya penyakit
degenerative di masyarakat. Tanpa diimbangi dengan upaya promotif dan preventif, maka beban
sosial yang ditimbulkan maupun biaya yang akan dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan akan
cukup besar. Salah satu sarana pelayanan promotif dan preventif bagi warga usia lanjut
dilaksanakan melalui posyandu lansia.
Jumlah warga usia lanjut (umur 60 tahun ke atas) di Kecamatan Keo Tengah tahun 2019
sebanyak 1.799 orang dan 889 orang diantaranya (49,4%) telah mendapat pelayanan kesehatan di
posyandu lansia.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 25


4.1.3 UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (P2P)
4.1.3.1 PD3I ( Penyakit dapat dicegah dengan Imunisasi )
a. Cakupan Pelayanan Imunisasi (Desa UCI)
1) Kegiatan dalam gedung :
- Penyuluhan tentang manfaat imunisasi dasar pada bayi
- Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamil
- Pemberian imunisasi dasar pada bayi
- Hasil Imunisasi TT 2 + ibu hamil ( Kecamatan Keo Tengah ) = 185 ( 55,6%)
2) Kegiatan luar gedung :
- Sosialisasi ke orang tua siswa untuk pelaksanaan Bias Campak-Rubela
- Pelaksanaan Bias Campak pada bulan September - Oktober 2019 = 99,73%
- Pelaksanaan BIAS DT pada bulan November = 99% ; Td = 98,8 %
3) Manajemen cold chain :suhu diamati dan dicatat setiap hari 2x pagi dan siang
(grafik suhu pada kartu)

Hasil dari kegiatan ini adalah :


Pelayanan imunisasi merupakan bagian dari upaya pencegahan dan pemutusan mata rantai
penularan pada penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Indikator yang digunakan
untuk menilai keberhasilan program imunisasi adalah angka UCI (Universal Child Immunization).
UCI dijabarkan sebagai tercapainya cakupan imunisasi lengkap minimal 85% untuk tiga jenis
antigen yaitu DPT-Hb3, Polio 4 dan campak.. Adapun sasaran program imunisasi adalah bayi (0-
11 bulan), ibu hamil, WUS dan murid SD. Gambaran pencapaian Desa UCI dalam tiga tahun
terakhir dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Grafik 4.7 : Cakupan UCI di Kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

Desa UCI
100% 81% 93.8%

50%
50%
Desa UCI
0%

2017
2018
2019

Sumber : Pengelola Program Imunisasi UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Pada tahun 2019 sebanyak 15 desa mencapai desa UCI dari 16 desa yang ada di wilayah
Kecamatan Keo Tengah atau sebesar 93,75%. Desa yang belum mencapai desa UCI adalah
Kotowuji Timur.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 26


Grafik 4.7 Cakupan Imunisasi dasar di kecamatan Keo Tengah pada tahun 2019

Cakupan Imunisasi Dasar


99.5% 99.5%
100.0%

95.0%
90.0% 90.0%
88.4% 88.8%
90.0%

85.0%

80.0%
Hb0 BCG DPT-Hb3 Polio 4 Campak Imunisasi
Lengkap

4.1.3.2 P2 DIARE.
Tujuan dari Pencegahan Penyakit Diare adalah untuk mencegah, menurunkan kasus diare
dan menghindari terjadinya wabah / KLB.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
a. Penyuluhan/ Konseling perorangan di klinik sanitasi/poli umum
b. Penyuluhan kelompok di Puskesmas dan di posyandu.
c. Penemuan kasus di Puskesmas, posyandu dan Lapangan.
d. Pengobatan penderita dan kontak
e. Kaporitisasi.
f. Pengambilan Sample Air (Integrasi dengan Program Kesling )
g. Pojok Oralit
h. Pelaksanaan rehidrasi rumah tangga
i. Rehidrasi parenteral di Rawat Inap
j. Merujuk pasien dan merujuk pasien bila ada KLB

Cakupan Diare yang ditangani pada tahun 2019 dapat terlihat pada grafik di bawah ini

Grafik 4.8 Cakupan Diare ditangani Kecamatan Keo Tengah tahun 2019

Diare
300 259
250 212
200
150 123 123 123 123
100
50
0
Dilayani Dapat Oralit Dapat Zink

< 5 thn semua umur

Sumber : Pengelola Program P2 UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 27


4.1.3.3 P2 TBC
Penyakit TBC adalah suatu penyakit menular langsung yang disebakan oleh kuman/ bakteri
Mycobakterium tuberculosa, yang menyerang terutama pada organ paru dan sebut sebagai TBC
Paru, dan bisa juga menyerang organ tubuh lainnya : kelenjar linfe, otak, kulit, tulang, saluran
cerna dan ginjal. TBC yang menyerang pada organ selain paru dikenal sebagai TBC extra paru.
Insiden penyakit TBC meningkat pada decade ini, hal tersebut disebabkan makin meningkat
pengidap HIV diseluruh dunia yang mempunyai daya tahan seluler yang menurun sehingga
penderita HIV rentan terhadap infeksi kuman TBC. Penyakit TBC dapat menyebabkan kematian
terutama menyerang pada usia produktif (15-50 tahun) dan anak-anak.
Gejala utama penyakit TBC paru adalah batuk terus-menerus dan berdahak selama 3
minggu atau lebih. Gejala lain : dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas dan nyeri dada,
badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise (rasa tidak enak badan),
berkeringat malam dan demam meriang selam sebulan belakangan.Sumber penularan adalah
penderita TBC paru dengan BTA + yang tidak berobat. Penularan melalui droplet infection
(percikan dahak) pada waktu batuk, bersin maupun saat berbicara.Untuk menegakkan diagnosa
TBC Paru adalah dengan memeriksa dahak.
Pengobatan Penderita TBC adalah dengan kombinasi beberapa jenis obat dalam jumlah
cukup dan dosis yang tepat selama 6 – 8 bulan. Pengobatan penderita TBC terdiri atas 3 fase :
1) Fase Intensif Obat diminum setiap hari selama 2 bulan.
2) Fase Lanjutan Obat diminum seminggu 3 kali.
3) Paduan OAT (OBat Anti Tuberkulosa) FDC Kemasan Obat FDC (Fixed Dose Combination) 1
tablet obat mengandung 150 mg, Rifamfisin, 75 mg INH, 400 mg Pyrazinamid dan 275 mg
Ethambutol.

Kegiatan yang dilakukan


1) Pendataan Penderita
2) Penemuan Penderita Suspect : masyarakat yang mengeluh batuk berdahak lebih dari 2
minggu
3) Pemeriksaan Sputum di Laboratorium UPTD Puskesmas maunori
4) Pengiriman Specimen sputum untuk crosscheck ke Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo
setiap triwulan
5) Pengobatan pasien TB
6) Kunjungan rumah ke pasien TB integrasi dengan program Perkesmas
7) Penyuluhan penanggulangan TB Paru di posyandu, rapat koordinasi, masyarakat
Penyuluhan perorangan di pustu/polindes/poskesdes/puskesmas.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 28


Hasil Kegiatan :
Tabel 4.2 : Jumlah Penemuan Tersangka Suspek dan Jumlah Pemeriksaan Dahak baru dan
Ulang di UPTD Puskesmas Maunori tahun 2019
Target BULAN Total
No Kecamatan
Suspect TB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Keo Tengah 34 8 2 1 2 4 0 4 6 2 3 10 2 44

Sumber: Pengelola TB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Grafik 4.9 Jumlah pasien TB ditemukan dan diobati di UPTD Puskesmas Maunori tahun 2019

Kasus TB
14 13 13
12
10 9
BTA (+)
8
RO (+)
6
4 TB Seluruh
4
2 Diobati

0
BTA (+) RO (+) TB Seluruh Diobati

Sumber: Pengelola TB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.3.4 P2 ISPA

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA ) merupakan penyakit yang sering terjadi
pada anak. ISPA juga merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di sarana
kesehatan. Di dunia diperkirakan lebih dari 2 juta dari 9 juta total kematian Balita karena
pneumonia (1 Balita/ 15 menit) . Diantara 5 balita yang meninggal, 1 adalah karena pneumonia.
Pada tahun 1997 WHO mempublikasikan tatalaksana Pneumonia Balita dengan
Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS ) yang merupakan model tatalaksana kasus terpadu
untuk berbagai penyakit anak, yaitu : Pneumonia, Diare, Malaria, Campak, Gizi kurang dan
Kecacingan. Peningkatan penatalaksanaan penyakit ISPA perlu didukung dengan peningkatan
sumber daya termasuk dana. Semua sumber dana pendukung program yang tersedia harus
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan program dan target yang ditentukan.
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru- paru ( alveoli ) dan
mempunyai gejala batuk, sesak nafas, ronki dan infiltrate pada foto rontgen. Terjadinya
pneumonia pada anak sering kali bersamaan dengan terjadinya proses infeksi akut pada
bronchus yang disebut BronkoPneumoni. Dalam penatalaksanaan Penyakit ISPA semua bentuk
Pneumonia (baik Pneumonia maupun BronkoPneumonia disebut “ Pneumoni “ saja).
Faktor risiko yang meningkatkan Angka kematian Pneumonia perlu mendapat perhatian
agar penurunan kematian karena Pneumonia dapat dicapai. Adapun faktor risiko ini merupakan
gabungan factor risiko insidens seperti tersebut diatas di- tambah dengan factor tatalaksana di
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 29
pelayanan kesehatan meliputi : ketersediaan pedoman tatalaksana, ketersediaan tenaga
kesehatan terlatih yang memadai, kepatuhan tenaga kesehatan terhadap pedoman, ketersediaan
fasilitas yang diperlukan untuk tatalaksana Pneumonia ( obat, oksigen, perawatan intensif
),prasarana dan sistem rujukannya.Sasaran program Pneumonia adalah pengendalian Pneumonia
pada Balita, yaitu pada bayi ( 0 - < 1tahun ) dan Anak Balita ( 1 - < 5 tahun )

Tabel 4.3 Klasifikasi berdasarkan adanya batuk dan atau kesukaran bernafas disertai
peningkatan frekuensi nafas sesuai umur.
Tanda Penyerta Selain Batuk Dan Atau Sukar
Kelompok Umur Klasifikasi
Bernafas

2 bulan - <5 bulan Pneumonia Berat Tarikan dinding dada bagian bawah kedalam

Pneumonia Nafas cepat sesuai golongan umur

2 bulan -<1 tahun : 50 kali atau lebih/menit

1-<5 tahun : 40 kali atau lebih/menit

Bukan Pneumonia Tidak ada nafas cepat dan tidak ada tarikan
dinding dada bagian bawah ke dalam

<2 bulan Pneumonia Berat Nafas cepat >60 kali atau lebih/menit dan tarikan
kuat dinding dada bagian bawah ke dalam

Bukan Pneumonia Tidak ada nafas cepat dan tidak ada tarikan
dinding dada bagian bawah ke ddalam

Penemuan dan Tatalaksana kasus Pneumonia setiap petugas di Puskesmas melakukan


deteksi dini kasus Pneumonia Balita sesuai kriteria klasifikasi kasus. Tatalaksana kasus Pneumonia,
dimana penderita yang ditemukan di lapangan di rujuk ke UPTD Puskesmas Maunori kemudian
diberikan pengobatan sesuai tatalaksana standar pneumonia. Sedangkan penderita dengan
klasifikasi pneumonia berat dan atau ada tanda bahaya harus segara dirujuk ke rumah sakit.
Tujuan Program dari Pencegahan Penyakit ISPA adalah untuk mencegah, menurunkan
kasus ISPA dan menghindari terjadinya wabah / KLB.
Selama tahun 2019 tidak ditemukan balita dengan kasus Pneumonia ataupun pneumonia
berat.

4.1.3.5 P2 Demam Berdarah Dengue (DBD)


Penyakit DBD adalah penyakit menular yang dapat di cegah dengan memberantas sarang
nyamuk (PSN) . Jentik nyamuk Aedes Aegypty harus diberantas karena menyebabkan penyakit
DBD pada manusia yang bisa mengakibatkan kematian dan berpotensi untuk menjadi wabah. DBD
adalah penyakit panas akut, seringkali disertai dengan sakit kepala, nyeri tulang atau sendi dan
otot, bintik merah pada kulit (petechie), dan leukopenia sebagai gejala (WHO, 1999). Pada tahun
2019 tidak ditemukan kasus DBD di wilayah Kecamatan Keo Tengah.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 30
Kegiatan yang dilaksanakan :
a. Penyuluhan kepada masyarakat melalui Posyandu dan pertemuan Di Desa /Kecamatan serta
melaluiAnak sekolah lewat program UKS
b. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
c. Pemantauan Jentik Berkala (PJB) dan abatesasi di Puskesmas, sekolah dan TTU
d. Pembinaan dan pengawasan kinerja juru pemantau jentik (Jumantik)

4.1.3.6 P2 Malaria.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
a. Penyuluhan kepada masyarakat melalui Posyandu dan di sekolah
b. Pemeriksaan Darah secara mikroskopis.
c. Penemuan kasus dan pengobatan penderita
d. Survei darah massal Malaria (MBS)

Tabel 4.4 Gambaran Pengambilan Sediaan Darah Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas
Maunori tahun 2019
Metode Diagnosis Konfirmasi
No Nama Desa Postif Ket
Mikroskopis RDT Jml
1 Mbaenuamuri 31 0 31 0
2 Lewangera 11 0 11 0

3 Wajo 30 100 130 0

4 Wajo Timur 8 0 8 0

5 Ladolima Utara 14 488 513 0

6 Ladolima 8 0 8 0

7 Ladolima Timur 14 0 14 0

8 Pautola 21 0 21 0

9 Paumali 6 0 6 0

10 Kotowuji Barat 23 0 23 0

11 Kotowuji Timur 29 0 29 0

12 Keli 14 0 14 0

13 Ngera 17 0 17 0

14 Udiworowatu 34 0 34 0

15 Witurombaua 29 0 29 0

16 Kotodirumali 22 0 22 0

Jumlah 311 588 899 0


Sumber : Pengelola Program P2 UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 31


4.1.3.8 SURVEILANCE
Surveilans Epidemiologi adalah Pengumpulan data secara sistematis dan terus menerus
terhadap distribusi, kecenderungan infeksi atau kejadian lainnya pada sekelompok penduduk
(populasi) untuk melakukan tindakan pencegahan dan pemberantasan infeksi, penyakit atau
kejadian kesehatan dengan efektif.
Sistem surveilans yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Maunori belum dilaksanakan
secara khusus, namun masih terintegrasikan ke dalam sistem Surveilans Terpadu Penyakit ( STP ).
Pelaksanaan STP masih belum dapat dilaksanakan dengan optimal karena tidak ada petugas
khusus surveilans yang terlatih dan karena jumlah penyakit yang diamati terlalu banyak ( 21
penyakit ) dan petugas surveilans merangkap tugas lain.
Jenis Laporan yang dibuat :
1) Laporan W2
2) KLB ( jika terjadi KLB)
3) Laporan Surveliance terpadu berbasis Puskesmas
4) Laporan W1 (laporan mingguan wabah)
Laporan Mingguan Wabah Dibuat Tiap Minggu Dengan 23 Jenis Penyakit diantaranya:
1) Diare Akut umur < 5 tahun s/d > 5 tahun
2) Malaria Konfirmasi
3) Tersangka DBD
4) Pneumonia
5) Diare Berdarah (Disentri)
6) Tersangka Demam Tyfoid
7) Jaudincel Akut
8) Tersangka Cikungunya
9) Tersangka Flu Burung pada Manusia
10) Tersangka Campak
11) Tersangka Difteri
12) Tersangka Pertusis
13) AFP (Lumpuh layu Mendadak)
14) Kasus Gigitan HPR
15) Tersangka Antraks
16) Tersangka Leptoserosis
17) Tersangka Kolera
18) Kluster Penyakit yang tak Lazim
19) Tersangka Meningitis /Encephalitis
20) Tersangka Tetanus Neonaorum
21) Tersangka Tetanus
22) ILI ( Influenza Like Illness )
23) Tersangka HFMD (flu Singapura)

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 32


4.1.3.9 PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
Yang dimaksud dengan PTM (Penyakit Tidak Menular) Utama: Diabetes, kanker, penyakit
jantung dan pembuluh darah (PJK-PD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan gangguan akibat
kecelakaan & tindak kekerasan .

Tabel 4.5 Rekapitulasi Deteksi Dini kanker Panyudara dan Kanker Leher Rahim Tahun 2019
Hasil Pemeriksaan Leher
Jumlah Hasil Pemeriksaan Payudara
Target Jumlah Rahim
penduduk
N Pemeriksaan Yang
Perempuan Tumor/ Curiga Keluhan Keluhan
o (40% dr Jmlh diperiks IVA Curiga
usia Benjola Kanke Payudar Ginekolo
Penduduk) a Positif kanker
30-50 thn n r a Lain g lain

1 1.691 676 54 0 0 0 0 0 0
Sumber: pengelola PTM UPTD Puskesmas Maunori 2019

4.1.4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk menangani


permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi sering dijumpai pada
kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat
kekurangan yodium, dan anemia zat besi
Sasaran program perbaikan gizi adalah sebagai berikut:
1. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita menjadi 8,5%
2. Menurunnya prevalensi GAKY berdasarkan Total Goiter Rate (TGR) pada anak menjadi 9%
3. Menurunnya prevalensi Anemia Gizi Besi pada Ibu Hamil menjadi 30%
4. Menurunnya prevalensi Kekurangan Energi Kronis (KEK) ibu hamil menjadi 5%
5. Tidak ditemukannya Kekurangan Vitamin A klinis pada balita dan bumil
6. Menurunnya prevalensi bayi BBLR menjadi 2%
7. Meningkatnya jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium menjadi 85%.
8. Meningkatnya pemberian ASI Eksklusif menjadi 80%
9. Meningkatnya pemberian MP-ASI yang baik mulai bayi 6 bulan
10. Tercapainya konsumsi gizi seimbang dengan rata-rata konsumsi energi 2150 Kkal perkapita
11. perhari dan protein 46,2 gram perkapita perhari
12. Sekurang-kurangnya 70% keluarga telah mandiri sadar Gizi (Kadarzi)

Kegiatan Program Gizi


4.1.4.1 Penyuluhan Gizi Masyarakat
Penyuluhan gizi masyarakat adalah suatu upaya dalam rangka memasyarakatkan
pengetahuan gizi secara luas guna meningkatkan pengetahuan gizi menanamkan sikap dan
perilaku yang mendukung kebiasaan hidup sehat dengan makan makanan yang bermutu gizi
seimbang.
Tujuan dari penyuluhan gizi adalah :
1) Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gizi seimbang.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 33


2) Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)
3) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan peningkatan gizi
Sasaran penyuluhan Gizi adalah seluruh masyarakat terutama :Ibu hamil, ibu nifas, Ibu
menyusui, Ibu balita, Wanita usia subur, Anak usia sekolah dan remaja.

4.1.4.2 Pemantauan Pertumbuhan Balita


Pemantauan pertumbuhan balita merupakan salah satu kegiatan program perbaikan gizi
yang berupaya pada pencegahan gangguan gizi dan peningkatan keadaan gizi anak balita. Upaya
pemantauan pertumbuhan balita dilakukan di puskesmas dan posyandu.
Pemantauan pertumbuhan anak Balita dilakukan melalui pelayanan gizi di Posyandu
(penimbangan Balita, pemberian paket pertolongan gizi, pelayanan terpadu, PMT baik pemulihan
maupun penyuluhan) :
1) Pemantauan pertumbuhan dilakukan di semua posyandu setiap bulan
2) Kegiatan dilakukan dengan sistem 5 meja dan dilakukan secara terpadu Lintas Sektor (LS)
dan Lintas Program (LP)
3) Hasil pemantauan pertumbuhan (BB Balita) ditulis dalam KMS atau Buku KIA kalau ada dan
dicatat dalam laporan SIP (Sistem Informasi Posyandu)

Tabel 4.8 Hasil Kegiatan Penimbangan di Posyandu Kecamatan Keo Tengah Tahun 2019

No Tolok Ukur Pencapain % Sumber

1. Jumlah Balita Yang Ada (S) 1.056 PWS Gizi 2019


2. Jumlah Balita Yang punya KMS (K) 1.056 100% PWS Gizi 2019
3. Jumlah Balita Yang Ditimbang (D 975 92,3% PWS Gizi 2019
4. Jumlah Balita Yang Naik BB-nya (N) 552 56,6% PWS Gizi 2019
5. Jumlah Balita Dibawah Garis Merah (BGM) 117 12% PWS Gizi 2019
6. Tingkat Pencapaian
a. K/S 100% PWS Gizi 2019
b. D/S 92,3% PWS Gizi 2019
c. N/D 59,2% PWS Gizi 2019
7. Jumlah Balita dengan Status Gizi (BB/TB)
a. Gemuk 84 8,6%
b.Normal 762 78,2%
c.Kurus 129 13,2%
d.Sangat Kurus 0
Sumber : Pengelola Program Gizi UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Jumlah Balita yang ada di Kecamatan Keo Tengah pada tahun 2019 tercatat sebanyak
1.056 orang dengan balita yang mempunyai KMS juga sebanyak 1.056 dari hasil penimbangan
setiap bulan rata-rata balita yang hadir datang ke posyandu (D) sebanyak 975 orang dengan
tingkat kenaikan berat badan (N) sebanyak 552 orang. Cakupan Program Penimbangan (K/S) di
UPTD Puskesmas Maunori sudah mencapai 100% sesuai target yang ditetapkan. Tingkat

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 34


partisipasi masyarakat (D/S) terhadap penimbangan gizi mencapai 92,3%, belum mencapai target
yang ditetapkan. Tingkat keberhasilan program penimbangan (N/D) di UPTD Puskesmas Maunori
mencapai 59,2% %. Ini berarti banyak balita yang berat badannya tidak naik setiap penimbangan.
Selanjutnya dari hasil pencatatan diketahui jumlah Posyandu yang ada sebanyak 32
posyandu. Setiap posyandu mempunyai 5 kader dengan kegiatan penimbangan rata-rata 12 kali
dalam setahun.

4.1.4.3 Penanggulangan Kekurangan Vitamin A


Penanggulangan kekurangan Vitamin A adalah kegiatan menurunkan prevalensi
kekurangan Vitamin A melalui upaya meningkatkan konsumsi vitamin A melalui sumber vitamian A
dan suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi.
Tujuannya adalah :
1) Mencegah kekurangan Vitamin A
2) Menurunkan prevalensi kekurangan vitamin A pada anak balita
3) Meningkatkan cakupan vitamin A pada ibu nifas
Sasaran pemberian kapsul vitamin Vitamin A :
a) Bayi yaitu bayi berumur 6 – 11 bulan baik sehat maupun sakit dosis 1 kapsul Vitamin A
100.000 SI yang berwarna biru dan diberikan sekali serentak bulan Pebruari dan Agustus.
b) Anak balita yaitu semua anak berumur 1 – 5 tahun baik sehat maupun sakit dengan dosis 1
kapsul vitamin A 200.000 SI yang berwarna merah setiap 6 bulan dan diberikan serentak
bulan Pebruari dan Agustus.
c) Ibu nifas yaitu semua ibu baru melahirkan (masa nifas) sehingga bayinya akan
memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI dengan dosis 1 kapsul Vitamin A 200.000 SI
diberikan 2 kali paling lambat 30 hari setelah melahirkan.
d) Kejadian tertentu yaitu bayi dan balita yang menderita campak, pneumonia, diare dan gizi
buruk segera diberikan kembali kapsul vitamin A sesuai umur dan dosis yang dianjurkan.

Tabel 4.9 Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Balita di Posyandu Tahun 2019
Target
No Tolok Ukur Pencapaian Sasaran Cakupan

1. Vitamin A Bayi (6 – 11 bulan) 173 196 88,3%

- Februari 104 116 89,6%

- Agustus 69 80 76,7%

2 Vitamin A Balita (12-59 bulan)

- Februari 843 925 91,1%

- Agustus 823 910 90,4%

3 Vitamin A ibu nifas 201 200 100%

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 35


Hasil pencapaian di atsa terlihat pendistribusian vitamin A Bulan Pebruari dan Agustus
pada bayi (6– 11 bulan) belum mencapai target 100%. Demikian pula cakupan pemberian vitamin
A pada anak balita hasil pencapaiannya pada bulan Pebruari dan Agustus masih di bawah 90%. Hal
ini menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat belum terlalu baik tentang Bulan Vitamin A yaitu
Bulan Pebruari dan Agustus. Penyebab lainnya adalah balita tidak hadir karena alasan sakit/
bepergian saat jadwal posyandu.
Grafik 4.10 Cakupan Pemberian Vitamin A di kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

Cakupan Vitamin A
Vit A Biru Vit A Merah

91.5
90.2 90.4
89.2
88.3
87.2

2017 2018 2019

Sumber : Pengelola Program Gizi UPTD Puskesmas, 2019

4.1.4.3 Penanggulangan Anemia


Penanggulangan anemia pada WUS (Ibu hamil, ibu nifas, remaja putri dan pekerja wanita)
dilakukan dengan cara
1) Bumil/nifas dianjurkan minum tablet tambah darah dengan dosis 1 tablet (yang
mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat/sesuai rekomendasi WHO)
setiap hari selama masa kehamilannya dan 42 hari setelah melahirkan (minimal 90 tablet).
2) Remaja putri dan pekerja wanita dianjurkan minum tablet tambah darah dengan dosis 1
tablet setiap minggu dan 1 tablet setiap hari pada saat haid (minimal 10 tablet setiap
bulan) yang dilakukan secara kontinyu.

Tabel 4.11 Hasil Pencapaian Pemberian Tablet Zat Besi (Fe) Pada Ibu Hamil Tahun 2019
Sasaran Ibu
No Tolok Ukur Target Pencapaian Cakupan
Hamil

1. Fe I 333 90% 333 100%

2 Fe III 333 90% 223 67,0%

Sumber: Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Hasil pencapaian pendistribusian tablet Fe pada ibu hamil yang ada sudah mencapai
target yang ditetapkan. Pada pendistribusian Fe III belum dapat mencapai target.

4.1.4.4 Pengamatan Gizi Buruk

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 36


Gizi Buruk adalah keadaan kurang energi dan protein tingkat berat pada anak yang
disebabkan oleh rendahnya asupan energi dan protein dalam makanan sehari-hari. Dampak gizi
buruk yaitu kematian, gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan. Penentuan gizi
buruk dengan menggunakan antropometri yaitu bila berat badan berada dibawah 60% medium
BB/U dari standar WHO-NCHS dan atau tanda-tanda klinis marasmus, kwashiorkor atau
marasmic-kwashiorkor. Dari hasil laporan dan pemantauan di lapangan di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Maunori tidak ditemukan kasus gizi buruk.

4.1.5 UPAYA PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR


Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit/gangguan kesehatan sebagai akibat dari
lingkungan yang kurang sehat, telah dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas
lingkungan. Beberapa indikator yang menggambarkan kondisi lingkungan antara lain rumah sehat,
TUPM, air bersih dan sarana sanitasi dasar seperti pembuangan air limbah, tempat sampah dan
kepemilikan jamban serta sarana pengolahan limbah di sarana pelayanan kesehatan.
Perkembangan kondisi penyehatan lingkungan dan sanitasi dasar di Kecamatan Keo Tengah akan
diuraikan dibawah ini

4.1.5.1 Penyehatan Lingkungan Pemukiman


Pengawasan lingkungan pemukiman meliputi kegiatan :
a) Pengawasan Jamban Keluarga ( Jaga )
Di wilayah Kecamatan Keo Tengah cakupan jamban keluarga ( Jaga ) rumah tangga
secara keseluruhan belum mencapai 100%.

Tabel 4.17 Data Cakupan Kepemilikan Jamban Keluarga Tahun 2019


Jumla Rumah Rumah Memenuhi
Penduduk h dengan dengan JAGA Syarat (MS)
Kecamatan JAGA diperiksa
Ruma
Jiwa KK h JML % JML % JML %

KEO 2.42 87,9 20,9


14.965 3.480 2.761 509 305 59,9
TENGAH 7 0 7

Sumber: Pengelola Program Kesling UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa belum semua Keluarga memiliki jamban
keluarga namun sebagian dari mereka melakukan sharing penggunaan jamban yakni sebanyak
dengan tetangga yang memliki jaga namun sebagian lagi masih melakukan BABS.

b) Pengawasan Rumah
Pengawasan rumah dilakukan dengan menggunakan indikator kartu rumah. Secara
keseluruhan rumah yang diperiksa dan memenuhi syarat sebagai berikut :

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 37


Tabel 4.19 Data Cakupan Rumah Sehat Tahun 2019

Rumah Memenuhi Tdk Memenuhi


Jumlah Jumlah Diperiksa Syarat (MS) Syarat (TMS)
Kecamatan
KK Rumah
JML % JML % JML %

KEO TENGAH 3.480 2.761 540 19,6 172 31,9 368 68,2

Sumber: Pengelola Program Kesling UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.5.2 Pengawasan Tempat-Tempat Umum ( TTU)

Target Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo tahun 2019 tentang Cakupan TTU
yang memenuhi syarat kesehatan adalah 32,5%. TTU sehat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Maunori sebesar 72,4% berarti sudah mencapai target. Namun masih banyak TTU yang belum
memnuhi syarat kesehatan. Upaya yang mungkin bisa dilakukan antara lain pendekatan
/pembinaan kepada pihak pengelola TTU untuk mengupayakan membangun sarana sanitasi dasar
dan atau mengupayakan bantuan pemerintah dan masyarakat / pengelola untuk pembuatan
sarana sanitasi dasar.

Data TTU yang ada di Kecamatan Keo Tengah dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.22 Data Cakupan TTU Memenuhi Syarat Kesehatan Tahun 2019
Hasil Pemeriksaan

Jenis Tempat- tempat Jumlah TTU Diperiksa Memenuhi Tdk Memenuhi


No
Umum ( TTU) TTU Syarat (MS) Syarat (TMS)

JML % JML % JML %

1. Sarana Kesehatan 18 18 100% 18 100% 0 0%

2. Sarana Pendidikan 53 53 100% 53 100% 0 0%

3. Perkantoran 25 25 100% 18 72% 7 28%

4. Sarana Ibadah 20 20 100% 17 85% 3 15%

5. Pasar 2 2 100% 0 0% 2 100%

6. Industri Rumah tangga 2 2 100% 0 0% 2 100%

JUMLAH 116 116 100% 84 72,4% 32 27,6%

Sumber: Pengelola Program Kesling UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.5.3 Pengawasan TPM ( Tempat Pengelolaan Makanan / Minuman )


Di kecamatan Keo Tengah belum memiliki Tempat Pengolahan Makanan yang sesuai
standar dan memenuhi syarat kesehatan. Hal ini dikarenakan pengolahan makanan tidak
dikerjakan secara rutin tetapi hanya sesaat dan tidak memiliki tempat khusus/ tersendiri
melainkan masih bergabung dengan rumah tempat tinggal.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 38


4.2 PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
4.2.1 Pengembangan UKBM
Partisipasi aktif masyarakat di bidang kesehatan ditandai dengan makin berkembangnya
dalam jumlah dan mutu upaya kesehatan bersumberdaya Masyarakat atau dikenal dengan istilah
UKBM. Ada dua jenis UKBM, pertama yang berfungsi utama sebagai pelayanan kesehatan
masyarakat dan yang kedua UKBM yang berfungsi utama sebagai kelompok potensial bergerak di
bidang kesehatan. Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat (UKBM) yang paling dikenal oleh masyarakat. Posyandu dikelompokan menjadi 4
strata yaitu strata Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Posyandu Purnama yaitu posyandu
dengan cakupan 5 program atau lebih dengan melaksanakan kegiatan 8 kali atau lebih dalam
setahun.
Jumlah posyandu Kecamatan Keo tengah tahun 2019 sebanyak 32 posyandu dengan
prosentase menurut tingkat strata pratama 0 %, madya 93,8% ( 30 posyandu) dan strata Purnama
6,3% ( 2 posyandu). Data jumlah posyandu menurut Strata dapat dilihat pada lampiran tabel 10.

4.2.2 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)


Rumah Tangga sehat adalah rumah tangga dengan semua anggota keluarganyaberperilaku
hidup bersih dan sehat, yaitu komposit 12 dari 10 indikator ( persalina oleh Nakes,balita diberi ASI,
kepadatan rumah, mendpatkan air bersih, mempunyai jamban, lantai rumah kedap air,
mendapatkan jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok, olah raga seimbang dan makanan
gizi seimbang.
Berdasarkan data dari hasil survey PHBS kecamatan Keo tangah Tahun 2019 dari 539 Rumah
tangga yang dipantau, yang ber-PHBS strata 3 sebanyak 383 (71,1%) sedangkan strata 4 sebanyak
156 (28,9%)

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 39


BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

5.1 SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN

Selain tenaga kesehatan Keberhasilan program kesehatan untuk mencapai Indonesia sehat
perlu didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai. Sarana
Prasarana Kesehatan di Kecamatan Keo Tengah pada tahun 2019 dapat digambarkan sebagai
berikut:
- Puskesmas : 1 buah status Puskesmas Rawat Inap
terletak di Maundai – desa Udiworowatu, Kecamatan Keo Tengah.
- Puskesmas Pembantu (PUSTU) : 4 buah
terletak di Lewa – desa Lewangera, Mundemi – desa Ladolima, Maunori – desa
Mbaenuamuri, dan Bengga – desa Kotodirumali.
- Pondok Bersalin Desa (Polindes) : 12 buah
Terletak di dusun Boamau – desa Mbaenuamuri, Wajo, Wajo Timur, Bajo – desa
Ladolima Utara, Pautola, Kotowuji Barat, Kotowuji Timur, Keli, Ngera, Witurombaua,
dan dusun Ndetumali – desa Kotodirumali.
- Pos Kesehatan Desa (POSKESDES) : 1 buah
Terletak di kelimari – desa Paumali.
- Puskesmas Keliling : 2 unit Kendaraan roda 4
Kondisi kendaraan dalam keadaan Baik 2 unit.
- Kendaraan Roda 2 : 8 unit
Kondisi kendaraan 4 unit baik, 2 unit Rusak Ringan, 2 unit Rusak Berat.
Keadaan sarana- prasarana yang ada di Kecamatan Keo Tengah dapat digambarkan dalam
tabel berikut ini :
Tabel 5.1 Keadaan Sarana dan prasarana Puskesmas Maunori tahun 2019
N Kon
Jenis Sarana Keterangan
o Baik RR RS RB
1 Gedung Poli Umum ✔
2 KIA-KB ✔ Bergabung dengan VK- rawat Inap KIA
(Nifas)
3 Rawat Inap ✔ Bergabung dengan UGD dan rawat jalan
( loket, apotik) dan Gudang Obat.
4 Laboratorium ✔

5 Gedung Kantor ✔ Digunakan untuk kantor pengelola


keuangan, administrasi kepegawaian,
sikda, dan pengelol program UKM.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 40


Tabel 5.2 Keadaan Sarana dan prasarana PUSTU tahun 2019
N Kon
Jenis Sarana Keterangan
o Baik RR RS RB
1 Pustu Lewa ✔
2 Pustu Mundemi ✔

3 Pustu Maunori ✔

4 Pustu Bengga ✔

JUMLAH 2 - - 2

Tabel 5.3 Keadaan Sarana dan prasarana Polindes tahun 2019


Kon
No Jenis Sarana Keterangan
Baik RR RS RB
1 Polindes Boamau ✔
2 Polindes Wajo ✔

3 Polindes Wajo Timur ✔

4 Polindes Bajo ✔

5 Polindes Pautola ✔

6 Polindes Kotowuji Barat ✔

7 Polindes Kotowuji Timur ✔

8 Polindes Mauwelu ✔

9 Polindes Ngera ✔

10 Polindes Romba ✔

11 Polindes Ndetumali ✔

JUMLAH 8 1 2 -

Tabel 5.4 Keadaan Sarana dan prasarana POSKESDES tahun 2019


N Kon
Jenis Sarana Keterangan
o Baik RR RS RB
1 Poskesdes Kelimari ✔
JUMLAH - - - 1

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 41


5.2 KETENAGAAN
Keberhasilan program kesehatan yang telah direncanakan didukung oleh ketersediaan
tenaga kesehatan yang ada di suatu sarana kesehatan baik dari segi kuantitas /jumlah maupun
kualitas. Adapun situasi Sumber daya Kesehatan yang ada di Puskesmas Maunori dapat terlihat
pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.5 Jumlah Tenga Kesehatan Berdasarkan Profesi dan Status Kepegawaian
STATUS KEPEGAWAIAN
JENIS PROFESI
NO PNS PTT/NS JUMLAH KET.
TENAGA KESEHATAN
L P L P
1 Dokter Umum - 1 - 1 2

2 Dokter gigi - - 1 - 1

3 Bidan - 32 - 1 33

4 Perawat 3 11 2 - 16 1 TUBEL

5 Perawat Gigi 1 2 - - 3

6 Apoteker / Ass. Apoteker 1 - - - 1

7 Sanitarian 1 1 - - 2

8 Nutrisionist - 2 - - 2

9 Ahli Teknologi Lab. Medik 1 1 - - 2

10 SKM- Epidemiologi 1 - - - 1

11 SKM-Promkes - 1 - - 1

12 Tenaga Dukungan Manajemen 1 - - -


TOTAL 9 51 3 2 65

5.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN


Pembiayaan kesehatan bersumber dari APBD II dan bantuan dari Pusat. Total anggaran
kesehatan di UPTD Puskesmas Maunori pada tahun 2019 adalah sebesar Rp. 2.051.056.000,-.yang
terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp. 437.171.150,- , Dana Alokasi Khusus (DAK) Non
Fisik sebesar Rp. 987.000.000,- dan Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebesar Rp.
776.457.316,-. Alokasi Anggaran dan realisasi keuangan secara keseluruhan di tahun 2019 dapat
dilihat pada tabel berikut ini :

NO SUMBER BIAYA ALOKASI ANGGARAN (Rp)


Anggaran Kesehatan Bersumber
1 APBD KAB/KOTA
a. Belanja Langsung Rp 2.051.056.000,-
2 APBD
a. Dana Alokasi Umum (DAU) Rp 437.171.150,-
b. Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 897.000.000,-
c. JKN Rp 776.457.316,-
Sumber : Bendahara UPTD Puskesmas Maunori
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 42
BAB VI
PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan organisasi
dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat
diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu penyajian data dan
informasi yang berkualitas sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan, lintas sektor maupun
masyarakat. Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui penyelenggaraan
sistem informasi kesehatan.

Namun sangat disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat
memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal. Walaupun demikian,
diharapkan Profil Kesehatan Puskesmas ini dapat memberikan gambaran secara garis besar dan
menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan/ derajat kesehatan masyarakat yang telah dicapai.

Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat pada beberapa indikator yang


digunakan untuk memantau perkembangan derajat kesehatan seperti menurunnya angka
kematian bayi (AKB), angka kematian anak balita (AKABA), angka kematian ibu (AKI),
meningkatnya angka harapan hidup (AHH) dan meningkatnya status gizi masyarakat. Angka ini
dicapai sebagai kontribusi program imunisasi, perbaikan gizi, pencegahan diare, perbaikan
kesehatan lingkungan, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan kepada masyarakat.

6.2 SARAN

Berdasarkan pencapaian program kesehatan tahun 2019, ada beberapa program yang
sudah mencapai target namun masih ada yang belum mencapai target dan perlu
ditindaklanjuti. Beberapa saran guna perbaikan ke depan diantaranya sebagai berikut :

1. Perlu melakukan identifikasi dan evaluasi manajemen dan program kesehatan dimulai
dengan analisa situasi (sistem pencatatan dan pelaporan) dengan memperhatikan
pencapaian cakupan program guna penyusunan perencanaan yang berbasis data dan
bukti.
2. Perlu meningkatkan kerjasama lintas program, lintas sektor dan memberdayakan
masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan yang seoptimal mungkin.
3. Perlu meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui
pendidikan dan pelatihan.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 43


Lampiran Profil puskesmas tahun 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 44


Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 i
DAFTAR ISI

Hal.

Kata Pengantar ............................................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................................ ii
Daftar Tabel ................................................................................................................ vi
Daftar Gambar ................................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang .........………………………………………………….....................…........... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................. 2
1.3 Isi Ringkasan Profil .......................................................................................... 3
1.4 Sistematika Penyusunan Profi ………………………………...............………................ 3

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN KEO TENGAH 5


2.1 Geografis dan Administratif ………………………............……………………................. 5
2.1.1 Keadaan Geografis ............................................................................... 5
2.1.2 Kependudukan .......…………………….......................…………………….......... 6

2.2 Perilaku Penduduk .......................................................................................... 11


2.2.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ...........................………........... 11
2.2.2 Aktivitas Posyandu .............................................................................. 12
2.2.3 Penyuluhan Kesehatan ........................................................................ 13

2.3 Keadaan Lingkungan ...................................................................................... 13


2.3.1 Air Bersih .............................................................................................. 14
2.3.2 Jamban Keluarga .................................................................................. 14
2.3.3 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan Pengelolaan Air Limbah .... 14
2.3.4 Tempat-tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengolahan Makanan
(TPM) .................................................................................................. 14

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 16


3.1 Mortalitas (Angka Kematian) .....……....................…………………………….......... 16
3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB) .................................................................. 16
3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA) ......................................................... 17
3.1.3 Angka Kematian Ibu (AKI) ................................................................... 18
3.2 Morbiditas (Angka Kesakitan) ……….…....................…………………………............. 19

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2018 ii


3.2.1 Penyakit Menular ................................................................................ 20
3.2.1.1 TB Paru .................................................................................. 20
3.2.1.2 Pneumonia ............................................................................. 21
3.2.1.3 HIV .......................................................................................... 22
3.2.1.4 Diare ....................................................................................... 23
3.2.1.5 Malaria ................................................................................... 23
3.2.1.6 Kusta ...................................................................................... 24

3.2.2 Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) ..................... 25


3.2.2.1 Tetanus Neonatorum ............................................................ 25
3.2.2.1 Difteri .................................................................................... 25
3.2.2.3 Pertusis/ Batuk Rejan ............................................................ 25
3.2.2.4 AFP (lumpuh Layu Mendadak) .............................................. 26
3.2.2.4 Campak .................................................................................. 26

3.2.3 Penyakit Berpotensi Wabah/ Kejadian Luar Biasa (KLB) ....................... 27


3.2.3.1 Demam Berdarah Dengue (DBD) ............................................ 27
3.2.3.2 Rabies .................................................................................... 28
3.2.3.3 Filariasis .................................................................................. 28

3.3 Status Gizi Masyarakat ................................................................................... 29


3.3.1 Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) .................................. 29
3.3.2 Status Gizi Balita ................................................................................. 30
3.3.3 Kecamatan Bebas Rawan Gizi ............................................................. 31

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 32


4.1 Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial ..………………................…………............ 32
4.1.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ............... 33

4.1.2 Upaya Kesehatan Ibu-Anak dan KB ..................................................... 34


4.1.2.1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) .......... 36
4.1.2.2 Cakupan Ibu Hamil Resiko tinggi/Komplikasi ditangani .......... 37
4.1.2.3 Cakupan Pertolongan Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan
yang berkompeten (Linakes) .................................................. 38
4.1.2.4 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas ................................................. 38
4.1.2.5 Cakupan Kunjungan Neonatus ............................................... 39
4.1.2.6 Cakupan neonatus Resiko Tinggi/ Komplikasi ditangani ....... 40
4.1.2.7 Cakupan Kunjungan Bayi ...................................................... 40
4.1.2.8 Cakupan Pelayanan Pra Usila dan Usila ................................. 42

4.1.3 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) .......................... 42


4.1.3.1 Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) ......... 42

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2018 iii


4.1.3.2 P2 Diare ................................................................................... 44
4.1.3.3 P2 TB ...................................................................................... 45
4.1.3.4 P2 ISPA ................................................................................... 47
4.1.3.5 P2 DBD ................................................................................... 48
4.1.3.6 P2 Malaria .............................................................................. 49
4.1.3.7 P2 Penyakit Bersumber Gigitan Binatang .............................. 50
4.1.3.8 Surveilance ............................................................................. 51
4.1.3.9 Penyakit Tidak Menular (PTM) ............................................... 52

4.1.4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat ....................................................... 53


4.1.4.1 Penyuluhan Gizi Masyarakat .................................................. 53
4.1.4.2 Pemantauan Pertumbuhan Balita .......................................... 54
4.1.4.3 Pemetaan Keluarga Sadar Gizi (Kadarsi) .................................. 55
4.1.4.4 Penanggulangan kekurangan Vitamin A ................................ 56
4.1.4.5 Asi Eksklusif ............................................................................ 57
4.1.4.6 Penanggulangan Anemia ....................................................... 58
4.1.4.7 Pemantauan Status Gizi ......................................................... 59
4.1.4.8 Pengamatan Kasus Gizi Buruk ................................................ 59

4.1.5 Upaya Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar ............. 60


4.1.5.1 Pengawasan Kualitas Air ........................................................ 60
4.1.5.2 Penyehatan Lingkungan Pemukiman ..................................... 61
4.1.5.3 Pengawasan Tempat-tempat Umum (TTU) ........................... 63
4.1.5.4 Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) ................ 64

4.1.6 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat ( PERKESMAS) .................... 64

4.2 Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan .............................................. 66


4.2.1 Upaya Pelayanan Kesehatan Lansia ..................................................... 66
4.2.2 Upaya Kesehatan Kerja ....................................................................... 67

4.3 Upaya kesehatan Perorangan ........................................................................ 68


4.3.1 Kunjungan dan Pelayanan Rujukan ..................................................... 68
4.3.1.1 Kunjungan .............................................................................. 68
4.3.1.2 Rujukan .................................................................................. 69
4.3.1.3 Sepuluh (10) Penyakit Terbanyak .......................................... 69
4.3.1.4 Pelayanan Rawat Jalan .......................................................... 70

4.3.2 Pelayanan Rawat Inap ......................................................................... 73

4.3.3 Upaya Penunjang Kesehatan ............................................................... 74


4.3.3.1 Laboratorium .......................................................................... 74
4.3.3.2 Farmasi .................................................................................... 76

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2018 iv


4.4 Manajemen Puskesmas ................................................................................ 77
4.4.1 Sistem Informasi Kesehatan (SIKDA) .................................................. 77
4.4.2 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat .................................... 79
4.4.3 Mutu Pelayanan Kesehatan ................................................................ 80

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 81


5.1 Sarana dan Prasarana Kesehatan ..…......................…………………………………….. 81
5.2 Ketenagaan .........................……….................…………………………………………........ 83
5.3 Pembiayaan Kesehatan …………..................……………………………………………......... 83

BAB VI KINERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN 89


6.1 Hasil Kegiatan, Target dan Kesenjangan Program .......................................... 89

BAB VII PENUTUP 92


7.1 Kesimpulan .................................................................................................... 92
7.2 Saran ............................................................................................................. 92

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2018 v


DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1 Tabel 2.1 Kepadatan Penduduk Per Desa Kecamatan


Keo Tengah Tahun 2018 ………………… 5

Tabel 2 Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Keo Tengah ………………… 7


tahun 2018 menurut Jenis Kelamin

Tabel 3 Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Kecamatan Keo Tengah ………………… 8


tahun 2018 menurut Kelompok Umur

Tabel 4 Tabel 3.1 Sepuluh (10) Penyakit Terbanyak Kecamatan ………………… 20


Keo Tengah Tahun 2018

Tabel 5 Tabel 4.1 Gambaran Cakupan Imunisasi dasar di ………………… 44


Kecamatan Keo Tengah tahun 2018

Tabel 6 Tabel 4.2 : Jumlah Penemuan Tersangka Suspek dan ………………… 46


Jumlah Pemeriksaan Dahak baru dan Ulang di UPTD
Puskesmas Maunori tahun 2018

Tabel 7 Tabel 4.3 Klasifikasi berdasarkan adanya batuk dan ………………… 48


atau kesukaran bernafas disertai peningkatan
frekuensi nafas sesuai umur

Tabel 8 Tabel 4.4 Gambaran Pengambilan Sediaan Darah ………………… 49


Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas
Maunori tahun 2018

Tabel 9 Tabel 4.5 Kasus Gigitan HPR di Kecamatan Keo ………………… 50


Tengah Tahun 2018

Tabel 10 Tabel 4.6 Rekapitulasi Deteksi Dini kanker Panyudara ………………… 52


dan Kanker Leher Rahim Tahun 2018

Tabel 11 Tabel 4.7 Cakupan Pemeriksaan IMT dan TD pada


pengunjung Posbindu Tahun 2018 ………………… 48

Tabel 12 Tabel 4.8 Hasil Kegiatan Penimbangan di Posyandu ………………… 54


Kecamatan Keo Tengah Tahun 2018

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2018 vi


Tabel 13 Tabel 4.9 Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Balita 56
di Posyandu Tahun 2018 …………………
Tabel 14 Tabel 4.10 Hasil Yang Diperoleh Dalam Pemantauan 58
ASI Eksklusif Tahun 2018 …………………

Tabel 15 Tabel 4.11 Hasil Pencapaian Pemberian Tablet Zat 58


Besi (Fe) Pada Ibu Hamil Tahun 2018 …………………

Tabel 16 Tabel 4.12 Pemantauan Status Gizi Balita Kecamatan 59


Keo Tengah Tahun 2018 …………………

Tabel 17 Tabel 4.13 Data Sarana Air Bersih Menurut Jenisnya 60


Tahun 2018 …………………

Tabel 18 Tabel 4.14 Data Penduduk dengan Akses 61


Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas …………………

Tabel 19 Tabel 4.15 Data Inspeksi Sanitasi Air Bersih 61


…………………
Tabel 20 Table 4.16 Kualitas Sumber Air 61
…………………
Tabel 21 Tabel 4.17 Data Cakupan Kepemilikan Jamban 62
Keluarga Tahun 2018 …………………

Tabel 22 Tabel 4.18 Data Cakupan Pemakaian Dan 62


Pemeriksaan Jamban Keluarga Tahun 2018 …………………

Tabel 23 Tabel 4.19 Data Cakupan Rumah Sehat Tahun 2018 62


…………………
Tabel 24 Tabel 4.20 Data Cakupan Kepemilikan SPAL yang 63
Memenuhi Syarat Sehat Tahun 2018 …………………

Tabel 25 Tabel 4.21 Data Cakupan Kepemilikan TPS yang 63


Memenuhi Syarat Sehat Tahun 2018 …………………

Tabel 26 Tabel 4.22 Data Cakupan TTU Memenuhi Syarat 64


Kesehatan Tahun 2018 …………………

Tabel 27 Tabel 4.23 Data Pelayanan Usila dan Pra-Usila Tahun 66


2018 …………………

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2018 vii


Tabel 28 Tabel 4.24 Data Perusahan/home industri yang 68
dibina tahun 2018 …………………

Tabel 29 Tabel 4.25 Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2018 69


di UPTD Puskesmas Maunori …………………

Tabel 30 Tabel 4.26 Cakupan Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi 72


Dan Mulut tahun 2018 …………………

Tabel 31 Tabel 4.27 Spesifikasi Kunjungan Pasien Rawat Inap 73


Umum UPTD Puskesmas Maunori berdasarkan Jenis …………………
Pembayaran tahun 2018

Tabel 32 Tabel 4.28 Spesifikasi Kunjungan Pasien Rawat Inap 74


KIA UPTD Puskesmas Maunori berdasarkan Jenis …………………
Pembayaran tahun 2018

Tabel 33 Tabel 4.29 Data Pelayanan Laboratorium di UPTD 75


Puskesmas Maunori tahun 2018 …………………

Tabel 34 Tabel 4.30 Sepuluh (10) Jenis Pemakaian Obat 76


Terbanyak Tahun 2018 …………………

Tabel 35 Tabel 5.1 Keadaan Sarana dan prasarana Puskesmas 81


Maunori tahun 2018 …………………

Tabel 36 Tabel 5.2 Keadaan Sarana dan prasarana PUSTU 82


tahun 2018 …………………

Tabel 37 Tabel 5.3 Keadaan Sarana dan prasarana Polindes 82


tahun 2018 …………………

Tabel 38 Tabel 5.4 Keadaan Sarana dan prasarana POSKESDES 82


tahun 2018 …………………

Tabel 39 Tabel 5.5 Jumlah Tenga Kesehatan Berdasarkan 83


Profesi dan Status Kepegawaian …………………

Tabel 40 Tabel 5.6 Alokasi Anggaran dan Realisasi Keuangan di 84


UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2018 …………………

Tabel 41 Tabel 5.7 Realisasi Penggunaan Dana BOK UPTD 85


Puskesmas Maunori Tahun 2018 …………………

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2018 viii


Tabel 42 Tabel 5.8 Realisasi Penggunaan Dana Alokasi Umum 86
(DAU) UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2018 …………………

Tabel 43 Tabel 5.9 Realisasi Penggunaan Dana JKN UPTD 87


Puskesmas Maunori Tahun 2018 …………………

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2018 ix


DAFTAR GAMBAR

Hal.
Gambar 1 Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Keo
Tengah tahun 2018 menurut Kelompok Umur ………………… 9

Gambar 2 Grafik 2.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Keo


Tengah tahun 2018 menurut rentan masalah ………………… 10
kesehatan

Gambar 3 Grafik 2.3 Tren persentase Rumah Tangga ber PHBS ………………… 11
di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2014 s/d 2018

Gambar 4 Grafik 2.4 Persentase Posyandu di Kecamatan Keo ………………… 12


Tengah Tahun 2014 s/d 2018

Gambar 5 Grafik 2.5 Persentase Rumah Sehat di Kecamatan ………………… 13


Keo Tengah Tahun 2016 s/d 2018

Gambar 6 Grafik 2.6 Jumlah Tempat-tempat Umum yang ………………… 15


memenuhi Syarat Kesehatan di Kecamatan Keo
Tengah Tahun 2018

Gambar 7 Grafik 3.1 Angka Kematian Bayi di Kecamatan Keo ………………… 17


Tengah tahun 2016 s/d 2018

Gambar 8 Grafik 3.2 Angka Kematian Balita (AKABA) Di ………………… 18


Kecamatan Keo Tengah

Gambar 9 Grafik 3.3 Angka Kematian Ibu/ Maternal Di ………………… 19


Kecamatan Keo Tengah tahun 2014 s/d 2018

Gambar 10 Grafik 3.4 Angka Penemuan Kasus TB di Kecamatan ………………… 21


Keo Tengah Tahun 2016 s/d 2018

Gambar 11 Grafik 3.5 Prevalensi Kasus Pneumonia Pada Balita


di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2016 s/d 2018 ………………… 22

Gambar 13 Grafik 3.7 Jumlah Kasus Diare di Kecamatan Keo ………………… 23


Tengah Tahun 2016 s/d 2018
Grafik 3.8 Jumlah Kasus Malaria di Kecamatan Keo
Gambar 14 ………………… 24
Tengah Tahun 2016 s/d 2018

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2018 x


Grafik 3.9 Kasus Penyakit Kusta di Kecamatan Keo
Gambar 15 Tengah Tahun 2016 s/d 2018 ………………… 24

Gambar 16 Grafik 3.10 Kasus AFP Pada Umur < 15 Tahun di ………………… 26
Kecamatan Keo Tengah Tahun 2016 s/d 2018

Grafik 3.11 Prevalensi penyakit Campak di


Gambar 17 Kecamatan Keo Tengah Tahun 2016 s/d 2018 ………………… 27

Grafik 3.12 Prevalensi Kasus DBD di Kecamatan Keo


Gambar 18 Tengah Tahun 2016 s/d 2018 ………………… 28

Grafik 3.13 Prosentase Bayi BBLR di Kecamatan Keo


Gambar 19 Tengah tahun 2017 s/d 2018 ………………… 30

Grafik 3.14 status Gizi balita di Kecamatan Keo


Gambar 20 Tengah tahun 2016 s/d 2018 ………………… 30

Gambar 21 Grafik 4.1Penyuluhan kesehatan di Kecamatan Keo ………………… 34


Tengah tahun 2016 s/d 2018

Gambar 22 Grafik 4.1 : Trend Cakupan Kunjungan K1 ………………… 36


Kecamatan Keo Tengah tahun 2016 s/d 2018

Gambar 23 Grafik 4.2 Trend cakupan K4 bumil kecamatan Keo ………………… 37


Tengah tahun 2016 s/d 2018

Gambar 24 Grafik 4.2 Cakupan Persalinan Nakes di kecamatan ………………… 38


Keo Tengah tahun 2016 s/d 2018

Gambar 25 Grafik 4.3 Cakupan Pelayanan Nifas KF1 -KF3 di ………………… 39


kecamatan Keo Tengah tahun 2016 s/d 2018

Gambar 26 Grafik 4.4 Cakupan Pelayanan Neonatus KN1- KN3 ………………… 40


Kec. Keo Tengah tahun 2016 s/d 2018

Gambar 27 Grafik 4.5 : Trend Cakupan Kunjungan Bayi di Kec. ………………… 40


Keo Tengah tahun 2016 s/d 2018

Gambar 28 Grafik 4.6 Penggunaan Alat Kontrasepsi di ………………… 41


Kecamatan Keo Tengah tahun 2018

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2018 xi


Gambar 29 Grafik 4.7 : Cakupan UCI di Kecamatan Keo Tengah ………………… 43
tahun 2016 s/d 2018

Gambar 30 Grafik 4.7 Cakupan Imunisasi dasar di kecamatan ………………… 43


Keo Tengah pada tahun 2018

Gambar 31 Grafik 4.8 Cakupan Diare ditangani Kecamatan Keo ………………… 45


Tengah tahun 2018

Gambar 32 Grafik 4.9 Jumlah pasien TB ditemukan dan diobati ………………… 46


di UPTD Puskesmas Maunori tahun 2018

Gambar 33 Grafik 4.10 Cakupan Pemberian Vitamin A di ………………… 57


kecamatan Keo Tengah tahun 2016 s/d 2018

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2018 xii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan pada dasarnya diarahkan umtuk meningkatkan mutu sumber


daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan PARADIGMA SEHAT
yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan , penyembuhan ,
pemulihan dan rehabilitasi sejak dalam kandungan sampai usia lanjut. Oleh karena itu,
diselenggarakan pembangunan di bidang kesehatan secara menyeluruh dan
berkesinambungan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
Pembangunan Nasional di bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan kepada semua
lapisan masyarakat. Namun pada operasionalnya ditujukan untuk golongan tertentu dan
dilakukan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas. Indikator penetuan derajat kesehatan
di suatu wilayah dapat diketahui dari Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI),
Status Gizi Masyarakat dan Angka Kesakitan.
UPTD Puskesmas Maunori merupakan instansi yang bertanggung jawab atas
pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo. Pelaksanaan
kegiatan program dan Pelayanan Kesehatan tahun 2019 di UPTD Puskesmas Maunori sebagian
telah mencapai target Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan sebagiannya lagi belum mencapai
target. Profil Kesehatan Kecamatan Keo Tengah Tahun 2019 ini berisi data/informasi yang
menggambarkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan dan pencapaina indikator hasil
pembangunan kesehatan di Kecamatan Keo Tengah selama satu tahun.
Penyusunan profil ini bertujuan untuk memberikan data dan informasi dalam rangka
proses perencanaan, pemantauan, dan mengevaluasi pencapaian hasil pembangunan
kesehatan di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2019.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 1


Tersedianya data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan dalam
rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna dan
berdayaguna.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Tersedianya acuan dan bahan rujukan dalam rangka pengumpulan data, pengolahan,
analisis serta pengemasan informasi;
b. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai sistim
pencatatan dan pelaporan di unit-unit kesehatan;
c. Memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan informasi dalam menyusun
alokasi dana/anggaran program kesehatan;
d. Tersedianya bahan untuk penyusunan profil kesehatan tingkat Kabupaten.

1.3 ISI RINGKASAN PROFIL


Profil kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 berisi narasi dan gambaran
analisis situasi umum dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan, situasi sumber daya,
situasi upaya kesehatan, situasi derajat kesehatan dan pembiayaan kesehatan. Disamping
narasi juga berisi tabel, grafik dan diagram untuk sajian distribusi frekuensi menggambarkan
perkembangan atau perbandingan pencapaian program.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 ini terdiri dari 6 (enam) bab,
yaitu:
Bab I – Pendahuluan. Bab ini secara ringkas menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya Profil
Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019. Dalam bab ini juga diuraikan
secara ringkas pula isi dari Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019
beserta sistematika penyajiannya.
Bab II – Gambaran Umum. Dalam bab ini diuraikan gambaran secara umum keadaan
Geografis, Kependudukan dan Sosial Ekonomi masyarakat di Kecamatan Keo
Tengah
Bab III – Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator keberhasilan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan Tahun 2019 yang mencakup tentang angka
kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 2


Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini merupakan penggambaran dari upaya Kesehatan
yang berupa Pelayanan Kesehatan Dasar, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pembinaan
Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar dan Prilaku Hidup Masyarakat.
Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menyajikan tentang situasi Sumber Daya
Kesehatan di Kecamatan Keo Tengah berupa Sarana Kesehatan, Tenaga Kesehatan
dan Pembiayaan Kesehatan.
Bab VI – Penutup

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 3


BAB II
GAMBARAN UMUM
KECAMATAN KEO TENGAH

2.1 GEOGRAFI DAN ADMINISTRASI


2.1.1 KEADAAN GEOGRAFI
Puskesmas Maunori adalah Puskesmas Rawat Inap yang berada di Maundai desa
Udiworowatu Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo.
Batas wilayah kerja Puskesmas Maunori
 Utara : Desa Kota Keo, Kec. Nangaroro
 Selatan : Laut Sawu
 Timur : Desa Podenura, Kec. Nangaroro
 Barat : Desa Kotagana, Kec. Mauponggo

Gambar 2.1. Peta Wilayah Kecamatan Keo Tengah

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 5


Wilayah administrasi Kecamatan Keo Tengah terdiri dari 16 Desa dengan luas wilyah 65,62
km² dan jumlah penduduk sebanyak 14.737 jiwa ( Kecamatan Keo Tengah Dalam Angka, BPS Kab.
Nagekeo, 2018)

Secara umum keadaan topografi wikayah kerja Kecamatan Keo Tengah adalah berbukit
dengan sedikit dataran yang cukup menyulitkan dalam aksesibilitas.

2.1.2 KEPENDUDUKAN
Penduduk mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu wilayah.
Karena itu perhatian terhadap penduduk tidak hanya dari segi jumlah tetapi juga dari segi kualitas.
Penduduk yang berkualitas merupakan modal bagi pembangunan dan diharapkan dapat mengatasi
berbagai akibat dari dinamika penduduk.

2.1.2.1 Jumlah Penduduk


Jumlah penduduk Kecamatan Keo Tengah Tahun 2019 diperkirakan sebanyak 14.965 jiwa
yang terdiri dari Laki-laki 6.980 jiwa dan Perempuan 7.985 jiwa

2.1.2.2 Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk Kecamatan Keo Tengah perdesa tidak merata, rentang kepadatan
terendah di desa Witurombaua sebesar 132 jiwa/km² dengan jumlah penduduk sebesar 1.089 jiwa
dan luas wilayahnya sebesar 8,25 km², sedangkan kepadatan tertinggi di desa Mbaenuamuri
sebesar 443 jiwa/km², dengan jumlah penduduk sebesar 1.381 jiwa dan luas wilayahnya sebesar
3,12 km². Jumlah penduduk Kecamatan Keo Tengah sebesar 14.9657 jiwa dan luas wilayahnya 65,62
km² didapatkan angka kepadatan penduduk (Density) Kecamatan Keo Tengah sebesar 228 jiwa/km².
Tabel berikut dibawah ini merupakan gambaran jumlah penduduk Kecamatan Keo Tengah
Tahun 2019.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2018 6


Tabel 2.1. Kepadatan Penduduk Per Desa Kecamatan Keo Tengah Tahun 2019

Kepadatan
Jumlah Luas Daerah
No Nama Desa Penduduk Per
Penduduk (Km²)
Km²

1 Mbaenuamuri 1.381 3,12 443

2 Lewangera 1.056 4,12 256

3 Wajo 1259 3,25 387


4 Wajo Timur 528 3,00 176
5 Ladolima Utara 640 3,00 213
6 Ladolima 839 2,00 420
7 Ladolima Timur 988 2,50 395
8 Pautola 1.067 3,50 305
9 Paumali 409 2,75 149
10 Kotowuji Barat 845 2,75 307
11 Kotowuji Timur 1034 4,38 236
12 Keli 877 6,50 135

13 Ngera 786 4,00 197


14 Udiworowatu 842 3,75 225

15 Witurombaua 1089 8,25 132


16 Kotodirumali 1.325 8,75 151

Jumlah / Total 14.737 65,62 228

Sumber : Hasil Pendataan Terpadu UPTD Pkm Maunori, 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2018 7


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan,
seperti kondisi morbiditas, mortalitas dan status Gizi. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh
multi faktor. Faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana
kesehatan sangat menentukan derajat kesehatan masyarakat. Faktor lain diluar kesehatan yang tak
kalah penting berperan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah keadaan sosial
ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya (Depkes, 2010).
UPTD Puskesmas Maunori merupakan instansi yang bertanggung jawab atas pembangunan
kesehatan di wilayah Kecamatan Keo Tengah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya
mempunyai Visi dan Misi Puskesmas. VISI UPTD Puskesmas Maunori adalah “Mewujudkan Keo Tengah
Sehat Tahun 2028” dan Misi yang ditetapkan UPTD Puskesmas Maunori untuk mencapai visi tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Paripurna, Merata, Bermutu, dan Berkeadilan.
2) Menggerakan dan Meningkatkan Partisipasi Aktif Masyarakat Dalam Pembangunan
Berwawasan Kesehatan.
3) Meningkatkan Sumber Daya Manusia kesehatan melalui Pendidikan dan Pelatihan.

Tujuan UPTD Puskesmas Maunori adalah “ Mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional
yakni; meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah Keo Tengah”
Upaya-upaya kesehatan untuk mencapai Visi dan Misi diatas telah dilakukan, namun hasilnya
belum optimal. Pengelolaan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan dilakukan
melalui sistem manajemen kesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan agar lebih
berhasil guna dan berdaya guna.
Pada bagian ini derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Keo Tengah akan digambarkan
melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan
angka morbiditas beberapa penyakit yang ada di Kecamatan Keo Tengah.

3.1 MORTALITAS

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 16


Angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu dikenal dengan mortalitas
(Depkes, 2010). Mortalitas selain dapat menggambarkan keadaan dan derajat kesehatan masyarakat
suatu wilayah dapat juga digunakan sebagai dasar perencanaan di bidang kesehatan. Tingkat kematian
secara umum sangat berhubungan erat dengan tingkat kesakitan. Sebab-sebab kematian ada yang
dapat diketahui secara langsung dan tidak langsung. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat
mortalitas dan morbiditas adalah sosial ekonomi, pendapatan perkapita, pendidikan, perilaku hidup
sehat, lingkungan, upaya kesehatan dan fertilitas.

3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB)


Jumlah kematian penduduk yang berusia di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada
tahun tertentu disuatu daerah disebut Angka Kematian Bayi (AKB). AKB merupakan indikator yang
sangat berguna untuk mengetahui status kesehatan anak khususnya bayi dan dapat mencerminkan
tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan secara umum, status kesehatan penduduk secara
keseluruhan serta tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi AKB secara umum adalah tingkat kesakitan dan status
gizi, kesehatan ibu waktu hamil dan proses penanganan persalinan. Gangguan perinatal merupakan
salah satu dari sekian faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan ibu selama hamil yang
mempengaruhi perkembangan fungsi dan organ janin.

Grafik 3.1 Angka Kematian Bayi di Kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

AKB

4
4
4
3
2
1
1
0
2017
2018
2019

Sumber : Program KIA UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Data pada grafik di atas menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) di Kecamatan Keo
Tengah dalam tiga tahun terakhir sejak tahun 2017 s/d 2019. Pada tahun 2019 kematian
perinatal/neonatal ada 1 disebabkan Hypoxic ischemic encelopati karena distosia bahu. Rendahnya AKB

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 17


tidak terlepas dari pemerataan pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya, dekatnya masyarakat terhadap
akses layanan kesehatan, meningkatnya pendapatan masyarakat serta perbaikan gizi yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.

3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA)


AKABA adalah jumlah kematian yang terjadi pada anak usia 12-59 bulan tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan, bencana, cedera atau bunuh diri dan dinyatakan sebagai angka per 1000
kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor
lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular.
Angka Kematian Balita (AKABA) di Kecamatan Keo Tengah seperti pada grafik di bawah ini :

Grafik 3.2 Angka Kematian Balita (AKABA) Di Kecamatan Keo Tengah

AKABA
1

0.5
AKABA
0
0 0
0
2017
2018
2019
Sumber : Pengelola Program KIA UPTD Puskesmas Maunori, 2019

3.1.3 Angka Kematian Ibu ( AKI)

Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal pada tahun tertentu dengan
penyabab kematian yang terkait gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan
atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.Indikator ini secara langsung digunakan
untuk memonitor kematian terkait kehamilan.
Penyebab langsung kematian ibu antara lain pendarahan, eklampsia, partus lama, komplikasi
aborsi dan infeksi (Kementerian Kesehatan RI, 2009). Sementara itu yang menjadi penyebab tak
langsung kematian ibu adalah “Empat Terlambat” dan “Empat Terlalu”. Maksud dari ”Empat terlambat”
adalah Keterlambatan keluarga dalam mengetahui tanda-tanda bahaya bumil, keterlambatan keluarga
dalam mengambil keputusan untuk merujuk, keterlambatan mencapai sarana pelayanan dan
keterlambatan memperoleh pelayanan kesehatan. Sementara ”Empat Terlalu” adalah terlalu muda (16

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 18


th), terlalu tua (> 35 TH) usia ibu untuk memutuskan hamil, terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat
jarak kehamilan/persalinan.
Angka Kematian Ibu Maternal berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup
sehat, status gizi, kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama
untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas.Keberhasilan pembangunan sektor kesehatan
senantiasa menggunakan indikator AKB dan AKI sebagai indikator utamanya.Angka kematian ibu
maternal di Kecamatan Keo Tengah dalam lima tahun terakhir sebagaimana terlihat pada grafik di
bawah ini :
Grafik 3.3 Angka Kematian Ibu/ Maternal Di Kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

Angka Kematian Ibu


3.5
3 3
2.5
2
1.5
1
0.5
0 0 0
2017 2018 2019

Sumber : Pengelola Program KIA UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Data pada grafik 3.3 menunjukkan bahwa tidak ada kasus kematian maternal di Kecamatan Keo
Tengah tahun 2019. Sedangkan di Tahun 2017 ada 3 kasus kematian ibu maternal. Bila dibandingkan
dengan target Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo (300 per 100.000 KH), maka AKI per
100.000 Kelahiran Hidup di Kecamatan Keo Tengah berada di bawah target yang telah ditetapkan. Ini
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil di Kecamatan Keo Tengah cukup
baik. Disamping itu pula akses terhadap sarana pelayanan sangat mudah karena penyebarannya hampir
merata di wilayah seluruh Kecamatan Keo Tengah.

3.2 MORBIDITAS
Angka kesakitan baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit disebut morbiditas. Morbiditas
menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu dan berperan
dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Angka kesakitan pada penduduk berasal dari community based data yang diperoleh melalui
pengamatan (surveilans) terutama yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem
pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil. Berdasarkan pengamatan penyakit berpotensial KLB dan

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 19


penyakit tidak menular yang diamati di Puskesmas yang merupakan gardu pandang suatu pola dan
trend penyakit didapatkan 10 besar kunjungan kasus sebagai berikut :

Tabel 3.1 Sepuluh (10) Penyakit Terbanyak Kecamatan Keo Tengah Tahun 2019

No Jenis Penyakit Jumlah Kasus

1 ISPA 3.417
2 Myalgia 1.346
3 Obsrvasi febris 925
4 Hipertensi 761
5 Vulnus Laceratum 608
6 Dermatitis Alergi 561
7 Gastritis 451
8 BPH 387
9 Gingivities 382
10 Influenza 299
Sumber : Pengelola SIKDA UPTD Puskesmas Maunori, 2019
3.2.1 Penyakit Menular

a. TB Paru

Penyakit TB Paru merupakan penyakit re -emerging masih terus ditemukan di Provinsi NTT.
Secara nasional TB Paru merupakan penyakit tropis yang sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. TB
Paru merupakan penyakit yang masih tinggi angka kejadiannya bahkan merupakan yang tertinggi ketiga
di dunia. MDGs menetapkan penyakit TB Paru sebagai salah satu target penyakit yang harus diturunkan
selain HIV AIDS dan Malaria. Hasil pengobatan penderita TB Paru dipakai indikator success rate, dimana
indikator ini dapat dievaluasi setahun kemudian setelah penderita ditemukan dan diobati.Success rate
akan meningkat bila pasien TB Paru dapat menyelesaikan pengobatan dengan baik tanpa atau dengan
pemeriksaan dahak.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR),
yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru
BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Pada tahun 2019 angka penemuan kasus TB
di Kecamatan Keo Tengah sebanyak 13 kasus dimana 9 kasusnya terkonfirmasi bakteriologis (BTA +) dan
4 kasus TB rontgent Positif. Namun angka kesembuhan (cure rate) 46,2% dan angka complete rate
23,1% Sedangkan angka keberhasilan pengobatan (success rate) masih 69,2%. Hal ini dikarenakan
sampai akhir desember 2019 karena penderita masih dalam tahap pengobatan (belum sampai 6 bulan

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 20


minum obat). Gambaran penyakit TB Paru di Kecamatan Keo Tengah seperti terlihat pada grafik
dibawah ini :
Upaya untuk menurunkan Case Rate dan meningkatkan Success Rate terus harus dilakukan
dengan cara meningkatkan sosialisasi penanggulangan TB Paru melalui jejaring internal maupun sektor
terkait lainnya , penyuluhan kesehatan guna meningkatkan kesehatan lingkungan serta perilaku hidup
bersih dan sehat di masyarakat. Kasus TB Paru sangat dipengaruhi oleh kepadatan penduduk dan
kemiskinan, karena penularan TB Paru adalah melalui kontak langsung dengan penderita. Status gizi
juga mempengaruhi kasus TB Paru terutama angka kesembuhannya, dengan status gizi yang baik
penderita TB Paru akan lebih cepat pulih.

b. Pneumonia

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang pernapasan
mulai dari hidung hingga alveoli. Penyakit ISPA yang menjadi masalah dan masuk dalam program
penanggulangan penyakit adalah pneumonia karena merupakan salah satu penyebab kematian anak.
Pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang jaringan paru (alveoli). Infeksi ini bisa disebabkan oleh
bakteri, jamur, virus atau kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi rentan yang
terserang pneumonia adalah anak umur < 2 tahun. Penemuan dan tatalaksana kasus adalah salah satu
kegiatan program penanggulangan.
Kasus pneumonia pada balita yang berobat di UPTD Puskesmas Maunori dalam tahun 2019
terakhir tidak tidak ditemukan . Jumlah Kasus dalam tiga tahun terakhir dapat terlihat pada grafik di
bawah ini :
Grafik 3.4 Prevalensi Kasus Pneumonia Pada Balita di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2017 s/d 2019

Pneumonia Balita
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0 0 0 0
2017 2018 2019

Pneumonia Balita

Sumber : Pengelola Program P2 UPTD Puskesmas Maunori , 2019

c. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Aquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS)

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 21


HIV/AIDs merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human
Immunodeficiency Virus yang menyerang system kekebalan tubuh penderitanya sehingga penderita
mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah terinfeksi berbagai macam penyakit
yang lain.Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai HIV positif. HIV
positif dapat diketahui dengan cara yaitu VCT, dan zero survey. Pada tahun 2018 beberapa tenaga
kesehatan dari UPTD Puskesmas Maunori seperti Dokter, Pengelola Program P2, Perawat dan petugas
laboratorium mengikuti pelatihan VCT di Tingkat Kabupaten yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Nagekeo. Tindak lanjut hasil pelatihan dilakukan skrining pada setiap ibu hamil dan pasien
beresiko yang ditemukan di Poli Umum maupun di rawat inap.Karena keterbatasan sarana dan
prasarana di UPTD Puskesmas Maunori sehingga tidak ada klinik VCT namun konseling VCT tetap
dilakukan oleh perawat dengan memanfaatkan ruangan poli gigi atau ruangan lain yang sepi/ tidak ada
pasien.Skrining HIV/AIDS pada ibu hamil sebanyak 128 orang dan pada masyarakat resti di 2 desa
sebanyak 59 orang. Hasil skrining HIV pada Ibu-ibu hamil semuanya non –reaktif dan sedangkan pada
masyarakat beresiko ditemukan 2 kasus HIV positif ( desa ladolima dan wajo ).

Grafik 3.6 Jumlah Kasus Baru HIV-AIDS di Kecamatan keo Tengah Tahun 2019

187

200

150 HIV diskiring

100 HIV (+)

50 2

0
2018

Sumber : Pengelola Program P2 UPTD Puskesmas Maunori, 2019

d. Diare
Diare dapat didefinisikan sebagai kejadian buang air besar berair lebih dari tiga kali namun tidak
berdarah dalam 24 jam, bila disertai dengan darah disebut disentri.
Pada tahun 2019 jumlah penderita diare di kecamatan Keo Tengah sebanyak 259 kasus dan 123
kasus diare terjadi pada balita. Data jumlah kasus diare dan yang ditangani di Kecamatan keo Tengah
dapat dilihat pada lampiran tabel 56. Meskipun jumlah kasus diare cukup tinggi, namun angka
kematiannya relative rendah bahkan tidak ada. Serangan penyakit yang bersifat akut mendorong
penderitanya untuk segera mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan. Dalam perjalanan alamiahnya
sebagian besar penderita sembuh sempurna.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 22


Upaya pencegahan dan penanggulangan kasus diare dilakukan melalui pemberian oralit,
penggunaan infus, penyuluhan ke masyarakat dengan maksud terjadinya peningkatan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari, karena secara umum penyakit diare sangat
berkaitan dengan hygiene sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga adanya peningkatan
kasus diare merupakan cerminan dari perbaikan kedua faktor tersebut. Kegiatan ini melibatkan peran
serta kader dalam tatalaksana diare karena dengan penanganan yang cepat dan tepat di tingkat rumah
tangga, diharapkan dapat mencegah terjadinya dehidrasi berat yang bisa berakibat kematian.
Grafik 3.7 Jumlah Kasus Diare di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2017 s/d 2019

600
Kasus Diare
485
500

400

300 259

200 163

100

0
2017 2018 2019
Sumber Pengelola Program P2 UPTD Puskesmas Maunori, 2019

e. Malaria
Penyakit malaria merupakan penyakit endemis di daerah NTT. Angka kesakitan malaria untuk
diukur dengan Annual Parasite Rate Incidence (API). Pada tahun 2019 tidak ditemukan kasus penyakit
malaria positif Plasmodium Falciparum dari hasil pemeriksanmikroskopis terhadap 288 sampel darah
dan RDT terhadap 588 sampel darah di 2 desa (MBS). .Jumlah kasus Malaria Postif selama tiga tahun
terakhir dapat terlihat pada Grafik di bawah ini.
Grafik 3.8 Jumlah Kasus Malaria di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2017 s/d 2019

Kasus Malaria
3

2 1

1 0
0
2017 2018 2019

Sumber Pengelola Program P2 UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 23


f. Kusta
Kusta adalah penyakit kulit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium leprae. Bila penyakit
kusta tidak ditangani maka dapat menjadi progresif menyebabkan kerusakan permanen pada kulit,
saraf, mata dan anggota gerak. Strategi global WHO menetapkan indicator eliminasi kusta adalah angka
penemuan penderita/ new case detection rate (NCDR). Mengacu pada indicator pusat bahwa daerah
dengan NCDR 0,50 per 10.000 penduduk sudah dapat dikatakan sebagai daerah rendah kusta. Selama
tiga tahun terakhir tidak ditemukan penderita kusta di wilayah Kecamatan Keo tengah.Gambaran
Penyakit kusta dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini

Grafik 3.9 Kasus Penyakit Kusta di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2017 s/d 2019

Kasus Kusta
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
2017 2018 2019

Kasus Kusta

Sumber: Pengelola Program P2 UPTD Puskesmas Maunori, 2019

3.2.2 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)

PD3I (Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) merupakan penyakit yang
diharapkan dapat diberantas atau ditekan dengan imunisasi. PD3I yang akan dibahas dalam bab ini
mencakup penyakit Tetanus Neonatorum, Difteri, Pertusis, Polio dan Campak.

a. Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk ke tubuh melalui
luka. Penyakit ini dapat menginfeksi bayi baru lahir apabila pemotongan tali pusat tidak dilakukan
dengan steril. Penanganan Tetanus neonatorum tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah upaya
pencegahan melalui pertolongan persalinan yang higienis danimunisasi Tetanus Toxoid (TT) ibu hamil
serta perawatan tali pusat yang baik.Pada tahun 2019 di Kecamatan Keo Tengah tidak ditemukan
kejadian tetanus neonatorum.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 24


b. Difteri
Difteri adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diptheriae
dengan gejala awal adalah demam 38°C, pseudomembrane (selaput tipis) putih keabuan pada tenggorok
(laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan mudah berdarah. Dapat disertai nyeri menelan, leher
bengkak seperti leher sapi (bullneck) dan sesak nafas disertai bunyi (stridor).
Upaya pencegahan kasus Diphteri dilakukan melalui imunisasi dasar pada bayi dengan vaksin
DPT+HB. Vaksin tersebut diberikan 3 kali yakni pada usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan. Penyakit Difteri
belum pernah terjadi di wilayah Kecamatan Keo Tengah baik di tahun 2019 maupun di tahun-tahun
sebelumnya.

c. Pertusis / Batuk Rejan


Pertusis adalah penyakit yang disebabkan bakteri Bardetella pertusis dengan gejala batuk
beruntun disertai tarikan nafas hup (whoop) yang khas dan muntah. Lama batuk bisa 1-3 bulan sehingga
disebut batuk 100 hari. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak berusia dibawah 1 tahun dan
penularannya melalui droplet atau batuk penderita .
Pada tahun 2019 tidak terdapat kasus pertusis. Upaya pencegahan kasus Pertusis dilakukan
melalui imunisasi DPT+HB sebanyak 3 kali yaitu saat usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.

d. Poliomyelitis dan Acute Flaccid Paralysis (AFP)/ Lumpuh Layuh Akut


Penyakit poliomyelitis merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Penyebab penyakit tersebut adalah virus polio yang menyerang system syaraf hingga penderita
mengalami kelumpuhan. Kelompok umur 0-3 tahun merupakan kelompok umur yang paling sering
diserang penyakit ini, dengan gejala demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai
dan lengan. AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot
tanpa penyebab yang jelas dan kemudian berakhir dengan kelumpuhan. Ditjen PP&PL Kementrian
Kesehatan RI menetapkan indicator surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate minimal
sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun.
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio dilakukan melalui imunisasi polio dan
ditindaklanjuti dengan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus AFP pada kelompok umur <
15 tahun. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di
masyarakat melalui pemeriksaan spesimen tinja penderita AFP yang ditemukan. Hasil surveilens aktif
pada tahun 2017 s/d 2019 di Kecamatan Keo Tengah seperti pada grafik di bawah ini :

Grafik 3.10 Kasus AFP Pada Umur < 15 Tahun di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2017 s/d 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 25


kasus AFP
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0 0 0 0
2017 2018 2019

kasus AFP

Sumber: Pemegang Program Surveilans UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Data pada grafik 3.10 di atas menunjukkan selama tiga tahun terakhir kejadian AFP tetap dapat
dipertahankan yaitu nol anak < 15 tahun. Non Polio AFP Rate di Kecamatan Keo Tengah tahun 2019
adalah sebesar nol anak < 15 tahun. Hal ini menunjukkan kinerja surveilans AFP di UPTD Puskesmas
Maunori sudah baik.

e. Campak
Campak adalah penyakit yang disebabkan virus measles, disebarkan melalui droplet bersin/batuk
dari penderita. Gejala awal penyakit adalah demam, bercak kemerahan, batuk-pilek, mata merah
(conjunctivitis) selanjutnya timbul ruam di seluruh tubuh
Penyakit campak adalah penyakit akut yang mudah menular baik pada balita, anak-anak maupun
orang dewasa. Penularan campak dapat terjadi melalui udara yang terkontaminasi dan secret orang
yang terinfeksi. Prevalensi penyakit campak pada balita dalam tiga tahun terakhir seperti pada grafik di
bawah ini :
Grafik 3.11 Prevalensi penyakit Campak di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2017 s/d 2019

Kasus Campak
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0 0 0 0
2017 2018 2019

Kasus Campak

Sumber: Pemegang Program Surveilans UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 26


Pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 di Kecamatan Keo Tengah tidak ditemukan
kejadian campak. Keberhasilan menekan kasus campak tidak terlepas dari pelaksanaan imunisasi
campak secara rutin baik di tingkat Puskesmas dan Jaringan puskesmas, penyediaan logistik vaksin yang
sudah memadai, tenaga yang mencukupi serta kesadaran masyarakat untuk mendapatkan imunisasi
campak bagi bayi/balitanya.

3.2.3 Penyakit berpotensi KLB/Wabah


a. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) merupakan salah satu
penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Sering muncul
sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi menimbulkan
kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti dan Aedes Albopictus yang hidup di genangan air bersih di sekitar rumah. Nyamuk ini
mempunyai kebiasaan menggigit pada saat pagi dan sore hari, umumnya kasus mulai meningkat saat
musim hujan.
Penyakit DBD dapat di cegah dengan memberantas sarang nyamuk (PSN) . DBD adalah penyakit
panas akut, seringkali disertai dengan sakit kepala, nyeri tulang atau sendi dan otot, bintik merah pada
kulit (petechie), dan leukopenia sebagai gejala (WHO, 1999).
Selama tiga tahun terakhir yakni sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 tidak ditemukan
kasus DBD di wilayah Kecamatan Keo Tengah.
Grafik 3.12 Prevalensi Kasus DBD di Kecamatan Keo Tengah Tahun 2017 s/d 2019

Kasus DBD
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
2017 2018 2019

Kasus DBD

Sumber: Pemegang Program Surveilans UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Tiga hal penting dalam upaya pemberantasan DBD adalah 1) Peningkatan surveilans penyakit dan
surveilans vektor, 2) diagnosis dini dan pengobatan dini, 3) peningkatan upaya pemberantasan vektor
penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor yang dilaksanakan di Kecamatan Keo tengah

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 27


melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M plus (Menguras,menutup dan mengubur) plus
menabur larvasida/abatesasi dan pemakaian Kelambu anti nyamuk.

b. Rabies
Rabies merupakan penyakit disebabkan oleh infeksi virus rabies yang ditularkan melalui gigitan
hewan seperti anjing, kucing, kera yang di dalam tubuhnya mengandung virus rabies. Pada tahun 2019
di kecamatan Keo Tengah terdapat 27 kasus gigitan HPR. Penanganan kasus Gigitan HPR berupa
tindakan cuci luka/aseptik dan rujukan ke sarana kesehatan yang menjadi Rabies Center ( Puskesmas
Nangaroro dan Danga) guna mendapatkan VAR.

c. Filariasis
Penyakit Filariasis adalah penyakit menular kronis yang disebabkan cacing filaria yang menyerang
saluran dan kelenjar getah bening serta merusak sistem limfe. Penyakit filariasis menimbulkan
pembengkakan tangan, kaki, granula mammae dan scrotum. Menyebabkan kecacatan seumur hidup
serta stigma sosial bagi penderita dan keluarganya.
Sejak tahun 2010 telah dilakukan Pemberian Obat Pencegahan Filariasis secara massal dalam rangka
eliminasi Filaria di Kabupaten Nagekeo. Pemberian Obat Pencegahan ini diberikan secara gratis bagi
semua masyarakat berusia 2 tahun sampai dengan usia di bawah 70 tahun kecuali bagi mereka yang
hamil, menyusui dan mempunyai penyakit kronis maka pemberiannya ditunda.Namun pada tahun 2019
tidak lagi dilakukan Pemberian Obat Massal Pencegahan Filaria karena telah mencapai terget
pengobatan selama 8 tahun berturut-turut. Pada tahun 2019 tidak ditemukan kasus Filariasis di
Kecamatan Keo Tengah.

3.3 STATUS GIZI MASYARAKAT


Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan dalam penilaian SDGs adalah status gizi
balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi badan. Keadaan gizi yang baik
merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas. Jika
ditelusuri, masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi,
anak, dewasa, dan usia lanjut.
Periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan masa kritis karena mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu terjadinya gangguan gizi di masa
tersebut dapat bersifat permanen dan tidak dapat pulih walaupun kebutuhan gizi di masa selanjutnya
terpenuhi. Derajat kesehatan masyarakat dilihat dari status gizi masyarakat. Makin banyak ditemukan
anggota masyarakat yang kurang gizi berarti keadaan kesehatan masyarakat semakin kurang. Adapun

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 28


indikator-indikator yang sangat berperan menentukan status gizi masyarakat antara lain sebagai
berikut:

3.3.1 Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram merupakan salah satu faktor utama yang amat
berpengaruh terhadap kematian bayi (baik kematian perinatal maupun neonatal). BBLR dibedakan
dalam 2 kategori yaitu: BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR
karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya
kurang. Di Kabupaten Nagekeo masih banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk,
anemia, dan menderita penyakit pada saat hamil.
Berdasarkan laporan SIKDA dari Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori tahun 2019
diketahui bahwa kasus BBLR mencapai 8,5% (17 bayi) dari seluruh bayi lahir hidup dengan karakteristik
bayi BBLR terbanyak yaitu perempuan sebanyak 10 orang.

Grafik 3.13 Prosentase Bayi BBLR di Kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

20 18
17
15 13
9%
10
6% 8.5 Jmlh Kasus
5 %

0
2017
2018
2019

Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

3.3.2 Status Gizi Balita


Status gizi Balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan
masyarakat. Body Mass Index (BMI) atau yang dikenal dengan index Berat Badan adalah salah satu
teknik yang digunakan dalam penilaian status gizi Balita . Untuk memperoleh nilai BMI dilakukan dengan
pengukuran tubuh(BB, TB) atau anthropometri untuk dibandingkan dengan umur, misalnya : BB/U atau
TB/U. Angka yang paling sering digunakan adalah indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U). Adapun
hasil perhitungan yang diperoleh dikategorikan ke dalam 4 kelompok yaitu: gizi lebih (z-score > +2 SD);
gizi baik (z-score –2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score < -2 SD sampai –3 SD); dan gizi buruk (z-score
< -3SD).

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 29


Pada tahun 2019 di wilayah Kecamatan Keo Tengah sasaran bayi.balita sebanyak 1.056 orang,
yang dating untuk melakukan penimbangan sebanyak 975 orang dengan prosentase 92,32%. Dari Hasil
penimbangan dapat diketahui bahwa bayi/balita dengan status Gizi Kurang (BB/U) sebanyak 74 orang
(7,6%).

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 30


BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Salah satu langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
adalah upaya pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan secara
tepat diharapkan dapat mengatasi sebagian besar masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat.
Secara umum upaya kesehatan terdiri dari dua unsur utama yaitu upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan
yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di
masyarakat. Sedangkan upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan

4.1 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) ESENSIAL


Pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Maunori adalah:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat
adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan
global serta yg mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Program tersebut terdiri dari :
1) Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial
a. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Upaya KIA dan KB
c. Upaya Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2)
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya kesehatan Lingkungan
f. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


a. Pelayanan kesehatan Usia lanjut
b. Pelayanan kesehatan Jiwa
c. Pelayan Kesehatan Kerja

b. Upaya Kesehatan Perorangan dan Penunjang (Farmasi dan Laboratorium)

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 32


adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat
serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.
Adapun upaya kesehatan perorangan yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas
Maunori antara lain :
1) Rawat Jalan
a. Poli umum
b. Poli gigi
c. Ruang tindakan
d. Laboratorium
e. Ruang KIA
f. Ruang KB.
g. Farmasi
2) Rawat Inap
a. Laboratorium
b. Farmasi

c. Jejaring
1) Puskesmas Pembantu/Poskesdes/ Polindes
2) Balai Pengobatan Swasta (BP St. Fransiskus Asisi di Mauara)

4.1.1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kegiatan yang dilakukan :


1) Merencanakan penyuluhan dan membuat jadwal integrasi lintas program
2) Pelaksanaan Penyuluhan dalam gedung dan luar gedung di 33 Sekolah termasuk Pemutaran
Film Kesehatan di 16 desa.
3) Melaksanakan pendataan PHBS di wilayah Kecamatan Keo Tengah ( Sekolah, rumah tangga,
tempat umum)
4) Pelayanan terpadu SMD keluarga Sehat dan STBM
5) Melaksanakan MMD dan Bimtek Desa siaga
6) Melaksanakan pertemuan Evaluasi pokjanal posyandu dan forum desa siaga tingkat
Kecamatan Keo Tengah
7) Melaksanakan pendataan PIS-PK di 16 desa ( semua desa di wilayah Kecamatan Keo Tengah)

Dalam rangka mewujudkan visi UPTD Puskesmas Maunori yakni “mewujudkan Keo Tengah
sehat” maka kegiatan promosi Kesehatan harus ditingkatkan dengan cara melengkapi materi
penyuluhan untuk pasien, masyarakat dan Kader. Materi penyuluhan dengan berbagai topik
kesehatan bisa berupa leaflet, lembar balik, film, Power Point dan poster.Penyuluhan dilakukan

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 33


didalam gedung dan diluar gedung. Penyuluhan dalam gedung dilaksanakan di poli umum, poli kia,
poli KB, pojok oralit dan diruang tunggu melalui leaflet, lembar balik. Bahan penyuluhan dan alat
peraga tersedia (leaflet, poster, lembar balik).Petugas penyuluh adalah para medis yang pada saat
tersebut terjadwal. Penyuluhan di luar gedung dilaksanakan di posyandu, sekolah, pertemuan di
desa/kecamatan. Cakupan Penyuluhan Kesehatan yang dilaksanakan selama tiga tahun terakhir
dapat terlihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.1Penyuluhan kesehatan di Kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

Penyuluhan Kesehatan
12,000
9,923
10,000
7,696
8,000 6,813
6,000
4,000
2,000
-
2017 2018 2019

Sumber : Pengelola Program PROMKES UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.2 UPAYA KESEHATAN IBU-ANAK DAN KB


Kegiatan yang dilakukan dalam Gedung:
a. Pemeriksaan Ibu hamil :
- Pelayanan ANC terpadu diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan : fisik (umum/kebidanan), psikologis (kejiwaan) ibu hamil dan
laboratorium (atas indikasi)
3. Penanganan dan tindak lanjut kasus (sesuai risiko yg ada) termasuk rujukan
interna maupun eksterna.
4. Pelayanan administrasi seperti rujukan dan surat keterangan hasil pemeriksaan
bidan.

- Standar pelayan minimal Ibu hamil :


1. Timbang BB dan ukur TB
2. Ukur LILA
3. Ukur Tekanan darah
4. Ukur Tinggi fundus uteri
5. Hitung denyut jantung janin (DJJ)
6. Tentukan presentasi janin
7. Pemberian imunisasi TT lengkap
8. Pemberian Tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
9. Pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus(PMS)
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 34
10. Tatalaksana/ penanganan kasus
11. KIE Efektif (Temu wicara/konseling) termasuk Program Perencanaan Persalinan &
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta konseling KB pasca persalinan

- Pemeriksaan laboratorium rutin ibu hamil


1. Golongan Darah
2. Malaria
3. Hb
4. Protein Urine
5. Gula darah puasa
6. HIV
7. Sifilis
8. Hepatitis

b. Deteksi ibu hamil berisiko oleh tenaga kesehatan.


c. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn).
d. Pertolongan persalinan normal
e. Pelayanan Ibu Nifas meliputi :
1) Pemeriksaan TD, Nadi, Respirasi, suhu,
2) Pemeriksaan tinggi Fundus Uteri (involusi uterus)
3) Pemeriksaan lokhea dan pengeluaran pervaginam lainnya
4) Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bln
5) Pemberian kapsul vit A 200.000 IU 2x (sgr stlh melahirkan dan 24 jam berikutnya)
6) Pelayanan KB pasca salin
f. Penanganan Neonatal meliputi: BBLR,Asfixia, Icterus, Sepsis, Preterm dan Post term, Cacat bawaan
dan lahir dengan tindakan.

Kegiatan yang dilakukan di luar Gedung


1) Penyuluhan di posyandu/ Kelurahan
2) Kunjungan rumah ibu hamil dan bayi/balita risiko tinggi
3) Pemasangan Stiker P4K 4. Konseling KB pra persalinan

Kegiatan Lintas Sektoral


1) Kegiatan Sosialisasi Pembentukan dan Pemdampingan Kelompok Peduli Kesehatan Ibu dan
Anak di 2 desa, kegiatan yang lebih banyak melibatkan peran masyarakat
2) Pertemuan Kemitraan Bidan – Dukun dan Kader PKK tingkat kecamatan Keo Tengah 1 kali
3) Kegiatan Sosialisasi dan Pembentukan Kelompok Sebaya di 1 SLTP.

Hasil dari kegiatan ini adalah :

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 35


4.1.2.1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional
(dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) seperti mengukur
berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) serta
pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan
antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan
antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan kesehatan ibu hamil merupakan gambaran
besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke sarana kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. Kunjungan pertama yang diharapkan adalah kunjungan saat usia
kehamilan pada usia kehamilan kurang dari atau minimal 12 minggu atau yang disebut K1 murni.
Cakupan K1 Murni di Kecamatan Keo Tengah tahun 2019 sebanyak 185 ibu hamil atau 55,6% dari
333 sasaran ibu hamil. Sedangkan cakupan K1 Bumil tahun 2019 adalah sebanyak 214 (64%) dan
belum mencapai target nasional 95%. Adapun gambaran trend cakupan K1 Kecamatan Keo Tengah
selama 3 tahun terakhir dapat diamati pada grafik di bawah ini.

Grafik 4.1 : Trend Cakupan Kunjungan K1 Kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

K1 bumil
100 95 95 95
80
68.6 64.7
60 64.3
57.7 58.8
40 55.6

20
0
2017 2018 2019

Target K1 murni K1
Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ibu hamil
sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada
trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga.Cakupan K4 Bumil
pada tahun 2019 adalah 178 bumil atau sebesar 53,5%. Tren cakupan K4 dalam tiga tahun terakhir
dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 4.2 Trend cakupan K4 bumil kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 36


60 K4 bumil
58.9
58

56
55.4
54
53.5
52

50
2017 2018 2019

Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.2.2 Cakupan Ibu Hamil Risiko Tinggi/Komplikasi dan Yang Ditangani

Ibu hamil risti/komplikasi adalah ibu hamil dengan keadaan penyimpangan dari normal yang
secara langsung dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bagi ibu maupun bayinya. Terbatasnya
kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan
puskesmas kepada ibu hamil yang memiliki resiko tinggi (risti), sehingga perlu dilakukan upaya
rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang lebih memadai. Salah satu faktor yang turut
menyebabkan kematian ibu dan Bayi adalah keterlambatan mengambil keputusan di tingkat
keluarga untuk merujuk ibu hamil risti/ komplikasi dan terlambat mendapat pertolongan dengan
baik dan tepat waktu di fasilitas kesehatan .

Pada tahun 2019 di Kecamatan Keo Tengah ditemukan 51 ibu hamil komplikasi dari perkiraan
71 bumil atau sebesar 76,6%. Kasus resiko tinggi terbanyak adalah kelainan letak janin sebanyak 20
bumil, diikuti kasus penyakit kronis 6 kasus dan abortus 5 kasus sisanya adalah faktor resiko
tinggi/kompilkasi lainnya. Penanganan ibu hamil komplikasi sebanyak 12 kasus dilakukan di UPTD
Puskesmas Maunori sedangkan yang membutuhkan penanganan lanjut dirujuk ke Rumah sakit
sebanyak 26 kasus. Gambaran cakupan pelayanan ibu hamil komplikasi menurut Desa dapat dilihat
pada lampiran tabel 30.

4.1.2.3 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes)


Linakes adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang profesional dengan
kompetensi kebidanan dimulai dari lahirnya bayi, pemotongan tali pusat sampai keluarnya placenta.
Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi di masa
persalinan. Lebih dari 80% kematian ibu terjadi pada saat atau masa di sekitar persalinan, hal ini

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 37


disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi
kebidanan (profesional)

Grafik 4.2 Cakupan Persalinan Nakes di kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

250 2019
201 200
200

150

100

50
1
0
total salin salin nakes Salin dukun

Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Dari grafik di atas dapat terlihat bahwa di tahun 2019 sebanyak 201 ibu bersalin ditolong
oleh tenaga kesehatan 200 orang (99,5%) sedangkan ada 1 persalinan yan masih ditolong oleh
dukun (0,5%). Jika dilihat berdasarkan tempat persalinan maka 199 persalinan (99,0%) terjadi di
fasilitas pelayanan kesehatan, 1 persalinan terjadi di Ambulance (0,5%) dan 1 persalinan terjadi di
rumah (0,5%) yaitu di dusun Keliwatuwea. Hal ini dikarenakan perencanaan persalinan yang kurang
baik dari sasaran dan rendahnya kesadaran ibu hamil dan keluarga dalam mengambil keputusan
untuk melahirkan di sarana kesehatan yang memadai meski telah dilakukan konseling dan
pendekatan oleh bidan desa setempat.

4.1.2.4 Cakupan Pelayanan Nifas


Masa nifas adalah masa 6-8 minggu setelah persalinan dimana organ reproduksi mengalami
pemulihan untuk kembali normal. Akan tetapi, pada umumnya, organ-organ reproduksi akan
kembali normal dalam waktu tiga bulan pasca persalinan. Kunjungan nifas bertujuan untuk deteksi
dini komplikasi dengan melakukan kunjungan minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu:
1) kunjungan nifas pertama pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas kedua
dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan; 3) kunjungan nifas ketiga dilakukan pada minggu ke-
6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan bersamaan dengan kunjungan
neonatus di Posyandu (Kemkes RI, 2009).
Dalam masa nifas, ibu akan memperoleh pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan
kondisi umum (tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu), pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per
vaginam lainnya, pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan, pemberian kapsul vitamin

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 38


A 200.000 IU sebanyak dua kali (2x24 jam), dan pelayanan KB pasca persalinan. Perawatan nifas
yang tepat akan memperkecil risiko kelainan atau bahkan kematian pada ibu nifas.
Pada tahun 2019 sebanyak 201 ibu nifas semuanya mendapatkan pelayanan kesehatan baik
pelayanan Nifas pertama (KF1) sedangkan yang mendapatkan pelayanan nifas KF3 sebanyak 190
orang (94,5%). Gambaran pelayanan Nifas menurut desa di wilayah Kecamatan Keo Tengah dapat
dilihat pada lampiran tabel 23. Sedangkan trend cakupan pelayanan nifas selama tiga tahun terakhir
dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 4.3 Cakupan Pelayanan Nifas KF1 -KF3 di kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

KF 1 - KF 3
105
100 100 100
100 100
95 94.5
90 92.3

85
2017 2018 2019

KF1 KF3

Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.2.5 Cakupan Kunjungan Neonatus


Bayi hingga usia kurang dari satu bulan (0-28 hari) merupakan golongan umur yang paling
rentan atau memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Dalam melaksanakan pelayanan
neonatus, petugas kesehatan di samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan
konseling perawatan bayi kepada ibu. Secara keseluruhan cakupan KN3 di Kecamatan Keo Tengah
pada tahun 2019 adalah 99,5% atau sebanyak 200 dari jumlah seluruh neonatus (201 orang). Hal ini
dikarenakan ada 1 kematian perinatal (umur 2 hari). Gambaran cakupan kunjungan neonatus KN1
dan KN3 dapat dilihat pada lampiran tabel 34.Trend cakupan KN1 dan KN3 selama tiga tahun
terakhir dpat dilhat pada grafik di bawah ini.

Grafik 4.4 Cakupan Pelayanan Neonatus KN1- KN3 Kec. Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 39


KN 1 - KN 3
99.5 100
2019
99.1 100
2018

2017 98.6 100

97.5 98 98.5 99 99.5 100 100.5

KN3 KN1

Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.2.6 Neonatal dengan Risti/Komplikasi yang Ditangani


Neonatal risti/komplikasi adalah keadaan neonatus dengan penyakit dan kelainan yang
dapat menyebabkan kesakitan dan kematian serta kecacatan seperti asfiksia, hipotermi, tetanus
neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital
termasuk klasifikasi kuning pada MTBS. Dalam pelayanan neonatus, sekitar 15% di antara neonatus
yang dilayani bidan di Puskesmas tergolong dalam kasus risti/komplikasi yang memerlukan
penanganan lebih lanjut.
Pada tahun 2019 di Kecamatan Keo Tengah ditemukan 6 neonatus risti/komplikasi atau
sebesar 19,9% dari perkirakan sasaran bayi resti 30 orang. Semua neonatus resti mendapat
penanganan di Puskesmas (100%) namun 2 orang harus dirujuk untuk mendapatkan penanganan
lanjut di Rumah Sakit. Gambaran neonatus resti yang ditangani dapat dilihat pada lampiran tabel 30.

4.1.2.7 Cakupan Kunjungan Bayi


Kunjungan bayi adalah kunjungan anak usia kurang dari satu tahun (29 hari-11 bulan) yang
mendapatkan pelayanan kesehatan oleh dokter, bidan atau perawat di sarana kesehatan. Pelayanan
Kesehatan bayi tersebut minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-
5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut
meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB/HiB1-3, Polio 1-4, Campak), pemantauan
pertumbuhan, Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), pemberian vitamin A
pada bayi umur 6-11 bulan, penyuluhan pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP
ASI).
Gambaran perkembangan pelayanan kesehatan bayi di Kecamatan Keo Tengah dapat diamati
pada gambar dibawah ini.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 40


Grafik 4.5 : Trend Cakupan Kunjungan Bayi di Kec. Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

Kunjungan bayi (K4)

0
90.0
2019
89.2
2018
69.2
2017

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Kunjungan Bayi K4

Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Cakupan kunjungan bayi di Kecamatan Keo tengah tahun 2019 kembali meningkat sebanyak
90,0% dibandingkan denngan tahun 2017 yang hanya mencapai 69,2% angka tersebut belum
mencapai target renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo yaitu 97%.

4.1.2.8 Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan sehingga
peluang wanita untuk melahirkan cukup tinggi. Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita
antara 15–49 tahun. Oleh karena itu, untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan
kelahiran, wanita Usia Subur (PUS) dan pasangannya diprioritaskan untuk ikut program KB. Proporsi
metode kontrasepsi yang digunakan akseptor KB aktif terlihat pada gambar 16.
Grafik 4.6 Penggunaan Alat Kontrasepsi di Kecamatan Keo Tengah tahun 2019

KB Aktif IUD
MOW 8,0%
24,5% Kondom 1,0%
Pil
MOP 2,4%
0.2%
Suntik
22,9%
Implant
40,9%

Sumber : Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Jumlah PUS di Kecamatan tahun 2019 yang tercatat 1.519 orang. Dari jumlah PUS tersebut
yang menjadi peserta KB baru sebanyak 87 orang (5,7%) dan peserta KB aktif sebanyak 572 (37,7%).
Cakupan KB aktif ini tersebut masih jauh dari target renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo
yaitu 60%. Berdasarkan jenis kontrasepsi yang digunakan dari 572 peserta KB aktif, sebanyak 421

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 41


s(73,6%) akseptor memilih metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD, implan dan MOW/MOP,
sedangkan 151 (26,4%) akseptor memilih metode kontrasepsi jangka pendek seperti pil, suntik,
maupun kondom.

4.1.2.9 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila (Usia Lanjut)

Jumlah penduduk usia lanjut menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini sejalan
dengan meningkatnya usia harapan hidup serta menjadi tanda membaiknya tingkat kesejahteraan
masyarakat. Di lain sisi, peningkatan penduduk usia lanjut mengakibatkan meningkatnya penyakit
degenerative di masyarakat. Tanpa diimbangi dengan upaya promotif dan preventif, maka beban
sosial yang ditimbulkan maupun biaya yang akan dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan akan
cukup besar. Salah satu sarana pelayanan promotif dan preventif bagi warga usia lanjut
dilaksanakan melalui posyandu lansia.
Jumlah warga usia lanjut (umur 60 tahun ke atas) di Kecamatan Keo Tengah tahun 2019
sebanyak 1.799 orang dan 889 orang diantaranya (49,4%) telah mendapat pelayanan kesehatan di
posyandu lansia.

4.1.3 UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (P2P)


4.1.3.1 PD3I ( Penyakit dapat dicegah dengan Imunisasi )
a. Cakupan Pelayanan Imunisasi (Desa UCI)
1) Kegiatan dalam gedung :
- Penyuluhan tentang manfaat imunisasi dasar pada bayi
- Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamil
- Pemberian imunisasi dasar pada bayi
- Hasil Imunisasi TT 2 + ibu hamil ( Kecamatan Keo Tengah ) = 185 ( 55,6%)
2) Kegiatan luar gedung :
- Sosialisasi ke orang tua siswa untuk pelaksanaan Bias Campak-Rubela
- Pelaksanaan Bias Campak pada bulan September - Oktober 2019 = 99,73%
- Pelaksanaan BIAS DT pada bulan November = 99% ; Td = 98,8 %
3) Manajemen cold chain :suhu diamati dan dicatat setiap hari 2x pagi dan siang (grafik
suhu pada kartu)

Hasil dari kegiatan ini adalah :


Pelayanan imunisasi merupakan bagian dari upaya pencegahan dan pemutusan mata rantai
penularan pada penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Indikator yang digunakan
untuk menilai keberhasilan program imunisasi adalah angka UCI (Universal Child Immunization).

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 42


UCI dijabarkan sebagai tercapainya cakupan imunisasi lengkap minimal 85% untuk tiga jenis
antigen yaitu DPT-Hb3, Polio 4 dan campak.. Adapun sasaran program imunisasi adalah bayi (0-11
bulan), ibu hamil, WUS dan murid SD. Gambaran pencapaian Desa UCI dalam tiga tahun terakhir
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Grafik 4.7 : Cakupan UCI di Kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

Desa UCI
100% 81% 93.8%

50%
50%
Desa UCI
0%

2017
2018
2019

Sumber : Pengelola Program Imunisasi UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Pada tahun 2019 sebanyak 15 desa mencapai desa UCI dari 16 desa yang ada di
wilayah Kecamatan Keo Tengah atau sebesar 93,75%. Desa yang belum mencapai desa UCI
adalah Kotowuji Timur.

Grafik 4.7 Cakupan Imunisasi dasar di kecamatan Keo Tengah pada tahun 2019

Cakupan Imunisasi Dasar


99.5% 99.5%
100.0%

95.0%
90.0% 90.0%
88.4% 88.8%
90.0%

85.0%

80.0%
Hb0 BCG DPT-Hb3 Polio 4 Campak Imunisasi
Lengkap

4.1.3.2 P2 DIARE.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 43


Tujuan dari Pencegahan Penyakit Diare adalah untuk mencegah, menurunkan kasus diare
dan menghindari terjadinya wabah / KLB.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
a. Penyuluhan/ Konseling perorangan di klinik sanitasi/poli umum
b. Penyuluhan kelompok di Puskesmas dan di posyandu.
c. Penemuan kasus di Puskesmas, posyandu dan Lapangan.
d. Pengobatan penderita dan kontak
e. Kaporitisasi.
f. Pengambilan Sample Air (Integrasi dengan Program Kesling )
g. Pojok Oralit
h. Pelaksanaan rehidrasi rumah tangga
i. Rehidrasi parenteral di Rawat Inap
j. Merujuk pasien dan merujuk pasien bila ada KLB

Cakupan Diare yang ditangani pada tahun 2019 dapat terlihat pada grafik di bawah ini

Grafik 4.8 Cakupan Diare ditangani Kecamatan Keo Tengah tahun 2019

Diare
300 259
250 212
200
150 123 123 123 123
100
50
0
Dilayani Dapat Oralit Dapat Zink

< 5 thn semua umur

Sumber : Pengelola Program P2 UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.3.3 P2 TBC
Penyakit TBC adalah suatu penyakit menular langsung yang disebakan oleh kuman/ bakteri
Mycobakterium tuberculosa, yang menyerang terutama pada organ paru dan sebut sebagai TBC
Paru, dan bisa juga menyerang organ tubuh lainnya : kelenjar linfe, otak, kulit, tulang, saluran cerna
dan ginjal. TBC yang menyerang pada organ selain paru dikenal sebagai TBC extra paru. Insiden
penyakit TBC meningkat pada decade ini, hal tersebut disebabkan makin meningkat pengidap HIV
diseluruh dunia yang mempunyai daya tahan seluler yang menurun sehingga penderita HIV rentan

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 44


terhadap infeksi kuman TBC. Penyakit TBC dapat menyebabkan kematian terutama menyerang pada
usia produktif (15-50 tahun) dan anak-anak.
Gejala utama penyakit TBC paru adalah batuk terus-menerus dan berdahak selama 3 minggu
atau lebih. Gejala lain : dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas dan nyeri dada, badan
lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise (rasa tidak enak badan), berkeringat
malam dan demam meriang selam sebulan belakangan.Sumber penularan adalah penderita TBC
paru dengan BTA + yang tidak berobat. Penularan melalui droplet infection (percikan dahak) pada
waktu batuk, bersin maupun saat berbicara.Untuk menegakkan diagnosa TBC Paru adalah dengan
memeriksa dahak.
Pengobatan Penderita TBC adalah dengan kombinasi beberapa jenis obat dalam jumlah
cukup dan dosis yang tepat selama 6 – 8 bulan. Pengobatan penderita TBC terdiri atas 3 fase :
1) Fase Intensif Obat diminum setiap hari selama 2 bulan.
2) Fase Lanjutan Obat diminum seminggu 3 kali.
3) Paduan OAT (OBat Anti Tuberkulosa) FDC Kemasan Obat FDC (Fixed Dose Combination) 1
tablet obat mengandung 150 mg, Rifamfisin, 75 mg INH, 400 mg Pyrazinamid dan 275 mg
Ethambutol.

Kegiatan yang dilakukan


1) Pendataan Penderita
2) Penemuan Penderita Suspect : masyarakat yang mengeluh batuk berdahak lebih dari 2
minggu
3) Pemeriksaan Sputum di Laboratorium UPTD Puskesmas maunori
4) Pengiriman Specimen sputum untuk crosscheck ke Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo
setiap triwulan
5) Pengobatan pasien TB
6) Kunjungan rumah ke pasien TB integrasi dengan program Perkesmas
7) Penyuluhan penanggulangan TB Paru di posyandu, rapat koordinasi, masyarakat Penyuluhan
perorangan di pustu/polindes/poskesdes/puskesmas.

Hasil Kegiatan :
Tabel 4.2 : Jumlah Penemuan Tersangka Suspek dan Jumlah Pemeriksaan Dahak baru dan Ulang di
UPTD Puskesmas Maunori tahun 2019
Target BULAN Total
No Kecamatan
Suspect TB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Keo Tengah 34 8 2 1 2 4 0 4 6 2 3 10 2 44

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 45


2 Luar Wilayah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL 34 8 2 1 2 4 0 4 6 2 3 10 2 44
Sumber: Pengelola TB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Grafik 4.9 Jumlah pasien TB ditemukan dan diobati di UPTD Puskesmas Maunori tahun 2019

Kasus TB
14 13 13
12
10 9
BTA (+)
8
RO (+)
6
4 TB Seluruh
4
2 Diobati

0
BTA (+) RO (+) TB Seluruh Diobati
Sumber: Pengelola TB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.3.4 P2 ISPA

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA ) merupakan penyakit yang sering terjadi
pada anak. ISPA juga merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di sarana kesehatan.
Di dunia diperkirakan lebih dari 2 juta dari 9 juta total kematian Balita karena pneumonia (1 Balita/
15 menit) . Diantara 5 balita yang meninggal, 1 adalah karena pneumonia.
Pada tahun 1997 WHO mempublikasikan tatalaksana Pneumonia Balita dengan Manajemen
Terpadu Balita Sakit ( MTBS ) yang merupakan model tatalaksana kasus terpadu untuk berbagai
penyakit anak, yaitu : Pneumonia, Diare, Malaria, Campak, Gizi kurang dan Kecacingan.
Peningkatan penatalaksanaan penyakit ISPA perlu didukung dengan peningkatan sumber daya
termasuk dana. Semua sumber dana pendukung program yang tersedia harus dimanfaatkan
sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan program dan target yang ditentukan.
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru- paru ( alveoli ) dan mempunyai
gejala batuk, sesak nafas, ronki dan infiltrate pada foto rontgen. Terjadinya pneumonia pada anak
sering kali bersamaan dengan terjadinya proses infeksi akut pada bronchus yang disebut
BronkoPneumoni. Dalam penatalaksanaan Penyakit ISPA semua bentuk Pneumonia (baik
Pneumonia maupun BronkoPneumonia disebut “ Pneumoni “ saja).

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 46


Faktor risiko yang meningkatkan Angka kematian Pneumonia perlu mendapat perhatian agar
penurunan kematian karena Pneumonia dapat dicapai. Adapun faktor risiko ini merupakan
gabungan factor risiko insidens seperti tersebut diatas di- tambah dengan factor tatalaksana di
pelayanan kesehatan meliputi : ketersediaan pedoman tatalaksana, ketersediaan tenaga kesehatan
terlatih yang memadai, kepatuhan tenaga kesehatan terhadap pedoman, ketersediaan fasilitas yang
diperlukan untuk tatalaksana Pneumonia ( obat, oksigen, perawatan intensif ),prasarana dan sistem
rujukannya.Sasaran program Pneumonia adalah pengendalian Pneumonia pada Balita, yaitu pada
bayi ( 0 - < 1tahun ) dan Anak Balita ( 1 - < 5 tahun )

Tabel 4.3 Klasifikasi berdasarkan adanya batuk dan atau kesukaran bernafas disertai peningkatan
frekuensi nafas sesuai umur.

Kelompok Umur Klasifikasi Tanda Penyerta Selain Batuk Dan Atau Sukar Bernafas

2 bulan - <5 bulan Pneumonia Berat Tarikan dinding dada bagian bawah kedalam
Pneumonia Nafas cepat sesuai golongan umur
2 bulan -<1 tahun : 50 kali atau lebih/menit
1-<5 tahun : 40 kali atau lebih/menit
Bukan Pneumonia Tidak ada nafas cepat dan tidak ada tarikan dinding
dada bagian bawah ke dalam
<2 bulan Pneumonia Berat Nafas cepat >60 kali atau lebih/menit dan tarikan kuat
dinding dada bagian bawah ke dalam
Bukan Pneumonia Tidak ada nafas cepat dan tidak ada tarikan dinding
dada bagian bawah ke ddalam

Penemuan dan Tatalaksana kasus Pneumonia setiap petugas di Puskesmas melakukan


deteksi dini kasus Pneumonia Balita sesuai kriteria klasifikasi kasus. Tatalaksana kasus Pneumonia,
dimana penderita yang ditemukan di lapangan di rujuk ke UPTD Puskesmas Maunori kemudian
diberikan pengobatan sesuai tatalaksana standar pneumonia. Sedangkan penderita dengan
klasifikasi pneumonia berat dan atau ada tanda bahaya harus segara dirujuk ke rumah sakit.
Tujuan Program dari Pencegahan Penyakit ISPA adalah untuk mencegah, menurunkan kasus
ISPA dan menghindari terjadinya wabah / KLB.
Selama tahun 2019 tidak ditemukan balita dengan kasus Pneumonia ataupun pneumonia
berat.

4.1.3.5 P2 Demam Berdarah Dengue (DBD)


Penyakit DBD adalah penyakit menular yang dapat di cegah dengan memberantas sarang
nyamuk (PSN) . Jentik nyamuk Aedes Aegypty harus diberantas karena menyebabkan penyakit DBD
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 47
pada manusia yang bisa mengakibatkan kematian dan berpotensi untuk menjadi wabah. DBD adalah
penyakit panas akut, seringkali disertai dengan sakit kepala, nyeri tulang atau sendi dan otot, bintik
merah pada kulit (petechie), dan leukopenia sebagai gejala (WHO, 1999). Pada tahun 2019 tidak
ditemukan kasus DBD di wilayah Kecamatan Keo Tengah.
Kegiatan yang dilaksanakan :
a. Penyuluhan kepada masyarakat melalui Posyandu dan pertemuan Di Desa /Kecamatan serta
melaluiAnak sekolah lewat program UKS
b. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
c. Pemantauan Jentik Berkala (PJB) dan abatesasi di Puskesmas, sekolah dan TTU
d. Pembinaan dan pengawasan kinerja juru pemantau jentik (Jumantik)

4.1.3.6 P2 Malaria.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
a. Penyuluhan kepada masyarakat melalui Posyandu dan di sekolah
b. Pemeriksaan Darah secara mikroskopis.
c. Penemuan kasus dan pengobatan penderita
d. Survei darah massal Malaria (MBS)

Tabel 4.4 Gambaran Pengambilan Sediaan Darah Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas
Maunori tahun 2019
Metode Diagnosis Konfirmasi
No Nama Desa Postif Ket
Mikroskopis RDT Jml
1 Mbaenuamuri 31 0 31 0
2 Lewangera 11 0 11 0
3 Wajo 30 100 130 0
4 Wajo Timur 8 0 8 0
5 Ladolima Utara 14 488 513 0
6 Ladolima 8 0 8 0
7 Ladolima Timur 14 0 14 0
8 Pautola 21 0 21 0
9 Paumali 6 0 6 0
10 Kotowuji Barat 23 0 23 0
11 Kotowuji Timur 29 0 29 0
12 Keli 14 0 14 0
13 Ngera 17 0 17 0
14 Udiworowatu 34 0 34 0

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 48


15 Witurombaua 29 0 29 0
16 Kotodirumali 22 0 22 0

Jumlah 311 588 899 0


Sumber : Pengelola Program P2 UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.3.8 SURVEILANCE
Surveilans Epidemiologi adalah Pengumpulan data secara sistematis dan terus menerus
terhadap distribusi, kecenderungan infeksi atau kejadian lainnya pada sekelompok penduduk
(populasi) untuk melakukan tindakan pencegahan dan pemberantasan infeksi, penyakit atau
kejadian kesehatan dengan efektif.
Sistem surveilans yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Maunori belum dilaksanakan secara
khusus, namun masih terintegrasikan ke dalam sistem Surveilans Terpadu Penyakit ( STP ).
Pelaksanaan STP masih belum dapat dilaksanakan dengan optimal karena tidak ada petugas khusus
surveilans yang terlatih dan karena jumlah penyakit yang diamati terlalu banyak ( 21 penyakit ) dan
petugas surveilans merangkap tugas lain.
Jenis Laporan yang dibuat :
1) Laporan W2
2) KLB ( jika terjadi KLB)
3) Laporan Surveliance terpadu berbasis Puskesmas
4) Laporan W1 (laporan mingguan wabah)
Laporan Mingguan Wabah Dibuat Tiap Minggu Dengan 23 Jenis Penyakit diantaranya:
1) Diare Akut umur < 5 tahun s/d > 5 tahun
2) Malaria Konfirmasi
3) Tersangka DBD
4) Pneumonia
5) Diare Berdarah (Disentri)
6) Tersangka Demam Tyfoid
7) Jaudincel Akut
8) Tersangka Cikungunya
9) Tersangka Flu Burung pada Manusia
10) Tersangka Campak
11) Tersangka Difteri
12) Tersangka Pertusis
13) AFP (Lumpuh layu Mendadak)

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 49


14) Kasus Gigitan HPR
15) Tersangka Antraks
16) Tersangka Leptoserosis
17) Tersangka Kolera
18) Kluster Penyakit yang tak Lazim
19) Tersangka Meningitis /Encephalitis
20) Tersangka Tetanus Neonaorum
21) Tersangka Tetanus
22) ILI ( Influenza Like Illness )
23) Tersangka HFMD (flu Singapura)

4.1.3.9 PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)


Yang dimaksud dengan PTM (Penyakit Tidak Menular) Utama: Diabetes, kanker, penyakit
jantung dan pembuluh darah (PJK-PD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan gangguan akibat
kecelakaan & tindak kekerasan .

Tabel 4.5 Rekapitulasi Deteksi Dini kanker Panyudara dan Kanker Leher Rahim Tahun 2019

Jumlah Hasil Pemeriksaan Payudara Hasil Pemeriksaan Leher Rahim


Target
penduduk Jumlah
N Pemeriksaan Keluhan Keluhan
Perempuan Yang Tumor/ Curiga IVA Curiga
o (40% dr Jmlh Payudar Ginekolog
usia diperiksa Benjolan Kanker Positif kanker
Penduduk) a Lain lain
30-50 thn

1 1.691 676 54 0 0 0 0 0 0

Sumber: pengelola PTM UPTD Puskesmas Maunori 2019

4.1.4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk menangani


permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi sering dijumpai pada
kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat
kekurangan yodium, dan anemia zat besi
Sasaran program perbaikan gizi adalah sebagai berikut:
1. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita menjadi 8,5%
2. Menurunnya prevalensi GAKY berdasarkan Total Goiter Rate (TGR) pada anak menjadi 9%
3. Menurunnya prevalensi Anemia Gizi Besi pada Ibu Hamil menjadi 30%
4. Menurunnya prevalensi Kekurangan Energi Kronis (KEK) ibu hamil menjadi 5%
5. Tidak ditemukannya Kekurangan Vitamin A klinis pada balita dan bumil

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 50


6. Menurunnya prevalensi bayi BBLR menjadi 2%
7. Meningkatnya jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium menjadi 85%.
8. Meningkatnya pemberian ASI Eksklusif menjadi 80%
9. Meningkatnya pemberian MP-ASI yang baik mulai bayi 6 bulan
10. Tercapainya konsumsi gizi seimbang dengan rata-rata konsumsi energi 2150 Kkal perkapita
11. perhari dan protein 46,2 gram perkapita perhari
12. Sekurang-kurangnya 70% keluarga telah mandiri sadar Gizi (Kadarzi)

Kegiatan Program Gizi


4.1.4.1 Penyuluhan Gizi Masyarakat
Penyuluhan gizi masyarakat adalah suatu upaya dalam rangka memasyarakatkan
pengetahuan gizi secara luas guna meningkatkan pengetahuan gizi menanamkan sikap dan
perilaku yang mendukung kebiasaan hidup sehat dengan makan makanan yang bermutu gizi
seimbang.
Tujuan dari penyuluhan gizi adalah :
1) Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gizi seimbang.
2) Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)
3) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan peningkatan gizi
Sasaran penyuluhan Gizi adalah seluruh masyarakat terutama :Ibu hamil, ibu nifas, Ibu
menyusui, Ibu balita, Wanita usia subur, Anak usia sekolah dan remaja.

4.1.4.2 Pemantauan Pertumbuhan Balita


Pemantauan pertumbuhan balita merupakan salah satu kegiatan program perbaikan gizi
yang berupaya pada pencegahan gangguan gizi dan peningkatan keadaan gizi anak balita. Upaya
pemantauan pertumbuhan balita dilakukan di puskesmas dan posyandu.
Pemantauan pertumbuhan anak Balita dilakukan melalui pelayanan gizi di Posyandu
(penimbangan Balita, pemberian paket pertolongan gizi, pelayanan terpadu, PMT baik pemulihan
maupun penyuluhan) :
1) Pemantauan pertumbuhan dilakukan di semua posyandu setiap bulan
2) Kegiatan dilakukan dengan sistem 5 meja dan dilakukan secara terpadu Lintas Sektor (LS) dan
Lintas Program (LP)
3) Hasil pemantauan pertumbuhan (BB Balita) ditulis dalam KMS atau Buku KIA kalau ada dan
dicatat dalam laporan SIP (Sistem Informasi Posyandu)

Tabel 4.8 Hasil Kegiatan Penimbangan di Posyandu Kecamatan Keo Tengah Tahun 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 51


No Tolok Ukur Pencapain % Sumber
1. Jumlah Balita Yang Ada (S) 1.056 PWS Gizi 2019
2. Jumlah Balita Yang punya KMS (K) 1.056 100% PWS Gizi 2019
3. Jumlah Balita Yang Ditimbang (D 975 92,3% PWS Gizi 2019
4. Jumlah Balita Yang Naik BB-nya (N) 552 56,6% PWS Gizi 2019
5. Jumlah Balita Dibawah Garis Merah (BGM) 117 12% PWS Gizi 2019
6. Tingkat Pencapaian
a. K/S 100% PWS Gizi 2019
b. D/S 92,3% PWS Gizi 2019
c. N/D 59,2% PWS Gizi 2019
7. Jumlah Balita dengan Status Gizi (BB/TB)
a. Gemuk 84 8,6%
b.Normal 762 78,2%
c.Kurus 129 13,2%
d.Sangat Kurus 0
Sumber : Pengelola Program Gizi UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Jumlah Balita yang ada di Kecamatan Keo Tengah pada tahun 2019 tercatat sebanyak 1.056
orang dengan balita yang mempunyai KMS juga sebanyak 1.056 dari hasil penimbangan setiap bulan
rata-rata balita yang hadir datang ke posyandu (D) sebanyak 975 orang dengan tingkat kenaikan
berat badan (N) sebanyak 552 orang. Cakupan Program Penimbangan (K/S) di UPTD Puskesmas
Maunori sudah mencapai 100% sesuai target yang ditetapkan. Tingkat partisipasi masyarakat (D/S)
terhadap penimbangan gizi mencapai 92,3%, belum mencapai target yang ditetapkan. Tingkat
keberhasilan program penimbangan (N/D) di UPTD Puskesmas Maunori mencapai 59,2% %. Ini
berarti banyak balita yang berat badannya tidak naik setiap penimbangan.
Selanjutnya dari hasil pencatatan diketahui jumlah Posyandu yang ada sebanyak 32
posyandu. Setiap posyandu mempunyai 5 kader dengan kegiatan penimbangan rata-rata 12 kali
dalam setahun.

4.1.4.3 Penanggulangan Kekurangan Vitamin A


Penanggulangan kekurangan Vitamin A adalah kegiatan menurunkan prevalensi
kekurangan Vitamin A melalui upaya meningkatkan konsumsi vitamin A melalui sumber vitamian A
dan suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi.
Tujuannya adalah :
1) Mencegah kekurangan Vitamin A
2) Menurunkan prevalensi kekurangan vitamin A pada anak balita
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 52
3) Meningkatkan cakupan vitamin A pada ibu nifas
Sasaran pemberian kapsul vitamin Vitamin A :
a) Bayi yaitu bayi berumur 6 – 11 bulan baik sehat maupun sakit dosis 1 kapsul Vitamin A
100.000 SI yang berwarna biru dan diberikan sekali serentak bulan Pebruari dan Agustus.
b) Anak balita yaitu semua anak berumur 1 – 5 tahun baik sehat maupun sakit dengan dosis 1
kapsul vitamin A 200.000 SI yang berwarna merah setiap 6 bulan dan diberikan serentak
bulan Pebruari dan Agustus.
c) Ibu nifas yaitu semua ibu baru melahirkan (masa nifas) sehingga bayinya akan memperoleh
vitamin A yang cukup melalui ASI dengan dosis 1 kapsul Vitamin A 200.000 SI diberikan 2 kali
paling lambat 30 hari setelah melahirkan.
d) Kejadian tertentu yaitu bayi dan balita yang menderita campak, pneumonia, diare dan gizi
buruk segera diberikan kembali kapsul vitamin A sesuai umur dan dosis yang dianjurkan.

Tabel 4.9 Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Balita di Posyandu Tahun 2019
Target
No Tolok Ukur Pencapaian Sasaran Cakupan
1. Vitamin A Bayi (6 – 11 bulan) 173 196 88,3%
- Februari 104 116 89,6%
- Agustus 69 80 76,7%
2 Vitamin A Balita (12-59 bulan)
- Februari 843 925 91,1%
- Agustus 823 910 90,4%
3 Vitamin A ibu nifas 201 200 100%

Hasil pencapaian di atsa terlihat pendistribusian vitamin A Bulan Pebruari dan Agustus pada
bayi (6– 11 bulan) belum mencapai target 100%. Demikian pula cakupan pemberian vitamin A pada
anak balita hasil pencapaiannya pada bulan Pebruari dan Agustus masih di bawah 90%. Hal ini
menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat belum terlalu baik tentang Bulan Vitamin A yaitu Bulan
Pebruari dan Agustus. Penyebab lainnya adalah balita tidak hadir karena alasan sakit/ bepergian saat
jadwal posyandu.
Grafik 4.10 Cakupan Pemberian Vitamin A di kecamatan Keo Tengah tahun 2017 s/d 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 53


Cakupan Vitamin A
Vit A Biru Vit A Merah

91.5
90.2 90.4
89.2
88.3
87.2

2017 2018 2019

Sumber : Pengelola Program Gizi UPTD Puskesmas, 2019

4.1.4.3 Penanggulangan Anemia


Penanggulangan anemia pada WUS (Ibu hamil, ibu nifas, remaja putri dan pekerja wanita)
dilakukan dengan cara
1) Bumil/nifas dianjurkan minum tablet tambah darah dengan dosis 1 tablet (yang
mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat/sesuai rekomendasi WHO)
setiap hari selama masa kehamilannya dan 42 hari setelah melahirkan (minimal 90 tablet).
2) Remaja putri dan pekerja wanita dianjurkan minum tablet tambah darah dengan dosis 1
tablet setiap minggu dan 1 tablet setiap hari pada saat haid (minimal 10 tablet setiap bulan)
yang dilakukan secara kontinyu.

Tabel 4.11 Hasil Pencapaian Pemberian Tablet Zat Besi (Fe) Pada Ibu Hamil Tahun 2019
Sasaran Ibu
No Tolok Ukur Target Pencapaian Cakupan
Hamil
1. Fe I 333 90% 333 100%
2 Fe III 333 90% 223 67,0%
Sumber: Pengelola Program KIA-KB UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Hasil pencapaian pendistribusian tablet Fe pada ibu hamil yang ada sudah mencapai target
yang ditetapkan. Pada pendistribusian Fe III belum dapat mencapai target.

4.1.4.4 Pengamatan Gizi Buruk


Gizi Buruk adalah keadaan kurang energi dan protein tingkat berat pada anak yang
disebabkan oleh rendahnya asupan energi dan protein dalam makanan sehari-hari. Dampak gizi
buruk yaitu kematian, gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan. Penentuan gizi buruk
dengan menggunakan antropometri yaitu bila berat badan berada dibawah 60% medium BB/U dari

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 54


standar WHO-NCHS dan atau tanda-tanda klinis marasmus, kwashiorkor atau marasmic-
kwashiorkor. Dari hasil laporan dan pemantauan di lapangan di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Maunori tidak ditemukan kasus gizi buruk.

4.1.5 UPAYA PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR


Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit/gangguan kesehatan sebagai akibat dari
lingkungan yang kurang sehat, telah dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas
lingkungan. Beberapa indikator yang menggambarkan kondisi lingkungan antara lain rumah sehat,
TUPM, air bersih dan sarana sanitasi dasar seperti pembuangan air limbah, tempat sampah dan
kepemilikan jamban serta sarana pengolahan limbah di sarana pelayanan kesehatan. Perkembangan
kondisi penyehatan lingkungan dan sanitasi dasar di Kecamatan Keo Tengah akan diuraikan dibawah
ini

4.1.5.1 Penyehatan Lingkungan Pemukiman


Pengawasan lingkungan pemukiman meliputi kegiatan :
a) Pengawasan Jamban Keluarga ( Jaga )
Di wilayah Kecamatan Keo Tengah cakupan jamban keluarga ( Jaga ) rumah tangga secara
keseluruhan belum mencapai 100%.

Tabel 4.17 Data Cakupan Kepemilikan Jamban Keluarga Tahun 2019


Rumah Rumah dengan Memenuhi
Penduduk Jumlah
Kecamatan dengan JAGA JAGA diperiksa Syarat (MS)
Rumah
Jiwa KK JML % JML % JML %
KEO
14.965 3.480 2.761 2.427 87,90 509 20,97 305 59,9
TENGAH
Sumber: Pengelola Program Kesling UPTD Puskesmas Maunori, 2019

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa belum semua Keluarga memiliki jamban keluarga
namun sebagian dari mereka melakukan sharing penggunaan jamban yakni sebanyak dengan
tetangga yang memliki jaga namun sebagian lagi masih melakukan BABS.

b) Pengawasan Rumah
Pengawasan rumah dilakukan dengan menggunakan indikator kartu rumah. Secara
keseluruhan rumah yang diperiksa dan memenuhi syarat sebagai berikut :

Tabel 4.19 Data Cakupan Rumah Sehat Tahun 2019

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 55


Memenuhi Syarat Tdk Memenuhi
Jumlah Jumlah Rumah Diperiksa
Kecamatan (MS) Syarat (TMS)
KK Rumah
JML % JML % JML %
KEO TENGAH 3.480 2.761 540 19,6 172 31,9 368 68,2

Sumber: Pengelola Program Kesling UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.5.2 Pengawasan Tempat-Tempat Umum ( TTU)

Target Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo tahun 2019 tentang Cakupan TTU
yang memenuhi syarat kesehatan adalah 32,5%. TTU sehat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Maunori sebesar 72,4% berarti sudah mencapai target. Namun masih banyak TTU yang belum
memnuhi syarat kesehatan. Upaya yang mungkin bisa dilakukan antara lain pendekatan /pembinaan
kepada pihak pengelola TTU untuk mengupayakan membangun sarana sanitasi dasar dan atau
mengupayakan bantuan pemerintah dan masyarakat / pengelola untuk pembuatan sarana sanitasi
dasar.

Data TTU yang ada di Kecamatan Keo Tengah dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.22 Data Cakupan TTU Memenuhi Syarat Kesehatan Tahun 2019
Hasil Pemeriksaan
Jenis Tempat- tempat Jumlah TTU Diperiksa Memenuhi Syarat Tdk Memenuhi
No
Umum ( TTU) TTU (MS) Syarat (TMS)
JML % JML % JML %

1. Sarana Kesehatan 18 18 100% 18 100% 0 0%

2. Sarana Pendidikan 53 53 100% 53 100% 0 0%

3. Perkantoran 25 25 100% 18 72% 7 28%

4. Sarana Ibadah 20 20 100% 17 85% 3 15%

5. Pasar 2 2 100% 0 0% 2 100%

6. Industri Rumah tangga 2 2 100% 0 0% 2 100%

JUMLAH 116 116 100% 84 72,4% 32 27,6%


Sumber: Pengelola Program Kesling UPTD Puskesmas Maunori, 2019

4.1.5.3 Pengawasan TPM ( Tempat Pengelolaan Makanan / Minuman )


Di kecamatan Keo Tengah belum memiliki Tempat Pengolahan Makanan yang sesuai
standar dan memenuhi syarat kesehatan. Hal ini dikarenakan pengolahan makanan tidak dikerjakan

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 56


secara rutin tetapi hanya sesaat dan tidak memiliki tempat khusus/ tersendiri melainkan masih
bergabung dengan rumah tempat tinggal.

4.1.6 PERILAKU HIDUP MASYARAKAT


4.1.6.1 Pengembangan UKBM
Partisipasi aktif masyarakat di bidang kesehatan ditandai dengan makin berkembangnya
dalam jumlah dan mutu upaya kesehatan bersumberdaya Masyarakat atau dikenal dengan istilah
UKBM. Ada dua jenis UKBM, pertama yang berfungsi utama sebagai pelayanan kesehatan
masyarakat dan yang kedua UKBM yang berfungsi utama sebagai kelompok potensial bergerak di
bidang kesehatan. Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat (UKBM) yang paling dikenal oleh masyarakat. Posyandu dikelompokan menjadi 4 strata
yaitu strata Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Posyandu Purnama yaitu posyandu dengan
cakupan 5 program atau lebih dengan melaksanakan kegiatan 8 kali atau lebih dalam setahun.
Jumlah posyandu Kecamatan Keo tengah tahun 2019 sebanyak 32 posyandu dengan
prosentase menurut tingkat strata pratama 0 %, madya 93,8% ( 30 posyandu) dan strata Purnama
6,3% ( 2 posyandu). Data jumlah posyandu menurut Strata dapat dilihat pada lampiran tabel 10.

4.1.6.2 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)


Rumah Tangga sehat adalah rumah tangga dengan semua anggota keluarganyaberperilaku
hidup bersih dan sehat, yaitu komposit 12 dari 10 indikator ( persalina oleh Nakes,balita diberi ASI,
kepadatan rumah, mendpatkan air bersih, mempunyai jamban, lantai rumah kedap air,
mendapatkan jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok, olah raga seimbang dan makanan
gizi seimbang.
Berdasarkan data dari hasil survey PHBS kecamatan Keo tangah Tahun 2019 dari 539 Rumah
tangga yang dipantau, yang ber-PHBS strata 3 sebanyak 383 (71,1%) sedangkan strata 4 sebanyak
156 (28,9%)

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 57


BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

5.1 SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN

Selain tenaga kesehatan Keberhasilan program kesehatan untuk mencapai Indonesia sehat
perlu didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai. Sarana
Prasarana Kesehatan di Kecamatan Keo Tengah pada tahun 2019 dapat digambarkan sebagai
berikut:
- Puskesmas : 1 buah status Puskesmas Rawat Inap
terletak di Maundai – desa Udiworowatu, Kecamatan Keo Tengah.
- Puskesmas Pembantu (PUSTU) : 4 buah
terletak di Lewa – desa Lewangera, Mundemi – desa Ladolima, Maunori – desa
Mbaenuamuri, dan Bengga – desa Kotodirumali.
- Pondok Bersalin Desa (Polindes) : 12 buah
Terletak di dusun Boamau – desa Mbaenuamuri, Wajo, Wajo Timur, Bajo – desa
Ladolima Utara, Pautola, Kotowuji Barat, Kotowuji Timur, Keli, Ngera, Witurombaua,
dan dusun Ndetumali – desa Kotodirumali.
- Pos Kesehatan Desa (POSKESDES) : 1 buah
Terletak di kelimari – desa Paumali.
- Puskesmas Keliling : 2 unit Kendaraan roda 4
Kondisi kendaraan dalam keadaan Baik 2 unit.
- Kendaraan Roda 2 : 8 unit
Kondisi kendaraan 4 unit baik, 2 unit Rusak Ringan, 2 unit Rusak Berat.
Keadaan sarana- prasarana yang ada di Kecamatan Keo Tengah dapat digambarkan dalam
tabel berikut ini :
Tabel 5.1 Keadaan Sarana dan prasarana Puskesmas Maunori tahun 2019
N Kon
Jenis Sarana Keterangan
o Baik RR RS RB
1 Gedung Poli Umum ✔
2 KIA-KB ✔ Bergabung dengan VK- rawat Inap KIA
(Nifas)
3 Rawat Inap ✔ Bergabung dengan UGD dan rawat jalan (
loket, apotik) dan Gudang Obat.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 81


4 Laboratorium ✔
5 Gedung Kantor ✔ Digunakan untuk kantor pengelola
keuangan, administrasi kepegawaian, sikda,
dan pengelol program UKM.

Tabel 5.2 Keadaan Sarana dan prasarana PUSTU tahun 2019


N Kon
Jenis Sarana Keterangan
o Baik RR RS RB
1 Pustu Lewa ✔
2 Pustu Mundemi ✔
3 Pustu Maunori ✔
4 Pustu Bengga ✔
JUMLAH 2 - - 2

Tabel 5.3 Keadaan Sarana dan prasarana Polindes tahun 2019


Kon
No Jenis Sarana Keterangan
Baik RR RS RB
1 Polindes Boamau ✔
2 Polindes Wajo ✔
3 Polindes Wajo Timur ✔
4 Polindes Bajo ✔
5 Polindes Pautola ✔
6 Polindes Kotowuji Barat ✔
7 Polindes Kotowuji Timur ✔
8 Polindes Mauwelu ✔
9 Polindes Ngera ✔
10 Polindes Romba ✔
11 Polindes Ndetumali ✔
JUMLAH 8 1 2 -

Tabel 5.4 Keadaan Sarana dan prasarana POSKESDES tahun 2019


N Kon
Jenis Sarana Keterangan
o Baik RR RS RB
1 Poskesdes Kelimari ✔
JUMLAH - - - 1

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 82


5.2 KETENAGAAN
Keberhasilan program kesehatan yang telah direncanakan didukung oleh ketersediaan tenaga
kesehatan yang ada di suatu sarana kesehatan baik dari segi kuantitas /jumlah maupun kualitas.
Adapun situasi Sumber daya Kesehatan yang ada di Puskesmas Maunori dapat terlihat pada tabel
di bawah ini.

Tabel 5.5 Jumlah Tenga Kesehatan Berdasarkan Profesi dan Status Kepegawaian
STATUS KEPEGAWAIAN
JENIS PROFESI
NO PNS PTT/NS JUMLAH KET.
TENAGA KESEHATAN
L P L P
1 Dokter Umum - 1 - 1 2

2 Dokter gigi - - 1 - 1

3 Bidan - 32 - 1 33

4 Perawat 3 11 2 - 16 1 TUBEL

5 Perawat Gigi 1 2 - - 3

6 Apoteker / Ass. Apoteker 1 - - - 1

7 Sanitarian 1 1 - - 2

8 Nutrisionist - 2 - - 2

9 Ahli Teknologi Lab. Medik 1 1 - - 2

10 SKM- Epidemiologi 1 - - - 1

11 SKM-Promkes - 1 - - 1

12 Tenaga Dukungan Manajemen 1 - - -

TOTAL 9 51 3 2 65 1 PNS TUBEL

5.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN


Pembiayaan kesehatan bersumber dari APBD II dan bantuan dari Pusat. Total anggaran
kesehatan di UPTD Puskesmas Maunori pada tahun 2019 adalah sebesar Rp. 2.051.056.000,-.yang
terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp. 437.171.150,- , Dana Alokasi Khusus (DAK) Non
Fisik sebesar Rp. 987.000.000,- dan Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebesar Rp.
776.457.316,-.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 83


Alokasi Anggaran dan realisasi keuangan secara keseluruhan di tahun 2019 dapat dilihat pada
tabel berikut ini :

NO SUMBER BIAYA ALOKASI ANGGARAN (Rp)


Anggaran Kesehatan Bersumber
1 APBD KAB/KOTA
a. Belanja Langsung Rp 2.051.056.000,-
2 APBD
a. Dana Alokasi Umum (DAU) Rp 437.171.150,-
b. Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 897.000.000,-
c. JKN Rp 776.457.316,-
Sumber : Bendahara UPTD Puskesmas Maunori

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Maunori Tahun 2019 84


Lampiran Profil puskesmas tahun 2019

Lampiran
RESUME PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA …………
TAHUN …………

ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
I GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 0 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 0 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 0 0 0 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 14965.0 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 228.1 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 62.5 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 87.4 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! 0.0 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3

II SARANA KESEHATAN
II.1 Sarana Kesehatan
10 Jumlah Rumah Sakit Umum 0 RS Tabel 4
11 Jumlah Rumah Sakit Khusus 0 RS Tabel 4
12 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 1 Puskesmas Tabel 4
13 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 0 Puskesmas Tabel 4
14 Jumlah Puskesmas Keliling 2 Puskesmas keliling Tabel 4
15 Jumlah Puskesmas pembantu 4 Pustu Tabel 4
16 Jumlah Apotek 0 Apotek Tabel 4
17 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 #DIV/0! % Tabel 6

II.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


18 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 7,402 10,031 17,433 % Tabel 5
19 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 73 173 246 % Tabel 5
20 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 27.4 5.8 12.2 per 1.000 pasien keluar Tabel 7
21 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 27.4 0.0 8.1 per 1.000 pasien keluar Tabel 7
22 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 10.8 % Tabel 8
23 Bed Turn Over (BTO) di RS 16.40 Kali Tabel 8
24 Turn of Interval (TOI) di RS 19.84 Hari Tabel 8
25 Average Length of Stay (ALOS) di RS 1.00 Hari Tabel 8
26 Puskesmas dengan ketersediaa obat vaksin & essensial 100% % Tabel 9
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
II.3 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
27 Jumlah Posyandu 32.00 Posyandu Tabel 10
28 Posyandu Aktif 6.25 % Tabel 10
29 Rasio posyandu per 100 balita 2.20 per 100 balita Tabel 10
30 Posbindu PTM 10.00 Posbindu PTM Tabel 10

III SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


31 Jumlah Dokter Spesialis 0 0 0 Orang Tabel 11
32 Jumlah Dokter Umum 0 2 2 Orang Tabel 11
33 Rasio Dokter (spesialis+umum) 6.7 per 100.000 penduduk Tabel 11
34 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 1 0 1 Orang Tabel 11
35 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 0.0 per 100.000 penduduk Tabel 11
36 Jumlah Bidan 33 Orang Tabel 12
37 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 220.5 per 100.000 penduduk Tabel 12
38 Jumlah Perawat 5 11 16 Orang Tabel 12
39 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 106.9 per 100.000 penduduk Tabel 12
40 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 1 1 2 Orang Tabel 13
41 Jumlah Tenaga Sanitasi 1 1 2 Orang Tabel 13
42 Jumlah Tenaga Gizi 0 2 2 Orang Tabel 13
43 Jumlah Tenaga Kefarmasian 1 0 1 Orang Tabel 15

IV PEMBIAYAAN KESEHATAN
44 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 11,382 % Tabel 17
45 Desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan 100 % Tabel 18
46 Total Anggaran Kesehatan 2,110,628,466 Rp Tabel 19
47 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 63.2 % Tabel 19
48 Anggaran Kesehatan Perkapita 141,038 Rp Tabel 19

V KESEHATAN KELUARGA
V.1 Kesehatan Ibu
49 Jumlah Lahir Hidup 81 120 201 Orang Tabel 20
50 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 1 1 2 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 20
51 Jumlah Kematian Ibu 0 Ibu Tabel 21
52 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 0 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 21
53 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 64.3 % Tabel 23
54 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 53.5 % Tabel 23
55 Ibu hamil dengan imunisasi Td2+ 55.6 % Tabel 24
56 Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90 67.0 % Tabel 27
57 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99.5 % Tabel 23
58 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan di Fasyankes 99.0 % Tabel 23
59 Pelayanan Ibu Nifas KF3 94.5 % Tabel 23
60 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 100.0 % Tabel 23
61 Penanganan komplikasi kebidanan 76.6 % Tabel 30
62 Peserta KB Aktif 37.7 % Tabel 28
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
63 Peserta KB Pasca Persalinan 20.4 % Tabel 29
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran

V.2 Kesehatan Anak


64 Jumlah Kematian Neonatal 1 0 1 neonatal Tabel 31
65 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 12.3 0.0 4.9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
66 Jumlah Bayi Mati 1 0 1 bayi Tabel 31
67 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 1000.0 0.0 #DIV/0! per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
68 Jumlah Balita Mati 0 0 #DIV/0! Balita Tabel 31
69 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0.0 0.0 #DIV/0! per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
70 Penanganan komplikasi Neonatal #DIV/0! 0.0 0.0 % Tabel 30
71 Bayi baru lahir ditimbang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 33
72 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 33
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) - - - % Tabel 34
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) - - - % Tabel 34
75 Bayi yang diberi ASI Eksklusif - % Tabel 35
76 Pelayanan kesehatan bayi - - - % Tabel 36
77 Desa/Kelurahan UCI - % Tabel 37
78 Cakupan Imunisasi Campak/MR pada Bayi - - - % Tabel 39
79 Imunisasi dasar lengkap pada bayi - - - % Tabel 39
80 Bayi Mendapat Vitamin A - % Tabel 41
81 Anak Balita Mendapat Vitamin A - % Tabel 41
82 Pelayanan kesehatan balita - #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 42
83 Balita ditimbang (D/S) - - #DIV/0! % Tabel 43
84 Balita gizi kurang (BB/umur) 0.00 % Tabel 44
85 Balita pendek (TB/umur) - % Tabel 44
86 Balita kurus (BB/TB) - Tabel 44
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
87 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 1 SD/MI - % Tabel 45
88 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 7 SMP/MTs - %
Tabel 45
89 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 10 SMA/MA - %
Tabel 45

V.3 Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut


90 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif - - - % Tabel 48
91 Pelayanan Kesehatan Usila (60+ tahun) - - - % Tabel 49

VI PENGENDALIAN PENYAKIT
VI.1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
93 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan
sesuai standar 0.00 % Tabel 51
94 CNR seluruh kasus TBC 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 51
95 Case detection rate TBC 0.00 % Tabel 51
96 Cakupan penemuan kasus TBC anak 0.00 % Tabel 51
97 Angka kesembuhan BTA+ 0.00 0.00 0.00 % Tabel 52
98 Angka pengobatan lengkap semua kasus TBC 0.00 0.00 0.00 % Tabel 52
99 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) semua kasus TBC0.00 0.00 0.00 % Tabel 52
100 Jumlah kematian selama pengobatan 0.0 per 100.000 penduduk Tabel 52
101 Penemuan penderita pneumonia pada balita 0.0 % Tabel 53
102 Balita Pneumonia yang diberikan tatalaksana standar 0.0 % Tabel 53
103 Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar
pneumonia min 60% 0.0 % Tabel 53
104 Jumlah Kasus HIV 0 0 0 Kasus Tabel 54
105 Jumlah Kasus Baru AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 55
106 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 55
107 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada balita 0.0 % Tabel 56
108 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada semua umur 0.0 % Tabel 56
109 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) #DIV/0! 0 0 Kasus Tabel 57
110 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0.0 0.0 0.0 per 100.000 penduduk Tabel 57
111 Persentase Kasus Baru Kusta anak 0-14 Tahun 0.0 % Tabel 58
112 Persentase Cacat Tingkat 0 Penderita Kusta 0.0 % Tabel 58
113 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.0 % Tabel 58
114 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.0 per 100.000 penduduk Tabel 58
115 Angka Prevalensi Kusta 0.0 per 10.000 Penduduk Tabel 59
116 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0.0 0.0 0.0 % Tabel 60
117 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0.0 0.0 0.0 % Tabel 60
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran

VI.2 Pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah dengan


Imunisasi
118 AFP Rate (non polio) < 15 th 0.0 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 61
119 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 62
120 Case Fatality Rate Difteri 0.0 % Tabel 62
121 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 62
122 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 62
123 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0.0 % Tabel 62
124 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 62
125 Jumlah Kasus Suspek Campak 0 0 0 Kasus Tabel 62
126 Insiden rate Campak 0.0 0.0 0.0 per 100.000 penduduk Tabel 62
127 KLB ditangani < 24 jam 0.0 % Tabel 63

VI.3 Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik


128 Angka kesakitan (Incidence Rate)DBD 0.0 0.0 0.0 per 100.000 penduduk Tabel 65
129 Angka kematian (Case Fatality Rate) DBD 0.0 0.0 0.0 % Tabel 65
130 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence) 0.0 0.0 0.0 per 1.000 penduduk Tabel 66
131 Konfirmasi laboratorium pada suspek Malaria 0.0 % Tabel 66
132 Pengobatan standar kasus Malaria positif 0.0 % Tabel 66
133 Case Fatality Rate Malaria 0.0 0.0 0.0 % Tabel 66
134 Penderita Kronis Filariasis 0 0 0 Kasus Tabel 67

VI.4 Pengendalian Penyakit Tidak Menular


135 Penderita Hipertensi Mendapat Pelayanan Kesehatan 0.0 0.0 0.0 % Tabel 68
136 Penyandang DM mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar 0.0 % Tabel 69
138 Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara 0.0 % perempuan usia 30-50 tahun Tabel 70
139 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0.0 % Tabel 70
140 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0.0 % Tabel 70
141 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat 0.0 % Tabel 71

VII KESEHATAN LINGKUNGAN


142 Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum 0.0
berkualitas (layak) % Tabel 72
143 Sarana air minum dengan risiko R+S 0.0 % Tabel 73
144 Sarana air minum memenuhi syarat 0.0 % Tabel 73
145 Penduduk dengan akses terhadap sanitasi yang layak 0.0
(jamban sehat) % Tabel 74
146 Desa STBM 0.0 % Tabel 75
147 Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan 0.0 % Tabel 76
148 Tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan 0.0 % Tabel 77
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


WILAYAH JUMLAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
NO DESA DESA +
DESA KELURAHAN PENDUDUK
(km2) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 MBAENUAMURI 3.12 1 1 1,381 #DIV/0! 443
2 LEWANGERA 4.12 1 1 1,056 #DIV/0! 256
3 WAJO 3.25 1 1 1,259 #DIV/0! 387
4 WAJO TIMUR 3.00 1 1 528 #DIV/0! 176
5 LADOLIMA UTARA 3.00 1 1 640 #DIV/0! 213
6 LADOLIMA 2.00 1 1 839 #DIV/0! 420
7 LADOLIMA TIMUR 2.50 1 1 988 #DIV/0! 395
8 PAUTOLA 3.50 1 1 1,067 #DIV/0! 305
9 PAUMALI 2.75 1 1 409 #DIV/0! 149
10 KOTOWUJI BARAT 2.75 1 1 845 #DIV/0! 307
11 KOTOWUJI TIMUR 4.38 1 1 1,034 #DIV/0! 236
12 KELI 6.50 1 1 877 #DIV/0! 135
13 NGERA 4.00 1 1 786 #DIV/0! 197
14 UDIWOROWATU 3.75 1 1 842 #DIV/0! 225
15 WITUROMBAUA 8.25 1 1 1,089 #DIV/0! 132
16 KOTODIRUMALI 8.75 1 1 1,325 #DIV/0! 151
JUMLAH (KECAMATAN) 65.62 16 0 16 14,965 - #DIV/0! 228

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota Nagekeo ( dalam Buku " NAGEKEO DALAM ANGKA )
- sumber lain : Hasil Pendataan Program Kesling Puskesmas Maunori Thn 2018
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 680 773 1,453 87.97


2 5-9 634 761 1,395 83.31
3 10 - 14 691 728 1,419 94.92
4 15 - 19 559 577 1,136 96.88
5 20 - 24 524 554 1,078 94.58
6 25 - 29 504 543 1,047 92.82
7 30 - 34 460 521 981 88.29
8 35 - 39 442 522 964 84.67
9 40 - 44 434 492 926 88.21
10 45 - 49 377 478 855 78.87
11 50 - 54 369 439 808 84.05
12 55 - 59 324 419 743 77.33
13 60 - 64 300 372 672 80.65
14 65 - 69 248 255 503 97.25
15 70 - 74 170 247 417 68.83
16 75+ 264 304 568 86.84

JUMLAH (KECAMATAN) 6,980 7,985 14,965 87.41


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 62
Sumber: )
TABEL 3
PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS 0

2 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!


b. SD/MI 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
c. SMP/ MTs 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
d. SMA/ MA 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Statistik Kabupaten Nagekeo ( BUKU KECAMATAN KEO TENGAH DALAM ANGKA 2018)
TABEL 4
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
PEM.KAB/
KEMENKES PEM.PROV TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
KOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM - - - - - - -
2 RUMAH SAKIT KHUSUS - - - - - - -
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP - - 1 - - - 1
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 15 15
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP - - - - - - -
3 PUSKESMAS KELILING - - 2 - - - 2
4 PUSKESMAS PEMBANTU - - 4 - - - 4
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN - - - - - - -
2 KLINIK PRATAMA - - - - - - -
3 KLINIK UTAMA - - - - - - -
4 BALAI PENGOBATAN - - - - - - -
5 PRAKTIK DOKTER BERSAMA - - - - - - -
6 PRAKTIK DOKTER UMUM PERORANGAN - - - - - - -
7 PRAKTIK DOKTER GIGI PERORANGAN - - - - - - -
8 PRAKTIK DOKTER SPESIALIS PERORANGAN - - - - - - -
9 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL - - - - - - -
10 BANK DARAH RUMAH SAKIT - - - - - - -
11 UNIT TRANSFUSI DARAH - - - - - - -
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI - - - - - - -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL - - - - - - -
3 USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL - - - - - - -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN - - - - - - -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI - - - - - - -
6 APOTEK - - - - - - -
7 APOTEK PRB - - - - - - -
8 TOKO OBAT - - - - - - -
9 TOKO ALKES - - - - - - -

Sumber: Pengelola Barang UPTD Puskesmas Maunori


TABEL 5

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
1 Puskesmas
1 7,402 10,031 17,433 73 173 246 0 0 0
2 0 0 0
dst 0 0 0
2 Klinik Pratama
1 0 0 0
dst 0 0 0
3 Praktik Mandiri Dokter
1 0 0 0
dst 0 0 0
4 Praktik Mandiri Dokter Gigi
1 0 0 0
dst 0 0 0
5 Praktik Mandiri Bidan
1 0 0 0
dst 0 0 0

SUB JUMLAH I 7,402 10,031 17,433 73 173 246 0 0 0


B Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjut
1 Klinik Utama
1 0 0 0
dst 0 0 0
2 RS Umum
1 0 0 0
dst 0 0 0
3 RS Khusus
1 0 0 0
dst 0 0 0
4 Praktik Mandiri Dokter Spesialis
1 0 0 0
dst 0 0 0

SUB JUMLAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KECAMATAN) 7,402 10,031 17,433 73 173 246 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN 6,980 7,985 14,965 6,980 7,985 14,965
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 106.0 125.6 116.5 1.0 2.2 1.6

Sumber: SIKDA UPTD Puskesmas Maunori


Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 6

PERSENTASE FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN


DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO JUMLAH FASYANKES
(FASYANKES)
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 #DIV/0!

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0!

Sumber: ……………… (sebutkan)


TABEL 7

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI PUSKESMAS


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


NAMA SARANA JUMLAH (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWAT
Gross Death Rate Net Death Rate
NO
KESEHATAN TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Puskesmas Maunori 15 73 173 246 2 1 3 2 0 2 27.4 5.8 12.2 27.4 0.0 8.1
20 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KECAMATAN) 15 73 173 246 2 1 3 2 0 2 27.4 5.8 12.2 27.4 0.0 8.1

Sumber: SIKDA UPTD Puskesmas Maunori


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 8

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN KESEHATAN


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

PASIEN KELUAR
NAMA SARANA JUMLAH JUMLAH HARI JUMLAH LAMA
NO (HIDUP + BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
KESEHATAN TEMPAT TIDUR MATI)
PERAWATAN DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Puskesmas Maunori 15 246 594 2 10.8 16.4 19.8 0.01

JUMLAH (KECAMATAN) 15 246 594 2 10.8 16.4 19.8 0.0

Sumber: SIKDA UPTD Puskesmas Maunori


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 9

PERSENTASE PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN ESENSIAL


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

KETERSEDIAAN OBAT & VAKSIN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
ESENSIAL*
1 2 3 4
1 KEO TENGAH MAUNORI ٧

JUMLAH PUSKESMAS YANG MEMILIKI 80% OBAT DAN VAKSIN ESENSIAL 1


JUMLAH PUSKESMAS YANG MELAPOR 1
% PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT & VAKSIN ESENSIAL 100.00%

Sumber : Seksi Kefarmasian, Alkes, Makanan dan Minuman (DINKES KAB. NAGEKEO)
Keterangan: *) beri tanda "V" jika puskesmas memiliki obat dan vaksin esensial ≥80%
*) beri tanda "X" jika puskesmas memiliki obat dan vaksin esensial <80%
*) jika puskesmas tersebut tidak melapor, mohon dikosongkan atau tidak memberi tanda "V" maupun "X"
TABEL 10

JUMLAH POSYANDU DAN POSBINDU PTM* MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF JUMLAH
NO DESA PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI (PURI)* POSBINDU
JUMLAH PTM**
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 MBAENUAMURI MAUNORI - 0.0 3 100.0 - 0.0 - 0.0 3 - 0.0 1
2 LEWANGERA - 0.0 2 100.0 - 0.0 - 0.0 2 - 0.0 1
3 WAJO - 0.0 4 100.0 - 0.0 - 0.0 4 - 0.0 1
4 WAJO TIMUR - 0.0 - 0.0 1 100.0 - 0.0 1 1 100.0 -
5 LADOLIMA UTARA - 0.0 1 100.0 - 0.0 - 0.0 1 - 0.0 -
6 LADOLIMA - 0.0 1 100.0 - 0.0 - 0.0 1 - 0.0 1
7 LADOLIMA TIMUR - 0.0 1 100.0 - 0.0 - 0.0 1 - 0.0 1
8 PAUTOLA - 0.0 2 100.0 - 0.0 - 0.0 2 - 0.0 -
9 PAUMALI - 0.0 1 100.0 - 0.0 - 0.0 1 - 0.0 -
10 KOTOWUJI BARAT - 0.0 2 100.0 - 0.0 - 0.0 2 - 0.0 1
11 KOTOWUJI TIMUR - 0.0 2 100.0 - 0.0 - 0.0 2 - 0.0 1
12 KELI - 0.0 3 100.0 - 0.0 - 0.0 3 - 0.0 -
13 NGERA - 0.0 2 100.0 - 0.0 - 0.0 2 - 0.0 -
14 UDIWOROWATU - 0.0 2 100.0 - 0.0 - 0.0 2 - 0.0 1
15 WITUROMBAUA - 0.0 2 66.7 1 33.3 - 0.0 3 1 33.3 1
16 KOTODIRUMALI - 0.0 2 100.0 - 0.0 - 0.0 2 - 0.0 1
JUMLAH (KECAMATAN) 0 0.0 30 93.8 2 6.3 0 0.0 32 2 6.3 10
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 2.2

Sumber: Program PROMOSI KESEHATAN UPTD Puskesmas Maunori


*PURI: Purnama Mandiri
**PTM: Penyakit Tidak Menular
TABEL 11

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

DOKTER
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Puskesmas MAUNORI - - - - 2 2 - 2 2 1 - 1 - - - 1 - 1
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
1 RS ………… - - - - - - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 0 0 2 2 0 2 2 1 0 1 0 0 0 1 0 1
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK b 0.00 13.36 13.36 6.68 0.00 6.68

Keterangan : a) Jumlah termasuk S3; b) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
Sumber: Bagian Kepegawaian UPTD Puskesmas Maunori
TABEL 12

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PERAWATa
NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 4 5 6 3
1 Puskesmas MAUNORI 5 11 16 33
0
0
1 RS ………… 0 0 0 0
dst. (mencakup RS Pemerintah 0
dan swasta dan termasuk 0
pula Rumah Bersalin) 0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0
JUMLAH (KECAMATAN) 5 11 16 33
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 106.92 220.51

Sumber: Bagian Kepegawaian UPTD Puskesmas Maunori


Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
TABEL 13

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas MAUNORI 1 1 2 1 1 2 0 2 2
0 0 0
0 0 0
1 RS ………… 0 0 0
dst. (mencakup RS Pemerintah 0 0 0
dan swasta dan termasuk 0 0 0
pula Rumah Bersalin) 0 0 0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0
JUMLAH (KECAMATAN) 1 1 2 1 1 2 0 2 2
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK a
13.4 13.4 13.4

Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Maunori perNopember 2018


Keterangan : a) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
b), Tenaga Kesehatan di atas jenis ketenagaan: PNS dan THL
TABEL 14

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


NO UNIT KERJA KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Puskesmas MAUNORI 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
1 RS ………… 0 0 0 0
dst. (mencakup RS Pemerintah 0 0 0 0
dan swasta dan termasuk 0 0 0 0
pula Rumah Bersalin) 0 0 0 0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0
JUMLAH (KECAMATAN) 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK a
13.36 0.00 0.00 0.00

Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Maunori perNopember 2018


Keterangan : a) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 15

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas MAUNORI 0 0 0 1 0 1 1 0 1
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
1 RS ………… 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dst. (mencakup RS Pemerintah 0 0 0 0 0
dan swasta dan termasuk 0 0 0 0 0
pula Rumah Bersalin) 0 0 0 0 0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0
JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 0 1 0 1 1 0 1
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKb 0.00 6.68 6.68

Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Maunori perNopember 2018


Keterangan : a) Termasuk analis farmasi, asisten apoteker, dan sarjana farmasi;
b) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 16

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

TENAGA DUKUNGAN TOTAL


NO UNIT KERJA PEJABAT STRUKTURAL TENAGA PENDIDIK
MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Puskesmas MAUNORI 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
1 RS ………… 0 0 0 0 0 0
dst. (mencakup RS Pemerintah 0 0 0 0 0 0
dan swasta dan termasuk 0 0 0 0 0 0
pula Rumah Bersalin) 0 0 0 0 0 0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1

Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Maunori perNopember 2018


Keterangan : a) Tenaga penunjang/pendukung kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 17

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS KEPESERTAAN
JUMLAH %
1 2 3 4

PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI)

1 PBI APBN 6,504 43.5

2 PBI APBD 3,996 26.7

SUB JUMLAH PBI 10,500 70.2

NON PBI

1 Pekerja Penerima Upah (PPU) 758 5.1

2 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/mandiri 41 0.3

3 Bukan Pekerja (BP) 83 0.6

SUB JUMLAH NON PBI 882 #DIV/0!

JUMLAH (KECAMATAN) 11,382 76.1

Sumber: Pengelola JKN UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 18

PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

DESA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
YG MEMANFAATKAN DANA
JUMLAH %
DESA UNTUK KESEHATAN
1 2 3 4 5 6

1 KEO TENGAH MAUNORI 16 16 100.0


20 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KECAMATAN) 16 16 100.0

Sumber ……
TABEL 19

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 1,334,171,150 63.21


a. Belanja Langsung 437,171,150
b. Belanja Tidak Langsung
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) 897,000,000
- DAK fisik -
1. Reguler -
2. Penugasan -
3. Afirmasi -
- DAK non fisik 897,000,000
1. BOK 897,000,000
2. Akreditasi
3. Jampersal
2 APBD PROVINSI - 0.00
a. Belanja Langsung -
b. Belanja Tidak Langsung -
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) : BOK

3 APBN : 776,457,316 36.79


a. Dana Dekonsentrasi
b. Lain-lain (sebutkan), misal bansos,kapitasi 776,457,316

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.00


(sebutkan project dan sumber dananya) -

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN* - 0.00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 2,110,628,466


TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 100.0
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 141,038

*Sumber: BAGIAN KEUANGAN UPTD PUSKESMAS MAUNORI ( Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Pengelola JKN)
TABEL 20

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO DESA
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 MBAENUAMURI MAUNORI 5 0 5 10 0 10 15 0 15
2 LEWANGERA 2 0 2 14 0 14 16 0 16
3 WAJO 5 0 5 6 0 6 11 0 11
4 WAJO TIMUR 3 0 3 7 0 7 10 0 10
5 LADOLIMA UTARA 7 0 7 4 0 4 11 0 11
6 LADOLIMA 3 0 3 8 0 8 11 0 11
7 LADOLIMA TIMUR 5 0 5 5 0 5 10 0 10
8 PAUTOLA 6 0 6 6 1 7 12 1 13
9 PAUMALI 2 0 2 4 0 4 6 0 6
10 KOTOWUJI BARAT 5 0 5 8 0 8 13 0 13
11 KOTOWUJI TIMUR 6 0 6 9 0 9 15 0 15
12 KELI 8 0 8 4 0 4 12 0 12
13 NGERA 6 0 6 13 0 13 19 0 19
14 UDIWOROWATU 9 0 9 7 0 7 16 0 16
15 WITUROMBAUA 3 0 3 9 0 9 12 0 12
16 KOTODIRUMALI 6 1 7 6 0 6 12 1 13

JUMLAH (KECAMATAN) 81 1 82 120 1 121 201 2 203

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 12.2 8.3 9.9

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 21

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

KEMATIAN IBU

NO DESA PUSKESMAS JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
HIDUP
< 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 MBAENUAMURI MAUNORI 15 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
2 LEWANGERA 16 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
3 WAJO 11 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
4 WAJO TIMUR 10 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
5 LADOLIMA UTARA 11 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
6 LADOLIMA 11 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
7 LADOLIMA TIMUR 10 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
8 PAUTOLA 12 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
9 PAUMALI 6 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
10 KOTOWUJI BARAT 13 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
11 KOTOWUJI TIMUR 15 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
12 KELI 12 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
13 NGERA 19 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
14 UDIWOROWATU 16 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
15 WITUROMBAUA 12 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
16 KOTODIRUMALI 12 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0
JUMLAH (KECAMATAN) 201 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 0

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 22

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT PENYEBAB, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

PENYEBAB KEMATIAN IBU


GANGGUAN
NO DESA PUSKESMAS HIPERTENSI
SISTEM GANGGUAN
PERDARAHAN DALAM INFEKSI LAIN-LAIN
PEREDARAN METABOLIK**
KEHAMILAN
DARAH *
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 MBAENUAMURI MAUNORI - - - - - -
2 LEWANGERA - - - - - -
3 WAJO - - - - - -
4 WAJO TIMUR - - - - - -
5 LADOLIMA UTARA - - - - - -
6 LADOLIMA - - - - - -
7 LADOLIMA TIMUR - - - - - -
8 PAUTOLA - - - - - -
9 PAUMALI - - - - - -
10 KOTOWUJI BARAT - - - - - -
11 KOTOWUJI TIMUR - - - - - -
12 KELI - - - - - -
13 NGERA - - - - - -
14 UDIWOROWATU - - - - - -
15 WITUROMBAUA - - - - - -
16 KOTODIRUMALI - - - - - -

JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 0 0 0 0

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


* Jantung, Stroke, dll
** Diabetes Mellitus, dll
TABEL 23

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL, IBU BERSALIN, DAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS


PERSALINAN PERSALINAN DI IBU NIFAS
NO DESA PUSKESMAS K1 K4 KF1 KF2 KF3
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES FASYANKES MENDAPAT VIT A
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 MBAENUAMURI MAUNORI 32 24 75.0 17 53.1 15 15 100.0 15 100.0 15 100.0 15 100.0 11 73.3 15 100.0
2 LEWANGERA 25 15 60.0 16 64.0 16 16 100.0 16 100.0 16 100.0 16 100.0 15 93.8 16 100.0
3 WAJO 21 19 90.5 8 38.1 11 11 100.0 11 100.0 11 100.0 11 100.0 9 81.8 11 100.0
4 WAJO TIMUR 13 4 30.8 10 76.9 10 10 100.0 10 100.0 10 100.0 10 100.0 11 110.0 10 100.0
5 LADOLIMA UTARA 18 10 55.6 11 61.1 11 11 100.0 11 100.0 11 100.0 11 100.0 11 100.0 11 100.0
6 LADOLIMA 19 11 57.9 10 52.6 11 11 100.0 11 100.0 11 100.0 11 100.0 12 109.1 11 100.0
7 LADOLIMA TIMUR 20 15 75.0 9 45.0 10 10 100.0 10 100.0 10 100.0 10 100.0 9 90.0 10 100.0
8 PAUTOLA 23 19 82.6 7 30.4 13 13 100.0 13 100.0 13 100.0 13 100.0 12 92.3 13 100.0
9 PAUMALI 13 10 76.9 4 30.8 6 6 100.0 6 100.0 6 100.0 6 100.0 5 83.3 6 100.0
10 KOTOWUJI BARAT 22 13 59.1 11 50.0 13 13 100.0 13 100.0 13 100.0 13 100.0 12 92.3 13 100.0
11 KOTOWUJI TIMUR 24 17 70.8 13 54.2 14 14 100.0 14 100.0 14 100.0 14 100.0 15 107.1 14 100.0
12 KELI 19 11 57.9 11 57.9 12 11 91.7 10 83.3 12 100.0 12 100.0 13 108.3 12 100.0
13 NGERA 22 13 59.1 17 77.3 18 18 100.0 18 100.0 18 100.0 18 100.0 14 77.8 18 100.0
14 UDIWOROWATU 23 14 60.9 14 60.9 16 16 100.0 16 100.0 16 100.0 16 100.0 14 87.5 16 100.0
15 WITUROMBAUA 20 11 55.0 9 45.0 12 12 100.0 12 100.0 12 100.0 12 100.0 12 100.0 12 100.0
16 KOTODIRUMALI 19 8 42.1 11 57.9 13 13 100.0 13 100.0 13 100.0 13 100.0 15 115.4 13 100.0

JUMLAH (KECAMATAN) 333 214 64.3 178 53.5 201 200 99.5 199 99.0 201 100.0 201 100.0 190 94.5 201 100.0

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 24

CAKUPAN IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO DESA PUSKESMAS Td1 Td2 Td3 Td4 Td5 Td2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 MBAENUAMURI MAUNORI 32 18 56.3 17 53.1 1 3.1 1 3.1 - 0.0 19 59.4
2 LEWANGERA 25 8 32.0 6 24.0 4 16.0 - 0.0 1 4.0 11 44.0
3 WAJO 21 15 71.4 14 66.7 - 0.0 - 0.0 - 0.0 14 66.7
4 WAJO TIMUR 13 5 38.5 10 76.9 2 15.4 - 0.0 - 0.0 12 92.3
5 LADOLIMA UTARA 18 6 33.3 11 61.1 1 5.6 - 0.0 1 5.6 13 72.2
6 LADOLIMA 19 1 5.3 0 0.0 - 0.0 - 0.0 7 36.8 7 36.8
7 LADOLIMA TIMUR 20 5 25.0 4 20.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 4 20.0
8 PAUTOLA 23 18 78.3 11 47.8 1 4.3 - 0.0 - 0.0 12 52.2
9 PAUMALI 13 7 53.8 3 23.1 - 0.0 - 0.0 - 0.0 3 23.1
10 KOTOWUJI BARAT 22 10 45.5 13 59.1 - 0.0 - 0.0 - 0.0 13 59.1
11 KOTOWUJI TIMUR 24 11 45.8 12 50.0 4 16.7 2 8.3 9 37.5 27 112.5
12 KELI 19 6 31.6 10 52.6 2 10.5 - 0.0 2 10.5 14 73.7
13 NGERA 22 9 40.9 13 59.1 - 0.0 1 4.5 6 27.3 20 90.9
14 UDIWOROWATU 23 11 47.8 6 26.1 - 0.0 - 0.0 - 0.0 6 26.1
15 WITUROMBAUA 20 3 15.0 4 20.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 4 20.0
16 KOTODIRUMALI 19 2 10.5 3 15.8 2 10.5 - 0.0 1 5.3 6 31.6
JUMLAH (KECAMATAN) 333 135 40.5 137 41.1 17 5.1 4 1.2 27 8.1 185 55.6

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 25

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR YANG TIDAK HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

IMUNISASI Td PADA WUS TIDAK HAMIL


JUMLAH WUS Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
NO DESA PUSKESMAS TIDAK HAMIL
(15-39 TAHUN) JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 MBAENUAMURI MAUNORI 207 31 15.0 4 1.9 - 0.0 - 0.0 - 0.0
2 LEWANGERA 100 18 18.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
3 WAJO 202 64 31.7 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
4 WAJO TIMUR 87 49 56.3 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
5 LADOLIMA UTARA 84 21 25.0 6 7.1 - 0.0 - 0.0 - 0.0
6 LADOLIMA 104 37 35.6 4 3.8 - 0.0 - 0.0 - 0.0
7 LADOLIMA TIMUR 88 51 58.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
8 PAUTOLA 45 37 82.2 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
9 PAUMALI 27 12 44.4 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
10 KOTOWUJI BARAT 110 47 42.7 7 6.4 - 0.0 - 0.0 - 0.0
11 KOTOWUJI TIMUR 84 30 35.7 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
12 KELI 122 19 15.6 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
13 NGERA 196 27 13.8 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
14 UDIWOROWATU 56 47 83.9 9 16.1 - 0.0 - 0.0 - 0.0
15 WITUROMBAUA 122 27 22.1 4 3.3 - 0.0 - 0.0 - 0.0
16 KOTODIRUMALI 93 51 54.8 11 11.8 - 0.0 - 0.0 - 0.0
JUMLAH (KECAMATAN) 1,727 568 32.9 45 2.6 0 0.0 0 0.0 0 0.0

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 26

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR (HAMIL DAN TIDAK HAMIL) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

IMUNISASI Td PADA WUS


JUMLAH WUS
NO DESA PUSKESMAS Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 MBAENUAMURI MAUNORI 239 49 20.5 21 8.8 1 0.4 1 0.4 0 0.0
2 LEWANGERA 125 26 20.8 6 4.8 4 3.2 0 0.0 1 0.8
3 WAJO 223 79 35.4 14 6.3 0 0.0 0 0.0 0 0.0
4 WAJO TIMUR 100 54 54.0 10 10.0 2 2.0 0 0.0 0 0.0
5 LADOLIMA UTARA 102 27 26.5 17 16.7 1 1.0 0 0.0 1 1.0
6 LADOLIMA 123 38 30.9 4 3.3 0 0.0 0 0.0 7 5.7
7 LADOLIMA TIMUR 108 56 51.9 4 3.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0
8 PAUTOLA 68 55 80.9 11 16.2 1 1.5 0 0.0 0 0.0
9 PAUMALI 40 19 47.5 3 7.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0
10 KOTOWUJI BARAT 132 57 43.2 20 15.2 0 0.0 0 0.0 0 0.0
11 KOTOWUJI TIMUR 108 41 38.0 12 11.1 4 3.7 2 1.9 9 8.3
12 KELI 141 25 17.7 10 7.1 2 1.4 0 0.0 2 1.4
13 NGERA 218 36 16.5 13 6.0 0 0.0 1 0.5 6 2.8
14 UDIWOROWATU 79 58 73.4 15 19.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
15 WITUROMBAUA 142 30 21.1 8 5.6 0 0.0 0 0.0 0 0.0
16 KOTODIRUMALI 112 53 47.3 14 12.5 2 1.8 0 0.0 1 0.9
JUMLAH (KECAMATAN) 2,060 703 34.1 182 8.8 17 0.8 4 0.2 27 1.3

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 27

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

TTD (90 TABLET)


NO DESA PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 MBAENUAMURI MAUNORI 32 25 78.1
2 LEWANGERA 25 18 72.0
3 WAJO 21 16 76.2
4 WAJO TIMUR 13 16 123.1
5 LADOLIMA UTARA 18 14 77.8
6 LADOLIMA 19 8 42.1
7 LADOLIMA TIMUR 20 6 30.0
8 PAUTOLA 23 21 91.3
9 PAUMALI 13 9 69.2
10 KOTOWUJI BARAT 22 14 63.6
11 KOTOWUJI TIMUR 24 25 104.2
12 KELI 19 8 42.1
13 NGERA 22 14 63.6
14 UDIWOROWATU 23 9 39.1
15 WITUROMBAUA 20 6 30.0
16 KOTODIRUMALI 19 14 73.7
JUMLAH (KECAMATAN) 333 223 67.0

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 28

PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PESERTA KB AKTIF
NO DESA PUSKESMAS JUMLAH PUS
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 MBAENUAMURI MAUNORI 127 - 0.0 7 24.1 - 0.0 2 6.9 1 3.4 5 17.2 13 44.8 29 22.8
2 LEWANGERA 153 - 0.0 5 10.2 3 6.1 1 2.0 - 0.0 10 20.4 30 61.2 49 32.0
3 WAJO 53 - 0.0 34 54.8 - 0.0 6 9.7 - 0.0 2 3.2 20 32.3 62 117.0
4 WAJO TIMUR 85 - 0.0 6 19.4 1 3.2 3 9.7 - 0.0 8 25.8 13 41.9 31 36.5
5 LADOLIMA UTARA 63 - 0.0 5 13.2 4 10.5 0 0.0 - 0.0 8 21.1 21 55.3 38 60.3
6 LADOLIMA 86 - 0.0 5 9.1 3 5.5 4 7.3 - 0.0 13 23.6 30 54.5 55 64.0
7 LADOLIMA TIMUR 133 - 0.0 18 41.9 1 2.3 0 0.0 - 0.0 10 23.3 14 32.6 43 32.3
8 PAUTOLA 43 - 0.0 4 15.4 - 0.0 2 7.7 - 0.0 12 46.2 8 30.8 26 60.5
9 PAUMALI 91 - 0.0 1 11.1 - 0.0 0 0.0 - 0.0 3 33.3 5 55.6 9 9.9
10 KOTOWUJI BARAT 113 5 10.2 9 18.4 - 0.0 7 14.3 - 0.0 5 10.2 23 46.9 49 43.4
11 KOTOWUJI TIMUR 99 - 0.0 3 10.7 - 0.0 3 10.7 - 0.0 14 50.0 8 28.6 28 28.3
12 KELI 105 1 5.3 7 36.8 1 5.3 1 5.3 - 0.0 9 47.4 0 0.0 19 18.1
13 NGERA 67 - 0.0 6 14.0 - 0.0 5 11.6 - 0.0 5 11.6 27 62.8 43 64.2
14 UDIWOROWATU 87 - 0.0 13 27.7 - 0.0 9 19.1 - 0.0 13 27.7 12 25.5 47 54.0
15 WITUROMBAUA 102 - 0.0 1 5.6 1 5.6 1 5.6 - 0.0 14 77.8 1 5.6 18 17.6
16 KOTODIRUMALI 112 - 0.0 7 25.9 - 0.0 2 7.4 - 0.0 9 33.3 9 33.3 27 24.1

JUMLAH (KECAMATAN) 1,519 6 1.0 131 22.9 14 2.4 46 8.0 1 0.2 140 24.5 234 40.9 572 37.7

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


Keterangan:
AKDR: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
MOP : Metode Operasi Pria
MOW : Metode Operasi Wanita
TABEL 29

CAKUPAN DAN PROPORSI PESERTA KB PASCA PERSALINAN MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

JUMLAH IBU PESERTA KB PASCA PERSALINAN


NO DESA PUSKESMAS
BERSALIN
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 MBAENUAMURI MAUNORI 15 - 0.0 1 33.3 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1 33.3 1 33.3 3 20.0
2 LEWANGERA 16 - 0.0 1 20.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1 20.0 3 60.0 5 31.3
3 WAJO 11 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1 16.7 - 0.0 2 33.3 3 50.0 6 54.5
4 WAJO TIMUR 10 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 2 100.0 2 20.0
5 LADOLIMA UTARA 11 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1 33.3 2 66.7 3 27.3
6 LADOLIMA 11 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1 50.0 1 50.0 2 18.2
7 LADOLIMA TIMUR 10 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1 100.0 1 10.0
8 PAUTOLA 13 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 3 50.0 3 50.0 6 46.2
9 PAUMALI 6 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1 100.0 - 0.0 1 16.7
10 KOTOWUJI BARAT 13 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 2 100.0 2 15.4
11 KOTOWUJI TIMUR 14 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1 100.0 - 0.0 1 7.1
12 KELI 12 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1 100.0 - 0.0 1 8.3
13 NGERA 18 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 2 100.0 - 0.0 2 11.1
14 UDIWOROWATU 16 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1 50.0 1 50.0 2 12.5
15 WITUROMBAUA 12 - 0.0 1 50.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1 50.0 - 0.0 2 16.7
16 KOTODIRUMALI 13 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 2 100.0 - 0.0 2 15.4
JUMLAH (KECAMATAN) 201 0 0.0 3 7.3 0 0.0 1 2.4 0 0.0 18 43.9 19 46.3 41 20.4

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 30

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PERKIRAAN PENANGANAN PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL


BUMIL PERKIRAAN NEONATAL
JUMLAH KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
NO DESA PUSKESMAS DENGAN KOMPLIKASI
IBU HAMIL KEBIDANAN
KOMPLIKASI L P L+P
KEBIDANAN
S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 MBAENUAMURI MAUNORI 32 6 5 78.1 5 10 15 1 2 2 0.0 1 66.7 1 44.4
2 LEWANGERA 25 5 4 80.0 2 14 16 0 2 2 0.0 2 95.2 2 83.3
3 WAJO 21 4 3 71.4 5 6 11 1 1 2 0.0 0.0 0 0.0
4 WAJO TIMUR 13 3 2 76.9 3 7 10 0 1 2 0.0 0.0 0 0.0
5 LADOLIMA UTARA 18 4 3 83.3 7 4 11 1 1 2 0.0 0.0 0 0.0
6 LADOLIMA 19 4 1 26.3 3 8 11 0 1 2 0.0 0.0 0 0.0
7 LADOLIMA TIMUR 20 4 3 75.0 5 5 10 1 1 2 0.0 0.0 0 0.0
8 PAUTOLA 23 5 4 87.0 6 6 12 1 1 2 0.0 0.0 0 0.0
9 PAUMALI 13 3 2 76.9 2 4 6 0 1 1 0.0 0.0 0 0.0
10 KOTOWUJI BARAT 22 4 4 90.9 5 8 13 1 1 2 0.0 0.0 0 0.0
11 KOTOWUJI TIMUR 24 5 4 83.3 6 9 15 1 1 2 0.0 0.0 0 0.0
12 KELI 19 4 3 78.9 8 4 12 1 1 2 2 166.7 0.0 2 111.1
13 NGERA 22 4 3 68.2 6 13 19 1 2 3 0.0 0.0 0 0.0
14 UDIWOROWATU 23 5 3 65.2 9 7 16 1 1 2 1 74.1 0.0 1 41.7
15 WITUROMBAUA 20 4 4 100.0 3 9 12 0 1 2 0.0 0.0 0 0.0
16 KOTODIRUMALI 19 4 3 78.9 6 6 12 1 1 2 0.0 0.0 0 0.0
JUMLAH (KECAMATAN) 333 67 51 76.6 81 120 201 11 19 30 3 27.3 3 15.8 6 19.9

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 31

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO DESA PUSKESMAS BALITA BALITA BALITA
NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH
BAYIa BAYIa BAYIa
BALITA TOTAL BALITA TOTAL BALITA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 MBAENUAMURI MAUNORI - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
2 LEWANGERA - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
3 WAJO - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
4 WAJO TIMUR - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
5 LADOLIMA UTARA - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
6 LADOLIMA - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
7 LADOLIMA TIMUR - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
8 PAUTOLA - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
9 PAUMALI - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
10 KOTOWUJI BARAT - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
11 KOTOWUJI TIMUR - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
12 KELI - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
13 NGERA - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
14 UDIWOROWATU 1 1 - 1 - - - 0 1 1 0 1
15 WITUROMBAUA - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
16 KOTODIRUMALI - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
JUMLAH (KECAMATAN) 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 12.3 1000.0 0.0 8.3 0.0 0.0 0.0 0.0 4.9 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI

Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
TABEL 32

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT PENYEBAB UTAMA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL (0-28 HARI) PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI-11 BULAN) PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
NO DESA PUSKESMAS TETANUS
KELAINAN PNEUMON KELAINAN
KELAINAN
PNEUMON
BBLR ASFIKSIA NEONATO SEPSIS LAIN-LAIN DIARE MALARIA TETANUS SALURAN LAIN-LAIN DIARE MALARIA CAMPAK DEMAM DIFTERI LAIN-LAIN
BAWAAN IA SARAF IA
RUM CERNA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 MBAENUAMURI MAUNORI
2 LEWANGERA
3 WAJO
4 WAJO TIMUR
5 LADOLIMA UTARA
6 LADOLIMA
7 LADOLIMA TIMUR
8 PAUTOLA
9 PAUMALI
10 KOTOWUJI BARAT
11 KOTOWUJI TIMUR
12 KELI
13 NGERA
14 UDIWOROWATU 1
15 WITUROMBAUA
16 KOTODIRUMALI

JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 33

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO DESA PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 MBAENUAMURI MAUNORI 5 10 15 5 100 10 100.0 15 100.0 1 20 - 0.0 1 6.7
2 LEWANGERA 2 14 16 2 100.0 14 100.0 16 100.0 1 50.0 3 21.4 4 25.0
3 WAJO 5 6 11 5 100.0 6 100.0 11 100.0 - 0.0 2 33.3 2 18.2
4 WAJO TIMUR 3 7 10 3 100.0 7 100.0 10 100.0 1 33.3 1 14.3 2 20.0
5 LADOLIMA UTARA 7 4 11 7 100.0 4 100.0 11 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0
6 LADOLIMA 3 8 11 3 100.0 8 100.0 11 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0
7 LADOLIMA TIMUR 5 5 10 5 100.0 5 100.0 10 100.0 1 20.0 1 20.0 2 20.0
8 PAUTOLA 6 6 12 6 100.0 6 100.0 12 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0
9 PAUMALI 2 4 6 2 100.0 4 100.0 6 100.0 - 0 - 0.0 0 0.0
10 KOTOWUJI BARAT 5 8 13 5 100.0 8 100.0 13 100.0 - 0.0 1 12.5 1 7.7
11 KOTOWUJI TIMUR 6 9 15 6 100.0 9 100.0 15 100.0 1 16.7 1 11.1 2 13.3
12 KELI 8 4 12 8 100.0 3 75.0 11 91.7 1 12.5 - 0.0 1 9.1
13 NGERA 6 13 19 6 100.0 13 100.0 19 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0
14 UDIWOROWATU 9 7 16 9 100.0 7 100.0 16 100.0 1 11.1 - 0.0 1 6.3
15 WITUROMBAUA 3 9 12 3 100.0 9 100.0 12 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0
16 KOTODIRUMALI 6 6 12 6 100.0 6 100.0 12 100.0 - 0.0 1 16.7 1 8.3
JUMLAH (KECAMATAN) 81 120 201 81 100.0 119 99.2 200 99.5 7 8.6 10 8.4 17 8.5

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 34

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO DESA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L +P JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 MBAENUAMURI MAUNORI 5 10 15 5 100.0 10 100.0 15 100.0 5 100.0 10 100.0 15 100.0
2 LEWANGERA 2 14 16 2 100.0 14 100.0 16 100.0 2 100.0 14 100.0 16 100.0
3 WAJO 5 6 11 5 100.0 6 100.0 11 100.0 5 100.0 6 100.0 11 100.0
4 WAJO TIMUR 3 7 10 3 100.0 7 100.0 10 100.0 3 100.0 7 100.0 10 100.0
5 LADOLIMA UTARA 7 4 11 7 100.0 4 100.0 11 100.0 7 100.0 4 100.0 11 100.0
6 LADOLIMA 3 8 11 3 100.0 8 100.0 11 100.0 3 100.0 8 100.0 11 100.0
7 LADOLIMA TIMUR 5 5 10 5 100.0 5 100.0 10 100.0 5 100.0 5 100.0 10 100.0
8 PAUTOLA 6 6 12 6 100.0 6 100.0 12 100.0 6 100.0 6 100.0 12 100.0
9 PAUMALI 2 4 6 2 100.0 4 100.0 6 100.0 2 100.0 4 100.0 6 100.0
10 KOTOWUJI BARAT 5 8 13 5 100.0 8 100.0 13 100.0 5 100.0 8 100.0 13 100.0
11 KOTOWUJI TIMUR 6 9 15 6 100.0 9 100.0 15 100.0 6 100.0 9 100.0 15 100.0
12 KELI 8 4 12 8 100.0 4 100.0 12 100.0 8 100.0 4 100.0 12 100.0
13 NGERA 6 13 19 6 100.0 13 100.0 19 100.0 6 100.0 13 100.0 19 100.0
14 UDIWOROWATU 9 7 16 9 100.0 7 100.0 16 100.0 8 88.9 7 100.0 15 93.8
15 WITUROMBAUA 3 9 12 3 100.0 9 100.0 12 100.0 3 100.0 9 100.0 12 100.0
16 KOTODIRUMALI 6 6 12 6 100.0 6 100.0 12 100.0 6 100.0 6 100.0 12 100.0

JUMLAH (KECAMATAN) 81 120 201 81 100.0 120 100.0 201 100.0 80 98.8 120 100.0 200 99.5

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 35

BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD* DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI < 6 BULAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

BAYI BARU LAHIR BAYI USIA < 6 BULAN


NO DESA PUSKESMAS MENDAPAT IMD DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 MBAENUAMURI MAUNORI 15 15 100.0 17 10 58.8
2 LEWANGERA 16 16 100.0 17 15 88.2
3 WAJO 11 11 100.0 12 10 83.3
4 WAJO TIMUR 10 10 100.0 4 4 100.0
5 LADOLIMA UTARA 11 10 90.9 8 5 62.5
6 LADOLIMA 11 11 100.0 12 9 75.0
7 LADOLIMA TIMUR 10 10 100.0 10 10 100.0
8 PAUTOLA 12 12 100.0 20 10 50.0
9 PAUMALI 6 6 100.0 6 5 83.3
10 KOTOWUJI BARAT 13 13 100.0 8 6 75.0
11 KOTOWUJI TIMUR 15 15 100.0 9 6 66.7
12 KELI 12 11 91.7 15 12 80.0
13 NGERA 19 19 100.0 8 5 62.5
14 UDIWOROWATU 16 15 93.8 10 8 80.0
15 WITUROMBAUA 12 9 75.0 12 9 75.0
16 KOTODIRUMALI 12 9 75.0 10 8 80.0
JUMLAH (KECAMATAN) 201 192 95.5 178 132 74.2

Sumber: Program GIZI UPTD Puskesmas MAUNORI


Keterangan: IMD = Inisiasi Menyusui Dini
TABEL 36

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO DESA PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 MBAENUAMURI MAUNORI 17 16 33 11 64.7 8 50.0 19 57.6
2 LEWANGERA 8 20 28 7 87.5 14 70.0 21 75.0
3 WAJO 19 12 31 12 63.2 10 83.3 22 71.0
4 WAJO TIMUR 5 8 13 4 80.0 0 0.0 4 30.8
5 LADOLIMA UTARA 8 10 18 2 25.0 12 120.0 14 77.8
6 LADOLIMA 10 11 21 4 40.0 5 45.5 9 42.9
7 LADOLIMA TIMUR 12 11 23 6 50.0 7 63.6 13 56.5
8 PAUTOLA 14 13 27 12 85.7 4 30.8 16 59.3
9 PAUMALI 8 5 13 7 87.5 3 60.0 10 76.9
10 KOTOWUJI BARAT 9 13 22 4 44.4 13 100.0 17 77.3
11 KOTOWUJI TIMUR 7 13 20 7 100.0 16 123.1 23 115.0
12 KELI 12 12 24 11 91.7 6 50.0 17 70.8
13 NGERA 13 17 30 8 61.5 0 0.0 8 26.7
14 UDIWOROWATU 13 12 25 8 61.5 4 33.3 12 48.0
15 WITUROMBAUA 6 21 27 5 83.3 5 23.8 10 37.0
16 KOTODIRUMALI 10 11 21 9 90.0 9 81.8 18 85.7
JUMLAH (KECAMATAN) 171 205 376 117 68.4 116 57 233 62.0

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 37

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

JUMLAH DESA/KELURAHAN % DESA/KELURAHAN


NO DESA PUSKESMAS
DESA/KELURAHAN UCI UCI

1 2 3 4 5 6
1 MBAENUAMURI MAUNORI 1 1 100.0
2 LEWANGERA 1 1 100.0
3 WAJO 1 1 100.0
4 WAJO TIMUR 1 1 100.0
5 LADOLIMA UTARA 1 1 100.0
6 LADOLIMA 1 1 100.0
7 LADOLIMA TIMUR 1 1 100.0
8 PAUTOLA 1 1 100.0
9 PAUMALI 1 1 100.0
10 KOTOWUJI BARAT 1 1 100.0
11 KOTOWUJI TIMUR 1 - 0.0
12 KELI 1 1 100.0
13 NGERA 1 1 100.0
14 UDIWOROWATU 1 1 100.0
15 WITUROMBAUA 1 1 100.0
16 KOTODIRUMALI 1 1 100.0
JUMLAH (KECAMATAN) 16 15 93.8

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 38

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B0 (0 -7 HARI) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

BAYI DIIMUNISASI
HB0
JUMLAH LAHIR HIDUP BCG
NO DESA PUSKESMAS < 24 Jam 1 - 7 Hari
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 MBAENUAMURI MAUNORI 5 10 15 5 100.0 10 100.0 15 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 5 100.0 10 100.0 15 100.0
2 LEWANGERA 2 14 16 2 100.0 14 100.0 16 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 2 100.0 14 100.0 16 100.0
3 WAJO 5 6 11 5 100.0 6 100.0 11 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 5 100.0 6 100.0 11 100.0
4 WAJO TIMUR 3 7 10 3 100.0 7 100.0 10 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 3 100.0 7 100.0 10 100.0
5 LADOLIMA UTARA 7 4 11 7 100.0 4 100.0 11 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 7 100.0 4 100.0 11 100.0
6 LADOLIMA 3 8 11 3 100.0 8 100.0 11 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 3 100.0 8 100.0 11 100.0
7 LADOLIMA TIMUR 5 5 10 5 100.0 5 100.0 10 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 5 100.0 5 100.0 10 100.0
8 PAUTOLA 6 6 12 6 100.0 6 100.0 12 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 6 100.0 6 100.0 12 100.0
9 PAUMALI 2 4 6 2 100.0 4 100.0 6 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 2 100.0 4 100.0 6 100.0
10 KOTOWUJI BARAT 5 8 13 5 100.0 8 100.0 13 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 5 100.0 8 100.0 13 100.0
11 KOTOWUJI TIMUR 6 9 15 6 100.0 9 100.0 15 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 6 100.0 9 100.0 15 100.0
12 KELI 8 4 12 8 100.0 3 75.0 11 91.7 - 0.0 - 0.0 0 0.0 8 100.0 4 100.0 12 100.0
13 NGERA 6 13 19 6 100.0 13 100.0 19 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 6 100.0 13 100.0 19 100.0
14 UDIWOROWATU 9 7 16 9 100.0 7 100.0 16 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 8 88.9 7 100.0 15 93.8
15 WITUROMBAUA 3 9 12 3 100.0 9 100.0 12 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 3 2.0 9 100.0 12 100.0
16 KOTODIRUMALI 6 6 12 6 100.0 6 100.0 12 100.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 6 100.0 6 100.0 12 100.0
JUMLAH (KECAMATAN) 81 120 201 81 100.0 119 99.2 200 99.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0 80 98.8 120 100.0 200 99.5

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 39

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-Hib 3, POLIO 4*, CAMPAK/MR, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
(SURVIVING DPT-HB-Hib3 POLIO 4* CAMPAK/MR IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO DESA PUSKESMAS INFANT)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 MBAENUAMURI MAUNORI 6 11 17 6 100.0 9 81.8 15 88.2 6 100.0 9 81.8 15 88.2 5 83.3 10 90.9 15 88.2 5 83.3 10 90.9 15 88.2
2 LEWANGERA 5 9 14 5 100.0 8 88.9 13 92.9 5 100.0 8 88.9 13 92.9 4 80.0 9 100.0 13 92.9 4 80.0 9 100.0 13 92.9
3 WAJO 7 15 22 7 100.0 12 80.0 19 86.4 7 100.0 12 80.0 19 86.4 6 85.7 14 93.3 20 90.9 6 85.7 14 93.3 20 90.9
4 WAJO TIMUR 5 6 11 5 100.0 5 83.3 10 90.9 5 100.0 5 83.3 10 90.9 4 80.0 6 100.0 10 90.9 4 80.0 6 100.0 10 90.9
5 LADOLIMA UTARA 6 8 14 6 100.0 7 87.5 13 92.9 6 100.0 7 87.5 13 92.9 5 83.3 7 87.5 12 85.7 5 83.3 7 87.5 12 85.7
6 LADOLIMA 7 10 17 6 85.7 8 80.0 14 82.4 6 85.7 8 80.0 14 82.4 6 85.7 9 90.0 15 88.2 6 85.7 9 90.0 15 88.2
7 LADOLIMA TIMUR 5 9 14 4 80.0 8 88.9 12 85.7 4 80.0 8 88.9 12 85.7 4 80.0 9 100.0 13 92.9 4 80.0 9 100.0 13 92.9
8 PAUTOLA 5 12 17 4 80.0 10 83.3 14 82.4 4 80.0 10 83.3 14 82.4 4 80.0 10 83.3 14 82.4 4 80.0 10 83.3 14 82.4
9 PAUMALI 3 6 9 3 100.0 4 66.7 7 77.8 3 100.0 4 66.7 7 77.8 3 100.0 5 83.3 8 88.9 3 100.0 5 83.3 8 88.9
10 KOTOWUJI BARAT 6 9 15 6 100.0 8 88.9 14 93.3 6 100.0 8 88.9 14 93.3 6 100.0 8 88.9 14 93.3 6 100.0 8 88.9 14 93.3
11 KOTOWUJI TIMUR 6 7 13 6 100.0 6 85.7 12 92.3 6 100.0 6 85.7 12 92.3 4 66.7 6 85.7 10 76.9 4 66.7 6 85.7 10 76.9
12 KELI 8 8 16 8 100.0 7 87.5 15 93.8 8 100.0 7 87.5 15 93.8 7 87.5 8 100.0 15 93.8 7 87.5 8 100.0 15 93.8
13 NGERA 7 8 15 7 100.0 7 87.5 14 93.3 7 100.0 7 87.5 14 93.3 6 85.7 8 100.0 14 93.3 6 85.7 8 100.0 14 93.3
14 UDIWOROWATU 6 10 16 6 100.0 8 80.0 14 87.5 6 100.0 8 80.0 14 87.5 5 83.3 10 100.0 15 93.8 5 83.3 10 100.0 15 93.8
15 WITUROMBAUA 6 12 18 6 100.0 10 83.3 16 88.9 6 100.0 10 83.3 16 88.9 5 83.3 11 91.7 16 88.9 5 83.3 11 91.7 16 88.9
16 KOTODIRUMALI 7 15 22 7 100.0 12 80.0 19 86.4 7 100.0 13 86.7 20 90.9 6 85.7 15 100.0 21 95.5 6 85.7 15 100.0 21 95.5

JUMLAH (KECAMATAN) 95 155 250 92 96.8 129 83.2 221 88.4 92 96.8 130 83.9 222 88.8 80 84.2 145 93.5 225 90.0 80 84.2 145 93.5 225 90.0

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


Keterangan:
*khusus untuk provinsi DIY, diisi dengan imunisasi IPV dosis ke 3
MR = measles rubella
TABEL 40

CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB-Hib 4 DAN CAMPAK/MR2 PADA ANAK USIA DIBAWAH DUA TAHUN (BADUTA)
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

BADUTA DIIMUNISASI
JUMLAH BADUTA DPT-HB-Hib4 CAMPAK/MR2
NO DESA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 MBAENUAMURI MAUNORI 21 25 46 6 28.6 3 12.0 9 19.6 1 4.8 3 12.0 4 8.7
2 LEWANGERA 16 18 34 4 25.0 4 22.2 8 23.5 2 12.5 3 16.7 5 14.7
3 WAJO 20 22 42 3 15.0 1 4.5 4 9.5 1 5.0 1 4.5 2 4.8
4 WAJO TIMUR 7 9 16 0 0.0 1 11.1 1 6.3 1 14.3 1 11.1 2 12.5
5 LADOLIMA UTARA 10 11 21 0 0.0 1 9.1 1 4.8 1 10.0 1 9.1 2 9.5
6 LADOLIMA 14 15 29 1 7.1 1 6.7 2 6.9 2 14.3 2 13.3 4 13.8
7 LADOLIMA TIMUR 17 18 35 0 0.0 1 5.6 1 2.9 1 5.9 2 11.1 3 8.6
8 PAUTOLA 16 18 34 4 25.0 2 11.1 6 17.6 1 6.3 1 5.6 2 5.9
9 PAUMALI 7 9 16 1 14.3 1 11.1 2 12.5 1 14.3 1 11.1 2 12.5
10 KOTOWUJI BARAT 13 14 27 0 0.0 1 7.1 1 3.7 1 7.7 2 14.3 3 11.1
11 KOTOWUJI TIMUR 15 17 32 0 0.0 1 5.9 1 3.1 1 6.7 1 5.9 2 6.3
12 KELI 13 15 28 1 7.7 1 6.7 2 7.1 1 7.7 1 6.7 2 7.1
13 NGERA 11 12 23 5 45.5 1 8.3 6 26.1 1 9.1 3 25.0 4 17.4
14 UDIWOROWATU 13 16 29 1 7.7 2 12.5 3 10.3 1 7.7 2 12.5 3 10.3
15 WITUROMBAUA 20 24 44 0 0.0 1 4.2 1 2.3 3 15.0 2 8.3 5 11.4
16 KOTODIRUMALI 18 23 41 0 0.0 1 4.3 1 2.4 1 5.6 2 8.7 3 7.3

JUMLAH (KECAMATAN) 231 266 497 26 11.3 23 8.6 49 9.9 20 8.7 28 10.5 48 9.7

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 41

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
NO DESA PUSKESMAS MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 MBAENUAMURI MAUNORI 21 19 90.5 86 78 90.7 107 97 90.7
2 LEWANGERA 13 13 100.0 86 85 98.8 99 98 99.0
3 WAJO 23 19 82.6 75 64 85.3 98 83 84.7
4 WAJO TIMUR 3 3 100.0 31 31 100.0 34 34 100.0
5 LADOLIMA UTARA 10 10 100.0 44 44 100.0 54 54 100.0
6 LADOLIMA 11 11 100.0 47 47 100.0 58 58 100.0
7 LADOLIMA TIMUR 13 13 100.0 54 54 100.0 67 67 100.0
8 PAUTOLA 15 15 100.0 62 59 95.2 77 74 96.1
9 PAUMALI 7 2 28.6 20 18 90.0 27 20 74.1
10 KOTOWUJI BARAT 10 9 90.0 59 50 84.7 69 59 85.5
11 KOTOWUJI TIMUR 6 4 66.7 70 64 91.4 76 68 89.5
12 KELI 13 10 76.9 55 48 87.3 68 58 85.3
13 NGERA 10 9 90.0 44 43 97.7 54 52 96.3
14 UDIWOROWATU 15 13 86.7 53 33 62.3 68 46 67.6
15 WITUROMBAUA 16 13 81.3 76 63 82.9 92 76 82.6
16 KOTODIRUMALI 10 10 100.0 48 42 87.5 58 52 89.7
JUMLAH (KECAMATAN) 196 173 88.3 910 823 90.4 1,106 996 90.1

Sumber: Program GIZI UPTD Puskesmas MAUNORI


Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus.
Untuk perhitungan anak balita 12-59 bulan yang mendapat vitamin A menggunakan data bulan Agustus.
TABEL 42

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PELAYANAN KESEHATAN BALITA


JUMLAH BALITA
NO DESA PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 MBAENUAMURI MAUNORI 45 47 92 45 100.0 40 85.1 85 92.4
2 LEWANGERA 49 43 92 35 71.4 35 81.4 70 76.1
3 WAJO 42 43 85 30 71.4 40 93.0 70 82.4
4 WAJO TIMUR 20 20 40 15 75.0 11 55.0 26 65.0
5 LADOLIMA UTARA 21 36 57 15 71.4 50 138.9 65 114.0
6 LADOLIMA 26 28 54 23 88.5 15 53.6 38 70.4
7 LADOLIMA TIMUR 30 32 62 24 80.0 23 71.9 47 75.8
8 PAUTOLA 33 34 67 25 75.8 30 88.2 55 82.1
9 PAUMALI 10 16 26 10 100.0 7 43.8 17 65.4
10 KOTOWUJI BARAT 33 40 39 27 81.8 30 75.0 57 146.2
11 KOTOWUJI TIMUR 39 45 84 31 79.5 31 68.9 62 73.8
12 KELI 33 38 71 30 90.9 29 76.3 59 83.1
13 NGERA 22 34 56 25 113.6 15 44.1 40 71.4
14 UDIWOROWATU 23 34 57 30 130.4 15 44.1 45 78.9
15 WITUROMBAUA 45 34 79 32 71.1 20 58.8 52 65.8
16 KOTODIRUMALI 32 29 61 20 62.5 15 51.7 35 57.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 503 553 1,022 417 82.9 406 73 823 80.5

Sumber: Program GIZI UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 43

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

BALITA
DITIMBANG
NO DESA PUSKESMAS JUMLAH SASARAN BALITA (S)
JUMLAH (D) % (D/S)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 MBAENUAMURI MAUNORI 45 47 92 39 44 83 86.7 93.6 90.2
2 LEWANGERA 49 43 92 47 42 89 95.9 97.7 96.7
3 WAJO 42 43 85 38 43 81 90.5 100.0 95.3
4 WAJO TIMUR 20 20 40 20 20 40 100.0 100.0 100.0
5 LADOLIMA UTARA 21 36 57 21 36 57 100.0 100.0 100.0
6 LADOLIMA 26 28 54 26 28 54 100.0 100.0 100.0
7 LADOLIMA TIMUR 30 32 62 30 30 60 100.0 93.8 96.8
8 PAUTOLA 33 34 67 32 33 65 97.0 97.1 97.0
9 PAUMALI 10 16 26 10 16 26 100.0 100.0 100.0
10 KOTOWUJI BARAT 33 40 73 29 34 63 87.9 85.0 86.3
11 KOTOWUJI TIMUR 39 45 84 35 36 71 89.7 80.0 84.5
12 KELI 33 38 71 33 27 60 100.0 71.1 84.5
13 NGERA 22 34 56 22 27 49 100.0 79.4 87.5
14 UDIWOROWATU 23 34 57 21 30 51 91.3 88.2 89.5
15 WITUROMBAUA 45 34 79 43 32 75 95.6 94.1 94.9
16 KOTODIRUMALI 32 29 61 28 23 51 87.5 79.3 83.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 503 553 1,056 474 501 975 94.2 90.6 92.3

Sumber: Program GIZI UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 44

STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN BB/TB MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

JUMLAH BALITA BALITA GIZI KURANG (BB/U) JUMLAH BALITA BALITA PENDEK (TB/U) BALITA KURUS (BB/TB)
JUMLAH BALITA
0-59 BULAN 0-59 BULAN
NO DESA PUSKESMAS 0-59 BULAN
YANG YANG DIUKUR
JUMLAH % JUMLAH % YANG DIUKUR JUMLAH %
DITIMBANG TINGGI BADAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 MBAENUAMURI MAUNORI 83 7 8.4 83 12 14.5 83 10 12.0
2 LEWANGERA 89 8 9.0 89 34 38.2 89 7 7.9
3 WAJO 81 2 2.5 81 14 17.3 81 7 8.6
4 WAJO TIMUR 40 5 12.5 40 8 20.0 40 9 22.5
5 LADOLIMA UTARA 57 1 1.8 57 17 29.8 57 12 21.1
6 LADOLIMA 54 3 5.6 54 9 16.7 54 13 24.1
7 LADOLIMA TIMUR 60 3 5.0 60 7 11.7 60 16 26.7
8 PAUTOLA 65 7 10.8 65 23 35.4 65 5 7.7
9 PAUMALI 26 8 30.8 26 11 42.3 26 3 11.5
10 KOTOWUJI BARAT 63 2 3.2 63 24 38.1 63 7 11.1
11 KOTOWUJI TIMUR 71 2 2.8 71 36 50.7 71 5 7.0
12 KELI 60 5 8.3 60 34 56.7 60 8 13.3
13 NGERA 49 2 4.1 49 17 34.7 49 5 10.2
14 UDIWOROWATU 51 8 15.7 51 34 66.7 51 4 7.8
15 WITUROMBAUA 75 5 6.7 75 23 30.7 75 11 14.7
16 KOTODIRUMALI 51 6 11.8 51 16 31.4 51 7 13.7
JUMLAH (KECAMATAN) 975 74 7.6 975 319 32.7 975 129 13.2

Sumber: Program GIZI UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 45

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) PESERTA DIDIK SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PESERTA DIDIK SEKOLAH SEKOLAH


KELAS 1 SD/MI KELAS 7 SMP/MTS KELAS 10 SMA/MA SD/MI SMP/MTS SMA/MA
NO DESA PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT JUMLAH MENDAPAT JUMLAH MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT
PESERTA PELAYANAN % PESERTA PELAYANAN % PESERTA PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN %
DIDIK KESEHATAN DIDIK KESEHATAN DIDIK KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 MBAENUAMURI MAUNORI 35 27 77.1 36 33 91.7 - - #DIV/0! 3 3 100.0 1 1 100.0 - - #DIV/0!
2 LEWANGERA 16 16 100.0 - - #DIV/0! - - #DIV/0! 1 1 100.0 - - #DIV/0! - - #DIV/0!
3 WAJO 19 18 94.7 66 59 89.4 - - #DIV/0! 1 1 100.0 1 1 100.0 - - #DIV/0!
4 WAJO TIMUR 11 10 90.9 - - #DIV/0! 85 63 74.1 1 1 100.0 - - #DIV/0! 1 1 100.0
5 LADOLIMA UTARA 14 13 92.9 - - #DIV/0! - - #DIV/0! 1 1 100.0 - - #DIV/0! - - #DIV/0!
6 LADOLIMA 20 13 65.0 51 47 92.2 - - #DIV/0! 1 1 100.0 1 1 100.0 - - #DIV/0!
7 LADOLIMA TIMUR 23 21 91.3 - - #DIV/0! - - #DIV/0! 1 1 100.0 - - #DIV/0! - - #DIV/0!
8 PAUTOLA 19 16 84.2 35 30 85.7 - - #DIV/0! 2 2 100.0 1 1 100.0 - - #DIV/0!
9 PAUMALI 0 0 #DIV/0! - - #DIV/0! - - #DIV/0! 1 0 0.0 - - #DIV/0! - - #DIV/0!
10 KOTOWUJI BARAT 15 14 93.3 - - #DIV/0! - - #DIV/0! 1 1 100.0 - - #DIV/0! - - #DIV/0!
11 KOTOWUJI TIMUR 23 21 91.3 - - #DIV/0! - - #DIV/0! 2 2 100.0 - - #DIV/0! - - #DIV/0!
12 KELI 13 12 92.3 - - #DIV/0! - - #DIV/0! 3 2 66.7 - - #DIV/0! - - #DIV/0!
13 NGERA 15 15 100.0 - - #DIV/0! - - #DIV/0! 2 2 100.0 - - #DIV/0! - - #DIV/0!
14 UDIWOROWATU 13 12 92.3 19 19 100.0 - - #DIV/0! 1 1 100.0 1 1 100.0 - - #DIV/0!
15 WITUROMBAUA 20 17 85.0 - - #DIV/0! - - #DIV/0! 2 2 100.0 - - #DIV/0! - - #DIV/0!
16 KOTODIRUMALI 19 18 94.7 40 39 97.5 58 58 100.0 2 2 100.0 1 1 100.0 1 1 100.0
JUMLAH (KECAMATAN) 275 243 88.4 247 227 91.9 143 121 84.6 25 23 92.0 6 6 100.0 2 2 100.0

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 46

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


NO DESA PUSKESMAS JUMLAH KASUS TUMPATAN GIGI PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ JUMLAH KASUS
% KASUS DIRUJUK
GIGI TETAP TETAP PENCABUTAN DIRUJUK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 MBAENUAMURI MAUNORI 55 2 2 1.0 1 0.02
2 LEWANGERA 16 0 2 0.0 0 0.0
3 WAJO 12 0 1 0.0 0 0.0
4 WAJO TIMUR 5 0 1 0.0 0 0.0
5 LADOLIMA UTARA 3 0 0 #DIV/0! 0 0.0
6 LADOLIMA 16 0 0 #DIV/0! 0 0.0
7 LADOLIMA TIMUR 4 0 0 #DIV/0! 0 0.0
8 PAUTOLA 13 0 1 0.0 0 0.0
9 PAUMALI 5 0 1 0.0 0 0.0
10 KOTOWUJI BARAT 9 0 0 #DIV/0! 0 0.0
11 KOTOWUJI TIMUR 22 0 2 0.0 0 0.0
12 KELI 11 0 2 0.0 0 0.0
13 NGERA 4 0 0 #DIV/0! 0 0.0
14 UDIWOROWATU 42 2 4 0.5 0 0.0
15 WITUROMBAUA 28 0 1 0.0 0 0.0
16 KOTODIRUMALI 27 0 2 0.0 1 0.04
JUMLAH (KECAMATAN) 272 4 19 0.2 2 0.01

Sumber: Pengelola UKGS


Keterangan: pelayanan kesehatan gigi meliputi seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas
TABEL 47

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH JUMLAH SD/ JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO DESA PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 MBAENUAMURI MAUNORI 3 3 100.0 3 100.0 87 88 175 83 95.4 81 92.0 164 93.7 5 7 12 5 100.0 7 100.0 12 100.0
2 LEWANGERA 1 1 100.0 1 100.0 44 55 99 43 97.7 54 98.2 97 98.0 1 - 1 1 100.0 - #DIV/0! 1 100.0
3 WAJO 1 1 100.0 1 100.0 57 51 108 52 91.2 50 98.0 102 94.4 3 1 4 3 100.0 1 100.0 4 100.0
4 WAJO TIMUR 1 1 100.0 1 100.0 30 32 62 28 93.3 32 100.0 60 96.8 - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 LADOLIMA UTARA 1 1 100.0 1 100.0 46 39 85 44 95.7 39 100.0 83 97.6 2 3 5 2 100.0 3 100.0 5 100.0
6 LADOLIMA 1 1 100.0 1 100.0 71 59 130 52 73.2 39 66.1 91 70.0 - 1 1 - #DIV/0! 1 100.0 1 100.0
7 LADOLIMA TIMUR 1 1 100.0 1 100.0 61 67 128 59 96.7 63 94.0 122 95.3 6 4 10 6 100.0 4 100.0 10 100.0
8 PAUTOLA 2 2 100.0 2 100.0 74 47 121 65 87.8 40 85.1 105 86.8 - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 PAUMALI 1 0 0.0 0 0.0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 KOTOWUJI BARAT 1 1 100.0 1 100.0 55 31 86 24 43.6 23 74.2 47 54.7 - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 KOTOWUJI TIMUR 2 2 100.0 2 100.0 61 63 124 51 83.6 54 85.7 105 84.7 2 1 3 2 100.0 1 100.0 3 100.0
12 KELI 3 2 66.7 2 66.7 41 43 84 39 95.1 40 93.0 79 94.0 2 - 2 2 100.0 - #DIV/0! 2 100.0
13 NGERA 2 2 100.0 2 100.0 59 51 110 56 94.9 51 100.0 107 97.3 - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 UDIWOROWATU 1 1 100.0 1 100.0 42 54 96 42 100.0 53 98.1 95 99.0 1 2 3 1 100.0 2 100.0 3 100.0
15 WITUROMBAUA 2 2 100.0 2 100.0 62 62 124 57 91.9 57 91.9 114 91.9 - 1 1 - #DIV/0! 1 100.0 1 100.0
16 KOTODIRUMALI 2 2 100.0 2 100.0 55 51 106 53 96.4 50 98.0 103 97.2 2 2 4 2 100.0 2 100.0 4 100.0
JUMLAH (KECAMATAN) 25 23 92.0 23 92.0 845 793 1,638 748 88.5 726 91.6 1,474 90.0 24 22 46 24 100.0 22 100.0 46 100.0

Sumber: Program KIA- Kb UPTS Puskesmas MAUNORI


TABEL 48

PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PENDUDUK USIA 15-59 TAHUN


MENDAPAT PELAYANAN SKRINING KESEHATAN SESUAI
BERISIKO
STANDAR
JUMLAH
NO DESA PUSKESMAS LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 MBAENUAMURI MAUNORI 424 461 885 51 12.0 29 6.3 80 9.0 12 23.5 27 93.1 39 48.8
2 LEWANGERA 239 297 536 35 14.6 42 14.1 77 14.4 8 22.9 21 50.0 29 37.7
3 WAJO 404 390 794 29 7.2 58 14.9 87 11.0 11 37.9 28 48.3 39 44.8
4 WAJO TIMUR 138 156 294 31 22.5 62 39.7 93 31.6 0.0 0.0 0 0.0
5 LADOLIMA UTARA 189 201 390 18 9.5 31 15.4 49 12.6 0.0 0.0 0 0.0
6 LADOLIMA 216 287 503 43 19.9 37 12.9 80 15.9 10 23.3 32 86.5 42 52.5
7 LADOLIMA TIMUR 219 228 447 57 26.0 57 25.0 114 25.5 14 24.6 18 31.6 32 28.1
8 PAUTOLA 338 357 695 35 10.4 45 12.6 80 11.5 0.0 0.0 0 0.0
9 PAUMALI 77 100 177 28 36.4 28 28.0 56 31.6 0.0 0.0 0 0.0
10 KOTOWUJI BARAT 225 216 441 35 15.6 64 29.6 99 22.4 12 34.3 32 50.0 44 44.4
11 KOTOWUJI TIMUR 308 312 620 57 18.5 41 13.1 98 15.8 14 24.6 24 58.5 38 38.8
12 KELI 243 252 495 12 4.9 32 12.7 44 8.9 0.0 0.0 0 0.0
13 NGERA 256 259 515 21 8.2 19 7.3 40 7.8 0.0 0.0 0 0.0
14 UDIWOROWATU 262 283 545 78 29.8 57 20.1 135 24.8 27 34.6 35 61.4 62 45.9
15 WITUROMBAUA 170 195 365 60 35.3 42 21.5 102 27.9 25 41.7 46 109.5 71 69.6
16 KOTODIRUMALI 229 297 526 75 32.8 58 19.5 133 25.3 30 40.0 31 53.4 61 45.9
JUMLAH (KECAMATAN) 3,937 4,291 8,228 665 16.9 702 16.4 1,367 16.6 163 24.5 294 41.9 457 33.4

Sumber: PROGRAM P2/ PTM UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

USIA LANJUT (60TAHUN+)


NO DESA PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 MBAENUAMURI MAUNORI 84 103 187 38 45.2 53 51.5 91 48.7
2 LEWANGERA 61 60 121 45 73.8 60 100.0 105 86.8
3 WAJO 54 56 110 7 13.0 3 5.4 10 9.1
4 WAJO TIMUR 23 26 49 19 82.6 27 103.8 46 93.9
5 LADOLIMA UTARA 32 38 70 9 28.1 29 76.3 38 54.3
6 LADOLIMA 31 36 67 26 83.9 19 52.8 45 67.2
7 LADOLIMA TIMUR 42 46 88 39 92.9 35 76.1 74 84.1
8 PAUTOLA 65 75 140 25 38.5 19 25.3 44 31.4
9 PAUMALI 22 22 44 20 90.9 18 81.8 38 86.4
10 KOTOWUJI BARAT 56 54 110 12 21.4 14 25.9 26 23.6
11 KOTOWUJI TIMUR 57 70 127 8 14.0 18 25.7 26 20.5
12 KELI 59 58 117 32 54.2 29 50.0 61 52.1
13 NGERA 30 32 62 23 76.7 21 65.6 44 71.0
14 UDIWOROWATU 65 60 125 25 38.5 49 81.7 74 59.2
15 WITUROMBAUA 99 98 197 18 18.2 32 32.7 50 25.4
16 KOTODIRUMALI 80 105 185 56 70.0 61 58.1 117 63.2
JUMLAH (KECAMATAN) 860 939 1,799 402 46.7 487 51.9 889 49.4

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 50

PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PUSKESMAS

MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
NO PUSKESMAS DESA MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN PENJARINGAN PENJARINGAN
KEGIATAN PENJARINGAN
KELAS IBU HAMIL ORIENTASI P4K KESEHATAN KELAS 7 KESEHATAN KELAS 1, 7,
KESEHATAN REMAJA KESEHATAN KELAS 1
DAN 10 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 MAUNORI MBAENUAMURI v v v v v v
2 LEWANGERA v v v v v v
3 WAJO v v v v v v
4 WAJO TIMUR v v v v v v
5 LADOLIMA UTARA v v v v v v
6 LADOLIMA v v v v v v
7 LADOLIMA TIMUR v v v v v v
8 PAUTOLA v v v v v v
9 PAUMALI v v v v v v
10 KOTOWUJI BARAT v v v v v v
11 KOTOWUJI TIMUR v v v v v v
12 KELI v v v v v v
13 NGERA v v v v v v
14 UDIWOROWATU v v v v v v
15 WITUROMBAUA v v v v v v
16 KOTODIRUMALI v v v v v v
JUMLAH (KECAMATAN) 16 16 16 16 16 16 16
PERSENTASE 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0

Sumber: Program KIA-KB UPTD Puskesmas MAUNORI


catatan: diisi dengan tanda "V"
TABEL 51

JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS ,KASUS TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS ANAK, CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
DAN CASE DETECTION RATE (CDR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS YANG


JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS KASUS
MENDAPATKAN PELAYANAN
TUBERKULOSIS
NO DESA PUSKESMAS SESUAI STANDAR LAKI-LAKI PEREMPUAN
TIDAK SESUAI LAKI-LAKI + ANAK 0-14
SESUAI STANDAR + TIDAK SESUAI TAHUN
STANDAR JUMLAH % JUMLAH % PEREMPUAN
STANDAR
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 MBAENUAMURI MAUNORI 9 - 9 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 -
2 LEWANGERA 5 - 5 - 0.0 1 100.0 1 -
3 WAJO 5 - 5 - 0.0 1 100.0 1 -
4 WAJO TIMUR 3 - 3 1 50.0 1 50.0 2 -
5 LADOLIMA UTARA - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 -
6 LADOLIMA - - 0 2 100.0 - 0.0 2 -
7 LADOLIMA TIMUR 2 - 2 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 -
8 PAUTOLA 1 - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 -
9 PAUMALI 1 - 1 1 100.0 - 0.0 1 -
10 KOTOWUJI BARAT 1 - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 -
11 KOTOWUJI TIMUR 6 - 6 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 -
12 KELI 3 - 3 1 100.0 - 0.0 1 -
13 NGERA 1 - 1 - 0.0 1 100.0 1 -
14 UDIWOROWATU 7 - 7 - 0.0 1 100.0 1 -
15 WITUROMBAUA 6 - 6 - 0.0 1 100.0 1 -
16 KOTODIRUMALI 5 - 5 1 50.0 1 50.0 2 -
JUMLAH (KECAMATAN) 55 0 55 6 46.2 7 53.8 13 0
JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS 0

PERSENTASE ORANG TERDUGA TUBERKULOSIS MENDAPATKAN PELAYANAN TUBERKULOSIS SESUAI STANDAR #DIV/0!

CNR SEMUA KASUS TUBERKULOSIS PER 100.000 PENDUDUK #DIV/0!

PERKIRAAN INSIDEN TUBERKULOSIS (DALAM ABSOLUT) BERDASARKAN MODELING TAHUN .............................. 0


CASE DETECTION RATE (%) #DIV/0!

CAKUPAN PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS ANAK (%) #DIV/0!

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah Tahanan, Dokter Praktek Mandiri, Klinik dll
TABEL 52

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

JUMLAH KASUS JUMLAH SEMUA KASUS


TUBERKULOSIS PARU TUBERKULOSIS ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) ANGKA PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN
JUMLAH
TERKONFIRMASI TERDAFTAR DAN DIOBATI*) TUBERKULOSIS PARU TERKONFIRMASI (COMPLETE RATE) SEMUA KASUS (SUCCESS RATE/SR) SEMUA KASUS
KEMATIAN
BAKTERIOLOGIS YANG BAKTERIOLOGIS TUBERKULOSIS TUBERKULOSIS
SELAMA
PUSKESMAS TERDAFTAR DAN DIOBATI
*)
NO DESA PENGOBATAN
TUBERKULOSIS
LAKI-LAKI PEREMPUAN L+P LAKI-LAKI PEREMPUAN L+P LAKI-LAKI PEREMPUAN L+P

L P L+P L P L+P JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 MBAENUAMURI MAUNORI - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
2 LEWANGERA - 1 1 - 1 1 #DIV/0! 1 100.0 1 100.0 - #DIV/0! - 0.0 0 0.0 0 #DIV/0! 1 100.0 1 100.0 - 0.0
3 WAJO - 1 1 - 1 1 #DIV/0! 1 100.0 1 100.0 - #DIV/0! - 0.0 0 0.0 0 #DIV/0! 1 100.0 1 100.0 - 0.0
4 WAJO TIMUR 1 1 2 1 1 2 0.0 0.0 0 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 2 100.0
5 LADOLIMA UTARA - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
6 LADOLIMA 2 - 2 2 - 2 0.0 #DIV/0! 0 0.0 2 100.0 - #DIV/0! 2 100.0 2 100.0 0 #DIV/0! 2 100.0 - 0.0
7 LADOLIMA TIMUR - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
8 PAUTOLA - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
9 PAUMALI 1 - 1 1 - 1 0.0 #DIV/0! 0 0.0 - 0.0 - #DIV/0! 0 0.0 0 0.0 0 #DIV/0! 0 0.0 - 0.0
10 KOTOWUJI BARAT - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
11 KOTOWUJI TIMUR - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
12 KELI 1 - 1 1 - 1 0.0 #DIV/0! 0 0.0 - 0.0 - #DIV/0! 0 0.0 0 0.0 0 #DIV/0! 0 0.0 - 0.0
13 NGERA - 1 1 - 1 1 #DIV/0! 1 100.0 1 100.0 - #DIV/0! - 0.0 0 0.0 0 #DIV/0! 1 100.0 1 100.0 - 0.0
14 UDIWOROWATU - 1 1 - 1 1 #DIV/0! 1 100.0 1 100.0 - #DIV/0! - 0.0 0 0.0 0 #DIV/0! 1 100.0 1 100.0 - 0.0
15 WITUROMBAUA - 1 1 - 1 1 #DIV/0! 1 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 1 100.0 1 100.0 0 #DIV/0! 2 200.0 2 200.0 - 0.0
16 KOTODIRUMALI 1 1 2 1 1 2 1 100.0 0.0 1 50.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 1 100.0 0 0.0 1 50.0 - 0.0

JUMLAH (KECAMATAN) 6 7 13 6 7 13 1 16.7 5 71.4 6 46.2 2 33.3 1 14.3 3 23.1 3 50.0 6 85.7 9 69.2 2 15.4

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


Keterangan:
*) Kasus Tuberkulosis terdaftar dan diobati berdasarkan kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap
Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah Tahanan, Dokter Praktek Mandiri, Klinik dll
TABEL 53

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

REALISASI PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA


BALITA BATUK ATAU KESUKARAN BERNAPAS
BALITA
BATUK BUKAN
PERKIRAAN PNEUMONIA
JUMLAH PERSENTASE PNEUMONIA
NO DESA PUSKESMAS DIBERIKAN PNEUMONIA PNEUMONIA
BERAT
JUMLAH
BALITA YANG
JUMLAH TATALAKSANA BALITA
KUNJUNGAN STANDAR (DIHITUNG
DIBERIKAN %
TATALAKSANA
NAPAS / LIHAT TDDK*)
STANDAR L P L P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 MBAENUAMURI MAUNORI 92 50 50 100.0 4 - - - - 0 0 0 0.0 96 185 281
2 LEWANGERA 92 85 85 100.0 4 - - - - 0 0 0 0.0 104 125 229
3 WAJO 85 24 24 100.0 4 - - - - 0 0 0 0.0 84 110 194
4 WAJO TIMUR 40 12 12 100.0 2 - - - - 0 0 0 0.0 131 141 272
5 LADOLIMA UTARA 57 7 7 100.0 2 - - - - 0 0 0 0.0 127 86 213
6 LADOLIMA 54 30 30 100.0 2 - - - - 0 0 0 0.0 90 113 203
7 LADOLIMA TIMUR 62 23 23 100.0 3 - - - - 0 0 0 0.0 134 173 307
8 PAUTOLA 67 27 27 100.0 3 - - - - 0 0 0 0.0 81 122 203
9 PAUMALI 26 13 13 100.0 1 - - - - 0 0 0 0.0 79 53 132
10 KOTOWUJI BARAT 39 33 33 100.0 2 - - - - 0 0 0 0.0 63 65 128
11 KOTOWUJI TIMUR 84 49 49 100.0 4 - - - - 0 0 0 0.0 72 80 152
12 KELI 71 17 17 100.0 3 - - - - 0 0 0 0.0 58 52 110
13 NGERA 56 22 22 100.0 2 - - - - 0 0 0 0.0 63 87 150
14 UDIWOROWATU 57 70 70 100.0 2 - - - - 0 0 0 0.0 189 165 354
15 WITUROMBAUA 79 32 32 100.0 3 - - - - 0 0 0 0.0 75 118 193
16 KOTODIRUMALI 61 45 45 100.0 3 - - - - 0 0 0 0.0 66 85 151

JUMLAH (KECAMATAN) 1,022 539 539 100.0 44 0 0 0 0 0 0 0 0.0 1,512 1,760 3,272

Prevalensi pneumonia pada balita


Jumlah Puskesmas yang melakukan tatalaksana Standar minimal 60% 16
Persentase Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar minimal 60% 100.0%

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


Keterangan:
TABEL 54

JUMLAH KASUS HIV MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

HIV
NO KELOMPOK UMUR
PROPORSI
L P L+P KELOMPOK UMUR

1 2 3 4 5 6

1 ≤ 4 TAHUN - - 0 0.0

2 5 - 14 TAHUN - - 0 0.0

3 15 - 19 TAHUN - - 0 0.0

4 20 - 24 TAHUN - - 0 0.0

5 25 - 49 TAHUN 2 - 2 100.0

6 ≥ 50 TAHUN - - 0 0.0

JUMLAH (KECAMATAN) 2 0 2

PROPORSI JENIS KELAMIN 100.0 0.0

Jumlah estimasi orang dengan risiko terinfeksi HIV

Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan
pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar #DIV/0!

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 55

JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

KASUS BARU AIDS KASUS KUMULATIF AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
NO KELOMPOK UMUR PROPORSI PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P
UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 < 1 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! - - 0


2 1 - 4 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! - - 0
3 5 - 14 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! - - 0
4 15 - 19 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! - - 0
5 20 - 29 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! - - 0
6 30 - 39 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! - - 0
7 40 - 49 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! - - 0
8 50 - 59 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! - - 0
9 ≥ 60 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! - - 0
10 TIDAK DIKETAHUI - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! - - 0

JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru ditemukan yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 56

KASUS DIARE YANG DILAYANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

DIARE
JUMLAH TARGET DILAYANI MENDAPAT ORALIT MENDAPAT ZINC
JUMLAH PENEMUAN
NO DESA PUSKESMAS BALITA SEMUA UMUR BALITA SEMUA UMUR BALITA
PENDUDUK
SEMUA
BALITA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 MBAENUAMURI MAUNORI 1,381 16 37 21 135.4 44 118.0 21 100.0 20 45.5 21 100.0
2 LEWANGERA 1,056 16 29 8 51.6 22 77.2 8 100.0 21 95.5 8 100.0
3 WAJO 1,259 14 34 4 27.9 11 32.4 4 100.0 10 90.9 4 100.0
4 WAJO TIMUR 528 7 14 3 44.5 7 49.1 3 100.0 7 100.0 3 100.0
5 LADOLIMA UTARA 640 10 17 6 62.4 10 57.9 6 100.0 12 120.0 6 100.0
6 LADOLIMA 839 9 23 5 54.9 9 39.7 5 100.0 13 144.4 5 100.0
7 LADOLIMA TIMUR 988 10 27 8 76.5 20 75.0 8 100.0 19 95.0 8 100.0
8 PAUTOLA 1,067 11 29 8 70.8 15 52.1 8 100.0 10 66.7 8 100.0
9 PAUMALI 409 4 11 4 91.2 5 45.3 4 100.0 2 40.0 4 100.0
10 KOTOWUJI BARAT 845 7 23 10 152.1 16 70.1 10 100.0 13 81.3 10 100.0
11 KOTOWUJI TIMUR 1,034 14 28 7 49.4 23 82.4 7 100.0 14 60.9 7 100.0
12 KELI 877 12 24 6 50.1 8 33.8 6 100.0 5 62.5 6 100.0
13 NGERA 786 9 21 4 42.4 11 51.8 4 100.0 7 63.6 4 100.0
14 UDIWOROWATU 842 10 23 5 52.0 9 39.6 5 100.0 23 255.6 5 100.0
15 WITUROMBAUA 1,089 13 29 5 37.5 18 61.2 5 100.0 16 88.9 5 100.0
16 KOTODIRUMALI 1,325 10 36 19 184.7 31 86.7 19 100.0 20 64.5 19 100.0
JUMLAH (KECAMATAN) 14,965 172 404 123 71.4 259 64.1 123 100.0 212 81.9 123 100.0

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 843 270


Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI
Ket: - Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
- Persentase perkiraan jumlah kasus diare yang datang ke fasyankes besarnya sesuai dengan perkiraan daerah, namun
jika tidak tersedia maka menggunakan perkiraan 10% dari perkiraan jumlah penderita untuk semua umur dan 20% untuk balita
TABEL 57

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

KASUS BARU

NO DESA PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB

L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 MBAENUAMURI MAUNORI - - 0 - - 0 0 0 0
2 LEWANGERA - - 0 - - 0 0 0 0
3 WAJO - - 0 - - 0 0 0 0
4 WAJO TIMUR - - 0 - - 0 0 0 0
5 LADOLIMA UTARA - - 0 - - 0 0 0 0
6 LADOLIMA - - 0 - - 0 0 0 0
7 LADOLIMA TIMUR - - 0 - - 0 0 0 0
8 PAUTOLA - - 0 - - 0 0 0 0
9 PAUMALI - - 0 - - 0 0 0 0
10 KOTOWUJI BARAT - - 0 - - 0 0 0 0
11 KOTOWUJI TIMUR - - 0 - - 0 0 0 0
12 KELI - - 0 - - 0 0 0 0
13 NGERA - - 0 - - 0 0 0 0
14 UDIWOROWATU - - 0 - - 0 0 0 0
15 WITUROMBAUA - - 0 - - 0 0 0 0
16 KOTODIRUMALI - - 0 - - 0 0 0 0
JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE) PER 100.000 PENDUDUK #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 58

KASUS BARU KUSTA CACAT TINGKAT 0, CACAT TINGKAT 2, PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN,
PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN DENGAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

KASUS BARU

PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA


CACAT TINGKAT CACAT TINGKAT
NO DESA PUSKESMAS PENDERITA ANAK ANAK<15 TAHUN DENGAN
0 2
KUSTA <15 TAHUN CACAT TINGKAT 2

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 MBAENUAMURI MAUNORI 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
2 LEWANGERA 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
3 WAJO 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
4 WAJO TIMUR 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
5 LADOLIMA UTARA 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
6 LADOLIMA 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
7 LADOLIMA TIMUR 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
8 PAUTOLA 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
9 PAUMALI 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
10 KOTOWUJI BARAT 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
11 KOTOWUJI TIMUR 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
12 KELI 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
13 NGERA 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
14 UDIWOROWATU 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
15 WITUROMBAUA 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
16 KOTODIRUMALI 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! -
JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 1.000.000 PENDUDUK #DIV/0!

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 59

JUMLAH KASUS TERDAFTAR DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

KASUS TERDAFTAR
NO DESA PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 MBAENUAMURI MAUNORI - - 0 - - 0 0 0 0
2 LEWANGERA - - 0 - - 0 0 0 0
3 WAJO - - 0 - - 0 0 0 0
4 WAJO TIMUR - - 0 - - 0 0 0 0
5 LADOLIMA UTARA - - 0 - - 0 0 0 0
6 LADOLIMA - - 0 - - 0 0 0 0
7 LADOLIMA TIMUR - - 0 - - 0 0 0 0
8 PAUTOLA - - 0 - - 0 0 0 0
9 PAUMALI - - 0 - - 0 0 0 0
10 KOTOWUJI BARAT - - 0 - - 0 0 0 0
11 KOTOWUJI TIMUR - - 0 - - 0 0 0 0
12 KELI - - 0 - - 0 0 0 0
13 NGERA - - 0 - - 0 0 0 0
14 UDIWOROWATU - - 0 - - 0 0 0 0
15 WITUROMBAUA - - 0 - - 0 0 0 0
16 KOTODIRUMALI - - 0 - - 0 0 0 0
JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK #DIV/0!

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 60

PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


TAHUN 2017 TAHUN 2016
RFT PB RFT MB
NO DESA PUSKESMAS PENDERITA PBa PENDERITA MBb
L P L+P L P L+P
L P L+P JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % JMLH % % % % % %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 MBAENUAMURI MAUNORI - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 LEWANGERA - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 WAJO - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 WAJO TIMUR - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 LADOLIMA UTARA - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 LADOLIMA - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 LADOLIMA TIMUR - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 PAUTOLA - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 PAUMALI - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 KOTOWUJI BARAT - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 KOTOWUJI TIMUR - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 KELI - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 NGERA - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 UDIWOROWATU - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 WITUROMBAUA - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 KOTODIRUMALI - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI

Keterangan :
a = Penderita kusta PB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 1 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2017 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
b= Penderita kusta MB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 2 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2016 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
TABEL 61

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO DESA PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 MBAENUAMURI MAUNORI -
2 LEWANGERA -
3 WAJO -
4 WAJO TIMUR -
5 LADOLIMA UTARA -
6 LADOLIMA -
7 LADOLIMA TIMUR -
8 PAUTOLA -
9 PAUMALI -
10 KOTOWUJI BARAT -
11 KOTOWUJI TIMUR -
12 KELI -
13 NGERA -
14 UDIWOROWATU -
15 WITUROMBAUA -
16 KOTODIRUMALI -
JUMLAH (KECAMATAN) 0 0
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN #DIV/0!

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 62

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

JUMLAH KASUS PD3I


DIFTERI TETANUS NEONATORUM HEPATITIS B
NO DESA PUSKESMAS PERTUSIS SUSPEK CAMPAK
JUMLAH KASUS MENINGG JUMLAH KASUS MENINGG JUMLAH KASUS
L P L+P AL L P L+P L P L+P AL L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 MBAENUAMURI MAUNORI - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
2 LEWANGERA - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
3 WAJO - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
4 WAJO TIMUR - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
5 LADOLIMA UTARA - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
6 LADOLIMA - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
7 LADOLIMA TIMUR - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
8 PAUTOLA - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
9 PAUMALI - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
10 KOTOWUJI BARAT - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
11 KOTOWUJI TIMUR - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
12 KELI - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
13 NGERA - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
14 UDIWOROWATU - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
15 WITUROMBAUA - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
16 KOTODIRUMALI - - 0 - - - 0 - - 0 - - - 0 - - 0
JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0!

INSIDENS RATE SUSPEK CAMPAK #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 63

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO DESA PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 MBAENUAMURI MAUNORI - - #DIV/0!
2 LEWANGERA - - #DIV/0!
3 WAJO - - #DIV/0!
4 WAJO TIMUR - - #DIV/0!
5 LADOLIMA UTARA - - #DIV/0!
6 LADOLIMA - - #DIV/0!
7 LADOLIMA TIMUR - - #DIV/0!
8 PAUTOLA - - #DIV/0!
9 PAUMALI - - #DIV/0!
10 KOTOWUJI BARAT - - #DIV/0!
11 KOTOWUJI TIMUR - - #DIV/0!
12 KELI - - #DIV/0!
13 NGERA - - #DIV/0!
14 UDIWOROWATU - - #DIV/0!
15 WITUROMBAUA - - #DIV/0!
16 KOTODIRUMALI - - #DIV/0!
JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 #DIV/0!

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 64

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

YANG
TERSERANG JUMLAH PENDUDUK
JENIS WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
TERANCAM
NO KEJADIAN LUAR JUMLAH
BIASA JUMLAH
DESA/ DITANGGU 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
KEC DIKETAHUI AKHIR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
KEL -LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

- - - - - - - 0 - - - - - - - - - - - - - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!


- - - - - - - 0 - - - - - - - - - - - - - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - - - - - 0 - - - - - - - - - - - - - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - - - - - 0 - - - - - - - - - - - - - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - - - - - 0 - - - - - - - - - - - - - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - - - - - 0 - - - - - - - - - - - - - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - - - - - 0 - - - - - - - - - - - - - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - - - - - 0 - - - - - - - - - - - - - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - - - - - 0 - - - - - - - - - - - - - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - - - - - 0 - - - - - - - - - - - - - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - - - - - 0 - - - - - - - - - - - - - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - - - - - 0 - - - - - - - - - - - - - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - - - - - 0 - - - - - - - - - - - - - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - - - - - 0 - - - - - - - - - - - - - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 65

KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO DESA PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 MBAENUAMURI MAUNORI - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 LEWANGERA - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 WAJO - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 WAJO TIMUR - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 LADOLIMA UTARA - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 LADOLIMA - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 LADOLIMA TIMUR - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 PAUTOLA - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 PAUMALI - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 KOTOWUJI BARAT - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 KOTOWUJI TIMUR - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 KELI - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 NGERA - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 UDIWOROWATU - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 WITUROMBAUA - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 KOTODIRUMALI - - 0 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 66

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

MALARIA
KONFIRMASI LABORATORIUM POSITIF MENINGGAL CFR
NO DESA PUSKESMAS % KONFIRMASI %
RAPID PENGOBATAN
SUSPEK MIKROSKO LABORATORIU PENGOBATAN
DIAGNOSTIC TOTAL L P L+P STANDAR L P L+P L P L+P
PIS M STANDAR
TEST (RDT)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 MBAENUAMURI MAUNORI 50 31 31 62.0 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 LEWANGERA 31 11 11 35.5 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 WAJO 36 30 100 130 361.1 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 WAJO TIMUR 32 8 8 25.0 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 LADOLIMA UTARA 36 14 488 502 1394.4 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 LADOLIMA 24 8 8 33.3 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 LADOLIMA TIMUR 32 14 14 43.8 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 PAUTOLA 21 21 21 100.0 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 PAUMALI 32 6 6 18.8 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 KOTOWUJI BARAT 32 23 23 71.9 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 KOTOWUJI TIMUR 35 29 29 82.9 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 KELI 623 14 14 2.2 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 NGERA 27 17 17 63.0 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 UDIWOROWATU 61 34 34 55.7 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 WITUROMBAUA 50 29 29 58.0 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 KOTODIRUMALI 44 22 22 50.0 - - 0 - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KECAMATAN) 1,166 311 588 899 77.1 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE) PER 1.000 PENDUDUK #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 67

PENDERITA KRONIS FILARIASIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PENDERITA KRONIS FILARIASIS

NO DESA PUSKESMAS KASUS KRONIS TAHUN KASUS KRONIS BARU KASUS KRONIS JUMLAH SELURUH
KASUS KRONIS PINDAH
SEBELUMNYA DITEMUKAN MENINGGAL KASUS KRONIS

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 MBAENUAMURI MAUNORI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
2 LEWANGERA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
3 WAJO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
4 WAJO TIMUR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
5 LADOLIMA UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
6 LADOLIMA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7 LADOLIMA TIMUR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
8 PAUTOLA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
9 PAUMALI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
10 KOTOWUJI BARAT - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
11 KOTOWUJI TIMUR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
12 KELI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
13 NGERA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
14 UDIWOROWATU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
15 WITUROMBAUA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
16 KOTODIRUMALI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 68

PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN


JUMLAH ESTIMASI PENDERITA HIPERTENSI
BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO DESA PUSKESMAS

LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 MBAENUAMURI MAUNORI 156 175 331 13 8.3 21 12.0 34 10.3
2 LEWANGERA 93 111 204 18 19.4 9 8.1 27 13.2
3 WAJO 140 135 275 14 10.0 8 5.9 22 8.0
4 WAJO TIMUR 50 58 108 3 6.0 6 10.3 9 8.3
5 LADOLIMA UTARA 68 73 141 11 16.2 4 5.5 15 10.6
6 LADOLIMA 78 99 177 7 9.0 7 7.1 14 7.9
7 LADOLIMA TIMUR 86 89 175 17 19.8 9 10.1 26 14.9
8 PAUTOLA 125 131 256 12 9.6 9 6.9 21 8.2
9 PAUMALI 31 37 68 5 16.1 3 8.1 8 11.8
10 KOTOWUJI BARAT 85 90 175 17 20.0 7 7.8 24 13.7
11 KOTOWUJI TIMUR 113 118 231 8 7.1 4 3.4 12 5.2
12 KELI 94 96 190 10 10.6 4 4.2 14 7.4
13 NGERA 88 91 179 10 11.4 5 5.5 15 8.4
14 UDIWOROWATU 107 111 218 37 34.6 7 6.3 44 20.2
15 WITUROMBAUA 84 90 174 24 28.6 7 7.8 31 17.8
16 KOTODIRUMALI 97 116 213 30 30.9 17 14.7 47 22.1

JUMLAH (KECAMATAN) 1,495 1,620 3,115 236 15.8 127 7.8 363 11.7

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 69

PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PENDERITA DM YANG MENDAPATKAN


JUMLAH ESTIMASI PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
NO DESA PUSKESMAS
PENDERITA DM
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 MBAENUAMURI MAUNORI 15 3 20.0
2 LEWANGERA 9 2 22.2
3 WAJO 12 2 16.7
4 WAJO TIMUR 5 - 0.0
5 LADOLIMA UTARA 6 1 16.7
6 LADOLIMA 8 2 25.0
7 LADOLIMA TIMUR 8 3 37.5
8 PAUTOLA 11 2 18.2
9 PAUMALI 3 - 0.0
10 KOTOWUJI BARAT 8 1 12.5
11 KOTOWUJI TIMUR 11 2 18.2
12 KELI 9 1 11.1
13 NGERA 8 1 12.5
14 UDIWOROWATU 10 9 90.0
15 WITUROMBAUA 8 4 50.0
16 KOTODIRUMALI 10 5 50.0

JUMLAH (KECAMATAN) 141 38 27.0

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 70

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (SADANIS)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PUSKESMAS PEMERIKSAAN LEHER RAHIM


PEREMPUAN IVA POSITIF CURIGA KANKER TUMOR/BENJOLAN
MELAKSANAKAN DAN PAYUDARA
NO DESA PUSKESMAS USIA 30-50
KEGIATAN DETEKSI DINI
TAHUN
IVA & SADANIS* JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 MBAENUAMURI MAUNORI v 238 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
2 LEWANGERA v 70 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
3 WAJO v 68 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
4 WAJO TIMUR v 66 44 66.7 - 0.0 - 0.0 - 0.0
5 LADOLIMA UTARA v 97 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
6 LADOLIMA v 124 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
7 LADOLIMA TIMUR v 130 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
8 PAUTOLA v 141 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
9 PAUMALI v 26 10 38.5 - 0.0 - 0.0 - 0.0
10 KOTOWUJI BARAT v 94 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
11 KOTOWUJI TIMUR v 66 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
12 KELI v 111 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
13 NGERA v 107 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
14 UDIWOROWATU v 112 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
15 WITUROMBAUA v 80 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
16 KOTODIRUMALI v 161 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

JUMLAH (KECAMATAN) 16 1,691 54 3.2 0 0.0 0 0.0 0 0.0

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
* diisi dengan checklist (V)
TABEL 71

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

PELAYANAN KESEHATAN ODGJ BERAT


NO DESA PUSKESMAS
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
SASARAN ODGJ BERAT
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 MBAENUAMURI MAUNORI - - #DIV/0!
2 LEWANGERA - - #DIV/0!
3 WAJO - - #DIV/0!
4 WAJO TIMUR - - #DIV/0!
5 LADOLIMA UTARA - - #DIV/0!
6 LADOLIMA - - #DIV/0!
7 LADOLIMA TIMUR - - #DIV/0!
8 PAUTOLA - - #DIV/0!
9 PAUMALI - - #DIV/0!
10 KOTOWUJI BARAT - - #DIV/0!
11 KOTOWUJI TIMUR - - #DIV/0!
12 KELI - - #DIV/0!
13 NGERA - - #DIV/0!
14 UDIWOROWATU - - #DIV/0!
15 WITUROMBAUA - - #DIV/0!
16 KOTODIRUMALI - - #DIV/0!
JUMLAH (KECAMATAN) 0 0 #DIV/0!

Sumber: PROGRAM P2 UPTD Puskesmas MAUNORI


TABEL 72

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

JUMlLAH PENDUDUK PENGGUNA


PENDUDUK DENGAN
AKSES BERKELANJUTAN
TERHADAP AIR MINUM
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN PERPIPAAN BERKUALITAS (LAYAK)
NO DESA PUSKESMAS PENDUDUK

SUMUR SUMUR PENAMPUN DEPOT PERPIPAAN


SUMUR GALI GALI BOR MATA AIR AIR (PDAM,BPSPAM PERPIPAAN JUMLAH
TERLINDUNG DENGAN DENGAN TERMINAL AIR TERLINDUNG GAN AIR
HUJAN MINUM ) NON PDAM TOTAL %
POMPA POMPA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 MBAENUAMURI MAUNORI 1,381 89 - - - - - - - 1,292 1,381 100
2 LEWANGERA 1,056 - - - - - - - - 1,056 1,056 100
3 WAJO 1,259 - - - - - - - - 1,259 1,259 100
4 WAJO TIMUR 528 - - - - - - - - 528 528 100
5 LADOLIMA UTARA 640 - - - - - - - - 640 640 100
6 LADOLIMA 839 - - - - - - - - 839 839 100
7 LADOLIMA TIMUR 988 - - - - - - - - 988 988 100
8 PAUTOLA 1,067 - - - - - - - - 1,067 1,067 100
9 PAUMALI 409 - - - - - 409 - - - 409 100
10 KOTOWUJI BARAT 845 - - - - - - - - 845 845 100
11 KOTOWUJI TIMUR 1,034 - - - - - - - - 1,034 1,034 100
12 KELI 877 198 - - - - - - - 679 877 100
13 NGERA 786 - - - - - - - - 786 786 100
14 UDIWOROWATU 842 60 - - - - - - - 782 842 100
15 WITUROMBAUA 1,089 80 - - - - - - - 1,009 1,089 100
16 KOTODIRUMALI 1,325 81 - - - - - - - 1,244 1,325 100
JUMLAH (KECAMATAN) 14,965 508 0 0 0 0 409 0 0 14,048 14,965 100

Sumber : Program Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Maunori


TABEL 73

PERSENTASE SARANA AIR MINUM YANG DILAKUKAN PENGAWASAN


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) PEMERIKSAAN

JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH


NO DESA PUSKESMAS SARANA AIR JUMLAH SARANA AIR SARANA AIR SARANA AIR
MINUM SARANA % MINUM DGN % MINUM % MINUM %
AIR MINUM RESIKO DIAMBIL MEMENUHI
DI IKL RENDAH+ SAMPEL SYARAT
SEDANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 MBAENUAMURI MAUNORI 69 33 47.8 23 69.7 1 1.4 - 0.0
2 LEWANGERA 43 23 53.5 12 52.2 0.0 - #DIV/0!
3 WAJO 32 26 81.3 21 80.8 1 3.125 - 0.0
4 WAJO TIMUR 22 15 68.2 12 80.0 0 - #DIV/0!
5 LADOLIMA UTARA 29 18 62.1 13 72.2 0.0 - #DIV/0!
6 LADOLIMA 48 37 77.1 33 89.2 0 - #DIV/0!
7 LADOLIMA TIMUR 87 31 35.6 23 74.2 0.0 - #DIV/0!
8 PAUTOLA 28 15 53.6 12 80.0 0.0 - #DIV/0!
9 PAUMALI 51 51 100.0 7 13.7 1 1.960784 - 0.0
10 KOTOWUJI BARAT 64 29 45.3 21 72.4 1 1.5625 - 0.0
11 KOTOWUJI TIMUR 36 26 72.2 15 57.7 0 - #DIV/0!
12 KELI 25 20 80.0 14 70.0 3 12 - 0.0
13 NGERA 26 14 53.8 9 64.3 3 11.53846 - 0.0
14 UDIWOROWATU 67 43 64.2 32 74.4 1 1.5 - 0.0
15 WITUROMBAUA 82 51 62.2 35 68.6 1 1.2 - 0.0
16 KOTODIRUMALI 38 21 55.3 13 61.9 0.0 - #DIV/0!

JUMLAH (KECAMATAN) 747 453 60.6 295 65.1 12 18.4 0 0.0

Sumber : Program Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Maunori 12


TABEL 74

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, DESA DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

SHARING/KOMUNAL JAMBAN SEHAT SEMI PERMANEN JAMBAN SEHAT PERMANEN (JSP)


(JSSP) PENDUDUK DENGAN AKSES
TERHADAP FASILITAS SANITASI
YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT)

PENDUDUK
JUMLAH
NO DESA PUSKESMAS
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
JUMLAH SARANA PENDUDUK JUMLAH SARANA PENDUDUK JUMLAH SARANA PENDUDUK
PENGGUNA PENGGUNA PENGGUNA JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 MBAENUAMURI MAUNORI 1381 11 218 13 110 226 1053 1381 100.0
2 LEWANGERA 1056 9 71 22 162 118 823 1056 100.0
3 WAJO 1259 1 26 14 101 145 1132 1259 100.0
4 WAJO TIMUR 528 2 11 3 17 89 500 528 100.0
5 LADOLIMA UTARA 640 11 154 12 87 87 399 640 100.0
6 LADOLIMA 839 6 75 5 21 122 743 839 100.0
7 LADOLIMA TIMUR 988 2 13 2 12 167 963 988 100.0
8 PAUTOLA 1067 15 164 19 112 120 791 1067 100.0
9 PAUMALI 409 8 69 16 84 32 256 409 100.0
10 KOTOWUJI BARAT 845 8 77 9 67 154 701 845 100.0
11 KOTOWUJI TIMUR 1034 7 56 8 43 158 935 1034 100.0
12 KELI 877 8 100 19 127 103 650 877 100.0
13 NGERA 786 5 99 22 98 71 589 786 100.0
14 UDIWOROWATU 842 3 60 9 31 171 751 842 100.0
15 WITUROMBAUA 1089 6 108 17 80 226 901 1089 100.0
16 KOTODIRUMALI 1325 13 347 22 126 224 852 1325 100.0
JUMLAH (KECAMATAN) 14,965 115 1,648 212 1,278 2,213 12,039 14,965 100.0
115 1587 212 1278 2213 12039 14904
Sumber : Program Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Maunori
NB : data di atas hanya KOMUNAL (SIKDA) sementara yang diminta KOMUNAL+SHARING
TABEL 75

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2018

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

NO DESA PUSKESMAS JUMLAH DESA/ DESA STOP BABS


KELURAHAN DESA MELAKSANAKAN STBM (SBS) DESA STBM

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 MBAENUAMURI MAUNORI 1 1 100 - 0 - 0
2 LEWANGERA 1 1 100 - 0 - 0
3 WAJO 1 1 100 - 0 - 0
4 WAJO TIMUR 1 1 100 - 0 - 0
5 LADOLIMA UTARA 1 1 100 - 0 - 0
6 LADOLIMA 1 1 100 - 0 - 0
7 LADOLIMA TIMUR 1 1 100 - 0 - 0
8 PAUTOLA 1 1 100 - 0 - 0
9 PAUMALI 1 1 100 - 0 - 0
10 KOTOWUJI BARAT 1 1 100 - 0 - 0
11 KOTOWUJI TIMUR 1 1 100 - 0 - 0
12 KELI 1 1 100 - 0 - 0
13 NGERA 1 1 100 - 0 - 0
14 UDIWOROWATU 1 1 100 - 0 - 0
15 WITUROMBAUA 1 1 100 - 0 - 0
16 KOTODIRUMALI 1 1 100 - 0 - 0
JUMLAH (KECAMATAN) 16 16 100 0 0 0 0

Sumber : Program Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Maunori


TABEL 76

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

TTU YANG ADA TTU MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN SARANA TEMPAT PASAR JUMLAH
KESEHATAN SD/MI SMP/MTs SMA/MA PUSKESMAS RUMAH SAKIT
UMUM
IBADAH TOTAL
JMLAH
NO DESA PUSKESMAS TEMPAT TTU
IBADAH PASAR YANG
SD/MI SMP/ SMA/ PUSKE RUMAH
SAKIT
ADA
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
MTs MA SMAS UMUM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 MBAENUAMURI MAUNORI 3 1 - - - 3 1 8 1 33 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 2 66.6667 - 0 4 50.0
2 LEWANGERA 1 - - - - 1 - 2 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - 0 - #DIV/0! 1 50.0
3 WAJO 1 1 - - - 1 - 3 1 100 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 2 66.7
4 WAJO TIMUR 1 - 1 - - - - 2 1 100 - #DIV/0! - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 50.0
5 LADOLIMA UTARA 1 - - - - 1 - 2 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 2 100.0
6 LADOLIMA 1 1 - - - 1 1 4 1 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100 - 0 3 75.0
7 LADOLIMA TIMUR 1 - - - - - - 1 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100.0
8 PAUTOLA 2 1 - - - 1 - 4 2 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 4 100.0
9 PAUMALI 1 - - - - 1 - 2 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - 0 - #DIV/0! 1 50.0
10 KOTOWUJI BARAT 1 - - - - 1 - 2 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - 0 - #DIV/0! 1 50.0
11 KOTOWUJI TIMUR 2 - - - - - - 2 2 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 2 100.0
12 KELI 3 - - - - 2 - 5 2 67 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 2 100 - #DIV/0! 4 80.0
13 NGERA 2 - - - - 2 - 4 2 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - 0 - #DIV/0! 2 50.0
14 UDIWOROWATU 1 1 - 1 - 1 - 4 1 100 - 0 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 3 75.0
15 WITUROMBAUA 2 - - - - 1 - 3 2 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 2 200 - #DIV/0! 4 133.3
16 KOTODIRUMALI 2 1 1 - - 4 - 8 1 50 1 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! 3 75 - #DIV/0! 6 75.0

JUMLAH (KECAMATAN) 25 6 2 1 0 20 2 56 21 84 4 66.6667 1 50 1 100 0 #DIV/0! 14 70 0 0 41 73.2

Sumber : Program Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Maunori


TABEL 77

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI


KECAMATAN KEO TENGAH
TAHUN 2019

TPM YANG ADA TPM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


MAKANAN JUMLAH TPM MEMENUHI
MAKANAN JASA BOGA RUMAH MAKAN/ RESTORAN DEPOT AIR MINUM (DAM) JAJANAN/KANTIN/SENTRA
JAJANAN/ MAKANAN JAJANAN SYARAT KESEHATAN
NO DESA PUSKESMAS RUMAH DEPOT AIR KANTIN/ JUMLAH TPM
JASA BOGA MAKAN/RESTO MINUM (DAM) SENTRA YANG ADA
RAN MAKANAN
JAJANAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % TOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 MBAENUAMURI MAUNORI - 3 - - 3 #DIV/0! 1 33 - #DIV/0! - #DIV/0! 1 33
2 LEWANGERA - - - - 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 WAJO - - - - 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 WAJO TIMUR - - - - 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 LADOLIMA UTARA - - - - 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 LADOLIMA - - - - 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 LADOLIMA TIMUR - - - - 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 PAUTOLA - - - - 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 PAUMALI - - - - 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 KOTOWUJI BARAT - - - - 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 KOTOWUJI TIMUR - - - - 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 KELI - - - - 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 NGERA - - - - 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 UDIWOROWATU - 2 - - 2 #DIV/0! 1 50 - #DIV/0! - #DIV/0! 1 50
15 WITUROMBAUA - - - - 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 KOTODIRUMALI - 1 - - 1 #DIV/0! - 0 - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0
JUMLAH (KECAMATAN) 0 6 0 0 6 0 #DIV/0! 2 33 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 33

Sumber : Program Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Maunori

Anda mungkin juga menyukai