Anda di halaman 1dari 33

Parameter Senyawa

Organik dan Senyawa


Nutrient (Senyawa
Fosfat dan Senyawa
Nitrogen) Dalam Air
Hanifah Hasnamuthia Ramadhani (25323912)
Nurul Fazriyah Mulyana (25323907)
Rahdian Fathurachman (25323906)
Wisnu Setiono (25323905)
Table of contents

01 02
SENYAWA ORGANIK SENYAWA NITROGEN
You can describe the topic of the You can describe the topic of the
section here section here

03
SENYAWA FOSFAT
You can describe the topic of the
section here
01
SENYAWA
ORGANIK
You can enter a subtitle here if you need it
INTRODUCTION
Senyawa organik adalah senyawa molekuler
dengan kandungan utama dalam senyawa
tersebut adalah atom karbon dan atom
hidrogen.

Kemampuannya untuk mengikat atom karbon


lain dengan menghasilkan rantai atau cincin
dengan panjang yang beragam.
Atom karbon dapat melakukan hal ini dengan
sejumlah atom lain seperti oksigen, nitrogen,
dan belerang melalui ikatan tunggal atau
ikatan rangkap
BOD
Kebutuhan oksigen biokimia (BOD)

suatu karakteristik yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang


diperlukan oleh mikroorganisme (biasanya bakteri) untuk mengurai atau
mengoksidasi bahan organik dalam kondisi aerobik

Bahan organik yang terdekomposisi dalam BOD adalah bahan organik yang
siap terdekomposisi.

Pada Dasarnya BOD merupakan Pengukuran Oksigen

Berapa banyak oksigen yang telah dikonsumsi oleh


biodegradasi selama interval waktu tertentu
COD
Merupakan Jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik
yang terkandung dalam air

Ini karena bahan organik yang ada sengaja diurai secara kimia dengan menggunakan
oksidator kuat. sehingga segala macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun
yang kompleks dan sulit urai, akan teroksidasi

Dengan demikian, selisih nilai antara COD dan BOD


memberikan gambaran besarnya bahan organik yang sulit urai
yang ada di perairan. Bisa saja nilai BOD sama dengan COD,
tetapi BOD tidak bisa lebih besar dari COD. Jadi COD
menggambarkan jumlah total bahan organik yang ada.
MINYAK DAN LEMAK

Minyak dan lemak merupakan zat yang terdiri


dari trigliserida campuran yang merupakan
ester dari gliserol dan asam lemak rantai
panjang.

Minyak dan lemak menghadirkan sejumlah masalah terkait


pembuangan limbah rumah tangga dan industri, karena tidak larut
dengan baik dalam air dan cenderung terpisah

Minyak dan lemak yang mencemari perairan dapat membentuk


lapisan tipis di permukaan air, yang dapat menghambat pertukaran
oksigen antara air dan atmosfer
Senyawa Organik Pada Pemeriksaan
Kualitas Air
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR: P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/20
Air Limbah Domestik

ERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BAKU
MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI
SUMBER SENYAWA ORGANIK DIBADAN
AIR
MENINGKATNYA NILAI SENYAWA ORGANIK YAITU PADA BOD,COD LALU MUNYAK DAN
LEMAK TERJADI KARNA ADANYA PENCEMARAN AIR OLEH BAHAN ORGANIK YANG
BERASAL DARI

LIMBAH INDUSTRI LIMBAH DOMESTIK LIMBAH PERTANIAN


Pengelompokan dan Jenis Spesies
Senyawa Organik

BOD5 (Biological Oxygen Demand in 5 Days) COD Total


COD Organik
BOD7 (Biological Oxygen Demand in 7 Days)
COD Ammoniacal
BOD20 (Biological Oxygen Demand in 20 Days): COD Nitrat
Ultimate BOD (BODu) COD Anorganik
Carbonaceous BOD (CBOD)
Nitrogenous BOD (NBOD)
METODE
ANALISIS
1. BOD (BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND)
● Metode Langsung
Metode tanpa pengenceran, jika sampel memenuhi persyaratan:
- Tidak boleh mengandung > 7 mg/L
- Mengandung populasi mikroba yang cukup
- Bebas dari bahan-bahan beracun
- Mengandung nutrien yang dibutuhkan mikroorganisme

Contoh: air sungai yang belum tercemar

Tahap kerja:
Air diaerasi untuk meningkatkan jumlah oksigen (agar tercapai konsentrasi jenuh) → dimasukkan
dalam 2 botol BOD. Botol 1: ditentukan DO 0 hari. Botol 2: ditentukan DO 5 hari, maka:

Perhitungan: BOD = DO 0 hari - DO 5 hari


1. BOD (BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND)
● Metode Pengenceran

Contoh: air limbah industri dan rumah tangga (domestik) → mengandung zat organik tinggi

Air pengencer
- Oksigen terlarut dianalisis menggunakan metode titrasi Winkler atau diukur menggunakan DO
meter
- Digunakan air pengencer (akuades + akuadem + nutrien + mikroorganisme)
- Air pengencer ditambahkan garam kalium/Na/Ca/Mg (agar tekanan osmotik sama dengan
mikroorganisme
- Untuk pertumbuhan mikroorganisme ditambahkan MgSO4/FeCl3/NH4Cl/unsur Fe/S/N
- Mikroorganisme ditambahkan ke air pengencer sebanyak 2 mL sampel untuk setiap 1 liter air
pengencer
- Air pengencer harus diaerasi untuk memastikan persediaan O2 yang cukup bagi mikroogranisme
- Ditambahkan seed untuk memastikan populasi mikroorganisme yang cukup dalam percobaan
1. BOD (BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND)
● Metode Pengenceran

Standar BOD dan Percobaan Blanko


- Blanko harus dilakukan untuk koreksi terhadap air pengencer (minimal 3 botol
- Dilakukan kalibrasi dengan larutan standar asam glutamat-glukosa

Pengenceran Sampel Air:


- Dalam menentukan besarnya pengenceran sampel, dilakukan perkiraan angka BOD sampel
- Jika pengenceran terlalu kecil = sampel hasil pengenceran masih terlalu pekat (gagal)
- Jika pengenceran terlalu besar = sampel hasil pengenceran terlalu encer (akan kurang valid)
- Maka nilai DO5 hari > 0,5 mg/L dan penurunan DO > 2 mg/L (30-70%)

Botol inkubasi (Botol BOD):


- Harus dilengkapi dengan tutup gelas dan pelindung air (water seal): untuk mencegah
masuk/keluar udara selama inkubas
- Harus bebas zat organik, maka:
- Dilakukan pencucian dengan larutan asam kromat/deterjen
- Dibilas 4x dnegan akuades
1. BOD (BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND)
● Tahap Kerja
Setelah proses pengenceran, percobaan menggunakan 2 botol (volume telah dikalibrasi)
Botol 1: disimpan dalam inkubator selama 5 hari, suhu 20℃
Botol 2: dianalisis DO nya dengan metode titrasi Winkler

Perhitungan:
BOD (5 hari, 20℃; mg/L): { ( D1 – D2) – ( B1 – B2) } x f x P
D1 : DO 0 hari contoh air (mg/l)
D2 : DO 5 hari contoh air (mg/l)
B1 : DO 0 hari blanko (mg/l)
B2 : DO 5 hari blanko (mg/l)
P : angka pengenceran f = vol seeding sampel/vol seeding

f : koreksi untuk seeding blanko


2. COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND)
● Metode Refluks Terbuka (Open Reflux) ● Metode Refluks Tertutup (Closed Reflux)
Alat:
- Labu refluks Pada umumnya menggunakan larutan pereaksi
- Kondensor dan indikator yang sama. Namun, tabung
digunakan dalam kondisi tertutup
Dalam sampel air, senyawa organik dioksidasi
oleh larutan kalium dikromat (suasana asam Alat:
→ penambahan H2SO4), suhu 150℃ → - Tabung digestion
- Heating block
dilakukan titrasi kalium dikromat oleh larutan
ferro ammonium sulfat (FAS) menggunakan Notes:
- Pengukuran kelebihan kalium dikromat dapat
indikator ferroin (akan terjadi perubahan
dilakukan juga dengan spektrofotometer
warna hijau menjadi merah cokelat → dengan mengukur daya absorbansi pada
perubahan warna tanda titik akhir titrasi) panjang gelombang 600 nm
3. PENGUKURAN ANALISIS MINYAK DAN LEMAK
Metode pengukuran:
a. Ektraksi - gravimetric
b. Ekstraksi - infrared spectrophotometry
c. Ektraksi - Soxhlet

Sampel air diasamkan dengan HCl → terjadi pemisahan minyak & lemak
dengan air (terjadi peningkatan kepolaran liquid) → minyak & lemak
dipisahkan dengan disaring pada kertas saring → kertas saring diekstraksi
dengan alat Soxhlet menggunakan pelarut organik (heksana) → jika pelarut
organik diuapkan, minyak & lemak akan tertinggal dalam bentuk residu →
ditimbang,

Perhitungan:
1000/mL x sampel (berat labu akhir (mg) - berat labu awal (mg); satuan
akhir mg/L
02
SENYAWA
NITROGEN
You can enter a subtitle here if you need it
Introduction
Oxidation state of Nitrogen

Senyawa nitrogen sangat penting keberadaannya


dalam atmosfer, sumber daya air, hingga siklus
pertukaran energi

Perubahan bilangan oksidasi nitrogen


disebabkan oleh mikroorganisme bakteri
(positif/negatif) pada kondisi aerobik/anaerobik
Source of Nitrogen Compound in Body Water

•Bentuk terlarutnya dalam air dapat berupa ammonium,


nitrit, dan nitrat. Nitrogen yang ada di alam terbentuk dalam
suatu siklus yang dinamakan siklus nitrogen.

•Meskipun nitrogen merupakan suatu senyawa penting bagi


makhluk hidup, kelebihan suatu bentuk nitrogen di
lingkungan akan menimbulkan permasalahan yang besar
pada atmosfer, daratan, dan perairan
Di air, nitrogen dapat ditemukan dalam bentuk ammonia,
nitrit, nitrat dan nitrogen organik
Jenis dan Spesies Senyawa
Nitrogen-organik

Semua nitrogen pada senyawa organik merupakan nitrogen organik, seperti asam amino, asam
nukleat, amines, amides, imides, dan lainnya. Secara spesifik, nitrogen organik yang terdapat di
limbah domestik kebanyakan dalam bentuk protein dan produk degradasinya seperti
polipeptida dan asam amino.

Nitrit

Nitrit jarang ditemukan dalam konsetrasi lebih dari 1 mg/L pada efluen sekalipun, biasanya
memiliki nilai <0,1 mg/L. Karena nilainya yang sangat kecil, metode yang digunakan merupakan
metode yang sensitif agar dapat mendapatkan nilai yang terlampau kecil, berupa metode
Kolorimetri
Senyawa Nitrogen Pada Pemeriksaan
Kualitas Air
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
METODE ANALISIS
1. Amonia (NH3) 2. Ammonium (NH4+)
● METODE DISTILASI METODE PHENATE
Metode Distilasi → Metode Titrasi Asam-Basa Ion ammonium dalam air direaksikan dengan
(Sepktrofotometri) hipoklorit dan fenol → dikatalisis dengan
natrium nitroprusside → membentuk senyawa
Air dibasakan dengan NaOH → distilasi (NH3 (biru) → warna senyawa diukur menggunakan
menguap, ditangkap dengan pelarut kimia yaitu spektrofotometer (panjang gelombang 640 nm)
HCl atau H3BO3) → NH3 yang tertangkap
dititrasi asam-basa Notes:
- Warna biru akan terbentuk pada suhu
● METODE PHENATE ruang (22-27℃), di tempat dengan sedikit
NH3 yang tertangkap ditambah pereaksi phenate cahaya, warna biru akan stabil terbentuk
→ membentuk senyawa kompleks (biru) → selama 24 jam
warna diukur dengan spektrofotometer
METODE ANALISIS
3. Nitrit (NO2-) 4. Nitrat (NO3-)
METODE DIAZOTASI - SPEKTROFOTOMETRI METODE BRUCINE - SPEKTROFOTOMETRI
Sampel ditambahkan larutan pereaksi kimia Pada suasana asam, nitat dalam air + brusin
yaitu nitrit dicampurkan dengan asam sulfanilat sulfat + asam sulfanilat → membentuk senyawa
dan N-(1-naphtyl-etulen-diamin) dihidroklorida kompleks (kuning) → intensitas warna diukur
pada suasan asam (pH 2 - 2,5) → membentuk absorbansinya (panjang gelombang 420 nm)
senyawa kompleks (ungu) → intensitas warna
diukur dengan alat spektrofotometer (panjang
gelombang 520 nm)

Notes:
- Senyawa yang dapat mengganggu
pengukuran nitrit = nitrogen triklorida
(NCl3), logam berat yaitu besi (III), timbal
(II), merkuri (II), dan perak (I)
METODE ANALISIS
5. N-Organik (Protein Asam Amino)
METODE KJELDAHL
Senyawa N-organik didestruksi dengan H2SO4
(asam sulfat; suasana panas) → membentuk
senyawa amonium sulfat (NH4)2SO4 → distilasi
dengan NaOH → membentuk gas NH3 → gas
ditangkap dengan pelarut (HCl, H3BO4)

N-organik = NTK - NH3

Ket:
NTK: Nitrogen Total Kjeldahl
03
SENYAWA
FOSFAT
INTRODUCTION
Penentuan fosfat penting dalam rekayasa lingkungan dan sains
karena senyawa fosfor berpengaruh terhadap fenomena lingkungan.

Bentuk senyawa Fosfor:

Fosfor organik
(berhubungan
Ortofosfat Polifosfat
dengan molekul
organik)

Fosfat bersifat polutan jika konsentrasinya melebihi batas yang


diperbolehkan dalam air.
PO₄³⁻
Ortofosfat dapat diendapkan melalui metodologi kimia. Fosfor
organik dan polifosfat dapat diubah menjadi ortofosfat melalui
pengolahan biologis.
Senyawa Fosfat Pada Pemeriksaan
Kualitas Air
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
Baku Mutu Air Sungai dan Sejenisnya
Parameter Khusus Air Minum (Wilayah
Parameter Unit Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4
Pertanian/Perkebunan/Kehutanan)
Total Fosfat mg/L 0,2 0,2 1,0 -
Jenis Kadar maksimum Satuan Metode
(sebagai P)
Parameter yang diperbolehkan Pengukuran

Fosfat (fosfat 0,2 mg/L SNI/APHA


sebagai P) Baku Mutu Air Danau dan Sejenisnya

Parameter Unit Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4

Total Fosfat mg/L 0,01 0,03 0,1 -


(sebagai P)
Source of Phosphate Compound in Body
Water

Pasokan air publik: Polifosfat untuk pengendali korosi


Air lunak: Polifosfat untuk menstabilkan kalsium karbonat
Air permukaan: Fosfor mengendalikan laju pertumbuhan organisme seperti algae dan cyanobacteria
PLTU: Senyawa Fosfat mengendalikan kerak pada boiler (ketel uap)

Fosfor organik Sebagian besar Fosfor organik Deterjen sintetis yang berkembang saat
pada badan air yang ditemukan pada air ini mengandung > 50% Polifosfat,
dibatasi pada limbah domestik berasal dari menyebabkan peningkatan kadar Fosfor
0,005 mg/L. kotoran manusia. anorganik pada air limbah domestik.
Pengelompokkan dan Jenis Spesies
Senyawa Fosfat

Nama Senyawa Rumus Kimia

Ortofosfat (memiliki satu ion fosfat)


Trinatrium Fosfat Na3PO4
Dinatrium Fosfat Na2HPO4
Mononatrium Fosfat NaH2PO4
Diamonium Fosfat (NH4)2HPO4

Polifosfat (memiliki lebih dari satu ion fosfat)


Natrium Heksametafosfat Na3(PO3)6
Natrium Tripolifosfat Na5P3O10
Tetranatrium Difosfat Na4P2O7
METODE ANALISIS
1. Senyawa Ortofosfat 2. Senyawa Polifosfat
Senyawa polifosfat pada sampel diubah menjadi
Metode Stannous Chlorida - Spectrofotometri
senyawa ortofosfat dengan menambahkan asam

Sampel air jernih ditambahkan ammonium sulfat + dipanaskan selama 90 menit →

molibdate → terbentuk senyawa kompleks dinetralkan dengan basa → ditambah akuades

(kuning) → dilakukan penambahan reduktor hingga volume semula

SnCl2 → senyawa kompleks tereduksi (biru) →


Hasil akhir yang diperoleh: total fosfat
intensitas warna diukur dengan
anorganik
spektrofotometer (panjang gelombang 650 nm)

Perhitungan:
Hasil akhir yang diperoleh: senyawa ortofosfat
Polifosfat = total fosfat anorganik - ortofosfat
METODE ANALISIS
3. Senyawa Fosfat Organik
Notes:
Senyawa fosfat organik dalam sampel air - Selama masa penyimpanan untuk
didestruksi dengan larutan oksidator (asam mencegah agar senyawa fosfat tidak
perklorat/asam nitrat/asam sulfat/persulfat) terurai, sampel air perlu diawetkan

→ destruksi dilakukan dalam lemari asam → dengan cara pendinginan dan dianalisis

hasil destruksi dinetralkan segera (48 jam)


- Jika dilakukan penyaringan pada sampel

Hasil akhir yang diperoleh: menggunakan filter porositans 0,45 µm,

Fosfat organik = total fosfat - total fosfat hasil pengukuran yaitu fosfat terlarut

anorganik
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai