Anda di halaman 1dari 8

BOD

27. BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND (BOD)

27.1. Umum

BOD didefinisikan dengan banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh


mikroorganisme (terutama bakteri), selama mikroorganisme tersebut
menguraikan senyawa organik . Penguraian senyawa organik oleh
mikroorganisme dapat diartikan bahwa zat organik sebagai bahan
makanan untuk mikroorganisme dan diuraikan melalui rangkaian reaksi
biokimia yang panjang dan rumit di dalam sel . Hasil akhir dari
penguraian zat organik tersebut adalah energi untuk kebutuhan hidup
mikroorganisme sendiri, H2O , gas CO2 dan senyawa lainnya

Dengan demikian pengukuran BOD adalah pengukuran banyak zat


organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme ( biodegradeable)
pada waktu dan temperatur tertentu .
BOD 5hari 20C, adalah percobaan pengukuran BOD pada temperatur
inkubasi 20o C selama 5 hari.

Hasil pengukuran parameter BOD diperlukan :

a. Untuk menentukan tingkat pencemaran dalam air yang disebabkan oleh


zat organik , baik dalam air limbah domestik maupun dalam air
limbah industri.

b. Untuk studi dan evaluasi kemampuan badan air dalam proses self
purification.

c. Untuk evaluasi suatu sistem pengolahan air dalam menurunkan


/mengolahn senyawa organik dalam air limbah.

Pengukuran BOD adalah berdasarkan prosedur bioassay (uji hayati), yang


menyangkut pengukuran oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
(terutama bakteri) dalam menguraikan zat organik. Karena kelarutan
oksigen di dalam air terbatas kira-kira 9 mg/l pada suhu 20 oC , maka air
yang mengandung zat organik tinggi harus diencerkan agar pada akhir
percobaan masih tersisa oksigen yang dapat diukur.

Percobaan BOD harus bebas dari zat-zat yang bersifat toksik terhadap
mikroorganisme, seperti klor, pestisida . tetapi harus mengandung elemen
esensial (Fe, Mg, dsb) yang diperlukan oleh bakteri, sehingga
pertumbuhan mikroorganisme tidak terganggu.

Penguraian zat organik secara biologis terjadi di alam oleh berbagai jenis
mikroorganisme . Oleh sebab itu dalam percobaan BOD harus
mengandung bakteri yang cukup untuk terjadi reaksi penguraian zat

Laboratorium Lingkungan TL-3103 27-1


BOD

organik secara sempurna . Oleh sebab itu, untuk air yang miskin dengan
mikroorganisme ditambahkan mikroorganisme dari luar (seeding).

Reaksi penguraian zat organik dalam percobaan dapat dituliskan sebagai


berikut:

CnHaObNc + ( n + a/4 - b/2 – ¾ c) O2  n CO2 + (a/2 – 3/2c) H2O + c NH3


Reaksi yang terjadi pada percobaan BOD adalah hasil aktifitas
mikroorganisme, kecepatan reaksi penguraian sangat dipengaruhi oleh
konsentrasi zat organik.
Sebenarnya reaksi penguraian zat organik oleh mikroorganisme tidak
sesederhana yang tertulis di atas, karena penguraian zat organik
membentuk CO2 dan H2O memerlukan banyak sekali reaksi kimia yang
terjadi di dalam sel mikrorganisme yang dikatalasis oleh berbagai enzim .
Reaksi di atas hanya menuliskan produk akhir dari serangkaian reaksi
kimia yang terjadi di dalam sel mikrooragnisme (bakteri).
Temperatur percobaan BOD sangat mempengaruhi kecepatan penguraian
zat organik. Untuk percobaan BOD ditentukan temperatur inkubasi
adalah 20oC , merupakan temperatur rata-rata badan air
Secara teoritis , waktu yang dibutuhkan untuk menguraikan senyawa
organik secara sempurna dalam percobaan BOD adalah kira-kira 20 hari
(BOD ultimate). Tetapi karena waktu tersebut terlalu lama, maka dipilih
waktu yang diperkirakan sebagian besar zat organik telah terurai.
Berdasarkan hasil percobaan ternyata dalam waktu 5 hari percobaan BOD
kira-kira 70 – 80 % zat organik telah terurai (7–89% dari BOD ultimate ).
Besarnya prosen penguaraian tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis zat
organik dan jenis mikroorganisme yang terdapat pada percobaan BOD.
Selain itu, alasan dipilih waktu 5 hari untuk mengurangi gangguan dari
oksidasi senyawa nitrogen oleh mikrorganisme ( reaksi nitrifikasi )
Oksidasi senyawa organik nitrogen oleh mikroorganisme (proses
nitrifikasi ) dapat mengganggu penentuan BOD carbon. Jika di dalam seed
mengandung mikroorganisme yang dapat mengoksidasi senyawa nitrogen
organik (protein atau asam amino) membentuk senyawa ammoniak, yang
selanjutnya senyawa ammonium tersebut dioksidasi membentuk senyawa
nitrit dan nitrat . maka akan mengganggu hasil pengukuran BOD 5 hari.
Untuk itu dalam percobaan BOD yang banyak mengandung nitrogen
organik ditambahkan zat inhibitor nitrifikasi, yaitu senyawa 2 chloro-6
( trichloro methyl) pyridine ( TCMP) .

27.2. Metode Pengukuran BOD


Pengukuran BOD berdasarkan percobaan uji hayati (bioassay) , yaitu
penentuan oksigen terlarut pada hari ke nol dan hari ke lima, setelah
diinkubasikan pada temperatur 200C . Akibatnya, ketelitian hasil

Laboratorium Lingkungan TL-3103 27-2


BOD

pengukuran BOD sangat dipengaruhi oleh ketelitian pengukuran oksigen


tersebut .

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengukuran BOD,


diantaranya :
- Bebas dari bahan-bahan beracun
- Kondisi pH dan tekanan osmosa yan optimum,
- Mengandung nutrien yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
mikroorganisme
- Mengandung populasi mikroorganisme yang cukup.
Metode pengukuran BOD dapat dilakukan dengan metode langsung dan
metode pengenceran.

27.2.1. Metode langsung.


Jika contoh air diperkirakan mengandung BOD tidak boleh lebih besar
dari 7 mg/l, mengandung populasi mikroorganisme yang cukup, dan
memenuhi persyaratan lainnya, maka pengukurannnya dapat dikerjakan
tanpa melalui pengenceran. (Metode langsung). Hal ini dapat dilakukan
untuk air sungai yang belum tercemar.
Cara kerja. Contoh air diaerasi untuk menambah oksigen mencapai
konsentrasi jenuh, kemudian dimasukkan dalam 2 botol BOD. Botol
pertama di tentukan oksigen terlarut (DO 0hari) sedangkan botol BOD yang
kedua diinkubasikan pada temperatur 20 oC selama 5 hari, kemudian
ditentukan kadar oksigen terlarutnya (DO 5 hari).
Sehingga angka BOD diperoleh dari pengurangan DO 0 hari - DO5 hari

27.2.2. Metode pengenceran.


Metode pengenceran merupakan metode yang paling banyak digunakan,
terutama untuk air limbah industri dan rumah tangga (domestik). Hal ini
disebabkan karena mengandung zat organik yang tinggi, sedangkan
kelarutan oksigen di dalam air terbatas. Selain itu, tidak selalu air limbah
industri mengandung populasi mikroorganisme yang cukup dan
mengandung nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan
mikroorganisme.

27.2.3. Air pengencer


Berbagai jenis air dapat digunakan untuk air pengencer. Air alam lebih
ideal sebagai air pengncer , tetapi kelemahannya adalah kandungan zat
organik, populasi mikroorganisme dan mineral yang bervariasi.

Laboratorium Lingkungan TL-3103 27-3


BOD

Air kran juga dapat digunakan sebagai air pengencer, tetapi seringkali
mengandung klor yang bersifat toksik terhadap mikroorganisme.
Berdasarkan hasil percobaan , telah dikembangkan suatu air pengencer
sintetis yang dibuat dari aquadest atau aqudem yang ditambah dengan
berbagai nutrien dan populasi mikrorganisme.
Kualitas air pengencer tidak boleh mengandung senyawa toksik seperti
klor, kloramin dan tembaga yang sering ditemukan dalam aquadest. pH
air pengencer harus berkisar antara 6,5 –8,5. Untuk menjaga agar pH air
pengencer stabil ditambahakan buffer fosfat .
Untuk menjaga agar tekanan osmostik cairan sama dengan tekanan
osmotik mikroorganisme ditambahkan garam kalium, natrium, kalsium
dan magnesium. Selain itu, ditambahkan FeCl 3, MgSO4 dan NH4Cl sebagai
unsur Fe, S dan N yang diperlukan untuk pertumbuhan mikrorganisme.
Mikroorganisme ditambahkan ke dalam air pengencer sebanyak 2 ml air
limbah domestik untuk setiap 1 liter air pengencer. Untuk seed bisa
digunakan air sungai tetapi harus diingat adanya algae dan bakteri
nitrifikasi. Air pengencer harus selalui ditambah seed untuk menjamin
adanya populasi mikroorganisme yang cukup dalam percobaan BOD.
Air pengencer harus diaerasi untuk menjamin persedian oksigen yang
cukup selama percobaan BOD.

27.2.4. Percobaan Blanko dan standar BOD.


Dalam percobaan BOD yang menggunakan metode pengencer harus
melakukan percobaan blanko. Percobaan blanko untuk koreksi terhadap
air pengencer. Sebagaimana diketahui air pengencer ditambahkan seed
yang mengandung zat organik Percobaan blanko dilakukan minimal 3
botol sehingga diperoleh hasil rata-rata.
Untuk kalibrasi pengukuran BOD digunakan larutan standar asam
glutamat-glukosa .Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 300
mg/l campuran glukosa dan asam glutamat akan memberikan nilai BOD
5hari sebesar 198 mg/l dengan standar deviasi 30, 5 mg/l.

27.2.5. Pengenceran Contoh Air


Pengenceran contoh air limbah dengan air pengencer harus dilakukan
dalam 3 set pengenceran dengan angka pengenceran yang berbeda,
untuk menjaga agar jika terjadi kegagalan satu set pengenceran , masih
ada cadangan 2 set pengenceran .
Untuk menentukan besarnya pengenceran contoh air, harus mengetahui
perkiraan angka BOD contoh air tersebut. Jika pengenceran terlalu kecil
(air hasil pengenceran masih terlalu pekat), maka pada waktu
pengukuran DO 5 hari dikhawatirkan oksigen terlarutnya menjadi 0,0
mg/l. Sehingga percobaan BOD menjadi gagal.

Laboratorium Lingkungan TL-3103 27-4


BOD

Jika pengenceran contoh air terlalu tinggi (air hasil pengenceran terlalu
encer) maka dikhawatirnya penurunan DO selama percobaan terlalu
kecil , sehingga diperoleh hasil pengukuran BOD yang kurang valid.
Dalam pengenceran contoh air diharapakan DO 5 hari lebih besar dari 0,5
mg/l dan penurunan DO nya lebih besar dari 2 mg/l, atau 30-70%.
Untuk memprediksi BOD dari suatu contoh air dapat dilakukan
berdasarkan literatur atau berdasarkan hasil penentuan angka
permanganat. Pada tabel di bawah ini diberikan perkiraan prosen
pengenceran untuk setiap perkiraan angka BOD .

Tabel 17.1. Perkiraan angka pengenceran BOD


Perkiraan BOD % Vol.contoh Vol.Air Angka
campuran pengencer (ml) pengenceran
(mg/l) Air (ml)
20.000-70.000 0,01 0,07 699,93 10.000 x
10.000-35.000 0,02 0,14 699,86 5.000 x
4.000-14.000 0,05 0,35 699,65 2000 x
2.000-7.000 0,10 0,70 699,30 1000 x
1.000-3.500 0,20 1,40 698,60 500 x
400-1.400 0,50 3,50 696,50 200 x
200-700 1,0 7,00 693.00 100 x
100-350 2,0 14,00 686.00 50 x
40-140 5,0 35.00 665.00 20 x
20-70 10 70.00 630.00 10 x
10-35 20 140.00 560.00 5x
4-14 50 350.00 350.00 2x

Sebagai contoh, jika suatu contoh air diperkirakan mengandung BOD


1000 mg/l, maka diperkirakan % campuran contoh air adalah 0,5 %.
Artinya 0,5 ml dicampurkan dengan 99,5 ml air pengencer ( angka
pengenceran , 100/0,5 = 200 x). Untuk mencegah agar tidak terjadi
kegagalan dalam pengukuran, maka pengenceran ditambahkan yaitu
dengan 0, 2% dan 1,0%, sehingga range pengukuran BOD berkisar
antara 200 – 3.500 .

Pengenceran berdasarkan data angka permanganate .


Hasil pengukuran angka permanganat (AP) dari contoh air tersebut dapat
digunakan untuk memperkirakan besarnya pengenceran BOD yaitu
dengan pengenceran P1 = AP/3, P2= AP/5 dan P3 = AP/7.

Laboratorium Lingkungan TL-3103 27-5


BOD

Jika berdasarkan hasil pengukuran Angka Permanganat adalah 1000 mg/l


KMnO4, maka angka pengencerannya adalah P1 = 1000/3 , P2 = 1000/5
dan P3 1000/7

27.2.6. Botol inkubasi (botol BOD)


Botol yang digunakan untuk analisis BOD harus dilengkapi dengan tutup
gelas dan pelindung air (water seal) untuk mencegah masuknya udara
(oksigen) dari luar selama inkubasi berlangsung.
Hal yang perlu mendapat perhatian adalah botol tersebut harus bebas zat
organik Pencucian terbaik adalah dengan menggunakan larutan asam
kromat atau detergent dengan kualitas yang baik. Jika digunakan
detergent sebagai pencuci, pada akhirnya harus dibilas dengan air panas
untuk membunuh bakteri nitrifikasi yang cenderung berkebambang dalam
dinding botol. Untuk menjamin botol bebas zat organik dan pengganggu
lainnya, sebaiknya botol BOD dilbilas 4 x, mulai dengan air kran dan
akhirnya dengan aquadest atau aquadem.

27.3. Prosedur Pengukuran

27.3.1. Prinsip
Pengukuran BOD terdiri dari pengenceran sampel, inkubasi selama 5 hari
pada suhu 200C dan pengukuran oksigen terlarut sebelum dan sesudah
inkubasi.
Penurunan oksigen terlarut selama inkubasi menunjukkan banyaknya
oksigen yang dibutuhkan oleh sampel air.
Oksigen terlarut dianalisa dengan menggunakan metode titrasi Winkler.

27.3.2. Pereaksi

a. Larutan Buffer Fosfat


8,5 gr KH7PO4, 21,75 gr K2PO4, 33,4 gr Na2HPO4.7H2O dan MgSO4 serta
1,7 gr NH4Cl dilarutkan dalam 500 ml aquadest dan diencerkan hingga
volumenya 1 liter dan pH larutan harus 7,2.

b. Larutan Magnesium Sulfat


22,5 gr MgSO4.7H2O dilarutkan dan diencerkan dengan aquadest
hingga volumenya 1 lt.

c. Larutan Kalsium Klorida


22,5 gr CaCl2 dilarutkan dan diencerkan dengan hingga volumenya 1 lt.

d. Larutan Ferri Klorida


27,5 gr FeCl3 dilarutkan dan diencerkan dengan aquadest hingga
volumenya 1 lt.
e. Bibit air kotor (seed)

Laboratorium Lingkungan TL-3103 27-6


BOD

Air limbah domestik yang banyak menggunakan mikrorganisme dan


telah diaklimitasi.

f. Pembuatan air pengenceran (AP)


1 ml bibit air kotor (seed) , 1 ml larutan buffer fosfat, 1 ml larutan
FaCl3, 1 ml larutan CaCl2 dan 1 ml larutan MgSO 4 ditambahkan ke
dalam 1 liter aquadest atau aqudem. Lalu aerasi selama 30 menit agar
air pengencer jenuh dengan oksigen.

27.3.3. Cara Kerja

Tahapan dalam pemeriksaan BOD terdiri dari :

1. Membuat larutan pengencer yang jenuh oksigen seperti dijelaskan pada


pembuatan pereaksi di atas.

2. Menentukan angka pengenceran sampel :


Menentukan angka pengenceran dengan berdasarkan literatur atau
berdasarkan hasil pengukuran angka permanganat

Contoh menentukan angka pengenceran berdasarkan hasil


pengukuran angka permanganate dari contoh air :
Jika contoh air menunjukkan angka permanganat 150 mg/l maka air
pengencernya adalah sebagai berikut:

P1 = 150/3 = 50 x , (10 ml sampel air + 635 ml AP)


P2 = 150/5 = 30 x , (22 ml sampel air + 638 ml AP)
P3 = 150/7 = 20 x , (33 ml sampel air + 627 ml AP)
P4 = 150/10 = 15 x , (45 ml sampel air + 630 ml AP)

3. Melakukan pengenceran
Setelah diketahui angka pengenceran dari sampel air tersebut maka
dilakukan pengenceran contoh air tersebut dengan air pengencer yang
telah disediakan. Banyaknya air pengencer yang ditambahkan
tergantukng pada angka pengenceran tersebut (lihat contoh
perhitungan di atas).
Setelah diencerkan, masukkan ke dalam 2 buah botol BOD yang telah
dikalibrasi volumenya. Salah satu botol BOD tersebut disimpan dalam
inkubator 200C selama 5 hari, sedangkan botol BOD yang lainnya
diperiksa kandungan oksigen terlarutnya dengan metode titrasi
Winkler.
Untuk percobaan blanko disiapkan 6 botol BOD. Masing-masing botol
diisi dengan air pengencer. Tiga botol pertama diinkubasikan selama 5
hari pada temperatur 200C. Sedangkan tiga botol lainnya ditentukan
kandungan oksigennya (DO).

4. Pemeriksaan oksigen terlarut

Laboratorium Lingkungan TL-3103 27-7


BOD

Pemeriksaan oksigen terlarut dapat dilakukan dengan menggunakan


alat DO meter atau dengan metode titrasi Winkler , seperti dijerlaskan
dalam bab sebelumnya ( Bab 6. )

27.3.4. Perhitungan

BOD 5hari,200C (mg/l) = { ( D1 – D2) – ( B1 – B2) } x f x P

Keterangan :
D1 : DO 0 hari contoh air (mg/l)
D2 : DO 5 hari contoh air (mg/l)
B1 : DO 0 hari blanko (mg/l)
B2 : DO 5 hari blanko (mg/l)
P : angka pengenceran
f : koreksi untuk seeding

vol.seeding dalam sampel


f 
vol.seeding dalam blangko

27.3.5. Catatan

1. Karena dilakukan 3 variasi pengenceran , maka akan diperoleh hasil


pengukuran BOD sebanyak 3 angka BOD yang berbeda-beda.
Jika hasil pengukuran antara pengenceran yang satu dengan yang
lainnya berbeda jauh, maka diambil hasil pengukuran dengan criteria
sebagai berikut:

a. DO 5 hari dari contoh air harus lebih besar dari 0,5 mg/l
b. Penurunan DO antara DO o hari dan DO 5 hari sebesar 30% - 70%

Pengawetan sampel dilakukan dengan cara pendinginan, dan waktu


penyimpanan maksimum adalah 48 jam (2 hari).

2. Selain metode tersebut di atas , banyak juga dijual alat portable


untuk pengukuran BOD, yang diukur adalah tekanan gas CO 2 .
*engukuran dengan alat lebih sederhana dan direct reading .

Laboratorium Lingkungan TL-3103 27-8

Anda mungkin juga menyukai