27.1. Umum
b. Untuk studi dan evaluasi kemampuan badan air dalam proses self
purification.
Percobaan BOD harus bebas dari zat-zat yang bersifat toksik terhadap
mikroorganisme, seperti klor, pestisida . tetapi harus mengandung elemen
esensial (Fe, Mg, dsb) yang diperlukan oleh bakteri, sehingga
pertumbuhan mikroorganisme tidak terganggu.
Penguraian zat organik secara biologis terjadi di alam oleh berbagai jenis
mikroorganisme . Oleh sebab itu dalam percobaan BOD harus
mengandung bakteri yang cukup untuk terjadi reaksi penguraian zat
organik secara sempurna . Oleh sebab itu, untuk air yang miskin dengan
mikroorganisme ditambahkan mikroorganisme dari luar (seeding).
Air kran juga dapat digunakan sebagai air pengencer, tetapi seringkali
mengandung klor yang bersifat toksik terhadap mikroorganisme.
Berdasarkan hasil percobaan , telah dikembangkan suatu air pengencer
sintetis yang dibuat dari aquadest atau aqudem yang ditambah dengan
berbagai nutrien dan populasi mikrorganisme.
Kualitas air pengencer tidak boleh mengandung senyawa toksik seperti
klor, kloramin dan tembaga yang sering ditemukan dalam aquadest. pH
air pengencer harus berkisar antara 6,5 –8,5. Untuk menjaga agar pH air
pengencer stabil ditambahakan buffer fosfat .
Untuk menjaga agar tekanan osmostik cairan sama dengan tekanan
osmotik mikroorganisme ditambahkan garam kalium, natrium, kalsium
dan magnesium. Selain itu, ditambahkan FeCl 3, MgSO4 dan NH4Cl sebagai
unsur Fe, S dan N yang diperlukan untuk pertumbuhan mikrorganisme.
Mikroorganisme ditambahkan ke dalam air pengencer sebanyak 2 ml air
limbah domestik untuk setiap 1 liter air pengencer. Untuk seed bisa
digunakan air sungai tetapi harus diingat adanya algae dan bakteri
nitrifikasi. Air pengencer harus selalui ditambah seed untuk menjamin
adanya populasi mikroorganisme yang cukup dalam percobaan BOD.
Air pengencer harus diaerasi untuk menjamin persedian oksigen yang
cukup selama percobaan BOD.
Jika pengenceran contoh air terlalu tinggi (air hasil pengenceran terlalu
encer) maka dikhawatirnya penurunan DO selama percobaan terlalu
kecil , sehingga diperoleh hasil pengukuran BOD yang kurang valid.
Dalam pengenceran contoh air diharapakan DO 5 hari lebih besar dari 0,5
mg/l dan penurunan DO nya lebih besar dari 2 mg/l, atau 30-70%.
Untuk memprediksi BOD dari suatu contoh air dapat dilakukan
berdasarkan literatur atau berdasarkan hasil penentuan angka
permanganat. Pada tabel di bawah ini diberikan perkiraan prosen
pengenceran untuk setiap perkiraan angka BOD .
27.3.1. Prinsip
Pengukuran BOD terdiri dari pengenceran sampel, inkubasi selama 5 hari
pada suhu 200C dan pengukuran oksigen terlarut sebelum dan sesudah
inkubasi.
Penurunan oksigen terlarut selama inkubasi menunjukkan banyaknya
oksigen yang dibutuhkan oleh sampel air.
Oksigen terlarut dianalisa dengan menggunakan metode titrasi Winkler.
27.3.2. Pereaksi
3. Melakukan pengenceran
Setelah diketahui angka pengenceran dari sampel air tersebut maka
dilakukan pengenceran contoh air tersebut dengan air pengencer yang
telah disediakan. Banyaknya air pengencer yang ditambahkan
tergantukng pada angka pengenceran tersebut (lihat contoh
perhitungan di atas).
Setelah diencerkan, masukkan ke dalam 2 buah botol BOD yang telah
dikalibrasi volumenya. Salah satu botol BOD tersebut disimpan dalam
inkubator 200C selama 5 hari, sedangkan botol BOD yang lainnya
diperiksa kandungan oksigen terlarutnya dengan metode titrasi
Winkler.
Untuk percobaan blanko disiapkan 6 botol BOD. Masing-masing botol
diisi dengan air pengencer. Tiga botol pertama diinkubasikan selama 5
hari pada temperatur 200C. Sedangkan tiga botol lainnya ditentukan
kandungan oksigennya (DO).
27.3.4. Perhitungan
Keterangan :
D1 : DO 0 hari contoh air (mg/l)
D2 : DO 5 hari contoh air (mg/l)
B1 : DO 0 hari blanko (mg/l)
B2 : DO 5 hari blanko (mg/l)
P : angka pengenceran
f : koreksi untuk seeding
27.3.5. Catatan
a. DO 5 hari dari contoh air harus lebih besar dari 0,5 mg/l
b. Penurunan DO antara DO o hari dan DO 5 hari sebesar 30% - 70%