Anda di halaman 1dari 2

Biological Oxygen Demand(BOD) atau Kebutuhan Oksigen Biologis (KOB) adalah

suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global proses-proses


mikrobiologis yang benar-benar terjadi di dalam air. Angka BOD adalah jumlah oksigen
yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan (mengoksidasikan) hampir semua zat
organis yang terlarut dan sebagian zat-zat organis yang tersuspensi dalam air.

Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air


buangan penduduk atau industri, dan untuk mendisain sistem-sisitem
pengolahan biologis bagi air yang tercermar tersebut. Penguraian zat organis adalah
peristiwa alamiah; kalau sesuatu badan air dicemari oleh zat organik, bakteri dapat
menghabiskan oksigen terlarut, dalam air selama proses oksidasi tersebut yang bisa
mengakibatkan kematian ikan-ikan dalam air dan keadaan menjadi anaerobik dan dapat
menimbulkan bau busuk pada air. Pemeriksaan BOD didasarkan atas reaksi oksidasi zat
organis dengan oksigen di dalam air, dan proses tersebut berlangsung karena adanya
bakteri aerob. Sebagai hasil oksidasi akan terbentuk karbon dioksida, air dan Reaksi
oksidasi dapat dituliskan sebagai berikut:

CnHaObNc + ( n + a/4 – b/2 – 3c/4 ) O2 ——–à nCO2 + ( a/2 – 3c/2 ) + H2O + cNH3

Atas dasar reaksi tersebut, yang memerlukan kira-kira 2 hari dimana 50% reaksi
telah tercapai, 5 hari supaya 75 % dan 20 hari supaya 100% tercapai maka pemeriksaan
BOD dapat dipergunakan untuk menaksir beban pencemaran zat organis. Chemical
Oxygen Demand (COD) atau Kebutuhan Oksigen Kimia (KOK) adalah jumlah oksigen (mg
O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat – zat organis yang ada dalam 1 L sampel
air.Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat – zat organis yang secara
alamiah dapat dioksidasikan melalui proses mokrobiologis, dan mengakibatkan
berkurangnya oksigen terlarut di dalam air.

Oksigen terlarut adalah banyaknya oksigen yang terkandung didalam air dan
diukur dalam satuan ppm. Oksigen yang terlarut ini dipergunakan sebagai tanda derajat
pengotor air baku. Semakin besar oksigen yang terlarut, maka menunjukkan derajat
pengotoran yang relatif kecil. Rendahnya nilai oksigen terlarut berarti beban
pencemaran meningkat sehingga koagulan yang bekerja untuk mengendapkan koloida
harus bereaksi dahulu dengan polutan – polutan dalam air menyebabkan konsusmsi
bertambah.

Metode Pemeriksaan BOD adalah dengan metode Winkler (titrasi


di laboratorium). Prinsipnyadengan menggunakan titrasi
iodometri. Sampel yang akan dianalisis terlebih dahuluditambahkan larutan
MnCl2 den NaOH-KI, sehingga akan terjadi endapan MnO2. Dengan menambahkan
H2SO4 atan HCl maka endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga
akanmembebaskan molekul iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut.
Iodium yang dibebaskan ini selanjutnyadititrasi dengan larutan standar natrium
tiosulfat (Na2S2O3) dan menggunakan indikator larutan amilum (kanji).

Prinsip pemeriksaan parameter BOD didasarkan pada reaksi oksidasi zat


organik dengan oksigen di dalam air dan proses tersebut berlangsung karena
adanya bakteri aerobik. Untuk menguraikan zat organik memerlukan waktu ± 2
hari untuk 50% reaksi, 5 hari untuk 75% reaksi tercapai dan 20 hari untuk 100%
reaksi tercapai. Dengan kata lain tes BOD berlaku sebagai simulasi proses biologi
secara alamiah, mula-mula diukur DO nol dan setelah mengalami inkubasi
selama 5 hari pada suhu 20°C atau 3 hari pada suhu 25°C–27°C diukur lagi DO
air tersebut.

Perbedaan DO air tersebut yang dianggap sebagai konsumsi oksigen untuk


proses biokimia akan selesai dalam waktu 5 hari dipergunakan dengan anggapan
segala proses biokimia akan selesai dalam waktu 5 hari, walau sesungguhnya
belum selesai.

Pengujian BOD menggunakan metode Winkler-Alkali iodida azida, adalah


penetapan BOD yang dilakukan dengan cara mengukur berkurangnya kadar
oksigen terlarut dalam sampel yang disimpan dalam botol tertutup rapat,
diinkubasi selama 5 hari pada temperatur kamar, dalam metode Winkler
digunakan larutan pengencer MgSO4, FeCl3, CaCl2 dan buffer fosfat. Kemudian
dilanjutkan dengan metode Alkali iodida azida yaitu dengan cara titrasi, dalam
penetapan kadar oksigen terlarut digunakan pereaksi MnSO4, H2SO4, dan alkali
iodida azida. Sampel dititrasi dengan natrium thiosulfat memakai indikator
amilum (Alaerts dan Santika, 1984).

Waktu yang dibutuhkan untuk mengoksdasi bahan–bahan organik pada


suhu 200C adalah seperti di dalam tabel berikut ini.

Tabel 10. Pengaruh waktu terhadap persentase bahan organik

Anda mungkin juga menyukai