0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
35 tayangan4 halaman
1. Artikel ini membahas sistem pengendalian proses pada pabrik kimia, yang bertujuan untuk menjaga stabilitas operasi, menekan gangguan eksternal, dan mengoptimalkan kinerja proses.
2. Sistem pengendalian melibatkan pemilihan variabel input dan output untuk diukur dan dikendalikan, serta desain elemen pengendalian seperti sensor dan aktuator.
3. Tujuan pengendalian perlu didefinisikan secara kualitatif dan kuant
1. Artikel ini membahas sistem pengendalian proses pada pabrik kimia, yang bertujuan untuk menjaga stabilitas operasi, menekan gangguan eksternal, dan mengoptimalkan kinerja proses.
2. Sistem pengendalian melibatkan pemilihan variabel input dan output untuk diukur dan dikendalikan, serta desain elemen pengendalian seperti sensor dan aktuator.
3. Tujuan pengendalian perlu didefinisikan secara kualitatif dan kuant
1. Artikel ini membahas sistem pengendalian proses pada pabrik kimia, yang bertujuan untuk menjaga stabilitas operasi, menekan gangguan eksternal, dan mengoptimalkan kinerja proses.
2. Sistem pengendalian melibatkan pemilihan variabel input dan output untuk diukur dan dikendalikan, serta desain elemen pengendalian seperti sensor dan aktuator.
3. Tujuan pengendalian perlu didefinisikan secara kualitatif dan kuant
PENGENDALIAN PROSES bahan baku yang memberi keuntungan yang
maksimum, sehingga pabrik harus dijalankan pada
Pabrik kimia merupakan susunan/rangkaian berbagai kondisi yang menyebabkan biaya operasi menjadi unit pengolahan yang terintegrasi satu sama lain secara minimum dan laba yang diperoleh menjadi maksimum. sistematik dan rasional. Tujuan pengoperasian pabrik 5. Memenuhi persyaratan lingkungan kimia secara keseluruhan adalah mengubah Operasi pabrik harus memenuhi berbagai peraturan (mengkonversi) bahan baku menjadi produk yang lebih lingkungan yang memberikan syarat-syarat tertentu bernilai guna. Dalam pengoperasiannya pabrik akan bagi berbagai buangan pabrik kimia. selalu mengalami gangguan (disturbance) dari Untuk memenuhi persyaratan diatas diperlukan lingkungan eksternal. Selama beroperasi, pabrik harus pengawasan (monitoring) yang terus menerus terhadap terus mempertimbangkan aspek keteknikan, operasi pabrik kimia dan intervensi dari luar (external keekonomisan, dan kondisi sosial agar tidak terlalu intervention) untuk mencapai tujuan operasi. Hal ini signifikan terpengaruh oleh perubahan-perubahan dapat terlaksana melalui suatu rangkaian peralatan (alat eksternal tersebut. ukur, kerangan, pengendali, dan komputer) dan intervensi manusia (plant managers, plants operators) Artikel ini terbagi menjadi 3 bagian yang adalah yang secara bersama membentuk control system. sebagai berikut: Dalam pengoerasian pabrik diperlukan berbagai Bagian 1: Pendahuluan, Sistem Pengendalian, Disain prasyarat dan kondisi operasi tertentu, sehingga Elemen Pengendali Proses, Pendefinisian Tujuan diperlukan usaha-usaha pemantauan terhadap kondisi Pengendalian, dan Pemilihan Variabel yang Harus operasi pabrik dan pengendalian proses supaya kondisi Diukur. operasinya stabil. Bagian 2: Pemilihan Variabel yang Dimanipulasi, Pemilihan Konfigurasi Pengendalian, Perancangan Sistem Pengendalian Sistem Pengendali, Penggunaan Komputer Digital Sistem pengendali diterapkan untuk memenuhi 3 pada Pengendali Proses, dan Perangkat Keras Sistem kelompok kebutuhan, yaitu: Pengendali Proses. 1. menekan pengaruh gangguan eksternal Bagian 3: Metode Tuning, Parameter Error, Contoh 2. memastikan kestabilan suatu proses kimiawi Kasus, dan Penggunaan MATLAB Simulink. 3. optimasi kinerja suatu proses kimiawi Pendahuluan Agar proses selalu stabil dibutuhkan instalasi alat-alat Variabel-variabel yang terlibat dalam proses operasi pengendalian. Alat-alat pengendalian dipasang dengan pabrik adalah F (laju alir), T (temperatur), P (tekanan) tujuan: dan C (konsentrasi). Variabel-variabel tersebut dapat 1. Menjaga keamanan dan keselamatan kerja dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu variabel input Keamanan dalam operasi suatu pabrik kimia dan variabel output. Variabel input adalah variabel merupakan kebutuhan primer untuk orang-orang yang yang menandai efek lingkungan pada proses kimia bekerja di pabrik dan untuk kelangsungan perusahaan. yang dituju. Variabel ini juga diklasifikasikan dalam 2 Untuk menjaga terjaminnya keamanan, berbagai kategori, yaitu: kondisi operasi pabrik seperti tekanan operasi, 1. manipulated (adjustable) variable, jika harga temperatur, konsentrasi bahan kimia, dan lain variabel tersebut dapat diatur dengan bebas oleh sebagainya harus dijaga tetap pada batas-batas tertentu operator atau mekanisme pengendalian yang diizinkan. 2. disturbance variable, jika harga tidak dapat diatur 2. Memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan oleh operator atau sistem pengendali, tetapi merupakan Pabrik harus menghasilkan produk dengan jumlah gangguan. tertentu (sesuai kapasitas desain) dan dengan kualitas tertentu sesuai spesifikasi. Untuk itu dibutuhkan suatu Sedangkan variabel output adalah variabel yang sistem pengendali untuk menjaga tingkat produksi dan menandakan efek proses kimia terhadap lingkungan kualitas produk yang diinginkan. yang diklasifikasikan dalam 2 kelompok: 3. Menjaga peralatan proses dapat berfungsi sesuai 1. measured output variables, jika variabel dapat yang diinginkan dalam desain diketahui dengan pengukuran langsung Peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi 2. unmeasured output variables, jika variabel tidak proses produksi memiliki kendala-kendala operasional dapat diketahui dengan pengukuran langsung tertentu yang harus dipenuhi. Pada pompa harus dipertahankan NPSH, pada kolom distilasi harus dijaga Disain Elemen Pengendali Proses agar tidak flooding, temperatur dan tekanan pada Desain elemen pengendalian harus sesuai dengan reaktor harus dijaga agar tetep beroperasi aman dan kebutuhan pengendalian yang diinginkan dan bekerja konversi menjadi produk optimal, isi tangki tidak boleh delam pengendalian proses pabrik. Untuk mencapai luber ataupun kering, serta masih banyak tujuan tersebut perlu diperhatikan langkah-langkah kendalakendala lain yang harus diperhatikan. dalam mendesain sistem pengendalian Dalam usaha 4. Menjaga agar operasi pabrik tetap ekonomis. merancang suatu sistem pengendali yang dapat Operasi pabrik bertujuan menghasilkan produk dari memenuhi kebutuhan suatu proses kimia terdapat beberapa unsur penting dan pertimbangan- termokopel untuk pengukuran T dan differential pertimbangan dasar yang harus diperhatikan. Unsur- pressure cell untuk mengukur h. unsur tersebut adalah: 1. pendefinisian/penetapan tujuan dan sasaran Secondary Measurement pengendalian (control objective definition) Pada kasus-kasus tertentu, variabel yang merupakan 2. penentuan variabel yang harus diukur (measurement control objective tidak dapat diukur secara langsung selection) (unmeasured output). Pada kasus-kasus dengan control 3. penentuan variabel yang akan dimanipulasi objective yang tidak dapat diukur langsung tersebut, (manipulated variables selection) harus diukur variabel lain yang tergolong measured 4. pemilihan konfigurasi pengendalian (control variable dan dapat dikorelasikan melalui suatu configuration selection) hubungan matematis tertentu dengan unmeasured 5. perancangan sistem pengendali (controller design) output yang ingin dikendalikan.
Pendefinisian Tujuan Pengendalian 3. Pengukuran external disturbance
Dalam mendefinisikan tujuan pengendalian perlu Pengukuran disturbance sebelum variabel tersebut diperhatikan beberapa hal pentuing yang merupakan masuk ke dalam proses dapat sangat menguntungkan, pronsip dasar penerapan pengendalian proses pada karena hasil pengukuran tersebut dapat memberikan pabrik. Prinsip utama penerapan pengendalian proses informasi mengenai kelakuan proses yang akan terjadi. pada pabrik adalah untuk memastikan kinerja suatu Informasi tersebut dapat digunakan untuk menentukan proses kimia, memastikan kestabilan suatu proses aksi pengendalian yang harus diambil apabila kimia, dan menekan gangguan eksternal. Prinsip dasar menggunakan sistem pengendalian feedforward. ini harus tercakup dalam pendefinisian tujuan pengendalian baik satu atau kombinasi dari ketiga hal Referensi: tersebut. [1] Sitompul J., Limbong M. Modul Praktikum Pengendalian Proses. Departemen Teknik Kimia ITB. Pada awal perancangan, sasaran pengendalian (control [2] Stephanopoulos G. Chemical Process Control: An objectives) didefinisikan secara kualitatif, selanjutnya Introduction to Theory and Practice. Prentice/Hall tujuan ini dikuantifikasi dalam bentuk variabel output. International, Inc. Sebagai contoh untuk sistem reaktor CSTR salah satu pemakaian controller dilakukan dengan tujuan Pemilihan Variabel yang Dimanipulasi pengendalian (control objectives) sebagai berikut: Dalam proses kimia, umumnya terdapat beberapa variabel input yang dapat diatur dengan bebas. Untuk 1. secara kualitatif : menjamin kestabilan temperatur di memilih variabel mana yang akan dimanipulasi, harus dalam reaktor (diasumsikan sama dengan temperatur dipertimbangkan efek dari tindakan yang diambil keluaran reaktor) pada keadaan steady state yang tidak terhadap kualitas pengendalian. Sebagai contoh stabil pengendalian ketingguan cairan dalam reaktor, tangki, 2. secara kuantitatif : menjaga agar temperatur ataupun kolom distilasi dapat dilakukan dengan (variabel output) tidak berfluktuasi lebih dari 5% harga mengatur laju alir masuk dan laju alir keluar cairan. nominalnya. Pemilihan Konfigurasi Pengendalian Pemilihan Variabel yang Harus Diukur Konfigurasi pengendalian merupakan suatu struktur Beberapa pemhukuran variabel harus dilakukan agar informasi yang digunakan untuk mnghubungkan kinerja operasi pabrik dapat dimonitor Terdapat variabel pengukuran terhadap variabel yang akan beberapa jenis pengukuran variabel yang dapat dimanipulasi. Sebagai contoh pengendalian temperatur diterapkan untuk pengendalian proses: dan ketinggian cairan pada reaktor, kolom distilasi, mixer, dan alat lainnya memiliki beberapa alternatif 1. Primary Measurement konfigurasi sistem pengendali. Perbadaan-perbedaan Bila memungkinkan sebaiknya pada pengendalian yang dapat diamati pada sistem pengendali temperatur proses harga variabel yang menjadi objective dan sistem pengendali ketinggian cairan terjadi karena pengendalian harus diukur/dimonitor. Cara pengukuran (1) terdapat perbedaan variabel yang diukur, tetapi variabel proses yang menjadi control objective hasil pengukuran digunakan untuk memanipulasi pengendalian secara langsung disebut primary variabel yang sama, atau (2) variabel yang diukur measurement. Sebagai contoh pada sistem mixer tangki sama, tetapi hasil pengukuran tersebut digunakan untuk berpengaduk control objective adalah mempertahankan memanipulasi variabel yang berbeda. T dan h cairan dalam tangki pada harga T = Tsp (sp = set point) dan h=hsp. Karena itu, usaha pertama yang Ada 3 tipe konfigurasi pengendalian, antara lain: harus dilakukan adalah memasang alat pengukur untuk 1. Feedback control configuration dapat mengamati nilai T dan h cairan dalam tangki Konfigurasi ini mengukur secara langsung variabel secara langsung, yaitu dengan denggunakan yang dikendalikan untuk mengatur harga variabel yang dimanipulasi. Tujuan pengendalian ini adalah mempertahankan variabel yang dikendalikan pada level yang diinginkan (set point). Sebagian 2. Penggunaan proportional-integral controller (PI- instrumentasi pada proses pembuatan formaldehid dan controller) dimana nilai output dari PI-controller akan hidrogen peroksida berbahan baku metanol dengan sebanding terhadap error ditambah suatu faktor dikali reaksi enzimatik ini menggunakan konfigurasi nilai integrasi error sebagai fungsi waktu. pengendalian feedback, mulai dari pengendalian temperatur, pengendalian ketinggian, pengendalian 3. Penggunaan proportional-integral-derivative perbedaan tekanan, dan pengendalian tekanan. controller dimana nilai output dari PID-controller akan ditentukan oleh konstanta yang menghubungkan 2. Feedforward control configuration kesebandingan error terhadap output ditambah suatu Konfigurasi sistem pengendali feedforward faktor dikali nilai integrasi error sebagai fungsi waktu memanfaatkan pengukuran langsung pada disturbance lalu ditambah suatu faktor dikali nilai diferensial untuk mengatur harga variabel yang akan dimanipulasi. (gradien/slope) error sebagai fungsi waktu. Tujuan pengendalian adalah mempertahankan variabel output yang dikontrol pada nilai yang diharapkan. Penggunaan Komputer Digital pada Pengendali Proses 3. Inferential Control Configuration Dalam aspek pengendalian seluruh pabrik tidak hanya Konfigurasi sistem pengendali inferential melibatkan satu unit proses, seperti CSTR, tangki memanfaatkan data hasil pengukuran output sekunder berpengaduk, kolom distilasi. Pada kenyataannya (secondary measurement) untuk mengatur harga proses produksi produk dari bahan baku dengan reaksi variabel yang akan dimanipulasi. Hal ini dilakukan tertentu ini terdiri dari banyak unit yang saliang karena variabel output yang akan dikendalikan tidak berhubungan dengan adanya aliran bahan (material) dapat diukur secara langsung. Tujuan pengendalian ini dan energi dari satu unit ke unit lainnya. Pada proses adalah memeprtahankan variabel unmeasured output kimia tersebut akan timbul hal-hal karakteristik yang tersebut pada tingkat/harga yang ditetapkan pada set tidak terjadi pada pengopersian satu unit proses saja. point. Alat ukur menggunakan harga variabel terukur Kemajuan teknologi komputer yang sangat pesat (measured output) yang terdeteksi dalam persamaan dengan harga yang semakin terjangkau membuat neraca massa dan energi yang dapat mewakili proses perangkat ini banyak digunakan untuk pengendalian ke dalam suatu persamaan matematika tertentu yang dalam prosesproses kimia. Instrumen pengendalian oleh komputer dapat dihitung menjadi output pada pabrik besar dan modern umumnya dirancang unmeasured variables yang ingin dikendalikan. Hasil menggunakan komputer pengendali secara digital. perhitungan tersebut oleh instrumentasi pengendalian Beberapa aplikasi spesifik komputer untuk kemudian digunakan untuk mengatur harga variabel pengendalian proses adalah sebagai berikut: yang dimanipulasi. 1. Direct Digital Control (DDC) Inferential control configuration ini digunakan dalam Komputer digital dapat dipakai mengendalikan secara pengendalian komposisi aliran output pada setiap simultan beberapa output. Pada sistem kontrol utama kolom distilasi dan tangki mixer berpengaduk. Analisis (supervisor controller) terdapat satu prosesor komputer komposisi tidak dilakukan langsung dengan untuk mengendalikan dan mengoperasikan proses. Jadi composition analyzer karena harga alat tersebut mahal, semua data dikumpulkan dalam satu unit komputer. dan alat tersebut sangat analitik sehingga kapasitasnya Komputer digunakan untuk mengubah nilai set point kecil dan tidak sesuai diterapkan dalam skala pabrik. sesuai dengan harga parameter local controller. Local Komposisi aliran kolom distilasi dan mixer harus controller berfungsi sebagaimana sinyal digital yang selalu dikendalikan karena pasar sangat ketat menuntut diterapkan pada Direct Digital Controller (DCC). produk formaldehid dan hidrogen peroksida sesuai Interfase input/output akan menghasilkan informasi spesifikasi. kepada komputer supervisor berupa tetapan pada local control loop yang dipakai komputer untuk Perancangan Sistem Pengendali menghasilkan nilai set point pada local control loop. Sistem pengendali (controller) adalah elemen aktif Komputer menrima secara langsung hasil pengukuran dalam sistem pengendalian yang menerima informasi dari proses, kemudian menghitung nilai manipulated dari pengukuran dan membuat tindakan yang sesuai variables berdasarkan control law yang telah untuk mengatur harga manipulated variables. diprogram dan tersimpan dalam memorinya. Pengaturan manipulated variables sangat bergantung pada control law yang diterapkan secara otomatis pada Manipulated variables tersebut kemudian diterapkan controller. Beberapa control law yang umum kembali ke dalam proses dengan menggunakan elemen diterapkan pada sistem pengendalian: pengendali akhir seperti kerangan, pompa, kompresor, switch, dan sebagainya. Dengan demikian komputer 1. Penggunaan proportional controller (P-controller) dan proses dijembatani oleh perangkat-perangkat keras dimana nilai output dari P-controller akan sebanding yang digunakan untuk mendapatkan komunikasi yang terhadap error. baik antara komputer dengan proses. DDC umumnya dipakai untuk unit dalam skala terbatas seperti untuk Pada setiap konfigurasi sitem pengendali dapat satu unit produksi, atau digunakan untuk sebuah unit dibedakan masing-masing elemen perangkat keras operasi dengan sebuah unit produksi. sebagai berikut: 1. Proses kimia 2. Distributed Control System (DCS) Proses kimia mewakili peralatan proses yang Penggunaan sistem kontrol dengan memakai satu buah digunakan dan proses-proses/operasi baik secara kimia komputer untuk mengendalikan sebuah unit operasi maupun fisika yang terjadi di dalam peralatan tersebut. akan lebih mudah diterapkan. Namun, sistem 2, Instrumen Pengukur atau Sensor supervisor control akan mengalami kesulitan jika Peralatan pengukur/sensor digunakan untuk mengukur diterapkan pada unit yang kompleks karena akan disturbance, mengukur controlled output variables, dan dihasilkan suatu pengendalian dan pengoperasian yang mengukur secondary ouput variables. Peralatan sangat kompleks dan rumit. Metoda terbaru pengukur/sensor adalah sumber informasi yang pengendalian proses dalam pabrik adalah Distributed mengidentifikasi hal-hal yang sedang terjadi pada Control System (DCS) yang langsung sukses diminati proses. Salah satu syarat penting dalam pemilihan untuk skala komersial saat pertama kali diluncurkan. sensor adalah hasil pengukuran sensor harus dapat ditransmisikan dengan mudah. Contoh instrumen DCS terdiri dari beberapa microprocessor yang saling pengendalian yang dipakai pada pabrik formaldehid terhubungkan dalam satu jaringan komunikasi digital dan hidrogen peroksida ini adalah termokopel, venturi yang sering dikenal dengan data highway. Tujuan meter, dan composition analyzer. pengendalian proses adalah mendapatkan kinerja 3. Transducers proses yang optimum. Seringkali operator manusia Beberapa hasil pengukuran tidak dapat digunakan sukar atau tidak dapat menemukan setting untik tujuan pengendalian sebelum dikonversikan pengoperasian pabrik yang terbaik agar biaya operasi menjadi besaran fisik yang dapat dengan mudah dapat ditekan seminimal mungkin. Hal ini disebabkan ditransmisikan seperti tegangan listrik. Transducer tingginya kompleksitas pabrik kimia yang akan merupakan alat yang digunakan untuk mengonversi dikendalikan. Pada kasus seperti ini programmed hasil pengukuran menjadi besaran yang ditransmisikan. intelligence dari komputer dapat dimanfaatkan untuk 4. Jalur transmisi dan amplifier menganalisis situasi proses dan memberikan usulan Jalur transmisi merupakan media untuk membawa setting pengoperasian yang terbaik. Pada supervisory sinyal hasil pengukuran dari alat ukur ke controller. control ini, komputer mengkoordinasi aktivitas dari Pada banyak kasus sinyal yang dihasilkan alat ukur beberapa loop DCC. Pada sistem ini satu buah terlalu lemah untuk ditransmisikan sehingga sinyal komputer utama (supervisor computer) membagi kerja tersebut harus diperkuat terlebih dahulu dengan pengendalian pada beberapa komputer yang bekerja amplifier. sebagai DDC lokal. Keuntungan sistem DCS dibanding 5, Elemen Pengendali DDC adalah sistem DCS memungkinkan area kerja Elemen pengendali adalah perangkat keras yang atau DDC lokal satu tetap bekerja dan dapat memiliki intelegensi. Perangkat ini menerima dikendalikan merkipun ada suatu unit atau lokasi informasi dari alat ukur dan memutuskan tindakan tertentu yang tidak beroperasi. Sebaliknya, kekurangan yang harus dilakukan. unit DCS dibanding DDC adalah biaya investasi sistem 6. Elemen Pengendali Akhir DCS yang sangat besar karena membutuhkan Elemen pengendali akhir merupakan perangkat keras komputer pengendali yang lebih banyak. yang melaksanakan tindakan yang diperintahkan controller. Elemen pengendali akhir yang diaplikasikan 3. Scheduling Computer Control (SCC) pada perancangan pabrik ini adalah control valve yang Kemungkinan penggunaan komputer yang terakhir membuka dan menutup sampai derajat tertentu sesuai adalah untuk mengatur penjadwalan operasi suatu keputusan controller. pabrik kimia. Kondisi pasar yang berubah setiap waktu 7. Elemen pencatat akan menyebabkan manajemen perlu terus menerus Elemen pencatat merupakan bagian dari sistem mengubah penjadwalan operasional pabrik, seperti pengendali yang mencatat semua variabel sehingga mengurangi waktu produksi untuk mencegah kelakukan proses yang sedang berlangsung dapat tertumpuknya produk (over stock), penambahan didemonstrasikan secara visual. produksi saat kebutuhan meningkat, dan lain-lain. Keputusankeputusan ini dapat diambil dengan bantuan Diposkan oleh CHEMENG UNIMAL di 00.06 komputer digital, yang kemudian akan mengomunikasikan kepuusan-keputusan tersebut dengan supervisory computer controller, yang kemudian mengimplementasikan keputusan-keputusan tersebut melalui DDC-DDC yang berhubungan langsung dengan proses.