Aliran atau flow di dalam suatu pipa, temperatur di unit alat penukar panas (heat
exchanger), ataupun permukaan suatu zat cair (level) di dalam suatu tangki.
Lima hal yang mendasari perancangan pengendalian proses di pabrik adalah :
1. K3 :
Pengoperasian yang aman dari suatu industri merupakan kebutuhan utama untuk
keberadaan pekerja di industri dan keberlanjutan pengembangan ekonomi industri.
Karena itu, tekanan operasi, temperatur, dan laju aliran material dalam pipa - pipa
yang digunakan harus selalu berada dalam batas yang diizinkan.
Contoh : sebuah reaktor yang dirancang untuk beroperasi pada tekanan 100 psig,
haruslah mempunyai sistem pengendalian yang dapat mempertahankan tekanan
dibawah tekanan tersebut.
2. Spesifikasi produk :
Sebuah industri haruslah dapat memproduksi jumlah dan kualitas produk sesuai
yang diinginkan.
Contoh : Produksi yang dirancang adalah 2 ton etilen perhari dengan kemurnian
99,5% maka diperlukan suatu sistem pengendalian untuk memastikan produksi
sesuai dengan rancangan.
3. Peraturan Lingkungan :
Peraturan Lingkungan membatasi pengeluaran limbah baik cair, padat
maupun gas yang dikembalikan ke sungai, tanah maupun udara. Sistem
pengendalian proses yang baik akan memonitor jumlah limbah yang dapat
dibuang oleh suatu industri ke lingkungannya.
Contoh : Limbah cair yang keluar dialirkan ke kolam limbah dan diukur kadar
asam, basa maupun parameter baku mutu lainnya, kemudian diberi
perlakuan yang sesuai agar limbah tersebut dapat ternetralisir, baru
kemudian dialirkan ke badan air.
4. Batasan operasi :
Peralatan yang digunakan di industri mempunyai batasan operasi yang harus
dipertahankan selama proses produksi agar peralatan tersebut dapat
dipergunakan secara aman dan dalam waktu yang lama.
Contoh : Tangki tak boleh dalam keadaan kosong atau meluap, temperatur
dalam reaktor katalitik tak boleh melebihi batas atas temperatur karena
dapat merusak katalis ;katalis mahal.
e. Ekonomi :
Pengoperasian suatu industri haruslah sesuai dengan kondisi pasar, yaitu
keberadaan bahan dalam penggunaan bahan baku, energi dan upah pekerja.
Sehingga diperlukan kondisi operasi yang akan mengontrol tingkat optimum biaya
operasional, keuntungan maksimum dan sebagainya.