Anda di halaman 1dari 9

SILABUS MATA KULIAH

1. PERENCANAAN SISTEM PENGENDALIAN PROSES


2. VARIABEL PROSES DAN KONFIGURASI PENGENDALIAN
3. PENGENDALIAN PROSES DENGAN LOOP GANDA
4. PRINSIP PENGENDALIAN PROSES
5.PERANCANGAN PENGENDALIAN PROSES
REFERENSI

Gunterus, Frans, 1997. Falsafah Dasar : Sistem Pengendali Proses,


cetakan ke 2, ElekMedia Komputindo, Jakarta.

Johnson, Curtis, 1997. Process Control Instrumentation


Tecnology, 5thed., Prentice Hall International ed., NewJersey.

Marlin, Thomas, 2000. Designing Process and Control Systems for


Dynamicc Performance. 2nd ed. McGrawHill International ed.,
Singapore.

Naryono, Eko, dkk., 1995. Pengendalian Proses Kimia, Pusat


Pengembangan Pendidikan Politeknik, Bandung.

Stephanopoulos, George, 1989. Introduction to Chemical Process


Control, Prentice Hall International, Singapore.
BAB 1
. PERENCANAAN SISTEM PENGENDALIAN PROSES

Pengendalian proses didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mengatur


proses dinamis agar berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan
sebelumnya atau dikehendaki.

Hampir semua proses yang terdapat di dunia industri membutuhkan peralatan


otomatis untuk mengendalikan parameter proses.
sebagai contoh :

Tekanan dalam sebuah vessel atau reaktor harus diukur, dikendalikan


temperaturnya agar tidak terjadi overpressure yang dapat membahayakan
operator, reaktor dan bahkan industri tempat reaktor tersebut berada.

Aliran atau flow di dalam suatu pipa, temperatur di unit alat penukar panas (heat
exchanger), ataupun permukaan suatu zat cair (level) di dalam suatu tangki.
Lima hal yang mendasari perancangan pengendalian proses di pabrik adalah :

1. K3 :
Pengoperasian yang aman dari suatu industri merupakan kebutuhan utama untuk
keberadaan pekerja di industri dan keberlanjutan pengembangan ekonomi industri.
Karena itu, tekanan operasi, temperatur, dan laju aliran material dalam pipa - pipa
yang digunakan harus selalu berada dalam batas yang diizinkan.
 
Contoh : sebuah reaktor yang dirancang untuk beroperasi pada tekanan 100 psig,
haruslah mempunyai sistem pengendalian yang dapat mempertahankan tekanan
dibawah tekanan tersebut.
 
2. Spesifikasi produk :
Sebuah industri haruslah dapat memproduksi jumlah dan kualitas produk sesuai
yang diinginkan.
 
Contoh : Produksi yang dirancang adalah 2 ton etilen perhari dengan kemurnian
99,5% maka diperlukan suatu sistem pengendalian untuk memastikan produksi
sesuai dengan rancangan.
 
3. Peraturan Lingkungan :
Peraturan Lingkungan membatasi pengeluaran limbah baik cair, padat
maupun gas yang dikembalikan ke sungai, tanah maupun udara. Sistem
pengendalian proses yang baik akan memonitor jumlah limbah yang dapat
dibuang oleh suatu industri ke lingkungannya.
 
Contoh : Limbah cair yang keluar dialirkan ke kolam limbah dan diukur kadar
asam, basa maupun parameter baku mutu lainnya, kemudian diberi
perlakuan yang sesuai agar limbah tersebut dapat ternetralisir, baru
kemudian dialirkan ke badan air.
 
4. Batasan operasi :
Peralatan yang digunakan di industri mempunyai batasan operasi yang harus
dipertahankan selama proses produksi agar peralatan tersebut dapat
dipergunakan secara aman dan dalam waktu yang lama.
 
Contoh : Tangki tak boleh dalam keadaan kosong atau meluap, temperatur
dalam reaktor katalitik tak boleh melebihi batas atas temperatur karena
dapat merusak katalis ;katalis mahal.
e. Ekonomi :
Pengoperasian suatu industri haruslah sesuai dengan kondisi pasar, yaitu
keberadaan bahan dalam penggunaan bahan baku, energi dan upah pekerja.
Sehingga diperlukan kondisi operasi yang akan mengontrol tingkat optimum biaya
operasional, keuntungan maksimum dan sebagainya.

Ke lima hal diatas haruslah dipenuhi untuk memantau secara berkelanjutan


operasi sebuah industri dan pengendalian eksternal utnuk memastikan
tercapainya tujuan operasional industri. Pengaturan secara rasional dari peralatan
(alat ukur, katup, pengendali dan komputer) dan campur tangan manusia
(perancang pabrik, operator pabrik) akan membentuk sebuah sistem pengendalian
proses pada sebuah industri.

Bagaimana sistem pengendalian Proses dilakukan


Dalam pengoperasiannya suatu sistem pengendalian dapat berjalan dengan baik
apabila telah memenuhi 3 persyaratan berikut :
 Menekan pengaruh gangguan dari luar.
 Memastikan kestabilan proses.
 Mengoptimalkan kinerja proses.
a Menekan pengaruh gangguan dari luar
Tujuan umum dari pengendalian adalah menekan pengaruh gangguan dari
luar, yaitu efek dari lingkungan terhadap unit proses seperti reaktor,
separator, penukar panas, kompresor dan sebagainya yang diluar kendali
operator sehingga diperlukan mekanisme pengendalian yang akan
memberikan perubahan yang diperlukan proses untuk mengatasi akibat
negatif gangguan terhadap proses. Perhatikan contoh berikut :
MENGENDALIKAN OPERASI PEMANAS PADA TANGKI BERPENGADUK
Perhatikan gambar 1.1 berikut dimana liquid masuk ke tangki dengan laju alir
Fi (mL/menit) dan temperatur, Ti (0C) yang dipanaskan dengan steam dengan
laju Fs (kg/menit). Laju alir dan temperatur keluar tangki adalah F dan T.
 
 
Tangki dikondisikan mengalami pengadukan dengan baik, yang berarti
temperatur effluent sama dengan temperatur liquid dalam tangki.
 
Tujuan operasional pengendalian di tangki adalah :
Menjaga temperatur effluent T pada harga yang diinginkan, Tsp
Menjaga volume liquid di tangki pada volume yang diinginkan, Vs.

Anda mungkin juga menyukai