Disusun Oleh
Kelompok 1
Fahru Redza Rahim
Novelia Pinontoan
Ni Ketut Arjeni
Mitchele Debora Hana Poli
Vadia Ahmad
Tingkat / Semester :
IIA / IV
Sedangkan COD atau Chemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang
diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air
(Boyd, 1990). Hal ini karena bahan organik yang ada sengaja diurai secara kimia
dengan menggunakan oksidator kuat kalium bikromat pada kondisi asam dan panas
dengan katalisator perak sulfat (Boyd, 1990; Metcalf & Eddy, 1991), sehingga
segala macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun yang kompleks dan
sulit urai, akan teroksidasi. Dengan demikian, selisih nilai antara COD dan BOD
memberikan gambaran besarnya bahan organik yang sulit urai yang ada di perairan.
Bisa saja nilai BOD sama dengan COD, tetapi BOD tidak bisa lebih besar dari
COD. Jadi COD menggambarkan jumlah total bahan organik yang ada.
B. Dasar Teori
COD atau kebutuhan oksigen kimia (KOK) adalah jumlah oksigen (mg O2)
yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam satu liter
sampel air, dimana pengoksidanya adalah K2Cr2O7 atau KMnO4. Angka COD
merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara alamiah
dapat dioksidasi melalui proses mikrobiologis dan mengakibatkan berkurangnya
oksigen
terlarut di dalam air. Sebagian besar zat organik melalui tes COD ini dioksidasi oleh
K2Cr2O7 dalam keadaan asam yang mendidih optimum,
Indikator ferroin digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi yaitu disaat warna
hijau biru larutan berubah menjadi coklat merah. Sisa K2Cr2O7 dalam larutan
blanko adalah K2Cr2O7 awal, karena diharapkan blanko tidak mengandung zat
organik yang dioksidasi oleh K2Cr2O7.
b. Menghitung COD
- Sanggup menguji air limbah industry yang beracun dan tidak dapat diuji
dengan pengujian BOD karena bakteri akan mati.
- Analisa BOD hanya memakan waktu kurang lebih 3 jam, sedangkan analisa
BDO memerlukan waktu 5 hari
- Untuk menganalisa COD antara 50 – 800 mg/L, tidak dibutuhkan
pengenceran sampel sedangkan pada umumnya analisa BOD selalu
membutuhkan pengenceran.
- Ketelitian dan Ketepatan tes COD adalah 2 sampai 3 kali lebih tinggi dari
tes BOD.
- Gangguan dari zat yang bersifat racun terhadap mikroorganisme pada pada
tes BOD tidak menjadi soal tes BOD
Tes COD hanya merupakan suatu analisa yang menggunakan suatu reaksi oksidasi
kimia yang menirukan oksidasi biologis (yang seharusnya terjadi di alam), sehingga
merupakan suatu pendekatan saja, karena hal tersebut maka tes COD tidak dapat
membedakan antara zat-zat yang sebenarnya tidak teroksidasi (Inert) dan zat-zat
yang teroksidasi secara biologis.
Alat dan Bahan :
1. Botol winkler
2. Botol aqua sedang
3. Buret dan statif
4. Botol semprot
5. Erlenmeyer
6. Kaki tiga
7. Batang pengaduk
8. Gelas kimia
9. Spritus
10. Sunglite
11. Pipet sedot
12. Pipet skala 1ml dan 10ml
13. Air limbah (sampel)
14. Aquades
15. Larutan alkali iodide azida
16. Larutan H2SO4 pekat
17. H2SO4 4N
18. Larutan KMnO4 0,05N
19. Larutan H2C2O4 0,05N
20. Larutan MnSO4 40%
21. Larutan Na2S2O3 0,025 N
22. Tissue
C. PROSEDUR PENENTUAN COD DAN BOD
Metode Konvensional
Penentuan COD
Penentuan BOD
https://www.academia.edu/16498833/MAKALAH_KIMIA_ANALISA_DOD_D
AN_BOD
https://journal.uin-alauddin.ac.id/1622-3283-1-PB.pdf
https://www.academia.edu/5512221/Analisa_BOD_dan_COD
https://id.scribd.com/doc/115916053/PRESENTASI-DO-COD-DAN-BOD