Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS ANGKA COD & BOD

Disusun Oleh

Kelompok 1
Fahru Redza Rahim
Novelia Pinontoan
Ni Ketut Arjeni
Mitchele Debora Hana Poli
Vadia Ahmad

Tingkat / Semester :
IIA / IV

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2020
A. Pendahuluan

BOD atau Biochemical Oxygen Demand adalah suatu karakteristik yang


menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme
(biasanya bakteri) untuk mengurai atau mendekomposisi bahan organik dalam
kondisi aerobik (Umaly dan Cuvin, 1988; Metcalf & Eddy, 1991). Ditegaskan lagi
oleh Boyd (1990), bahwa bahan organik yang terdekomposisi dalam BOD adalah
bahan organik yang siap terdekomposisi (readily decomposable organic matter).
Mays (1996) mengartikan BOD sebagai suatu ukuran jumlah oksigen yang
digunakan oleh populasi mikroba yang terkandung dalam perairan sebaga respon
terhadap masuknya bahan organik yang dapat diurai. Dari pengertian pengertian ini
dapat dikatakan bahwa walaupun nilai BOD menyatakan jumlah oksigen, tetapi
untuk mudahnya dapat juga diartikan sebagai gambaran jumlah bahan organik
mudah urai (biodegradable organics) yang ada di perairan.

Sedangkan COD atau Chemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang
diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air
(Boyd, 1990). Hal ini karena bahan organik yang ada sengaja diurai secara kimia
dengan menggunakan oksidator kuat kalium bikromat pada kondisi asam dan panas
dengan katalisator perak sulfat (Boyd, 1990; Metcalf & Eddy, 1991), sehingga
segala macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun yang kompleks dan
sulit urai, akan teroksidasi. Dengan demikian, selisih nilai antara COD dan BOD
memberikan gambaran besarnya bahan organik yang sulit urai yang ada di perairan.
Bisa saja nilai BOD sama dengan COD, tetapi BOD tidak bisa lebih besar dari
COD. Jadi COD menggambarkan jumlah total bahan organik yang ada.

B. Dasar Teori

1. COD (Chemical Oxygen Demand)

COD atau kebutuhan oksigen kimia (KOK) adalah jumlah oksigen (mg O2)
yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam satu liter
sampel air, dimana pengoksidanya adalah K2Cr2O7 atau KMnO4. Angka COD
merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara alamiah
dapat dioksidasi melalui proses mikrobiologis dan mengakibatkan berkurangnya
oksigen

terlarut di dalam air. Sebagian besar zat organik melalui tes COD ini dioksidasi oleh
K2Cr2O7 dalam keadaan asam yang mendidih optimum,

Perak sulfat (Ag2SO4) ditambahkan sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi.


Sedangkan merkuri sulfat ditambahkan untuk menghilangkan gangguan klorida
yang pada umumnya ada di dalam air buangan. Untuk memastikan bahwa hampir
semua zat organik habis teroksidasi maka zat pengoksidasi K2Cr2O7 masih harus
tersisa sesudah direfluks. K2Cr2O7 yang tersisa menentukan berapa besar oksigen
yang telah terpakai. Sisa K2Cr2O7 tersebut ditentukan melalui titrasi dengan ferro
ammoniumsulfat (FAS). Reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut.

Indikator ferroin digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi yaitu disaat warna
hijau biru larutan berubah menjadi coklat merah. Sisa K2Cr2O7 dalam larutan
blanko adalah K2Cr2O7 awal, karena diharapkan blanko tidak mengandung zat
organik yang dioksidasi oleh K2Cr2O7.

2. BOD (Biochemical Oxygen Demand)

Biochemical Oxygen Demand menunjukkan jumlah oksigen dalam satuan


ppm yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk memecahkan bahan-bahan
organik yang terdapat di dalam air. Pemeriksaan BOD diperlukan untuk
menentukan beban pencemaran akibat air buangan penduduk atau industri.
Penguraian zat organik adalah peristiwa alamiah, apabila suatu badan air dicemari
oleh zat oragnik, bakteri dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air selama
proses oksidasi tersebut yang bisa mengakibatkan kematian ikan-ikan dalam air dan
dapat menimbulkan bau busuk pada air tersebut. Beberapa zat organik maupun
anorganik dapat bersifat racun misalnya sianida, tembaga, dan sebagainya,
sehingga harus dikurangi sampai batas yang diinginkan.

Cara Perhitungan COD dan BOD


Menentukan nilai BOD dan COD limbah sebelum dan sesudah pelakuan
a. Menghitung BOD

b. Menghitung COD

3. Metode pengukuran BOD dan COD

Prinsip pengukuran BOD pada dasarnya cukup sederhana, yaitu mengukur


kandungan oksigen terlarut awal (DOi) dari sampel segera setelah pengambilan
contoh, kemudian mengukur kandungan oksigen terlarut pada sampel yang telah
diinkubasi selama 5 hari pada kondisi gelap dan suhu tetap (20 oC) yang sering
disebut dengan DO5. Selisih DOi dan DO5 (DOi – DO5) merupakan nilai BOD
yang dinyatakan dalam miligram oksigen per liter (mg/L). Pengukuran oksigen
dapat dilakukan secara analitik dengan cara titrasi (metode Winkler, iodometri) atau
dengan menggunakan alat yang disebut DO meter yang dilengkapi dengan probe
khusus. Jadi pada prinsipnya dalam kondisi gelap, agar tidak terjadi proses
fotosintesis yang menghasilkan oksigen, dan dalam suhu yang tetap selama lima
hari, diharapkan hanya terjadi proses dekomposisi oleh mikroorganime, sehingga
yang terjadi hanyalah penggunaan oksigen, dan oksigen tersisa ditera sebagai DO5.
Yang penting diperhatikan dalam hal ini adalah mengupayakan agar masih ada
oksigen tersisa pada pengamatan hari kelima sehingga DO5 tidak nol. Bila DO5 nol
maka nilai BOD tidak dapat ditentukan.

Keunggulannya antara lain:

- Sanggup menguji air limbah industry yang beracun dan tidak dapat diuji
dengan pengujian BOD karena bakteri akan mati.
- Analisa BOD hanya memakan waktu kurang lebih 3 jam, sedangkan analisa
BDO memerlukan waktu 5 hari
- Untuk menganalisa COD antara 50 – 800 mg/L, tidak dibutuhkan
pengenceran sampel sedangkan pada umumnya analisa BOD selalu
membutuhkan pengenceran.
- Ketelitian dan Ketepatan tes COD adalah 2 sampai 3 kali lebih tinggi dari
tes BOD.
- Gangguan dari zat yang bersifat racun terhadap mikroorganisme pada pada
tes BOD tidak menjadi soal tes BOD

Kekurangannya antara lain :

Tes COD hanya merupakan suatu analisa yang menggunakan suatu reaksi oksidasi
kimia yang menirukan oksidasi biologis (yang seharusnya terjadi di alam), sehingga
merupakan suatu pendekatan saja, karena hal tersebut maka tes COD tidak dapat
membedakan antara zat-zat yang sebenarnya tidak teroksidasi (Inert) dan zat-zat
yang teroksidasi secara biologis.
Alat dan Bahan :

1. Botol winkler
2. Botol aqua sedang
3. Buret dan statif
4. Botol semprot
5. Erlenmeyer
6. Kaki tiga
7. Batang pengaduk
8. Gelas kimia
9. Spritus
10. Sunglite
11. Pipet sedot
12. Pipet skala 1ml dan 10ml
13. Air limbah (sampel)
14. Aquades
15. Larutan alkali iodide azida
16. Larutan H2SO4 pekat
17. H2SO4 4N
18. Larutan KMnO4 0,05N
19. Larutan H2C2O4 0,05N
20. Larutan MnSO4 40%
21. Larutan Na2S2O3 0,025 N
22. Tissue
C. PROSEDUR PENENTUAN COD DAN BOD

Metode Konvensional

Penentuan COD

1. Memasukkan 100 mL sampel tanpa gelembung kedalam Erlenmeyer


2. Menambahkan 5 mL H2SO4 4N dan menambahkan lagi dengan 10 mL
larutan KMnO4 lalu memanaskannya hingga mendidih kurang lebih 5 menit
3. Menambahkan 10 mL H2C2O4 0,05N kemudian menitrasi selagi panas
dengan larutan KMnO4 0,05N hingga larutan berwarna merah muda. Dan
catat hasil volume.

Penentuan BOD

1. Mengambil sampel air limbah menggunakan botol winkler tanpa


gelembung
2. Menambahkan 2 mL larutan MnSO4 40 % dan mendiamkan larutan selama
beberapa menit untuk menghomogenkan
3. Menambahkan 2 mL alkali iodide azida, kemudian mendiamkan hingga
muncul endapan berwarna cokelat dan memindahkan larutan kegelas kimia
kemudian kocok
4. Menambahkan 2 mL H2SO4 pekat hingga endapan larut, lalu mengambil
100 mL dan memindahkan larutan kedalam Erlenmeyer.
5. Larutan yang berada didalam erlemmeyer siap untuk dititrasi dengan larutan
NaS2O3 0,025N
6. Menambahkan indicator amilum dan melanjutkan kembali dengan totrasi
hingga warna biru hilang, kemudian catat volume titrasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/16498833/MAKALAH_KIMIA_ANALISA_DOD_D
AN_BOD

https://journal.uin-alauddin.ac.id/1622-3283-1-PB.pdf

Modul Praktikum. ANALISIS. KSIMIA. AIR MAKANAN DAN


MINUMAN.PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN POLTEKKES
KEMENKES MANADO

https://www.academia.edu/5512221/Analisa_BOD_dan_COD

https://id.scribd.com/doc/115916053/PRESENTASI-DO-COD-DAN-BOD

Anda mungkin juga menyukai