Anda di halaman 1dari 3

Klorida

10. KLORIDA

10.1 Umum
Konsentrasi klorida di dalam air alam bervariasi, dari mulai konsentrasi
rendah , seperti air hujan , sampai konsentrasi tinggi , seperti air payau
dan air laut.

Sumber klorida di dalam air berasal dari mineral yang ada dalam tanah,
baik untuk tanah penutup ( top soil) atau mineral dalam batuan di bawah
tanah. Tetesan air laut yang terbawa angin akan jatuh ke permukaan
tanah , yang selanjutnya akan terbawa oleh air hujan atau air permukaan.
Sumber klorida dalam air juga dapat berasal dari air limbah domestik
atau air urine manusia .

Konsentrasi klorida maksimum yang diperbolehkan untuk air minum


adalah 250 mg/l, lebih besar dari baku mutu tersebut , air akan berasa,
sehingga tidak disukai untuk dikonsumsi .

Kadar klorida dalam air irigasi juga harus dibatasi , karena akan
mengganggu pertumbuhan tanaman

Pengukuran klorida juga digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran


dari septic tank terhadap air tanah atau air sumur.
Pengukuran klorida juga berguna dalam tracer test ,yaitu suatu test
untuk menentukan waktu tinggal atau detention time ( Td) , atau pola
pencampuran di dalam suatu bak .

10.2. Metode Pengukuran

Metode analitik yang dapat digunakan untuk pengukuran klorida adalah :

a. Metode Mohr , yaitu titrasi dengan larutan AgNO3


b. Metode titrasi Merkuri nitrat

Prinsip pengukuran kloride dengan metode Mohr adalah kloride dalam


air dititrasi dengan AgNO3 membentuk endapan AgCl yang berwarna
putih. Indikator yang digunakan adalah K 2CrO4 , yang dengan AgNO3
membentuk endapan merah bata. Titrasi dilakukan dalam suasan netral.
Jika pH contoh air tidak netral , maka harus dinetralkan dengan NaHCO 3,
MgO, ZnO atau dengan penambahan asam nitrat.

Prinsip pengukuran klorida dengan metode merkuri nitrat adalah , klorida


dalam air dititrasi oleh merkuri nitrat dalam suasana asam (pH 2,5 )
membentuk senyawa komplek HgCl2 yang larut. Indikator yang digunakan

Laboratorium Lingkungan TL-3103 10-1


Klorida

adalah diphenylcarbazone yang akan memberikan warna jingga (purpple)


jika bereaksi dengan Hg+2.

10.3. Prosedur Pengukuran

10.3.1. Metode

Titrasi Argentometri cara Mohr

10.3.2. Prinsip

Klorida dalam suasana netral diendapkan dengan AgNO 3 membentuk


AgCl. Kelebihan sedikit Ag+ dengan adanya indikator K2CrO4 akan
membentuk endapan merah bata pada titik akhir titrasi.

10.3.3. Reaksi

Cl- + Ag+ AgCl (putih)


=
CrO4 + 2 Ag+ Ag2CrO4 (merah)

10.3.4. Pereaksi

a. Larutan AgNO3 1/35,45 N


4,7945 gr AgNO3 dilarutkan dalam aquadest, lalu encerkan dengan
aquadest hingga volumenya 1 liter. Larutan ini harus disimpan dalam
botol berwarna coklat dan disimpan pada tempat yang gelap.

b. Larutan standar NaCl


1,6485 gr NaCl dilarutkan dalam aquadest. Pindahkan ke dalam labu
ukur 1 liter secara kuantitatif. Encerkan dengan aquadest sampai
tanda batas.
c. Larutan K2Cr2O4 10 %
10 gr K2CrO4 ml dilarutkan dalam aquadest lalu diencerkan dengan
aquadest sampai volume 100 ml.

d. Asam Nitrat pekat (HNO3)

e. Kristal ZnO atau MgO

f. Standarisasi larutan AgNO3


10 ml larutan standar NaCl 0,1 N dipipet dan dimasukkan ke dalam
labu erlenmeyer. Tambahkan 2 - 3 tetes HNO 3 pekat dan 3 - 5 tetes
larutan indikator K2CrO4 10 %. Tambahkan sedikit demi sedikit serbuk
ZnO atau MgO sambil dikocok hingga cairan berwarna kuning

Laboratorium Lingkungan TL-3103 10-2


Klorida

kehijauan. Titrasi dengan larutan AgNO3 1/35,45 N sampai terjadi


endapan merah bata. Catat ml AgNO3 yang digunakan.
10
Faktor ketelitian AgNO3 =
ml AgNO3

10.3.5. Cara Kerja

100 ml contoh air dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer. Tambahkan 2


tetes HNO3 pekat dan 3 - 5 tetes K2CrO4 10 %. Tambahkan sedikit demi
sedikit serbuk ZnO atau MgO atau NaHCO 3 sambil dikocok hingga cairan
berwarna kuning kehijauan. Titrasi dengan larutan AgNO3 1/35,45 N
sampai terjadi endapan merah bata. Catat ml AgNO3 yang digunakan.

10.3.6. Perhitungan

Konsentrasi klorida ( mg/l):

= (1000/100) x ( ml AgNO3- 0,3 ) x Faktor ketelitian x 1/35.45x 35.45 .

10.4. Catatan

 Metode lain yang dapat digunakan untuk pengukuran klorida adalah


metode dengan electroda selektif untuk Cl-, metode ini lebih praktis
dan lebih cocok untuk contoh air yang keruh atau berwarna , yang
akan mengganggu metode titrasi. Tetapi ketelitiannya lebih rendah
dibandingkan dengan metod titrasi Mohr.

 Klorida dalam air relatif stabil, sehingga tidak ada teknik pengwetan
contoh air untuk pengukuran klorida . Tetapi lebih baik kalau
diawetkan dengan cara didinginkan 4oC, dan dapat bertahan selama
28 hari.

Daftar Pustaka

1. AWWA , Introduction to Water Quality Analyses , 1975

2. AWWA, Standard Methods For The Examination of Water and


WasteWater , 20 th Edition , 2002.
3. UNEP, Water Quality Monitoring , E & FN Spon an Imprint of Chapman &Hall
, UK, 1996.

Laboratorium Lingkungan TL-3103 10-3

Anda mungkin juga menyukai