3) Aerator;
4) Gelas ukur 1000 mL;
5) Gelas piala 2000 mL;
6) Peralatan untuk pengukuran oksigen terlarut sesuai
dengan SNI 06-6989.14.2004
b. Bahan
Bahan kimia yang berkualitas p.a dan bahan lain yang
digunakan pengukuran ini terdiri atas:
1) Larutan pengencer;
2) Larutan natrium hidroksida (NaOH) 0,1 N;
3) Larutan asam sulfat (H2SO4) 0,1 N;
4) Larutan natrium sulfit (Na2SO3) 0,025 N.
hari merupakan bagian dari total BOD dan nilai BOD 5 hari
merupakan 70 80% dari nilai BOD total (SAWYER & MC
CARTY, 1978). Penentuan waktu inkubasi adalah 5 hari,
dapat mengurangi kemungkinan hasil oksidasi ammonia
(NH3) yang cukup tinggi. Sebagaimana diketahui bahwa,
ammonia sebagai hasil sampingan ini dapat dioksidasi
menjadi nitrit dan nitrat, sehingga dapat mempengaruhi
hasil penentuan BOD. Reaksi kimia yang dapat terjadi
adalah :
Dimana :
B = volume botol sampel BOD = 250 ml
Parameter
DO (ppm)
BOD
Rendah
>5
0 10
Sedang
05
10 20
Tinggi
25
DO (Dissolved Oxygen)
V. PENGOLAHAN DATA
Data yang didapat dari praktikum ini adalah volume
natrium thiosulfat dari hari ke 0 sampai hari ke 5 disajikan
dalam table berikut :
hari ke
volume Na2SO3
0.4 mL
0.3 mL
0.25 mL
0.2 mL
0.3 mL
0.15 mL
V1N1 = V2N2
N1 =
= 6,44 gr/mL
ln c
0.4
6.44
1.863
0.3
4.83
1.575
0.25
4.03
1.394
0.2
3.22
1.169
0.3
4.83
1.575
0.21
3.39
1.221
0.15
2.42
0.884
Perhitungan DO5
VI. Analisa
a. Analisa Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengukur kebutuhan
oksigen biokimiawi dari suatu sampel air. Sebelum
memulai praktikum, praktikan diharuskan untuk
mempersiapkan alat. Alat yang digunakan harus benarbenar bersih dan tidak terdapat sisa-sisa zat lain.
Langkah selanjutnya praktikan mengambil 500 mL air
sample dan memasukkan sampel ke dalam beaker glass
kemudian sampel dicampurkan dengan 1500 mL air suling
yang telah diaerasi selama 2 jam dan dihomogenkan agar
air sampel dan air suling yang sudah diaerasi bercampur
sempurna. Setelah itu, sample dalam beaker glass dibagi ke
dalam 6 winkler yang diisi sampai penuh. Hal ini bertujuan
agar tidak ada udara yang masuk ke dalam tabung winkler
yang nantinya akan mempengaruhi besarnya DO dalam air.
6 botol winkler yang sudah diisi dengan sample diberi label
bertuliskan BOD hari ke 0 sampai BOD hari ke 5.
Sampel pada botol winkler BOD hari ke 0 dihitung nilai DO
nya dan 5 botol winkler lain dimasukkan ke dalam
inkubator yang suhunya dijaga sebesar 20C. Pada botol
winkler hari ke 0 dimasukkan 1ml MnSO4 dan 1 ml alkali
iodida azida langsung ditutup agar oksigen dalam botol
b. Analisa hasil
Volume titrasi larutan thiosulfat yang didapat dari hari ke 0
sampai hari ke 5 dapat dilihat dari table berikut ini
hari ke
volume Na2SO3
0.4 mL
0.3 mL
0.25 mL
0.2 mL
0.3 mL
0.15 mL
c. Analisa kesalahan
Dalam praktikum ini kesalahan yang mungkin terjadi
antara lain:
Kesalahan dalam mengambil volume sampel, kurang
teliti dalam membaca volume dari larutan yang akan
dimasukkan ke dalam sampel dan juga kuranh teliti
dalam membaca volume thiosulfat yang digunakan
dalam titrasi.
Kesalahan praktikan dalam melakukan titrasi thiosulfat
sehingga volume yang tercatat bisa berlebih dari yang
seharusnya.
VII. KESIMPULAN
Untuk menghitung besarnya nilai BOD dari suatu sampel
air dilakukan dengan mengitung besarnya nilai DO dari
hari ke 0 sampai hari ke 5. Kemudian mengurangi nilai
DO hari ke 0 denagn nilai DO hari ke 5
Besar nilai BOD yang didapat dari pengukuran sampel ini
sebesar 3.05 gr/mL.
Menurut tabel tingkat pencemaran perairan berdasarkan
nilai DO dan BOD, air sampel yang memiliki nilai BOD
sebesar 3.05 gr/mL ini dapat dikategorikan sebagai air
dengan tingkat pencemaran yang rendah.
VIII. REFERENSI
www.wikipedia.org (http://www.wikipedia.org/) diunduh pada
tanggal 6 April 2010
www.lipi.com (http://www.lipi.com/) diunduh pada tanggal 6
April 2010
2 Comments
1. oioioioioi berat amat isi blognya..
Comment by Qie | April 17, 2011 | Reply
biar gak kayak badan gw qie..
ringan :p
Comment by pitikusuma | April 17, 2011 | Reply
Site info
pitikusuma
The Andreas04 Theme. Blog at WordPress.com.