N~
H,t..,
Nt..t.- M.. ~
X KL4,ISSN
1410,6g6
ABSTRAK
SIMULASI
DINAMIKA
MOLEKUL
(SEBUAHPENGANTAR).
Makalah
iniakanmembahas
simulasidinamika
molekulsebagaisebuah
metodaalternatif
yangdapatdigunakan
untukmempelajari
sifatsifatataukarakteristik
suatumateri.Beberapa
hasilsimulasiuntuksistematom
danelektronakandisajikanpulasebagaisuatucontohkegunaan
dankesederhanaan
metoda
ini.
ABSTRACT
MOLECULER
DYNAMICS
SIMULATION
(AN INTRODUCTORY).
Moleculer
dynamics
simulation
as analtemative
methodethatcanbe
for studyingmaterialscharacteristics
is presented
in thispaper.A numberof simulation
resultsfor systemos atomandelectronis discussed
and
presented
asexamplesofits spectrum
andsimplicity.
PENDAHULUAN
Simulasi dinamika molekul merupakansebuah
metodayang dapatdigunakanuntukmelakukanprediksi
terhadap sifat sifat statik maupun dinamik yang
diturunkansecaralangsungdari interaksiditingkat atom
atau molekul. Mengingat belum actaaltematif lainnya
yang dapatdigunakanuntuk memecahkanpersoalanitu
sampai ketingkatan yang cukup rinci maka metoda
simulasidinamika molekul ini merupakansesuatuyang
tidak terhindarkan dalam penelitian baik untuk ilmu
mumi maupunrekayasa.Metoda ini, sejak pertamakali
dipopulerkan kembali oleh Alder dan Wainwright [1],
telah digunakandenganamatluas oleh berbagaidisiplin
ilmu, termasukdalam ilmu dan rekayasamateri [2-6].
Makalah ini akan mengupas secara rinci mengenai
~,
realistis.
Terdapat dua buah persoalan utama yang hams
diselesaikan dalam menggunakan metoda simulasi
dinamika molekul ini. Pertama adalah menentukan model
energi potensial yang mengatur hubungan antara atom
atom atau molekul molekul yang saling berinteraksi di
dalam sistem. Dari model energi potensial inilah gayagaya yang mempengaruhi dinamika sistem dapat
ditentukan. Kedua, menentukan algoritma daD metoda
numerik yang tepat daD efisien untuk digunakan dalam
memecahkan persoalan dinamika yang amat kompleks
ini. Makalah ini akan memulai pembahasannya dengan
menyoroti persoalan pertama terlebih dahulu. Pada
bagian ini akan dibahas terlebih dahulu model model
energi potensial klasik-empirik daD diakhiri dengan
model yang menggunakan sepenuhnya pendekatan
mekanika kwantum. Kemudian makalah ini akan
membahas pula sejumlah algoritma daD metoda numerik
yang banyak digunakan dalam studi materi dengan
menggunakan metoda ini. Termasuk dalam bagian ini
juga akan dikemukakan algoritma untuk melakukan
simulasi dengan temperatur daDtekanan yang terkontrol.
6J~ 2001
/)~"~"--~H..llIt..l(S1t1.4
P~)
H~~
MODELENERGIPOTENSIAL
Keabsahanmodel materi di tataranmikroskopis
sangat ditentukan oleh pemahaman komprehensip
mengenai komponen komponen penyusun materi itu.
Meskipundeskripsimengenaihal ini secaraprinsipharus
didasarkanpada mekanika kwantum namunpendekatan
mekanika klasik, yaitu memperlakukanatom atom atau
molekul molekul sebagaisuatutitik massa,dalam batas
batas tertentu masih dapat digunakan. Model paling
sederhanayang dapat digunakan untuk menjelaskan
suatu materi didasarkanpada konsep partikel partikel
berbentuk bola yang saling berinteraksi yang untuk
kemudahandalam pembahasanselanjutnyapartikel itu
disebut atom. lnteraksi itu, dalam tataran yang paling
sederhana,terjadi antar pasanganatom yang memenuhi
dua buah kriteria dasar hubunganantar atom. Pertama,
interaksi itu harus mampu menahantekananpasangan
atomyang saling berinteraksidaDkonsekuensinya
adalah
pasanganyang saling mendekatakan menghadapigaya
tolak menolak. Kedua, interaksi itu mempunyai sifat
mengikat pasanganatom sehinggapasanganitu akan
tarik menarikjika saling menjauh.Model sederhanaini
kemudian terns berkembang hingga mencapai
kemantapannya dengan dilibatkannya mekanika
kwantum untuk menanganihadirnya partikel elementer
sepertielektron. Dalam bagian ini kita akan membahas
model energi potensialpaling sederhanaterlebih dahulu
sebelum membahas model ab initio yang lebih
komprehensip.
K.~
PotensialLennard-Jones
Parameterisasi Ikatan Kuat
Model energi potensial yang dianggappaling
Parameterisasi ikatan kuat (tight binding
sederhana,yang pada mulanya dimaksudkan sebagai
parameterized
energy model) merupakan salah satu
model cairan argon, adalah potensial Lennard-Jones.
model
yang
cukup
populer karena di samping dapat
Dalam model ini untuk pasanganatom denganindeks I
digunakan
untuk
memodelkan
sistem yang melibatkan
daDl' yang terletakberturut-turutdi koordinat~ daDRi,
elektron elektron juga komputasiny relatif lebih hemat
energipotensialnyadinyatakanoleh :
U(Rul) = 4 (~)12
Ru'
-(~)6
(1)
Rll'
U(Rtll) =
4
0
[(~j12
Ru'
~ {~)8
Rll'
] +a
Rei' ~ Rc
Ru' > Rc
~/6J.,.,
2001
'i';(r) = E E C~a(j)la(r)
(2)
l=la=1
'3)
N t-l
~ = EE
c}'a' c}a(~l'a/IHI~la)
-N Esi
(4)
C}'a'c}a (fa'
l'a/
(5)
olehpersamaan
persamaansebagaiberikut
Er(R} = E~?;(R}f(lRi
-Rill
(7)
N i-I
f(lRi-
Rl'l-
Rc}
(8)
l=2 l'
i l/ a' ta
2N
i
Er aRt-Rill)
-N Esi
i
2N
= 2 LLL
H~- K.~
t=2t'=1
Sedangkan E3, dimasukkan sebagai salah satu faktor dari
energi total sistem dengan alasan agar sistem tidak
terpaku pacta satu kemungkinan struktur atom
saja.Dengan adanya faktor ini maka sistem dapat
mengantisipasi
perubahan
energi
akibatadanya
perubahanjumlah ikatan kimia nb. E3, ini diberikan oleh
persarnaan
nb = ~~
= 2 LLL
HM..l (S4.4P~)
2N
Ebs =2 L(l/JiIHll/Ji)
IHlla) -N Es;
la
(ta' IHlla)= { ~
if a = 1,
if a = 2,3, 4,
if a:f:a'
sehinggadiperoleh
~,
~J~ 2001
f1jJ*cr)1jJj(r)dV={
~
:;~
(9)
daDenergipotensialtotal dapatdinyatakanoleh
U[{Iji(r)}] = ~k;Jljij(r)(-~V2Ijii(r))dV+JUnuc(r)n(r)dV
(10)
(11)
1 -2 ~ ZlZl'
Unuc-nuc(r)= 2kC!leL., ~
l~l'
(12)
~,
H..ilII..l
(~
P~)
H~- K.~
Ii
(13)
, didetinisikan sebagai
6J~ 2001
M..it/G..l
(5tt
t
di manadenganmenggunakanpersamaan
persamaan(4),
(5) daan(6) dapatditunjukkanbahwa
8{t'a'IHjla) 8B.t
-t'
0'
,ta
.!!lL~+J(Ru-).!!lL~[Et'o',la]
R~
8B.t
Jadi
J(Rti') Et'a',to~
')
Ji-
lEL2
kcq;
=O,52917725
A
E=1 hattt..=-:,-- / ,
(k qlj1
1;- m
8Rt
(17)
aU(Ru/}
(18)
aRJ;
28'3
,,"
MI~=24.}:::
1'..1["Dir-m]
..",
/I' [a.(Rt.-R".J+i,(R"-R,.,J+i.(R,.-R,,.J]
di mana posisi atom I, dinyatakan oleh vektor Rl = a,. R1x
+Iiy R1y
+ ~ R1z
Rtl'R"
aEbs
--a-R::;"
aEl
-a"R;
] p(Ru./R"jc,-l)_q(Rtl,/R"j(l-l)
"I
(B-Ruo/R")"
{(Ru,/R-jP-(Rtl'/R")'}{,-
"IV
j ~l)}](Rt'-Rtj
n 'n.\(~l)
B-Ru'/R"
aU[{Ri},{\II.}]+ L'"
J"'l1k = -I3'IIk
aE)
a~
Ablr\ll",
(20)
MtRt = _aU[{~},{\IIJ}1
Mt~ ..+- =
8 ["R;i:
~ ]
=27,211396.V
l~t
8Rt
PERSAMAAN GERAK
MtRt = -f
[
= --.!!:.-exp
+
(16)
k,q;
R:',
(15)
= lEt
')
P~)
H~- K..
~
aRt
(19)
+ L I\,rt,.r
a {\IIkl\ll"r}}
kNr
(21)
aRt
~I
6J~ 2001
~,
/)~:-~.,.~HM..i (.st.4P~)
H~- K.~
DAFTARTETANGGA
Bagian yang paling menyita waktu dalarn
sebuah simulasi dinarnika molekul adalah menghitung
gaya gaya yang bekerja pacta sebuah atom. Sebagai
contoh jika di dalarn sistem terdapat N, buah atom maka
gaya yang bekerja pacta atom atom pacta dasarnya akan
melibatkan sebanyak y~ (N-I), buah pasangan atom.
Konsekuensinya jika seluruh pasangan atom dilibatkan
dalarn menghitung gaya maka jumlah perhitungan akan
sebanding dengan kuadrat jumlah atom. Narnun jika
digunakan fungsi potong (cut off) sedemikian rupa
sehingga gaya itu besarnya akan sarna dengan nol jika
jarak pasangan atom itu melebihi suatu harga maka
waktu yang dibutuhkan untuk menghitung gaya menjadi
berkurang.
Salah satu cara yang banyak untuk mereduksi
Waktu komputasi dalarn simulasi dinarnika molekul,
khususnya dalarn mengevaluasi jarak antar pasangan
atom yang saling berinteraksi, adalah dengan
menggunakan daftar tetangga. Untuk setiap atom l,
metoda ini menawarkan sebuah daftar atom atom yang
berada dalam jarak interaksi RL, yang umumnya sedikit
lebih besar dari jarak potong Rc. Untuk sistem LennardJones biasanya digunakan RL=Rc+O,30cr. Dengan
demikian daftar ini mengidentifikasi atom atom yang
memberi kontribusi dalarn penentuan gaya yang bekerja
pacta atom l, tersebut. Daftar ini diperbaharui di setiap
atau setelah beberapa langkah integrasi numerik.
Sebagai ilustrasi misalnya
sistem yang
disimulasikan adalah sistem Lennard-Jones dengan rapat
jenis pcr3=O,8dan jarang potong sekitar Rc=2,5cr. Untuk
~J~ 2001
/1..itJ...l
/5tt
t
P~)
H~- K.~
precision akan membantumemperkecilkesalahanjenis
kedua.Dalam bab di baw~ ini akan disajikan secara
tiga jenis metoda integrasi numerik yang banyak
digunakandalamsimulasidinamikamolekul.
Algoritma Verlet
Algoritma inilah yang paling banyak digunakan
untuk keperluan dinamika molekul. Ide dasarnya adalah
menguraikan posisi atom, misal atom dengan indek I, R[
dalam deret Taylor sampai orde ketiga, baik secara maju
( forward) maupun mundur (backward) dalam waktu.
Jadi dapat dituliskan
R,(t + .1t) =
2~t
~,
+ 0(.1 t4)
Rt(t + ~ t/2)
Rt(t+~t)
-(l/MvVU(Rt(t+~t))
Rt(t + ~ t)
Predictor-Corrector
Algoritma ini pertama kali digunakan untuk
keperluan simulasi dinamika molekul oleh Rahman[17].
6J~ 2001
(t)~ 41 + R(.i
l'( J ~ 51
+ R(,o>
t
t
B.,(t+4t)
t
3!
) ~+~
+Rii")(t
R,(t + At)
n~;;')(t+4t) ~ ~iji)(t)+R~;.)(~)4t+R~II)(~)~
R~w)(t+6t) = R}W)(t)+~O)(t)4t
R})(t+.1t) ~ Ri~)(t)
Gaya yang bekerja pada setiap atom pada waktu t,
diperoleh dengan menggunakan prediksi koordinat
koordinat atom tersebut.
Koreksi terhadap prediksi koordinat clan turunan
turunannya dilakukan dengan menggunakan adanya
perbedaan antara percepatan basil prediksi clan yang
diperoleh dari perhitungan gaya. Jika didefinisikan
bahwa
=
Rt{t
+ &}
-R.~{t
1/6
5/6
q=5'
19/120
3/4
1/3
1/2
3/6
251/360
1
11/18
1/12
1/6
1/60
~ R.,(t)+R}4H)(t)
4+ R}ill)(t)~~R}V)(t)~
~ == ~A Rt{At}1
2
<Xi
<Xo-
as
4! .
P~)
H~- ~.~
= Rot(t)+~(t)4l+R}H')(t)~
HJ4d (~
~
~
~
= R,r;(t)+~(t)4t...Iit(t)~+R}tU)(t)
+At}
(23)
Rt = Rf +~ao
~&
Sukutambahanzeta,dot(BR)ell, bertindaksebagaimana
halnya gaya gesek. Koefisien zeta, adalah variabel
dinamis baru denganevolusinya diatur oleh persamaan
sebagaiberikut:
~t\t +~!Xl
Q ~ = L Mt (Rr -gkeT
(25)
t
di mana Q, adalah masa dinamis dari tennostat, k B,
adalah konstanta Botlzmann, daD T, adalah temperatur
atom yang diinginkan, serta g=3N, dengan N, adalah
jurnlah atom yang acta di d~lam simulator. Penggerak
Adapun harga parameter parameter C1j,dalam algoritma
Gear di atas dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Parameter ini rnernelihara stabilitas nurnerik dari
algoritrna ini. Harga parameter (Xi,tergantung pada orde
dari persamaan diferensial yang akan dipecahkan clan
~,
perubahan dari
koefisien ~
adalah
adanya
6J~ 2001
M..itIt..l(Stt
t
P~)
H,-- 1(.
~
oleh gkBT. Jika harga energi kinetik ini lebih besar dari
gk BT, turunan terhadap waktu dari ~, berharga positif,
atau ~' > 0, dan ~ bertarnbah besar harganya sehingga
.,
.?
,=~
s
= -M;Vl73VU{{~})=
S-
-+S
sV
-+.
S
(s:;+w?V ) R.t
G IS
Ms
(31)
G')Sl
3M\,V
di mana
Gl
Gl
tambahan derajat
Mt.yl/3I:
Rl-gkBT
.l<l!
~(t+&)= ~
(32)
['2RtCt)-(I-I3)~(t-&)+~(,)&?]
+0(&' (27)
Walaupun Hamilton ini lestari namun tidak
mempunyaiarti fisis. Mengingat sifat kelestariannya
Hamilton ini dapat digunakan untuk mengecek
keabsahandaTiproses
simulasiuntukensambel(NPT) ini.
+ O(At]) (28)
~,
6J~ 2001
H..lt/...l(Slt.4 P~)
H~- K.~
terdahulu.
1500 I
'
1000 ~
'.:'
'5\
500
nL-0
-2
-6
jarak r(A)
~
-6.00-06
I.
.
1.2e.05
-2.4e-Q5
V
n(r)Ar ]
g(r) = N [47fr2
.-05
'1.Oe...oo
korelasi untuk
10
1.4e-12
2.1e-12
2.~lJ -"
~-
3.5e-lJ
waktu (detik)
~I
7.0e-1J
6J~ 2001
/1..id..l(~
P~)
H~- K.~
2200
2000
g
5
~
190
~
E
1!.
184
.\
.,
.c
.."
.'
g
~
I ..
..
".I
/,' ,':"
1400
..
l~~+OO
8-
..'
I' I
166
160I
O.Oe+OO
.,
4.De-13
.waktu
.; " ..
", ,
.S.oOe:13
7.sOe:13
1.00e:12
1.2ie-12
., :'
.2.sOe:13
waktu (detik)
..
B.De-13
1.2e-12
(detik)
1.6e-12
2.De-12
~,
Gambar 6 menunjukkan
mean square
displacement ~ msd yang dihitung dengan menggunakan
posisi atom R (t) dalam selang waktu t, sebagai berikut
(R2(t) =
6J~ 2001
l
"
H..ltiL..l
15tt...tP~)
H~~
Harga Q, yang terlalu kecil akan menyebabkan
tiadanya
interaksi antara massa sumberpanas dan massaatom,
masing masing mencapaikeadaanseimbangnyasendiri
sendiri. Untuk harga Q=2400, kami mencapaiketelitian
dalamorde 10.3.
3.0
2.0
-;:-
'51
.0
0.0 ...J!
0.0
1.2
.I
2.4
..I
3.6
4.8
6.0
jarak r(A)
KESIMPULAN
Dalam makalah ini telah dikemukakansecara
cukup rinci mengenai metoda simulasi dinamika
molekul. Kerincian dari makalah ini dimaksudkanagar
dapat digunakan sebagai sumber bagi para pemula
dalam menggunakanmetoda ini untuk keperluannya
masingmasing. Sebagaicontoh aplikasisederhanatelah
disajikan basil simulasi sistem silikon dengan
menggunakanenergi ikatan kuat dan formalisma CarrParrinello.Sengajadipilih sistemini karenatelah banyak
basil basil mengenaisistem ini dari peniliti terdahulu
yang menggunakanberbagai metoda lainnya. Dengan
demikian sistem silikon ini dapat digunakan untuk
mengujikeabsahansimulasiyang telah kami lakukanitu.
Walaupunsimulasiyang kami lakukan bersifat sangat
dini dan sederhananamunhasilnyatemyatatidak banyak
berbedadenganbasilpara penelititerdahulu.
PENGHARGAAN
Kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia
yang telah memberikan dukungan keuangan bagi
penelitian ini melalui RUT V 1997-1999. Tanpa
12
~I
1(.~
DAFTARPUSTAKA
[1]. B.J. ALDER AND T.E. WAINWRIGHT, J.
Chern.Phys. 27,1208 (1957)
[2]. T.E. KAP.AKASIDIS AND M. MEYER,
Modeling Simul. in Mat. Sci. and Eng. (8 ),117
(2000)
[3]. O.M. CABARCOS ADN J.M. LISY, Inti. Journal
of Mass Spectroscopy(185 186187),883 (1999)
[4]. S. PALUCHA AND Z. GBURSKI, J. Mol.
Structure(480-481),343 (1999)
[5]. YOUNG-KYUN KWON, D. TOMANEK, ADN
S. IIJIMA, Phys.Rev.Lett. (82), 1470(1999)
[6]. M. J. MEHL AND D. A. PAPACON
STANTOPOULOS,Phys. Rev. B (54), 4519
(1996)
[7]. L. VERLET, Phys.Rev. (159),98 (1967)
[8]. TOMANEK AND SCHL"UTER,Phys.Rev. Lett.
(56), 1055(1986)
[9]. D.J. CHADI, Phys.Rev.B (29),785 (1984) 9
[10]. K. RAGHAVACHARI, J. Chern. Phys. (83),
3520(1985 )
[11]. F.S. KHAN AND J.Q. BROUGHTON,Phys.Rev.
(39 ), 3688(1989 )
[12]. W. KOHN AND L.J. SHAM, Phys.Rev. (140),
Al133 (1965)
[13]. J.M. THIJSSEN,
Computational Physics,
CambridgeUniversityPress,Cambridge1999
[14]. TOM'AS A. ARIAS, Notes on the (ab initio)
theory of moleculesandsolids: Densityfunctional
theory, Physics 680 class notes, Departmentof
Physics,CornellUniversity,Cornell2000
[15]. R. CAR AND M. PARRINELLO, Phys. Rev.
Lett. (55),2471 (1985 )
[16]. J.M. HAILE, Molecular DynamicsSimulation:
Elementary Methods, John Wiley, New York,
1992 16
6 J~ 2001
Ke Daftar Isi