Kerusakan lingkungan saat ini merupakan suatu hal yang sudah banyak ditemukan
diberbagai belahan dunia. Salah satu kerusakan yang paling fatal adalah terjadinya
penceraman tanah, air, dan udara yang apabila dibiarkan akan semakin membahayakan
makhluk hidup. Sumber utama dari kerusakan tersebut adalah manusia itu sendiri, yang
dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Berbagai teknologi baru
bermunculan, begitupula kerusakan yang semakin fatal meluas akibat kurangnya kesadaran
dalam pencegahan tersebut.
Teknik lingkungan memiliki peran yang besar dalam pencegahan ataupun pemulihan
dari kerusakan lingkungan yang sudah terjadi. Permasalahan utama yang banyak diperhatikan
oleh para teknisi lingkungan adalah berkaitan dengan sumberdaya air bersih dan penanganan
sampah manusia. Di masa sekarang, teknologi yang dikembangkan untuk “menyembuhkan”
kembali lingkungan semakin maju sehingga besar harapannya bahwa lilngkungan dapat terus
terjaga.
Secara singkat, proses terjadinya pencemaran air dan udara ditunjukkan oleh Gambar
1 dan Gambar 2. Bila diperhatikan, akar permasalahan dari kedua bentuk penceraman
tersebut berasal dari manusia, yaitu peningkatan jumlah penduduk di bumi, dan diakhiri
dengan timbulnya penyakit yang berbahaya bagi manusia ataupun makhluk hidup lainnya.
Peran teknisi lingkungan salah satunya yaitu mencegah pencemaran yang terjadi sebelum
dapat menimbulkan penyakit berhaya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan yaitu berupa
pengelolaan dan penanganan limbah dengan menggunakan teknologi-teknologi yang spesifik
sesuai dengan jenis permasalahan yang ingin diselesaikan.
Gambar 1. Proses terjadinya pencemaran air
a
b
Gamba 3. Tabel periodik unsur-unsur. (a) Tabel periodik menunjukkan jenis dan urutan
unsur. (b) Informasi yang didapatkan dari tabel periodik
Gambar 4. Atom dan angka oksidasi yang terdiri dari neutron, proton, dan elektron
Bilangan Avogadro: mol yang memiliki jumlah yang sama ketika berada di zat
apapun. Nilai bilangan Avogadro sebesar 6,02 x 1023
Peristiwa oksidasi dan reduksi adalah bagian penting dari proses kmia. Peristiwa
tersebut merupakan peristiwa pertukaran (kehilangan dan menarik) elektron dalam suatu
persamaan. Oksidasi merupakan persitiwa ketika suatu senyawa kehilangan elektronnya,
sedangan reduksi peristiwa ketika suatu senyawa menarik elektron. Berikut merupakan
contoh reaksi oksidasi dan reduksi.
Kunci utama dalam reaksi kimia adalah keseimbangan antara total atom di kedua sisi
reaksi (kiri dan kanan). Berikut adalah contoh reaksi yang seimbang, di mana jumlah atom di
sisi kiri dan kanan sama.
Penjesalan:
1. Jumlah Na di kiri dan kanan sama = 1 atom
2. Jumlah O di kiri dan kanan sama = 1 atom
3. Jumlah H di kiri dan kanan sama = 2 atom
4. Jumlah Cl di kiri dan kanan sama = 1 atom
Hukum gas
No Hukum Isi Rumus Keterangan
1. Hukum Boyle Pada suatu keadaan suhu
tetap, tekanan akan
berbanding terbalik
dengan volume gas
tersebut dalam ruang
tertutup. Sehingga hasil
kali antara tekanan dan
volume selalu konstan
2. Hukum Charles Volume gas pada tekanan PV = βT P; tekanan gas
konstan berbanding lurus V: volume gas
dengan suhu absolut Β: perbandingan
dengan berat gas
T: suhu gas
nn jumlah mol gas
P = nRT dalam sampel
R: konstanta gas
universal
3. Hukum Dalton Tekanan gas berbanding
lurus dengan jumlah gas
yang ada dalam cairan
4. Hukum Henry Massa gas yang akan Pgas Kh: gas konstan pada
Kh=
Cequil
larut dalam cairan pada suhu tertentu
suhu konstan berbanding Pgas: tekanan gas di
lurus dengan tekanan gas permukaan cairan
yang dihasilkan di atas Cequil: konsentrasi gas
cairan terlarut di cairan pada
saat keseimbangan
5. Hukum Graham Laju efusi (keluarnya gas
dari lubang kecil)
berbanding terbalik
dengan akar kuadrat dari
masa molekulnya
6. Hukum Gay- Volume semua gas yang
Lussac beraksi dan terbentuk
selama terjadinya reaksi
adalah saling
berhubungan satu sama
lain
Gambar 6. Laju titrasi asam-basa. (a) Asam-basa kuat, (b) Asam-basa lemah
Gambar 7. pH spesifik masing-masing senyawa untuk larut
Saat terjadinya reaksi kimia, terkadang dibutuhkan suatu zat yang dapat mencegah
perubahan pH, dinamakan buffer. Masing-masing jenis zat buffer memiliki “indeks buffer”,
yaitu kemampuan suatu zat dalam menjaga pH larutan tetap stabil.
Formasi kompleks menunjukkan perbedaan muatan, ukuran, bentuk, dan mobilitas
logam yang berbeda-beda. Formasi komplek bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku
dari masing-masing jenis logam, sehingga perlakuan yang akan diberikan untuk
menghilangkan logam dari lingkungan lebih tepat sasaran. Formasi itu sendiri terdiri dari (1)
Kompleks mononuclear (terdiri dari 1 ion logam mengikat beberapa ion netral/anionic
ligand), dan (2) Kompleks ligan tercampur.
Kelarutan garam merupakan salah satu dasar untuk mengetahui tingkat kelarutan
dengan karakter mineral asalnya, yang berfungsi untuk dapat menentukan metode perlakuan
seperti apa yang harus diaplikasikan untuk menghilangkan kontaminan. Kelarutan garam
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. pH larutan, ex. Magnesium akan lebih mudah larut ketika berada di larutan ber-pH ≥
11
2. Asam-basa lemah, kelarutan garam di asam-basa lemah sangat dipengaruhi oleh pH
3. Kompleks formasi, ex. ketika diberikan larutan dengan pH (basa), Zn akan
membentuk larutan kompleks
Konsep Dasar Kimia Organik
Kimia organik berhubungan erat dengan jumlah dari karbon (C) yang ada dalam suatu
senyawa. Karbon itu sendiri berasal dari tumbuhan hidup dan binatang, serta dapat dibuat
oleh manusia melalui proses industry. Secara keseluruhan, semua senyawa organik memiliki
karbon yang berikatan dengan satu atau lebih elemen lainnya. Karakteristik senyawa oganik
adalah sebagai berikut:
1. Mudah terbakar
2. Titik beku dan titik didih rendah
3. Tidak mmudah larut
4. Reaksi biasanya molekuler, sehingga reaksi yang terjadi lebih lama
5. Berat molekul sangat besar
6. Sumber makanan bakteri
Sedangkan, senyawa organik bersumber dari:
1. Alam: serat, lemak, minyak tanaman/binatang, alkaloid, gula
2. Sintesis: dibuat di pabrik
3. Fermentasi: alcohol, aseton, antibiotik
Senyawa organik merupakan senyawa yang sangat kompleks yang terdiri dari
berbagai banyak jenis berkaitan dengan gugus kimianya. Selain itu senyawa organik
merupakan senyawa utama pembentukan bahan makanan (food) yang digunakan sebagai
sumber makanan oleh makhluk hidup. Tabel 2 menjelaskan berbagai jenis senyawa organik
beserta contohnya, dan Tabel 3 menunjukkan berbagai macam sumber makanan yang pada
dasarnya terdiri dari senyawa-senyawa organik.
Tabel 2. Jenis-jenis senyawa organik
No Nama Ciri Jenis Sub-Jenis Contoh
1. Senyawa Memiliki satu cabang Hidrokarbon Jenuh (1 kovalen) Metana, alkana
alipatik lurus karbon dan dua (C-H) Tidak jenuh (>1 Alkena, alkadin
ikatan kovalen kovalen)
Alkohol (hasil utama oksidasi hidrokarbon; Primer Metanol, etanol, isopropanol,
R-OH) Sekunder n-butanol
Tersier
Aldehid (hasil oksidasi alkohol utama; R- Formaldehid, acetaldehid
CHO)
Keton (hasil oksidasi alcohol sekunder; Aseton, metil etil keton
R-CHO)
2. Lemak, Merupakan turunan dari Lemak dan minyak (berasal dari gliserida Butyric, capidic
minyak, lilin ester dan asam lemak)
Lilin (ester dengan rantai panjang asam Beewax, cetyl ester
dan alkohol dengan berat molekul besar
3. Protein dan Merupakan senyawa Monoamino monocarboxy acid Gliserin, alamin
asam amino kompleks yang terdiri Monocarboxy diamino acids Arginin, esparagin
dari C, H, O, dan N Aromatic homocyclic acids Tyrosine, thyroxine