Anda di halaman 1dari 18

Jasminesia Sekarsari Bayu

Laboratium Lingkungan (Matrikulasi)

Kimia untuk Teknik Lingkungan

Kerusakan lingkungan saat ini merupakan suatu hal yang sudah banyak ditemukan
diberbagai belahan dunia. Salah satu kerusakan yang paling fatal adalah terjadinya
penceraman tanah, air, dan udara yang apabila dibiarkan akan semakin membahayakan
makhluk hidup. Sumber utama dari kerusakan tersebut adalah manusia itu sendiri, yang
dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Berbagai teknologi baru
bermunculan, begitupula kerusakan yang semakin fatal meluas akibat kurangnya kesadaran
dalam pencegahan tersebut.
Teknik lingkungan memiliki peran yang besar dalam pencegahan ataupun pemulihan
dari kerusakan lingkungan yang sudah terjadi. Permasalahan utama yang banyak diperhatikan
oleh para teknisi lingkungan adalah berkaitan dengan sumberdaya air bersih dan penanganan
sampah manusia. Di masa sekarang, teknologi yang dikembangkan untuk “menyembuhkan”
kembali lingkungan semakin maju sehingga besar harapannya bahwa lilngkungan dapat terus
terjaga.
Secara singkat, proses terjadinya pencemaran air dan udara ditunjukkan oleh Gambar
1 dan Gambar 2. Bila diperhatikan, akar permasalahan dari kedua bentuk penceraman
tersebut berasal dari manusia, yaitu peningkatan jumlah penduduk di bumi, dan diakhiri
dengan timbulnya penyakit yang berbahaya bagi manusia ataupun makhluk hidup lainnya.
Peran teknisi lingkungan salah satunya yaitu mencegah pencemaran yang terjadi sebelum
dapat menimbulkan penyakit berhaya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan yaitu berupa
pengelolaan dan penanganan limbah dengan menggunakan teknologi-teknologi yang spesifik
sesuai dengan jenis permasalahan yang ingin diselesaikan.
Gambar 1. Proses terjadinya pencemaran air

Gambar 2. Proses terjadinya pencemaran udara


Konsep Dasar Kimia
Konsep dasar kimia berkaitan erat atom, unsur, dan seluruh informasi mengenai
reaksi-reaksi yang terjadi secara kimia. Berikut merupakan beberapa istilah yang digunakan
dalam kimia, yaitu:
 Berat atom: berat relatif dari atom ketika dibandigkan dengan suatu standar. Berat
atom dari suatu unsur dapat dilihat melalu tabel periodik (Gambar 3a dan Gambax 3b)
 FW (formula weigh): berat molelkul dari suatu senyawa (mol)
 EW (equilibrium weight; berat keseimbangan)
EW= FW/Z
Z : 1) Berat atom ion
2) Jumlah H+ dan OH- dalam reaksi asam-basa
3) Jumlah nilai absolut yang terjadi pada proses oksidasi-reduksi
 Valensi (angka oksidasi) merupakan jumlah elektron yang dapat diambil, diberikan,
atau dibagi dengan atom lain. Valensi terdiri dari 3 jenis yaitu netron (bersifat netral),
proton (bernilai positif), dan elektron (bernilai negatif). Ilustrasi atom dengan
valensinya dapat dilihat di Gambar 4.

a
b

Gamba 3. Tabel periodik unsur-unsur. (a) Tabel periodik menunjukkan jenis dan urutan
unsur. (b) Informasi yang didapatkan dari tabel periodik

Gambar 4. Atom dan angka oksidasi yang terdiri dari neutron, proton, dan elektron

 Bilangan Avogadro: mol yang memiliki jumlah yang sama ketika berada di zat
apapun. Nilai bilangan Avogadro sebesar 6,02 x 1023
Peristiwa oksidasi dan reduksi adalah bagian penting dari proses kmia. Peristiwa
tersebut merupakan peristiwa pertukaran (kehilangan dan menarik) elektron dalam suatu
persamaan. Oksidasi merupakan persitiwa ketika suatu senyawa kehilangan elektronnya,
sedangan reduksi peristiwa ketika suatu senyawa menarik elektron. Berikut merupakan
contoh reaksi oksidasi dan reduksi.

Kunci utama dalam reaksi kimia adalah keseimbangan antara total atom di kedua sisi
reaksi (kiri dan kanan). Berikut adalah contoh reaksi yang seimbang, di mana jumlah atom di
sisi kiri dan kanan sama.
Penjesalan:
1. Jumlah Na di kiri dan kanan sama = 1 atom
2. Jumlah O di kiri dan kanan sama = 1 atom
3. Jumlah H di kiri dan kanan sama = 2 atom
4. Jumlah Cl di kiri dan kanan sama = 1 atom

 Hukum gas
No Hukum Isi Rumus Keterangan
1. Hukum Boyle Pada suatu keadaan suhu
tetap, tekanan akan
berbanding terbalik
dengan volume gas
tersebut dalam ruang
tertutup. Sehingga hasil
kali antara tekanan dan
volume selalu konstan
2. Hukum Charles Volume gas pada tekanan PV = βT P; tekanan gas
konstan berbanding lurus V: volume gas
dengan suhu absolut Β: perbandingan
dengan berat gas
T: suhu gas
nn jumlah mol gas
P = nRT dalam sampel
R: konstanta gas
universal
3. Hukum Dalton Tekanan gas berbanding
lurus dengan jumlah gas
yang ada dalam cairan
4. Hukum Henry Massa gas yang akan Pgas Kh: gas konstan pada
Kh=
Cequil
larut dalam cairan pada suhu tertentu
suhu konstan berbanding Pgas: tekanan gas di
lurus dengan tekanan gas permukaan cairan
yang dihasilkan di atas Cequil: konsentrasi gas
cairan terlarut di cairan pada
saat keseimbangan
5. Hukum Graham Laju efusi (keluarnya gas
dari lubang kecil)
berbanding terbalik
dengan akar kuadrat dari
masa molekulnya
6. Hukum Gay- Volume semua gas yang
Lussac beraksi dan terbentuk
selama terjadinya reaksi
adalah saling
berhubungan satu sama
lain

Berbagai jenis hubungan kesimbangan:


1. Keseimbangan homogen dicirikan oleh semua reaktan dan produk dari reaksi terjadi
di kondisi atau fase yang sama
2. Keseimbangan heterogen dicirikan oleh senyawa yang terbentuk di dua atau lebih fase
yang berbeda
3. Ionisasai
4. Produk ion dari air: disasosisasi air menjadi ion hydrogen, atau proton, dan ion
hidroksil
5. Ionisasi asam dan basa:
6. Ion kompleks: terdiri dari satu atau lebih ion utama (biasanya logam) yang berasosiasi
dengan satu atau lebih ion atau molekul yang berperan untuk mentasbilkan ion utama
sehingga akan tetap berada di larutan
7. Hasil pelarutan: seluruh padatan (meskipun tidak mudah larut) tetap akan larut ketika
mencapai titik larutnya
8. Efek ion yang umum
9. Efek ion yang beragam
Selain suatu reaksi perlu dijaga dan dipertahankan keseimbangannya, keseimbangan
ekuilibrium butuh digeser/diusik guna menyelesaikan suatu reaksi. Cara yang digunakana
untuk menggeser keseimbangan tersebut yaitu:
1. Pembentukan zat tidak mudah larut
2. Pembentukan senyawa yang sulit diionisasi
3. Pembentukan ion kompleks
4. Pembentukan produk berupa gas
5. Oksidasi dan reduksi

Konsep Dasar Kimia Fisik


Kimia fisika adalah hukum-hukum yang berlaku dan berhubungan erat dengan
fenomena kimia. Konsep dasar dari kimia fisika harus dipahami karena berkaitan erat dengan
reaksi-reaksi kimia yang berhubungan dengan sifat-sifat fisika seperti energi, oksidasi-
reduksi, ionisasi, dan proses kimia lainnya. Secara ringkas, hal-hal yang berkaitan dengan
teori kimia-fisika tercantum dalam Tabel 1.
Jumlah padatan yang akan terlarut di cairain merupakan fungsi dari suhu, sifat pelarut
(solvent), dan sifat dari terlarut (patadan). Kelarutan padatan akan meningkat, diikuti dengan
semakin banyaknya partikel yang hilang. Sedangkan hubungan antara kelarutan (Gambar 5)
dengan suhu dibagi menjadi dua jenis tergantung pada sifat panas dari pelarut, yaitu:
 Endotermik: kelarutan meningkat karena suhu meningkat
 Eksotermik: kelarutan menurun karena suhu meningkat

Gambar 5. Hubungan kelarutan padatan dengan suhu beberapa senyawa


Tabel 1. Pengerti dan dasar dari aspek kimia-fisika
No Topik Pengertian Rumus Keterangan
1. Panas Bentuk energi yang melewati tubuh ke tubuh lainnya q C: suhu spesifik
C=
MT
sebagai akibat dari perbedaan suhu q: panas yang ditambahkan (kalori atau Joule)
M: berat materi
T: penambahan suhu materi (oC)
2. Usaha Besarnya energi yang diberikan untuk memindahkan dw = P.dV dw: usaha
suatu hal P: tekanan
dV: perubahan volume
3. Energi Kemampuan untuk melakukan usaha ΔE = q-w ΔE: perubahan energi internal dari sistem
q: panas yang mengalir di sistem
w: usaha yang dilakukan sistem
4. Entalpi Jumlah thermodinamik sama dengan jumlah panas H = E + PV E: energi internal di sistem
yang tersimpan P: tekanan yang ada di sistem
V: volume sistem
5. Entropi Semua sistem akan mendekati keseimbangan, S: entropi pada sistem
berfungsi untuk mengetahui posisi keseimbangan dqrev T: suhu absolut
dS=
T
proses kimia qrev: jumlah panas dalam sistem yang diserap
apabila perubahan kimia berlangsung secara
sangat lambat namun dapat kembali seperti semua
6. Energi Energi yang dihasilkan dari suatu reaksi dihitung dari G = H - TS G: energi bebas
bebas penggeraknya: penggerak: entropi yang berubah
ketika energi tidak bertambah maupun berkurang H: entalpi (J)
pada sistem yang isolasi T: suhu absolut (dalam Kelvin)
S: entropi (J/K)
7. Tekanan Cairan dan gas berada di agitasi konstan, dan molekul Sistem tertutup: molekul gas = molekul cairan
uap cairan secara konstan terbang dari permukaan cairan ke Sistem terbuka: molekul yang terevaporasi tidak
atmosfer. akan kembali
8. Tegangan Molekul air saling menarik satu sama lain hρgr y: tegangan permukaan (N/m)
y=
2 cos θ
permukaa ρ: densitas cairan (kg/m3)
n g: akselerasi akibat gravitasi (m/s2)
h: ketinggian (m)
r: radius (m)
𝛉: sudut kontak yang dibuat air dan dinding
kapilaritas
9. Hukum Digunakan untuk mengetahui sifat air ketika πPr 4 V: volume cairan
μ= t
8 Vl
Poiseuille melewati tabung kapilaritas 𝛍: viskositas cairan
l: Panjang tabung kapilari
r: jari-jari tabung kapilari
t: waktu
P: tekanan cairan dalam tabung kapilari
10. Osmosis Pergerakan larutan melalu membran yang kedap ke Pergerakan larutannya dari larutan yang lebih
zat pelarut. encer ke larutan yang lebih kental (konsentrasi
rendah ke konsentrasi tinggi)
11. Dialisis Perpindahan molekul terlarut dari suatu campuran Berfungsi untuk menghilangkan elektronit dari
larutan yang terjadi akibat difusi pada membrane suspensi koloid untuk membuat larutan lebih
semi-permeabel stabil
Konsep Dasar Keseimbangan Kimia
Keseimbangan kimia berperan dalam menentukan hubungan antara berbagai macam
unsur alam dan unsur yang ada di air terkontaminasi, untuk memahami efek dari perubahan
air terhadap berbagai faktor kimia. Karena mudah bergesernya keseimbangkan ini,
diperlurkan informasi mengenai faktor apa saja yang mengganggu keseimbangan reaksi
tersebut. Sebagai contoh, semakin terkonsentrasinyan ion akan mengakibatkan penurunan
keseimbangan reaksi karena adanya perubahan konsentrasi molar.
Salah satu hal yang paling mempengaruhi keseimbang dari suatu reaksi adalah nilai
asam-basa dan pH. Asam-basa merupakan nilai seluruh unsur yang dapat menciptakan
kondisi asam ataupun basa. Sedangkan pH merupakan konsentrasi ion H+ yang ada dalam
larutan. Demi mencegah terjadinya masalah keseimbangan asam-basa, strageti yang harus
diterapkan yaitu:
1. Memilih jenis larutan yang pas
2. Menentukan jumlah larutan yang pas
Namun, apabila keseimbangan tersebut sudah terlanjut bergeser, dibutuhkan kegiatan
beruba titrasi asam-basa kuat serta titrasi asam-basa lemah. Titrasi asam-basa kuat akan
menyebabkan penurunan atau kenaikan pH yang cepat ditunjukkan dengan
penurunan/kenaikan yang terjal (Gambar 6a). Apabila titrasi menggunakan asam-basa lemah,
kurva penurunan atau kenaikan akan bergantung pada jenis asam yang diberikan (monobasik
atau polibasik), meskipun menghasilkan satu atau lebih ion hidrogen (Gambar 6b).
Sedangkan grafik yang menunjukkan hubungan antara pH dengan beberapa jenis senyawa
ditunjukkan oleh Gambar 7.

Gambar 6. Laju titrasi asam-basa. (a) Asam-basa kuat, (b) Asam-basa lemah
Gambar 7. pH spesifik masing-masing senyawa untuk larut

Saat terjadinya reaksi kimia, terkadang dibutuhkan suatu zat yang dapat mencegah
perubahan pH, dinamakan buffer. Masing-masing jenis zat buffer memiliki “indeks buffer”,
yaitu kemampuan suatu zat dalam menjaga pH larutan tetap stabil.
Formasi kompleks menunjukkan perbedaan muatan, ukuran, bentuk, dan mobilitas
logam yang berbeda-beda. Formasi komplek bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku
dari masing-masing jenis logam, sehingga perlakuan yang akan diberikan untuk
menghilangkan logam dari lingkungan lebih tepat sasaran. Formasi itu sendiri terdiri dari (1)
Kompleks mononuclear (terdiri dari 1 ion logam mengikat beberapa ion netral/anionic
ligand), dan (2) Kompleks ligan tercampur.
Kelarutan garam merupakan salah satu dasar untuk mengetahui tingkat kelarutan
dengan karakter mineral asalnya, yang berfungsi untuk dapat menentukan metode perlakuan
seperti apa yang harus diaplikasikan untuk menghilangkan kontaminan. Kelarutan garam
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. pH larutan, ex. Magnesium akan lebih mudah larut ketika berada di larutan ber-pH ≥
11
2. Asam-basa lemah, kelarutan garam di asam-basa lemah sangat dipengaruhi oleh pH
3. Kompleks formasi, ex. ketika diberikan larutan dengan pH (basa), Zn akan
membentuk larutan kompleks
Konsep Dasar Kimia Organik
Kimia organik berhubungan erat dengan jumlah dari karbon (C) yang ada dalam suatu
senyawa. Karbon itu sendiri berasal dari tumbuhan hidup dan binatang, serta dapat dibuat
oleh manusia melalui proses industry. Secara keseluruhan, semua senyawa organik memiliki
karbon yang berikatan dengan satu atau lebih elemen lainnya. Karakteristik senyawa oganik
adalah sebagai berikut:
1. Mudah terbakar
2. Titik beku dan titik didih rendah
3. Tidak mmudah larut
4. Reaksi biasanya molekuler, sehingga reaksi yang terjadi lebih lama
5. Berat molekul sangat besar
6. Sumber makanan bakteri
Sedangkan, senyawa organik bersumber dari:
1. Alam: serat, lemak, minyak tanaman/binatang, alkaloid, gula
2. Sintesis: dibuat di pabrik
3. Fermentasi: alcohol, aseton, antibiotik
Senyawa organik merupakan senyawa yang sangat kompleks yang terdiri dari
berbagai banyak jenis berkaitan dengan gugus kimianya. Selain itu senyawa organik
merupakan senyawa utama pembentukan bahan makanan (food) yang digunakan sebagai
sumber makanan oleh makhluk hidup. Tabel 2 menjelaskan berbagai jenis senyawa organik
beserta contohnya, dan Tabel 3 menunjukkan berbagai macam sumber makanan yang pada
dasarnya terdiri dari senyawa-senyawa organik.
Tabel 2. Jenis-jenis senyawa organik
No Nama Ciri Jenis Sub-Jenis Contoh
1. Senyawa Memiliki satu cabang Hidrokarbon  Jenuh (1 kovalen) Metana, alkana
alipatik lurus karbon dan dua (C-H)  Tidak jenuh (>1 Alkena, alkadin
ikatan kovalen kovalen)
Alkohol (hasil utama oksidasi hidrokarbon;  Primer Metanol, etanol, isopropanol,
R-OH)  Sekunder n-butanol

 Tersier
Aldehid (hasil oksidasi alkohol utama; R- Formaldehid, acetaldehid
CHO)
Keton (hasil oksidasi alcohol sekunder; Aseton, metil etil keton
R-CHO)

Asam (kondisi oksidasi tertinggi dari  Monokarboksil Asam lemak


senyawa organik;  Polikarboksil Adipic
-COOH)
Ester (hasil reaksi asam dan alkohol) Amil asetat
 Untuk perasa makanan dan parfum
Eter (hasil perlakuan alkohol dengan agen Dietil eter (untuk anestetik)
penghidrasi)
Alkil halide (halogen yang menempel di  Alkil sederhana
karbon alkil)  Polihalogen
Senyawa sederhana mengandung nitrogen  Amin
 Amid
 Nitril
 Nitrosamin
 Isosianat
Senyawa alipatik yang memiliki gugus Cyclopropane, cyclohexanol
berputar (dua ion H terikat pada masing-
masing C di lingkaran
Merkaptan/thioalkohol (mengandung sulfur;
-RSH)
2. Senyawa Senyawa melingkar di Hidrokarbon  Benzena Benzea, toluene
aromatik mana atom C hanya  Hidrokarbon Naftalena
memiliki 1 ikatan bercincin banyak Clorinated benzene
kovalen  Hidrokarbon
berklorin

Fenol  Monohidroksi fenol Fenol


 Kresol & akilfenol
lainnya Lisol
 Fenol berklorin Pentachlorofenol
Alkohol, aldehid, keton, asam Benzyl alcohol, benzaldehid,
asam benzoat
Senyawa sederhana mengandung nitrogen  Amine Aniline
(turunan ammonia/asam nitrit)  Senyawa nitro Nitrobenzene
3. Heterocylic Memiliki tambahan  Feraldehid
Compound elemen lain dalam  Epoxide
ring selain C  Pyrrole & pyrrolidine
 Pyridine
 Purine & pyrimidine
 Indole & skatole

Tabel 3. Jenis-jenis sumber makanan


No Jenis Ciri Sub Jenis Contoh
1. Karbohidrat 1 atom H diperuntukkan  Monosakarida Pentosa, glukosa, fruktosa, hexosa, galaktosa, mannose
untuk 1 atom O  Disakarida Sukrosa, maltose, laktosa

 Polisakarida Pati, selulosa, hemiselulosa

2. Lemak, Merupakan turunan dari  Lemak dan minyak (berasal dari gliserida Butyric, capidic
minyak, lilin ester dan asam lemak)
 Lilin (ester dengan rantai panjang asam Beewax, cetyl ester
dan alkohol dengan berat molekul besar
3. Protein dan Merupakan senyawa  Monoamino monocarboxy acid Gliserin, alamin
asam amino kompleks yang terdiri  Monocarboxy diamino acids Arginin, esparagin
dari C, H, O, dan N  Aromatic homocyclic acids Tyrosine, thyroxine

 Monoamino monocarboxy monohydroxy Serine


acid Sistein

 Sulfur-containing acid Aspartic acid


Piroline, triptofan
 Dicarboxy monoamino acid
 Heterocyclic acid

Anda mungkin juga menyukai