Anda di halaman 1dari 7

Tekanan Gas

Tumbukan dari partikel-partikel yang


Suatu gas adalah kumpulan partikel yang
bergerak acak ke dinding wadah
bergerak secara acak dalam volume yang
menghasilkan tekanan per satuan luas
pada dasarnya berupa ruang kosong
disebut sebagai tekanan gas.
 

Tekanan gas adalah sifat gas yang sangat jelas dan bisa diukur. Sebagai
contoh ban sepeda akan menjadi keras ketika dipompa karena terdapat
tekanan gas dari dalamnya. Tekanan (P) didefinisikan sebagai gaya (F)
per satuan luas (A).

P = F/A

F=ma

Satuan gaya dalam SI adalah newton (N) yang mana 1 N= 1 kg. m/s 2

Satuan tekanan dalam SI adalah Pascal (Pa) yang mana 1 Pa= 1 N/m 2 =
1 kg/(ms2). 

Hukum-hukum gas

Gas merupakan zat yang tersusun atas atom-atom atau molekul-molekul


(secara umum disebut partikel) dengan jarak yang relatif berjauhan.
Antar  partikel gas terdapat ikatan yang lemah, begitu lemahnya ikatan
tersebut sehingga sifat fisika zat hampir-hampir[1] tidak dipengaruhi oleh
jenis zat. Sebagai contoh fluor dan helium. Secara kimia keduanya
sangat berbeda, tetapi perilaku fisika mereka sangat mirip. Berbagai
penelitian yang dilakukan pada tahun 1600 an menemukan bahwa sifat
fisik semua gas ditentukan oleh:

1. Tekanan (P)
2. Volume (V)
3. Jumlah mol (n)
4. Temperatur (T)
Hubungan antar variabel-variabel itu disebut hukum-hukum gas, dan gas
yang mengikuti hukum-hukum tersebut dinamakan gas ideal.

1. Hukum Boyle
Untuk sejumlah gas tertentu pada temperatur yang konstan,  maka
volume berbanding balik dengan tekanan atau:

V   1/P   atau PV = k  (pada n dan T konstan)

Volume gas berbanding terbalik dengan tekanannya. Jadi hasil kali P dan
V adalah konstan jika n dan T dijaga konstan. Simbol  artinya
“kesebandingan”

2. Hukum  Charles
Untuk sejumlah gas tertentu pada tekanan yang konstan,  maka
temperatur naik dua kali lipat maka volume juga naik dua kali lipat, atau:

V   T   atau V/T = k  (pada n dan P konstan)

V/T= konstan (pada n dan P konstan)

3. Hukum  Avogadro
Volume gas ideal pada tekanan dan temperatur yang sama tergantung
pada jumlah mol. Jika jumlah molnya dinaikkan  dua kali lipat, maka
volumenya juga dua kali lipat:

V/n = konstan (pada P, T konstan).

4. Hukum Gas Ideal


Ketiga hukum gas tersebut di atas bisa dikombinasikan menjadi satu
pernyataan disebut hukum gas ideal, yang menyakatan bahwa volume
suatu gas dipengaruhi oleh jumlah mol, tekanan, dan temperaturnya.
Jika 3 dari 4 variabel (P, V, T, dan n) diketahui, maka variabel ke empat
bisa dihitung.

Hukum gas ideal ditulis sebagai:

V =       atau PV = nRT

Nilai konstanta kesebandingan  R pada persamaan itu disebut konstanta


gas ideal dan mempunyai nilai sama untuk semua jenis gas. Pada STP
(standard temperature and pressure; 273 K dan 1 atm) volume 1 mol gas
adalah  22,4 L. Berdasarkan nilai itu, R bisa dihitung:

= 8,314 J/mol K

Gas ideal menunjukkan bahwa pasti ada gas-gas yang mempunyai


perilaku non ideal. Kenyataannya tidak ada satu gas pun yang mengikuti
persamaan secara sempurna pada semua kondissi. Semua gas nyata
adalah non ideal dan menyimpang dari perilaku yang diprediksi melalui
persamaan-persamaan. Tabel 4.2 di bawah ini menunjukkan volume
molar yang berbeda dari angka 22,4 L.
5. Tekanan Parsial dan Hukum Dalton.
Hukum gas ideal tidak hanya berlaku untuk gas murni, tetapi juga untuk
campuran gas. Gas mempunyai sifat sangat tidak peduli pada molekul
tetangganya, sehingga ada atau tidak ada gas lain sifatnya tidak
berubah.

Jika sejumlah gas argon menempati wadah dengan volume 1 L


memberikan tekanan 1 atm, dan di wadah lain dengan volume yang
sama (1L)  terdapat sejumlah gas nitrogen bertekanan 2 atm, lalu
keduanya digabung pada wadah yang juga sama (1L) maka tekanan total
gas tersebut adalah 3 atm.

Dapat dikatakan, tekanan yang ditimbulkan oleh suatu gas ketika


menempati suatu wadah secara sendirian adalah sama besar dengan
tekanan yang ditimbulkan gas tersebut ketika menempati gas tersebut
bersama-sama dengan gas lain. Tekanan total merupakan jumlah
tekanan dari semua gas.

Konsentrasi gas sering dinyatakan sebagai fraksi mol.

Tetapi karena n = PV/RT, maka

Jadi P1 = X1  . P total

6. Teori Kinetik Gas


Perilaku gas mulia yang digambarkan dalam hukum-hukum di atas
sebenarnya bersandar pada teori kinetika gas. Asumsi pada teori kinetik
gas:
1. Suatu gas tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil, baik
atom-atom atau molekul-molekul, bergerak secara acak
2. Volume partikel-partikel tersebut diabaikan dibandingkan dengan
volume total gas. Kebanyakan volume gas adalah ruang kosong.
3. Partikel-partikel gas berperilaku tidak saling tergantung pada gas
lain; tidak ada gaya tarik menarik atau tolak-menolak.
4. Tumbukan partikel-partikel gas, baik dengan partikel lain atau
dengan dinding wadah berlangsung secara lenting sempurna,
jadi energi kinetik gas total adalah konstan.
5. Rerata energi kinetik partikel-partikel berbanding lurus dengan
temperatur Kelvin dari cuplikan.
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, bisa disimpulkan perilaku gas
seperti tercantum pada gambar berikut ini.

Penurunan volume
gas pada konstan n
Kenaikan
dan T menaikkan Perubahan identit
temperatur (energi Kenaikan jumlah
frekuensi tumbukan beberapa gas pad
kinetik) pada n dan gas pada T dan P
dengan dinding T dan V kostan
P konstan konstan menaikkan
wadah yang tidak berpengaru
menaikkan volume volume gas(hukum
berakibat pada tekanannya
gas( hukum Avogadro)
menaikkan (hukum Dalton)
Charles)
tekanan(hukum
Boyle)
7. Stoikiometri gas
Reaksi-reaksi kimia banyak sekali yang melibatkan gas. Sebagai contoh
setiap tahun di seluruh dunia ini memproduksi amodia sebanyak 120 ton
dari gas hidrogen dan nitrogen dengan reaksi:

3H2 + N2                      2NH3


Kebanyakan perhitungan hanya melibatkan persamaan gas ideal yang
mana diketahui 3 variabel dan variabel keempat harus dihitung.

Contoh lain reaksi yang digunakan untuk mengembangkan kantong udara


pada mobil untuk penyelamatan pengendara ketika terjadi tabrakan
adalah dekomposisi natrium azida  (atau sodium azida), NaN3 pada
temperatur tinggi menghasilkan gas N2 sesuai reaksi:

2NaN3, s ======> 2Na, s +  3N2, g

Jika volume kantong sesudah mengembang penuh adalah 20 L, berapa


gram  natrium azida diperlukan agar dihasilkan kantong berekanan 1,3
atm pada 300C?

Penyelesaian:

Tekanan gas ditimbulkan oleh gas nitrogen. Dengan gas ideal maka
berlaku:

nN2    =

= 1,046 mol

Dari persamaan reaksi tampak bahwa  setiap 2 mol natrium azida


bereaksi maka dihasilkan juga 2 mol nitrogen.  Data Ar Na= 23, Ar N =
14 jadi M NaN3=23 + 3×14 = 65
Jadi faktor konversi yang digunakan:

= 1  =1

Massa natrium azida diperlukan:

m NaN3= 1,046 mol N2 x  x

= 68 gram

(a) (b)
Gambar 3.9 Kantong gas untuk keselamatan pengemudi mobil (a)
dengan bantuan sensor dan inflator, sodium azida terdekomposisi ketika
terjadi tabrakan menkadi gas nitrogen yang menyebabkan kantong
menggelembung (b) posisi kantong menahan pengemudi dari benturan
yang berbahaya

Anda mungkin juga menyukai