Anda di halaman 1dari 5

KIMIA FISIKA

KODE : IPA 1531

MINDMAPPING TENTANG GAS

DISUSUN OLEH :

NI KOMANG TRIANA DEWI NIM.1813071040

KELAS 5B
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA
JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2020
VOLUME TEMPERATURE AMOUNT OF SUBSTANCE

GAS IS …..

GAS BASIC PROPERTIES


Consist of : PRESSURE
Consist of :
DEFINITION OF GAS
CHARACTERISTICS
KINETIC THEORY OF
GASES
INTODUCTION OF GAS Consist of :
Consist of :

GAS PART 1 IDEAL GAS MODEL

BOYLE LAW

LAW OF GAS AVOGADRO LAW


MOLECULAR VELOCITY
Consist of : DISTRIBUTION

CHARLES LAW DALTON LAW

MOLECULAR GA ENERGY

GAY LUSSAC LAW


RANGKUMAN

Pengantar Tentang Gas

Gas merupakan kumpulan molekul dengan gerakan bebas dan acak yang berkesinambungan dan
apabila temperaturnya dinaikkan maka kecepatannyapun akan bertambah. Molekul-molekul gas
terpisah cukup jauh satu sama lainnya. Terdapat 4 (empat) sifat dasar gas diantaranya :

1. Volume (V)
2. Jumlah Zat (n)
3. Tekanan (P)
Tekanan adalah gaya per stuan luas. Makin besar gaya yang bekerja pada permukaan
tertentu, makin besar tekanannya. Satuan SI tekanan adalah pascal (Pa), namun adapun
satuan lainnya yaitu bar dan atmosfer (atm).
4. Temperatur (T)
Temperatur adalah sifat yang menunjukkan arah energi. Temperature merupakan besaran
yang didapat dari rata-rata energi kinetic suatu gas. Besarnya energi kinetic suatu
molekul didapat dengan persamaan :
1
𝐸𝑘 = 𝑚𝑣 2
2
2
Dimana m merupakan massa molekul dan v adalah kuadrat nilai kecepatnnya.
Temperature suatu sistem adalah rata-rata besar energi kinetic setiap molekulnya dan
energi termal adalah total energi kinetic dari semua molekul di sistem tersebut.

A B

A memiliki temperature yang lebih tinggi dibandingkan dengan B

A B

A dan B memiliki temperature yang sama, kondisi inilah yang dinamakan dengan
keseimbangan termal.

Hukum-Hukum Gas

1. Hukum Ke Nol Termodinamika


“Jika A dalam keseimbangan termal dengan B dan B dalam keseimbangan termal dengan
C, maka C juga dalam keseimbangan termal dengan A”
2. Hukum Boyle
Hukum Boyle menyatakan bahwa tekanan dan volume suatu gas, jika salah satu besaran
dinaikkan maka besaran lainnya akan menurun selama temperature dan banyaknya
jumlah zat (mol) dijaga tetap konstan. Maka Hukum Boyle dinyatakan dengan
𝑃𝑉 = 𝑘
3. Hukum Gay Lussac
hukum ini menyatakan bahwa menaikkan temperature gas akan menambah kecepatan
rata-rata molekulnya.
𝑉 ∞ 𝑇 (𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑛, 𝑝 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝)
𝑝 ∞ 𝑇 (𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑛, 𝑇 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝)

𝑉1 𝑇1
= (𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑛, 𝑝 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝)
𝑉2 𝑇2
𝑃1 𝑇1
= (𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑛, 𝑇 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝)
𝑃2 𝑇2
4. Hukum Avogadro
Hukum ini menyatakan bahwa volume yang sama dari gas pada tekanan dan temperature
sama mengandung jumlah molekul yang sama.
𝑉
𝑉𝑚 =
𝑛

𝑅𝑇
𝑉𝑚 =
𝑝

5. Hukum Dalton
Tekanan yang dilakukan oleh campuran gas sempurna adalah jumlah tekanan yang
dilakukan oleh masing-masing gas tersebut yang secara mandiri menempati volume yang
sama.
𝑝 = 𝑝𝐴 + 𝑝𝐵 + 𝑝𝐶 + ⋯ = ∑ 𝐽𝑝𝐽

Teori Kinetik Gas :

Teori kinetic gas menjelaskan tentang sifat-sifat gas ideal secara teoritis. Berdasarkan teori
kinetic gas, gas terbentuk dari molekul-molekul gas yang bergerak secara acak dengan arah
gerak konstan. Molekul gas bergerak dengan kecepatan tinggi dan saling bertubrukan dengan
molekul lainnya dan juga dengan dinding secara terus-menerus. Teori kinetic gas merupakan
teori pertama yang menjelaskan tekanan gas berdasarkan tubrukan molekul-molekul, bukan
berdasarkan gaya static yang menyebabkan molekul menjauh satu sama lain. Teori kinetic gas
juga menjelaskan bagimana ukuran molekul di dalam gas dapat mempengaruhi kecepatan gerak
molekul tersebut.
1. Model Gas Ideal
Model gas ideal tidak dapat digunakan pada suhu rendah atau tekanan yang tinggi, karena
gaya intermolekuler dan ukuran molekuler menjadi sangat penting. Model gas ideal juga
tidak dapat digunakan pada gas-gas berat seperti refrigerant atau gas dengan gaya
intermolekuler yang kuat, seperti uap air. Pada beberap titik ketika suhu rendah dan
tekanan tinggi, gas nyata akan menjalani fase transisi menjadi liquid atau solid.
Sedangkan model gas ideal tidak dapat menjelaskan atau memperbolehkan fase transisi,
hal ini diakibatkan dapat dijelaskan dengan persamaan keadaan yang lebih kompleks.
2. Distribusi Kecepatan Molekul
Dalam distribusi Maxwell-Boltzmann menggambarkan kecepatan partikel gas, yaitu
partikel bergerak bebas di antara tumbukan-tumbukan kecil, tetapi tidak berinteraksi satu
sama lain, dan dipengaruhi oleh temperature sistem, massa partikel, dan kecepatan
partikel. Sedangkan partikel gas dapat berupa ataom ataupun molekul. Distribusi
Maxwell-Boltzmann merupakan distribusi probabilitas untuk kecepatan sebiuah partikel
yang berwujud gas. Ini berarti bahwa pada suhu tertentu, besaran vector kecepatan
partikel akan memiliki kecepatan yang dipilih secara acak dari distribusi, tetapi lebih
cenderung berada dalam satu rentang dari beberapa kecepatan lain. Berikut merupakan
persamaan distribusi kecepatan partikel yang bergerak arah sumbu x yang dikenal
sebagai persamaan distribusi Maxwell-Boltzmann
𝑚 1⁄2 𝑚𝑣𝑥2
𝑓 (𝑣𝑥 ) = ( ) exp (− )
2𝜋𝐾𝑇 2𝑘𝑇
3. Energi Molekul Gas
Energi suatu partikel didistribusikan merata ke semua jenis gerak partikel itu. Suatu
partikel dapat mengalami gerak translasi, vibrasi maupun rotasi. Oleh karena itu, energi
dibedakan menjadi energi tanslasional, vibrasional, dan rotasional. Pembahasan energi
suatu partikel merupakan pembahasan tentang sifat keadaan partikel itu sendiri. Sifat
keadaan suatu sistem dapat dipahami melaui fungsi partisi. Fungsi partisi merupakan
suatu jumlah keadaan sistem, yang dalam matematika diberi notasi Z, yang berasal dari
kata Zustandsumme yang pertama kali diperkenalkan oleh Boltzmann yang dapat
dituliskan dalam bentuk persamaan sebagi jumlah seluruh tingkat dengan memasukkan
kedegrenasiannya
−𝜀𝑖
⁄𝑘𝑇
𝑧 = ∑ 𝑔𝑖 𝑒

Anda mungkin juga menyukai