Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia mempunyai sistem metabolisme tubuh yang lengkap. Saat melakukan
aktivitas sehari-hari seluruh sistem metabolisme tubuh manusia bekerja sebagaimana
mestinya sesuaidengan fungsi masing-masing. Proses metabolisme dalam tubuh manusia
berlangsung secara terkoordinir dan dilakukan oleh serangkaian organ-organ tubuh. Dalam
tubuh manusia terjadi proses metabolisme. Proses ini menghasilkan energi dan zat-zat
tertentu. Zat-zat tersebut ada yang berguna , tetapi ada juga zat sisa yang tidak berguna .
Misalnya keringat dan urine, pada saat berolahraga kta mengeluarkan keringat dihasilkan
oleh sistem pengeluaran tubuh melali organ kulit. Selain itu organ paru-paru juga bekerja
maksimal melalui sistem pernapasan tubuh. Dari uraian tersebut sistem metabolisme tubuh
saling berhubungan satu sama lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan system ekskresi ?


2. Organ-organ apa sajakah yang berperan dalam sistem ekskresi pada manusia?
3. Apa saja kelainan/ penyakit pada system ekskresi ?
4. Bagaimanakah pengertian dan fungsi dari panca indera ?

1
1.3 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami pengertian dari system ekskresi


2. Mengetahui dan memahami organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada
manusia
3. Mengetahui dan memahami kelainan/ penyakit pada system ekskresi.
4. Mengetahui dan memahami pengertian dan fungsi dari panca indera

1.4 Manfaat

1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pengertian dari system ekskresi


2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai organ-organ yang berperan dalam
system ekskresi pada manusia.
3. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai kelainan/penyakit pada system
ekskresi.
4. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pengertian dan fungsi dari panca
indera.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Eksresi

Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah
tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang
bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan terganggunya
fungsi organ-organ di dalam tubuh.Zat sisa ini didapatkan dari hasil metabolisme tubuh.
Setiap hari manusia mengonsumsi makanan makanan yang akan dicerna melalui sistem
pencernaan pada manusia. Zat makanan kemudian diedarkan oleh alat peredaran darah ke
seluruh tubuh.

Namun zat yang dikonsumsi bukan hanya zat nutrisi yang digunakan tubuh.Zat seperti
alkohol dan obat-obatan yang bersifat racun juga ikut diedarkan darah.Disinilah organ
sistem ekskresi berperan penting dalam pembuangan zat racun dari tubuh.Apabila terjadi
kelainan pada sistem ekskresi manusia, maka tubuh tidak bisa mengeluarkan zat sisa
metabolisme dari tubuh secara optimal. Organ yang termasuk dalam sistem ekskresi pada
manusia adalah hati, paru paru , ginjal, dan kulit.

2.2 Organ Hati

Pada manusia, hati berukuran sebesar kepalan tangan dengan berat ± 2 kg.
Hati terdiri atas lobus kiri dan kanan. Hati terletak di dalam rongga perut dan
merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh kita. Hati dilindungi oleh selaput tipis pada
bagian luar yang disebut kapsula hepatis.Di dalam hati terdapat kelenjar empedu dan
pembuluh darah yang dipersatukan oleh selaput tipis yang disebut Kapsula
Gilson.Sel-sel hati bersatu membentuk lobula terdapat kurang lebih 100 ribu lobula.
Masing-masing lobula ini mempunyai panjang diameter antara 0,8 - 2 mm. Antara
lobula satu dengan yang lain dipisahkan oleh ruangan-ruangan yang disebut lakuna.
Di dalam hati juga terdapat sel-sel histiosit yang berfungsi untuk merombak sel darah
merah yang telah tua.

3
Gambar 2.1 gambar penampang hati

Gambar 2.2 gambar letak ginjal pada manusia

1. Fungsi Hati
Hati adalah kelenjar tubuh yang juga berfungsi sebagai alat ekskresi, yaitu untuk
mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan ke dalam empedu dan
urin. Selain itu, hati juga berfungsi sebagai berikut:

a. Menawarkan Racun
Tanpa hati, manusia akan mati terbunuh oleh racun yang masuk ke dalam tubuh.
Racun-racun tersebut dapat berasal dari obat-obatan, alkohol, asam laktat, dan zat
amonia. Salah satu proses metabolisme di dalam tubuh akan memberikan hasil
samping berupa asam laktat yang dapat merugikan tubuh. Penumpukan asam laktat
ditandai dengan rasa pegal pada otot.

4
Hati akan mengubah asam laktat ini menjadi glikogen yaitu sejenis karbohidrat
yang dapat digunakan sebagai sumber energi yang disimpan di dalam otot.

Pada proses metabolisme protein akan dihasilkan produk sampingan berupa zat
amonia. Zat ini bersifat racun dan membahayakan tubuh.Tetapi kemudian hati
mengubahnya menjadi urea dan dikeluarkannya bersama dengan air kencing.

b. Tempat Pembentukan dan Pembongkaran Sel Darah Merah


Hati akan dilewati darah kurang lebih 1,4 liter setiap menit. Pada saat darah
melewati hati tersebut maka akan mengalami “pencucian”, sekitar 3 juta sel darah
merah mati setiap detik dan ini akan dilebur dan hasil peleburannya akan
disimpan untuk didaur ulang sebagai bahan baku dalam membuat sel darah merah
baru serta sebagai bahan baku zat empedu.

c. Tempat Pembentukan dan Pembongkaran Protein


Protein larut dalam plasma darah, sekitar 50 gram protein per hari dihasilkan oleh
hati.

d. Mengubah Glukosa Menjadi Glikogen atau Sebaliknya


Dengan adanya fungsi hati ini maka kadar gula dalam darah dapat diatur karena
kadar gula darah yang tidak tepat akan berakibat fatal bagi tubuh .Pada saat gula
darah dalam tubuh naik maka hati mengubahnya ke bentuk glikogen, dan
sebaliknya pada saat gula darah turun, glikogen diubah menjadi glukosa.

e. Menghasilkan Zat yang Melarutkan Lemak


Hati menghasilkan sekitar 0,5 – 1 liter zat empedu setiap hari. Zat inilah yang
dapat melarutkan lemak. Telah dijelaskan di depan bahwa sel darah yang mati
akan didaur ulang sebagai bahan baku untuk membuat sel darah merah dan zat
empedu. Zat empedu ini memiliki pigmen warna merah yang disebut dengan
bilirubin dan hijau yang disebut dengan biliverdin.

Orang yang mengalami kelainan pada hati, kadang-kadang akan menampakkan


kulit dan mata yang berwarna kuning, yang disebut dengan penyakit kuning

5
(jaundice). Ini disebabkan karena pigmen warna empedu keluar berlebihan dan
membanjiri peredaran darah.

f. Untuk Menyimpan Vitamin


Hati menyimpan beberapa vitamin yang masuk ke dalam tubuh apabila jumlahnya
berlebihan. Pada saat tertentu ketika tubuh memerlukan maka akan
mengeluarkannya. Jenis-jenis vitamin tersebut antara lain vitamin A, D, E, B12.

Begitu besar peranan hati dalam kehidupan kita, untuk itu kita harus menjaganya
dan sedini mungkin mengetahui apabila hati mengalami gangguan.Penyakit hati
yang paling membahayakan adalah kanker hati atau dikenal dengan sirosis.Sirosis
ini dapat disebabkan oleh penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus.Dapat juga
disebabkan karena mengkonsumsi alkohol dan kurangnya gizi makanan.Dengan
demikian usahakanlah pola hidup sehat, makanan bergizi, dan jauhi alkohol untuk
menjaga hati kita.

2. Mekanisme Pengeluaran Zat Sisa Pada Hati


a. Ekskresi Melalui Empedu

Empedu merupakan cairan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh


hati.Fungsi empedu diantaranya:

- Membantu pencernaan lemak dalam usus halus – empedu membantu fungsi


enzim lipase usus halus dengan meningkatkan luas permukaan lemak
sehingga mudah untuk diubah menjadi asam lemak dan gliserol
- Sebagai pengemulsi lemak – empedu mengikat lemak dengan membentuk
misel misel. Misel ini mudah larut dalam air sehingga mudah ditransport
mendekati dan diserap dinding bagian bagian usus halus
- Memberi suasana basa – beberapa enzim pencernaan di usus tidak bisa
bekerja optimal dalam suasana asam. Hal ini dinetralisir oleh empedu yang
bersifat basa

6
- Membantu pencernaan vitamin larut lemak – dengan membantu pencernaan
lemak secara tidak langsung empedu juga membantu pencernaan vitamin
vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K
- Bakterisida – empedu memiliki sifat bakterisida yaitu mengurangi bakteri
merugikan pada bagian bagian usus besar

1) Pembentukan Empedu

Empedu dibentuk oleh sel hepatosit (sel hati) kemudian dialirkan melalui
saluran empedu menuju usus halus atau menuju kantong empedu untuk
disimpan.Komposisi empedu antara lain air, getah empedu, bilirubin,
kolesterol, asam lemak, lesitin, natrium, kalium, kalsium, klorida, dan ion
bikarbonat. Zat-zat dalam empedu merupakan zat yang akan dibuang dari
tubuh. Mineral mineral yang ada dalam empedusebenarnya dibutuhkan tubuh,
namun tubuh tidak bisa menyimpannya. Akibatnya kelebihan mineral ini
dibuang keluar tubuh melalui empedu. Empedu yang dihasilkan oleh hati dapat
mencapai 1 liter per hari.

2) Penyimpanan Empedu

Tidak semua empedu yang dihasilkan dikeluarkan dalam usus halus.Sebagian


besar empedu disimpan dalam tubuh pada kantong empedu.Fungsi kantong
empedu lainnya dapat dibaca pada artikel sebelumnya. Kantong empedu hanya
dapat menyimpan empedu sekitar 30-60 ml saja, sehingga empedu dari hati
dipekatkan dengan cara mengabsorbsi air, natriun, klorida dan elektrolit
lainnya. Akibatnya ada perbedaan yang signifikan antara konsentrasi empedu
yang disekresikan hati dan yang disimpan dalam kantong empedu.

3) Sekresi Empedu

Empedu yang disimpan dalam kantong empedu akan disekresikan saat ada
makanan yang masuk kedalam usus halus. Peristiwa ini biasanya terjadi 20
menit setelah konsumsi makanan atau minuman. Makanan, khususnya yang

7
mengandung lemak, akan merangsang kantong empedu untuk mensekresikan
empedu. Sekresi empedu juga dipengaruhi oleh rangsangan dari kelenjar
pankreas dan saraf saraf pada perut.Penjelasan lebih lengkap mengenai fungsi
kelenjar pankreas dapat dibaca pada artikel sebelumnya.

b. Ekskresi Melalui Siklus Urea

Amonia merupakan hasil samping dari metabolisme protein dalam tubuh.Amonia


merupakan zat yang bersifat racun dalam tubuh. Kelebihan amonia dalam tubuh dapat
menyebabkan keseimbangan terganggu dan mengurangi energi yang dihasilkan
tubuh. Ini disebabkan amonia menggunakan α-ketoglutarat pada siklus krebsuntuk
membentuk glutamin. Oleh karena itu kadar amonia dalam tubuh tidak boleh lebih
dari 35µmol/L. kelainan pada tubuh yang berkaitan dengan kadar amonia/urea yang
tinggi disebut hiperamonemia. Tubuh manusia akan merespon keberadaan amonia
dengan mengubahnya menjadi senyawa yang tidak beracun, yaitu urea melalui siklus
urea.

1) Siklus Urea

Urea merupakan zat yang tidak beracun dan dapat dibuang melalui urin.Urea
merupakan hasil reaksi dari amonia, karbondioksida dan asam aspartat.Reaksi ini
terjadi dalam matriks mitokondria dan sitosol dari sel hepasit. Pembentukan urea
berlangsung melalui 5 tahapan yaitu:

- Pembentukan karbamoil fosfat– karbamoil fosfat dibentuk dari reaksi


amonia, ion bikarbonat dari karbondioksida. Reaksi ini membutuhkan energi
ATP dan dikatalis oleh enzim pada mitokondia
- Pembentukan sitrulin – sitrulin dibentuk dari ornitin dan karbamoil fosfat
dengan bantuan enzim ornitin transkarbomoilase. Sitrulin kemudian masuk
ke dalam sitosol
- Pembentukan argininosusinat – sitrulin pada sitosol dikatalis menggunakan
enzim argininosusinat sintetase dan energi ATP membentuk argininosusinat

8
- Pemecahan argininosusinat– segera setelah terbentuk argininosusinat dipecah
oleh enzim argininosusinat liase menjadi arginine dan fumarat. Fumarat yang
dihasilkan masuk kedalam siklus krebs
- Hidrolisis arginine – arginine kemudian bereaksi dengan air dan
menghasilkan ornitin dan urea. Ornitin yang dihasilkan akan masuk kembali
dalam reaksi tahap kedua

2) Sekresi Urea

Urea yang dihasilkan dari siklus urea pada hati kemudian dibawa ke dalam ginjal
untuk selanjutnya dibuang bersama urin.Selain melalui ginjal, urea juga dapat
dikeluarkan tubuh melalui keringat pada kulit.Kedua organ ini saling
melengkapi.Saat cuaca dingin, keringat jarang keluar sehingga sebagian besar
urea dikeluarkan melalui urin.Sedangkan pada cuaca panas, urea banyak
dikeluarkan melalui keringat.

Apabila ekskresi amonia terganggu maka kadar amonia dalam darah akan
meningkat. Kondisi ini disebut dengan hiperamonemia. Penderita hiperamonemia
akan mengalami beberapa gejala sebagai berikut:

- Dehidrasi – penderita hiperamonia akan mengalami dehidrasi akibat


adanya ketidakseimbangan cairan pada tubuh yang disebabkan
mengingkatnya kadar amonia dalam darah
- Kelesuan– kadar amonia yang meningkat akan mengganggu jalannya
siklus krebs sebagai penghasil energi utama tubuh. Akibatnya tubuh
terasa lemas
- Nafas memburu – energi yang dihasilkan tubuh berkurang sehingga
bagian bagian otak manusia mengirimkan sinyal untuk mempercepat
metabolisme tubuh, salah satunya dengan mempercepat pengikatan
oksigen
- Lemah otot – otot lurik memerlukan banyak energi dalam beraktivitas.
Jika energi berkurang maka otot akan melemah

9
3. Kelainan Dan Penyakit Pada Hati
a. Kelainan dan penyakit yang mengganggu fungsi hati sebagai alat ekskresi adalah
hepatitis. Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Ada
bermacam-macam virus, misalnya virus hepatitis A, B, C, D, E, F, dan G.
Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berat daripada yang
disebabkan oleh virus hepatitis A.
b. Hepatitis A disebabkan oleh infeksi hepatitis A virus (HAV). Hepatitis A
menular melalui makanan, air, dan peralatan yang terkontaminasi HAV. Hepatitis
B disebabkan oleh infeksi hepatitis B virus (HBV). Hepatitis B dapat menular
melalui darah, misalnya melalui tranfusi darah. Hepatitis C disebabkan oleh virus
yang belum diketahui secara pasti.

2.3 Organ Kulit

Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita, dimana ia merupakan organ terbesar
yang dimiliki oleh tubuh, baik manusia maupun mamalia. Yang membedakan diantara
keduanya adalah keberadaan bulu-bulu yang dapat menutupi organ tubuh tersebut. Meskipun
kulit manusia tertutup oleh keberadaan folikel rambut, namun jika dilihat sekilas, kulit
tersebut tidak berbulu. Sementara pada hewan mamalia, bulu-bulu yang menutupi kulit
sangat jelas terlihat.

Sebagai organ terbesar yang dimiliki tubuh, kulit memiliki luas permukaan sekitar 1,5
hingga 2 m² pada orang dewasa dan memiliki ketebalan mencapai 2 hingga 3 mm. Kulit
terdiri atas sekitar 650 kelenjar keringat, 60.000 melanosit, 20 pembuluh darah, serta ribuan
ujung saraf.

10
Gambar 2.3 gambar penampang kulit

Berikut ini meupakan peranan kulit, yaitu :

a. Melindungi tubuh dari berbagai macam patogen atau organisme-organisme beracun dan
penyebab infeksi
b. Melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan mekanis seperti trauma atau kerusakan
yang disebabkan oleh sumber-sumber yang kurang terlihat (misalnya Sinar UV).
c. Menerima rangsangan sensorik dari lingkungan eksternal
d. Melindungi tubuh dari dehidrasi (kehilangan air secara berlebihan) yaitu dengan
membantu menyimpan cairan tubuh.
e. Pengatur suhu tubuh
f. Sebagai alat respirasi bagi tubuh
g. Pembentukan vitamin D dengan bantuan sinar matahari pagi.
h. Sebagai indera peraba
i. Agen pembuangan cairan atau racun dalam tubuh melalui kelenjar keringat.
j. Sebagai tempat penimbunan lemak tubuh.

Berdasarkan struktur anatominya, bagian-bagian kulit manusia dan fungsinya terdiri atas 3
lapisan penting yaitu :

1) Epidermis
Epidermis merupakan lapisan kulit yang paling luar. Lapisan yang disebut juga
dengan kulit ari ini merupakan lapisan kulit yang tahan air yang memiliki ketebalan yang
berbeda-beda. Bagian kulit yang tebal (telapak tangan dan kaki) memiliki ketebalan

11
berkisar antara 400 hingga 600 µm, sedangkan untuk kulit yang tipis (selain kulit telapak
tangan dan kaki) memiliki ketebalan antara 75 hingga 150 µm.

Fungsi lapisan epidermis :

a. Sebagai penghalang untuk melindungi tubuh dari mikroba atau patogen berbahaya
b. Melindungi tubuh dari resiko stress oksidan akiban paparan sinar UV maupun bahan-
bahan kimia lainnya.
c. Memberikan ketahanan mekanis pada tubuh.
d. Menjaga agar kulit tetap terhidrasi
e. Memberikan warna pada kulit.
f. Epidermis merupakan lapisan kulit yang tidak memiliki pembuluh darah. Lapisan ini
tersusun atas beberapa sel utama, yaitu :
g. Sel Merkel, yaitu sel epidermis lokal yang terletak di lapisan basal epidermis dan
selubung epitel folikel rambut yang berfungsi sebagai reseptor sensorik.
h. Sel Keratinosit, yaitu sejenis sel yang ditemukan di lapisan terluar kulit yang bertugas
menghasilkan keratin, yaitu protein pembentuk kulit, rambut, dan kuku.
i. Melanosit, yaitu sel-sel yang terdapat pada epidermis yang bertanggung jawab untuk
memproduksi melanin, yaitu zat yang memberikan warna pada kulit.
j. Sel Langerhans, yaitu sel-sel yang terdapat dalam penile epithelium yang berperan
penting dalam proses imunologi kulit.

Epidermis kulit terbagi atas 5 lapisan, yaitu : 

a. Stratum Korneum
Ini merupakan lapisan teratas dan menutupi semua lapisan epiderma. Stratum
corneum juga disebut sebagai lapisan kulit mati (corneocytes) yang dapat terkelupas dan
digantika oleh sel-sel kulit yang baru. Lapisan ini terdiri dari 15 hingga 20 lapisan sel
gepeng tanpa inti dan organ sel. Stratum korneum berfungsi untuk menghalangi serta
melindungi jaring yang ada di bawahnya dari infeksi, dehidrasi, stres mekanik, maupun
paparan bahan kimia.
b. Stratum Lucidum (lapisan bening)

12
Lapisan ini disebut juga sebagai lapisan barrier yang terletak di bawah lapisan
tanduk yang menghubungkan stratum korneum dengan stratum granulosum. Di lapisan
inilah proses keratinisasi dimulai. Stratum Lucidum terdiri atas protoplasma sel-sel
berwarna jerih yang kecil-kecil, tipis, dan bersifat translusen sehingga tembus cahaya.
Stratum Lucidum dapat terlihat dengan jelas di telapak tangan dan kaki.
c. Stratum Granulosum (lapisan granula)
Stratum granulosum merupakan lapisan epidermis kulit yang tersusun atas
keratinosit yang bermigrasi dari lapisan spinosum. Keratinosit mengandung keratohyalin
yang berfungsi untuk mengikat filamen keratin.
d. Stratum Spinosum
Merupakan lapisan epidermis yang terletak antara stratum granulosum dan
stratum basal. Lapisan ini terdiri atas keratinosit polyhedral yang aktif dalam mensintetis
protein fibrilar yang dikenal dengan cytokeratin.
e. Stratum Germinativum (stratum basale)
Ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. Stratum ini terdiri dari sel-
sel keratinosit basal batang yang dianggap sebagaii sel induk epidermis. Beberapa jenis
sel yang bisa ditemukan dalam stratum ini antara lain adalah sel melanosit (yaitu sel yang
menghasilkan pigmen), sel langerhans (yaitu sel kekebalan tubuh), sel merkel (sentuhan
reseptor).
2) Dermis
Dermis merupakan lapisan kulit yang berada di bawah lapisan epidermis yang
keduanya terhubung oleh suatu membran yang dinamakan membran basal. Lapisan ini
lebih tebal daripada lapisan epidermis, yaitu sekitar 2,5 mm. Dermis tersusun atas
beberapa komponen struktural seperti kolagen (sejenis protein yang menyumbang sekitar
30% dari keseluruhan protein dalam tubuh), serat elastis, dan matrix ekstrafibrillar, yaitu
zat ekstraseluler yang terdiri dari glukosaminoglikan, proteoglikan, serta glikoprotein.
Selain komponen tersebut, dalam lapisan dermis juga terdapat mechanoreceptor yang
berfungsi untuk memberikan rasa sentuhan, dan thermoreceptor yang memberikan rasa
panas.

Dermis terdiri dari 2 lapisan, yaitu :

13
a. Stratum Papilare yang merupakan bagian yang berbatasan dengan epidermis yang
mengandung jaringan terminal kapiler.
b. Lapisan Retikular yang merupakan bagian yang terletak di bawah papiler dan memiliki
ukuran yang lebih tebal. Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat yang tidak teratur. Dalam
lapisan ini terdapat akar rambut, kelenjar sebaceous, kelenjar keringat, reseptor, kuku,
serta pembuluh darah.

Dermis terdiri dari 3 sel utama yaitu :

a. Fibroblas, yaitu sejenis sel yang bertugas untuk mensintesis matriks ekstraseluler dan
kolagen. Sel ini paling umum terdapat dalam jaringan ikat hewan.
b. Makrofag, yaitu sel yang terdapat pada jaringan yang berasal dari sel darah putih
(monosit). Presentasi antigen ke sel T dan fagositosis merupakan kemampuan yang
dimiliki oleh sel makrofag ini.
c. Adiposit, yaitu sejenis sel yang berfungsi sebagai tempat penyimpan lemak. Sel ini
merupakan sel penyusun jaringan adiposa serta jaringan penghantar areolar.

Lapisan dermis merupakan tempat dimana ujung akhir syaraf sensorik berada. Ujung syaraf
tersebut antara lain adalah :

a. Paccini, yaitu ujung syaraf yang terletak di sekitar akar rambut dan memiliki kepekaan
terhadap rangsangan seperti tekanan.
b. Ruffini, yaitu ujung syaraf yang memiliki kepekaan terhadap rangsangan panas
c. Krause, yaitu ujung syaraf pada kulit yang memiliki kepekaan terhadap rasa dingin
d. Lempeng merkel, yaitu ujung syaraf yang terletak di permukaan kulit yang bertindak
sebagai perasa terkait dengan sentuhan serta tekanan yang ringan.
e. Meisner, yaitu ujung syaraf yang memiliki kepekaan terhadap adanya sentuhan
f. Ujung syaraf tanpa selaput, yaitu ujung syaraf yang memiliki kepekaan terhadap adanya
rasa nyeri.

3) Hipodermis
Hipodermis merupakan bagian yang terletak di bawah lapisan dermis. Hipodermis
merupakan lapisan yang banyak mengandung lemak yang bertindak sebagai cadangan

14
makanan, melindungi tubuh terhadap benturan, serta untuk menahan panas pada tubuh.
Hipodermis merupakan lapisan terdalam kulit yang di dalamnya terdapat pembuluh
darah, limfa, serta saraf yang sejajar dengan permukaan kulit.

Secara umum, hipodermis memiliki berbagai macam fungsi seperti :

a. Membantu menyangga tubuh bagian dalam terhadap adanya benturan


b. Memberikan bentuk pada tubuh
c. Sebagai lumbung atau penyedia caadangan makanan.
d. Membantu mempertahankan suhu tubuh.

Hipodermis terdiri dari 4 unsur utama, yaitu :

a. Jaringan atau lapisan lemak yang memilliki ketebalan dan kedalaman yang
bervariasi. Lapisan paling tebal berada di daerah pantat, sedangkan lapisan paling
tipis berada di daerah kelopak mata.
b. Jaringan ikat bawah kulit yang berfungsi untuk menyangga tubuh bagian dalam
dari adanya benturan, membentuk kontur tubuh, serta sebagai cadangan makanan.
c. Fibroblast yang bertanggung jawab untuk menghasilkan kolagen yang nantinya
disalurkan ke lapisan dermis untuk memperkuat kulit.
d. Pembuluh darah dan limfe yang merupakan saraf-saraf yang berjalan sejajar
dengan permukaan kulit.

Kelainan Dan Penyakit Pada Kulit

1. Bidura

Udara dingin dapat menyebabkan kulit kita menjadi gatal dan timbul bengkak-bengkak
dengan bentuk yang tidak teratur. Kondisi seperti ini disebut dengan Bidura. Bidura dapat
berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari dan tidak meninggalkan bekas. Alergi
terhadap bahan kimia, makanan, atau obat-obatan dapat pula menyebabkan bidura.

2. Kaki Atlet (athlete’s foot)

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur pada kaki. Keadaan lembap dan berkeringat
pada kaki merupakan kondisi yang mendukung pertumbuhan jamur ini.

15
3. Ringworm

Selain menginfeksi kulit, jamur penyebab ringrowm dapat menginfeksi kuku dan kulit
kepala. Ciri dari infeksi jamur ini adalah membentuk bekas melingkar dikulit. Penyakit
ini dapat dikurangi dengan menggunakan obat antijamur.

4. Psoriasis

Penderita p soriasis mengalami gejala seperti kulit kemerahan dan bersisik yang dapat
terjadi pada kulit kepala, sikut, lutut, atau punggung. Gejala ini sering berulang dan
hingga saat ini psoriasis belum dapat disembuhkan secara total.

5. Kanker kulit

Dari semua jenis kanker, kanker kulit adalah jenis kanker yang paling sering dijumpai.
Paparan terhadap sinar matahari yang berlebihan dapat memicu timbulnya kanker kulit.
Penyakit ini lebih sering menyerang orang dengan kulit yang berwarna terang yang lebih
sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan tabir
surya atau membatasi lamanya kulit terpapar sinar matahari.

2.4 Organ Paru-Paru

Paru-paru manusia terdapat di dalam rongga dada, dilindungi oleh tulang rusuk dan
berjumlah sepasang. Saluran dari batang tenggorokan bercabang-cabang menuju paru-paru kiri
dan kanan. Percabangan saluran yang masuk paru-paru ini disebut bronkus. Masing-masing
bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

Di dalam paru-paru terdapat alveolus atau gelembung-gelembung udara, di sinilah


terjadinya pertukaran gas O2 dan CO2. Paru-paru juga dibungkus oleh selaput yang disebut
pleura. Dengan adanya pleura, maka paru-paru dapat bergerak elastis, mengembang dan
mengempis. Paru-paru kanan lebih besar daripada kiri. Berat paru-paru kanan sekitar 620 gram
sedang-kan kiri 560 gram. Struktur paru-paru seperti busa yang banyak terdapat rongga-rongga
atau kantung kecil, yang disebut alveolus. Alveolus dapat mencapai 600 juta, pada masing-
masing paru-paru. Dengan adanya struktur seperti ini maka akan memperluas permukaannya
sehingga pertukaran O2 dan CO2 di dalam paru-paru dapat menjadi efisien. Alveolus ini
dihubungkan dengan udara luar oleh bronkus, sehingga bronkus bercabang dua, yaitu

16
menghubungkan paru-paru kiri dan kanan. Masing-masing percabangan bronkus akan
membentuk bronkiolus. Pada ujung bronkiolus inilah terletak alveolus yang tersusun seperti buah
anggur. Manusia bernapas menggunakan paru-paru. Ketika bernapas, manusia menghirup
oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Paru-paru sebagai alat ekskresi berfungsi sebagai
tempat pengeluaran CO2 dan air. Ini terkait juga dengan proses pernapasan. CO2 dan air hasil
proses metabolisme sel diangkut melalui kapiler vena darah dibawa ke bagian alveolus paruparu,
kemudian dibuang lewat proses pernapasan.

Gambar 2.4 gambar penampang paru-paru

Bagian-bagian dari paru-paru yaitu :

1. Pleura

Pleura adalah membran tipis berlapis ganda yang melapisi paru-paru. Lapisan ini
mengeluarkan cairan (pleural fluid) yang disebut dengan cairan serous yang berfungsi
untuk melumasi bagian dalam rongga paru agar tidak mengiritasi paru saat mengembang
dan berkontraksi saat bernapas.

2. Bronkus (Bronci)

Bronkus adalah cabang batang tenggorokan yang terletak setelah tenggorokan


(trachea) sebelum paru-paru. Bronkus merupakan saluran udara yang memastikan udara
masuk dengan baik dari trakea ke alveolus. Selain sebagai jalur masuk dan keluarnya

17
udara, bronkus juga berfungsi untuk mencegah infeksi. Hal ini dikarenakan bronkus
dilapisi oleh berbagai jenis sel, termasuk sel yang bersilia (berbulu) dan berlendir. Sel-sel
inilah yang nantinya menjebak bakteri pembawa penyakit untuk tidak masuk ke dalam
paru-paru.

3. Bronkiolus (Bronchioles)

Bronkiolus adalah cabang dari bronkus yang berfungsi untuk menyalurkan udara
dari bronkus ke alveoli. Selain itu bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah
udara yang masuk dan keluar saat proses bernapas berlangsung.

4. Alveoli

Bagian dari anatomi paru yang satu ini merupakan kelompok terkecil yang
disebut kantong alveolar di ujung bronkiolus. Setiap alveoli adalah rongga berbentuk
cekung yang dikelilingi oleh banyak kapiler kecil. Fungsinya sebagai tempat pertukaran
oksigen dan karbon dioksida. Alveoli kemudian menyerap oksigen dari udara yang
dibawa oleh bronkiolus dan mengalirkannya ke dalam darah. Setelah itu, karbon dioksida
yang merupakan produk limbah dari sel-sel tubuh mengalir dari darah ke alveoli untuk
dihembuskan keluar. Pertukaran gas ini terjadi melalui dinding alveoli dan kapiler yang
sangat tipis.

Kelainan Dan Penyakit Yang Menyerang Paru-Paru

1. Bronkitis, yakni penyakit pernapasan yang terjadi akibat infeksi saluran pernapasan atas
dan biasanya disebabkan oleh virus.

2. Pneumonia, yakni gangguan pernapasan yang menyebabkan bagian terkecil dari paru-


paru yaitu bronkiolus dan jaringan alveolar mengalami peradangan.

3. Asma, biasanya disebabkan peradangan pada saluran pernapasan. Akibatnya, saluran


napas membengkak dan menyempit sehingga menghalangi jalannya udara yang
seharusnya mengalir ke paru-paru.

4. Tuberkulosis, merupakan infeksi bakteri yang disebabkan oleh Mycobacterium


tuberculosis yang menyerang dan merusak jaringan tubuh manusia. Bakteri tersebut dapat

18
ditularkan melalui saluran udara. TBC biasanya menyerang paru-paru, namun bisa juga
menyebar ke tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung, dan organ
lainnya.

2.5 Organ Ginjal

1. PENGERTIAN GINJAL

Ginjal pada manusia merupakan alat utama yang melakukan proses ekskresi. Ginjal
merupakan organ yang berbentuk seperti kacang merah. Pada manusia, ginjal berukuran sebesar
kepalan tangan, yaitu berukuran panjang 10 sampai 12 cm, dan lebar 5-6 cm, tebal berkisar 3-4
cm dengan berat sekitar 140 gram.

Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal
terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas ginjal terdapat
kelenjar adrenalin. Ginjal bersifat retroperitoneal yang artinya terletak membelakangi peritoneum
yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal
dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan. Ginjal yang mempertahankan
susunan kimia cairan dalam tubuh melalui beberapa proses yaitu : filtrasi glomerulus, reabsorpsi,
dan augmentasi.

Gambar 2.5 gambar penampang ginjal

19
2. PERANAN DAN FUNGSI GINJAL

Adapun peranan dan fungsi dari ginjal manusia adalah sebagai berikut :

1. Mengekskresikan zat sisa seperti urea, asam urat, keratin, kreatinin, dan zat lain yang
bersifat racun..
2. Mengatur volume plasma darah dan jumlah air di dalam tubuh.
3. Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur ekskresi garam-garam, yaitu membuang
jumlah garam yang berlebih dan menahan garam jika di dalam tubuh jumlahnya sedikit
atau berkurang.
4. Mengatur pH plasma darah dan cairan tubh dengan mengekskresikan urin yang bersifat
basa, tetapi dapat pula mengekskresikan urin yang bersifat asam.
5. Menjalankan fungsi sebagai hormone, dengan menghasilkan dua macam zat yaitu rennin
dan eritropoietin yang diduga memiliki fungsi endokrin.

3. STRUKTUR DAN BAGIAN GINJAL

Ginjal pada manusia terdiri dari beberapa bagian serta memiliki struktur dan fungsi
yang berbeda antar satu bagian dengan bagian lainnya, struktur dan bagian ginjal diantaranya :

1. Korteks, korteks ginjal merupakan bagian ginjal yang terluar yang memiliki
warna merah. Korteks ginjal terdapat pada tepi ginjal yang mengelilingi kapsul
ginjal serta teridi dari jaringan lemak yang bertujuan untuk melindungi bagian
dalam ginjal.
2. Medulla, medulla ginjal merupakan bagian  jaringan ginjal yang halus dan
dalam. Medula berisi lengkung Henle serta piramida ginjal, yaitu struktur kecil
yang terdapat nefron dan tubulus. Tubulus ini mengangkut cairan ke ginjal yang
kemudian bergerak menjauh dari nefron menuju bagian yang mengumpulkan
dan mengangkut urine keluar dari ginjal.
3. Pelvis ginjal adalah ruang berbentuk corong di bagian paling dalam dari ginjal.
Ini berfungsi sebagai jalur untuk cairan dalam perjalanan ke kandung kemih.
Bagian pertama dari pelvis ginjal mengandung calyces. Ini adalah ruang
berbentuk cangkir kecil yang mengumpulkan cairan sebelum bergerak ke
kandung kemih. Hilum adalah lubang kecil yang terletak di bagian dalam ginjal,

20
di mana ia melengkung ke dalam untuk menciptakan bentuk seperti kacang yang
berbeda. Pelvis ginjal melewatinya, serta:
a. Arteri ginjal, membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke
ginjal untuk proses filtrasi.
b. Vena ginjal, membawa darah yang disaring dari ginjal kembali ke
jantung.

Nefron adalah bagian anatomi ginjal yang bertanggung jawab untuk penyaringan darah. Nefron
mengambil darah, memetabolisme nutrisi, dan membantu mengedarkan produk limbah hasil
penyaringan. Nefron meluas melewati area korteks dan medulla ginjal. Setiap ginjal memiliki
sekitar satu juta nefron, yang masing-masing memiliki struktur internal sendiri. Berikut adalah
bagian dari nefron:

1. Badan malphigi
Setelah darah masuk ke nefron, darah masuk ke badan malpighi (korpus ginjal). Badan
malphigi mengandung dua struktur tambahan yaitu:
a. Glomerulus, kelompok kapiler yang menyerap protein dari darah yang melalui
badan malphigi.
b. Kapsul Bowman.
2. Tubulus ginjal
Tubulus ginjal adalah serangkaian tabung yang dimulai setelah kapsul Bowman dan
berakhir di tubulus pengumpul (collecting duct). Setiap tubulus memiliki beberapa
bagian:
a. Tubulus proksimal merupakan tubulus yang paling dekat dengan glomerulus,
bentuk tubulus ini berbelit-belit. Berfungsi untuk menyerap air, natrium, dan
glukosa kembali ke dalam darah.
b. Lengkungan Henle (loop of henle) merupakan bagian dari tubulus ginjal yang
membentuk lengkungan ke bawah, dan berada di antara tubulus proksimal dan
distal. Berfungsi menyerap kalium, klorida, dan natrium ke dalam darah.
c. Tubulus distal merupakan tubulus yang berada di akhir rangkaian tubulus ginjal
yang bentuknya berbelit-belit. Berfungsi untuk menyerap lebih banyak natrium ke
dalam darah dan mengambil kalium serta asam.

21
Limbah atau cairan yang disaring dari nefron dilewatkan ke dalam tubulus pengumpul, yang
mengarahkan urine ke pelvis ginjal.  Pelvis ginjal dengan ureter memungkinkan urine mengalir
ke kandung kemih untuk ekskresi.

4. MEKANISME PROSES EKSRESI DALAM GINJAL

Ginjal adalah organ yang bertanggung jawab untuk menyaring darah dan membuat  air
kencing. Setiap hari, dua ginjal menyaring sekitar 120-150 liter darah untuk memproduksi sekitar
1-2 liter urine, terdiri dari limbah dan cairan ekstra. Urine mengalir dari ginjal ke kandung kemih
melalui ureter, yang ada di setiap sisi kandung kemih, untuk disimpan.

Berikut adalah cara kerja ginjal saat menyaring darah dan memproduksi urin:

1. Tahap pertama
Proses pembentukan urine diawali dengan penyaringan (filtrasi) darah, yang
dilakukan oleh glomerulus pada darah yang mengalir dari aorta melalui arteri ginjal
menuju ke badan Malpighi. Zat sisa hasil penyaringan ini disebut urine primer, yang
mengandung air, glukosa, garam serta urea. Zat-zat tersebut akan masuk dan
disimpan sementara dalam kapsul Bowman.
2. Tahap kedua
Setelah urine primer tersimpan sementara dalam kapsul Bowman, kemudian akan
menuju saluran pengumpul. Dalam perjalanan menuju saluran pengumpul inilah,
proses pembentukan urine melalui tahapan reabsorpsi. Zat-zat yang masih dapat
digunakan seperti glukosa, asam amino, dan garam tertentu akan diserap lagi oleh
tubulus proksimal dan lengkung Henle. Penyerapan kembali dari urine primer akan
menghasilkan urine sekunder. Urine sekunder memiliki ciri berupa kandungan kadar
ureanya yang tinggi.
3. Tahap ketiga
Proses pembentukan urine yang terakhir adalah pengeluaran zat (augmentasi). Urine
sekunder yang dihasilkan tubulus proksimal dan lengkung Henle akan mengalir
menuju tubulus distal. Urine sekuder akan melalui pembuluh kapiler darah untuk
melepaskan zat-zat yang sudah tidak lagi berguna bagi tubuh. Selanjutnya,
terbentuklah urine yang sesungguhnya.

22
4. Tahap keempat
Saat kandung kemih memenuhi kapasitas, sinyal yang dikirim ke otak memberitahu
seseorang untuk segera pergi ke toilet. Ketika kandung kemih kosong, urine mengalir
keluar dari tubuh melalui uretra, yang terletak di bagian bawah kandung kemih.

Secara umum, ginjal berguna untuk mempertahankan homeostasis (keseimbangan berbagai


fungsi tubuh) di dalam tubuh dan membantu mengendalikan tekanan darah. Ginjal menjaga
keseimbangan dalam elektrolit, asam basa, dan cairan dalam darah. Ginjal membuang limbah
nitrogen dari tubuh (kreatinin, urea, amonia) dan menjaga zat-zat penting yang dibutuhkan tubuh
untuk berfungsi sebagaimana mestinya. Selain itu, ginjal juga menghasilkan hormon eritropoietin
yang menstimulasi produksi sel darah merah dan enzim.

5. GANGGUAN DAN KELAINAN GINJAL

Gangguan-gangguan dan kelainan yang terjadi pada ginjal diantaranya :

1. Anuria
Gejala ginjal bermasalah yang pertama dapat dilihat dari urine. Anuria merupakan
kegagalan ginjal dalam memproduksi urine. Anuria diakibatkan oleh kurangnya tekanan
untuk melakukan filtrasi darah dalam ginjal. Anuria juga bisa muncul akibat radang di
glomerulus, yakni organ penyaring darah pada ginjal. Penyempitan arterial efferent oleh
hormon epinefrin dan radang menjadi penyebab utama terjadinya penyakit ini.
2. Glikosuria
Gejala sakit ginjal berikutnya ditunjukkan dengan adanya kandungan gula dalam urine.
Penyakit ini diakibatkan oleh rusaknya badan malpigi yang bertugas untuk menyaring
darah.
3. Albuminuria
Gejala ginjal bermasalah berikutnya yang bisa dikenali adalah munculnya albuminuria.
Albuminuria merupakan kelainan pada ginjal yang diakibatkan oleh naiknya tingkat
permeabilitas membrane glomerulus. Permeabilitas bisa naik karena adanya luka di
membrane glomerulus akibat kenaikan darah, iritasi pada sel-sel ginjal akibat eter,
bakteri, logam berat, dan zat lainnya. Gejala penyakit ginjal ini bisa diketahui dengan
adanya protein albumin pada urine.

23
4. Hematuria
Gejala ginjal bermasalah lainnya adalah munculnya hematuria. Hematuria merupakan
kondisi di mana urine mengandung sel-sel darah merah. Hematuria juga bisa disebabkan
iritasi atau radang pada sel-sel ginjal. Beberapa kasus hematuria memang tidak disertai
gejala lain sama sekali. Namun ada juga yang mengalami lebih dari hematuria. Gejala-
gejala yang menyertai hematuria akan tergantung pada penyebab dasarnya, seperti sakit
pada perut bagian bawah, kesulitan buang air kecil atau bahkan frekuensi buang air kecil
yang meningkat.
5. Bilirubin
Gejala sakit ginjal memiliki ciri-ciri zat warna empedu atau bilirubin yang berlebihan
pada urine. Kondisi ini bisa diakibatkan adanya penguraian hemoglobin yang berlebihan
atau akibat disfungsi hati. Bilirubin diproduksi di dalam tubuh ketika protein hemoglobin
dalam sel darah merah yang tua dipecah. Di dalam tubuh, bilirubin akan bergerak
melewati hati untuk akhirnya dikeluarkan dari badan. Namun terkadang hati tidak dapat
memroses bilirubin dalam tubuh. Hal tersebut bisa terjadi karena jumlah bilirubin yang
diproduksi terlalu banyak, adanya sumbatan, atau peradangan hati. Jika jumlah bilirubin
dalam tubuh menjadi terlalu banyak, kulit dan bagian putih pada mata kita akan mulai
terlihat menguning.

2.6 Panca Indra

1. PENGERTIAN PANCA INDRA

Panca indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat indra
manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat (mata),
indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra
peraba (kulit).

Indra atau indria sebuah antarmuka, kontak antara jiwa dalam bentuk spiritual kesadaran
diri dengan materi lingkungan. Dalam agama Hindu ada jenis sebelas rasa dan disebut sebagai
eka dasa indriya.

24
2. MACAM - MACAM PANCA INDRA

1. Indera Penglihat (Mata)


Mata salah satu alat indra dari makluh hidup khususnya manusia yang berfungsi sebagai
indra penglihat. Mata merupakan alat indra yang sangat kompleks. Apabila kita
menyebutkan Mata, maka yang terdapat dalam pikiran kita yang muncul ialah bola mata,
namun tetapi sebenarnya tidak hanya bola mata yang berperan supaya kita dapat melihat,
bulu mata, alis mata, serta kelopak mata juga berperan penting didalam mendukung
penglihatan tersebut. Mata adalah organ yang kerjanya itu terkait dengan cahaya (terang
gelap), warna, serta benda yang dilihat. Bagian-bagian mata terdiri dari yaitu :
a. Kornea (selaput bening). Kornea mata berguna meneruskan cahaya yang masuk
kedalam mata. Cahaya itu akan berakhir pada selaput jala atau retina.
b. Iris (selaput pelangi). Selaput pelangi terletak di belakang kornea mata. Di tengah
selaput pelangi terdapat celah disebut anak mata atau pupil. Gunanya untuk
mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata.
c. Lensa. Lensa mata berguna untuk memfokuskan agar cahaya yang masuk ke
dalam mata jatuh tepat pada retina. Dengan demikian benda yang dilihat akan
tampak jelas. Lensa mata mempunyai kemampuan mencembung dan memipih.
Kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungan disebut daya akomodasi.
d. Badan Bening. Berguna untuk meneruskan cahaya yang telah melalui lensa.
e. Retina (selaput jala). Berguna untuk menangkap cahaya yang masuk ke dalam
mata.
f. Saraf mata. Berguna untuk meneruskan rangsang cahaya ke otak.
2. Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra pendengaran dan
organ yang menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ yang berperan terhadap
pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki
reseptor khusus yang berfungsi untuk mengenali getaran suara. Namun Telinga memiliki
batasan frekuensi suara yang dapat didengar, yaitu yang frekuensinya 20 Hz – 20.000
Hz. Bagian-Bagian Telinga terdiri atas 3 yaitu :
a. Telinga Luar. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran
telinga luar. Telinga luar berguna untuk menangkap getaran suara.

25
b. Telinga Tengah. Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran (gendang
telinga), tulang-tulang pendengaran, dan saluran Eustachius. Tulang-tulang
pendengaran terdiri dari tulang martil, landasan, dan sangurdi. Bila ada bunyi
masuk, gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran akan bergetar. Saluran
Eustachius menghubungkan rongga telinga dan rongga mulut.
c. Telinga Dalam. Telinga dalam terdiri dari bagian yang disebut tingkap jorong dan
rumah siput. Telinga dalam berguna untuk meneruskan rangsang suara ke otak.

3. Hidung merupakan indera pembau disamping sebagai alat pernapasan. Di dalam hidung
terdapat saraf pembau. Rangsang bau yang diterima hidung diteruskan ke otak.
Ketidakmampuan indera pembau untuk mencium bau dinamakan anosmia. Penyebabnya
anosmia antara lain sebagai berikut :
a. Terjadinya penyumbatan rongga hidung, misalnya akibat pilek dan penyakit
polip.
b. Gangguan pada saraf indera pembau
Bagian-bagian hidung :
a. Rambut halus penyaring udara
b. Rambut halus yang peka terhadap bau
c. Kumpulan ujung saraf pembau
d. Serat saraf untuk mengirim rangsang bau ke otak
e. Indera Pencecap / Pengecap (Lidah)
4. Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera
pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu
dalam tindakan bicara. Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut. Lidah
merupakan organ yang berfungsi sebagai reseptor kimia yang berada di dalam mulut
sehingga kita bisa menikmati rasa sebuah makanan dan minuman. Reseptor yang ada
pada lidah mampu menerima rangsangan kimia yang berupa larutan sehingga disebut
sebagai kemoreseptor. Lidah memiliki beberapa fungsi lainnya diantaranya membantu
mengatur letak makanan saat kita mengunyah, membantu dalam berbicara da membantu

26
saat menelan makanan. Ada dua otot yang berperan aktif pada gerakan lidah yakni otot
intrinsik dan otot ekstrinsik.
a. Otot intrinsik berfungsi mengatur gerakan-gerakan halus lidah
b. Otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya serta
membantu lidah dalam melakukan beberapa gerakan kasar seperti menekan gigi,
menekan rongga mulut bagian atas dan mendorong lidah masuk ke faring.
Bagian-bagian lidah yaitu :
a. Ujung lidah peka terhadap rasa manis
b. Samping lidah peka terhadap rasa asin dan asam
c. Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit
5. Kulit Merupakan indera peraba. Di dalam kulit terdapat ujung-ujung saraf peraba. Tidak
semua permukaan kulit merupakan alat peraba yang sama pekanya. Bagian paling peka
adalah ujung jari dan bibir. Kulit dapat membedakan kasar, halus, panas, dingin, dan
sakit. Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat
kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada permukaan luar kulit terdapat
pori – pori (rongga) yang menjadi tempat keluarnya keringat. Kulit adalah organ yang
memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal
yang dapat membahayakan, sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu organ yang
berperan dalam eksresi, pengatur suhu tubuh, dll. Secara umum kulit memiliki 2 lapisan
yaitu Epidermis (Kulit ari) dan Dermis (Kulit Jangat) serta terdapat lapisan lemak bawah
kulit (Hipodermis) yang juga sering dibahas. Beberapa sumber juga mengatakan bahwa
lapisan lemak bawah kulit juga termasuk ke dalam lapisan kulit, tidak dipisahkan dalam
pengelompokkan lapisan kulit tersebut. Kulit Terdiri Dari 3 Lapisan Yaitu :
a. Lapisan Epidermis (Lapisan Luar/Kulit Ari)
Lapisan Epidermis memiliki tebal kurang lebih 0,1 mm dan terdiri atas empat
lapisan jaringan epitel. Setiap Lapisan pada Epidermis memiliki ciri khas
tersendiri, Lapisan Epidermis ini tidak memiliki pembuluh darah, sehingga ia
mendapatkan suplai nutrisi melalui proses difusi dari lapisan dermis yang ada
dibawahnya. Berikut adalah 4 Lapisan pada Epidermis :
a) Lapisan Tanduk(Stratum Korneum)
b) Lapisan Malphigi (Stratum Granulosum)

27
c) Lapisan Spinosum (Stratus Spinosum)
d) Lapisan Basal (Stratum Germinativum)
b. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)
Lapisan Dermis adalah lapisan kulit yang terdiri atas pembuluh darah, kelenjar
minyak, kantung rambut, ujung – ujung saraf indra, dan kelenjar keringat.
Pembuluh darah pada lapisan ini sangat luas sehingga mampu menampung sekitar
5 % dari jumlah darah di seluruh tubuh. Berikut adalah penjelasan untuk
penyusun Kulit Dermis :
a) Pembuluh Darah
b) Ujung Saraf Indera
c) Kelenjar Keringat
d) Katung Rambut
e) Kelenjar Minyak
c. Hipodermis (Jaringan ikat Bawah Kulit)
Hipodermis merupakan jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan dermis,
namun batas pemisah antara bagian Hipodermis dengan bagian dermis ini tidak
jelas. Lapisan ini merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga
sering juga dikenal dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh. Lemak tersebut
berfungsi untuk melindungi dari benturan benda keras, sebagai penjaga suhu
tubuh karena lemak dapat menyimpan panas, dan sebagai sumber energi
cadangan.

2.6 Panca Indra

Panca indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat indra
manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat (mata),
indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra
peraba (kulit).

Indra atau indria sebuah antarmuka, kontak antara jiwa dalam bentuk spiritual kesadaran
diri dengan materi lingkungan. Dalam agama Hindu ada jenis sebelas rasa dan disebut sebagai
eka dasa indriya.

28
MACAM - MACAM PANCA INDRA

1. Indera Penglihat (Mata)


Mata salah satu alat indra dari makluh hidup khususnya manusia yang berfungsi sebagai
indra penglihat. Mata merupakan alat indra yang sangat kompleks. Apabila kita
menyebutkan Mata, maka yang terdapat dalam pikiran kita yang muncul ialah bola mata,
namun tetapi sebenarnya tidak hanya bola mata yang berperan supaya kita dapat melihat,
bulu mata, alis mata, serta kelopak mata juga berperan penting didalam mendukung
penglihatan tersebut. Mata adalah organ yang kerjanya itu terkait dengan cahaya (terang
gelap), warna, serta benda yang dilihat. Bagian-bagian mata terdiri dari yaitu :
a. Kornea (selaput bening). Kornea mata berguna meneruskan cahaya yang
masuk kedalam mata. Cahaya itu akan berakhir pada selaput jala atau
retina.
b. Iris (selaput pelangi). Selaput pelangi terletak di belakang kornea mata. Di
tengah selaput pelangi terdapat celah disebut anak mata atau pupil.
Gunanya untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata.
c. Lensa. Lensa mata berguna untuk memfokuskan agar cahaya yang masuk
ke dalam mata jatuh tepat pada retina. Dengan demikian benda yang
dilihat akan tampak jelas. Lensa mata mempunyai kemampuan
mencembung dan memipih. Kemampuan lensa mata untuk mengubah
kecembungan disebut daya akomodasi.
d. Badan Bening. Berguna untuk meneruskan cahaya yang telah melalui
lensa.
e. Retina (selaput jala). Berguna untuk menangkap cahaya yang masuk ke
dalam mata.
f. Saraf mata. Berguna untuk meneruskan rangsang cahaya ke otak.
2. Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra pendengaran
dan organ yang menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ yang berperan
terhadap pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena
telinga memiliki reseptor khusus yang berfungsi untuk mengenali getaran suara.

29
Namun Telinga memiliki batasan frekuensi suara yang dapat didengar, yaitu yang
frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz. Bagian-Bagian Telinga terdiri atas 3 yaitu :
A. Telinga Luar. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga,
dan saluran telinga luar. Telinga luar berguna untuk menangkap
getaran suara.
B. Telinga Tengah. Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran
(gendang telinga), tulang-tulang pendengaran, dan saluran
Eustachius. Tulang-tulang pendengaran terdiri dari tulang martil,
landasan, dan sangurdi. Bila ada bunyi masuk, gendang telinga dan
tulang-tulang pendengaran akan bergetar. Saluran Eustachius
menghubungkan rongga telinga dan rongga mulut.
C. Telinga Dalam. Telinga dalam terdiri dari bagian yang disebut
tingkap jorong dan rumah siput. Telinga dalam berguna untuk
meneruskan rangsang suara ke otak.

3. Hidung merupakan indera pembau disamping sebagai alat pernapasan. Di dalam


hidung terdapat saraf pembau. Rangsang bau yang diterima hidung diteruskan ke
otak. Ketidakmampuan indera pembau untuk mencium bau dinamakan anosmia.
Penyebabnya anosmia antara lain sebagai berikut :
A. Terjadinya penyumbatan rongga hidung, misalnya akibat pilek dan
penyakit polip.
B. Gangguan pada saraf indera pembau
Bagian-bagian hidung :
a. Rambut halus penyaring udara
b. Rambut halus yang peka terhadap bau
c. Kumpulan ujung saraf pembau
d. Serat saraf untuk mengirim rangsang bau ke otak
e. Indera Pencecap / Pengecap (Lidah)

6. Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera

30
pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu
dalam tindakan bicara. Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut. Lidah
merupakan organ yang berfungsi sebagai reseptor kimia yang berada di dalam mulut
sehingga kita bisa menikmati rasa sebuah makanan dan minuman. Reseptor yang ada
pada lidah mampu menerima rangsangan kimia yang berupa larutan sehingga disebut
sebagai kemoreseptor. Lidah memiliki beberapa fungsi lainnya diantaranya membantu
mengatur letak makanan saat kita mengunyah, membantu dalam berbicara da membantu
saat menelan makanan. Ada dua otot yang berperan aktif pada gerakan lidah yakni otot
intrinsik dan otot ekstrinsik.

a. Otot intrinsik berfungsi mengatur gerakan-gerakan halus lidah


b. Otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya serta
membantu lidah dalam melakukan beberapa gerakan kasar seperti
menekan gigi, menekan rongga mulut bagian atas dan mendorong lidah
masuk ke faring.
Bagian-bagian lidah yaitu :
a. Ujung lidah peka terhadap rasa manis
b. Samping lidah peka terhadap rasa asin dan asam
c. Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit
7. Kulit Merupakan indera peraba. Di dalam kulit terdapat ujung-ujung saraf peraba. Tidak
semua permukaan kulit merupakan alat peraba yang sama pekanya. Bagian paling peka
adalah ujung jari dan bibir. Kulit dapat membedakan kasar, halus, panas, dingin, dan
sakit. Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat
kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada permukaan luar kulit terdapat
pori – pori (rongga) yang menjadi tempat keluarnya keringat. Kulit adalah organ yang
memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal
yang dapat membahayakan, sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu organ yang
berperan dalam eksresi, pengatur suhu tubuh, dll. Secara umum kulit memiliki 2 lapisan
yaitu Epidermis (Kulit ari) dan Dermis (Kulit Jangat) serta terdapat lapisan lemak bawah
kulit (Hipodermis) yang juga sering dibahas. Beberapa sumber juga mengatakan bahwa

31
lapisan lemak bawah kulit juga termasuk ke dalam lapisan kulit, tidak dipisahkan dalam
pengelompokkan lapisan kulit tersebut. Kulit Terdiri Dari 3 Lapisan Yaitu :
d. Lapisan Epidermis (Lapisan Luar/Kulit Ari)
Lapisan Epidermis memiliki tebal kurang lebih 0,1 mm dan terdiri atas empat
lapisan jaringan epitel. Setiap Lapisan pada Epidermis memiliki ciri khas
tersendiri, Lapisan Epidermis ini tidak memiliki pembuluh darah, sehingga ia
mendapatkan suplai nutrisi melalui proses difusi dari lapisan dermis yang ada
dibawahnya. Berikut adalah 4 Lapisan pada Epidermis :
e) Lapisan Tanduk(Stratum Korneum)
f) Lapisan Malphigi (Stratum Granulosum)
g) Lapisan Spinosum (Stratus Spinosum)
h) Lapisan Basal (Stratum Germinativum)
e. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)
Lapisan Dermis adalah lapisan kulit yang terdiri atas pembuluh darah, kelenjar
minyak, kantung rambut, ujung – ujung saraf indra, dan kelenjar keringat.
Pembuluh darah pada lapisan ini sangat luas sehingga mampu menampung sekitar
5 % dari jumlah darah di seluruh tubuh. Berikut adalah penjelasan untuk
penyusun Kulit Dermis :
f) Pembuluh Darah
g) Ujung Saraf Indera
h) Kelenjar Keringat
i) Katung Rambut
j) Kelenjar Minyak
f. Hipodermis (Jaringan ikat Bawah Kulit)
Hipodermis merupakan jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan dermis,
namun batas pemisah antara bagian Hipodermis dengan bagian dermis ini tidak
jelas. Lapisan ini merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga
sering juga dikenal dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh. Lemak tersebut
berfungsi untuk melindungi dari benturan benda keras, sebagai penjaga suhu
tubuh karena lemak dapat menyimpan panas, dan sebagai sumber energi
cadangan.

32
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah
tidak digunakan lagi oleh tubuh. Organ-organ yang terdapat dalam sistem eksresi pada
manusia adalah hati, kulit, paru-paru, dan ginjal. Kelainan dan penyakit pada sistem eksresi
manusia diantaranya Hepatitis A disebabkan oleh infeksi hepatitis A virus (HAV).
Hepatitis A menular melalui makanan, air, dan peralatan yang terkontaminasi HAV.
Hepatitis B disebabkan oleh infeksi hepatitis B virus (HBV). Hepatitis B dapat menular
melalui darah, misalnya melalui tranfusi darah. Hepatitis C disebabkan oleh virus yang
belum diketahui secara pasti, ringworm menginfeksi kulit, jamur penyebab ringrowm dapat
menginfeksi kuku dan kulit kepala. Ciri dari infeksi jamur ini adalah membentuk bekas
melingkar dikulit. Penyakit ini dapat dikurangi dengan menggunakan obat antijamur, dan
Bronkitis, yakni penyakit pernapasan yang terjadi akibat infeksi saluran pernapasan atas
dan biasanya disebabkan oleh virus. Panca indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi
mengetahui keadaan luar. Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari
lima indra yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium
(hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit).

3.2 SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan makalah diatas mengenai sistem eksresi dan
panca indra dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
dipertanggungjawabkan.

33
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Endang Sri dan Idul Kistinnah. 2009. Biologi Mahluk Hidup dan
Lingkungannya. Jakarta : Pusat Perbukuan Depatremen Pendidikan Nasional.
Diastuti, Renni. 2009. Biologi II. Jakarta : Pusat Perbukuan Depatremen Pendidikan
Nasional.
Wijana, Nyoman. 2015. Biologi Dasar. Yogyakarta : Innosain.

34

Anda mungkin juga menyukai