Anda di halaman 1dari 20

LISTRIK STATIS

Satuan Pendidikan : SMA


Kelas / Semester : XII MIA / 1 (Ganjil)
Alokasi Waktu : 4 x 2 JP (8 JP)

RINGKASAN MATERI

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 1


A. PETUNJUK BELAJAR
Bahan ajar ini mendeskripsikan sekilas tentang Listrik Statis. Bahan ajar ini juga
terdapat contoh soal dan lembar kerja siswa (LKS) yang wajib didiskusikan saat
proses pembelajaran, soal latihan, serta evaluasi akhir BAB. Untuk informasi lebih
lengkap, silakan kamu membaca buku fisika yang relevan atau mengakses internet.
1. Pahamilah konsep yang disajikan dengan dukungan fakta!
2. Lakukan latihan untuk mengembangkan pemahaman kamu! Selamat belajar!

B. KOMPETENSI DASAR & INDIKATOR:


3.3 Menganalisis gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi
potensial listrik serta penerapannya pada berbagai kasus.
Indikator:
Pertemuan 1:
 Menjelaskan tentang muatan listrik.
 Menjelaskan tentang hukum coulomb (gaya listrik).
 Menerapkan persamaan gaya listrik untuk menyelesaikan masalah listrik
statis.
 Menghitung gaya listrik pada muatan-muatan segaris.
 Menghitung gaya listrik pada muatan-muatan tak segaris.
Pertemuan 2:
 Menjelaskan tentang kuat medan listrik.
 Menerapkan persamaan kuat medan listrik untuk menyelesaikan masalah
listrik statis.
 Menghitung kuat medan listrik di dekat muatan titik.
 Menghitung kuat medan listrik di antara dua keping sejajar.
 Menjelaskan tentang hukum gauss.
 Menghitung fluks medan listrik.
Pertemuan 3:
 Menjelaskan tentang energi potensial listrik.
 Menerapkan persamaan energi potensial listrik untuk menyelesaikan masalah
listrik statis.
 Menjelaskan tentang potensial listrik.
 Menerapkan persamaan potensial listrik untuk menyelesaikan masalah listrik
statis.
 Menghitung potensial listrik pada bola konduktor bermuatan.
 Menghitung potensial listrik pada keping sejajar.
Pertemuan 4
 Menjelaskan tentang kapasitor.
 Menerapkan persamaan kapasitas kapasitor untuk menyelesaikan masalah
listrik statis.

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 2


 Menghitung kapasitas kapasitor pada keping sejajar.
 Menghitung kapasitas bola konduktor.
 Menerapkan persamaan rangkaian seri kapasitor untuk menyelesaikan masalah
listrik statis.
 Menerapkan persamaan rangkaian paralel kapasitor untuk menyelesaikan
maslah listrik statis.
 Menghitung energi yang tersimpan dalam kapasitor

4.6 MATERI PEMBELAJARAN


Listrik merupakan salah satu bentuk energi. Energi listrik telah menjadi bagian
penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya revolusi yang dilakukan oleh para
ilmuwan pada akhir 1700-an, menimbulkan dampak adanya perubahan kehidupan
manusia, yaitu saat ditemukannya suatu metode pemanfaatan daya listrik yang kuat.
Dengan adanya revolusi tersebut, saat ini kita dapat menikmati berbagai teknologi
karena hampir seluruh peralatan yang digunakan oleh manusia memanfaatkan bantuan
energi listrik. Listrik pada dasarnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu listrik statis
dan listrik dinamis. Listrik statis berkaitan dengan muatan listrik dalam keadaan diam,
sedangkan listrik dinamis berkaitan dengan muatan listrik dalam keadaan bergerak.
Kalian tentu tidak asing dengan petir. Kejadiannya saat mendengar waktu hujan,
cukup menakutkan. Petir inilah contoh dari kejadian listrik statis. Ada muatan-muatan
yang bergerak pada saat itu dan memunculkan cahaya yang disebut kilat. Apa
sebenarnya muatan itu? Mengapa bisa bergerak dan bagaimana besaran-besaran yang
dimiliki? Semua hal itulah yang akan kalian pelajari pada bab ini.

1. Muatan Listrik

Kata listrik (electricity) berasal dari bahasa Yunani, electron,


yang berarti ”amber”. Gejala listrik telah diselidiki sejak tahun
200 SM oleh Thales, seorang ahli filsafat dari Miletus, Yunani
Kuno. Dia melakukan percobaan dengan menggosok-
gosokkan batu amber pada sepotong kain wol atau bulu halus
Gambar 1 Batu ambar yang dan diletakkan di dekat benda ringan seperti bulu ayam.
digosok pada wol dapat
mengangkat bulu ayam Ternyata bulu ayam tersebut akan terbang dan menempel di batu amber.

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 3


Sehingga, dapat dikatakan bahwa batu amber menjadi bermuatan listrik. Batang kaca
atau penggaris plastik yang digosok dengan kain juga akan menimbulkan efek yang
sama seperti yang terjadi pada batu amber, yang sekarang kita sebut dengan istilah
listrik statis. Muatan listrik statis dapat dihasilkan dengan menggosok-gosokkan balon
ke suatu benda, misalnya kain. Perlu diingat bahwa semua benda terbuat dari atom, di
mana setiap atom biasanya memiliki jumlah elektron dan proton yang sama. Muatan
listrik positif proton dan muatan negatif elektron saling menetralkan. Tapi, jika
keseimbangan ini terganggu, benda menjadi bermuatan listrik. Pada kasus balon, jika
balon digosok dengan kain, elektron dipindahkan dari atom-atom kain ke atom-atom
balon. Balon menjadi bermuatan negatif, dan kain yang kehilangan elektron menjadi
bermuatan positif. Muatan tidak sejenis selalu tarik-menarik. Jadi, kain menempel ke
balon.

2. Hukum Coulomb
Pada tahun 1785, seorang ahli fisika Prancis bernama Charles Augustin de
Coulomb melakukan penelitian mengenai gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang
bermuatan listrik. Coulomb menyatakan bahwa besar gaya listrik berbanding lurus
dengan perkalian besar kedua muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak kedua benda. Teori ini disebut Hukum Coulomb. Gaya tarik dan gaya tolak
antara dua muatan listrik dinamakan gaya Coulomb, yang besarnya dapat ditentukan
dalam persamaan:
q1 q2
F=k
r2
1
Dengan k adalah konstanta pembanding, yaitu: k = = 9 x 109 Nm2/C2
4 π ε0
Satuan gaya listrik menurut SI adalah Newton (N). Satu Newton adalah
sebanding dengan muatan yang dipindahkan oleh arus satu ampere dalam satu detik.
a. Gaya coulomb pada muatan-muatan yang segaris.
Besarnya gaya Coulomb pada suatu muatan yang dipengaruhi oleh beberapa
muatan yang sejenis langsung dijumlahkan secara vektor.
gaya Coulomb pada muatan q1
dipengaruhi oleh muatan q2 dan q3
adalah F = F12 + F13. Apabila arah ke
kanan dianggap positif dan arah ke kiri
negatif
Gambar 2 Gaya elektrostatis tiga muatan yang segaris

Besar gaya Coulomb pada muatan:


k q1 q2 k q 1 q 3
F = F12 + F13 = 2 − 2
r 12 r 13
Secara umum, gaya coulomb pada garis sejajar dapat dirumuskan:
F = F1 +F2 + F3 +......
Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 4
b. Gaya coulomb pada muatan-muatan yang tidak segaris.
Tiga buah muatan q1 , q2 , q3 ditunjukkan seperti pada gambar 3.

Gambar 3 Gaya elektrostatis pada tiga muatan yang tidak segaris

Untuk menentukan gaya coulomb pada muatan q1 dapat dicari dengan


menggunakan rumus kosinus sebagai berikut.
F1 = √ F212 + F213 +2 F12 F 13 cosθ
k q1 q2 k q1 q3
Dengan F12 = 2 , F13 = 2
r 12 r 13

Contoh soal:

Soal Latihan

Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut:


Dua muatan titik masing-masing sebesar 0,06 μC dipisahkan pada jarak 8 cm.
Tentukan:
a. Besarnya gaya yang dilakukan oleh suatu muatan pada muatan lainnya,
b. Jumlah satuan muatan dasar pada masing-masing muatan!

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 5


3. Kuat Medan Listrik
Benda yang bermuatan listrik dikelilingi sebuah darah yang disebut medan
listrik.dalam medan ini, muatan listrik dapat dideteksi. Menurut Faraday (1791-1867),
suatu medan listrik keluar dari setiap muatan dan menyebar ke seluruh ruangan.
Untuk memvisualisasikan medan listrik, dilakukan dengan menggambarkan
serangkaian garis untuk menunjukan arah medan listrik pada berbagai titik di ruang,
yang disebut garis-garis gaya listrik, dan ditunjukkan pada gambar 4

Gambar 4 Garis-garis medan listrik (a) untuk satu muatan positif, (b) untuk satu muatan negatif

Gambar 5 menunjukkan garis-garis medan listrik antara dua muatan. Dari


gambar terlihat bahwa arah garis medan listrik adalah dari muatan positif ke muatan
negatif, dan arah medan pada titik manapun mengarah secara tangensial sebagaimana
ditunjukkan oleh anak panah pada titik P.

Gambar 5 Garis-garis medan listrik antara dua muatan: (a) berlawanan jenis, (b) sejenis

Ukuran kekuatan dari medan listrik pada suatu titik, didefinisikan sebagai gaya
per satuan muatan pada muatan listrik yang ditempatkan pada titik tersebut, yang
disebut kuat medan listrik (E). Jika gaya listrik F dan muatan adalah q, maka secara
matematis kuat medan listrik dirumuskan:
F
E=
q

Satuan E adalah newton per coulomb (N/C)


Sedangkan medan listrik pada jarak r dari satu muatan titik Q adalah:
k . q .Q /r 2 Q
E= = k 2 atau 1 Q
q r E= 2 2
4 π ε0 r r

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 6


Persamaan tersebut menunjukkan bahwa E hanya bergantung pada muatan Q
yang menghasilkan medan tersebut.

4. Hukum Gauss
Hukum mengenai gaya elektrostatis dikemukakan oleh Charles Augustin de
Coulomb dalam Hukum Coulomb. Kita dapat menyatakan Hukum Coulomb di dalam
bentuk lain, yang dinamakan Hukum Gauss, yang dapat digunakan untuk menghitung
kuat medan listrik pada kasus-kasus tertentu yang bersifat simetri. Hukum Gauss
menyatakan bahwa : “jumlah aljabar garis-garis gaya magnet (fluks)listrik yang
menembus permukaan tertutup sebanding dengan jumlah aljabar muatan listrik di
dalam permukaan tersebut.” Pernyataan tersebut dapat dirumuskan:

N = Σq

a. Fluks medan listrik


Fluks medan listrik yang disimbolkan ΦE , dapat dinyatakan oleh jumlah garis
yang melalui suatu penampang tegak lurus. Kerapatan fluks listrik pada titik tersebut
adalah jumlah per satuan luas pada titik itu. Untuk permukaan tertutup di dalam
sebuah medan listrik maka kita akan melihat bahwa ΦE adalah positif jika garis-garis
gaya mengarah ke luar, dan adalah negatif jika garis-garis gaya menuju ke dalam,
seperti yang diperlihatkan Gambar 6. Sehingga, ΦE adalah positif untuk permukaan S1
dan negatif untuk S2. ΦE untuk permukaan S3 adalah nol.

Gambar 6 Dua muatan sama besar dan berlawanan tanda. garis putus-putus menyatakan perpotongan di antara
permukaan tertutup hipotetik dengan bidang gambar.

Pada Gambar 7 (a) menunjukkan sebuah permukaan tertutup yang dicelupkan di


dalam medan listrik tak uniform. Misalnya, permukaan tersebut dibagi menjadi
segiempat-segiempat kuadratis ΔS yang cukup kecil, sehingga dianggap sebagai
bidang datar. Elemen luas seperti itu dinyatakan sebagai sebuah vektor ΔS , yang
besarnya menyatakan luas ΔS . Arah ΔS sebagai normal pada permukaan yang
digambarkan ke arah luar. Sebuah vektor medan listrik E digambarkan oleh tiap
segiempat kuadratis. Vektor-vektor E dan ΔS membentuk sudut θ terhadap satu sama

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 7


lain. Perbesaran segiempat kuadratis dari Gambar 7(b) ditandai dengan x, y, dan z, di
mana pada x, θ > 90o (E menuju ke dalam); pada y, θ = 90o (E sejajar pada
permukaan); dan pada z, θ < 90o (E menuju ke luar).

Gambar 7 (a) sebuah permukaan tertutup dicelupkan di dalam medan listrik tak uniform. (b) Tiga elemen luas
permukaan tertutup

Sehingga, definisi mengenai fluks adalah:

ФE ≅ Σ E.∆S
Jika E dimana-mana menuju ke luar, θ<90o, maka E.∆S positif (gambar 6,
permukaan S1). Jika E menuju ke dalam θ >90o, E. ΔS akan menjadi negatif, dan ΦE
permukaan akan negatif (Gambar 6, permukaan S2). Dengan menggantikan
penjumlahan terhadap permukaan dengan sebuah integral terhadap permukaan akan
diperoleh: ФE = ∮ E . d S
Dari persamaan di atas, kita dapat menentukan bahwa satuan SI yang sesuai
untuk fluks listrik (ФE) adalah newton.meter2/coulomb (Nm2/C).
Hubungan antara ФE untuk permukaan dan muatan netto q, berdasarkan Hukum
Gauss adalah:
ϵ o ФE = q
maka diperoleh: ϵo∮ E . d S = q
pada persamaan di atas, jika sebuah permukaan mencakup muatan-muatan yang
sama dan berlawanan tandanya, maka fluks ФE adalah nol. Hukum Gauss dapat
digunakan untuk menghitung E jika distribusi muatan adalah sedemikian simetri
sehingga kita dapat dengan mudah menghitung integral pada persamaan di atas.

b. Medan listrik di dekat muatan titik


Sebuah muatan titik q terlihat pada gambar 8.

Gambar 8 Sebuah permukaan Gauss berbentuk bola

Medan listrik yang terjadi pada permukaan bola yang jari-jarinya r dan berpusat
pada muatan tersebut, dapat ditentukan dengan menggunakan Hukum Gauss. Pada

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 8


gambar tersebut, E dan dS pada setiap titik pada permukaan Gauss diarahkan ke luar
di dalam arah radial. Sudut di antara E dan dS adalah nol dan kuantitas E dan dS akan
menjadi E.dS saja. Dengan demikian, Hukum Gauss dari persamaan sebelumnya akan
menjadi: ϵo∮ E . d S = ϵo∮ E . dS = q
Karena E adalah konstan untuk semua titik pada bola, maka E dapat dikeluarkan
dari integral, yang akan menghasilkan:
ϵo . E∮ dS = q
dengan integral tersebut menyatakan luas bola, sehingga:
1 q
ϵo E (4πr2) = q atau E =
4 π ϵ0 r2
1
dengan k = sehingga besarnya medan listrik E pada setiap titik yang
4 π ϵ0
jaraknya r dari sebuah muatan titik q adalah: q
E=k 2
r

c. Medan listrik di antara dua keping sejajar

Pada dua keping sejajar yang mempunyai muatan listrik sama, tetapi berlawanan
jenisnya, antara kedua keping tersebut terdapat medan listrik homogen. Di luar kedua
keping juga terdapat medan listrik yang sangat kecil jika dibandingkan dengan medan
listrik di antara kedua keping, sehingga dapat diabaikan, seperti pada Gambar 9.

Gambar 9 Medan listrik antara dua keping sejajar

Jika luas keping A, masing-masing keping bermuatan +q dan -q, medan listrik
dinyatakan oleh banyaknya garis-garis gaya, sedangkan garis-garis gaya dinyatakan
sebagai jumlah muatan yang menimbulkan garis gaya tersebut (Hukum Gauss).
Muatan listrik tiap satu satuan luas keping penghantar didefinisikan sebagai rapat
muatan permukaan diberi lambang σ (sigma), yang diukur dalam C/m2.
q
σ=
A
N ε .E. A
σ= karena, N = ε0.E.A ; maka, σ = 0 = ε 0. E
A A
sehingga, kuat medan listrik antara kedua keping sejajar adalah:

σ
E=
ε0
dengan :

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 9


E = kuat medan listrik (N/C)
σ = rapat muatan keping (C/m2)
ε0 = permitivitas ruang hampa = 8,85 x 10-12 C/Nm2

Contoh Soal

Soal Latihan

Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut:


1. Jika suatu muatan uji dari 4 nC diletakkan pada suatu titik, muatan tersebut
mengalami gaya sebesar 5 x 10-4 N. Berapakah besar medan listrik E pada titik
tersebut?

5. Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik


a. Energi potensial listrik

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 10


Gambar 10 muatan q' dipindahkan di dalam medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan q

Pada gambar 10 memperlihatkan sebuah muatan listrik +q’ di dalam medan


listrik homogen yang ditimbulkan oleh muatan listrik +q, dipindahkan dari titik a ke b
dengan lintasan ∆s. Untuk memindahkan muatan dari titik a ke b diperlukan usaha
(W). Usaha yang diperlukan oleh muatan untuk berpindah sepanjang ∆s adalah ∆W.
Apabila posisi a adalah ra dan posisi b adalah rb, besar usaha yang dilakukan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
k .q.q'
Fa = (gaya elektrostatis pada titik a)
r 2a
k .q.q'
Fb = (gaya elektrostatis pada titik b)
r 2b
Untuk ∆s yang kecil (∆s mendekati nol) lintasan perpindahan muatan +q’ dapat
dianggap lurus, dan gaya elektrostatis rata-rata selama muatan +q’ dipindahkan dapat
dinyatakan:
k .q.q'
Fc = √ Fa . Fb maka Fc =
ra rb
Untuk memindahkan muatan q’ dari a ke b tanpa kecepatan, diperlukan gaya F
k .q.q'
yang besarnya sama dengan Fc, tetapi arahnya berlawanan. Jadi, F = -Fc = - Fc
ra rb
Apabila arah gaya F terhadap arah perpindahan muatan +q’ bersudut α, maka
usaha perpindahan muatan +q’ dari a ke b adalah:
∆W = F.∆s.cos α
∆W = -Fc.∆s.cos α
Usaha pemindahan muatan +q’ dari a ke b sama dengan beda energi potensial
listrik di titik a dan b.
∆Ep = ∆W
∆Ep = -Fc cos α.
Berdasarkan persamaan di atas, besar usaha untuk memindahkan suatu muatan
dari titik a ke titik b dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini:
1 1
Wa-b = k.q.q’( − ¿
rb ra

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 11


Berdasarkan persamaan di atas diketahui bahwa usaha tidak bergantung pada
panjang lintasan yang ditempuh, tetapi hanya bergantung pada kedudukan awal dan
akhir saja. Medan gaya yang demikian dinamakan medan gaya konservatif.
Jika muatan +q’ semula pada jarak tak terhingga ( ̴ ), besar energi potensialnya
adalah nol. Dengan demikian, apabila muatan +q’ dipindahkan dari tempat yang jauh
tak terhingga ke suatu titik b, besar usahanya adalah sebagai berikut:
1
Epa = 0, karena = 0
ra
1 1
W = Epb – 0 = −
ra
k .q.q'
W = Epb =
r
Jadi, untuk sembarang titik, besar energi potensialnya dirumuskan:

k .q.q'
Ep =
r

dengan:
Ep = energi potensial listrik (J)
r = jarak antara +q dan –q (m)
q, q’ = muatan listrik (C)
k = konstanta pembanding (9 x 109 Nm2/C2)

b. Potensial listrik
Potensial listrik yaitu energi potensial tiap satu satuan muatan positif. Potensial
listrik termasuk besaran skalar, dan secara matematis dapat dirumuskan:
Ep
V=
q

Beda potensial (tegangan) antara dua titik yang berada di dalam medan listrik
homogen, yaitu:
Ep −F . ∆ s .cos ∝
∆V = =
q q
F
karena = E, maka: ∆V = -E∆s.cos α
q
Beda potensial kadang-kadang ditulis dengan persamaan ∆V = V1 – V2, untuk
selanjutnya hanya ditulis V saja. Sesuai dengan batasan di atas, potensial listrik suatu
titik sejauh r dari muatan q besarnya dapat dinyatakan sebagai berikut:
Ep
∆V = atau Ep = q’.V
q'
k .q.q'
V=
r .q'
k .q
V=
r

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 12


dengan:
V = potensial listrik (volt)
q = muatan listrik (coulomb)
r = jarak (meter)
Jika terdiri atas beberapa muatan sumber, besarnya potensial listrik adalah
jumlah aljabar biasa dari masing-masing potensial. Misalnya, kumpulan muatan
sumber adalah q1, q2, dan q3, maka potensial listrik pada titik P adalah:
Vp = V1 + V2 + V3
k . q1 k . q 2 k . q3 q 1 q2 q 3 q
V= + + =k( + + ) atau V = kΣ
r1 r2 r3 r1 r2 r3 r
Dengan r1 adalah jarak antara q1 ke P, r2 jarak q2 ke P, dan r3 adalah jarak q3 ke
P. Potensial listrik merupakan besaran skalar, sehingga dalam memasukkan tanda
positif atau negatif pada muatan harus dengan benar.

c. Potensial listrik oleh bola konduktor bermuatan


Potensial listrik di sekitar atau di dalam bola
konduktor bermuatan dapat ditentukan dengan cara
menganggap muatan bola berada di pusat bola.
Selanjutnya, potensial listrik di titik-titik pada
suatu bola bermuatan, seperti pada gambar 11
dapat ditentukan melalui persamaan:
Gambar 11 Potensial listrik pada
bola konduktor bermuatan

k .q k .q k .q
R
;VA=
VB=
R
; VC=
r
Dari persamaan-persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa potensial listrik di
dalam bola sama dengan di permukaan bola, sehingga:
k .q
VA = VB = untuk r ≤ R
R
k .q
VC= untuk r > R
r

d. Potensial listrik pada keping sejajar


Dua keping sejajar seluas A terpisah dengan
jarak d masing-masing diberi muatan +q dan –q.
Rapat muatan listrik σ didefinisikan sebagai
muatan listrik per satuan luas.
q
σ=
A

Potensial listrik:
- di antara dua keping : V = E.r
- di luar keping : V = E.d

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 13


Contoh Soal

Soal Latihan

1. Jika jarak rata-rata proton dan elektron dalam atom hidrogen adalah 0,53 Å,
berapakah potensial listrik pada jarak tersebut? Dan, berapakah energi potensial
elektron dan proton pada proses pemisahannya?

6. Kapasitor

Gambar 12 Berbagai macam kapasitor antara lain kapasitor: (a) celah-udara, (b) botol leyden, (c) film logam, (d) untuk
menekan interferensi, (e) variabel mini

Kapasitor atau kondensator adalah alat (komponen) yang dibuat sedemikian


rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik yang besar untuk sementara waktu.
Sebuah kapasitor terdiri atas keping-keping logam yang disekat satu sama lain dengan
isolator. Isolator penyekat disebut zat dielektrik. Simbol yang digunakan untuk
menampilkan sebuah kapasitor dalam suatu rangkaian listrik adalah .
Berdasarkan bahannya, ada beberapa jenis kapasitor, antara lain kapasitor mika,
kertas, keramik, plastik, dan elektrolit. Sementara itu, berdasarkan bentuknya dikenal
beberapa kapasitor antara lain kapasitor variabel dan kapasitor pipih silinder gulung.

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 14


Menurut pemasangannya dalam rangkaian listrik, kapasitor dibedakan menjadi
kapasitor berpolar, yang mempunyai kutub positif dan kutub negatif. Dan juga
kapasitor nonpolar, yang tidak mempunyai kutub, bila dipasang pada rangkaian arus
bolak-balik (AC).
Ada dua cara pemasangan kapasitor, yaitu tanpa memerhatikan kutub-kutubnya
(untuk kapasitor nonpolar) dan dengan memperhatikan kutub-kutubnya (untuk
kapasitor polar). Beberapa kegunaan kapasitor, antara lain sebagai berikut:
1) Menyimpan muatan listrik,
2) Memilih gelombang radio (tuning),
3) Sebagai perata arus pada rectifier,
4) Sebagai komponen rangkaian starter kendaraan bermotor,
5) Memadamkan bunga api pada sistem pengapian mobil,
6) Sebagai filter dalam catu daya (power supply).

a. Kapasitas kapasitor
Kapasitas kapasitor menyatakan kemampuan kapasitor dalam menyimpan
muatan listrik. Kapasitas atau kapasitansi (lambang C) didefinisikan sebagai
perbandingan antara muatan listrik (q) yang tersimpan dalam kapasitor dan beda
potensial (V ) antara kedua keping. Secara matematis kapasitas kapasitor dapat
dituliskan sebagai berikut:

q
C=
V
dengan:
C = kapasitas kapasitor (farad)
q = muatan listrik (coulomb)
V = beda potensial (volt)
Kapasitas 1 F sangat besar, sehingga sering dinyatakan dalam mikrofarad (μF)
dan pikofarad (pF), dimana 1 μF = 10-6 F dan 1 pF = 10-12 F.

b. Kapasitas kapasitor keping sejajar


Dua keping (lempeng) sejajar yang diberi muatan listrik berlainan dapat
menyimpan muatan listrik. Dengan kata lain, keping sejajar tersebut mempunyai
kapasitas.

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 15


Pemindahan muatan listrik +q dari suatu titik ke titik
lain antara kedua bidang kapasitor. Gaya yang dialami
setiap titik adalah sama besar.

Gambar 13 (a) Kapasitor keping sejajar; (b) garis-garis medan listrik kapasitor keping sejajar

Untuk memindahkan muatan itu tanpa percepatan, diperlukan gaya lain untuk
melawan gaya F sebesar F’ = -q.E. dengan demikian, besar usahanya adalah:
W = F’.d = -q.E.d
Mengingat usaha sama dengan perubahan energi potensial listrik, diperoleh
persamaan: W = Ep = q(V2 – V1)
Dengan demikian, beda potensial antara kedua lempeng kapasitor itu adalah:

V = E.d
dengan:
V = beda potensial (volt)
E = kuat medan listrik (N/C)
d = jarak kedua keping (m)
σ q
Mengingat kuat medan listrik di antara keping sejajar adalah E = = ,
ε0 A ε0
maka beda potensial di antara keping sejajar dirumuskan:
q .d V . ε 0. A
V = E.d = , dimana q =
A ε0 d
Jadi, kapasitas kapasitor keping sejajar adalah:
q V . ε 0. A
C= =
V V .d
ε0 . A
C=
d
dengan:
C = kapasitas kapasitor (F)
ε0 = permitivitas ruang hampa atau udara (8,85 x 10-12 C/Nm2)
d = jarak keping sejajar (m)
A =luas penampang keping (m2)
Apabila di antara keping sejajar diberi zat dielektrik, permitivitas ruang hampa
atau udara (ε0) diganti dengan permitivitas zat dielektrik: ε = K.ε0 , dengan K adalah
konstanta dielektrik. Dengan demikian, kapasitas kapasitor keping sejajar yang diberi
zat dielektrik dirumuskan:
K . ε0. A
C=
d
Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 16
c. Kapasitas bola konduktor
Pada bola konduktor akan timbul potensial apabila diberi muatan. Berarti, bola
q kq
konduktor juga mempunyai kapasitas. Dari persamaan C = dan V = , kapasitas
V r
bola konduktor dapat dirumuskan:
r
C = = 4πε0r
k

d. Rangkaian kapasitor
Seperti halnya hambatan listrik, kapasitor juga dapat dirangkai seri, paralel, atau
campuran antara seri dan paralel. Untuk rangkaian seri dan paralel pada kapasitor,
hasilnya berlainan dengan rangkaian seri dan paralel pada hambatan.

1) Rangkaian Seri Kapasior


Untuk memperoleh nilai kapasitas kapasitor yang lebih kecil daripada kapasitas
semula adalah dengan menyusun beberapa kapasitor secara seri. Apabila rangkaian
kapasitor seri diberi beda potensial, pada setiap kapasitor memperoleh jumlah muatan
yang sama, meskipun besar kapasitasnya berlainan.
q1 = q2= q3= qtotal
Apabila beda potensial kapasitor seri tersebut VAB = Vs, berlaku persamaan:
VAB = Vs = V1 + V2 + V3
q
Karena V = , maka:
C
qtotal q q q
= + +
C s C1 C2 C3
Kedua ruas dibagi q, maka diperoleh:
Gambar 14 Rangkaian seri kapasitor
1 1 1 1
= + +
C s C1 C2 C3
Untuk n kapasitor yang dihubungkan secara seri, persamaannya menjadi:

1 1 1 1 1
= + + + ... +
C s C1 C2 C3 Cn

2) Rangkaian Paralel Kapasitor


Kapasitor yang dirangkai paralel, apabila diberi tegangan V setiap kapasitor
akan memperoleh tegangan yang sama, yaitu V, sehingga pada rangkaian kapasitor
paralel berlaku:
Vtotal = V1 = V2 = V3
qtotal = q1 + q2 + q3

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 17


Ctotal. Vtotal = C1.V1 + C2.V2 + C3.V3
Maka akan diperoleh: Cp = C1 + C2 + C3
Apabila terda[at n kapasitor, maka:

Cp = C1 + C2 + C3 + ... + Cn
Gambar 15 Rangkaian paralel kapasitor

e. Energi kapasitor
Muatan listrik menimbulkan potensial listrik dan untuk memindahkannya
diperlukan usaha. Untuk memberi muatan pada suatu kapasitor diperlukan usaha
listrik, dan usaha listrik ini disimpan di dalam kapasitor sebagai energi. Pemberian
muatan dimulai dari nol sampai dengan q coulomb. Potensial keping kapasitor juga
berubah dari nol sampai dengan V secara linier. Maka beda potensial rata-ratanya
q
V +0 +0 1 q
adalah: V = = C =
2 2C
2
1q
Usaha, W = q.V = q.
2C
q2
W=
2.C

2
1 (CV )
Dimana q = CV, maka: W =
2 C
Jadi, energi yang tersimpan pada kapasitor adalah:

W = ½ C.V2

RANGKUMAN
 Gaya Coulomb atau gaya elektrostatis dinyatakan:
q1 q2 1
F=k dengan k = = 9 x 109 Nm2/C2
r 2 4 π ε0

 Gaya elektrostatis pada muatan-muatan yang segaris:


F = F1 +F2 + F3 +......
 Gaya elektrostatis pada muatan-muatan yang tidak segaris:
F1 = √ F212 + F213 +2 F12 F 13 cosθ
 Kuat medan listrik adalah hasil bagi gaya listrik yang bekerja pada suatu muatan uji
dengan besar muatan uji tersebut. Besar kuat medan listrik dinyatakan:
Q
E=k
r2

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 18


 Formulasi Hukum Gauss menyatakan bahwa: “jumlah aljabar garis-garis gaya
magnet (fluks) listrik yang menembus permukaan tertutup sebanding dengan jumlah
aljabar muatan listrik di dalam permukaan tersebut.”
 Kuat medan listrik di antara dua pelat sejajar bermuatan adalah:
σ
E=
ε0
 Usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari titik a ke b adalah:
1 1
Wa-b = k.q.q’( − ¿
rb ra

 Energi potensial listrik dinyatakan:


k .q.q'
Ep =
r
k .q
 Potensial di suatu titik oleh muatan Q adalah: V =
r
 Hubungan usaha dan beda potensial listrik dirumuskan: Wa-b = q (Vb – Va)
 Kapasitas kapasitor adalah kemampuan kapasitor menyimpan muatan listrik.

q
Besarnya dinyatakan oleh: C =
V
ε0 . A
 Kapasitas kapasitor keping sejajar dinyatakan: C = .
d
K . ε0. A ε
C= , jika keping disisipkan bahan dielektrik K, dengan K =
d ε0
 Kapasitas pada rangkaian kapasitor seri dinyatakan:
1 1 1 1 1
= + + + ... +
C s C1 C2 C3 Cn

 Kapasitas pada rangkaian kapasitor paralel dinyatakan:


Cp = C1 + C2 + C3 + ... + Cn
 Energi kapasitor dirumuskan:
Q2
W = ½ Q.V = ½ C.V2 = ½
C

DAFTAR RUJUKAN

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 19


Budiyanto, J. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Giancoli. 2001. Fisika jilid 1,2 (terjemahan). Jakarta: Erlangga
Handayani, S & Damari, A. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Kanginan, M. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga

Bahan Ajar Kesetimbangan Benda Tegar & Dinamika Rotasi 20

Anda mungkin juga menyukai