Anda di halaman 1dari 199

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Cirebon Tahun 2019-2024 ini dapat
tersusun. Rencana strategis ini merupakan dokumen
perencanaan yang diharapkan menjadi acuan bagi
perencanaan kegiatan, pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten
Cirebon selama kurun waktu lima tahun mendatang.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ada kewajiban bagi Organisasi
Perangkat Daerah untuk menyusun Rencana Strategis sesuai dengan tugas
dan fungsinya. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
Tahun 2019 - 2024 ini mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024, Renstra
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, dan Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2019-2024.

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan ini merupakan


penjabaran visi dan misi Bupati terpilih dan akan dijadikan sebagai acuan
dalam pelaksanaan program kerja tahunan secara bertahap di bidang
kesehatan.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan Rencana Strategis ini. Kritik dan
saran demi kesempurnaan Rencana Strategis ini senantiasa kami harapkan.
Semoga semua upaya yang kita kerjakan selalu mendapat rahmat, hidayah
dan ridho Allah SWT, Aamiin.
Sumber, 9 Nopember 2019
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN CIREBON

Eni Suhaeni, SKM, M.Kes


NIP. 19680124 199203 2 003

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupatencirebon Tahun 2019-2024 i


DAFTAR ISI

PERATURAN BUPATI KABUPATEN CIREBON NOMOR 47 TAHUN 2019


TENTANG RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN
CIREBON TAHUN 2019-2024 (BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2019 NOMOR 50, SERI E)

Kata Pengantar ........................................................................ i


Daftar Isi ........................................................................ ii
Daftar Gambar ........................................................................ v
Daftar Grafik ........................................................................ v
Daftar Tabel ........................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ....................................... 1


1.1 Latar Belakang ....................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................... 5
1.3 Landasan Hukum ....................................... 6
1.4 Hubungan Renstra Dinas Kesehatan dengan
Dokumen Perencanaan Lainnya ........................ 14
1.5 Sistematika Penulisan ....................................... 16

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN ….............. 1


2.1 Profil Kabupaten Cirebon ....................................... 1
2.1.1 Geografi ....................................... 1
2.1.2 Demografi ....................................... 2
2.2 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas
Kesehatan ....................................... 2
2.2.1 Struktur Organisasi ....................................... 2
2.2.2 Tugas dan Fungsi ....................................... 4
2.3 Sumber Daya Kesehatan ....................................... 9
2.3.1 Pembiayaan Kesehatan ....................................... 9
2.3.2 Sumber Daya Manusia …………………….…...... 19
2.4 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan ............................ 28
2.4.1 Angka Harapan Hidup (AHH) ............................ 28
2.4.2 Angka Kematian Bayi (AKB) ............................ 30
2.4.3 Angka Kematian Ibu (AKI) ............................ 31
2.4.4 Presentase Balita Gizi Buruk ............................ 33
2.4.5 Rasio puskesmas, poliklinik,
pustu persatuan penduduk ............................ 34

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupatencirebon Tahun 2019-2024 ii


2.4.6 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk ..……. 35
2.4.7 Rasio dokter per satuan penduduk …………. 36
2.4.8 Rasio Paramedis per Satuan Penduduk …………. 36
2.4.9 Cakupan penduduk yang menjadi
peserta jaminan kesehatan ............................ 36
2.4.10 Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat miskin ..……. 38
2.4.11 Jumlah Posyandu Purnama ............................ 39
2.5 Capaian Kinerja lainnya ....................................... 39

2.5.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak serta KB .......... 39


2.5.2 Status Gizi Balita ....................................... 42
2.5.3 Pencegahan Penyakit (Imunisasi) ................. 44
2.5.4 Pelayanan Rawat Jalan dan
Rawat Inap Puskesmas ...................................... 45
2.5.5 Upaya Kesehatan Pengembangan ................. 47
2.5.6 Akreditasi Puskesmas ....................................... 50
2.5.7 Call Center Si Ceria ....................................... 51
2.5.8. Penyehatan Lingkungan dan
Pola Hidup Bersih dan Sehat ................. 52

2.6 Situasi Penyakit ....................................... 54

2.6.1 Situasi KLB ....................................... 54


2.6.2 Penyakit Menular ....................................... 55
2.6.3 Penyakit Tidak Menular ....................................... 61

2.7 Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) .. 63


2.7.1. Pos Pelayanan terpadu (Posyandu) ................. 63
2.7.2. Pos Pembinaan Terpadu Penyakit
Tidak Menular (Posbindu PTM ) ................. 64
2.7.3. Desa Siaga Aktif ....................................... 66

2.8 Ketersediaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan ............. 67


2.9 Peluang dan Tantangan Pengembangan Pelayanan
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon ................. 69
2.9.1 Peluang pembangunan kesehatan
di Kabupaten Cirebon ....................................... 69
2.9.2 Tantangan pembangunan kesehatan
di Kabupaten Cirebon ....................................... 69

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupatencirebon Tahun 2019-2024 iii


BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
DINAS KESEHATAN ....................................... 1

3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan


Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten
Cirebon ........................................ 1
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah .................................. 9
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan dan
Rencana strategis Provinsi Jawa Barat ……………. 11
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis ……………. 13
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis ……………. 15

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN DINAS KESEHATAN ............... 1

4.1 Tujuan ....................................... 2


4.2 Sasaran ....................................... 3

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN …………. 1

5.1 Strategi ...................................... 1


1.1. Arah Kebijakan ...................................... 3

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN


SERTA PENDANAAN ..................................... 1
6.1 Program dan Kegiatan Urusan ....................... 1
6.2 Program dan Kegiatan Non Urusan ....................... 4
6.3 Pagu, Target Indikator Program dan Kegiatan .......... 5
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN 1
BAB VIII PENUTUP ................................... 1

LAMPIRAN

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupatencirebon Tahun 2019-2024 iv


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hubungan RENSTRA dengan Dokumen Perencanaan


Lainnya .............................. 15
Gambar 2.1 Peta Kabupaten Cirebon .............................. 1
Gambar 2.2 Bagan Struktur Dinas Kesehatan
Kabupaten Cirebon .............................. 3

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Proporsi Anggaran Sektor Kesehatan di Kabupaten


Cirebon Tahun 2014 – 2018 .............................. 9
Grafik 2.2 Angka Harapan Hidup Kabupaten Cirebon dan Provinsi
Jawa Barat Tahun 2013-2018 .............................. 29
Grafik 2.3 Jumlah Balita dengan Status Gizi Sangat Kurus
Berdasarkan Standar BB/TB di Kabupaten Cirebon
Tahun 2014-2018 .............................. 33
Grafik 2.4 Trend Peningkatan Jumlah Peserta PBI Daerah
Tahun 2016-2018 .............................. 38
Grafik 2.5 Persentase Balita Underweight (Sangat Kurang dan
Kurang) .............................. 42
Grafik 2.6 Persentase Balita Stunting .............................. 42
Grafik 2.7 Persentase Balita Wasting (Sangat Kurus dan Kurus) 43
Grafik 2.8 Tren Pencapaian UCI Desa .............................. 44
Grafik 2.9 Jumlah Kunjungan Puskesmas di Kabupaten Cirebon
Tahun 2014-2018 .............................. 45
Grafik 2.10 Trend Kasus DBD di Kabupaten Cirebon
Tahun 2015-2018 .............................. 56
Grafik 2.11 Insidens Rate dan Case Fatality Rate Kasus DBD
Kabupaten Cirebon Tahun 2015-2018 …………… 56
Grafik 2.12 Trend Kasus Chikungunya di Kabupaten Cirebon
Tahun 2015-2018 .............................. 57
Grafik 2.13 Capaian CNR (Case Notification Rate) Program P2 TBC
di Kabupaten Cirebon Tahun 2015-2018 …………… 57
Grafik 2.14 Trend Kasus HIV di Kabupaten Cirebon
Tahun 2015-2018 .............................. 58

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupatencirebon Tahun 2019-2024 v


Grafik 2.15 Trend Kasus Pneumonia di Kabupaten Cirebon
Tahun 2015-2018 .............................. 58
Grafik 2.16 Capaian Program P2 ISPA Kabupaten Cirebon
Tahun 2015-2018 .............................. 59
Grafik 2.17 Trend Kasus Diare di Kabupaten Cirebon
Tahun 2015-2018 .............................. 60
Grafik 2.18 Trend Kasus Kusta di Kabupaten Cirebon
Tahun 2015-2018 .............................. 60
Grafik 2.19 Capaian Indikator Program P2 Kusta Kabupaten
Cirebon Tahun 2015-2018 .............................. 61
Grafik 2.20 Persentase Strata Posyandu Tahun 2016-2018 …..… 64
Grafik 2.21 Strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif Di Kabupaten
Cirebon Tahun 2016-2018 .............................. 66
Grafik 2.22 Proporsi Ketersediaan Item dan Jumlah Obat
Tahun 2015 – 2018 .............................. 67
Grafik 2.23 Proporsi Ketersediaan 20 Jenis Obat Indikator di Puskesmas
Tahun 2016 – 2018 .............................. 68
Grafik 2.24 Proporsi Dana Pengadaan Obat antara DAK dan APBD,
dan dana JKN Tahun 2014 – 2018 .............................. 68

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan


Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon …..… 11
Tabel 2.2 Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan Berdasarkan
Status Ketenagaan Tahun 2018 .............................. 19
Tabel 2.3 Ketenagaan di Dinas Kesehatan Berdasarkan Pendidikan
Tahun 2018 .............................. 19
Tabel 2.4 Jenis Tenaga Kesehatan Berdasarkan Analisis Beban Kerja
di Kabupaten Cirebon Tahun 2018 .............................. 22
Tabel 2.5 Keadaan dan Kebutuhan Tenaga Kesehatan per Puskesmas
berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas .............................. 25
Tabel 2.6 Jumlah Kematian Balita, Lahir Hidup dan Angka Kematian
Balita Tahun 2014-2018 .............................. 31
Tabel 2.7 Jumlah Kematian Ibu maternal dan Kelahiran Hidup
di Kabupaten Cirebon Tahun 2014 – 2018 …..… 32

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupatencirebon Tahun 2019-2024 vi


Tabel 2.8 Jenis Kepesertaan BPJS tahun 2018 …..… 37
Tabel 2.9 Rekapitulasi Pelayanan Pasien Jamkesda dengan SKTM
Di Sarana Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas
Periode Tahun 2016-2018 .............................. 38
Tabel 2.10 10 Besar Penyakit di Puskesmas di Kab. Cirebon
Tahun 2018 .............................. 46
Tabel 3.1 Penjelasan Visi RPJMD Kabupaten Cirebon
Tahun 2019-2024 .............................. 9
Tabel 4.1 Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Dinas kesehatan
Kabupaten Cirebon Tahun 2020-2024 …..… 4
Tabel 4.2 Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Dinas kesehatan
Kab. Cirebon Tahun 2020-2024 .............................. 5
Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan …..… 3
Tabel 7.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD .............................. 2

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupatencirebon Tahun 2019-2024 vii


Lampiran XII : Peraturan Bupati Cirebon
Nomor : 47 Tahun 2019
Tanggal : 08 November 2019
Tentang : Rencana Strategis Perangkat Daerah
Kabupaten Cirebon Tahun 2019-2024

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN


TAHUN 2019-2024

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan
kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Saat ini pembangunan
kesehatan masih dihadapkan pada isu-isu yang masih belum terselesaikan
seperti masih tingginya kematian ibu dan kematian bayi, permasalahan
kekurangan gizi, terutama pendek (stunting), beban ganda penyakit dimana
penyakit menular masih muncul sedangkan tidak menular semakin
meningkat, belum optimalnya upaya promotif dan preventif, serta rendahnya
akses terhadap air bersih dan sanitasi.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
menyatakan pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berazaskan
perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan
terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan non diskriminatif, serta
norma-norma agama.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara anggota Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) yang berperan aktif dalam penentuan sasaran Tujuan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 1
Pembangunan Berkelanjutan sebagaimana tertuang dalam dokumen
Transforming Our World : The 2030 Agenda for Sustainable Development Goals
(SDGs). Tujuan SDGs yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu
Tanpa kemiskinan (Tujuan 1), Tanpa kelaparan (Tujuan 2), Kehidupan sehat
dan sejahtera (Tujuan 3), dan Air Bersih dan sanitasi layak (Tujuan 6).
Indikator SDGs antara lain imunisasi dasar lengkap pada bayi, akses
masyarakat terhadap sarana sanitasi dasar, STBM, Kematian Ibu, Pelayanan
persalinan, pelayanan Ibu Hamil, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi
Bumil KEK dan Balita, Akreditasi Puskesmas, Stunting, dan lain-lain.
Tantangan baru pembangunan kesehatan yang dihadapi saat ini
adalah pelaksanaan dan pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional menuju
Universal Health Coverage (UHC) tahun 2019 baik dari aspek kepesertaan,
pembiayaan, paket manfaat, kesiapan fasilitas dan tenaga kesehatan,
pengaturan sistem rujukan, Health Technology Assessment (HTA), mendorong
peran serta masyarakat dan sektor swasta termasuk penguatan produksi
farmasi dan alat kesehatan. Tantangan lain terkait dengan perubahan
struktur penduduk diikuti dengan transisi epidemiologi yang mendorong
peningkatan prevalensi dan kematian akibat penyakit menular dan tidak
menular termasuk new emerging desseases dan re emerging desseasses.
Keberhasilan pembangunan daerah, dapat dilihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Untuk mencapai IPM tersebut salah
satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indeks kesehatan selain
indeks pendidikan dan indeks ekonomi. Dengan demikian pembangunan
kesehatan merupakan upaya utama untuk peningkatan sumber daya
manusia, dalam upaya mendukung percepatan pembangunan daerah dan
pembangunan nasional.
Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1) meningkatnya status
kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3)
meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya
cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan
kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga
kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem
kesehatan.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 2
Arah kebijakan pembangunan kesehatan tahun 2020-2024
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan
dasar (Primary Health Care) dan peningkatan upaya promotif dan preventif
didukung dengan inovasi dan pemanfaatan teknologi. Sedangkan strategi
yang akan dilaksanakan melalui 1) Peningkatan kesehatan ibu dan anak,
2) Percepatan perbaikan gizi masyarakat, 3) Peningkatan pengendalian
penyakit, 4) Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan 5)
Peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.
Prioritas pembangunan kesehatan sebagaimana dalam RPJMN adalah:
a) Penurunan AKI dan AKB (kesehatan ibu dan anak termasuk imunisasi), b)
Perbaikan Gizi khususnya stunting, c) Pengendalian penyakit menular:
HIV/AIDS, Tuberkulosis dan malaria, serta d) Pengendalian penyakit tidak
menular (hipertensi, diabetes melitus, obesitas dan kanker).
Berdasarkan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan daerah tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata
Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD, Rencana Strategis perangkat
daerah merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5
(lima) tahun. Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra disusun
berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Agar pembangunan kesehatan berjalan efektif dan efisien serta berhasil, maka
diperlukan suatu perencanaan yang baik, terukur dan terarah, berupa
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan periode 2019 – 2024, yang berisi
visi, misi serta tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dinas Kesehatan sebagai salah satu
Perangkat Daerah di Kabupaten Cirebon mempunyai tugas membantu kepala
daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah di bidang kesehatan
untuk mewujudkan Visi Pembangunan Kabupaten Cirebon, yaitu:
“ Terwujudnya Kabupaten Cirebon Berbudaya, Sejahtera, Agamis,
Maju dan Aman”,
dan juga Misi Pembangunan Kabupaten Cirebon sebagai berikut:

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 3
1. Kabupaten Cirebon BERBUDAYA.
Mewujudkan masyarakat Kabupaten Cirebon yang menjunjung tinggi
dan melestarikan nilai-nilai budaya, tradisi dan adat istiadat.
2. Kabupaten Cirebon SEJAHTERA.
Meningkatnya kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dan
pelatihan, kesehatan dan ekonomi.
3. Kabupaten Cirebon AGAMIS.
Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten Cirebon
yang senantiasa menerapkan nilai agama, budi pekerti, santun dan
beretika.
4. Kabupaten Cirebon MAJU.
Meningkatnya produktifitas masyarakat untuk lebih maju dan unggul
sehingga menambah daya saing di pasar internasional, nasional dan
regional yang didukung oleh peningkatan oleh kapasitas aparatur
pemerintah daerah.
5. Kabupaten Cirebon AMAN.
Memelihara keamanan dan ketertiban umum untuk mewujudkan
kondusivitas daerah guna mendukung terciptanya stabilitas nasional.
Untuk mendukung Visi Pembangunan Kabupaten Cirebon terutama
visi kedua, Misi Pembangunan Kabupaten Cirebon di bidang kesehatan, maka
ditetapkan Rencana Strategis Dinas Kesehatan dengan program-program
pembangunan kesehatan melalui peningkatan program-program inovatif
untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan untuk periode 5
tahun, menggunakan dasar hukum yang sama yaitu UU No. 25 Tahun 2004
dimana pada pasal 5 ayat 1 disebutkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Daerah memuat Visi, Misi, dan arah pembangunan daerah
yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) menyebutkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah merupakan penjabaran dari Visi, Misi, dan program kepala
daerah yang penyusunannya memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah
kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum,
dan program Organisasi Perangkat Daerah, Lintas Organisasi Perangkat

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 4
Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Pada RPJP Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2025 disebutkan, bahwa
pembangunan bidang kesehatan diarahkan pada pengurangan angka
kematian bayi dan ibu melahirkan melalui pelayanan kesehatan masyarakat,
penambahan jumlah tenaga medis, cakupan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin.
Sedangkan pada RPJMD Kabupaten Cirebon tahun 2019–2024
disebutkan bahwa sasaran untuk mewujudkan Kabupaten Cirebon Sejahtera
adalah adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
indikatornya Angka Harapan Hidup (AHH). Strategi untuk mencapainya
melalui peningkatan kualitas pelayanan dan keterjangkauan cakupan
layanan kesehatan. Arah Kebijakan untuk mencapai sasaran dengan
memperluas akses cakupan layanan kesehatan bagi masyarakat, peningkatan
derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan kualitas layanan
kesehatan, pengembangan dan penguatan KIE kesehatan keluarga,
peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelengaraan kesehatan dan
menjaga kebersihan lingkungan dan peningkatan kapasitas SDM Kesehatan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud pembuatan Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2019 – 2024
yaitu untuk dijadikan pedoman resmi bagi Dinas Kesehatan dalam menyusun
rencana kerja dan berbagai kebijakan pembangunan kesehatan kurun waktu
lima tahun yang merupakan pedoman sektor kesehatan, jajaran pemerintah,
swasta dan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, maka Rencana Strategis Dinas Kesehatan
disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Merupakan pedoman resmi bagi Dinas Kesehatan beserta
jaringannya, seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat dalam
menentukan prioritas program dan kegiatan pembangunan
kesehatan selama lima tahun kedepan yang didanai dari berbagai
sumber pendanaan.
2. Merupakan standar untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja lima
tahunan pembangunan kesehatan di Kabupaten Cirebon.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 5
3. Merumuskan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan
pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Cirebon 5 (lima) tahun
kedepan;
4. Menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan berikut
target untuk tahun 2020 sebagai awal periode Renstra, sampai
dengan tahun 2024 sebagai tahun akhir periode Renstra;
5. Memudahkan Dinas Kesehatan beserta jaringannya, seluruh jajaran
Pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Cirebon dalam mencapai
tujuan dengan cara menyusun program kesehatan dan kegiatan
secara terpadu, terarah dan terukur dalam rentang waktu 5 (lima)
tahun.

1.3 Landasan Hukum


Landasan hukum dalam penyusunan Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Cirebon Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut :
a. Landasan Idiil
Landasan idiil adalah Pancasila

b. Landasan Operasional
1. Peraturan Perundang-undangan, meliputi :
a) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Djawa
Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang
Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang
dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950
tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam
lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2851);
b) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 6
c) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
d) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
e) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);
f) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 No 150, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4456);
g) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700);
h) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
i) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
j) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 7
k) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82);
l) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 185,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5571);
m) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587);
n) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607).
2. Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, meliputi :
a) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang
Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4575);
b) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4663);
c) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
d) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 8
e) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
f) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
g) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539);
h) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
i) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6178);
j) Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan
dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);
k) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017
tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 136);
l) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2018
tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 165).

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 9
3. Peraturan/Keputusan Menteri, meliputi :
a) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah jo. Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
b) Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang
pembentukan produk hukum daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);
c) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1312) ;
d) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018
tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
e) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang
Penanggulangan HIV/AIDS (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 654);
f) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 232);
g) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Upaya Perbaikan Gizi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 967);
h) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang
Upaya Kesehatan Anak (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 825);

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 10
i) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755);
j) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755);
k) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 135);
l) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 403);
m) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 654);
n) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
di Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1663);
o) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2015 tentang
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1775);
p) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Penanggulangan Tuberkulosis (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 122);
q) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya
Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik
Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 761);

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 11
r) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1223);
s) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 54 Tahun 2017 tentang
Penanggulangan Pemasungan Pada Orang Dengan Gangguan
Jiwa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 14);
t) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 68).
u) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Penanggulangan Kusta (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 449).

4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat, meliputi :


a) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 tahun 2019
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 9 tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2005-2025.
b) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 tahun 2019
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023

5. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon, meliputi :


a) Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 3 Tahun 2009
tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi Dan Anak Balita
Di Kabupaten Cirebon;
b) Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 14 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2025;
c) Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2011 tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan Kabupaten Cirebon (Lembaran Daerah
Kabupaten Cirebon Tahun 2011 Nomor 3, Seri C.1);

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 12
d) Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 7 Tahun 2016
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan (Lembaran
Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2016 Nomor 7, Seri E.2);
e) Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 9 Tahun 2016
tentang Penetapan Urusan Pemerintahan Konkuren Yang
menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Cirebon;
f) Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 10 Tahun 2016
tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2016 Nomor 10, Seri E.3,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 46);
g) Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 12 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Cirebon (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon
Tahun 2016 Nomor 12, Seri D.7);
h) Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 7 Tahun 2018
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon
Tahun 2018 - 2038 (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon
Tahun 2018 Nomor 7, Seri E.5);
i) Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 7 tahun 2019
tentang RPJMD 2019-2024;
j) Peraturan Bupati Nomor 28 tahun 2011 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon nomor 3
tahun 2009 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan
Anak Balita.
k) Peraturan Bupati Cirebon Nomor 61 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Cirebon
(Berita Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2016 Nomor 61,
Seri D.10);
l) Peraturan Bupati Cirebon Nomor 65 Tahun 2016 tentang
Fungsi, Tugas Pokok dan Tata Kerja Dinas Kesehatan (Berita
Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2016 Nomor 65, Seri D.14);
m) Peraturan Bupati Cirebon Nomor 18 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Bupati Cirebon Nomor 11 Tahun
2018 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 13
pada Dinas dan Badan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Cirebon (Berita Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2018
Nomor 18, Seri D.2).

1.4 Hubungan Renstra Dinas Kesehatan dengan Dokumen Perencanaan


Lainnya

Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25


tahun 2004, Dokumen RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon juga
sangat terkait dengan berbagai dokumen perencanaan di tingkat Nasional,
Provinsi dan Kabupaten seperti : Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005-2025 (Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007), Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat 2005-
2025 (Perda Nomor 7 Tahun 2019), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Jawa Barat 2018-2023 (Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 8 Tahun 2019) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kabupaten Cirebon 2005-2025 dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cirebon 2019-2024.
Adapun keterkaitan RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
dengan dokumen di atasnya seperti terlihat dalam gambar berikut :

Gambar 1.1 Hubungan RENSTRA dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 14
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) merupakan dokumen
perencanaan nasional untuk kurun waktu 25 tahun yang disahkan
dalam Undang-undang nomor 17 tahun 2007 dan RPJP Nasional
merupakan dasar pemerintah pusat dalam menyusun RPJM Nasional
yaitu rencana dalam pembangunan selama lima tahun ke depan.
Pemerintah provinsi dalam menyusun RPJM daerah harus
memperhatikan kebijakan – kebijakan yang tercantum dalam RPJM
Nasional maupun RPJP Nasional.
2. Penyusunan RPJMD Kabupaten/Kota yang merupakan dokumen
perencanaan selama lima tahun yaitu tahun 2019–2024 dilaksanakan
setelah adanya pemilihan kepala daerah, dengan mengadopsi apa yang
menjadi janji–janji Kepala Daerah terpilih dan tidak boleh terlepas dari
apa yang menjadi tujuan RPJP maupun RPJM Provinsi, serta harus
berpedoman pada kebijakan yang tertuang pada RPJM Provinsi dan RPJM
Nasional.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 15
3. Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah
selama lima tahun, penyusunan renstra tersebut mengacu pada program
kerja RPJMD Kabupaten dan Renstra Kementrian Kesehatan RI. Renstra
Kemenkes merupakan dokumen perencanaan teknis di bidang kesehatan,
yang memuat arah dan kebijakan kesehatan dan indikator rencana
program kegiatan bidang kesehatan.
4. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon tahun 2019-2024 adalah
dokumen perencanaan yang digunakan sebagai arah dan acuan sekaligus
kesepakatan bagi seluruh komponen Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan sesuai dengan visi, misi dan arah
kebijakan pembangunan kesehatan yang disepakati bersama yang
memuat rencana kegiatan pembangunan tahunan dan dilengkapi dengan
formulir kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta indikasi
pendanaan lima tahun kedepan. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Cirebon tahun 2019-2024 dijadikan acuan dalam penyusunan
renja-SKPD selama lima tahun (2019-2024).

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Rencana Strategis Dinas Kesehatan


tahun 2019–2024 terdiri dari 8 (delapan) bab. Secara garis besar, tiap-tiap
bab menguraikan hal-hal sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Memaparkan mengenai latar belakang penyusunan Rencana
Strategis atau Renstra Dinas Kesehatan yang memberikan detail
dasar pemikiran dan dasar hukum penyusunannya. Di Bagian ini
juga dijelaskan mengenai maksud dan tujuan dari penyusunan
Rencana Strategis, hubungan Renstra Dinas Kesehatan dengan
dokumen perencanaan lainnya serta sistimatika penulisannya.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN


Memaparkan mengenai gambaran pelayanan Dinas Kesehatan yang
berisi tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas
Kesehatan. Pada bagian sumber daya kesehatan dipaparkan
mengenai keadaan tenaga kesehatan, sarana dan prasarana serta
dana yang tersedia untuk penyelenggaraan kesehatan di Kabupaten

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 16
Cirebon. Dalam bagian ini digambarkan juga mengenai kinerja
pelayanan kesehatan di Dinas Kesehatan, serta diuraikan juga
tentang kekuatan,hambatan, tantangan dan peluang dan
pengembangan pelayanan kesehatan di Kabupaten Cirebon.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN


Memberikan paparan mengenai berbagai macam isu strategis yang
diperkirakan dapat mempengaruhi pencapaian tujuan Rencana
Strategis. Isu dilandasi oleh kondisi masa lalu, kondisi saat ini dan
perkiraan kondisi di masa yang akan datang. Penentuan isu-isu
strategis dilandasi oleh prioritas permasalahan kesehatan yang ada.
Dalam penentuan prioritas masalah kesehatan mencakup
penetapan kriteria penentuan prioritas masalah kesehatan, masalah
kesehatan dan isu pembangunan kesehatan terkini, yang muncul
dan urutan peringkat prioritas masalah kesehatan di Kabupaten
Cirebon. Pada bagian ini juga diuraikan tentang telaahan visi, misi
dan program kepala daerah, telaahan renstra kementerian
kesehatan dan renstra Dinas kesehatan Provinsi Jawa Barat, serta
penentuan isu-isu strategis.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN DINAS KESEHATAN


Bagian ini merupakan pokok dari Rencana Strategis yang
menguraikan mengenai hasil rumusan visi, misi Bupati, tujuan dan
sasaran pembangunan kesehatan berikut rencana pencapaian
target indikatornya selama kurun waktu lima tahun.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN


Bagian ini merupakan pokok dari Rencana Strategis yang
menguraikan mengenai hasil rumusan strategi dan arah kebijakan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Cirebon berkaitan dengan
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima
tahun.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN


Berisi penjelasan mengenai program dan kegiatan, indikator kinerja
program dan kegiatan berikut pendanaan untuk kegiatan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Cirebon.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 17
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pada bagian ini diuraikan tentang indikator-indikator kinerja dari
Dinas Kesehatan yang mengacu kepada tujuan dan sasaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

BAB VIII PENUTUP


Pada bagian ini menguraikan kesimpulan dari substansi Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB I - 18
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN

2.1. Profil Kabupaten Cirebon

2.1.1. Geografi
Kabupaten Cirebon merupakan salah satu kabupaten di wilayah
Provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian Timur dan merupakan batas
sekaligus sebagai pintu gerbang Provinsi Jawa Barat, dan posisinya sangat
strategis sebagai bagian dari jalur lalu lintas darat Pantai Utara (Pantura)
Jawa. Kabupaten Cirebon memiliki luas wilayah 990,36 km2., dengan posisi
terletak diantara 06o 30’ sampai dengan 07o 00’ Lintang Selatan (LS) dan
diantara 108o 20’ sampai dengan 108 o 50’ Bujur Timur (BT).

Gambar 2.1
Peta Kabupaten Cirebon

Kabupaten Cirebon dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun


1950. Sampai Tahun 2008 Kabupaten Cirebon telah berkembang menjadi 40
kecamatan, 12 kelurahan dan 412 desa, berbatasan dengan :
• Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu dan Laut Jawa.
• Sebelah Selatan : Kabupaten Kuningan
• Sebelah Barat : Kabupaten Majalengka
• Sebelah Timur : Kota Cirebon dan Kabupaten Brebes
(Provinsi Jawa Tengah)

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 1
2.1.2. Demografi
Gambaran umum demografi wilayah Kabupaten Cirebon, tercermin
dari jumlah penduduk Kabupaten Cirebon yang hingga akhir tahun 2018
mencapai 2.162.576 jiwa. Penduduk laki-laki 1.095.984 jiwa dan perempuan
1.066.592 jiwa. Rata-rata kepadatan penduduk 2.183 jiwa/km2.

2.2. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan


2.2.1 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Cirebon Nomor 61 Tahun 2016 tentang
Organisasi Dan Tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Cirebon, Bab III Bagian
Kedua Tentang Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Pasal 5 disebutkan
bahwa Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri atas :

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 2
• Dokter
• Dokter Gigi
• Perawat gigi
• Perawat
• Bidan
• Apoteker
• Asisten Apoteker
• Nutrisionis
• Sanitarian
• Penyuluh Kesehatan Masyarakat
• Radiografer
• Rekam Medis
• Analisis Kepegawaian
• Epidemiologi
• Adminkes
• Pranata Laboratorium Kesehatan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 3
2.2.2 Tugas dan Fungsi
Dinas Kesehatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Cirebon Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Cirebon. Dinas Kesehatan Tipe A untuk menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang Kesehatan. Berdasarkan Peraturan Bupati
Cirebon Nomor 61 Tahun 2016 tentang Fungsi, Tugas Pokok dan Tata Kerja
Dinas Kesehatan. Tugas Pokok Kepala Dinas Kesehatan, yaitu mengatur,
membina, mengendalikan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan tugas
pokok Dinas meliputi urusan kesekretariatan, merencanakan, merumuskan
kebijakan, membina administrasi dan teknis, mengkoordinasikan,
mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan program dan kegiatan di
bidang Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kepala Dinas Kesehatan
mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan, pengendalian, pengevaluasian rencana strategis dan
rencana kerja bidang kesehatan dan Puskesmas.

b. Perumusan dan penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP), target


capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP),
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bidang kesehatan dan Puskesmas.

c. Perencanaan, pembinaan dan pendayagunaan tenaga pelayanan


kesehatan.

d. Perencaaan dan pengendalian anggaran.

e. Pengendalian urusan administrasi Dinas.

f. Pengendalian dan pembinaan teknis pelayanan kesehatan dasar, pelayanan


kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan penunjang.

g. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama bidang pelayanan kesehatan


diantara Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah
dan instansi terkait.

h. Pemantauan dan evaluasi kinerja bidang urusan pelayanan kesehatan pada


Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) sesuai dengan ruang lingkup tugas.

i. Penetapan pedoman teknis pengaturan Norma, Standar, Prosedur dan


Kriteria (NPSK) bidang Kesehatan dan Puskesmas.

j. Penilaian dan pengendalian terhadap pelaksanaan program kegiatan.

k. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 4
Susunan organisasi Dinas Kesehatan, terdiri atas :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, membawahi :
1) Sub bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub bagian Keuangan dan Aset;
3) Sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi :
1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;
2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat;
3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kerja dan Olah Raga.
d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahi :
1) Seksi Surveilans dan Imunisasi;
2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa.
e. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :
1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;
2) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan;
3) Seksi Mutu Pelayanan Kesehatan.
f. Bidang Sumber Daya Kesehatan, membawahi :
1) Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan;
2) Seksi Jaminan Kesehatan;
3) Seksi SDM Kesehatan.
g. Unit Pelaksana Teknis Daerah.
h. Kelompok Jabatan Fungsional

Tugas Pokok dan Fungsi


1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Pengoordinasian, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan kegiatan Dinas;
b. pengoordinasian dan penyusunan rencana dan program Dinas;
c. pembinaan dan pemberian layanan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan
dokumentasi Dinas;
d. pengelolaan pengaduan dan pelayanan informasi;
e. penyelenggaraan koordinasi dan penyusunan laporan Dinas;
f. pembinaan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerjasama dan
hubungan masyarakat;
g. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara;

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 5
penyelenggaraan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan dan pemberian layanan administrasi kepada seluruh unit
kerja di lingkungan Dinas.

2. Bidang Kesehatan Masyarakat.


Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. perumusan rencana kerja Bidang;
b. penyusunan pedoman kebijakan teknis Norma, Standar, Pedoman dan
Kriteria (NSPK) tata laksana kesehatan keluarga, gizi, dan promosi
kesehatan;
c. penyusunan petunjuk teknis operasional kegiatan Bidang Kesehatan
Masyarakat;
d. pengendalian pembinaan teknis tenaga kesehatan dalam peningkatan
kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
kesehatan Olah Raga;
e. pengendalian sistem rujukan dan informasi dini untuk kasus risiko tinggi
baik pada ibu hamil, bayi dan balita;
f. pengendalian sistem kewaspadaan pangan dan gizi;
g. pengkajian hasil analisis peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak,
Kesehatan Reproduksi, Anak Remaja dan Usia Lanjut;
h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan UPTD Puskesmas,
pelayanan kesehatan swasta dan kegiatan Bidang; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga.

3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.


Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi :
a. perumusan rencana kerja Bidang;
b. penyelenggaraan penyiapan bahan kebijakan teknis dan program
pembinaan pencegahan dan pengendalian penyakit;
c. penyelenggaraan penyusunan bahan penyelidikan kejadian luar biasa
penyakit menular;
d. perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pencegahan dan
pengendalian penyakit;

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 6
e. penyelenggaraan kebijakan teknis pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian penyakit;
f. penyelenggaraan penyusunan bahan penanggulangan Kejadian Luar
Biasa (KLB) dan wabah;
g. penyelenggaraan upaya pengendalian vektor penyakit menular bersama-
sama dengan program dan sektor terkait;
h. penyelenggaraan penyusunan bahan pengamatan (surveilans) penyakit
untuk menunjang pelembagaan pelaksanaan sistem kewaspadaan dini
Kejadian Luar Biasa (KLB)/wabah penyakit menular dan tidak menular;
i. penyelenggaraan penyusunan bahan pemerataan pelayanan imunisasi
yang aman dan efektif dalam rangka pencegahan Penyakit yang Dapat
dicegah Dengan Imunisasi (PD3I);
j. penyelenggaraan penyusunan bahan untuk pembinaan, peningkatan dan
pengembangan kemampuan teknis pelaksana program, sarana dan
fasilitas, serta metode/pendekatan program untuk mendukung efektifitas
penanggulangan penyakit;
k. penyelenggaraan penyiapan bahan pembinaan teknis pengawasan dan
pengendalian terhadap pelaksanaan pengamatan, pencegahan dan
pengendalian penyakit;
l. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan
tugas Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis
pembinaan, pengembangan, pengendalian dan pengelolaan perdagangan
meliputi Surveilans dan Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular dan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa.

4. Bidang Pelayanan Kesehatan


Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana program kegiatan Bidang;
b. penyusunan bahan dan menelaah peraturan perundang-undangan
daerah di bidang Pelayanan Kesehatan;
c. pengumpulan, pengolahan dan pelaksanaan analisis data serta
penyusunan dan penyajian laporan bidang Pelayanan Kesehatan;
d. pelaksanaan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor terkait
dalam menyusun perencanaan dan pemenuhan kebutuhan fasilitas

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 7
pelayanan kesehatan primer serta pemanfaatannya baik Rawat Jalan
maupun Rawat Inap;
e. penyelenggaraan penyusunan bahan penanggulangan masalah kesehatan
akibat bencana dan kesehatan matra;
f. penyusunan bahan dan perencanaan kesiapan akses layanan gawat
darurat melalui Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT);
g. pengelolaan sistem rujukan berjenjang dan terstruktur;
h. pelaksanaan koordinasi dengan unit terkait dalam merencanakan
kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan primer, pelayanan
kesehatan rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan;
i. pelaksanaan bimbingan teknis dan pemantauan kegiatan pelayanan
kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan, dan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan;
j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang; dan
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan dan peningkatan
mutu pelayanan kesehatan.

5. Bidang Sumber Daya Kesehatan


Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi:
a. perumusan rencana program dan kegiatan bidang Sumber Daya
Kesehatan;
b. perumusan kebijakan operasional penyelenggaraan kegiatan lingkup
kefarmasian dan alat kesehatan, jaminan kesehatan dan sumber daya
manusia kesehatan;
c. perumusan bahan pelaksanaan kegiatan lingkup kefarmasian dan alat
kesehatan, jaminan kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;
d. penyiapan perumusan bimbingan teknis kegiatan lingkup kefarmasian
dan alat kesehatan, jaminan kesehatan dan sumber daya manusia
kesehatan;
e. penyelenggaraan pemberian rekomendasi perizinan;
f. penyelenggaraan koordinasi dengan unit terkait;
g. penyiapan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang Sumber Daya
Kesehatan;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 8
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan penyiapan bahan perumusan kebijakan operasional dan
mengkoordinasikan segala kegiatan yang meliputi kefarmasian dan alat
kesehatan, jaminan kesehatan serta sumber daya manusia kesehatan.

2.3 Sumber Daya Kesehatan

2.3.1 Pembiayaan Kesehatan


Pembiayaan kesehatan menurut UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009
bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan
dan dalam jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan.
Jumlah anggaran sektor kesehatan yang bersumber APBD di Kabupaten Cirebon
(untuk Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit) tahun 2018 sebesar
Rp. 557.125.926.303,- atau sekitar 13,92% dari APBD Kabupaten Cirebon yang
seluruhnya berjumlah Rp. 4.003.036.048.497,-.
Pada tahun 2018 total anggaran Kesehatan untuk Kabupaten Cirebon
sebesar Rp. 657.365. 041.084,- dimana dari total anggaran kesehatan yang ada,
maka sumber anggaran dari APBD Kabupaten Cirebon memiliki proporsi paling
besar yaitu (84,75%), APBN memberikan kontribusi sebesar 9,51% berupa dana
DAK untuk Dinas Kesehatan maupun Rumah Sakit, APBD Propinsi Jawa Barat
memberikan kontribusi dana sebesar 5,22% untuk kegiatan Dinas Kesehatan
dan Rumah sakit, disamping ada dana Hibah luar negeri dari Global Fund
sebesar 0,07% dan sumber-sumber lainnya sebesar 0,46%.
Persentase anggaran kesehatan lima tahun terakhir seperti tampak pada grafik
di bawah ini.
Grafik 2.1
Proporsi Anggaran Sektor Kesehatan di Kabupaten Cirebon
Tahun 2014 – 2018

16.00
15.69
15.50
15.17
15.00
14.64
14.50

14.00 13.92
13.67
13.50

13.00

12.50
2014 2015 2016 2017 2018

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 9
Grafik di atas menggambarkan bahwa alokasi anggaran untuk sektor
kesehatan sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari persentase alokasi
anggaran untuk kesehatan termasuk gaji sudah diatas 10%, meskipun setiap
tahunnya terlihat fluktuatif. Untuk mendapatkan alokasi anggaran yang lebih
besar, maka Dinas Kesehatan beserta jajarannya masih perlu melakukan
advokasi untuk membiayai program-program kesehatan yang ada sehingga
anggaran kesehatan diluar gaji bisa lebih dari 10% dari APBD Kabupaten
Cirebon.

Tabel selanjutnya dapat dilihat gambaran anggaran dan realisasi


anggaran Dinas Kesehatan dari tahun 2015-2018, berikut rasio antara
anggaran dan realisasi anggarannya.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 10
Tabel 2.1
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Cirebon

Anggaran pada tahun ke Realisasi Anggaran pada tahun ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke
No Program dan Kegiatan
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
-
81.68
176,509,910,162 268,293,867,754 263,770,025,569 305,598,245,212 341,323,173,150 116,177,877,216 219,141,698,860 227,636,278,599 252,052,568,829 65.82 86.30 82.48 -
NON URUSAN
1 Program Pelayanan
Administrasi - 92.83 92.33
Perkantoran 2,863,470,300 3,485,657,800 2,134,239,000 1,479,113,000 1,665,425,000 2,844,049,204 3,235,636,573 2,000,426,420 1,365,689,884 99.32 93.73 -

Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber Daya 461,000,000 99.99 87.04
Air dan Listrik 1,040,800,000 1,139,960,000 397,560,000 397,560,000 1,040,382,779 1,139,844,173 322,020,233 346,054,234 99.96 81.00 -

Penyediaan Jasa
Pemeliharaan dan 140,000,000 98.24 64.38
Perizinan Kendaraan 110,040,000 110,000,000 135,450,000 135,450,000 103,940,700 108,058,900 90,218,400 87,199,800 94.46 66.61 -

Penyediaan Jasa
Perbaikan Peralatan Kerja 55,000,000 100.00 100.00
58,500,000 58,500,000 67,000,000 73,000,000 58,500,000 58,500,000 67,000,000 73,000,000 100.00 100.00 -

Penyediaan Alat Tulis


Kantor 115,000,000 100.00 100.00
38,240,300 38,240,300 100,000,000 100,000,000 38,180,225 38,240,000 100,000,000 100,000,000 99.84 100.00 -
Penyediaan Barang
Cetakan dan 165,000,000 96.42 99.67
Penggandaan 166,430,000 152,987,500 183,750,000 187,020,000 165,715,500 147,515,000 181,661,687 186,404,250 99.57 98.86 -

Penyediaan Komponen
Instalasi Listrik/ 35,000,000 100.00 100.00
Penerangan 10,000,000 10,000,000 76,304,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 76,304,000 10,000,000 100.00 100.00 -

Penyediaan Peralatan dan


Perlengkapan Kantor 419,425,000 82.42 96.32
524,050,000 1,378,000,000 889,750,000 353,475,000 512,370,000 1,135,756,000 878,797,100 340,475,600 97.77 98.77 -

Penyediaan Bahan
Bacaan dan Peraturan 95,000,000 100.00 100.00
Perundang-undangan 432,000,000 180,000,000 180,000,000 115,548,000 432,000,000 180,000,000 180,000,000 115,548,000 100.00 100.00 -

Penyediaan Makanan dan


Minuman 30,000,000 36,300,000 99.45 100.00
36,300,000 44,770,000 33,275,000 27,060,000 44,522,500 33,275,000 27,060,000 100.00 100.00 -
Rapat-rapat Koordinasi
dan Konsultasi ke Luar 150,000,000 100.00 99.94
Daerah 447,110,000 373,200,000 71,150,000 80,000,000 446,660,000 373,200,000 71,150,000 79,948,000 99.90 100.00 -

2 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana 5,021,190,431 5,541,696,000 687,704,000 3,264,775,000 1,046,771,289 3,109,645,554 4,911,957,000 601,936,000 3,098,535,825 88.64 94.91
Aparatur 61.93 87.53 -

Pengadaan Kendaraan
Dinas/Operasional 747,962,000 4,977,000 98.59 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
808,572,000 35,477,000 92.50

Penyediaan lahan/tanah
#DIV/0! 0.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
-

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 11
Pemeliharaan
Rutin/Berkala Gedung 79.65 87.01
Kantor 467,970,048 384,660,000 494,660,000 504,660,000 722,270,700 376,248,000 306,392,000 408,892,000 439,080,000 80.40 82.66 -

Pemeliharaan
Rutin/Berkala Kendaraan 100.00 100.00
Dinas/Operasional 347,656,000 158,044,000 193,044,000 192,115,000 253,580,000 347,656,000 158,044,000 193,044,000 192,115,000 100.00 100.00 -

Rehabilitasi Sedang/Berat
Rumah Dinas #DIV/0! 97.44 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
100,000,000 97,438,000

Rehabilitasi Sedang/Berat
Gedung Kantor 95.60 #DIV/0! 96.08
3,396,992,383 4,513,515,000 2,568,000,000 70,920,589 1,637,779,554 4,315,106,000 2,467,340,825 48.21 -

3 Program Peningkatan
Disiplin Aparatur 297,213,840 600,000,000 0 0 0 233,300,000 530,909,500 0 0 88.48 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
78.50

Pengadaan pakaian dinas


beserta perlengkapannya 88.48 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
21,000,000 600,000,000 - 530,909,500 -

Pendidikan dan Pelatihan


#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Formal 276,213,840 233,300,000 84.46
4 Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya - 96.65 96.44
Aparatur 495,053,734 494,960,000 536,885,750 616,089,000 590,000,000 443,736,000 478,400,000 523,925,000 594,129,000 89.63 97.59 -

Bimbingan Teknis
Pengelolaan Aset / Barang 100.00 100.00
Milik Daerah 50,068,070 50,000,000 34,265,000 95,625,000 65,000,000 50,068,000 50,000,000 34,265,000 95,625,000 100.00 100.00 -

Monitoring, Evaluasi dan


Pelaporan Bidang 96.28 95.78
Kepegawaian 444,985,664 444,960,000 502,620,750 520,464,000 525,000,000 393,668,000 428,400,000 489,660,000 498,504,000 88.47 97.42 -

5 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan - 98.49 96.63
247,878,300 132,304,700 176,500,000 177,082,600 176,700,000 247,578,300 130,312,600 173,159,000 171,109,800 99.88 98.11 -

Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja 90.07 71.52
SKPD 11,317,300 19,804,700 27,000,000 20,972,600 25,000,000 11,317,300 17,837,600 24,509,000 14,999,800 100.00 90.77 -

Penyusunan Laporan
Keuangan Semesteran 100.00 100.00
5,246,000 6,500,000 6,500,000 6,000,000 11,000,000 5,246,000 6,500,000 6,500,000 6,000,000 100.00 100.00 -

Penyusunan Pelaporan
Keuangan Akhir Tahun 100.00 100.00
5,605,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 20,700,000 5,605,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 100.00 100.00 -

Monitoring, Evaluasi dan


99.98 100.00
Pelaporan 225,710,000 100,000,000 137,000,000 144,110,000 120,000,000 225,410,000 99,975,000 136,150,000 144,110,000 99.87 99.38 -
6 Program Pengembangan
Sistem Perencanaan - 90.74 84.40
Sektoral 13,240,000 30,000,000 39,260,000 28,454,000 131,620,000 12,240,000 27,222,400 35,289,500 24,015,500 92.45 89.89 -

Penyusunan Dokumen
Perencanaan Sektoral 90.74 84.40
13,240,000 30,000,000 39,260,000 28,454,000 131,620,000 12,240,000 27,222,400 35,289,500 24,015,500 92.45 89.89 -

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 12
3 URUSAN
260,195,436,819 224,301,542,679
7 Program Obat dan
Perbekalan Kesehatan - 94.24 82.61
4,430,618,722 12,958,406,000 19,985,154,446 13,475,405,646 11,963,882,000 3,814,826,920 12,211,361,130 18,281,300,950 11,131,772,004 86.10 91.47 -

Pengadaaan Obat dan


Perbekalan Kesehatan 94.25 82.52
4,389,238,722 12,908,406,000 19,770,494,446 13,277,779,446 11,756,222,000 3,782,591,920 12,165,921,130 18,102,065,550 10,956,543,704 86.18 91.56 -

Peningkatan Mutu
Penggunaan Obat dan 90.88 88.67
Perbekalan Kesehatan 41,380,000 50,000,000 214,660,000 197,626,200 207,660,000 32,235,000 45,440,000 179,235,400 175,228,300 77.90 83.50 -

8 Program Upaya
Kesehatan Masyarakat - 89.50 86.64
45,243,228,494 48,231,931,856 51,290,916,106 61,773,104,960 34,888,882,180 36,178,507,545 43,168,029,157 49,023,555,106 53,517,572,335 79.96 95.58 -

Pelayanan Kesehatan
penduduk miskin di rumah
sakit, puskesmas dan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
jaringannya 22,407,556,100 16,194,712,825 72.27

Pemeliharaan dan
Pemulihan Kesehatan
100.00 99.16
59,121,000 75,900,000 390,670,000 280,000,000 370,238,500 59,121,000 75,900,000 389,305,250 277,640,000 100.00 99.65 -

Revitalisasi Sistem
80.59 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Kesehatan 90,210,300 1,407,680,000 90,210,300 1,134,395,000 100.00
Peningkatan Pelayanan
dan Penanggulangan
Masalah Kesehatan 91.99 100.00
382,880,000 500,000,000 930,452,500 914,319,300 1,033,306,400 382,860,000 459,950,000 925,215,000 914,319,300 99.99 99.44 -

Penyediaan Biaya
Operasional dan 90.07 83.05
Pemeliharaan 22,011,308,844 29,862,601,056 24,840,715,556 31,895,410,000 27,631,157,000 19,159,451,170 26,896,469,950 24,675,810,156 26,489,607,825 87.04 99.34 -

Pelayanan Operasi
94.51 99.97
Katarak 167,789,000 527,650,000 592,500,000 592,500,000 610,000,000 167,789,000 498,675,000 592,500,000 592,314,200 100.00 100.00 -
Pelayanan Kesehatan
Pengembangan/Khusus 100.00 92.26
88,915,000 91,980,000 296,941,300 1,119,072,660 486,390,880 88,915,000 91,980,000 288,941,300 1,032,492,660 100.00 97.31 -

Pelayanan Perizinan
Praktik Perorangan dan
Pembinaan Sarana 100.00 79.44
Kesehatan 35,448,250 37,500,000 62,495,000 54,000,000 54,000,000 35,448,250 37,500,000 55,370,000 42,900,000 100.00 88.60 -

Peningkatan Kesehatan
Jemaah Calon Haji #DIV/0! 99.71 100.00
86,379,300 137,958,400 137,958,400 140,000,000 86,131,300 137,958,400 137,958,400 100.00 -

Pelayanan Kesehatan
Anak Usia Sekolah dan #DIV/0! 98.78 97.64
Remaja 306,886,500 666,701,600 549,655,600 2,574,551,100 303,154,000 581,896,000 536,670,000 87.28 -

Pembinaan Sarana
Kesehatan Swasta #DIV/0! 100.00 100.00
30,000,000 30,400,000 26,000,000 26,000,000 30,000,000 29,050,000 26,000,000 95.56 -

Penilaian Puskesmas
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 97.73
Berprestasi 52,800,000 55,000,000 51,600,000 -
Pembinaan dan
Pengawasan Kesehatan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00
Kerja 35,000,000 35,000,000 35,000,000 -

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 13
Pembinaan Kesehatan
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 86.25
Olah Raga 40,000,000 15,000,000 34,500,000 -
Penyediaan Dukungan
Manajemen BOK #DIV/0! 91.68 93.26
490,735,000 757,553,250 1,339,271,000 1,858,238,300 449,907,500 714,594,250 1,248,993,000 94.33 -

BOK Puskesmas
#DIV/0! 88.45 89.33 #DIV/0!
14,814,620,000 22,584,528,500 24,737,118,000 13,103,966,407 20,632,914,750 22,097,576,950 91.36
9 Program Pengawasan
Obat dan Makanan - - - #DIV/0! 94.42 92.36
215,585,000 257,370,500 248,102,500 341,813,900 203,565,000 221,037,700 229,142,500 85.88 -

Pengawasan dan
Pembinaan Tempat #DIV/0! 98.52 100.00
Pengelolaan Makanan 40,585,000 65,636,000 65,636,000 67,500,000 39,985,000 65,636,000 65,636,000 100.00 -

Pengawasan dan
Pembinaan Tempat- #DIV/0! 100.00 87.45
tempat Umum 37,000,000 44,545,000 38,253,000 38,253,000 37,000,000 39,540,000 33,453,000 88.76 -

Pengawasan dan
Pembinaan Industri #DIV/0! 99.44 99.41
25,000,000 27,243,500 27,243,500 27,243,500 24,860,000 26,565,700 27,083,500 97.51 -

Pengawasan Obat
(distribusi dan #DIV/0! 81.20 78.78
penggunaan) 60,000,000 65,970,000 65,970,000 45,970,000 48,720,000 35,320,000 51,970,000 53.54 -

Bimbingan dan
Penyuluhan Keamanan #DIV/0! 100.00 100.00
Pangan 53,000,000 53,976,000 51,000,000 162,847,400 53,000,000 53,976,000 51,000,000 100.00 -

10 Program Promosi
Kesehatan dan
- 82.01 99.00
Pemberdayaan 685,058,320 1,711,423,200 1,934,911,000 1,864,706,000 2,383,516,920 376,359,620 1,403,584,800 1,897,524,000 1,846,062,000 54.94 98.07 -
Masyarakat
Pengembangan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat 100.00 98.88
105,050,500 420,724,500 654,179,700 649,555,000 1,107,295,300 104,810,500 420,724,500 646,179,700 642,275,000 99.77 98.78 -

Pengembangan Indikator
Desa Siaga Aktif 99.58 99.06 #DIV/0!
274,459,120 310,300,000 472,010,300 508,960,200 - 271,549,120 308,993,500 462,799,300 504,164,200 98.94 98.05

Revitalisasi Posyandu
0.00 #DIV/0! #DIV/0!
305,548,700 291,529,700 520,458,400 - -
Pengembangan Strata
#DIV/0! 98.01 98.78
Posyandu 413,869,000 478,221,000 476,509,800 389,200,000 405,641,800 469,539,000 470,701,800 98.18 -
Pengembangan
#DIV/0! 97.54 99.67
Kabupaten Sehat 275,000,000 330,500,000 229,681,000 366,563,220 268,225,000 319,006,000 228,921,000 96.52 -
11 Program Perbaikan Gizi
Masyarakat - 99.11 95.21
2,293,133,015 1,525,981,900 2,050,809,700 2,065,918,200 4,818,268,400 2,241,441,015 1,512,364,100 2,031,987,200 1,967,063,300 97.75 99.08 -

Penanggulangan Kurang
Energi Protein (KEP),
Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat Kurang
Yodium (GAKY), Kurang 98.27 99.69
Vitamin A dan Kekurangan 297,799,615 388,997,000 483,861,000 483,799,800 3,214,668,400 249,309,615 382,271,000 477,110,500 482,288,800 83.72 98.60 -
Zat Gizi Mikro Lainnya

Penanggulangan Gizi
99.49 99.98
Buruk 1,995,333,400 1,045,035,300 1,408,904,800 1,468,384,500 1,483,600,000 1,992,131,400 1,039,727,500 1,396,832,800 1,468,084,500 99.84 99.14 -
Penguatan Peningkatan
Cakupan ASI Eksklusif di #DIV/0! 98.28 14.67
Kabupaten 91,949,600 158,043,900 113,733,900 120,000,000 90,365,600 158,043,900 16,690,000 100.00 -

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 14
12 Program Pengembangan
Lingkungan Sehat - 97.37 96.57
259,278,500 928,634,500 932,911,350 1,044,140,700 3,128,519,800 257,422,000 904,213,128 928,681,350 1,008,280,700 99.28 99.55 -

Pengkajian
Pengembangan 98.81 92.78
Lingkungan Sehat 98,640,500 643,714,500 450,010,000 447,016,000 2,485,341,700 96,984,000 636,045,128 449,220,000 414,756,000 98.32 99.82 -

Klinik Sanitasi
99.15 95.55
43,229,000 84,920,000 67,729,800 67,364,700 25,000,000 43,029,000 84,200,000 67,709,800 64,364,700 99.54 99.97 -
Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) 91.98 99.89
117,409,000 200,000,000 415,171,550 529,760,000 618,178,100 117,409,000 183,968,000 411,751,550 529,160,000 100.00 99.18 -

13 Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular - 99.78 92.88
1,184,591,200 1,972,738,350 2,907,094,200 2,793,843,500 3,549,593,897 1,177,041,244 1,968,348,350 2,820,417,200 2,594,797,200 99.36 97.02 -

Penyemprotan/Fogging
Sarang Nyamuk 100.00 86.89
897,459,000 900,000,000 1,254,940,000 1,014,850,000 1,124,550,000 896,050,840 900,000,000 1,254,469,000 881,826,000 99.84 99.96 -

Pencegahan Penularan
Penyakit 99.99 99.92
Endemik/Epidemik 543,261,000 508,110,000 1,108,887,500 618,800,000 765,859,000 536,951,000 508,061,000 1,085,440,500 618,300,000 98.84 97.89 -

Peningkatan Imunisasi
99.50 99.57
241,622,500 350,225,750 397,413,900 399,250,700 425,000,000 240,382,544 348,480,750 343,563,900 397,524,400 99.49 86.45 -
Peningkatan Surveillance
Epideminologi dan
Penaggulangan Wabah 99.05 98.34
399,707,700 250,017,600 324,387,800 324,387,800 410,000,000 399,707,700 247,649,600 315,237,800 318,997,800 100.00 97.18 -

Penanggulangan
#DIV/0! 99.97 98.99
HIV/AIDS 864,385,000 1,076,405,000 1,076,405,000 1,626,793,897 864,157,000 1,076,175,000 1,065,555,000 99.98 -
Penanggulangan
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 51.85
Tuberkulosis 375,000,000 321,941,000 194,420,000 -
14 Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan - 96.37 96.78
600,381,300 399,859,000 3,503,969,500 5,092,169,800 5,724,990,000 543,723,500 385,328,400 3,244,054,465 4,928,403,695 90.56 92.58 -

Penyusunan Standar
95.23 98.29
Kesehatan 179,272,800 149,997,400 152,900,000 148,294,100 800,000,000 142,507,800 142,845,000 149,921,200 145,761,000 79.49 98.05 -
Evaluasi dan
Pengembangan Standar 96.74 96.74
Pelayanan Kesehatan 232,483,500 99,999,600 132,160,000 107,990,800 120,000,000 229,052,700 96,743,800 128,290,600 104,466,400 98.52 97.07 -

Pembangunan dan
Pemutakhiran Data Dasar
Standar Pelayanan 95.56 90.85
Kesehatan 188,625,000 74,862,000 81,680,000 70,000,000 80,000,000 172,163,000 71,539,600 77,334,500 63,593,400 91.27 94.68 -

Penilaian Kinerja
#DIV/0! 100.00 94.34
Puskesmas 50,000,000 55,835,000 42,383,200 45,000,000 50,000,000 48,035,000 39,983,200 86.03 -
Akreditasi Sarana
Kesehatan Swasta #DIV/0! 96.80 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
25,000,000 - 24,200,000
Akreditasi Puskesmas
#DIV/0! #DIV/0! 97.85
3,081,394,500 4,453,501,700 4,389,990,000 2,840,473,165 4,357,899,695 92.18 -
Peningkatan Kapasitas
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 81.93
SDMK 230,000,000 250,000,000 188,440,000 -
Manajemen Pengelolaan
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 70.65
SDMK 40,000,000 40,000,000 28,260,000 -
Akreditasi Labkesda
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
322,465,000 -

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 15
15 Program Pengadaan,
Peningkatan dan
Perbaikan Sarana dan
Prasarana
Puskesmas/Puskesmas - 96.21 84.85
Pembantu dan 4,709,829,000 41,157,446,000 15,335,347,000 14,222,840,336 11,871,433,591 4,545,421,400 39,596,435,970 14,899,875,137 12,068,748,638 96.51 97.16 -
Jaringannya

Pembangunan Puskesmas
99.13 #DIV/0! #DIV/0!
396,162,000 100,000,000 990,000,000 340,452,000 99,128,000 964,898,000 85.94 97.46
Pembangunan Puskesmas
93.81 #DIV/0! #DIV/0!
Pembantu 668,312,000 760,000,000 978,200,000 651,192,000 712,936,000 959,798,000 97.44 98.12
Pengadaan Puskesmas
96.41 #DIV/0! 85.78
Keliling 200,000,000 7,034,656,000 4,014,400,000 5,500,000,000 198,910,000 6,782,289,500 3,443,553,600 99.46 -
Pengadaaan Sarana dan
Prasarana Puskesmas 99.19 88.51
389,525,000 9,031,050,000 6,468,584,000 1,859,618,800 805,601,991 335,121,400 8,957,973,825 6,172,428,137 1,645,940,973 86.03 95.42 -

Pengadaaan sarana dan


prasarana puskesmas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
pembantu 150,000,000 -

Rehabilitasi sedang/berat
puskesmas pembantu 95.37 99.27
591,724,000 506,000,000 1,325,500,000 1,065,544,272 940,000,000 587,954,000 482,591,000 1,305,578,000 1,057,777,000 99.36 98.50 -

Peningkatan pustu
menjadi Puskesmas #DIV/0! 95.39 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3,840,000,000 3,663,084,000

Pengembangan Sarana
dan Prasarana Fisik 99.24 99.82
Puskesmas 1,317,480,000 2,171,800,000 1,519,459,000 190,000,000 3,182,381,600 1,305,556,000 2,155,190,000 1,506,871,000 189,650,000 99.09 99.17 -

Rehabilitasi Sedang/Berat
Puskesmas 94.76 72.84
706,452,000 16,763,940,000 2,794,844,000 4,879,656,000 500,000,000 692,717,000 15,885,103,093 2,758,779,000 3,554,533,679 98.06 98.71 -

Pengembangan Bangunan
UPT Kesehatan #DIV/0! 99.25 #DIV/0! #DIV/0!
100,000,000 299,500,000 99,248,000 291,643,000 97.38

Pengadaan Sarana dan


Prasarana UPT Kesehatan #DIV/0! 90.92 99.86
100,000,000 959,260,000 511,693,264 700,000,000 90,921,500 939,880,000 510,956,080 97.98 -

Pengadaan Sarana Rantai


#DIV/0! 89.06 #DIV/0! 97.91
Vaksin 750,000,000 1,701,928,000 93,450,000 667,971,052 1,666,337,306 -
Pembangnan Pos
Kesehatan Desa #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
(Poskesdes) 440,174,000 433,519,000 98.49

16 Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan - - - #DIV/0! 75.53 92.46
Kesehatan 27,891,688,625 32,895,885,900 61,954,650,100 105,617,744,000 21,067,017,074 32,337,319,244 57,281,036,893 98.30 -

kemitraan asuransi
kesehatan masyarakat #DIV/0! 75.32 92.41
27,616,688,625 32,418,404,000 61,375,664,000 105,020,744,000 20,801,482,074 31,884,273,244 56,715,713,693 98.35 -

Kemitraan antara
Pelayanan Kesehatan
Dasar Swasta dan RS
dalam rangka Penguatan #DIV/0! 96.40 97.77
Sistem Rujukan 100,000,000 345,537,000 448,737,100 465,000,000 96,400,000 322,241,100 438,728,200 93.26 -

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 16
Kemitraan Sistem
Informasi Rumah Sakit
(SIRS) dan Sistem #DIV/0! 96.58 96.02
Informasi Manajemen 100,000,000 96,460,000 91,810,000 92,000,000 96,575,000 95,320,000 88,156,000 98.82 -
Rumah Sakit (SIMRS)
Kemitraan dengan
Masyarakat Umum dan #DIV/0! 96.75 100.00
Organisasi Profesi 75,000,000 35,484,900 38,439,000 40,000,000 72,560,000 35,484,900 38,439,000 100.00 -

17 Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
- 98.85 97.39
Anak Balita 812,178,500 601,746,200 624,610,000 444,909,400 548,810,000 744,174,700 594,838,075 623,460,000 433,279,400 91.63 99.82 -

Pelatihan & Pendidikan


Perawatan Anak Balita #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
514,708,700 458,937,700 89.16

Penjaringan & Pelayanan


Kesehatan Anak Sekolah #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
297,469,800 285,237,000 95.89

Peningkatan Kapasitas
Kabupaten dalam
#DIV/0! 99.81 96.42
Penanganan Bayi dan 423,865,700 479,360,000 325,000,000 375,000,000 423,080,575 478,480,000 313,370,000 99.82 -
Balita
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Bayi dan Balita #DIV/0! 96.56 100.00
177,880,500 145,250,000 119,909,400 173,810,000 171,757,500 144,980,000 119,909,400 99.81 -

18 Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
- 100.00 100.00
Usia Lanjut 41,360,500 41,959,200 41,300,000 41,300,000 247,720,400 41,360,500 41,959,200 41,250,000 41,300,000 100.00 99.88 -

Peningkatan Mutu
Pelayanan Kesehatan 100.00 100.00
Usia Lanjut 41,360,500 41,959,200 41,300,000 41,300,000 247,720,400 41,360,500 41,959,200 41,250,000 41,300,000 100.00 99.88 -

19 Program Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak - 36.36 83.67
756,034,500 5,532,350,600 3,299,636,500 3,986,958,000 4,105,940,500 754,984,000 2,011,635,083 1,874,966,500 3,335,780,524 99.86 56.82 -

Peningkatan Kapasitas
Kabupaten dalam
Penanggulangan 95.94 97.35
Komplikasi Kebidanan dan 298,679,500 413,559,600 432,350,000 308,000,000 360,000,000 297,629,000 396,775,600 430,987,200 299,840,000 99.65 99.68 -
Bayi
Peningkatan Kesehatan
Ibu Hamil, Bersalin dan 91.60 98.06
Nifas 457,355,000 611,051,000 508,577,500 407,430,000 749,986,000 457,355,000 559,749,800 508,167,500 399,538,800 100.00 99.92 -

Pembangunan Sistem
Implementasi
Penyelamatan Ibu dan #DIV/0! 86.14 99.86
Bayi Baru Lahir 500,000,000 142,120,000 118,150,000 224,192,800 430,715,683 137,920,000 117,990,000 97.04 -

Jaminan Persalinan
#DIV/0! 12.21 78.85
3,808,240,000 2,079,769,600 2,995,714,400 2,455,000,000 464,850,000 661,072,400 2,362,248,124 31.79 -
Penyediaan Dukungan
Manajemen Jaminan #DIV/0! 79.97 99.05
Persalinan 199,500,000 136,819,400 157,663,600 316,761,700 159,544,000 136,819,400 156,163,600 100.00 -

20 Program Pembinaan
Lingkungan Sosial #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 80.79
- - - 500,000,000 400,000,000 - - - 403,974,334 -

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 17
Peningkatan Derajat
Kesehatan Masyarakat
Dengan Penyediaan
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Bagi Penderita #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 80.79
Akibat Dampak Asap 500,000,000 400,000,000 403,974,334 -
Rokok

21 Program Pengendalian
Penyakit Tidak Menular - - #DIV/0! 100.00 100.00
(PTM) 124,109,100 524,507,500 352,264,300 2,740,678,396 124,109,100 520,260,500 352,263,800 99.19 -

Surveilans Faktor Risiko


PTM (Penyakit Tidak #DIV/0! 100.00 100.00
Menular) 124,109,100 524,507,500 147,496,500 2,522,678,396 124,109,100 520,260,500 147,496,000 99.19 -

Pengendalian Kesehatan
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00
Jiwa 204,767,800 218,000,000 204,767,800 -
22 Program Jaminan
Kesehatan Nasional - 73.78 73.49
(JKN) 106,467,450,256 114,715,389,723 124,611,013,117 130,172,418,170 145,380,862,877 58,523,399,464 84,634,472,220 95,555,853,327 95,659,611,497 54.97 76.68 -

Kegiatan Pelayanan
Kesehatan bagi Peserta 73.78 73.48
JKN di Puskesmas 106,467,450,256 114,715,389,723 124,611,013,117 130,133,573,170 145,380,862,877 58,523,399,464 84,634,472,220 95,555,853,327 95,620,766,497 54.97 76.68 -

Manajemen
Penyelenggaraan Jaminan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 #DIV/0!
Kesehatan 38,845,000 38,845,000

23 Program Pengawasan &


Pengendalian Kesehatan
Makanan - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
88,721,250 - - - - 88,666,250 - - - 99.94

Pengawasan &
Pengendalian Keamanan
& Kesehatan Makanan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Hasil Produksi Rumah 88,721,250 88,666,250 99.94
Tangga

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 18
2.3.2. Sumber Daya Manusia

Kondisi sumber daya manusia berdasarkan status ketenagaan baik


yang ada Dinas Kesehatan maupun di UPTD Puskesmas dan UPTD Labkesda,
secara umum dapat kita lihat pada tabel berikut :

Tabel 2.2
Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan Berdasarkan Status Ketenagaan
Tahun 2018

KONTRAK
JENIS TENAGA PNS PTT SUKWAN
/PKD

Tenaga Administrasi Umum 151 56 0 228

Tenaga Kesehatan 1300 103 105 1157

Total 1473 159 105 1385

Proporsi 47,18 5,09 3,36 44,36

Di Kabupaten Cirebon sumber daya manusia di bidang kesehatan


proporsi berdasarkan status ketenagaan tertinggi adalah PNS sebanyak
47,18% dari total tenaga sebanyak 3.100 orang, kemudian tenaga sukwan
dengan proporsi 44,36%.
Dari 1.473 tenaga PNS yang ada, berdasarkan jabatannya 88,3%
memiliki jabatan fungsional tertentu di bidang kesehatan, 10,25% memiliki
jabatan fungsional umum, dan hanya 1,49% yang menduduki jabatan
struktural.

Tabel 2.3
Ketenagaan di Dinas Kesehatan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2018

NO BAGIAN / BIDANG JML Ket.


1 Kepala Dinas 1 S2 FKM – AKK
2 Sekretaris Dinas 1 FK – UNPAD
3 SUBBAG
a. Ka Sub Bag. Perencanaan, Evaluasi dan
1 S2 FKM – AKK
Pelaporan
b. Ka Sub Bag. Umum dan Kepegawaian 1 S1 Administrasi Negara
c. Ka Sub Bag. Keuangan dan Aset 1 D3 Gizi
Staf
Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan 9 S.1 Kesehatan = 5
S.1 Umum = 2
D3 = 2

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 19
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 34 S.2 = 1
S.1 Kesehatan = 3
S.1 Umum = 6
SMA/SMK/STM = 19
SMP/MTS = 4, D1 = 1

Sub Bagian Keuangan dan Aset 13 S.1 = 6


SMA =1
D1 = 2
D3 = 3
Paket C = 1

4 BIDANG
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan 1 FK – YARSI
Kepala Seksi Sumber Daya Manusia
1 FKM – AKK
Kesehatan
Kepala Seksi Seksi Jaminan Kesehatan 1 S1 FKM UI-PKIP
Kepala Seksi Kefarmasian dan Alat
1 Apt. – ITB
Kesehatan
Staf
Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan 6 S.1 Kesehatan = 3
SMA = 1
D3 =2

Seksi Jaminan Kesehatan 2 D3 = 1


S1 = 1
Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan 13 Apt = 2
S.1 = 4
SMA = 1
D3 = 2
Paket C = 2
SMF = 2

Kepala Bidang Pencegahan dan


1 FKM - AKK
Pengendalian Penyakit
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian
1 S2 Ilmu Kesmas
Penyakit Menular
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian
1 FKM - AKK
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi 1 FKM UI-Epid, MKM
Staf
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 10 S.1 Kesehatan = 5
Menular SMA = 2
SMP = 1
D3 = 1
Paket C = 1

2 S.1 Kesehatan = 1
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa D3 = 1

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 20
Seksi Surveilans dan Imunisasi 5 S.2 = 1
S.1 Kesehatan = 3
Paket C = 1
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan 1 S2 Mutu Yankes
Kepala Seksi Mutu Pelayanan Kesehatan 1 S1 Perawat
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan 1 FK - Hangtuah
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer 1 S1 Perawat

Staf
Seksi Mutu Pelayanan Kesehatan 4 S.1 = 1
D3 = 2
Paket C = 1
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan 10 S.1 = 2
D3 = 8
Seksi Pelayanan Kesehatan Primer 5 D3 = 5

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat 1 FK Unissula


Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
1 FK - YARSI
Masyarakat
Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kerja
1 FKM - AKK
dan Olah Raga
Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan
1 FKM - Kesling, MKM
Masyarakat
Staf
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
S.1 = 4
Masyarakat 11
SMA = 2
D-IV = 3
D3 = 2

Seksi Kesehatan Lingkungan, Kerja dan Olah


S.1 = 2
Raga 7
SMK = 1
D3 = 4
Seksi Promosi dan Pemberdayaan 7 S.1 Kesehatan = 4
Masyarakat SMK = 1
D3 = 2

Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) mempunyai peran penting


dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan tugas dan fungsi dari
organisasi SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. Pembangunan
Kesehatan di Kabupaten Cirebon memerlukan berbagai jenis tenaga
kesehatan yang bergerak bersama untuk mencapai tujuan yang sama. Tenaga
kesehatan tersebut harus dapat memahami prinsip paradigma sehat yang
mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Peningkatan kualitas tenaga kesehatan dilakukan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 21
melalui pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan, serta pelatihan
tenaga yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta dan masyarakat.
Tabel 2.4
Jenis Tenaga Kesehatan Berdasarkan Analisis Beban Kerja
di Kabupaten Cirebon Tahun 2018

JUMLAH
KELEBIHAN/
Pemangku/ Hasil
NO NAMA JABATAN KEKURANGAN Hasil
PNS ABK Pemangku +/-
*) ABK

1 2 3 4 5 6 7 8
1 PERAWAT 0 498 559 -61
Perawat Ahli Pertama 50 50 0
Perawat Ahli Muda 14 14 0
Perawat Ahli Madya 13 13 0
Perawat Ahli Utama 0 0 0
Perawat Terampil 142 218 -76
Perawat Mahir 188 177 11
Perawat Penyelia 91 87 4
2 APOTEKER 0 4 59 -55
Apoteker Ahli Pertama 2 56 -54
Apoteker Ahli Muda 1 2 -1
Apoteker Ahli Madya 1 1 0
Apoteker Ahli Utama 0 0 0
3 BIDAN 0 462 691 -229
Bidan Pelaksana Pemula 23 13 10
Bidan Pelaksana 133 378 -245
Bidan Pelaksana
49 51 -2
Lanjutan
Bidan Penyelia 119 106 13
Bidan Ahli Pertama 55 59 -4
Bidan Ahli Muda 64 64 0
Bidan Ahli Madya 19 20 -1
Bidan Ahli Utama 0 0 0
4 DOKTER 0 87 174 -87
Dokter Ahli Pertama 32 120 -88
Dokter Ahli Muda 51 51 0
Dokter Ahli Madya 4 3 1
Dokter Ahli Utama 0 0 0
5 DOKTER GIGI 0 25 56 -31
Dokter Gigi Ahli Pertama 3 35 -32
Dokter Gigi Ahli Muda 16 15 1
Dokter Gigi Ahli Madya 6 6 0
Dokter Gigi Ahli Utama 0 0 0
6 NUTRISIONIS 0 31 61 -30
Nutrisionis Pelaksana 10 40 -30
Nutrisionis Pelaksana
11 11 0
Lanjutan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 22
Nutrisionis Penyelia 7 7 0
Nutrisionis Ahli Pertama 1 1 0
Nutrisionis Ahli Muda 2 2 0
Nutrisionis Ahli Madya 0 0 0
Nutrisionis Ahli Utama 0 0 0
PENYULUH KESEHATAN
7 0 11 62 -51
MASYARAKAT
Penyuluh Kesehatan
0 0 0
Masyarakat Pelaksana
Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Pelaksana 0 50 -50
Lanjutan
Penyuluh Kesehatan
0 0 0
Masyarakat Penyelia
Penyuluh Kesehatan
4 5 -1
Masyarakat Ahli Pertama

Penyuluh Kesehatan
5 5 0
Masyarakat Ahli Muda

Penyuluh Kesehatan
2 2 0
Masyarakat Ahli Madya

Penyuluh Kesehatan
0 0 0
Masyarakat Ahli Utama
PRANATA
8 LABORATORIUM 22 65 -43
KESEHATAN
Pranata Laboratorium
3 43 -40
Kesehatan Pelaksana
Pranata Laboratorium
Kesehatan Pelaksana 15 14 1
Lanjutan
Pranata Laboratorium
3 3 0
Kesehatan Penyelia
Pranata Laboratorium
1 5 -4
Kesehatan Ahli Pertama

Pranata Laboratorium
0 0 0
Kesehatan Ahli Muda

Pranata Laboratorium
0 0 0
Kesehatan Ahli Madya

Pranata Laboratorium
0 0 0
Kesehatan Ahli Utama
9 SANITARIAN 0 54 75 -21
Sanitarian Pelaksana 11 13 -2
Sanitarian Pelaksana
13 20 -7
Lanjutan
Sanitarian Penyelia 24 37 -13
Sanitarian Ahli Pertama 3 4 -1
Sanitarian Ahli Muda 1 1 0
Sanitarian Ahli Madya 0 0 0

Sanitarian Ahli Utama 0 0 0

10 ASISTEN APOTEKER 0 46 69 -23


Asisten Apoteker
20 42 -22
Pelaksana

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 23
Asisten Apoteker
14 15 -1
Pelaksana Lanjutan
Asisten Apoteker Penyelia 12 12 0
Asisten Apoteker Ahli
0 0 0
Pertama
Asisten Apoteker Ahli
0 0 0
Muda
Asisten Apoteker Ahli
0 0 0
Madya
Asisten Apoteker Ahli
0 0 0
Utama
11 PERAWAT GIGI 0 43 64 -21
Perawat Gigi Pelaksana 12 32 -20
Perawat Gigi Pelaksana
16 17 -1
Lanjutan
Perawat Gigi Penyelia 14 14 0
Perawat Gigi Ahli Pertama 1 1 0
Perawat Gigi Ahli Muda 0 0 0
Perawat Gigi Ahli Madya 0 0 0
Perawat Gigi Ahli Utama 0 0 0
12 RADIOGRAFER 0 1 2 -1
Radiografer Pelaksana 0 0 0
Radiografer Pelaksana
1 1 -1
Lanjutan
Radiografer Penyelia 0 1 -1
13 PEREKAM MEDIS 0 1 55 -54
Perekam Medis Pelaksana 1 55 -54
Perekam Medis Pelaksana
0 0 0
Lanjutan
Perekam Medis Penyelia 0 0 0
ADMINISTRATOR
14 0 0 60 -60
KESEHATAN
Administrator Kesehatan
0 59 -59
Ahli Pertama
Administrator Kesehatan
0 1 -1
Ahli Muda
Administrator Kesehatan
0 0 0
Ahli Madya
15 EPIDEMIOLOGI 0 0 62 -62
Epidemiologi Kesehatan
0 1 -1
Pelaksana
Epidemiologi Kesehatan
0 52 -52
Pelaksana Lanjutan
Epidemiologi Kesehatan
0 2 -2
Penyelia
Epidemiologi Kesehatan
0 7 -7
Ahli Pertama
Epidemiologi Kesehatan
0 0 0
Ahli Muda
Epidemiologi Kesehatan
0 0 0
Ahli Madya

Berdasarkan hasil Analisis Beban Kerja data di atas dapat kita


simpulkan bahwa di Kabupaten Cirebon dari 15 jenis tenaga kesehatan,
kebutuhan tenaga Bidan paling tinggi dibandingkan tenaga kesehatan yang
lainnya yaitu sebanyak 229 orang, dokter umum sebanyak 87 orang,

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 24
Epidemiologi sebanyak 59 orang, Administrasi Kesehatan sebanyak 60 orang,
Radiografer sebanyak 54 orang, Apoteker sebanyak 55 orang, Perekam Medis
54 orang, Pranata Laboratorium Kesehatan sebanyak 43 orang, Dokter Gigi
sebanyak 31 orang, Asissten Apoteker 23 orang, Perawat Gigi 21 orang,
Nutrisionis 30 orang, tenaga Perawat 61 orang dan tenaga Sanitarian hanya
21 orang. Keadaan tenaga Sanitarian di Kabupaten Cirebon belum memenuhi
kebutuhan dikarenakan penyebaran tenaga kesehatan tersebut masih belum
merata, terlihat ada beberapa Puskesmas yang memiliki dua tenaga
Sanitarian sementara di Puskesmas lain ada yang belum memiliki tenaga
Sanitarian.
Kebutuhan tenaga radiografer di Kabupten Cirebon hanya 1 orang di
karenakan Puskesmas yang memiliki peralatan radiologi hanya 1 (satu) yaitu
UPTD Puskesmas Plumbon dan itu pun kebutuhan untuk kenaikan pengkat.
Walaupun di kabupaten Cirebon terdapat 11 Puskesmas Rawat Inap tetapi
tidak membutuhkan tenaga radiografer dikarenakan tidak memiliki
peralatannya.
Jika kita lihat dari kebutuhan tiap-tiap Puskesmas yang masih belum
memenuhi standar ketenagaan minimal untuk jenis tenaga dokter umum
(2 Puskesmas), tenaga dokter gigi (22 Puskesmas), tenaga kefarmasian
(18 Puskesmas), tenaga kesehatan masyarakat (26 Puskesmas), tenaga
Sanitarian (27 Puskesmas), tenaga gizi (13 Puskesmas), dan ahli teknik
laboratorium medik (6 Puskesmas). Kebutuhan diatas merupakan kebutuhan
untuk CPNS, kebutuhan kenaikan pangkat dan alih jenjang tenaga kesehatan
di Kabupaten Cirebon.

Tabel 2.5
Keadaan dan Kebutuhan Tenaga Kesehatan per Puskesmas Berdasarkan
Permenkes No. 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas

PEMENUHAN 5
PEMENUHAN 9
JENIS TENAGA
JENIS TENAGA
No. NAMA PUSKESMAS (Farmasi,
KESEHATAN
Kesmas, Kesling,
MINIMAL
Gizi, ATLM)
1 Puskesmas Astanajapura Memenuhi Memenuhi
Belum
2 Puskesmas Astanalanggar Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
3 Puskesmas Tengahtani Belum Memenuhi
Memenuhi

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 25
Belum
4 Puskesmas Babakan Belum Memenuhi
Memenuhi
5 Puskesmas Beber Memenuhi Memenuhi
Belum
6 Puskesmas Bunder Belum Memenuhi
Memenuhi
7 Puskesmas Cibogo Memenuhi Belum Memenuhi
8 Puskesmas Ciledug Memenuhi Belum Memenuhi
Belum
9 Puskesmas Ciperna Belum Memenuhi
Memenuhi
10 Puskesmas Ciwaringin Memenuhi Memenuhi
11 Puskesmas Dukupuntang Memenuhi Memenuhi
12 Puskesmas Gebang Memenuhi Belum Memenuhi
Belum
13 Puskesmas Gegesik Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
14 Puskesmas Gembongan Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
15 Puskesmas Gempol Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
16 Puskesmas Gunung Jati Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
17 Puskesmas Jagapura Belum Memenuhi
Memenuhi
18 Puskesmas Bangodua Memenuhi Belum Memenuhi
19 Puskesmas Kalimukti Memenuhi Belum Memenuhi
20 Puskesmas Kaliwedi Memenuhi Belum Memenuhi
21 Puskesmas Kamarang Memenuhi Belum Memenuhi
Belum
22 Puskesmas KarangSembung Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
23 Puskesmas Karangsari Belum Memenuhi
Memenuhi
24 Puskesmas Kedaton Memenuhi Memenuhi
25 Puskesmas Kedawung Memenuhi Memenuhi
Belum
26 Puskesmas Kepuh Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
27 Puskesmas Klangenan Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
28 Puskesmas Kubangdeleg Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
29 Puskesmas Nanggela Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
30 Puskesmas Kalimaro Belum Memenuhi
Memenuhi
31 Puskesmas Losari Memenuhi Belum Memenuhi
32 Puskesmas Lurah Memenuhi Belum Memenuhi
Belum
33 Puskesmas Mayung Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
34 Puskesmas Mundu Belum Memenuhi
Memenuhi

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 26
35 Puskesmas Pabuaran Memenuhi Memenuhi
36 Puskesmas Palimanan Memenuhi Memenuhi
Belum
37 Puskesmas Pangenan Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
38 Puskesmas Pangkalan Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
39 Puskesmas Panguragan Belum Memenuhi
Memenuhi
40 Puskesmas Pasaleman Memenuhi Belum Memenuhi
Belum
41 Puskesmas Plered Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
42 Puskesmas Plumbon Belum Memenuhi
Memenuhi
43 Puskesmas Sedong Memenuhi Memenuhi
44 Puskesmas Sendang Memenuhi Belum Memenuhi
Belum
45 Puskesmas Sidamulya Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
46 Puskesmas Sindangjawa Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
47 Puskesmas Sindanglaut Belum Memenuhi
Memenuhi
48 Puskesmas Sumber Memenuhi Memenuhi
Belum
49 Puskesmas Suranenggala Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
50 Puskesmas Susukan Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
51 Puskesmas SusukanLebak Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
52 Puskesmas Talun Belum Memenuhi
Memenuhi
Belum
53 Puskesmas Tegalgubug Belum Memenuhi
Memenuhi
54 Puskesmas Pabedilan Memenuhi Belum Memenuhi
55 Puskesmas Waled Memenuhi Belum Memenuhi
Belum
56 Puskesmas Jamblang Belum Memenuhi
Memenuhi
57 Puskesmas Waruroyom Memenuhi Memenuhi
58 Puskesmas Watubelah Memenuhi Memenuhi
59 Puskesmas Winong Memenuhi Belum Memenuhi
Belum
60 Puskesmas Pamengkang
Memenuhi
Belum
61 Labkesda Belum Memenuhi
Memenuhi

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pemenuhan 5 jenis


tenaga kesehatan (Farmasi, Kesmas, Kesling, Gizi, ATLM) di Puskesmas masih
belum terpenuhi yaitu ada 43% (26 Puskesmas) yang sudah memenuhi dan
57% (34 Puskesmas). Sedangkan jika dilihat dari pemenuhan 9 jenis Tenaga

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 27
Kesehatan minimal yang sudah memenuhi baru mencapai 23,3%
(14 Puskesmas) dan yang belum 76,6 % (46 Puskesmas).
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa Kabupaten Cirebon
dalam hal pendistribusian SDMK masih belum merata oleh karena itu sangat
perlu adanya perencanaan SDMK, antara lain distribusi, redistribusi,
pemenuhan kebutuhan SDMK secara riil sesuai dengan beban kerja
organisasi, dan bahan perencanaan mutasi pegawai dari unit yang berlebihan
ke unit yang kekurangan.

2.4. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan

Tujuan pembangunan di Kabupaten Cirebon yang tercantum dalam


RPJMD Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon tahun 2014-2019 yang
berkaitan dengan kesehatan adalah “ Mewujudkan pembangunan manusia
yang berkualitas dan sejahtera”. Indikator kinerja tujuan pembangunan
tersebut berupa Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Adapun Kinerja
pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2014-2019 yang
mendukung terhadap tujuan tersebut adalah Angka Harapan Hidup, Rasio
kematian bayi, Rasio kematian ibu, Persentase Balita Gizi Buruk, Cakupan
pelayanan kesehatan terhadap penduduk miskin pada pelayanan kesehatan
dasar, Rasio Puskesmas, Poliklinik, Puskesmas Pembantu (Pustu) per satuan
penduduk, Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk, Rasio dokter per satuan
penduduk, rasio paramedis per satuan penduduk, Persentase penduduk yang
menjadi peserta jaminan kesehatan, dan jumlah Posyandu Purnama.

2.4.1. Angka Harapan Hidup


Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan salah satu indikator derajat
kesehatan yang digunakan sebagai salah satu dasar penghitugan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Angka Harapan Hidup (AHH) memberikan
gambaran probabilitas umur maksimal yang dapat dicapai seorang bayi baru
lahir. Indikator ini dipandang dapat menggambarkan taraf hidup suatu
bangsa, sehingga dijadikan salah satu indikator untuk mengevaluasi kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya
dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Peningkatan Angka
Harapan Hidup menunjukkan adanya peningkatan kehidupan dan
kesejahteraan penduduk serta meningkatnya derajat kesehatan suatu
bangsa.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 28
Untuk dapat meningkatkan Umur Harapan Hidup bukan saja
diperlukan program pembangunan kesehatan namun diperlukan juga progam
sosial lainnya seperti program pemberantasan kemiskinan, perbalikan
kualitas lingkungan hidup, kecukupan pangan dan gizi, serta pendidikan.
Indikator Angka Harapan Hidup tidak bisa didapatkan dari sistem pencatatan
pelaporan rutin, tetapi melalui estimasi berdasarkan data primer hasil survey
atau sensus yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Angka Harapan Hidup Kabupaten Cirebon tahun 2018 mencapai 71,66.


AHH cenderung mengalami kenaikan dari tahun 2014 sebesar 71,28 hingga
mencapai 71,66 pada tahun 2018. Kecenderungan peningkatan Angka
Harapan Hidup (AHH) dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 2.2
Angka Harapan Hidup Kabupaten Cirebon dan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2013-2018
71.7 71.66

71.6
71.49
71.5
71.43
71.38
71.4
71.28
71.3 71.25

71.2

71.1

71
2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kab. Cirebon

Sumber : BPS Jawa Barat 2017 (dalam Profil Kesehatan Jawa Barat).

Bila dibandingkan dengan target AHH pada RPJMD 2018 maka pada
tahun 2018 AHH Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan sebesar 5,28
poin dari target 66,38.

Peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan indikator penting


dalam mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan. Pemerintah beserta
jajarannya harus lebih bekerja keras untuk meningkatkan Angka Harapan
Hidup masyarakatnya.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 29
2.4.2. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah
Angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap
1000 Kelahiran Hidup (KH) pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga
sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun
(dinyatakan dengan per seribu kelahiran hidup). Selain itu Angka Kematian
Bayi juga mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat,
karena bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan
tempat orangtua si bayi tinggal dan sangat erat kaitannya dengan status sosial
orang tua si bayi. Kemajuan yang dicapai dalam bidang pencegahan dan
pemberantasan berbagai penyakit penyebab kematian akan tercermin secara
jelas dengan menurunnya tingkat AKB. Dengan demikian angka kematian
bayi merupakan tolok ukur yang sensitif dari semua upaya intervensi yang
dilakukan oleh pemerintah, khususnya di bidang kesehatan terutama yang
berhubungan dengan bayi baru lahir perinatal dan neonatal. Pada Rencana
Aksi Daerah (RAD) Sustainable Development Goals (SDG’s) pada tahun 2030
mengakhiri kematian bayi yang dapat dicegah, menurunkan angka kematian
neonatal hingga 12/1000 KH. Berdasarkan SDKI tahun 2017, angka
kematian bayi sebesar 15/1000 KH. Angka tersebut menurun bila
dibandingkan dengan hasil SDKI 2012 sebesar 20/1000 KH.
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun
2017 terdapat 3.077 bayi meninggal, meningkat 5 orang dibandingkan tahun
2016 sebesar 3.072 kematian bayi. Proporsi Kematian Bayi pada tahun 2017
di Jawa Barat sebesar 3,4/1.000 KH, menurun 0,53 point dibanding tahun
2016 sebesar 3,93/1.000KH. Dari kematian bayi sebesar 3,4/1.000 KH,
terdapat angka kematian neonatal (bayi berumur 0-28 hari) sebesar 3,1/1.000
KH atau 84,63% kematian bayi berasal dari bayi usia 0-28 hari, dengan
demikian disarankan dalam penanganan AKB lebih difokuskan pada Bayi
Baru Lahir. Angka Kematian Bayi sebesar 3,4/1.000 KH sudah melampaui
target MDGs yang pada tahun 2015 harus sudah mencapai 17/1.000 KH.
Angka Kematian Bayi tertinggi ada di Kota Banjar sebanyak 13,07/1.000 KH,
sedangkan yang terendah di Kota Tasikmalaya sebesar 0,58/1.000 KH.
Kematian Bayi di Kabupaten Cirebon pada tahun 2017 sebesar
3,9/1.000 KH masih berada di atas rata-rata Jawa Barat.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 30
Tabel 2.6
Jumlah Kematian Bayi, Lahir Hidup dan Angka Kematian Bayi
Tahun 2014-2018

Jumlah 2014 2015 2016 2017 2018


Kematian Bayi 206 210 209 185 142
Kelahiran Hidup 47.732 47.533 47.115 46.423 47.771
Kematian Bayi
4,32 4,40 4,43 3.98 2,97
Per1000 KH

Berdasarkan laporan Puskesmas, sejak 2014 - 2018 jumlah kematian


bayi di Kabupaten Cirebon cenderung menurun setiap tahunnya, jika dilihat
penurunan dari tahun 2014 sangat signifikan yaitu turun sebanyak 64 kasus
kematian dari jumlah kematian 206 pada tahun 2014, meskipun pada tahun
2015 sempat mengalami kenaikan jumlah kematian bayi, namun berhasil
turun pada tahun berikutnya. Kematian bayi tahun 2018 dilaporkan
sebanyak 142 kematian, dengan penyebab kematian bayi masih di didominasi
oleh kasus Asfiksia dan BBLR. Perhitungan ratio kematian bayi dengan cara
membandingkan kematian bayi dengan jumlah bayi lahir hidup, pada tahun
2014 sebesar 4,32 /1000 KH turun menjadi 2,97/1000 KH pada tahun 2018
atau terjadi penurunan sebesar 1,35 point.
Upaya-upaya yang sudah dilaksanakan adalah peningkatan kapasitas
tenaga kesehatan melalui tatalaksana BBLR dan asfiksia, konsultatif dokter
spesialis anak ke Puskesmas mampu PONED, penguatan pelayanan MTBS
dan SDIDTK, mengoptimalkan tim penanggulangan komplikasi dari mulai
tingkat desa, tingkat Puskesmas dan tingkat kecamatan, melaksanakan
supervisi fasilitatif setiap 6 bulan, motivator KIA, Forum masyarakat madani,
perbaikan sistem rujukan dengan call center Si Ceria, meningkatnya
kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Jampersal.

2.4.3. Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan representatif nasional dan
merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat. Pada Rencana
Aksi Daerah (RAD) Sustainable Development Goals (SDG’s) pada tahun 2030
mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000
Kelahiran Hidup. Berdasarkan SDKI survey terakhir tahun 2017 AKI
Indonesia sebesar 359 100.000 KH. Angka ini melonjak bila dibandingkan
hasil SDKI 2012 yang hanya per 228 per 100.000 KH. Sementara target

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 31
Millenium Development Goals (MDGs) menargetkan AKI tahun 2015 sebesar
102 per 100.000 KH. Angka Kematian Ibu di Jawa Barat tahun 2017 yang
dilaporkan pada profil kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017 sebesar
76,03 per 100.000 KH, jika dibandingkan dengan proporsi AKI tahun 2017
yang ditargetkan, maka AKI di Provinsi Jawa Barat sudah berada di bawah
target nasional (MDGs) tahun 2015. Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten
/Kota di Jawa Barat tahun 2017 jumlah kematian ibu (maternal) yang
terlaporkan sebanyak 696 orang (76,03/100.000 KH), jumlah ini mengalami
penurunan dibanding tahun 2016, kematian ibu sebanyak 799 orang. Angka
Kematian Ibu tertinggi di Kabupaten Karawang (131,4/100.000 KH) dan
terendah di Kota Bekasi (23,4/100.000 KH).
Berdasarkan pelaporan Puskesmas jumlah kematian ibu maternal (ibu
hamil, melahirkan dan ibu nifas) di Kabupaten Cirebon sangat fluktuatif,
berikut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.7
Jumlah Kematian Ibu Maternal dan Kelahiran Hidup
di Kabupaten Cirebon

Tahun 2014 2015 2016 2017 2018


Jumlah Kematian Ibu 49 53 47 39 35
Jumlah Kelahiran Hidup 47.732 47.533 47.115 46.423 47.771
Angka Kematian Ibu (AKI) 102,7 111,5 9,8 4,0 73,3

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2015 mengalami


peningkatan angka kematian ibu, tapi secara umum/keseluruhan dari tahun
2014 s/d tahun 2018 angka kematian ibu menurun secara signifikan yaitu
102,7 per 100.000 KH pada tahun 2014 menurun menjadi 73,3 per 100.000
KH pada tahun 2018.
Penyebab kematian ibu pada tahun 2018 yang tertinggi adalah
disebabkan Eklamsia 40%, kemudian diikuti oleh perdarahan sebesar 20%,
jantung 14%, Infeksi 3%, Diabetes Mellitus 3% dan sisanya lain-lain sebesar
20% yang terdiri dari Emboli air ketuban, Lupus, Oedem Paru, HIV dan
Pneumonia. Berdasarkan pendidikan ibu yang terbanyak adalah SMP 44%,
kemudian diikuti oleh pendidikan SMU 32%, SD 20% dan perguruan tinggi
4%. Bila dilihat umur ibu yang terbanyak adalah 20-34 tahun 71%, kemudian
diikuti umur > 35 tahun 20% dan < 20 tahun 9%. Sedangkan bila ditinjau

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 32
dari masa/ fasenya kematian ibu, yang terbesar yaitu kematian pada ibu nifas
(42,9%), kemudian ibu hamil (34,3%) dan ibu bersalin (22,9%).
Penyebab kematian ibu sudah mengalami pergeseran, dimana dulu
penyebab tertinggi selalu didominasi oleh perdarahan tetapi sekarang
didominasi oleh penyebab eklamsia/hipertensi dalam kehamilan, dapat
dilihat dari data di atas penyebab oleh eklamsia sebesar 40% dibandingkan
perdarahan yang hanya sebesar 20%. Pola pergeseran penyebab kematian ibu
ini menunjukkan adanya perbaikan baik sarana maupun prasarana, sistem
rujukan serta kesiapan/ketanggapan petugas kesehatan dalam penanganan
kasus perdarahan sehingga kasus perdarahan bisa tertolong. Adapun
fenomena meningkatnya kasus eklampsia/hipertensi dalam kehamilan
disebabkan antara lain dipicu oleh stres karena faktor ekonomi yang kurang,
tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan kurang (pendidikan ibu yang
meninggal rata-rata sekolah dasar) dan faktor pencetus terjadinya hipertensi
dalam kehamilan cukup tinggi (multipara).
Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) tersebut merupakan indikator
dari keberhasilan atas upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah
maupun masyarakat. Adapun upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah
salah satunya adalah peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui ANC
terpadu, Konsultatif Dokter spesialis kebidanan dan Anak. Serta pengawasan
yang rutin dan berkelanjutan terhadap sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan ibu dan bayi melalui penyeliaan fasilitatif rujukan, klinis dan
pembinaan sedulure PONED dan pelayanan Call Center “SICERIA”. Adapun
upaya yang dilakukan masyarakat adalah melalui keterlibatan masyarakat
dalam tim penanggulangan komplikasi kebidanan dan bayi baik di tingkat
kecamatan maupun desa, adanya forum Masyarakat Madani yang merupakan
dari unsur masyarakat.

2.4.4. Persentase Balita Gizi Buruk

Grafik 2.3
Jumlah Balita dengan Status Gizi Sangat Kurus Berdasarkan
0.2 Standar BB/TB di Kabupaten Cirebon Tahun 2014-2018
0.16 0.17
0.14 0.12 0.13
0.1

0
2014 2015 2016 2017 2018

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 33
Berdasarkan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB)
di Kabupaten Cirebon, trend balita sangat kurus sempat menurun dari tahun
2014 hingga 2016, kemudian terjadi peningkatan kembali pada 2017-2018
meskipun angkanya masih di bawah batas toleransi nasional sebesar <1%.
Hal ini merupakan ancaman terhadap peningkatan angka stunting, karena
apabila dibiarkan masalah kekurangan gizi akut akan menjadi kronis dan
menyebabkan stunting. Meskipun dalam 5 tahun terakhir terjadi penurunan
angka stunting menjadi 8,68% dari 181.532 balita ditimbang pada tahun
2018, tetapi dengan adanya peningkatan kasus balita sangat kurus dan bayi
dengan berat lahir rendah (BBLR) sebanyak 1.504 (3,15%) dari 47.771
kelahiran hidup) tidak menutup kemungkinan angka stunting meningkat
kembali.

2.4.5. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Puskesmas Pembantu persatuan penduduk

Dalam rangka meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan kepada


masyarakat, pada akhir tahun 2017 ada penambahan jumlah Puskesmas
yang semula 57 menjadi 60 Puskesmas, yaitu Puskesmas Kalimaro di
Kecamatan Gebang, Puskesmas Nanggela di Kecamatan Greged dan
Puskesmas Pamengkang di Kecamatan Mundu.

Berdasarkan jenis pelayanan, dari 60 Puskesmas tersebut terdapat 11


Puskesmas Rawat Inap dengan tempat tidur sebanyak 125 buah, dan 49
Puskesmas Non Rawat Inap, dari 60 Puskesmas tersebut ada 35 Puskesmas
mampu PONED, 71 Puskesmas Pembantu serta 61 unit Puskesmas Keliling.
Jumlah Klinik di Kabupaten Cirebon tahun 2018 sebanyak 65 klinik
yang terdiri dari 9 (13,84%) klinik utama milik swasta dan 58 (86,6%) klinik
pratama yang terdiri dari 1 klinik milik Polres Ciribon, 1 klinik milik Brimob
Den C, 1 klinik milik Kodim 0620 dan 55 klinik milik swasta.
Dengan bertambahnya jumlah klinik dan Puskesmas, pada tahun
2018 rasio Puskesmas sebesar 0,087 meningkat bila dibandingkan pada
tahun 2017 sebesar 0,079, meskipun masih jauh dari target yang diharapkan
Bila melihat dari lokasinya, dari 40 Kecamatan semua sudah memiliki
Puskesmas, bahkan ada beberapa Kecamatan yang memiliki 2 Puskesmas.
Sementara penyebaran klinik kesehatan di Kabupaten Cirebon masih belum
merata yaitu dari 40 kecamatan di Kabupaten Cirebon baru 28 Kecamatan
yang memiliki klinik baik pratama maupun utama, terlihat dari data diatas

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 34
masih ada kecamatan yang belum mempunyai klinik kesehatan sebanyak 12
kecamatan, akan tetapi dari 28 Kecamatan tersebut ada yang berdekatan
jaraknya dengan Rumah Sakit Umum Daerah ataupun Puskesmas Rawat
Inap yang buka 24 jam, sehingga pelayanan kesehatan tetap dapat dilayani
oleh tenaga kesehatan.

2.4.6. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk

Tahun 2018 terdapat 11 Rumah Sakit di Kabupaten Cirebon terdiri


dari:
1. Rumah Sakit Pemerintah : RSUD Arjawinangun (BLUD kelas B) dan RSUD
Waled (BLUD kelas B);
2. Rumah Sakit Swasta : RS Mitra Plumbon (kelas B), RS Pertamina Cirebon
(kelas C), RS Sumber Waras (kelas B), RS Permata (kelas B), RS Universitas
Muhammadiyah Cirebon (kelas C) dan RS Sumber Hurip (kelas D);
3. Rumah Sakit Khusus : RS Paru Provinsi Jawa Barat (kelas B), RS Khusus
Jantung Hasna Medika (kelas B) , RSIA Khalisah (kelas C).
Rasio Rumah sakit dari tahun 2016 hingga 2018 tidak mengalami
peningkatan, masih sebesar 0.005. Bila melihat dari standar bahwa 1 rumah
sakit melayani untuk 100.000 penduduk, maka dengan jumlah penduduk
sebesar 2.162.576 jiwa seharusnya Kabupaten Cirebon memiliki 21 Rumah
sakit, sementara hingga tahun 2018, Kabupaten Cirebon baru memiliki 11
Rumah sakit baik pemerintah maupun swasta.
Akan tetapi bila dilihat dari Rasio jumlah TT, Rasio jumlah TT (Tempat
Tidur) Rumah Sakit dibanding jumlah penduduk idealnya adalah 1 : 1000.
Pada tahun 2018 rasio jumlah TT rumah sakit dibanding jumlah penduduk
1.895 : 2.162.576 atau sebesar 1 : 1.141 artinya bahwa setiap 1 TT rumah
sakit yang tersedia untuk 1.141 penduduk. Bila dibandingkan dengan jumlah
penduduk pada tahun 2018 seharusnya jumlah TT rumah sakit di Kabupaten
Cirebon sebesar 2.163 TT, sedangkan jumlah TT tahun 2018 sebesar 1.895
TT berarti masih ada kekurangan TT rumah sakit di Kabupaten Cirebon
sebesar 268 TT.
Sebaran Rumah Sakit di Kabupaten Cirebon dan distribusi berdasarkan
kelas RS belum merata. RS di wilayah barat dan tengah lebih banyak
dibandingkan wilayah timur. RS kelas B lebih banyak dibandingkan RS kelas
C dan D. Sedangkan sistem rujukan di era JKN dilaksanakan berjenjang

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 35
berdasarkan kelas RS. Berbagai faktor tersebut dapat menyebabkan
timbulnya permasalahan dalam pelayanan rujukan di Kabupaten Cirebon
sehingga diupayakan sistem regionalisasi rujukan yang seoptimal mungkin
untuk memenuhi pelayanan rujukan bagi masyarakat.

2.4.7. Rasio dokter per satuan penduduk

Dari data profil kesehatan 2018, didapat jumlah dokter yang bekerja di
Puskesmas dan Rumah sakit baik pemerintahan maupun swasta di
Kabupaten Cirebon sebanyak 633 dokter, dengan jumlah penduduk
2.162.576 jiwa maka diperoleh rasio dokter sebesar 0,29, meningkat bila
dibandingkan rasio dokter pada tahun 2017 sebesar 0,26. Sementara bila
melihat Standar ketenagaan Puskesmas sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 tahun 2014, jumlah dokter Puskesmas rawat inap
minimal dua dokter sedangkan non rawat inap minimal 1 dokter. Di
Kabupaten Cirebon pada tahun 2018 terdapat dokter di Puskesmas sebanyak
101 dokter yang tersebar di 60 Puskesmas.

2.4.8. Rasio Paramedis per Satuan Penduduk


Tenaga paramedis terdiri dari perawat baik perawat umum maupun
perawat gigi dan bidan. Di Kabupaten Cirebon pada tahun 2018 terdapat
4.295 tenaga paramedis yang tersebar di Puskesmas dan Rumah Sakit baik
pemerintahan maupun swasta. Dengan jumlah penduduk sebanyak
2.162.576 jiwa maka diperoleh rasio tenaga paramedis sebesar 1,99
meningkat bila dibandingkan rasio paramedis pada tahun 2017 sebesar 1,77.

2.4.9. Cakupan penduduk yang menjadi peserta jaminan kesehatan

Jenis Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional di Kabupaten Cirebon


meliputi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang terdiri dari PBI Pusat dan
PBI Daerah, Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Peserta Mandiri,
Peserta Penerima Upah (PPU) dan Peserta Bukan Pekerja (BP). Pada tahun
2018 Penduduk Kabupaten Cirebon yang telah menjadi Peserta Jaminan
Kesehatan Nasional sebanyak 2.017.854 jiwa yang terdiri dari berbagai
segmen kepesertaan. Adapun rinciannya dari masing-masing jenis
kepesertaan adalah sebagai berikut :

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 36
Tabel 2.8
Jenis Kepesertaan BPJS tahun 2018

NO. JENIS KEPESERTAAN JUMLAH JIWA (%)

1. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 1.182.443 56,30

2. Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD 304.649 14,51

3. Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) 173.786 8,28

4. Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) 331.388 15,78

5. Peserta Bukan Pekerja (BP) 25.588 1,22

JUMLAH 2.017.854 96,08

Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Cirebon


sebanyak 2.162.576 jiwa, (Sumber data dari Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, Tahun 2018) maka persentase jumlah penduduk yang telah
menjadi peserta JKN adalah sebesar 93,30% dengan kata lain Kabupaten
Cirebon belum mencapai Universal Health Coverage (UHC) Kepesertaan JKN,
karena angka minimal pencapaian UHC pada suatu wilayah kabupaten
adalah apabila dari total jumlah penduduknya yang sudah menjadi peserta
JKN minimal 95%.

2.4.10. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dari


tahun 2015-2018 telah mencapai target yaitu sebesar 100% artinya seluruh
masyarakat miskin yang memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
terlayani. Jumlah masyarakat miskin yang terlayani yang mendapatkan PBI
(Penerima Bantuan Iuran) dari pemerintah daerah dari tahun 2016 hingga
akhir tahun 2018 mengalami peningkatan yang cukup besar, dari 61.681
orang pada tahun 2016 meningkat menjadi 304.644 orang pada tahun 2018.
Khusus untuk jumlah kepesertaan yang dijamin melalui anggaran APBD
I Provinsi Jawa Barat dan APBD II Kabupaten Cirebon secara bertahap setiap
tahun akan ditingkatkan jumlah kepesertaannya, upaya ini dilakukan dalam
rangka untuk mencapai UHC 100%, Adapun trend peningkatan jumlah
peserta BPJS Kesehatan setiap tahunnya yang dimulai dari tahun 2016
sampai dengan tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 37
Grafik 2.4
Trend Peningkatan Jumlah Peserta PBI Daerah Tahun 2016-2018

350,000
300,000 304,649
250,000
200,000 213,645
184,934
150,000
100,000 112,679 JUMLAH…
50,000 61,681 63,404
0
Des-2016 Jan-17 Mei-2017 Sep-17 Des-2017 Des-2018

Berdasarkan angka capaian UHC pada tahun 2018, maka masih


terdapat jumlah penduduk yang belum mendapatkan jaminan kesehatan
yaitu sebanyak 6,70% walaupun dari angka ini tidak semua penduduk
berkatagori miskin dan tidak mampu. Selanjutnya dari jumlah penduduk
yang berkatagori miskin dan tidak mampu tersebut yang belum memiliki
jaminan pelayanan kesehatan diberikan kesempatan untuk mendapatkan
jaminan pelayanan kesehatan dengan menggunakan Surat Keterangan Tidak
Mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh Kepala Desa setempat.
Pada tabel dibawah ini dapat kami gambarkan pelayanan pasien
Jamkesda dengan menggunakan SKTM dari Tahun 2016 sampai dengan
tahun 2018 yang dirinci berdasarkan tempat pelayanan kesehatan, jumlah
pasien dan jumlah anggaran yang dipergunakan untuk membayar biaya klaim
pelayanan kesehatan di masing-masing jenis sarana pelayanan kesehatan.
Adapun rinciannya untuk masing-masing sarana pelayanan adalah
sebagai berikut :

Tabel 2.9
Rekapitulasi Pelayanan Pasien Jamkesda Dengan Menggunakan SKTM
Di Sarana Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas
Periode Tahun 2016 - 2018

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018


Tempat
Jumlah
No Pelayanan Jumlah Jumlah Dana Jumlah
Pasien Jumlah Dana Jumlah Dana
Pasien Pasien
1 Rumah Sakit 957 3,947,551,724 8824
3 3,833,405,200 1,885 10,644,619,097
Pusk.Perawatan
2 214 19,434,000 774
dan PONED 4,860,000 47 23,999,500
Jumlah 1,171 3,966,985,724 8898 3,838,265,200 1,932 10,668,618,597

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 38
Dari tabel di atas, dapat terlihat adanya peningkatan jumlah anggaran
yang cukup signifikan pada pelayanan pasien SKTM di tahun 2018 dengan
jumlah klaim sebanyak Rp. 10.668.618.597,- (Sepuluh milyar enam ratus
enam puluh delapan juta enam ratus delapan belas ribu lima ratus sembilan
puluh tujuh rupiah).
Selain pelayanan SKTM untuk kasus-kasus penyakit pada umumnya,
Kabupaten Cirebon juga mendapatkan anggaran yang bersumber dari Dana
Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik untuk pelayanan kesehatan bagi Ibu Hamil,
Ibu Melahirkan, Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir melalui Program Jaminan
Persalinan sejak tahun 2017 sampai dengan sekarang yang bertujuan untuk
meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin dan
ibu nifas serta bayi baru lahir ke fasilitas pelayanan kesehatan yang
kompeten, sehingga dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB).

2.4.11. Jumlah Posyandu Purnama

Pada tahun 2018 terdapat 2.618 Posyandu di Kabupaten Cirebon,


dengan strata Madya sebanyak 1.123 Posyandu (42,89%), strata Purnama
sebanyak 1.097 Posyandu (41,90%) dan strata Mandiri sebanyak 398
Posyandu (15,20%). Dari ketiga strata tersebut 57,10% termasuk katagori
Posyandu aktif. Posyandu aktif adalah posyandu yang dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali dengan rata-rata kehadiran kader sebanyak 5 orang
atau lebih, cakupan kelima program kegiatan utamanya lebih dari 50% dan
posyandu mampu menyelenggarakan program tambahan serta telah
memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh
masyarakat yang pesertanya 50% atau lebih berasal dari kepala keluarga yang
berdomisili di wilayah kerja posyandu.

2.5. Capaian Kinerja lainnya


2.5.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak serta KB
Upaya-upaya percepatan penurunan kematian ibu dan bayi yang telah
dilaksanakan sampai dengan tahun 2018 diharapkan dapat meningkatkan
kesehatan ibu dan anak sehingga berdampak pada menurunnya jumlah
kematian ibu dan bayi di Kabupaten Cirebon. Pelayanan antenatal bertujuan
mengantarkan agar ibu hamil dapat menjalani persalinan yang aman dan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 39
sehat, baik untuk ibunya maupun bayinya, mendeteksi dan mengantisipasi
secara dini kelainan kehamilan dan kelainan janin. Pelayanan kesehatan ibu
hamil (K1) di Kabupaten Cirebon tahun 2018 telah mencapai 106,6%. Pencapaian
pelayanan kesehatan ibu hamil K4 tahun 2018 sebesar 104%. Capaian ini
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 94,9%.
Upaya dan kegiatan yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan
cakupan tersebut diantaranya: kegiatan supervisi/Bintek Program kesehatan
ibu ke Puskesmas, kegiatan sweeping ibu hamil, kegiatan kelas ibu hamil,
penguatan program KIA bagi Praktek Bidan Mandiri (PBM), terbentuknya
Forum Masyarakat Madani (FMM) peduli KIBBLA, Tim Motivator KIA dan
POKJA penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir, kegiatan workshop ANC terpadu.
Pencapaian cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun
2018 sebesar 101,1% sudah mencapai target (91,5%). Bila dilihat trendnya
dari tahun 2017 hingga tahun 2018 trendnya mengalami peningkatan sebesar
7,5%. Meskipun persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai target tetapi
persalinannya masih ada yang ditolong oleh dukun paraji sebanyak 9 ibu
bersalin. Capaian cakupan kunjungan nifas pada tahun 2018 untuk KF3
sebesar 100% sudah mencapai target (91,5%). Bila dilihat trendnya dari tahun
2017 ke tahun 2018 trendnya mengalami peningkatan sebesar 6,8%.
Upaya dan kegiatan yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan
cakupan tersebut diantaranya adanya kemitraan antara bidan dan paraji,
adanya Puskesmas Mampu PONED sebanyak 35 PONED dapat meningkatkan
akses pelayanan yang dekat, Supervisi konsultatif oleh SPOG ke Puskesmas
mampu PONED, kegiatan kelas ibu hamil, peserta BPJS bisa mendapatkan
pertolongan persalinan selain di rumah sakit tetapi bisa juga di PBM,
Pemanfaatan buku KIA, terbentuknya tim komplikasi kebidanan dan bayi
tingkat Puskesmas dan Kecamatan.
Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) merupakan satu intervensi
untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu selama proses kehamilan.
Sebaiknya ibu hamil mulai mengkonsumsi TTD sejak konsepsi sampai akhir
trimester III. Indikator ini sebagai evaluasi kinerja apakah TTD sudah
diberikan kepada seluruh sasaran. Dan targetnya untuk 2018 adalah sebesar
97,5%. Dari 50.176 ibu hamil pada 2018 sebanyak 50.147 ibu hamil (99,94%)
sudah mendapatkan TTD sebanyak 90 tablet dan meningkat jika
dibandingkan tahun sebelumnya.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 40
Dari 6.314 bumil KEK yang ditemukan pada tahun 2018, baru 4.437
(70,27%) bumil KEK yang mendapatkan PMT baik dari APBD, BOK, maupun
APBN. Bila dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2017 ada peningkatan
jumlah ibu hamil KEK yang diberi PMT.
Pemberian TTD pada remaja putri usia 12-18 tahun sebagai upaya
pencegahan anemia sejak dini. Pemberian TTD rematri yang diikuti KIE gizi
dan kesehatan diharapkan akan memperbaiki masalah-masalah pada periode
berikutnya, termasuk masalah stunting. Dari 98.538 remaja putri pada tahun
2018 seluruhnya mendapatkan TTD remaja putri dan 60.374 (61,27%)
meminum TTD yang diberikan.
Ibu nifas membutuhkan vitamin A karena pada saat proses melahirkan
telah kehilangan sejumlah darah sehingga berisiko mengalami kekurangan
vitamin A. Pemberian vitamin A dapat membantu menurunkan angka
kematian pada ibu dan bayi, mengurangi penyakit infeksi pasca persalinan,
mempercepat proses pemulihan dan mencegah anemia. Sebanyak 48.641
(96,4% dari 50.460) ibu nifas mendapatkan kapsul vitamin A pada tahun
2018.
Pencapaian cakupan kontrasepsi CU/PUS atau KB Aktif pada tahun
2018 sebesar 78,1% sudah mencapai target (75%). Bila dilihat trendnya dari
tahun 2017 ke tahun 2018 trendnya mengalami penurunan sebesar 0,3%.
Sedangkan capaian cakupan KB Pasca Salin pada tahun 2018 sebesar 78,1%
belum mencapai target (100%) jadi masih ada kesenjangan sebesar 21,9%.
Bila dilihat trendnya dari tahun 2017 ke tahun 2018 trendnya mengalami
penurunan yang cukup signifikan sebesar 13,1%.
Pelayanan kesehatan bayi merupakan pelayanan kesehatan pada bayi
yang sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi
minimal 4 (empat) kali kunjungan selama periode 29 hari sampai dengan 11
bulan, yaitu satu kali umur 29 hari – 3 bulan, satu kali pada umur 3 – 6
bulan, satu kali umur 6 – 9 bulan dan satu kali umur 9 – 11 bulan. Cakupan
kunjungan Neonatal (KN1) tahun 2018 sudah mencapai target, bila dilihat
dari trendnya tahun 2017 ke 2018 mengalami kenaikan sebesar 3,26.
Cakupan kunjungan Neonatal Lengkap (KN Lengkap) tahun 2018 sudah
mencapai target, bila dilihat dari trendnya tahun 2017 ke 2018 mengalami
kenaikan sebesar 4,18. Bila dilihat dari target SPM (KN Lengkap: 100%) belum
mencapai target. Pada tahun 2018 cakupan Kunjungan Bayi sudah melebihi

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 41
target, dari jumlah sasaran bayi 48.057 yang mendapatkan pelayanan
paripurna minimal 4 kali dalam setahun sesuai standar adalah sebanyak
49.038 bayi. Cakupan Kunjungan Bayi tahun 2017 sebesar 99,04% sedangkan
tahun 2018 sebesar 102,31% cenderung meningkat sebesar 3,27%.

2.5.2. Status Gizi Balita


1. Balita Underweight (sangat kurang dan kurang)
Grafik 2.5
Persentase Balita Underweight
(Sangat Kurang dan Kurang)
12 10.76
9.87
10 8.17

0
2016 2017 2018

Underweight (gizi sangat kurang dan kurang) merupakan masalah gizi


yang bersifat umum yang disebabkan karena masalah kronis maupun
akut. Data ini didapatkan dari hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB)
yang dilaksanakan pada bulan Agustus setiap tahunnya dan
menggunakan indeks BB/U. Target balita underweight adalah <9 % dari
balita ditimbang, jumlah balita ditimbang pada BPB 2018 adalah
181.532 balita dan sejumlah 14.829 balita (8,17%) underweight. Dari
grafik di atas, terlihat dalam 3 tahun terakhir terjadi penurunan jumlah
balita dengan status gizi kurang dan sangat kurang.

2. Balita Stunting (sangat pendek dan pendek)


Grafik 2.6
Persentase Balita Stunting
15 13.41
10.9
10 8.68

0
2016 2017 2018

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 42
Stunting merupakan masalah gizi yang bersifat kronis yang disebabkan
oleh banyak faktor baik dari masalah kesehatan maupun di luar
kesehatan dan berlangsung lama. Target balita stunting adalah < 9 %.
Terlihat adanya penurunan jumlah balita stunting di Kabupaten
Cirebon dalam 3 tahun terakhir, yaitu 13,41 % pada 2016, 10,9 %
tahun 2017 dan 8,68 % (15.765 balita) pada tahun 2018.

3. Balita Wasting (sangat kurus dan kurus)

Grafik 2.7
Persentase Balita Wasting
6 (Sangat Kurus dan Kurus)
4.78
5 4.29
4
3.1
3
2
1
0
2016 2017 2018

Wasting merupakan masalah gizi yang bersifat akut terutama


disebabkan oleh asupan yang kurang atau penyakit infeksi. Data ini
juga diperoleh dari hasil BPB dengan target < 5 %, dimana tahun 2018
sejumlah 3,1 % (5.632 balita) di Kabupaten Cirebon masuk kategori
wasting, terjadi penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2017.

2.5.3. Pencegahan Penyakit (Imunisasi)


Telah lama disadari bahwa penyakit dapat penghambat pembangunan.
Jika seseorang sakit, maka waktunya akan tersita untuk pengobatan dan
upaya penyembuhan, sehingga produktivitasnya tentu akan berkurang.
Upaya untuk membuat masyarakat sehat telah dilakukan, upaya
kuratif yang lebih menekankan pengobatan. Seperti diketahui banyaknya
kasus penyakit berdampak pada besarnya biaya, sehingga program lebih
diprioritaskan kepada langkah-langkah preventif (pencegahan) secara
bertahap, salah satunya adalah imunisasi yang tentu harus dibarengi dengan
penyuluhan dan sosialisasi yang masif pada masyarakat.
Ada beberapa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I),
di antaranya adalah tuberkolosis, hepatitis B, polio, difteri, tetanus, pertusis,
campak, diare akibat rotavirus, radang selaput otak akibat HiB atau

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 43
pneumokokus, dan masih banyak lagi. Untuk melindungi anak dari
kesakitan, kecacatan dan kematian PD3I ini diperlukan cakupan imunisasi
yang tinggi dan merata. Apabila cakupan imunisasi menurun, akan terjadi
kesenjangan dalam kekebalan komunitas dan berpotensi munculnya Kejadian
Luar Biasa (KLB) PD3I.
Cakupan imunisasi di Kabupaten Cirebon (2018) setiap antigen
mencapai target HB0 (93,93%), BCG (98,79%) DPT-Hb-Hib1 (99,62%), DPT-
Hb-Hib2 (98,89%) DPT-Hb-Hib3 (97,62%) Polio1 (98,31%), Polio2 (99,14%),
Polio3 (98,11%), Polio4 (96,92%), IPV (29,52%) dan Campak (97,12%).
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) mencapai 94,27%, namun distribusinya tidak
merata di wilayah Puskesmas.
Ukuran keberhasilan kegiatan imunisasi adalah Universal Child
Imunization (UCI), yaitu 95% dari seluruh desa/kelurahan di Kabupaten
Cirebon mencapai UCI, atau 90% dari seluruh bayi di desa/kelurahan
mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari HB0, BCG, DPT-HB-Hib
3 kali, Polio 4 kali dan Campak sebelum bayi berumur 1 tahun.

Grafik 2.8 Tren Pencapaian UCI Desa


Di Kabupaten Cirebon

Pencapaian UCI desa/ kelurahan tahun 2014-2018 belum mencapai


target. Hal ini disebabkan beberapa hal:
1. Kurangnya peran serta pada sebagian masyarakat;
2. Belum adanya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) peduli Imunisasi;
3. Sumber daya manusia, petugas Imunisasi di Puskesmas;
4. Ketersediaan vaksin dan logistik imunisasi dari Propinsi masih
terkendala / ada waktu kosong vaksin / logistik imunisasi;

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 44
5. Peranserta dan dukungan Lintas Sektoral (LS) dan fasilitas pelayanan
kesehatan swasta untuk Imunisasi, perlu lebih ditingkatkan;
6. Belum adanya regulasi pelayanan imunisasi dari pemerintah daerah;

2.5.4. Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap Puskesmas


Kunjungan di Puskesmas ke depan diharapkan merupakan kunjungan
sehat, sesuai dengan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, agar Puskesmas lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, namun tidak
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif yang komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu.
Pelayanan pengobatan (upaya kuratif) di Puskesmas dapat dilihat
berdasarkan jumlah kunjungan ke unit Balai Pengobatan Umum di
Puskesmas. Kunjungan Rawat Jalan di Pengobatan Umum (Poli Umum) tahun
2018 mencapai 1.879.401, mengalami kenaikan dari tahun 2017 yang
mencapai 1.622.594, kunjungan di Pengobatan Gigi 168.916, mengalami
kenaikan dari tahun 114.383 kali., kunjungan KIA 217.170 mengalami
penurunan dari tahun 2017 yang mencapai 173.906, kunjungan Poli KIA &
KB 272.241 mengalami kenaikan dari tahun 2017 yang mencapai 230.379
dan kunjungan lain-lain mencapai 188.817 (kunjungan sehat).
Kunjungan rawat inap di Puskesmas tahun 2018 sebanyak 10.715
dari 11 fasilitas Puskesmas dengan rawat inap. Jumlah ini mengalami
kenaikan dari tahun 2017 yang mencapai 8.889. Kunjungan Total di
Puskesmas mencapai 2.509.375 mengalami kenaikan yang cukup besar dari
tahun 2017 yang hanya mencapai 2.150.641 kunjungan.

Grafik 2.9
Jumlah Kunjungan Puskesmas di Kabupaten Cirebon
Tahun 2014-2018
3000
2500 2509
2200 2326
2000 2150
1763
1500
(dalam rubuan)
1000
500
0
2014 2015 2016 2017 2018

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 45
Pola penyakit berdasarkan kunjungan rawat jalan di Puskesmas dapat
tergambar dalam 10 (Sepuluh Besar Penyakit) di Puskesmas. Berikut adalah
sepuluh besar penyakit tersebut :
Tabel 2.10
10 Besar Penyakit di Puskesmas di Kabupaten Cirebon Tahun 2018

No Diagnosa Penyakit Jumlah %


1 Nasofaringitis Akuta (Common Cold) 71.837 12,14
2 Myalgia 37.026 9,68
3 Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas 29.904 9,18
Akut tidak Spesifik
4 Hipertensi Primer (esensial) 58.271 4,12
5 Gastroduodenitesis tidak spesifik 51.147 3,61
6 Dermatitis lain, tidak spesifik (eksema) 48.489 3,43
7 Faringitis Akuta 49.657 3,51
8 Diare dan Gastroenteritis 42.992 3,04
9 Konjungtivitis 28.293 2,00
10 Neuralgia dan Neuritis, tidak spesifik 18.191 1,29
penyakit lainnya 79.295 48,00
Total kasus 1.415.102

Penyakit Nasofaringitis akut, Myalgia dan ISPA tidak spesifik selalu


menempati urutan yang pertama. Myalgia didominasi oleh penduduk pra usila
dan usila. ISPA dominan pada kelompok umur bayi dan balita. Penyakit
Hipertensi belakangan ini selalu ada pada 10 besar penyakit dan didominasi
oleh golongan umur 40 tahun ke atas.

2.5.5. Upaya Kesehatan Pengembangan


Pada tahun 2018 terdapat 7.424 keluarga yang termasuk ke dalam
kategori rawan kesehatan. Target keluarga yang dibina pada tahun 2018
adalah 80%. Keluarga rawan yang dibina sejumlah 7.573 keluarga, sehingga
cakupan keluarga rawan kesehatan yang dibina pada tahun 2018 adalah
102%, dengan frekuensi kunjungan 5 kali sampai 6 kali kunjungan. Dari
7.573 keluarga yang dibina pencapaian kemandirian keluarga sudah cukup
baik yaitu sebanyak 5.741 keluarga (75.80%) mencapai Keluarga Mandiri III,
dan pencapaian Keluarga Mandiri IV yaitu 1.832 keluarga (24,1%). Hal ini
memperlihatkan bahwa sebenarnya sebagian keluarga yang dibina telah
mampu dan memiliki pengetahuan serta keterampilan untuk mengatasi
masalah kesehatan di keluarganya. Pembinaan dilakukan dengan sasaran
maternal sebanyak 2.314 keluarga (30,5%), sasaran anak risiko tinggi
sebanyak 1.078 keluarga (14,23%), kasus masalah gizi sebanyak 862 keluarga

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 46
(11,8%), kasus penyakit menular yang dibina 469 keluarga (6,19%), kasus
usia lanjut sebanyak 1421 keluarga (18,76%), dan kasus penyakit tidak
menular sebanyak 1.429 keluarga (18,86%). Ternyata kasus yang paling
banyak dilakukan pembinaan adalah kasus maternal. Hal ini seiring dengan
salah satu fokus pembangunan kesehatan yaitu menurunkan angka kematian
ibu dan bayi.
Hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas berupa pendataan
dan pembinaan Penyehat Tradisional (Hattra) diperoleh data sebanyak 1.890
penyehat tradisional yang sudah terdata terdiri dari 1.359 Hattra
keterampilan dan 531 Hattra ramuan. Adapun Hattra yang sudah dibina
sebanyak 1.027 Hattra atau sebesar 54,33%. Hanya saja kegiatan pembinaan
Hattra yang mempunyai tujuan akhir yaitu agar Hattra yang dibina mau
mengajukan pembuatan STPT (Surat Terdaftar Penyehat Tradisional) ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Cirebon masih sangat kurang. Saat ini jumlah Hattra
yang memiliki STPT tercatat baru 12 Hattra. Masih jauh dari target. Sampai
dengan tahun 2018 Puskesmas yang sudah memiliki tenaga terlatih
Pelayanan kesehatan tradisional baru 12 Puskesmas.
Kunjungan rawat jalan ke poliklinik gigi di Puskesmas pada tahun
2018 tertinggi pada Puskesmas Sindanglaut dan Puskesmas Sumber. Dengan
rata-rata kunjungan 2.376 di tiap Puskesmas. Total kunjungan rawat jalan
gigi adalah 135.434 atau sekitar 3,88% dari jumlah penduduk. Idealnya
kunjungan rawat jalan gigi adalah minimal 4% dari jumlah penduduk. Rasio
penambalan dan pencabutan baru mencapai 1:1 dari target 2:1. Kegiatan
UKGS yang berupa pemeriksaan dan pembinaan kesehatan gigi dan mulut
anak sekolah, hasilnya sudah 88,3% siswa kelas selektif (kelas 1,3,5) yang
diperiksa dan ada sekitar 32,86% siswa yang terdeteksi memerlukan
perawatan. Dari sejumlah siswa yang memerlukan perawatan, Puskesmas
baru mampu melayani penanganannya sebesar 39,9% saja.
Puskesmas saat ini sudah mampu menyediakan pelayanan
laboratorium sederhana. Seluruh Puskesmas sudah melaksanakan pelayanan
laboratorium sebagai penunjang pelayanan kesehatan maupun sebagai
penunjang program. Saat ini laboratorium Puskesmas sudah melayani sekitar
16,7% dari kunjungan rawat jalan di Puskesmas. Hal tersebut menunjukkan
bahwa jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium di Puskesmas belum
mencapai target yaitu 20% dari seluruh kunjungan rawat jalan di Puskesmas.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 47
Kegiatan Pembinaan Pelayanan di Pos UKK dimulai pada tahun 2016,
dimana pada tahun tersebut terbentuk Pos UKK sebanyak 9 pos UKK, pada
2017 meningkat menjadi 14 pos UKK dan hingga tahun 2018 sudah terbentuk
sebanyak 17 pos UKK, yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas, yaitu:
Astanalanggar 1 Pos, Ciperna 2 Pos, Dukupuntang 2 Pos, Gegesik 1 Pos,
Karangsari 5 Pos, Kedawung 1 Pos, Losari 2 Pos, Mayung 1 Pos, Pangkalan 2 Pos.
Pembentukan Pos UKK ini dilaksanakan di perusahaan-perusahaan
non formal yang ada di Kabupaten Cirebon oleh pihak perusahaan sendiri
yang difasilitasi oleh Puskesmas dengan melatih kader kader pos UKK dari
perusahaan terkait. Untuk mendukung kegiatan usaha kesehatan kerja maka
perlu dilaksanakan pendataan perusahaan - perusahaan non formal yang ada
di Kabupaten Cirebon yang akan melibatkan petugas kesehatan kerja yang
ada di seluruh Puskesmas di Kabupaten Cirebon.
Pada program kesehatan plah raga, tahun 2018 sebanyak 9.280 siswa
melaksanakan tes kebugaran bagi anak sekolah, dengan hasil yang kategori
baik sekali 2.784 siswa (30%), katagori Baik 5.104 siswa (55%), dan katagori
cukup 1.392 siswa (15%), sedangkan katagori Kurang 278 siswa (3%), dan
katagori Kurang sekali 185 siswa (2%). Untuk siswa dengan kategori Kurang
Sekali, sudah dilakukan koordinasi dengan lintas program terkait yaitu
dengan seksi Promkes dan KIA Gizi serta berkoordinasi dengan lintas sektor
terkait seperti Dinas Pendidikan.

Target penemuan mata yang menderita katarak baru mencapai 9.526


mata (44,37%) dari target 21.465. Sedangkan untuk penanganan katarak atau
dalam hal ini adalah operasi katarak dari 9.526 mata katarak baru 760 mata
yang tercatat sudah dilakukan operasi (7,97%). Hal ini disebabkan karena
tidak semua penderita katarak yang ditemukan itu dalam keadaan matur dan
dapat dilakukan tindakan operasi. Faktor kesehatan penderita katarak juga
mempengaruhi dapat atau tidak dilakukan tindakan operasi. Dan masih
banyak faktor yang menyebabkan angka penanganan katarak masih cukup
rendah.
Pada tahun 2016 – 2018 dilaksanakan kegiatan-kegiatan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dengan outputnya
adalah angka Indeks Keluarga Sehat (IKS). Sampai dengan tahun 2018 IKS
Kabupaten Cirebon hanya mencapai 0,168, masih jauh dari harapan yaitu

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 48
minimal 0,8. Masyarakat Kabupaten Cirebon baru 16,80% yang masuk
kategori keluarga sehat dengan penilaian indikator sebagai berikut :
1. Keluarga mengikuti program KB : 44,30%
2. Ibu bersalin di fasyankes : 88,10%
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap : 96,10%
4. Bayi mendapat ASI eksklusif : 87,16%
5. Balita mendapatkan pemantauan tumbuh kembang : 94,05%
6. Penderita TB paru mendapatkan pengobatan sesuai standar : 32,75%
7. Penderita hipertensi berobat secara teratur : 27,85%
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan : 14,10%
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok : 39,50%
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN : 50,39%
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih : 96,26%
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat : 93,11%

Secara Geografis Kabupaten Cirebon merupakan dari daerah


pegunungan dan daerah pantai utara memiliki 18 aliran sungai besar yang
bermuara di wilayah pantai. Dengan kondisi tersebut menjadikan setiap
kecamatan di Kabupaten Cirebon berpotensi mengalami bencana yang
memerlukan upaya penanggulangan. Kondisi ini diperparah dengan kurang
baiknya drainase, pendangkalan sungai, kerusakan tebing sungai dan lain-
lain. Potensi bencana di Kabupaten Cirebon berdasarkan penilaian analisis
risiko bencana adalah banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan
kedaruratan konflik sosial.
Selain kondisi alam, Kabupaten Cirebon juga memiliki jalan raya
pantura sepanjang 91 KM dan merupakan jalur yang sering dilalui oleh
kendaraan - kendaraan dari daerah - daerah di Pulau Jawa. Kabupaten
Cirebon juga memiliki jalur perlintasan kereta api sebidang sehingga banyak
jalan yang dilewati kereta api, yang tidak dijaga dan dilengkapi palang pintu
perlintasan kereta api yang berisiko menimbulkan kecelakaan. Dengan
kondisi tersebut membuat mobilitas kendaraan cukup tinggi ditambah lagi
pada situasi lebaran, natal dan tahun baru dimana ada tradisi mudik / balik
ke kampung halaman dan berpotensi terjadinya masalah kesehatan baik
kecelakaan, penularan penyakit, maupun masalah kesehatan lainnya.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 49
Situasi matra lainnya yang sering dihadapi adalah situasi khusus
kegiatan- kegiatan rutin Pemerintah Daerah, peringatan Hari Besar Nasional,
event olah raga, dan kegiatan lainnya dimana terjadi pengumpulan massa
yang berisiko timbulnya masalah kesehatan baik cedera maupun penyakit
yang akan ditimbulkan.
Untuk mengantisipasi dampak yang diakibatkan dari situasi di atas,
maka Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon telah melakukan upaya-upaya
kegiatan untuk menangani masalah kesehatan yang ditimbulkan antara lain
mendirikan pos – pos pelayanan kesehatan pada situasi bencana maupun
situasi lebaran, natal dan tahun baru, dan memberikan pelayanan P3K dan
Kegawatdaruratan pada situai khusus.

2.5.6. Akreditasi Puskesmas


Upaya peningkatan kinerja dan mutu pelayanan dilakukan melalui
kegiatan penilaian kinerja Puskesmas berdasarkan hasil kinerja masing -
masing program, akreditasi FKTP dan penilaian Puskesmas berprestasi.
Berdasarkan hasil verifikasi Puskesmas yang melihat kinerja pada tahun
sebelumnya didapatkan hasil Puskesmas berkinerja baik tahun 2015
sebanyak 22 Puskesmas, tahun 2016 sebanyak 30 Puskesmas, tahun 2017
sebanyak 34 Puskesmas dan di tahun 2018 terjadi penurunan menjadi 17
Puskesmas. Perlu dilakukan pembinaan terhadap pelaksana program
maupun penanggungjawab kegiatan agar dapat berkinerja baik sasuai
indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Jumlah FKTP yang terakreditasi sampai dengan 2018 sebanyak 48
Puskesmas dari 60 Puskesmas (80%) dengan rincian yang telah dilakukan
survei akreditasi pada tahun 2016 sebanyak 9 Puskesmas dengan hasil
terakreditasi Utama 1 (satu) Puskesmas, terakreditasi Madya 3 (tiga)
Puskesmas dan terakreditasi Dasar 5 (lima) Puskesmas. Pada survei tahun
2017 sebanyak 19 Puskesmas dengan hasil terakreditasi Utama 9 (sembilan)
Puskesmas, terakreditasi Madya 7 (tujuh) Puskesmas dan terakreditasi Dasar
3 (tiga) Puskesmas. Pada tahun 2018 terjadi peningkatan pencapaian status
akreditasi yaitu dari 20 Puskesmas yang dilakukan survei ada 2(dua)
Puskesmas terakreditasi Paripurna, 6 (enam) Puskesmas terakreditasi Utama,
dan 12 (duabelas) Puskesmas terakreditasi Madya.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 50
Jumlah klinik pratama sampai dengan tahun 2018 sebanyak 58 klinik
pratama sedangkan tempat praktek dokter umum dan tempat praktek dokter
gigi ada 54 tempat praktek yang semuanya belum terakreditasi.
Penilaian Puskesmas berprestasi pada tahun 2015 dilakukan
penilaian tingkat Provinsi Jawa Barat dengan hasil Juara 2 kategori
Puskesmas Perdesaan yaitu Puskesmas Beber, sedangkan tahun 2017
penilaian tingkat Provinsi Jawa Barat mencapai Juara Harapan 1 kategori
Puskesmas Perdesaan yang diperoleh Puskesmas Gebang.

2.5.7. Call Center Si Ceria


Call Center SICERIA (Sistem Informasi Cirebon Eman Rakyat, Ibu lan
Anak) dibentuk sebagai sarana call center rujukan khususnya
kegawatdaruratan terutama kasus maternal neonatal, yang sudah berjalan
sejak akhir tahun 2015. Call Center SICERIA untuk menyelenggarakan
pelayanan informasi kesehatan dalam memfasilitasi rujukan ke Rumah Sakit
terutama kegawatdaruratan selama 24 jam dan pengolahan data rujukan
melalui call center. Perkembangan selanjutnya tidak hanya pada
kegawatdaruratan meternal neonatal, tetapi pada kasus kegawatdaruratan
umum lainnya. Capaian kinerja Call Center SICERIA tahun 2018 dalam
memfasilitasi rujukan rata-rata per bulan melayani 600 kasus rujukan.
Tenaga di Call Center SI CERIA terdiri dari 10 tenaga operator dan 1
tenaga pengelola analisa data dengan kualifikasi tenaga kesehatan
(Perawat/Bidan ) serta 1 tenaga IT dengan kualifikasi sarjana komputer.
Pada tahun 2019, Call Center SICERIA akan dikembangkan sebagai
layanan emergensi yaitu layanan PSC (Public Safety Center). PSC adalah pusat
pelayanan yang memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal-hal
kegawatdaruratan yang merupakan ujung tombak pelayanan untuk
mendapatkan respon cepat. PSC 119 merupakan Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang terintegrasi dan melibatkan berbagai
pihak, dengan menggunakan kode akses telekomunikasi 119, yang pusat
komando nasional tersebut berkedudukan di Kementerian Kesehatan.
Penyelenggaraan SPGDT melalui PSC ini terdiri atas sistem komunikasi gawat
darurat, sistem penanganan korban/pasien gawat darurat dan sistem
transportasi gawat darurat.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 51
2.5.8. Penyehatan Lingkungan dan Pola Hidup Bersih dan Sehat
Cakupan Rumah Sehat di Kabupaten Cirebon pada tahun 2018 baru
mencapai 69.95 % dari 477.672 rumah yang ada atau sekitar 334.128 rumah
yang memenuhi syarat kesehatan, mengalami kenaikan dari tahun 2016 yaitu
67.05 % (318.930 rumah) dan capaian tahun 2017 yakni 68,05 % atau
kurang lebih 323.669 rumah. Bila dilihat dari target rumah sehat tahun 2018
sudah memenuhi target yakni 60%. Artinya dapat disimpulkan bahwa kondisi
ini menunjukan adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya
rumah sehat. Meskipun bila dilihat cakupan rumah sehat selama kurun
waktu 2016-2018 mengalami kenaikan, akan tetapi bila melihat dari total
rumah yang ada di Kabupaten Cirebon masih ada 143.544 rumah yang belum
memenuhi syarat kesehatan.
Dalam rangka mendukung proses percepatan Kabupaten Cirebon
sebagai Kabupaten ODF, maka Dinas Kesehatan perlu berkoordinasi dan
bekerjasama dengan SKPD / sektor lain dalam melaksanakan program dan
kegiatannya.
Hasil Laporan STBM Smart tahun 2018 diperoleh data KK yang mendapat
akses Jamban sehat baru mencapai 86,34% dari 630.524 KK yang ada atau
sekitar 544.394 KK. Ini artinya masih ada 13,66% masyarakat yang masih
Buang Air besar sembarangan. Sementara target universal akses seharusnya
berada di tahun 2019, yaitu seluruh KK yang ada harus sudah mendapatkan
akses terhadap sanitasi atau jamban keluarga yang sehat baik jamban
keluarga yang layak maupun jamban keluarga yang aman.
Jumlah KK mendapat akses air bersih pada tahun 2018 adalah
82,99% dari 630.524 KK, sekitar 523.271 KK sudah mendapatkan akses
terhadap air bersih baik yang bersumber dari PDAM, sumur gali, sumur
pompa atau sumur bor atau sumber sarana air bersih lainnya, akses ini
meningkat 0,33% di bandingkan tahun 2017 sebesar 82,66% atau hanya
sekitar 521.202 KK yang mendapat akses Air Bersih. Namun capaian tahun
2018 masih jauh dari target universal Acces di mana seharusnya semua
penduduk (100%) mendapat akses air bersih di tahun 2019.
Beberapa kendala yang dihadapi oleh Kabupaten Cirebon adalah
masih belum meratanya pelayanan yang diselenggarakan oleh Perusahaan
Daerah Air Minum ke seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Cirebon,
beberapa wilayah mempunyai karakteristrik rasa airnya asin atau minimal

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 52
payau, disamping itu ada beberapa daerah yang memang daerah tersebut
setelah di survei menggunakan alat geolistrik memang daerah tersebut tidak
mengandung air tanah atau kalau adapun sangat minim.
Meskipun mengalami peningkatan yang cukup signifikan apabila
dibandingkan capaian di tahun 2017 yang hanya 87 desa klaim ODF dan
hanya 33 Desa yang berhasil diverifikasi. Kondisi desa ODF di Kabupaten
Cirebon tahun 2018 adalah 120 desa yang berhasil diverifikasi dari 424 desa
dan kelurahan yang ada (28,30%). Tentunya masih banyak yang perlu
dibenahi dalam hal percepatan meng-ODF-kan Kabupaten Cirebon, dan itu
tidak bisa hanya oleh Dinas Kesehatan saja. Harus ada dukungan dari
instansi-instansi lain yang terkait seperti Bappelitbangda, BPMPD, Dinas
Pemukiman dan Perumahan dan dari pihak pemerintahan desa juga harus
lebih memperhatikan lagi terkait masalah perilaku BAB sembarangan ini.

Pada tahun 2018 pemeriksaan kesehatan TTU meliputi hotel yang


dilakukan pada 12 buah hotel berbintang dan 8 hotel non bintang. Hasil
pemeriksaan menunjukkan bahwa 100% hotel berbintang termasuk dalam
kategori memenuhi syarat kesehatan, sedangkan hotel non bintang 94,4%
termasuk dalam kategori sehat. Di samping pemeriksaan terhadap hotel
tersebut, juga dilaksanakan pembinaan terhadap institusi lainnya meliputi
sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah dan perkantoran.
Pembinaan pada sarana kesehatan yang meliputi sarana Puskesmas,
Puskesmas Pembantu beserta jejaringnya sudah dilaksanakan secara rutin
(100%). Secara keseluruhan di Kabupaten Cirebon terdapat sarana ibadah
5.782, yang diperiksa 4.153 (84%) yang memenuhi syarat kesehatan.

Penyehatan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) tahun 2017 di


Kabupaten Cirebon terdapat tempat 8.702 pengolahan makanan yang
memenuhi syarat kesehatan terdiri dari jasa boga sebanyak 53 buah, rumah
makanan/restoran sebanyak 201 buah, depot air minum sebanyak 681 buah,
dan makanan jajanan sebanyak 3.606 buah dengan hasil pemeriksaan 4.574
buah (52,6%) memenuhi syarat hiegine sanitasi. TPM yang tidak memenuhi
syarat sebanyak 4.131 TPM (47,5%) dari seluruh TPM yang ada dilanjutkan
dengan pembinaan.
Pada tahun 2018 di Kabupaten Cirebon ada sebanyak 8.532 Tempat
Pengolahan Makanan (TPM), dan yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 53
4.829 (56,60%), jasa boga ada sebanyak 76 sarana, yang diperiksa 44 sarana
dan yang memenuhi syarat kesehatan 40 sarana (90,91%), rumah makan ada
sebanyak 1.135, yang diperiksa 781 dan yang memenuhi syarat kesehatan
456 (58,38%), depot air minum ada 812 sarana, yang diperiksa 661 dan yang
memenuhi syarat 580 (87,7%).
Rumah tangga yang dipantau dalam penilaian PBHS rumah tangga
dari tahun 2016 sampai tahun 2018 mengalami kenaikan, dari 324.116 RT
menjadi 407.510 RT yang dipantau. Sementara persentase rumah tangga yang
ber PHBS juga mengalami kenaikan dari 56,03% pada tahun 2016 naik
menjadi 58,53% pada tahun 2017 dan tahun 2018 menjadi 62,08%. Namun
begitu capaian tersebut belum memenuhi target yang telah ditetapkan dalam
Renstra Dinkes Kabupaten Cirebon Tahun 2014-2019 yaitu sebesar 63,50%
(ada kesenjangan sekitar 1,42%).
Dari 10 indikator PHBS yang dipantau, hampir semua indikator
mengalami kenaikan, sementara indikator ASI ekslusif dan tidak merokok di
dalam rumah capaiannya paling rendah. Rumah Tangga yang memiliki bayi
satu tahun dan memberikan ASI eklusif sampai dengan anaknya berumur 6
bulan adalah 44,93%. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan
capaian tahun lalu sebesar 44,37%. Sementara rumah tangga yang anggota
keluarganya merokok dan aktifitas merokoknya sudah di luar rumah
mengalami kenaikan dari 42,53% pada tahun 2017 menjadi 49,65% pada
tahun 2018.

2.6. Situasi Penyakit

2.6.1 Situasi KLB


Kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular periode
tahun 2014-2018 di Kabupaten Cirebon, menjadi periode yang penuh kejutan
dan tantangan, karena kemunculan penyakit yang emerging, re-emerging dan new
emerging ini menjadi peringatan jajaran kesehatan agar tidak boleh lengah
terhadap penyakit-penyakit yang telah dinyatakan eliminasi atau eradikasi.
Penyakit-penyakit yang telah dinyatakan eliminasi atau eradikasi,
kemungkinan untuk muncul kembali itu tetap ada.
Kewaspadaan munculnya penyakit yang berpotensi KLB dilakukan
surveilans penyakit, laporan penyakit dari Puskesmas dikirim mingguan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 54
melalui sms ke web: https//skdr.surveilans.go.id. Pencapaian kelengkapan
dan ketepatan laporan mingguan, bulanan dan verifikasi signal KLB penyakit
selalu melebihi target (90%).
Signal Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi dilakukan verifikasi dan investigasi untuk mencegah penyebaran di
masyarakat. KLB penyakit Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
yang muncul adalah Campak (30 KLB), Difteri (24 KLB), Tetanus Neonatorum
(1 KLB), Pertusis (2 KLB), dan Hepatitis A (3 KLB).
Terjadinya KLB Polio di wilayah Indonesia Timur, awal tahun 2019
harus diwaspadai kemungkinan terjadi penyebaran ke wilayah Kabupaten
Cirebon. Cakupan imunisasi rutin dan lanjutan minimal 95% dari target akan
memberikan kekebalan kelompok di masyarakat. Imunisasi dan
penanggulangan KLB penyakit tepat waktu dapat mencegah penyebaran serta
mengendalikan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) di
masyarakat.
Penyakit–penyakit yang sudah dinyatakan bebas seperti difteri dan
pertusis, masih memiliki potensi untuk muncul kembali (re-emerging)
mengingat kondisi perilaku, mobilisasi dan lingkungan (fisik, ekonomi, sosial,
budaya) masyarakat mendukung terjadinya transmisi kuman penyakit.
Penyakit jenis baru (new-emerging) SARS, Afian Influenza, MERS CoV harus
diwaspadai akan muncul dan terjadi penyebaran di masyarakat.
Situasi KLB penyakit menular non PD3I yang terjadi pada tahun 2018
diantaranya Chikungunya (45 KLB), Filariasis (7 KLB), Diare (1 KLB), HFMD
(1 KLB), flu burung (2 KLB) positif di unggas dan keracunan makanan (35
KLB). Kebiasaan masyarakat memelihara unggas di sekitar rumah yang tidak
sehat berpotensi munculnya kasus flu burung (Avian Influenza). Distribusi
dan frekwensi KLB keracunan makanan di Kabupaten Cirebon berpotensi
terus meningkat, hasil investigasi diketahui penyebab keracunan makanan
adalah makanan sea food dan makanan olahan masyarakat.

2.6.2. Penyakit Menular


Permasalahan penyakit menular di Kabupaten Cirebon antara lain
masih tingginya dan cenderung meningkatnya penyakit Demam Berdarah,
Chikungunya, penyakit TB Paru, Pneumonia, HIV/AIDS, Kusta, dan Penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 55
Pada periode 2015-2018 terjadi penurunan baik dari jumlah kasus
maupun Incident rate (IR) DBD. Jumlah kasus DBD pada tahun 2015
mencapai 1.247 kasus, tahun 2016 sebanyak 1.877 kasus, tahun 2017
menurun menjadi 244 kasus hingga tahun 2018 mencapai 256 kasus.
Incident rate (IR) per 100.000 penduduk pada kasus DBD pada tahun 2015
mencapai 53,9/100.000 penduduk, tahun 2016 mencapai 81,7/100.000,
tahun 2017 mencapai 11,8/100.000, tahun 2018 mencapai 9,08/100.000.
Case Fatality Rate (CFR) DBD Kabupaten Cirebon tahun 2015 mencapai 3,4%,
tahun 2016 mencapai 1,01%, tahun 2017 mencapai 2,55% dan tahun 2018
mencapai 3,7%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional
yang masih berkisar kurang dari 1%.
Grafik 2.10
Trend Kasus DBD di Kabupaten Cirebon
Tahun 2015-2018

2000 1877

1500 1247

1000
500 244 256

0
Kasus

2015 2016 2017 2018

Grafik 2.11
Insidens Rate dan Case Fatality Rate Kasus DBD
Kabupaten Cirebon Tahun 2015-2018

100
80 81.7

60
53.9
40
20
11.8 9.08
0 3.4 1.01 2.55 3.7
2015 2016 2017 2018

IR CFR

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 56
Grafik 2.12
Trend Kasus Chikungunya di Kabupaten Cirebon
Tahun 2015-2018

70

60

50

40

30

20

10

0
2015 2016 2017 2018

Kasus Chikungunya mulai muncul di pertengahan tahun 2015


mencapai 59 kasus, tahun 2016 tidak ada kasus, tahun 2017 terdapat 25
kasus sedangkan tahun 2018 tidak terdapat kasus.

Grafik 2.13
Capaian CNR (Case Notification Rate) Program P2 TBC
di Kabupaten Cirebon Tahun 2015-2018

250

203
200
169
151
150 137

100

50

0
2015 2016 2017 2018

Case Notification Rate (CNR) seluruh kasus TB tahun 2015 mencapai


151 per 100.000 penduduk, tahun 2016 mencapai 137 per 100.000
penduduk, tahun 2017 mencapai 169 per 100.000 penduduk, tahun 2018
mencapai 203 per 100.000 penduduk. Angka ini mengalami kenaikan dari
tahun 2014 yang baru mencapai 130 per 100.000 penduduk.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 57
Grafik 2.14
Trend Kasus HIV di Kabupaten Cirebon
Tahun 2015-2018

35000 32907

30000
25000
19449
20000
13989
15000
10000 6765
5000
170 129 206 278
0
2015 2016 2017 2018

Kasus Diperiksa

Trend perkembangan kasus HIV/AIDS terus meningkat seiring dengan


peningkatan penemuan kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun baik jumlah
kasus maupun sebaran wilayahnya. Hal ini tidak terlepas dengan adanya
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan semakin banyak yaitu meliputi
mobile klinik VCT (Voluntary Conceling Test) dan klinik statik VCT di sarana
kesehatan yang telah di Set Up untuk pelayanan HIV dan IMS. Jumlah
kumulatif kasus HIV sampai dengan tahun 2018 sebanyak 1.812 kasus,
penemuan baru kasus HIV tahun 2015 sebanyak 170 kasus dari sampel yang
diperiksa 19.449, tahun 2016 sebanyak 129 kasus dari sampel diperiksa
6765, tahun 2017 ditemukan kasus baru 206 dari sampel yang diperiksa
sebanyak 13.989, tahun 2018 ditemukan kasus baru 278 kasus dari sampel
yang diperiksa 32.907.

Grafik 2.15
Trend Kasus Pneumonia di Kabupaten Cirebon
Tahun 2015-2018

16000 15163
13725
14000
11755 11281
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
2015 2016 2017 2018

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 58
Salah satu penyakit menular berbasis lingkungan yaitu pneumonia
memiliki kecenderungan penemuan kasus yang fluktuatif selama periode
tahun 2015 sampai dengan tahun 2018. Pada tahun 2015 penemuan kasus
pneumonia pada balita mencapai 13.725 jiwa, menurun menjadi 11.755 jiwa
pada tahun 2016, kemudian meningkat lagi pada tahun 2017 sebanyak
15.163 jiwa dan tahun 2018 penemuan kasus pneumonia pada balita kembali
turun menjadi 11.281 jiwa. Tahun 2017 menjadi tahun tertinggi untuk
penemuan kasus, sedangkan tahun 2018 menjadi tahun terendah untuk
penemuan kasus pneumonia pada balita. Bila dibandingkan dengan target
penemuan kasus pneumonia pada balita, maka capaian tahun 2015 dan 2016
belum memenuhi target sebesar 86%. Capaian tahun 2015 baru sebesar
26,6% sedangkan tahun 2016 baru sebesar 50,5%. Ditahun 2017 dan 2018,
perkiraan penderita pneumonia balita mengalami perubahan dari 10%
menjadi 4,62%. Perubahan pada perkiraan penderita pneumonia balita
menyebabkan capaian penemuan kasus pada tahun 2017 dan 2018 mencapai
target sebesar 85%. Capaian tahun 2017 sebesar 120,28% sedangkan tahun
2018 sebesar 112,9%.

Grafik 2.16
Capaian Program P2 ISPA Kabupaten Cirebon
Tahun 2015-2018

140

120 120.3
112.9
100

80

60
50.5
40

26.6
20

0
2015 2016 2017 2018

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 59
Grafik 2.17
Trend Kasus Diare di Kabupaten Cirebon
Tahun 2015-2018

80000 75989 74674


67540
70000

60000

50000 45778

40000

30000

20000

10000

0
2015 2016 2017 2018

Penyakit diare selain sebagai penyebab kematian juga merupakan


penyakit yang paling sering diderita oleh bayi dan balita di Kabupaten
Cirebon. Cakupan pelayanan diare semua umur sejak tahun 2016 sampai
dengan tahun 2018 mengalami trend penurunan. Di tahun 2016 cakupan
pelayanan diare mencapai 151,1% menurun menjadi 138,8% pada tahun
2017 dan terus menurun menjadi 75,5% pada tahun 2018. Selama periode
tahun 2015 sampai dengan 2018 terjadi penurunan pada jumlah penderita
diare yang memeriksakan diri ke Puskesmas. Adapun jumlah penderita diare
yang memeriksakan diri ke Puskesmas berturut–turut sejak tahun 2015
sampai tahun 2018 adalah 75,989 jiwa, 74.674 jiwa, 67.540 jiwa, dan 45.778 jiwa.

Grafik 2.18
Trend Kasus Kusta di Kabupaten Cirebon
Tahun 2015-2018
250 246 245
230
220 226 232 228
218

200

150

100

50
25
16 10
6
0
2015 2016 2017 2018

PB MB Total

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 60
Grafik 2.19
Capaian Indikator Program P2 Kusta Kabupaten Cirebon
Tahun 2015-2018
13 13
12
11 10.7 10.9 10.2 11
10 10 10 10.1
10
9
8 8
7 7 7
6
5
4
3
2
1 1.06 1.04 1.01 0.97
0
2015 2016 2017 2018

CDR PR Kss Anak Kss Cct II

Pengendalian penyakit kusta, pada tahun 2015 ditemukan kasus baru


sebanyak 246 terdiri dari tipe MB sebanyak 230 dan tipe PB 16 dengan CDR
10,66/100.000, PR 1,06/10.000, Proporsi Anak 10%, Proporsi Cacat tingkat
II sebesar 13%, tahun 2016 ditemukan kasus baru sebanyak 245 terdiri dari
tipe MB sebanyak 220 dan tipe PB 25 dengan CDR 10,91/100.000, PR
1,04/10.000, Proporsi Anak 10%, Proporsi Cacat tingkat II sebesar 7%, tahun
2017 ditemukan kasus baru sebanyak 232 terdiri dari tipe MB sebanyak 226
dan tipe PB 6 dengan CDR 10,21/100.000, PR 1,01/10.000, Proporsi Anak
8%, Proporsi Cacat tingkat II sebesar 10%, tahun 2018 ditemukan kasus baru
sebanyak 228 terdiri dari tipe MB sebanyak 218 dan tipe PB 10 dengan CDR
10,15/100.000, PR 0,97/10.000, Proporsi Anak 7%, Proporsi Cacat tingkat II
sebesar 11% .

2.6.3. Penyakit Tidak Menular


Berdasarkan Laporan Bulanan Penyakit (SP3-LB1) di Puskesmas
periode tahun 2015 sampai dengan 2017, jumlah kasus baru hipertensi
primer (essensial) terhadap total kunjungan pasien Puskesmas mengalami
peningkatan. Pada tahun 2015, kunjungan penderita hipertensi primer
(essensial) sebanyak 57.294 jiwa atau sebanyak 3,6% dari total kunjungan
pasien Puskesmas. Pada tahun 2016, kunjungan penderita hipertensi primer
(essensial) sebanyak 55.847 jiwa atau sebanyak 3,7% dari total kunjungan
pasien Puskesmas. Pada tahun 2017, kunjungan penderita hipertensi primer
(essensial) sebanyak 61.802 jiwa atau sebanyak 4,4% dari total kunjungan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 61
pasien Puskesmas. Dari data tersebut terlihat bahwa sepanjang 2015-2017
terjadi peningkatan kunjungan penderita hipertensi di Puskesmas yaitu
berturut-turut 3,6%, 3,7%, dan 4,4%. Berdasarkan laporan bulanan program
penyakit tidak menular (PTM) pada tahun 2017 jumlah penderita hipertensi
mencapai 113.408 jiwa atau proporsinya mencapai 29,8% dari jumlah yang
dilakukan pengukuran. Pada tahun 2018 jumlah penderita hipertensi
mencapai 54.725 jiwa. Penurunan jumlah penderita hipertensi di tahun 2018
jika dibandingkan tahun 2017 tidak menggambarkan menurunnya jumlah
penderita hipertensi yang sesungguhnya di Kabupaten Cirebon.
Berdasarkan laporan SP3 Puskesmas periode tahun 2015-2017,
jumlah kasus baru Diabetes Melitus yang berkunjung ke rawat jalan
Puskesmas mengalami penurunan yaitu berturut-turut 11.953 jiwa (tahun
2015), 9.555 jiwa (tahun 2016) dan 9.5534 jiwa (tahun 2017). Bila
berdasarkan laporan program penyakit tidak menular tahun 2018, jumlah
penderita Diabetes Melitus di Kabupaten Cirebon mencapai 15.962 jiwa.
Peningkatan jumlah penderita Diabetes Melitus di tahun 2018 dikarenakan
adanya peningkatan pada sumber pelaporan yaitu tidak hanya berasal dari
kunjungan pasien di Puskesmas juga berasal dari kegiatan skrining faktor
risiko PTM di posbindu. Di instalasi rawat inap rumah sakit tahun 2015
Diabetes Militus menempati urutan ke 10 (sepuluh) terbanyak dengan
proporsi 1,6 % dari total kunjungan rawat inap. Tahun 2016 Diabetes Militus
menempati urutan ke 7 (tujuh) terbanyak dengan proporsi 2,7 % dari total
kunjungan rawat inap dan di tahun 2017 Diabetes Militus menempati urutan
ke 14 (empat belas) terbanyak dengan proporsi 1,7 % dari total kunjungan
rawat inap.
Pada pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat dasar di Puskesmas,
kasus penyakit jantung dan stroke relatif sedikit. Kasus-kasus tersebut
datang ke Puskesmas biasanya merupakan rujukan balik dari rumah sakit
atau datang untuk membuat surat rujukan ke rumah sakit. Menurut laporan
SP3 tahun 2015, kasus penyakit gagal jantung 905 kasus, tahun 2016
meningkat menjadi 930 kasus, dan pada tahun 2017 menurun menjadi 783
kasus. Adapun penyakit stroke pada tahun 2015 mencapai 360 kasus, tahun
2016 mencapai 340 kasus dan tahun 2017 mencapai 310 kasus. Hal ini
menggambarkan adanya penurunan kasus stroke pada rawat inap di rumah
sakit selama periode tahun 2015 - 2017.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 62
Sepanjang tahun 2015-2017, kasus gangguan jiwa dan perilaku yang
ditemukan pada fasilitas rawat jalan Puskesmas mengalami trend penurunan.
Adapun kasus gangguan jiwa dan perilaku yang ditemukan pada fasilitas
rawat jalan Puskesmas berturut-turut dari tahun 2015 - 2017 adalah 19.061
jiwa (tahun 2015), 18.559 jiwa (tahun 2016) dan 15.823 jiwa (tahun 2017).
Pada tahun 2018 kasus gangguan jiwa dan perilaku yang ditemukan pada
fasilitas rawat jalan Puskesmas mengalami peningkatan menjadi 68.967 jiwa.
Kasus yang dominan antara lain adalah Gangguan emosi
(neurotik/psikosomatik), gangguan jiwa akut dan sementara, skizoprenia dan
episode depresif. Berdasarkan pengamatan tatalaksana program kesehatan
jiwa di Puskesmas (gangguan jiwa yang dilakukan pemeriksaan dan
pengobatan), pada tahun 2015 sebanyak 118.327 kasus, dan di rumah sakit
mencapai 14.468 kasus. Pada tahun 2016 di Puskesmas ditemukan sebanyak
127.343 kasus dan di rumah sakit sebanyak 13.428 kasus. Pada tahun 2017
di Puskesmas ditemukan sebanyak 22.416 kasus dan di rumah sakit
sebanyak 17.474 kasus.

2.7. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)


Peran masyarakat sangat diperlukan dalam pembangunan kesehatan
guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Masyarakat dapat berperan aktif dalam pembangunan kesehatan melalui
UKBM seperti pos pelayanan terpadu (Posyandu Balita, Posyandu Lansia), Pos
Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM), pos kesehatan
desa (Poskesdes) dan desa siaga aktif.

2.7.1. Pos Pelayanan terpadu (Posyandu)


Posyandu merupakan salah satu UKBM yang paling aktif. Keberadaan
posyandu sampai saat ini masih memiliki peranan yang sangat penting dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya pada
golongan balita, dan ibu hamil. Posyandu memiliki lima program prioritas
yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi serta
pencegahan dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola dan
diselenggarakan dari oleh untuk dan bersama masyarakat.

BAB II - 63
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024
Grafik 2.20
Persentase Strata Posyandu Tahun 2016-2018
48.64
42.85 43.16 42.9 41.9
37.94

13.42 15.2
8.82
5.17
0 0

2016 2017 2018


Pratama Madya Purnama Mandiri

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa perkembangan posyandu di


Kabupaten Cirebon terutama untuk posyandu mandiri mengalami
peningkatan dari 134 posyandu pada tahun 2016 menjadi 398 posyandu di
tahun 2018. Sementara pada tahun 2018 dari 2618 posyandu yang ada di
Kabupaten Cirebon ada sekitar 1495 atau 57,10% posyandu merupakan
posyandu aktif. Posyandu aktif adalah posyandu yang dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali dengan rata-rata kehadiran kader sebanyak 5 orang
atau lebih, cakupan kelima program kegiatan utamanya lebih dari 50% dan
posyandu mampu menyelenggarakan program tambahan serta telah
memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh
masyarakat yang pesertanya 50% atau lebih berasal dari kepala keluarga yang
berdomisili di wilayah kerja posyandu.

Pada tahun 2018 terdapat 2.618 Posyandu di Kabupaten Cirebon,


dengan strata Madya sebanyak 1.123 Posyandu (42,89%), strata Purnama
sebanyak 1.097 Posyandu (41,90%) dan strata Mandiri sebanyak 398
Posyandu (15,20%).

2.7.2. Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM )

Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan


kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko penyakit tidak
menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan
tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi,
hiperkolesterol serta menindaklanjuti secara dini faktor risiko yang
ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan dasar.

BAB II - 64

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024


Kelompok PTM Utama adalah diabetes melitus (DM), kanker, penyakit
jantung dan pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK),
dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
Tujuan Posbindu PTM adalah meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Sedangkan sasaran
utama adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM
berusia 15 tahun ke atas.
Wadah pelaksanaan posbindu adalah Posbindu PTM dapat dilaksanakan
terintegrasi dengan upaya kesehatan bersumber masyarakat yang sudah ada,
di tempat kerja atau di klinik perusahaan, di lembaga pendidikan, tempat lain
di mana masyarakat dalam jumlah tertentu berkumpul/beraktivitas secara
rutin, misalnya di mesjid, gereja, klub olah raga, pertemuan organisasi politik
maupun kemasyarakatan. Pengintegrasian yang dimaksud adalah
memadukan pelaksanaan Posbindu PTM dengan kegiatan yang sudah
dilakukan meliputi kesesuaian waktu dan tempat, serta memanfaatkan
sarana dan tenaga yang ada.
Di Kabupaten Cirebon, Posbindu PTM mulai terbentuk pada tahun
2013, diawali dengan pelatihan kader untuk 5 Puskesmas terpilih. Setiap
Puskesmas membentuk 3 Posbindu PTM, sehingga pada tahun 2013 sudah
terbentuk 15 Posbindu PTM dengan 75 kader terlatih (masing-masing
Posbindu 5 kader). Semula Kegiatan PTM masuk dalam tupoksi Seksi
Surveilans, tetapi pada tahun 2016, ada perubahan SOTK baru sesuai dengan
Peraturan Bupati Cirebon Nomor 61 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kabupaten Cirebon, dimana PTM menjadi seksi baru
dengan nama Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular
dan Kesehatan Jiwa.
Sampai tahun 2018 telah terbentuk 225 posbindu PTM yang tersebar di
40 kecamatan. Kecamatan yang paling banyak memiliki posbindu PTM adalah
Kecamatan Waled (Puskesmas Cibogo) dan Palimanan (Puskesmas Palimanan)
yaitu 14 posbindu PTM, sedangkan kecamatan yang paling sedikit memiliki
posbindu PTM adalah Kecamatan Talun (Puskesmas Ciperna) dan Kecamatan
Kapetakan (Puskesmas Kedaton) dengan 1 posbindu PTM.
Jumlah kader terlatih di posbindu PTM sampai dengan 2018 sebanyak
908 orang.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 65
Adapun sarana Posbindu PTM berupa posbindu kit, sampai dengan
tahun 2018 telah ada 79 posbindu kit yang tersebar di 225 posbindu PTM.
Idealnya setiap posbindu PTM memiliki posbindu kit. Melihat kondisi tersebut
dapat dihitung perbandingan posbindu kit dengan posbindu PTM di
Kabupaten Cirebon yaitu 1 : 3 artinya 1 posbindu kit rata-rata dipakai di 3
posbindu PTM.

2.7.3. Desa Siaga Aktif


Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan serta kemauan untuk dapat mencegah dan mengatasi
masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri. Tujuan desa siaga yaitu terwujudnya masyarakat desa yang sehat,
peduli, dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.
Desa/kelurahan siaga aktif memiliki poskesdes atau UKBM lainnya yang buka
setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar,
penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilans berbasis
masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), Penyakit,
lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat (Kemenkes RI, 2015). Suatu Desa atau Kelurahan
dikatakan sebagai Desa atau kelurahan Siaga Aktif jika memiliki komponen
sebagai berikut: (1) Pelayanan kesehatan dasar, (2) Pemberdayaan
masyarakat melalui pengembangan UKBM dan mendorong upaya survailans
berbasis masyarakat, kedaruratan dan penanggulangan bencana serta
penyehatan lingkungan, (3) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Grafik 2.21
Strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif
Di Kabupaten Cirebon Tahun 2018

250 51,18%
51,17%

200
35,38% 34,20%
Data dalam %

150

100
9,9%
50 6,37% 3,06% 4,72%

0
Pratama Madya Purnama Mandiri
2017 234 150 27 13
2018 217 145 42 20

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 66
Grafik 5 menunjukkan bahwa lebih dari 50% desa di Kabupaten
Cirebon pada tahun 2018 adalah desa siaga aktif dengan strata Pratama,
sedangkan untuk strata Madya sebesar 34,20%, strata Purnama sebesar 9,9%
dan strata Mandiri sebesar 4,72% dan jika dikumulatifkan sebesar 48.82%
artinya target tahun 2018 dengan jumlah desa siaga aktif strata Madya
sebesar 50% belum tercapai, masih ada kesenjangan sekitar 1,18%.

2.8. Ketersediaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan


Grafik 2.22
Proporsi Ketersediaan Item dan Jumlah Obat
Tahun 2015 - 2018

120

100
percentage (%)

80

60

40

20

0
Ketersediaan jumlah obat diatas 100
Jenis item obat
%
Th. 2015 92.22 41.11
Th. 2016 100 65
Th. 2017 100 60.07
Th. 2018 100 57.55

Dilihat dari ketersediaan item obat yang dibutuhkan, sudah mencapai


100%, akan tetapi dari sisi jumlahnya masih belum mencapai angka 100 %,
artinya bahwa semua item obat yang dibutuhkan dapat terpenuhi 100% akan
tetapi jumlahnya masih kurang dari 100%. Hal itu terjadi karena Perencanaan
obat yang belum menggunakan metoda berdasarkan kasus yang terjadi yaitu
dengan metoda morbiditas.

Saat ini metoda yang di gunakan untuk menghitung kebutuhan obat


adalah dengan metoda konsumsi yang dikombinasi dengan metoda morbiditas
yaitu dengan mempertimbangkan 10 besar penyakit yang terjadi di Kabupaten
Cirebon.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 67
Grafik 2.23
Proporsi Ketersediaan 20 Jenis Obat Indikator di Puskesmas
Tahun 2016 – 2018

Th. 2018 Th. 2016


94,02 83,82

Th. 2017
86,83

Dilihat dari data ketersediaan obat untuk 20 jenis obat indikator terlihat
dari tahun ke tahun selalu meningkat, tetapi belum mencapai 100%. Hal ini
disebabkan karena ada beberapa jenis obat yang tidak berhasil dalam
pengadaan karena ketidaksanggupan rekanan E-Purchasing dalam
memenuhi pesanan. Selain itu bisa terjadi karena Perencanaan obat yang
belum menggunakan metoda berdasarkan kasus yang terjadi yaitu dengan
metoda morbiditas. Saat ini metoda yang di gunakan untuk menghitung
kebutuhan obat adalah dengan metoda konsumsi yang di kombinasi dengan
metoda morbiditas yaitu dengan mempertimbangkan 10 besar penyakit yang
terjadi di Kabupaten Cirebon. Anggaran pengadaan Obat di Kabupaten
Cirebon setiap tahun selalu fluktuatif, karena masih bergantung pada sumber
dana dari APBN, yang tidak selalu sama besar setiap tahunnya melalui dana
alokasi khusus (DAK).

Grafik 2.24
Proporsi Dana Pengadaan Obat antara DAK dan APBD, dan dana JKN
Tahun 2014 – 2018

12,000,000,000

10,000,000,000

8,000,000,000
REALISASI DAK
6,000,000,000
REALISASI APBD II
4,000,000,000
REALISASI JKN
2,000,000,000

0
Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 68
2.9. Peluang dan Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Cirebon
2.9.1 Peluang pembangunan kesehatan di Kabupaten Cirebon
a. Anggaran kesehatan yang cenderung meningkat dari berbagai
sumber dana menjadi peluang untuk meningkatkan akses pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang optimal.
b. Peningkatan kapasitas SDM Kesehatan melalui pendidikan formal
dalam lembaga pendidikan kesehatan maupun pelatihan-pelatihan
yang diselenggarakan oleh UPT Pelatihan Kesehatan (UPELKES) Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang bekerjasama dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten /Kota.
c. Pertambahan jumlah sarana dan prasarana penunjang pelayanan
kesehatan berupa gedung/bangunan, alat-alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan.
d. Tersedianya peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan
dan standar pelayanan minimal bidang kesehatan sebagai pedoman
dalam pengukuran keberhasilan pembangunan kesehatan.
e. Kemudahan akses komunikasi, informasi dan teknologi.

2.9.2 Tantangan pembangunan kesehatan di Kabupaten Cirebon


a. Anggaran yang cenderung meningkat dari berbagai sumber dana
bila tidak diikuti dengan perencanaan program yang memiliki daya
ungkit yang tinggi terhadap peningkatan derajat kesehatan menjadi
tidak efektif dan efisien.
b. Peningkatan kapasitas SDM Kesehatan melalui pendidikan formal
dalam berbagai lembaga pendidikan kesehatan maupun pelatihan-
pelatihan diselenggarakan oleh UPT Pelatihan Kesehatan yang
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan harus diikuti dengan follow up
dan monitoring serta evaluasi pasca pelatihan.
c. Pertambahan jumlah sarana penunjang pelayanan kesehatan baik
gedung/bangunan, alat-alat kesehatan dan perbekalan semakin
meningkat harus dikelola dengan baik, terpelihara dan dievaluasi
pemanfaatannya.
d. Sistem informasi kesehatan belum terintegrasi secara baik dan data
yang ada masih perlu ditingkatkan kualitasnya.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB II - 69
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
DINAS KESEHATAN

3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan, antara
target dan capaian. Gambaran masalah kesehatan dapat dilihat dari cakupan
program dibandingkan dengan target, sehingga dapat ditarik simpulan bahwa
himpunan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Belum optimalnya akses dan mutu pelayanan kesehatan pada Fasilitas


Pelayanan Kesehatan Pertama (FKTP) dan Fasititas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Lanjut baik Pemerintah maupun Swasta
Keberhasilan pembangunan kesehatan dipengaruhi oleh faktor yang
mencakup akses dan mutu pelayanan kesehatan yang optimal. Akses
pelayanan kesehatan ditunjukkan dengan peningkatan jumlah, jaringan
dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan baik tingkat pertama maupun
tingkat lanjut. Permasalahan kesehatan yang masih dihadapi saat ini adalah
belum optimalnya akses, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan.
Masyarakat menghendaki akses dan pelayanan kesehatan yang aman
dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka, oleh karena itu upaya
peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien perlu
diterapkan dalam pengelolaan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang komprehensif kepada masyarakat melalui upaya pemberdayaan
masyarakat dan swasta. Saat ini Rasio 1 Puskesmas melayani 30.053
penduduk, sehingga menyebabkan akses pelayanan kesehatan di tingkat
dasar belum optimal, idealnya 1 Puskesmas melayani 30.000 penduduk.
Kondisi saat ini di Kabupaten Cirebon ada 60 Puskesmas. Idealnya dari
jumlah penduduk 2.162.576 seharusnya ada 72 Puskesmas. Berdasarkan
Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas bahwa Puskesmas
harus ada di setiap kecamatan, sekurang-kurangnya 1 unit Puskesmas.
Rasio Puskesmas terhadap kecamatan adalah 1,5 artinya setiap kecamatan
sudah tersedia 1 – 2 Puskesmas.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 1
Rasio Tempat Tidur di RS per satuan penduduk belum optimal,
idealnya 1 Tempat Tidur RS berbanding 1.000 penduduk, sehingga
menyebabkan akses pelayanan kesehatan rujukan belum optimal. Kondisi
saat ini di Kabupaten Cirebon ada 11 Rumah Sakit, baik pemerintah
maupun swasta dengan jumlah Tempat Tidur sebanyak 1.895 TT. Idealnya
dari jumlah penduduk 2.162.576 seharusnya jumlah Tempat Tidur ada
2.163 TT. Selain itu penyebaran Rumah Sakit di Kabupaten Cirebon dan
distribusi berdasarkan kelas RS belum merata. RS di wilayah barat dan
tengah lebih banyak dibandingkan di wilayah timur. RS kelas B lebih
banyak dibandingkan RS kelas C dan D. Sedangkan sistem rujukan di era
JKN dilaksanakan berjenjang berdasarkan kelas RS sehingga masih
terdapat potensi hambatan dalam system rujukan di Kabupaten Cirebon.
Upaya peningkatan mutu berkesinambungan (Continuous Quality
Improvement (CQI)) dan peningkatan kinerja belum dilakukan secara
optimal disebabkan masih ada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
seperti Puskesmas, klinik, laboratorium, tempat praktek dokter dan dokter
gigi belum semua terakreditasi. Dampak belum terakreditasinya fasilitas
pelayanan kesehatan berupa belum terpenuhinya kinerja FKTP terhadap
standar pelayanan, masih adanya risiko keselamatan pada pasien, sasaran
kegiatan dan pekerja, variasi proses pelayanan, kepuasan pelanggan dan
masyarakat yang belum terkelola dengan baik.

2. Belum optimalnya kualitas pelayanan dan tindaklanjut penanganan kasus


risiko tinggi pada ibu hamil, bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, bayi dan
balita.
Kasus risiko tinggi pada ibu hamil masih cukup tinggi antara lain usia
ibu pada saat hamil masih terlalu muda (<20th), terlalu tua (>35th), grande
multi, jarak antar kehamilan <2 tahun, bumil KEK, bumil anemia dan lain-
lain serta adanya penyakit penyerta pada ibu hamil seperti hipertensi,
jantung, IMS dan lain-lain.
Penanganan kasus risiko pada ibu hamil kurang maksimal sehingga
risiko yang ada menjadi komplikasi yang pada akhirnya bisa menimbulkan
kematian ibu dan bayi. Hal ini disebabkan karena tingkat kepatuhan SDM
terhadap SOP masih kurang, kurangnya keterampilan SDM dalam
penanganan kegawatdaruratan ibu hamil dan bayi baru lahir. Tingkat

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 2
pendidikan ibu sangat berperan dalam pengambilan keputusan sehingga
semua faktor risiko yang ada bisa segera ditindaklanjuti.

3. Masih tingginya balita gizi buruk, sangat kurus dan masalah gizi mikro
lainnya dimasyarakat.
Masalah gizi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain infeksi,
faktor lingkungan, daya beli dan pola asuh. Masih ditemukannya ibu hamil
dengan kondisi KEK dan anemia merupakan bagian masalah gizi makro
dan mikro di masyarakat yang berpotensi menambah jumlah kesakitan dan
kematian pada ibu dan bayi baru lahir. Sementara kekurangan zat gizi mikro,
baik vitamin dan mineral berpotensi meningkatnya jumlah kesakitan dan
kematian pada bayi dan balita.

4. Belum optimalnya upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan


masyarakat serta dukungan Lintas Sektor dalam meningkatkan PHBS baik
PHBS Rumah Tangga maupun tatanan lainnya.
Promosi kesehatan merupakan upaya meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh dan untuk masyarakat, agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mampu berperan serta secara
aktif dalam pembangunan kesehatan. Salah satu bentuk dari
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan yaitu terbentuknya
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang terorganisir
dalam wadah desa/kelurahan siaga aktif.
Tujuan dari desa siaga aktif yaitu mempercepat teruwujudnya
masyarakat desa/kelurahan yang peduli, tanggap dan mampu mengenali
serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri,
sehingga derajat kesehatannya meningkat. Posyandu merupakan salah
satu UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan AKI dan AKB.
Selain faktor lingkungan, perilaku juga merupakan faktor yang sangat
berpengaruh terhadap derajat kesehatan. Dengan berperilaku sehat maka
akan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyakat. Secara teoritis
faktor perilaku memiliki andil 30-35% terhadap derajat kesehatan.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 3
Sedangkan dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar,
maka diperlukan berbagai upaya untuk merubah perilaku yang tidak sehat
menjadi sehat, salah satunya melalui Program Pengembangan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Keberhasilan program pengembangan
PHBS sangat ditentukan peran serta lintas sektor di luar sektor kesehatan,
partisipasi dunia usaha dan peran serta masyarakat itu sendiri.
Kegiatan promosi dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan dan kegiatan PHBS masih belum optimal, antara lain disebabkan
oleh:
1. Belum optimalnya dukungan dari lintas sektor maupun unsur terkait.
2. Anggapan bahwa kegiatan pembangunan kesehatan merupakan
tanggung jawab sektor kesehatan.
3. Kesadaran masyarakat terhadap PHBS masih kurang, masyarakat baru
merasa penting terhadap kesehatan kalau sudah sakit.
Kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya merokok
adalah hal yang hingga kini terus ditingkatkan oleh semua pihak terutama
Dinas Kesehatan, bukannya tanpa alasan, aktivitas merokok baik perokok
aktif maupun perokok pasif dapat membahayakan kesehatan untuk semua
kalangan yang terkena paparan asapnya. Oleh karena itu untuk dapat
mengurangi dampak dari rokok terhadap kesehatan dilakukan berbagai
upaya antara lain : penyusunan regulasi kawasan tanpa rokok (KTR),
pembatasan iklan rokok, peningkatan regulasi Peraturan Bupati (Perbup)
KTR menjadi Peraturan Daerah KTR, melaksanakan sosialisasi bahaya
merokok terhadap semua kalangan.

4. Belum Optimalnya upaya penyehatan lingkungan


Upaya penyehatan lingkungan belum optimal, hal ini ditandai dengan
masih rendahnya cakupan rumah sehat, cakupan jamban sehat, akses
masyarakat terhadap air bersih yang memenuhi syarat kesehatan, masih
banyaknya Tempat Pengelolaan Makanan yang belum memenuhi syarat
kesehatan, tempat-tempat umum serta industri yang belum memenuhi
syarat kesehatan. Dari hasil pemeriksaan sampel air bersih, masih
ditemukan air bersih tidak memenuhi syarat kesehatan seperti berbau,
terdapat kandungan kimia (besi, mangan, klorida), dan secara bakteriologis
masih ditemukan coliform pada beberapa sampel air bersih yang digunakan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 4
oleh masyarakat. Pada pemeriksaan sampel makanan (jajanan sekolah)
juga masih ditemukan bahan pewarna yang tidak aman (rodhamin), Boraks
dan coliform.

5. Masih banyaknya desa yang belum mendeklarasikan sebagai desa ODF


(Open Devecation Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan.
Di era saat ini masyarakat tidak lagi menjadi obyek pembangunan,
namun sebagai subyek pembangunan. Air minum dan sanitasi adalah
kebutuhan dasar manusia. Pemerintah Indonesia bercita-cita di akhir
tahun 2019 dapat mencapai universal access air minum dan sanitasi. Ini
dimaknai bahwa 100% masyarakat mendapatkan layanan air minum dan
sanitasi yang layak. Pemenuhan sarana air bersih berpengaruh juga
terhadap target pencapaian desa ODF. Hingga tahun 2018 baru ada 120
desa yang terverifikasi ODF dari 135 desa yang sudah mendeklarasikan
sebagai desa ODF, itu artinya masih ada 289 desa yang belum ODF, untuk
itu perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkannya. Sosialisasi
STBM ke seluruh desa dan kecamatan perlu dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan komitmen dan kepedulian dari pemerintah desa dalam mengatasi
masalah sanitasi di desa-desanya. Salah satunya dengan menganggarkan
dana desanya untuk kegiatan yang mengarah percepatan ODF desanya,
seperti pembuatan jambanisasi, pembangunan MCK atau septick tank komunal.
Upaya lain yang perlu dilaksanakan adalah Pemicuan di desa-desa
yang masih belum ODF untuk meningkatkan kemandirian masyarakat
secara total dalam mengatasi masalah sanitasi bagi dirinya selain memberi
alternatif dengan membentuk Arisan jamban, upaya menggalang CSR dari
pihak swasta, peningkatan kerjasama lintas sektor, menggalang dukungan
dari dunia pendidikan, pelatihan Wusan, pelatihan STBM bagi kader PKK,
mengevaluasi dan up date data STBM dari sanitarian Puskesmas guna
mendukung percepatan ODF.

6. Masih adanya kesakitan dan kematian akibat penyakit menular yang dapat
menimbulkan KLB, (emerging, re-emerging dan new emerging disease).
Adanya peningkatan kasus HIV di kelompok Gay dan ibu rumah
tangga, yang berdampak terhadap tatanan sosial, ekonomi dan politik.
Kenaikan kasus HIV pada ibu rumah tangga mengancam terjadinya
penularan terhadap anak dan kemusnahan satu keluarga.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 5
Adanya pergeseran kasus TBC konvensional kepada TBC resisten obat yang
berdampak terhadap tatanan sosial, ekonomi dan politik serta pembiayaan
kesehatan yang sangat tinggi, dan masa pengobatan yang lama (minimal 2
tahun).

7. Terjadinya KLB penyakit menular maupun keracunan makanan.


Masih terjadinya KLB PD3I seperti Campak, Difteri, Tetanus
Neonatorum dan Hepatitis, dan non PD31 seperti Filariasis, Flu Burung,
dan Flu Singapura. Serta KLB keracunan makanan seperti kerang ijo,
makanan hajatan, ikan pindang.

8. Adanya kecenderungan peningkatan kasus penyakit tidak menular seperti


hipertensi, stroke, Diabetes Melitus, Kanker, dll.
Akibat dari perubahan gaya hidup masyarakat yang serba instans
maka terjadi pergeseran penyakit dari penyakit menular kepada penyakit
tidak menular (degeneratif). Hal ini bisa dilihat dengan adanya perubahan
komposisi 10 besar penyakit, dimana hipertensi, stroke dan diabetes
menempati urutan teratas. Penyakit- penyakit ini mulai bergeser kepada
usia muda (usia kurang dari 40 tahun), sehingga berdampak menurunnya
produktifitas.
9. Pemerataan, jumlah dan kualitas 9 (sembilan) jenis tenaga kesehatan
(dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga gizi, apoteker/ petugas farmasi,
analis, sanitarian, promkes, kesehatan masyarakat) belum optimal.
Pendistribusian tenaga kesehatan belum merata, masih terdapat
tenaga kesehatan yang jumlahnya berlebih di beberapa Puskesmas. Dinas
Kesehatan berupaya untuk melakukan pemerataan SDMK, dengan
membuat formasi, menempatkan tenaga dari Puskesmas yang berlebih,
dan penempatan tenaga pindahan dari luar wilayah sesuai kebutuhan.
Peningkatan kualitas tenaga kesehatan terus dilakukan sesuai dengan
standar kompetensi tenaga kesehatan

10. Belum optimalnya identifikasi dan penetapan penduduk miskin sebagai


dasar penentuan kebijakan dan penganggaran pelayanan kesehatan
penduduk miskin (PBI Daerah).
Penetapan penduduk miskin sebagai peserta JKN-KIS segmen PBI
masih mendasarkan pada data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik
(BPS) yang selanjutnya data tersebut diserahkan ke Tim Nasional

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 6
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) sebagai dasar untuk
menetapkan kepesertaan PBI yang didanai melalui anggaran APBN.
Selanjutnya data tersebut dilakukan Up Date secara berkala sejak Tahun
2011, 2013, 2015 dan terakhir pada Tahun 2017 selanjutnya disebut
sebagai Basis Data Terpadu (BDT). Berdasarkan Permensos Nomor 5
Tahun 2016, tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 76 tahun
2015 tentang Perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 101 tahun
2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan bahwa
pelaksanaan verifikasi dan validasi data dilakukan oleh Dinas Sosial.
Dari kondisi tersebut maka yang bertangung jawab terhadap
pelaksanaan updating data BDT tersebut adalah oleh Dinas Sosial,
sehingga hasil updating data dapat menggambarkan kondisi saat ini.
Dalam kenyataannya data BDT ini sebenarnya belum dilakukan verifikasi
dan validasi data secara menyeluruh sehingga masih dimungkinkan
terjadi kelemahan dari sisi kondisi data sasaran yang akan dintegrasikan
kedalam kepesertaan JKN-KIS segmen PBI baik yang dianggarkan melalui
Dana APBN maupun Dana APBD I dan APBD II.

11. Belum optimalnya pemanfaatan dana kapitasi JKN dalam menunjang


penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada peserta BPJS.
Dengan bertambahnya jumlah sasaran kepesertaan JKN-KIS
khususnya pada segmen PBI mulai dari tahun 2014 sampai dengan Tahun
2018 akan berdampak pada semakin meningkatnya jumlah pendapatan
kapitasi Puskesmas karena penerimaan kapitasi per bulan salah satu
perhitungannya adalah perkalian antara jumlah sasaran masyarakat
miskin yang telah diintegrasikan ke dalam kepesertaan PBI dengan
jumlah iuran per bulan yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar Rp.
23.000,- per jiwa, sehingga apabila diwilayah kerja Puskesmas terdapat
banyak jumlah penduduk yang telah menjadi peserta BPJS Kesehatan
maka otomatis akan mendapatkan jumlah penerimaan kapitasi yang
cukup besar dan diikuti dengan jumlah tenaga medis (dokter dan dokter
gigi) yang terdapat di Puskesmas tersebut sebagai komponen perkalian
dalam perhitungan penerimaan kapitasi.
Namun dari segi pemanfaatan dana Kapitasi Puskesmas belum
dilaksanakan secara optimal hal ini dikarenakan terdapat beberapa faktor

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 7
yang menyebabkan masih rendahnya penyerapan penggunaan dana
kapitasi tersebut oleh Puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Regulasi pada saat awal diluncurkannya Program JKN dari
Kementerian Kesehatan khususnya yang mengatur penggunaan dana
kapitasi masih bersifat abu-abu sehingga banyak Puskesmas yang
merasa ragu dalam penggunaan dana kapitasi yang pada akhirnya
menimbulkan banyak SILPA.
b. Pada saat aturan penggunaan dana kapitasi sudah mulai tertata
dengan baik, dengan diperkuat dengan tersusunnya Peraturan Bupati
tentang penggunaan dana kapitasi banyak Puskesmas yang lebih
mengutamakan memanfaatkan dana Jasa Pelayanan sehingga dana
dukungan operasional banyak yang belum termanfaatkan dengan
sebaik-baiknya walaupun sudah ditetapkan melalui DPA masing-
masing Puskesmas. Seharusnya melalui dana operasional inilah yang
dipergunakan sebagai upaya untuk melakukan upaya promotif dan
preventif atau pelayanan diluar gedung untuk mencegah terjadinya
kasus penyakit bagi masyarakat secara umum terlebih kepada peserta
JKN untuk dilakukan intervesi misalnya melalui kunjungan rumah
atau kunjungan pada pelayanan di sarana Upaya Kesehatan
Bersumber daya masyarakat (UKBM) seperti di Posyandu, Posbindu,
Pos UKK, Poskesdes, dan pelayanan pada sarana UKBM lainnya.
Selain itu, Puskesmas juga belum menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).

12. Pemenuhan sarana prasarana Puskesmas belum optimal.


Saat ini sebagian besar bangunan Puskesmas berdiri di atas milik
pemerintahan desa sehingga menghambat upaya pemenuhan sarana dan
prasarana Puskesmas seperti IPAL, tempat parkir maupun penambahan
ruang pelayanan. Status tanah milik pemerintahan desa menjadi
hambatan untuk mendapatkan bantuan anggaran kegiatan fisik dari
pemerintah. Berdasarkan data asset termasuk di dalamnya alat
kesehatan, jumlah, jenis dan distribusi alkes di tempat pelayanan masih
minim, sehingga pelayanan luar gedung sering terhambat pada
ketersediaan alkes untuk kegiatan luar gedung seperti sanitarian Kit,
Posbindu PTM Kit, dan lain-lain.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 8
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Cirebon Tahun 2019-2024 merupakan bagian dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Cirebon Tahun
2005-2025 pada tahap keempat. Perumusan visi untuk RPJMD 2019-
2024 selain mengacu pada RPJPD Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2025,
juga memperhatikan visi yang tertera pada RPJM Nasional Tahun 2015-
2019 dan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018
Visi Kepala Daerah dan dan Wakil Kepala Daerah terpilih periode 2019-
2024 adalah :
“Terwujudnya Kabupaten Cirebon Berbudaya, Sejahtera, Agamis, Maju
dan Aman (BERSAMA)”
Di dalam visi pembangunan Kabupaten Cirebon di atas, terkandung
beberapa pokok-pokok visi yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Penjelasan Visi RPJMD Kabupaten Cirebon Tahun 2019-2024

Visi Pokok-pokok Visi Penjelasan Pokok-pokok Visi


“Terwujudnya Berbudaya Berbudaya mengandung pengertian mempunyai
Kabupaten pikiran dan akal yang sudah maju. Berbudaya
Cirebon kerap juga diartikan sebagai beradab. Berbudaya
Berbudaya, dalam konteks ini lebih pada penghargaan atas
Sejahtera, nilai-nilai yang mengandung keluhuran dan
Agamis, Maju kebaikan yang menjadi tradisi lokal, baik dalam
dan Aman bentuk pengetahuan, sikap, tutur hinggal
(BERSAMA)” simbol-simbol atas nilai tersebut.
Sejahtera Sejahteran dimaksudkan sebagai suatu kondisi
dimana masyarakat merasa aman karena
terpenuhinya kebutuhan dasar, baik aman
secara ekonomi, pendidikan, kesehatan dan
sosial.
Agamis Agamis dimaksudkan bahwa agama menjadi
landasan nilai dasar masyarakat dalam
berperilaku, baik secara individual maupun
sosial. Nilai agama yang mengajarkan kebaikan
diharapkan mampu menjadi ruh dalam sikap
individu, sehingga tercipta suasana yang aman,
harmonis dan produktif

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 9
Maju Maju mempunyai makna menjadikan Kabupaten
Cirebon sebagai daerah yang maju dan
meningkat dari kondisi masa lalu. Maju juga
berarti pembangunan daerah harus dapat
menciptakan peningkatan daya saing yang tinggi
baik di tataran regional maupun nasional bahkan
internasional, didukung dengan sikap disiplin
dan etos kerja serta daya kreasi dan inovasi yang
tinggi dari masyarakat dana aparatur
pemerintahan sehingga akan berdampak pada
tingkat kemakmuran dan pemerataan ekonomi
bagi masyarakatnya. Hal ini dicirikan dengan
pertumbuhan ekonomi dari beberapa sektor
unngulan yang tinggi, kuantitas infrastruktur
daerah guna mendorong peningkatan
perekonomian dan akses pelayanan, peningkatan
kualitas sumber daya manusia masyarakat
Kabupaten Cirebon agar selaras dengan
persaingan pasar produksi yang semakin
kompetitif dan siap berperan dalam menghadapi
perubahan sistem global.
Maju juga dimaksudkan sebagai kondisi
tercapainya pelayanan publik yang baik dengan
dukungan pemerintah yang bersih dan bebas
dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), serta
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
proses penentuan kebijakan pembangunan yang
menyangkut hajat orang banyak.

Aman Aman dimaksudkan sebagai kondisi di mana tata


kehidupan masyarakat yang tertib dan tenteram,
sehingga diharapkan masyarakat dapat
melanngsungkan kehidupan dengan tenang dan
damai, yang menjamin terselenggaranya
pembangunan.

Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-


langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi. Misi disusun
dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal
dan internal yang mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan yang ada dalam pembangunan daerah.
Untuk mewujudkan visi, Kabupaten Cirebon mempunyai misi
sebagai berikut :

1. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Cirebon yg menjunjung tinggi


dan melestarikan nilai-nilai budaya, tradisi dan adat istiadat.
2. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dan
pelatihan, kesehatan dan ekonomi.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 10
3. Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten Cirebon
yang senantiasa menerapkan nilai agama, budi pekerti, santun dan
beretika.
4. Meningkatnya produktifitas masyarakat untuk lebih maju dan unggul
sehingga menambah daya saing di pasar internasional, nasional dan
regional yang didukung oleh peningkatan oleh kapasitas aparatur
pemerintah daerah.
5. Memelihara keamanan dan ketertiban umum untuk mewujudkan
kondusivitas daerah guna mendukung terciptanya stabilitas nasional.

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten


Cirebon sebagai upaya dalam melaksanakan pokok–pokok pikiran visi dan
misi pembangunan Kabupaten Cirebon, terutama yang tertuang dalam
misi 2 yaitu Meningkatnya kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dan
pelatihan, kesehatan dan ekonomi.

3.3 Telaahan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan Rencana


strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020-2024 tidak ada visi
dan misi, namun mengikuti visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024. Adapun sasaran POKOK
RPJMN 2020-2024 adalah :

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan


makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan
menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh
berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung
oleh SDM berkualitas dan berdaya saing

Untuk itu telah ditetapkan arah kebijakannya adalah meningkatkan


akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary
Health Care) dan peningkatan upaya promotif dan preventif dengan di dukung
oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 11
Adapun strategi RPJMN 2020-2024 untuk mencapainya adalah :
1. Peningkatan kesehatan ibu, anak dan kesehatan reproduksi
2. Percepatan perbaikan gizi masyarakat
3. Peningkatan pengendalian penyakit
4. Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ((germas)
5. Peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan
makanan

Tujuan dan Sasaran pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 - 2023 yang secara
langsung berkaitan dengan urusan kesehatan, dalam upaya menjawab isu
dan permasalahan dalam urusan pembangunan bidang kesehatan adalah
“Meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat”. Untuk itu
dalam upaya mencapai target tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2018 - 2023, maka Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat merumuskan
tujuan jangka menengah yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 - 2023, yaitu “Meningkatkan
Status Kesehatan Masyarakat”. Adapun sasaran jangka menengah Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2018 - 2023, “
meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat”.
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat menetapkan 20 (duapuluh)
sasaran sebagai berikut :
1. Menurunnya kematian ibu;
2. Menurunnya kematian bayi;
3. Prevalensi stunting;
4. Persentase penduduk terhadap sanitasi yang layak (jamban sehat);
5. Persentase kabupaten/ kota dengan cakupan rumah tangga ber-PHBS
>60%;
6. Persentase peningkatan upaya promotive, preventif dan pemberdayaan
kesehatan tingkat provinsi;
7. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular, terutama
keberhasilan pengobatan TBC;
8. Meningkatnya cakupan dan mutu imunisasi;

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 12
9. Menurunnya penderita penyakit tidak menular & Keswa terutama
Hipertensi dan merokok;
10. Persentase pelayanan kesehatan Penduduk Terdampak Krisis
Kesehatan Akibat Bencana dan/atau Berpotensi Bencana Provinsi;
11. Persentase Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk Pada Kondisi
Kejadian Luar Biasa Provinsi;
12. Jumlah puskesmas terakreditasi;
13. Persentase kab/kota yang melaksanakan layanan layad rawat;
14. Jumlah rumah sakit terakreditasi;
15. Persentase peningkatan akses Rumah Sakit, Sarana Prasarana dan
Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Provinsi dan UPT Dinas;
16. Persentase peningkatan sarana, prasarana dan tenaga kesehatan
pelayanan kesehatan di wilayah Jabar selatan dan wilayah perbatasan;
17. Persentase ketersediaan obat esensial;
18. Persentase penduduk yang mendapat jaminan kesehatan menuju
universal health coverage;
19. Persentase penguatan tenaga kesehatan di Dinkes Provinsi dan UPTD;
20. Persentase dukungan sistem informasi kesehatan tingkat provinsi.
Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon pada tahun 2020-2024
yaitu : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat, dan memiliki 7 (tujuh)
sasaran yaitu:
1. Menurunnya Angka kematian ibu dan Angka kematian Bayi (AKB)
2. Meningkatnya Status Gizi Balita
3. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit menular
4. Meningkatnya pelayanan kesehatan penyakit tidak menular
5. Meningkatnya PHBS Rumah Tangga
6. Meningkatnya jumlah Desa ODF (Open Defecation Free)
7. Meningkatkan kinerja aparatur dan kualitas manajemen dan pelayanan
kesehatan

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan


Hidup Strategis
Kebijakan penataan ruang secara formal ditetapkan bersamaan
dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang
Penataan Ruang (UU 24/1992), yang kemudian diperbaharui dengan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 13
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 UU 26/2007. Kebijakan tersebut
ditujukan untuk mewujudkan kualitas tata ruang nasional yang semakin
baik, yang oleh undang-undang dinyatakan dengan kriteria aman, nyaman,
produktif dan berkelanjutan.
Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang tersebut,
maka tidak ada lagi tata ruang wilayah yang tidak direncanakan. Tata ruang
menjadi produk dari rangkaian proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan
ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Oleh karena itu, penegasan
sanksi atas pelanggaran tata ruang sebagaimana diatur dalam UU 26/2007
menuntut proses perencanaan tata ruang harus diselenggarakan dengan baik
agar penyimpangan pemanfaatan ruang bukan disebabkan oleh rendahnya
kualitas rencana tata ruang wilayah.
Dasar hukum rencana tata ruang wilayah Kabupaten Cirebon telah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 7 Tahun
2018 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon
Tahun 2018 – 2038. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan
geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan
berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional. Sedangkan
kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk
mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap
kebutuhan pelayanan SKPD. Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang
eksisting maka SKPD dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan
pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan
SKPD dalam lima tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program
pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, OPD dapat menyusun
rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah
rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar
dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah.
Di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 7 Tahun 2018
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon Tahun 2018 – 2038,

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 14
yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan telah ditetapkan sebagai berikut
:
1. Pembangunan Rumah sakit type C pada kawasan PKL Sumber
2. Pengembangan sarana kesehatan skala kawasan pada kawasan PKL
Palimanan, PKL Lemah Abang dan PKL Ciledug
3. Pengembangan Sarana Kesehatan pada Kecamatan Losari,
Astanajapura, Weru, Plumbon, dan Kapetakan.

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis


Untuk mematahkan isu-isu strategis dilakukan melalui analisa SWOT,
sebagai berikut :
A. Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan, kesanggupan dan daya yang dimiliki oleh
Dinas Kesehatan yang memungkinkan untuk dikembangkan, digali, dan
dijadikan sebagai sarana untuk membangun. Adapun yang termasuk
sebagai kekuatan adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan pemerintah menetapkan kesehatan sebagai prioritas
pembangunan;
2. Tersedianya SDM tenaga kesehatan dan sarana prasarana kesehatan;
3. Memiliki Struktur Organisasi & Tata Kerja (SOTK), tugas dan fungsi
yang baru;
4. Adanya peraturan daerah yang mengatur retribusi pelayanan kesehatan;
5. Tersedianya dukungan anggaran kesehatan dari berbagai sumber
terutama anggaran PUD (Pendapatan Umum Daerah) yang setiap
tahunnya meningkat;
6. Memiliki Rencana Strategis (Renstra) yang lama.

B. Kelemahan :
1. Kurangnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia tenaga
kesehatan.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang belum memadai.
3. Profesionalisme tenaga kesehatan dan kemampuan petugas dalam
menjalankan standar operasional proseduar pelayanan kesehatan dari
aspek mutu masih perlu ditingkatkan;
4. Persebaran tenaga kesehatan yang belum merata;
5. Kualitas Pelayanan kesehatan yang belum optimal;

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 15
6. Sistem informasi kesehatan yang belum optimal;
7. Kesejahteraan sumber daya manusia masih kurang.

C. Peluang
Berdasarkan analisis lingkungan eksternal didapat yang termasuk peluang
adalah sebagai berikut :
1. Anggaran kesehatan yang cenderung meningkat dari berbagai sumber
dana menjadi peluang untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan
kepada masyarakat yang optimal.
2. Peningkatan kapasitas SDM kesehatan melalui pendidikan formal
dalam lembaga pendidikan kesehatan maupun pelatihan-pelatihan
yang diadakan oleh masing-masing bidang di lingkungan Dinas
kesehatan.
3. Pertambahan jumlah sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan
berupa gedung/bangunan, alat-alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan.
4. Tersedianya peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan dan
standar pelayanan minimal bidang kesehatan sebagai pedoman dalam
pengukuran keberhasilan pembangunan kesehatan
5. Kemudahan akses komunikasi, informasi dan teknologi

D. Ancaman :
1. Anggaran yang cenderung meningkat dari berbagai sumber dana bila
tidak diikuti dengan perencanaan program yang memiliki daya ungkit
yang tinggi terhadap peningkatan derajat kesehatan menjadi tidak
efektif dan efisien.
2. Peningkatan kapasitas SDM kesehatan melalui pendidikan formal
dalam berbagai lembaga pendidikan kesehatan maupun pelatihan-
pelatihan yang diadakan oleh masing-masing bidang di lingkungan
Dinas Kesehatan harus diikuti dengan follow up dan monitoring serta
evaluasi pasca pelatihan.
3. Pertambahan jumlah sarana penunjang pelayanan kesehatan baik
gedung/ bangunan, alat-alat kesehatan dan perbekalan semakin
meningkat harus dikelola dengan baik, terpelihara dan dievaluasi
pemanfaatannya.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 16
4. Sistem informasi kesehatan belum terintegrasi secara baik dan data
yang ada masih perlu ditingkatkan kualitasnya.
Memperhatikan perkembangan dan tantangan dewasa ini, maka isu
strategis yang masih dihadapi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat adalah :
1. Akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar di FKTP dan rujukan
pada FKRTL.
2. Percepatan dan perbaikan Gizi Masyarakat.
3. Peningkatan, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan
penyakit tidak menular.
4. Penguatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan melalui Germas.
5. Peningkatan penyehatan lingkungan dan akses masyarakat terhadap
sanitasi dasar.
6. Pelayanan dan pembiayaan kesehatan bagi penduduk miskin.
7. Pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta
sumber daya manusia kesehatan (SDMK).
Untuk mengatasi isu-isu strategis tersebut perlu strategi dan kebijakan
yang dapat mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan. Seperti yang
tercantum dalam RPJMD Tahun 2020-2024, prioritas pembangunan daerah
Kabupaten Cirebon untuk bidang kesehatan menitikberatkan pada perluasan
jaminan kesehatan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan baik
bersifat preventif maupun kuratif berbasis masyarakat.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB III - 17
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN DINAS KESEHATAN

Dalam Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 tidak ada visi misi
Dinas Kesehatan, tetapi mengikuti Visi Misi Bupati Cirebon yaitu
“Terwujudnya Kabupaten Cirebon Berbudaya, Sejahtera, Agamis, Maju
dan Aman (BERSAMA)”. Upaya untuk mewujudkan Visi tersebut adalah
melalui 5 Misi Pembangunan yaitu :
1. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Cirebon yg menjunjung tinggi
dan melestarikan nilai-nilai budaya, tradisi dan adat istiadat.
2. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan
dan pelatihan, kesehatan dan ekonomi.
3. Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten Cirebon yg
senantiasa menerapkan nilai agama, budi pekerti, santun dan
beretika.
4. Meningkatnya produktifitas masyarakat untuk lebih maju dan unggul
sehingga menambah daya saing di pasar internasional, nasional dan
regional yang didukung oleh peningkatan oleh kapasitas aparatur
pemerintah daerah.
5. Memelihara keamanan dan ketertiban umum untuk mewujudkan
kondusivitas daerah guna mendukung terciptanya stabilitas nasional.
Misi Kabupaten Cirebon Sejahtera bertujuan untuk mewujudkan
pembangunan manusia yang berkualitas dan sejahtera. Sasaran
pembangunan kesehatan untuk mewujudkan misi Kabupaten Cirebon
sejahtera adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan
indikator Angka Harapan Hidup (AHH).
Selanjutnya prioritas pembangunan daerah Kabupaten Cirebon
Tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan akses, kualitas pendidikan dan partisipasi masyarakat
untuk keberlanjutan pendidikan dasar.
2. Perluasan Jaminan Kesehatan dan peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan baik bersifat preventif maupun kuratif berbasis
masyarakat.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB IV - 1
3. Penyediaan infrastruktur wilayah untuk peningkatan layanan dasar,
kelancaran kegiatan ekonomi, daerah perbatasan dan rawan bencana.
4. Pengembangan ekonomi kerakyatan sektor pertanian, industri,
perdagangan dan pariwisata yang berbasis inovasi.
5. Penanganan kemiskinan melalui pemberdayaan masysrakat miskin
dan perlindungan jaminan sosial.
6. Perluasan kesempatan kerja melalui peningkatan daya saing tenaga
kerja dan penguatan jiwa kewirausahaan.
7. Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan pengendalian
pemanfaatan ruang guna menudukung sinergitas wilayah dan
keberlanjutan pembangunan.
8. Reformasi birokrasi melalui optimalisasi pelayanan publik yang prima.
9. Peningkatan kondusifitas kehidupan bermasyarakat dalam interaksi
sosial dan kehidupan beragama.

4.1. Tujuan
Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon pada tahun 2020-2024
yaitu : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat, dengan Indeks
Keluarga Sehat (IKS) sebagai indikatornya, sebagaimana dijelaskan dalam
Permenkes Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan 3 (tiga)
pilar utama, yaitu : 1) penerapan paradigma sehat, 2) penguatan pelayanan
kesehatan, dan 3) pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Penerapan
paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan
dalam pembangunan, penguatan supaya upaya promotif dan preventif, serta
pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan
dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimasi system
rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum of
care (CoC) dan intervensi berbasis risiko kesehatan. Pelaksanaan JKN
dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta
kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya
keluarga-keluarga sehat. Target pencapaian indikator IKS di Kabupaten
Cirebon pada tahun 2020 adalah 0,21 atau 21% dan meningkat menjadi
0,40 atau 40% pada tahun 2024.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB IV - 2
4.2. Sasaran
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh
kesinambungan antar-upaya program dan sektor, serta kesinambungan
dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam periode sebelumnya.
Dinas Kesehatan memiliki 6 (enam) sasaran dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Cirebon tahun 2020-2024 sebagai
berikut :
Sasaran 1 Menurunnya Angka kematian ibu dan Angka kematian Bayi
(AKB), dengan indikator sasaran :
o Angka Kematian Ibu dari 69 per 100.000 KH pada tahun 2020
menjadi 61 per 100.000 KH pada tahun 2024.
o Angka Kematian Bayi dari 3,81 per 1.000 KH pada tahun 2020
menjadi 3,69 per 1000 KH pada tahun 2024.
Sasaran 2 Meningkatnya status gizi Balita, dengan indikator sasaran :
o Prevalensi balita gizi kurang dari 7,30 pada tahun 2020 menjadi
6,20 pada tahun 2024.
o Persentase Balita Gizi Buruk (sangat kurus) dari 0,16 pada
tahun 2020 menjadi 0,12 pada tahun 2024.
Sasaran 3 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
dengan indikator sasaran :
o Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua tipe
(succes rate) mencapai 90%
o Persentase UCI Desa dari 369 desa (87%) pada tahun 2020
menjadi 424 desa (100%) pada tahun 2024.
Sasaran 4 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak
Menular (PTM), dengan indikator sasaran :
o Persentase pelayanan hipertensi (HT) mencapai 100% setiap
tahunnya
Sasaran 5 Meningkatnya PHBS Rumah Tangga, dengan indikator :

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB IV - 3
o Persentase Rumah Tangga berPHBS dari 67% pada tahun 2020
menjadi 75% pada tahun 2024.
Sasaran 6 Meningkatnya jumlah Desa ODF (Open Defecation Free), dengan
indikator sasaran :
o Jumlah Desa ODF dari 176 desa pada tahun 2020 menjadi 296
pada tahun 2024.
Sasaran 7 Meningkatkan kinerja aparatur dan kualitas manajemen
pelayanan kesehatan, dengan indikator sasaran :
o Indeks Kepuasan Masyarakat dari 3,55 pada tahun 2020
menjadi 4,00 pada tahun 2024.

Tabel 4.1
Tujuan, sasaran,Indikator dan Penjelasan Indikator
Jangka Menengah Dinas Kesehatan

Tujuan sasaran Indikator Satuan Penjelasan Indikator


Meningkatkan Menurunnya Indeks Indeks/% Jumlah keluarga dengan
Derajat Angka kematian Keluarga IKS >0,8 terhadap seluruh
Kesehatan ibu dan Angka Sehat jumlah keluarga
Masyarakat kematian Bayi (Prosentase
(AKB Keluarga
Sehat)
Angka Per Jumlah seluruh kematian
Kematian Ibu 100.000 ibu terhadap seluruh
KH kelahiran hidup per
100.000
Angka Per 1.000 Jumlah seluruh kematian
Kematian Bayi KH bayi terhadap seluruh
kelahiran hidup per 1.000

Meningkatnya Prevalensi % Jumlah balita(0-59 bln)


Status Gizi Balita balita gizi dengan kategori status gizi
kurang kurang (BB/TB <-3SD)
terhadap seluruh Jumlah
balita (0-59 bln) yang
ditimbang
Persentase % Jumlah balita(0-59 bln)
Balita Gizi dengan kategori status gizi
Buruk (sangat sangat kurus (BB/TB <-
kurus) 3SD) terhadap seluruh
Jumlah balita (0-59 bln)
yang ditimbang
Meningkatnya Persentase % Jumlah pasien TB yang
pencega han dan keberhasilan menyelesaikan pengobatan
pengendalian pengobatan (baik yang sembuh
penyakit menular pasien TB maupun pengobatan
semua tipe lengkap) terhadap seluruh
(succes rate) pasien TB
Persentase % Jumlah seluruh desa UCI
UCI Desa terhadap seluruh desa

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB IV - 4
Meningkatnya Persentase % Jumlah penderita
pelayanan pelayanan hipertensi usia ≥15 tahun
kesehatan hipertensi (HT) yang mendapatkan
penyakit tidak pelayanan kesehatan
menular sesuai standar terhadap
seluruh estimasi penderita
hipertensi usia ≥15 tahun

Meningkatnya Persentase % Jumlah rumah tangga yang


PHBS Rumah Rumah Tangga ber PHBS terhadap jumlah
Tangga berPHBS rumah tangga di
data/dipantau

Meningkatnya Jumlah Desa desa Jumlah desa yang ODF


jumlah Desa ODF ODF dilakukan pemicuan oleh
(Open Defecation petugas kesehatan
Free)
Meningkatkan Indeks Point Hasil perhitungan terhadap
kinerja aparatur Kepuasan parameter IKM
dan kualitas Masyarakat
manajemen
pelayanan

Tabel 4.2
Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Dinas kesehatan Kab. Cirebon
Tahun 2020-2024

Indikator Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada tahun ke-


Tujuan Sasaran Tujuan/
Sasaran 2020 2021 2022 2023 2024
Meningkat Indeks 0,21 0,25 0,30 0,35 0,40
kan Derajat Keluarga (21%) (25%) (30%) (35%) (40%)
Kesehatan Sehat
Masyarakat (Prosentase
Keluarga
Sehat)
1. Menurun Angka 69/100.0 67/100.0 65/100.0 63/100.0 61/100.0
nya Angka Kematian 00 KH 00 KH 00 KH 00 KH 00 KH
kematian ibu Ibu per
dan Angka 100.000 KH
kematian Angka 3,81/ 3,78/ 3,75/ 3,72/ 3,69/
Bayi (AKB) Kematian 1000 KH 1000 KH 1000 KH 1000 KH 1000 KH
Bayi per
1.000 KH
2.Meningkat Prevalensi 7,30 7,00 6,80 6,50 6,20
nya Status balita gizi
Gizi Balita kurang
Persentase 0,16% 0,15% 0,14% 0,13% 0,12%
Balita Gizi
Buruk
(sangat
kurus)
3.Meningkat Persentase 90% 90% 90% 90% 90%
nya pencega keberhasilan
han dan pengobatan
pengendalian pasien TB
penyakit semua tipe
menular (succes rate)
Persentase 87 % 90,5% 94% (399 97% (412 100%
UCI Desa (369 (384 desa) desa) (424
desa) desa) desa)

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB IV - 5
4.Meningkat Persentase 100% 100% 100% 100% 100%
nya pelayanan
pelayanan hipertensi
kesehatan (HT)
penyakit
tidak
menular
5.Meningkat Persentase 67% 69% 71% 73% 75%
nya PHBS Rumah
Rumah Tangga
Tangga berPHBS
6. Meni Jumlah 176 206 236 266 296
ngkat nya Desa ODF
jumlah Desa
ODF (Open
Defecation
Free)
7.Meningkat Indeks 3,55 3,65 3,85 3,95 4,00
kan kinerja Kepuasan
aparatur dan Masyarakat
kualitas
manajemen
pelayanan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB IV - 6
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN

5.1 Strategi
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisi program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi adalah salah satu
rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy
focussed-management). Rumusan strategi tersebut berupa pernyataan yang
menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya
diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Strategi dan arah kebijakan
pembangunan kesehatan merupakan rumusan perencanaan komprehensif
mengacu kepada bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan
sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien selama 5 (lima) tahun ke depan.
Visi dan Misi yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan serta
sasarannya perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapai
tujuan dan sasaran misi tersebut melalui strategi yang dipilih, serta arah
kebijakan dari setiap strategi terpilih. Strategi dan arah kebijakan Dinas
Kesehatan mengacu kepada strategi RPJMD Pemerintah Kabupaten Cirebon
yang tertuang dalam Misi 2. Strategi dan arah kebijakan Dinas Kesehatan
untuk mewujudkan Tujuan dan Sasaran Dinas kesehatan sebagai berikut :
Strategi 1 Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak,
remaja, dan lanjut usia yang berkualitas, dengan arah kebijakan :
1.1 Meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan
anak,usia produktif dan Usia Lanjut yang berkualitas
dengan pendekatan continuum of care (CoC);
1.2 Meningkatkan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan;
1.3 Meningkatkan pemenuhan ketersediaan obat dan
perbekalan kesehatan;
1.4 Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDMK;
1.5 Meningkatkan dan pemenuhan sarana prasaranan
pelayanan kesehatan, termasuk sistem informasi dan tata
kelola;
1.6 Meningkatkan upaya kesehatan pengembangan.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB V - 1
Strategi 2 Peningkatan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI), dengan arah
kebijakan:
2. 1 Meningkatkan pelayanan Gizi Masyarakat melalui
pendidikan gizi, suplementasi gizi, tata laksana gizi dan
surveilans gizi.
Strategi 3 Peningkatan upaya pencegahan, pengendalian dan
pemberantasan penyakit menular, dengan arah kebijakan :
3.1 Meningkatkan cakupan dan mutu imunisasi;
3.2 Mengendalikan faktor risiko, penemuan dan tata laksana
kasus penyakit menular;
3.3 Penguatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan
KLB.
Strategi 4 Peningkatan pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak
Menular (PTM) melalui UKM dan UKP, dengan arah kebijakan :
4.1 Mengendalikan Faktor Risiko PTM yang dapat diubah dan
peningkatan pelayanan PTM
Strategi 5 Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
dengan arah kebijakan :
5.1 Meningkatkan promosi kesehatan (KIE) dan meningkatkan
peran serta masyarakat melalui UKBM
5.2 Meningkatkan pembinaan PHBS di 5 tatanan
Strategi 6 Peningkatan akses masyarakat terhadap sarana sanitasi dasar
yang sehat, dengan arah kebijakan :
6.1 Meningkatkan penyelenggaraan dan pembinaan STBM
Strategi 7 Optimalisasi manajemen publik dengan mengedepankan
pelayanan prima, dengan arah kebijakan :
1.1 Meningkatkan intensitas, profesionalitas, kapasitas, dan
ksejahteraan sumber daya aparatur pemerintah daerah;
1.2 Menyederhanakan mekanisme dan standar pelayanan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB V - 2
5.2 Arah Kebijakan

Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Visi : Terwujudnya Kabupaten Cirebon Berbudaya, Sejahtera, Agamis, Maju


dan Aman
MISI : Meningkatnya kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dan
pelatihan, kesehatan dan ekonomi
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1. 1. 1 Menurunn 1.1.1 akselerasi 1.1.1.1 Meningkatkan akses
Meningka ya Angka pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu dan
t kan kematian ibu pelayanan anak,usia produktif dan Usia
derajat dan Angka kesehatan ibu, Lanjut yang berkualitas
kesehatan kematian Bayi anak, remaja, dan dengan pendekatan continuum
masyarak (AKB) lanjut usia yang of care (CoC)
at berkualitas
1.1.1.2 Meningkatkan
penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan
1.1.1.3 Meningkatkan
pemenuhan ketersediaan obat
dan perbekalan kesehatan
1.1.1.4 Meningkatkan kualitas
dan kuantitas SDMK
1.1.1.5 Meningkatkan dan
pemenuhan sarana prasaranan
pelayanan kesehatan,
termasuk sistem informasi dan
tata kelola
1.1.1.6 Meningkatkan upaya
kesehatan pengembangan
1.2 Meningkat 1.2.1 Peningkatan 1.2.1.1 Meningkatkan
nya status gizi Keluarga Sadar Gizi pelayanan Gizi Masyarakat
Balita (KADARZI) melalui pendidikan gizi,
suplementasi gizi, tata laksana
gizi dan surveilans gizi.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB V - 3
1.3 Meningkat 1.3.1 Peningkatan 1.3.1.1 Meningkatkan cakupan
nya pencegahan upaya pencegahan, dan mutu imunisasi
dan pengendalian dan
pengendalian pemberantasan
penyakit penyakit menular
menular.
1.3.1.2 Mengendalikan faktor
risiko, penemuan dan tata
laksana kasus penyakit
menular
1.3.1.3 Penguatan surveilans
epidemiologi dan
penanggulangan KLB
1.4 Meningkat 1.4.1 Peningkatan 1.4.1.1 Mengendalikan Faktor
nya pencegahan pencegahan dan Risiko PTM yang dapat diubah
dan pengendalian dan peningkatan pelayanan
pengendalian Penyakit Tidak PTM
Penyakit Tidak Menular (PTM)
Menular (PTM) melalui UKM dan
UKP
1.5 Meningkat 1.5.1 Peningkatan 1.5.1.1 Meningkatkan promosi
nya PHBS promosi kesehatan kesehatan (KIE) dan
Rumah Tangga dan pemberdayaan meningkatkan peran serta
masyarakat masyarakat melalui UKBM
1.5.1.2 Meningkatkan
pembinaan PHBS di 5 tatanan
1.6 Meningkat 1.6.1 Peningkatan 1.6.1.1 Meningkatkan
nya jumlah akses masyarakat penyelenggaraan dan
Desa ODF terhadap sarana pembinaan STBM
(Open sanitasi dasar yang
Defecation Free) sehat
1.7 1.7.1 Optimalisasi 1.7.1.1 Meningkatkan
Meningkatkan manajemen publik intensitas, profesionalitas,
kinerja dengan kapasitas, dan kesejahteraan
aparatur dan mengedepankan sumber daya aparatur
kualitas pelayanan prima pemerintah daerah
manajemen

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB V - 4
pelayanan
kesehatan

1.7.1.2 Menyederhanakan
mekanisme dan standar
pelayanan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB V - 5
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Indikasi rencana program prioritas OPD berisi program program,


baik untuk mencapai visi dan misi pembangunan jangka menengah maupun
untuk pemenuhan layanan OPD dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan daerah. Pagu indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan
adalah jumlah dana yang tersedia untuk penyusunan program dan kegiatan
tahunan.
Program-program prioritas yang telah disertai kebutuhan
pendanaan (pagu indikatif) yang ada di dalam RPJMD selanjutnya dijadikan
sebagai acuan bagi OPD dalam penyusunan Renstra OPD, termasuk dalam
menjabarkannya ke dalam kegiatan prioritas beserta kebutuhan
pendanaannya. Pencapaian target kinerja program (outcome) di masing-
masing urusan wajib/pilihan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan
pagu indikatif, yang bersumber dari APBD Kabupaten Cirebon, APBD
Propinsi dan APBN maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat. Dalam rangka mewujudkan sasaran
organisasi dengan indikator sasaran sebagai tolak ukur keberhasilannya,
maka Dinas Kesehatan menetapkan Rencana Program, Kegiatan, Indikator
Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif untuk pelaksanaan
program Kesehatan kurun waktu 2019-2024.

6.1 Program dan Kegiatan Urusan


1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, dengan kegiatan :
a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan;
b. Peningkatan mutu penggunaan obat.
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan kegiatan :
a. Pemeliharaan, pemulihan dan penanggulangan masalah
kesehatan;
b. Peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan;
c. Penyediaan biaya operasional & pemeliharaan;
d. Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja;
e. Pembinaan dan pengawasan kesehatan kerja dan olah raga;

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB VI - 1
f. Penyediaan dukungan manajemen BOK;
g. Bantuan operasional kesehatan Puskesmas;
h. Peningkatan pelayanan kesehatan tradisional;
i. Penyelenggaraan program Indonesia sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK);
j. Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu.
3. Program Pengawasan Obat dan Makanan, dengan kegiatan :
a. Pengawasan dan pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan
(TPM);
b. Pengawasan dan pembinaan Tempat-Tempat Umum TTU-
industri;
c. Pengawasan obat (distribusi dan penggunaan).
4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dengan
kegiatan:
a. Pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat;
b. Pengembangan indikator desa siaga aktif;
c. Pengembangan strata Posyandu;
d. Pengembangan kabupaten sehat.
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan kegiatan :
a. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi,
Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang vitamin A. dan
kekurangan zat mikro lainnya;
b. Penanggulangan gizi buruk;
c. Penguatan peningkatan cakupan ASI eksklusif di kabupaten.
6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat, dengan kegiatan :
a. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat;
b. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular,
dengan kegiatan:
a. Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah;
b. Peningkatan Imunisasi;
c. Pencegahan dan penanggulangan penularan penyakit endemik/epidemik.;
d. Penanggulangan HIV/AIDS dan IMS;
e. Penanggulangan penyakit tuberculosis.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB VI - 2
8. Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM), dengan
kegiatan:
a. Surveilans faktor risiko PTM (Penyakit Tidak Menular);
b. Pengendalian kesehatan jiwa.
9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, dengan kegiatan :
a. Penyusunan standar pelayanan kesehatan;
b. Evaluasi & pengembangan standar pelayanan kesehatan;
c. Pembangunan & pemutakhiran data dasar standar pelayanan
kesehatan;
d. Peningkatan kapasitas SDM Kesehatan;
e. Manajemen pengelolaan SDMK;
f. Pelayanan perizinan praktik perseorangan, pembinaan dan
rekomendasi sarana kesehatan;
g. FKTP Berprestasi;
h. Akreditasi FKTP & Faskes lainnya;
i. Akreditasi rumah sakit.
10. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan, dengan
kegiatan:
a. Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat;
b. Penguatan sistem rujukan pelayanan kesehatan.
11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita, dengan
kegiatan:
a. Peningkatan pelayanan kesehatan bayi dan balita
12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut, dengan
kegiatan:
a. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.
13. Program Peningkatan Keselamatan ibu melahirkan dan anak, dengan
kegiatan:
a. Peningkatan kesehatan Ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas;
b. Pembangunan sistem implementasi penyelamatan ibu dan bayi
baru lahir;
c. Jaminan persalinan;
d. Penyediaan dukungan manajemen Jampersal.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB VI - 3
14. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dengan kegiatan :
a. Pelayanan kesehatan bagi peserta JKN pada fasilitas kesehatan
tingkat pertama (Puskesmas);
b. Manajemen penyelenggaraan jaminan kesehatan.
15. Program Pembinaan Lingkungan Sosial, dengan kegiatan :
a. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan bagi penderita akibat dampak
asap rokok.
16. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya,
dengan kegiatan :
a. Pembangunan Puskesmas, Pustu dan UPT Kesehatan;
b. Pengadaaan sarana dan prasarana Puskesmas, Pustu dan UPT
Kesehatan;
c. Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas, Pustu, UPT Kesehatan;
d. Pengadaaan Puskesmas keliling;
e. Pengembangan sarana dan prasarana fisik puskesmas;
f. Pengembangan bangunan UPT kesehatan;
g. Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas;
h. Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap;
i. Pengembangan fungsi Puskesmas menjadi Puskesmas Mampu
PONED;
j. Pengadaan sarana rantai vaksin;
k. Kalibrasi alat kesehatan;
l. Pengadaaan Alkes UPT kesehatan.
17. Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RS Jiwa/RS
Paru-paru/dan RS Mata
a. Pembangunan rumah sakit.

6.2 Program dan Kegiatan Non Urusan


1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :
a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik;
b. Penyediaan jasa pemeliharaan & perizinan kendaraan;
c. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja;

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB VI - 4
d. Penyediaan alat tulis kantor;
e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;
f. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan;
g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor;
h. Penyediaan bahan bacaan & peraturan perundang-undangan;
i. Penyediaan makanan dan minuman;
j. Rapat-rapat koordinasi & konsultasi ke luar daerah.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan :
a. Pengadaan kendaraan dinas/operasional;
b. Penyediaan lahan/tanah;
c. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;
d. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;
e. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor;
f. Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas;
g. Renovasi kantor dinas kesehatan, gudang farmasi dan Labkesda.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan
kegiatan:
a. Bimbingan teknis pengelolaan aset /barang milik daerah;
b. Monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang kepegawaian.
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan :
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ihtisar realisasi kinerja
SKPD;
b. Penyusunan laporan keuangan semesteran;
c. Penyusunan laporan keuangan akhir tahun;
d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
6. Program Pengembangan Sistem Perencanaan Sektoral, dengan
kegiatan:
a. Penyusunan dokumen perencanaan sektoral.

6.3 Pagu, Target Indikator Program dan Kegiatan 2020-2024 (terlampir)

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB VI - 5
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bagian ini diuraikan tentang indikator-indikator kinerja dari Dinas


Kesehatan yang mengacu kepada tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2020 – 2024.

Tabel 7.1
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB VII - 1
KONDISI AWAL Target Per tahun Kondisi Kinerja
NO. BIDANG URUSAN/INDIKATOR SATUAN
(2018) 2019 2020 2021 2022 2023 2024 pada Akhir
ASPEK KESEJAHTERAN MASYARAKAT
1 Angka us ia harapan hi dup Tahun Bukan kewenangan dinkes
2 Prosentase Bali ta Gi zi Buruk (sangat kurus) % 0,17 0,17 0,16 0,15 0,14 0,13 0,12 0,12
3 Preval ensi Bali ta Gizi Kurang % 7,50 7,50 7,30 7,00 6,80 6,50 6,20 6,20
4 Cakupan Desa Siaga Akti f % 100 100 100 100 100 100 100 100
Aspek Pelayanan Umum
Kesehatan
Angka Kemati an Bayi (AKB) per 1000 kel ahi ran
1 2,97/1000 KH 2,97/1000 KH 3,81/ 1000 KH 3,78/ 1000 KH 3,75/ 1000 KH 3,72/ 1000 KH 3,69/ 1000 KH 3,69/ 1000 KH
hi dup
2 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 20,91 2,74 2,68 2,66 2,64 2,61 2,59 2,59
Angka Kemati an Bali ta per 1000 kelahiran
3 3,18 3,22 3,2 3,18 3,16 3,14 3,12 3,12
hi dup
Angka Kemati an Neonatal per 1000 kel ahi ran
4 1,24 3,60 3,40 3,10 2,9 2,7 2,4 2,4
hi dup
Angka Kemati an Ibu per 100,000 kelahiran
5 73,26 71/100.000 KH 69/100.000 KH 67/100.000 KH 65/100.000 KH 63/100.000 KH 61/100.000 KH 61/100.000 KH
hi dup
6 Ras io posyandu per satuan bal ita 13,50 Bukan kewenangan dinkes
7 Ras io puskesmas ,pol ikli ni k,pus tu pers atuan 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09
8 Ras io Rumah Sakit per satuan penduduk 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005
9 Ras io dokter per satuan penduduk 0,261 0,261 0,261 0,261 0,261 0,261 0,261 0,261
10 ras io tenaga medis per s atuan penduduk 0,261 0,261 0,261 0,261 0,261 0,261 0,261 0,261
11 Cakupan kompl ikasi kebidanan yang ditangani % 139,8 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan pertol ongan pers ali nan oleh tenaga
12 % 101 100 100 100 100 100 100 100
kes ehatan yang memil i ki kompetensi kebi danan
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child 85,14 (361 90,5% (384
13 % 83,49 (354 desa) 87 % (369 desa) 94% (399 desa) 97% (412 des a) 100% (424 des a) 100% (424 des a)
Immunization (UCI) desa) desa)
14 Cakupan bali ta gi zi buruk mendapat perawatan % 100 100 100 100 100 100 100 100
Proporsi penduduk dengan as upan kal ori di
15
bawah ti ngkat kons umsi mi ni mum (s tandar
Presentase anak us ia 1 tahun yang dii muni sasi
16 % 97,12 95 95 95 95 95 95 95
campak
17 Non Poli o AFP rate per 100.000 penduduk 3,6 2/100.000 penduduk usi a < 15 th
18 Cakupan bali ta pneumoni a yang di tangani % 108,7 100 100 100 100 100 100 100
cakupan penemuan dan penanganan penderi ta
19 % 100 100 100 100 100 100 100 100
penyakit TBC BTA
Ti ngkat preval ens i Tuberkul osi s ( per 100.000
20 202/100,000 203/100,000 204/100,000 200/100,000 180/100,000 160/100,000 140/100,000 140/100,000
penduduk)
Ti ngkat kematian karena Tuberkulosis ( per
21 1,6 1,52 1,4 1,3 1,2 1,1 1,0 1,0
100.000 penduduk)
Proporsi juml ah kasus Tuberkulosi s yang % 100 100 100 100 100 100 100 100
22
terdeteksi dal am program DOTS
Proporsi kasus Tuberkul osi s yang di obati dan
23 % 82 83 84 85 85 85 85 85
sembuh dal am program DOTS (cure rate)

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB VII - 2
KONDISI AWAL Target Per tahun Kondisi Kinerja
NO. BIDANG URUSAN/INDIKATOR SATUAN
(2018) 2019 2020 2021 2022 2023 2024 pada Akhir
Cakupan penemuan dan penanganan penderi ta % 91,6 100 100 100 100 100 100 100
24
penyaki t DBD
25 Penderi ta di are yang ditangani % 75,46 100 100 100 100 100 100 100
26 Angka kejadi an Malari a Hanya ada kasus mal ari a impor
27 Tingkat kemati an aki bat Malaria Ti dak ada data
Proporsi anak bali ta yang tidur dengan
28 Ti dak ada data
kel ambu berinsekti si da
Proporsi anak bali ta dengan demam yang
29 ti dak ada data
diobati dengan obat anti mal ari a yang tepat
Preval ensi HIV/AIDS (persen) dari total < 1% < 1% < 1% < 1% < 1% < 1% < 1% < 1%
30
popul asi
Penggunaan kondom pada hubungan seks
31 Ti dak ada data
beresi ko ti nggi terakhi r
Proporsi juml ah penduduk usi a 15-24 tahun
32 yang memi li ki pengetahuan komprehensi f % 0 2,2 7 12 17 21 26 26
tentang HIV/AIDS
Cakupan pel ayanan kesehatan rujukan pasi en
33 masyarakat miski n (tida ada data) adanya Ti dak ada data
maski n peserta PBI Pusat dan Daerah
34 Cakupan kunjungan bayi % 102,04 100 100 100 100 100 100 100
35 Cakupan puskesmas per Kecamatan % 150 150 150 150 150 150 150 150
36 Cakupan pembantu puskesmas per desa % 16,75 16,75 16,75 16,75 16,75 16,75 16,75 16,75
37 Cakupan kunjungan i bu hami l K4 % 100,41 100 100 100 100 100 100 100
38 Cakupan pel ayanan ni fas % 101 92 93 94 95 96 97 97
Cakupan neonatus dengan kompli kasi yang
39 % 112,88 82% 84 85 87 90 92 92
ditangani
40 Cakupan pel ayanan anak bal ita % 102,21 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan pemberi an PMT pada bal ita gizi
41 % 78,7 80 80 83 85 90 95 95
kurang, sangat kurang, kurus dan sangat kurus
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
42 % 95,99 100 100 100 100 100 100 100
setingkat
Juml ah pel ayanan kesehatan dasar masyarakat
43 ji wa 304.649 330.610 335610 340.610 345.610 350.610 355.610 355.610
mi skin (maski n peserta PBI Daerah))
Cakupan pel ayanan gawar darurat l evel 1 yang
44 % 100 100 100 100 100 100 100 100
harus diberi kan sarana kesehatan (RS)
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang % 100 100 100 100 100 100 100 100
45
dil akukan penyel i dikan epi dermiologi < 24 jam

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB VII - 3
BAB VIII

PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Dinas kesehatan Kabupaten Cirebon

Tahun 2019 – 2024 merupakan pedoman perencanaan bagi Dinas Kesehatan


Kabupaten Cirebon dalam menyusun program dan kegiatan dalam

Pembangunan Kesehatan selama lima tahun yang berisikan strategi,


kebijakan, program dan kegiatan beserta penganggaran untuk mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Penyusunan Renstra ini berpedoman pada Rencana Pembangunan


Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cirebon Tahun 2019-2024.

Keberhasilan pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Kesehatan


Kabupaten Cirebon ini sangat ditentukan oleh kesiapan kelembagaan,

ketatalaksanaan, sumber daya manusia dan sumber pendanaannya serta


komitmen semua unsur pimpinan maupun staf. Selain itu, untuk menjamin

keberhasilan pelaksanaan rencana strategis ini setiap tahun akan


dilaksanakan evaluasi.

Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan Rencana

Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon termasuk indikator-indikator


kinerjanya yang dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dan

tanpa mengubah tujuan pada rencana strategis 2019-2024, maka akan


dilakukan penyempurnaan sebagaimana mestinya.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB VIII - 1
BAB VIII

PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Dinas kesehatan Kabupaten Cirebon

Tahun 2019 – 2024 merupakan pedoman perencanaan bagi Dinas Kesehatan


Kabupaten Cirebon dalam menyusun program dan kegiatan dalam

Pembangunan Kesehatan selama lima tahun yang berisikan strategi,


kebijakan, program dan kegiatan beserta penganggaran untuk mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Penyusunan Renstra ini berpedoman pada Rencana Pembangunan


Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cirebon Tahun 2019-2024.

Keberhasilan pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Kesehatan


Kabupaten Cirebon ini sangat ditentukan oleh kesiapan kelembagaan,

ketatalaksanaan, sumber daya manusia dan sumber pendanaannya serta


komitmen semua unsur pimpinan maupun staf. Selain itu, untuk menjamin

keberhasilan pelaksanaan rencana strategis ini setiap tahun akan


dilaksanakan evaluasi.

Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan Rencana

Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon termasuk indikator-indikator


kinerjanya yang dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dan

tanpa mengubah tujuan pada rencana strategis 2019-2024, maka akan


dilakukan penyempurnaan sebagaimana mestinya.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2019 - 2024 BAB VIII - 1
RENCANA TARGET INDIKATOR KINERJA & PENDANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS KESEHATAN TAHUN 2019-2024
KABUPATEN CIREBON

KODE Program dan Indikator kinerja Satuan capaian Target Indikator Kinerja, Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Seksi Pelaksana
Kegiatan Program (Outcome) 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Kondisi Kinerja pada akhir
kegiatan (Out put) Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana
DINAS KESEHATAN #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
URUSAN 360,446,010,588 442,630,013,000 455,260,638,900 476,879,890,400 495,379,024,500 501,911,818,300 2,372,061,385,100
1 5 Program Obat dan Persentase jumlah Pusk % 100 100 60,300,000,000 100 60,360,000,000 100 60,420,000,000 100 60,480,000,000 100 60,510,000,000 100% 60,570,000,000 100% 302,340,000,000 Seksi
Perbekalan yang ketersediaan obat Kefarmasian
Kesehatan dan perbekalan dan Alkes
kesehatan yang aman
dan bermutu 100% di
puskesmas dan
jaringannya
1 5 0 1 Pengadaan obat Persentase ketersediaan % 100 100 60,000,000,000 100 60,000,000,000 100 60,000,000,000 100 60,000,000,000 100 60,000,000,000 100 60,000,000,000 100% 300,000,000,000 Seksi
dan perbekalan obat dan perbekalan Kefarmasian
kesehatan kesehatan yang aman dan Alkes
dan bermutu

1 5 0 5 Peningkatan mutu Persentase pusk yang % 100 100 300,000,000 100 360,000,000 100 420,000,000 100 480,000,000 100 510,000,000 100 570,000,000 100 2,340,000,000 Seksi
penggunaan obat melaksanakan Pelayanan Kefarmasian
Kefarmasian sesuai dan Alkes
standar

1 6 Program Upaya Indeks Keluarga Sehat indeks/ % 0,168 / 0,19 / 19% 76,515,240,900 0,21 / 21% 82,878,390,000 0,25 / 25% 86,061,308,900 0,30 / 30% 89,763,291,400 0,35 / 35% 93,409,589,500 0,40 / 40% 96,831,539,300 0,40 / 448,944,119,100 Pelayanan
Kesehatan (IKS) 16,8% 40% Kesehatan
Masyarakat Primer
1 6 1 3 Penyediaan Biaya Jumlah yang menerima 27,631,157,000 60 Pusk + 1 31,405,825,000 60 Pusk + 1 33,563,169,000 60 Pusk + 1 35,912,591,000 60 Pusk + 1 38,067,347,000 60 Pusk + 1 39,970,714,000 178,919,646,000 Subag
Operasional dan biaya operasional dan UPT Kesehatan UPT Kesehatan UPT Kesehatan UPT Kesehatan UPT Kesehatan Keuangan
Pemeliharaan pemeliharaan

1 6 2 8 Pelayanan Persentase anak usia % 85.24 100 509,845,600 100 595,984,000 100 655,583,000 100 721,141,000 100 793,255,000 100 872,580,000 100 3,638,543,000 Seksi Kesga dan
kesehatan anak pendidikan dasar yang Gizi Masyarakat
usia sekolah dan mendapatkan pelayanan
remaja kesehatan sesuai standar

1 6 3 2 Penyediaan Jumlah kegiatan yang Keg 6 6 1,858,238,300 6 1,876,820,700 6 1,895,588,900 6 1,914,544,800 6 1,933,690,200 6 1,953,027,100 6 9,573,671,700 Sekretariat
Dukungan dilaksanakan dlm
Manajemen BOK mendukung pelaksanaan
kegiatan BOK di Pusk

1 6 3 4 Bantuan Persentase realisasi % 89.33 90 41,476,000,000 90 41,890,760,300 90 42,309,668,000 90 42,732,764,600 90 43,160,092,300 90 43,591,693,200 90 213,684,978,400 Sekretariat
Operasional pemanfaatan dana BOK
Kesehatan Puskesmas
Puskesmas
1 6 Pemeliharaan, Cakupan pelayanan % 100% 100% 2,590,000,000 100% 2,849,000,000 100% 3,149,700,000 100% 3,443,950,000 100% 3,788,000,000 100% 4,167,000,000 100% 17,397,650,000 Pelayanan
Pemulihan dan kesehatan matra Kesehatan
Penanggulangan Primer
Masalah
Kesehatan
Cakupan Puskesmas yang Pusk 11 11 35 45 50 55 60 60
memberikan pelayanan
Unit Gawat Darurat sesuai
standar

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 1


KODE Program dan Indikator kinerja Satuan capaian Target Indikator Kinerja, Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Seksi Pelaksana
Kegiatan Program (Outcome) 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Kondisi Kinerja pada akhir
kegiatan (Out put) Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana
Cakupan kunjungan Pasien 16,7% 17% 18% 19% 20% 20% 20% 20% -
laboratorium Puskesmas

1 6 Peningkatan dan Jumlah KK mandiri KK 5741 6385 1,590,000,000 6500 1,749,000,000 6600 1,921,900,000 6700 2,111,750,000 6800 2,323,000,000 6900 2,557,000,000 6900 10,662,650,000
Pengembangan Cakupan kunjungan sehat % 7.5 15 20 25 30 35 40 40
Pelayanan di Puskesmas
Kesehatan Cakupan kunjungan rawat % 33% 35% 36% 37% 38% 39% 40% 40% Pelayanan
jalan gigi Kesehatan
Primer
Jumlah kasus katarak mata 300 300 350 385 425 440 485 2,085 Pelayanan
yang dioperasi Kesehatan
Primer
1 6 Peningkatan Jml Pusk yang Puskemas 12 20 220,000,000 28 242,000,000 36 265,200,000 44 291,000,000 52 320,000,000 60 353,000,000 60 1,471,200,000 Pelayanan
Pelayanan memberikan pelayanan Kesehatan
Kesehatan kesehatan tradisional Primer
Tradisional

1 6 Penyelenggaraan Cakupan keluarga Keluarga 30% 240,000,000 35% 264,000,000 40% 290,000,000 45% 319,000,000 50% 351,000,000 55% 386,000,000 55% 1,610,000,000 Pelayanan
Program Indonesia diintervensi Kesehatan
Sehat dengan Primer
Pendekatan
Keluarga (PIS-PK)

1 6 Pembinaan dan Persentase Terbentuknya Pos UKK 13.30 13.50 50,000,000 14.50 55,000,000 15.50 60,500,000 16.50 66,550,000 17.50 73,205,000 18.50 80,525,000 18.50 335,780,000 Seksi Kesling &
pengawasan Pos UKK Kesjaor
kesehatan kerja
dan olah raga Persentase siswa SD kelas % 1.34 100 100 100 100 100 100 100
IV dan V yang dilakukan
tes kebugaran

Persentase Jemaah Haji % 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Kesling &
yang di periksa kebugaran Kesjaor

1 6 Sistem Persentase kasus gadar % 90% 350,000,000 92 1,950,000,000 94% 1,950,000,000 96% 2,250,000,000 98% 2,600,000,000 100% 2,900,000,000 100% 11,650,000,000 Yankes rujukan
Penanggulangan yang dilayani PSC 119
Gawat Darurat
Terpadu

1 7 Program PersentaseTempat % 56,60 66.34 283,996,500 67.00 322,396,000 68.00 362,635,000 69.00 504,898,000 70.00 609,388,000 71.00 656,327,000 71.00 2,455,644,000
Pengawasan Obat Pengelolaan Makanan
dan Makanan (TPM) Memenuhi Syarat
Kesehatan
1 7 0 6 Pengawasan dan Jumlah sertifikat Laik Sertifikat 70 70 118,500,000 70 130,350,000 70 143,385,000 70 157,723,000 70 173,495,000 70 190,845,000 350 795,798,000 Seksi Kesling &
pembinaan Sehat dan SPP-IRT yang Kesjaor
Tempat dikeluarkan
Pengelolaan
Makanan (TPM)

1 7 0 10 Pengawasan obat Persentase sarana % 97.95 98% 100,000,000 98% 120,000,000 98.5% 140,000,000 99% 260,000,000 99.5% 340,000,000 99.5% 360,000,000 90% 1,220,000,000 Seksi
(distribusi dan Kefarmasian yang Kefarmasian
penggunaan) melaksanakan pelaporan dan Alkes
SIPNAP

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 2


KODE Program dan Indikator kinerja Satuan capaian Target Indikator Kinerja, Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Seksi Pelaksana
Kegiatan Program (Outcome) 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Kondisi Kinerja pada akhir
kegiatan (Out put) Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana
1 7 Pengawasan dan Persentase Inspeksi % 53.73 56.04 65,496,500 57.04 72,046,000 58.04 79,250,000 59.04 87,175,000 60.04 95,893,000 61.04 105,482,000 61.04 439,846,000 Seksi Kesling &
Pembinaan Kesehatan lingkungan Kesjaor
Tempat-Tempat sekolah yang memenuhi
Umum TTU- syarat kesehatan
industri
persentase industri yang % 50.10 51.39 52.39 53.39 54.39 55.39 56.39 56.39
memenuhi syarat
kesehatan
1 9 Program Promosi Persentase Rumah % 62,08 65 2,251,858,400 67 1,853,563,000 69.00 2,017,883,000 71.00 2,128,819,000 73.00 2,195,319,000 75.00 2,319,519,000 75.00 10,515,103,000 Seksi Promosi
Kesehatan dan tangga ber PHBS &
Pemberdayaan pemberdayaan
Masyarakat masyarakat
1 9 0 8 Pengembangan Persentase Rumah tangga % 62.08 65 1,107,295,300 67 709,000,000 69.00 773,200,000 71.00 837,400,000 73.00 901,600,000 75.00 965,800,000 75.00 4,187,000,000
Perilaku Hidup ber PHBS
Bersih dan Sehat

Proporsi jumlah penduduk % 0.00 2.2% 7% 12% 17% 21% 26% 26%
usia 15-24 tahun yang
memiliki pengetahuan
komprehensif

1 9 1 4 Pengembangan Jumlah Desa siaga aktif desa 145 desa 207 388,800,000 267 388,800,000 297 450,000,000 327 450,000,000 357 450,000,000 424 450,000,000 424 2,188,800,000
Indikator Desa dgn strata madya (34,20%)
Siaga Aktif
1 9 1 5 Pengembangan Persentase strata % 57.10 57,10 389,200,000 59,74 389,200,000 61,06 428,120,000 62,38 438,200,000 63,70 440,500,000 65,0 450,000,000 65,0 2,146,020,000
strata Posyandu Posyandu Purnama

1 9 1 6 Pengembangan Jumlah kecamatan kec 10 10 366,563,100 23 366,563,000 28 366,563,000 31 403,219,000 35 403,219,000 40 453,719,000 40 1,993,283,000
Kabupaten Sehat menyelenggarakan
kecamatan sehat
2 0 Program Persentase Balita Gizi % 100.00 100.00 2,152,850,100 100.00 2,153,050,000 100.00 2,224,405,000 100.00 2,285,405,000 100.00 2,371,000,000 100.00 2,476,000,000 100.00 11,509,860,000 Seksi Kesga dan
Perbaikan Gizi sangat kurus yang Gizi Masyarakat
Masyarakat ditangani
Persentase Bumil KEK % 70.27 80 82 84 86 88 90 90
yang mendapatkan PMT

2 0 0 3 Penanggulangan Persentase Balita % 86 85 558,550,000 85 558,550,000 85 614,405,000 85.5 614,405,000 85.5 650,000,000 86 650,000,000 86 3,087,360,000
kurang Energi ditimbang di Posyandu
Protein (KEP),
anemia gizi besi, Persentase Ibu Hamil % 100 98 98 98.5 99 99.5 100 100
Gangguan Akibat Mendapat 90 Tablet Fe
Kurang Yodium
(GAKY), kurang vit Persentase masyarakat yg % 94 94 94.5 95 95.5 96 96.5 96.5
A. Dan kekurangan menggunakan garam
zat mikro lainnya beryodium

Persentase Balita % 94 90 91 91 91.5 92 92.5 92.5


mendapat Kapsul Vit A 2
kali per tahun
2 0 0 8 Penanggulangan Persentase Balita Gizi % 100 100 1,494,300,100 100 1,494,500,000 100 1,500,000,000 100 1,550,000,000 100 1,600,000,000 100 1,705,000,000 100 7,849,500,000
Gizi buruk Buruk yang mendapatkan
Penanganan

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 3


KODE Program dan Indikator kinerja Satuan capaian Target Indikator Kinerja, Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Seksi Pelaksana
Kegiatan Program (Outcome) 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Kondisi Kinerja pada akhir
kegiatan (Out put) Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana
2 0 0 9 Penguatan Persentase Bayi 0-6 bulan % 60 50 100,000,000 51 100,000,000 51 110,000,000 51.5 121,000,000 52 121,000,000 52.5 121,000,000 52.5 573,000,000
peningkatan mendapat ASI Ekslusif
cakupan Asi
Eksklusif di
Kabupaten
2 1 Program Presentase Rumah Sehat % 64.90 66.00 540,757,000 67.00 1,072,250,000 68.00 1,192,225,000 69.00 1,296,697,000 70.00 1,406,467,000 71.00 1,527,098,000 71.00 6,494,737,000 Seksi Kesling &
Pengembangan Kesjaor
Lingkungan Sehat

2 1 0 1 Pengkajian Presentase Sarana Air % 82.66% 85 % 272,500,000 82.66% 572,250,000 86.00% 642,225,000 87.00% 686,697,000 88.00% 735,467,000 89.00% 788,998,000 89.00% 3,425,637,000
Pengembangan Bersih
Lingkungan Sehat

Persentase Jamban Sehat 57.7 58.28% 58.28% 58.85% 59.43% 60.01 61.01% 61.01%

Jumlah bank sampah 2 4 6 8 10 10


yang terbentuk

Persen Kunjungan % 10.30 15.00 17.00 19.00 21.00 23.00 25.00 25.00 -
pasien/klien konsultasi ke
klinik sanitasi

2 1 0 7 Sanitasi Total jumlah desa ODF jumlah 120 desa 160.00 268,257,000 176.00 500,000,000 206.00 550,000,000 236.00 610,000,000 266.00 671,000,000 296.00 738,100,000 296.00 3,069,100,000
Berbasis
Masyarakat
(STBM)
2 2 Program Persentase % 100 100 3,902,350,000 100 4,348,030,000 100 4,821,033,000 100 5,325,936,000 100 5,802,679,000 100 6,310,049,000 100 26,607,727,000
Pencegahan dan Penanggulangan KLB
penanggulangan penyakit dan keracunan
Penyakit Menular makanan 1x24 jam

Persentase Imunisasi % 94,27%, 93 94 94 94.5 95 95 95


Dasar Lengkap (IDL)
Persentase keberhasilan % 89 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
pengobatan pasien TB
semua tipe

2 2 0 6 Pencegahan Persentase penemuan % 91.6 100 1,764,550,000 100 1,940,950,000 100 2,135,045,000 100 2,348,549,000 100 2,583,404,000 100 2,841,745,000 Seksi
Penularan Penyakit dan penanganan Pengendalian
Endemik/Epidemik penderita penyakit DBD Penyakit
Menular

Persentase Penderita % 75.5 100 100 100 100 100 100 100
diare yang ditangani
Persentase terlaksananya % 100 100 100 100 100 100 100
fogging fokus

Persentase penemuan % 100 100 100 100 100 100 100


kasus kusta

Cakupan balita % 108.7 100 100 100 100 100 100


pneumonia yang
ditangani

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 4


KODE Program dan Indikator kinerja Satuan capaian Target Indikator Kinerja, Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Seksi Pelaksana
Kegiatan Program (Outcome) 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Kondisi Kinerja pada akhir
kegiatan (Out put) Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana
2 2 0 8 Peningkatan Persentase Pelayanan % 100 300,000,000 100 375,000,000 100 450,000,000 100 525,000,000 100 550,000,000 100 550,000,000 100 2,450,000,000 Seksi Surim
Imunisasi Imunisasi pada Bayi,
Batita, Bumil dan anak
sekolah

Persentase bayi
diimunisasi :
HB0 % 93.93 95 95 95 95 95 95 95
BCG % 0 95 95 95 95 95 95 95
DPT-HB-Hib I % 99.62 95 95 95 95 95 95 95
DPT-HB-Hib III % 97.62 95 95 95 95 95 95 95
Polio I % 99.14 95 95 95 95 95 95 95
Polio IV % 96.92 95 95 95 95 95 95 95
Campak % 97.12 95 95 95 95 95 95 95
DPT-HB-Hib Lanjutan % 55.05 55 56 56 56.5 57 57 57
Campak Lanjutan % 51.55 55 56 56 56.5 57 57 57
Bias Campak % 97 98 98 98 98 98 98 98
Bias DT/Td % 98 98 98 98 98 98 98
2 2 0 9 Peningkatan Persentase kelengkapan % 100 100 475,000,000 100 533,000,000 100 588,000,000 100 638,500,000 100 683,000,000 100 723,500,000 100 3,166,000,000 Seksi Surim
Surveilans dan ketepatan lap. W1
Epidemiologi dan
penanggulangan Persentase kelengkapan % 94.23 100 100 100 100 100 100 100
wabah laporan W2 dan STP

Persentase Ketepatan % 91.67 100 100 100 100 100 100 100
laporan W2 dan STP

Terlaksananya SKD KLB % 100 100 100 100 100 100 100 100
penyakit potensial wabah
pada jemaah haji

2 2 1 5 Penanggulangan Persentase orang dengan % 100 100 1,115,000,000 100 1,226,500,000 100 1,349,150,000 100 1,484,065,000 100 1,623,471,000 100 1,795,719,000 100 7,478,905,000 Seksi
HIV/AIDS dan IMS risiko terinveksi HIV Pengendalian
mendapatkan pelayanan Penyakit
deteksi dini HIV sesuai Menular
standar.

Prevalensi HIV/AIDS < 1% < 1% < 1% < 1% < 1% < 1% < 1% < 1%
(persen) dari total
populasi
Jumlah fasilitas kesehatan fasilitas 29 39 46 52 58 64 71 71
yang dilakukan setup (Pusk, RS,
layanan HIV/AIDS Lapas)

2 2 1 6 Penanggulangan Persentase orang terduga % 100 100 247,800,000 100 272,580,000 100 298,838,000 100 329,822,000 100 362,804,000 100 399,085,000 Seksi
Penyakit TBC yang mendapat Pengendalian
Tuberculosis pelayanan TBC sesuai Penyakit
standar. Menular
Persentase Cakupan % 100 100 100 100 100 100 100
penemuan dan
penanganan penyakit TBC
BTA
2 3 Program Persentase FKTP % 26.37 33.52 6,902,436,000 35.00 6,350,000,000 40.00 6,382,500,000 45.00 6,780,000,000 50.00 6,914,000,000 60.00 7,291,000,000 60.00 33,717,500,000
Standarisasi terakreditasi
Pelayanan
Kesehatan

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 5


KODE Program dan Indikator kinerja Satuan capaian Target Indikator Kinerja, Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Seksi Pelaksana
Kegiatan Program (Outcome) 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Kondisi Kinerja pada akhir
kegiatan (Out put) Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana
% Klinik Pratama 5 10 20 40 80 80
terakreditasi
% Tempat Praktek dokter 0 5 10 20 40 40
umum dan dokter gigi
terakreditasi

Persentase Rumah sakit % 100 100 100 100 100 100 100 100
terakreditasi
Persentase Laboratorium % 0 30 40 50 60 70 80 80
kes terakreditasi

2 3 0 1 Penyusunan Indeks Kepuasan poin 76,53 61 800,000,000 3.55 600,000,000 3.65 500,000,000 3.85 300,000,000 3.95 325,000,000 4.00 325,000,000 4.00 2,050,000,000 Subag PEP
Standar Pelayanan Masyarakat
Kesehatan

2 3 0 2 Evaluasi & Jumlah dokumen Hasil Dukumen 2 2 120,000,000 2 130,000,000 2 135,000,000 2 140,000,000 2 145,000,000 2 150,000,000 700,000,000 Subag PEP
Pengembangan Kegiatan pelayanan
Standar Pelayanan Kesehatan (Buku Profil
Kesehatan Kesehatan, Laporan SPM)

2 3 0 3 Pembangunan & Jumlah Puskesmas Pusk 60 60 80,000,000 60 290,000,000 60 100,000,000 60 110,000,000 60 120,000,000 60 130,000,000 750,000,000 Subag PEP
Pemutakhiran menggunakan Aplikasi
Data Dasar SIKDA
Standar Pelayanan
Kesehatan

2 3 1 2 Peningkatan Jumlah Nakes yang dilatih Nakes 250 250 1,100,000,000 250 1,250,000,000 250 1,450,000,000 250 1,600,000,000 250 1,750,000,000 250 1,800,000,000 1,250 7,850,000,000 Seksi SDMK
Kapasitas SDM untuk peningkatan
Kesehatan kapasitas SDM Kes

2 3 1 3 Manajemen Tersedianya data SDMK di Dokumen 1 60,000,000 1 Dokumen 175,000,000 1 Dokumen 185,000,000 1 Dokumen 195,000,000 1 Dokumen 205,000,000 1 Dokumen 225,000,000 1 985,000,000 Seksi SDMK
pengelolaan SDMK 60 Pusk dan 1 UPT Dokumen Dokume
Labkesda n
2 3 FKTP Berprestasi Jumlah Puskesmas Pusk 17 20 155,000,000 22 350,000,000 24 382,500,000 26 420,000,000 28 459,000,000 30 506,000,000 30 2,117,500,000 Seksi Mutu
dengan penilaian kinerja
baik
Jumlah FKTP berprestasi FKTP 6 2 9 9 9 9 9 9

2 3 Akreditasi FKTP & Jumlah Puskesmas FKTP 20 60 4,432,436,000 60 3,310,000,000 60 3,375,000,000 60 3,750,000,000 60 3,630,000,000 60 3,850,000,000 60 17,915,000,000 Seksi Mutu
Faskes lainnya terakreditasi

Jumlah Klinik Pratama Klinik 0 0 3 6 11 22 45 45


terakreditasi

Jumlah Tempat Praktek Tempat 0 0 2 4 9 18 18


dokter umum dan dokter prektek
gigi terakreditasi

2 3 Akreditasi Rumah Jumlah Rumah Sakit yang RS 11 11 11 90,000,000 11 100,000,000 11 110,000,000 11 125,000,000 11 150,000,000 11 575,000,000 Seksi Mutu
Sakit terakreditasi
2 3 Pelayanan Persentase Nakes di % 90 90 155,000,000 90 155,000,000 95 155,000,000 95 155,000,000 95 155,000,000 95 155,000,000 100 775,000,000 Seksi SDMK
Perizinan Praktik sarana Pel. Kes yang
Perseorangan, memiliki surat ijin praktek
Pembinaan dan
rekomendasi
sarana kesehatan

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 6


Pelayanan 155,000,000 155,000,000 155,000,000 155,000,000 155,000,000 155,000,000 775,000,000 Seksi SDMK
KODE Program
Perizinan dan
Praktik Indikator kinerja Satuan capaian Target Indikator Kinerja, Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Seksi Pelaksana
Kegiatan
Perseorangan, Program (Outcome) 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Kondisi Kinerja pada akhir
Pembinaan dan kegiatan (Out put) Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana
rekomendasi Jumlah Sarana kesehatan sarana 93 85 90 95 100 105 110 110
sarana kesehatan yang mendapat
rekomendasi

2 5 Program Rasio puskesmas, 0.09 12,033,455,000 0.09 40,315,829,000 0.09 41,489,200,000 0.09 50,762,340,000 0.09 56,731,200,000 0.09 52,252,715,000 0.09 241,551,284,000
pengadaan, poliklinik, pustu
peningkatan dan persatuan penduduk
perbaikan sarana
dan prasarana
Puskesmas/Puske
smas Pembantu
dan jaringannya
2 5 0 4 Pengadaaan Jumlah Pusling yang unit 20 unit 20 unit 5,500,000,000 20 unit 6,000,000,000 1 unit 300,000,000 1 unit 315,000,000 1 unit 330,000,000 1 unit 347,000,000 7,292,000,000 Sekretariat
Puskesmas Keliling diadakan yang sesuai ambulans ambulans ambulans ambulans ambulans
dengan standar kesehatan

2 5 1 2 peningkatan Jumlah Puskesmas yang unit Sekretariat


puskesmas menjadi rawat inap
menjadi
puskesmas rawat
inap
2 5 2 3 Pengembangan Jumlah sarana dan unit 5 pkm 100 % 2,600,000,000 10 pkm 5,500,000,000 10 pkm 5,775,000,000 10 pusk. 6,065,000,000 10 pusk. 6,400,000,000 15 pkm 10,080,000,000 55 Pusk 33,820,000,000 Sekretariat
Sarana dan prasarana Fisik Puskesmas
Prasarana Fisik dan IPAL Pusk yang
Puskesmas diadakan
2 5 2 6 Pengembangan Jumlah Puskesmas yang unit Sekretariat
Fungsi Puskesmas dikembangkan menjadi
menjadi PONED
Puskesmas
Mampu PONED

2 5 2 8 Pengembangan Terbangunnya gedung - - - Labkesda dan 12,800,000,000 Labkesda dan 12,800,000,000 Labkesda dan 12,800,000,000 Labkesda dan 12,800,000,000 Labkesda 12,800,000,000 Labkesda 64,000,000,000 Sekretariat
Bangunan UPT UPT Kesehatan (Labkesda PSC PSC PSC PSC dan PSC
Kesehatan dan PSC)

2 5 3 0 Pengadaan sarana Lemari es vaksin di unit 5 93,455,000 5 550,000,000 6 650,000,000 6 650,000,000 5 550,000,000 5 550,000,000 32 2,950,000,000 P2P
rantai dingin Puskesmas
vaksin
Lemari es vaksin di Dinkes unit 0 2 213,029,000 0 3 319,540,000 0 1 106,515,000 6 639,084,000

Vaksin carrier di unit 200 200 452,800,000 300 679,200,000 200 452,800,000 300 679,200,000 300 679,200,000 1,300 2,943,200,000
Puskesmas (Posyandu)

2 5 Peningkatan Pustu Jumlah Pustu yang unit pembuatan 77,000,000 1 unit 2,200,000,000 Sekretariat
menjadi ditingkatkan menjadi DED
Puskesmas Puskesmas
2 5 Pembangunan Jumlah Puskesmas yang unit 1 - - 0 unit - 0 unit - pengajuan 175,000,000 1 unit 5,000,000,000 0 unit - 1 Pusk 5,175,000,000 Sekretariat
Puskesmas, Pustu dibangun yang memenuhi Puskesma relokasi (1 (Relokasi pusk. relokasi
dan UPT standar kesehatan s unit), kedawung)
Kesehatan pembuatan
DED
puskesmas
kedawung ke
eks PMI

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 7


Pembangunan
Puskesmas, Pustu
dan UPT
Kesehatan

KODE Program dan Indikator kinerja Satuan capaian Target Indikator Kinerja, Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Seksi Pelaksana
Kegiatan Program (Outcome) 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Kondisi Kinerja pada akhir
kegiatan (Out put) Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana
Jumlah Pustu yang unit 0 unit - 0 unit 0 unit 0 unit pembuatan 35,000,000 1 unit 1,000,000,000 Rp - 1,035,000,000 Sekretariat
dibangun yang memenuhi DED
standar kesehatan

Jumlah UPT Kes yang unit - pembuatan 240,000,000 Pembangunan 7,420,000,000 Pembangunan 7,420,000,000 15,080,000,000 Sekretariat
dibangun yang memenuhi DED Labkesda Labkesda Labkesda
standar kesehatan

2 5 Pengadaaan Jumlah sarana dan paket 3 100 % 1,700,000,000 3 paket 450,000,000 3 paket 450,000,000 10 Paket 1,000,000,000 10 paket 1,100,000,000 10 paket 1,250,000,000 36 paket 4,250,000,000 Sekretariat
Sarana dan prasarana Puskesmas Puskesma
Prasarana yang diadakan s
Puskesmas, Pustu
dan UPT Jumlah sarana dan paket 0 unit - - 3 paket - 3 paket 1,000,000,000 3 paket 1,000,000,000 3 paket 1,000,000,000 3,000,000,000
Kesehatan prasarana Pustu yang
diadakan
Terlaksananya Pengadaan paket 100 % 700,000,000 PSC 150,000,000 Labkesda 1,600,000,000 Labkesda 500,000,000 Labkesda 500,000,000 Labkesda 500,000,000
sarana dan prasarana di Labkesda,
UPT Kesehatan (Alkes PSC
Lab.Kesda dan PSC)

2 5 Rehabilitasi Jumlah Puskesmas yang 6 PKM 100 % 500,000,000 5 pusk 1,000,000,000 5 pusk 1,000,000,000 5 pkm 1,050,000,000 5 pusk. 1,280,000,000 5 pkm 1,100,000,000 25 Pusk 5,430,000,000 Sekretariat
Sedang/Berat direhab
Puskesmas, Jumlah Pustu yang unit 7 unit 100 % 940,000,000 6 pustu 900,000,000 7 pustu 1,050,000,000 7 pustu 1,050,000,000 8 pustu 1,200,000,000 9 pustu 1,260,000,000 37 Pustu 5,460,000,000
Pustu,UPT direhab
Kesehatan Jumlah UPT Kes yang unit 1 unit 1,625,000,000 1 unit 1,625,000,000 3,250,000,000
direhab
2 5 Kalibrasi Alat Persentase alat kesehatan % 0 0% 0.4% 300,000,000 0.5% 320,000,000 1% 340,000,000 1.5% 360,000,000 2% 380,000,000 2% 1,700,000,000 Seksi Farmalkes
Kesehatan yang di kalibrasi

2 5 Pengadaaan Alkes Jumlah Pengadaan sarana Pusk & 60 Pusk + 1 60 Pusk + 1 12,000,000,000 60 Pusk + 1 14,000,000,000 60 Pusk + 1 16,000,000,000 60 Pusk + 1 18,000,000,000 60 Pusk + 1 20,000,000,000 60 Pusk + 80,000,000,000 Seksi Farmalkes
UPT Kesehatan dan prasarana puskesmas Labkesda labkesda labkesda labkesda labkesda labkesda labkesda 1
(Pengadaan Alkes labkesda
Puskesmas)

2 8 Program Tercapainya UHC % 90 91,440,360,000 92.0 92,826,360,000 94 94,212,360,000 96.0 95,598,360,000 98.0 96,984,360,000 100 98,370,360,000 100 477,991,800,000
Kemitraan Kepesertaan JKN-KIS
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan
2 8 0 1 Kemitraan Jumlah penduduk miskin jiwa 304,649 330,610 91,248,360,000 335610 92,628,360,000 340,610 94,008,360,000 345,610 95,388,360,000 350,610 96,768,360,000 355,610 98,148,360,000 355,610 476,941,800,000 Seksi Jaminan
Asuransi yang dicover sebagai Kesehatan
Kesehatan peserta PBI daerah
Masyarakat
2 8 Penguatan Sistem Jumlah Perjanjian Dokumen 11 11 192,000,000 11 198,000,000 11 204,000,000 11 210,000,000 11 216,000,000 12 222,000,000 12 1,050,000,000 Yankes rujukan
Rujukan Pelayanan Kerjasama antara RS
Kesehatan dengan Dinas Kes

2 9 Program Persentase neo % 112.88 100 667,742,000 100 833,906,000 100 1,016,688,000 100 1,097,484,000 100 1,186,360,000 100 1,284,124,000 100 5,418,562,000 Seksi Kesga dan
Peningkatan komplikasi yang Gizi Masyarakat
Pelayanan ditangani
Kesehatan Anak
Balita
2 9 1 1 Peningkatan Persentase pelayanan % 102.21 100 667,742,000 100 833,906,000 100 1,016,688,000 100 1,097,484,000 100 1,186,360,000 100 1,284,124,000 100 5,418,562,000
pelayanan kesehatan balita (0-59
kesehatan bayi dan bln)
balita

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 8


KODE Program dan Indikator kinerja Satuan capaian Target Indikator Kinerja, Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Seksi Pelaksana
Kegiatan Program (Outcome) 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Kondisi Kinerja pada akhir
kegiatan (Out put) Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana
Persentase pelayanan % 102.04 100 100 100 100 100 100 100
bayi baru lahir (0-28 hari)

3 0 Program Persentase usia 60 tahun % 41.67 100 60,000,000 100 66,000,000 100 72,000,000 100 79,860,000 100 87,846,000 100 47,916,000 100 353,622,000 Seksi Kesga dan
peningkatan keatas yang mendapatkan Gizi Masyarakat
pelayanan skrining kesehatan sesuai
kesehatan usia standar
lanjut
3 0 0 6 Kegiatan : Persentase pelayanan % 19.76 20% 60,000,000 21% 66,000,000 22% 72,000,000 23% 79,860,000 24% 87,846,000 25% 47,916,000 25% 353,622,000
Peningkatan mutu kesehatan pra usia lanjut
pelayananan
kesehatan usia
lanjut

3 2 Program Persentase penanganan % 139.8 80% 681,408,000 100 5,023,505,000 100 7,075,667,000 100 9,157,166,000 100 10,821,292,000 100 11,870,468,000 100 43,948,098,000 Seksi Kesga dan
Peningkatan komplikasi kebidanan Gizi Masyarakat
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan
Anak
3 2 0 8 Peningkatan Persentase K4 % 100.41 100 521,408,000 100 573,548,000 100 630,903,000 100 913,994,000 100 1,005,393,000 100 1,105,932,000 100 4,229,770,000
kesehatan Ibu Persentase PF % 101 100 100 100 100 100 100 100
hamil, ibu bersalin Persentase KF3 % 101 95 95.5 96 96.5 97 97.5 97.5
3 2 0 9 Pembangunan sist Persentase penanganan % 112.88 82% 160,000,000 100 190,000,000 100 205,000,000 100 220,000,000 100 245,000,000 100 265,000,000 100 1,125,000,000
implementasi komplikasi Neo
penyelamatan ibu
dan bayi baru lahir

3 2 1 0 Jaminan Persalinan Jumlah ibu hamil/bersalin bumil bumil 12,544 3,928,000,000 15,053 5,892,000,000 17,562 7,659,600,000 20,070 9,191,520,000 22,579 10,110,672,000 22,579 36,781,792,000 Seksi Jaminan
(jampersal) yang mendapatkan (50.176) Kesehatan
pelayanan Jampersal

3 2 1 1 Dukungan Terselenggaranya kegiatan 1 1 Keg. 331,957,000 1 Keg. 347,764,000 1 Keg. 363,572,000 1 Keg. 379,379,000 1 Keg. 388,864,000 1 Keg. 1,811,536,000 Seksi Jaminan
manajemen dukungan manjemen kegiatan Kesehatan
Jampersal dalam pelayanan
jampersal bagi ibu hamil
yang belum tercover
JKN/KIS
3 3 Program Jaminan Tercapainya angka rata- % 93.80% 99,901,498,000 95.00% 142,136,734,000 96.00% 145,613,734,000 97.50% 149,090,734,000 98.50% 152,567,734,000 100 156,044,734,000 100.00% 745,453,670,000 Seksi Jaminan
Kesehatan rata KBK FKTP sebesar Kesehatan
Nasional (JKN) 93.8%

0
3 3 0 1 Pelayanan Angka Kontak (AK) : > 150 /00 67.88 99,861,498,000 88 142,084,734,000 108.68 145,549,734,000 129.08 149,014,734,000 149.48 152,479,734,000 169.88 155,944,734,000 169.88 745,073,670,000
kesehatan bagi 0
/00
peserta JKN pada
Fasilitas kesehatan
tingkat Pertama
(Puskesmas)

Rujukan Non Spesialistik % 0.91 - 0.80 - 0.60 - 0.40 - 0.20 - 0.10 - 0.10
(RNS) : < 5%

Peserta Prolanis (RPPB) : % 65.43 - 72.35 - 79.27 - 86.19 - 93.11 - 100.00 - 100.00
> 50%

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 9


KODE Program dan Indikator kinerja Satuan capaian Target Indikator Kinerja, Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Seksi Pelaksana
Kegiatan Program (Outcome) 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Kondisi Kinerja pada akhir
kegiatan (Out put) Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana
3 3 0 2 Manajemen jumlah FKTP & FKTL yang 60 Pusk, 60 Pusk, 5 40,000,000 60 Pusk, 5 52,000,000 60 Pusk, 5 64,000,000 60 Pusk, 5 76,000,000 60 Pusk, 5 88,000,000 60 Pusk, 5 100,000,000 60 Pusk, 380,000,000
Penyelenggaraan bekerjasama dlm 5 klinik klinik klinik utama klinik utama klinik utama klinik utama klinik utama 5 klinik
Jaminan Kesehatan pelayanan BPJS utama utama dan dan 11 RS dan 11 RS dan 11 RS dan 11 RS dan 11 RS utama
dan 11 RS 11 RS dan 11
RS

3 4 Program Terlayaninya masyarakat % 0 15 400,000,000 15.5 440,000,000 16 484,000,000 16.5 532,400,000 17 585,640,000 17.5 644,204,000 17.5 2,686,244,000 Seksi
Pembinaan terdampak akibat rokok penduduk Pengendalian
Lingkungan Sosial PTM

3 4 0 1 Peningkatan Jumlah Puskesmas dan Pusk & RS 0 0 400,000,000 20 440,000,000 20 484,000,000 20 532,400,000 6 585,640,000 5 644,204,000 60 Pusk , 2,686,244,000
derajat kes masy. rumah sakit dengan 11 RS
dgn Penyediaan pelayanan konseling
fasilitas pelayanan berhenti merokok.
kesehatan bagi
penderita akibat
dampak asap
rokok

3 7 Program Persentase penderita % 21.29 100.00% 2,412,058,688 100.00% 1,650,000,000 100% 1,815,000,000 100% 1,996,500,000 100% 2,196,150,000 100% 2,415,765,000 100% 10,073,415,000 Seksi
Pengendalian hipertensi yang dilayani Pengendalian
Penyakit Tidak sesuai standar PTM
Menular (PTM)
Persentase penderita % 16.11 100.00% 100.00% 100% 100% 100% 100% 100%
DM yg dilayani sesuai
standar
3 7 0 1 Surveilans Faktor Persentase penduduk usia % 4.82 100.00% 2,194,058,688 100.00% 1,430,000,000 100% 1,573,000,000 100% 1,730,300,000 100% 1,903,330,000 100% 2,093,663,000 100% 8,730,293,000
Risiko PTM 15-59 tahun yang
(Penyakit Tidak mendapat pelayanan
Menular) skrining kesehatan sesuai
standar

3 7 0 2 Pengendalian Persentase penderita % 100 100% 218,000,000 100.00% 220,000,000 100% 242,000,000 100% 266,200,000 100% 292,820,000 100% 322,102,000 100% 1,343,122,000
Kesehatan Jiwa ODGJ berat yang
mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar

Program Rasio Rumah Sakit per 0.005 - 0.005 - 0.005 - 0.005 - 0.005 1,000,000,000 0.005 1,000,000,000 0.005 2,000,000,000
Pengadaan, satuan penduduk
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana RS/RS
Jiwa/RS Paru-
paru/dan RS Mata

0 1 Pembangunan 1 RS 1,000,000,000 1,000,000,000 Sekretariat


Rumah Sakit baru

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 10


KODE Program dan Indikator kinerja Satuan capaian Target Indikator Kinerja, Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Seksi Pelaksana
Kegiatan Program (Outcome) 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Kondisi Kinerja pada akhir
kegiatan (Out put) Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana
NON URUSAN 3,116,600,000 7,355,576,000 5,992,850,000 6,340,978,000 6,110,179,000 6,470,233,000
0 1 Program Persentase % 1,470,000,000 70 2,386,658,000 75 2,221,739,000 80 2,327,325,000 85 2,438,191,000 90 2,554,600,000 90 11,928,513,000
Pelayanan terlaksananya pelayanan
Administrasi administrasi perkantoran
Perkantoran
0 1 0 2 Penyediaan Jasa Jumlah rekening tagihan unit 100 100 425,000,000 Belanja jasa 497,408,000 Belanja jasa 522,279,000 Belanja jasa 548,393,000 Belanja jasa 575,812,000 Belanja jasa 604,603,000 Belanja 2,748,495,000 Subag Umum
Komunikasi, komunikasi, air dan listrik telepon 6 telepon 6 telepon 6 telepon 6 telepon 6 jasa
Sumber Daya Air yang dibayarkan rekening, belanja rekening, rekening, rekening, rekening, telepon 6
dan Listrik air 3 rekening belanja air 3 belanja air 3 belanja air 3 belanja air 3 rekening,
serta belanja rekening serta rekening serta rekening serta rekening serta belanja
listrik 5 rekening belanja listrik 5 belanja listrik 5 belanja listrik 5 belanja listrik 5 air 3
rekening rekening rekening rekening rekening
serta
belanja
listrik 5
rekening

0 1 0 6 Penyediaan Jasa Jumlah jasa pemeliharaan unit 100 100 140,000,000 pajak R4 294,000,000 pajak R4 110,000,000 pajak R4 110,000,000 pajak R4 110,000,000 pajak R4 110,000,000 734,000,000 Subag Umum
Pemeliharaan dan dan perizinan kendaraan minibus:15; minibus:15; minibus:15; minibus:15; minibus:15;
Perizinan yang dibayarkan ambulans ambulans ambulans ambulans ambulans
Kendaraan 17;Pusling 22;Pusling 25;Pusling 30;Pusling 35;Pusling
95;Roda 2 :174 95;Roda 2 :174 95;Roda 2 :174 95;Roda 2 :174 95;Roda 2 :174
unit unit unit unit unit
0 1 0 9 Penyediaan Jasa Jumlah jasa perbaikan unit 100 100 55,000,000 3 jenis 189,000,000 3 jenis 198,450,000 3 jenis 208,372,000 3 jenis 218,791,000 3 jenis 229,730,000 1,044,343,000 Subag Umum
Perbaikan peralatan kerja yang pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
Peralatan Kerja dikerjakan perlengkapan perlengkapan perlengkapan perlengkapan perlengkapan
kantor, (AC 60 kantor, (AC 60 kantor, (AC 60 kantor, (AC 60 kantor, (AC 60
unit, 2 diesel, unit, 2 diesel, unit, 2 diesel, unit, 2 diesel, unit, 2 diesel,
dan dan dan dan dan
pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
jaringan listrik) jaringan listrik) jaringan listrik) jaringan listrik) jaringan listrik)
dan dan dan dan dan
Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
komputer & komputer & komputer & komputer & komputer &
notebook 51 unit notebook 57 notebook 65 notebook 72 notebook 79
dan 22 printer unit dan 25 unit 28 printer unit 31 printer unit dan 35
printer printer
0 1 0 10 Penyediaan Alat Jumlah alat tulis kantor jenis 100 100% 115,000,000 51 jenis belanja 262,500,000 51 jenis belanja 275,625,000 51 jenis belanja 289,406,000 51 jenis belanja 303,876,000 51 jenis belanja 319,070,000 1,450,477,000 Subag Umum
Tulis Kantor yang dibelanjakan ATK ATK ATK ATK ATK

0 1 0 11 Penyediaan Barang Jumlah barang cetakan jenis 100 100% 165,000,000 9 jenis belanja 236,250,000 9 jenis belanja 248,062,000 9 jenis belanja 260,465,000 9 jenis belanja 273,488,000 9 jenis belanja 287,163,000 1,305,428,000 Subag Umum
Cetakan dan dan penggandaan yang cetak, dan cetak, dan cetak, dan cetak, dan cetak, dan
Penggandaan dikerjakan dan dibayarkan penjilidan penjilidan penjilidan penjilidan penjilidan
laporan & laporan & laporan & laporan & laporan &
peraturan peraturan peraturan peraturan peraturan

0 1 12 Penyediaan Jumlah komponen komponen 100 100% 35,000,000 10 komponen 25,725,000 10 komponen 27,011,000 10 komponen 28,361,000 10 komponen 29,779,000 10 komponen 31,268,000 142,144,000 Subag Umum
Komponen instalasi
Instalasi listrik/penerangan yang
Listrik/Penerangan dibelanjakan

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 1


KODE Program dan Indikator kinerja Satuan capaian Target Indikator Kinerja, Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Seksi Pelaksana
Kegiatan Program (Outcome) 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Kondisi Kinerja pada akhir
kegiatan (Out put) Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana
0 1 0 13 Penyediaan Tersedianya alat unit 100 100% 260,000,000 Pengadaan 450,000,000 Pengadaan 386,949,000 Pengadaan 406,297,000 Pengadaan 426,612,000 Pengadaan 447,942,000 2,117,800,000 Subag Umum
Peralatan dan penunjang kegiatan lemari 4 set; AC lemari 4 set; lemari 4 set; lemari 4 set; lemari 4 set;
Perlengkapan kantor 6 unit; komputer AC 6 unit; AC 6 unit; AC 6 unit; AC 6 unit;
Kantor PC 7 unit; komputer PC 7 komputer PC 7 komputer PC 7 komputer PC 7
komputer unit; komputer unit; komputer unit; komputer unit; komputer
notebook 2 unit; notebook 2 notebook 2 notebook 2 notebook 2
printer 5 unit; unit; printer 5 unit; printer 5 unit; printer 5 unit; printer 5
Kursi kerja 40 unit; Kursi kerja unit; Kursi kerja unit; Kursi kerja unit; Kursi kerja
unit; Meja Kerja 40 unit; Meja 40 unit; Meja 40 unit; Meja 40 unit; Meja
40 unit rak arsip Kerja 40 unit Kerja 40 unit Kerja 40 unit Kerja 40 unit
5 set;sound rak arsip 5 rak arsip 5 rak arsip 5 rak arsip 5
sistem 2 set; cctv set;sound set;sound set;sound set;sound
2 paket; Kunci sistem 2 set; sistem 2 set; sistem 2 set; sistem 2 set;
Pintu Elektronik cctv 2 paket; cctv 2 paket; cctv 2 paket; cctv 2 paket;
8 Set; televisi 42 Kunci Pintu Kunci Pintu Kunci Pintu Kunci Pintu
inci 3 unit. Elektronik 8 Elektronik 1 Elektronik 1 Elektronik 1
Set; televisi 42 Set; televisi 42 Set; televisi 42 Set; televisi 42
inci 3 unit, 80 inci 3 unit, 40 inci 3 unit. inci 3 unit.
meja kursi meja kursi
rapat, rapat

0 1 15 Penyediaan Bahan Jumlah bahan bacaan media 100 100% 95,000,000 10 media 90,000,000 10 media 94,500,000 10 media 99,225,000 10 media 104,186,000 10 media 109,395,000 497,306,000 Subag Umum
Bacaan dan kantor dan perundang- Regional + 50 Regional + 50 Regional + 50 Regional + 50 Regional + 50
Peraturan undangan yang diadakan Publikasi Publikasi Publikasi Publikasi Publikasi
Perundang-
undangan
0 1 17 Penyediaan Jumlah ketersediaan kali 100 100% 30,000,000 48 Pertemuan 83,275,000 48 Pertemuan 87,438,000 48 Pertemuan 91,810,000 48 Pertemuan 96,401,000 48 Pertemuan 101,221,000 460,145,000 Subag Umum
Makanan dan makan minum untuk dan 96 kali dan 96 kali dan 96 kali dan 96 kali dan 96 kali
Minuman tamu dan rapat jamuan tamu jamuan tamu jamuan tamu jamuan tamu jamuan tamu

0 1 18 Rapat-rapat Jumlah orang yang OH 100 100% 150,000,000 Perjalanan dinas 258,500,000 Perjalanan 271,425,000 Perjalanan 284,996,000 Perjalanan 299,246,000 Perjalanan 314,208,000 1,428,375,000 Subag Umum
Koordinasi dan melakukan perjalanan luar daerah gol dinas luar dinas luar dinas luar dinas luar
Konsultasi ke Luar dinas untuk rapat-rapat IV:208 org/hr;gol daerah gol daerah gol daerah gol daerah gol
Daerah koordinasi dan konsultasi III :705 or/hr;golI IV:208 IV:208 IV:208 IV:208
keluar /Non PNS 300 org/hr;gol III org/hr;gol III org/hr;gol III org/hr;gol III
daerah or/hr :705 or/hr;golI :705 or/hr;golI :705 or/hr;golI :705 or/hr;golI
/Non PNS 300 /Non PNS 300 /Non PNS 300 /Non PNS 300
or/hr or/hr or/hr or/hr

0 2 Program Meningkatkan sarana 773,280,000 75 3,025,000,000 80 1,628,750,000 85 1,685,187,000 90 1,244,446,000 95 1,306,668,000 95 8,890,051,000 Subag Umum
Peningkatan dan prasarana aparatur
Sarana dan
Prasarana
Aparatur

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 2


KODE Program dan Indikator kinerja Satuan capaian Target Indikator Kinerja, Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Seksi Pelaksana
Kegiatan Program (Outcome) 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Kondisi Kinerja pada akhir
kegiatan (Out put) Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana
0 2 0 5 Pengadaan Jumlah kendaraan unit - - - 1 mobil eselon 3; 1,950,000,000 1 mobil eselon - 1 mobil eselon - 1 mobil eselon - 1 mobil eselon - 1,950,000,000 Subag Umum
Kendaraan dinas/oprasional '1 Mobil 3; '1 Mobil 3; '1 Mobil 3; '1 Mobil 3; '1 Mobil
Dinas/Operasional kendaraan roda 2 dan 4 ambulans ambulans ambulans ambulans ambulans
yang diadakan Emergency; 1 Emergency; 1 Emergency; 1 Emergency; 1 Emergency; 1
(operasional PSC)Publik mobil ambulans mobil mobil mobil mobil
Safety Care 119 Transport; 4 unit ambulans ambulans ambulans ambulans
Motor Ambulans Transport; 4 Transport; 4 Transport; 4 Transport; 4
unit Motor unit Motor unit Motor unit Motor
Ambulans Ambulans, 2 Ambulans, 2 Ambulans, 2
unit motor unit motor unit motor
operasional operasional operasional
0 2 0 22 Pemeliharaan Jumlah pemeliharaan jenis 100 100% 520,000,000 21 macam/jenis 750,000,000 21 787,500,000 21 826,875,000 21 868,218,000 21 911,629,000 4,144,222,000 Subag Umum
Rutin/Berkala gedung kantor secara belanja macam/jenis macam/jenis macam/jenis macam/jenis
Gedung Kantor rutin/berkala yang peralatan belanja belanja belanja belanja
dikerjakan kebersihan, peralatan peralatan peralatan peralatan
pengisian tabung kebersihan, kebersihan, kebersihan, kebersihan,
APAR dan pengisian pengisian pengisian pengisian
pemeliharaan tabung APAR tabung APAR tabung APAR tabung APAR
gedung dan dan dan dan dan
sewa tanah 49 pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
lahan Pusk dan gedung dan gedung dan gedung dan gedung dan
sewa gedung sewa tanah 51 sewa tanah 53 sewa tanah 55 sewa tanah 49
untuk 5 Pusk lahan, sewa lahan dan lahan dan sewa lahan dan sewa
gedung untuk sewa gedung gedung untuk 5 gedung untuk 5
pelayanan 5 untuk 5 Pusk Pusk Pusk
Pusk

0 2 24 Pemeliharaan Jumlah jasa pemeliharaan unit 100 100% 253,280,000 Roda 4 : 20 unit 325,000,000 Roda 4 : 20 341,250,000 Roda 4 : 20 358,312,000 Roda 4 : 20 376,228,000 Roda 4 : 20 395,039,000 1,795,829,000 Subag Umum
Rutin/Berkala kendaraan dan Roda 2:37 unit dan Roda unit dan Roda unit dan Roda unit dan Roda
Kendaraan dinas/oprasional untuk unit 2:37 unit 2:37 unit 2:37 unit 2:37 unit
Dinas/Operasional belanja bbm dan
pelumas secara berkala
yang dikerjakan

0 2 42 Rehabilitasi Terlaksananya Rehab unit - - DED PSC - Rehab PSC, - rehab Aula 2 - Gedung P2P - Garasi motor - Subag Umum
Sedang/Berat sedang/berat Gedung rehab gudang dan Yankes
Gedung Kantor Dinas Kesehatan yg lebih farmasi, rehab
baik dan memadai aula 1

0 2 54 Renovasi kantor Terlaksananya Renovasi unit - - - - - renov gedung 500,000,000 Renov gudang, 500,000,000 - - - - 1,000,000,000 Subag Umum
Dinas Kesehatan, kantor Dinas Kesehatan, sekretariat, garasi
Gudang farmasi Gudang Farmasi, dan penambahan ambulans
dan Labkesda; Labkesda yg lebih baik ruangan arsip,
dan memadai

0 2 Rehabilitasi Terlaksananya Rehab unit - - - - - - - - Subag Umum


Sedang/Berat sedang/berat Rumah
Rumah Dinas Dinas yg lebih baik dan
memadai

0 3 Program Meningkatnya disiplin % - 83 600,000,000 87 630,000,000 90 661,500,000 93 694,575,000 95 729,303,000 95 3,315,378,000 Subag Umum
Peningkatan aparatur
Disiplin Aparatur

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 3


KODE Program dan Indikator kinerja Satuan capaian Target Indikator Kinerja, Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Seksi Pelaksana
Kegiatan Program (Outcome) 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Kondisi Kinerja pada akhir
kegiatan (Out put) Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana
0 3 0 2 Pengadaan Jumlah pakaian dinas stel 1974 stel PDH 600,000,000 1974 stel PDH 630,000,000 1974 stel PDH 661,500,000 1974 stel PDH 694,575,000 1974 stel PDH 729,303,000 3,315,378,000 Subag Umum
Pakaian Dinas beserta kelengkapannya
beserta yang diadakan
Perlengkapannya

0 5 Program Meningkatkan kapasitas % 590,000,000 78.40 991,368,000 78.45 1,062,141,000 78.50 1,123,730,000 78.55 1,179,917,000 78.60 1,248,710,000 78.60 5,605,866,000 Subag Umum
Peningkatan sumber daya aparatur
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur

0 5 0 8 Bimbingan Teknis Tersusunnya laporan aset Dokumen 60 65,000,000 6 laporan 141,368,000 6 laporan 169,641,000 6 laporan 186,605,000 6 laporan 195,936,000 6 laporan 215,530,000 909,080,000 Subag Keuangan
Pengelolaan Aset / , KIB (buku inventarisasi Puskesmas (Laporan (Laporan (Laporan (Laporan (Laporan
Barang Milik barang) dan 1 UPT pengadaan pengadaan pengadaan pengadaan pengadaan
Daerah barang, KIB dan barang, KIB barang, KIB barang, KIB barang, KIB
stock opname) dan stock dan stock dan stock dan stock
opname) opname) opname opname)
0 5 0 9 Monitoring, Terlaksananya kegiatan kegiatan 525,000,000 10 kegiatan 850,000,000 12 kegiatan + 1 892,500,000 12 kegiatan 937,125,000 12 kegiatan 983,981,000 12 kegiatan 1,033,180,000 4,696,786,000 Subag Umum
Evaluasi dan monitoring dan evaluasi, keg pengadaan
Pelaporan Bidang pelaporan bidang aplikasi
Kepegawaian kepegawaian kepegawaian

0 6 Program Persentase tersedianya % 1 laporan 1 laporan 151,700,000 100% 252,550,000 100% 350,220,000 100% 393,236,000 100% 448,050,000 100% 525,952,000 1,970,008,000
Peningkatan pelaporan capaian keuangan keuangan
Pengembangan kinerja dan keuangan
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja
dan Keuangan

0 6 0 1 Penyusunan Jumlah Dokumen Laporan Dokumen 4 3 3 25,000,000 3 30,000,000 3 35,000,000 3 40,000,000 3 45,000,000 175,000,000 Subag
Laporan Capaian Capaian Kinerja SKPD : Perencanaan
Kinerja (LPPD, LAKIP, Laporan
dannIkhtisar Evaluasi Kinerja thd
Realisasi Kinerja Rentra/Renja)
SKPD

0 6 0 2 Penyusunan Jumlah laporan keuangan Dokumen 100 2 11,000,000 1 Dokumen 16,500,000 1 Dokumen 24,750,000 1 Dokumen 37,125,000 1 Dokumen 55,687,000 1 Dokumen 83,531,000 217,593,000 Subag Keuangan
Laporan Keuangan semesteran yang dibuat Dokumen Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan
Semesteran laporan keuangan keuangan keuangan keuangan keuangan
keuangan semesteran TA semesteran TA semesteran TA semesteran TA semesteran TA
semestera 2020 2021 2022 2023 2024
n TA 2019

0 6 0 3 Penyusunan Jumlah laporan keuangan Dokumen 100 1 20,700,000 1 Dokumen 31,050,000 1 Dokumen 43,470,000 1 Dokumen 56,511,000 1 Dokumen 84,766,000 1 Dokumen 127,149,000 342,946,000 Subag Keuangan
Pelaporan akhir tahun yang dibuat Dokumen Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan
Keuangan Akhir Laporan keuangan akhir keuangan akhir keuangan akhir keuangan akhir keuangan akhir
Tahun keuangan tahun anggaran tahun tahun tahun tahun
akhir tahun 2020 anggaran 2021 anggaran 2022 anggaran 2023 anggaran 2024
anggaran
2019

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 4


KODE Program dan Indikator kinerja Satuan capaian Target Indikator Kinerja, Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Seksi Pelaksana
Kegiatan Program (Outcome) 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Kondisi Kinerja pada akhir
kegiatan (Out put) Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana Target Dana
0 6 0 13 Monitoring, Tersedianya dokumen dokumen 100 5 Bidang, 120,000,000 36 dokumen ( 180,000,000 36 dokumen ( 252,000,000 36 dokumen ( 264,600,000 36 dokumen ( 267,597,000 36 dokumen ( 270,272,000 1,234,469,000 Subag Keuangan
Evaluasi dan rekonsiliasi pendapatan 60 UPT per bulan 3 per bulan 3 per bulan 3 per bulan 3 per bulan 3
Pelaporan dan belanja, dan Puskesmas laporan) laporan) laporan) laporan) laporan)
penatausahaan akuntansi dan 1 UPT
Kesehatan

0 7 Program Persentase % 100 100 131,620,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 150,000,000 100 105,000,000 100 105,000,000 560,000,000
Pengembangan dilaksanakannya tahapan
Sistem penyusunan
Perencanaan Perencanaan
Sektoral
0 7 0 1 Penyusunan Jumlah Dokumen Dokumen 3 6 131,620,000 3 100,000,000 3 100,000,000 3 150,000,000 3 105,000,000 5 105,000,000 560,000,000 Subag
Dokumen Perencanaan ; (Renja, Perencanaan
Perencanaan RKA, DPA)
Sektoral

Cirebon, 19 September 2019


Kepala Dinas Kesehatan Kab. Cirebon

Hj. Eni Suhaeni, SKM, M.Kes


Pembina
NIP. 19680124 199203 2 003

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 5


RUMUSAN INDIKATOR & TARGET INDIKATOR KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON TAHUN 2019-2024

Target Kinerja Program dan Kegiatan


Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
DINAS KESEHATAN
URUSAN
1 5 Program Obat dan Persentase jumlah Jumlah kumulatif item obat indikator yang % 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Kefarmasian
Perbekalan Pusk yang tersedia di 60 Puskesmas/(Jumlah 60 dan Alkes
Kesehatan ketersediaan obat dan Puskesmas yang melapor X Jumlah total
perbekalan kesehatan item obat indikator) X 100 %
yang aman dan
bermutu 100% di
puskesmas dan
jaringannya
1 50 1 Pengadaan obat dan Persentase ketersediaan Jumlah kumulatif item obat indikator yang % 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Kefarmasian
perbekalan kesehatan obat dan perbekalan tersedia di 60 Puskesmas/(Jumlah 60 dan Alkes
kesehatan yang aman Puskesmas yang melapor X Jumlah total item
dan bermutu obat indikator) X 100 %
1 50 5 Peningkatan mutu Persentase pusk yang Jumlah Puskesmas yang melakukan % 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Kefarmasian
penggunaan obat melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar dan Alkes
Pelayanan Kefarmasian /Jumlah puskesmas X 100 %
sesuai standar
1 6 Program Upaya Indeks Keluarga Sehat Jumlah keluarga dengan IKS >0,8/ Jumlah indeks/ % 0,168 / 16,8% 0,19 / 19% 0,21 / 21% 0,25 / 25% 0,30 / 30% 0,35 / 35% 0,40 / 40% 0,40 / 40% Seksi Yankes
Kesehatan (IKS) seluruh keluarga Primer
Masyarakat
1 6 1 3 Penyediaan Biaya Jumlah yang menerima Jumlah Biaya operasional dan pemeliharaan Rupiah 83.05 60 Pusk + 1 60 Pusk + 1 60 Pusk + 1 60 Pusk + 1 60 Pusk + 1 60 Pusk + 1 60 Pusk + 1 Subag Keuangan
Operasional dan biaya operasional dan yang dibayarkan/(60 Pusk + 1 UPT UPT UPT UPT Kes UPT UPT Kes UPT Kes UPT
Pemeliharaan pemeliharaan Kesehatan)x100% Kesehatan Kesehatan Kesehatan Kesehatan
1 6 2 8 Pelayanan kesehatan Persentase Jumlah anak usia pendidikan dasar yang % 89.80 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Kesga dan Gizi
anak usia sekolah dan anak usia mendapat pelayanan kesehatan sesuai Masyarakat
remaja pendidikan standar yang ada di wilayah kerja kabupaten
dasar yang dalam kurun waktu satu tahun ajaran / jumlah
mendapatkan semua anak usia pendidikan dasar di wiayah
pelayanan kerja kabupaten dalam kurun waktu yang
kesehatan sama x 100%
sesuai standar
1 6 3 2 Penyediaan Jumlah kegiatan yang Jumlah Kegiatan yang dilaksanakan dalam Keg 6 6 6 6 6 6 6 6 Subag PEP
Dukungan Manajemen dilaksanakan dlm kegiatan dukungan manajemen BOK dalam
BOK mendukung pelaksanaan satu tahun
kegiatan BOK di Pusk

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 1


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
1 6 3 4 Bantuan Operasional Persentase realisasi Jumlah realisasi pemanfaatan dana BOK % 89.33 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 Subag PEP
Kesehatan pemanfaatan dana BOK Puskesmas dalam 1 tahun /alokasi dana BOK
Puskesmas Puskesmas Puskesmas x 100%
1 6 Pemeliharaan, Cakupan pelayanan Jumlah Poskes yang melaksanakan % 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Yankes Primer
Pemulihan dan kesehatan matra pelayanan kesehatan/Jumlah seluruh Poskes
Penanggulangan x 100%
Masalah Kesehatan
Cakupan Puskesmas Jumlah Puskesmas yang memberikan Puskesma 11 11 35 45 50 55 60 60 Seksi Yankes Primer
yang memberikan pelayanan Unit Gawat Darurat sesuai standar s
pelayanan Unit Gawat
Darurat sesuai standar
Cakupan kunjungan Jumlah pengunjung Puskesmas yang % 16,7 17 18 19 20 20 20 20 Seksi Yankes Primer
laboratorium Puskesmas dilakukan pemeriksaan laboratorium/Jumlah
kunjungan Puskesmas dalam gedung x 100%

1 6 Peningkatan dan Jumlah KK mandiri Jumlah KK yang dibina melalui kegiatan KK 5741 6385 6500 6600 6700 6800 6900 6900 Seksi Yankes Primer
Pengembangan Perkesmas dengan dilakukan penilaian
Pelayanan Kesehatan kemandirian keluarga

Cakupan kunjungan Jumlah kunjungan sehat di puskesmas/ % 7.5 15 20 25 30 35 40 40 Seksi Yankes Primer
sehat di Puskesmas Jumlah seluruh kujungan di Puskesmas x
100%
Cakupan kunjungan Jumlah kunjungan rawat jalan gigi di % 33 35 36 37 38 39 40 40 Seksi Yankes Primer
rawat jalan gigi Puskesmas/Jumlah penduduk wilayah kerja
Puskesmas x 100%
Jumlah kasus katarak Jumlah mata yang dioperasi melalui bakti mata 300 300 350 385 425 440 485 2,085 Seksi Yankes Primer
yang dioperasi sosial yang dilaksanakan di faskes yang
ditentukan
1 6 Peningkatan Jml Pusk yang Jumlah Puskesmas yang memberikan Puskemas 12 20 28 36 44 52 60 60 Seksi Yankes Primer
Pelayanan Kesehatan memberikan pelayanan pelayanan kesehatan tradisional oleh tenaga
Tradisional kesehatan tradisional kesehatan yang sudah terlatih yankestrad

1 6 Penyelenggaraan Cakupan keluarga Jumlah keluarga yang sudah dilakukan % 30 35 40 45 50 55 55 Seksi Yankes Primer
Program Indonesia diintervensi kunjungan untuk intervensi lanjutan/ Jumlah
Sehat dengan seluruh keluarga x 100%
Pendekatan Keluarga
(PIS-PK)
1 6 Pembinaan dan Persentase Jumlah Pos UKK yang dibina dlm waktu 1 % 13.30 13.50 14.50 15.50 16.50 17.50 18.50 18.50 Seksi Kesling &
pengawasan Terbentuknya Pos UKK tahun/Jumlah Pos UKK x 100% Kesjaor
kesehatan kerja dan Persentase siswa SD Jumlah siswa SD kelas IV dan V yang % 1.34 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Kesling &
olah raga kelas IV dan V yang dilakukan tes kebugaran/ Jumlah seluruh Kesjaor
dilakukan tes kebugaran siswa SD klas IV dan V yang ada x 100%

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 2


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Pembinaan dan Indikator kinerja Kondisi
Program dan
pengawasan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan
kesehatan kerja dan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
olah raga renstra (tahun
2024)
Persentase Jemaah Haji Jumlah Jemaah Haji yang di periksa % 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Kesling &
yang di periksa kebugaran/jumlah seluruh jemaah x 100% Kesjaor
kebugaran2
1 6 Sistem Persentase kasus gadar Jumlah kasus gadar yang dilayani PSC 119/ % 90 92 94 96 98 100 100 Seksi Yankes rujukan
Penanggulangan yang dilayani PSC 119 Jumlah seluruh panggilan gadar yang masuk
Gawat Darurat X 100%
Terpadu
1 7 Program Persentase tempat Jumlah tempat pengelolaan makanan & % 56,60 66.34 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 71.00 Seksi Kesling &
Pengawasan Obat pengelolaan makanan TTU yang memenuhi syarat hygiene Kesjaor
dan Makanan & TTU yang memenuhi sanitasi/jumlah TPM& TTU yang ada/terdata
syarat hygiene sanitasi x 100%

1 70 6 Pengawasan dan Jumlah sertifikat Laik Jumlah industri rumah tangga yang dibina Sertifikat 70 70 70 70 70 70 70 350 Seksi Kesling &
pembinaan Tempat Sehat dan SPP-IRT oleh petuas kesehatan dan memiliki SPP-IRT Kesjaor
Pengelolaan Makanan yang dikeluarkan,
(TPM)
1 7 0 10 Pengawasan obat Persentase sarana Jumlah sarana kesehatan yang sudah % 97.95 98 98 98.5 99.0 99.5 99.5 99.5 Seksi Kefarmasian
(distribusi dan Kefarmasian yang melaporkan SIPNAP/Jumlah seluruh sarana dan Alkes
penggunaan) melaksanakan yang sudah terdaptar di SIPNAP X 100 %
pelaporan SIPNAP
1 7 Pengawasan dan Persentase Inspeksi Jumlah Inspeksi Kesehatan Lingkungan % 53.73 56.04 57.04 58.04 59.04 60.04 61.04 61.04 Seksi Kesling &
Pembinaan Tempat- Kesehatan lingkungan Sekolah yg memenuhi syarat / Jumlah Kesjaor
Tempat Umum TTU- sekolah yang memenuhi Sekolah yang ada X 100%
industri syarat kesehatan
persentase industri yang Jumlah industri yang memenuhi syarat di % 50.10 51.39 52.39 53.39 54.39 55.39 56.39 56.39 Seksi Kesling &
memenuhi syarat suatu wilayah pada kurun waktu Kesjaor
kesehatan tertentu/Jumlah seluruh TTU yang ada di
wilayah tertentu pada waktu yang sama x
100%
1 9 Program Promosi Persentase Rumah Jumlah rumah tangga yang ber % 62,08 65 67 69.00 71.00 73.00 75.00 75.00 Seksi Promosi &
Kesehatan dan tangga ber PHBS PHBS/jumlah rumah tangga di pemberdayaan
Pemberdayaan data/dipantau x 100% masyarakat
Masyarakat
1 9 0 8 Pengembangan Persentase Rumah Jumlah rumah tangga yang ber PHBS/jumlah % 62.08 65 67 69.00 71.00 73.00 75.00 75.00 Seksi Promosi &
Perilaku Hidup Bersih tangga ber PHBS rumah tangga di data/dipantau x 100% pemberdayaan masy
dan Sehat
Proporsi jumlah ∑ penduduk usia 15-24 tahuan yang % 0.00 2.2 7 12 17 21 26 26 Seksi Promosi &
penduduk usia 15-24 mendapat pengetahuan tentang HIV/AIDS pemberdayaan masy
tahun yang memiliki komprehensif / ∑ penduduk usia 15-24 tahun
pengetahuan x 100%
komprehensif

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 3


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
1 9 1 4 Pengembangan Jumlah Desa siaga aktif ∑ Desa/ kelurahan siaga aktif strata madya desa 145 desa 207 267 297 327 357 424 424 Seksi Promosi &
Indikator Desa Siaga dgn strata madya. (34,20%) pemberdayaan masy
Aktif
1 9 1 5 Pengembangan strata Persentase strata ∑ Posyandu strata purnama dan mandiri % 57.10 57,10 59,74 61,06 62,38 63,70 65,0 65,0 Seksi Promosi &
Posyandu Posyandu Purnama 1495 pos / ∑ seluruh posyandu 2618 pos X pemberdayaan masy
100%
1 9 1 6 Pengembangan Jumlah kecamatan Ʃ kecamatan yang menyelenggarakan kec 10 10 23 28 31 35 40 40 Seksi Promosi &
Kabupaten Sehat menyelenggarakan kecamatan sehat pemberdayaan masy
kecamatan sehat
20 Program Perbaikan Persentase Balita Gizi
Jumlah balita(0-59 bln) dengan kategori % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Seksi Kesga dan
Gizi Masyarakat sangat kurus yang status gizi sangat kurus (BB/TB <-3SD) Gizi Masy.
ditangani yang mendapatkan penanganan / Jumlah
balita (0-59 bln) dengan status gizi sangat
kurus (BB/TB <-3SD) yang ditemukan x
100%
Persentase Bumil KEK Jumlah ibu hamil KEK (LILA<23,5 cm) yang % 70.27 80 82 84 86 88 90 90 Seksi Kesga dan Gizi
yang mendapatkan mendapatkan makanan tambahan/ jumlah Masy.
PMT ibu hamil KEK yang ada x 100%
20 0 3 Penanggulangan Persentase Balita Jumlah balita (0-59 bln) yang ditimbang di % 86 85 85 85 85.5 85.5 86 86 Seksi Kesga dan Gizi
kurang Energi Protein Ditimbang di Posyandu suatu wilayah /balita (0-59 bln) yang ada x 100 Masy.
(KEP), anemia gizi %
besi, Gangguan
Akibat Kurang Yodium
(GAKY), kurang vit A.
Dan kekurangan zat
mikro lainnya

Persentase Ibu Hamil jumlah ibu hamil yang mendapat minimal 90 % 100 98 98 98.5 99 99.5 100 100 Seksi Kesga dan Gizi
Mendapat 90 Tablet Fe Tablet Fe /Jumlah Ibu Hamil x 100% Masy.
Persentase masyarakat Jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi % 94 94 94.5 95 95.5 96 96.5 96.5 Seksi Kesga dan Gizi
yg menggunakan garam garam beryodium Masy.
beryodium / Jumlah rumah tangga yang diperiksa x 100%

Persentase Balita Jumlah bayi 6-11 bln + balita 12-59 bln yang % 94 90 91 91 91.5 92 92.5 92.5 Seksi Kesga dan Gizi
mendapat Kapsul Vit A 2 mendapat kapsul vit A Masy.
kali per tahun /Jumlah balita 6-59 bln di suatu wilayah x
100%

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 4


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
20 0 8 Penanggulangan Gizi Persentase Balita Gizi Jumlah balita(0-59 bln) dengan kategori status % 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Kesga dan Gizi
buruk Buruk yang gizi buruk (BB/U <-3SD) yang mendapatkan Masy.
mendapatkan penanganan di suatu wilayah pada waktu
Penanganan tertentu / Jumlah balita (0-59 bln) dengan
status gizi buruk (BB/U < -3SD) yang
ditemukan di suatu wilayah pada waktu
tertentu x100%
2 0 0 9 Penguatan Persentase Bayi 0-6 Jumlah bayi 0-6 bln yang masih mendapat ASI % 60 50 51 51 51.5 52 52.5 52.5 Seksi Kesga dan Gizi
peningkatan cakupan bulan mendapat ASI Eksklusif / Jumlah seluruh bayi 0-6 bln yang di Masy.
Asi Eksklusif di Ekslusif suatu wilayah x 100%
Kabupaten
2 1 Program Presentase Rumah Jumlah rumah sehat / jumlah rumah yang % 64.90 66.00 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 71.00 Seksi Kesling &
Pengembangan Sehat didata x 100% Kesjaor
Lingkungan Sehat
2 10 1 Pengkajian Presentase Sarana Air Jumlah sarana air bersih yang memenuhi % 82.66 85.00 82.66 86 87 88 89 89 Seksi Kesling &
Pengembangan Bersih- syarat / jumlah seluruh sarana air bersih x Kesjaor
Lingkungan Sehat 100%
Persentase Jamban Jumlah jamban yang memenuhi syarat / % 57.7 58.28 58.28 58.28 59.43 60.01 61.01 61.01 Seksi Kesling &
Sehat jumlah seluruh jamban x 100% Kesjaor
Jumlah bank sampah Jumlah bank sampah yang terbentuk dengan unit 2 4 6 8 10 10 Seksi Kesling &
yang terbentuk pembinaan oleh tenaga kesehatan Kesjaor
Persen Kunjungan Jumlah penderita Penyakit Berbasis % 10.30 15.00 17.00 19.00 21.00 23.00 25.00 25.00 Seksi Kesling &
pasien/klien konsultasi ke Lingkungan atau klien yang mendapatkan Kesjaor
klinik sanitasi konseling oleh Petugas Puskesmas di
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun /
Jumlah penderita Penyakit Berbasis
Lingkungan atau klien di Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun x 100%
2 10 7 Sanitasi Total jumlah desa ODF Jumlah desa yang ODF dilakukan pemicuan jumlah 120 desa 160 176 206 236 266 296 296.00 Seksi Kesling &
Berbasis Masyarakat oleh petugas kesehatan Kesjaor
(STBM)
2 2 Program Persentase Jumlah KLB yang ditanggulangi 1 x 24 jam % 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Surim
Pencegahan dan Penanggulangan KLB / jumlah KLB x 100%
penanggulangan penyakit dan
Penyakit Menular keracunan makanan
1x24 jam
Persentase Imunisasi Jumlah bayi yang mendapat IDL / jumlah % 94,27%, 93 94 94 94.5 95 95 95 Seksi Surim
Dasar Lengkap (IDL) perkiraan bayi x 100%
Persentase Jumlah semua kasus TB yang sembuh dan % 89 90 90 90 90 90 90 90 Seksi P2 Penyakit
keberhasilan pengobatan lengkap / dengan jumlah Menular
pengobatan pasien TB semua kasus TB yang diobati dan
semua tipe dilaporkan x100%

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 5


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
2 2 0 6 Pencegahan Persentase penemuan Jumlah kasus DBD yang ditemukan dan % 91.6 100 100 100 100 100 100 Seksi P2 Penyakit
Penularan Penyakit dan penanganan ditangani / dengan jumlah kasus DBD yang Menular
Endemik/Epidemik penderita penyakit DBD ditemukan x 100%
Persentase Penderita Jumlah kasus Diare yang ditemukan dan % 75.5 100 100 100 100 100 100 100 Seksi P2 Penyakit
diare yang ditangani ditangani / dengan jumlah kasus Diare yang Menular
ditemukan x100%
Persentase Jumlah tindakan fogging pada kasus DBD % 100 100 100 100 100 100 100 Seksi P2 Penyakit
terlaksananya fogging yang memenuhi kriteria fogging / jumlah kasus Menular
fokus DBD yang memenuhi kriteria fogging x100%

Persentase penemuan Jumlah kasus kusta yang ditemukan dan % 100 100 100 100 100 100 100 Seksi P2 Penyakit
kasus kusta dinyatakan positif / jumlah perkiraan kasus Menular
kusta setiap 100.000 penduduk x 100%
Cakupan balita Jumlah kasus pneumonia yang ditemukan dan % 108.7 100 100 100 100 100 100 Seksi P2 Penyakit
pneumonia yang ditangani / dengan jumlah kasus pneumonia Menular
ditangani yang ditemukan x100%
2 20 8 Peningkatan Persentase Pelayanan % 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Surim
Imunisasi Imunisasi pada Bayi,
Batita, Bumil dan anak
sekolah
Persentase bayi
diimunisasi
HB0 Jumlah bayi 0-7 hari di wilayah Kabupaten % 93.93 95 95 95 95 95 95 95 Seksi Surim
Cirebon yang mendapatkan imunisasi HB0
selama 1 tahun / perkiraan bayi (0-11 bulan)
di wilayah Kabupaten Cirebon x 100 %

BCG Jumlah bayi (0-11 bulan) di wilayah % 0 95 95 95 95 95 95 95 Seksi Surim


Kabupaten Cirebon yang mendapatkan
imunisasi DPT-HB-Hib I selama 1 tahun /
perkiraan bayi (0-11 bulan) di wilayah
Kabupaten Cirebon x 100 %
DPT-HB-Hib I Jumlah bayi (0-11 bulan) di wilayah % 99.62 95 95 95 95 95 95 95 Seksi Surim
Kabupaten Cirebon yang mendapatkan
imunisasi DPT-HB-Hib I / perkiraan bayi (0-11
bulan) di wilayah Kabupaten Cirebon x 100 %

DPT-HB-Hib III Jumlah bayi (0-11 bulan) wilayah Kabupaten % 97.62 95 95 95 95 95 95 95 Seksi Surim
Cirebon yang mendapatkan imunisasi DPT-HB-
Hib III selama 1 tahun / perkiraan bayi (0-11
bulan) di wilayah Kabupaten Cirebon x 100 %

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 6


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
Polio I Jumlah bayi (0-11 bulan) wilayah Kabupaten % 99.14 95 95 95 95 95 95 95 Seksi Surim
Cirebon yang mendapatkan imunisasi Polio I
selama 1 tahun / perkiraan bayi (0-11 bulan)
di wilayah Kabupaten Cirebon x 100 %

Polio IV Jumlah bayi (0-11 bulan) di wilayah % 96.92 95 95 95 95 95 95 95 Seksi Surim


Kabupaten Cirebon yang mendapatkan
imunisasi Polio IV selama 1 tahun / perkiraan
bayi (0-11 bulan) di wilayah Kabupaten
Cirebon x 100 %
Campak Jumlah bayi (0-11 bulan) wilayah Kabupaten % 97.12 95 95 95 95 95 95 95 Seksi Surim
Cirebon yang mendapatkan imunisasi MR
selama 1 tahun / perkiraan bayi (0-11 bulan)
di wilayah Kabupaten Cirebon x 100 %

DPT-HB-Hib Lanjutan Jumlah Batita (18-24 bulan) di wilayah % 55.05 55 56 56 56.5 57 57 57 Seksi Surim
Kabupaten Cirebon yang mendapatkan
imunisasi DPT-HB-Hib Lanjutan selama 1
tahun / perkiraan bayi (0-11 bulan) di wilayah
Kabupaten Cirebon x 100 %
Campak Lanjutan Jumlah Batita (18-24 bulan) di wilayah % 51.55 55 56 56 56.5 57 57 57 Seksi Surim
Kabupaten Cirebon yang mendapatkan
imunisasi MR Lanjutan selama 1 tahun
dibandingkan dengan perkiraan bayi (0-11
bulan) di wilayah Kabupaten Cirebon dalam
kurun waktu yang sama
Bias MR Jumlah siswa kelas I SD/sederajat di wilayah % 97 98 98 98 98 98 98 98 Seksi Surim
Kabupaten Cirebon yang mendapatkan
imunisasi MR pada BIAS bulan Agustus /
jumlah siswa kelas I SD/sederajat di wilayah
Kabupaten Cirebon
Bias DT/Td Jumlah siswa kelas I dan kelas V SD/sederajat % 98 98 98 98 98 98 98 Seksi Surim
di wilayah Kabupaten Cirebon yang
mendapatkan imunisasi DT/Td pada BIAS
bulan November / jumlah siswa kelas I dan
kelas V SD/sederajat di wilayah Kabupaten
Cirebon
2 20 9 Peningkatan Persentase kelengkapan Jumlah W1 yang dilaporkan oleh Puskesmas % 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Surim
Surveilans dan ketepatan lap. W1 dalam 1x24 jam selama 1 tahun dibandingkan
Epidemiologi dan dengan jumlah KLB yang terjadi dalam kurun
penanggulangan waktu yang sama x 100%
wabah

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 7


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
Persentase kelengkapan Jumlah laporan W2 & STP yang dilaporkan % 94.23 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Surim
laporan W2 dan STP tepat waktu oleh Puskesmas selama 1 tahun
dibandingkan dengan total Puskesmas dan
jumlah minggu/bulan dalam kurun waktu yang
sama x 100%
Persentase Ketepatan Jumlah laporan W2 & STP yang dilaporkan % 91.67 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Surim
laporan W2 dan STP oleh Puskesmas dalam 1 tahun dibandingkan
dengan total Puskesmas dan jumlah minggu /
bulan dalam kurun waktu yang sama x 100%

Terlaksananya SKD KLB Jumlah jamaah haji Kabupaten Cirebon yang % 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Surim
penyakit potensial wabah terpantau kondisi kesehatannya melalui
pada jemaah haji pemeriksaan di Puskesmas dalam 1 tahun
dibandingkan dengan dengan kuota jemaah
haji Kabupaten Cirebon dalam kurun waktu
yang sama x 100%
2 2 1 5 Penanggulangan Persentase orang Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV % 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi P2 Penyakit
HIV/AIDS dan IMS dengan risiko terinveksi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar Menular
HIV mendapatkan dalam kurun waktu satu tahun / Jumlah
pelayanan deteksi dini orang dengan risiko terinfeksi HIV dikab/kota
HIV sesuai standar. x 100%
Prevalensi HIV/AIDS Jumlah pasien HIV dan AIDS di satu wilayah < 1% < 1% < 1% < 1% < 1% < 1% < 1% < 1% Seksi P2 Penyakit
(persen) dari total kerja pada kurun waktu tertentu / jumlah Menular
populasi penduduk di satu wilayah kerja x 100%.
Jumlah fasilitas Jumlah fasilitas kesehatan yang memberikan fasilitas 29 39 46 52 58 64 71 71 Seksi P2 Penyakit
kesehatan yang pelayanan HIV/AIDS sesuai standar (Pusk, Menular
dilakukan setup layanan berdasarkan setelah dilakukan set up RS,Lapas)
HIV/AIDS (penilaian/assesment) dibandingkan dengan
jumlah fasilitas kesehatan yang ada di wilayah
Kabupaten Cirebon.
2 2 1 6 Penanggulangan Persentase orang Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan % 100 100 100 100 100 100 100 Seksi P2 Penyakit
Penyakit Tuberculosis terduga TBC yang pemeriksaan penunjang dalam kurun waktu Menular
mendapat pelayanan satu tahun dibandingkan dengan Jumlah
TBC sesuai standar. orang yang terduga TBC dalam kurun waktu
satu tahun yang sama dikali 100%
Persentase Cakupan Jumlah penderita baru TBC BT(+) yang sama % 100 100 100 100 100 100 100 Seksi P2 Penyakit
penemuan dan ditemukan dan diobati di satu wilayah kerja Menular
penanganan penyakit selama 1 tahun / jumlah perkiraan penderita
TBC BTA TBC BTA (+) dalam kurun waktu yang sama x
100%

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 8


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
2 3 Program Persentase FKTP Jumlah FKTP di wilayah Kabupaten Cirebon % 26.37 33.52 35.00 40.00 45.00 50.00 60.00 60.00 Seksi Mutu
Standarisasi terakreditasi yang telah disurvei dan mendapatkan Kesehatan
Pelayanan penetapan kelulusan akreditasi dari Komisi
Kesehatan Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama / Jumlah FKTP yang ada x 100%
Persentase Rumah Jumlah Rumah Sakit baik milik pemerintah % 100 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Mutu
sakit terakreditasi atau swasta yang telah disurvei dan Kesehatan
mendapatkan penetapan kelulusan akreditasi
dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) /
jumlah rumah sakit baik milik pemerintah atau
swasta x 100%
Persentase Jumlah Laboratorium kesehatan baik milik % 0 30 30 50 50 80 80 80 Seksi Mutu
Laboratorium kes pemerintah atau swasta yang telah disurvei Kesehatan
terakreditasi dan mendapatkan penetapan kelulusan
akreditasi dari Komisi Akreditasi Laboratorium
Kesehatan (KALK) / Jumlah Laboratorium
kesehatan baik milik pemerintah atau swasta x
100%
2 30 1 Penyusunan Standar Indeks Kepuasan Indeks Kepuasan Masyarakat poin 76,53 3.61 3.55 3.65 3.85 3.95 4.00 4.00 Subag PEP
Pelayanan Kesehatan Masyarakat

2 30 2 Evaluasi & Jumlah dokumen Hasil Jumlah dokumen Hasil Kegiatan pelayanan Dukumen 2 2 2 2 2 2 2 2 Subag PEP
Pengembangan Kegiatan pelayanan Kesehatan (Buku Profil Kesehatan, Laporan
Standar Pelayanan Kesehatan (Buku Profil SPM)
Kesehatan Kesehatan, Laporan
SPM)
2 30 3 Pembangunan & Jumlah Puskesmas Jumlah Puskesmas menggunakan Aplikasi Pusk 60 60 60 60 60 60 60 60 Subag PEP
Pemutakhiran Data menggunakan Aplikasi SIKDA
Dasar Standar SIKDA
Pelayanan Kesehatan

2 3 1 2 Peningkatan Jumlah Nakes yang Jumlah tenaga kesehatan yang dilatih untuk Nakes 250 250 250 250 250 250 250 1,250 Seksi SDMK
Kapasitas SDM dilatih untuk peningkatan peningkatan kapasitas SDM Kesehatan
Kesehatan kapasitas SDM Kes

2 3 1 3 Manajemen Tersedianya data SDMK Dokumen yang terdiri Formasi jenis tenaga Dokumen 1 dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen Seksi SDMK
pengelolaan SDMK di 60 Pusk dan 1 UPT kesehatan disarana, Rencana kebutuhan
Labkesda tenaga kesehatan, Deskripsi SDM Kesehatan

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 9


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
2 3 FKTP Berprestasi Jumlah Puskesmas Jumlah Puskesmas dengan kriteria pedesaan, Pusk 17 20 22 24 26 28 30 30 Seksi Mutu
dengan penilaian kinerja Puskesmas dengan kriteria perkotaan dan Kesehatan
baik klinik Pratama yang telah dilakukan penilaian
FKTP berprestasi oleh Tim penilai
menggunakan instrumen penilaian FKTP
berprestasi
Jumlah FKTP berprestasi Jumlah FKTP dengan kriteria pedesaan, FKTP 6 2 9 9 9 9 9 9 Seksi Mutu
Puskesmas dengan kriteria perkotaan dan Kesehatan
klinik Pratama yang telah dilakukan penilaian
FKTP berprestasi oleh Tim penilai
menggunakan instrumen penilaian FKTP
berprestasi
2 3 Akreditasi FKTP & Jumlah Puskesmas Jumlah Puskesmas di wilayah Kabupaten FKTP 20 60 60 60 60 60 60 60 Seksi Mutu
Faskes lainnya terakreditasi Cirebon yang telah disurvei dan mendapatkan Kesehatan
penetapan kelulusan akreditasi dari Komisi
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama
Jumlah Klinik Pratama Jumlah Klinik Pratama di wilayah Kabupaten Klinik 0 0 3 6 11 22 45 45 Seksi Mutu
terakreditasi Cirebon yang telah disurvei dan mendapatkan Kesehatan
penetapan kelulusan akreditasi dari Komisi
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama
Jumlah Tempat Praktek Jumlah Tempat Praktek dokter umum dan Tempat 0 0 0 2 4 9 18 18 Seksi Mutu
dokter umum dan dokter dokter gigi di wilayah Kabupaten Cirebon yang praktek Kesehatan
gigi terakreditasi telah disurvei dan mendapatkan penetapan
kelulusan akreditasi dari Komisi Akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

2 3 Akreditasi Rumah Jumlah Rumah Sakit Jumlah Rumah Sakit baik milik pemerintah RS 11 11 11 11 11 11 11 11 Seksi Mutu
Sakit yang terakreditasi atau swasta yang telah disurvei dan Kesehatan
mendapatkan penetapan kelulusan akreditasi
dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)
2 3 Pelayanan Perizinan Persentase Nakes di Jumlah Tenaga Kesehatan di sarana % 90 90 90 95 95 95 95 100 Seksi SDMK
Praktik Perseorangan, sarana Pel. Kes yang pelayanan kesehatan yang memiliki Surat ijin
Pembinaan dan memiliki surat ijin praktek praktik/ Jumlah Tenaga Kesehatan di sarana
rekomendasi sarana pelayanan kesehatan
kesehatan Jumlah Sarana Jumlah Sarana kesehatan yang mendapat sarana 93 85 90 95 100 105 110 110
kesehatan yang rekomendasi
mendapat rekomendasi

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 10


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
2 5 Program pengadaan, Rasio puskesmas, Jumlah puskesmas, klinik, pustu/ jumlah point 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 Subag Umum
peningkatan dan klinik, pustu persatuan penduduk x 1000
perbaikan sarana penduduk
dan prasarana
Puskesmas/Puskes
mas Pembantu dan
jaringannya

2 50 4 Pengadaaan Terlaksananya Jumlah Pusling yang diadakan yang sesuai unit 20 unit 20 20 1 1 1 1 Subag Umum
Puskesmas Keliling pengadaan Pusling yang dengan standar kesehatan ambulan
sesuai dengan standar
kesehatan
2 5 1 2 peningkatan Terlaksananya Jumlah Puskesmas yang meningkat menjadi unit Subag Umum
puskesmas menjadi pembangunan rawat inap
puskesmas rawat inap Puskesmas rawat inap

2 5 2 3 Pengembangan Terlaksananya Jumlah sarana dan prasarana Fisik pkm 5 pkm 100 % 10 pkm 10 pkm 10 pusk. 10 pusk. 15 pkm Subag Umum
Sarana dan pengadaan sarana dan Puskesmas dan IPAL Pusk yang diadakan
Prasarana Fisik prasarana Fisik
Puskesmas Puskesmas dan IPAL
Pusk
2 5 2 6 Pengembangan Terlaksananya Jumlah Puskesmas yang dikembangkan unit Subag Umum
Fungsi Puskesmas pembangunan menjadi PONED
menjadi Puskesmas Puskesmas yang
Mampu PONED dikembangkan menjadi
PONED
2 5 2 8 Pengembangan Terlaksananya Terbangunnya gedung UPT Kesehatan unit - - Labkesda dan Labkesda - Labkesda Labkesda Subag Umum
Bangunan UPT pembangunan gedung (Labkesda dan PSC) PSC
Kesehatan UPT Kesehatan
(Labkesda dan PSC)
2 5 3 0 Pengadaan sarana Tersedianya temari es Jumlah lemari es yang standar di seluruh unit 5 5 6 6 5 5 32 Seksi Surim
rantai dingin vaksin vaksin yang standar di Puskesmas Kabupaten Cirebon
Puskesmas dibandingkan dengan jumlah Puskesmas di
Kabupaten Cirebon dalam kurun waktu yang
sama
Tersedianya lemari es Jumlah lemari es yang standar di Dinas unit 0 2 0 3 0 1 6 Seksi Surim
vaksin yang standar di Kesehatan Kabupaten Cirebon dibandingkan
Dinas Kesehatan dengan jumlah kebutuhan lemari es di
Kabupaten Cirebon dalam kurun waktu yang
sama

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 11


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
Tersedianya vaksin Jumlah vaksin carrier yang standar di seluruh unit 200 200 300 200 300 300 1,300 Seksi Surim
carrier yang standar di Posyandu Kabupaten Cirebon dibandingkan
Puskesmas (Posyandu) dengan jumlah Posyandu di Kabupaten
Cirebon dalam kurun waktu yang sama

2 5 Peningkatan Pustu Terlaksananya Jumlah Pustu yang ditingkatkan menjadi unit pembuatan 1 unit Subag Umum
menjadi Puskesmas pembangunan Pustu Puskesmas DED
yang ditingkatkan
menjadi Puskesmas
2 5 Pembangunan Terlaksananya Jumlah Puskesmas yang dibangun yang unit 1 - 0 unit 0 unit pengajuan 1 unit 0 unit 2 Pusk, 3 Subag Umum
Puskesmas, Pustu pembangunan memenuhi standar kesehatan Puskesmas relokasi (1 (Relokasi Pustu
dan UPT Kesehatan Puskesmas yang unit), pusk.
memenuhi standar pembuatan kedawung)
kesehatan DED
puskesmas
kedawung ke
eks PMI
Terlaksananya Jumlah Pustu yang dibangun yang memenuhi unit 0 unit 0 unit 0 unit 0 unit pembuatan 1 unit Rp - Subag Umum
pembangunan Pustu standar kesehatan DED
yang memenuhi standar
kesehatan
Terlaksananya Jumlah UPT Kes yang dibangun yang unit pembuatan Subag Umum
pembangunan UPT Kes memenuhi standar kesehatan DED Labkesda Pembangunan Pembangunan
yang memenuhi standar Labkesda Labkesda
kesehatan
2 5 Pengadaaan Sarana Jumlah sarana dan Jumlah sarana dan prasarana Puskesmas paket 3 Pusk 100 % 3 paket 3 paket 10 Paket 10 paket 10 paket 36 paket Subag Umum
dan Prasarana prasarana Puskesmas yang diadakan
Puskesmas, Pustu yang diadakan
dan UPT Kesehatan Terlaksananya Jumlah sarana dan prasarana Pustu yang paket 0 unit - 3 paket 3 paket 3 paket 3 paket 0 unit Subag Umum
pengadaan sarana dan diadakan
prasarana Pustu
Terlaksananya Jumlah sarana dan prasarana UPT Kesehatan paket Labkesda, 100 % PSC Labkesda Labkesda Labkesda Labkesda Subag Umum
Pengadaan sarana dan yang diadakan PSC
prasarana di UPT
Kesehatan (Alkes
Lab.Kesda dan PSC)
2 5 Rehabilitasi Terlaksananya rehab Jumlah Puskesmas yang direhab pkm 6 PKM 100 % 5 pusk 5 pusk 5 pkm 5 pusk. 5 pkm 33 Pusk Subag Umum
Sedang/Berat Puskesmas
Puskesmas,
Pustu,UPT Kesehatan

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 12


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
Pusk Pusk Subag Umum
Nanggela dan Panguragan,
Astanalanggar
Terlaksananya rehab Jumlah Pustu yang direhab pustu 7 pustu 100 % 6 pustu 7 pustu 7 pustu 8 pustu 9 pustu 37 Pustu Subag Umum
Pustu
Pustu Ujung Subag Umum
Gebang,
Luwung
Kencana,
Banjarwangun
an, Dukuh
Widara,
Cangkuang,
Hulu Banteng,
Kasugengan
Lor,
Pekantingan,
Cipanas,
Sarwadadi,
Cirebon
Girang,
Terlaksananya rehab Jumlah UPT Kes yang direhab unit Cempaka Subag Umum
1 unit 1 unit 1 unit
UPT Kesehatan
2 5 Kalibrasi Alat Persentase alat Jumlah alat kesehatan yang sudah % 0 0 0.4 0.5 1 1.5 2 2 Seksi Farmalkes
Kesehatan kesehatan yang di dikaliberasi / Jumlah seluruh alat kesehatanX
kalibrasi 100 %
2 5 Pengadaaan Alkes terlaksananya Jumlah Pengadaan sarana dan prasarana Pusk & 60 Pusk + 1 60 Pusk + 1 60 Pusk + 1 60 Pusk + 1 60 Pusk + 1 60 Pusk + 1 60 Pusk + 1 Seksi Farmalkes
UPT Kesehatan pengadaan sarana dan puskesmas (Pengadaan Alkes Puskesmas) Labkesda labkesda labkesda labkesda labkesda labkesda labkesda labkesda
prasarana puskesmas
(Pengadaan Alkes
Puskesmas)
2 8 Program Kemitraan Tercapainya UHC Jumlah penduduk yang menjadi peserta % 91.68 93.0 95 97.0 99 100 100
Peningkatan Kepesertaan JKN-KIS BPJS/jumlah penduduk total x 100%
Pelayanan (minimal 95%)
Kesehatan
2 80 1 Kemitraan Asuransi Jumlah penduduk miskin Jumlah Penduduk Miskin peserta PBI dalam jiwa 304,649 330,610 335610 340,610 345,610 350,610 355,610 355,610 Seksi Jaminan
Kesehatan yang dicover sebagai kurun 1 tahun Kesehatan
Masyarakat peserta PBI daerah

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 13


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
2 8 Penguatan Sistem Jumlah Perjanjian Jumlah perjanjian kerjasama antara RS di Dokumen 11 11 11 11 11 11 12 12 Yankes rujukan
Rujukan Pelayanan Kerjasama antara RS Kab. Cirebon dengan Dinkes berupa dokumen
Kesehatan dengan Dinas Kes PK yang ditandatangani Direktur RS dan
Kepala Dinkes yang mewakili seluruh
Puskesmas di Kab. Cirebon tentang
pelayanan kesehatan rujukan
2 9 Program Persentase neo Jumlah neonatus dengan komplikasi yang % 112.88 100 100 100 100 100 100 100
Peningkatan komplikasi yang tertangani / 15% jumlah sasaran bayi x
Pelayanan ditangani 100%
Kesehatan Anak
Balita
2 9 1 1 Peningkatan Persentase pelayanan Jumlah balita usia 12-23 bulan, 24-35 % 102.21 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Kesga dan Gizi
pelayanan kesehatan kesehatan balita (0-59 bulan,36-59 bulan yang mendapat pelayanan Masyarakat
bayi dan balita bln) kesehatan sesuai standar / Jumlah balita usia
12-59 bulan yang ada x 100%

Persentase pelayanan Jumlah bayi baru lahir 0-28 hari yang % 102.04 100 100 100 100 100 100 100
bayi baru lahir (0-28 hari) mendapat pelayanan kesehatan sesuai
standar / Jumlah sasaran bayi baru lahir yang
ada di wilayah kerja kabupaten x 100%

3 0 Program Persentase usia 60 Jumlah warga negara usia 60 thn atau lebih % 41.67 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Kesga dan
peningkatan tahun keatas yang yang mendapatkan skrining kesehatan Gizi Masyarakat
pelayanan mendapatkan skrining sesuai standar minimal 1 kali yang ada
kesehatan usia kesehatan sesuai disuatu wilayah kerja kab/kota dalam kurun
lanjut standar waktu 1 tahun/Jumlah semua warga negara
berusia 60 thn atau lebih yang ada disuatu
wilayah kerja kab/kota dalam kurun waktu 1
tahun x 100%

3 00 6 Kegiatan : Persentase usia 45-59 Jumlah warga negara usia 45-59 tahun yang % 19.76 20 21 22 23 24 25 25 Seksi Kesga dan Gizi
Peningkatan mutu tahun yang mendapatkan mendapatkan skrining kesehatan sesuai Masyarakat
pelayananan skrining kesehatan standar minimal 1 kali yang ada disuatu
kesehatan usia lanjut sesuai standar wilayah kerja kab/kota dalam kurun waktu 1
tahun / Jumlah semua warga negara berusia
45-59 thn yang ada disuatu wilayah kerja
kab/kota dalam kurun waktu 1 tahun x 100%

3 2 Program Persentase Jumlah komplikasi kebidanan yang % 139.8 80% 100 100 100 100 100 100 Seksi Kesga dan
Peningkatan penanganan komplikasi mendapat penanganan difinitif di satu Gizi Masyarakat
Keselamatan Ibu kebidanan wilayah tertentu / 20% jumlah sasaran
Melahirkan dan Anak bumil x 100%

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 14


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
3 20 8 Peningkatan Persentase K4 Jumlah ibu hamil yang mendapatkan % 100.41 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Kesga dan Gizi
kesehatan Ibu hamil, pelayanan antenatal sesuai standar di wilayah Masyarakat
ibu bersalin dan ibu kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun
nifas. waktu satu tahun / Jumlah sasaran ibu hamil
diwilayah kerja kabupaten x 100%
Persentase PF Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan % 101 100 100 100 100 100 100 100 Seksi Kesga dan Gizi
pelayanan persalinan sesuai standar di Masyarakat
fasilitas pelayanan kesehatan diwilayah kerja
dalam kurun waktu 1 tahun /jumlah sasaran
ibu nifas disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Persentase KF3 Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali % 101 95 95.5 96 96.5 97 97.5 97.5 Seksi Kesga dan Gizi
pelayanan nifas sesuai standar oleh tenaga Masyarakat
kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu/jumlah sasaran ibu nifas
disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
3 20 9 Pembangunan sist Persentase penanganan Jumlah neonatus dengan komplikasi yang % 112.88 82% 100 100 100 100 100 100 Seksi Kesga dan Gizi
implementasi komplikasi Neo mendapat penanganan definitif di suatu Masyarakat
penyelamatan ibu dan wilayah pada kurun waktu tertentu/ 15% x
bayi baru lahir sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam 1
tahun
3 2 1 0 jaminan Persalinan Jumlah ibu hamil/bersalin Jumlah sasaran Bumil dan Bulin Maskin bumil bumil 12,544 15,053 17,562 20,070 22,579 22,579 Seksi Jaminan
(jampersal) yang mendapatkan dengan risiko disuatu wilayah Kabupaten (50.176) Kesehatan
pelayanan Jampersal Cirebon

3 2 1 1 Dukungan manajemen Terselenggaranya Jumlah Kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan 1 kegiatan 1 Keg. 1 Keg. 1 Keg. 1 Keg. 1 Keg. 1 Keg. Seksi Jaminan
Jampersal dukungan manjemen kegiatan dukungan manajemen Jampersal Kesehatan
dalam pelayanan dalam satu tahun
jampersal bagi ibu hamil
yang belum tercover
JKN/KIS
3 3 Program Jaminan Tercapainya angka rata- Jumlah total nilai KBK (Kapitasi Berbasis % 93.80% 94.50% 96.00% 97.50% 98.50% 100.00% 100.00% Seksi Jaminan
Kesehatan Nasional rata KBK FKTP sebesar Komitmen) seluruh Pusk / jumlah Pusk x Kesehatan
(JKN) 93.8% 100%
3 30 1 Pelayanan kesehatan Angka Kontak (AK) : > Jumlah peserta yang melakukan kontak / 0
/00 67.88 88 108.68 129.08 149.48 169.88 169.88 Seksi Jaminan
bagi peserta JKN 150 0/00 Jumlah peserta yang terdaftar di FKTP x Kesehatan
pada Fasilitas 100%
kesehatan tingkat
Pertama (Puskesmas)

Rujukan Non Spesialistik Jumlah rujukan non spesialistik / Jumlah total % 0.91 0.80 0.60 0.40 0.20 0.10 0.10 Seksi Jaminan
(RNS) : < 5% rujukan FKTP x 100% Kesehatan

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 15


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
Peserta Prolanis (RPPB) Jumlah peserta Prolanis yang rutin berkunjung % 65.43 72.35 79.27 86.19 93.11 100.00 100.00 Seksi Jaminan
: > 50% / Jumlah peserta Prolanis yang terdaftar di Kesehatan
FKTP x 100%
3 30 2 Manajemen jumlah FKTP & FKTL Jumlah FKTP dan FKRTL di Wilayah 60 Pusk, 5 60 Pusk, 5 60 Pusk, 5 60 Pusk, 5 60 Pusk, 5 60 Pusk, 5 60 Pusk, 5 60 Pusk, 5 Seksi Jaminan
Penyelenggaraan yang bekerjasama dlm Kabupaten yang bekerja sama dengan BPJS klinik utama klinik utama klinik utama klinik utama klinik utama klinik utama klinik utama klinik utama Kesehatan
Jaminan Kesehatan pelayanan BPJS Kesehatan dan 11 RS dan 11 RS dan 11 RS dan 11 RS dan 11 RS dan 11 RS dan 11 RS dan 11 RS
3 4 Program Pembinaan Terlayaninya jumlah pusk yg mampu melayani % 15 15.5 16 16.5 17 17.5 17.5 Seksi P2 Penyakit
Lingkungan Sosial masyarakat terdampak pemeriksaan kadar co / jumlah seluruh penduduk Tidak Menular
akibat rokok Pusk x 100%

3 40 1 Peningkatan derajat Jumlah Puskesmas dan Jumlah Puskesmas dan rumah sakit yang Pusk & RS 0 0 20 20 20 6 5 60 Pusk , 11 Seksi P2 Penyakit
kes masy. dgn rumah sakit dengan melaksanakan pelayanan konseling berhenti RS Tidak Menular &
Penyediaan fasilitas pelayanan konseling merokok setelah petugas pemberi layanan Keswa
pelayanan kesehatan berhenti merokok. mendapat pelatihan usaha berhenti merokok.
bagi penderita akibat
dampak asap rokok
3 7 Program Persentase penderita Jumlah penderita hipertensi usia ≥15 tahun % 21.29 100.00% 100.00% 100% 100% 100% 100% 100% Seksi P2 Penyakit
Pengendalian hipertensi yang yang mendapatkan pelayanan kesehatan Tidak Menular &
Penyakit Tidak dilayani sesuai standar sesuai standar dalam kurun waktu satu Keswa
Menular (PTM) tahun. Pelayanan hipertensi sesuai standar
terdiri dari: pengukuran dan monitoring
tekanan darah,edukasi dan terapi
farmakologi. (Nominator) / Jumlah estimasi
penderita hipertensi usia ≥15 tahun yang
berada di dalam wilayah kerjannya
berdasarkan angka prevalensi kab/kota
dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
(Denominator) x 100%
Persentase penderita Jumlah penderita diabetes mellitus usia % 16.11 100.00% 100.00% 100% 100% 100% 100% 100% Seksi P2 Penyakit
DM yg dilayani sesuai ≥15 tahun di dalam wilayah kerjanya yang Tidak Menular &
standar mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai Keswa
standar dalam kurun waktu satu tahun
(Nominator) / Jumlah estimasi penderita
diabetes mellitus usia ≥15 tahun yang
berada di dalam wilayah kerjannya
berdasarkan angka prevalensi kab/kota
dalam kurun waktu satu tahun yang
sama.(Denominator) x 100%

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 16


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
3 70 1 Surveilans Faktor Persentase penduduk Jumlah penduduk usia 15-59 tahun di dalam % 4.82 100.00% 100.00% 100% 100% 100% 100% 100% Seksi P2 Penyakit
Risiko PTM (Penyakit usia 15-59 tahun yang
wilayah kerjanya yang mendapatkan Tidak Menular &
Tidak Menular) mendapat pelayanan pelayanan skrining kesehatan sesuai standar Keswa
skrining kesehatan dalam kurun waktu satu tahun / Jumlah
sesuai standar estimasi penduduk usia 15-59 tahun yang
berada di dalam wilayah kerjannya yang
mendapatkan pelayanan skrining kesehatan
sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
yang sama x 100%
3 70 2 Pengendalian Persentase penderita Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Kab/Kota % 100 100% 100.00% 100% 100% 100% 100% 100% Seksi P2 Penyakit
Kesehatan Jiwa ODGJ berat yang yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa Tidak Menular &
mendapat pelayanan sesuai standar dalam kurun waktu satu Keswa
kesehatan sesuai tahun/Denominator : Jumlah ODGJ berat
standar berdasarkan proyeksi di wilayah kerja
Kab/Kota dalam kurun waktu satu tahun yang
sama. (Nominator)
Program Pengadaan, Rasio Rumah Sakit per Jumlah Rumah Sakit / jumlah penduduk x 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 Subag Umum
Peningkatan Sarana satuan penduduk 1000
dan Prasarana
RS/RS Jiwa/RS Paru-
paru/dan RS Mata

0 1 Pembangunan Rumah Terlaksananya Jumlah RS yang dibangun 1 RS Subag Umum


Sakit baru pembangunan rumah
sakit
NON URUSAN
0 1 Program Pelayanan Persentase Jumlah persentase seluruh kegiatan yang % 70 75 80 85 90 Subag Umum
Administrasi terlaksananya dicapai / jumlah persentase seluruh
Perkantoran pelayanan administrasi kegiatan x 100%
perkantoran

0 1 0 2 Penyediaan Jasa Terpenuhinya Jumlah rekening tagihan komunikasi, air dan unit 100 100 Belanja jasa Belanja jasa Belanja jasa Belanja jasa Belanja jasa Subag Umum
Komunikasi, Sumber pembayaran rekening listrik yang dibayarkan telepon 6 telepon 6 telepon 6 telepon 6 telepon 6
Daya Air dan Listrik tagihan komunikasi, air rekening, rekening, rekening, rekening, rekening,
dan listrik (bulan) belanja air 3 belanja air 3 belanja air 3 belanja air 3 belanja air 3
rekening serta rekening serta rekening serta rekening serta rekening serta
belanja listrik 5 belanja listrik 5 belanja listrik 5 belanja listrik 5 belanja listrik 5
rekening rekening rekening rekening rekening

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 17


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
0 1 0 6 Penyediaan Jasa Tersedianya jasa Jumlah jasa pemeliharaan dan perizinan unit 100 100 pajak R4 pajak R4 pajak R4 pajak R4
pajak R4 Subag Umum
Pemeliharaan dan pemeliharaan dan kendaraan yang dibayarkan minibus:15; minibus:15; minibus:15; minibus:15;
minibus:15;
Perizinan Kendaraan perizinan kendaraan ambulans ambulans ambulans ambulans
ambulans
17;Pusling 22;Pusling 25;Pusling 30;Pusling
35;Pusling
95;Roda 2 95;Roda 2 95;Roda 2 95;Roda 2
95;Roda 2
:174 unit :174 unit :174 unit :174 unit
:174 unit
0 1 0 9 Penyediaan Jasa Tersedianya jasa Jumlah jasa perbaikan peralatan kerja yang unit 100 100 3 jenis 3 jenis 3 jenis 3 jenis
3 jenis Subag Umum
Perbaikan Peralatan perbaikan peralatan kerja dikerjakan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
pemeliharaan
Kerja perlengkapan perlengkapan perlengkapan perlengkapan
perlengkapan
kantor, (AC 60 kantor, (AC 60 kantor, (AC 60 kantor, (AC 60
kantor, (AC 60
unit, 2 diesel, unit, 2 diesel, unit, 2 diesel, unit, 2 diesel,
unit, 2 diesel,
dan dan dan dandan
pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
pemeliharaan
jaringan listrik) jaringan listrik) jaringan listrik) jaringan listrik)
jaringan listrik)
dan dan dan dandan
Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Pemeliharaan
komputer & komputer & komputer & komputer &
komputer &
notebook 51 notebook 57 notebook 65 notebook 72
notebook 79
unit dan 22 unit dan 25 unit 28 printer unit 31 printer
unit dan 35
printer printer printer
0 1 0 10 Penyediaan Alat Tulis Tersrdianya alat tulis Jumlah alat tulis kantor yang dibelanjakan jenis 100 100% 51 jenis 51 jenis 51 jenis 51 jenis 51 jenis Subag Umum
Kantor kantor belanja ATK belanja ATK
belanja ATK belanja ATK belanja ATK
0 1 0 11 Penyediaan Barang Tersedianya barang Jumlah barang cetakan dan penggandaan jenis 100 100% 9 jenis belanja 9 jenis belanja
9 jenis belanja 9 jenis belanja 9 jenis belanja Subag Umum
Cetakan dan cetakan dan yang dikerjakan dan dibayarkan cetak, dan cetak, & penji
cetak, dan cetak, dan cetak, dan
Penggandaan penggandaan penjilidan lidan laporan &penjilidan penjilidan penjilidan
laporan & per aturan laporan & laporan & laporan &
peraturan peraturan peraturan peraturan
0 1 12 Penyediaan Tersedianya komponen Jumlah komponen instalasi listrik/penerangan komponen 100 100% 10 komponen 10 komponen 10 komponen 10 komponen 10 komponen Subag Umum
Komponen Instalasi instalasi yang dibelanjakan
Listrik/Penerangan listrik/penerangan

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 18


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
0 1 0 13 Penyediaan Peralatan Tersedianya alat Jumlah alat penunjang kegiatan kantor yang unit 100 100% Pengadaan Pengadaan Pengadaan Pengadaan Pengadaan Subag Umum
dan Perlengkapan penunjang kegiatan dibelanjakan lemari 4 set; lemari 4 set; lemari 4 set; lemari 4 set; lemari 4 set;
Kantor kantor AC 6 unit; AC 6 unit; AC 6 unit; AC 6 unit; AC 6 unit;
komputer PC 7 komp PC 7 komputer PC 7 komputer PC 7 komputer PC 7
unit; komputer unit; komp. unit; komputer unit; komputer unit; komputer
notebook 2 notebook 2 notebook 2 notebook 2 notebook 2
unit; printer 5 unit; printer 5 unit; printer 5 unit; printer 5 unit; printer 5
unit; Kursi unit; Kursi & unit; Kursi unit; Kursi unit; Kursi
kerja 40 unit; meja kerja kerja 40 unit; kerja 40 unit; kerja 40 unit;
Meja Kerja 40 40unit; rak Meja Kerja 40 Meja Kerja 40 Meja Kerja 40
unit rak arsip 5 arsip 5 set; unit rak arsip 5 unit rak arsip 5 unit rak arsip 5
set;sound sound sis tem set;sound set;sound set;sound
sistem 2 set; 2 set; cctv 2 sistem 2 set; sistem 2 set; sistem 2 set;
cctv 2 paket; pkt; Knci Pintu cctv 2 paket; cctv 2 paket; cctv 2 paket;
Kunci Pintu Elektronik 8 Kunci Pintu Kunci Pintu Kunci Pintu
Elektronik 8 Set; TV 42 inci Elektronik 1 Elektronik 1 Elektronik 1
Set; televisi 42 3 unit, 80 meja Set; televisi 42 Set; televisi 42 Set; televisi 42
inci 3 unit. kursi rapat, inci 3 unit, 40 inci 3 unit. inci 3 unit.
meja kursi
rapat
0 1 15 Penyediaan Bahan Tersedianya bahan Jumlah bahan bacaan kantor dan perundang- media 100 100% 10 media 10 media 10 media 10 media 10 media Subag Umum
Bacaan dan Peraturan bacaan kantor dan undangan yang diadakan Regional + 50 Regional + 50 Regional + 50 Regional + 50 Regional + 50
Perundang-undangan perundang-undangan Publikasi Publikasi Publikasi Publikasi Publikasi

0 1 17 Penyediaan Makanan Jumlah ketersediaan Jumlah ketersediaan makanan minuman untuk kali 100 100% 48 Pertemuan 48 Pertemuan 48 Pertemuan 48 Pertemuan 48 Pertemuan Subag Umum
dan Minuman makanan minuman untuk tamu dan pertemuan dan 96 kali dan 96 kali dan 96 kali dan 96 kali dan 96 kali
tamu dan pertemuan jamuan tamu jamuan tamu jamuan tamu jamuan tamu jamuan tamu

0 1 18 Rapat-rapat Tersedianya kebutuhan Jumlah orang yang melakukan perjalanan OH 100 100% Perjalanan Perjalanan Perjalanan Perjalanan Perjalanan Subag Umum
Koordinasi dan pegawai yang melakukan dinas untuk rapat-rapat koordinasi dan dinas luar dinas luar dinas luar dinas luar dinas luar
Konsultasi ke Luar perjalanan dinas untuk konsultasi keluar daerah gol daerah gol daerah gol daerah gol daerah gol
Daerah rapat-rapat koordinasi daerah IV:208 IV:208 IV:208 IV:208 IV:208
dan konsultasi keluar org/hr;gol III org/hr;gol III org/hr;gol III org/hr;gol III org/hr;gol III
daerah :705 or/hr;golI :705 or/hr;golI :705 or/hr;golI :705 or/hr;golI :705 or/hr;golI
/Non PNS 300 /Non PNS 300 /Non PNS 300 /Non PNS 300 /Non PNS 300
or/hr or/hr or/hr or/hr or/hr
0 2 Program Meningkatkan sarana Jumlah sarana dan prasarana yang 75 80 85 90 95 Subag Umum
Peningkatan Sarana dan prasarana aparatur ada/jumlah sarana dan prasarana yang
dan Prasarana dibutuhkan oleh aparatur x 100%
Aparatur

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 19


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
0 2 0 5 Pengadaan Tersedianya kendaraan Jumlah kendaraan dinas/oprasional unit - - 1 mobil eselon 1 mobil eselon 1 mobil eselon 1 mobil eselon 1 mobil eselon Subag Umum
Kendaraan dinas/oprasional kendaraan roda 2 dan 4 yang diadakan 3; '1 Mobil 3; 1 Mobil 3; '1 Mobil 3; '1 Mobil 3; '1 Mobil
Dinas/Operasional kendaraan roda 2 dan 4 (operasional PSC)Publik Safety Care 119 ambulans ambulans ambulans ambulans ambulans
(operasional PSC)Publik Emergency; 1 Emergecy; 1 Emergency; 1 Emergency; 1 Emergency; 1
Safety Care 119 mobil mobil mobil mobil mobil
ambulans ambulans ambulans ambulans ambulans
Transport; 4 Transport; 4 Transport; 4 Transport; 4 Transport; 4
unit Motor unit Motor unit Motor unit Motor unit Motor
Ambulans Ambulans Ambulans, 2 Ambulans, 2 Ambulans, 2
unit motor unit motor unit motor
operasional operasional operasional
0 2 0 22 Pemeliharaan Tersedianya Jumlah pemeliharaan gedung kantor secara jenis 100 100% 21 21 21 21 21 Subag Umum
Rutin/Berkala Gedung pemeliharaan gedung rutin/berkala yang dikerjakan macam/jenis macam/jenis macam/jenis macam/jenis macam/jenis
Kantor kantor secara belanja belanja belanja belanja belanja
rutin/berkala peralatan peralatan peralatan peralatan peralatan
kebersihan, kebersihan, kebersihan, kebersihan, kebersihan,
pengisian pengisian pengisian pengisian pengisian
tabung APAR tabung APAR tabung APAR tabung APAR tabung APAR
dan dan dan dan dan
pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
gedung dan gedung dan gedung dan gedung dan gedung dan
sewa tanah 49 sewa tanah 51 sewa tanah 53 sewa tanah 55 sewa tanah 49
lahan Pusk lahan, sewa lahan dan lahan dan lahan dan
dan sewa gedung untuk sewa gedung sewa gedung sewa gedung
gedung untuk pelayanan 5 untuk 5 Pusk untuk 5 Pusk untuk 5 Pusk
5 Pusk Pusk
0 2 24 Pemeliharaan Tersedianya jasa Jumlah jasa pemeliharaan kendaraan unit 100 100% Roda 4 : 20 Roda 4 : 20 Roda 4 : 20 Roda 4 : 20 Roda 4 : 20 Subag Umum
Rutin/Berkala pemeliharaan kendaraan dinas/oprasional untuk belanja bbm dan unit dan Roda unit dan Roda unit dan Roda unit dan Roda unit dan Roda
Kendaraan dinas/oprasional untuk pelumas secara berkala yang dikerjakan 2:37 unit 2:37 unit 2:37 unit 2:37 unit 2:37 unit
Dinas/Operasional belanja bbm dan
pelumas secara berkala

2 42 Rehabilitasi Terlaksananya Rehab Jumlah Rehab sedang/berat Gedung Dinas unit 100 - DED PSC Rehab PSC, , rehab Aula 2 Gedung P2P Garasi motor Subag Umum
Sedang/Berat Gedung sedang/berat Gedung Kesehatan yang dikerjakan rehab gudang dan Yankes
Kantor Dinas Kesehatan yg lebih farmasi, rehab
baik dan memadai aula 1
0 2 54 Renovasi kantor Dinas Terlaksananya Renovasi Jumlah Renovasi kantor Dinas Kesehatan, unit - - - renov gedung Renov - - Subag Umum
Kesehatan, Gudang kantor Dinas Kesehatan, Gudang Farmasi, dan Labkesda yg lebih baik sekretariat, gudang, garasi
farmasi dan Gudang Farmasi, dan dan memadai yang dikerjakan penambahan ambulans
Labkesda; Labkesda yg lebih baik ruangan arsip,
dan memadai

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 20


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
0 2 Rehabilitasi Terlaksananya Rehab Jumlah Rehab sedang/berat Rumah Dinas unit - - - - Subag Umum
Sedang/Berat Rumah sedang/berat Rumah yang dikerjakan
Dinas Dinas yg lebih baik dan
memadai
0 3 Program Meningkatnya disiplin Jumlah pegawai aparatur yang apel/jumlah % 83 87 90 93 95 Subag Umum
Peningkatan Disiplin aparatur semua pegawai aparatur x 100%
Aparatur
0 3 0 2 Pengadaan Pakaian Tersedianya pakaian Jumlah pakaian dinas beserta stel 1974 stel PDH 1974 stel PDH 1974 stel PDH 1974 stel PDH 1974 stel PDH Subag Umum
Dinas beserta dinas beserta kelengkapannya yang diadakan
Perlengkapannya kelengkapannya
Program Meningkatkan Jumlah ASN yang berkinerja baik/Jumlah % 78.40 78.45 78.50 78.55 78.60
Peningkatan kapasitas sumber daya seluruh ASN x 100%
Kapasitas Sumber aparatur
Daya Aparatur
0 5 Program Meningkatkan Jumlah ASN yang mendapatkan % 70 75 80 85 90 Subag Umum
Peningkatan kapasitas sumber daya peningkatan kapasitas/Jumlah seluruh
Kapasitas Sumber aparatur ASN x 100%
Daya Aparatur
0 5 0 8 Bimbingan Teknis Tersusunnya laporan Jumlah dokumen laporan (Laporan Dokumen 100 36 laporan 36 laporan 36 laporan 36 laporan 36 laporan 36 laporan Tersusun nya Subag Keuangan
Pengelolaan Aset / aset , KIB (buku pengadaan barang, KIB dan stock opname) (Laporan (Laporan (Laporan (Laporan (Laporan (Laporan dokumen
Barang Milik Daerah inventarisasi barang) yang disusun pengadaan pengadaan pengadaan pengadaan pengadaan pengadaan laporan
barang, KIB barang, KIB barang, KIB barang, KIB barang, KIB barang, KIB (Laporan
dan stock dan stock dan stock dan stock dan stock dan stock pengadaan
opname) opname) opname) opname) opname) opname) barang, KIB
dan stock
opname)
0 5 0 9 Monitoring, Evaluasi Terlaksananya kegiatan Jumlah kegiatan monitoring dan evaluasi, kegiatan 10 kegiatan 12 kegiatan + 12 kegiatan 12 kegiatan 12 kegiatan Subag Umum
dan Pelaporan Bidang monitoring dan evaluasi, pelaporan bidang kepegawaian yang 1 keg
Kepegawaian pelaporan bidang dilaksanakan pengadaan
kepegawaian aplikasi
kepegawaian
0 6 Program Persentase tersedianya Jumlah laporan keuangan yang dibuat % 1 laporan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Subag Keuangan
Peningkatan pelaporan capaian /jumlah laporan keuangan yang keuangan
Pengembangan kinerja dan keuangan seharusnya x 100%
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan
Keuangan
0 6 0 1 Penyusunan Laporan Tersedianya Dokumen Jumlah Laporan LPPD,LAKIP,Laporan Dokumen 4 3 3 3 3 3 3 Subag PEP
Capaian Kinerja Laporan Capaian Kinerja Evaluasi Kinerja tahunan yang dibuat oleh
dannIkhtisar Realisasi SKPD : (LPPD, LAKIP, Subag PEP dalam 1 tahun
Kinerja SKPD Laporan Evaluasi Kinerja
thd Rentra/Renja)

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 21


Target Kinerja Program dan Kegiatan
Indikator kinerja Kondisi
Program dan capaian Kinerja pada Seksi/Sub Bag
KODE Program (Outcome) Rumusan Target Indikator Program dan Satuan
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 akhir periode Pelaksana
kegiatan (Out put) Kegiatan
renstra (tahun
2024)
0 6 0 2 Penyusunan Laporan Tersedianya laporan Jumlah Dokumen laporan keuangan Dokumen 100 Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Tersusunnya Subag Keuangan
Keuangan keuangan semesteran semesteran yang dibuat laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Dokumen
Semesteran keuangan keuangan keuangan keuangan keuangan keuangan laporan
semesteran semesteran semesteran semesteran semesteran semesteran keuangan
TA 2019 TA 2020 TA 2021 TA 2022 TA 2023 TA 2024 semesteran
0 6 0 3 Penyusunan Tersedianya laporan Jumlah Dokumen laporan keuangan akhir Dokumen 100 Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Tersusunnya Subag Keuangan
Pelaporan Keuangan keuangan akhir tahun tahun yang dbuat Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Dokumen
Akhir Tahun keuangan keuangan keuangan keuangan keuangan keuangan laporan
akhir tahun akhir tahun akhir tahun akhir tahun akhir tahun akhir tahun keuangan akhir
anggaran anggaran anggaran anggaran anggaran anggaran tahun
2019 2020 2021 2022 2023 2024
0 6 0 13 Monitoring, Evaluasi Tersedianya dokumen Jumlah dokumen rekonsiliasi pendapatan dan dokumen 100 48 dokumen 48 dokumen 48 dokumen 48 dokumen 48 dokumen 48 dokumen Tersusunnya Subag Keuangan
dan Pelaporan rekonsiliasi pendapatan belanja, dan laporan keuangan bulanan yang rekonsiliasi rekonsiliasi rekonsiliasi rekonsiliasi rekonsiliasi rekonsiliasi dokumen
dan belanja, dan dibuat bulanan tahun bulanan tahun bulanan tahun bulanan tahun bulanan tahun bulanan tahun rekonsiliasi
penatausahaan anggaran anggaran anggaran anggaran anggaran anggaran pendapatan
akuntansi 2019 2020 2021 2022 2023 2024 dan belanja,
aset dan
laporan
keuangan
bulanan
0 7 Program Persentase Jumlah tahapan penyusunan perencanaan % 100 100 100 100 100 100 100 Subag PEP
Pengembangan dilaksanakannya yang dilaksanakan/ jumlah tahapan yang
Sistem Perencanaan tahapan penyusunan ada x 100%
Sektoral Perencanaan

0 7 0 1 Penyusunan Tersedianya Dokumen Jumlah Dokumen Perencanaan yang dibuat Dokumen 3 6 3 3 3 3 5 Subag PEP
Dokumen Perencanaan ; (Renja, oleh Subag PEP dalam 1 tahun
Perencanaan Sektoral RKA, DPA)

Tabel Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 22


CASCADING DINAS KESEHATAN

VISI Mewujudkan Kabupaten Cirebon Berbudaya, Sejahtera, Agamis, Maju dan Aman

Kedua : 2. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, kesehatan dan
MISI
ekonomi.

TUJUAN Mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas dan sejahtera

SASARAN DAERAH Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


Indikator : Angka Harapan Hidup (AHH)

TUJUAN DINKES Tujuan Dinkes Indikator Tujuan Target


Satuan
Meningkatkan derajat Kesehatan Indeks Keluarga Sehat (IKS) 2020 2021 2022 2023 2024
Masyarakat Indeks/% 0,21 (21%) 0,25 (25%) 0,30 (30%) 0,35 (35%) 0,40 (40%)

SASARAN DINKES Target


Sasaran Dinkes Indikator Sasaran Bidang Pengampu
Satuan 2020 2021 2022 2023 2024
1. Menurunnya Angka kematian ibu Angka Kematian Ibu per 100.000 KH Point 69/100.000 67/100.000 65/100.000 63/100.000 61/100.000 Kesmas
dan Angka kematian Bayi (AKB) KH KH KH KH KH IKU KEPALA DINAS

Angka Kematian Bayi per 1.000 KH Point 3,81/ 1000 3,78/ 1000 3,75/ 1000 3,72/ 1000 3,69/ 1000 kesmas
PERKIN ESELON II
KH KH KH KH KH
2. Meningkatnya status gizi Balita Prevalensi balita gizi kurang % 7.30 7.00 6.80 6.50 6.20 kesmas
Persentase Balita Gizi Buruk (sangat kurus) % 0.16 0.15 0.14 0.13 0.12 kesmas
3. Meningkatnya pencegahan dan Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB % 90% 90% 90% 90% 90% P2P
pengendalian penyakit menular. semua tipe (succes rate)
Persentase UCI Desa % 87 % (369 90,5% (384 94% (399 97% (412 100% (424 P2P
desa) desa) desa) desa) desa)
4. Meningkatnya pencegahan dan Persentase pelayanan hipertensi (HT) % 100% 100% 100% 100% 100% P2P
pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
5. Meningkatnya PHBS Rumah Persentase Rumah Tangga berPHBS % 67% 69% 71% 73% 75% kesmas
Tangga
6. Meningkatnya jumlah Desa ODF Jumlah Desa ODF desa 176 206 236 266 296 Kesmas
(Open Defecation Free)
7. Meningkatkan kinerja aparatur dan Indeks Kepuasan Masyarakat Point 3.55 3.65 3.85 3.95 4.00 sekretariat
kualitas manajemen dan pelayanan
kesehatan
PERKIN ESELON III

PROGRAM No Target Indikator


Nama Program Indikator Satuan Bidang Pengampu
INDIKATOR PROGRAM 2020 2021 2022 2023 2024
1 Program Obat dan Perbekalan Persentase jumlah Pusk yang ketersediaan obat % 100 100 100 100 100.00%
Kesehatan dan perbekalan kesehatan yang aman dan SDK
bermutu 100% di puskesmas dan jaringannya
2 Program Upaya Kesehatan Indeks Keluarga Sehat (IKS) indeks/ % 0,21 / 21% 0,25 / 25% 0,30 / 30% 0,35 / 35% 0,40 / 40% Yankes SDK Kesmas Sekretariat
3 Masyarakat
Program Pengawasan Obat dan PersentaseTempat Pengelolaan Makanan (TPM) % 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 Kesmas
Makanan Memenuhi Syarat Kesehatan SDK

4 Program Promosi Kesehatan dan Persentase Rumah tangga ber PHBS % 67 69.00 71.00 73.00 75.00 Kesmas
Pemberdayaan Masyarakat
5 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Persentase Balita Gizi sangat kurus yang % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Kesmas
ditangani
Persentase Bumil KEK yang mendapatkan PMT % 82 84 86 88 90
6 Program Pengembangan Lingkungan Presentase Rumah Sehat % 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 Kesmas
Sehat
7 Program Pencegahan dan Persentase Penanggulangan KLB penyakit dan % 100 100 100 100 100 P2P
penanggulangan Penyakit Menular keracunan makanan 1x24 jam
Persentase Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) % 94 94 94.5 95 95
Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB %
90% 90% 90% 90% 90%
semua tipe
8 Program Pengendalian Penyakit Tidak Persentase penderita hipertensi yang dilayani % 100% 100% 100% 100% 100% P2P
Menular (PTM) sesuai standar
Persentase penderita DM yg dilayani sesuai % 100.00% 100% 100% 100% 100%
standar
9 Program Standarisasi Pelayanan Persentase FKTP terakreditasi % 35.00 40.00 45.00 50.00 60.00 Sekretariat Yankes SDK
Kesehatan
Persentase Rumah sakit terakreditasi % 100 100 100 100 100
Persentase Laboratorium kes terakreditasi % 40 50 60 70 80
10 Program Kemitraan Peningkatan Tercapainya UHC Kepesertaan JKN-KIS % 93.0 95 97.0 99 100 SDK
Pelayanan Kesehatan

11 Program Peningkatan Pelayanan Persentase neo komplikasi yang ditangani % 100 100 100 100 100 Kesmas
Kesehatan Anak Balita

12 Program peningkatan pelayanan Persentase pelayanan kesehatan usia lanjut % 100 100 100 100 100 Kesmas
kesehatan usia lanjut
13 Program Peningkatan Keselamatan Persentase penanganan komplikasi kebidanan % 100 100 100 100 100 Kesmas
Ibu Melahirkan dan Anak
14 Program Jaminan Kesehatan Nasional Tercapainya angka rata-rata KBK FKTP sebesar % 94.50% 96.00% 97.50% 98.50% 100.00% SDK
(JKN) 93.8%
PROGRAM No Target Indikator
Nama Program Indikator Satuan Bidang Pengampu
INDIKATOR PROGRAM 2020 2021 2022 2023 2024
15 Program Pembinaan Lingkungan Terlayaninya masyarakat terdampak akibat rokok % 15.5 16 16.5 17 17.5 P2P
Sosial penduduk
16 Program pengadaan, peningkatan dan Rasio puskesmas,poliklinik,pustu persatuan point 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 Sekretariat
perbaikan sarana dan prasarana penduduk
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan
jaringannya
17 Program Pengadaan, Peningkatan dan Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk point 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 Sekretariat
Sarana dan Prasarana RS/RS Jiwa/RS
Paru-Paru/ Dan RS Mata
18 Program Pelayanan Administrasi Persentase terlaksananya pelayanan administrasi % 70 75 80 85 90 Sekretariat
Perkantoran perkantoran
19 Program Peningkatan Sarana dan % 75 80 85 90 95 Sekretariat
Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur
Prasarana Aparatur
20 Program Peningkatan Disiplin Aparatur % 83 87 90 93 95 Sekretariat
Meningkatnya disiplin aparatur
21 Program Peningkatan Kapasitas % 78.40 78.45 78.50 78.55 78.60 Sekretariat
Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur
Sumber Daya Aparatur
22 Program Peningkatan Pengembangan Persentase tersedianya pelaporan capaian % 100% 100% 100% 100% 100% Sekretariat
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan kinerja dan keuangan
Keuangan
23 Program Pengembangan Sistem Persentase dilaksanakannya tahapan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Sekretariat
Perencanaan Sektoral penyusunan Perencanaan

Anda mungkin juga menyukai