MAKALAH
Oleh :
UNIVERSITAS PASUNDAN
FAKULTAS MANAJEMEN
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah dan sebagai
bentuk dedikasi penulis dalam mengeksplorasi dan mendalami topik yang relevan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih terdapat
keterbatasan pengetahuan dan wawasan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan guna perbaikan di masa mendatang.
Bandung, 2024
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Matriks EFE (External Factor Evaluation) RSIA Bunda Aisyah ......... 11
Tabel 2.2 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) RSIA Bunda Aisyah ............ 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa yaitu kesehatan. Sebagai
suatu industri jasa maka rumah sakit tentunya juga harus menjalankan fungsi-
menghasilkan suatu produk jasa yang bermutu atau berkualitas. Apabila rumah
pelanggannya yang menyebabkan kerugian bagi semua pihak dan bagi petugas,
Pengguna atau pelanggan juga akan ikut dirugikan karena berkurang atau tidak
mendapatkan layanan yang bermutu apalagi bagi masyarakat yang tidak mampu
untuk memilih rumah sakit lain sesuai dengan keinginannya. Kemampuan rumah
harapan bagi setiap masyarakat ketika datang untuk melakukan konsultasi atas
tahun 2020 rumah sakit dikategorikan menjadi dua yaitu rumah sakit umum dan
rumah sakit khusus. Salah satu rumah sakit khusus yang memberikan pelayanan
pada satu bidang tertentu adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA). Rumah Sakit
utamanya kesehatan ibu dan kesehatan anak. Rumah Sakit Ibu dan Anak dituntut
memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak secara professional dan
1
2
bermutu. Seperti yang tertuang dalam UU Nomor 4 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit menyatakan bahwa tata kelola rumah sakit yang baik adalah penerapan
kewajaran. Penyelenggaraan rumah sakit agar berjalan dengan baik sesuai dengan
visi, misi dan tujuan rumah sakit, diperlukan perencanaan strategi yang tepat.
Dengan permasalahan dan persaingan bisnis yang dihadapi rumah sakit saat ini,
khususnya Rumah Sakit Ibu dan Anak, peran perencanaan strategi bisnis menjadi
strategi bisnis memberikan arah dan fokus dan panduan bagi rumah sakit.
Seiring dengan perkembangan rumah sakit di Indonesia yang saat ini telah
semakin membaik, maka dimulailah persaingan antar rumah sakit, baik antara
rumah sakit swasta nasional dan internasional, rumah sakit pemerintah dan rumah
sakit swasta nasional, maupun rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta
internasional. Oleh karena itu, setiap rumah sakit/klinik harus dapat membuat
suatu strategi pemasaran yang tepat dan dapat membuat suatu perencanaan untuk
dapat bersaing dimasa sekarang dan akan datang. Strategi tersebut diperlukan
untuk dapat meningkatkan daya saing diantara perusahaan yang sejenis. Usaha
peningkatan usaha atau bahkan menjadi ancaman bagi rumah sakit/klinik. Rumah
Sakit harus memiliki rencana strategi yang baik agar berhasil dalam menghadapi
3
persaingan di era disruptif ini. Rencana strategi merupakan salah satu cara
gambaran kondisi perusahaan pada masa yang akan datang. Rencana strategi
memberikan garis besar arah dan panduan untuk mencapai tujuan rumah sakit,
dan rencana bisnis menjabarkan secara rinci bagaimana setiap bagian dalam
rumah sakit harus diatur untuk membawa rumah sakit menuju arah strategis yang
sudah d.itetapkan dalam rencana strategi. Salah satu upaya untuk mengetahui
strategi yang tepat bagi rumah sakit/klinik adalah dengan analisis SWOT.
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Penerapan strategi pemasaran yang
pelayanan jasa rumah sakit/klinik. Bentuk pelayanan jasa berbeda dengan produk
fisik, dimana pelayanan jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, didengar atau diraba
sebelum dibeli.
RSIA Bunda Aisyah adalah sebuah Rumah Sakit Ibu dan Anak yang terletak
di Tasikmalaya, Jawa Barat. Rumah Sakit ini didirikan di atas lahan seluas kurang
lebih 2200 m2 dengan dua bangunan untuk pelayanan dan perkantoran. Fasilitas
bedah sentral, ruang bersalin, dan ruang untuk pelayanan Poliklinik spesialis
dan rasa hormat. Mereka menawarkan layanan medis dan bedah lengkap baik
untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan. Selain itu, rumah sakit ini juga
menyediakan layanan kesehatan medis dan bedah lengkap baik untuk pasien
Bunda Aisyah
Bunda Aisyah
Aisyah
5
Aisyah
Tasikmalaya
dalam menjangkau dan menjawat pasar. Pasar pemasaran rumah sakit melibatkan
kelompok pasien yang beragam, mulai dari kelompok pasien rawat inap, rawat
kesehatan medis dan bedah. Rumah sakit bergantung pada pemasok yang tepat
untuk menyediakan perawatan medis, obat, dan fasilitas lainnya. Pemasok yang
baik akan memastikan bahwa rumah sakit memiliki sumber daya medis yang cukup
dan terbaru.
Koordinasi yang baik antara berbagai divisi dan departemen dalam rumah
yang baik antara divisi perawatan, obat, dan layanan kesehatan akan memastikan
bahwa pasien mendapatkan perawatan yang penuh hati. Rumah sakit perlu
kesadaran tentang brand dan layanan yang ditawarkan. Hal ini dapat dilakukan
melalui media tradisional, digital, atau promosi yang langsung dilakukan pada
pasien yang telah lahir di rumah sakit. Dukungan manajemen yang baik dari puncak
perusahaan, serta kesadaran dari staf tentang pentingnya pemasaran, sangat penting
6
7
Bunda Aisyah perlu memperhatikan semua aspek ini dan mengembangkan strategi
yang sesuai untuk meningkatkan kesuksesan rumah sakit dalam menjangkau dan
menjawat pasar.
RSIA Bunda Aisyah Tasikmalaya sebagai Rumah Sakit Ibu dan Anak perlu
organisasi, fasilitas dan sumber daya. Dalam hal ini, RSIA Bunda Aisyah perlu
memperhatikan biaya yang dikenakan pada pasien, kualitas tindakan medis yang
diberikan, fasilitas yang tersedia, serta koordinasi yang baik antar divisi dan
berbagai bagian dan divisi dalam rumah sakit, seperti perawatan, obat, dan layanan
organisasi mencakup cara berinteraksi dan berkerjasama yang ada di antara anggota
staf rumah sakit. Budaya yang baik akan mempromosikan kerjasama, kreativitas,
dan inovasi, yang penting untuk menjaga kualitas layanan dan menjawat pasar.
8
kualitas layanan yang ditawarkan oleh rumah sakit. Fasilitas yang tersedia, seperti
manusia, termasuk tenaga medis dan non medis, juga harus seimbang dan efisien
memperhatikan biaya yang dikenakan oleh pasien, baik itu biaya langsung atau
biaya beban, untuk menjaga kelangsungan operasional dan menjawat pasar. Hal ini
produk baru.
Kualitas tindakan medis yang diberikan oleh rumah sakit sangat penting
untuk menjaga kesuksesan dan menjawat pasar. Rumah sakit harus memastikan
bahwa tenaga medis yang ada memiliki kualifikasi dan pengalaman yang cukup
untuk menyediakan perawatan medis yang berkualitas. Koordinasi yang baik antara
berbagai divisi dan departemen dalam rumah sakit sangat penting untuk menjaga
memperhatikan semua aspek ini dan mengembangkan strategi yang sesuai untuk
tingkat persaingan dari rumah sakit atau klinik lain, serta regulasi dan kebijakan
pemerintah terkait layanan kesehatan. Dalam konteks ini, rumah sakit perlu
pemasaran yang tepat untuk bersaing dalam pasar layanan kesehatan. Selain itu,
penting untuk memastikan bahwa rumah sakit beroperasi sesuai dengan ketentuan
reputasi rumah sakit di mata masyarakat. Rumah sakit perlu memahami persepsi
Tingkat persaingan dari rumah sakit atau klinik lain mempengaruhi posisi
rumah sakit dalam pasar layanan kesehatan. Rumah sakit perlu memahami tingkat
persaingan yang ada dan menghadapi persaingan dengan strategi yang tepat.
Rumah sakit perlu memahami regulasi dan kebijakan tersebut dan menyesuaikan
yang sesuai untuk meningkatkan kesuksesan rumah sakit dalam menjangkau dan
menjawat pasar.
10
Matrik SWOT atau TOWS adalah sebuah alat pencocokan yang penting
variable SWOT :
dapat diraih oleh perusahaan yang masih belum dikuasai oleh pihak
satunya adalah matriks SWOT / TOWS. Matriks ini menggambarkan secara jelas
Pada tahapan ini, hasil dari analisis lingkungan eksternal dapat diidentifikasi
yang menjadi faktor peluang bagi rumah sakit adalah lokasi RSIA Bunda Aisyah
yang strategis, mudah dijangkau dan Area cakupan pelanggan yang luas. Produk
Domestik Regional Bruto, Inflasi dan tingkat belanja masyarakat yang masih
terjaga. Jumlah penduduk Kota Tasikmalaya yang meningkat dengan jumlah usia
produktif yang tinggi. Kasus balita Stunting, Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi yang masih tinggi. Yang menjadi faktor ancaman bagi rumah sakit
adalah Aturan Kerjasama BPJS yang dirasakan memberatkan rumah sakit. Dan
bermunculannya rumah sakit baru dengan fasilitas dan pelayanan serta SDM yang
lengkap. Faktor peluang dan ancaman ini dianalisis menggunakan Matrik EFE pada
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Penambahan bangunan,
5 perlatan medis yang modern 0,15 4 0,60
dan perluasan lahan parkir
13
Tabel 2.3
Matriks SWOT
evaluasi yang
program kerja. meningkat
3. SI Rumah dengan jumlah
Sakit yang usia produktif
optimal yang yang tinggi
terkoneksi ke 5. Kasus balita
tiap unit Stunting,
dengan Angka
dukungan Kematian Ibu
SDM IT. dan Angka
4. Penambahan Kematian Bayi
layanan klinik yang masih
5. Penambahan tinggi
bangunan,
perlatan medis
yang modern
dan perluasan
lahan parker
6. Penerapan
manajemen
SDM sudah
berjalan
dengan baik
7. Tingkat
kesesuaian
persepsi dan
harapan pasien
EFE = 2.85
IFE = 3.50
Sedang (2.0-2.99) IV V VI
15
Bunda Aisyah berada pada kuadran 1 dimana kondisi ini mendukung kebijakan
posisi rumah sakit berada pada sel IV, yang menunjukkan posisi rumah sakit pada
posisi tumbuh dan berkembang (Growth and Build). Perpaduan hasil dari kedua
produk dan berfokus pada perbaikan pelayanan untuk meningkatkan penjualan dan
penetrasi pasar dalam upaya mengembangkan pasar dan produk yang telah ada.
1. Penetrasi pasar
Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa pasar dimana dalam hal
pengobatan gratis. Selain itu, strategi penetrasi pasar juga dapat dilakukan
dengan memasang iklan pada media cetak, elektronik maupun internet dan
16
2. Pengembangan pasar
latihan dan keterampilan khusus bertujuan mencapai SDM yang berkualitas dan
Bunda. Hal ini bisa disebabkan oleh karena minimnya alat yang dibutuhkan
dilengkapi dengan peralatan penunjang untuk program bayi tabung. Selain itu,
dilengkapi dengan alat sipep, inkubator elektrik minimal 3 buah dan pasien
monitor.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
fasilitas, dan sumber daya. Dalam konteks ini, Rumah Sakit Bunda Aisyah perlu
memperhatikan biaya yang dikenakan pada pasien, kualitas tindakan medis yang
diberikan, fasilitas yang tersedia, serta koordinasi yang baik antar divisi dan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, tingkat persaingan dari rumah sakit atau
klinik lain, serta regulasi dan kebijakan pemerintah terkait layanan kesehatan.
Dalam konteks ini, rumah sakit perlu memperhatikan citra dan reputasi mereka di
mata masyarakat, serta strategi pemasaran yang tepat untuk bersaing dalam pasar
layanan kesehatan. Selain itu, pemahaman yang mendalam terhadap regulasi dan
beroperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat memberikan pelayanan
dan menjawat pasar, Rumah Sakit Bunda Aisyah perlu memperhatikan beberapa
masyarakat, tingkat persaingan dengan rumah sakit atau klinik lain, dan regulasi
3.2 Saran
17
18
dengan rumah sakit atau klinik lain, dan regulasi dan kebijakan pemerintah
2. Menjaga kualitas pelayanan dan fasilitas: Rumah Sakit Bunda Aisyah harus
yang diberikan, fasilitas yang tersedia, serta koordinasi yang baik antar
yang baik.
sangat penting untuk menjangkau dan menjawat pasar. Hal ini mencakup
produk baru.
kesadaran tentang brand dan layanan yang ditawarkan. Hal ini dapat
Analisis Rencana Strategi Bisnis Rumah Sakit Ibu Dan Anak (Studi Kasus Rumah
https://sostech.greenvest.co.id/index.php/sostech/article/view/390/846
RSIA Bunda Aisyah - Biaya, Tindakan Medis, Fasilitas, dan Dokter - Alodokter.
rumah-sakit/rsia-bunda-aisyah
19