10821032
Penulis
DAFTAR ISI
............................................................................................................................. 1
Kata Pengantar...................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................4
BAB II................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN....................................................................................................7
BAB III................................................................................................................ 18
PENUTUP.......................................................................................................... 18
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat, hal ini dapat
dilihat dari jumlah rumah sakit di Indonesia yang saat ini terus bertambah.
Rumah sakit yang berkembang tidak hanya di kota-kota besar tetapi juga di
daerah-daerah terpencil di Indonesia. Perkembangan rumah sakit Indonesia
karena pertumbuhan Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Industri rumah sakit berkembang cukup pesat karena berbagai peraturan
perundang-undangan yang mendukung iklim investasi dan menciptakan kondisi
operasi dan pelayanan rumah sakit yang lebih baik. Langkah korporasi
berinvestasi di industri rumah sakit Tanah Air sejalan dengan upaya pemerintah
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Data pertumbuhan
rumah sakit Indonesia menurut Profil Kesehatan Indonesia resmi Pemerintah
Indonesia 2010 menunjukkan bahwa pada tahun 2013 jumlah rumah sakit di
Indonesia lebih dari 2.000 rumah sakit dengan kepemilikan berbeda. Melihat
perkembangan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013, jumlah rumah sakit
umum dan rumah sakit spesialis meningkat secara signifikan. Rumah sakit umum
yang dikelola swasta tampaknya mengalami pertumbuhan tercepat antara tahun
2008 dan 2013. Industri jasa kini menjadi sektor ekonomi yang sangat besar dan
berkembang pesat. Pertumbuhan ini tidak hanya didorong oleh pertumbuhan
jenis layanan yang ada, tetapi juga oleh munculnya layanan baru karena
kebutuhan dan perkembangan teknis. Akibatnya, persaingan di antara penyedia
layanan individu menjadi lebih ketat. Ini berarti bahwa setiap bisnis harus
memiliki strategi yang tepat untuk memperkenalkan produknya kepada
konsumen, dan untuk mencapai tujuan dan keuntungan yang maksimal, bisnis
biasanya dikenal sebagai strategi pemasaran rencana aksi akan tertarik saat
menggunakan layanan perusahaan. Pemasaran adalah kegiatan beragam yang
mencakup tidak hanya semua pertanyaan pembelian dan penjualan atau
pertukaran berbagai barang, tetapi juga mencakup semua kegiatan ekonomi dari
produsen hingga konsumen. Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan
memahami pelanggan sehingga produk atau jasa tersebut cocok untuk
pelanggan. Pemasaran harus menghasilkan konsumen yang siap membeli.
Pemasaran adalah proses penyediaan informasi tentang barang dan jasa serta
membangun komunikasi terpadu yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan manusia. Banyak perusahaan jasa yang kini telah berkembang,
termasuk rumah sakit yang menggunakan strategi pemasaran untuk
memasarkan jasa kesehatan yang mereka tawarkan kepada konsumen.
Sepanjang sejarah perkembangan rumah sakit, telah terjadi interaksi antara
lingkungan dan kondisi rumah sakit, dan perubahan terjadi sangat cepat di masa
lalu, sekarang, dan tentunya masa depan. Perubahan ini disebabkan oleh
perubahan pengetahuan teknis dan sistem manajemen rumah sakit. Misalnya,
pada masa penjajahan Hindia Belanda, rumah sakit dibangun semata-mata
untuk kepentingan partai politik dalam negeri (kolonialisme).Selain itu, rumah
sakit pemerintah diubah menjadi Mission Hospital dan Zending. Dalam dekade
ini, rumah sakit tidak mengharapkan manfaat apa pun bagi masyarakat. Negara
menanggung semua biaya yang timbul dari pengoperasian rumah sakit.
Lingkungan yang kotor dan kekurangan pelayanan kesehatan bagi pasien.
Alasannya adalah kekurangan dana. Kemudian, pada tahun 1980-an,
pemerintah membuat kebijakan bahwa rumah sakit dapat dibiayai dan dijalankan
sendiri. Dalam hal ini, pasar mengacu pada konsep jual beli jasa rumah sakit.
Permenkes No.80/Menkes/Per/II/90 yang menyatakan bahwa badan hukum,
termasuk pribadi, dapat memiliki dan mengelola rumah sakit yang mencari
keuntungan dan menyiagakan rumah sakit untuk menerapkan strategi
pemasaran untuk mempertahankan eksistensinya. Pada dasarnya strategi
pemasaran ini adalah rencana yang komprehensif dan terpadu dan terpadu
dalam bidang pemasaran, yaitu menunjukkan arah tindakan berlari mengejar
pencapaian tujuan pemasaran perusahaan. Dengan kata lain strategi pemasaran
adalah seperangkat tujuan, praktik dan kebijakan menentukan arah pemasaran
bisnis bisnis dari waktu ke waktu, di semua tingkatan dan juga dalam kaitannya
dengan tempat, khususnya sebagai jawaban. Perusahaan yang menangani
masalah lingkungan dan perubahan kondisi persaingan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen Strategi
Rumah sakit merupakan salah satu organisasi pelayanan yang
didedikasikan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Rumah sakit memiliki
kewajiban untuk meningkatkan kualitas pelayanannya agar dapat memuaskan
masyarakat luas. Selain itu, rumah sakit juga perlu memahami apa yang
diinginkan konsumen (pasien) agar konsumen puas dengan pelayanan yang
ada. Pelayanan kesehatan di rumah sakit harus memiliki kriteria operasional dan
tujuan yang jelas, yaitu pelayanan medik, pelayanan penunjang medik,
pelayanan rehabilitasi medik dan pelayanan pengobatan. Selain itu, sebagai
subsistem pelayanan kesehatan, rumah sakit memberikan dua jenis pelayanan
kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan
administrasi.Sebagai fasilitas rumah sakit, maka harus terus menerus dan
konsisten meningkatkan manajemen mutu pelayanannya di berbagai wilayah
pelayanan.
Manajemen strategis adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang mendasar dan menyeluruh yang dilakukan oleh
manajemen dan dilakukan pada semua tingkatan organisasi, disertai dengan
metode pelaksanaannya. Alfred Chandler mengatakan bahwa strategi adalah
pengaturan tujuan dan sasaran jangka panjang dasar dari suatu organisasi
(perusahaan) dan pelaksanaan serangkaian kegiatan dan alokasi sumber daya
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam riset strateginya, Henry
Mintzberg menetapkan bahwa setidak-tidaknya strategi tidak hanya memiliki dua
unsur penentu, perencanaan dan model. Menggali lebih dalam, ia
mengungkapkan bahwa definisi strategi telah berkembang dengan tiga “P” baru
yaitu posisi, perspektif dan aplikasi (poli).
Pengertian strategis berikut yaitu yang pertama adalah rencana umum
untuk mencapai tujuan organisasi, tetapi tidak hanya untuk mencapainya, tetapi
juga untuk menjaga kelangsungan bisnis perusahaan dibandingkan dengan
pesaing dalam kepuasan konsumen. Komponen pertama adalah perencanaan
strategis, yang unsur-unsurnya terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama
organisasi. Komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur
tujuan dan sasaran operasional, pelaksanaan fungsi manajemen berupa fungsi
organisasi, fungsi administrasi dan fungsi anggaran, kebijakan situasional,
jaringan internal dan eksternal, fungsi monitoring dan evaluasi, serta umpan
balik. Setelah perencanaan strategis dirumuskan sesuai dengan visi dan misi
yang sesuai, langkah selanjutnya adalah perencanaan strategis. Namun,
sebelum menerapkan strategi, diperlukan rencana implementasi agar semua
elemen strategis dapat bekerja sama dan saling memotivasi.
Bauran pemasaran adalah alat bagi pemasar yang terdiri dari berbagai
elemen program pemasaran yang memerlukan perhatian agar berhasil
menerapkan strategi pemasaran. Tugas fungsi pemasaran adalah mencapai
tujuan perusahaan melalui penjualan produk atau jasa yang menguntungkan di
pasar sasaran. Menurut Pearce dan Robinson (1997:402) Strategi pemasaran
yang berhasil harus memandu para pengambil keputusan dalam menentukan
siapa yang menjual apa, di mana, kepada siapa, berapa banyak, dan
bagaimana.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesehatan di Indonesia berkembang sangat pesat dewasa ini, terlihat dari
jumlah rumah sakit di Indonesia yang saat ini terus bertambah. Rumah sakit tidak
hanya tumbuh di kota besar tetapi juga di daerah terpencil di Indonesia.
Perkembangan rumah sakit Indonesia tidak lepas dari pertumbuhan Indonesia
yang terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Industri rumah sakit
berkembang cukup pesat berkat berbagai peraturan perundang-undangan yang
mendukung iklim investasi dan menciptakan kondisi operasional dan pelayanan
rumah sakit yang lebih baik. Investasi korporasi di industri rumah sakit Tanah Air
sejalan dengan upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. Data pertumbuhan rumah sakit Indonesia menurut data
resmi Profil Kesehatan Indonesia 2010 pemerintah Indonesia menunjukkan
bahwa pada tahun 2013 Indonesia memiliki lebih dari 2.000 rumah sakit dengan
kepemilikan berbeda. Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan
memahami pelanggan sehingga produk atau jasa tersebut cocok untuk
pelanggan. Pemasaran harus menghasilkan konsumen yang siap membeli.
Pemasaran adalah proses penyediaan informasi tentang produk dan jasa serta
menciptakan komunikasi terpadu yang ditujukan untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan masyarakat. Banyak perusahaan jasa, termasuk rumah sakit, kini
telah berevolusi menggunakan strategi pemasaran untuk memasarkan layanan
kesehatan mereka kepada konsumen. Sepanjang sejarah perkembangan rumah
sakit, telah terjadi interaksi antara lingkungan dan kondisi rumah sakit, dan
perubahan terjadi dengan sangat cepat di masa lalu, sekarang dan tentunya di
masa yang akan datang. Permenkes No. 80/Menkes/Per/II/90 yang menyatakan
bahwa badan hukum, termasuk perorangan, dapat memiliki dan mengelola
rumah sakit yang mencari keuntungan dan memperingatkan rumah sakit untuk
menerapkan strategi pemasaran untuk mempertahankan keberadaannya. Pada
dasarnya strategi pemasaran ini merupakan rencana pemasaran yang
menyeluruh dan terpadu yang menjabarkan kegiatan-kegiatan untuk mencapai
tujuan pemasaran perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah
seperangkat tujuan, kebijakan, dan praktik yang memandu arah pemasaran
perusahaan dari waktu ke waktu di semua tingkatan dan juga menurut lokasi,
terutama dalam menanggapinya. Perusahaan yang berurusan dengan masalah
lingkungan dan perubahan kondisi persaingan. Perkembangan bisnis jasa
menunjukkan pertumbuhan yang pesat dalam banyak hal. Perusahaan jasa
memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat.