Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN AKHIR

STUDY KELAYAKAN BISNIS


PERENCANAAN BISNIS PROYEK SWASTA

Disusun Oleh :
1. Indri Fatmawati 1212000063
2. Elliza Firnanda 1212000182
3. Dwi Eka Nurmayanti 1212000304

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan “Laporan akhir Perencanaan Bisnis Proyek Swasta” yang
berjudul “Perencanaan Pembangunan Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro”.
Dalam penyusunan laporan ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi, namun kami
menyadari bahwa kelancaran penulisan laporan akhir ini tidak lain berkat bantuan dan
support dari teman dan kerja team.
Laporan ini disusun agar pembaca dapat mengetahui gambaran kondisi dalam
pengembangan rumah sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Dengan demikian
studi awal ini bisa menjadi pertimbangan dan rujukan dalam persiapan pengembangan
Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro kedepannya. Semoga laporan ini
dapat memberi wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.

Surabaya, 8 Mei 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................4
1.3 TUJUAN PENULISAN................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III PEMBAHASAN
1.4 PROFIL USAHA
1.5 ASPEK-ASPEK YANG DIBAHAS
1) ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
2) ASPEK PEMASARAN DAN PASAR
3) ASPEK HUKUM
4) ASPEK KEUANGAN
5) ASPEK TEKNIK DAN MANAJEMEN
6) ASPEK LINGKUNGAN
BAB IV PENUTUP
1.6 KESIMPULAN
1.7 POTENSI USAHA
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Perencanaan adalah cara berpikir kedepan tentang persoalan-persoalan sosial
ataupun ekonomi, terutama yang mengarah ke masa yang akan datang, membangun
hubungan dan tujuan serta membuat keputusan bersama dan selalu menjalankan
peraturan dan rencana. Adapun beberapa ahli yang lain mengartikan perencanaan
sebagai konsep dalam mengatur sumber-sumber yang sulit secara bijak. Definisi lain
pun perencanaan adalah pandangan hari kedepan, perencanaan berarti pengelolaan,
pembuatan keputusan, dalam prosedur yang lumrah untuk mendapat prestasi arah
yang jelas. Dalam suatu perusahaan mampu membangun strategi guna menanggulangi
ancaman eksternal dan memperoleh daya peluang yang sudah ada. prosedur analisis,
perncanaan strategi adalah formulasi dan penilaian strategi-strategi (Rangkuti : 1998).
Menurut Hamel dan Prahalad (1995) menyatakan banhwa strategi merupakan sifat
atau tindakan incremental (berkembang sedikit demi sedikit) yang terus-menerus
dilakukan berdasarkan pandangan kedepan tentang apa yang diharapkan para
konsumen dimasa mendatang.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari
pembangunan nasional secara menyeluruh. Adapun tujuan pembangunan kesehatan
adalah mencapai kemampuan hidup sehat bagi tiap penduduk agar dapat mewujudkan
derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, yang mampu mewujudkan
kesehatan optimal. Sedangkan sasaran pembangunan kesehatan adalah
terselenggaranya manusia tangguh, sehat, kreatif dan produktif. Untuk mencapai itu,
maka visi pembangunan kesehatan adalah mewujudkan masyarakat, bangsa dan
negara yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi -
tingginya diseluruh wilayah Republik Indonesia. Misi dari pembangunan kesehatan
yaitu melaksanakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya
tersebut dilaksanakan disemua tempat pelayanan kesehatan dari Puskesmas sampai
rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta.
Rumah sakit sebagai salah satu pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai
tugas pokok memberikan pembinaan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan.
Saat ini distribusi Rumah Sakit sebagai ujung tombak. Rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Rumah sakit merupakan organisasi pelayanan jasa yang mempunyai kespesifikan
dalam hal sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan peralatan yang dipakai.
Walaupun memiliki sedikit perbedaan dengan industri-industri lainnya, rumah sakit
dapat dikatakan sebagai sebuah industri pelayanan kesehatan yang tidak hanya
melayani pelanggan sakit tapi juga pelanggan sehat yang menjaga kesehatannya.
Sering rumah sakit dikatakan sebagai organisasi padat modal, padat sumber daya

4
manusia, padat teknologi dan ilmu pengetahuan serta padat regulasi sehingga dalam
perkembangannya selalu harus melihat berbagai macam aspek yang dapat
mempengaruhi industry pelayanan kesehatan ini sebagai suatu organisasi.
Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
optimal dari rumah sakit cenderung terus meningkat. Fenomena ini menuntut pihak
rumah sakit sebagai salah satu pemberi pelayanan kesehatan, baik yang
diselenggarakan oleh pihak swasta harus dapat terus mengembangkan atau
meningkatkan kualitas pelayanannya bahkan kemudahan masyarakat dalam
mengakses fasilitas dan tenaga kesehatan juga ikut mempengaruhi. Rumah sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang penyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna. Paripurna mempunyai makna berupa pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat.
Kondisi rumah sakit yang tidak pernah menentu tidaklah selalu membawa
ancaman bagi rumah sakit, ada kalanya dibalik ancaman yang datang juga terselip
kesempatan - kesempatan yang dapat diambil sebagai celah pengembangan usaha
dalam dunia perumahsakitan. Untuk dapat bertahan dalam lingkungan yang tidak
menentu tersebut, rumah sakit membutuhkan analisa perencanaan srtategis yang
bertujuan agar rumah sakit melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan
eksternal sehingga dapat mengantisipasi perubahan lingkungan internal dan eksternal.
Upaya peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit secara intensif dan
berkesinambungan dan didukung oleh kelengkapan sarana dan prasarana yang
memadai, serta peran aktif masyarakat dalam usahanya meningkatkan kualitas
kesehatan perorangan. Dengan demikian, diharapkan di masa yang akan datang
“Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro” semakin berperan dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro.
Analisis Situasi dalam sistem perencanaan Rumah sakit dilakukan suatu
analisis dari seluruh aspek-aspek baik dari aspek Eksternal sebagai peluang ataupun
ancaman maupun aspek Internal yang dapat menjadi kekuatan ataupun kelemahan
sehingga aspek-aspek tersebut dapat menjadikan Kecenderungan suatu Rumah Sakit
dalam melakukan pembangunan baru atau melakukan pengembangan berupa
peningkatan status layanan Rumah Sakit tersebut. Untuk menganalisis aspek Ekternal
dan aspek Internal perlu dilakukan proyeksi berupa forcasting, kecuali data-data yang
tidak memungkinkan tetap disajikan dalam bentuk tabel, diagram batang atau pun
diagram pie untuk melihat kecenderungannya Pengorganisasian pelayanan kesehatan
yang baik seharusnya disusun berdasarkan renccana strategis yang baik agar tercapai
tujuan yang diharapkan. Analisa perencanaan strategis penting untuk memperoleh
keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen berdasarkan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.
Aspek-aspek yang dikaji sebagai analisis situasi diharapkan mendapatkan suatu
kecenderungan Rumah Sakit setelah melakukan segmentasi dan posisioning.
Dalam pengembangan rumah sakit diperlukan suatu studi kelayakan. Studi
kelayakan pada dasarnya merupakan suatu penelitian yang akan mengkaji kebutuhan
dan harapan masyarakat akan adanya fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih baik

5
khususnya rumah sakit. Studi kelayakan digunakan untuk memberikan penilaian
berupa rekomendasi dalam hal ini pengembangan rumah sakit tersebut layak
dikerjakan atau tidak. Meskipun demikian beberapa hal yang relevan untuk dikaji
dalam berbagai upaya pengembangan rumah sakit antara lain tercantum dalam
Gambar 1.1 dibawah ini.

Gambar 1.1 Hal yang perlu dikaji untuk pengembangan Rumah Sakit
Rencana membangun atau mengembangkan suatu rumah sakit akan dilakukan
setelah mengetahui jenis layanan Kesehatan Rumah Sakit serta kapasitas Tempat
Tidur (TT) yang akan dilakukan dan disediakan untuk masyarakat sesuai dengan Hasil
Kajian Studi Kelayakan (Feasibility Study).
Dalam mendirikan atau mengembangkan rumah sakit diperlukan suatu proses
atau langkah-langkah yang sistematis dengan melakukan suatu penelitian atau studi
yang benar, karena setiap proses saling berkaitan satu sama lainnya dan dilakukan
secara bertahap. Studi Kelayakan merupakan hasil analisis dan penjelasan kelayakan
dari segala aspek yang akan mendasari pendirian atau pengembangan suatu rumah
sakit, terkait dengan penentuan rencana kerja pelayanan kesehatan rumah sakit yang
baru akan dilakukan maupun lanjutan dari yang sudah ada dalam melakukan rencana
pengembangan atau peningkatan kelas dari suatu Rumah Sakit.
Mengamati kondisi laju pertumbuhan demografi, pengembangan
pembangunan dalam peningkatan kehidupan, pola serta epidemiologi penyakit, dapat
disesuaikan dengan kebutuhan suatu pengembangan rumah sakit. Dengan kata lain hal
tersebut dapat menentukan sarana dan prasarana suatu rumah sakit akan berbeda
sesuai dengan layanan kesehatan rumah sakit yang akan diberikannya kepada
masyarakat dimana rumah sakit tersebut berada.

6
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja yang harus di penuhi dalam pembangunan rumah sakit ?
2. Bagaimana upaya peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit secara
intensif ?
3. Mengapa perlu adanya fasilitas yang lengkap dan nyaman pada rumah
sakit?
4. Bagaimana cara mewujudkan pelayanan medis yang memadai pada rumah
sakit ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan- tujuan dari penyusunan Rencana Kerja Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Tahun 2023 adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan rancangan program kegiatan dan pendanaan untuk 1 tahun
mendatang
2. Menjadi pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahunan serta
menyediakan indikator yang akan dijadikan tolok ukur dalam pencapaian
kinerja.
3. Menjadi acuan bagi Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikosoemo dalam
penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA Tahun Anggaran 2023 dalam
rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit .
4. Menciptakan kepastian dan sinergisitas perencanaan program kegiatan
pelayanan kesehatan dan rujukan antar sektor maupun program tingkat
pemerintah dalam keterpaduan sumber pendanaan.
5. Mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam perencanaan alokasi sumber
daya serta produktifitas dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan
kesehatan rumah sakit sebagai unit pelayanan publik.

7
4. ASPEK KEUANGAN
Dalam aspek keuangan ini yang ditinjau adalah aspek-aspek saja yang mempengaruhi
kegiatan finansial proyek Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro ini.
Aspek-aspek yang diperlukan adalah :
1. Jadwal rencana proyek
2. Asumsi ekonomi yang digunakan
3. Struktur Pendanaan
4. Asumsi konsumen
Data-data tersebur nantinya akan diperlukan untuk analisa keuangan.Sedangkan dalam
analisa keuangan yang akan menentukan apakah proyek ini layakatau tidak ditinjau dari sisi
ekonomi.
4.1 Perkiraan Modal Kerja
Project Overview
Lokasi Jalan. Veteran N0. 36, Jambean, Sukorejo, Kec. Bojonegoro
Luas Lahan 3750 m2
Luas Bangunan 5652 m2

Jadwal Rencana Proyek


Awal Tahap Perencanaan Awal 2024
Masa Pembangunan 1 tahun
Awal Tahap Operasional Triwulan Kedua 2023
Umur Rencana Proyek 20 tahun

Asumsi Ekonomi yang digunakan


Kenaikan Penerimaan per Tahun 5%
Kenaikan Biaya Operasional 6%
Pajak 10%
Depresiasi & Amortisasi straight line
Keterangan Pinjaman
Suku Bunga Pinjaman 12%
Saldo Minimum Rp. 2.000.000.000,00
Harga Tanah di Lokasi Rp. 4.000.000,00
SBI ( Suku Bunga Bank Indonesia ) 8%
Struktur Pendanaan
Equity Investor 30%
Pinjaman Bank 70%

4.2 Perkiraan Biaya Investasi


− Biaya Pembelian Lahan
Berdasarkan informasi pada tahapan aspek pasar, diketahui bahwa harga tanah pada
daerah Jalan. Veteran N0. 36, Jambean, Sukorejo, Kec. Bojonegoro adalah Rp. 4.000.000,-

8
− Biaya Konstruksi Bangunan
Untuk Perkiraan Biaya Konstruksi Ini Digunakan Estimasi Pada Tahapan Konseptual
(Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor:332/Kpts/M/2002 Tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara).Informasi penting yang perlu
diketahui adalah :
 Koefisien pengali gedung 5 lantai = 1,162
 Harga Satuan Konstruksi Gedung Standard (Tidak sederhana) di Jakarta Thn2008 =
Rp. 2.250.000 / m2
 Kemudian ditambah dengan konstruksi fisik non-standar seperti :
 Pekerjaan Arsitektur :
 Pekerjaan Desain Interior
 Pekerjaan Lansekap & Parkir
 Pekerjaan Struktur :
 Pekerjaan Rangka Atap (baja)
 Pekerjaan Dak Beton
 Pekerjaan Pondasi Dalam
 Pekerjaan Bangunan Genset, PLN, TPS, dll
 Pekerjaan STP
 Pekerjaan Anti rayap
 Pekerjaan Elektrikal & Mekanikal :
Elektrikal :
 Generator Set = 300 kVA lengkap dengan alat bantu
 Pekerjaan jaringan telepon/PABX
 Penangkal Petir Khusus
 Lift (2 unit) @ kapasitas 15 orang
Mekanikal :
 Tata Udara/AC
 Instalasi pemadam kebakaran
 Instalasi Gas Medis
Dari perhitungan tersebut kemudian didapat biaya pembanguan gedung Rumah Sakit Dr. R.
Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro adalah sebesar Rp 4,150,000.00
− Biaya Konsultasi
Dalam pembangunan rumah sakit ini, banyak pihak yang terlibat dalam hal konsultasi,
diantaranya adalah :

No. Unit Konsultasi Satuan Jumlah Biaya


1 Konsultasi Amdal LS 1 Rp. 100.000.000,-
2 Konsultasi Teknik
a. Studi Kelayakan LS 1 Rp. 120.000.000,-
b. Tanah LS 1 Rp. 30.000.000,-
c. Penyelidikan LS 1 Rp. 150.000.000,-

9
tanah
d. Arsitektur, LS 1 Rp. 450.000.000,-
interior, planner
e. Sipil dan Struktur LS 1 Rp. 120.000.000,-
f. Menikal/ LS 1 Rp. 90.000.000,-
Elektrikal
g. Manajemen LS 1 Rp. 100.000.000,-
Kontruksi
h. Lingkungan LS 1 Rp. 75.000.000,-
3 Konsultan Rumah Sakit LS 1 Rp. 400.000.000,-
TOTAL Rp. 1.635.000.000,-

- Biaya Sistem Informasi (Hospital Management System)


Biaya sistem informasi ini terdiri dari pembelian software, hardware yang melengkapi,
serta jaringannya.
- Mobil Ambulance
Untuk melengkapi pelayanan medis kepada masyarakat, Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro dilengkapi dengan mobil ambulance yang didalamnya berisi
peralatan dengan kualitas terbaik.
− Biaya Investasi Alat
Pada tahapan aspek teknis dan teknologi, diketahui peralatan apa saja yang dibutuhkan oleh
Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro ini. Maka investasi alat ini
dipergunakan untuk keberlangsungan kegiatan dengan kualitas terbaik.
Untuk lebih mudahnya, rekapitulasi hasil perhitungan biaya investasi pada Proyek Rumah
Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro ini dapat dilihat pada sebagai berikut :

10
Dari total investasi sebesar Rp 63,440,400,000.00 tersebut, besarnya dana ditanggung oleh
dua pihak yaitu :

 equity investor dalam hal ini merangkap sebagai owner


 lender,

Struktur pemodalan dalam proyek Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
dapat dilihat sebagai berikut :

Struktur Pendanaan
Equity Investor 30% Rp. 19.032.120.000,-
Pinjaman Bank 70% Rp.44. 408.280.000,-

4.3 Biaya Operasional

A. Perincian Biaya Operasional

11
12
B. Perincian Gaji Management dan Staff

13
14
C. Tabel Rekapitulasi Biaya Operasional pada Proyek Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro.

D. Proyeksi Laporan Keuangan

Grafik Proyeksi Keuangan Tahunan Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.

15
Dari proyeksi keuangan tahunan dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan arus uang pada
setiap tahunnya. Termasuk pada peningkatan laba dan biaya operasional. Untuk mengetahui
arus kas Proyek pertahunnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
E. Laporan Arus Keuangan (Cashflow) Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro.

16
17
F. Laporan Arus Kas Keuangan ( Cashflow ) Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro.

18
G. Laporan Arus Kas Keuangan ( Cashflow ) Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro.

4.4 Penilaian Investasi


Dari perkiraan laporan keuangan pada sub-bab sebelumnya, maka akan dilakukan penilaian
investasi dengan menggunakan metode yang cukup populer dibidang keuangan, yaitu :
 Net Present Value
 Payback Period
 Interest Rate of Return
 Sensitivity Analysis
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut :

19
H. Rekapitulasi Hasil Penilaian Investasi Proyek Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro.
IRR 14.98%
44,313,118,58
NPV 9.29
Payback Period 8 tahun

IRR Investor Pertahun

IRR Proyek Pertahun


1.5 Sensitivity Analysis
Sensitivity analysis merupakan sebuah sarana untuk menganalisa simulasi cashflow apabila
terjadi perubahan-perubahan pada asumsi yang telah dibuat diawal. Tujuannya adalah untuk
dapat mempersiapkan tindakan-tindakan yang sesuai dengan perubahan yang diramalkan
akan terjadi pada kondisi finansial.

20
Asumsi perubahan yang dianalisa adalah :
−Suku Bunga Pinjaman 10%, 15%, 18% (Current Value : 12 %)
− Kenaikan Penerimaan 4%, 6%, 7%, 8% (Current Value : 5 %)
Berdasarkan sensitivity analysis yang dilakukan, diketahui perubahan atas aspek yang
ditinjau (IRR, NPV dan Payback Period) adalah sebagai berikut.

Grafik Skenario Perubahan Suku Bunga (Terhadap IRR)

Grafik Skenario Perubahan Suku Bunga (terhadap NPV)

21
Grafik Skenario Perubahan Suku Bunga (terhadap Payback Period)

Grafik Skenario Perubahan Kenaikan Penerimaan ( terhadap IRR )

Grafik Skenario Perubahan Kenaikan Penerimaan ( terhadap NPV )

22
Grafik Skenario Perubahan Kenaikan Penerimaan ( terhadap Payback Period )
Dari hasil analisa tersebut diketahui bahwa skema pendanaan seperti yang telah dilakukan
diatas tetap mampu mempertahankan kelayakannya terhadap perubahan persentase kenaikan
penerimaan dan suku bunga pinjaman.
Berdasarkan analisis pada aspek ekonomi dan keuangan, ditinjau dari perkiraan modal kerja,
perkiraan biaya investasi, proyeksi laporan keuangan dan penilaian atas investasi, maka
Proyek Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro ini dapat dikatakan layak.

5. ASPEK TEKNIK DAN MANAJEMEN


Pembangunan rumah sakit memerlukan pengelolaan teknis dan manajemen yang
efektif dan efisien untuk memastikan pembangunan berjalan dengan baik dan sesuai dengan
tujuan dan anggaran yang ditetapkan. Dalam aspek teknis, beberapa hal yang perlu
diperhatikan adalah desain, konstruksi, dan peralatan rumah sakit. Desain rumah sakit perlu
mempertimbangkan fungsionalitas, efisiensi, keamanan, dan kenyamanan untuk pasien dan
tenaga medis. Desain harus mempertimbangkan letak ruangan, aliran pasien dan tenaga
medis, dan juga faktor keamanan seperti pemisahan antara pasien dan ruang perawatan, serta
tata letak instalasi medis seperti pusat radiologi dan laboratorium. Desain rumah sakit juga
harus mempertimbangkan aspek estetika, seperti tata ruang yang menarik dan memberikan
kenyamanan bagi pasien.
Konstruksi rumah sakit harus memperhatikan aspek keamanan dan kekokohan
bangunan, seperti penggunaan bahan bangunan berkualitas tinggi dan penerapan teknologi
konstruksi yang tepat. Selain itu, pengaturan sistem instalasi dan utilitas seperti sistem listrik,
plumbing, dan HVAC juga harus dilakukan dengan baik dan sesuai dengan standar kesehatan
dan keselamatan yang ditetapkan.
Peralatan rumah sakit juga sangat penting untuk dipertimbangkan. Pemilihan
peralatan medis yang tepat dan terbaru akan membantu meningkatkan kualitas pelayanan
medis yang diberikan. Selain itu, peralatan pendukung seperti mesin laundry, pendingin, dan
pengolahan air limbah juga harus diperhatikan agar rumah sakit dapat beroperasi dengan
efisien.

23
Manajemen pembangunan rumah sakit juga harus dilakukan dengan baik. Hal ini
mencakup pengaturan anggaran, pemilihan vendor, dan manajemen proyek. Anggaran harus
dipersiapkan dengan matang dan dipantau secara ketat agar tidak terjadi kebocoran anggaran
dan kekurangan dana di tengah jalan. Pemilihan vendor juga harus dilakukan dengan selektif
untuk memastikan kualitas layanan dan produk yang diberikan. Manajemen proyek harus
dilakukan dengan baik, termasuk pengaturan jadwal, pemantauan kualitas konstruksi, dan
koordinasi antara tim manajemen, kontraktor, dan pihak terkait lainnya. Manajemen risiko
juga harus menjadi fokus dalam pengelolaan proyek pembangunan rumah sakit. Risiko-risiko
seperti keterlambatan proyek, biaya yang melampaui anggaran, masalah teknis, dan peraturan
pemerintah harus dipertimbangkan dan dikelola dengan baik.
Dalam keseluruhan, teknik dan manajemen pembangunan rumah sakit yang baik akan
memastikan pembangunan rumah sakit yang berkualitas tinggi dan dapat memberikan
pelayanan medis yang optimal.
 Manajemen Waktu
Aspek manajemen terdiri dari manajemen waktu serta manajemen operasional. Manajemen
waktu untuk proyek Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro terdiri dari
beberapa tahapan proyek, yaitu :
 Tahapan Inisiasi
Menetapkan sebuah proyek kapan akan dilaksanakan, membentuk tim proyek yang akan
melaksanakan, dan menentukan benchmarking dari proyek tersebut. Pada tahap inisiasi akan
berlangsung pada awal tahun 2024.
 Tahapan Perencanaan
Mendefinisikan sasaran dari proyek dan merencanakan kegiatan-kegiatan untuk mencapai
sasaran proyek. Tahapan ini berlangsung pada awal tahun 2024.
 Tahapan Pelaksanaan
Mengkoordinasikan sumber daya yang akan digunakan untuk menjalankan rencana
manajemen proyek. Pada tahap pelaksanaan akan berlangsung kurang lebih selama 5 tahun,
disesuaikan dengan umur rencana proyek Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro ini.
 Tahapan Monitoring
Mengukur dan memonitor progres untuk mengidentifikasi penyimpangan dari rencana
manajemen proyek, sehingga tindakan koreksi dapat dilakukan bila diperlukan dalam
mencapai tujuan proyek. Tahapan monitoring iniberlangsung mulai dari tahap perencanaan
hingga akhir pelaksanaan proyek.
 Tahapan Penutupan
Menutup proyek dengan menerima produk atau hasil dan membuat berita acara serah terima
proyek. Tahapan penutupan ini berlangsung pada akhir masa proyek yaitu pada akhir tahun
2029.

24
6. ASPEK LINGKUNGAN
Dampak lingkungan adalah perubahan lingkungan yang disebabkan oleh suatu kegiatan
(pembangunan), yang ditimbulkan oleh proses alamiah ataupun yang dilakukan oleh manusia.
Dampak yang terjadi dapat bersifat positif maupun negatif. Pembangunan adalah suatu jenis
kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat dengan pendayagunaan
sumber alam, yang pada kenyataanya disamping menghasilkan hal-hal yang positif juga
mengahasilkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Kegunaan AMDAL Aspek Teknis:

 Untuk menghindari & meminimalisasi dampak lingkungan sehingga terwujud


pembangunan yang berkelanjutan
 Survei, prakiraan, dan evaluasi dampak berupa polusi, gangguan keanekaragaman
ekosistem, hubungan manusia alam dan lingkungan global (nir emisi, efek rumah
kaca dll).
Alat Komunikasi:
Untuk mendapatkan konsensus dengan masyarakat (terkena dampak),akuntabilitas
pemrakarsa dan pemerintah, dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan.
AMDAL merupakan alat pengelolaan lingkungan hidup untuk:

∗Menghindari dampak :
1.Apakah proyek dibutuhkan?
2.Apakah proyek harus dilaksanakan saat ini?
3.Apakah ada alternatif lokasi?

∗Meminimalisasi dampak :
1.Mengurangi skala, besaran, ukuran.
2.Apakah ada alternatif untuk proses, desain, bahan baku, bahan bantu?

∗Melakukan mitigasi/kompensasi dampak :

Memberikan kompensasi atau ganti rugi terhadap lingkungan yang rusak.


Manfaat AMDAL:

 Sebagai “environmental safe guard ”.


 Pengembangan wilayah.
 Sebagai pedoman pengelolaan lingkungan.
 Pemenuhan persyaratan utang.
 Rekomendasi dalam proses perijinan.

Lingkungan pembangunan rumah sakit sangat penting untuk dipertimbangkan agar


pembangunan tersebut tidak merusak lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan

25
memperhatikan berbagai aspek, mulai dari pemilihan lokasi, material bangunan, hingga
pengelolaan limbah. Hal yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut :

 Pemilihan lokasi harus mempertimbangkan dampak pembangunan terhadap


lingkungan sekitarnya, seperti apakah lokasi tersebut akan memperburuk kerusakan
lingkungan yang sudah ada atau justru dapat membantu memperbaiki lingkungan.
Selain itu, lokasi yang dipilih harus mempertimbangkan aksesibilitas dan kemudahan
dalam pengiriman pasokan medis ke rumah sakit tersebut.
 Selanjutnya, dalam hal material bangunan, sebaiknya memilih bahan bangunan yang
ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, seperti kayu atau bata yang terbuat dari
bahan tanah liat. Selain itu, penerapan teknologi hijau seperti penggunaan panel surya
untuk menghasilkan listrik, penggunaan sistem pengolahan air dan penghematan
energi dapat membantu mengurangi dampak rumah sakit terhadap lingkungan.
 Terakhir, pengelolaan limbah rumah sakit harus dipertimbangkan secara serius untuk
memastikan limbah yang dihasilkan tidak merusak lingkungan sekitarnya. Limbah
medis yang berbahaya harus dikelola dengan benar dan aman, dan sistem pengolahan
air limbah juga harus diterapkan untuk memastikan air yang keluar dari rumah sakit
tidak mengandung zat berbahaya.

26
BAB IV
PENUTUP

1.6 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan analisa studi kelayakan yang telah dijabarkan pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
 Sumber Daya Manusia: Aspek ini sangat penting dalam pembangunan rumah sakit
karena berkaitan dengan ketersediaan tenaga medis dan non-medis yang berkualitas
serta pengelolaan staf. Pembangunan rumah sakit membutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
pula.
 Pemasaran dan Pasar: Aspek ini mencakup analisis tentang kebutuhan pasar,
permintaan, persaingan dan strategi pemasaran yang tepat. Pembangunan rumah sakit
harus mempertimbangkan kebutuhan dan permintaan pasar untuk memastikan bisnis
dapat berjalan lancar.
 Hukum: Aspek ini berkaitan dengan izin, regulasi dan persyaratan hukum yang
berkaitan dengan pembangunan rumah sakit. Pembangunan rumah sakit harus
memastikan bahwa mereka mematuhi semua persyaratan hukum yang berlaku.
 Keuangan: Aspek ini mencakup analisis biaya investasi awal, proyeksi pendapatan
dan pengeluaran, serta keuntungan yang diharapkan. Pembangunan rumah sakit harus
memiliki rencana bisnis yang matang dan memperhitungkan segala aspek keuangan
yang terlibat.
 Teknik dan Manajemen: Aspek ini berkaitan dengan desain bangunan, teknologi dan
sistem manajemen yang diperlukan untuk menjalankan bisnis pembangunan rumah
sakit. Pembangunan rumah sakit harus memastikan bahwa semua teknik dan
manajemen terkait pembangunan dan operasional rumah sakit berjalan dengan efektif
dan efisien.
 Lingkungan: Aspek ini berkaitan dengan dampak lingkungan yang dihasilkan oleh
pembangunan rumah sakit serta kepatuhan terhadap peraturan dan persyaratan
lingkungan yang berlaku. Pembangunan rumah sakit harus mempertimbangkan
dampak lingkungan yang mungkin dihasilkan dan memastikan mereka mematuhi
semua persyaratan lingkungan yang berlaku.

1.7 POTENSI USAHA


Potensi usaha dalam pembangunan rumah sakit sangat besar karena layanan kesehatan
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang tidak bisa dihindari. Pembangunan
rumah sakit dapat memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Hal ini dapat memudahkan masyarakat untuk
mengakses pelayanan kesehatan yang lebih cepat dan lebih terjangkau.
Selain itu, pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat membuat kebutuhan akan
pelayanan kesehatan semakin besar. Seiring dengan peningkatan kualitas hidup, masyarakat
semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan secara

27
berkala. Hal ini memberikan peluang bagi pembangunan rumah sakit untuk menyediakan
pelayanan kesehatan yang bervariasi dan berkesinambungan.

Pembangunan rumah sakit juga dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan
bagi investor. Bisnis kesehatan merupakan salah satu bisnis yang tahan banting terhadap
kondisi ekonomi yang fluktuatif. Dalam jangka panjang, investasi dalam pembangunan
rumah sakit dapat memberikan keuntungan yang cukup besar.
Namun, untuk menjalankan bisnis pembangunan rumah sakit dengan sukses,
dibutuhkan analisis yang komprehensif terhadap berbagai aspek yang terkait dengan bisnis
tersebut, seperti sumber daya manusia, pemasaran dan pasar, hukum, keuangan, teknik dan
manajemen, serta lingkungan. Dalam hal ini, pembangunan rumah sakit harus memastikan
bahwa mereka memiliki rencana bisnis yang matang dan mempertimbangkan segala aspek
yang terlibat. Dengan demikian, potensi usaha dalam pembangunan rumah sakit dapat
dioptimalkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta keuntungan yang memuaskan
bagi para investor.

28
DAFTAR PUSTAKA
Anam, H. (2020). Penerapan akuntansi lingkungan pada Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan. Jurnal Riset Akuntansi Dan Auditing
"GOODWILL, 11(2), 131–140.
Mirajhusnita, I., Teknik, F., Pancasakti, U., Belakang, L., & Sakit, R. (2017). Kelayakan
lingkungan. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal,
15(2), 33–40.
Pradipta, A. R., Jati, D. R., Si, M., Apriani, I., & Si, M. (1999). Di Rsud Ade Moehammad
Djoen Kota Sintang. 1–10.
Study Kelayakan Bisnis Pembangunan Rumah Sakit diakses pada tanggal 10 Mei 2023
https://www.scribd.com/doc/8770606/Studi-Kelayakan-RSIA-Healthy#

29

Anda mungkin juga menyukai