Anda di halaman 1dari 32

RENCANA USULAN KEGIATAN

(RUK)
LOKET PENDAFTARAN
TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI


DINAS KESEHATAN DAERAH

OLEH :

PJ.LOKET PENDAFTARAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya


Rencana Usulan Program (RUK) loket pendaftaran Puskesmas Gitik tahun
2020. Rencana Usulan Program (RUK) ini merupakan pedoman pelaksanaan
kegiatan loket pendaftaran yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gitik.
Tentunya amat penting keberadaannya agar kegiatan loket pendaftaran akan
lebih efesien, efektif, proporsional, rasional, komprehensif dengan harapan
agar lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) merupakan usaha
dalam rangka pencapaian kinerja unit loket pendaftaran pasien rawat jalan
maupun pasien rawat inap pada tahun 2020.
Dalam kesempatan ini tidak lupa saya sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) ini. Tentunya dalam penyusunannya masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan masukan yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat kami harapkan agar dalam penyusunannya di waktu
mendatang dapat lebih sempurna.

Gitik, 23 Januari 2020

Mengetahui Penyusun
Penanggung Jawab Puskesmas Penanggung Jawab
Gitik,

Drg. Ai Nurul Hidayah Fatim Ida Rusdiana


NIP. 19780717 200604 2 015

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................1

BAB II. MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT..........................................5


2.1 Maksud..................................................................................5
2.2 Tujuan...................................................................................5
2.3 MANFAAT.............................................................................5
2.4 Visi, Misi, Tupoksi Puskesmas dan Tata Nilai......................5

BAB III. ANALISA SITUASI.....................................................................7


3.1 Data.......................................................................................7
3.1.1 Data Umum...............................................................7
3.1.2 Peta Wilayah.............................................................7
3.2 Data Khusus..........................................................................15

BAB IV. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN.............................................20


4.1 Identifikasi Masalah..............................................................20
4.2 Penentuan Prioritas Masalah................................................20
4.3 Mencari Penyebab Masalah.................................................22
4.4 Pemecahan Masalah............................................................24
4.5 Metode Pemecahan Masalah...............................................24

BAB V. RENCANA KEGIATAN...............................................................25


5.1 Rencana Usulan Kegiatan (RUK).........................................25

BAB VI. PENUTUP..................................................................................28

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya
yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan
oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta
kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh
periode sebelumnya.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan
bahwa setiap kementerian pada menyusun Rencana Strategis
(Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN). Dengan telah ditetapkannya RPJMN
2015-2019, maka Kementerian Kesehatan menyusun Renstra Tahun
2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan merupakan dokumen
perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian
Kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan
tahunan. Penyusunan Renstra Kementerian Kesehatan dilaksanakan
melalui pendekatan: teknokratik, politik, partisipatif, atas-bawah (top-
down), dan bawah-atas (bottom-up).
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah
Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat

1
2

kesehatan dan status gizi masyarakat melalui melalui upaya


kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran
pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1) meningkatnya status kesehatan
dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3)
meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4)
meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5)
terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6)
meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama
yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan
kesehatan nasional: 1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan
strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan,
penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2)
penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi
peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan
dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan
pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
kesehatan; 3) sementara itu jaminan kesehatan nasional dilakukan
dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan
kendali biaya.
Upaya kesehatan promotif-preventif adalah pilar utama masyarakat
sehat. Ada ungkapan mencegah lebih baik dari pada mengobati yang
mengandung makna bahwa upaya meningkatkan dan memelihara kesehatan
serta mencegah timbulnya masalah kesehatan atau penyakit jauh lebih
mudah, lebih murah dan dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Oleh karena itu, upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, deteksi
3

dini dan pengobatan segera harus diutamakan. Peran Puskesmas dan


jaringannya didukung Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat sangat penting
dalam menggerakkan masyarakat agar melakukan berbagai upaya
pencegahan.
Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang dalam hal ini juga
tertuang dalam bentuk keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat ( Puskesmas ). Puskesmas merupakan bagian integral dan
terpenting dari pembangunan Kesehatan Nasional. Untuk mencapai kondisi
tersebut perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara
menyeluruh, berjenjang dan terpadu serta berkesinambungan.
Puskesmas merupakan salah satu unit fungsional terdepan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat
dengan 7 program pokok dan 16 program inovatif sebagai usaha poko
kesehatan ( Basic Health Service ) yang dilaksanakan baik didalam maupun
diluar gedung, utamanya program prioritas dalam rangka meningkatkan
jangkauan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatan dengan tidak mengesampingkan peningkatan sumber
daya.
Dalam melaksanakan kegiatannya Puskesmas mengacu pada
empat azas penyelenggaraan, yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, azas
pemberdayaan masyarakat, azas keterpaduan, dan azas rujukan.
Puskesmas mempunyai kewenangan untuk melakukan pengelolaan program
kegiatannya, untuk itu perlu didukung kemampuan manajemen yang baik.
Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan serta
pengendalian, pengawasan dan penilaian.
Salah satu penerapan fungsi manajemen puskesmas adalah
penyusunan rencana kegiatan (PTP) puskesmas tahunan. PTP ini disusun
berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan puskesmas, yang termasuk
fungsi perencanaan. Perencanaan adalah proses penyusunan rencana
4

tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerjanya


dengan tetap mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai sebelumnya.
Dengan Dokumen ini diharapkan dapat memberikan petunjuk untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif dan efisien demi
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, memudahkan pengawasan dan
pertanggung jawaban dengan tetap mempertimbangkan hambatan.
B A B II
MAKSUD TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 MAKSUD
Penyusunan RUK Loket Pendaftaran ini dapat dipergunakan sebagai
acuan bagi seluruh yang terkait dalam kegiatan pendaftaran di Puskesmas
Gitik dan jaringannya dengan mengutamakan aspek promotif, preventif agar
berjalan efektif dan bermutu.

2.2 TUJUAN
2.2.1 Umum
Meningkatkan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas.
2.2.2 Khusus
1. Meningkatkan kwalitas mutu pelayanan
2. Meningkatkan kwalitas managemen

2.3 MANFAAT RUK


1. Terciptanya rencana kerja yang efektif, efesien dan proporsional
2. Adanya acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif, preventif di Puskesmas dan jaringannya.

2.4 Visi, Misi, Tupoksi Puskesmas dan Tata Nilai


2.4.1 Visi Puskesmas Gitik
Mewujudkan Masyarakat yang lebih mandiri untuk hidup sehat diwilayah
kerja UPTD Puskesmas Gitik Tahun 2020
2.4.2 Misi Puskesmas Gitik
a. Menggerakkan dan mendorong terwujutnya kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat
b. Mewujutkan, Memelihara dan meningkatkan Pelayanan kesehatan
yang bermutu merata dan terjangkau

5
6

2.4.3 Tata Nilai


Tata nilai UPTD Puskesmas Gitik adalah “TERBINA” yang merupakan
singkatan dari :
1. Tertib
Kedisiplinan petugas dalam bekerja setiap harinya.
2. Bersih
Setiap petugas harus melaksanakan 5R (rapi, rajin, resik, rawat, dan
ringkas)
3. Ramah
Setiap petugas harus berprilaku 5S (senyum, salam, sapa, sopan,
dan santun)
B A B III
ANALISA SITUASI

3.1 DATA
3.1.1 DATA UMUM
Puskesmas Gitik terletak di Desa Gitik Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi dengan jarak + 11 km dari pusat Kabupaten
Banyuwangi. Puskesmas Gitik berada di Jalan Raya Sempi No. 24
Rogojampi. Kecamatan Rogojampi sendiri terdiri dari 10 Desa, dan
mempunyai 2 Puskesmas, yaitu Puskesmas Gitik (wilayah kerja: 6 Desa)
dan Puskesmas Gladag (wilayah kerja : 4 Desa).
Secara Geografis, Puskesmas Gitik terletak pada -8° 18’ 4,735’’
Lintang Selatan dan 114° 17’ 56,422’’ Bujur Timur dengan Luas wilayah
kerja Puskesmas Gitik adalah 39,90 km² yang merupakan dataran rendah.

3.1.2 PETA WILAYAH


Sebelah Timur : Wilayah kerja Puskesmas Badean
Sebelah Selatan ` : Wilayah kerja Puskesmas Gladag
Sebelah Barat : Wilayah Kecamatan Singojuruh
Sebelah Utara : Wilayah Kecamatan Kabat

7
8

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Gitik ditunjukkan gambar berikut:

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Gitik

Luas wilayah per desa dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Desa di Puskesmas Gitik

DESA LUAS (KM2)


No.

1. KEDALEMAN 1,84
2. LEMAHBANG DEWO 10,32
3. ROGOJAMPI 10,81
4. KARANG BENDO 3,09
5 GITIK 8,85
6. PENGANTIGAN 4,99
Jumlah Desa: 6 39,90
9

Sumber data : Data Sasaran Program Tahun 2019 Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi
3.1.2.1 DATA SUMBERDAYA
a. Data Tenaga Kesehatan
Ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan yang berada
di wilayah Puskesmas Gitik beserta jaringannya dapat dilihat
pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Data Tenaga Kesehatan di Puskesmas Gitik


Status Kepegawaian
No. Pendidikan Tugas
PNS PTT Kontrak MAGANG
Belajar
1 Dokter Umum 1 - - 1 -
2 Dokter Gigi 2 - - - -
3 Apoteker - - - - -
4 SKM - - - - 1
5 S1 Keperawatan - - - 1 -
6 DIII Keperawatan 5 - - 5 -
7 AKL 1 - - - -
8 S1 Gizi - - - 1 -
9 DIII Kebidanan 12 - - 5 4
10 DIII Gizi - - - - -
10

Status Kepegawaian
No. Pendidikan Tugas
PNS PTT Kontrak MAGANG
Belajar
11 AA 1 - - - -
12 Analis Kesehatan - - - 1 -
14 Sarjana Umum - - - - -
15 SPPH - - - - -
16 SPAG - - - - -
17 SLTA 5 - - 4 3
18 SLTP - - - - 2
19 SD - - - - -
20 Rekam Medik - - - - -
21 DIII Akupuntur - - - - -
JUMLAH 28 - - 17 10
Sumber data: Data SDMK Puskesmas Gitik tahun 2019

b. Data Sarana Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan


Sarana pelayanan kesehatan yang berada di Puskesmas
Gitik dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 2.3 Data Sarana Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan di wilayah


Puskesmas Gitik
NO Sarana Kesehatan JUMLAH
1 Puskesmas Induk 1
2 Rawat Inap 1
3 Polindes 6
4 Posyandu Balita 44
5 Poskesdes 1
6 Poskestren -
7 Posyandu Lansia 11
11

8 Rumah Sakit Pemerintah -


9 Rumah Sakit Swasta 1
10 Klinik Swasta 2
11 Apotek 5
12 Dokter Praktek Swasta 6
13 Bidan Praktek Swasta 11
14 Dokter Gigi Praktek Swasta 5
Sumber data: Data Puskesmas Gitik tahun 2019

3.1.2.2 DATA PERAN MASYARAKAT


Jumlah data kader pelayanan kesehatan yang berada di
Kecamatan Gitik dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.4 Data Sarana Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan di wilayah
Puskesmas Gitik
No KADER JUMLAH
1 Kader posyandu 35
2 Kader lansia 35
3 Kader jiwa 35
4 Kader pospindu 9
5 Kader kesling 44
6 Kader TBC 5
JUMLAH 164
Sumber data: Data Puskesmas Gitik tahun 2019

3.1.2.3 DATA PENDUDUK DAN SASARAN


a. Data Pembagian Administrasi Pemerintahan
12

Tabel 2.5 Data Pembagian Administrasi Pemerintahan di Puskesmas


Gitik

No Desa Dusun RW RT

1 Rogojampi 7 29 84

2 Pengantigan 4 13 41

3 Lemahbangdewo 4 9 22

4 Kedaleman 5 12 29

5 Karangbendo 5 18 51

6 Gitik 4 8 18
Sumber Data : Data Dispenduk Banyuwangi tahun 2019

b. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Puskesmas Gitik tahun 2019 mencapai
34.552 jiwa yang tertuang dalam tabel berikut:
Tabel 2.6 Data Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin di wilayah
Puskesmas Gitik
No DESA JUMLAH KK PRIA WANITA JUMLAH
1 Rogojampi 3.512 5.441 5.614 11.055
2 Pengatigan 1.964 3.030 3.148 6.178
3 Lemahbangdewo 949 1.455 1.528 2.983
13

4 Kedaleman 1.482 2.357 2.310 4.667


5 Karangbendo 2191 3.361 3.534 6.895
6 Gitik 881 1.329 1.445 2.774
JUMLAH 10.979 16.973 17.579 34.552
Sumber Data :Data Sasaran program tahun 2019

c. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur


Tabel 2.7 Data Jumlah Penduduk Perempuan berdasarkan Umur di wilayah
Puskesmas Gitik
NO DESA 0 th 0-1 th 1-4 th 5-6th 18-59 >60 th
th
1 Kedaleman 30 60 125 66 1352 366
2 Lemahbang 20 40 82 43 895 242
Dewo
3 Rogojampi 71 145 304 161 3287 889
4 Karang Bendo 45 92 193 102 2070 559
5 Gitik 19 38 79 41 846 228
6 Pengatigan 41 81 171 90 1844 498
JUMLAH 226 456 954 503 10294 2782
Sumber Data : Data Dispenduk Kabupaten Banyuwangi tahun 2019

Table 2.8 Data Jumlah Penduduk Laki-laki berdasarkan Umur di wilayah


Puskesmas Gitik
NO DESA 0 th 0-1 th 1-4 th 5-6th 18-59 >60 th
th
1 Kedalema 33 65 134 69 1369 350
n
2 Lemahban 20 41 83 43 846 216
g Dewo
3 Rogojampi 74 150 310 163 3160 807
14

4 Karang 45 93 192 101 1951 498


Bendo
5 Gitik 18 37 76 40 772 197
6 Pengatiga 42 83 173 91 1759 449
n
JUMLAH 232 469 968 507 9857 2517
Sumber Data : Data Dispenduk Kabupaten Banyuwangi tahun 2019

3.1.2.4 DATA SEKOLAH


Tabel 2.9 Data Sarana Pendidikan di wilayah Puskesmas Gitik
NO SARANA PENDIDIKAN JUMLAH
1 TK / PAUD 17 4
2 SD/MI 18 3
3 SMP/MTS 7 3
4 SMA/MA/SMK 3/1 2
5 Perguruan Tinggi - -
6 SDLB 1
Sumber Data : Data Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi tahun
2019

3.1.2.5 DATA KESEHATAN LINGKUNGAN DI WILAYAH KERJA


Tabel 2.10 Data Sarana Tempat-Tempat Umum (TTU) di Wilayah Puskesmas
Gitik
No Sarana Tempat – Tempat Umum Jumlah
(TTU)
1 Restoran 2
2 Tempat Wisata / Kolam Renang 2 /2
3 Pondok Pesantren (Ponpes) 1
4 Pasar 2
5 Hotel 1
15

No Sarana Tempat – Tempat Umum Jumlah


(TTU)
6 Terminal 1
7 Perkantoran 19
8 Tempat Ibadah meliputi :
a. Masjid 41
b. Gereja 4
c. Wihara 1
d. Klenteng 1
Sumber Data : Data Dispenduk Banyuwangi tahun 2019
16

3.2 DATA KHUSUS


3.2.1.1 STATUS KESEHATAN
a. DATA KEMATIAN
Kejadian Kematian dalam suatu kelompok populasi
dapat mencerminkan kondisi kesehatan masyarakat dan
keberhasilan pelayanan kesehatan serta berbagai program
pembangunan kesehatan.Salah satu indikator keberhasilan
kesehatan di bidang kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak
balita dapat dilihat dari besarnya angka kematian ibu, bayi dan
balita indikator angka kematian bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran
hidup, angka Kematian Balita (AKBAL) per 1.000 kelahiran
hidup dan angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran
hidup. Samapai dengan tahun 2018 UPTD Puskesmas Gitik
masih berkomitmen untuk menerapkan program inovasi
unggulan dibidang kesehatan Ibu dan Anak Yaitu DEPIA (Desa
Peduli Ibu dan Anak) yang diyakini mampu menjadi salah satu
upaya percepatan pencapaian target SDgs, melalui inovasi
Promosi kesehatan, peningkatan akses layanan dan mutu
pelayanan kesehatan menjadi strategi untuk mewujutkan tujuan
program.Selain dari pada itu diharapkan program ini dapat
menjadi tolak ukur dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak
yang nantinya berdampak pada peningkatan kesejahteraan
keluarga.
1. Angka Kematian Bayi
Infant Mortality Rate Atau angka kematian bayi (AKB)
adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum usia 11
Bulan yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada
tahun yang sama. Angka Kematian Bayi merupakan Aspek
Penting dalam menilai keberhasilan Pembangunan
17

Kesehatan. Berdasarkan Data Hasil Kompilasi Pencatatan


pelaporan yang didapatkan UPTD Puskesmas Gitik Khusus
dari LB3 KIA terdapat kematian bayi sebanyak 3 orang
karena BBLR pada tahun 2018.
Tren Penurunan dan kenaikan angka kematian bayi
(AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) tergambar dalam grafik
berikut ini terhitung dalam 3 tahun terakhir :

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa


tahun 2016 ke tahun 2018 terjadi penurunan angka
kematian bayi (AKB) dan pada tahun 2016 sampai tahun
2018 terjadi penurunan angka kematian Ibu (AKI). Walaupun
jumlah riil kematian bayi menurun dibanding tahun 2016,
BBLR masih menjadi penyebab utama kematian bayi
tercatat 3 bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram
meninggal di tahun 2018.
18

2. Angka Kematian Balita


Angka kematian Balita (AKB) peluang meninggal pada
fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 th. Berdasarkan
data hasil kompilasi data yang didapatkan khusus dari LB 3
KIA selama tahun 2018 tidak terdapat Kematian Balita yang
dilaporkan.

3. Angka Kematian Ibu


Dalam dalam pencapaian Sustainable Development
Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,
sebuah komitmen global lanjutan dari MDGs yang juga tetap
menyoroti akses kesehatan universal dan KIBBLA.
Sebagaimana layanan dalam Jampersal3 , komponen
KIBBLA dalam JKN juga menjamin layanan antenatal
(kehamilan), persalinan, nifas, keluarga berencana (KB),
nutrisi, dan imunisasi dasar.Kabupaten Banyuwangi telah
melakukan berbagai upaya terkait pencapaian SDGs dengan
berbagai program inovatif dan berbagai kebijakan yang
tujuannya tidak lain untuk menurunkan angka kesakitan ibu
dan angka kematian ibu yang disebabkan oleh berbagai
macam, Komplikasi yang di timbulkan masa kehamilan,
persalinan dan nifas
b. DATA KESAKITAN
JUMLAH KASUS
BARU & LAMA
NO KODE PENYAKIT
L P

1 A16 TB Paru , BTA ( - ) 246 284


2 J06 Infeksi akut lain pada saluran 1361 1292
19

JUMLAH KASUS
BARU & LAMA
NO KODE PENYAKIT
L P

pernafasan bagian atas


3 HIV dan Inspeksi Menular Seksual
Diare & gastroenteritis yang
4 A09 244 213
kurang jelas batasannya
5 A30 Kusta 9 1
6 A33 Tetanus Neonaturum - -
7 B05 Campak 4 4
8 A91 DBD 1 1
9 B16 Hepatitis B - -
10 B50 Malaria - -
11 B74 Filariasis - -
Sumber data : SP2TP Puskesmas Gitik Tahun 2018

POLA SEPULUH PENYAKIT TERBANYAK TAHUN 2018


JUMLAH KASUS
BARU & LAMA
NO KODE PENYAKIT
L P

Infeksi akut lain pada saluran


1 J06 1361 1292
pernafasan bagian atas
2 I10 Penyakit darah tinggi primer 334 534
3 L23 Penyakit kulit alergi 398 441
4 K29 Gastritis 284 515
5 R51 Nyeri kepala 249 441
6 A16 TB Paru , BTA ( - ) 246 284
7 R50 Demam yang Tidak Diketahui 257 240
20

JUMLAH KASUS
BARU & LAMA
NO KODE PENYAKIT
L P

Sebabnya
Diare & gastroenteritis yang
8 A09 244 213
kurang jelas batasannya
9 M06 Rematik Arthritis Lain 181 285
10 A01 Demam Typhoid dan Paratypoid 116 158
Sumber data : SP2TP Puskesmas Gitik Tahun 2018
BAB IV
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

4.1 Identifikasi Masalah Kesehatan


Identifikasi masalah di loket pendaftaran yaitu:
a. Proses pendaftaran yang terlalu lama, dikarenakan adanya pasien
lama yang tidak membawa kartu berobat (kartu kuning) dan kartu JKN.
b. Proses pendaftaran yang terlalu lama, dikarenakan adanya pasien
baru yang tidak membawa kartu identitas diri (KK/KTP) atau kartu
JKN.
c. Ruang penyimpanan rekam medis yang kurang memadai, sehingga
berkas rekam medis berceceran di lantai.
4.2 Penentuan Prioritas Masalah
1. Penentuan Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah diatas, ditentukan urutan
prioritas masalah dengan menggunakan metode USG Urgency,
Seriousness, Grouth sebagai berikut :
Masalah U S G TOTAL Urutan
1. Proses 4 4 3 11 1
pendaftaran yang
terlalu lama,
dikarenakan
adanya pasien
lama yang tidak
membawa kartu
berobat (kartu
kuning) dan kartu
JKN.

20
21

2. Proses 4 3 3 10 2
pendaftaran yang
terlalu lama,
dikarenakan
adanya pasien
baru yang tidak
membawa kartu
identitas diri
(KK/KTP) atau
kartu JKN.

3. Ruang 4 3 2 9 3
penyimpanan
rekam medis yang
kurang memadai,
sehingga berkas
rekam medis
berceceran di
lantai.

Ket.
5 = Sangat Besar
4 = Besar
3 = Sedang
2 = Kecil
1 = Sangat Kecil
22

4.3 MENCARI PENYEBAB MASALAH


Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap masalah
tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat analisis diagram tulang ikan (fish bone analiz)
23
24

4.4 Pemecahan Masalah


Setelah masalah prioritas terpilih maka tahap selanjutnya perlu
dicari alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan alat analisis
sebagai berikut :

NO PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
1. Proses Kurangnya Memberikan Memberikan penyuluhan
pendaftaran kesadaran penjelasan tentang alur pendaftaran
yang terlalu dari pasien mengenai alur dan
lama,
pendaftaran di Adaya pendaftaran
dikarenakan
setiap pasien yang secara online
adanya pasien
lama yang tidak datang
membawa kartu
berobat (kartu
kuning) dan
kartu JKN.
2. Proses Kurangnya Mengingatkan ke Memberikan penyuluhan
pendaftaran kesadaran pasien agar selalu tentang alur pendaftaran
yang terlalu dari pasien membawa kartu
lama,
identitas diri atau
dikarenakan
adanya pasien kartu JKN saat
baru yang tidak pasien sedang
membawa kartu berkunjung
identitas diri
(KK/KTP) atau
kartu JKN.
3. Ruang Kurang adanya Memberikan Penambahan ruang
penyimpanan keseimbangan tambahan ruang penyimpanan rekam
rekam medis antara ruang untuk penyimpanan medis
yang kurang rekam medis dokumen rekam
memadai,
dengan jumlah medis
sehingga
berkas rekam kunjungan
medis pasien
berceceran di
lantai.

4.5 Metode Pemecahan Masalah


1. Memberikan penyuluhan dan menjelaskan kepada pasien tentang
alur pendaftran
2. Memberikan penyuluhan dan mengingatkan kepada pasien agar
setiap berkunjung untuk membawa kartu identitas diri dan kartu JKN
3. Menambahkan ruang penyimpanan rekam medis, agar berkas rekam
medis tidak tercecer di lantai.
BAB V
RENCANA KEGIATAN

5.1 Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

N Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuhan Sumberdaya Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
o Kesehatan Sasaran Jawab Kerja Pelaksanaan Anggaran Kinerja Pembiayaan
Tenaga Sarana/Alat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

UKM

1 Upaya Belanja Ketersediaan Petugas 100 % Petugas Petugas 1. Tinta April s/d 3.500.600 Tercapai JKN
kegiatan ATK alat tulis loket loket loket stempel desember 90% dari
pelayanan terpenuhi 2. Tinta 2021 jumlah
loket printer pembelian
pendaftaran 3. Amplom
putih
4. Buku tulis
5. Buku folio
6. Ballpoint
7. Kertas HVS
70 gram
8. Tip X
9. Staples
10. Isi staples
11. Klip plastic
uk 7x10cm
12. Stanilo

25
13. Odner
14. Kertas
ternal

2 Upaya Belanja Untuk pasien 100 % Petugas Petugas 1. Fomulir RM Juli 2021 33.700.000 Tercapai JKN
kegiatan cetak mempermuda loket loket 2. Map RM 100 %
pelayanan h identifikasi 3. Amplop
loket putih
pendaftaran 4. Kartu index
3 Upaya Belanja Mempermuda pasien 100% Petugas Petugas 1. Leaflate Mei 2021 2.000.000 Tercapai JKN
kegiatan pengadaan h loket loket 2. Microfon 100%
pelayanan penyampaian
loket informasi
pendaftaran
4 Upaya Belanja Ketersediaan Petugas 100% Petugas Petugas 1. Box file Januari 2021 8.200.000 Tercapai JKN
kegiatan modal rakbesi dan loket loket loket 2. Rak besi 100%
pelayanan pengadaan box file
loket terpenuhi
pendaftaran
5 Upaya Belanja alat Ketersediaan Ruangan 100% Petugas Petugas 1. Sapu Mei 2021 700.000 Tercapai JKN
kegiatan kebersihan alat loket loket loket 2. Kemuceng 100%
pelayanan kebersihan 3. Lap pel
loket dan bahan 4. Kanebo
pendaftaran pembersh 5. Pembersih
terpenuhi kaca
6. Pembersih
lantai
7. tissu
6 Upaya Pemelihara Untuk Petugas 100% Petugas Petugas 1. AC Juli 2021 2.000.000 Tercapai JKN
kegiatan an AC kenyamanan loket loket servis 100%
pelayanan

26
loket
pendaftaran
7 Upaya Penambah Ketersediaan Petugas 100% Petugas Petugas 1. Ruangan
kegiatan an ruang tempat RM loket loket banguna RM
pelayanan RM terpenuhi n
loket
pendaftaran

27
BAB VI
PENUTUP

Berdasrakan uraian RUK Pendaftaran diatas maka dapat disimpulkan


bahwa ada beberapa permaslahan yang terjadi diantaranya :
1. Kurangnya perhatian pasien tentang tata cara alur pendaftaran
2. Kurangnya ruang penyimpanan rekam medis
Saran yang dapat disampaikan yaitu dengan memberikan penyuluhan
tentang tata cara alur pendaftaran, menyediakan leaflate tentang alur
pendaftaran dan penambahkan ruang penyimpanan rekam medis
Demikian yang dapat disampaikan dalam penyusunan RUK tahun
2021 dengan satu harapan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan / pelayanan
dapat berhasil guna dan berdaya guna.

Rogojampi, 23 januari 2020


Penanggung jawab koordinator program
UPTD Puskesmas Gitik

Drg.Ai nurul hidayah


NIP. 19780717 200604 2 015

28

Anda mungkin juga menyukai