Anda di halaman 1dari 15

Nama Dosen : Fadjriah Ohorella S.ST.,M.

Keb

Mata Kuliah : Manajemen Kepemimpinan Dalam Pelayanan Kebidanan

ANALISIS SWOT
PELAYANAN KESEHATAN DI IGD OBGYN UPT RSUD
LA PATARAI BARRU

Oleh :

ANDI SARWINDAH
NIM : A1A122021

UNIVERSITAS MEGA RESKY


PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
MAKASSAR
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Manajemen
Kepemimpinan Dalam Pelayanan Kebidanan dengan Analisis SWOT.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak hambatan itu bisa teratasi. Karena
itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga mendapat balasan yang setimpal dari
Allah SWT.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua.

Barru, 11 Agustus 2022


Penulis

Andi Sarwindah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………...…………………………………………… 2


DAFTAR ISI ...........................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.................................................................................4
B. TUJUAN .....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. VISI .............................................................................................................6
B. MISI.............................................................................................................6
C. MOTTO........................................................................................................7
D. ANALISIS SWOT PELAYANAN KESEHATAN DI IGD OBGYN
RSUD LA PATARAI BARRU ...................................................................7
E. STRATEGI ...............................................................................................12
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN .........................................................................................13
B. SARAN .....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan sebagai bagian integral pembangunan
nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang termasuk di dalamnya para
wanita agar terwujud kesehatan optimal. Efektivitas suatu pengobatan,
selain dipengaruhi oleh kualitas pelayanan kesehatan, sikap,
keterampilan ,kepedulian, keaktifan, dan partisipasi petugas dalam
memberikan penyuluhan kesehatan juga dipengaruhi oleh lingkungan, sikap,
pola piker pasien dan keluarganya. (Pelayanan Peristi, 2019).
Pelayanan kesehatan di rumah sakit masih banyak ditemui
kelemahan sehingga muncul berbagai keluhan pasien yang disampaikan
melalui berbagai media. Menurut Millani et al (2019) keluhan merupakan
perasaan tidak puas oleh konsumen terhadap suatu layanan. Keluhan pasien
adalah informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
layanan di rumah sakit (Choulk, 2019). Jadi, keluhan pasien adalah perasaan
tidak puas pasien terhadap suatu layanan rumah sakit, dimana pasien
mendapatkan pelayanan rumah sakit yang kurang baik.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu oraganisasi untuk memelihara
dan meningkatnya kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun
masyarakat (Azrul anwar, 1996).
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar
masyarakat yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah
sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28
H ayat (1) “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan” dan Pasal 34 ayat (3) “Negara

4
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak”.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats)
telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia Kesehatan. Namun
demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat
bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di
lingkungan rumah sakit. Proses penggunaan manajemen analisis SWOT
menghendaki adanya suatu survei internal tentang Strengths (kekuatan) dan
Weaknesses (klemahan) program, serta survei eksternal atas Opportunities
(ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan).
B. Tujuan
Menganalisis faktor kunci sukses terhadap pelayanan kesehatan IGD
Obgyn UPT RSUD La Patarai Barru dengan melakukan analisis SWOT
terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman bagi pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan oleh SDM / tenaga kesehatan di IGD Obgyn
UPT RSUD La Patarai Barru.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. VISI
Visi UPT Rumah Sakit Umum Daerah La Patarai Barru
dapat dirumuskan sebagai berikut “Menjadi Rumah Sakit yang
Mandiri, Modern dan Profesional di Tahun 2021. “Makna Visi
tersebut adalah:
a) Menjadi Modern : Bahwa UPT Rumah Sakit Umum Daerah La
Patarai Barru dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai
dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
b) Mandiri : Bahwa UPT Rumah Sakit Umum Daerah La Patarai
Barru mampu melaksanakan pelayanan kesehatan yang
berkualitas sesuai dengan standar pelayanan kesehatan.
c) Pelayanan Kesehatan Profesional : Bahwa seluruh aktivitas
dalam penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan harus sesuai
standar pendidikan dan spesialisasi yang berlandaskan hukum
dan keagamaan.

B. MISI

Untuk menunjukkan visi tersebut maka UPT Rumah Sakit


Umum Daerah La Patarai Barru menetapkan misi sebagai
berikut:

a. Mewujudkan system pelayanan kesehatan yang bermutu dan


berkualitas.
b. Mewujudkan pelayanan kesehatan atas dasar paradigm sehat
berdasarkan standar pelayanan prima dan profesionalisme.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui pengembangan
Sumber Daya Manusia.

6
d. Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana
Rumah Sakit sesuia dengan Perkembangan Teknologi
Kedokteran.
e. Meningkatkan kesejahteraan, Profesionalisme dan
kemandirian pegawai Rumah Sakit.

C. MOTTO
Motto UPT Rumah Sakit Umum Daerah La Patarai Barru
sebagai berikut: “Kesehatan dan Kepuasan anda adalah tujuan
kami (Your Health And Satisfaction is Our Goal”

D. ANALISIS SWOT PELAYANAN KESEHATAN IGD


OBGYN UPT RSUD LA PATARAI BARRU
Analisis SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert

Humprey pada dasawarsa 1960-1970an. Analisa ini merupakan sebuah

akronim dari huruf awalnya yaitu Strenghts (kekuatan), Weaknesses

(kelemahan), Opportunity (kesempatan) dan Threat (Ancaman).

SWOT merupakan metode analisis perencanaan strategi (strategic


planning) guna mengetahui peta faktor-faktor lingkungan eksternal dan
internal suatu perusahaan atau unit bisnis sehingga menghasilkan
kesimpulan yang berguna untuk memberi masukan terhadap pengambilan
keputusan strategi dan memberi masukan prioritas strategi terhadap apa
yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu oleh pengambil keputusan.
Analisa SWOT ini juga merupakan analisa kondisi internal maupun

eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar

untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi

penilaian terhadap faktor kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weakness).

7
Sementara analisis eksternal meliputi penilaian terhadap faktor peluang

(Opportunity) dan tantangan (Threaths).

1. Strengths (Kekuatan) .

adalah segala hal yang dibutuhkan pada kondisi yang sifatnya internal

agar supaya kegiatan-kegiatan organisasi berjalan maksimal.

2. Weakness (Kelemahan)

adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau

sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh

organisasi. Kelemahan ini terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah

kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan ini tidak

mendapat solusi yang tepat karena tidak adanya kekuatan yang maksimal

yang sudah ada.

3. Opportunity (kesempatan)

Adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan

kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.

Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal

mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon

masyarakat atau isu yang sedang diangkat.

4. Threats (ancaman)

Adalah faktor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi

berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program.

Ancaman ini merupakan hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan

8
banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out of stream

(melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih

banyak layu sebelum berkembang.

Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yg

paling dasar, yg berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan

dari 4 sisi yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah

arahan/rekomendasi utk mempertahankan kekuatan dan menambah

keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan

menghindari ancaman. Jika digunakan dgn benar, analisis SWOT akan

membantu kita untuk melihat sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat

selama ini.

1. Identifikasi Faktor Internal


Berdasarkan kondisi diruang IGD Obgyn UPT RSUD La Patarai
Barru maka kekuatan dan kelemahan faktor internal adalah sebagai
berikut:

9
Tabel 1.1. Kekuatan Dan Kelemahan Faktor Internal Pelayanan
kesehatan IGD Obgyn UPT RSUD La Patarai Barru

No. KEKUATAN / STRENGTH No. KELEMAHAN / WEAKNESS


1. UPT RSUD La Patarai Barru 1. Beberapa pelayanan masih ada
merupakan satu-satunya rumah sakit yang dilaksanakan dibawah
di Kabupaten Barru standar yang ada karena belum
sesuai dengan SOP Pelayanan
2. UPT RSUD La Patarai Barru sangat
serta masih ada beberapa SOP
strategis karna berada dikota Barru
yang belum dikuasai oleh bidan

3. UPT RSUD La Patarai Barru 2. Sistem pelayanan rumah sakit


merupakan rumah sakit rujukan dari
masih belum berjalan dengan
12 UPT Puskesmas yang ada di
baik seperti yang diharapkan
Kabupaten Barru.
3. SDM yang ada belum mengikuti
4. UPT RSUD La Patarai Barru
pelatihan PONEK
khususnya pelayanan kebidanan
4.
sudah bekerja sama dengan Tidak ada dokter umum yang
BPJS/mitra BPJS ditempatkan di IGD Obgyn
sebagai penanggung jawab.
5. Merupakan PONEK 24 jam
5. Pada hari – hari tertentu petugas
6.
Sudah mempunyai SOP dalam
medis misalnya dokter obgyn
pemberian pelayanan kesehatan
atau dokter anastesi tidak

7. ditempat sehingga membuat


Memiliki SDM dengan pendidikan
kurangnya kualitas pelayanan.
S2, DIV dan DIII Kebidanan yang
berpengalaman.. 6.
Masih membutuhkan sarana dan
prasarana lainnya untuk
8. Tersedianya tenaga Medis yaitu 2
menunjang pelayanan dan hal ini
orang dr. obgyn dan 20 orang bidan
seperti alat USG khusus untuk

10
ASN dan Honorer
IGD Obgyn
9.
Melayani pasien dengan kepesertaan
7. Pemeliharaan sarana dan
BPJS dan pasien umum.
prasarana masih belum optimal
10.
Melayani pasien dengan ramah dan seperti yang diharapkan.
memberikan pelayanan yang
berkualitas

11.
Cukup memiliki sarana dan
prasarana yang memadai.

2. Identifikasi Faktor Eksternal


Berdasarkan kondisi diruang IGD Obgyn UPT RSUD La Patarai
Barru maka peluang dan ancaman faktor eksternal adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Peluang Dan Ancaman Faktor Eksternal Pelayanan
kesehatan IGD Obgyn UPT RSUD La Patarai Barru

No. PELUANG / OPPORTUNITY No. ANCAMAN / THREATS

1. UPT RSUD La Patarai Barru 1. Meningkatnya keinginan


merupakan satu-satunya rumah masyarakat untuk pelayanan
sakit di Kabupaten Barru dan yang cepat dan puas.
merupakan rumah sakit rujukan
Masyarakat semakin kritis
dari 12 UPT Puskesmas yang 2.
terhadap perubahan pelayanan
ada di Kabupaten Barru
yang ada, yang menginginkan
UPT RSUD La Patarai Barru adanya pembenahan setiap
2.
sangat strategis karna lokasi

11
mudah dicapai waktu.

3.
SDM akan terpenuhi dilihat dari Tuntutan masyarakat terhadap
3.
respon pemerintah daerah yang pelayanan bidan dan kualitas
baik dengan memberikan tugas pelayanan yang lebih baik
belajar kepada bidan yang
4. Adanya izin untuk tenaga dokter
bertugas di IGD Obgyn untuk
4. yang praktik 3 tempat kerja
mengikuti pendidikan
praktik sekaligus.
4. Masyarakat bersedia diberi 5.
Adanya standar kelengkapan
pelayanan kesehatan dimana
untuk memenuhi syarat
adanya persepsi bahwa berobat
akreditasi rumah sakit.
dengan dokter spesialis lebih 6.
baik
Bertambahnya klinik baru yang
berada di kota membuat
Persaingan makin ketat

E. STRATEGI
Menjaga pelayanan yang optimal dengan :

1. Meningkatkan mutu pelayanan di IGD Obgyn

2. Meningkatkan produktifitas

3. Mengefesiensikan sumber daya manusia

4. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

5. Peningkatan kompetensi bidan dengan mengikuti pelatihan

6. Meningkatkan kemampuan memberikan pelayanan yang bermutu pada

masyarakat

12
7. Melakukan evaluasi untuk mengetahui kualitas pelayanan

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan suatu jaminan

dalam bentuk layanan yang memiliki tingkat mutu yang dapat

dipertanggungjawabkan. Untuk meningkatkan pengelolaan pelayanan

kesehatan diperlukan komitmen yang penuh kesungguhan.

Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan

mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-

kekuatan (Strenghts) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses). Suatu

organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-

ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.

B. SARAN
Saat ini kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat diharapkan
oleh masyarakat. Sehingga, tuntutan mendapatkan pelayanan kesehatan
yang optimal oleh masyarakat sangat tinggi. Dengan tingkat kebutuhan akan
layanan kesehatan yang tinggi, merupakan potensi yang besar untuk banyak
di buka rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah maupun swasta yang
dapat melayani fasilitas kesehatan.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan memberikan pelayanan
yang bermutu pada masyarakat, berbagai upaya dilakukan pemerintah
maupun pihak swasta. Semakin menjamurnya Rumah Sakit dan klinik
kesehatan di berbagai daerah membuat rumah sakit dan klinik kesehatan
berada dalam persaingan yang ketat. Dalam situasi seperti ini, agar tetap

13
bisa bertahan dan terus bersaing Rumah Sakit harus memiliki strategi dalam
bersaing.
Suatu pelayanan kesehatan harus memiliki kualitas pelayanan yang
baik, dimana nantinya akan mempengaruhi kepuasan pasien yang dapat
menciptakan loyalitas pelanggan yang nantinya akan memberikan hasil
berupa peningkatan jumlah pasien.
Evaluasi diperlukan untuk mengetahui perkembangan Rumah Sakit
dari waktu ke waktu dan mengetahui seberapa baik pelayanan yang sudah
diberikan kepada pasien. Dengan mengetahui kelemahan tersebut melalui
evaluasi yang dilakukan, maka UPT RSUD La Patarai Barru tentunya masih
memiliki peluang untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerjanya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ali, H. 2018. Modul Manajemen Strategic, UMB Jakarta


Pemerintah Daerah Barru, RSUD Barru, 2019, Pedoman Informasi Pasien Dan
Keluarga di RSUD Barru.
Pemerintah Daerah Barru, RSUD Barru, 2019. Survey Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) RSUD Barru.
Pemerintah Daerah Barru, RSUD Barru, 2019, Pelayanan Peristi Standar 5.

15

Anda mungkin juga menyukai