OLEH :
DOSEN :
OKTAVIANIS, S. ST, M. Biomed
2020
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan salah satu organisasi publik yang bertugas melayani
kesehatan masyarakat yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum.
Keberadaan kebijakan desentralisasi pelayanan kesehatan dan tuntutan akan mutu
pelayanan kesehatan seperti puskesmas untuk memikirkan mengenai perubahan
sistem manajemennya. Perubahan linkungan dan kebijakan dapat memaksa
adanya perubahan paradigma manajemen yang akhirnya akan membawa
perubahan pada sistem manajemennya (Mardi Nugroho, 2013).
Analisis SWOT (Strenght-Weaknesses-Opprtunities-Threats) atau di
Indonesia menjadi analisis KEKEPAN (Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-
Ancaman) sudah sangat umum dikenal dan mudah untuk dilakukan.proses
manajemen strategis adalah sebuah proses delapan langkah yang mencakup
perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan evaluasi. Analisis adalah
suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu
kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa
yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan
dan organisasi internal maupun eksternal. Dengan menggunakan analisis SWOT,
akan dapat mengetahui keberhasilan dan hambatan program di pusesmas (Mustika
Arum, 2015).
Mutu pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep manajemen berfokus
konsumen yang inovatif dan partisipatif yang mempengaruhi setiap individu
dalam organisasi dan mutu dapat bertahan memlalui transformasi budaya (Al-
Assaf, 2009).
Pelayanan kesehatan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai
komponen yang saling terkait, saling ketergantungan, dan saling mempengaruhi
antara satu dengan yang lainnya. Mutu pelayanan di puskesmas adalah produk
akhir dari interaksi dan ketergantungan yang rumit antara berbagai komponen atau
aspek peayanan (Bustami, 2011).
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang semakin
meningkat dan mendesak perlu mendpatkan perhatian yang serius bagi semua
kalangan yang berkompeten khususnya Dikas Kesehatan dan Puskesmas. Salah
satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan di puskesmas adalah kepuasan
pasien.kepuasan didefinisikan sebagai penilaian pasca konsumsi, bahwa suatu
produk yang dipilih dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen, sehingga
mempengaruhi proses pengambilan keputusan untuk pembelian ualang produk
yang sama. Prosuk puskesmas adalah jasa pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan serta berkembangnya kesadaran yang bermutu masih
jauh dari harapan masyarakat, maka UU Kesehatan nomor 39 tahun 2009
menekankan pentingnya upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan khususnya
ditingkat puskesmas.
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama
menyediakan berbagai pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Keberadaan
puskesmas di setiap wilayah kerja dalam rangka mendukung pencapaian derajat
kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya melalui upaya kesehatan
masyarakat. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 mengatur bahwa
upaya kesehatan masyarakat dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat melalui upaya pencegahan dan menanggulangan
berbagai permasalahan kesehatan berbasis keluarga, kelompok dan masyarakat.
Selain itu, komponen pelayanan kesehatan juga diatur di dalam peraturan ini.
Pelayanan kesehatan yang disediakan oleh puskesmas kepada masyarakat meliputi
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan dan pelaporan. Seluruh komponen
pelayanan kesehatan dasar di puskesmas ini selanjutnya diatur dalam suatu sistem
(KemenKes RI, 2014).
Berbagai teori tentang mutu pelayanan di bidang kesehatan menjelaskan
bahwa berbagai faktor yang berhubungan dengan tinggi rendahnya mutu
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan dasar. Beberapa
faktor tersebut diantaranya adalah penyedia pelayanan kesehatan, faktor
organisasi dan kepemimpinan, dan faktor lingkungan (internal dan eksternal).
Dari sisi kepemimpinan, kualitas pelayanan kesehatan dapat didukung oleh
dukungan pemimpin, perencanaan yang baik, pendidikan dan pelatihan serta
manajemen yang efektif tentang sumber daya, tenaga kesehatan dan proses
(Mosadeghrad, 2014).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu SWOT ?
2. Apa saja manfaat dari analisis SWOT ?
3. Apa saja unsur-unsur SWOT ?
4. Kapan waktu penggunaan SWOT yang tepat ?
5. Bagaimana anslisis SWOT puskesmas ?
6. Apa upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas ?
7. Bagaimana peran pemimpin puskesmas sebagai manajer kesehatan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu SWOT.
2. Untuk mengetahui manfaat dari analisis SWOT.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur SWOT.
4. Untuk mengetahui waktu penggunaan SWOT yang tepat.
5. Untuk mengetahui analisis SWOT puskesmas.
6. Untuk mengetahui upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan
puskesmas.
7. Untuk mengetahui peran pemimpin puskesmas sebagai manajer
kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian SWOT
Analisi SWOT adalah metode perencaanaan strategis yang dihunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT.
Yang dimaksud kekuatan adalah kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi Puskesmas, sehingga Puskesmas memiliki keunggulan kompetitif di
pasaran. Hal ini disebabkan karena Puskesmas memiliki sumber daya,
keterampilan, produk, jasa andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat
dari pesaing dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan dan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. Kelemahan adalah keterbatasan atau
kekurangan dalam hal sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang menjadi
penghalang serius bagi penampilan kinerja Puskesmas. Adapun peluang adalah
sebagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi Puskesmas. Sedangkan
ancaman merupakan kebalikan dari peluang, dengan demikian ancaman adalah
faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan Puskesmas.
Analisis SWOT dapat merupakan alat yang ampuh dalam melakukan
analisis strategik. Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan untuk
memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang serta
berperan untuk meminimalisasi kelemahan organisasi dan menekan dampak
ancaman yang timbul dan harus dihadapi. Analisa SWOT adalah sebuah
bentukanalisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor
masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa
analisaSWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan
dihadapioleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu
memberikan jalan keluar bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Analisis terhadap peluang dan ancaman merupakan analisis terhadap faktor-faktor
yang berasal dari pihak luar perusahaan. Analisis kekuatan dan kelemahan
merupakan analisis terhadap faktor-faktor intern perusahaan. Hasil analisis ekstern
ini digabungkan dengan hasil analisis intern untuk penentuan misi, visi dan tujuan
organisasi.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan
(strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman
(threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.
A. Kesimpulan
Analisis SWOT dapat merupakan alat yang ampuh dalam melakukan
analisis strategik. Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan untuk
memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang serta
berperan untuk meminimalisasi kelemahan organisasi dan menekan dampak
ancaman yang timbul dan harus dihadapi. Analisa SWOT adalah sebuah
bentukanalisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan
(strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman
(threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.
Langkah-langkah untuk meningkatkan mutu pelayanan yaitu: pertama,
menumbuhkan kepemimpinan yang efektif, kepemimpinan merupakan penggerak
utama perbaikan layanan. Kedua, membangun informasi layanan yang efektif
akan mengakomodasikan keinginan dan harapan konsumen. Ketiga, merumuskan
strategi layanan untuk memberikan layanan dengan kualitas yang sebaik mungkin
kepada konsumen. Keempat, implementasi strategi layanan dapat
diimplementasikan dengan efektif.
Adanya program pelayanan kesehatan adalah semata-maa untuk
memberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan. Sangat
diharapkan dalam penentuan suatu kebijakan, seorang pemimpin selalu
mendahulukan kepentingan bersama sebagai sasaran utama yang akan dicapai,
tanpa ada pihak yang merasa diuntungkan atau dirugikan. Semuanya harus
bersifat merata. Keterlibatan berbagai pihak dalam proses penentuan kebijakan
akan sangat berpengaruh dalam hal pecapaian dan hasil dari kebijakan tersebut.
Kepala puskesmas Marore selalu meminta masukan dan saran terkait kebijakan
yang akan beliau ambil.
B. Saran
Baik analisis SWOT dan peran dari dari kepala puskesmas sangat penting
dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas. Untuk itu mari
lakukan semua kegiatan yang ada dengan maksimal agar tujuan yang ingin dicapai
puskesmas bisa terwujud.
DAFTAR PUSTAKA