Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS LOKASI UMKM DENGAN METODE SWOT

DOSEN PENGAMPU

PUTU ANANDA DEVI NUGRAHA, S.IP., M.E.

PENYUSUN KELOMPOK 2

1. GEDE ADITYA TANTRA : 2317041095

2. DANUARTA SITOHANG : 2317041074

3. GRACIA BABY DEBORA SIMARMATA : 2317041180

4. KETUT DESI YANTINI : 2317041068

PROGAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2024
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Astungkara puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang

Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karuniaNya kepada penulis sehingga pembuatan makalah “Analisis Lokasi UMKM Dengan
Metode SWOT” ini dalam penyusunannya dapat diselesaikan dengan baik, lancar, dan tepat
waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen
Operasi.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Putu Ananda Devi Nugraha,
S.IP., M.E. sebagai dosen pengampu kuliah Manajemen Operasi dan kepada semua pihak
yang terlibat dalam pembuatan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis juga berharap dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak baik penulis pribadi dan pembaca sehingga makalah ini dapat menjadi bahan
acuan dalam pembelajaran serta menambah wawasan dan pengetahuan mengenai analisis
lokasi UMKM dengan metode SWOT.

Dengan semua kemampuan yang optimal penulis menyelesaikan pembuatan


makalah ini. Namun penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta kritik dari setiap pihak
yang bersifat membangun. Akhir kata, penulis juga mohon maaf apabila ada salah kata baik
dalam penulisan maupun bahasa yang kurang sesuai.

Singaraja, 19 April 2024

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi


salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat Bantu pembuatan keputusan dalam
pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan kejuruan. Proses penggunaan
manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang strengths
(kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal atas opportunities
(ancaman) dan threats (peluang/kesempatan). Pengujian eksternal dan internal yang
terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan
kurikulum lembaga pendidikan.

Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga
pendidikan. Selama dekade terakhir abad ke duapuluh, lembaga-lembaga ekonomi,
masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan pada
perubahan-perubahan baru. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi
dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan
dampak yang signifikan terhadap permintaan atas program baru. Para administrator atau
pengelola sekolah kejuruan harus berperan sebagai penggagas atau inovator dalam
merancang masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif
harus dikembangkan untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan
tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khusunya pada abad 21
dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian
mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri tetapi juga lingkungan
eksternalnya (Brodhead, 1991).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu analisis SWOT?


2. Apa tujuan dari analisis SWOT?
3. Bagaimana cara menganalisis lokasi suatu UMKM dengan metode SWOT?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari analisis SWOT


2. Untuk mengetahui tujuan dari analisis SWOT
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menganalisis lokasi UMKM dengan metode
SWOT

1.4 Manfaat

Manfaat yang didapat adalah wawasan yang lebih mendalam tentang pasar lokal dan
industri tertentu yang nantinya bisa membantu mempersiapkan diri untuk karir di
bidang terkait. Selain itu, juga dapat membantu dalam memahami secara mendalam
bagaimana bisnis tersebut beroperasi, termasuk model bisnis, pasar target, produk atau
layanan yang ditawarkan, serta strategi pemasaran yang digunakan.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis SWOT

SWOT adalah akronim dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),


Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). Analisis SWOT adalah sebuah cara,
alat dan metode sistematik untuk mengidentifikasi faktor-faktor dan menggambarkan
situasi yang sedang atau mugkin akan dihadapi oleh organisasi atau perusahaan yang
digunakan sebagai perencanaan strategis dalam memaksimalkan faktor dari dalam
(internal), yaitu kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities) serta secara
bersamaan dapat meminimalkan faktor dari luar (eksternal), yaitu kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats).

Analisis SWOT merupakan bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor
masukan, kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Analisa ini
secara logis dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan sehingga dapat
digunakan sebagai alat efektif untuk menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi
perusahaan, sebagai proses pengambilan keputusan untuk menentukan strategi.

Analisis SWOT terdiri atas empat komponen dasar, yaitu: 1) Strengths (S) adalah
situasi atau kondisi kekuatan organisasi atau program pada saat ini, 2) weaknesses (W)
adalah situasi atau kondisi kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini, 3)
opportunities (O) adalah situasi atau kondisi peluang yang berasal dari luar organisasi,
dan 4) threats (T) adalah situasi ancaman bagi organisasi yang datang dari luar
organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi pada masa depan.

Berikut definisi dan pengertian analisis SWOT dari beberapa sumber buku:

1. Menurut Rangkuti (2013), analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan


strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strength), kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) yang terjadi dalam
proyek atau di sebuah usaha bisnis, atau mengevaluasi lini-lini produk sendiri
maupun pesaing.
2. Menurut Robinson dan Pearce (1997), analisis SWOT adalah cara sistematik untuk
mengidentifikasi faktor-faktor dan strategi yang menggambarkan kecocokan
paling baik di antara mereka. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu
strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang meminimalkan
kelemahan dan ancaman.
3. Menurut Rachmat (2014), analisis SWOT adalah alat analisis yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau mungkin akan dihadapi oleh
organisasi. Analisis ini didasarkan agar dapat memaksimalkan kekuatan (strengths)
dan peluang (opportunities), yang secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
4. Menurut Ferrel dan Harline (2005), analisis SWOT adalah cara atau metode untuk
mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok
persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal
(peluang dan ancaman).
5. Menurut Kotler (2009), analisis SWOT adalah evaluasi terhadap keseluruhan
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis ini didasarkan pada asumsi
bahwa suatu strategi yang efektif akan meminimalkan kelemahan dan ancaman.

Menurut Siagian (1995), analisis SWOT terdiri dari empat aspek utama, yaitu:

a. Strengths (kekuatan)

Kekuatan (strength) adalah sumber daya keterampilan atau keunggulan


keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani oleh
perusahaan atau organisasi. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan
keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan dapat terkandung
dalam sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli
dengan pemasok, dan faktor-faktor lain. Faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh
suatu perusahaan merupakan kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi
yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha di pasaran.
Sumber keterampilan dan produk andalan merupakan faktor pendukung yang
membuatnya lebih kuat daripada pesaing, serta mampu memuaskan kebutuhan
pasar yang sudah direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang
bersangkutan.

b. Weaknesses (kelemahan)

Kelemahan (weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,


keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif
perusahaan atau organisasi. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas
manajemen, keterampilan pemasaran, citra merek dapat merupakan sumber
kelemahan. Dalam praktik, berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan
tersebut bisa terlihat dari sarana dan prasarana yang dimiliki, kemampuan
manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan
tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminati oleh para pengguna atau
calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.

c. Opportunity (peluang)

Peluang (opportunity) adalah situasi penting yang menguntungkan dalam


lingkungan perusahaan atau organisasi. Kecenderungan-kecenderungan penting
merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi segmen pasar yang tadinya
terabaikan, perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi,
serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat memberikan
peluang bagi perusahaan atau organisasi. Faktor peluang adalah berbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.

d. Threaths (ancaman)

Ancaman (threath) adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam


lingkungan perusahaan atau organisasi. Ancaman merupakan pengganggu utama
bagi posisi sekarang yang diinginkan organisasi. Masuknya pesaing baru,
lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli
atau pemasok penting, perubahan teknologi serta peraturan baru atau yang direvisi
dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan. Ancaman merupakan
kebalikan pengertian peluang, dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman
adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis,
jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun masa depan.

2.2 Tujuan Analisis SWOT

Menurut Fahmi (2014), penerapan SWOT pada perusahaan bertujuan untuk


memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan
penempatan analisis SWOT dapat dijadikan sebagai perbandingan pikir dari berbagai
sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman.
Tujuan lain diperlakukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang
ditawarkan pasti akan mengalami pasang surut atau yang lebih dikenal dengan istilah
daur hidup produk (life cycle product).

Adapun manfaat atau kegunaan analisis SWOT adalah sebagai berikut:

1. Mampu memberikan gambaran suatu organisasi dari empat sudut dimensi, yaitu
strengths, weaknesses, opportunities, dan threats. Sehingga pengambil keputusan
dapat melihat dari empat dimensi ini secara lebih komprehensif.
2. Dapat dijadikan sebagai rujukan pembuatan rencana keputusan jangka panjang.
3. Mampu memberikan pemahaman kepada para stakeholders yang berkeinginan
menaruh simpati bahkan bergabung dengan perusahaan dalam suatu ikatan kerja
sama yang saling menguntungkan.
4. Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam melihat progress report dari setiap
keputusan yang telah dibuat selama ini.

2.3 Menganalisis Lokasi UMKM Warung Ibu Tantri

Deskripsi Usaha

Warung Ibu Tantri adalah sebuah usaha mikro di Kota Denpasar, Bali yang berfokus
pada menyediakan makanan atau jajanan tradisional khas bali yang cocok untuk
kebutuhan sehari-hari dengan penekanan pada kesehatan dan gaya hidup sehat. Warung
ini menawarkan beragam makanan dan minuman mulai dari bahan makanan organik,
makanan sehat, minuman segar, jajanan tradisional seperti loloh semsem, pie susu, dan
masih banyak lagi. Dengan layanan yang ramah dan atmosfer yang nyaman, warung
ibu tantri berkomitmen untuk menjadi warung jajanan tradisional utama bagi individu
yang peduli dengan kesehatan dan lingkungan di sekitar kota denpasar.

Analisi SWOT

Analisis SWOT adalah metode yang populer digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) dari
sebuah bisnis. Dalam konteks UMKM, analisis SWOT sangat penting untuk membantu
memahami posisi bisnis di tengah persaingan yang semakin ketat.

Nah, untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana analisis SWOT
diterapkan dalam UMKM, berikut hasil kerja kelompok kami dengan menganalisis
SWOT berdasarkan observasi terhadap satu UMKM bernama “Warung Ibu Tantri”:

1. Kekuatan (Strengths)
Mari kita mulai dengan memperhatikan kekuatan yang dimiliki oleh Warung Ibu
Tantri. Kekuatan adalah faktor-faktor positif yang membedakan bisnismu dari
pesaing.

Salah satu kekuatan Warung Ibu Tantri adalah letak strategisnya yang berada di
pusat kota, sehingga mudah dijangkau oleh konsumen. Selain itu, Warung Ibu Tantri
juga telah membangun reputasi yang baik dalam menjaga kualitas makanan dan
melayani pelanggan dengan ramah.

Kekuatan lainnya adalah variasi menu yang ditawarkan oleh Warung Ibu Tantri.
Mereka menyajikan beragam hidangan tradisional dengan harga terjangkau,
menggugah selera masyarakat lokal, serta menarik minat wisatawan yang ingin
merasakan cita rasa lokal.

2. Kelemahan (Weaknesses)
Tidak ada bisnis yang sempurna, begitu juga dengan Warung Ibu Tantri. Kelemahan
adalah faktor-faktor negatif yang perlu diatasi agar bisnis dapat berkembang.

Salah satu kelemahan Warung Ibu Tantri adalah keterbatasan sumber daya manusia.
Karena bisnis ini masih UMKM, mereka hanya memiliki sedikit karyawan. Hal ini
menyebabkan Warung Ibu Tantri terkadang mengalami kesulitan dalam melayani
pelanggan saat ada peningkatan jumlah pengunjung apalagi Warung Ibu Tantri ini
lokasinya di Kota.

Selain itu, Warung Ibu Tantri juga terbatas dalam hal pemasaran dan promosi.
Mereka belum melibatkan media sosial atau teknik pemasaran modern lainnya
untuk menjangkau pelanggan potensial yang lebih luas. Ini menjadi kelemahan yang
perlu diperhatikan untuk meningkatkan popularitas dan daya saing Warung Ibu
Tantri.

3. Peluang (Opportunities)
Sekarang, mari kita lihat peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Warung
Ibu Tantri. Peluang adalah situasi atau tren eksternal yang dapat memberikan
manfaat bagi bisnismu.

Salah satu peluang yang tersedia untuk Warung Ibu Tantri adalah meningkatnya
minat masyarakat lokal dan turis terhadap kuliner lokal. Dengan menawarkan
hidangan tradisional dengan cita rasa autentik, Warung Ibu Tantri dapat menarik
lebih banyak pelanggan dan meningkatkan omset penjualan.
Peluang lainnya adalah kerjasama dengan pihak lain. Misalnya, Warung Ibu Tantri
dapat bekerja sama dengan pabrik tempat produksi makanan untuk mengembangkan
teknik produksi, meningkatkan efisiensi, serta menciptakan produk-produk baru
yang dapat menarik minat pasar yang lebih luas apalagi lokasi Warung Ibu Tantri
yang berpusat di Kota.
4. Ancaman (Threats)
Tidak hanya peluang, Warung Ibu Tantri juga perlu memperhatikan ancaman-
ancaman yang mungkin dihadapi dalam menjalankan bisnis. Salah satu ancaman
yang dihadapi Warung Ibu Tantri adalah persaingan yang semakin ketat. Di pusat
kota, banyak bisnis serupa yang juga menawarkan hidangan tradisional dengan
kualitas yang tidak kalah baik. Oleh karena itu, Warung Ibu Tantri perlu terus
meningkatkan kualitas dan terus berinovasi agar dapat bersaing dengan bisnis
sejenis.
Ancaman lainnya adalah perubahan kebiasaan konsumen. Dalam era digitalisasi,
konsumen cenderung lebih memilih memesan makanan secara online atau melalui
aplikasi pengiriman makanan. Warung Ibu Tantri perlu mempertimbangkan untuk
menjalin kerjasama dengan platform online atau mendirikan situs web resmi untuk
menjawab kebutuhan konsumen yang semakin beragam.
KESIMPULAN

Analisis lokasi UMKM menggunakan metode SWOT memberikan gambaran yang


komprehensif tentang faktor-faktor kunci yang memengaruhi kinerja bisnis di suatu lokasi.
Kekuatan dalam menggunakan metode ini adalah dengan Menyoroti aspek positif dari
lokasi yang mendukung pertumbuhan dan keberhasilan bisnis, seperti aksesibilitas yang
baik, keberadaan pasar yang ramai, atau infrastruktur yang mendukung. Ini adalah faktor-
faktor yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat posisi bisnis dan keunggulan
kompetitif.

Tidak hanya kekuatan saja yang terdapat pada penggunaan analisis SWOT ini. Kelemahan
dalam menggunakan metode ini juga ada dan dapat terlihat dengan Mengidentifikasi
tantangan dan kendala yang mungkin dihadapi di lokasi, seperti keterbatasan infrastruktur,
persaingan yang kuat, atau keterbatasan sumber daya internal. Memahami kelemahan ini
membantu UMKM untuk mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan atau ditangani
untuk meningkatkan kinerja bisnis

Dengan memahami elemen-elemen ini, UMKM dapat membuat keputusan yang lebih baik
tentang strategi bisnis mereka di lokasi tertentu. Analisis SWOT membantu mereka untuk
memaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada, sambil mengatasi kelemahan dan
mengurangi risiko ancaman yang mungkin dihadapi. Ini merupakan alat yang efektif untuk
merencanakan langkah-langkah aksi yang sesuai dengan kondisi lingkungan bisnis mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Irham, F. (2014). Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Siagian, S. P. (2007). Manajemen Strategi, Jakarta, PT. Bumi aksara

Rangkuti, F. (2013). SWOT–Balanced Scorecard. Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, F. (2014). Analisis SWOT: teknik membedah kasus bisnis cara perhitungan bobot
rating dan OCAI.

Rachmat. 2014. Manajemen Strategik. Bandung: Pustaka Setia

Bobot, Rating dan OCAI. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai