Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN


MELALUI S.W.O.T
PRODUK WIRAUSAHA TAHU

DISUSUN OLEH :

 NOVA WIDIYAWATI

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN


XI-OTP1
SMK SANTANA 2 CIBATU
JL.SILIWANGI
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang senantiasa melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Analisis Faktor Keberhasilan dan
Kegagalan melalui S.W.O.T ini pada tanggal 7 Desember 2019.

Kegiatan analisis ini merupakan salah satu tugas dibidang mata pelajaran Produk Kreatif
dan Kewirausahaan (PKK) yang bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor keberhasilan dan
kegagalan berwirausaha dari narasumber. Kami meminta Bapak Asep selaku Narasumber dan
pemilik usaha Pabrik Tahu.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya


kepada semua pihak yang telah membantu dalam membuat makalah Analisis Faktor
Keberhasilan dan Kegagalan dalam Berwirausaha.

Satu harapan yang kami inginkan, semoga karya tulis makalah ini dapat berguna bagi
yang membaca dan kami juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan
dalam Makalah Analisis Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha ini.

Garut, 7 Desember 2019


DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG
 RUMUSAN MASALAH
 TUJUAN PENULISAN

BAB 2 PEMBAHASAN

 PENGERTIAN ANALISIS SWOT


 RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
 FAKTOR-FAKTOR ANALISIS SWOT
 FAKTOR LINGKUNGAN DALAM ANALISIS SWOT
 METODE SURVEY
 LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN ANALISIS SWOT

BAB 3 SAMPEL

 SEJARAH PEMILIK DAN BERDIRINYA USAHA


 MODAL DAN KEUNTUNGAN
 PEMASARAN PRODUK
 SASARAN PRODUK
 JENIS USAHA DAN PRODUK

BAB 4 ANALISIS FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN MELALUI S.W.O.T

 STENGHT
 WEAKNESS
 OPPORTUNITY
 THREATH

BAB 5 PENUTUP

 KESIMPULAN
 SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi
salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat Bantu pembuatan keputusan dalam
pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan kejuruan.
Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu survei
internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei
eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan). Pengujian
eksternal dan internal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan
dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga
pendidikan. Selama dekade terakhir abad ke duapuluh, lembaga-lembaga ekonomi,
masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan pada
perubahan-perubahan baru. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi
dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan
dampak yang signifikan terhadap permintaan atas program baru.
Para administrator atau pengelola sekolah kejuruan harus berperan sebagai penggagas
atau inovator dalam merancang masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-
strategi baru yang inovatif harus dikembangkan untuk memastikan bahwa lembaga
pendidikan akan melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
mendatang khusunya pada abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain
dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan itu
sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya (Brodhead, 1991).
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk mencapai suatu kesuksesan tidak begitu mudah tetapi tentunya melalui proses
yang optimal, seperti halnya di dalam mengelola tas pada suatu bisnis, faktor yang
mempengaruhi analisis SWOT, di antaranya faktor internal dan faktor eksternal. Dari
beberapa faktor tersebut, kami sangat tertarik untuk mengetahui tentang Analisis SWOT.
Masalah tersebut cukup menarik untuk di teliti, dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki
kami. Sesuai dengan tugas yang diberikan, maka kami akan membatasi pada pokok
masalah, yaitu “Analisis SWOT dalam memanajemen usaha tas”.
C. TUJUAN PENULISAN
Maksud dan tujuan penulisan makalah Analisis SWOT dalam Manajemen usaha tas ini
sebagai berikut :
1.         Untuk mengetahui Proses Perencanaan Strategi Mutu.
2.         Untuk mengetahui lebih dalam masalah lingkungan eksternal dan internal
3.         Untuk mengetahiu sejauh mana ancaman yang dihadapi oleh suatu usaha tas baik
ancaman dari dalam itu sendiri maupun dari luar lembaga
4.         Untuk mengetahui secara detail tentang Analisis SWOT.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ANALISIS SWOT


Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor
itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan
threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek
dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal
yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar
matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu
mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana
cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada
Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data
dari perusahaan-perusahaan Fortune 500. Demikian seperti yang SerbaSeru.Com kutip
dari laman Wikipedia Indonesia.
B. RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
Lingkungan organisasi bisnis selalu berubah dari tahun ke tahun. Yang dimaksud
dengan lingkungan adalah alam fisik, tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia dengan
kebudayaannya. Di antara jenis lingkungan yang paling pesat berkembang adalah
manusia dengan kebudayaannya. Perkembangan jenis lingkungan inilah terutama yang
memberi tantangan bagi para manajer lembaga bisnis dalam mengubah struktur
organisasi. Perubahan lingkungan bisnis yang menonjol ialah :
1)      perubahan ilmu dan teknologi dunia,
2)      perkembangan kehidupan dan cara hidup masyarakat,
3)      penyempurnaan pelaksanaan pemasaran
4)      peningkatan kualitas barang / jasa
5)      pembinaan generasi penerus agar mampu meneruskan pembangunan.
Sedangkan lingkungan eksternal adalah lebih pada analisa intern lembaga dalam
rangka menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap unit
kerja.Ada dua faktor yang membuat analisa lingkungan menjadi suatu analisa penting
dalam pengembangan sebuah lembaga terutama lembaga bisnis. Yang pertama
organisasi atau lembaga tidak berdiri sendiri tetapi berinteraksi dengan bagian-bagian
dari lingkungannya dan lingkungan itu sendiri selalu berubah setiap saat dan yang kedua
pengaruh lingkungan yang sangat rumit dan komplek dapat mempengaruhi kinerja
banyak bagian yang berbeda dari sebuah lembaga.
Dalam melakukan analisa eksternal, perusahaan menggali dan mengidentifikasikan
semua opportunity (peluang) yang berkembang dan menjadi trend pada saat itu serta
treath (ancaman) dari para pesaing. Sedangkan analisa internal lebih menfokuskan pada
identifikasi strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) dari perusahaan. Telaah
lingkungan internal (PLI) adalah mencermati (scanning) kekuatan dan kelemahan di
lingkungan internal organisasi sendiri yang dapat dikelola manajemen meliputi antara
lain:
a. Struktur organisasi termasuk susunan dan penempatan personelnya.
b. Sistem organisasi dalam mencapai efektifitas organisasi termasuk efektivitas
komunikasi internal.
c. Sumber daya manusia, Sumber daya alam, tenaga terampil dalam tingkat
pemberdayaan sumber daya, termasuk komposisi dan kualitas sumber daya manusianya.
d. Biaya operasional berikut sumber dananya.
e. Faktor-faktor lain yang menggambarkan dukungan terhadap proses kinerja/misi
organisasi yang sudah ada, maupun yang secara potensial dapat muncul di lingkungan
internal organisasi seperti teknologi yang telah digunakan sampai saat ini.
C. FAKTOR-FAKTOR ANALISIS SWOT
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
§  Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
§  Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan
faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
§  Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang
yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi
lingkungan sekitar.
§  Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini
dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan
ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara
faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar Opportunity dan
threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi
yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan
ancaman yang paling kecil.
Selain pemilihan alternatif analisis SWOT juga bisa digunakan untuk melakukan
perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan Opportunity)
dan kelemahan kita (Weakness dan Threat), maka kita melakukan strategi untuk
melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan
Strength dan Opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi Weakness
dan Threat.

D. FAKTOR LINGKUNGAN DALAM ANALISIS SWOT


Walaupun terdapat beberapa metode penentuan faktor SWOT, secara umum terdapat
keseragaman bahwa penentuan tersebut akan tergantung dari faktor lingkungan yang
berada di luar institusi. Faktor lingkungan eksternal mendapatkan prioritas lebih dalam
penentuan strategi karena pada umumnya faktor-faktor ini berada di luar kendali
institusi (exogen) sementara faktor internal merupakan faktor-faktor yang lebih bisa
dikendalikan.
Faktor-faktor yang menjadi kekuatan-kelemahan peluang dan ancaman :
Ø  Kekuatan dan Kelemahan. Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam
institusi yang bisa digunakan untuk menggerakkan institusi ke depan. Suatu kekuatan /
strenghth (distinctive competence) hanya akan menjadi competitive advantage bagi
suatu institusi apabila kekuatan tersebut terkait dengan lingkungan sekitarnya, misalnya
apakah kekuatan itu dibutuhkan atau bisa mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Jika
pada instutusi lain juga terdapat kekuatan yang dan institusi tersebut memiliki core
competence yang sama, maka kekuatan harus diukur dari bagaimana kekuatan relatif
suatu institusi dibandingkan dengan institusi yang lain. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak semua kekuatan yang dimiliki institusi harus dipaksa untuk dikembangkan
karena adakalanya kekuatan itu tidak terlalu penting jika dilihat dari lingkungan yang
lebih luas. Hal-hal yang menjadi opposite dari kekuatan adalah kelemahan. Sehingga
sama dengan kekuatan, tidak semua kelemahan dari institusi harus dipaksa untuk
diperbaiki terutama untuk hal-hal yang tidak berpengaruh pada lingkungan sekitar.
Ø   Peluang dan Ancaman. Peluang adalah faktor yang di dapatkan dengan
membandingkan analisa internal yang dilakukan di suatu institusi (strenghth dan
weakness) dengan analisa internal dari kompetitor lain. Sebagaimana kekuatan peluang
juga harus diranking berdasarkan success probbility, sehingga tidak semua peluang
harus dicapai dalam target dan strategi institusi. Peluang dapatdikatagorikan dalam tiga
tingkatan :
·         Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluangpencapaiannya
juga kecil.
·          Moderate : jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namunpeluang
pencapaian kecil atau sebaliknya.
·         Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluangtercapaianya
besar.
Ø  Ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat trend perkembangan
(persaingan) dan tidak bisa dihindari. Ancaman juga bisa dilihat dari tingkat keparahan
pengaruhnya (serousness) dan kemungkinan terjadinya (probability of occurance).
Sehingga dapat dikatagorikan :
·         Ancaman utama (major threats), adalah ancaman yang kemungkinanterjadinya
tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini,diperlukan beberapa
contingency planning yang harus dilakukan institusiuntuk mengantisipasi.
·         Ancaman tidak utama (minor threats), adalah ancaman yang dampaknyakecil
dan kemungkinan terjadinya kecil.
·         Ancaman moderate, berupa kombinasi tingkat keparahan yang tingginamun
kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya.
Sehingga dari kacamata analisa lingkungan eksternal dapat dijelaskan bahwa :
-         Suatu institusi dikatakan memiliki keunggulan jika memiliki majoropportunity
yang besar dan major threats yang kecil.
-         Suatu institusi dikatakan spekulatif jika memiliki high opportunity dan threats
pada saat yang sama.
-        Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan threat.
-        Suatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low opportinity dan highthreats.
Tujuan penetapan visi antara lain adalah :
(1)    mencerminkan apa yang akan dicapai
(2)    memberikan arah dan fokus strategi yang jelas
(3)    menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategik
(4)    memiliki orientasi terhadap masa depan.
Meskipun sifatnya adalah impian, visi harus memenuhi kriteria di antaranya adalah :
a)       Dapat dibayangkan oleh seluruh anggota organisasi
b)      Mengandung nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi
c)       Memungkinkan untuk dicapai
d)      Terfokus pada efisiensi, efektivitas dan ekonomis
e)       Berwawasan jangka panjang tetapi tidak mengabaikan perkembangan zaman
f)       Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh anggota organisasi.
Dari visi akan dituangkan cara yang digunakan institusi dalam mencapai visi. Cara
konseptual, cara tersebut akan tertuang dalam misi dan secara aplikatif akan terlihat
dalam strategi.
E. METODE SURVEY
Untuk mendapatkan informasi dari berbagai narasumber melalui analisis SWOT diatas
digunakan metode survey dengan frame sample pihak-pihak (stakeholders) yang bisa
memberikan penilaian aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja suatu
institusi atau lembaga. Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Melakukan focus group discussion (FGD) untuk mendapatkan gambaran awal dari
peta permasalahan yang ada di institusi. FGD harus dilakukan komprehensif artinya
melibatkan seluruh stakeholders sehingga peta yang terbentuk telah mewakili seluruh
kepentingan stakeholders. Karna sifatnya yang bersumber dari informasi kualitatif
pemilihan responden yang kredible sangat mempengaruhi hasil akhir dari analisa SWOT
sehingga hendaknya harus dilakukan dengan beberapa kualifikasi.
2. Pembuatan kuesioner SWOT, berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan dalam
FGD. Secara umum kuesioner ini memiliki katagerosasi penilaian sebagai berikut.
- Penilaian faktor internal dan eksternal. Disini responden memberikan
preferensi opini terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dari institusi
pada saat ini dan perkiraan dimasa mendatang.
- Penilaian Urgensi. Disini responden diminta untuk menilai tingkat urgensi
faktor tersebut untuk ditangani. Penilaian ini berhubungan dengan skala
prioritas dalam menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan yang
tercermin melalui faktor-faktor yang dinilai yang dikategorikan sebagai
kekuatan atau kelemahan (dari analisa internal) dan peluang atau ancaman
(dari analisa eksternal).

3. Setelah kuesioner terisi dan terkumpul semua penilaian faktor dilakukan dengan
meranking bobot penilaian “Penilaian Responden” yang memiliki nilai maksimal 6
dan minimal 1. Faktor-faktor yang memiliki nilai diatas median (atau rata-rata dilihat
dari persebaran distribusi probabilitasnya) disebut dengan “Kekuatan” pada analisa
internal dan “Peluang” pada analisa eksternal. Sebaliknya, faktor-faktor yang memiliki
nilai penilaian dibawah median disebut dengan “Kelemahan” pada analisa internal dan
“Ancaman” pada analisa eksternal.
4. Membentuk suatu kuadran faktor pembangunan, yaitu suatu blok yang
menjelaskan posisi dari kombinasi faktor internal dan eksternal pembangunan, dengan
kombinasi : kekuatan-Peluang (S-O), Kekuatan-Ancaman (S-T), Kelemahan-Peluan (W-
O) dan Kelemahan-Amcaman (W-T). Sebelum menemtukan kuadran pembangunan,
harus dilihat terlebih dahulu uji konsistensi dari pengolahan kuesioner SWOT.
5. Membuat pola strategi pembangunan berdasarkan indeks penilaian kuadran.
Prioritas strategi pembangunan berdasarkan skenario ini ditetapkan dengan menjalankan
kombinasi kebijakan dengan indeks nilai paling kecil berurutan ke yang paling besar.
Dengan kata lain, daerah akan berusaha untuk mengatasi seluruh faktir yang paling lemah
yang dimiliki untuk kemudian beralih pada kombinasi strategi yang telah memiliki indeks
baik/tinggi. Dari contoh diatas strategi pembangunan yang dilakukan institusi akan
bergerak dari WT_ST_WO_SO.

F. LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN ANALISIS SWOT


LANGKAH 1 : Menyiapkan sesi SWOT
- SWOT kemungkinan akan menghabiskan waktu 50-60 menit.
- Peserta dibagi dalam kelompok dengan maksimum 6 orang perkelompok.
- Dengan menggunakan alat curah pendapat memilih pelayanan atau komponen
pelayanan yang akan dianalisa.
- Setiap kelompok membuat sebuah matriks SWOT sesuai dengan contoh.
- Siapkan kartu dan kerta flipchart untuk setiap kelompok.
- Tentukan seorang pencatat. Tugas pencatat adalah mengisi matriks SWOT
LANGKAH 2 : Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
- Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu semua kekuatan didalam
organisasi (internal). Kekuatan bisa berupa, tenaga terampil, gaji sarana. Setelah kartu
diisi tempelkan pada kertas flipchart.
- setelah selesai menyusun kekuatan internal, dengan menggunakan curah pendapat
daftarkan kelemahan didalam organisasi (internal) pada kartu lalu ditempelkan pada
flipchart.

LANGKAH 3: Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman


- dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan semua kesempatan diluar organisasi
(kesempatan eksteren) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan atau
atasi sebuah masalah. Ini bisa berupa latihan, tenaga baru, peraturan baru dan seterusnya.
- Dengan menggunakan curah perndapat, buatlah daftar anacaman diluar organisasi atau
ancaman eksteren yang dapat menghalangi pemecahan masalah.
LANGKAH 4: Melakukan Ranking Terhadap Kekuatan, Kelemahan, Ancaman
dan Peluang.
- Daftarkan dalam kolom masing-masing: Kekuatan, Kelemahan, ancaman dan peluang.
- Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu difikirkan adalah pentingnya
kesempatan/ancaman tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan ancaman dan
peluang.
LANGKAH 5 : Menganalisis Kekuatan dan Kelemahan
- Masukan kekuatan dan kelemahan masuk matriks SWOT
- Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan, kekuatan yang paling besar diatas,
yang kurang besar dibawah.
- Setelah kekuatan diisi disusul dengan kelemahan
-Masukan kesempatan dan ancaman didalam kolom
- Hubungkan kekuatan dan kelemahan dengan kesempatan dan ancaman
- Kombinasi dimana kekuatan bertemu dengan kesemptan adalah keadaan yang paling
positif. Keadaan ini harus dipelihara dengan baik supaya tetap ada.
- Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang palinh negatif dan harus
dihindari.
- Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan keluar untuk
mengurangi kelemahan atau ancaman.
BAB 3
SAMPEL

A. SEJARAH PEMILIK DAN BERDIRINYA USAHA


Nama Pemilik Usaha : Asep Sunaryat
Alamat : Kp.Parakantelu Rt.03 Rw.10
Usaha Bapak Asep ini telah berdiri sejak tahun 1995, Setelah lama merantau dikota
akhirnya Bapak Asep memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya dan
membuka usaha sendiri.
Dimulai dari motivasi untuk mengembangkan para pemuda-pemudi didesa yang
kebanyakan menganggur, maka dengan memanfaatkan keadaan rumahnya yang sering
kosong dan memanfaatkan teras rumahnya.
B. MODAL DAN KEUNTUNGAN
Menurut Bapak Asep, modal awal usahanya adalah dari hasil kerjanya di Pabrik
tempat sebelumnya bekerja.
Bahan-bahan pembuatan tahu dikirimkan oleh pabrik tahu yang telah bermitra dengan
Pak Asep dengan target 600 buah perhari harus siap packing setiap bulannya. Dari 100
buah, Pak edi mendapatkan keuntungan sebesar Rp.84.000,00 maka dalam 1 hari Pak
Asep terhitung Rp.50.600.000,00 dengan potongan-potongan untuk gaji karyawan.
C. PEMASARAN PRODUK
Produk dipasarkan kesetiap daerah yang berada dicibatu.
D. SASARAN PRODUK
Produk ini lebih ditujukan kepada ibu ibu dan bapak bapak yang berkeliling.
E. JENIS USAHA DAN PRODUK
Usaha Bapak Asep ini termasuk jenis usaha wirausaha yang bermotra dengan pabrik. Dan
menghasilkan produk tas Alto yang telah berhasi didistribusikan ke masyarakat luas
BAB 4
ANALISIS FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN
MELALUI S.W.O.T

1. STRENGHT (KEKUATAN)
Kualitas tahu bagus dan tidak memakai bahan bahan yang berbahaya,dan harga
terjangkau.
2. WEAKNESS (KELEMAHAN)
Banyak pesaing dalam bidang yang sama.
3. OPPORTUNITY (PELUANG)
Pabrik telah didirikan sejak lama sehingga terjamin kualitasnya dan pelanggan pun lebih
percaya.
4. TREAT (ANCAMAN/HAMBATAN)
Tersedianya berbagai makanan instan sehingga masyarakat kurang tertarik pada makanan
makanan tradisional.
BAB 5
PENUTUP

KESIMPULAN
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna merumuskan
strategi perusahaan, dimana alisis SWOT ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencana staregi harus menganalis
afaktor-faktor strategis perusahaan dalam kondisi saat ini.
Kegunaan analisis SWOT tidak terbatas pada organisasi yang mencari laba. Analisis SWOT
dapat digunakan dalam setiap situasi pengambilan keputusan ketika keadaan akhiir yang
diinginkan telah . ditetapkan. Contohnya antara lain : Organisasi nirlaba, unit pemerintah, dan
individu. Analisis SWOT juga dapat digunakan dalam perencanaan prakisis dan pencegahan
krisis manajemen.

SARAN
Dengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-tahap perumusan
tujuan dimula dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-nilai. Visi dan misi nilai-nilai tersebut
secara bersamaan dianalisis dengan mempertimbangkan faktor-fsktor lingkungan yang
mempengaruhi, baik lingkungan internal yaitu lingkungan eksternal.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang kajian
SWOT dalam membangun perusahaan agar lebih berkembang dan maju.

Anda mungkin juga menyukai