Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“ Analisis SWOT dalam kasus kewirausahaan ”

Dosen Pengampu : Ns. Ilfa Khairina,M.Kep.

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. DINDA ANATIA. K 1811311033

2. VANNY ANDIROZHSE. A 1711311003

3. UTHARI CHINTYA.D 1711311007

4. PUTRI RAHMADANI 1711311011

5. AMELIA JAMIRUS 1711311013

6. OLGA CITRA.N 1711311015

7. LILIAN MEUTIA 1711311027

8. LARA CLAUDYA 1711311029

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa , karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah kamiyang
berjudul “Analisis SWOT dalam kasus kewirausahaan”.

Pada makalah ini kami tampilkan hasil diskusi kami, kami juga mengambil
beberapa kesimpulan dari hasil diskusi yang kami lakukan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan laporan ini, diantaranya:

1. Yang terhormat Ibu selaku dosen mata kuliahKeperawatan Kewirausahaan


2. Pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam pelaksanaan maupun proses
penyelesaian makalah ini.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi
para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
pembelajaran. Namun, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan maupun pembahasan dalam makalah ini, sehingga belum begitu sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki kekurangan- kekurangan tersebut sehingga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Padang, Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………...

1.3 Tujuan……………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………..

2.1 Pengertian Analisa SWOT………………………………………………………….

2.2 Faktor-faktor Analisa SWOT ……………………………………………………...

2.3 Tujuan Analisa SWOT ………………………………………………….

2.4 Pendekatan Analisa SWOT ………………………………………………

2.4.1 Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT…………………………………

2.4.2 Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT…………………………………

2.5 Model-model Matriks dalam Analisa SWOT …………………………….

2.6 Penerapan Analisa SWOT dalam Perusahaan…………………………….

2.7 Analisa SWOT Terhadap Kasus Kewirausahaan…………………………

BAB III PENUTUP………………………………………………………………….


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….…
3.2 Saran………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Sering kita ketahui didalam suatu berwirausahaan pastilah ada membutuhkan suatu
rancangan yang dapat membantu kita alam melakukan berwirausaha banyak cara- cara
atau strategi bagi kita dalam berwirausaha salah satunya yaitu dengan analisis
menggunakan SWOT. SWOT adalah Analisis suatu kondisi internal maupun eksternal
dalam Organisasi atau Berwirausaha yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar
untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap
faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal
mencakupfaktor peluang (Opportunity) dan tantangan (ThreathS). Untuk mengetahui
lebih lanjut apa yang dimaksud tentang analisis SWOT akan dibahas dalam Makalah ini.
1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud Analisis SWOT?.

2. Apa Saja Faktor-faktor dari Analisis SWOT?.

3. Apa Tujuan dari Analisis SWOT?.

4. Bagaimana pendekatan dalam analisis SWOT ?

5. Bagaimana model-model dalam analisis SWOT ?

6. Bagaimana cara menerapakan Analisis SWOT dalam Berwirausha ?

7. Bagaimana Analisa SWOT terhadap kasus kewirausahaan ?

1. 3 Tujuan
 Mengetahui apa yang dimaksud analisis SWOT

 Mengetahui apa saja factor-faktor dari analisis SWOT

 Mengetahui tujuan- tujuan dari adanya analisis SWOT.

1
 Mengetahui macam-macam pendekatan dalam analisis SWOT

 Mengetahui model-model dalam analisis SWOT

 Memahami dan mengetahui cara menerapkan analisis SWOT. Mengetahui


model-model dalam analisis SWOT

 Memahami dan mengetahui Analisa SWOT terhadap kasus kewirausahaan ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisa SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu


organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor
kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal
mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (ThreathS).

Menurut Richard L.Daft Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup upaya-
upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan
kinerja perusahaan. Informasi eksternal mengeni peluang dan ancaman dapat diperoleh
dari banyak sumber, termasuk pelanggan, dokumen pemerintah, pemasok, kalangan
perbankan, rekan diperusahaan lain. Banyak perusahaan menggunakan jasa lembaga
pemindaian untuk memperoleh keliping surat kabar, riset di internet, dan analisis tren-
tren domestik dan global yang relevan.

Menurut Daniel Start dan Ingie Hovland instrument perencanaaan strategis yang
klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan
ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan
cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana
agar bisa dicapai.

Dari kesimpulan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
analisis SWOT ialah suatu proses strategi yang dalam menganalisanya dibutuhkan
faktor-faktor untuk merumuskan strategi perusahaa yakni kekuatan (Strenght),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threats) yang dilakukan
oleh seorang wirausahawan untuk pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan
perusahaan supaya dapat menjadi dasar atau sandaran untuk perusahaan yang lebih baik
kedepanya.

3
Adapun pengertian dari 4 faktor tersebut ialah

1. Strengths(kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
2. Weakness(kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itusendiri.
3. Opportunities(peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi
merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya
kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar
4. Threats(ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

2.2 Faktor -faktor Analisa SWOT

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Analisis SWOT maka kita perlu
memperhatikan fakto-faktor yang sudah dijelaskan diatas yang dalam hal ini dibagi
menjadi dua bagian yakni :

1. Faktor External
Ialah suatu faktor yang dalam penyajianya perlu adanya data sekunder,
data dan informasi yang diperoleh dari hasil survai atau pengamatan agar dapat
mempengerahui terbentuknya suatu (peluang dan ancaman) karena dalam hal ini
dapat menyangkut dengan kondisi- kondisi yang terjadi di suatu perusahaan untuk
membuat suatu keputusan perusahaan yang lebih baik

4
2. Faktor Internal
Ialah suatu faktor yang dalam penyajianya perlu adanya data perusahaan
dan data dan informasi yang dikumpulkan perusahaan agar dapat diketahui mana
yang menimbulkan terbentuknya (kekuatan dan kelemahan) yang mana dapat
mempengaruhi dalm membuat suatu keputusan

2.3 Tujuan Analisa SWOT

Dalam hal ini tujuan dari analisis SWOT dalam suatu perusahaan ialah Untuk
memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman
perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan penyusunan
objective dan strategi perusahaan dalam corporate planning. Dengan melakukan hal ini
kita dapat mengidentifikasi dimana/kapan sumberdaya baru,keterampilan atau mitra
baru akan dibutuhkan oleh perusahaan dan juga untuk mengetahui posisi perusahaan,
pijakan dalam mencapai suatu tujuan perusahaan.

2.4 Pendekatan Analisa SWOT


Pendekatan analisa SWOT ada dua macam:
2.4.1 Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan
delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan)
sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak
lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-
faktor internal dan eksternal.

5
Keterangan:

Sel A: Comparative Advantages


Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan
kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.
Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan upaya
mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk Comparative
Advantage Divestment/Investment Damage Control Mobilization memperlunak ancaman
dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.

Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi
seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia
sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak
cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang
yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu
(investasi).

Sel D: Damage Control

6
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena merupakan pertemuan
antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang
salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil
adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah
dari yang diperkirakan.
2.4.2 Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan
Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui
secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui
tiga tahap, yaitu:
1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total perkalian
skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung skor (a) masing-masing point
faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh
dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang
besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1
sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling
tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secarasaling
ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan
tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah
nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan
banyaknya jumlah point faktor).
2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan
T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara
perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.

7
8
Opportunity

Kuadran III Kuadran I


Weakness
Stre
ngth Kuadran IV Kuadran II

Threath

1. Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,


Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus
melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal.

2. Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi


tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun
menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi
akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada
strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera
memperbanyak ragam strategi taktisnya.

9
3. Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat


berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi,
artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab,
strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang
ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

4. Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan
besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi
internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi
disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal
agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya
membenahi diri.

10
2.5 Model-model Matriks dalam Analisa SWOT

Dalam analisis SWOT membandingkan antara faktor external


(peluang,ancaman) dan faktor internal (kekuatan, kelemahan). Menurut Rangkuty
Dalam bukunya (freddy Rangkuti : 153) Keberhasilan suatu strategi yang telah
ditetapkan sangat ditentukan oleh seberapa besar tingkat kesesuaian strategi dalam
perusahaa tersebut baik berhubungan dengan perubahan lingkungan, pesaing, serta
situasi organisasi faktor-faktor dalam merumuskan strategi dalam menganalisis
SWOT ada lima macam model pendekatan yang digunakan. Model pendekatan dalam
menganalisis SWOT tersebut adalah sebagai berikut:

1. Matriks SWOT
Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
dimilki perusahaan. Contoh

2. Matrik Boston Consulting Group


Matrik BCG diciptakan oleh Boston Consulting Group (BCG) pada tahun 1970an yang
mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah untuk mempertimbangkan peluang
pertumbuhan dengan perencanaan strategis jangka panjang dan untuk meninjau portofolio
produk berdasarkan karakteristik cash-flownya,serta untuk memutuskan apakah perlu
meneruskan investasi produk yang tidak menguntungkan. Matriks BCG juga dapat digunakan
untuk mengukur kinerja menajemen berdasarkan kinerja produk di pasaran.
Sumber:ranggamustofa

11
Contoh :

3. Matrik Internal Eksternal


Matriks ini dapat dikembangkan dari Model General Electric (GE-Model). Parameter
yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal
yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis
ditingkat korporat yang lebih detail.
4. Matrik Space
Tujuan dari Matriks Space adalah untuk mempertajam analisis agar perusahaan dapat
melihat posisi dan arah perkembangan dimasa akan datang. Matrik Space dapat
memperlihatkan dengan jelas kekuatan keuangan dan keuatan industry pada suatu
perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan tersebut secara financial relatif cukup
kuat untuk mendayagunakan keuntungan kompetitif secara optimal melalui tindakan agresif
dalam merebut pasar.
5. Matrik Grand Strategy
Matriks ini biasa digunakan untuk memecahkan masalah yang sering dihadapi
dalam penggunaan analisis SWOT yaitu untuk menentukan apakah perusahaan ingin
memanfaatkan posisi yang kuat atau mengatasin kendala yang ada dalam
perusahaan.

2.6 Penerapan Analisis SWOT dalam Perusahaan


Penerapan analisis SWOT dalam perusahaan sangat lah penting. Karena Kinerja
perusahaan itu dapat berhasil apabila dalam penyusunan kombinasi faktor internal dan
eksternal dilakukan dengan baik . Kedua faktor tersebut harus benar-benar

12
dipertimbangkan secara jelas dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari
lingkungan Internal Streghts dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities
dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor
eksternal Peluang ( opportunities) dan Ancaman (thearts) dengan faktor internal Kekuatan
(strengths) dan Kelemahan(weaknesses). Dalam penerapan analisis swot kita
membutuhkan suatu pendekatan agar dapat memabantu kita dalam menganalisis suatu
perusahaan berikut langkah-langkah penerapan analisis SWOT

LANGKAH – LANGKAH PENERAPAN ANALISIS SWOT

Langkah 1: Menyiapkan sesi SWOT


• SWOT kemungkinan akan menghabiskan waktu 50 - 60 menit.
• Peserta dibagi dalam kelompok dengan maksimum 6 orang per kelompok.
• Dengan menggunakan alat curah pendapat memilih pelayanan atau komponen
pelayanan yang akan dianalisa.
• Setiap kelompok membuat sebuah matriks SWOT sesuai dengan contoh.
• Siapkan kartu dan kertas flipchart untuk setiap kelompok.
• Tentukan seorang Pencatat. Tugas Pencatat adalah mengisi matriks SWOT.

Langkah 2: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan


• Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu semua kekuatan di dalam
organisasi (internal). Kekuatan bisa berupa, tenaga trampil, gaji, sarana. Setelah kartu diisi
tempelkan pada kertas flipchart.
• Setelah selesai menyusun kekuatan internal, dengan menggunakan curah pendapat,
daftarkan kelemahan di dalam organisasi (internal) pada kartu lalu ditempelkan pada
flipchart .

Langkah 3: Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman


• Dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan semua kesempatan di luar organisasi
(kesempatan ekstern) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan atau atasi
sebuah masalah. Ini bisa berupa latihan, tenaga baru, peraturan baru dan seterusnya.
• Dengan menggunakan curah pendapat, buatlah daftar ancaman di luar organisasi
(ancaman ekstern) yang dapat menghalangi pemecahan masalah.

13
Langkah 4: Melakukan ranking terhadap kekuatan, kelemahan, ancamandan peluang
• Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang.
• Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah pentingnya kesempatan /
ancaman dan berapa besar kemungkinan kesempatan / ancaman tersebut memang akan
ada. Begitu juga dengan ancaman dan peluang.

Langkah 5: Menganalisis kekuatan dan kelemahan


• Masukan kekuatan dan kelemahan masuk matriks SWOT.
• Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan, kekuatan yang paling besar di atas,
yang kurang besar di bawah.
• Setelah kekuatan diisi, disusul dengan kelemahan.
• Masukan kesempatan dan ancaman di dalam kolom.
• Hubungkan kekuatan dan kelemahan dengan kesempatan dan ancaman.
• Kombinasi di mana kekuatan bertemu dengan kesempatan adalah keadaan yang paling
positif. Keadaan ini harus dipelihara dengan baik supaya tetap ada.
• Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang paling negatif dan harus
dihindari.
• Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan keluar untuk
mengurangi kelemahan atau ancaman.
Ketika sudah semua maka kita akan mengetahui seberapa besar kekuatan,
kelemahan,peluang dan ancaman bagi perusahaan yang kita kelolah.

2.7 Analisis Swot Terhadap Kasus Kewirausahaan (Toko Pojok Madura)

a. Latar Belakang

Toko Pojok-Muzammil Syamsuri merupakan salah satu distributor sarung


yang berada di Pamekasan, berdiri sejak tahun 1965. Pada awal membuka usaha,
Toko Pojok merupakan toko kecil sederhana yang skala usahanya sama dengan toko
sarung lainnya.

Seiring dengan perkembangan jaman dan perubahan tahun, Toko Pojok


menjadi distributor yang menyediakan segala jenis sarung dengan harga bervariatif,
bahkan Toko Pojok telah memiliki sarung dengan tanda merek dagang atas nama

14
sendiri. Selain itu banyak bermunculan juga usaha sejenis yang skala usahanya
hampir sama dengan Toko Pojok sekarang.

H Muzammil Syamsuri menjalankan bisnis keluarga dengan ayahnya sejak


tahun 1965. Beliau memulai bisnisnya dengan beberapa bagian dari barang.
Awalnya ada dua item yaitu sarung dan mukena. Sarung adalah busana pria muslim
berupa kain panjang dengan pola warna yang indah dan terbuat dari katun atau
sutra, digunakan ketika seorang muslim ingin berdoa dan ia harus menutup bagian
bawah mereka dari tubuh mereka. Mukena adalah busanan seorang wanita muslim,
gaun panjang dengan warna putih pada umumnya dan terbuat dari katun, digunakan
ketika seorang wanita muslim ingin berdoa dan dia perlu menutup seluruh
tubuhnya. Sudah sekitar empat puluh dua tahun Toko Pojok menjalankan bisnisnya
di busana muslim terutama dalam sarung. Selama waktu itu, bisnis perlahan-lahan
membaik dan terasa berjalan cepat ketika beliau membeli lisensi untuk
menyelenggarakan dua merek yang tidak diketahui sarung pada tahun 1985,
bernama Sarung Lamiri dan Sarung BHS.

Dua merek sarung yang memiliki segmen pasar kelas menengah-atas. Dua
merek ini terbuat dari sutra, dengan kombinasi yang berbeda, dicampur dengan
benang wol. Kedua merek ini banyak membantu beliau meningkatkan bisnisnya.
Selain itu, beliau juga memegang beberapa merek sarung populer yang mirip dan
dari merek ini, beliau tidak mengharapkan keuntungan yang lebih.

Bisnis Toko Pojok menjadi berkembang sangat pesat, melayani penjualan


individu ataupun grosir. Pihak yang membeli secara grosir berasal dari pasar
tradisional, pasar-pasar local bahkan pasar internasional. Beliau berpikir bahwa jenis
barang yang dijual tidak hanya berupa sarung dewasa tapi juga dalam bentuk sarung
anak kecil, peci, busana pria muslim (baju koko), busana muslim wanita dengan
harga yang bervariatif, murah sedang mahal untuk semua berbagai kalangan
ekonomi.

b. Produk

Brand Type Price Pattern

15
Mesres Rp. Mustamina
170.000,- n
Sutera 140 Rp. Mustamina
285.000,- n
BHS Sutera 210 Rp. Mustamina
340.000,- n
Timbul Rp. Timbul
350.000,-
Songket Rp. Songket
420.000,-
Songket Rp. Songket

Gunungan 450.000,-

Songket Rp. Songket


Gunungan 480.000,-
Timbul
Kombinasi
Lamiri Sutera 140 Rp. Mustamina
310.000,- n
Sutera 140 Rp. Mustamina
250.000,- n
Sutera 210 Rp. Mustamina
Basjah
300.000,- n
Timbul Rp. Timbul
310.000,-
Songket Rp. Songket

Gunungan 420.000,-

Mesres Rp. Mustamina


130.000,- n
Sutera 140 Rp. Mustamina
Muzamm
175.000,- n
il
Syamsur Sutera 210 Rp. Mustamina
225.000,- n

16
i Timbul Rp. Timbul
230.000,-
Songket Rp. Songket
300.000,-
Songket Rp. Songket

Gunungan 320.000,-

c. Kompetitor

Persaingan pasar busana muslim sarung terjadi semakin ketat dikarenakan


bermunculan usaha yang sejenis. Hal ini dapat terjadi karena tidak lepas dari
kebiasaan sehari-hari penduduk Madura yang gemar menggunakan sarung.
Persaingan terjadi di beberapa hal seperti berikut ini :

a. Harga
Dalam perdagangan sarung di Madura ada peraturan yang menyatakan bahwa
harga jual di Madura harus lebih tinggi dari harga jual di Jawa dikarenakan adanya
ongkos kirim yang lebih jauh ke Madura. Peraturan ini diabaikan oleh competitor
Toko Pojok dimana harga jual sarung lebih rendah atau samadari pulau Jawa
sehingga penjualan sarung competitor bisa lebih cepat dari Toko Pojok.

b. Imitasi produk
Adanya produk tiruan terhadap produk asli yang dijual oleh Toko Pojok sehingga
konsumen yang membeli produk tiruan di competitor terkadang complain terhadap
Toko Pojok sebagai pemegang ijin tunggal jenis sarung tertentu.

d. Strategi Penjualan

Toko Pojok sebagai distributor sarung terbesar di Madura telah menerapkan


startegi penjualan selaman beberapa decade ini seperti :

a. Kualitas tinggi dan harga terjangkau


Toko Pojok memiliki sarung dengan kualitas tinggi tapi dengan harga
terjangkau. Hal ini dapat diketahui pada saat penulis bertanya kepada
beberapa pembeli yang dating ke Toko Pojok, mereka menjawab bahwa

17
sarung yg dibeli di Toko Pojok memiliki kualitas yang bagus dengan harga
yang lebih murah dari toko lain.

b. Menjual segala merek sarung


Untuk memenuhi kebuthan dan keinginan pelanggan, Toko Pojok
menyediakan segala jenis sarung yang paling murah sampai mahal harganya,
seperti :

- Behaestex :

Upper Class : BHS Timbul, Songket, Donggala, Teropong, Mustaminan 210

Middle Class : BHS Mesres, BHS 50 %

Lower Class : Yaqut, Atlas, Marjan, Rubat

- Lamiri (middle-upper class) : Lamiri Mesres, Lamiri Kotak 210


- Ma’ruf (middle-upper class) : Ma’ruf Mesres, Ma’ruf timbul 210
- Basjah (middle-upper class) : Basjah Mesres, Timbul Donggala, Songket
- Wadimor (Lower class) : Wadimor Kombinasi, Donggala
- Sarung Anak-anak
- Dan lain-lain
c. Menjadi distributor resmi di Madura
Toko Pojok telah menjadi distributor resmi terbesar di Madura untuk merek
dagang BHS dan Lamiri. Untuk merek dagang BHS, Toko Pojok menjada
salah satu dari tiga distributor utama di Madura-Jawa. Untuk merek dagang
Lamiri, Toko Pojok menjadi salah satu dari dua distributor utami di Madura-
Jawa.

d. Memiliki merek atas nama sendiri


Setelah sekian lama terjun dalam bisnis sarung membuat Muzammil pemilik
Toko Pojok menjadi mengenal berbagai jenis sarung, baik secara bahan,
motif, teknik pembuatan dan harga sehingga pemilik berkeinginan untuk
membuat dan menjual sarung dengan merk dagang atas nama sendiri,
Muzammil Syamsuri.

e. Memberikan Jaminan

18
Pemilik Toko Pojok memberikan pernyataan bahwa setiap pembeli yang
membeli sarung merek atas nama sendiri akan mendapatkan kualitas yang
jauh lebih tinggi dari BHS ataupun Lamiri. Bilamana ada yang menemukan
BHS atau Lamiri lebih baik dari Muzammil Syamsuri maka akan diberi uang
sejumlah Rp 10.000.000,00

f. Tidak menerima barang kembali


Hal ini telah diberlakukan sejak dahulu sehingga tidak ada satupun pembeli
yang mengembalikan barang yang telah dibeli. Adanya peraturan ini
membuat pembeli harus teliti dalam membeli sarung, baik bahan, corak
sehingga tidak aka nada penyesalan di kemudian hari.

g. Harga tetap
Toko Pojok tidak sembarangan dalam menaikkan harga sehingga harga tetap
dalam jangka waktu yang sangat lama kecuali kenaikan harga dari produsen
sarung langsung.

h. Menjual aneka jenis produk baju muslim


Saat ini, Toko Pojok tidak hanya menjual sarung tapi juga busana muslim
pria wanita, sajadah, peci, mukena, batik.

i. Menjual produk ke pasar internasional


Sarung yang dijual di Toko Pojok telah sampai ke luar negeri. Hal ini terjadi
karena adanya orang-orang Indonesia yang mengenakan sarung khas Toko
Pojok di saat bepergian ke luar negeri, Negara muslim biasanya seperti
Malaysia, Arab, Mesir, dan lain-lain. Sehingga pada saat mereka pulang ke
Indonesia dan hendak kembali kesana, banyak orang luar negeri yang minta
dibelikan sarung Toko Pojok

e. ANALISIS SWOT

Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui posisi Toko Pojok dalam pasar
yang kompetitif saat ini. Untuk itu penulis perlu mengindentifikasikan faktor internal
dan faktor eksternal yang mempengaruhi perjalanan bisnis Toko Pojok berdasarkan
observasi penulis di lapangan dan telah dijabarkan di bagian 3 sebelumnya.

19
Adapun faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat diidentifikasikan
sebagaimana Analisis SWOT yaitu Strenght, Weakness, Opportunity, Threaths. Dari
hasil observasi di lapangan di Toko Pojok, penulis merumuskan sebagai berikut :

a. Strenghts
- Pulau Madura yang mayoritas Muslim memberikan peluang besar untuk
usaha dibidang pakaian muslim, khususnya sarung

- Kecenderungan masyarakat tradisional Madura memakai pakaian muslim dalam


menjalankan aktifitasnya sehari-hari
- Pemilik toko atau pelaku usaha, Muzammil Syamsuri, memiliki jiwa
entrerpreneurship yang tinggi, jujur, dan dipercaya
- Faktor Pengalaman pelaku usaha, membuat kalangan bisnis salut akan keahlian
dan keterampilannya
- Memiliki jaringan bisnis yang luas dari berbagai kalangan baik pabrikan, distributor,
maupun konsumen
- Memiliki merk dagang atas nama sendiri yaitu “Muzammil Syamsuri”
- Single distributor membuat kepercayaan yang tinggi masyarakat akan kualitas dan
keaslian produk
- Pilihan produk yang lengkap dan bervariasi dengan produk-produk yang terkenal
dan terkemuka
- Sistem pembayaran yang cash terhadap pabrikan sehingga memiliki dampak
positif terhadap system produksi pada pabrikan
- Kemudahan akses dan proses bisnis yang diberikan oleh pabrikan
- Penguasaan terhadap kontrol pasar akan corak, motif, dll.
- Penerapan beberapa marketing policies tertentu, misalnya: fixed-price, no-
returned, dan original guarantee membuat konsumen semakin percaya akan
kredibilitas akan pemilik usaha
b. Weaknesses
- Tidak adanya ekspansi dengan cara membuka cabang lain menimbulkan hilangnya
pasar pada masyarakat remote
- Resource yang terbatas menimbulkan kurangnya pengawasan pada pasar
- Sistem manajemen internal yang tradisional membuat kebijakan terpusat pada
figure pemilik usaha tanpa adanya hirarki manajemen yang sistematis dan
terorganisir

20
c. Opportunities
- Antusias pasar yang tinggi membuka kesempatan untuk membuat inovasi produk
dengan merek sendiri “Muzammil Syamsuri” dan dengan kualitas dan harga yang
bersaing dengan produk lainnya
- Ekspansi produk dengan mempatenkan merek
- Harga yang terjangkau menjadikan toko ini sebagai kiblat atau main distributor
bagi distributor lainnya
- Trend masyarakat atau “image” akan kebanggaan memiliki produk yang kualitas

d. Threats
- Meningkatnya usaha ini membuat tingkat kecemburuan bisnis yang tinggi baik
pabrikan maupun kalangan pelaku usaha lainnya
- Ketatnya persaingan, menimbulkan maraknya pemalsuan produk, baik merek,
motif, dll

Analisis faktor Internal

No Faktor Bob Rati Sk


ot ng or
(%)

I. Kekuatan (Strenghts)

Pulau Madura yang mayoritas Muslim memberikan peluang besar untuk


1 usaha dibidang pakaian muslim, khususnya sarung 6 3 18

2 Kecenderungan masyarakat tradisional Madura memakai pakaian muslim 4 2 8


dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari

3 Pemilik toko atau pelaku usaha, Muzammil Syamsuri, memiliki jiwa 4 3 12


entrerpreneurship yang tinggi, jujur, dan dipercaya

4 Faktor Pengalaman pelaku usaha, membuat kalangan bisnis salut akan keahlian 4 3 12
dan keterampilannya

5 Memiliki jaringan bisnis yang luas dari berbagai kalangan baik pabrikan, 4 3 12
distributor, maupun konsumen

6 Memiliki merk dagang atas nama sendiri yaitu “Muzammil Syamsuri” 4 3 12

21
7 Main distributor membuat kepercayaan yang tinggi masyarakat akan kualitas 5 3 15
dan keaslian produk

8 Pilihan produk yang lengkap dan bervariasi dengan produk-produk yang 5 3 15


terkenal dan terkemuka
.

9 Sistem pembayaran yang cash terhadap pabrikan sehingga memiliki dampak 4 3 12


positif terhadap system produksi pada pabrikan

10 Kemudahan akses dan proses bisnis yang diberikan oleh pabrikan 3 2 6

11 Penguasaan terhadap kontrol pasar akan corak, motif, dll. 4 2 8

12 Penerapan beberapa marketing policies tertentu, misalnya: fixed-price, no-3 1 3


returned, dan original guarantee membuat
konsumen semakin percaya akan kredibilitas akan pemilik usaha

Jumlah skor Kekuatan 50 13


3

II. Kelemahan (Weakness)

1 Tidak adanya ekspansi dengan cara membuka cabang lain menimbulkan 25 -1 -25
hilangnya pasar pada masyarakat remote

2 Sistem manajemen internal yang tradisional membuat kebijakan terpusat 25 -2 -50


pada figure pemilik usaha tanpa adanya hirarki manajemen yang sistematis
dan terorganisir

Jumlah skor Kelemahan 50 -75

Total (Kekuatan + Kelemahan) 58

22
Analisis faktor eksternal

No Faktor Bobot Rating Skor


(%)

I. Peluang
Antusias pasar yang tinggi
membuka kesempatan untuk
1 membuat inovasi produk dengan 15 3 45
merek sendiri “Muzammil
Syamsuri” dan dengan kualitas dan
harga yang bersaing
dengan produk lainnya.
Ekspansi produk dengan
2 mempatenkan merek 12 3 36
Harga yang terjangkau
3 menjadikan toko ini sebagai kiblat 8 2 16
atau main distributor bagi
distributor lainnya
Trend masyarakat tentang
“image” akan kebanggaan
memakai produk yang kualitas
4 15 3 45
tinggi, mahal, dan prestigious
membuat Toko Pojok memiliki
banyak peluang mengembangkan
produk yang
prestigious pula

Jumlah skor Peluang 50 142

II. Tantangan
Meningkatnya usaha ini
1 membuat tingkat kecemburuan 25 -2 -50

23
bisnis yang
tinggi baik pabrikan maupun
kalangan pelaku usaha lainnya
Ketatnya persaingan, menimbulkan
2 maraknya pemalsuan produk, 25 -2 -50
baik merek, motif, dan lain-lain

Jumlah skor Tantangan 50 -100

Total ( Peluang + Tantangan ) 42

Berdasarkan skor dalam analisis faktor internal dan eksternal sebelumnya,


maka kesimpulan SWOT Toko Pojok, dapat digambarkan seperti terlihat pada
diagram Gambar berikut :

24
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 analisis SWOT ialah suatu proses strategi yang dalam menganalisanya


dibutuhkan faktor-faktor untuk merumuskan strategi perusahaa yakni kekuatan
(Strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman
(threats) yang dilakukan oleh seorang wirausahawan untuk pengembangan
misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan supaya dapat menjadi dasar
atau sandaran untuk perusahaan yang lebih baik kedepanya.
 Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan
ancaman perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau
landasan penyusunan objective dan strategi perusahaan dalam corporate
planning. Dengan melakukan hal ini kita dapat mengidentifikasi dimana/kapan
sumberdaya baru,keterampilan atau mitra baru akan dibutuhkan oleh perusahaan
dan juga untuk mengetahui posisi perusahaan, pijakan dalam mencapai suatu
tujuan perusahaan.
 Pendekata-pendekatan dalam analisis swot ada 2 yaitu kuantitatif dan kualitatif
3.2 SARAN
Adapun saran dari pembuatan makalah ini yaitu dengan menggunakan
analisis SWOT baik dalam sebuah perusahaan atau sebuah organisasi baik
internal maupun eksternal dengan baik akan memudahkan kedepannya untuk
bekerja lebih mudah dan dapat dijangkau oleh instansi tersebut.

25
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. Marketing Management Twelve


Edition, Prentice Hall, New Jersey, 2005.
Nisak, Zuhrotun analisis swot untuk menentukan strategi kompetitif
Lapan, Hartono S 2016
http://www.gomarketingstrategic.com/2016/05/penerapan-dan-pengertian-analisis-
swot.html diunggah pada tgl 5/2016
New Weave (2002:170) dan Schuler (1986) Empowerment and the Law

Anonym, 2009. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis,


http://id.shvoong.com/writers/papapfarras/, 20-10-2009.

26

Anda mungkin juga menyukai