Disusun Oleh :
Kelompok 2
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa , karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah kamiyang
berjudul “Analisis SWOT dalam kasus kewirausahaan”.
Pada makalah ini kami tampilkan hasil diskusi kami, kami juga mengambil
beberapa kesimpulan dari hasil diskusi yang kami lakukan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan laporan ini, diantaranya:
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………..
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sering kita ketahui didalam suatu berwirausahaan pastilah ada membutuhkan suatu
rancangan yang dapat membantu kita alam melakukan berwirausaha banyak cara- cara
atau strategi bagi kita dalam berwirausaha salah satunya yaitu dengan analisis
menggunakan SWOT. SWOT adalah Analisis suatu kondisi internal maupun eksternal
dalam Organisasi atau Berwirausaha yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar
untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap
faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal
mencakupfaktor peluang (Opportunity) dan tantangan (ThreathS). Untuk mengetahui
lebih lanjut apa yang dimaksud tentang analisis SWOT akan dibahas dalam Makalah ini.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. 3 Tujuan
Mengetahui apa yang dimaksud analisis SWOT
1
Mengetahui macam-macam pendekatan dalam analisis SWOT
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Richard L.Daft Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup upaya-
upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan
kinerja perusahaan. Informasi eksternal mengeni peluang dan ancaman dapat diperoleh
dari banyak sumber, termasuk pelanggan, dokumen pemerintah, pemasok, kalangan
perbankan, rekan diperusahaan lain. Banyak perusahaan menggunakan jasa lembaga
pemindaian untuk memperoleh keliping surat kabar, riset di internet, dan analisis tren-
tren domestik dan global yang relevan.
Menurut Daniel Start dan Ingie Hovland instrument perencanaaan strategis yang
klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan
ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan
cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana
agar bisa dicapai.
Dari kesimpulan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
analisis SWOT ialah suatu proses strategi yang dalam menganalisanya dibutuhkan
faktor-faktor untuk merumuskan strategi perusahaa yakni kekuatan (Strenght),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threats) yang dilakukan
oleh seorang wirausahawan untuk pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan
perusahaan supaya dapat menjadi dasar atau sandaran untuk perusahaan yang lebih baik
kedepanya.
3
Adapun pengertian dari 4 faktor tersebut ialah
1. Strengths(kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
2. Weakness(kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itusendiri.
3. Opportunities(peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi
merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya
kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar
4. Threats(ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Analisis SWOT maka kita perlu
memperhatikan fakto-faktor yang sudah dijelaskan diatas yang dalam hal ini dibagi
menjadi dua bagian yakni :
1. Faktor External
Ialah suatu faktor yang dalam penyajianya perlu adanya data sekunder,
data dan informasi yang diperoleh dari hasil survai atau pengamatan agar dapat
mempengerahui terbentuknya suatu (peluang dan ancaman) karena dalam hal ini
dapat menyangkut dengan kondisi- kondisi yang terjadi di suatu perusahaan untuk
membuat suatu keputusan perusahaan yang lebih baik
4
2. Faktor Internal
Ialah suatu faktor yang dalam penyajianya perlu adanya data perusahaan
dan data dan informasi yang dikumpulkan perusahaan agar dapat diketahui mana
yang menimbulkan terbentuknya (kekuatan dan kelemahan) yang mana dapat
mempengaruhi dalm membuat suatu keputusan
Dalam hal ini tujuan dari analisis SWOT dalam suatu perusahaan ialah Untuk
memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman
perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan penyusunan
objective dan strategi perusahaan dalam corporate planning. Dengan melakukan hal ini
kita dapat mengidentifikasi dimana/kapan sumberdaya baru,keterampilan atau mitra
baru akan dibutuhkan oleh perusahaan dan juga untuk mengetahui posisi perusahaan,
pijakan dalam mencapai suatu tujuan perusahaan.
5
Keterangan:
Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi
seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia
sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak
cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang
yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu
(investasi).
6
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena merupakan pertemuan
antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang
salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil
adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah
dari yang diperkirakan.
2.4.2 Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan
Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui
secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui
tiga tahap, yaitu:
1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total perkalian
skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung skor (a) masing-masing point
faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh
dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang
besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1
sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling
tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secarasaling
ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan
tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah
nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan
banyaknya jumlah point faktor).
2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan
T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara
perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.
7
8
Opportunity
Threath
9
3. Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan
besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi
internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi
disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal
agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya
membenahi diri.
10
2.5 Model-model Matriks dalam Analisa SWOT
1. Matriks SWOT
Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
dimilki perusahaan. Contoh
11
Contoh :
12
dipertimbangkan secara jelas dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari
lingkungan Internal Streghts dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities
dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor
eksternal Peluang ( opportunities) dan Ancaman (thearts) dengan faktor internal Kekuatan
(strengths) dan Kelemahan(weaknesses). Dalam penerapan analisis swot kita
membutuhkan suatu pendekatan agar dapat memabantu kita dalam menganalisis suatu
perusahaan berikut langkah-langkah penerapan analisis SWOT
13
Langkah 4: Melakukan ranking terhadap kekuatan, kelemahan, ancamandan peluang
• Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang.
• Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah pentingnya kesempatan /
ancaman dan berapa besar kemungkinan kesempatan / ancaman tersebut memang akan
ada. Begitu juga dengan ancaman dan peluang.
a. Latar Belakang
14
sendiri. Selain itu banyak bermunculan juga usaha sejenis yang skala usahanya
hampir sama dengan Toko Pojok sekarang.
Dua merek sarung yang memiliki segmen pasar kelas menengah-atas. Dua
merek ini terbuat dari sutra, dengan kombinasi yang berbeda, dicampur dengan
benang wol. Kedua merek ini banyak membantu beliau meningkatkan bisnisnya.
Selain itu, beliau juga memegang beberapa merek sarung populer yang mirip dan
dari merek ini, beliau tidak mengharapkan keuntungan yang lebih.
b. Produk
15
Mesres Rp. Mustamina
170.000,- n
Sutera 140 Rp. Mustamina
285.000,- n
BHS Sutera 210 Rp. Mustamina
340.000,- n
Timbul Rp. Timbul
350.000,-
Songket Rp. Songket
420.000,-
Songket Rp. Songket
Gunungan 450.000,-
Gunungan 420.000,-
16
i Timbul Rp. Timbul
230.000,-
Songket Rp. Songket
300.000,-
Songket Rp. Songket
Gunungan 320.000,-
c. Kompetitor
a. Harga
Dalam perdagangan sarung di Madura ada peraturan yang menyatakan bahwa
harga jual di Madura harus lebih tinggi dari harga jual di Jawa dikarenakan adanya
ongkos kirim yang lebih jauh ke Madura. Peraturan ini diabaikan oleh competitor
Toko Pojok dimana harga jual sarung lebih rendah atau samadari pulau Jawa
sehingga penjualan sarung competitor bisa lebih cepat dari Toko Pojok.
b. Imitasi produk
Adanya produk tiruan terhadap produk asli yang dijual oleh Toko Pojok sehingga
konsumen yang membeli produk tiruan di competitor terkadang complain terhadap
Toko Pojok sebagai pemegang ijin tunggal jenis sarung tertentu.
d. Strategi Penjualan
17
sarung yg dibeli di Toko Pojok memiliki kualitas yang bagus dengan harga
yang lebih murah dari toko lain.
- Behaestex :
e. Memberikan Jaminan
18
Pemilik Toko Pojok memberikan pernyataan bahwa setiap pembeli yang
membeli sarung merek atas nama sendiri akan mendapatkan kualitas yang
jauh lebih tinggi dari BHS ataupun Lamiri. Bilamana ada yang menemukan
BHS atau Lamiri lebih baik dari Muzammil Syamsuri maka akan diberi uang
sejumlah Rp 10.000.000,00
g. Harga tetap
Toko Pojok tidak sembarangan dalam menaikkan harga sehingga harga tetap
dalam jangka waktu yang sangat lama kecuali kenaikan harga dari produsen
sarung langsung.
e. ANALISIS SWOT
Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui posisi Toko Pojok dalam pasar
yang kompetitif saat ini. Untuk itu penulis perlu mengindentifikasikan faktor internal
dan faktor eksternal yang mempengaruhi perjalanan bisnis Toko Pojok berdasarkan
observasi penulis di lapangan dan telah dijabarkan di bagian 3 sebelumnya.
19
Adapun faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat diidentifikasikan
sebagaimana Analisis SWOT yaitu Strenght, Weakness, Opportunity, Threaths. Dari
hasil observasi di lapangan di Toko Pojok, penulis merumuskan sebagai berikut :
a. Strenghts
- Pulau Madura yang mayoritas Muslim memberikan peluang besar untuk
usaha dibidang pakaian muslim, khususnya sarung
20
c. Opportunities
- Antusias pasar yang tinggi membuka kesempatan untuk membuat inovasi produk
dengan merek sendiri “Muzammil Syamsuri” dan dengan kualitas dan harga yang
bersaing dengan produk lainnya
- Ekspansi produk dengan mempatenkan merek
- Harga yang terjangkau menjadikan toko ini sebagai kiblat atau main distributor
bagi distributor lainnya
- Trend masyarakat atau “image” akan kebanggaan memiliki produk yang kualitas
d. Threats
- Meningkatnya usaha ini membuat tingkat kecemburuan bisnis yang tinggi baik
pabrikan maupun kalangan pelaku usaha lainnya
- Ketatnya persaingan, menimbulkan maraknya pemalsuan produk, baik merek,
motif, dll
I. Kekuatan (Strenghts)
4 Faktor Pengalaman pelaku usaha, membuat kalangan bisnis salut akan keahlian 4 3 12
dan keterampilannya
5 Memiliki jaringan bisnis yang luas dari berbagai kalangan baik pabrikan, 4 3 12
distributor, maupun konsumen
21
7 Main distributor membuat kepercayaan yang tinggi masyarakat akan kualitas 5 3 15
dan keaslian produk
1 Tidak adanya ekspansi dengan cara membuka cabang lain menimbulkan 25 -1 -25
hilangnya pasar pada masyarakat remote
22
Analisis faktor eksternal
I. Peluang
Antusias pasar yang tinggi
membuka kesempatan untuk
1 membuat inovasi produk dengan 15 3 45
merek sendiri “Muzammil
Syamsuri” dan dengan kualitas dan
harga yang bersaing
dengan produk lainnya.
Ekspansi produk dengan
2 mempatenkan merek 12 3 36
Harga yang terjangkau
3 menjadikan toko ini sebagai kiblat 8 2 16
atau main distributor bagi
distributor lainnya
Trend masyarakat tentang
“image” akan kebanggaan
memakai produk yang kualitas
4 15 3 45
tinggi, mahal, dan prestigious
membuat Toko Pojok memiliki
banyak peluang mengembangkan
produk yang
prestigious pula
II. Tantangan
Meningkatnya usaha ini
1 membuat tingkat kecemburuan 25 -2 -50
23
bisnis yang
tinggi baik pabrikan maupun
kalangan pelaku usaha lainnya
Ketatnya persaingan, menimbulkan
2 maraknya pemalsuan produk, 25 -2 -50
baik merek, motif, dan lain-lain
24
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
25
DAFTAR PUSTAKA
26