Puji syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya kepada
penulis, hingga penulis dapat menyelesaikan tugas salah satu mata kuliah kewirausahaan yaitu
penulisan makalah dengan judul "Analisa kewirausahaan".
Penulis menyadari, bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat dukungan teman-teman
dan bantuan dari Dosen Pembimbing. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada semua
pihak yang memberikan kontribusi dan dukungan dalam penulisan makalah ini.
Demi kesempurnaan makalah ini, kritik dan saran sangatlah penulis harapkan dan dapat
disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah ini menjadi tambahan
pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Penulis
1
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………....1
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….….2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….…..15
3.2 Saran……………………………………………………………………………….…15
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………….…....16
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini, membuat persaingan semakin ketat
antar perusahaan yang ada di dunia. Segala upaya dilakukan untuk menjadi yang terbaik.
Manajemen yang baik menjadi kunci kesuksesan dunia industri saat ini baik itu manajemen
produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan. Manajemen operasional merupakan
satu fungsi manajemen yang sangat penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Bidang ini
berkembang sangat pesat terutama dengan lahirnya inovasi dan teknologi baru yang diterapkan
dalam praktik bisnis. Oleh karena itu banyak perusahaan yang sudah melirik dan menjadikan
aspek-aspek dalam manajemen operasi sebagai salah satu senjata strategis untuk bersaing dan
mengungguli kompetitornya. Dalam kewirausahaan, manajemen operasi pun diperlukan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan perubahan atau inovasi produk untuk menjadi lebih baik lagi.
Seiring perkembangan industri yang semakin maju perusahaan juga dituntut untuk memberikan
kualitas yang terbaik baik dalam produk maupun jasa yang dihasilkan tetapi tidak melupakan
dampak lingkungan yang terjadi dari segala aktivitas perusahaan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui analisis swot?
2. Untuk mengetahui analisis lingkungan internal?
3. Untuk mengetahui lingkungan eksternal?
4. Untuk mengetahui analisis pasar?
5. Untuk mengetahui analisis operasional?
3
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di
dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana
yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka
panjang.
definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi
yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga
kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya
masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa
analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu
memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
S = Strength (kekuatan).
W = Weaknesses (kelemahan).
O = Opportunities (Peluang).
T = Threats (hambatan).
a. Strenght (S)
Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah
setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan
dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam
teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang
membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
b. Weaknesses (W)
Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam
sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu
perusahaan atau organisasi.
4
c. Opportunity (O)
Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu
organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan
ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.
d. Threats (T)
Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi
oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan
yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan
kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu
usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang
bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang
berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan
kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi
kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan
membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan
diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis
strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam
suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus
dihadapi.
Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di
luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh lingkungan
perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan
eksternal dan lingkungan internal. Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam
internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan
betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal.
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan
kapabilitas yang dimilikinya.
5
Lingkungan internal:
Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi
perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang
meliputi:
1. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi.
2. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan maupun
amsyarakat.
3. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta menjadikan
budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang berkesinambungan (continuous
quality improvement) sebagai falsafah hidup.
6
4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa membedakan
agama dan suku bangsa.
5. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan
berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor internal
perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat
diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan
perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan bersaing perusahaan
melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu
margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang.
Lingkungan eksternal
General
- Sosial-ekonomi
- Teknologi
- Pemerintah Industri
- Pelanggan
- Pemasok
- Pesaing Internasional
7
Lingkungkan umum (General Environment)
Kondisi perekonomian
Tingkat kejelian mengamati kondisi perekonomian saat ini dan keakurasian dlm
pemperkirakan akan sangat berpengaruh terhadap tingkat keuntungan dan kesuksesan
perancangan strategi perusahaan. Factor kondisi perekonomian mencangkup :
1. Tahap-tahap yang terjadi dalam siklus bisnis seperti despresi,resesi,recovery, dan tahap
kemakmuran
2. Laju inflasi dan deflasi untuk komoditas2 tertentu yang mempunyai nilai strategic.
Pengaruh inflasi akan sangat terasa bagi perusahaan khusus nya dalam penentuan harga
dan tingkat upah karyawan
3. Kebijakan fiscal dan moneter yang berlaku khususnya akan sangat berpengaruh terhadap
penentuan besarnya suku bunga dan besarnya tingkat pajak yang harus di bayarkan oleh
perusahaan
4. Informasi tetntang neraca pembayaran dan volume neraca perdagangan antar Negara
Kondisi alam
Perubahan kondisi alam sulit di perkirakan sebelumnya .namun kondisi alam tdk dpt di
abaikan beegitu saja dlm perencanaaan strategi bisnis
Kondisi social
8
norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera dalam banyak hal telah menggantikan konsepsi
tentang banyak anak banyak rejeki
- keberhasilan laju pertumbuhan penduduk berpengaruh positif terhadap tingkat pendidikan
formal yang mampu di selesaikan leh masyarakat.pengaruh terbesar dari meningkatnya angka
melek huruf pd masyarakat adalah munculnya sikap dan pandangan bagi baru masyarakat
tentang jangka waktu kerja dan pada akhirnya tentang kualitas hidup yg di harapkan dari bekerja
Sektor Teknologi
Sektor Pemerintah
1. pemerintah merupakan konsumen yang cukup besar bagi banyak produk. Pasar
pemerintah dapat di gunakan sebagai alat untuk mempengaruhi dinamika di sector social-
ekonomi . Meningkatnya anggaran pembangunan dari pemerintah ini menunjukan seakin
banyak kebutuhan produk yang akan di peruntukan bagi masyarakat dalam bentuk
praserana fisik dan bentuk pengueluaran lainnya.
2. Pemerintah dapat berperan sebagai pelindung dari adanya praktik tidak sehat adlam
berbagai kegiatan bisnis yang muncul dari luar .Disamping pemerintah sebenarnya juga
berkepentingan dengan tumbuhnya industri dan kegiatan ekonomi domestic.
9
Teknik Analisis Lingkungan
Bagi manajer puncak hal yang penting yang perlu di amati atas lfaktor lingkungan
terutama adalah bentuk,fungs, dan keterkaitan antar sector.
Cara pertama yang dapat di pergunakan untuk menganalisis lingkungan adalah melalui
pengumpulan informasi verbal dan tertulis dari berbagai sumber. Informassi verbal dapat
dikumpulkan dengan pendekatan formal maupun informal .Sumber data bagi pengumpulan
informasi verbal mencangkup penggunaan media elektronik,karyawan,pelanggan,perantara,
pesaing,konsultan,dan juru bicara pemerintah yang di tunjuk.
Sementara informasi tertulis yaitu segala sesuatu yang dpat di baca dari sumber informasi yang
telah di persiapkan oleh pihak lain untuk tujuan yang beragam. Informasi semacam ini
bersumber dari surat kabar,journal dan beberapa publikasi lain yang bersedia.
Cara kedua dapat ditempuh oleh manajer puncak untruk mendeteksi factor lingkungan
adalah dengan cara merancang system inforamasi manajemen dalam organisasi . Pengertian
system informasi manajemen di arahkan pada penciptaan dua kelompok utama : Sistem
pendukung kepitusan ( Decision Support System) dan system informasi strategic ( mStrategic
information System.
10
2.4 Analisis Pasar
Adapun permasalahan di dalam ruang lingkup analisis pasar antara lain, yaitu :
• Barang dan jasa yang di pasarkan
Barang-barang dan jasa yang di produksi oleh perusahaan, berdasarkan analisis pasar
yaitu:
a. jenis dan sifat barang,
b. kuantitas dan kualitas barang,
c. warna dan ukuran barang,
d. desain dan model barang,
e. merek dan harga barang,
f. barang-barang industry dan konsumsi.
• Tujuan analisis
Tujuan mengadakan analisis pasar adalah ingin mengetahui siapa-siapa yang memakai,
menggunakan barang dan jasa, apakah barang tersebut untuk di konsumsi sendiri atau di jual
kembali.
• Letak pasar, sifat dan karakteristik pasar
Seorang manajer pemasaran harus mengetahui tentang letak pasar, berikut sifat dan
karakteristik yang akan di tuju. Dalam hal ini, agar manajer memudahkan melaksanakan target
market, market strategy dan segmentasi pasar.
• Organisasi pembelian
11
Seorang manajer pemasaran harus mengetahui siapa yang membeli barang, siapa yang
menggunakan barang, siapa yang paling berpengaruh di dalam pembelian barang dan lain
sebagainya.
• Kegiatan pembelian
Di dalam kegiatan pembelian, meliputi dari saiap pembelian barang di lakukan, di mana
pembelian barang di lakukan, bilamana pembelian barang di lakukan, berapa harganya baranga,
berapa banyaknya barang yang di beli, bagaiman persyaratan di dalamn pembelian barang, dan
bagaimana cara pembeliannya.
• Perkembangan pembelian
Di dalm analisis pasar, perusahaan harus mengetahui bagaimana perkembangan harganya
barang, bagaimana persedianya barang, bagaimana keadaan persainganya, bagaimana keadaan
permintaan dan penawarannya.
• Saingan perusahaan
Di dalam analisis pasar, perusahaan harus mengetahui keadaan persainganya, apakah ada
melakukan tindakanb mengejutkan atau adakah saingan yang tidak sehat.
Pada kenyataanya jika hasil produk tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para
konsumen, berarti perusahaan yang bersangkutan mengalami kegagalan di dalam usahanya.
Barang-barang yang di hasilakn oleh perusahaan, bermanfaat dan berfungsi tidaknya di tentukan
dan dim putuskan oleh para konsumen atau para pembeli. Berhasil tidaknya barang yang di buat
oleh perusahaan, di tentukan oleh penilaian para konsumen atau para pembeli yang
memebutuhkannya.
Suatu barang betapapun bermanfaat atau berguna, ada kemungkinan tidak akan di beli
jika barang tersebut tifak di kenal oleh para konsumen. Oleh Karena itu perusahaan harus cepat
mempromosikan barang-barang yang di buatnya agar dapat mempengaruhi para konsumen, serta
agar dapat menciptakan permintaan. Berdasarkan analisis mrnggiatkan penjualan barang, cara
terbaik memperkenalkan barang-barang yang di buat oleh perusahaan adalah melalui jalur
promosi dan pelaksanaanya di mulai melalui pemasangan iklan, pemasangan iklan dapat di
lakukan melalui surat kabar, majalah, TV, radio, pamerandan lain sebagainya. Dengan
menggiatkan penbjualan barang melalui promosi, di harapkan perusahaan yang bersangkutan
dapat meningkatkan penjualan harganya, serta dapat meningkatkan omzet penjualanya.
12
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat konsumsi dalam pembelian barang-
barang adalah :
Faktor umur konsumen,
Faktor pendidikan konsumen,
Faktor selera konsumen,
Faktor pendapatan konsumen,
Faktor agama konsumen,
Manajemen Operasional memiliki tiga tahapan perkembangan teoretik dan setiap pase
perkembangan dimaksud memiliki nama yang khas. Pada mulanya bernama Manajemen Pabrik
(Manufacturing Management), kemudian menjadi Manajemen Produksi (Production
Management) dan terakhir bernama Manajemen Operasional (Operations Management).
1. Manajemen Pabrik
Menurut Adam dan Ebert (1992) manajemen pabrik lahir bersamaan dengan lahirnya
revolusi industri di Inggris sekitar tahun 1785 dan dipicu oleh pemikiran Adam Smith, terutama
tentang spesialisasi (asas pembagian kerja) dan efisiensi ekonomi. Manajemen Pabrik
diperlukan karena revolusi industri telah menggeser teknik pengolahan manual atau kerja tangan
(hand-making production system) menjadi kerja mesin (machine-made production system).
Pemakaian mesin uap di pabrik yang ada di Inggris pada waktu itu (pada mulanya di pabrik
tekstil) telah melahirkan perubahan :
a. Mengganti proses kerja tangan dengan kerja mekanik (memakai mesin).
b. Mengubah sistem produksi pesanan menjadi produksi massa untuk memenuhi permintaan
pasar yang luas,
c. Perubahan lokasi produksi dari rumah tangga (home industry) ke perusahaan pabrik
(manufacturing company).
d. Perubahan sumber tenaga kerja dari anggota rumah tangga (keluarga) menjadi tenaga dari
pasar tenaga kerja.
Penggunaan tenaga kerja manusia dalam jumlah yang besar di pabrik yang berasal dari luar
rumah tangga memerlukan metode pengelolaan tenaga kerja manusia. Perubahan terjadi, baik
pada hubungan kerja maupun cara pengupahannya. Perubahan ini menyebabkan diperlukannya
Manajemen Pabrik.
13
2. Manajemen Produksi (Production Management)
Era Manajemen Produksi mulai sejak 1930-an sampai 1970-an. Manajemen Produksi lahir
sejak pemikiran Taylor yang terkenal dengan sebutan manajemen ilmiah (scientific management)
diterima secara luas dan diterapkan di lapangan produksi. Pada mulanya, produksi dengan
orientasi pada mutu dipelopori oleh Jerman sehingga Jerman diterima sebagai pelopor
Manajemen Produksi. Era ini berlangsung hingga Jepang muncul sebagai salah satu negara
industri berteknologi tinggi dan menawarkan gaya manajemen khas Jepang, yaitu Manajemen
Mutu Terpadu (Total Quality Management, TQM) dan Just In Time Production System (JIT)
pada awal tahun 1970-an. Gagasan Taylor mengenai produksi terutama bertujuan untuk
menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak berguna, yaitu gerakan yang tidak memberikan nilai
tambah pada produk yang dihasilkan. Pada dasarnya Manajemen Produksi juga melulu mengkaji
tata produksi barang dan belum menaruh perhatian pada produksi jasa. Namun demikian
orientasi Manajemen Produksi sudah lebih luas daripada Manajemen Pabrik. Manajemen
Produksi sudah memperhatikan soal kualitas keluaran disamping pada tekanan biaya atau
efisiensi ekonomi. Sehubungan dengan itu, maka orientasi Manajemen Produksi lazim disebut Q
and C oriented (Quality and cost orientation).
3. Manajemen Operasional (Operations Management)
Manajemen Operasional lahir sejak 1970-an hingga sekarang. Sasaran yang hendak dicapai
Manajemen Operasional ialah mewujudkan efisiensi ekonomi (cost minimization) dalam proses
produksi, baik barang maupun jasa, kualitas yang tinggi (high quality), dapat diserahkan ke
pasar dalam waktu yang cepat (speed of delivery), dan peralatan produksi dapat dengan segera
dialihkan untuk mengerjakan produk lainnya (flexibility). Dengan demikian, Manajemen
Operasional sudah berbeda secara mendasar dengan Manajemen Pabrik dan Manajemen
Produksi. Manajemen Operasional mengkaji produksi barang dan jasa, sedang Manajemen
Pabrik dan Manajemen Produksi melulu membicarakan produksi barang.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan
berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan
adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan
inovatif kedalam
dunia nyata secara kreatif.
Dalam dunia kewirausahaan banyak hal yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang
wirausahan yang sukses. Dari manajemen, pemasaran, kemitraan dan faktor lainnya. Dalam
dunia usaha, kunci untuk sukses itu sesungguhnya tergantung pada diri kita sendiri. Sikap yang
tidak mudah menyerahlah yang menjadi faktor dasar utama kesuksesan seorang wirausahawan
disamping sifat-sifat lainnya yang penting juga. Seperti, proaktif, kreatif dan inovatif. Dikatakan
seorang wirausahawan yang baik apabila seseorang yang mengkhususkan diri dalam memikul
tanggung jawab dan membuat keputusan berdasarkan pertimbangan yang mempengaruhi lokasi,
bentuk dan penggunaan barang-barang, sumber daya dan lembaga. Dan ketika seseorang ingin
berwirausaha, sesungguhnya ia harus memperhatikan faktor-faktor yang mendungkung beserta
kiat-kiatnya. Karena, bukanlah hal yang mudah seseorang menjadi seorang wirausaha.
3.2 Saran
Setelah saya mengkaji makalah tentang analisis kewirausahan ini, saya memberi saran,
pentinglah bagi seorang calon wirausaha untuk mempelajari dari hal-hal yang mendasar terlebih
dahulu.Artinya, apa yang telah dijelaskan diatas adalah elemen-elemen dasar yang harus dimiliki
dan diketahui oleh seorang calon wirausaha untuk mulai melangkah.
Oleh karena itu, untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses haruslah mengikuti apa
yang menjadi karakteristik juga kita-kiat menjadi seorang wirausahawan yang sukses
sebagaimana yang telah dijelaskan.
15
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
http://siburianartha.blogspot.co.id/2016/02/makalah-kewirausahaan.html
http://catatanmakalah.blogspot.co.id/2015/03/makalah-kewirausahaan-lengkap.html
http://www.jatikom.com/2016/03/makalah-kewirausahaan-terlengkap.html
16