Oleh Kelompok 5 :
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-
Nya penulis dapat bekerja dengan baik dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
berjudul Analisis Lingkungan Internal. Dalam makalah ini penulis memaparkan analisis
lingkungan internal, proses analisis dan diagnosa lingkungan internal, penentuan kekuatan
dan kelemahan perusahaan, melakukan analisis dan diagnosis lingkungan internal dan
membuat tabel IFAS.
Dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan-kesalahan baik itu dalam hal
pengetikan, penyusunan makalah yang kurang sempurna, penulis meminta maaf dan sangat
membutuhkan saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki makalah yang kurang
sempurna ini. Selaku penulis Makalah ini, mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1.1.1 Untuk memahami identifikasi analisis lingkungan internal.
1.1.2 Untuk memahami proses analisis dan diagnosis lingkungan internal.
1.1.3 Untuk memahami penentuan kekuatan dan kelemahan perusahaan.
1.1.4 Untuk memahami analisis dan diagnosis lingkungan internal dan membuat tabel
IFAS.
BAB II
2
PEMBAHASAN
Pihak-pihak yang pernah terlibat dalam perumusan suatu strategi pasti mengetahui dan
mengakui bahwa melakukan suatu analisis internal sebagai bagian integral dari keseluruhan
upaya menciptakan profil organisasi bukan tugas yang mudah. Upaya tersebut bahkan
mengandung banyak tantangan yang harus dihadapi. Dikatakan demikian karena perumusan
strategi selalu diwarnai oleh berbagai hal, antara lain:
c. Kenyataan bahwa kegiatan organisasi selalu bergerak dalam kondisi dinamis yang
pada dirinya mengandung ketidakpastian (uncertainity)
Para pakar menekankan bahwa salah satu instrumen analisis yang dapat digunakan
adalah analisis SWOT yang dengannya dapat diketahui secara jelas dan pasti faktor-faktor
internal yang menjadi kekuatan organisasi yang dapat mencakup saluran distribusi yang
handal, posisi kas organisasi, lokasi yang menguntungkan, keunggulan dalam menerapkan
teknologi yang canggih tetapi sekaligus tepat guna dan struktur atau tipe organisasi yang
digunakan. Akan tetapi, tidak kalah pentingnya untuk diketahui secara tepat adalah berbagai
kelemahan yang mungkin terdapat dalam diri organisasi tersebut.
3
Analisis SWOT yang dilakukan dengan tepat juga menunjukkan berbagai peluang
yang seharusnya dimanfaatkan, terutama dengan mengembangkan faktor-faktor pendukung
dan mengubah potensi yang dimiliki menjadi kekuatan efektif sehingga organisasi memiliki
keunggulan kompetitif yang dapat diandalkan. Kemampuan memanfaatkan peluang
mempunyai arti yang sangat penting bagi setiap organisasi, terutama dalam situasi persaingan
yang tajam. Bahkan dapat dikatakan bahwa ketidakmampuan memanfaatkan peluang pada
dirinya akan menimbulkan ancaman bagi organisasi karena pesaing akan mengambil manfaat
dari kelemahan lawannya.
Harus diakui bahwa analisis internal tidak selalu dapat dilakukan secara sistematis,
karena faktor-faktor yang telah disinggung sebelumnya. Meskipun demikian, analisis internal
telah diakui secara umum sebagai unsur kritikal dalam perumusan dan penentuan strategi.
Artinya, para perumus strategi jangan sampai terpukau oleh pendekatan yang sifatnya intuitif.
Dengan kata lain, meskipun faktor subyektifitas tidak dapat dihilangkan sama sekali,
hendaknya akal sehat, daya kognitif, obyektivitas dan instrumen yang ilmiah serta baku
hendaknya lebih banyak berperan.
4
Lingkungan internal merupakan suatu kondisi yang ada di dalam suatu perusahaan.
Analisis internal adalah proses perencanaan strategi menentukan letak kekuatan dan
kelemahan suatu perusahaan. Lingkungan internal menurut merupakan kekuatan dan
kelemahan perusahaan pada area fungsional bisnis, termasuk manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi
manajemen. Analisis Lingkungan Internal merupakan suatu proses untuk menemukan aspek-
aspek internal/variabel internal perusahaan yang diperlukan dalam menghadapi lingkungan
eksternalnya dan mengevaluasinya apakah berada dalam posisi yang kuat atau lemah.
Dalam menganalisis lingkungan internal ada beberapa unsur yang dianalisis, yaitu
diantaranya:
b. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan adalah sekumpulan kepercayaan, harapan dan nilai yang dipahami
serta dilaksanakan oleh tiap-tiap anggota perusahaan dan akan membentuk perilaku orang-
orang di dalam perusahaan tersebut.
Sumber daya perusahaan adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan
guna mendukung perkembangan perusahaan, diantaranya sumberdaya manusia, sumberdaya
produksi, sumberdaya keuangan, pemasaran serta penelitian dan pengembangan.
5
Menemukan variabel yg perlu dianalisis perlu pengkajian untuk hal tersebut. Dan Hasil
kajian berupa informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan atau Strategic
Advantages Profiles dari perusahaan
Terdapat beberapa cara untuk menganalisis lingkungan internal yaitu analisis PIMS ,
Analisis Rantai Nilai dan Analisis Fungsional.
Beberapa hal yang mempengaruhi kekuatan dan kelemahan perusahaan antara lain:
Intensitas investasi
Pangsa pasar
Pertumbuhan pasar
Daur kehudupan produk
Rasio biaya pemasaran dan besarnya penjualan
Metode yang disampaikan oleh Porter, merupakan suatu cara menguji sifat dan
luasnya sinergi organisasi di antara aktivitas internal korporasi. Menurut Porter,
setiap organisasi merupakan kumpulan aktivitas yang diciptakan untuk merancang,
menghasilkan, memasarkan, mengirimkan, dan mendukung produknya. Analisis
rantai nilai mengidentifikasi aktivitas, fungsi dan proses bisnis yang harus
dilaksanakan dalam merancang, memproduksi, memasarkan dan mengirimkan
produk. Dalam analisis rantai nilai, manajemen harus berusaha mengidentifikasi
berbagai aktivitas yang menambah nilai bahan baku menjadi barang jadi yang siap
dipakai oleh konsumen. Porter juga mengidentifikasi 5 (lima) aktivitas utama yang
terjadi dalam setiap organisasi bisnis yaitu :
6
Operasi organisasi,
Menyediakan logistic bahan baku,
Melayani pelanggan
Melakukan pemasaran dan penjualan
Outbound logistics: ketepatan dan efesiensi distribusi produk jadi dan jasa,
efesiensi aktivitas pergudangan produk jadi.
Marketing and Sales. Efektivitas riset pasra, inovasi promosi penjualan dna
periklanan, evaluasi saluran distribusi, kemmapuan tenaga penjualan, image
dan reputasi produk/jasa, loyaliitas konsumen.
7
Technology development: efektivitas litbang proses, dan inovasi produk,
kualitas peralatan litbang, SDM.
8
dividen, hubungan dengan kreditur, investor, pemegang saham,
kualifikasi manajer keuangan.
Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk membantu analisis strategi.
Cara yang paling lazim adalah memanfaatkannya sebagai kerangka acuan logis yang
memedomi pembahasan sistematik tentang situasi perusahaan dan alternatif-alternatif pokok
yang mungkin dipertimbangkan perusahaan. Sesuatu yang oleh seorang manajer dipandang
sebagai peluang, mungkin bagi manajer lain sebagai ancaman. Penilaian yang berbeda ini
mungkin mencerminkan pertimbangan pertimbangan kekuasaan dalam perusahaan atau sudut
pandang factual yang berbeda. Yang penting bahwa analisis SWOT yang sistematik dapat
dilakukan untuk semua aspek situasi perusahaan. Sebagai hasil, analisis ini memberikan
kerangka yang dinamik dan bermanfaat untuk analisis strategic.
2.4 Melakukan Analisis dan Diagnosis Lingkungan Internal dan Membuat Tabel IFAS
10
Setelah selesai melakukan analisis dan diagnosis terhadap lingkungan internal, maka
analisis dirangkum dalam table Internal Factor Analusis Summay (IFAS). Langkah-langkah
dalam mengembangakan table IFAS :
1. Tentukan faktor-faktor sukses kunci dari lingkungan internal dan diidentifikasi
5 10 faktor internal kunci.
2. Beri bobot antara 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (terpenting) pada setiap
faktor. Bobot yang diberikan pada faktor internal menunjukkan kepentingan
relative dari faktor itu untuk sukses dalam lingkungan atau industry yang
ditekuni organisasi/perusahaan. Jmalah dari semua bobot harus sama dengan
satu (1,0).
3. Berikan peringkat atau rangking 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kunci.
Peringkat untuk faktor internal didasari pada keadaan perusahaan ( 1 =
kelemahan utama, 2 = kelemahan kecil, 3 = kekuatan kecil, 4 = kekuatan
utama).
4. Setiap bobot faktor internal dikalikan rating masing-masing sehingga
diperoleh nilai bobot.
5. Jumlahkan nilai terbobot semua faktor sehingga diperoleh nilai terbobot total
untuk organisasi.
11
Jaringan distribusi 0,05 4 0,20
Efektivitas promosi 0,05 4 0,20
Kapasitas produksi 0,05 3 0,15
Efesiensi produksi 0,05 2 0,10
Biaya per unit 0,15 3 0,45
Bahan baku 0,05 4 0,20
Kenerja R & D 0,10 4 0,40
Personil manajemen 0,05 4 0,20
1,00 3,70
Keterangan:
1. Total bobot dari semua faktor internal perusahaan = 1, berarti besarnya pengaruh dari
lingkungan internal terhadap kinerja perusahaan adalah sebesar 1 atau 100 %
2. Rating adalah persepsi yang diberikan terhadap kondisi dari faktor internal, dimana
nilai 1 dan 2 mencerminkan kondisi yang lemah dari faktor internal, dan nilai 3 dan 4
mencerminkan kondisi yang kuat. Yang menjadi cut off untuk kondisi faktor internal
adalah nlai (1 + 4 ) : 2 = 2,5
3. Berdasarkan perhitungan nilai IFAS di atas didapat hasil sebesar 3,70. Angka ini dapat
mencerminkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kekuatan internal secara umum
karena nilai IFAS (3,70) > 2,5.
2.5 Kasus
12
prediksi sebelumnya. Toshiba mengindikasikan kerugian bersih mencapai 995 miliar yen,
lebih tinggi dibandingkan estimasi sebelumnya, yakni 950 miliar yen.
Mengutip BBC, Sabtu (24/6/2017), Toshiba pun kini sudah diturunkan menjadi emiten
lapis kedua di bursa saham Tokyo. Pasalnya, Toshiba telah mengonfirmasi bahwa
bebannya lebih tinggi dibandingkan aset. Toshiba dikabarkan telah menutup pabrik
terakhirnya di Cikarang, Bekasi baru-baru ini. Dalam 10 tahun terakhir, Toshiba telah
menutup enam perusahaannya di Indonesia.
Dikutip pada laman CNBC, Rabu, 3 Februari 2016, Toshiba, perusahaan elektronik
asal Jepang bulan lalu telah mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja
(PHK) hampir 7.000 tenaga kerja, menyusul ditemukannya skandal akuntansi senilai
US$1,3 miliar dalam perombakan perusahaan agar lebih efisien. Hingga saat ini Toshiba
masih melakukan penyelidikan terkait skandal akuntansi.
Skandal akuntansi itu telah menyebabkan para karyawan mempertanyakan atasan
mereka. Toshiba juga telah menggugat tiga mantan CEOnya. Sejak adanya pemberitaan
terkait skandal akuntansi itu, harga saham Toshiba anjlok hingga 40 persen.
Sayangnya, sebagian besar analis mengatakan bahwa Toshiba telah terlambat
melakukan restrukturisasi perusahaan. Belakangan, laptop produksi Toshiba kurang
diminati konsumen Asia karena persaingan harga. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
(KSPI) mengungkapkan, membanjirnya produk elektronik China menjadi salah satu
penyebab perusahaan Jepang, Toshiba menutup pabrik di Indonesia. Penjualan mereka
menurun akibat perang harga, yang berujung pada penurunan produksi dan pemutusan
hubungan kerja (PHK). Selain masalah harga, Toshiba dinilai memiliki banyak masalah
dalam ketahanan software. Banyak terdapat produk yang gagal, sehingga banyak
konsumen yang merasa kecewa dengan kualitas Laptop Toshiba sendiri. Dan Ketika Asus
mengeluarkan Laptop dengan inovasi-inovasi terbarunya, disini Toshiba dapat dikatakan
terlambat dalam hal mengantisipasi kejadian tersebut.
Analisis kasus :
Berbicara mengenai tutupnya pabrik Toshiba Indonesia, ada beberapa faktor yang
menyebabkan perusahaan terpaksa menutup pabriknya. Disni kami akan fokus membahas
mengenai faktor-faktor internal yang menyebabkan tutupnya pabrik Toshiba:
1. Hal pertama yaitu ada kasus dalam Laporan Keuangan Tosibha yang dilakukan oleh
Manajemen Keuangannya, yaitu skandal skandal akuntansi senilai US$1,3 miliar. Ini
13
adalah kesalahan fatal yang dilakukan dalam bidang keuangan dan akuntansi
perusahaan.
2. Masalah kedua yang muncul adalah kesalahan dibidang SDM, dimana CEO Toshiba
merasa bertanggungjawab atas kesalahan dibidang keuangan dan akuntansi
perusahaan sehingga CEO tersebut mengundurkan diri, ini merembet ke
permasalahan lainnya.
4. Terahir yaitu tentang penciptaan inovasi produk dan pengembangan teknologi produk-
produk Toshiba yang kalah dibandingkan kompetitornya yang meraja di Indonesia
seperti ASUS dalam hal Laptop yang banyak digemari konsumen karena dari sisi
harga maupun teknologinya jauh diatas Toshiba.
5. Selain kalah dalam hal pengembangan teknologi Toshiba juga gagal dalam menjaga
kualitas produknya, ini dapat dilihat dari banyaknya keluhan konsumen terhadap
produk Toshiba baik mengenai software maupun hardwarenya. Ini kaitannya dengan
pengawasan internal perusahaan dalam proses produksi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Kerti yasa, Ni Nyoman. 2016. Manajemen Strategik. Denpasar: Udayana University Press.
http://akuntansibisnis.wordpress.com/2010/06/16/analisis-intern/
http://ndacinting.blogspot.com/2010/04/matriks-ifas-dan-efas.html
http://doktorrudy.wordpress.com/2010/10/21/tabel-efas-ifas/
15