Anda di halaman 1dari 22

PENILAIAN INTERNAL

MANAJAMEN STRATEGI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah : Manajemen Stratejik
Dosen Pengampu: Lyandra Aisyah Margie, S.E., M.M

Di Susun Oleh:
Kelompok 4
Merin Hersaryadi 181011250393
Siti Afifah Rizki Utami 181011250419
Sivi Azizah 181011250426

Kelas : 07SAKE009

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGGERANG SELATAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada peneliti, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini
dengan judul “PENILAIAN INTERNAL MANAJAMEN STRATEGI "
Penulis menyadari sebagai manusia biasa dalam penulisan ini tidak lepas
dari kesalahan dan kekurangan akibat keterbatasan pengetahuan serta pengalaman.
Penyusunan tugas makalah dalam kesempatan ini penulis haturkan Alhamdulillah
atas kekuatan Allah SWT yang telah mencurahkan anugerahnya dan ingin
berterima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah
ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan khususnya bagi penulis dan
pembaca pada umumnya. Akhir kata dengan segala ketulusan dan kerendahan
diri, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dan kelemahan dalam makalah
ini.

Tim Penulis,

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang masalah.........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1 PENILAIAN INTERNAL......................................................................3
2.2 PROSES AUDIT INTERNAL...............................................................4
2.3 STUDI KASUS........................................................................................6
PT. NESLE INDONESIA......................................................................6
BAB III..................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................18
3.1 KESIMPULAN......................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah


Kekuatan sebuah perusahaan yang tidak dapat dengan mudah ditandingi
atau ditiru oleh para pesaing dinamakan komperensi khusus (distinctive
competences). Membagun keunggulan kompetitif melibatkan kemampuan untuk
memanfaatkan kompetensi khusus dalam penelitan dan pengembangan untuk
memproduksi beragam produk yang inovatif. Strategi sebagian dirancang untuk
memperbaiki kelemahan perusahaan, mengubahnya menjadi kekuatan. Beberapa
peneliti menekankan pentingnya audit internal sebagai bagian dari proses
manajemen strategis, yaitu membandingkan dengan audit eksternal. Robert Grand
dalam buku David (2009) menyimpulkan bahwa audit internal lebih penting.
Dalam dunia dimana preferensi konsumen sangat dinamis, identitas konsumen
berubah, dan teknologi yang dimaksudkan untuk melayani kebutuhan konsumen
terus-menerus berkembang. Orientasi yang terfokus secara eksternal tidak akan
memberi sebuah landasan yang aman bagi perumusan jangka panjang. Ketika
lingkungan eksternal berubah, sumberdaya dan kapabilitas perusahaan sendiri
kiranya merupakan landasan yang lebih stabil untuk mendefinisikan identitasnya.
Untuk melakukan audit internal dibutuhkan usaha pengumpulan,
penyesuaian,dan pengevaluasian informasi mengenai operasi perusahaan. Faktor-
faktor keberhasilan mencakup kekuatan maupun kelemahan. Kegagalan untuk
menyadari dan memahami hubugan antar area fungsional bisnis dapat
menghambat manajemen strategis, dan jumlah produk atau jasa yang ditawarkan
produk atau jasa yangditawarkan perusahaan. Perusahaan milik pemerintah dan
nirlaba secara tradisional tidak memberikan penekanan yang cukup pada
hubungan pada fungsi bisnis.
Penilaian Internal menurut Fred R. David yaitu Semua organisasi memiliki
kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis dan tidak ada perusahaan
yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area. Kekuatan/kelemahan
internal digabungkan dengan peluang/ancaman eksternal dan pernyataan misi

1
yang jelas, menjadi dasar untuk menetapkan tujuan dan strategi. Tujuan dan
strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan
mengatasi kelemahan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
a. Bagaimana Penilaian Internal pada suatu perusahaan?
b. Bagaimana Proses Audit Internal pada suatu perusahaan?
c. Bagaimana Analisis Penilaian Internal dan Analisis SWOT pada PT. Nestle
Indonesia?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui Penilaian Internal pada suatu perusahaan
b. Mengetahui Proses Audit Internal pada suatu perusahaan
c. Mengetahui Penilaian Internal dan Analisis SWOT pada PT. Nestle Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENILAIAN INTERNAL


Penilaian internal merupakan suatu alat manajemen dasar yang digunakan
tidak hanya dalam perencanaan strategik, tetapi juga dalam pengembangan
kebijakan dan penyelesaian masalah. Alat ini memberikan penilaian mendasar
bagi organisasi. Proses melakukan penilaian ini sering disebut sebagai analisis
SWOT, karena mencakup peninjauan ulang suatu kekuatan dan kelemahan
internal (internal  Strengths and Weaknesses) dan kesempatan/peluang serta
ancaman/tantangan eksternal (external  Opportunities and Threats). Penilaian
internal juga disebut sebagai situation inventory. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi, mengevaluasi kapasitas atau
kemampuan untuk menanggapi isu-isu, masalah-masalah, dan kesempatan-
kesempatan (opportunities).
1. Langkah pertama dalam melaksanakan penilaian internal dari analisis SWOT
adalah untuk mengetahui bagaimana organisasi publik itu telah menunjukkan
kinerjanya.
2. Langkah berikutnya adalah mengetahui status sekarang dari kinerja
organisasi.
3. Langkah terakhir adalah mencari hal-hal yang perlu ditingkatkan, termasuk
proses, penyerahan jasa, dan lain-lain.

Secara tradisional, aspek-aspek lingkungan internal perusahaan meliputi :


1) Pasar dan Pemasaran
Agar posisi produk di pasar sesuai dengan harapan, faktor-faktor yang
perlu diperhatikan antara lain adalah : pangsa pasar, pelayanan purna jual,
kepemilikan informasi tentang pasar, pengendalian distributor, kondisi satuan
kerja pemasaran, kegiatan promosi, harga jua| produk, komitmen manajemen
puncak, loyalitas pelanggan dan kebijakan produk baru, Disamping itu citra dan
prestise juga merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

3
2) Keuangan dan Akuntansi
Dana dibutuhkan dalam operasional perusahaan. Oleh karena itu, faktor-
faktor yang perlu diperhitungkan adalah : kemampuan perusahaan memupuk
modal jangka pendek dan jangka panjang, beban yang harus dipikul sebagai upaya
memperoleh modal tambahan, hubungan baik dengan penanam modal dan
pemegang saham, pengelolaan keuangan, struktur modal kerja, harga jual produk,
pemantauan penyebab inefisiensi dan sistem akunting yang handal.
3) Kegiatan Produksi dan Operasi
Kegiatan produksi-operasi perusahaan paling tidak dapat dilihat dari
keteguhan dalam prinsip efisiensi, efektivitas, dan produktivitas. Oleh karenanya,
faktorfaktor yang perlu diperhatikan adalah : hubungan baik dengan pemasok,
sistem logistik yang handal, lokasi fasilitas yang tepat, pemanfaatan teknologi
yang tepat, organisasi yang memiliki kesatuan sistem yang bulat, pembiayaan,
pendekatan inovatif dan proaktif. kemungkinan terjadinya terobosan dalam proses
produksi, pengendalian mutu dan proses layanan yang baik.
4) Sumber Daya Manusia
Manusia merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan.Oleh karena
itu, manajer perlu berupaya agar terwujud perilaku positif di kalangan karyawan
perusahaan. Berbagai faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah : langkah-
langkah yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja,
produktivitas. dan sistem imbalan.
5) Sistem Informasi Manajemen
Peneliti strategi perlu menganalisis berbagai segi dari sistem informasi
manajemen, antara lain : aspek-aspek software, hardware dan brainware, selain
input, process dan output berupa informasi yang sesuai dengan kebutuhan pada
tiap jenjang manajemen.

2.2 PROSES AUDIT INTERNAL


Proses menjalankan audit internal memberikan banyak peluang untuk
pihak yang berpartisipasi guna memahami bagaimana pekerjaan, departemen, dan
divisi mereka merupakan bagian dari perusahaan secara keseluruhan. Untuk

4
melakukan audit internal dibutuhkan usaha pengumpulan, penyesuaian, dan
pengevaluasian informasi mengenai operasi perusahaan.
 Manajemen strategis adalah proses yang sangata interaktif yang
membutuhkan koordinasi efektif antara manajer manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi, litbang dan sistim informasi manajemen.
Walaupun proses manajemen strategis dipantau oleh penyusun strategi,
keberhasilan membutuhkan kerjasama manajer dan staf dari semua area
fungsional untuk memberikan ide dan informasi.
Menjalankan audit internal membutuhkan pengumpulan, asimilasi dan
evaluasi informasi tentang operasi perusahaan serta faktor-faktor penentu
keberhasilannya terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dapat diindentifikasi
dan diprioritaskan.  Melalui keterlibatan dalam menjalankan audit manajemen
strategi internal, manajer dari departemen dan divisi yang berbeda dalam
perusahaan dapat ikut serta memahami sifat dan pengaruh dari area fungsional
bisnis lainnya dalam perusahaan. Pengetahuan hubungan tersebut sangat penting
untuk penetapan tujuan dan strategi yang efektif.
Proses menjalankan audit internal, antara lain:
1. Proses audit internal melibatkan unit-unit yang ada di dalam perusahaan,
sama dengan unit-unit yang terlibat pada audit eksternal.
2. Audit internal lebih memberikan peluang bagi unit-unit perusahaan lebih
mengerti bagaimana peranan mereka dalam perusahaan, sehingga mereka
lebih memahami dampak yang mereka berikan bagi perusahaan.
3. Menjalankan audit internal membutuhkan pengumpulan, asimilasi dan
evaluasi tentang operasi perusahaan.
4. Melalui keterlibatan menjalankan audit internal, unit-unit yang berbeda dalam
perusahaan dapat memahami sifat dan pengaruh unit lain bagi perusahaan.
5. Kegagalan menyadari hubungan antar unit dalam perusahaan membahayakan
karena makin banyak bagian perusahaan yang harus dikelola dan dibenahi.
6. Analisis rasio keuangan menunjukkan kompleksitas hubungan antar unit
usaha dalam perusahaan yang biasanya disebabkan karena kegiatan

5
pemasaran yang gagal, kebijakan manajemen tidak tepat & sistem informasi
yang tidak efektif.
2.3 STUDI KASUS
PT. NESLE INDONESIA
Nestlé merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok
lebih dari 10 juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya seperti air mineral,
kopi, produk susu, makanan bayi, dan lain-lain. “Good Food, Good Life‟
merupakan slogan Nestlé yang menggambarkan komitmen Nestlé sebagai
produsen makanan yang peduli akan kesehatan umat manusia dengan
menghasilkan makanan yang sehat, bermutu, aman, berkualitas, bergizi, dan
menyenangkan untuk dikonsumsi demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Langkah Nestle semakin berkembang pesat. Banyak perusahaan besar yang
berhasil diakuisisi oleh Nestle. Pada tahun 2005, Nestle membeli perusahaan
Delta Ice Cream asal Yunani. Kemudian mengambil alih Dreyers secara penuh
pada tahun 2006, hingga menempatkan Nestle sebagai perusahaan es terbesar di
dunia.

VISI DAN MISI


Sebagai perusahaan produksi makanan terbesar di dunia, kami memusatkan
perhatian kami untuk meningkatkan gizi (nutrition), kesehatan (health), dan
keafiatan (wellness) dari konsumen kami.

Nestle mencoba memberikan dan memfasilitasi yang terbaik untuk


kehidupan masyarakat melalui cara hidup mereka di dunia dengan memenuhi
kebutuhan konsumen dan memberikan solusi Nestle memberikan kontribusi pada
kualitas kehidupan yang lebih baik. Nestle selalu memperhatikan lingkungan
sekitar dengan cara menciptakan lingkungan sehat bagi semua orang di seluruh
dunia, pihak Nestle merealisasikan keinginan nya untuk memberikan dan
menciptakan lingkungan yang sehat untuk semua orang di seluruh dunia dengan
mengadakan kerjasama dengan para ahli untuk memberikan dan mengantisipasi
masalah-masalah tentang lingkungan sehat bagi seluruh dunia.

6
Kebijakan Kualitas meliputi:
1. Produk dan jasa tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan
2. Selalu mematuhi peraturan yang berlaku
3. Zero waste dan zero defect
4. Berkomitmen secara terus menerus untuk meningkatkan standar kualitas
Kebijakan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan meliputi :
1. Karyawan dan mitra bisnis adalah alat yang paling berharga
2. Menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan (mencegah
pencemaran lingkungan)
3. Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan K3
4. Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat
5. Perbaikan secara terus menerus di bidang lingkungan dan Nestlé selalu
menerapkan nilai-nilai yang selama ini menjadi landasan bagi
perusahaan dan seluruh karyawan, nilai-nilai tersebut dikenal dengan
istilah “PRIDE”, yang merupakan singkatan dari Passion (Semangat),
Respect (menghormati), Integrity (Integritas), Determinatio n (Gigih),
dan Excellence (Unggul).

Tujuan Nestle
Nestle berkeinginan kuat untuk memberikan produk-produk yang sehat
bagi masyarakat luas di seluruh dunia sehingga orang-orang di seluruh dunia
dapat terjamin kesehatan nya dengan hadir nya produk-produk Nestle yang
terjamin kualitasnya. Selain itu Nestle mempunyai tujuan seperti kebanyakan
perusahaan lainnya yaitu ingin dapat bersaing dengan perusahaan lain nya dengan
persaingan yang sehat dan dapat menguasai pasar dunia. Sekarang tujuan dari
perusahaan Nestle untuk menguasai pasar dunia secara sehat sudah hampir
terwujud dengan menggunakan strategi pasar yang bagus serta kerja keras Nestle
semakin kuat dan berkembang dengan pesat.

7
Analisis Internal pada PT Nestle Indonesia (Rating 1-4)

KEKUATAN BOBOT RATING SCORE KOMENTAR

Perusahaan dengan
Reputasi kualitas produk
perusahaan 0,15 4,0 0,6 tinggi

Program menjamin
Kualitas produk 0,15 3,5 0,525 mutu produk

Tim pemasaran
yang menjamin Team pemasaran
mutu produk 0,10 3,0 0,3 yang kompeten

Promosi atau
iklan yang Iklan di media
gencar 0,15 3,5 0,525 masa

Jaringan R&D 27 lokasi R&D di


yang kuat 0,10 2,5 0,25 dunia

Manajemen Otoritas
kontrol pengambilan di
terdesentralisasi 0,10 2,5 0,25 setiap unit bisnis

KELEMAHAN

Tidak terjangkau
Harga relatif untuk kalangan
mahal 0,05 2,0 0,1 bawah

Biaya promosi Iklan di media


relatif mahal 0,15 3,0 0,45 masa yang mahal

Tidak menjangkau
Pangsa pasar 0,05 2,5 0,125 semua kalangan

Total Score 1,00 3,125

8
Analisis SWOT dan analisis BCG

STRENGHTHS WEAKNES

S1: reputasi perusahaan


yang baik
S2: kualitas dan mutu W1: harga produk yang
IFAS produk yang baik relatif mahal
  S3: tim pemasaran yang W2: biaya promosi
  menjamin mutu produk relatif mahal
  S4: promosi dan iklan W3: pangsa pasar yang
  yang besar tidak menjangkau
  S5: jaringan semua tingkatan
  pengembangan riset
  (R&D) yang kuat
EFAS S6: manajemen kontrol
terdesentralisasi
 

OPORTUNITIES SO WO

S1O1: dengan reputasi W1O1: menciptakan


dan brand minded yang produk dengan
baik membuat produk keunggulan dan
O1: menciptakan Nestle mudah mendapat kualitas baik sehingga
brend minded kepercayaan dan mudah harga yang relatif
konumen yang diterima masyarakat mahal tidak tidak
positif terhadap S2O2: membuat produk menjadi amslaah bagi
produk Nestle berbasis kesehatan yang konsumen
O2: populernya dengan kualitas dan mutu W2O3: promosi
produk berbasis yang baik melalui kafe atau gerai
kesehatan yang S5O2: dengan fasilitas dengan menawarkan
menciptakan R&D yang memadahi berbagai produk Nestle
peluang bagi memungkinkan Nestle dan mengadakna
Nestle untuk membuat berbagai promo
O3: membuka kafe penelitian dan W3O2: membuat
atau gerai khusus pengembangan terhadap produk yang fokus
produk Nestle produk berbasis pada kesehatan dan
untuk menjangkau kesehatan kualitas hidup
pasar masyarakat dengan
harga yang terjangkau

9
THREATS ST WT

W1T1: menggencarkan
S2T1: membuat produk pemasaaran dan
T1: minded dengan harga medium meyakinkan konsumen
konsumen dengan kualitas terbaik akan kualitas produk
terhadap produk diantara produk sejenis sehingga harga bukan
nestle yang mahal S4T2: membuat iklan masalah
sehingga yang menarik untuk W2T1: membuat iklan
konsumen beralih meningkatkan penjualan yang menarik dan
ke produk lain S4T3: mengiklankan membuat produk
T2: bahan baku atau melakukan promosi Nestle ada di benak
yang relatif mahal dengan fokus pada konsumen
T3: pesaing keunggulan produk W3T3: membuat
dengan produk sejenis yang lebih murah produk dengan
sejenis dengan kemasan atau skala
kualitas tidak kecil (eceran) dengan
buruk dan harga tetap menjamin mutu
lebih murah dan kualitas tetapi
dapat dinikmati oleh
semua kalangan
konsumen
 
 
Stars: Konsep ini menggambarkan
pangsa pasar yang besar dan Question Marks: Menggambarkan
pertumbuhan industri yang sedang pangsa pasar yang kecil dan
berkembang. pertumbuhan industri yang sedang
Air mineral Nestle (pure life) tumbuh.
Dancow Nescafe
Cerelac Smarties

Cash cow: Pertumbuhan industri


pada kondisi ini menggambarkan Dogs: Pada kondisi tersebut
pangsa pasar yang besar dan menggambarkan pangsa pasar yang
pertumbuhan industri yang sangat kecil dan pertumbuhan industri
kecil. yang rendah.
Kit kat Nestea
Maggi noodles Milkybar
 

10
Manfaat analisis SWOT dan analisis BCG:
1. Dapat mengetahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
pengambilan keputusan di perusahaan
2. Dapat mengeetahui kombinasi dari analisis internal dan eksternal perusahaan
3. Perusahaan Nestle dapat mengetahui apa kekurangan dan ancaman bagi
perusahaan sehingga dapat mencari solusi dan sebagai bahan evaluasi
4. Dapat mengetahui posisi suatu produk dan nilainya bagi perusahaan
5. Dapat mengetahui market share dan market growth produk Nestle di
perusahaan
Kekurangan analisis SWOT dan analisis BCG:
1. analisis BCG tidak menunjukkan cara untuk mengambil keputusan secara
spesifik, hanya meletakkan produk sesuai market share dan market
growth suatu produk perusahaan
2. analisis BCG hanya fokus pada satu faktor terikat yaitu produk-produk di
suatu perusahaan tanpa melihat faktor-faktor lain
3. analisis SWOT tidak menunjukkan prospektif produk-produk peusahaan
(hanya membahas masalah faktor-faktor yang mempengaruhi penambilan
keputusan di perusahaan)

Rekomendasi strategi spesifik dan tujuan jangka panjang


a. Rekomendasi strategi
Nestle adalah perusahaan multinasional yang sangat besar serta
perusahaan yang dapat merajai pasar makanan di pasar dunia dan berdasarkan
hasil penelitian dari data-data yang di dapat, yang mungkin dapat di jadikan
masukan dan perbaikan di masa yang akan datang adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan lagi ketelitian dalam pelaksanaan
manajemen operasi pada perusahaan, terutama dalam memperhatikan
pengalaman serta produk yang di hasilkan oleh perusahaan.
2. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan kinerja karyawannya supaya dapat
mengoptimalkan potensi dari sumber daya manusia yang ada di perusahaan

11
serta menanamkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap tugas yang di
berikan perusahaan.
3. Sebaiknya perusahaan lebih menekankan lagi peraturan-peraturan yang ada di
dalam setiap cabang-cabang perusahaan di setiap Negara sehingga dapat
menjadi dasar yang kuat untuk dapat lebih mengembangkan dan menjaga
eksistensi perusahaan di pasar dunia.
b. Tujuan jangka panjang
Nestle berusaha meraih kepemimpinan dan mendapat kepercayaan dengan
memenuhi harapan konsumen yang pilihannya sehari-hari mendorong kinerjanya,
pemegang saham, komunitas tempat Nestle beroperasi dan harapan masyarakat
secara keseluruhan. Kami percaya nilai berkelanjutan bagi para pemegang saham
hanya dapat terwujud dalam jangka panjang jika perilaku, strategi dan operasinya
juga memberi nilai bagi masyarakat tempat Nestle beroperasi, bagi mitra bisnis,
dan tentu saja bagi para konsumen. Nestle menyebutnya “Menciptakan manfaat
Bersama (Creating Shared Value)”.
Nestle berinvestasi untuk masa depan untuk memastikan keberlangsungan
keuangan dan lingkungan dari kegiatan dan operasional: dari segi kapasitas,
teknologi, kemampuan, karyawan, merek, Riset dan Pengembangan (R&D).
Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan hari ini tanpa membahayakan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya, dan
melakukannya dengan cara yang menjamin pertumbuhan laba tahun demi tahun
dan timbal balik yang tinggi bagi para pemegang saham dan masyarakat pada
umumnya dalam jangka panjang.

Rekomendasi tujuan tahunan dan kebijakan setahun kedepan


Tujuan tahunan Nestle antara lain mengadakan riset untuk
mengembangkan inovasi prouk berbasis kesehatan, menlaksanakan program CSV
(Creating Shared Value) untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan
pengaruh perusahaan bagi masyarakat.
Sedangkan kebijakan yang akan diterapkan Nestle setahun kedepan adalah
kebijakan CSV (Creating Shared Value), kebijakan kualitas dan kebijakan

12
keselamatan, kesehatan, dan lingkungan. Bagi PT. Nestle Indonesia, CSV
dimasukkan dalam kegiatan dan rantai bisnis utama perusahaan. Program utama
atau kegiatan bisnis dan tujuan PT. Nestle Indonesia adalah untuk menjadi
perusahaan terkemuka dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, maka telah
diidentifikasi tiga bidang dalam CSV yaitu bidang Gizi, Air dan Pembangunan
Pedesaan. Sedangkan kebijakan kualitas meliputi produk dan jasa tidak pernah
mengabaikan faktor keamanan pangan. Selalu mematuhi peraturan yang berlaku.
Zero waste dan zero defect. Berkomitmen secara terus menerus untuk
meningkatkan standar kualitas. Sedangkan kebijakan Keselamatan, Kesehatan,
dan Lingkungan meliputi karyawan dan mitra bisnis adalah alat yang paling
berharga. Menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan (mencegah
pencemaran lingkungan). Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan
K3. Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat. Dan perbaikan secara
terus menerus di bidang lingkungan dan PT Nestlé Indonesia selalu menerapkan
nilai – nilai yang selama ini menjadi landasan bagi perusahaan dan seluruh
karyawan, nilai – nilai tersebut dikenal dengan istilah “PRIDE”, yang merupakan
singkatan
dari Passion (Semangat), Respect (menghormati), Integrity (Integritas), Determin
ation (Gigih), dan Excellence (Unggul).

Rekomendasi tahapan review dan evaluasi strategi


- Mengkaji strategi
- Strategi pertumbuhan
Strategi pertumbuhan adalah strategi bersaing yang berusaha
mengembangkan (membesarkan) perusahaan sesuai dengan ukuran besaran yang
disepakati untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. Dalam hal ini
Nestle mengembangkan strategi Bisnis – Roadmap Nestlé  menuju Good Food,
Good Life dengan keunggulan-keunggulan sebagai berikut:

13
Keunggulan kompetitif

1. Portofolio produk dan Keunggulan kompetitif yang sejati


merek yang tak tertandingi dihasilkan oleh berbagai keunggulan
2. Kemampuan Riset dan yang sulit ditiru pada seluruh rantai nilai
Pengembangan (Research yang dihasilkan dalam puluhan tahun.
& Development /R&D) Ada keterkaitan erat antara produk yang
yang tak tertandingi bagus dan R&D yang kuat, antara
3. Kehadiran geografis yang kehadiran geografis yang luas dan jiwa
tak tertandingi usaha, antara karyawan yang hebat dan
nilai-nilai yang kuat.

Pendorong pertumbuhan

Keempat area ini memberikan prospek yang


1. Gizi, Kesehatan dan baik bagi pertumbuhan. Kesemuanya dapat
Keafiatan diterapkan di seluruh kategori kami dan di
2. Pasar yang seluruh dunia.
berkembang dan PPP Semua yang kami lakukan didorong oleh
3. Kepemimpinan luar agenda Gizi, Kesehatan dan Keafiatan. Serta
ruang motto kami “Good Food, Good Life” yang
4. Premiumisasi menawarkan produk konsumsi dengan profil
nutrisi terbaik dalam kategorinya

Pilar Operasional

Nestlé harus unggul dalam empat kompetensi


1 Inovasi & Renovasi inti yang saling berkaitan ini. Semuanya
2 Di mana pun, kapan mendorong pengembangan produk, pembaruan
pun, bagaimanapun dan kualitas, kinerja operasional, hubungan
3 Komunikasi interaktif dengan konsumen dan pemangku
konsumen kepentingan lain serta diferensiasi dari pesaing
4 Efisiensi kami.
operasional Keunggulan pada seluruh area tersebut membuat
kami berorientasi pada konsumen, mampu
meningkatkan kinerja pada semua aspek penting
dan meraih keunggulan dalam pelaksanaan.
 

14
Pengembangan produk
Corporate Equity Monitor 2010 menyatakan bahwa Nestlé telah mencatat
kemajuan yang sangat pesat dalam inovasi, renovasi, kedekatan dengan
konsumen, kenikmatan, serta tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam
pengembangan produk, kami mengaplikasikan Nestlé Nutritional Profiling
System untuk memastikan bahwa produk-produk kami memberikan nilai gizi yang
baik untuk konsumen.
a. Perluasan pasar
Masuk ke pasar global dan berekspansi Nestle memulai dengan pemasaran
dan menyusun konsepi pemasaran internasional sebagai berikut : pasar mana saja
yang harus dijadikan target dan bagaimana urutan-urutannya, negara mana, dan
segmen mana dalam negara yang menjadi sasaran . Langkah berikutnya bagi
petugas pemasaran Nestle adalah menetapkan objektif untuk volume, pangsa
pasar, penjualan, dan pendapatan, mereka harus memutuskan bagaimana
mengimplementasikan usaha pemasaran. Bagaimana seharusnya Nestle mengelola
dan mengimplementasikan usaha pemasaran nya. Apakah Nestle harus
melancarkan operasi pemasaran langsung di pasar sasaran atau menggunakan
agen atau perwakilan. Nestle dapat memastikan bahwa Perusahaan menyampaikan
kepada semua agen dan perwakilan informasi yang perusahaan perlukan agar
dapat mewakili PT.Nestle di pasar. Rantai nilai memberi kerangka kerja untuk
memfokuskan pada tugas pemasaran. Alternatif strategi untuk memasuki dan
perluasan pasar harus memastikan bahwa kegiatan rantai nilai yang diperlukan,
dilaksanakan dan dipadukan.Perusahaan Nestle mempunyai keunggulan bersaing
di pasar dunia dalam kegiatan hulu maupun hilir, proses manufaktur dan
distribusi.
b. Mengukur kinerja
Kinerja Nestle sejauh ini sudah cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari
hasil penerapan strategi-strategi yang ada di Nestle. Dilihat dari straegi
pertumbuhan dan strategi pengembangan produk Nestle yang mengusung slogan
“good food, good life” sudah membuktikan dengan semakin berkembangnya
produk-produk Nestle yang mengedepankan kualitas dan meningkatkan level

15
kesehatan masyarakat. Sedangkan dilihat dari strategi perluasan pasar Nestle juga
sudah mulai merambah pasar kelas menengah kebahwah dengan membuat produk
eceran dengan harga yang relatif terjangkau.
c. Tindakan koreksi untuk Nestle
Nestle sebaiknya menerapkan strategi bukan hanya tiga strategi tersebut
melainkan menerapkan strategi-strategi lainnya seperti strategi penurunan harga
dan strategi bersaing dengan perusahaan kecil untuk menekan harga dan menekan
pengusaha kecil yang menjadi substitusi produk-produk Nestle agar Nestle dapat
meningkatkan penjualan dan mendpat akses ke pasar baru.

Spesifikasi pesaing dan penerapan strategi


Pesaing yang dihadapi Nestle adalah pesaing di bidang produsen makanan
seperti Unilever, produsen susu seperti Frisian Flag dan Ultra Jaya, produsen kopi
seperti Gooday, Torabika, dan produsen bubur bayi seperti Kalbe Farma. Pesaing-
pesaing tersebut sebagian produknya juga sudah tergolong kualitas premium
dangan harga relatif bersaing dengan produk Nestle. Dengan menutamakan
keunggulan pada kualitas sebanding dan harga lrelatif lebih murah prduk-produk
tersebut jelas merupaka pesaing bagi produk Nestle. Oleh karena itu Nestle harus
menerapkan strategi yang bijak bagi perusahaan. Rekomendasi strategi-strategi di
atas bisa diterapkan oleh Nestle secara menyeluruh agar produktifitas dan nilai
perusahaan meningkat. Strategi-strategi tersebut dianggap strategi yang paling
tepat untuk meningkatkan keunggulan produk Nestle dibanding produk pesaing.
Jika penerapan strategi telah optimal maka diharapkan nilai perusahaan Nestle
dapat meningkat.

Kekuatan dan kelemahan intenal PT Nestle Indonesia


Kekuatan
1. Reputasi perusahaan yang baik membuat Nestle Indonesia dikenal sebagai
perusahaan penghasil produk terbaik di kelasnya dan dapat membangun
mindset konsumen terhadap Nestle

16
2. Produk dari Nestle merupakan produk dengan kualitas unggulan disertai
jaminan mutu dan kualitas dari Nestle dengan standar mutu dan standar
produk yang ketat
3. Manajemen kontrol teresentralisasi yang memungkinkan tiap anak cabang
membuat keputusan atau kebijakan untuk dirinya sendiri
4. Nestle memiliki team pemasaran yang kompeten dengan program promosi
atau iklan yang gencar
5. Team pemasaran yang kompeten, selalu memperkenalkan Nestle pada
masyarakat sebagai produk yang mengutamakan mutu dan kualitas
6. Nestle memiliki 27 lokasi laboratorium yang menunjang pengembangan dan
penelitian produk Nestle di dunia sehingga Nestle dapat menciptakan produk
berkualitas

Kelemahan
1. Harga produk Nestle yang relatif mahal dibanding produk sejenis merek lain
sehingga tidak menjangkau semua kalangan
2. Biaya promosi (iklan) di media masa tiap kali tayang terutama di televisi
yang relatif mahal
3. Karena produk-produk Nestle memiliki standar yang baik dan harga yang
relatif mahal sebagian besar konsumennya adalah masyarakat menengah ke
atas.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penilaian internal merupakan suatu alat manajemen dasar yang digunakan tidak
hanya dalam perencanaan strategik, tetapi juga dalam pengembangan kebijakan dan
penyelesaian masalah.
Menjalankan audit internal membutuhkan pengumpulan, asimilasi dan evaluasi
informasi tentang operasi perusahaan serta faktor-faktor penentu keberhasilannya terdiri
dari kekuatan dan kelemahan yang dapat diindentifikasi dan diprioritaskan.  
Nestlé merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok lebih
dari 10 juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya seperti air mineral, kopi,
produk susu, makanan bayi, dan lain-lain.
Nestle berusaha meraih kepemimpinan dan mendapat kepercayaan dengan
memenuhi harapan konsumen yang pilihannya sehari-hari mendorong kinerjanya,
pemegang saham, komunitas tempat Nestle beroperasi dan harapan masyarakat
secara keseluruhan.
Pesaing yang dihadapi Nestle adalah pesaing di bidang produsen makanan
seperti Unilever, produsen susu seperti Frisian Flag dan Ultra Jaya, produsen kopi
seperti Gooday, Torabika, dan produsen bubur bayi seperti Kalbe Farma. Pesaing-
pesaing tersebut sebagian produknya juga sudah tergolong kualitas premium
dangan harga relatif bersaing dengan produk Nestle.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://lingkarlsm.com/faktor-faktor-penilaian-internaleksternal/
https://khaeranisepti.wordpress.com/2016/01/16/analisis-pt-nestle-indonesia/
http://lingkarlsm.com/faktor-faktor-penilaian-internaleksternal/#
https://lingkarlsm.com/swot-penilaian-internal-dan-eksternal/#:~:text=Penilaian
%20internal%20juga%20disebut%20sebagai,kesempatan%2Dkesempatan
%20(opportunities)
https://www.academia.edu/9833259/Penilaian_Internal

Anda mungkin juga menyukai