MANAJAMEN STRATEGI
Di Susun Oleh:
Kelompok 4
Merin Hersaryadi 181011250393
Siti Afifah Rizki Utami 181011250419
Sivi Azizah 181011250426
Kelas : 07SAKE009
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada peneliti, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini
dengan judul “PENILAIAN INTERNAL MANAJAMEN STRATEGI "
Penulis menyadari sebagai manusia biasa dalam penulisan ini tidak lepas
dari kesalahan dan kekurangan akibat keterbatasan pengetahuan serta pengalaman.
Penyusunan tugas makalah dalam kesempatan ini penulis haturkan Alhamdulillah
atas kekuatan Allah SWT yang telah mencurahkan anugerahnya dan ingin
berterima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah
ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan khususnya bagi penulis dan
pembaca pada umumnya. Akhir kata dengan segala ketulusan dan kerendahan
diri, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dan kelemahan dalam makalah
ini.
Tim Penulis,
i
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang masalah.........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1 PENILAIAN INTERNAL......................................................................3
2.2 PROSES AUDIT INTERNAL...............................................................4
2.3 STUDI KASUS........................................................................................6
PT. NESLE INDONESIA......................................................................6
BAB III..................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................18
3.1 KESIMPULAN......................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang jelas, menjadi dasar untuk menetapkan tujuan dan strategi. Tujuan dan
strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan
mengatasi kelemahan.
1.3 Tujuan
a. Mengetahui Penilaian Internal pada suatu perusahaan
b. Mengetahui Proses Audit Internal pada suatu perusahaan
c. Mengetahui Penilaian Internal dan Analisis SWOT pada PT. Nestle Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2) Keuangan dan Akuntansi
Dana dibutuhkan dalam operasional perusahaan. Oleh karena itu, faktor-
faktor yang perlu diperhitungkan adalah : kemampuan perusahaan memupuk
modal jangka pendek dan jangka panjang, beban yang harus dipikul sebagai upaya
memperoleh modal tambahan, hubungan baik dengan penanam modal dan
pemegang saham, pengelolaan keuangan, struktur modal kerja, harga jual produk,
pemantauan penyebab inefisiensi dan sistem akunting yang handal.
3) Kegiatan Produksi dan Operasi
Kegiatan produksi-operasi perusahaan paling tidak dapat dilihat dari
keteguhan dalam prinsip efisiensi, efektivitas, dan produktivitas. Oleh karenanya,
faktorfaktor yang perlu diperhatikan adalah : hubungan baik dengan pemasok,
sistem logistik yang handal, lokasi fasilitas yang tepat, pemanfaatan teknologi
yang tepat, organisasi yang memiliki kesatuan sistem yang bulat, pembiayaan,
pendekatan inovatif dan proaktif. kemungkinan terjadinya terobosan dalam proses
produksi, pengendalian mutu dan proses layanan yang baik.
4) Sumber Daya Manusia
Manusia merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan.Oleh karena
itu, manajer perlu berupaya agar terwujud perilaku positif di kalangan karyawan
perusahaan. Berbagai faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah : langkah-
langkah yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja,
produktivitas. dan sistem imbalan.
5) Sistem Informasi Manajemen
Peneliti strategi perlu menganalisis berbagai segi dari sistem informasi
manajemen, antara lain : aspek-aspek software, hardware dan brainware, selain
input, process dan output berupa informasi yang sesuai dengan kebutuhan pada
tiap jenjang manajemen.
4
melakukan audit internal dibutuhkan usaha pengumpulan, penyesuaian, dan
pengevaluasian informasi mengenai operasi perusahaan.
Manajemen strategis adalah proses yang sangata interaktif yang
membutuhkan koordinasi efektif antara manajer manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi, litbang dan sistim informasi manajemen.
Walaupun proses manajemen strategis dipantau oleh penyusun strategi,
keberhasilan membutuhkan kerjasama manajer dan staf dari semua area
fungsional untuk memberikan ide dan informasi.
Menjalankan audit internal membutuhkan pengumpulan, asimilasi dan
evaluasi informasi tentang operasi perusahaan serta faktor-faktor penentu
keberhasilannya terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dapat diindentifikasi
dan diprioritaskan. Melalui keterlibatan dalam menjalankan audit manajemen
strategi internal, manajer dari departemen dan divisi yang berbeda dalam
perusahaan dapat ikut serta memahami sifat dan pengaruh dari area fungsional
bisnis lainnya dalam perusahaan. Pengetahuan hubungan tersebut sangat penting
untuk penetapan tujuan dan strategi yang efektif.
Proses menjalankan audit internal, antara lain:
1. Proses audit internal melibatkan unit-unit yang ada di dalam perusahaan,
sama dengan unit-unit yang terlibat pada audit eksternal.
2. Audit internal lebih memberikan peluang bagi unit-unit perusahaan lebih
mengerti bagaimana peranan mereka dalam perusahaan, sehingga mereka
lebih memahami dampak yang mereka berikan bagi perusahaan.
3. Menjalankan audit internal membutuhkan pengumpulan, asimilasi dan
evaluasi tentang operasi perusahaan.
4. Melalui keterlibatan menjalankan audit internal, unit-unit yang berbeda dalam
perusahaan dapat memahami sifat dan pengaruh unit lain bagi perusahaan.
5. Kegagalan menyadari hubungan antar unit dalam perusahaan membahayakan
karena makin banyak bagian perusahaan yang harus dikelola dan dibenahi.
6. Analisis rasio keuangan menunjukkan kompleksitas hubungan antar unit
usaha dalam perusahaan yang biasanya disebabkan karena kegiatan
5
pemasaran yang gagal, kebijakan manajemen tidak tepat & sistem informasi
yang tidak efektif.
2.3 STUDI KASUS
PT. NESLE INDONESIA
Nestlé merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok
lebih dari 10 juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya seperti air mineral,
kopi, produk susu, makanan bayi, dan lain-lain. “Good Food, Good Life‟
merupakan slogan Nestlé yang menggambarkan komitmen Nestlé sebagai
produsen makanan yang peduli akan kesehatan umat manusia dengan
menghasilkan makanan yang sehat, bermutu, aman, berkualitas, bergizi, dan
menyenangkan untuk dikonsumsi demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Langkah Nestle semakin berkembang pesat. Banyak perusahaan besar yang
berhasil diakuisisi oleh Nestle. Pada tahun 2005, Nestle membeli perusahaan
Delta Ice Cream asal Yunani. Kemudian mengambil alih Dreyers secara penuh
pada tahun 2006, hingga menempatkan Nestle sebagai perusahaan es terbesar di
dunia.
6
Kebijakan Kualitas meliputi:
1. Produk dan jasa tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan
2. Selalu mematuhi peraturan yang berlaku
3. Zero waste dan zero defect
4. Berkomitmen secara terus menerus untuk meningkatkan standar kualitas
Kebijakan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan meliputi :
1. Karyawan dan mitra bisnis adalah alat yang paling berharga
2. Menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan (mencegah
pencemaran lingkungan)
3. Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan K3
4. Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat
5. Perbaikan secara terus menerus di bidang lingkungan dan Nestlé selalu
menerapkan nilai-nilai yang selama ini menjadi landasan bagi
perusahaan dan seluruh karyawan, nilai-nilai tersebut dikenal dengan
istilah “PRIDE”, yang merupakan singkatan dari Passion (Semangat),
Respect (menghormati), Integrity (Integritas), Determinatio n (Gigih),
dan Excellence (Unggul).
Tujuan Nestle
Nestle berkeinginan kuat untuk memberikan produk-produk yang sehat
bagi masyarakat luas di seluruh dunia sehingga orang-orang di seluruh dunia
dapat terjamin kesehatan nya dengan hadir nya produk-produk Nestle yang
terjamin kualitasnya. Selain itu Nestle mempunyai tujuan seperti kebanyakan
perusahaan lainnya yaitu ingin dapat bersaing dengan perusahaan lain nya dengan
persaingan yang sehat dan dapat menguasai pasar dunia. Sekarang tujuan dari
perusahaan Nestle untuk menguasai pasar dunia secara sehat sudah hampir
terwujud dengan menggunakan strategi pasar yang bagus serta kerja keras Nestle
semakin kuat dan berkembang dengan pesat.
7
Analisis Internal pada PT Nestle Indonesia (Rating 1-4)
Perusahaan dengan
Reputasi kualitas produk
perusahaan 0,15 4,0 0,6 tinggi
Program menjamin
Kualitas produk 0,15 3,5 0,525 mutu produk
Tim pemasaran
yang menjamin Team pemasaran
mutu produk 0,10 3,0 0,3 yang kompeten
Promosi atau
iklan yang Iklan di media
gencar 0,15 3,5 0,525 masa
Manajemen Otoritas
kontrol pengambilan di
terdesentralisasi 0,10 2,5 0,25 setiap unit bisnis
KELEMAHAN
Tidak terjangkau
Harga relatif untuk kalangan
mahal 0,05 2,0 0,1 bawah
Tidak menjangkau
Pangsa pasar 0,05 2,5 0,125 semua kalangan
8
Analisis SWOT dan analisis BCG
STRENGHTHS WEAKNES
OPORTUNITIES SO WO
9
THREATS ST WT
W1T1: menggencarkan
S2T1: membuat produk pemasaaran dan
T1: minded dengan harga medium meyakinkan konsumen
konsumen dengan kualitas terbaik akan kualitas produk
terhadap produk diantara produk sejenis sehingga harga bukan
nestle yang mahal S4T2: membuat iklan masalah
sehingga yang menarik untuk W2T1: membuat iklan
konsumen beralih meningkatkan penjualan yang menarik dan
ke produk lain S4T3: mengiklankan membuat produk
T2: bahan baku atau melakukan promosi Nestle ada di benak
yang relatif mahal dengan fokus pada konsumen
T3: pesaing keunggulan produk W3T3: membuat
dengan produk sejenis yang lebih murah produk dengan
sejenis dengan kemasan atau skala
kualitas tidak kecil (eceran) dengan
buruk dan harga tetap menjamin mutu
lebih murah dan kualitas tetapi
dapat dinikmati oleh
semua kalangan
konsumen
Stars: Konsep ini menggambarkan
pangsa pasar yang besar dan Question Marks: Menggambarkan
pertumbuhan industri yang sedang pangsa pasar yang kecil dan
berkembang. pertumbuhan industri yang sedang
Air mineral Nestle (pure life) tumbuh.
Dancow Nescafe
Cerelac Smarties
10
Manfaat analisis SWOT dan analisis BCG:
1. Dapat mengetahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
pengambilan keputusan di perusahaan
2. Dapat mengeetahui kombinasi dari analisis internal dan eksternal perusahaan
3. Perusahaan Nestle dapat mengetahui apa kekurangan dan ancaman bagi
perusahaan sehingga dapat mencari solusi dan sebagai bahan evaluasi
4. Dapat mengetahui posisi suatu produk dan nilainya bagi perusahaan
5. Dapat mengetahui market share dan market growth produk Nestle di
perusahaan
Kekurangan analisis SWOT dan analisis BCG:
1. analisis BCG tidak menunjukkan cara untuk mengambil keputusan secara
spesifik, hanya meletakkan produk sesuai market share dan market
growth suatu produk perusahaan
2. analisis BCG hanya fokus pada satu faktor terikat yaitu produk-produk di
suatu perusahaan tanpa melihat faktor-faktor lain
3. analisis SWOT tidak menunjukkan prospektif produk-produk peusahaan
(hanya membahas masalah faktor-faktor yang mempengaruhi penambilan
keputusan di perusahaan)
11
serta menanamkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap tugas yang di
berikan perusahaan.
3. Sebaiknya perusahaan lebih menekankan lagi peraturan-peraturan yang ada di
dalam setiap cabang-cabang perusahaan di setiap Negara sehingga dapat
menjadi dasar yang kuat untuk dapat lebih mengembangkan dan menjaga
eksistensi perusahaan di pasar dunia.
b. Tujuan jangka panjang
Nestle berusaha meraih kepemimpinan dan mendapat kepercayaan dengan
memenuhi harapan konsumen yang pilihannya sehari-hari mendorong kinerjanya,
pemegang saham, komunitas tempat Nestle beroperasi dan harapan masyarakat
secara keseluruhan. Kami percaya nilai berkelanjutan bagi para pemegang saham
hanya dapat terwujud dalam jangka panjang jika perilaku, strategi dan operasinya
juga memberi nilai bagi masyarakat tempat Nestle beroperasi, bagi mitra bisnis,
dan tentu saja bagi para konsumen. Nestle menyebutnya “Menciptakan manfaat
Bersama (Creating Shared Value)”.
Nestle berinvestasi untuk masa depan untuk memastikan keberlangsungan
keuangan dan lingkungan dari kegiatan dan operasional: dari segi kapasitas,
teknologi, kemampuan, karyawan, merek, Riset dan Pengembangan (R&D).
Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan hari ini tanpa membahayakan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya, dan
melakukannya dengan cara yang menjamin pertumbuhan laba tahun demi tahun
dan timbal balik yang tinggi bagi para pemegang saham dan masyarakat pada
umumnya dalam jangka panjang.
12
keselamatan, kesehatan, dan lingkungan. Bagi PT. Nestle Indonesia, CSV
dimasukkan dalam kegiatan dan rantai bisnis utama perusahaan. Program utama
atau kegiatan bisnis dan tujuan PT. Nestle Indonesia adalah untuk menjadi
perusahaan terkemuka dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, maka telah
diidentifikasi tiga bidang dalam CSV yaitu bidang Gizi, Air dan Pembangunan
Pedesaan. Sedangkan kebijakan kualitas meliputi produk dan jasa tidak pernah
mengabaikan faktor keamanan pangan. Selalu mematuhi peraturan yang berlaku.
Zero waste dan zero defect. Berkomitmen secara terus menerus untuk
meningkatkan standar kualitas. Sedangkan kebijakan Keselamatan, Kesehatan,
dan Lingkungan meliputi karyawan dan mitra bisnis adalah alat yang paling
berharga. Menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan (mencegah
pencemaran lingkungan). Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan
K3. Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat. Dan perbaikan secara
terus menerus di bidang lingkungan dan PT Nestlé Indonesia selalu menerapkan
nilai – nilai yang selama ini menjadi landasan bagi perusahaan dan seluruh
karyawan, nilai – nilai tersebut dikenal dengan istilah “PRIDE”, yang merupakan
singkatan
dari Passion (Semangat), Respect (menghormati), Integrity (Integritas), Determin
ation (Gigih), dan Excellence (Unggul).
13
Keunggulan kompetitif
Pendorong pertumbuhan
Pilar Operasional
14
Pengembangan produk
Corporate Equity Monitor 2010 menyatakan bahwa Nestlé telah mencatat
kemajuan yang sangat pesat dalam inovasi, renovasi, kedekatan dengan
konsumen, kenikmatan, serta tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam
pengembangan produk, kami mengaplikasikan Nestlé Nutritional Profiling
System untuk memastikan bahwa produk-produk kami memberikan nilai gizi yang
baik untuk konsumen.
a. Perluasan pasar
Masuk ke pasar global dan berekspansi Nestle memulai dengan pemasaran
dan menyusun konsepi pemasaran internasional sebagai berikut : pasar mana saja
yang harus dijadikan target dan bagaimana urutan-urutannya, negara mana, dan
segmen mana dalam negara yang menjadi sasaran . Langkah berikutnya bagi
petugas pemasaran Nestle adalah menetapkan objektif untuk volume, pangsa
pasar, penjualan, dan pendapatan, mereka harus memutuskan bagaimana
mengimplementasikan usaha pemasaran. Bagaimana seharusnya Nestle mengelola
dan mengimplementasikan usaha pemasaran nya. Apakah Nestle harus
melancarkan operasi pemasaran langsung di pasar sasaran atau menggunakan
agen atau perwakilan. Nestle dapat memastikan bahwa Perusahaan menyampaikan
kepada semua agen dan perwakilan informasi yang perusahaan perlukan agar
dapat mewakili PT.Nestle di pasar. Rantai nilai memberi kerangka kerja untuk
memfokuskan pada tugas pemasaran. Alternatif strategi untuk memasuki dan
perluasan pasar harus memastikan bahwa kegiatan rantai nilai yang diperlukan,
dilaksanakan dan dipadukan.Perusahaan Nestle mempunyai keunggulan bersaing
di pasar dunia dalam kegiatan hulu maupun hilir, proses manufaktur dan
distribusi.
b. Mengukur kinerja
Kinerja Nestle sejauh ini sudah cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari
hasil penerapan strategi-strategi yang ada di Nestle. Dilihat dari straegi
pertumbuhan dan strategi pengembangan produk Nestle yang mengusung slogan
“good food, good life” sudah membuktikan dengan semakin berkembangnya
produk-produk Nestle yang mengedepankan kualitas dan meningkatkan level
15
kesehatan masyarakat. Sedangkan dilihat dari strategi perluasan pasar Nestle juga
sudah mulai merambah pasar kelas menengah kebahwah dengan membuat produk
eceran dengan harga yang relatif terjangkau.
c. Tindakan koreksi untuk Nestle
Nestle sebaiknya menerapkan strategi bukan hanya tiga strategi tersebut
melainkan menerapkan strategi-strategi lainnya seperti strategi penurunan harga
dan strategi bersaing dengan perusahaan kecil untuk menekan harga dan menekan
pengusaha kecil yang menjadi substitusi produk-produk Nestle agar Nestle dapat
meningkatkan penjualan dan mendpat akses ke pasar baru.
16
2. Produk dari Nestle merupakan produk dengan kualitas unggulan disertai
jaminan mutu dan kualitas dari Nestle dengan standar mutu dan standar
produk yang ketat
3. Manajemen kontrol teresentralisasi yang memungkinkan tiap anak cabang
membuat keputusan atau kebijakan untuk dirinya sendiri
4. Nestle memiliki team pemasaran yang kompeten dengan program promosi
atau iklan yang gencar
5. Team pemasaran yang kompeten, selalu memperkenalkan Nestle pada
masyarakat sebagai produk yang mengutamakan mutu dan kualitas
6. Nestle memiliki 27 lokasi laboratorium yang menunjang pengembangan dan
penelitian produk Nestle di dunia sehingga Nestle dapat menciptakan produk
berkualitas
Kelemahan
1. Harga produk Nestle yang relatif mahal dibanding produk sejenis merek lain
sehingga tidak menjangkau semua kalangan
2. Biaya promosi (iklan) di media masa tiap kali tayang terutama di televisi
yang relatif mahal
3. Karena produk-produk Nestle memiliki standar yang baik dan harga yang
relatif mahal sebagian besar konsumennya adalah masyarakat menengah ke
atas.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penilaian internal merupakan suatu alat manajemen dasar yang digunakan tidak
hanya dalam perencanaan strategik, tetapi juga dalam pengembangan kebijakan dan
penyelesaian masalah.
Menjalankan audit internal membutuhkan pengumpulan, asimilasi dan evaluasi
informasi tentang operasi perusahaan serta faktor-faktor penentu keberhasilannya terdiri
dari kekuatan dan kelemahan yang dapat diindentifikasi dan diprioritaskan.
Nestlé merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok lebih
dari 10 juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya seperti air mineral, kopi,
produk susu, makanan bayi, dan lain-lain.
Nestle berusaha meraih kepemimpinan dan mendapat kepercayaan dengan
memenuhi harapan konsumen yang pilihannya sehari-hari mendorong kinerjanya,
pemegang saham, komunitas tempat Nestle beroperasi dan harapan masyarakat
secara keseluruhan.
Pesaing yang dihadapi Nestle adalah pesaing di bidang produsen makanan
seperti Unilever, produsen susu seperti Frisian Flag dan Ultra Jaya, produsen kopi
seperti Gooday, Torabika, dan produsen bubur bayi seperti Kalbe Farma. Pesaing-
pesaing tersebut sebagian produknya juga sudah tergolong kualitas premium
dangan harga relatif bersaing dengan produk Nestle.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://lingkarlsm.com/faktor-faktor-penilaian-internaleksternal/
https://khaeranisepti.wordpress.com/2016/01/16/analisis-pt-nestle-indonesia/
http://lingkarlsm.com/faktor-faktor-penilaian-internaleksternal/#
https://lingkarlsm.com/swot-penilaian-internal-dan-eksternal/#:~:text=Penilaian
%20internal%20juga%20disebut%20sebagai,kesempatan%2Dkesempatan
%20(opportunities)
https://www.academia.edu/9833259/Penilaian_Internal